PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENJADI RELAWAN DI DAERAH BENCANA.

(1)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENJADI RELAWAN

DI DAERAH BENCANA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh : Nadya Azzahra M

1005967

DEPARTEMEN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENJADI RELAWAN

DI DAERAH BENCANA

Oleh Nadya Azzahra M

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nadya Azzahra M2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Nadya Azzahra (1005967). Pengambilan Keputusan Menjadi Relawan di

Daerah Bencana. Skripsi. Departemen Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan untuk menjadi relawan di daerah bencana pada relawan yang telah menikah. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan pengambilan data yang dilakukan dengan metode wawancara. Penentuan subjek (N = 3) pada penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan melakukan in depth interview untuk menggali secara mendalam mengenai aspek-aspek pengambilan keputusan yang didasari oleh teori pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh Janis dan Mann (1997). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga subjek memiliki keyakinan untuk menjadi relawan di daerah bencana meskipun sudah berkeluarga, hal ini didasari oleh pengalaman kerelawanan yang dirasa sudah cukup banyak sehingga hal itu sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka. Terdapat 5 tahap mengambilan keputusan: menimbang atau menilai tantangan, meninjau alternatif pilihan dari tantangan, menimbang alternatif pilihan dari tantangan, melakukan rundingan atas pilihan tersebut, dan tetap teguh terhadap komitmennya meskipun mendapat tanggapan negatif. Ketiga subjek merasa yakin sejak tahap awal pengambilan keputusan untuk menjadi relawan di daerah bencana, hal ini disebabkan oleh faktor yang mendasari pengambilan keputusan yakni faktor informasi.


(6)

ABSTRACT

Nadya Azzahra (1005967). The Decision Making Process of Volunteer in

Disaster Area. Thesis. Department of Psychology Indonesia University of Education. Bandung. 2015

The research aims to determine the decision making process of volunteer in disaster area. Research design is qualitative with interview methode. Subject (N = 3) was selected by purposive sampling. Data were collected by done several in depth interview with subjects to see further aspect about subjects decision making to be volunteer in disaster area even though they already married. The decision making aspect were dig further based on decision making theory told by Janis and Mann (1997). The result showed that 3 subjects had strong conviction to be volunteer in disaster area even though already married, and it was constituted by their experience considered sufficient so that was the based for them to took decision to be volunteer in disaster area since it usual thing to do. There were 5 step of decision making: appraising the challenge, see another option of the challenge, surveying alternatives, weinghing alternatives, delibrating about commintment, adhering depite negative feedback. All subject was believe from the first step of decision making to be volunteer in disaster area, it was based on information factor in decison making.


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN i

ABSTRAK ii

ABSTRACT iii

KATA PENGANTAR iv

UCAPAN TERIMAKASIH v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Penelitian 1

B. Fokus Penelitian 3

C. Rumusan Masalah 4

D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian

F. Stuktur Organisasi Skripsi

4 4 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6

A. Pengambilan Keputusan 6

1. Definisi Pengambilan Keputusan 6

2. Proses Pengambilan Keputusan 7

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan 8

B. Relawan di Daerah Bencana 10

1. Definisi Relawan di Daerah Bencana 10

C. Daerah Bencana 1. Definisi Bencana

2. Definisi Daerah Bencana

10 10 10

BAB III METODE PENELITIAN 11

A.Desain Penelitian B.Instrumen Peneltian

11 11


(8)

C.Subjek dan Lokasi Penelitian D. Teknik Pengumpulan Data E.Teknik Analisa Data F. Uji Keabsahan Data

13 14 15 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 17

A. Profil Subjek Penelitian A.1 Subjek 1

A.1.1 Riwayat Hidup

A.1.2 Riwayat Organisasi serta Kerelawanan A.1.3 Catatan Lapangan

A.2 Subjek 2

A.2.1 Riwayat Hidup

A.2.2 Riwayat Hidup Organisasi serta Kerelawanan A.2.3 Catatan Lapangan

A.3 Subjek 3

A.3.1 Riwayat Hidup

A.3.2 Riwayat Organisasi serta Kerelawanan A.3.3 Catatan Lapangan

B. Hasil dan Pembahasan

B.1 Gambaran Tahapan Pengambilan Keputusan Untuk Menjadi Relawan

B.1.1 Subjek 1 B.1.2 Subjek 2 B.1.3 Subjek 3

17 17 17 18 19 19 19 20 21 21 21 22 22 24 24 24 34 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 49

A. Simpulan 49

B. Saran 50

DAFTAR PUSTAKA 51

LAMPIRAN 53

RIWAYAT HIDUP 116


(9)

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Tahapan Pengambilan Keputusan Subjek Satu 33

Gambar 4.2 Tahapan Pengambilan Keputusan Subjek Dua 40


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Subjek 1

54 Lampiran 2 Verbatim Subjek 1 Wawancara 1

55 Lampiran 3 Verbatim Significant Other Subjek 1

61 Lampiran 4 Display Data Subjek 1

62 Lampiran 5 Lembar Persetujuan Member Check 1

67

Lampiran 6 Lembar Persetujuan Subjek 2 69

Lampiran 7 Verbatim Subjek 2 Wawancara 1 70

Lampiran 8 Verbatim Subjek 2 Wawancara 2 76

Lampiran 9 Verbatim Significant Other Subjek 2 82

Lampiran 10 Display Data Subjek 1 83

Lampiran 11 Lembar Persetujuan Member Check 2 87

Lampiran 12 Lembar Persetujuan Subjek 3 89

Lampiran 13 Verbatim Subjek 3 Wawancara 1 90

Lampiran 14 Verbatim Subjek 3 Wawancara 2 97

Lampiran 15 Verbatim Significant Other Subjek 3 103

Lampiran 16 Display Data Subjek 3 105

Lampiran 17 Lembar Persetujuan Member Check 3 110


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menjadi seorang relawan merupakan tindakan kemanusiaan yang sangat nyata. Banyak kalangan yang tertarik untuk menjadi relawan, baik itu para anak muda yang belum menamatkan pendidikan atau para orang dewasa yang sudah sukses. Para relawan tidak hanya ditempatkan di daerah bencana atau daerah konflik, tapi juga ditempatkan di daerah yang tertinggal baik dari segi fasilitas maupun segi pendidikan

Indonesia memiliki banyak daerah rawan bencana. Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 501 kabupaten/kota di Indonesia yang termasuk daerah rawan bencana. Pada peta indeks daerah rawan bencana terdapat 396 kota/kabupaten di Indonesia yang termasuk ke daerah dengan resiko tinggi bencana. Sedangkan 75 kota/kabupaten masuk dalam kategori

sedang dan 30 kota/kabupaten termasuk dalam kategori rendah (Kurniawan, 2011).

Salah satu bencana alam yang hingga kini masih menjadi perhatian di Indonesia adalah erupsi Gunung Sinabung. Erupsi Gunung Sinabung mulai terjadi di tahun 2013. Dalam peristiwa tersebut tercatat ada sekitar 12.300 jiwa pengungsi tersebar di 20 tempat penampungan. Untuk menangani keadaan sekitar 500 lebih personil BNPB, BPBD Sumatera Utara, TNI, Polri, SKPD, dan relawan diturunkan (Tribunnews, 2013). Karena banyaknya daerah rawan bencana di Indonesia, pemerintah harus mempersiapkan tim penanggulangan bencana yang akan membantu para korban. Selain tim yang memang sudah dipekerjakan oleh pemerintah, banyak relawan yang bersedia untuk membantu para korban (BNPB, 2011).

Tugas menjadi seorang relawan tidaklah mudah. Seorang relawan harus memiliki keterampilan dasar. Keterampilan dasar tersebut akan diberikan oleh BNPB dan BPBD. Keterampilan dasar yang diberikan berupa pembinaan untuk meningkatkan kompetensi (pengetahuan dan perilaku) dan integritas


(13)

2

relawan sehingga relawan dapat memiliki kinerja yang maksimal (BNPB, 2011).

Seorang relawan juga memiliki kriteria tertentu. Sebuah artikel menyebutkan bahwa orang-orang yang menjadi relawan biasanya telah menyelesaikan pendidikan tinggi dan bekerja dengan pendapatan yang lebih tinggi, serta memiliki lebih banyak keterampilan dan pengalaman di organisasi. Mereka juga lebih percaya diri akan kemampuan mereka untuk berkontribusi secara signifikan untuk menjadi relawan (Thoits & Hewitt, 2001). Selain itu, hasil penelitian Hussein (2011 dalam Mundle, 2012) menyatakan bahwa seorang relawan tidak boleh memiliki kekurangan (disablity).

Resiko yang dihadapi para relawan bukanlah resiko yang kecil. Para relawan yang berada di daerah bencana harus siap akan datangnya bencana susulan ataupun tertularnya penyakit tertentu. Menurut penelitian Enrenreich dan Elliot (2004) salah satu sumber stres bagi para relawan adalah adanya bahaya mengancam (penyakit, terkena gempa susulan, dan sebagainya), perasaan takut dan tidak pasti yang berlebihan.

Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan oleh seorang relawan yang bersedia ditempatkan di daerah rawan. Hal penting yang harus di pertimbangkan adalah pandangan keluarga mengenai keputusan tersebut. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap seorang relawan yang telah berkeluarga, relawan tersebut mengalami kesulitan dalam meyakinkan pihak keluarga. Hal tersebut dikarenakan relawan harus menetap sekitar 2 bulan di daerah bencana untuk membuat sarana sanitasi. Pihak keluarga tidak menyetujui keputusan yang subjek ambil dengan alasan selagi subjek memiliki waktu luang, subjek seharusnya dapat menghabiskan waktu bersama keluarga.

Proses pertimbangan seseorang untuk menjadi relawan melibatkan proses kognitif berupa pengambilan keputusan. Menurut Stenberg (2006) penilaian dan pengambilan keputusan digunakan untuk menyeleksi diantara pilihan-pilihan atau mengevaluasi kesempatan-kesempatan yang ada.


(14)

3

Pengambilan keputusan untuk menjadi relawan tidaklah mudah. Relawan bukanlah suatu pekerjaan rutin karena tidak terjadi setiap waktu dan bersifat insidental. Banyak faktor yang mempengaruhi keinginan individu dewasa untuk menjadi relawan. Salah satu faktor yang mendorong adalah sikap generativity. Sikap generativity adalah sebuah sikap yang lebih berfokus pada hubungannya dengan keturunannya, misalnya seseorang menjadi relawan karena orangtuanya juga merupakan relawan. Karateristik yang ada dalam sikap generativity adalah adanya sikap peduli, mengayomi, hangat dan sedikit mengatur. Selain itu adanya perasaan memetingkan kebutuhan orang lain (altrusim) dan empati, kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, dan sebuah pencarian akan keanekaragaman dan kebermaknaan hidup (King, 2003 dalam Cheek et al, 2013). Pertimbangan juga diikuti karena adanya faktor efek jaringan sosial yang dimiliki, persaingan antara individu untuk memenuhi tanggung jawab sebagai manusia, adanya perubahan gaya hidup, perkembangan kepribadian dalam diri individu, dan adanya rasa percaya terhadap kemampuan diri yang dimiliki (Martinez, 2004).

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang banyak meneliti mengenai motivasi, kriteria dan alasan seorang dewasa untuk menjadi relawan, peneliti tertarik untuk mencari tahu bagaimana gambaran proses pengambilan keputusan pada seseorang saat dia memutuskan untuk menjadi relawan. Peneliti juga tertarik untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi seseorang yang telah berkeluarga saat memutuskan untuk menjadi relawan.

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada pencarian informasi mengenai proses pengambilan keputusan yang dilakukan untuk menjadi relawan. Pengambilan keputusan yang dimaksudkan adalah cara subjek melakukan setiap proses pengambilan keputusan di saat akan menjadi seorang relawan di daerah bencana selama 1 bulan atau lebih.


(15)

4

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang, rumusan masalah dapat dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian yaitu, bagaimanakah gambaran proses pengambilan keputusan seseorang yang telah berkeluarga untuk menjadi seorang relawan?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai proses pengambilan keputusan seoarang yang telah berkeluarga untuk menjadi relawan.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan serta pemahaman peneliti mengenai proses pengambilan keputusan pada relawan di daerah bencana yang telah berkeluarga.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi ini meliputi BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. BAB II Kajian Pustaka, bab ini menguraikan tinjauan teori yang menjadi masalah objek penelitian. Tinjauan tersebut terdiri dari, pengertian pengambilan keputusan, proses pengambilan keputusan, dasar-dasar pengambilan keputusan dan pengertian relawan. BAB III Metode Penelitian, yang terdiri atas lokasi penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, pengambilan data dan instrumen penelitian, serta analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang memaparkan hasil penelitian serta pembahasan. Pembahasan berisi analisis mengenai proses pengambilan keputusan seseorang yang telah berkeluarga untuk menjadi relawan. BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi, bab ini menguraikan kesimpulan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang disampaikan alam bentuk pendapat baru sebagai jawaban permasalahan. Saran berisi


(16)

5

anjuran yang bersifat operasional, kebijakan, maupun konseptual yang ditujunan kepada pengguna hasil penelitian ataupun peneliti selanjutnya.


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Menurut Creswell (2009), penelitian kualitatif merupakan sarana untuk mengeksplorasi dan memahami masalah sosial atau manusia secara individu atau kelompok. Proses penelitian melibatkan pertanyaan yang terus berkembang untuk membuat gambaran secara holistik, menganalisis dan mengiterpretasi data, serta melaporkan pandangan informan secara rinci pada situasi kompleks yang terjadi. Pendekatan deskriptif adalah pendekatan yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang bersifat sistematis, faktual, dan akurat dari suatu fenomena, tanpa menyelediki secara lebih mendalam mengenai penyebab kemunculan fenomena tersebut (Sevilla, 2006).

Peneliti memilih pendekatan kualitatif dengan metode studi deskriptif agar peneliti dapat mendapatkan gambaran yang bersifat sistematis mengenai proses pengambilan keputusan seseorang untuk menjadi relawan.

B. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah penelitian sendiri. Menurut Moleong (2013) instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan menggunakan alat perekam dan catatan lapangan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data. Selain itu instrumen penelitian juga dibantu oleh kisi-kisi wawancara sebagai pedoman untuk melakukan wawancara berdasarkan proses-proses pengambilan keputusan menurut Janis dan Mann (1997).

1. Menimbang Atau Menilai Tantangan ( Appraising the challenge) 2. Meninjau Alternatif Pilihan dari Tantangan (Surveying alternatives) 3. Menimbang alternatif pilihan dari tantangan (Weinghing

alternatives)

4. Melakukan Rundingan atas pilihan tersebut (Delibrating about commintment)


(18)

12

5. Tetap teguh terhadap komitmennya meskipun mendapat tanggapan negatif ( Adhering depite negative feedback)

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara

Dimensi Indikator Pertanyaan

Menimbang Atau Menilai Tantangan ( Appraising the challenge)

Pengetahuan subjek

mengenai relawan

 Apa yang anda ketahui mengenai kegiatan yang akan anda lakukan saat menjadi relawan?

Sumber informasi  Darimana anda

mengetahui mengenai kegiatan menjadi relawan tersebut?

Kesiapan subjek untuk menjadirelawan

Mengapa anda tertarik menjadi relawan?

 Sebelum anda menjadi relawan, bisa ceritakan tidak bagaimana perasaan anda?

Meninjau Alternatif Pilihan dari Tantangan (Surveying alternatives)

Tinjauan subjek tentang tugas yang akan ia lakukan

Apakah anda mencari tahu mengenai tugas seperti apa saja yang harus anda kerjakan saat menjadi relawan?

 Lalu apa pendapat anda saat mengetahui mengenai tugas yang akan diberikan pada anda?

 Jika tidak sesuai dengan kondisi anda, apa yang akan anda lakukan?

Role model  Menurut anda siapa yang

menjadi role model anda

sehingga anda

menginginkan menjadi relawan?

 Kenapa anda memilih sosok tersebut?


(19)

13

Menimbang alternatif pilihan dari tantangan (Weinghing alternatives )

Tanggapan mengenai pro dan kontra terhadap keputusan yang diambil

Menurut anda pengaruh seperti apa yang muncul dari keputusan yang anda ambil untuk menjadi

relawan terhadap

pekerjaan ataupun

terhadap hubungan anda dengan orang terdekat?  Lalu bagaimana anda

menyikapi hal tersebut?

Melakukan Rundingan atas pilihan tersebut (Delibrating about commintment)

.

Merundingkan keputusan yang diambil dengan orang lain

Setelah anda yakin dengan keputusan yang

akan anda buat,

bagaimana cara anda merundingkan dengan orang yang ada disekitar anda?

Saat ada yang tidak setuju apa yang akan anda lakukan?

Komitmen terhadap

keputusan yang diambil

Lalu apa yang anda lakukan dengan pendapat orang disekitar baik yang menyetujui keputusan anda dan yang tidak menyetujui? Tetap teguh terhadap

komitmennya meskipun mendapat tanggapan negatif ( Adhering depite negative feedback)

Membuat keputusan dan

bersedia menanggung

resiko

 Keputusan apa yang akhirnya anda ambil saat mengetahui adanya tanggapan negatif dari orang disekitar anda?

C. Subjek dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di daerah Bandung dan Tasikmalaya karena peneliti mendapatkan rekomendasi subjek dari salah satu senior dan saudara yang memiliki teman seorang relawan. Dua orang subjek berasal dari salah satu komunitas pecinta alam yang bernama Wanadri yang bertempat di kota Bandung. Sedangkan satu orang subjek merupakan salah satu anggota


(20)

14

dari organisasi masyarakat FKKPI cabang Tasikmalaya. Peneliti memutuskan untuk mewawancarai subjek ketiga yang berbeda kota dengan subjek pertama ataupun subjek kedua karena peneliti cukup kesulitan menemukan subjek ketiga yang berdomisili di kota Bandung, sehingga peneliti memutuskan untuk mewawancarai subjek yang berdomisili di kota Tasikmalaya atas rekomendasi saudara peneliti.

Dalam penelitian ini, teknik yang dilakukan peneliti adalah purposive sampling, dimana pemilihan setiap sampling didasarkan pada karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan fokusnya pada kedalaman dan proses, penelitian kualitatif cenderung dilakukan dengan jumlah kasus sedikit. Dalam penelitian ini, jumlah sampel yang akan direncanakan oleh peneliti adalah sebanyak tiga orang. Penelitian ini dilakukan terhadap tiga orang subjek dengan karateristik sebagai berikut :

1. Laki-laki yang telah berkeluarga 2. Bekerja

3. Bertugas selama minimal 1 bulan. Dasar pertimbangan peneliti adalah semakin lama relawan tersebut bertugas maka akan mempengaruhi pertimbangan subjek dalam pengambilan keputusan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam wawancara penelitian kulitatif, ada beberapa jenis wawancara yang dapat dilakukan oleh peneliti diantaranya, wawancara dimana peneliti berhadapan langsung dengan partisipan. Wawancara ini termasuk pertanyaan yang tidak terstruktur dan pertanyaan umum terbuka yang terdiri dari beberapa pertanyaan serta berniat untuk memperoleh pandangan dan pendapat dari partisipan (Creswell, 2009).

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah melalui wawancara mendalam. Jenis wawancara yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan pedoman yang bersifat umum. Melalui wawancara dengan pedoman yang bersifat umum, peneliti membuat kriteria pertanyaan dalam wawancara yang akan diberikan pada semua subjek. Patton (2002) mengatakan bahwa pedoman wawancara memudahkan


(21)

15

pewawancara untuk melakukan eksplorasi, probing, dan menanyakan pertanyaan yang akan menjelaskan suatu topik yang ingin diteliti.

Dalam proses pengumpulan data, peneliti melakukan beberapa kali wawancara terhadap subjek penelitian hingga data yang diperoleh peneliti menjadi jenuh. Wawancara dalam penelitian ini, dilakukan sebanyak dua kali untuk subjek kedua dan ketiga, sementara untuk subjek pertama wawancara dilakukan sebanyak satu kali. Sebelum wawancara dilakukan peneliti melakukan beberapa persiapan diantaranya adalah mengembangkan fokus penelitian, menyediakan paduan wawancara dan menghubungi informan. Alat wawancara yang digunakan yaitu, buku catatan, recorder.

E. Teknik Analisis Data

Proses analisis data melibatkan data yang masuk akal dan penggambaran data. Itu membutuhkan persiapan analisis data, pelaksanaan analisis yang berbeda, membutuhkan pendalaman untuk memahami data ( beberapa penelitian kualitatif sama seperti berpikir untuk mengupas setiap lapisan pada bawang), representing data, dan membuat interpretasi dari data yang di dapatkan (Creswell, 2009).

Menurut Miles dan Huberman (1986, dalam Emzir, 2011) Analisis data kualitatif mencakup tiga kegiatan bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, verifikasi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberi gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Emzir, 2011)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Menurut Miles and Huberman (1984, dalam Moleong 2013), yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Menurut Miles and Huberman (1984, dalam Emzir, 2011), langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan.


(22)

16

F. Uji Keabsahan Data

Menurut Moleong (2007) teknik keabsahan data merupakan cara pemeriksaan yang penting dalam penelitian kualitatif untuk memperoleh kesahihan dan keandalan. Dalam penelitan ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan member check. Triangulasi sumber dilakukan melalui pengecekan data yang diperoleh dari berbagai sumber. Peneliti melakukan pengecekan data yang telah diperoleh melalui wawancara terhadap keluarga subjek, yaitu istri dan anak subjek. Data dari sumber-sumber tersebut kemudian dikategorisasikan yang akan menghasilkan suatu kesimpulan yang kemudian diminta kesepakatan (member check) (Sugiyono, 2013).


(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukkan proses pengambilan keputusan ketiga subjek hampir serupa. Ketiga subjek memiliki latar belakang yang sama. Ketiga subjek telah menjadi relawan sebelum menikah, sehingga saat mereka memutuskan untuk pergi menjadi relawan. Pada tahap menimbang atau menilai tantangan ketiga subjek yakin pada kenginan mereka menjadi relawan. Hal tersebut didorong oleh faktor penggunaan informasi dimana ketiga subjek menggunakan informasi berdasarkan pengalaman menjadi relawan yang telah mereka alami sebelum mereka berkeluarga. Pada tahap meninjau alternatif pilihan dari tantangan dan menimbang alternatif pilihan dari tantangan ketiga subjek merasa yakin dengan pilihannya untuk menjadi relawan, mereka tidak merasa harus membuat alternatif piihan lain hanya tetap mencoba meminimalisir efek yang akan timbul akibat keputusan ketiga subjek untuk menjadi relawan.

Pada tahap melakukan rundingan atas pilihan, dua dari tiga subjek melakukan tahapan tersebut dengan merundingkan keputusannya bersama istri dan anaknya. Sedangkan salah satu subjek hanya merundingkan hal tersebut dengan istrinya, itu dikarenakan subjek tidak banyak berkomunikasi dengan dua anaknya. Pada tahap terakhir yaitu tetap teguh terhadap komitmennya meskipun mendapat tanggapan negatif, ketiga subjek dapat berkomitmen dengan keputusannya karena ketiga subjek tidak mendapatkan tanggapan negatif dari lingkungannya.

B. SARAN

Berdasarkan proses dan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat hal-hal yang disarankan kepada beberapa pihak terkait dengan proses pengambilan keputusan untuk menjadi relawan, yaitu:


(24)

50

1. Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk melakukan penelitian mengenai proses pengambilan keputusan menambah referensi dan teknik pengumpulan data sehingga dapat menggali informasi yang lebih dalam. Peneliti juga diharapkan lebih peka dalam memahami pernyataan-pernyataan subjek agar dapat mengeksplorasi lebih dalam data yang diperoleh selama proses penelitian berlangsung.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

BNPB. (2011). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 17 Tahun 2011. Pedoman Relawan Penanggulangan Bencana. Buck, David. Mundle, Claire.&Naylor,Chris. (2012). Volunteering in health and

care in England. The King’s Fund.

Cheek, Cheryl.Piercy, Kathleen W.&Grainger,Sarah. (2013). Leaving Home: How Older Adults Prepare for Intensive Volunteering. Journal of Applied Gerontology. ,2

Creswell , John W. (2008)., Research Design_ Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications, Inc.

Emzir. (2011)., Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Janis, I L.& Mann, L (1997). Decision Making A Psychological Analysis of

Conflict, Choice, and Commitment. New York: The Free Press.

Kurniawan, Lilik. Pramudiarta, Narwawi. Amri, Mocd. Robi. Yunus, Ridwan. (2011). Indeks Rawan Bencana Indonesia.Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNBP. Jakarta Pusat

Martinez, Teresa A. McMullin, Steve L. (2004). Factors Affecting Decisions To Volunteer in Nongovermental Organization. Sage Publication

Moleong, J. L. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Patton, Michael Quinn. (2002). Qualitative Research and Evaluation Methods. USA Sage Publication Inc.

Sudjana,N, Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suharnan. (2005).Psikologi Kognitif.Cetakan Pertama. Surabaya: Penerbit Srikandi

Supranto, J. (1991). Teknik Pengambilan Keputusan. Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta


(26)

Sternberg, Robert J. (2008). Psikologi Kognitif. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Terry, George R. (1992). Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara Thoits, Peggy A. Hewitt, Lyndi N. Volunteer Work and Well-Being. Journal

Health and Social Behaviour 42, no (2001): 115-31.

Tribunnews. (2013). Gunung Sinabung 8 Kali Meletus Sejak Sabtu [Online]. Tersedia : http://www.m.tribunnews.com/regional/2013/11/24/gunung-sinabung-8-kali-meletus-sejak-sabtu-kemarin


(1)

Nadya Azzahra M, 2015

PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENJADI RELAWAN DI DAERAH BENCANA

repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pewawancara untuk melakukan eksplorasi, probing, dan menanyakan pertanyaan yang akan menjelaskan suatu topik yang ingin diteliti.

Dalam proses pengumpulan data, peneliti melakukan beberapa kali wawancara terhadap subjek penelitian hingga data yang diperoleh peneliti menjadi jenuh. Wawancara dalam penelitian ini, dilakukan sebanyak dua kali untuk subjek kedua dan ketiga, sementara untuk subjek pertama wawancara dilakukan sebanyak satu kali. Sebelum wawancara dilakukan peneliti melakukan beberapa persiapan diantaranya adalah mengembangkan fokus penelitian, menyediakan paduan wawancara dan menghubungi informan. Alat wawancara yang digunakan yaitu, buku catatan, recorder.

E. Teknik Analisis Data

Proses analisis data melibatkan data yang masuk akal dan penggambaran data. Itu membutuhkan persiapan analisis data, pelaksanaan analisis yang berbeda, membutuhkan pendalaman untuk memahami data ( beberapa penelitian kualitatif sama seperti berpikir untuk mengupas setiap lapisan pada bawang), representing data, dan membuat interpretasi dari data yang di dapatkan (Creswell, 2009).

Menurut Miles dan Huberman (1986, dalam Emzir, 2011) Analisis data kualitatif mencakup tiga kegiatan bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, verifikasi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberi gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Emzir, 2011)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Menurut Miles and Huberman (1984, dalam Moleong 2013), yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Menurut Miles and Huberman (1984, dalam Emzir, 2011), langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan.


(2)

16

Nadya Azzahra M, 2015

PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENJADI RELAWAN DI DAERAH BENCANA

repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Uji Keabsahan Data

Menurut Moleong (2007) teknik keabsahan data merupakan cara pemeriksaan yang penting dalam penelitian kualitatif untuk memperoleh kesahihan dan keandalan. Dalam penelitan ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan member check. Triangulasi sumber dilakukan melalui pengecekan data yang diperoleh dari berbagai sumber. Peneliti melakukan pengecekan data yang telah diperoleh melalui wawancara terhadap keluarga subjek, yaitu istri dan anak subjek. Data dari sumber-sumber tersebut kemudian dikategorisasikan yang akan menghasilkan suatu kesimpulan yang kemudian diminta kesepakatan (member check) (Sugiyono, 2013).


(3)

Nadya Azzahra M, 2015

PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENJADI RELAWAN DI DAERAH BENCANA

repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukkan proses pengambilan keputusan ketiga subjek hampir serupa. Ketiga subjek memiliki latar belakang yang sama. Ketiga subjek telah menjadi relawan sebelum menikah, sehingga saat mereka memutuskan untuk pergi menjadi relawan. Pada tahap menimbang atau menilai tantangan ketiga subjek yakin pada kenginan mereka menjadi relawan. Hal tersebut didorong oleh faktor penggunaan informasi dimana ketiga subjek menggunakan informasi berdasarkan pengalaman menjadi relawan yang telah mereka alami sebelum mereka berkeluarga. Pada tahap meninjau alternatif pilihan dari tantangan dan menimbang alternatif pilihan dari tantangan ketiga subjek merasa yakin dengan pilihannya untuk menjadi relawan, mereka tidak merasa harus membuat alternatif piihan lain hanya tetap mencoba meminimalisir efek yang akan timbul akibat keputusan ketiga subjek untuk menjadi relawan.

Pada tahap melakukan rundingan atas pilihan, dua dari tiga subjek melakukan tahapan tersebut dengan merundingkan keputusannya bersama istri dan anaknya. Sedangkan salah satu subjek hanya merundingkan hal tersebut dengan istrinya, itu dikarenakan subjek tidak banyak berkomunikasi dengan dua anaknya. Pada tahap terakhir yaitu tetap teguh terhadap komitmennya meskipun mendapat tanggapan negatif, ketiga subjek dapat berkomitmen dengan keputusannya karena ketiga subjek tidak mendapatkan tanggapan negatif dari lingkungannya.

B. SARAN

Berdasarkan proses dan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat hal-hal yang disarankan kepada beberapa pihak terkait dengan proses pengambilan keputusan untuk menjadi relawan, yaitu:


(4)

50

Nadya Azzahra M, 2015

PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENJADI RELAWAN DI DAERAH BENCANA

repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk melakukan penelitian mengenai proses pengambilan keputusan menambah referensi dan teknik pengumpulan data sehingga dapat menggali informasi yang lebih dalam. Peneliti juga diharapkan lebih peka dalam memahami pernyataan-pernyataan subjek agar dapat mengeksplorasi lebih dalam data yang diperoleh selama proses penelitian berlangsung.


(5)

49

BNPB. (2011). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 17 Tahun 2011. Pedoman Relawan Penanggulangan Bencana. Buck, David. Mundle, Claire.&Naylor,Chris. (2012). Volunteering in health and

care in England. The King’s Fund.

Cheek, Cheryl.Piercy, Kathleen W.&Grainger,Sarah. (2013). Leaving Home: How Older Adults Prepare for Intensive Volunteering. Journal of Applied

Gerontology. ,2

Creswell , John W. (2008)., Research Design_ Qualitative, Quantitative, and

Mixed Methods Approaches. SAGE Publications, Inc.

Emzir. (2011)., Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Janis, I L.& Mann, L (1997). Decision Making A Psychological Analysis of

Conflict, Choice, and Commitment. New York: The Free Press.

Kurniawan, Lilik. Pramudiarta, Narwawi. Amri, Mocd. Robi. Yunus, Ridwan. (2011). Indeks Rawan Bencana Indonesia.Deputi Bidang Pencegahan

dan Kesiapsiagaan BNBP. Jakarta Pusat

Martinez, Teresa A. McMullin, Steve L. (2004). Factors Affecting Decisions To Volunteer in Nongovermental Organization. Sage Publication

Moleong, J. L. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Patton, Michael Quinn. (2002). Qualitative Research and Evaluation Methods. USA Sage Publication Inc.

Sudjana,N, Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suharnan. (2005).Psikologi Kognitif.Cetakan Pertama. Surabaya: Penerbit Srikandi

Supranto, J. (1991). Teknik Pengambilan Keputusan. Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta


(6)

50

Sternberg, Robert J. (2008). Psikologi Kognitif. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Terry, George R. (1992). Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara Thoits, Peggy A. Hewitt, Lyndi N. Volunteer Work and Well-Being. Journal

Health and Social Behaviour 42, no (2001): 115-31.

Tribunnews. (2013). Gunung Sinabung 8 Kali Meletus Sejak Sabtu [Online]. Tersedia : http://www.m.tribunnews.com/regional/2013/11/24/gunung-sinabung-8-kali-meletus-sejak-sabtu-kemarin