T1 312009067 BAB IV

BAB IV
PENUTUP

Menarik kesimpulan pada akhirnya, dan juga menyampaikan beberapa
saran adalah bagian terpenting dari skripsi ini. Oleh sebab itu dalam Bab ini
Penulis akan menyampaikan kesimpulan dan saran dimaksud.

A. Kesimpulan
1. Dari masing-masing ketentuan hukum tentang perkerjaan anak terdapat
kontradiksi antara Undang - Undang No. 23 Tahun 2002 tenteng
Perlindungan Anak dan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan sebagaimana telah dikemukakan di atas. Pada
prinsipnya Penulis sepakat bahwa pada hakekatnya anak tidak boleh
bekerja sampai dia sudah mencapai usia 18 (delapan belas tahun) hal ini
sebagai usaha untuk mewujudkan tenaga kerja yang cerdas, guna
melangsungkan pembagunan selajutnya serta sebagai perlindungan hak
anak.
2. Hubungannya dengan Undang - Undang yang mana dirujuk atau
dijadikan sebagai dasar batasan kedewasaan anak boleh bekerja maka
menurut penulis secara otomatis berlaku prinsip hukum lex specialis
derogate genarali yang mana lex specialis-nya adalah Undang-Undang


Perlindungan Anak.

51

3. Berkaitan dengan apa saja jenis pekerjaan anak yang diperbolehkan
maka menurut pendapat penulis seharusnya pemerintah tidak hanya
menghapus bentuk – bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, melainkan
semua jenis pekerjaan baik itu pekerjaan ringan maupun pekerjaan
terburuk untuk anak, artinya Anak tidak boleh melakukan jenis
pekerjaan apapun karena selakyaknya anak itu harus sekolah dan itu
adalah kewajiban dari Negara.
B. Saran
Adapun saran dari hasil dari penelitian ini khususnya mengenai topic dan
bahasan yang berkaitan dengan singkronisasi ketentuan hukum peraturan
perundang – undangan pekerja anak adalah sebagai berikut :
1. Karena tidak adanya kententuan peraturan perundang – undangan yang
mengatur aturan mengenai larangan Anak untuk bekerja secara tegas,
seharusnya pemerintah berpedoman kepada salah satu undang undang
yang mengatur secara tegas dan khusus mengenai pekerja Anak.

2. Perlu diupayakan satu kesatuan tekat dan langkah dari para pejabat
pemerintah, aparatur pelaksana, para penguasa, para orang tua serta
seluruh komponen bangsa untuk benar – benar untuk meniadakan
pekerja Anak agar tidak terjadi kontradiksi antara aturan satu dengan
peraturan yang lain.

52