10b. BACAAN Psiko Edukatif

NASKAH : PSIKO EDUKATIF
(dibacakan di depan kelas oleh nara sumber)
Di sebuah ruang kelas SD ABCD, anak-anak kelas IV mendapatkan tugas
untuk menceritakan pengalaman mereka selama liburan. Bu Wati sang guru kelas
memberikan instruksi kepada siswa. “Anak-anak hari ini kalian akan menceritakan
pengalaman kalian selama liburan. Sebelum kalian maju tuliskan terlebih dahulu di
sebuah kertas. Lalu, bacakanlah di depan teman-teman kalian”.
Roni adalah seorang siswa yang gemar sekali bermain bola dan pandai melukis,
selama liburan menghabiskan waktu untuk bermain bolan bersama temantemannya. Roni mengangkat tangan dan bertanya kepada bu Wati.
“Ibu, boleh tidak kalau aku menggambar saja dan membawa bolaku ketika aku
bercerita nanti”. Jawab bu Wati: “Roni tidakkah kamu mendengar apa yang ibu tadi
katakan?, bahwa kalian harus menuliskan pengalaman kalian bukan menggambar
ya?”. Hati Roni kecewa tetapi ia tetap mengikuti perintah gurunya, lalu bertanya
lagi. “ibu setelah menulis nanti, kalau di bawah tulisan, saya gambar bola boleh
ya?. Jawab bu Wati, “Roni tidak usah macam-macam, semua melakukan apa yang
ibu bilang kok”. Lalu Roni kembali duduk dan meneruskan pekerjaannya. Tiba-tiba
dia mendapatan ide bahwa ia akan membacakan ceritanya sambil menunjukkan
keterampilannya mendrible bola. Lalu ia meminta ijin kepada ibu Wati. “Bu..saya
nanti boleh ya...ketika bercerita saya akan menunjukkan cara mendrible bola
kepada temaan-teman. Karena bu Wati merasa Roni sudah berkali-kali bertanya,
maka dengan suara yang cukup tinggi, bu Wati mengatakan ”baiklah Roni, kalau itu

maumu, tetapi kamu tidak boleh tinggal di kelas ini, silahkan kamu mengerjakan
tugasmu dan kemauanmu di luar kelas, ibu harus mendampingii teman-temanmu
yang ingiin belajar!. Roni sedih sekali, dan akhirya ia duduk kembali dan tidak
dapat menyelesaikan tugasnya. Ketika waktunya siswa-siswi membacakan hasil
ceritanya. Roni membaca ceritanya dengan terbata-bata karena ceritanya tidak
selesai. Semua teman-temannya mentertawakan Roni dan Ibu Wati memberikan
komentar “nah, apa ibu bilang Roni, itu akibat kalau kamu tidak mau
mendengarkan ibu”. Hari itu pulang sekolah dengan hati yang sedih.