PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, UKURAN PERUSAHAAN DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, UKURAN PERUSAHAAN DAN
DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP PROFITABILITAS
PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG
GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Manajemen

Oleh :
RITA FANINA SARI
0612010113 / FE / EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, UKURAN PERUSAHAAN DAN
DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP PROFITABILITAS
PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG
GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

SK RIP SI

Oleh :
RITA FANINA SARI
0612010113 / FE / EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, UKURAN PERUSAHAAN DAN
DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP PROFITABILITAS
PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG
GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

Yang Diajukan :
RITA FANINA SARI
0612010113 / FE / EM

Disetujui Untuk Ujian Skripsi Oleh :

Pembimbing

Dr a. Ec. Nur yanti. T, M.Si

Tanggal : …………………….

Mengetahui,
Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr s. Ec. R.A. Suwaidi, MS
NIP. 190 003 301 986 031 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, UKURAN PERUSAHAAN
DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP PROFITABILITAS PADA
PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA

EFEK INDONESIA” dengan baik.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi satu syarat
penyelesaian Program Studi Pendidikan Strata Satu, Fakultas Ekonomi, Jurusan
Manajemen, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya.
Dalam penyusunan skripsi, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan
selesai dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
menghaturkan rasa terima kasih yang mendalam kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MT, selaku Rektor UPN “Veteran” Jawa
Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen
UPN “Veteran” Jawa Timur

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Bapak Drs. Ec. Gendut Sukarno, MS, selaku Dosen Pembimbing yang telah
mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulisan

ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang telah memberikan ilmu yang
sangat bernilai. Sehingga ucapan terima kasihpun dirasa belum cukup untuk
menghargai jasa Bapak dan Ibu. Namun teriring do’a semoga apa yang sudah
diberikan kepada kami akan terbalaskan dengan berkah dari sang Illahi.
6. Yang terhormat Bapak dan Ibu, sembah sujud serta ucapan terima kasih atas
semua do’a, restu, dukungan, nasehat yang diberikan kepada penulis.
Semoga Allah SWT melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata
penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya,

Desember 2012

Penulis


ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................

i

DAFTAR ISI ..........................................................................................

iii

DAFTAR TABEL ..................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................


vii

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................

viii

ABSTRAKSI ..........................................................................................

ix

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah......................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ............................................................

7


1.3. Tujuan Penelitian ................................................................

7

1.4. Manfaat Penelitian ..............................................................

8

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ..............................................

9

2.2. Landasan Teori .............................................................

11

2.2.1. Laporan Keuangan....................................................


11

2.2.1.1. Jenis Laporan Keuangan ..............................

12

2.2.1.1. Pemakaian Laporan Keuangan .....................

14

2.2.2. Kinerja Perusahaan....................................................

17

2.2.3. Profitabilitas (Profitability) .......................................

19

2.2.4. Growth Opportunity ................................................


21

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.5. Ukuran Perusahaan (Size) ........................................

22

2.2.6. Debt to Equity Ratio (DER) .....................................

24

2.2.7. Pengaruh Growth Opportunity Terhadap Profitabilitas

26

2.2.8. Pengaruh
Ukuran

Perusahaan
Terhadap
Profitabilitas ............................................................

28

2.2.9. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap
Profitabilitas ............................................................

30

2.3. Kerangka Konseptual..........................................................

31

2.4. Hipotesis .............................................................................

32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...................

33

3.2. Populasi dan Sampel ...........................................................

34

3.2.1. Populasi ...................................................................

34

3.2.2. Sampel.....................................................................

35

3.3. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ..............................

35

3.4. Teknik Analisa dan Uji Hipotesis ........................................

36

3.4.1. Teknik Analisis Data ...............................................

36

3.4.2. Uji Asumsi Klasik ...................................................

37

3.4.3. Uji Hipotesis ...........................................................

39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................

42

4.1.1. Profitabilitas (Y) perusahaan food and beverages
yang go public di BEI ............................................

42

4.1.2. Growth Opportunity (X1) Perusahaan Food And
Beverages yang go public di BEI ...........................

44

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V

4.1.3. Ukuran Perusahaan (X2) Perusahaan Food And
Beverages yang go public di BEI ..........................

45

4.1.4. Debt Equity Ratio (X3) Perusahaan Food And
Beverages yang go public di BEI ..........................

47

4.2. Analisis Data ....................................................................

48

4.2.1. Uji Asumsi Klasik / BLUE ....................................

48

4.2.1.1. Uji Autokorelasi ......................................

49

4.2.1.2. Uji Multikolinearitas ................................

50

4.2.1.3. Uji Heterokedastisitas .............................

51

4.2.2. Analisis Regresi Linear Berganda ..........................

52

4.2.3. Pengujian Hipotesis ...............................................

54

4.3. Pembahasan ......................................................................

57

4.3.1. Pengaruh Growth Opportunity (X1) Terhadap
Profitabilitas (Y) ....................................................

58

4.3.2. Pengaruh Ukuran Perusahaan (X2) Terhadap
Profitabilitas (Y) ....................................................

59

4.3.3. Pengaruh Debt Equity Ratio (X3) Terhadap
Profitabilitas (Y) ....................................................

60

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan.......................................................................

62

5.2. Saran ................................................................................

62

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Nilai Profitabilitas Pada Perusahaan Food And Beverages
Periode 2006 – 2010 ..................................................................

5

Tabel 4.1. Profitabilitas (Profitability) Pada Perusahaan Food And
Beverages Periode 2006 – 2010 .................................................

43

Tabel 4.2. Growth Opportunity Pada Perusahaan Food And Beverages
Periode 2006 – 2010 ..................................................................

44

Tabel 4.3. Ukuran Perusahaan (Size) Pada Perusahaan Food And
Beverages Periode 2006 – 2010 .................................................

46

Tabel 4.4. Debt Equity Ratio Pada Perusahaan Food And Beverages
Periode 2006 – 2010 ..................................................................

47

Tabel 4.5. Uji Multikolinearitas ..................................................................

51

Tabel 4.6. Uji Heterokedastisitas ................................................................

52

Tabel 4.7. Anova.........................................................................................

55

Tabel 4.8. Model Summary ........................................................................

55

Tabel 4.9. Coefficients ...............................................................................

56

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual.............................................................

31

Gambar 4.1. Uji Durbin Watson.................................................................

50

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 2. Tanggapan Responden Terhadap Growth Opportunity (X1), Ukuran
Perusahaan (X2), Debt To Equity Ratio (X3) dan Profitabilitas (Y)
Lampiran 3. Hasil Pengolahan Data

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, UKURAN PERUSAHAAN DAN
DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP PROFITABILITAS
PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG
GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh :
RITA FANINA SARI

Abstraksi
Adanya indikasi fluktuasi nilai profitabilitas pada perusahaan food and
beverages periode 2006 – 2010 menunjukkan bahwa selama 2 tahun terakhir yaitu
tahun 2009 dan tahun 2010 terdapat 6 perusahaan dari 18 perusahaan yang
tergabung dalam perusahaan food and beverages cenderung mengalami
penurunan nilai profitabilitasnya. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain: PT.
Cahaya Kalbar, Tbk (CEKA), PT. Fast Food Indonesia, Tbk, PT. Mayora Indah,
Tbk, PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk, PT. Sekar Laut, Tbk, dan PT. Siantar Top,
Tbk menunjukkan bahwa pada perusahaan food and beverages terdapat suatu
permasalahan yang harus ditangani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh growth opportunity, ukuran perusahaan dan Debt to Equity Ratio (DER)
terhadap profitabilitas pada perusahaan food and beverages yang go public di
Bursa Efek Indonesia
Teknik pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling
(penarikan sampel secara tidak acak). Sedangkan metode yang digunakan adalah
purposive sampling yakni teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan
dan kriteria tertentu, antara lain: perusahaan yang laporan keuangannya lengkap
selama tahun 2006 – 2010 dan perusahaan food and beverages yang go public di
Bursa Efek di Indonesia (BEI). Teknik analisis yang dgunakan adalah regresi
linier berganda dengan uji statistik uji F dan uji t.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa growth opportunity memberikan
pengaruh yang nyata dan positif terhadap profitabilitas, ukuran perusahaan belum
mampu memberikan pengaruh yang nyata terhadap profitabilitas, dan debt to
equity ratio (DER) memberikan pengaruh yang nyata dan negatif terhadap
turunnya terhadap profitabilitas

Keyword :

Growth Opportunity, Ukuran Perusahaan, Debt To Equity Ratio
(DER) dan Profitabilitas

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Situasi perekonomian yang tidak menentu dan sulit diramalkan dewasa ini
tentu saja sangat besar pengaruhnya terhadap dunia usaha yang ingin tetap
bertahan dan mengembangkan semaksimal mungkin usahanya. Keadaan ekonomi
yang mengalami krisis moneter seperti saat ini menuntut perusahaan agar dapat
mengelola usahanya dengan baik dan bijaksana, sehingga pertumbuhan
perekonomian bangsa akan terus meningkat. Dengan demikian akan mendorong
aktivitas usaha yang berarti pula meningkatkan volume usaha.
Kelangsungan hidup perusahaan merupakan ukuran kinerja perusahaan
sebagai lawan dari kebangkrutan perusahaan, tetapi studi empiris tentang
diskriminasi antara kedua titik ekstrim tersebut di Indonesia tidak mudah
diterapkan karena kesulitan dalam memperoleh data perusahaan yang telah
bangkrut. Pendekatan lain perlu dikembangkan sebagai proksi dari kinerja
perusahaan. Kegagalan perusahaan untuk mempertahankan tingkat laba investasi
di atas biaya modal dapat membawa perusahaan pada kesulitan keuangan dan
terancam kebangkrutan. Oleh karena itu profitabilitas merupakan proksi yang
relevan untuk memprediksikan kelangsungan hidup perusahaan.
Pada dasarnya masyarakat luas mengukur keberhasilan perusahaan
berdasarkan kemampuan perusahaan yang terlihat dari kinerja perusahaan. Disini
terdapat perbedaan kepentingan untuk mendapatkan imbalan guna peningkatan

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

kesejahteraan, sedangkan pemegang saham berkepentingan untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya guna meningkatkan kekayaannya. Jika
perusahaan dapat menunjukkan prestasi yang baik maka perusahaan akan
memperoleh penghargaan dan imbalan yang besar. Adapun kemampuan
perusahaan untuk dapat bersaing dapat ditentukan oleh baik tidaknya kondisi
keuangan perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu selalu menjaga
kondisinya agar dapat tetap bertahan dan berkembang dengan baik dalam rangka
mencapai tujuan-tujuannya. Untuk itu harus ada seperangkat alat untuk
merencanakan, mengendalikan dan mengevaluasi operasi-operasi perusahaan.
Apabila ingin mengetahui kondisi suatu perusahaan, maka kita dapat mengetahui
melalui laporan keuangannya. Namun laporan keuangan belumlah dapat
memberikan informasi yang berarti sebelum dilakukan analisis atas laporan
keuangan tersebut.
Salah satu ukuran kinerja yang sering digunakan oleh perusahaan adalah
profitabilitas. Profitabilitas menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba melalui pengelolaan aktiva yang dimilikinya. Setiap
perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan profitabilitasnya. Jika sebuah
perusahaan berhasil meningkatkan profitabilitasnya, dapat diartikan bahwa
perusahaan tersebut mampu mengelola aktivanya secara efektif dan efisien,
sehingga mampu menghasilkan laba yang tinggi. Jika perusahaan mampu tetap
mempertahankan tingkat resiko bisnisnya pada tingkat tertentu atau bahkan
mampu menurunkan tingkat resiko bisnisnya, maka semakin tinggi profitabilitas
akan menyebabkan semakin tinggi nilai perusahaan. Oleh karena, untuk dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

meningkatkan nilai perusahaan maka pihak manajemen perlu meningkatkan
profitabilitas perusahaan. Agar dapat meningkatkan profitabilitasnya, pihak
manajemen perusahaan perlu mengetahui faktor- faktor apa saja yang
mempengaruhi

perusahaan.

faktor-

faktor

utama

yang

mempengaruhi

profitabilitas antara lain growth opportunity dan ukuran perusahaan. (Setiawan,
2009: 163)
Menurut Setiawan (2009: 165) bahwa growth opportunity merupakan
peluang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Sedangkan
Profitabilitas merupakan sebuah ukuran yang menunjukkan seberapa besar
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui pengelolaan yang
dimilikinya.
Pengaruh growth opportunity terhadap profitabilitas seperti dijelaskan oleh
Setiawan (2009: 165) yang menyatakan bahwa perusahaan- perusahaan yang
mempunyai growth opportunity tinggi mempunyai nilai investasi dalam jumlah
yang besar, terutama dalam aktiva tetap yang umur ekonomisnya lebih dari satu
tahun. Dampak adanya investasi yang besar tersebut maka perusahaanperusahaan yang mempunyai growth opportunity yang tinggi akan mempunyai
profitabilitas yang tinggi. (Setiawan, 2009: 165).
Menurut Setiawan (2009: 165) bahwa ukuran perusahaan adalah
menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dilihat dari besarnya nilai
total asset. Semakin besar total asset perusahaan maka akan semakin besar pula
ukuran perusahaan tersebut

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Selanjutnya pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas seperti
dijelaskan oleh Setiawan (2009: 165) yang menyatakan bahwa perusahaan besar
mempunyai kapasitas produksi dalam jumlah yang besar, sehingga akan dapat
berproduksi dalam skala ekonomis yang tinggi, atau dapat menghasilkan produk
dengan harga per unit rendah, sehingga lebih memungkinkan untuk mendapatkan
profit yang lebih besar.
Penelitian ini mengambil objek pada pada perusahaan food and beverages
yang go public di Bursa Efek Indonesia, dikarenakan dari beberapa perusahaan
yang tergabung dalam perusahaan food and beverages tersebut, terdapat beberapa
perusahaan yang mengalami penurunan pada tingkat profitabilitasnya.
Berikut ini akan disajikan data profitabilitas pada perusahaan food and
beverages yang go public di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2006 - 2010 sebagai
berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Tabel 1.1
Nilai Profitabilitas Pada Perusahaan Food And Beverages
Periode 2006 – 2010
No

Perusahaan
2006
2007
PT. Akasha Wira International,
1
-95.37 -117.71
Tbk (ADES)
PT. Cahaya Kalbar, Tbk
2
3.91
3.04
(CEKA)
3 PT. Davomas Abadi, Tbk
11.85
7.44
4 PT. Delta Djakarta, Tbk
10.91
10.76
5 PT. Fast Food Indonesia, Tbk
5.4
6.45
PT. Indofood CBP Sukses
6
Makmur, Tbk
PT. Indofood Sukses Makmur,
7
3.01
3.01
Tbk
8 PT. Mayora Indah, Tbk
4.75
5.01
PT. Multi Bintang Indonesia,
8.26
8.62
9
Tbk
PT. Nippon Indosari Corpindo,
10
Tbk
PT. Pioeneerindo Garment
-1.27
0.1
11
International, Tbk
PT. Prasidha Aneka Niaga,
2.28
-1.44
12
Tbk
13 PT. Sekar Laut, Tbk
2.39
2.42
14 PT. Siantar Top, Tbk
2.6
2.6
15 PT. SMART, Tbk
13.34
12.24
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food,
0.04
3.15
16
Tbk
17 PT. Tunas Baru Lampung, Tbk
4.43
5.27
PT. Ultrajaya Milk Industry &
18
1.76
2.69
Trading Company, Tbk
Sumber : Indonesian Capital Market Directory di BEI

2008

2009

2010

-11.74

12.14

14.47

1.42

4.14

4.12

-15.05
12.43
6.19

-55.84
17.08
7.42

-1.64
25.48
6.85

2.82

6.6

9.49

2.67

5.59

7.69

5.02

7.79

6.7

16.77

21.06

24.74

11.06

11.75

16.3

2.07

4.83

6.37

1.32

5.48

1.39

1.36
0.77
6.5

4.63
6.55
5.27

1.54
5.59
6.22

5.86

7.09

10.76

1.6

4.97

8.36

22.29

3.79

5.69

Berdasarkan tabel 1.1 tentang nilai profitabilitas pada perusahaan food and
beverages periode 2006 – 2010, menunjukkan bahwa selama 2 tahun terakhir
yaitu tahun 2009 dan tahun 2010 terdapat 6 perusahaan dari 18 perusahaan yang
tergabung dalam perusahaan food and beverages cenderung mengalami
penurunan nilai profitabilitasnya. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain: PT.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Cahaya Kalbar, Tbk (CEKA), PT. Fast Food Indonesia, Tbk, PT. Mayora Indah,
Tbk, PT. Prasidha Aneka Niaga, Tbk, PT. Sekar Laut, Tbk, dan PT. Siantar Top,
Tbk.
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut
temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan, khususnya yang menyangkut
kegunaannya dalam memprediksi laba yang akan datang. Alasan pemilihan laba
akuntansi dikarenakan laba mencerminkan kinerja perusahaan, dari ukuran laba
maka dapat dilihat apakah perusahaan mempunyai kinerja yang bagus atau tidak.
Jika rasio keuangan dapat dijadikan sebagai prediktor perubahan laba di masa
yang akan datang, temuan ini merupakan pengetahuan yang cukup berguna bagi
para pemakai laporan keuangan yang secara riil, maupun potensial berkepentingan
dengan suatu perusahaan. Sebaliknya, jika rasio tidak cukup signifikan dalam
memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang, hasil penelitian ini akan
memperkuat bukti tentang inkonsistensi temuan-temuan empiris sebelumnya.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Setiawan,
tahun 2009, tentang pengaruh growth opportunity dan ukuran perusahaan terhadap
profitabilitas perusahaan manufaktur di Indonesia. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa 1) growth opportunity berpengaruh signifikan positif
terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur di Indonesia, dan 2) ukuran
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan
manufaktur di Indonesia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian dan
kajian yang lebih mendalam tentang growth opportunity, ukuran perusahaan, debt
to equity ratio dan profitabilitas, untuk kemudian dijadikan sebagai penelitian
dengan judul “Pengaruh growth opportunity, ukuran perusahaan dan Debt to
Equity Ratio (DER) terhadap profitabilitas pada perusahaan food and
beverages yang go public di Bursa Efek Indonesia”.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi dan
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.

Apakah growth opportunity berpengaruh terhadap profitabilitas pada
perusahaan food and beverages yang go public di Bursa Efek Indonesia ?

2.

Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas pada
perusahaan food and beverages yang go public di Bursa Efek Indonesia?

3.

Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap profitabilitas pada
perusahaan food and beverages yang go public di Bursa Efek Indonesia?

1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah dapat dikemukakan
tujuan penelitian sebagai berikut:
1.

Untuk mengetahui pengaruh growth opportunity terhadap profitabilitas pada
perusahaan food and beverages yang go public di Bursa Efek Indonesia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

2.

Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada
perusahaan food and beverages yang go public di Bursa Efek Indonesia

3.

Untuk mengetahui pengaruh debt to equity ratio (DER) berpengaruh terhadap
profitabilitas pada perusahaan food and beverages yang go public di Bursa
Efek Indonesia

1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini akan diperoleh manfaat antara lain :
1.

Bagi Perusahaan
Memberi informasi dan masukan yang menjadikan pertimbangan dalam
pemecahan masalah yang berkaitan dengan growth opportunity, ukuran
perusahaan, debt to equity ratio (DER) dan profitabilitas.

2.

Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman secara praktik di bidang keuangan
khususnya mengenai teoritik tentang growth opportunity, ukuran perusahaan,
dan profitabilitas.

3.

Bagi Universitas
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan menambah
perbendaharaan perpustakaan serta sebagai bahan perbandingan bagi
mahasiswa yang mengadakan penelitian di masa yang akan datang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Hasil penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian saat ini adalah

dilakukan oleh:
1.

Rahmat Setiawan, 2009, dengan judul: “Pengaruh Growth Opportunity dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Industri Manufaktur
di Indonesia”. Populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan industri
manufakturyang terdaftar di BEJ. Pemilihan sampel dilakukan berdasarkan
metode purposive sampling dengana kriteria: Perusahaan harus terdaftar di
BEJ selama periode 1999 – 2004, dan Perusahaan harus memiliki laporan
keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember. Berdasarkan kriteria
tersebut maka jumlah perusahaan yang diambil menjadi sampel adalah
sebanyak 89 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa growth
opportunity mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas
perusahaan industri manufaktur di Indonesia, sedangkan ukuran perusahaan
tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan industri
manufaktur di Indonesia.

2.

Ni Putu Ena Marberya dan Agung Suaryana, 2008, dengan judul “Pengaruh
Pemoderasi Pertumbuhan Laba Terhadap Hubungan Antara Ukuran
Perusahaan, debt to equity ratio (DER) dengan Profitabilitas Pada Perusahaan
Perbankanyang Terdaftar Di PT. Bursa Efek Jakarta”. Populasi yang

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

digunakan adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di PT. Bursa Efek
Jakarta (BEJ) selama tahun 2003 – 2006. Metode penentuan sampel yang
digunakan adalah non probably sampling yaitu purposive sampling dimana
merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan/kriteria
tertentu. Adapun kriteria pemilihan sampel meliputi: 1) Perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEJ, 2) Menerbitkan laporan keuangan selama 4
tahun berturut-turut yaitu tahun 2003-2006 dan dipublikasikan pada ICMD
tahun 2003-2006, 3) Laporan keuangan memiliki tahun buku yang berakhir
tanggal 31 Desember, hal ini untuk menghindari adanya pengaruh waktu
parsial dalam penghitungan proksi dari ukuran variabel independen maupun
dependen, 4) Perusahaan yang memiliki data pertumbuhan laba. Sampel
berjumlah 23 perusahaan dengan pengamatan 4 tahun (2003-2006) sehingga
jumlah pengamatan menjadi 92 pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pertumbuhan laba tidak berpengaruh terhadap hubungan antara ukuran
perusahaan dengan profitabilitas, dan pertumbuhan laba berpengaruh
terhadap hubungan antara debt to equity ratio (DER) dengan profitabilitas.
Hasil penelitian mendukung penelitian Ang Chua dan McConnell (1982),
Myers (1984) dalam Sofiati (2001) mereka menemukan hubungan negatif
antara pertumbuhan dengan utang. Sedangkan Myers (1984), Gordon
Donaldson (1961) dan Breadly (1984), Titman dan Wessels (1988), dalam
penelitian Sofiati (2001) yang menyatakan bahwa terjadi hubungan negatif
antara utang dengan profitabilitas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

2.2.

Landasan Teori

2.2.1. Laporan Keuangan
Didalam memahami laporan keuangan, haruslah dikaitkan dengan bidang
yang menangani pembuatan laporan keuangan tersebut yaitu bidang akuntansi.
Pengertian akuntansi menurut Munawir (2003: 5): Akuntansi adalah seni
pencatatan, penggolongan dan peringkasan dari peristiwa-peristiwa dan kejadiankejadian yang setidak-tidaknya dan dengan menunjukkan atau dinyatakan dengan
uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul.
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi harus
dinyatakan dengan suatu ukuran tertentu sehingga dengan demikian suatu
kejadian akan dapat

ditafsirkan akibatnya. Peringkasan disini dimaksudkan

sebagai pelaporan peristiwa keuangan perusahaan yang dapat diartikan sebagai
laporan keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2000: 2): Laporan
keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan yang lengkap biasanya
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integrasi dari laporan
keuangan.
Jadi untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan hasil usaha suatu
perusahaan akan dapat diketahui melalui keuangan yang merupakan produk akhir
dari proses akuntansi yang terdiri dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan
kejadian keuangan selama periode tertentu yang meliputi neraca, laporan laba rugi
dan laporan keuangan lainnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2.2.1.1. J enis Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2000: 2), laporan keuangan yang
lengkap biasanya terdiri dari:
a. Neraca
b. Laporan laba rugi
c. Laporan perubahan posisi keuangan
d. Catatan atas laporan keuangan
Setiap laporan keuangan utama harus diikuti dengan pernyataan bahwa
catatan atas laporan keuangan adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan. Laporan keuangan disusun dalam
rangka mencapai atau memperoleh penjelasan yang cukup disebut dengan laporan
bentuk pendek. Bila laporan bentuk ini ditambah dengan penjelasan tambahan
yang diperlukan guna penjelasan penuh. Laporan ini disebut laporan bentuk
panjang.
a.

Neraca, merupakan laporan yang menggambarkan posisi atau keadaan
keuangan, dengan demikian menunjukkan aktiva, kewajiban dan modal
sendiri dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Menurut Standar
Akuntansi Keuangan (1995:17), neraca mengandung unsur-unsur sebagai
berikut:
1) Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan
diharapkan akan diperoleh perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2) Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan akan mengakibatkan
arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat
ekonomi.
3) Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi
semua kewajiban.
b.

Laporan Laba Rugi, merupakan ringkasan aktivitas usaha perusahaan pada
periode tertentu yang melaporkan hasil usaha bersih atas kerugian yang
timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas lainnya. Menurut Standar Akuntansi
Keuangan (2000: 24), laporan keuangan laba rugi mengandung unsur-unsur
sebagai berikut:
1) Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva.
2) Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi dalam periode
akuntasi tertentu dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanaman modal.

c.

Laporan perubahan posisi keuangan, perubahan posisi keuangan dapat
disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau
laporan arus dana. Bapepam mewajibkan emiten dan calon emiten
menyampaikan laporan keuangan yang dilengkapi dengan laporan perubahan
posisi keuangan yang mengukur perubahan aktiva, kewajiban dan modal
sendiri selama suatu periode tertentu dalam bentuk arus kas (inflow) arus kas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

keluar (outflow) dana. Menurut Standar Akuntansi Keuangan, laporan arus
kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan
menurut aktivitas, operasi dan pendanaan.
d.

Catatan atas laporan keuangan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan
memberikan penjelasan kualitatif serta kuantitatif terhadap laporan keuangan
utama, sehingga tidak menyesatkan pembacanya. Kewajiban untuk pemberian
catatan menurut Bapepam harus didasarkan pada pertimbangan materialitas
berdasarkan persentase relatif. Untuk pihak-pihak yang sifatnya khusus, baik
karena sifat industri maupun transaksinya perlu diuraikan dalam ikhtisar dan
daftar informasi tambahan.

2.2.1.2. Pemakaian Laporan Keuangan
Pada mulanya, laporan keuangan bagi perusahaan hanyalah sebagai alat
penguji dari pekerjaan pembukuan tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan
sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan. Dari
hasil analisa tersebut digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk
mengambil suatu keputusan. Seperti yang diungkapkan oleh Munawir (2003: 2):
“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data aktiva
perusahaan tersebut”.
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi untuk pihakpihak yang memerlukannya. Pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

memerlukan laporan keuangan untuk menyusun rencana yang lebih baik,
memperbaiki sistem pengawasannya, untuk menentukan kebijaksanaan yang lebih
tepat. Tetapi yang terpenting bagi manajemen adalah laporan keuangan
merupakan alat-alat untuk mempertanggungjawabkan kepada para pemilik
perusahaan atas kepercayaan yang diberikan kepada manajemen.
Pada pemakai laporan keuangan menggunakan laporan keuangan untuk
memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini
menurut kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan (SAK,
2000: 3), meliputi:
a.

Investor, Penanaman modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan
dengan resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang
mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu
menentukan apakah harus membeli, menanam atau menjual investasi
tersebut. Pemegang saham juga tertarik untuk menilai kemampuan
perusahaan untuk membayar deviden

b.

Karyawan, Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka
tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.
Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka juga
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat
pensiun dan kesempatan kerja.

c.

Pemberi pinjaman, Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang
akan dibayar pada saat jatuh tempo, kredit berkepentingan dalam perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

dalam tenggang waktu yang lebih pendek dari pada pemberi pinjaman kecuali
kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup
perusahaan.
d.

Pemasok dan kreditur usaha lainnya, Mereka tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang
akan dibayar pada saat jatuh tempo, kreditur berkepentingan dalam
perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dari pada pemberi
pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada
kelangsungan hidup perusahaan.

e.

Pelanggan, berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang
dengan atau tergantung pada perusahaan.

f.

Pemerintah, Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah
kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu
berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan
informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijaksanaan
pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan
statistik lainnya.

g.

Masyarakat, Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dengan berbagai
cara misalnya perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada
perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan
perlindungan pada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat
membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian
aktivitasnya.

2.2.2. Kinerja Perusahaan
Kinerja Keuangan yang tertuang dalam laporan keuangan merupakan
merupakan cermin dari prestasi perusahaan yang telah dicapai dalam suatu
periode tertentu. Tingkat keberhasilan atau penghasilan persaham. Menurut
Standar Akuntansi Keuangan (2000: 24). Penghasilan bersih (laba) sering kali
digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti
imbalan investasi (Return on Investment) atau penghasilan persaham (earning
pershare). Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih
(laba) adalah penghasilan dan beban.
Karena unsur yang berkaitan dalam pengukuran laba adalah penghasilan
dan beban, maka informasi kinerja keuangan perusahaan terutama profitabilitas
(laba) dapat disajikan dalam laporan laba dan rugi.
Menurut Helfert (2001: 67), dalam “Teknik Analisis Petunjuk Praktis
Untuk Mengelola dan Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan” menyebutkan
bahwa kinerja perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan yang dibuat secara
terus menerus. Pengukuran kinerja perusahaan yang ditimbulkan sebagai akibat
dari proses pengambilan keputusan, merupakan persoalan yang lebih kompleks
dan lebih sulit karena menyangkut persoalan efektifitas pemanfaatan modal.
Kinerja keuangan yang tertuang dalam laporan keuangan merupakan
cermin prestasi perusahaan yang telah dicapai dalam suatu periode tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Terdapat berbagai tehnik analisis yang dapat digunakan dalam melakukan
penilaian kinerja keuangan perusahaan. Akan tetapi, teknik yang berbeda akan
sesuai untuk tujuan yang berbeda. Tetapi secara khusus penting untuk disadari,
bahwa didalam melakukan analisis kinerja perusahaan harus ada ketegasan
pemikiran mengenai cara pengujian apa yang dipakai dan untuk alasan khusus
yang bagaimana.
Salah satu ukuran kinerja yang sering digunakan oleh perusahaan adalah
profitabilitas. Profitabilitas menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba melalui pengelolaan aktiva yang dimilikinya. Setiap
perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan profitabilitasnya. Jika sebuah
perusahaan berhasil meningkatkan profitabilitasnya, dapat diartikan bahwa
perusahaan tersebut mampu mengelola aktivanya secara efektif dan efisien,
sehingga mampu menghasilkan laba yang tinggi. Jika perusahaan mampu tetap
mempertahankan tingkat resiko bisnisnya pada tingkat tertentu atau bahkan
mampu menurunkan tingkat resiko bisnisnya, maka semakin tinggi profitabilitas
akan menyebabkan semakin tinggi nilai perusahaan. Oleh karena, untuk dapat
meningkatkan nilai perusahaan maka pihak manajemen perlu meningkatkan
profitabilitas perusahaan. Agar dapat meningkatkan profitabilitasnya, pihak
manajemen perusahaan perlu mengetahui faktor- faktor apa saja yang
mempengaruhi

perusahaan.

faktor-

faktor

utama

yang

mempengaruhi

profitabilitas antara lain growth opportunity dan ukuran perusahaan.
Berikut ini akan disajikan definisi masing- masing dari profitabilitas,
growth opportunity dan ukuran perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2.2.3. Profitabilitas (Profitability)
Setiawan (2009: 165) menyatakan bahwa profitabilitas adalah sebuah
ukuran yang menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba melalui pengelolaan yang dimilikinya. Sebuah perusahaan
yang mempunyai profitabilitas tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien
sehingga mampu menghasilkan laba yang tinggi. Sebaliknya sebuah perusahaan
profitabilitas rendah menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu
mengelola sumber daya yang dimilikinya dengan baik, sehingga tidak mampu
menghasilkan laba tinggi.
Menurut Hamzah, dkk (2008) bahwa profitabilitas dimaksudkan untuk
melihat seberapa besar laba yang diperoleh dengan menggunakan seluruh aktiva
yang dimiliki. Namun dalam penelitian ini profitabilitas dikaitkan dengan total
aktiva yang dimiliki perusahaan. Profitabilitas periode sebelumnya merupakan
faktor penting dalam menentukan struktur modal. Dengan laba ditahan yang
besar, perusahaan akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum
menggunakan utang. Hal ini sesuai dengan pecking order theory yang
menyarankan bahwa manajer lebih senang menggunakan pembiayaan dari
pertama, laba ditahan, kemudian utang, dan terakhir penjualan saham baru.
Meskipun secara teoritis sumber modal yang biayanya paling murah adalah utang,
kemudian saham preferen dan yang paling mahal adalah saham biasa dan laba
ditahan. Pertimbangan lain adalah bahwa direct cost untuk pembiayaan eksternal
lebih tinggi dibanding dengan pembiayaan internal. Selanjutnya penjualan saham

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

baru justru merupakan signal negatif karena pasar mengintrespestasikan
perusahan dalam keadaan kesulitan likuiditas. Penjualan saham baru tidak jarang
mengakibatkan terjadinya delusi dan pemegang saham akan mempertanyakan
kemana laba yang diperoleh selama ini? Hal ini juga tidak terlepas adanya
informasi yang tidak simetris atau simmetrik information antara manajemen
dengan pasar. Manajemen jelas memiliki informasi yang lebih tentang prospek
perusahaan dibanding dengan pasar. Dengan demikian jika tidak ada alasan yang
kuat seperti untuk deversifikasi misalnya, maka penjualan saham baru justru akan
mengakibatkan harga saham turun.
Menurut Indriyo (2002: 5), perusahaan merupakan organisasi yang
mencari untung, maka tujuan dari perusahaan biasanya dinyatakan dalam bentuk
uang. Dalam hal ini terdapat dua tujuan utama yaitu maksimisasi keuntungan
(profit) dan maksimisasi kemakmuran (wealth).
Sehubungan dengan tujuan perusahaan berupa profit maximation,
perusahaan berupaya meningkatkan profitabilitas. Profitabilitas merupakan ukuran
tingkat efisiensi dan keberhasilan usaha yang dapat dicapai perusahaan.
Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah
keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu
bunga dan pajak. Perusahaan yang semakin besar keuntungannya akan membayar
porsi pendapatan yang semakin besar sebagai investasi. Dengan kata lain semakin
besar keuntungan yang diperoleh maka akan semakin besar kemampuan
perusahaan dalam investasinya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Setiawan (2009: 165) juga menyatakan bahwa salah satu profitabilitas
yang sering digunakan dalam penelitian yang berkaitan dengan pengaruh
profitabilitas terhadap struktur modal adalah return on asset (ROA). ROA
didefinisikan sebagai rasio earning before interest and tax (EBIT) dengan total
aktiva. Oleh karena itu pada penelitian yang digunakan untuk mengukur
profitabilitas adalah rasio EBIT terhadap total aktiva.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
profitabilitas adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai
sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat
diterima.

2.2.4. Growth Opportunity
Setiawan (2009: 165) menyatakan bahwa growth opportunity didefinisikan
dengan peluang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang.
Perusahaan- perusahaan yang mempunyai growth opportunity tinggi
mempunyai nilai investasi dalam jumlah yang besar, terutama dalam aktiva tetap
yang umur ekonomisnya lebih dari satu tahun. Investasi tersebut dilakukan
melalui pembangunan pabrik baru, pembelian mesin baru, program research and
development dalam rangka menemukan produk dan teknologi baru, pembelian
teknologi baru terutama teknologi informasi dan perluasan pasar. Perusahaanperusahaan ini cenderung menahan labanya untuk membiayai investasinya yang
besar dalam rangka untuk melakukan ekspansi bisnis. Dampak adanya investasi
yang besar tersebut maka perusahaan- perusahaan yang mempunyai growth

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

opportunity yang tinggi akan mempunyai profitabilitas yang tinggi. Semakin
tinggi growth opportunity, semakin itnggi profitabilitas perusahaan. Dengan
demikian growth opportunity berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
(Setiawan, 2009: 165).
Pengukuran growth opportunity dalam penelitian ini menggunakan ukuran
harga pasar per saham dibagi dengan nilai buku per saham. (Setiawan, 2009: 165).
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa growth
opportunity adalah peluang pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang
atau dapat dikatakan bahwa growth opportunity merupakan ukuran sampai sejauh
mana laba per lembar saham suatu perusahaan dapat ditingkatkan oleh leverage.

2.2.5. Ukuran Perusahaan (Size)
Setiawan (2009: 165) menyatakan bahwa ukuran perusahaan (size)
merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan. perusahaan yang berukuran besar
mempunyai perbedaan yang berukuran kecil. Perusahaan besar mempunyai
kapasitas produksi dalam jumlah yang besar, sehingga akan dapat berproduksi
dalam skala ekonomis yang tinggi, atau dapat menghasilkan produk dengan harga
per unit rendah
Hamzah, dkk (2008) menyatakan bahwa size atau ukuran perusahaan
adalah menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dilihat dari
besarnya nilai total asset. Semakin besar total asset perusahaan maka akan
semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Memiliki total asset yang besar
akan memudahkan perusahaan dalam masalah pendanaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Eljelly (2004) dalam Setiawan (2009: 165) mengemukakan bahwa
perusahaan besar dapat memperoleh keistimewaan dibanding perusahaan kecil
dalam hal memperoleh bahan baku (input produksi). Karena perusahaan besar
membeli bahan baku dalam jumlah besar mendapat potongan harga dari pemasok.
Perusahaan besar juga dapat memperoleh persyaratan kredit (utang dagang) yang
lunak dari pemasok dibanding perusahaan kecil. Perusahaan besar juga mampu
mengumpulkan piutangnya lebih cepat dibanding perusahaan kecil.
Turiyasingura (2000) dalam Wahidahwati (2002: 613) menyebutkan
bahwa semakin besar ukuran perusahaan semakin besar pula rasio deviden, hal
tersebut terjadi karena perusahaan yang size (ukuran perusahaan tinggi) cenderung
ingin melindungi pemegang saham dengan meningkatkan rasio devidennya
dengan tujuan agar perusahaan tersebut selalu direspon positif, sehingga
meningkatkan nilai perusahaan, sedangkan menurut Jensen (1992), Chen dan
Steiner (1999) dalam Wahidahwati (2002:613) mengatakan bahwa semakin tinggi
profitabilitas suatu perusahaan, maka earning yang diperoleh juga tinggi.
Setiawan (2009: 165) juga menyatakan bahwa dilihat dari sisi kemampuan
memperoleh dana untuk ekspansi bisnis, perusahaan yang berukuran besar akan
mempunyai kapasitas untuk mengambil utang dalam jumlah yang lebih besar
dibanding perusahaan kecil. Perusahaan besar juga mempunyai akses yang lebih
besar ke pasar modal dan perbankan dibandign perusahaan kecil. Dengan kata
lain, perusahaan besar mempunyai akses yang besar ke sumber- sumber dana baik
ke pasar modal maupun perbankan untuk membiayai investasinya dalam rangka
meningkatkan labanya. Oleh karena itu semakin besar ukuran perusahaan, maka

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

semakin

tinggi

profitabilitasnya.

Dengan

demikian

ukuran

perusahaan

berpenga

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Pengaruh Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan, Dan Leverage Operasi Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 106 104

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan ( Current Ratio, Debt To Eqiuty Ratio , Total Asset Turn Over ) dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

1 50 95

Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 53 116

Pengaruh Rasio Lancar, Perputaran Modal Kerja, dan Debt to Equity Ratio terhadap Profitabilitas pada Industri Makanan dan Minuman yang ada di Bursa Efek Indonesia

4 46 98

Pengaruh Capital Adequacy Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 36 81

Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der) Dan Debt To Asset Ratio (DAR) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

17 84 71

Pengaruh Equity Multiplier, Firm Size, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Rasio Profitabilitas (Roe) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

6 109 63

HUBUNGAN PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ASET, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP DEBT TO EQUITY RATIO PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 6 16

PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, UKURAN PERUSAHAAN DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 21