Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan Dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
SKRIPSI
PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, UKURAN PERUSAHAAN DAN STATUS KEPEMILIKAN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH
HESTY JUSTI DIANING 120521009
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015
(2)
ABSTRAK
PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, UKURAN PERUSAHAAN DAN STATUS KEPEMILIKAN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris terhadap return saham berdasarkan penggunaan Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER) Ukuran Perusahaan, (Size) dan Status Kepemilikan (Variabel Dummy) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dan jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data yang digunakan diperoleh dari hasil publikasi pada Bursa Efek Indonesia mengenai data perusahaan yang telah diaudit selama periode penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi liniear berganda. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan Perbankan periode 2011-2013, yang berjumlah 39 perusahaan-perusahaan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 26 perusahaan, penarikan sampel menggunakan metode populasi sasaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan, variabel rasio pasar, return on asset, debt to equity ratio, size dan status kepemilikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Secara parsial, variabel return on asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, variabel earning per share berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham, variabel debt to equity ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, variabel size berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, dan status kepemilikan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
(3)
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, SIZE AND OWNERSHIP STATUS TO STOCK RETURN
ON BANKING COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE
This research aims to obtain the empirical evidence toward stock return based on using of Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Size dan Ownership Status ( Dummy Variable) on Banking companies listed in Indonesia Stock Exchange. This research is associative research and the type of data is quantitative. Those are obtained from data pulished by Indonesia Stock Exchange which has audited for research period. Method of data collection used study literature. The analysis methods used is descriptive statistics and multiple linear regression. The population of this research are Banking companies in 2011-2013, which there are 39 companies. The sample of this research are 26 companies, which was done by using target populationmethod. The result of this study shows return on asset, debt to equity ratio, size and ownership status variable simultaneously have a significant positive effect to return stock. Partially, return on asset has a significant and positive effect to stock return, debt to equity ratio has a significant and positive effect to stock return, size has a significant and negative effect to stock return and ownership status has not significant and positive effect to stock return on Banking companies listed in Indonesia Stock Exchange.
Keywords: return on asset, debt to equity ratio, size and ownership status, stock return.
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya yang berlimpah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan judul “Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, motivasi, saran, kritik dan doa dari berbagai pihak. Skripsi ini peneliti persembahkan untuk ayahanda Alm. Heru Purnomo dan ibunda tercinta Netti Khairani, S.Pd.I yang tidak pernah berhenti untuk memberikan semangat, motivasi, nasehat, doa dan mencukupi segala kebutuhan materi dan non materi dalam proses pembuatan skripsi ini. Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof . Dr. Azhar Maksum, S.E, M.Ec., Ak., CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E, ME dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si., selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas Sumatera Utara.
(5)
3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si dan Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si., selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Khaira Amalia, S.E, MBA, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, arahan, bantuan, dan motivasi kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Nisrul Irawaty, MBA. selaku Dosen Pembanding yang telah banyak memberikan saran dalam penulisan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.
7. Kakanda Ananda Hesti Utami, A.Md dan adinda Muhammad Abqari Ajmal telah memberikan semangat dan motivasi dalam pembuatan skripsi ini.
8. Abangda Rizki Fadhillah Lubis, S.TP. yang selalu ada memberikan motivasi, nasehat dan saran atas terselesainya skripsi ini.
9. Sahabatku Khairani Lubis, SH. Yang selalu mendukung dan menghibur kepada penulis.
10. Teman-teman seperjuangan semasa kuliah, Inez, Sari, Suci, Cekgu (K’Mitha), Aninda, Supyanti, Azizah, yang telah banyak membantu, memberi semangat dan menghibur penulis.
11. Teman-teman Mahasiswa S1 Manajemen Ekstesi stambuk 2012 gelombang 1 (satu) yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per satu yang telang memberikan semangat, menghibur dan kebersamaannya.
(6)
12. Semua pihak tidak dapat disebutkan satu per satu. Terimakasih untuk semuanya. Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Meskipub demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Medan, April 2015 Penulis
Hesty Justi Dianing NIM : 120521009
(7)
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI ...
DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang... 1.2 Perumusan Masalah ... 1.3 Tujuan Penelitian ... 1.4 Manfaat Penelitian ... BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 2.1 Pasar Modal ... 2.2 Saham ... 2.2.1 Pengertian Saham ... 2.2.2 Resiko Saham ... 2.3 Return Saham ... 2.4 Investasi ... 2.5 Laoporan Keuangan... 2.5.1 Jenis-jenis Laporan Keuangan ... 2.6 Analisis Rasio Keuangan ... 2.7 Retun on Asset (ROA) ... 2.8 Debt to Equity Ratio (DER) ... 2.9 Ukuran Perusahaan ( Size) ... 2.10 Status Kepemilikan ... 2.11 Penelitian Terdahulu ... 2.12 Kerangka Konseptual ... 2.13 Hipotesis ...
BAB III METODE PENELITIAN ... 3.1 Jenis Penelitian ... 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 3.2.1 Tempat Penelitian ... 3.2.2 Waktu Penelitian ... 3.3 Batasan Operasional ... 3.4 Defenisi Operasional ... 3.5 Populasi dan Sampel Penelitian...
(8)
3.6 Jenis Data... 3.7 Metode Pengumpulan Data ... 3.8 Teknik Analisis Data ... 3.8.1 Metode Analisis Data ... 3.8.2 Uji Asumsi Klasik ... 1. Uji Normalitas ... 2. Uji Multikolinier ... 3. Uji Heteroskedastisitas ... 4. Uji Autokorelasi ... 3.8.3 Pengujian Hipotesis ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Perbankan di Indonesia ... 4.2 Hasil Penelitian ... 4.2.1 Deskriftif Data ... 4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 1. Uji Normalitas ... 2. Uji Multikolinier ... 3. Uji Heteroskedastisitas ... 4. Uji Autokorelasi ... 4.2.3 Analisis Regresi Berganda ... 4.2.4 Uji Hipotesis ... 4.3 Pembahasan ... 4.3.1 Variabel Retun on Asset (ROA) ... 4.3.2 Variabel Debt to Equity Ratio (DER) ... 4.3.3 Variabel Ukuran Perusahaan ( Size) ... 4.3.4 Variabel Status Kepemilikan ... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 5.1 Kesimpulan ... 5.2 Saran ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...
(9)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman 1.1 Daftar Rata-rata Return Saham Perusahaan Perbankan
Periode 2011-2013 ... 1.2 Nilai Rata-rata Laba Bersih, Total Hutang, Total Aset,
Status Kepemilikan dan Return Saham di Beberapa di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2013 ... 2.1 Daftar Penelitian Terdahuluan ... 3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 3.2 Daftar Perusahaan yang Memenuhi Kriteria untuk
Menjadi Sampel ... 3.3 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel ... 3.4 Pengambilan Keputusan Durbin Watson ... 4.1 Perkembangan Return Saham Perusahaan Perbankan
Tahun 2011-2013 ... 4.2 Perkembangan Retun on Asset (ROA) Perusahaan Perbankan
Tahun 2011-2013 ...
4.3 Perkembangan Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan Perbankan Tahun 2011-2013 ...
4.4 Perkembangan Ukuran Perusahaan ( Size) Perusahaan Perbankan Tahun 2011-2013
4.5 Perkembangan Status Kepemilikan Perusahaan Perbankan Tahun 2011-2013 ... 4.6 Uji Kolmogorov-Smirnov ... 4.7 Uji Multikolinieritas ... 4.8 Uji Heteroskedastisitas ... 4.7 Uji Autokorelasi ... 4.9 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 4.10 Uji-F ... 4.11 Uji-t ...
(10)
DAFTAR GAMBAR
No. Tabel Judul Halaman 2.1 Kerangka Konseptual ...
4.1 Histogram Dependent Variable (Return Saham) ... 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ... 4.3 Uji Heteroskedastisitas (Scatterplot) ...
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman Lampiran 1 Daftar Perusahaan Sampel Pada Perusahaan Perbankan
Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
Tahun 2011-2013 ... Lampiran 2 Hasil Perhitungan Return Saham Perusahaan Perbankan
Yang Terdaftar di di Bursa Efek Indonesia pada
Tahun 2011-2013 ... Lampiran 3 Hasil Perhitungan Returnon Asset (ROA)Perusahaan
PerbankanYang Terdaftar di di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2013 ... Lampiran 4 Hasil Perhitungan Debt to Equity Ratio (DER)Perusahaan
PerbankanYang Terdaftar di di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2013 ... Lampiran 5 Hasil Perhitungan Ukuran Perusahaan ( Size)Perusahaan
PerbankanYang Terdaftar di di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2013 ... Lampiran 6 Status Kepemilikan (Variabel Dummy) Perusahaan
PerbankanYang Terdaftar di di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2013 ... Lampiran 7 Hasil Uji Asumsi Klasik ... Lampiran 8 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... Lampiran 9 Hasil Uji Hipotesis ...
(12)
ABSTRAK
PENGARUH RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, UKURAN PERUSAHAAN DAN STATUS KEPEMILIKAN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris terhadap return saham berdasarkan penggunaan Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER) Ukuran Perusahaan, (Size) dan Status Kepemilikan (Variabel Dummy) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dan jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data yang digunakan diperoleh dari hasil publikasi pada Bursa Efek Indonesia mengenai data perusahaan yang telah diaudit selama periode penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi liniear berganda. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan Perbankan periode 2011-2013, yang berjumlah 39 perusahaan-perusahaan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 26 perusahaan, penarikan sampel menggunakan metode populasi sasaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan, variabel rasio pasar, return on asset, debt to equity ratio, size dan status kepemilikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Secara parsial, variabel return on asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, variabel earning per share berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham, variabel debt to equity ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, variabel size berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, dan status kepemilikan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
(13)
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF RETURN ON ASSET, DEBT TO EQUITY RATIO, SIZE AND OWNERSHIP STATUS TO STOCK RETURN
ON BANKING COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE
This research aims to obtain the empirical evidence toward stock return based on using of Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Size dan Ownership Status ( Dummy Variable) on Banking companies listed in Indonesia Stock Exchange. This research is associative research and the type of data is quantitative. Those are obtained from data pulished by Indonesia Stock Exchange which has audited for research period. Method of data collection used study literature. The analysis methods used is descriptive statistics and multiple linear regression. The population of this research are Banking companies in 2011-2013, which there are 39 companies. The sample of this research are 26 companies, which was done by using target populationmethod. The result of this study shows return on asset, debt to equity ratio, size and ownership status variable simultaneously have a significant positive effect to return stock. Partially, return on asset has a significant and positive effect to stock return, debt to equity ratio has a significant and positive effect to stock return, size has a significant and negative effect to stock return and ownership status has not significant and positive effect to stock return on Banking companies listed in Indonesia Stock Exchange.
Keywords: return on asset, debt to equity ratio, size and ownership status, stock return.
(14)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk dapat mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara bagi perusahaan agar mendapatkan tambahan modal adalah dengan menawarkan kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public).
Pasar modal adalah pasar yang untuk berbagai instrument keuangan (atau sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk hutang atau modal sendiri, baik yag diterbitkan pemerintah, public authoritas, maupun perusahaan swasta yang dapat diperjualbelikan. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi maksudnya pasar modal menyalurkan dana dari investor ke perusahaan, sehingga mempelancar akses untuk memperoleh sumber pendaan investasinya. Sedangkan fungsi keuangan maksudnya reward bagi investor atas hasil investasinya berupa keuntungan untuk memaksimalkan kekayaan. Pasar modal juga merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pihak-pihak pencari dana (emiten) dengan pihak yang kelebihan dana (surplus fund). Dimana pihak emiten menjadikan pasar modal sebagai alternatif sumber pendanaan lain untuk melakukan kegiatan operasional termasuk ekspansi usaha selain melalui kredit perbankan. Dan pihak yang kelebihan dana yaitu investor menjadikan pasar modal
(15)
sebagai alternatif investasi yang lebih variatif sehingga memberikan peluang untuk meraih keuntungan yang lebih besar
Investor yang akan melakukan investasi dengan membeli saham di pasar modal akan menganalisis kondisi perusahaan terlebih dahulu agar ivestasi yang dilakukannya dapat memberikan keuntungan (return). Memperoleh return merupakan tujuan utama dari aktivitas perdagangan para investor di pasar modal. Para investor meggunakan berbagai cara untuk memperoleh return yang diharapkan, baik melalui analisis sendiri terhadap perilaku perdagangan saham, maupun dengan memanfaatkan sarana yang diberikan oleh para analisis pasar modal, seperti broker, dealer, dan manajer investasi. Pola perilaku perdagangan saham di pasar modal dapat memberi kontribusi bagi pola perilaku harga saham di pasar modal tersebut. Pola perilaku harga saham akan menentukan pola return yang diterima dari saham tersebut (Budi dan Nurhatmini dalam Putri, 2012).
Return saham merupakan suatu faktor yang mempengaruhi minat investor untuk melakukan suatu investasi dalam suatu perusahaan, dengan tingginya tingkat pengembalian yang diberikan oleh perusahaan kepada investor, maka menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja perusahaan yang baik, sehingga investor yakin bahwa perusahaan tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap saham yang telah ditanamkan investor pada pasar modal.
Salah satu jenis sekuritas yang paling popular di pasar modal adalah sekuritas saham. Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan (Syahyunan,2013). Sedangkan menurut Hasan
(16)
(2005), saham adalah tanda bukti bentuk pengembalian bagian atau peserta dalam perusahaan terbuka. Saham yang dinilai baik adalah saham yang mampu memberikan return realisasi yang tidak terlalu jauh dari return ekspektasi.
Pada dasarnya nilai return dari setiap sekuritas berbeda-beda satu sama lainnya. Tidak semua sekuritas akan memberikan return yang sama bagi para investor. Return dari suatu sekuritas ditentukan oleh banyak hal seperti kinerja perusahaan dan strategi perusahaan mengelola laba yang dimiliki. Perusahaan dianggap gagal keuangannya jika perusahaan tersebut tidak mampu membayar kewajibannya pada waktu jatuh tempo meskipun total aktiva melebihi total kewajibannya pada waktu jatuh tempo. Kondisi yang membuat para investor dan kreditor merasa khawatir jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan (financial distress) yang mengarah pada kebangkrutan. Apabila perusahaan tersebut diindikasikan gagal keuangannya, berarti perusahaan tersebut tidak mampu mengahsilkan return yang menguntungkan bagi pihak investor dan pada akhirnya harga sahamnya akan mengalami penurunan.
Pendapatan dari investasi saham atau return dapat berupa deviden dan capital gain. Deviden merupakan penerimaan dari perusahaan yang berasal dari laba yang dibagikan, sementara capital gain merupakan pendapatan yang diperoleh dari selisisih harga saham. Apabila selisish harga tersebut negatif berarti investor mengalami capital loss dan sebaliknya. Para investor seringkali menginginkan keuntungan dengan segera sehingga meraka lebih menginginkan keuntungan dalam bentuk capital gain dari pada deviden.
(17)
Dalam pasar modal, tidak pastinya return yang akan diterima oleh seorang investor membuat seorang investor harus memilih dengan sangat hati-hati alternatif investasi yang harus dipilih. Dalam pasar modal, tidak semua saham dari perusahaan yang memiliki profil yang baik akan memberikan return yang baik pada investor sehingga diperlukan analisis yang lebih mendalam mengenai perusahaan tersebut. Sebuah perusahaan mungkin saja mengalami return yang fluktuatif setiap saat karena berbagai macam faktor baik yang bersifat mikro maupun makro. Fluktuasi return saham perusahaan perbankan dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1
Daftar Rata-rata Return Saham Perusahaan Perbankan Periode 2011-2013
NO NAMA PERUSAHAAN KODE Return
2011
Return 2012
Return 2013 1 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk AGRO -0,30 0,24 -0,19 2 Bank Capital Indonesia Tbk BACA 0,57 -0,25 -0,27 3 Bank Ekonomi Raharja Tbk BAEK -0,18 -0,51 0,70
4 Bank Central Asia Tbk BBCA 0,25 0,15 0,02
5 Bank Bukopin Tbk BBKP -0,11 0,05 0,02
6 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BBNI -0,02 -0,01 0,05 7 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP 0,06 0 0,14 8 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI 0,29 0,03 0,04 9 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BBTN -0,26 0,21 -0,41 10 Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN -0,28 0,37 -0,33 11 Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI 0,04 0,16 -0,02
12 Bank Bumi Arta Tbk BNBA -0,15 0,17 -0,03
13 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA -0,36 -0,10 -0,16
14 Bank Internasioanal Indonesia Tbk BNII -0,46 -0,06 -0,22
15 Bank Permata Tbk BNLI -0,24 -0,04 -0,04
16 Bank Sinar Mas Tbk BSIM -0,33 -0,17 0,07
17 Bank Swadesi Tbk BSWD 0 1,60 -0,58
18 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN 0,29 0,49 -0,15 19 Bank Victoria Internasioanal Tbk BVIC -0,19 -0,10 0,08
(18)
Lanjutan Tabel 1.1
NO NAMA PERUSAHAAN KODE Return
2011
Return 2012
Return 2013 20 Bank Artha Graha Internasional Tbk INPC -0.10 0.15 -0.17 21 Bank Mayapada Internasioanal Tbk MAYA 0.08 0.96 -0.02 22 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk MCOR 0.25 -0.02 -0.31
23 Bank Mega Tbk MEGA 0.10 -0.04 0.17
24 Bank NISP OCBC Tbk NISP -0.36 0.34 -0.15
25 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN -0.32 -0.19 0.05 26 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA -0.24 1.91 0.39 Sumber
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, perusahaan mengalami fluktuasi nilai return saham dari tahun ke tahun. Ada perusahaan yang mengalami peningkatan return dari tahun ke tahun, contohnya Bank Nusantara Parahyangan Tbk. Ada pula perusahaan mengalami penurunan return selama tahun pengamatan, contohnya Bank Capital Indonesia Tbk.
Analisis rasio keuangan merupakan alternatif untuk menguji apakah informasi keuangan perusahaan bermanfaat untuk melakukan klarifikasi atau prediksi terhadap return saham di pasar modal. Analisis rasio juga digunakan untuk membantu menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Analisis rasio juga menyediakan indikator yang dapat mengukur tingkat profitabilitas, likuiditas, pendapatan, pemanfaatan asset dan kewajiban perusahaan (Munawir, 2004). Dalam penelitian ini rasio yang digunakan adalah Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER) Ukuran Perusahaan dan Status Kepemilikan.
(19)
Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Jika Return
On Asset (ROA) semakin meningkat, maka kinerja perusahaan juga semakin membaik, karena tingkat kembalian semakin meningkat (Hardiningsih et.al., 2002). Apabila meningkatnya ROA berarti kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba semakin tinggi yang juga mengakibatkan meningkatnya harga saham yang pada akhirnya juga berdampak pada kenaikan return saham.
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio solvabilitas yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin tinggi DER menunjukkan semakin besar total hutang terhadap total ekuitas, juga akan menunjukkan semakin besar ketergantungan perusahaan terhadap pihak luar (kreditur) sehingga tingkat resiko perusahaan semakin besar. Hal ini akan berdampak pada menurunnya harga saham di bursa, sehingga return saham akan menurun (Putri, 2012).
Ukuran perusahaan dapat digunakan untuk mewakili karakteristik keuangan perusahaan. Ukuran perusahaan (firm size) menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total aktiva. Menurut Gitman dalam Raida (2010) dari segi kemauan dan prestise investor secara alternatif akan lebih menyakini pada perusahaan yang berukuran besar untuk menanamkan dananya daripada perusahaan yang berukuran kecil.
(20)
Status kepemilikan digunakan untuk pengelompokkan atas perusahaan yang bersifat kualitatif (misal: jenis perusahaan, kebijakan perusahaan, perbedaan situasi dan lain-lain). Dalam penelitian ini menggunakan perusahaan perbankan yang dimana terdapat bank-bank milik pemerintah, milik daerah, milik nasional maupun milik swasta. Bank milik pemerintah disimbolkan dengan angka 1 (satu) dan bank milik lainnya (swasta) disimbolkan dengan angka 0 (nol).
Kenyataannya, tidak semua teori yang telah dipaparkan diatas sejalan dengan bukti empiris yang ada. Seperti yang terjadi dalam perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013. Berikut ini dapat dilihat gambaran suatu data empiris mengenai hubungan variabel-variabel independen dengan return saham.
Tabel 1.2
Nilai Rata-rata Laba Bersih, Total Hutang, Total Aset, Status Kepemilikan dan Return Saham di Beberapa Perusahan Perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2011-2013
NO KODE Laba Bersih
(Rp) Total Hutang (Rp) Total Aset (Rp) Status Kepemilik-an Return Saham (%) 1 AGRO 39.440.889 3.812.178.173,70 4.099.249 0 -0,08 2 BBNI 7.304.840,33 296.654.887,33 223.675.827,33 1 0,01 3 BMRI 15.856.479 323.361.839,67 640.203.391,33 1 0,06 4 BNII 1.150.844,33 107.069.624,33 117.079.590 0 -0,25 5 BTPN 1.836.716,67 50.715.718,67 58.468.715,33 0 0,21 6 MAYA 273.305.420,33 16.070.555.231 18.044.441.548 0 0,34 7 SDRA 110.850,33 6.449.670,67 6.979.304,33 0 0,69
(21)
Berdasarkan Tabel 1.2 diatas dapat dilihat indikasi adanya fenomena gap. Dimana adanya perkembangan return saham perusahaan perbankan yang mengalami fluktuasi. Fluktuasi return saham tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga perlu diketahui dan diteliti lanjut faktor-faktor yang menjadi penyebabnya.
Laba bersih merupakan pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi pajak dan bunga. Semakin besar kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bersih maka semakin meningkat kepercayaan investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Dari tabel 1.2 dapat diketahui bahwa ada beberapa perusahan yang memiliki laba bersih yang tinggi dan adapula yang rendah yang diikuti dengan tinggi dan rendahnya return saham. Laba bersih tertinggi terjadi pada Bank Mayapada Internasional Tbk sebesar Rp 273.305.420,33 yang diikuti oleh tingginya return saham yaitu 0,34%. Begitu juga dengan Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk yang laba bersihnya Rp 1.150.844,33 hal ini juga diikuti dengan tingginya return saham yaitu 0,21%. Namun hal ini tidak terjadi pada Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang mengalami kenaikkan laba bersih sebesar Rp 7.304.840,33 tetapi kenaikkan laba bersih bersih ini membuat rendahnya return saham yaitu 0,01%.
Hutang (leverage) merupakan suatu kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan setiap tahunnya. Semakin besar biaya hutang yang mesti dibayarkan perusahaan maka profitabilitas perusahaan akan berkurang. Dari tabel 1.2 diketahui bahwa hutang perusahaan juga memiliki hutang yang tinggi dan juga rendah yang diikuti dengan tinggi dan rendahnya return saham. Hutang tertinggi terjadi pada Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk sebesar Rp 3.812.178.173,70 dan mendapati
(22)
return saham rendah yaitu -0,08%. Begitu juga dengan Bank Internasional Indonesia Tbk yang hutangnya sebesar Rp 107.069.624,33 tetapi hal ini diikuti dengan rendahnya return saham yaitu -0,25%. Namun hal ini tidak terjadi pada Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk yang memiliki hutang sebesar Rp 6.449.670,67 tetapi memiliki return saham tertinggi yaitu 0,69%.
Aset merupakan sumber ekonomi yang diharapkan member manfaat usaha dikemudian hari. Aset disini digunakan dalam ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan (firm size) dapat diartikan sebagai besar kecilnya perusahaan dapat dilihat dari nilai equity, nilai perusahaan ataupun hasil nilai aktiva dari suatu perusahaan. Dari tabel 1.2 diketahui bahwa aset perusahaan juga memiliki aset yang tinggi dan juga rendah yang diikuti dengan tinggi dan rendahnya return saham. Aset tertinggi terjadi pada Bank Mayapada Internasional Tbk sebesar Rp 18.044.441.548 yang diikuti dengan tingginya return saham yaitu 0,34%. Begitu juga pada Bank Mandiri (Persero) Tbk yang asetnya sebesar Rp 640.203.391,33 tetapi hal ini diikuti dengan rendahnya return saham yaitu 0,06%. Namun hal ini tidah terjadi pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional yang memiliki aset sebesar Rp 58.468.715,33 tetap memiliki return saham yang tinggi yaitu 0,21%.
Selain hal-hal di atas ada faktor lain yang juga mempengaruhi return saham yaitu status kepemilikan saham. Dimana status kepemilikan ini terbagi dua yaitu kepemilikan bank pemerintah dan kepemilikan bank selainnya (swasta). Bank milik pemerintah disimbolkan dengan angka 1 (satu) dan bank milik lainnya (swasta) disimbolkan dengan angka 0 (nol).
(23)
Dari sejumlah besar perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, penulis memilih melakukan penelitian pada perusahaan Perbankan. Pemilihan kelompok perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia karena saat ini kegiatan masyarakat Indonesia sehari-hari tidak lepas dari jasa perbankan dan perusahaan perbankan merupakan perusahaan yang mempunyai kontribusi cukup besar terhadap pendapatan negara.
Histori lain yang mendasari dunia perbankan di Indonesia adalah seperti diketahui bahwa pada tahun 1998 kondisi-kondisi perbankan sangat memprihatinkan, ini ditandai dengan dilikuidasinya 16 bank dampak krisis moneter. Kondisi tersebut mengakibatkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan. Fenomena ini berakibat pada turunnya minat investor untuk membeli saham perbankan, konsekuensi yang terjadi harga saham perbankan mengalami penurunan. Krisis pada tahun 1998 telah berlalu, kini perbankan Indonesia dihadapkan kembali dengan krisis yang lebih dahsyat yaitu krisis keuangan global yang berawal dari resesi ekonomi AS pada tahun 2008 sehingga fenomena-fenomena tersebut di atas menjadi pertimbangan menarik bagi peneliti menuangkan hasil penelitian ini dalam sebuah skripsi yang berjudul: “Pengaruh Return On Asset, Debt To Equity Ratio,, Ukuran Perusahaan dan Status Kepemilikan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”
(24)
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah:
“Apakah return on asset, debt to equity ratio, ukuran perusahaan dan status kepemilikan berpengaruh terhadap return perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011-2013?”
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari return on asset, debt to equity ratio, ukuran perusahaan dan status kepemilikan terhadap return saham perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2013.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memperkaya khasanah penelitian mengenai pengaruh return on asset, debt to equity ratio dan ukuran perusahaan terhadap return saham.
2. Bagi Peneliti Lainnya
Menjadikan penelitian ini sebagai bahan refrensi dan dasar pengembangan penelitian selanjutnya yang bersifat sejenis.
(25)
3. Bagi Investor
Penelitian ini bisa dijadikan alat bantu analisis terhadap saham yang diperjualbelikan di bursa melalui variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini sehingga para investor dapat memilih pilihan investasi yang dinilai paling tepat.
4. Bagi Perusahaan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
(26)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasar Modal
Undang-undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 Pasal 1 butir 13 UU 8/95 menyatakan bahwa pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari investor dan sebagai sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.
Pasar modal yang dinyakini sebagai wahana penghimpun dana jangka panjang merupakan alternatif sumber dana bagi semua perusahaan. Saling ketergantungan ini mengisi antara peranan pasar modal dan perbankan dalam menarik dana dari masyarakat dan mengalokasikannya, terkait dengan kebutuhan dari peru sahaan-perusahaan itu sendiri. Selain sahaan-perusahaan untuk menginvestasi yang mutlak memerlukan dana jangka panjang disamping dana jangka pendek yang ada.
(27)
2.2 Saham
2.2.1 Pengertian Saham
Saham didefenisikan sebagai surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) (Sunariyah, 2004:126).
Jogiyanto (2003:67-77) saham dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Saham Preferen (Preferent Stock)
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Seperti obliagasi membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferent juga memberikan hasil yang tetap berupa deviden preferen. Beberapa karakteristik saham preferent sebagai berikut:
a. Hak Preferen terhadap Deviden
Hak preferen terhadap deviden artinya hak untuk menerima deviden terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham biasa.
b. Hak Deviden Kumulatif
Hak deviden kumulatif artinya hak kepada pemegang saham preferen untuk menerima deviden tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima devidennya.
c. Devidends in Arrears
Devidends in arrears artinya deviden-deviden periode lalu yang belum dibagikan dan akan dibagikan nanti dalam bentuk deviden kumulatif.
(28)
Hak preferen pada waktu likuidasi artinya hak saham preferen untuk mendapatkan terlebih dahulu aktiva perusahaan dibandingkan dengan saham biasa pada saat terjadi likuidasi.
2. Saham Biasa (Common Stock)
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, maka ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan.setiap pemegang saham memperoleh sertifikat saham yg tercantum nama, alamat, dan hak suara pemegang saham. Sebagai surat berharga, saham mengandung perikatan yang setiap penerbitannya dijamin oleh Undang. Untuk di Indonesia Undang tersebut berupa Undang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Pasar Modal beserta aturan pelaksanaannya. Beberapa hak dimiliki oleh pemegang saham biasa sebagai berikut:
a. Hak Kontrol
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Ini berati bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa yang akan memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang saham atau memveto pada tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham.
(29)
Hak menerima pembagian keuntungan artinya hak pemegang saham biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan.
c. Hak Preemptive
Hak preemptive artinya hak untuk mendapatkan persentasi kepemilikan yang sama jka perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham untuk tujuan melindungi hak control dari pemegang saham lama an melindungi harga saham lama dari kemerosotan nilai.
3. Saham Treasuri (Treasury Stock)
Saham treasuri merupakan saham milik perusahaan yang sudah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan sebagai treasuri yang nantinya dapat dijual kembali.
2.2.2 Resiko Saham
Sebagai instrument investasi, saham memiliki resiko sebagai berikut
1. Capital Loss
Capital loss merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.
2. Resiko Likuiditas
Perusahaan yang sahamnya dimiiki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih
(30)
terdapat sisa dari penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proposional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuiditas tersebut. Kondisi ini merupakan resiko terberat dari pemegang saham. Untuk itu pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.
2.3 Return Saham
Return adalah tingkat pengembalian yang dinikmati oleh investor dari kelebihan investasi yang dilakukan. Tanpa adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi tentunya investor tidak akan mau berinvestasi. Return saham merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.
Return saham merupakan income yang diperoleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan tertentu. Return saham dapat dibedakan menjadi dua jenis (Jogiyanto, 2003:109), yaitu:
1. Return realisasi (realized return), merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko di masa datang. 2. Return ekspektasi (expected return), merupakan return yang diharapkan akan
(31)
Perhitungan return saham (total return) terdiri dari captal gain (loss) dan yield (Jogiyanto, 2003:110). Captal gain (loss) merupakan selisih anatara nilai penjualan saham dengan nilai penjualan saham. Pendapatan yang berasal dari captal gain disebabkan harga jual saham lebih besar dari harga belinya. Sebaliknya jika harga jual saham lebih kecil dari harga beli disebut captal loss. Sedangkan yield (deviden) merupakan pembagian laba bersih badan usaha kepada pemegang saham yang diputuskan melalui rapat umum pemegang saham. Besarnya deviden yang dibagikan tergantung dari besar kecilnya laba yang diperoleh badan usaha dan kebijakan pembagian deviden.
Retun Total = Capital gain (loss) + Yield
Capital gain (loss) merupakanselisih untung (rugi) dari harga investasi sekarang relative dengan harga periode yang lalu (Jogiyanto, 2003:110) :
Capital gain atau capital loss = ��−��−�
��−� Keterangan:
Pt = Harga saham periode sekarang
Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya
Yield merupakan persentase penerimaan kas 29eriodic terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi, untuk saham biasa dimana pembayaran periodik Dt rupiah per lembar, maka yield dapat dituliskan sebagai berikut (Jogiyanto,
(32)
Yield = �� ��−� Keterangan :
Dt = Deviden kas yang dibayarkan
Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya
Sehingga return total dapat dirumuskan sebagai berikut (Jogiyanto, 2003:111):
Return Total = ��−��−�
��−�
+
�� ��−�
=
��−��−�+��
��−� Keterangan :
Pt = Harga saham periode sekarang
Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya
Dt = Deviden kas yang dibayarkan
Namun mengingat tidak selamnya perusahaan membagikan deviden kas secara periodik kepada pemegang sahamnya, maka return saham dapat dihitung sebagai berikut (Jogiyanto, 2003:111) :
Return Saham = ��−��−� ��−� Keterangan :
Pt = Harga saham periode sekarang
(33)
2.4 Investasi
Menurut Abdul Halim (2002:2) dalam Farkhan dan Ika (2013) “Pengertian Invesatasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang”. Untuk melakukan investasi dipasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli, mana yang dijual dan mana yang tetap dimiliki. Sebagai investor harus rasional dalam menghadapi pasar jual beli saham. Selain itu,
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi atau tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa keuntungan yang diperoleh dari suatu investasi yang dilakukannya, tentunya investor tidak mau melakukan investasi yang tidak ada hasilnya. Setiap investasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh keuntungan yang disebut return, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.5 Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan keuangan. Laporan keuangan ini disusun untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan (Jumingan, 2006:4).
(34)
1. Neraca
Neraca merupakan suatu laporan mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu (Brigham dan Houston,2010:87).
2. Laporan Laba-Rugi
Laporan laba-rugi merupakan laporan yang merangkum pendapatan dan beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu, yang umumnya setiap kuartal atau satu tahun(Brigham dan Houston,2010:87).
3. Laporan Laba Ditahan
Laporan laba ditahan merupakan laporan yang menunjukkan berapa banyak laba perusahaan yang ditahan bila dibandingkan dengan yang dibayarkan sebagai deviden. Jumlah laba ditahan yang terlihat di sini adalah jumlah laba ditahan tahunan untuk setiap tahun sejarah perusahaan(Brigham dan Houston,2010:87). 4. Laporan Arus kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menjelaskan dampak aktivitas operasi, investasi dan pembiayaan perusahaan terhadap arus kas selama satu periode akuntansi(Brigham dan Houston,2010:88).
2.6 Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis perusahaan yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan. Dengan analisis rasio keuangan ini dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan di bidang keuangan. Analisis rasio keuangan dapat juga
(35)
dipakai sebagai sistem peringatan awal (early warning system) terhadap kemunduran kondisi keuangan perusahaan yang mengakibatkan tidak akan memberikan kepastian going concern perusahaan khususnya untuk perusahaan yang go public.
Perusahaan yang melakukan penjualan kepada masyarakat bertujuan untuk menambah modal kerja perusahaan, perluasan usaha dan diversifikasi produk. Untuk menarik investor, perusahaan harus mampu menunjukkan kinerjanya. Pengukuran kinerja dapat dilakukan menggunakan rasio keuangan. Investor tertarik dengan saham yang memiliki return positif dan tinggi karena akan meningkatkan kesejahteraan investor. Investor sebelum melakukan investasi pada perusahaan yang terdaftar di BEI akan melakukan analisis kinerja perusahaan antara lain menggunakan rasio keuangan sehingga kinerja keuangan perusahaan berkaitan dengan return perusahaan (Husnan, 2003).
Menurut Harahap (2011:297) “rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti)”. Dalam penelitian ini rasio keuangan yang digunakan peneliti untuk melakukan analisis adalah Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Ukuran Perusahaan dan Status Kepemilikan.
2.7 Return on Asset (ROA)
ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari investasi yang dipergunakan. Menurut
(36)
Dendrawijaya (2003) dalam Putri (2012), semakin besar ROA suatu perusahaan maka semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. Dengan pencapaian laba yang tinggi, maka investor dapat mengaharapkan keuntungan dari deviden karena hakikatnya dalam ekonomi konvensional, motif investasi adalah untuk memperoleh laba yang tinggi, maka apabila suatu saham menghasilkan deviden yang tinggi ketertarikan investor juga akan meningkat, sehingga kondisi tersebut akan berdampak pada peningkatan return saham.
Secara sistematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut (Syahyunan, 2013:94):
Return on Asset = ����������
�����������
�
���
%
2.8 Debt to Equity Ratio (DER)
DER merupakan rasio hutang terhadap modal. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang, di mana semakin tinggi rasio ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan. Peningkatan hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para pemegang saham termasuk dividen yang diterima karena kewajibannya untuk membayar hutang lebih diutamakan daripada pembagian dividen (Sartono, 2001) dalam Puspitasari (2012:18). Dan dengan tingginya DER juga dapat mengurangi minat investor untuk berinvestasi, dengan itu dapat menurunkan harga saham perusahaan dan dapat juga menurunkan return saham untuk investor.
(37)
Secara sistematis DER dapat dirumuskan sebagai berikut (Syahyunan, 2013:93):
Debt to Equity Ratio = Total Kewajiban
Total Ekuitas
2.9 Ukuran Perusahaan (Size)
Size adalah ukuran perusahaan berdasarkan kapitalisasi pasarnya. Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total asset perusahaan. Bentuk logaritma digunakan karena pada umumnya nilai asset perusahaan sangat besar, sehingga menyeragamkan nilai dengan variabel lainnya dengan menglogaritma naturalkan total asset (Sugiarto, 2011).
Ukuran perusahaan (size) menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Perusahaan yang berskala besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan yang besar memiliki pertumbuhan yang relatif lebih besar dibandingkan perusahaan kecil, sehingga tingkat pengembalian (return) saham perusahaan besar lebih besar dibandingkan return saham pada perusahaan berskala kecil. Oleh karena itu, investor akan lebih berspekulasi untuk perusahaan besar dengan harapan keuntungan (return) yang besar pula (Solechan, 2009).
(38)
Secara sistematis size dapat dirumuskan sebagai berikut (Sugiarto, 2011): Size = Ln Total Aktiva
2.10 Status Kepemilikan
Status kepemilikan digunakan untuk pengelompokkan atas perusahaan yang bersifat kualitatif (misal: jenis perusahaan, kebijakan perusahaan, perbedaan situasi dan lain-lain). Dalam penelitian ini menggunakan perusahaan perbankan yang dimana terdapat bank-bank milik pemerintah, milik daerah, milik nasional maupun milik swasta. Bank milik pemerintah disimbolkan dengan angka 1 (satu) dan bank milik selainnya (swasta) disimbolkan dengan angka 0 (nol).
2.11 Jenis Bank dari Segi Kepemilikan
Jenis Bank dilihat dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang memiliki Bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaaan saham yang dimiliki Bank yang bersangkutan.
Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan adalah sebagai berikut (Kasmir, 2004:29-30):
a. Bank milik Pemerintah
Di mana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh Pemerintah, sehingga seluruh keuntungan Bank ini dimiliki oleh pemerintah pula.
Contoh Bank milik Pemerintah antara lain: - Bank Negara Indonesia 46 (BNI)
(39)
- Bank Rakyat Indonesia (BRI) - Bank Tabungan Negara (BTN) - Bank Mandiri
Sedangkan Bank Milik Pemerintah Daerah BPD) terdapat didaerah tingkat I dan II masing-masing provinsi yaitu:
- BPD Sumatera Utara - BPD Sumatera Selatan - BPD DKI Jakarta - BPD Jawa Barat - dan BPD lainnya
b. Bank milik Swasta Nasional
Merupakan Bank yang seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya diambil oleh swasta pula.
Contoh Bank milik Swasta Nasional antara lain: - Bank Bumi Putra
- Bank Danamon - Bank Bukopin
- Bank Internasional Indonesia - Bank Central Asia
- Bank Lippo - Bank Muamalat
(40)
- dan Bank Swasta lainnya
Dalam Bank swasta milik nasional termasuk pula Bank-Bank yang dimiliki oleh badan usaha yang berbentuk koperasi.
2.12 Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang dijadikan referensi dalam penelitian ini:
(41)
Tabel 2.1
Daftar Penelitian Terdahulu No Peneliti
(tahun) Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian 1 Agung
Sugiarto (2011)
Analisa Pengaruh Beta, Size Perusahaan, Debt to Equity Ratio
(DER), Price to Book Value (PBV) terhadap
Return Saham pada Perusahaan yang ada di Indeks Papan Pengembangan.
Dependen:
Return Saham
Independen: 1. Beta
2. Size Perusahaan, 3. Debt to Equity
Ratio (DER) 4. Price to Book
Value (PBV)
Size Perusahaan,
Debt to Equity Ratio
(DER) dan Price to Book Value (PBV) berpengaruh
signifikan terhadap
return saham.
2 Ingga Zulfa (2013)
Pengaruh Rentabilitas, Likuiditas, Kecukupan Modal dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Return Saham pada Perusahaan Perbankan yang Listing di Bursa Efek Indonesia.
Dependen :
Return Saham
Independen:
1. Return on Asset
(ROA)
2. Loan to Deposit Ratio LDR) 3. Kecukupan
Modal 4. Ukuran
Perusahaan
Hanya Return on Asset (ROA) yang berpengaruh
singnifikan terhadap
return saham.
3 Winda Sari (2013)
Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi terhadap Return
Saham Pada Perusahaan Perbankan
(BUMN) di Bursa Efek Indonesia
.
Dependen :
Return Saham
Independen:
1. Earning Per
Share (EPS) 2. Return on Asset
(ROA)
3. Price to Book Value (PBV) 4. Inflasi
Tingkat 5. Suku Bunga
Earning Per Share
(EPS) dan Return on
Asset (ROA)
berpengaruh
signifikan terhadap
(42)
Lanjutan Tabel 2.1
No Peneliti
(tahun) Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
4 Farkhan dan Ika (2013)
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Dependen:
Return Saham
Independen:
1. Current Ratio
(CR)
2. Debt to Equity (DER)
3. Total Asset
Turnover (TAT) 4. Return on Asset
(ROA)
5. Price Earning Ratio (PER)
Return on Asset (ROA) dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan terhadap return saham.
5 Inka Natasya Hagaina Bukit dan Ir.Achmad Herlanto Anggono, MBA (2013)
The Effect Price to Book Value (PBV), Devidend Payout Ratio (DPR), Return On Equity (ROE), Return on Asset (ROA) and Earning Per Share (EPS) Toward Stock Return of LQ 45.
Dependen:
Return Saham
Independen:
1. Price to Book Value (PBV) 2. Devidend
Payout Ratio
(DPR)
3. Return On Equity
(ROE)
4. Return on Asset
(ROA)
5. Earning Per Share (EPS)
Price to Book Value (PBV), Devidend Payout Ratio (DPR), Return on Asset
(ROA) dan Earning Per Share
(EPS) berpengaruh signifikan terhadap return saham.
2.13 Kerangka Konseptual
Dari landasan teori dan penelitian terdahulu, maka yang menjadi varibel-variabel dalam penelitian ini adalah return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), ukuran perusahaan dan status kepemilikan sebagai variabel independen (bebas). Sedangkan return saham sebagai variabel dependen (terikat).
(43)
Dalam melakukan analisis para investor akan mempelajari laporan keuangan yang salah satunya dengan menggunakan analisis rasio keuangan, mengindentifikasi kecenderungan atau pertumbuhan yang mungkin ada, mengevaluasi efisiensi operasional dan memahami sifat dasar dan karateristik operasional dari perusahaan tersebut.
ROA merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total asset maupun modal sendiri. Return on asset
merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur laba perusahaan. Penelitian Ang (1997) dalam Zulfa (2013) ROA digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan jumlah aset yang dimiliki, ROA akan dapat menyebabkan apresiasi dan depresiasi harga saham. ROA yang semakin tinggi akan meningkatkan daya tarik investor, sehingga harga saham relatif meningkat,
demikian pula return saham akan meningkat. Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan positif ROA terhadap return saham.
DER merupakan rasio hutang terhadap modal. DER perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham. Rasio DER yang tinggi menunjukkan komposisi total hutang (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang) semakin besar apabila dibandingkan dengan total modal sendiri, sehingga hal ini akan berdampak pada semakin besar pula beban perusahaan terhadap pihak eksternal (para kreditur). Akibatnya perusahaan yang bersangkutan menjadi kurang menarik di mata investor. Penelitian Natarsyah (2003) dan Wahyudi (2003) dalam Sugiarto (2011) yang menyatakan bahwa rasio DER memiliki pengaruh negatif dan signifikan
(44)
terhadap return saham perusahaan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan negatif DER terhadap return saham.
Ukuran Perusahaan (size) adalah ukuran perusahaan berdasarkan kapitalisasi pasarnya. Proxy ini dapat ditentukan melalui log natural dari total asset. Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Perusahaan kecil cenderung marginal dalam kemampuan, sehingga harga sahamnya cenderung lebih sensitif untuk berubah dalam bidang ekonomi dan perusahaan ini mempunyai kecenderungan yang kecil untuk berkembang dalam kondisi ekonomi yang sulit. Penelitian Wahyudi (2003) dan Wang & Xu (2002) dalam Sugiarto (2011) menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif signifkan terhadap return saham perusahaan. Perusahaan-perusahaan kecil cenderung memiliki tingkat leverage financial yang tinggi dan problem cash flow. Sedangkan perusahaan dengan skala besar akan lebih mampu dalam memenuhi permintaan pasar, mampu beroperasi pada tingkat yang optimal dan pada akhirnya lebih mampu menghasilkan laba dalam jumlah yang relatif lebih besar apabila dibandingkan dengan perusahaan dengan ukuran kecil. Perolehan laba emiten yang cukup besar akan memberikan signal yang positif terhadap investor, sehingga akan meningkatkan return saham.
Satus kepemilikan saham terbagi menjadi dua yaitu kepemilikan bank pemerintah dan kepemilikakan bank selainnya (swasta). Status kepemilikan ini akan dimasukkan ke dalam variabel dummy (dummy variable) yaitu nilai 1 (satu) untuk kepemilikan bank pemerintah dan nilai 0 (nol) untuk kepemilikan bank selainnya (swasta).
(45)
Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan pustaka dan hasil penelitian terdahulu, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.14 Hipotesis
Berdasarkan landasan, tinjauan pustaka dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah bahwa terdapat pengaruh return on asset, debt to equty ratio, ukuran perusahaan dan status kepemilikan secara signifikan terhadap return saham perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Return On Asset (ROA) (X1)
Debt to Equity Ratio (DER) (X2)
Ukuran Perusahaan (X3)
Status Kepemilikan (X4)
Return
Saham
(Y)
(46)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,2008:57).
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui media
internet dengan situs
dan Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011-2013.
3.2.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober 2014 sampai dengan Maret 2015.
3.3. Batasan Operasional
Untuk memusatkan pembahasan dan menganalisis masalah, maka perlu dilakukaan batasan operasional pada penelitian, yaitu:
(47)
1. Variabel independen dalam penelitian ini adalah return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), ukuran perusahaan dan status kepemilikan.
2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham.
3. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2011-2013.
3.4. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional suatu variabel adalah definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan cara membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional variabel penelitian ini adalah:
3.4.1 Variabel Terikat (Dependen Variable)
Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan dan menjadi variabel yang dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel independen (Erlina, 2008:42). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham yaitu income yang diperoleh oleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya di perusahaan tertentu. Return saham dapat dibedakan menjadi dua jenis (Jogiyanto, 2003:109), yaitu return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi dan return ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.
(48)
Return Saham = Pt− Pt−1
Pt−1
3.4.2 Variabel Bebas (independent Variable)
Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dependen dan dapat mempunyai hubungan yang bersifat negatif ataupun positif bagi variabel dependen nantinya (Ginting dan Situmorang, 2008:98).
Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan terdiri atas: 1. Return on Asset (ROA)
Return on asset (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return on asset (ROA) dapat dihitung dengan cara:
Return on asset (ROA) = Laba Bersih
Total Aktiva X 100%
2. Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to equity ratio (DER) digunakan untuk mengukur sejauhmana perusahaan menggunakan hutangnya dan menfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menciptakan laba. Debt to equity ratio (DER) dapat dihitung dengan cara:
Debt to equity ratio (DER) = Total Kewajiban
(49)
3. Ukuran Perusahaan (Size)
Ukuran perusahaan (firm size) digunakan untuk mengetahui besar atau kecilnya perusahaan yang diukur dengan total aktiva perusahaan dengan menggunakan perhitungan nilai logaritma total aktiva perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan (firm size) dapat dihitung dengan cara:
Size = Log Total Aktiva
4. Status Kepemilikan ( Variabel Dummy)
Variabel Dummy digunakan untuk mengkuantitatifkan variabel yang bersifat kualitatif (misal: jenis kelamin, agama, ras, perubahan kebijakan pemirintah, perbedaan situasi, jenis perusahaan dan lain-lain). Variabel Dummy merupakan variabel yang bersifat kategorikal yang diduga mempunyai pengaruh terhadap variabel yang bersifat kontinue.
Variabel Dummy hanya mempunyai 2 (dua) nilai yaitu 1 dan nilai 0, serta diberi simbol D. Status kepemilikan dibagi menjadi dua yaitu bank pemerintah yang status kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pemrintah dan bank selainnya (swasta) yang status kepemilikan sahamnya dimiliki oleh swasta. Oleh karena itu, variabel dummy dalam penelitian ini adalah: D = 1 , Untuk perusahaan bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki pemerintah. (Kepemilikan saham oleh pemerintah yaitu lebih dari 51%). D = 0 , Untuk perusahaan bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki selainnya (swasta). (Kepemilikan saham oleh swasta yaitu 30% - 50%).
(50)
Tabel 3.1
Defenisi Operasional Variabel
Variabel Defenisi Indikator Skala
Return Saham (Y)
Perbandingan antara hasil harga saham periode sekarang dikurangi dengan harga saham periode sebelumnya dengan harga saham periode sebelumnya
Pt− Pt−1
Pt−1 Rasio
Return On Asset (ROA)
(X1)
Perbandingan antara laba
bersih dengan total aktiva Laba Bersih
Total Aktivax100% Rasio
Debt To Equity Ratio (DER)
(X2)
Perbandingan antara total
hutang dengan total ekuitas Total Kewajiban
Total Ekuitas Rasio
Ukuran
Perusahaan (Firm Size)
(X3)
Logaritma atas jumlah total aktiva/aset
Ln Total Aktiva Rasio
Status Kepemilikan
(X4)
Pengelompokan atas perusahaan bank pemerintah
dengan bank selainnya (swasta)
D=1, bank pemerintah
D=0, bank selainnya (swasta)
Nominal
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Ginting dan Situmorang (2008:128) populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan. Sedangkan menurut Sedarmayanti (2008:124) sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel.
(51)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berjumlah 39 perusahaan, dengan memilih populasi sasaran yang mempunyai kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki laporan keuangan perusahaan secara lengkap yang telah diaudit dan dipublikasikan lengkap setiap akhir tahun 2011-2013.
2. Perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang selalu memperoleh laba bersih perusahaan pada tahun 2011-2013.
Berdasarkan kriteria diatas diperoleh sampel penelitian sebanyak 26 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel adalah semua yang menjadi populasi sasaran, 26 perusahaan dengan dikalikan 3 (tiga) tahun dari laporan keuangan maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 78 sampel dan dijelaskan dalam tabel berikut.
Table 3.2
Daftar Perusahaan yang Memenuhi Kriteria untuk Menjadi Sampel
NO NAMA PERUSAHAAN KODE KRITERIA SAMPEL
1 2
1 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk
AGRO v v Sampel 1
2 Bank ICB Bumi Putra Tbk BABP v - -
3 Bank Capital Indonesia Tbk BACA v v Sampel 2
4 Bank Ekonomi Raharja Tbk BAEK v v Sampel 3
5 Bank Central Asia Tbk BBCA v v Sampel 4
6 Bank Bukopin Tbk BBKP v v Sampel 5
7 Bank Mestika Dharma Tbk BBMD - - -
8 Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk BBNI v v Sampel 6 9 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP v v Sampel 7 10 Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk BBRI v v Sampel 8
(52)
Lanjutan Tabel 3.2
NO NAMA PERUSAHAAN KODE KRITERIA SAMPEL
1 2
11 Bank Tabungan Negara (persero)Tbk BBTN v v Sampel 9
12 Bank Mutiara Tbk BCIC v - -
13 Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN v v Sampel 10
14 Bank Pundi Indonesia Tbk BEKS v - -
15 Bank Ina Perdana Tbk BINA v - -
16 Bank Jabar Banten Tbk BJBR v - -
17 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
BJTM v - -
18 Bank Kesawan Tbk BKSW v - -
19 Bank Maspion Indonesia Tbk BMAS v - -
20 Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI v v Sampel 11
21 Bank Bumi Arta Tbk BNBA v v Sampel 12
22 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA v v Sampel 13
23 Bank Internasional Indonesia BNII v v Sampel 14
24 Bank Permata Tbk BNLI v v Sampel 15
25 Bank Sinar Mas Tbk BSIM v v Sampel 16
26 Bank Swadesi Tbk BSWD v v Sampel 17
27 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
BTPN v v Sampel 18
28 Bank Victoria Internasiona Tbk BVIC v v Sampel 19
29 Bank Dinar Indonesia Tbk DNAR - - -
30 Bank Artha Graha Internasional Tbk INPC v v Sampel 20 31 Bank Mayapada Internasional Tbk MAYA v v Sampel 21 32 Bank Windu Katjana Internasional
Tbk
MCOR v v Sampel 22
33 Bank Mega Tbk MEGA v v Sampel 23
34 Bank MitraniagaTbk NAGA - - -
35 Bank NISP OCBC Tbk NISP v v Sampel 24
36 Bank Nationalnobu Tbk NOBU - - -
37 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN v v Sampel 25
38 Bank Pan Indonesia Syariah Tbk PNBS - - - 39 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA v v Sampel 26 Sumber :
Berdasarkan penjelasan tabel 3.2 maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 26 perusahaan. Berikut daftar 26 perusahaan yang menjadi sampel.
(53)
Tabel 3.3
Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel
NO NAMA PERUSAHAAN KODE
1 Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk AGRO
2 Bank Capital Indonesia Tbk BACA
3 Bank Ekonomi Raharja Tbk BAEK
4 Bank Central Asia Tbk BBCA
5 Bank Bukopin Tbk BBKP
6 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BBNI
7 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP
8 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI
9 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BBTN
10 Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN
11 Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI
12 Bank Bumi Arta Tbk BNBA
13 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA
14 Bank Internasioanal Indonesia Tbk BNII
15 Bank Permata Tbk BNLI
16 Bank Sinar Mas Tbk BSIM
17 Bank Swadesi Tbk BSWD
18 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN
19 Bank Victoria Internasioanal Tbk BVIC
20 Bank Artha Graha Internasional Tbk INPC
21 Bank Mayapada Internasioanal Tbk MAYA
22 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk MCOR
23 Bank Mega Tbk MEGA
24 Bank NISP OCBC Tbk NISP
25 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN
26 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA
(54)
3.6 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder kuantitatif yang berasal dari hasil publikasi Bursa Efek Indonesia tentang data laporan keuangan yang diperoleh dari tahun 2011 sampai tahun 2013, dan juga data dari buku-buku, referensi, internet dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan:
1. Metode studi pustaka yaitu dengan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti jurnal-jurnal, buku-buku dan sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
2. Metode dokumentasi yaitu dengan cara mencatat atau mendokumentasikan data yang diperoleh dari media internet dengan cara mendownload melalui situs untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah merupakan kegiatan mengolah data yang telah terkumpul kemudian dapat memberikan interprestasi pada hasil-hasil tersebut. Kegiatan dalam analisis data meliputi: pengelompokan data setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Teknik analisis yang digunakan
(55)
untuk menguji hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.
3.8.1 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh oleh peneliti dari subjek berupa individu, organisasional, industry atau perpektif yang lain. Serta bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang: apa, siapa, kapan, dimana dan bagaimana yang berkaitan dengan karakteristik populasi atau fenomena tersebut (Erlina, 2008:20).
3.8.2 Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), ukuran perusahaan dan status kepemilikan berpengaruh terhadap return saham. Untuk itu digunakan teknik analisis regresi linear berganda, dengan model sebagai berikut:
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e
Dimana:
Y = Return Saham
α = Konstanta
X1 = Return on Asset (ROA)
X2 = Debt to Equity Ratio (DER)
X3 = Ukuran Perusahaan (Size)
(56)
β1,2,3,4 = Koefisien regresi variabel independen
e = Error term atau variabel yang tidak diteliti.
3.9 Uji Asumsi Klasik
Mengingat alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder, maka untuk memenuhi syarat yang ditentukan sehingga penggunaan model regresi linear berganda perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang digunakan yaitu : pengujian normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
3.9.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen, keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2011:160).
a. Analisis Grafik
Salah satu uji statistik yang bisa digunakan untuk menguji normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
(57)
Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Dasar pengambilan keputusan :
• Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
• Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Salah satu uji statistik yang bisa digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
(58)
HA : Data residual tidak berdistribusi normal Pedoman pengambilan keputusan :
• Nilai Sig atau signifikan atau nilai probabilitas < 0.05. Distribusi adalah
tidak normal.
• Nilai Sig atau signifikan atau nilai probabilitas > 0.05. Distribusi adalah
normal.
3.9.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2011:105). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas, maka dapat dilihat melalui nilai VIF dan nilai Tolerance. Dimana, VIF merupakan suatu estimasi berapa besar multikolinieritas meningkatkan varian pada suatu koefisien estimasi sebuah variabel independen/pejelas. Sedangkan Tolerance untuk mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya (Situmorang, et al., 2007:104).
Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut:
(59)
b. Bila VIF < 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas.
c. Tolerance < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas. d. Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas.
3.9.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011:139). Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas diantaranya menggunakan grafik scatterplot dan uji glejser.
Dalam penelitian ini, uji statistik yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji grafik scatterplot. Adapun dasar analisis dari uji grafik scatterplot sebagai berikut (Ghozali, 2011:139):
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 dan pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.9.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2011:110). Jika terjadi
(60)
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu dan berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan Uji Durbin- Watson (DW test) dengan ketentuan sebagai berikut (Ghozali, 2011:110):
Tabel 3.4
Pengambilan Keputusan Durbin Watson
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 - dl Tidak ada autokorelasi, positif
atau negatif Tidak ditolak du < d < 4 - du
3.10 Uji Hipotesis
Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat signifikan. Ada 2 (dua) jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan yaitu uji-F dan uji-t.
3.10.1Uji Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (independen) secara simultan dapat berpengaruh terhadap variabel terikat (dependen).
(1)
4.3.4 Variabel Status Kepemilikan
Status kepemilikan digunakan untuk pengelompokkan atas perusahaan yang bersifat kualitatif (misal: jenis perusahaan, kebijakan perusahaan, perbedaan situasi dan lain-lain). Dalam penelitian ini menggunakan perusahaan perbankan yang dimana terdapat bank-bank milik pemerintah, milik daerah, milik nasional maupun milik swasta. Bank milik pemerintah disimbolkan dengan angka 1 (satu) dan bank milik selainnya (swasta) disimbolkan dengan angka 0 (nol).
Berdasarkan penelitian variabel status kepemilikan diperoleh hasil secara
parsial memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham
pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hal ini dapat dilihat dari thitung Size adalah 0,192 dan nilai ttabel 1,993
sehingga thitung > ttabel (0,192 > 1,993) dan nilai signifikan variabel Size adalah sebesar 0,848 dan tingkat signifikan sebesar 0,05 sehingga 0,848 > 0,05 (hipotesis ditolak).
Koefisien regresi pada variabel status kepemilikan adalah sebesar +0,027. Menunjukkan bahwa variabel status kepemilikan memiliki nilai koefisien regresi kearah yang positif dan berpengaruh tidak signifikan. Hal ini juga dapat diartikan bahwa setiap kenaikan 1% variabel status kepemilikan, maka variabel
return saham akan mengalami peningkatan sebesar 0,027% dengan asumsi
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah return on asset (ROA), debt to
equity ratio (DER), ukuran perusahaan (Size) dan status kepemilikan berpengaruh
terhadap return saham perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tahun 2011-2013. Berdasarkan penjelasan hasil penelitian pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil uji signifikansi simultan (Uji-F) menunjukkan bahwa keempat variabel
yaitu return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), ukuran perusahaan
(Size) dan status kepemilikan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
return saham perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tahun 2011-2013.
2. Hasil uji parsial (Uji-t) menunjukkan bahwa variabel return on asset (ROA)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan
Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, variabel debt to equity ratio
(DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham perusahaan
Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, ukuran perusahaan (Size)
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham perusahaan
(3)
kepemilikan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan Perbankan diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan sehingga dengan demikian rasio ROA, DER dan Size akan
meningkat. Dengan meningkatnya rasio tersebut, maka diharapkan minat investor terhadap saham akan semakin meningkat. Meningkatnya minat investor terhadap saham suatu perusahaan cenderung akan meningkatkan harga
saham yang akhirnya dapat berdampak pada kenaikan return saham
perusahaan.
2. Penelitian ini tidak memasukkan dividen saham dalam formulasi return saham
sehingga belum menggambarkan respon pasar saham secara utuh. Oleh karena itu peneliti mendatang dapat mempertimbangkan untuk memasukkan dividen
saham (dividen tunai dan atau dividen saham) sebagai proksi return saham.
3. Untuk peneliti selanjutnya hendaknya menambah jumlah sampel penelitian dari
sektor lain di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan yang lebih panjang. Dan penelitian selanjutnya dapat menambah
(4)
variabel keuangan maupun non keuangan guna mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F., Joel F. Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Salemba Empat, Jakarta BUKU
Erlina. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis, USU Press, Medan.
Ghozali, Ima., 2011. Analisis Multivariateiponogor Dengan Program IBM SPSS 19.
Edisi Kelima. Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang.
Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang. 2008.Falsafat Ilmu dan
MetodeRiset, USU Press, Medan.
Harahap, Sofyan Safri. 2011. Analisis Krisis Atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama,
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Jumingan. 2006. Analisi Laporang Keuangan. Cetakan Pertama. PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Edisi Pertama, Cetakan Kelima. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Jogiyanto, M H. 2003. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. BPFE,
Yogyakarta.
Husnan, S. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. UPP AMP
YKPN, Yogyakarta.
Sedarmayanti, D.R dan Hidayat.2011. Metodologi Penelitian. CV Mandar Maju,
Bandung.
Situmoranng, Syafrizal Helmi, Doli M. Ja’far Dalimunthe, Iskandar Muda, Muslich
Lufti, dan Syahyunan. 2008. Analisis Data Penelitian Menggunakan
Program SPSS. Edisi 1. USU Press, Medan.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesembilan, Alfabeta, Bandung.
Syahyunan. 2013. Manajemen Keuangan – Perencanaan, Analisis Dan Pengendalian
Keuangan. USU Press, Medan.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 Mengenai Pasar Modal.
Bukit, Inka Natasya Hagaina dan Achmad Herlanto Anggono. 2013. “The Effect of
Price to Book Value (PBV), Devidend Payout Ratio (DPR), Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA) and Earning Per Share (EPS) Toward Stock Return of LQ 45 for The Period 2006-2011”.
JURNAL
Jounal Integrative Business and Economics Reseach. Vol. 2 (2), pp. 22-42.
(6)
Farkhan dsan Ika. 2013. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham
Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Unimus
Sugiarto, Agung. 2011. “Analisa Pengaruh Beta, Size Perusahaan, Debt to Equity
Ratio (DER), Price to Book Value (PBV) terhadap Return Saham pada
Perusahaan yang ada di Indeks Papan Pengembangan”.
. Vol. 1, No. 1, Hal. 1-18.
Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol. 3, No, 1, Maret 2011, pp. 8-14.
Puspita, Fanny. 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham”.
Skripsi Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. SKRIPSI
Putri, Anggun Amelia B. 2012. “Analisis Pengaruh ROA, EPS, NPM, DER dan PBV
Terhadap Return Saham”. Skripsi Manajemen. Universitas Diponogoro,
Semarang.
Raida, Rahmi. 2010. “Pengaruh Resiko Pasar, Leverage dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Rate of Return Saham”. Skripsi : Universitas Negeri Padang,
Padang.
Sari, Winda. 2013. “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi
Terhadap Return Saham pada Perusahaan Perbankan (BUMN) yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2012. Skripsi Ekonomi.
Universitas Brawijaya, Malang.
Solechan, Achmad. 2009. “Pengaruh Earning, Manajemen Laba, IOS, Beta, Size, dan
Rasio Hutang pada Perusahaan yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia”.
Tesis Akuntansi. Universitas Diponegoro.
Zulfa, Ingga. 2013. “Pengaruh Rentabilitas, Likuiditas, Kecukupan Modal dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan
yang Listing di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi Akuntansi. Universitas
Negeri Padang, Padang.
Bursa Efek Indonesia. Data Laporan Keuangan WEBSITE
September 2014.
Saham Oke. Data Kapitalisasi dan Harga Saham Beredar di akses pada 21 September 2014.
Yahoo Finance. Data Harga Closing Price Saham, akses pada 19 September 2014.