NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG TERKANDUNG DALAM SURAT AL-HUJURAT AYAT 11-13 Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Yang Terkandung Dalam Surat Al-Hujurat Ayat 11-13.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG TERKANDUNG
DALAM SURAT AL-HUJURAT AYAT 11-13
NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI
Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh :
M. Bukhori Wahyu p
NIM: G000100063
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4395
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ABSTRAK
Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada penutup para rasul,
muhammad bin Abdullah. Al-Qur’an diturunkan Allah kepada Rasulullah untuk
mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju yang terang, serta
membimbing mereka ke jalan yang lurus.. Meninggalkan nilai-nilai yang ada di
dalamnya berarti menanti datangnya masa kehancuran. Orang yang membaca AlQur’an hendaklah merenungkan bagaimana Allah telah berbuat baik kepada
hamba-Nya dengan menyampaikan makna firman-Nya.
Setiap ayat Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi manusia dalam kajian lebih
lanjut dapat di kelompokkan menjadi ayat-ayat yang membahas hal-hal yang
berkaitan tentang akidah, ibadah atau syari’ah dan akhlak. Pada penelitian ini
penulis bermaksud mengkaji dan mendalami bagaimana surat Al-Hujurat ayat 1113 dari segi nilai pendidikan akhlak meskipun tidak meninggalkan sisi akidah dan
ibadah secara keseluruhan. Untuk mempermudah dalam mengkaji surat Al-Hujurat
ayat 11-13 dalam sisi pendidikan akhlaknya, penulis akan menjadikan istilah
akhlak sebagai dasar pendekatan. Di dalamnya berisi tentang larangan saling
mengolok-olok kaum lain, mengunjing orang lain, memanggil orang lain dengan
panggilan buruk, berprasangka buruk, mencari kesalahan orang lain, dan memakan
daging saudaranya yang telah mati. Dalam penelitian ini, masalah yang dikaji
adalah nilai-nilai pendidikan apa saja yang terkandung di dalam surat Al-Hujurat
ayat 11-13.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan pesan dan nilai-nilai
pendidikan akhlak yang terkandung dalam surat Al-Hujurat ayat 11-13. Manfaat
dari penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran ataupun masukan yang bermanfaat bagi ilmu pendidikan Islam. Secara
praktis dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya dalam memahami nilai-nilai pendidikan akhlak dalam
surat Al-Hujurat ayat 11-13.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif. Yang digunakan induktif, penafsiran atau interpretasi. Sedangkan
analisis data adalah dilakukan memalalui tahap-tahap reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan
bahwa: Nilai-nilai pendidikan Akhlak yang terkandung dalam surat Al-Hujurat ayat
11-13 adalah akhlak pribadi yaitu dilarang mengolol-olok orang lain yang ia
pandang hina tidak sepatutnya ia mencela orang lain, akhlak keluarga yaitu Allah
melarang hamba-hambanya yang beriman dari banyak prasangka yaitu melakukan
tuduhan dan penghianatan terhadap keluarga kerabat, akhlak bermasyarakat yaitu
Allah menciptakan manusia bersuku-suku dan berkabilah-kabilah supaya saling
mengenal, dan menghindari dari perbuatan mengejek, akhlak beragama yaitu
Manusia dilarang untuk saling mengolok-olok dan bertakwalah kepada Allah
sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang.
Kata kunci
: nilai-nilai, pendidikan akhlak, surat Al-Hujurat ayat 11-13
penulis bermaksud mengkaji dan
PENDAHULUAN
Al-Qur’an adalah kalamullah
mendalami
bagaimana
surat
Al-
yang diturunkan kepada penutup para
Hujurat ayat 11-13 dari segi nilai
rasul,
Abdullah.
pendidikan akhlak meskipun tidak
Allah telah menurunkan Al-Karim
meninggalkan sisi akidah dan ibadah
dengan berbahasa Arab melalui Lisan
secara keseluruhan.
muhammad
bin
Muhammad1.
yang
Untuk mempermudah dalam
hendaklah
mengkaji surat Al-Hujurat ayat 11-13
merenungkan bagaimana Allah telah
dalam sisi pendidikan akhlaknya,
berbuat
penulis
Nabi
membaca
Orang
Al-Qur’an
baik
dengan
kepada
hamba-Nya
menyampaikan
makna
firman-Nya2.
akan
menjadikan
istilah
akhlak sebagai dasar pendekatan. Di
dalamnya berisi tentang larangan
Setiap
Al-Qur’an
saling mengolok-olok kaum lain,
merupakan petunjuk bagi manusia
mengunjing orang lain, memanggil
dalam kajian lebih lanjut dapat di
orang lain dengan panggilan buruk,
kelompokkan menjadi ayat-ayat yang
berprasangka
membahas hal-hal yang berkaitan
kesalahan orang lain, dan memakan
tentang akidah, ibadah atau syari’ah
daging saudaranya yang telah mati.
dan
ayat
akhlak,
meskipun
pada
buruk,
Adapun
rumusan
mencari
masalah
hakikatnya ketiganya tidak dapat
dalam penelitian ini adalah nilai-nilai
dipisahkan.
pendidikan pendidikan apa saja yang
Pada
penelitian
ini
terkandung di dalam surat Al-Hujurat
1
Raghib dan Abdurrohman, Cara Cerdas
Hafal Al-Qur‟an (Solo: Aqwam, 2011). Hlm.
5.
2
Ibnu Qudamah Al-Maqdisi, Agar Orang
Biasa Bisa Masuk Surga (Surakarta: Indiva
Pustaka). Hlm. 61.
ayat
11-13?
penelitian
ini
Sedangkan
tujuan
Adalah
untuk
mendiskripsikan pesan dan nilai-nilai
2. Handoko
(UMS,
2009)
dalam
pendidikan akhlak yang terkandung
skripsinya yang berjudul “pendidikan
dalam surat Al-Hujurat ayat 11-13.
akhlak yang terkandung dalam surat
yang
An-Nuur ayat 27-29”. Berisi tentang:
berhubungan dengan masalah yang
perintah untuk meminta izin dan
penulis angkat antara lain:
memberi
Beberapa
peneliti
salam
sebelum
masuk
1. Siti Khotimah (UMS, 2008) dengan
rumah, perintah meminta izin dengan
judul skripsi nilai-nilai pendidikan
rumahnya sebelum masuk rumah,
yang terkandung dalam surat Al-
perintah memasuki rumah segera
Israa‟: 23-27. yang berisi tentang:
tanpa izin sebab darurat, perintah
Anjuran
tidak
meminta izin tidak lebih tiga kali.
SWT,
3. Zainul Ma’arif (UIN-Sunan Kalijaga,
Anjuran untuk bersikap tawadhu‟
2008) dalam skripsinya yang berjudul
kepada orang tua dan juga kewajiban
“nilai-nilai pendidikan islam yang
untuk
mereka,
terkandung dalam surat Al-Kahfi: 60-
berbakti
82”. Berisi tentang: Peran guru
untuk
mempersekutukan
mendo’akan
Kewajiban
kepada
Allah
untuk
kedua
ikhlas
orang
tua
dan
Pendidikan
Agama
Islam
keilmuan
dalam
hendaklah bertaubat atas kesalahan
mengembangkan
dan
yang telah diperbuat, Anjuran untuk
meningkatkan nilai-nilai keagamaan
meringankan beban kerabat yang
yang dapat dijadikan sebagai suri
membutuhkan pertolongan, Anjuran
tauladan dalam kehidupan sehari-hari.
untuk membiasakan diri untuk hidup
4. Deasy Kusumastuti (UMS, 2005)
hemat dan tidak memboroskan harta
dengan judul skripsi
yang dimiliki.
Akhlak yang Terkandung dalam Surat
Nilai-nilai
al-Ahqaf ayat 15-18. Berisi tentang:
tentang kehidupan, sebagai penawar,
Allah yang memerintahkan semua
hidayah, cahaya3. Kalau manusia
manusia untuk berbakti kepada orang
mengikuti maka tidak akan tersesat
tua dengan cara mematuhi yang
dalam
diperintahkan
kebahagiaan
Allah,
menjalankan
adab kesopanan, dan budi pekerti
hanya karena Allah bukan karena
riya’. Selain itu juga berisi balasan
bagi
orang-orang
yang
pendidikan
usaha
sadar
akan
dunia
memperoleh
dan
akhirat.
Macam-macam akhlak:
1. Akhlak
yang
baik
(akhlaqul
mahmudah)
tidak
melaksanakan perintah Allah.
arti
Adalah akhlak yang terpuji,
baik
dan
terhormat.
Al-Ghazali
akhlak
adalah
menyatakan bahwa akhlaq baik atau
terencana
untuk
terpuji artinya menghilangkan semua
mewujudkan suasana belajar dan
adat
proses pembelajaran agar peserta
dijelaskan oleh agama Islam serta
didik secara aktif mengembangkan
menjauhkan
potensi dirinya dan memiliki sifat
sebagaimana menjauhkan diri dari
yang
dan
najis dan kotoran4. Macam-macam
jika
akhlak yang baik: Al-Amanah (Dapat
memerlukan
dipercaya), Al-„Afwu (pemaaf), Al-
pertimbangan atau pemikiran terlebih
Shabru (sabar), Qana‟ah (merasa
dahulu.
cukup), Al-Nadzafah
tertanam
muncul
dalam
secara
diperlukan
dasar
tanpa
jiwa
spontan
pendidikan
Akhlak
adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Di
dalam nya disebutkan aturan-aturan
yang
tercela
diri
yang
dari
sudah
pada
(kebersihan),
Al-Salihat (berbuat baik atau amal
3
Abdul Halim Mahmud, Bacalah Dengan
Nama TuhanMu (Jakarta: Lentera, 1997)
4
Ibid, hlm. 146.
shaleh), Al-Haya (malu kalau diri
tercela),
Al-Ta‟awun
(tolong
nilai baik dan buruk yang tercermin
dalam
perilaku
kognitif,
efektif,
menolong), Al-Ikhwan dan Al-Ishlah
psikomotorik secara terpadu, sebagai
(persaudaraan atau perdamaian), Al-
terwujud manusia yang memiliki
Rahman (belas kasihan dan lemah
kesempurnaan akhlak.
lembut).
2. Akhlak
Muhammad Abdullah Draz
yang
buruk
(Akhlak
Madzmumah)
dalam bukunya Dustur al-Akhlaq fi
al-Islam membagi
Adalah akhlak yang tercela
akhlak lima bagian: Akhlak pribadi,
atau buruk, baik dilihat dari sikap,
Akhlak
perilaku, ucapan, yang bertentangan
bermasyarakat,
dengan ajaran Islam. Macam-macam
Akhlak beragama5.
akhlak
madzmumah:
keluarga,
Akhlak
Akhlak
benegara,
Ananiyah
(egoistis), Al-Buhtan (berdusta), AlGhadlab
ruang lingkup
(pemarah),
METODE PENELITIAN
Penelitian
Al-Hasad
ini
termasuk
penelitian literatur. Termasuk dalam
(dengki), Al-Istikbar (Sombong), AlIsraf (Berlebih-lebihan), Al-Liwathah
(Homo
Sexual/Lesbian),
Al-Ifsad
kategori
penelitian
peneliti
menyelidiki
(mengadu
kerusakan),
domba),
karena
benda-benda
tertulis seperti buku-buku, majalah,
dokumen,
(berbuat
teks
peraturan-peraturan,
Al-Namimah
notulen rapat, catatan harian, dsb6.
Al-Sikhriyah
Penelitian ini berupa kajian terhadap
Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 11-
(mengolok-olok).
13. Penelitian ini didasarkan pada
tujuan
pendidikan
akhlak
adalah terwujudnya manusia yang
memiliki pemahaman terhadap nilai-
5
Yunahar Ilyas, Kuliah akhlak
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal. 5.
6
Arikunto Suharsimi, Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 158.
buku-buku yang berkaitan dengan
nilai pendidikan akhlak dalam surat
nilai-nilai pendidikan akhlak sebagai
Al-Hujurat ayat 11-13.
kajian terhadap Al-Qur’an surat Al-
Dalam
menganalisis
Hujurat ayat 11-13. Dengan demikian
penulis
menggunakan
penelitian
kualitatif
diskriptif
ini
bersifat
deskriptif
kualitatif literer.
metode
literal,
yang
menurut Matthew dan Michael terdiri
Dalam penelitian ini data
sumber
data
primer
yang
digunakan
dari tiga kegiatan, yaitu pengumpulan
data sekaligus dengan reduksi data,
adalah Al-Qur’an terjemahan Depag
penyajian
RI, Tafsir Al- Maraghi, Tafsir Ibnu
kesimpulan7. Metode Analisis dalam
Katsier, Tafsir Al-Azhar . Adapun
penelitian merupakan bagian yang
sumber data sekunder berupa buku
sangat
Kisah
Bin
analisis inilah data yang ada akan
Rabbah, dan lain-lain. Selain itu
nampak manfaatnya, terutama dalam
masih
memecahkan masalah penelitian dan
Sahabat
Nabi
banyak
lagi
Bilal
buku-buku
data,
penting,
dan
karena
penarikan
dengan
penunjang lain yang digunakan dalam
mencapai tujuan akhir penelitian.
penelitian ini.
HASIL
Metode
yang
digunakan
induktif
;
memperolah,
digunakan
DAN
PEMBAHASAN
Nilai- nilai pendidikan akhlak
penulis untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah: metode
PENELITIAN
yang terkandung dalam surat Al-
untuk
menghasilkan,
atau
menemukan kesimpulan-kesimpulan
umum yang terdapat pada kisah
Hujurat
ayat
11-13
dalam
penafsirannya adalah sebagai berikut:
a. Penafsiran surat Al-Hujurat ayat
Sahabat Nabi Bilal Bin Rabbah.
Metode penafsiran atau interpretasi;
digunakan
untuk
Teori yang berkaitan tentang
mempermudah
memecahkan masalah yang telah
dirumuskan,
11
penulis
penafsiran surat Al-Hujurat ayat 11
mencoba
menganalisis secara singkat dengan
pada bab 2 halaman 7 bahwa, dalam
bahasa yang komunikatif dari nilai7
Hamid Palitima, Metode Penelitian
Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2005). hlm.
98.
pelaksanaan pendidikan akhlak yang
orang yang mengolok-olok. Sebagai
pertama dan utama adalah Al-Qur’an.
orang yang berakal tentu tidak akan
Al-Qur’an sebagai sumber hukum
mencela dirinya sendiri. Oleh karena
yang mengatur tingkah laku dan
itu tidak sepantasnya mencela orang
akhlak manusia yang menentukan
lain. Karena orang lain pun itu seperti
mana
dirinya.
yang
halal
dan
haram.
Pendidikan akhlak yang kedua adalah
As-Sunnah pentingnya orang muslim
mengikuti
Teori yang berkaitan tentang
sebagai
penafsiran surat Al-Hujurat ayat 12
sumber rujukan dan teladan dalam
pada bab 2 halaman 9-11 bahwa,
kehidupan sehari-hari.
Macam-macam akhlak madzmumah
dan
dijadikannya
Terkait
dikemukakan
dan
12
larangan
Rasul
perintah
b. Penafsiran surat Al-Hujurat ayat
teori
di
yang
atas,
dalam
adalah sebagai berikut: Ananiyah
(egoistis):
Merasa
hidup
sendiri,
tidak
penelitian ini data sumber primer
dengan
yang digunakan adalah Al-Qur’an
membutuhkan
terjemah
Al-
pertolongan orang lain. Al-Buhtan
Maraghi, Tafsir Ibnu Katsier dan
(berdusta): Mengada-adakan sesuatu
Tafsir Al-Azhar. Menjelaskan bahwa
yang sebenarnya tidak ada, dengan
janganlah orang dari orang-orang
maksud untuk menjelek-jelekkan dan
mukmin mengolok-olok orang-orang
mencelakakan orang lain. Al-Ghadlab
mukmin
(pemarah): Sifat buruk seseorang
Depag
lainnya
RI,
tafsir
karena
kadang-
dirinya
mampu
hampir
bantuan
setiap
dan
kadang orang yang diolok-olok itu
yang
orang
lebih baik di sisi Allah dari pada
mengalaminya, baik karena masalah
sepele
atau
berat.
Marah
tidak
kepada seseorang lainnya dengan
mengenal tempat dan waktu. Al-
maksud mengadu domba keduanya.
Hasad (dengki): Membenci nikmat,
Al-Sikhriyah
rezeki yang di anugrahkan Allah
Menghina,
kepada orang lain dengan keinginan
mencela keaiban atau kekurangan
agar nikmat orang lain itu terhapus
orang lain.
atau membenci orang lain yang
(mengolok-olok):
menertawakan
Terkait
dan
teori
mendapatkan sesuatu yang lebih atau
dikemukakan
menyamai apa yang di milikinya. Al-
penelitian ini data sumber primer
Istikbar (Sombong): Sesuatu perasaan
yang digunakan adalah Al-Qur’an
yang terdapat di dalam hati seseorang
terjemah
bahwa dirinya hebat, mempunyai
Maraghi, Tafsir Ibnu Katsier dan
kelebihan dari orang lain. Al-Israf
Tafsir Al-Azhar. Menjelaskan bahwa
(Berlebih-lebihan):
Allah
Perilaku
yang
di
yang
atas,
Depag
RI,
melarang
dalam
tafsir
hambanya
Al-
yang
menyia-nyiakan sesuatu, membiarkan
beriman dari banyak prasangka yaitu
karunia
membelanjakan
melakukan tuduhan dan penghianatan
sesuatu tanpa manfaat, melebihi batas
terhadap keluarga dan kaum kerabat
dalam
serta
Allah,
setiap
perbuatan.
Al-Ifsad
umat
manusia
(berbuat kerusakan): Sifat seseorang
keseluruhan
yang
tempatnya,
karena
melakukan kerusakan. Al-Namimah
prasangka
itu
(mengadu domba): Menyampaikan
perbuatan dosa.
mempunyai
perkataan
seseorang
menceritakan
keadaan
kebiasaan
atau
seseorang
yang
secara
tidak
pada
sebagian
dari
murni
Menyebut-nyebut
menjadi
dengan
terang-terangan atau dengan isyarat
yang bisa diartikan sebagai perkataan
terjemah
dan menyakiti hati yang digunjing
Maraghi, Tafsir Ibnu Katsier dan
memuaskan hatinya serta memecah
Tafsir Al-Azhar. Menjelaskan bahwa,
belah persatuan jama’ah . mengunjing
Allah menciptakan manusia bersuku-
ibarat api yang nyala, ia tak akan
suku dan berkabilah-kabilah supaya
membiarkan sesuatu apapun dan tak
saling
kan menyisakan.
menghindari
c. Penafsiran surat Al-Hujurat ayat
Depag
RI,
kenal
mengejek,
tafsir
mengenal,
dari
Al-
dan
perbuatan
mengolok-olok
dan
mengunjing menyebabkan terjadinya
13
Teori yang berkaitan tentang
saling mengingkari.
penafsiran surat Al-Hujurat ayat 13
Seluruh manusia dipandang
pada bab 2 halaman 11 bahwa, tujuan
dari sisi ketanahannya sama dengan
pendidikan
nabi adam. Hanya saja kemudian
akhlak
adalah
terwujudnya manusia yang memiliki
mereka
pemahaman terhadap nilai-nilai baik
dipandang dari sisi keagamaannya,
dan buruk yang tercermin dalam
yaitu ketaatan kepada Allah dan
perilaku
kepaatuhan mereka kepada Rasul-
kognitif,
efektif,
bertingkat-tingkat
psikomotorik secara terpadu, sebagai
Nya.
terwujudnya manusia yang memiliki
melarang berbuat ghibah dan mencaci
kesempurnaan akhlak.
maki sesama, Allah mengingatkan
Terkait
dikemukakan
teori
di
atas,
yang
dalam
penelitian ini data sumber primer
yang digunakan adalah Al-Qur’an
Oleh
karena
itu,
bila
setelah
bahwa mereka itu sama dari sisi
Allah.
yaitu
KESIMPULAN
Setelah
penulis
mengenai
mendiskripsikan
nilai-nilai
melakukan
tuduhan
dan
penghianatan terhadap keluarga dan
pendidikan
kaum kerabat serta umat manusia
akhlak yang terkandung dalam surat
secara keseluruhan yang tidak pada
A-Hujurat ayat 11-13, sebagaimana
tempatnya,
karena
telah dijelaskan dalam pembahasan
prasangka
itu
bab-bab sebelumnya, dapat ditarik
perbuatan
dosa.
kesimpulan sebagai berikut:
dengan terang-terangan atau dengan
1. Penafsiran
isyarat yang bisa diartikan sebagai
surat Al-Hujurat
murni
dari
menjadi
Menyebut-nyebut
perkataan dan menyakiti hati yang
ayat 11
Orang
sebagian
dilarang
digunjing memuaskan hatinya serta
lainnya
memecah belah persatuan jama’ah .
karena kadang-kadang orang yang
mengunjing ibarat api yang nyala, ia
diolok-olok itu lebih baik di sisi Allah
tak akan membiarkan sesuatu apapun
dari pada orang yang mengolok-olok.
dan tak kan menyisakan.
Sebagai orang yang berakal tentu
3. Penafsiran
tidak akan mencela dirinya sendiri.
ayat 13
mengolok-olok
mukmin
mukmin
surat Al-Hujurat
Oleh karena itu tidak sepantasnya
Allah menciptakan manusia
mencela orang lain. Karena orang lain
bersuku-suku dan berkabilah-kabilah
pun itu seperti dirinya.
supaya saling kenal mengenal, dan
2. Penafsiran
menghindari
surat Al-Hujurat
mengejek,
ayat 12
Allah
melarang
dari
perbuatan
mengolok-olok
dan
hambanya
mengunjing menyebabkan terjadinya
yang beriman dari banyak prasangka
saling mengingkari. Seluruh manusia
dipandang dari sisi ketanahannya
bahwa mereka itu sama dari sisi
sama dengan nabi adam. Hanya saja
Allah.
kemudian mereka bertingkat-tingkat
bila
dipandang
dari
SARAN
sisi
Untuk para peneliti-peneliti
keagamaannya, yaitu ketaatan kepada
selanjutnya, masih banyak hal yang
dapat
Allah dan kepaatuhan mereka kepada
diambil
dalam
nilai-nilai
pendidikan Akhlak yang lain. Karena
Rasul-Nya. Oleh karena itu, setelah
di dalam
melarang berbuat ghibah dan mencaci
nilai
Al-Qur’an banyak nilai-
pendidikan
Akhlak
belum
terangkat.
maki sesame, Allah mengingatkan
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrohman, Raghib. 2011. Cara Cerdas Hafal Al-Qur‟an. Solo: Aqwam
Al-Maqdisi, Ibnu Qudamah. 2012. Agar Orang Biasa Bisa Masuk Surga.
Surakarta: Indiva Pustaka
Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mahmud, Abdul Halim. 1997. Bacalah Dengan Nama TuhanMu. Jakarta: Lentera
Palitima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Suharsini, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik .
Jakarta: PT Rineka Cipta
DALAM SURAT AL-HUJURAT AYAT 11-13
NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI
Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh :
M. Bukhori Wahyu p
NIM: G000100063
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4395
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ABSTRAK
Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada penutup para rasul,
muhammad bin Abdullah. Al-Qur’an diturunkan Allah kepada Rasulullah untuk
mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju yang terang, serta
membimbing mereka ke jalan yang lurus.. Meninggalkan nilai-nilai yang ada di
dalamnya berarti menanti datangnya masa kehancuran. Orang yang membaca AlQur’an hendaklah merenungkan bagaimana Allah telah berbuat baik kepada
hamba-Nya dengan menyampaikan makna firman-Nya.
Setiap ayat Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi manusia dalam kajian lebih
lanjut dapat di kelompokkan menjadi ayat-ayat yang membahas hal-hal yang
berkaitan tentang akidah, ibadah atau syari’ah dan akhlak. Pada penelitian ini
penulis bermaksud mengkaji dan mendalami bagaimana surat Al-Hujurat ayat 1113 dari segi nilai pendidikan akhlak meskipun tidak meninggalkan sisi akidah dan
ibadah secara keseluruhan. Untuk mempermudah dalam mengkaji surat Al-Hujurat
ayat 11-13 dalam sisi pendidikan akhlaknya, penulis akan menjadikan istilah
akhlak sebagai dasar pendekatan. Di dalamnya berisi tentang larangan saling
mengolok-olok kaum lain, mengunjing orang lain, memanggil orang lain dengan
panggilan buruk, berprasangka buruk, mencari kesalahan orang lain, dan memakan
daging saudaranya yang telah mati. Dalam penelitian ini, masalah yang dikaji
adalah nilai-nilai pendidikan apa saja yang terkandung di dalam surat Al-Hujurat
ayat 11-13.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan pesan dan nilai-nilai
pendidikan akhlak yang terkandung dalam surat Al-Hujurat ayat 11-13. Manfaat
dari penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran ataupun masukan yang bermanfaat bagi ilmu pendidikan Islam. Secara
praktis dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya dalam memahami nilai-nilai pendidikan akhlak dalam
surat Al-Hujurat ayat 11-13.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif. Yang digunakan induktif, penafsiran atau interpretasi. Sedangkan
analisis data adalah dilakukan memalalui tahap-tahap reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan
bahwa: Nilai-nilai pendidikan Akhlak yang terkandung dalam surat Al-Hujurat ayat
11-13 adalah akhlak pribadi yaitu dilarang mengolol-olok orang lain yang ia
pandang hina tidak sepatutnya ia mencela orang lain, akhlak keluarga yaitu Allah
melarang hamba-hambanya yang beriman dari banyak prasangka yaitu melakukan
tuduhan dan penghianatan terhadap keluarga kerabat, akhlak bermasyarakat yaitu
Allah menciptakan manusia bersuku-suku dan berkabilah-kabilah supaya saling
mengenal, dan menghindari dari perbuatan mengejek, akhlak beragama yaitu
Manusia dilarang untuk saling mengolok-olok dan bertakwalah kepada Allah
sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang.
Kata kunci
: nilai-nilai, pendidikan akhlak, surat Al-Hujurat ayat 11-13
penulis bermaksud mengkaji dan
PENDAHULUAN
Al-Qur’an adalah kalamullah
mendalami
bagaimana
surat
Al-
yang diturunkan kepada penutup para
Hujurat ayat 11-13 dari segi nilai
rasul,
Abdullah.
pendidikan akhlak meskipun tidak
Allah telah menurunkan Al-Karim
meninggalkan sisi akidah dan ibadah
dengan berbahasa Arab melalui Lisan
secara keseluruhan.
muhammad
bin
Muhammad1.
yang
Untuk mempermudah dalam
hendaklah
mengkaji surat Al-Hujurat ayat 11-13
merenungkan bagaimana Allah telah
dalam sisi pendidikan akhlaknya,
berbuat
penulis
Nabi
membaca
Orang
Al-Qur’an
baik
dengan
kepada
hamba-Nya
menyampaikan
makna
firman-Nya2.
akan
menjadikan
istilah
akhlak sebagai dasar pendekatan. Di
dalamnya berisi tentang larangan
Setiap
Al-Qur’an
saling mengolok-olok kaum lain,
merupakan petunjuk bagi manusia
mengunjing orang lain, memanggil
dalam kajian lebih lanjut dapat di
orang lain dengan panggilan buruk,
kelompokkan menjadi ayat-ayat yang
berprasangka
membahas hal-hal yang berkaitan
kesalahan orang lain, dan memakan
tentang akidah, ibadah atau syari’ah
daging saudaranya yang telah mati.
dan
ayat
akhlak,
meskipun
pada
buruk,
Adapun
rumusan
mencari
masalah
hakikatnya ketiganya tidak dapat
dalam penelitian ini adalah nilai-nilai
dipisahkan.
pendidikan pendidikan apa saja yang
Pada
penelitian
ini
terkandung di dalam surat Al-Hujurat
1
Raghib dan Abdurrohman, Cara Cerdas
Hafal Al-Qur‟an (Solo: Aqwam, 2011). Hlm.
5.
2
Ibnu Qudamah Al-Maqdisi, Agar Orang
Biasa Bisa Masuk Surga (Surakarta: Indiva
Pustaka). Hlm. 61.
ayat
11-13?
penelitian
ini
Sedangkan
tujuan
Adalah
untuk
mendiskripsikan pesan dan nilai-nilai
2. Handoko
(UMS,
2009)
dalam
pendidikan akhlak yang terkandung
skripsinya yang berjudul “pendidikan
dalam surat Al-Hujurat ayat 11-13.
akhlak yang terkandung dalam surat
yang
An-Nuur ayat 27-29”. Berisi tentang:
berhubungan dengan masalah yang
perintah untuk meminta izin dan
penulis angkat antara lain:
memberi
Beberapa
peneliti
salam
sebelum
masuk
1. Siti Khotimah (UMS, 2008) dengan
rumah, perintah meminta izin dengan
judul skripsi nilai-nilai pendidikan
rumahnya sebelum masuk rumah,
yang terkandung dalam surat Al-
perintah memasuki rumah segera
Israa‟: 23-27. yang berisi tentang:
tanpa izin sebab darurat, perintah
Anjuran
tidak
meminta izin tidak lebih tiga kali.
SWT,
3. Zainul Ma’arif (UIN-Sunan Kalijaga,
Anjuran untuk bersikap tawadhu‟
2008) dalam skripsinya yang berjudul
kepada orang tua dan juga kewajiban
“nilai-nilai pendidikan islam yang
untuk
mereka,
terkandung dalam surat Al-Kahfi: 60-
berbakti
82”. Berisi tentang: Peran guru
untuk
mempersekutukan
mendo’akan
Kewajiban
kepada
Allah
untuk
kedua
ikhlas
orang
tua
dan
Pendidikan
Agama
Islam
keilmuan
dalam
hendaklah bertaubat atas kesalahan
mengembangkan
dan
yang telah diperbuat, Anjuran untuk
meningkatkan nilai-nilai keagamaan
meringankan beban kerabat yang
yang dapat dijadikan sebagai suri
membutuhkan pertolongan, Anjuran
tauladan dalam kehidupan sehari-hari.
untuk membiasakan diri untuk hidup
4. Deasy Kusumastuti (UMS, 2005)
hemat dan tidak memboroskan harta
dengan judul skripsi
yang dimiliki.
Akhlak yang Terkandung dalam Surat
Nilai-nilai
al-Ahqaf ayat 15-18. Berisi tentang:
tentang kehidupan, sebagai penawar,
Allah yang memerintahkan semua
hidayah, cahaya3. Kalau manusia
manusia untuk berbakti kepada orang
mengikuti maka tidak akan tersesat
tua dengan cara mematuhi yang
dalam
diperintahkan
kebahagiaan
Allah,
menjalankan
adab kesopanan, dan budi pekerti
hanya karena Allah bukan karena
riya’. Selain itu juga berisi balasan
bagi
orang-orang
yang
pendidikan
usaha
sadar
akan
dunia
memperoleh
dan
akhirat.
Macam-macam akhlak:
1. Akhlak
yang
baik
(akhlaqul
mahmudah)
tidak
melaksanakan perintah Allah.
arti
Adalah akhlak yang terpuji,
baik
dan
terhormat.
Al-Ghazali
akhlak
adalah
menyatakan bahwa akhlaq baik atau
terencana
untuk
terpuji artinya menghilangkan semua
mewujudkan suasana belajar dan
adat
proses pembelajaran agar peserta
dijelaskan oleh agama Islam serta
didik secara aktif mengembangkan
menjauhkan
potensi dirinya dan memiliki sifat
sebagaimana menjauhkan diri dari
yang
dan
najis dan kotoran4. Macam-macam
jika
akhlak yang baik: Al-Amanah (Dapat
memerlukan
dipercaya), Al-„Afwu (pemaaf), Al-
pertimbangan atau pemikiran terlebih
Shabru (sabar), Qana‟ah (merasa
dahulu.
cukup), Al-Nadzafah
tertanam
muncul
dalam
secara
diperlukan
dasar
tanpa
jiwa
spontan
pendidikan
Akhlak
adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Di
dalam nya disebutkan aturan-aturan
yang
tercela
diri
yang
dari
sudah
pada
(kebersihan),
Al-Salihat (berbuat baik atau amal
3
Abdul Halim Mahmud, Bacalah Dengan
Nama TuhanMu (Jakarta: Lentera, 1997)
4
Ibid, hlm. 146.
shaleh), Al-Haya (malu kalau diri
tercela),
Al-Ta‟awun
(tolong
nilai baik dan buruk yang tercermin
dalam
perilaku
kognitif,
efektif,
menolong), Al-Ikhwan dan Al-Ishlah
psikomotorik secara terpadu, sebagai
(persaudaraan atau perdamaian), Al-
terwujud manusia yang memiliki
Rahman (belas kasihan dan lemah
kesempurnaan akhlak.
lembut).
2. Akhlak
Muhammad Abdullah Draz
yang
buruk
(Akhlak
Madzmumah)
dalam bukunya Dustur al-Akhlaq fi
al-Islam membagi
Adalah akhlak yang tercela
akhlak lima bagian: Akhlak pribadi,
atau buruk, baik dilihat dari sikap,
Akhlak
perilaku, ucapan, yang bertentangan
bermasyarakat,
dengan ajaran Islam. Macam-macam
Akhlak beragama5.
akhlak
madzmumah:
keluarga,
Akhlak
Akhlak
benegara,
Ananiyah
(egoistis), Al-Buhtan (berdusta), AlGhadlab
ruang lingkup
(pemarah),
METODE PENELITIAN
Penelitian
Al-Hasad
ini
termasuk
penelitian literatur. Termasuk dalam
(dengki), Al-Istikbar (Sombong), AlIsraf (Berlebih-lebihan), Al-Liwathah
(Homo
Sexual/Lesbian),
Al-Ifsad
kategori
penelitian
peneliti
menyelidiki
(mengadu
kerusakan),
domba),
karena
benda-benda
tertulis seperti buku-buku, majalah,
dokumen,
(berbuat
teks
peraturan-peraturan,
Al-Namimah
notulen rapat, catatan harian, dsb6.
Al-Sikhriyah
Penelitian ini berupa kajian terhadap
Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 11-
(mengolok-olok).
13. Penelitian ini didasarkan pada
tujuan
pendidikan
akhlak
adalah terwujudnya manusia yang
memiliki pemahaman terhadap nilai-
5
Yunahar Ilyas, Kuliah akhlak
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal. 5.
6
Arikunto Suharsimi, Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 158.
buku-buku yang berkaitan dengan
nilai pendidikan akhlak dalam surat
nilai-nilai pendidikan akhlak sebagai
Al-Hujurat ayat 11-13.
kajian terhadap Al-Qur’an surat Al-
Dalam
menganalisis
Hujurat ayat 11-13. Dengan demikian
penulis
menggunakan
penelitian
kualitatif
diskriptif
ini
bersifat
deskriptif
kualitatif literer.
metode
literal,
yang
menurut Matthew dan Michael terdiri
Dalam penelitian ini data
sumber
data
primer
yang
digunakan
dari tiga kegiatan, yaitu pengumpulan
data sekaligus dengan reduksi data,
adalah Al-Qur’an terjemahan Depag
penyajian
RI, Tafsir Al- Maraghi, Tafsir Ibnu
kesimpulan7. Metode Analisis dalam
Katsier, Tafsir Al-Azhar . Adapun
penelitian merupakan bagian yang
sumber data sekunder berupa buku
sangat
Kisah
Bin
analisis inilah data yang ada akan
Rabbah, dan lain-lain. Selain itu
nampak manfaatnya, terutama dalam
masih
memecahkan masalah penelitian dan
Sahabat
Nabi
banyak
lagi
Bilal
buku-buku
data,
penting,
dan
karena
penarikan
dengan
penunjang lain yang digunakan dalam
mencapai tujuan akhir penelitian.
penelitian ini.
HASIL
Metode
yang
digunakan
induktif
;
memperolah,
digunakan
DAN
PEMBAHASAN
Nilai- nilai pendidikan akhlak
penulis untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah: metode
PENELITIAN
yang terkandung dalam surat Al-
untuk
menghasilkan,
atau
menemukan kesimpulan-kesimpulan
umum yang terdapat pada kisah
Hujurat
ayat
11-13
dalam
penafsirannya adalah sebagai berikut:
a. Penafsiran surat Al-Hujurat ayat
Sahabat Nabi Bilal Bin Rabbah.
Metode penafsiran atau interpretasi;
digunakan
untuk
Teori yang berkaitan tentang
mempermudah
memecahkan masalah yang telah
dirumuskan,
11
penulis
penafsiran surat Al-Hujurat ayat 11
mencoba
menganalisis secara singkat dengan
pada bab 2 halaman 7 bahwa, dalam
bahasa yang komunikatif dari nilai7
Hamid Palitima, Metode Penelitian
Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2005). hlm.
98.
pelaksanaan pendidikan akhlak yang
orang yang mengolok-olok. Sebagai
pertama dan utama adalah Al-Qur’an.
orang yang berakal tentu tidak akan
Al-Qur’an sebagai sumber hukum
mencela dirinya sendiri. Oleh karena
yang mengatur tingkah laku dan
itu tidak sepantasnya mencela orang
akhlak manusia yang menentukan
lain. Karena orang lain pun itu seperti
mana
dirinya.
yang
halal
dan
haram.
Pendidikan akhlak yang kedua adalah
As-Sunnah pentingnya orang muslim
mengikuti
Teori yang berkaitan tentang
sebagai
penafsiran surat Al-Hujurat ayat 12
sumber rujukan dan teladan dalam
pada bab 2 halaman 9-11 bahwa,
kehidupan sehari-hari.
Macam-macam akhlak madzmumah
dan
dijadikannya
Terkait
dikemukakan
dan
12
larangan
Rasul
perintah
b. Penafsiran surat Al-Hujurat ayat
teori
di
yang
atas,
dalam
adalah sebagai berikut: Ananiyah
(egoistis):
Merasa
hidup
sendiri,
tidak
penelitian ini data sumber primer
dengan
yang digunakan adalah Al-Qur’an
membutuhkan
terjemah
Al-
pertolongan orang lain. Al-Buhtan
Maraghi, Tafsir Ibnu Katsier dan
(berdusta): Mengada-adakan sesuatu
Tafsir Al-Azhar. Menjelaskan bahwa
yang sebenarnya tidak ada, dengan
janganlah orang dari orang-orang
maksud untuk menjelek-jelekkan dan
mukmin mengolok-olok orang-orang
mencelakakan orang lain. Al-Ghadlab
mukmin
(pemarah): Sifat buruk seseorang
Depag
lainnya
RI,
tafsir
karena
kadang-
dirinya
mampu
hampir
bantuan
setiap
dan
kadang orang yang diolok-olok itu
yang
orang
lebih baik di sisi Allah dari pada
mengalaminya, baik karena masalah
sepele
atau
berat.
Marah
tidak
kepada seseorang lainnya dengan
mengenal tempat dan waktu. Al-
maksud mengadu domba keduanya.
Hasad (dengki): Membenci nikmat,
Al-Sikhriyah
rezeki yang di anugrahkan Allah
Menghina,
kepada orang lain dengan keinginan
mencela keaiban atau kekurangan
agar nikmat orang lain itu terhapus
orang lain.
atau membenci orang lain yang
(mengolok-olok):
menertawakan
Terkait
dan
teori
mendapatkan sesuatu yang lebih atau
dikemukakan
menyamai apa yang di milikinya. Al-
penelitian ini data sumber primer
Istikbar (Sombong): Sesuatu perasaan
yang digunakan adalah Al-Qur’an
yang terdapat di dalam hati seseorang
terjemah
bahwa dirinya hebat, mempunyai
Maraghi, Tafsir Ibnu Katsier dan
kelebihan dari orang lain. Al-Israf
Tafsir Al-Azhar. Menjelaskan bahwa
(Berlebih-lebihan):
Allah
Perilaku
yang
di
yang
atas,
Depag
RI,
melarang
dalam
tafsir
hambanya
Al-
yang
menyia-nyiakan sesuatu, membiarkan
beriman dari banyak prasangka yaitu
karunia
membelanjakan
melakukan tuduhan dan penghianatan
sesuatu tanpa manfaat, melebihi batas
terhadap keluarga dan kaum kerabat
dalam
serta
Allah,
setiap
perbuatan.
Al-Ifsad
umat
manusia
(berbuat kerusakan): Sifat seseorang
keseluruhan
yang
tempatnya,
karena
melakukan kerusakan. Al-Namimah
prasangka
itu
(mengadu domba): Menyampaikan
perbuatan dosa.
mempunyai
perkataan
seseorang
menceritakan
keadaan
kebiasaan
atau
seseorang
yang
secara
tidak
pada
sebagian
dari
murni
Menyebut-nyebut
menjadi
dengan
terang-terangan atau dengan isyarat
yang bisa diartikan sebagai perkataan
terjemah
dan menyakiti hati yang digunjing
Maraghi, Tafsir Ibnu Katsier dan
memuaskan hatinya serta memecah
Tafsir Al-Azhar. Menjelaskan bahwa,
belah persatuan jama’ah . mengunjing
Allah menciptakan manusia bersuku-
ibarat api yang nyala, ia tak akan
suku dan berkabilah-kabilah supaya
membiarkan sesuatu apapun dan tak
saling
kan menyisakan.
menghindari
c. Penafsiran surat Al-Hujurat ayat
Depag
RI,
kenal
mengejek,
tafsir
mengenal,
dari
Al-
dan
perbuatan
mengolok-olok
dan
mengunjing menyebabkan terjadinya
13
Teori yang berkaitan tentang
saling mengingkari.
penafsiran surat Al-Hujurat ayat 13
Seluruh manusia dipandang
pada bab 2 halaman 11 bahwa, tujuan
dari sisi ketanahannya sama dengan
pendidikan
nabi adam. Hanya saja kemudian
akhlak
adalah
terwujudnya manusia yang memiliki
mereka
pemahaman terhadap nilai-nilai baik
dipandang dari sisi keagamaannya,
dan buruk yang tercermin dalam
yaitu ketaatan kepada Allah dan
perilaku
kepaatuhan mereka kepada Rasul-
kognitif,
efektif,
bertingkat-tingkat
psikomotorik secara terpadu, sebagai
Nya.
terwujudnya manusia yang memiliki
melarang berbuat ghibah dan mencaci
kesempurnaan akhlak.
maki sesama, Allah mengingatkan
Terkait
dikemukakan
teori
di
atas,
yang
dalam
penelitian ini data sumber primer
yang digunakan adalah Al-Qur’an
Oleh
karena
itu,
bila
setelah
bahwa mereka itu sama dari sisi
Allah.
yaitu
KESIMPULAN
Setelah
penulis
mengenai
mendiskripsikan
nilai-nilai
melakukan
tuduhan
dan
penghianatan terhadap keluarga dan
pendidikan
kaum kerabat serta umat manusia
akhlak yang terkandung dalam surat
secara keseluruhan yang tidak pada
A-Hujurat ayat 11-13, sebagaimana
tempatnya,
karena
telah dijelaskan dalam pembahasan
prasangka
itu
bab-bab sebelumnya, dapat ditarik
perbuatan
dosa.
kesimpulan sebagai berikut:
dengan terang-terangan atau dengan
1. Penafsiran
isyarat yang bisa diartikan sebagai
surat Al-Hujurat
murni
dari
menjadi
Menyebut-nyebut
perkataan dan menyakiti hati yang
ayat 11
Orang
sebagian
dilarang
digunjing memuaskan hatinya serta
lainnya
memecah belah persatuan jama’ah .
karena kadang-kadang orang yang
mengunjing ibarat api yang nyala, ia
diolok-olok itu lebih baik di sisi Allah
tak akan membiarkan sesuatu apapun
dari pada orang yang mengolok-olok.
dan tak kan menyisakan.
Sebagai orang yang berakal tentu
3. Penafsiran
tidak akan mencela dirinya sendiri.
ayat 13
mengolok-olok
mukmin
mukmin
surat Al-Hujurat
Oleh karena itu tidak sepantasnya
Allah menciptakan manusia
mencela orang lain. Karena orang lain
bersuku-suku dan berkabilah-kabilah
pun itu seperti dirinya.
supaya saling kenal mengenal, dan
2. Penafsiran
menghindari
surat Al-Hujurat
mengejek,
ayat 12
Allah
melarang
dari
perbuatan
mengolok-olok
dan
hambanya
mengunjing menyebabkan terjadinya
yang beriman dari banyak prasangka
saling mengingkari. Seluruh manusia
dipandang dari sisi ketanahannya
bahwa mereka itu sama dari sisi
sama dengan nabi adam. Hanya saja
Allah.
kemudian mereka bertingkat-tingkat
bila
dipandang
dari
SARAN
sisi
Untuk para peneliti-peneliti
keagamaannya, yaitu ketaatan kepada
selanjutnya, masih banyak hal yang
dapat
Allah dan kepaatuhan mereka kepada
diambil
dalam
nilai-nilai
pendidikan Akhlak yang lain. Karena
Rasul-Nya. Oleh karena itu, setelah
di dalam
melarang berbuat ghibah dan mencaci
nilai
Al-Qur’an banyak nilai-
pendidikan
Akhlak
belum
terangkat.
maki sesame, Allah mengingatkan
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrohman, Raghib. 2011. Cara Cerdas Hafal Al-Qur‟an. Solo: Aqwam
Al-Maqdisi, Ibnu Qudamah. 2012. Agar Orang Biasa Bisa Masuk Surga.
Surakarta: Indiva Pustaka
Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mahmud, Abdul Halim. 1997. Bacalah Dengan Nama TuhanMu. Jakarta: Lentera
Palitima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Suharsini, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik .
Jakarta: PT Rineka Cipta