NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG TERKANDUNG DALAM SURAT AL-HUJURAT AYAT 11-13 Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Yang Terkandung Dalam Surat Al-Hujurat Ayat 11-13.

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG TERKANDUNG
DALAM SURAT AL-HUJURAT AYAT 11-13

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI
Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh :
M. Bukhori Wahyu p
NIM: G000100063
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4395

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

ABSTRAK
Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada penutup para rasul,
muhammad bin Abdullah. Al-Qur’an diturunkan Allah kepada Rasulullah untuk
mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju yang terang, serta

membimbing mereka ke jalan yang lurus.. Meninggalkan nilai-nilai yang ada di
dalamnya berarti menanti datangnya masa kehancuran. Orang yang membaca AlQur’an hendaklah merenungkan bagaimana Allah telah berbuat baik kepada
hamba-Nya dengan menyampaikan makna firman-Nya.
Setiap ayat Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi manusia dalam kajian lebih
lanjut dapat di kelompokkan menjadi ayat-ayat yang membahas hal-hal yang
berkaitan tentang akidah, ibadah atau syari’ah dan akhlak. Pada penelitian ini
penulis bermaksud mengkaji dan mendalami bagaimana surat Al-Hujurat ayat 1113 dari segi nilai pendidikan akhlak meskipun tidak meninggalkan sisi akidah dan
ibadah secara keseluruhan. Untuk mempermudah dalam mengkaji surat Al-Hujurat
ayat 11-13 dalam sisi pendidikan akhlaknya, penulis akan menjadikan istilah
akhlak sebagai dasar pendekatan. Di dalamnya berisi tentang larangan saling
mengolok-olok kaum lain, mengunjing orang lain, memanggil orang lain dengan
panggilan buruk, berprasangka buruk, mencari kesalahan orang lain, dan memakan
daging saudaranya yang telah mati. Dalam penelitian ini, masalah yang dikaji
adalah nilai-nilai pendidikan apa saja yang terkandung di dalam surat Al-Hujurat
ayat 11-13.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan pesan dan nilai-nilai
pendidikan akhlak yang terkandung dalam surat Al-Hujurat ayat 11-13. Manfaat
dari penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran ataupun masukan yang bermanfaat bagi ilmu pendidikan Islam. Secara
praktis dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi penulis khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya dalam memahami nilai-nilai pendidikan akhlak dalam
surat Al-Hujurat ayat 11-13.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif. Yang digunakan induktif, penafsiran atau interpretasi. Sedangkan
analisis data adalah dilakukan memalalui tahap-tahap reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan
bahwa: Nilai-nilai pendidikan Akhlak yang terkandung dalam surat Al-Hujurat ayat
11-13 adalah akhlak pribadi yaitu dilarang mengolol-olok orang lain yang ia
pandang hina tidak sepatutnya ia mencela orang lain, akhlak keluarga yaitu Allah
melarang hamba-hambanya yang beriman dari banyak prasangka yaitu melakukan
tuduhan dan penghianatan terhadap keluarga kerabat, akhlak bermasyarakat yaitu
Allah menciptakan manusia bersuku-suku dan berkabilah-kabilah supaya saling
mengenal, dan menghindari dari perbuatan mengejek, akhlak beragama yaitu
Manusia dilarang untuk saling mengolok-olok dan bertakwalah kepada Allah
sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang.
Kata kunci

: nilai-nilai, pendidikan akhlak, surat Al-Hujurat ayat 11-13


penulis bermaksud mengkaji dan

PENDAHULUAN
Al-Qur’an adalah kalamullah

mendalami

bagaimana

surat

Al-

yang diturunkan kepada penutup para

Hujurat ayat 11-13 dari segi nilai

rasul,

Abdullah.


pendidikan akhlak meskipun tidak

Allah telah menurunkan Al-Karim

meninggalkan sisi akidah dan ibadah

dengan berbahasa Arab melalui Lisan

secara keseluruhan.

muhammad

bin

Muhammad1.

yang

Untuk mempermudah dalam


hendaklah

mengkaji surat Al-Hujurat ayat 11-13

merenungkan bagaimana Allah telah

dalam sisi pendidikan akhlaknya,

berbuat

penulis

Nabi

membaca

Orang

Al-Qur’an


baik

dengan

kepada

hamba-Nya

menyampaikan

makna

firman-Nya2.

akan

menjadikan

istilah


akhlak sebagai dasar pendekatan. Di
dalamnya berisi tentang larangan

Setiap

Al-Qur’an

saling mengolok-olok kaum lain,

merupakan petunjuk bagi manusia

mengunjing orang lain, memanggil

dalam kajian lebih lanjut dapat di

orang lain dengan panggilan buruk,

kelompokkan menjadi ayat-ayat yang


berprasangka

membahas hal-hal yang berkaitan

kesalahan orang lain, dan memakan

tentang akidah, ibadah atau syari’ah

daging saudaranya yang telah mati.

dan

ayat

akhlak,

meskipun

pada


buruk,

Adapun

rumusan

mencari

masalah

hakikatnya ketiganya tidak dapat

dalam penelitian ini adalah nilai-nilai

dipisahkan.

pendidikan pendidikan apa saja yang

Pada


penelitian

ini

terkandung di dalam surat Al-Hujurat
1

Raghib dan Abdurrohman, Cara Cerdas
Hafal Al-Qur‟an (Solo: Aqwam, 2011). Hlm.
5.
2
Ibnu Qudamah Al-Maqdisi, Agar Orang
Biasa Bisa Masuk Surga (Surakarta: Indiva
Pustaka). Hlm. 61.

ayat

11-13?

penelitian


ini

Sedangkan

tujuan

Adalah

untuk

mendiskripsikan pesan dan nilai-nilai

2. Handoko

(UMS,

2009)

dalam

pendidikan akhlak yang terkandung

skripsinya yang berjudul “pendidikan

dalam surat Al-Hujurat ayat 11-13.

akhlak yang terkandung dalam surat

yang

An-Nuur ayat 27-29”. Berisi tentang:

berhubungan dengan masalah yang

perintah untuk meminta izin dan

penulis angkat antara lain:

memberi

Beberapa

peneliti

salam

sebelum

masuk

1. Siti Khotimah (UMS, 2008) dengan

rumah, perintah meminta izin dengan

judul skripsi nilai-nilai pendidikan

rumahnya sebelum masuk rumah,

yang terkandung dalam surat Al-

perintah memasuki rumah segera

Israa‟: 23-27. yang berisi tentang:

tanpa izin sebab darurat, perintah

Anjuran

tidak

meminta izin tidak lebih tiga kali.

SWT,

3. Zainul Ma’arif (UIN-Sunan Kalijaga,

Anjuran untuk bersikap tawadhu‟

2008) dalam skripsinya yang berjudul

kepada orang tua dan juga kewajiban

“nilai-nilai pendidikan islam yang

untuk

mereka,

terkandung dalam surat Al-Kahfi: 60-

berbakti

82”. Berisi tentang: Peran guru

untuk

mempersekutukan

mendo’akan

Kewajiban
kepada

Allah

untuk

kedua

ikhlas
orang

tua

dan

Pendidikan

Agama

Islam
keilmuan

dalam

hendaklah bertaubat atas kesalahan

mengembangkan

dan

yang telah diperbuat, Anjuran untuk

meningkatkan nilai-nilai keagamaan

meringankan beban kerabat yang

yang dapat dijadikan sebagai suri

membutuhkan pertolongan, Anjuran

tauladan dalam kehidupan sehari-hari.

untuk membiasakan diri untuk hidup

4. Deasy Kusumastuti (UMS, 2005)

hemat dan tidak memboroskan harta

dengan judul skripsi

yang dimiliki.

Akhlak yang Terkandung dalam Surat

Nilai-nilai

al-Ahqaf ayat 15-18. Berisi tentang:

tentang kehidupan, sebagai penawar,

Allah yang memerintahkan semua

hidayah, cahaya3. Kalau manusia

manusia untuk berbakti kepada orang

mengikuti maka tidak akan tersesat

tua dengan cara mematuhi yang

dalam

diperintahkan

kebahagiaan

Allah,

menjalankan

adab kesopanan, dan budi pekerti
hanya karena Allah bukan karena
riya’. Selain itu juga berisi balasan
bagi

orang-orang

yang

pendidikan
usaha

sadar

akan
dunia

memperoleh
dan

akhirat.

Macam-macam akhlak:
1. Akhlak

yang

baik

(akhlaqul

mahmudah)

tidak

melaksanakan perintah Allah.

arti

Adalah akhlak yang terpuji,
baik

dan

terhormat.

Al-Ghazali

akhlak

adalah

menyatakan bahwa akhlaq baik atau

terencana

untuk

terpuji artinya menghilangkan semua

mewujudkan suasana belajar dan

adat

proses pembelajaran agar peserta

dijelaskan oleh agama Islam serta

didik secara aktif mengembangkan

menjauhkan

potensi dirinya dan memiliki sifat

sebagaimana menjauhkan diri dari

yang

dan

najis dan kotoran4. Macam-macam

jika

akhlak yang baik: Al-Amanah (Dapat

memerlukan

dipercaya), Al-„Afwu (pemaaf), Al-

pertimbangan atau pemikiran terlebih

Shabru (sabar), Qana‟ah (merasa

dahulu.

cukup), Al-Nadzafah

tertanam

muncul

dalam

secara

diperlukan

dasar

tanpa

jiwa

spontan

pendidikan

Akhlak

adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Di
dalam nya disebutkan aturan-aturan

yang

tercela

diri

yang

dari

sudah

pada

(kebersihan),

Al-Salihat (berbuat baik atau amal

3

Abdul Halim Mahmud, Bacalah Dengan
Nama TuhanMu (Jakarta: Lentera, 1997)
4
Ibid, hlm. 146.

shaleh), Al-Haya (malu kalau diri
tercela),

Al-Ta‟awun

(tolong

nilai baik dan buruk yang tercermin
dalam

perilaku

kognitif,

efektif,

menolong), Al-Ikhwan dan Al-Ishlah

psikomotorik secara terpadu, sebagai

(persaudaraan atau perdamaian), Al-

terwujud manusia yang memiliki

Rahman (belas kasihan dan lemah

kesempurnaan akhlak.

lembut).
2. Akhlak

Muhammad Abdullah Draz
yang

buruk

(Akhlak

Madzmumah)

dalam bukunya Dustur al-Akhlaq fi
al-Islam membagi

Adalah akhlak yang tercela

akhlak lima bagian: Akhlak pribadi,

atau buruk, baik dilihat dari sikap,

Akhlak

perilaku, ucapan, yang bertentangan

bermasyarakat,

dengan ajaran Islam. Macam-macam

Akhlak beragama5.

akhlak

madzmumah:

keluarga,

Akhlak

Akhlak

benegara,

Ananiyah

(egoistis), Al-Buhtan (berdusta), AlGhadlab

ruang lingkup

(pemarah),

METODE PENELITIAN
Penelitian

Al-Hasad

ini

termasuk

penelitian literatur. Termasuk dalam
(dengki), Al-Istikbar (Sombong), AlIsraf (Berlebih-lebihan), Al-Liwathah

(Homo

Sexual/Lesbian),

Al-Ifsad

kategori

penelitian

peneliti

menyelidiki

(mengadu

kerusakan),
domba),

karena

benda-benda

tertulis seperti buku-buku, majalah,
dokumen,

(berbuat

teks

peraturan-peraturan,

Al-Namimah

notulen rapat, catatan harian, dsb6.

Al-Sikhriyah

Penelitian ini berupa kajian terhadap
Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 11-

(mengolok-olok).

13. Penelitian ini didasarkan pada
tujuan

pendidikan

akhlak

adalah terwujudnya manusia yang
memiliki pemahaman terhadap nilai-

5

Yunahar Ilyas, Kuliah akhlak
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal. 5.
6
Arikunto Suharsimi, Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 158.

buku-buku yang berkaitan dengan

nilai pendidikan akhlak dalam surat

nilai-nilai pendidikan akhlak sebagai

Al-Hujurat ayat 11-13.

kajian terhadap Al-Qur’an surat Al-

Dalam

menganalisis

Hujurat ayat 11-13. Dengan demikian

penulis

menggunakan

penelitian

kualitatif

diskriptif

ini

bersifat

deskriptif

kualitatif literer.

metode

literal,

yang

menurut Matthew dan Michael terdiri

Dalam penelitian ini data
sumber

data

primer

yang

digunakan

dari tiga kegiatan, yaitu pengumpulan
data sekaligus dengan reduksi data,

adalah Al-Qur’an terjemahan Depag

penyajian

RI, Tafsir Al- Maraghi, Tafsir Ibnu

kesimpulan7. Metode Analisis dalam

Katsier, Tafsir Al-Azhar . Adapun

penelitian merupakan bagian yang

sumber data sekunder berupa buku

sangat

Kisah

Bin

analisis inilah data yang ada akan

Rabbah, dan lain-lain. Selain itu

nampak manfaatnya, terutama dalam

masih

memecahkan masalah penelitian dan

Sahabat

Nabi

banyak

lagi

Bilal

buku-buku

data,

penting,

dan

karena

penarikan

dengan

penunjang lain yang digunakan dalam

mencapai tujuan akhir penelitian.

penelitian ini.

HASIL

Metode

yang

digunakan

induktif

;

memperolah,

digunakan

DAN

PEMBAHASAN
Nilai- nilai pendidikan akhlak

penulis untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah: metode

PENELITIAN

yang terkandung dalam surat Al-

untuk

menghasilkan,

atau

menemukan kesimpulan-kesimpulan
umum yang terdapat pada kisah

Hujurat

ayat

11-13

dalam

penafsirannya adalah sebagai berikut:
a. Penafsiran surat Al-Hujurat ayat

Sahabat Nabi Bilal Bin Rabbah.

Metode penafsiran atau interpretasi;
digunakan

untuk

Teori yang berkaitan tentang

mempermudah

memecahkan masalah yang telah
dirumuskan,

11

penulis

penafsiran surat Al-Hujurat ayat 11

mencoba

menganalisis secara singkat dengan

pada bab 2 halaman 7 bahwa, dalam

bahasa yang komunikatif dari nilai7

Hamid Palitima, Metode Penelitian
Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2005). hlm.
98.

pelaksanaan pendidikan akhlak yang

orang yang mengolok-olok. Sebagai

pertama dan utama adalah Al-Qur’an.

orang yang berakal tentu tidak akan

Al-Qur’an sebagai sumber hukum

mencela dirinya sendiri. Oleh karena

yang mengatur tingkah laku dan

itu tidak sepantasnya mencela orang

akhlak manusia yang menentukan

lain. Karena orang lain pun itu seperti

mana

dirinya.

yang

halal

dan

haram.

Pendidikan akhlak yang kedua adalah
As-Sunnah pentingnya orang muslim
mengikuti

Teori yang berkaitan tentang

sebagai

penafsiran surat Al-Hujurat ayat 12

sumber rujukan dan teladan dalam

pada bab 2 halaman 9-11 bahwa,

kehidupan sehari-hari.

Macam-macam akhlak madzmumah

dan

dijadikannya

Terkait
dikemukakan

dan

12

larangan

Rasul

perintah

b. Penafsiran surat Al-Hujurat ayat

teori
di

yang

atas,

dalam

adalah sebagai berikut: Ananiyah
(egoistis):

Merasa

hidup

sendiri,

tidak

penelitian ini data sumber primer

dengan

yang digunakan adalah Al-Qur’an

membutuhkan

terjemah

Al-

pertolongan orang lain. Al-Buhtan

Maraghi, Tafsir Ibnu Katsier dan

(berdusta): Mengada-adakan sesuatu

Tafsir Al-Azhar. Menjelaskan bahwa

yang sebenarnya tidak ada, dengan

janganlah orang dari orang-orang

maksud untuk menjelek-jelekkan dan

mukmin mengolok-olok orang-orang

mencelakakan orang lain. Al-Ghadlab

mukmin

(pemarah): Sifat buruk seseorang

Depag

lainnya

RI,

tafsir

karena

kadang-

dirinya

mampu

hampir

bantuan

setiap

dan

kadang orang yang diolok-olok itu

yang

orang

lebih baik di sisi Allah dari pada

mengalaminya, baik karena masalah

sepele

atau

berat.

Marah

tidak

kepada seseorang lainnya dengan

mengenal tempat dan waktu. Al-

maksud mengadu domba keduanya.

Hasad (dengki): Membenci nikmat,

Al-Sikhriyah

rezeki yang di anugrahkan Allah

Menghina,

kepada orang lain dengan keinginan

mencela keaiban atau kekurangan

agar nikmat orang lain itu terhapus

orang lain.

atau membenci orang lain yang

(mengolok-olok):
menertawakan

Terkait

dan

teori

mendapatkan sesuatu yang lebih atau

dikemukakan

menyamai apa yang di milikinya. Al-

penelitian ini data sumber primer

Istikbar (Sombong): Sesuatu perasaan

yang digunakan adalah Al-Qur’an

yang terdapat di dalam hati seseorang

terjemah

bahwa dirinya hebat, mempunyai

Maraghi, Tafsir Ibnu Katsier dan

kelebihan dari orang lain. Al-Israf

Tafsir Al-Azhar. Menjelaskan bahwa

(Berlebih-lebihan):

Allah

Perilaku

yang

di

yang

atas,

Depag

RI,

melarang

dalam

tafsir

hambanya

Al-

yang

menyia-nyiakan sesuatu, membiarkan

beriman dari banyak prasangka yaitu

karunia

membelanjakan

melakukan tuduhan dan penghianatan

sesuatu tanpa manfaat, melebihi batas

terhadap keluarga dan kaum kerabat

dalam

serta

Allah,

setiap

perbuatan.

Al-Ifsad

umat

manusia

(berbuat kerusakan): Sifat seseorang

keseluruhan

yang

tempatnya,

karena

melakukan kerusakan. Al-Namimah

prasangka

itu

(mengadu domba): Menyampaikan

perbuatan dosa.

mempunyai

perkataan

seseorang

menceritakan

keadaan

kebiasaan

atau
seseorang

yang

secara

tidak

pada

sebagian

dari

murni

Menyebut-nyebut

menjadi

dengan

terang-terangan atau dengan isyarat

yang bisa diartikan sebagai perkataan

terjemah

dan menyakiti hati yang digunjing

Maraghi, Tafsir Ibnu Katsier dan

memuaskan hatinya serta memecah

Tafsir Al-Azhar. Menjelaskan bahwa,

belah persatuan jama’ah . mengunjing

Allah menciptakan manusia bersuku-

ibarat api yang nyala, ia tak akan

suku dan berkabilah-kabilah supaya

membiarkan sesuatu apapun dan tak

saling

kan menyisakan.

menghindari

c. Penafsiran surat Al-Hujurat ayat

Depag

RI,

kenal

mengejek,

tafsir

mengenal,
dari

Al-

dan

perbuatan

mengolok-olok

dan

mengunjing menyebabkan terjadinya

13
Teori yang berkaitan tentang

saling mengingkari.

penafsiran surat Al-Hujurat ayat 13

Seluruh manusia dipandang

pada bab 2 halaman 11 bahwa, tujuan

dari sisi ketanahannya sama dengan

pendidikan

nabi adam. Hanya saja kemudian

akhlak

adalah

terwujudnya manusia yang memiliki

mereka

pemahaman terhadap nilai-nilai baik

dipandang dari sisi keagamaannya,

dan buruk yang tercermin dalam

yaitu ketaatan kepada Allah dan

perilaku

kepaatuhan mereka kepada Rasul-

kognitif,

efektif,

bertingkat-tingkat

psikomotorik secara terpadu, sebagai

Nya.

terwujudnya manusia yang memiliki

melarang berbuat ghibah dan mencaci

kesempurnaan akhlak.

maki sesama, Allah mengingatkan

Terkait
dikemukakan

teori
di

atas,

yang
dalam

penelitian ini data sumber primer
yang digunakan adalah Al-Qur’an

Oleh

karena

itu,

bila

setelah

bahwa mereka itu sama dari sisi
Allah.

yaitu

KESIMPULAN
Setelah

penulis

mengenai

mendiskripsikan

nilai-nilai

melakukan

tuduhan

dan

penghianatan terhadap keluarga dan

pendidikan

kaum kerabat serta umat manusia

akhlak yang terkandung dalam surat

secara keseluruhan yang tidak pada

A-Hujurat ayat 11-13, sebagaimana

tempatnya,

karena

telah dijelaskan dalam pembahasan

prasangka

itu

bab-bab sebelumnya, dapat ditarik

perbuatan

dosa.

kesimpulan sebagai berikut:

dengan terang-terangan atau dengan

1. Penafsiran

isyarat yang bisa diartikan sebagai

surat Al-Hujurat

murni

dari

menjadi

Menyebut-nyebut

perkataan dan menyakiti hati yang

ayat 11
Orang

sebagian

dilarang

digunjing memuaskan hatinya serta

lainnya

memecah belah persatuan jama’ah .

karena kadang-kadang orang yang

mengunjing ibarat api yang nyala, ia

diolok-olok itu lebih baik di sisi Allah

tak akan membiarkan sesuatu apapun

dari pada orang yang mengolok-olok.

dan tak kan menyisakan.

Sebagai orang yang berakal tentu

3. Penafsiran

tidak akan mencela dirinya sendiri.

ayat 13

mengolok-olok

mukmin
mukmin

surat Al-Hujurat

Oleh karena itu tidak sepantasnya

Allah menciptakan manusia

mencela orang lain. Karena orang lain

bersuku-suku dan berkabilah-kabilah

pun itu seperti dirinya.

supaya saling kenal mengenal, dan

2. Penafsiran

menghindari

surat Al-Hujurat

mengejek,

ayat 12
Allah

melarang

dari

perbuatan

mengolok-olok

dan

hambanya

mengunjing menyebabkan terjadinya

yang beriman dari banyak prasangka

saling mengingkari. Seluruh manusia

dipandang dari sisi ketanahannya

bahwa mereka itu sama dari sisi

sama dengan nabi adam. Hanya saja

Allah.

kemudian mereka bertingkat-tingkat
bila

dipandang

dari

SARAN

sisi

Untuk para peneliti-peneliti

keagamaannya, yaitu ketaatan kepada

selanjutnya, masih banyak hal yang
dapat

Allah dan kepaatuhan mereka kepada

diambil

dalam

nilai-nilai

pendidikan Akhlak yang lain. Karena

Rasul-Nya. Oleh karena itu, setelah

di dalam

melarang berbuat ghibah dan mencaci

nilai

Al-Qur’an banyak nilai-

pendidikan

Akhlak

belum

terangkat.
maki sesame, Allah mengingatkan

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrohman, Raghib. 2011. Cara Cerdas Hafal Al-Qur‟an. Solo: Aqwam
Al-Maqdisi, Ibnu Qudamah. 2012. Agar Orang Biasa Bisa Masuk Surga.
Surakarta: Indiva Pustaka
Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mahmud, Abdul Halim. 1997. Bacalah Dengan Nama TuhanMu. Jakarta: Lentera
Palitima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Suharsini, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik .
Jakarta: PT Rineka Cipta