T1 672009201 Full text

(1)

Perancangan Sistem Keamanan Data Pada Sistem Konsultasi

Online

Menggunakan

Algoritma Base64

(Studi Kasus: SMA Kristen Purwodadi)

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Roni Budiarto (672009201) Suprihadi, S.Si., M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga Oktober 2015


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Perancangan Sistem Keamanan Data Pada Sistem Konsultasi

Online

Menggunakan

Algoritma

Base64

(Studi Kasus: SMA Kristen Purwodadi)

1)

Roni Budiarto, 2)Suprihadi

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

E-mail : 1)672009201@student.uksw.edu, 2) suprihadi@staff.uksw.edu Abstract

The development of technology is currently growing very fast globalization. Purwodadi Christian High School finally realized that they are still locking in counseling using social media application so that the data on the counseling are known by public and others. The online consultation system for students in Purwodadi Christian High School is designed in this research. The data is consultation on a system is keptin secret beforehand using Base64 Algorithm, because of it’s privacy and can not be know by an unauthorized person. The system is implemented using the programming language PHP and Mysql database. Securing consultation data by keeping data in secret using Algorithm Base64. This study has a scope that does not discuss and analyze in detail the Algorithm Base64, but focus on the application of the Algorithm Base64 in data of online consultation system in purwodadi Christian High School in the programming language PHP using framework CodeIgniter and does not discuss the impact of the application of online consultation system in Purwodadi Christian High School.

Keywords: Algorithm Base64, framework CodeIgniter, PHP and Mysql database.

Abstrak

Perkembangan teknologi saat ini berkembang sangat pesat pada era globalisasi. Sekolah SMA Kristen Purwodadi akhirnya menyadari bahwa konseling menggunakan aplikasi media sosial yang ada masih kurang, maka data-data koseling berada pada pihak umum dan dapat diketahui oleh pihak lain. Pada penelitian ini dilakukan perancangan sistem konsultasi online bagi siswa di SMA Kristen Purwodadi. Data-data konsultasi pada sistem dirahasiakan terlebih dahulu menggunakan Algoritma Base64, karena data bersifat privasi dan dijaga oleh pihak sekolah supaya tidak dapat diketahui oleh pihak yang tidak berwenang. Sistem diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql. Mengamankan data konsultasi dengan merahasiakan data menggunakan Algoritma Base64. Penelitian ini memiliki ruang lingkup yaitu tidak membahas dan menganalisa secara detail Algoritma Base64, tetapi fokus pada penerapan Algoritma Base64 pada sistem konsultasi online SMA Kristen Purwodadi dalam bahasa pemrograman PHP menggunakan framework CodeIgniter dan tidak membahas dampak dari penerapan sistem konsultasi online di SMA Kristen Purwodadi.

Kata Kunci: Algoritma Base64, framework CodeIgniter, PHP dan basis data Mysql.

1

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

2


(9)

1. Pendahuluan

Teknologi informasi merupakan teknologi yang memegang peranan yang penting pada era globalisasi ini, karena berbagai macam aplikasi komunikasi dan pertukaran informasi melalui sarana internet dan komputer dapat dibangun dengan teknologi informasi tersebut. Hal ini menyebabkan komunikasi dan pertukaran informasi dapat dilakukan secara cepat dan efisien, tidak terbatas oleh waktu dan tempat. Keadaan ini memberikan dampak kepada pola komunikasi bahkan pola konsultasi didalam masyarakat, terutama lembaga-lembaga usaha yang sangat menggantungkan pertukaran informasi dan komunikasi yang cepat dan handal, dan tidak terbatasi oleh tempat dan waktu. Perkembangan teknologi informasi tersebut telah disadari oleh SMA Kristen Purwodadi. Teknologi informasi telah dipergunakan SMA Kristen Purwodadi, antara lain web blog untuk sarana pusat informasi bagi siswa maupun masyarakat luas, tetapi sarana teknologi informasi tersebut belum dapat dipergunakan sebagai komunikasi yang murah, handal dan aman antara pihak sekolah dengan siswa dan orang tua atau wali siswa.

Pada saat ini, salah satu program utama SMA Kristen Purwodadi adalah upaya peningkatan layanan terhadap siswa dan pihak orang tua atau wali siswa sebagai stakeholder sekolah. Salah satu bentuk layanan tersebut adalah layanan konsultasi yang bersifat online dan aman. Layanan konsultasi ini diharapkan mampu memberikan solusi bagi pihak sekolah dan siswa dalam hal bimbingan konseling yang selama ini kurang diminati dan disadari arti pentingnya bimbingan konseling, khususnya bimbingan terkait akademik siswa. Layanan bimbingan konsultasi SMA Kristen Purwodadi selama ini dilakukan secara tatap muka, via telpon atau SMS oleh guru yang ditunjuk atau ditetapkan oleh pihak sekolah, bukan oleh guru yang memiliki kemampuan konseling atau guru BK. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pihak sekolah dalam pengadaan tenaga guru. Oleh karena itu seringkali kegiatan konsultasi gagal oleh karena kesibukan guru dan orang tua, sehingga tidak terjadi kecocokan waktu tatap muka. Permasalahan lain adalah seringkali siswa malu untuk berkonsultasi secara tatap muka dengan guru, karena kesulitan berbicara dan materi konsultasi yang bersifat pribadi sehingga takut dan malu jika didengar oleh siswa atau guru yang lain. Pihak sekolah SMA Kristen Purwodadi juga menyadari bahwa konseling jika menggunakan aplikasi media sosial yang ada, maka data-data konseling berada pada pihak umum atau dapat diketahui oleh pihak lain, sehingga tidak sesuai dengan kaidah dan aturan bimbingan konseling yang berlaku, yaitu untuk melindungi materi atau data konseling seorang siswa.

Pada penelitian ini dilakukan perancangan sistem konsultasi online bagi siswa di SMA Kristen Purwodadi. Data-data berupa pesan konsultasi pada sistem dirahasiakan terlebih dahulu menggunakan Algoritma Base64, karena merupakan data bersifat privasi dan dijaga oleh pihak sekolah supaya tidak dapat diketahui oleh pihak yang tidak berwenang melalui akses pada basis data maupun media transmisi atau jalur komunikasi yang dipergunakan. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, maka sistem diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql. Sedangkan fasilitas pengamanan data konsultasi untuk merahasiakan data menggunakan Algoritma Base64.

Mengingat luasnya masalah yang akan dibahas, maka penelitian ini memiliki ruang lingkup antara lain pertama, tidak membahas dan menganalisis secara detail Algoritma Base64, tetapi fokus penelitian ini adalah penerapan Algoritma Base64 pada data sistem konsultasi online SMA Kristen Purwodadi dalam bahasa pemrograman PHP menggunakan framework CodeIgniter. Kedua, tidak membahas dampak dari penerapan sistem konsultasi online di SMA Kristen Purwodadi. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini bagi SMA Kristen Purwodadi adalah pertama, dapat memiliki fasilitas komunikasi guna konsultasi antara guru dan siswa yang aman, murah dan tertutup bagi


(10)

publik. Kedua, membantu meningkatkan mutu layanan bimbingan sekolah bagi siswa dan orang tua atau wali siswa. Ketiga, memiliki pusat informasi dan berita yang dapat diakses secara online, sehingga membantu mempermudah siswa, wali atau orang tua siswa dan masyarakat dalam memperoleh informasi sekolah secara benar. Sedangkan bagi akademik, yaitu pertama, dapat digunakan sebagai contoh pembelajaran bagaimana merancang dan menerapkan Algoritma Base64 pada data sistem konsultasi online. Kedua, dapat digunakan sebagai pembelajaran membuat aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu pertama adalah berjudul “Perancangan Sistem Monitoring Konsultasi Bimbingan Akademik Mahasiswa dengan Notifikasi Realtime Berbasis SMS Gateway”. Penelitian ini adalah merancang sistem monitoring bimbingan konsultasi akademik mahasiswa dengan notifikasi realtime berbasis SMS gateway, untuk membantu dosen melaksanakan salah satu kewajiban sebagai penasehat akademik, mendukung aktivitas perkuliahan mahasiswa dan memperlancar proses daftar ulang semester untuk mahasiswa di atas semester pertama, studi kasus Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura. Perbedaan utama dengan penelitian tersebut adalah penelitian ini tidak memiliki sarana SMS gateway dalam proses konsultasi.

Penelitian terdahulu kedua adalah berjudul “Sistem Konsultasi Online Agribisnis Cabai (Capsicum Annuum.L) Berbasis Mobile”. Ide dasar penelitian ini adalah merancang dan membuat sebuah aplikasi berbasis mobile yang diperuntukan khusus bagi para petani cabai, dimana para petani nantinya dapat mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan dalam mengelola, memasarkan, dan mengembangkan hasil pertaniannya, sehingga telepon celuller tersebut dapat dijadikan sebagai alat komunikasi sekaligus sebagai alat konsultasi berbasis pengetahuan. Perbedaan utama dengan penelitian ini adalah pada obyek penelitian yaitu agribisnis cabai dan teknologi yang digunakan adalah mobile.

Pada penelitian terdahulu yang ketiga yang berjudul ”Perancangan Sistem Konsultasi Akademik Online Teknik Elektro Universitas Diponegoro”. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi web untuk mendukung proses belajar mengajar atau komunikasi antara dosen dengan mahasiswa. Sistem ini dapat menangani proses konsultasi antara dosen dengan mahasiswa dalam bidang akademik, seperti pemahaman materi perkuliahan. Sistem yang akan dibangun menggunakan Active Server Pages (ASP), dan Microsoft Access sebagai basis data. Perbedaan dengan penelitian ini adalah sistem konsultasi yang dibangun adalah sistem untuk konsultasi akademik, dan aplikasi dibangun menggunakan bahasa pemrograman ASP.Net, sedangkan penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP.

Manfaat dari ketiga penelitian sebelumnya bagi penelitian ini adalah dapat memberikan pengetahuan, model dan aplikasi konsultasi online yang telah dikembangkan, serta pemahaman terhadap proses dan cara kerja sistem konsultasi online yang menjadi materi utama penelitian ini.

Sebelum masuk dalam penjelasan utama mengenai sistem konsultasi online, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai beberapa istilah berikut ini yang merupakan bagian dari suatu sistem informasi tersebut, antara lain pertama, fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol yang menunjukan suatu ide, atau situasi dan lain-lain. Kedua, bahan mentah atau bahan baku yang telah diolah lebih lanjut bentuknya menjadi informasi. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah sekumpulan bahan baku dapat berupa,


(11)

simbol-simbol, angka, maupun huruf dalam bentuk satu kesatuan yang dapat diolah menjadi sebuah informasi.

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya. Dengan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun dari people (orang), hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), computer networks dan data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu.

Keamanan Data adalah aspek-aspek keamanan komputer meliputi enam aspek diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Confidentiality, yaitu menjamin bahwa data-data tersebut hanya bisa diakses oleh pihak-pihak tertentu. 2) Authentication, yaitu baik pada saat mengirim atau menerima informasi, kedua belah pihak perlu mengetahui bahwa pengirim dari pesan tersebut adalah orang yang sebenarnya. 3) Integrity, yaitu menjamin setiap pesan pasti sampai kepada pihak yang dituju dengan data asli. 4) Nonrepudation, yaitu mencegah pengirim ataupun penerima mengingkari bahwa pesan itu adalah kiriman dari atau untuk mereka. 5) Acces Control, yaitu membatasi sumber-sumber data hanya kepada orang-orang tertentu. 6) Availability, yaitu semua pesan bisa dibuka setiap saat yang diinginkan. 7) Secrecy, yaitu perlindungan terhadap kerahasiaan data informasi.

Cryptography adalah salah satu teknik yang digunakan untuk meningkatkan aspek keamanan suatu informasi. Cryptography merupakan kajian ilmu dan seni untuk menjaga suatu pesan atau data informasi agar data tersebut aman. Cryptography mendukung kebutuhan dari lima aspek keamanan informasi, yaitu Confidentiality, Authentication, Integrity, Nonrepudation, dan Secrecy. Algoritma kriptografi disebut juga cipher yaitu aturan untuk enciphering dan deciphering, atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. Beberapa cipher memerlukan Algoritma yang berbeda untuk enciphering dan deciphering. Keamanan Algoritma kriptografi sering diukur dari banyaknya kerja yang dibutuhkan untuk memecahkan ciphertext menjadi plaintext tanpa mengetahui kunci yang digunakan. Apabila semakin banyak proses yang diperlukan berarti juga semakin lama waktu yang dibutuhkan, maka semakin kuat algoritma tersebut dan semakin aman digunakan untuk menyandikan pesan.

Algoritma kriptografi terdiri dari fungsi dasar yaitu 1) Enkripsi, merupakan hal yang sangat penting dalam kriptografi yang merupakan pengamanan data yang dikirimkan terjaga rahasianya, pesan asli disebut plaintext yang dirubah menjadi kode-kode yang tidak dimengerti. 2) Dekripsi, merupakan kebalikan dari enkripsi, pesan yang telah dienkripsi dikembalikan ke bentuk asalnya (plaintext) disebut dengan dekripsi pesan. 3) Kunci, yang dimaksud di sini adalah kunci yang dipakai untuk melakukan enkripsi dan dekripsi, kunci terbagi jadi 2 (dua) bagian yaitu kunci pribadi (private key) dan kunci umum (public key). Secara umum, proses enkripsi dan dekripsi dapat ditunjukkan pada Gambar 1.


(12)

Gambar 1 Proses Enkripsi dan Dekripsi

Pada dasarnya terdapat dua jenis Algoritma Kriptografi berdasarkan kunci yang digunakan. Yang pertama adalah Kriptografi dengan menggunakan secret key dan yang kedua adalah kriptografi yang menggunakan public key. Kriptografi public key menggunakan dua kunci yang berbeda dimana satu kunci digunakan untuk melakukan enkripsi dan kunci yang lain digunakan untuk melakukan dekripsi.

Berdasarkan jenis kunci yang digunakannya, Algoritma Kriptografi dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu Cryptography Secret Key dan Public Key Cryptography. Kriptografi kunci rahasia adalah Kriptografi yang hanya melibatkan satu kunci dalam proses enkripsi dan dekripsi. Proses dekripsi dalam kriptografi kunci rahasia ini adalah kebalikan dari proses enkripsi. Kriptografi kunci rahasia seringkali disebut sebagai kriptografi konvensional atau kriptografi simetris (Symmetric Cryptography) dimana proses dekripsi adalah kebalikan dari proses enkripsi dan menggunakan kunci yang sama seperti terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Kriptografi Simetris

Kriptografi simetris dapat dibagi menjadi dua, yaitu penyandian blok dan penyandian alir. Penyandian blok bekerja pada suatu data yang terkelompok menjadi blok-blok data atau kelompok data dengan panjang data yang telah ditentukan. Pada penyandian blok, data yang masuk akan dipecah-pecah menjadi blok data yang telah ditentukan ukurannya. Penyandian alir bekerja pada suatu data bit tunggal atau terkadang dalam satu byte. Jadi format data yang mengalami proses enkripsi dan dekripsi adalah berupa aliran bit-bit data. Algoritma yang ada pada saat ini kebanyakan bekerja untuk penyandian blok karena kebanyakan proses pengiriman data pada saat ini menggunakan blok-blok data yang telah ditentukan ukurannya untuk kemudian dikirim melalui saluran komunikasi.

Kriptografi kunci publik sering disebut dengan kriptografi asimetris. Berbeda dengan kriptografi kunci publik, kunci yang digunakan pada proses enkripsi dan proses dekripsi pada Kriptografi kunci publik ini berbeda satu sama lain. Jadi dalam kriptografi kunci publik, suatu key generator akan menghasilkan dua kunci berbeda dimana satu kunci digunakan untuk melakukan proses enkripsi dan kunci yang lain digunakan untuk melakukan proses dekripsi. Kunci yang digunakan untuk melakukan enkripsi akan dipublikasikan kepada umum untuk dipergunakan secara bebas. Oleh sebab itu, kunci yang digunakan untuk melakukan enkripsi disebut juga sebagai kunci publik. Sedangkan kunci yang digunakan untuk melakukan dekripsi akan disimpan oleh pembuat kunci dan


(13)

tidak akan dipublikasikan kepada umum. Kunci untuk melakukan dekripsi ini disebut kunci privat.

Gambar 3. Kriptografi Asimetris

Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi yang merupakan aspek keamanan informasi yaitu 1) Kerahasiaan (Confidentiality), yaitu Pesan (plaintext) hanya dapat dibaca oleh pihak yang memliki kewenangan. 2) Autentikasi (Authentication), yaitu pengirim pesan harus dapat diidentifikasi dengan pasti, penyusup harus dipastikan tidak bisa berpura-pura menjadi orang lain. 3) Integritas (Integrity), yaitu penerima pesan harus dapat memastikan bahwa pesan yang dia terima tidak dimodifikasi ketika sedang dalam proses transmisi data. 4) Nir-penyangkalan (Non-Repudiation), yaitu pengirim pesan harus tidak bisa menyangkal pesan yang dia kirimkan.

Algoritma Base64adalah sebuah skema encoding yang merepresentasikan data biner ke dalam format ASCII. Umumnya digunakan pada berbagai aplikasi, seperti e-mail via MIME, data XML, atau untuk keperluan encodingURL. Prinsip encoding-nya adalah dengan memilih kumpulan dari 64 karakter yang dapat di-print. Data dapat disimpan dan ditransfer melewati media yang didesain untuk menangani data tekstual. penggunaan lain encoding base64 adalah untuk melakukan obfuscation atau pengacakan data.

Konsultasi adalah pertukaran pikiran untuk mendapatkan kesimpulan (misal: nasihat, saran) yang sebaik-baiknya. Dalam sekolah pada umumnya konsultasi siswa terhadap guru dikenal dengan istilah bimbingan konseling. Bagaimana dengan konseling? Konseling merupakan tindak lanjut, runcingan, perpanjangan dari pendampingan. Dalam arti tertentu konseling dapat disebut sebagai sebuah bentuk spesialisasi dari pendampingan. Orang dapat melakukan pendampingan tanpa konseling. Sebaliknya orang tidak dapat melakukan konseling tanpa pendampingan. Konseling lebih profesional, formal, terstruktur, memiliki kontrak hubungan yang jelas, tahap-tahap yang jelas, kerangka waktu yang jelas, tujuan yang jelas, menjalankan fungsi yang jelas, catatan status konseli yang jelas, dilakukan oleh orang yang dididik, dilatih, dipersiapkan secara profesional untuk melakukan intervensi psikologis, dengan menggunakan metode, pendekatan, dan teknik psikologis untuk menolong konseli memecahkan masalah psikososialnya sehingga berubah, berfungsi maksimal, dan bertumbuh secara utuh dan penuh.

3. Metode Perancangan Sistem

Setelah mengetahui permasalahan dan kebutuhan penelitian pada studi kasus di SMA Kristen Purwodadi, maka diperlukan suatu metode penelitian untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditentukan. Dengan demikian, metode penelitian merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian.


(14)

Pada tahap pertama metode penelitian, yaitu studi pustaka. Hasil pada tahap pertama adalah pemahaman teori tentang sistem konsultasi online, keamanan data dan informasi, teori Kriptografi, Algoritma Base64, bahasa pemrograman PHP, basis data MySql dan NetBeans sebagi editor untuk mengimplementasikan aplikasi, dan perancangan aplikasi menggunakan Unified Modelling Language.

Tahap kedua, yaitu merancang sistem keamanan data dan membangun aplikasi konsultasi online yang menerapkan sistem keamanan data yang telah dirancang menggunakan model pengembangan sistem prototype model. Prototype model dipilih karena penelitian ini tidak melakukan maintenance sistem. Hasil tahap kedua, berupa prototipe aplikasi konsultasi online dengan teknologi web.

Tahap selanjutnya adalah tahap ketiga, yaitu melakukan uji coba terhadap sistem yang telah dibangun pada tahap sebelumnya. Tahap ini dilakukan untuk mengukur unjuk kerja sistem keamanan data pada aplikasi konsultasi online di SMA Kristen Purwodadi. Hasil pada tahap ketiga adalah sebuah aplikasi berbasis web yang dapat layak dipergunakan sebagai aplikasi konsultasi online oleh pihak SMA Kristen Purwodadi.

Tahap terakhir, yaitu tahap pengambilan kesimpulan dan saran, dilanjutkan dengan pembuatan laporan. Laporan diwujudkan dalam bentuk laporan penelitian dan artikel ilmiah sebagai draft jurnal publikasi hasil penelitian ini.

Metode pengembangan sistem yang digunakan pada pembangunan aplikasi konsultasi online pada SMA Kristen Purwodadi adalah model prototype. Model prototype merupakan sebuah teknik pengumpulan data atau informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Dengan metode prototype ini, pengembang dan pihak SMA Kristen Purwodadi, yaitu administrator, guru, dan sekaligus siswa, dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan aplikasi konsultasi online. Secara lengkap, alur model prototype digambarkan seperti pada Gambar 4.

Gambar 4. Prototype Model

Gambar 4 merupakan gambaran tahapan umum dari prototype model. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap prototypemodel. Pada tahapan pertama, yaitu listen to customer atau information gathering tentang kebutuhan aplikasi yang akan dibangun. Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan beberapa perwakilan dari SMA Kristen Kabupaten Purwodadi, antara lain kepala sekolah, seorang admin sekolah, 5 (lima) guru, dan 10 (sepuluh) siswa. Aktor admin atau administrator sekolah yang dipilih merupakan guru mata pelajaran Agama, yang bertugas juga sebagai guru bimbingan konseling atau guru BK. Pada tahap wawancara dengan kepala sekolah, diperoleh informasi yaitu data sekolah, yaitu sejarah dan profil SMA Kristen Purwodadi. Pada tahap wawancara dengan guru, diperoleh informasi yaitu kebutuhan tentang aplikasi teknologi informasi yang mampu melakukan chatting sebagai alat pendukung konseling siswa dengan pihak sekolah khususnya guru, dan mengamankan data konseling atau konsultasi supaya tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berkentingan. Sedangkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi, yaitu bahwa aplikasi sangat dibutuhkan, khususnya


(15)

jika ingin berkonsultasi dengan salah seorang guru pada saat diluar jam sekolah khususnya saat di rumah bersama orang tua atau wali. Aplikasi juga bermanfaat bagi siswa yang ingin berkonsultasi bersifat pribadi dan malu untuk bertatap muka secara langsung dengan guru. Biaya penggunaan aplikasi konsultasi online ini dianggap murah oleh siswa, karena bagi siswa yang berlanggapan internet pada gadget yang dimilikinya tidak perlu mengeluarkan biaya lagi jika menggunakan fasilitas SMS (short message service) atau telepon sebagai media konsultasi.

Tahapan selanjutnya dalam metode prototype yaitu build/revise mock-up atau membangun aplikasi secara cepat. Pada tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi konsultasi online berbasis web yang memiliki keamanan data konsultasi pada SMA Kristen Purwodadi secara cepat, lebih memfokuskan pada input output aplikasi sesuai dengan kebutuhan umum yang diketahui pada tahap pertama.

Pada tahap ini dilakukan uji dan evaluasi prototype oleh user yaitu pengguna seperti tahap wawancara. Uji dan evaluasi prototype digunakan untuk mendapatkan umpan balik apakah aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan user, yaitu actor sistem. Tahap ini dilakukan oleh semua actor Pengguna yaitu Admin sekolah, Guru dan Siswa.

Pengujian menggunakan cara uji fungsionalitas sistem, yaitu menggunakan metode Blackbox. Proses kirim dan baca pesan diuji, sekaligus menguji proses enkripsi dan dekripsi Algoritma Base64 dalam aplikasi web konsultasi online yang dibangun. Pengujian yang lain adalah pengujian sistem keamanan data konsultasi yang diterapkan pada aplikasi. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa data konsultasi telah disandikan pada saat melalui jaringan komunikasi dengan internet lewat Hypertext Transfer Protocol (http), dan data konsultasi juga disandikan pada saat tersimpan didalam basis data. Evaluasi dilakukan dengan cara wawancara sebagai uji responden pada penelitian ini. Jika evaluasi prototype belum sesuai dengan kebutuhan user, maka dilakukan proses perbaikan dimulai kembali ke tahap awal dan dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Pengamanan data konsultasi pada aplikasi konsultasi online SMA Kristen Purwodadi menggunakan Algoritma Base64. Sistem keamanan data memiliki 2 (dua) proses utama, yaitu proses enkripsi dan dekripsi. Proses enkripsi data konsultasi dijalankan pada saat pesan konsultasi dikirim oleh clientactor guru maupun actor siswa, yang kemudian disimpan didalam basis data server. Proses enkripsi dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Diagram Alir Proses Enkripsi Data Konsultasi

Sedangkan, proses dekripsi dijalankan pada saat pesan konsultasi berupa ciphertext yang tersimpan dalam basis data dibaca oleh aplikasi konsultasi, yang kemudian plaintext atau pesan asli hasil dekripsi ditampilkan pada aplikasi konsultasi online SMA Kristen Purwodadi pada halaman konsultasi clientactor guru maupun actor siswa. Untuk lebih jelas, proses dekripsi tersebut dapat dilihat pada Gambar 6.


(16)

Gambar 6. Diagram Alir Proses Dekripsi Data Konsultasi

Aplikasi konsultasi online berbasis web yang memiliki sistem keamanan data menggunakan Algoritma Base64 ini, dirancang menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai pemodelan sistem. UML menyediakan beberapa diagram dalam proses perancangan sistem. Dalam sistem yang dibuat telah dirancang menggunakan beberapa diagram, yaitu: use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Perancangan aplikasi sistem konsultasi online SMA Kristen Purwodadi ini dirancang menggunakan UML (Unified Modeling Language) sebagai pemodelan sistem. Sebuah use case diagram merepresentasikan keseluruhan kerja sistem secara garis besar dan juga mempresentasikan interaksi antara actor dengan sistem yang dibangun, serta menggambarkan fungsionalitas yang dapat diberikan sistem kepada user atau actor. Use case diagram menggambarkan interaksi antara actor dengan proses atau sistem yang dibuat. Use case diagram mempunyai beberapa bagian penting seperti: Actor, Use Case, dan Relasi. Actor merupakan bagian dari use case yang bertindak sebagai subyek (pelaku) dalam suatu proses. Use case adalah proses yang terjadi dalam suatu software. Use case juga menggambarkan apa yang sedang dilakukan oleh seorang actor. Relasi menggambarkan hubungan antara actor dan use case.

Gambar 7 merupakan use case diagram aplikasi sistem konsultasi online SMA Kristen Purwodadi. Pada aplikasi tersebut terdapat 4 (empat) actor yaitu Guest, Admin Sekolah, Guru dan Siswa. Guest adalah actor sistem bagi publik sebelum menjadi anggota sebagai actor Guru atau actor Siswa pada sistem. Untuk menjadi anggota, actor Guest harus dilakukan proses registrasi yang dilakukan oleh actor Admin Sekolah. Actor Admin Sekolah, adalah actor yang telah ditentukan oleh developer aplikasi untuk melakukan kelola anggota sistem, yaitu actor Guru dan actor Siswa.

Actor Guru dan actor Siswa memiliki hak akses untuk login. Fasilitas login dipergunakan agar aplikasi hanya dapat dipergunakan oleh sivitas sekolah SMA Kristen Purwodadi. Setelah login berhasil, maka kedua actor dapat melakukan kirim dan baca pesan sebagai fasilitas dalam sistem konsultasi. Setiap pesan konsultasi yang dikirim oleh anggota selalu dikenai proses enkripsi. Begitu juga proses membaca pesan konsultasi oleh actor anggota, yaitu data berupa pesan konsultasi yang tersimpan didalam basis data server selalu dilakukan proses dekripsi. Tujuan utama proses enkripsi Algoritma Base64 pada sistem yaitu dapat mengamankan data-data konsultasi, khususnya merahasiakan data yang melewati jaringan internet, maupun yang tersimpan di dalam basis data.


(17)

Daftar Pengajar

Konsultasi <<extend>>

Tulis Pesan Kirim Pesan

<<extend>> <<extend>>

Clear Pesan <<extend>>

Daftar Pesan Terakhir

Daftar Pesan Siswa <<extend>>

Registerasi

Tentang Kami Beranda Pelajar

<<include>>

Beranda Pengajar <<include>>

Login

Guest Siswa

Pengajar

Kelola Siswa Kelola Pengajar

Tambah Siswa

Hapus

Tam bah Pengajar Beranda Utama

<<extend>> <<extend>> <<extend>>

Beranda Admin Admin Sekolah

<<extend>> <<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>> Tampilan GriedView

<<include>> <<include>> Autoreload Chatting

<<extend>>

<<extend>>

<<include>>

Upload Excel

<<extend>> <<extend>>

Edit

<<extend>> <<extend>>

Kelola Berita

Kelola Tentang Kami <<extend>>

<<extend>>

Gambar 7.Use Case Diagram Sistem Konsultasi Online

Activity diagram menggambarkan aliran aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Pada sistem konsultasi online SMA Kristen Purwodadi memiliki 3 (tiga) activity diagram, yaitu activity diagram admin sekolah, activity diagram guru konsultasi dan activity diagram siswa konsultasi.


(18)

Mulai

Mas ukkan Username dan Password

Selesai

Login

Benar? Tidak

Beranda Adm in Ya

Kelola Pengajar

Logout

Kelola Sis wa

Kelola Berita Kelola Tentang

Kami

Sistem Admin Sekolah

Gambar 8. Activity Diagram Admin Sekolah

Gambar 8 menunjukkan activity diagram Admin Sekolah dalam aktivitasnya mengelola konten dan actor aplikasi, antara lain kelola pengajar atau guru, kelola siswa, kelola berita sekolah, dan tentang kami berisi profil dan kontak sekolah. Actor Admin Sekolah harus melakukan login sebelum melakukan aktivitas kelola konten dan actor aplikasi.

Mulai

Masukkan Us ername dan Password

Tulis Pesan

Selesai Pilih Pengajar

Login

Benar? Tidak

Beranda Pelajar

Ya

Daftar Pengajar

Kirim Pesan Enkripsi Base64 Dekripsi

Base64

Logout

Menampilkan Pesan

Clear Pesan

Autoreload Chatting

Konsultasi

Baca Pesan

Simpan ChiperText Pesan Ambil ChiperText

Pes an

Basis Data Sistem

Sisw a


(19)

Gambar 9 menunjukkan activity diagram actor Siswa pada aplikasi konsultasi online SMA Kristen Purwodadi. Terlihat bahwa actor Siswa harus melakukan login sebelum melakukan konsultasi dengan actor Guru. Jika login berhasil, maka actor Siswa dapat masuk kedalam Beranda Pelajar yang menampilkan daftar pengajar atau guru. Aktivitas selanjutnya adalah pilih actor Guru, kemudian muncul tampilan form pengisian pesan dan daftar riwayat pesan kepada actor Guru tersebut. Pada activity diagram siswa konsultasi memiliki fasilitas proses enkripsi Algoritma Base64 pada saat pesan dikirim, lalu pesan dalam bentuk ciphertext akan disimpan didalam basis data. Proses dekripsi menggunakan Algoritma Base64 juga dilakukan pada saat proses membaca pesan yang diambil dari basis data. Dengan demikian, data-data berupa pesan konsultasi telah aman, yaitu berarti tidak dapat dibaca atau dipahami oleh pihak-pihak yang tidak memiliki hak untuk membaca data tersebut.

Mulai

Masukkan Username dan Password

Tulis Pesan

Selesai Pilih Siswa

Login

Benar?

Beranda Pengajar

Daftar Siswa

Kirim Pesan Enkripsi

Base64 Dekripsi

Base64

Logout

Menampilkan Pesan

Clear Pes an

Autoreload Chatting

Konsultasi

Baca Pesan

Simpan ChiperText Pesan Ambil ChiperText

Pesan Tidak

Ya

Basi s Data Sistem

Pengaj ar

Gambar 10. Activity Diagram Guru Konsultasi

Gambar 10 menunjukkan activity diagram guru konsultasi pada aplikasi. Terlihat pada gambar 10 bahwa actor Guru atau pengajar juga harus melakukan login sebelum menerima konsultasi dari actor Siswa. Actor Guru jika berhasil melakukan login, maka actor Guru tersebut dapat masuk kedalam Beranda pengajar yang menampilkan daftar pesan yang telah dikirim oleh actor Siswa. Aktivitas selanjutnya adalah pilih pesan dari actor Siswa, kemudian muncul tampilan form pengisian pesan dan daftar riwayat pesan. Activity diagram guru konsultasi juga memiliki fasilitas proses enkripsi menggunakan algoritma base64 pada saat pesan dikirim, lalu pesan dalam bentuk ciphertext akan disimpan didalam basis data. Proses dekripsi menggunakan Algoritma Base64 juga dilakukan pada saat proses membaca pesan yang diambil dari basis data. Dengan demikian, data-data berupa pesan konsultasi antara actor Guru dan Siswa dapat aman,


(20)

yaitu tidak dapat dipahami oleh pihak-pihak yang tidak memiliki hak untuk membaca atau memahami pesan konsultasi tersebut, sama seperti pada activity diagram siswa konsultasi.

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya), berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

: Siswa : Beranda Utama : Mod_login : Beranda Pelajar : Beranda Konsultasi

Pelajar

: Calss_Mod_pelajar : tbl_konsultasi 1. Buka Beranda Utam a

2. Input username & password

3. Login Berhasil 4. Login Gagal

5. Pilih Guru Konsultasi

6. Tulis Pesan

7. Enkripsi Pesan with Base64

8. Kirim Pesan

9. Simpan Pesan 10. Logout

Gambar 11. Sequence Diagram Siswa Kirim Pesan Konsultasi

Pada Gambar 11 merupakan sequencediagram untuk proses konsultasi dari actor Siswa kepada actor Guru. Pada tahap awal proses konsultasi dari halaman view Beranda Pelajar, dimana Siswa dapat memilih guru dan dapat memasukkan pesan konsultasi kepada actor guru tersebut. Pada saat button send diklik, maka pesan tersebut dikenai proses enkripsi Algoritma Base64 pada view Beranda Konsultasi Pelajar, yang kemudian hasilnya berupa ciphertext dikirim dan disimpan kedalam tabel_konsultasi oleh fungsi yang dimiliki oleh classcontrol Mod_pelajar.

Untuk dapat dibaca atau tampil pada halaman view Beranda Konsultasi Pelajar, pesan yang tersimpan dalam basis data, dibaca oleh classcontrol Mod_pelajar, kemudian dikirim ke view Beranda Konsultasi Pelajar untuk dilakukan proses dekripsi. Hasil proses dekripsi berupa plaintext ditampilkan pada view Beranda Konsultasi Pelajar. Proses membaca pesan konsultasi dari basis data dapat dilihat pada Gambar 12.


(21)

: Siswa : Beranda Utama : Mod_login : Beranda Pelajar : Beranda Konsultas i

Pelajar

: Calss _Mod_pelajar : tbl_konsultasi 1. Buka Beranda Utama

2. Input us ername & pas sword

3. Login Berhas il 4. Login Gagal

5. Pilih Guru Konsultas i

6. Baca Pes an

7. GetChatting()

8. Chipertext Pesan

9. Dekrips i Pes an

10. Logout

Gambar 12. Sequence Diagram Siswa Baca Pesan Konsultasi

Class diagram menggambarkan interaksi antar class serta atribut-atribut yang melekat pada class tersebut. Pada gambar 13 berikut merupakan class diagram aplikasi konsultasi online SMA Kristen Purwodadi yang dikembangkan. Pada class diagram terlihat bahwa terdapat 8 (delapan) class pada aplikasi.

Gambar 13. Class Diagram Aplikasi depan username password nama no_telepon alamat registrasi() login() pengajar() konsultasi id table sql insert() update() delete() gerDataBySQL() +1 +n Admin _construct do_excel_siswa()() do_UploadPengajar()() do_UploadPelajar()() index()() info_add()() info_lihat($id)() info_tambah()() informasi()() logout()() pelajar()() pelajar_add()() pelajar_lihat($id)() pelajar_hapus($id)() pengajar()() pengajar_add()() pengajar_lihat($id)() pengajar_hapus($id)() tentangkami()() tentangkami_add()() tentangkami_lihat($id)() mod_login username password nama alamat telepon cekLogin() doRegistrasi() cekSession() +n +1 +n +1 Pelajar pendeta pesan tanggal alamat konsultasi() balas_konsultasi() lihat_Konsultasi() getDataKonsultasi() pengaturanPassword() logout() +n +1 +n +1 Mod_pelajar _construct() GetDataPengajar()() LihatDataAnggota2($id)() exeSql($sql)() getChatting($userpelajar,$userPengajar)() lihatData($q)() +n +1 pengajar jemaat pesan tanggal alamat konsultasi() balas_konsultasi() lihat_konsultasi() getDataKonsultasi() pengaturanPassword() logout() +n +1 +n +1 Mod_Pengajar _construct() LihatDataAnggota2($id)() exeSql($sql)() getChatting($userPengajar)() getChatting($userpelajar,$userPengajar)() lihatData($q)() +n +1


(22)

Pada sistem konsultasi online SMA Kristen Purwodadi terdapat 8 (delapan) class yang saling berhubungan. Classcontrol depan memiliki hubungan one-to-many dengan class mod_login, sehingga memungkinkan class control depan dapat mengakses berulangkali setiap operasi dalam mod_login. Selain itu, class control depan juga memiliki hubungan one-to-many dengan model konsultasi. Class pelajar juga memiliki hubungan one-to-many dengan class mod_login, sehingga memungkinkan class pelajar dapat mengakses berulangkali setiap operasi dalam class mod_login. Class pelajar juga memiliki hubungan one-to-many dengan model konsultasi, sehingga memungkinkan class control pelajar mengakses model konsultasi berulang kali. Class control pelajar juga berelasi one-to-many dengan class model Mod_pelajar untuk memenuhi kebutuhan proses perintah-perintah query yang berhubungan dengan basis data secara berulang. Perilaku relasi class control pelajar juga sama diterapkan pada class control pengajar.

4. Hasil dan Pembahasan

Pada bagian ini berisi tentang hasil dan pembahasan yang meliputi implementasi dan pembahasan hasil implementasi pengamanan data menggunakan Algoritma Base64 sistem konsultasi online SMA Kristen Purwodadi. Pembahasan berisi uraian hasil implementasi berdasarkan yang tertulis dalam bab 3 (tiga). Sedangkan analisis hasil akan dilakukan terhadap hasil yang telah diuji dari aplikasi.

Pengamanan data pesan konsultasi pada aplikasi menggunakan class Nibbler pada bahasa pemrograman PHP dipergunakan untuk melakukan proses Algoritma Kriptografi Base64. Aplikasi sistem konsultasi online berbasis web diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql.

Metode pengembangan sistem yang dipergunakan pada penelitian ini adalah metode prototype. Oleh karena itu, maka dalam proses implementasi, menghasilkan 3 (tiga) prototype, yang berdasarkan hasil pengujian merupakan prototype sistem konsultasi online yang sudah sesuai dengan kebutuhan pada SMA Kristen Purwodadi. Untuk lebih memperjelas proses pengembangan sistem dapat dilihat dalam Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel 3.

Tabel 1. Dokumentasi Prototipe I

No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Ket.

1 Registrasi Proses registrasi

pengajar

Admin sekolah melakukan regristerasi guru sebagai aktor pengajar.

OK

Proses registrasi siswa Admin sekolah melakukan

regristerasi murid sebagai aktor siswa.

Ok

2 Login Proses Login untuk user Dapat Dilakukan OK

3 Beranda Siswa Daftar Pengajar yang

terdaftar

Siswa dapat memilih Pengajar untuk melakukan konsultasi

OK

Autoreload Siswa dapat setting waktu

autoreload halaman beranda siswa.

OK

4 Beranda

Konsultasi Siswa

Halaman kirim pesan konsultasi siswa ke pengajar

Dapat kirim pesan dan pesan muncul di Beranda Pengajar

OK

Halaman baca pesan balasan pengajar ke siswa


(23)

5 Beranda Pengajar Daftar Siswa yang kirim pesan

Pengajar dapat memilih siswa dan membuka halaman konsultasi untuk melakukan konsultasi dengan siswa

OK

Autoreload Pengajar dapat setting

waktu autoreload halaman beranda pengajar.

OK

6 Beranda

Konsultasi Pengajar

Halaman kirim pesan konsultasi pengajar ke siswa

Dapat kirim pesan dan pesan muncul di Beranda Siswa

OK

Halaman baca pesan balasan siswa ke pengajar

Dapat dilakukan OK

7 Enkripsi-

Dekripsi

Proses enkripsi dan dekripsi base64

Pesan belum terenkripsi di dalam basis data

Tidak Ok

8 Admin Sekolah

kelola anggota / user

Fasilitas tambah, hapus dan update untuk

member (Pengajar dan

Siswa)

Belum ada. Requ

est

9 Admin Sekolah

kelola Berita

Fasilitas kelolaberita

sekolah

Belum ada. Requ

est

Tabel 2. Dokumentasi Prototipe II

No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Ket.

1 Enkripsi-

Dekripsi

Proses enkripsi dan dekripsi base64

Pesan belum terenkripsi di dalam basis data

Ok

2 Admin Sekolah

kelola anggota / user

Fasilitas tambah, hapus dan update untuk

member (Pengajar dan

Siswa)

Tambah, edit dan hapus aktor pengajar dan siswa sudah dapat dilakukan..

OK

3 Admin Sekolah

kelola Berita

Fasilitas kelolaberita

sekolah

Tambah, edit, hapus berita dapat dilakukan..

OK

4 Responsive Resolusi tampilan

aplikasi dapat responsive.

Belum baik. Requ

est

Tabel 3. Dokumentasi Prototipe III

No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Ket.

1 Enkripsi-

Dekripsi

Proses enkripsi dan dekripsi base64

Pesan belum terenkripsi di dalam basis data

Ok

2 Admin Sekolah

kelola anggota / user

Fasilitas tambah, hapus dan update untuk

member (Pengajar dan

Siswa)

Tambah, edit dan hapus aktor pengajar dan siswa sudah dapat dilakukan..

OK

3 Admin Sekolah

kelola Berita

Fasilitas kelolaberita

sekolah

Tambah, edit, hapus berita dapat dilakukan..

OK

4 Responsive Resolusi tampilan

aplikasi dapat responsive.

Resolusi tampilan aplikasi dapat menyesuaikan dengan gadget yang digunakan.


(24)

Aplikasi sistem konsultasi online merupakan aplikasi yang dipergunakan oleh admin sekolah, guru dan siswa SMA Kristen Purwodadi dalam upaya pihak sekolah untuk meningkatkan pelayanan dalam pendampingan kepada murid atau siswa, bahkan terhadap orang tua atau wali siswa. Penggunaan sistem konsultasi online ini bagi sivitas SMA Kristen Purwodadi, yaitu guru, siswa dan karyawan yang telah terdaftar oleh admin sekolah sistem konsultasi online ini.

Oleh karena hal tersebut, maka sistem konsultasi online diberi layanan login seperti terlihat pada gambar 14. Proses yang terjadi pada fasilitas login dapat dilihat pada Kode Program 1.

Gambar 14.Form Login

Aplikasi konsultasi online SMA Kristen Purwodadi ini juga telah responsive terhadap resolusi gadget yang digunakan. Untuk lebih jelas, terlihat pada gambar 15 tampilan Beranda Utama dengan resolusi 303x480 pixel.

Gambar 15. Tampilan Beranda Utama

Penggunaan Algoritma Base64 juga dipergunakan untuk pengamanan data password saat proses login dilakukan. Password yang dimiliki tiap aktor pada aplikasi ini disimpan dalam bentuk ciphertext dalam basis data. Dengan demikian, data password dilakukan proses enkripsi pada saat proses login yang dapat dilihat pada Kode Program 1.


(25)

Kode Program 1. Proses Login

Penjelasan Kode Program 1 proses login, yaitu baris ke-1 adalah membuat obyek bernama Base64 dari class nibbler. Baris ke2 sampai dengan baris ke-6 merupakan atribut dari objek baris 1. Baris ke-7 mengenkrip username sebelum dikirim, Baris ke-8 mengenkrip password sebelum dikirim.

Proses konsultasi actor Siswa kepada actor Pengajar diawali dengan menampilkan daftar pengajar atau guru dalam Beranda Siswa pada sistem konsultasi online seperti dapat terlihat pada gambar 16.Gambar 16 menjelaskan bahwa actor Siswa dapat mengetahui status online dari daftar Pengajar yang tersedia. Icon pengajar dapat diklik oleh Siswa untuk memulai pengiriman pesan sebagai sarana konsultasi kepada guru atau karyawan yang diinginkan. Untuk dapat menampilkan daftar pengajar pada Beranda Siswa dapat dilihat implementasinya pada Kode Program 2.

Gambar 16. Tampilan Daftar Pengajar

Kode Program 2. Proses Menampilkan Daftar Pengajar

Pada Kode Program 2 dapat dijelaskan bahwa baris ke-1 melakukan looping setiap data pengajar. Baris ke-2 sampai baris ke-4 yaitu menampilkan foto pengajar. Baris ke-5

1. <?php if (count($pengajar) > 0) {$i = 1;foreach ($pengajar as

$value) {?>

2. <?php if($value->foto != ""){?>

3. <img height="50px" width="50px" src="<?php echo base_url() . "images/PENGAJAR/" . $value->foto;?>" alt="">

4. <?php }else{?> <img height="50px" width="50px" src="<?php echo base_url() . "images/default.jpg";?>" alt="">

5. <?php }?>

6. <h3><?php echo >nama_depan) . " " . trim($value->nama_tengah) . " " . trim($value->nama_belakang) ?></h3> 7. <p>Email : <?php echo $value->username ?></p> <br/> 8. <p>No Telepon : <?php echo $value->telp ?></p> 9. <a target="_blank" href="<?php echo base_url() .

"pelajar/chatting/" . $value->id ?>" class="btn">Mulai Konsultasi</a>

10. <?php }}?>

1. Base64 = new Nibbler({

2. dataBits: 8,

3. codeBits: 5,

4. keyString: 'ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ234567',

5. pad: ''

6. });

7. username = base64.encode($('#username').val());


(26)

sampai baris ke-8, menampilkan nama depan, nama tengah dan nama belakang, dan telpon pengajar. Baris ke-9 merupakan tombol untuk memulai konsultasi.

Setelah actor Siswa memilih Pengajar, maka dimunculkan riwayat pesan yang telah dikirim dan dibaca antara Siswa dengan Pengajar tersebut. Kemudian, pada bagian di atas riwayat pesan tersedia bagian untuk menulis dan mengirm pesan. Untuk dapat lebih jelas, dapat dilihat pada gambar 17.

Gambar 17. Tampilan Beranda Konsultasi Siswa

Pada gambar 17 terlihat bahwa actor Siswa dapat mengetahui riwayat isi pesan konsultasi yang telah dilakukan, serta mengetahui tanggal pesan tersebut dikirim. Pada bagian textbox Message, actor Siswa dapat menuliskan pesan, jika sudah benar maka dapat dilakukan klik button Kirim Konsultasi untuk mengirim pesan kepada Pengajar yang dipilih, serta dapat pilih klik button Clear Chatting jika akan membersihkan riwayat pesan. Untuk dapat mewujudkan proses seperti pada Gambar 17, dapat dilihat implementasinya pada Kode Program 3.

Kode Program 3. Proses Kirim Pesan

Penjelasan Kode Program 3 adalah baris ke-1 sampai dengan baris ke-3 yaitu mengisi variable id dan isi pesan. Baris ke-4 mengecek isi pesan kosong atau tidak. Jika isi pesan tidak kosong, maka baris ke-5 sampai dengan baris ke 12 melakukan enkripsi pesan menggunakan algoritma base64, lalu menyimpan pesan kedalam tabel tbl_konsultasi. Baris ke-13 sampai dengan baris ke-17 adalah mengirim id pengajar dan pesan konsultasi yang telah terenkrip ke fungsi chatting supaya dapat ditampilkan ke Beranda Konsultasi Pengajar.

1. if (count($_POST) > 0) {

2. $id = $this->input->post('ID'); 3. $isi = $this->input->post('isi');

4. if ($isi != '') {

5. require 'libraries/base64.php';

6. $key = "ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ234567";

7. $base64 = new Base64($key);

8. $anggota = $this->pelajar->LihatDataAnggota2($id);

9. $username = $anggota[0]->username;

10. $userpelajar = $this->session->userdata("username"); 11. $isi = $base64->toString("HRUHELZ6K5SWOYLX");

12. $sql = "INSERT INTO TBL_KONSULTASI (pelajar,pengajar,TANGGAL,

PESAN) VALUES ('$userpelajar','$username',now(),'$isi')"; 13. echo "id=" . $isi;

14. echo "<br/>";

15. echo "hasil" . $base64->bin2str($isi);}

16. else {redirect('pelajar/chatting' . $id);}


(27)

Pada actor Pengajar, guru dapat melihat siswa yang telah mengirim pesan konsultasi pada Beranda Pengajar setelah login pengajar berhasil. Beranda Pelajar dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18. Tampilan Beranda Pelajar

Proses kirim pesan dan membaca pesan konsultasi pada actor Pelajar secara prinsip memiliki algoritma yang sama untuk actor Siswa. Dengan demikian, semua pesan konsultasi dari siswa maupun dari guru tersimpan kedalam basis data dalam bentuk ciphertext, sehingga pesan tidak dapat terbaca atau dipahami oleh pihak yang tidak memiliki hak membaca, bahkan admin sekolah.

5. Uji Sistem

Pengujian aplikasi konsultasi online SMA Kristen Purwodadi ini dilakukan dengan metode. blackbox seperti Tabel 4. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui performa dari aplikasi.

Tabel 4. Pengujian dengan metode Blackbox

No. Aktivitas dan

Event

Input Output Status

Pengujian

1. Registrasi

Pengajar

Mengisikan data Terdaftar Valid

2. Registrasi Siswa Mengisikan data Terdaftar Valid

3. Login Memasukan user

name dan password

Masuk ke dalam sistem jika gagal menampilkan error

Valid

3. Mengirim pesan

konsultasi oleh Siswa

Mengirim pesan ke

Pengajar online

Data konsultasi tersimpan dalam database dan diterima Pengajar.

Valid Mengirim pesan

kepada Pengajar offline

Data konsultasi tersimpan dalam database dan dapat diterima Pengajar

Valid

4. Membalas

konsultasi oleh Pengajar

Mengirim balasan konsultasi

Data tersimpan dalam database dan

dapat diterima oleh Siswa yang dituju.

Valid

5. Logout Klik logout pada

Beranda Pengajar

Pengajar keluar dari sistem Valid

Klik logout pada

Beranda Siswa


(28)

Pengujian juga dilakukan untuk mengetahui data berupa pesan konsultasi dilakukan proses enkripsi saat mengirimkan pesan pada proses konsultasi, baik oleh actor Siswa maupun actor Pengajar. Gambar 19 menunjukkan bahwa pesan konsultasi oleh seorang siswa terenkripsi menggunakan Algoritma Base64 saat mengirimkan pesan konsultasi.

Gambar 19. Tampilan Ciphertext Pesan

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa aplikasi ini sudah berjalan secara fungsional sesuai dengan yang diharapkan sivitas SMA Kristen Purwodadi.

Aplikasi sistem konsultasi online juga diuji di SMA Kristen Purwodadi. Pada tahap uji terhadap responden juga dilakukan simulasi konsultasi antara siswa dan guru. Tabel 5 merupakan hasil uji sistem kepada responden sebanyak 10 orang, yang terdiri seorang admin sekolah, 2 (dua) guru, seorang karyawan, dan 6 (enam) orang siswa.

Tabel 5. Uji Responden

No. Jenis Pertanyaan Pernyataan Responden (%)

STS TS TT S SS

1. Proses Login mudah dilakukan - - - 20 80

2. Aplikasi sudah user Friendly - - - 25 75

3. Pesan Error dalam aplikasi - - - 55 45

4. Mengenai Aplikasi - - 3,5 76,5 20

5. Aplikasi sudah sesuai

Kebutuhan

- - 5 10 85

Rata – rata persentase 1,7 41,3 57

Berdasarkan tabel 5 hasil uji sistem terhadap 10 orang responden diperoleh hasil sebagai berikut, yaitu 57% responden menyatakan sangat setuju, bahwa aplikasi sistem konsultasi online sangat mudah digunakan. 41.3% responden menyatakan setuju, bahwa aplikasi sistem konsultasi online sangat mudah digunakan. 1.7% responden menyatakan tidak tahu, bahwa aplikasi sistem konsultasi online sangat mudah digunakan. Dengan demikian, aplikasi sistem konsultasi online dan pengamanan data pesan menggunakan Algoritma Base64, menurut responden sudah dapat dipergunakan dan sudah sesuai dengan kebutuhan SMA Kristen kabupaten Purwodadi sebagai alat bantu konsultasi dalam bimbingan konsultasi oleh guru-guru terhadap para siswa secara online.


(29)

6. Simpulan

Berdasarkan hasil dari perancangan dan implementasi aplikasi sistem keamanan data menggunakan Algoritma Base64 pada sistem konsultasi online di SMA Kristen Purwodadi, maka dapat disimpulkan yaitu pertama, proses enkripsi dan dekripsi data berupa pesan konsultasi dilakukan pada saat pesan akan dikirim dan dibaca melalui aplikasi client yang diakses oleh aktor siswa dan aktor pengajar, sehingga pesan dalam bentuk ciphertext yang melalui jaringan internet. Kedua, pesan konsultasi pada sistem konsultasi online SMA Kristen Purwodadi disimpan pada basis data dalam bentuk ciphertext, sehingga tidak dapat dipahami oleh pihak yang tidak memiliki hak untuk membaca dan memahami pesan tersebut. Saran pengembangan bagi penelitian ini adalah sistem konsultasi online dibangun perlu diberi penambahan fitur layanan berupa SMS Broadcasting menggunakan SMS Gateway, sehingga pesan konsultasi dapat terkirim berupa SMS atau pesan singkat.

7. Pustaka

Jumri, J.P. 2013. Perancangan Sistem Monitoring Konsultasi Bimbingan Akademik Mahasiswa dengan Notifikasi Realtime Berbasis SMS

Gateway.http://download.portalgaruda.org/article.php?article=32512&val=231 3, Diakses pada tanggal 5 November 2015.

Darmawan E., Seminar K.B., Rahmawan H., 2014, Sistem Konsultasi Online Agribisnis Cabai (Capsicum Annuum.L) Berbasis

Mobile .http://www.scribd.com/doc/218341940/Jurnal-Nasional-Erlan-Sistem-Konsultasi-Online-Cabe, Diakses pada tanggal 1 September 2014.

Kustiawan A., 2011, Perancangan Sistem Konsultasi Akademik Online Teknik Elektro Universitas

Diponegoro.http://eprints.undip.ac.id/25735/1/ML2F302460.pdf, Diakses pada tanggal 1 September 2014.

Fathansyah, 2007, Basis Data, Jakarta: Informatika.

Siagian, Sondang P, 2006, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta, Bumi Aksara. Jogiyanto, 2003, Pengertian Sistem Informasi, Jogjakarta: Skripta Media. Indrajit, Richardus Eko. 2001. Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

O’Brien, James. A. (2005). Pengantar Sistem Informasi Perseptif Bisnis dan Manajerial. Salemba.

Ariyus, Doni. 2006. Kriptografi Keamanan Data dan Konunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kurniawan, Yusuf. 2004. Kriptografi Keamanan Internet dan Jaringan Telekomunikasi. Bandung : Informatika.

Akbar,2002, Diktat Kuliah Keamanan

Komputer,http://www.akbar.staff.gunadarma.ac.id/, Diakses tanggal 21 Februari 2013.

Totok S. Wiryasaputra, 2009, Intercultural Strategy on Counseling: Indonesia Perspective, Yogyakarta: Grafika Indah.

Pressman, 2001, Software Enginering: A Practicioner’s Approach 5th Edition, America: Mc. Graw Hill.


(1)

Aplikasi sistem konsultasi

online

merupakan aplikasi yang dipergunakan oleh

admin sekolah, guru dan siswa SMA Kristen Purwodadi dalam upaya pihak sekolah

untuk meningkatkan pelayanan dalam pendampingan kepada murid atau siswa, bahkan

terhadap orang tua atau wali siswa. Penggunaan sistem konsultasi

online

ini bagi sivitas

SMA Kristen Purwodadi, yaitu guru, siswa dan karyawan yang telah terdaftar oleh admin

sekolah sistem konsultasi

online

ini.

Oleh karena hal tersebut, maka sistem konsultasi

online

diberi layanan

login

seperti terlihat pada gambar 14. Proses yang terjadi pada fasilitas

login

dapat dilihat pada

Kode Program 1.

Gambar 14.Form Login

Aplikasi konsultasi

online

SMA Kristen Purwodadi ini juga telah responsive

terhadap resolusi gadget yang digunakan. Untuk lebih jelas, terlihat pada gambar 15

tampilan Beranda Utama dengan resolusi 303x480 pixel.

Gambar 15. Tampilan Beranda Utama

Penggunaan

Algoritma Base64

juga dipergunakan untuk pengamanan data

password

saat proses login dilakukan.

Password

yang dimiliki tiap aktor pada aplikasi ini

disimpan dalam bentuk

ciphertext

dalam basis data. Dengan demikian, data password

dilakukan proses enkripsi pada saat proses

login

yang dapat dilihat pada Kode Program 1.


(2)

Kode Program 1. Proses Login

Penjelasan Kode Program 1 proses

login

, yaitu baris ke-1 adalah membuat obyek

bernama

Base64

dari

class

nibbler. Baris ke2 sampai dengan baris ke-6 merupakan atribut

dari objek baris 1. Baris ke-7 mengenkrip

username

sebelum dikirim, Baris ke-8

mengenkrip

password

sebelum dikirim.

Proses konsultasi

actor

Siswa kepada

actor

Pengajar diawali dengan

menampilkan daftar pengajar atau guru dalam Beranda Siswa pada sistem konsultasi

online

seperti dapat terlihat pada gambar 16.

Gambar 16 menjelaskan bahwa

actor

Siswa

dapat mengetahui status

online

dari daftar Pengajar yang tersedia.

Icon

pengajar dapat

diklik oleh Siswa untuk memulai pengiriman pesan sebagai sarana konsultasi kepada guru

atau karyawan yang diinginkan. Untuk dapat menampilkan daftar pengajar pada Beranda

Siswa dapat dilihat implementasinya pada Kode Program 2.

Gambar 16. Tampilan Daftar Pengajar Kode Program 2. Proses Menampilkan Daftar Pengajar

Pada Kode Program 2 dapat dijelaskan bahwa baris ke-1 melakukan

looping

setiap data

pengajar. Baris ke-2 sampai baris ke-4 yaitu menampilkan foto pengajar. Baris ke-5

1. <?php if (count($pengajar) > 0) {$i = 1;foreach ($pengajar as

$value) {?>

2. <?php if($value->foto != ""){?>

3. <img height="50px" width="50px" src="<?php echo base_url() . "images/PENGAJAR/" . $value->foto;?>" alt="">

4. <?php }else{?> <img height="50px" width="50px" src="<?php echo base_url() . "images/default.jpg";?>" alt="">

5. <?php }?>

6. <h3><?php echo >nama_depan) . " " . trim($value->nama_tengah) . " " . trim($value->nama_belakang) ?></h3> 7. <p>Email : <?php echo $value->username ?></p> <br/> 8. <p>No Telepon : <?php echo $value->telp ?></p> 9. <a target="_blank" href="<?php echo base_url() .

"pelajar/chatting/" . $value->id ?>" class="btn">Mulai Konsultasi</a>

10. <?php }}?>

1. Base64 = new Nibbler({

2. dataBits: 8,

3. codeBits: 5,

4. keyString: 'ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ234567',

5. pad: ''

6. });

7. username = base64.encode($('#username').val());


(3)

sampai baris ke-8, menampilkan nama depan, nama tengah dan nama belakang, dan

telpon pengajar. Baris ke-9 merupakan tombol untuk memulai konsultasi.

Setelah

actor

Siswa memilih Pengajar, maka dimunculkan riwayat pesan yang

telah dikirim dan dibaca antara Siswa dengan Pengajar tersebut. Kemudian, pada bagian

di atas riwayat pesan tersedia bagian untuk menulis dan mengirm pesan. Untuk dapat

lebih jelas, dapat dilihat pada gambar 17.

Gambar 17. Tampilan Beranda Konsultasi Siswa

Pada gambar 17 terlihat bahwa

actor

Siswa dapat mengetahui riwayat isi pesan

konsultasi yang telah dilakukan, serta mengetahui tanggal pesan tersebut dikirim. Pada

bagian

textbox

Message

,

actor

Siswa dapat menuliskan pesan, jika sudah benar maka

dapat dilakukan klik

button

Kirim Konsultasi untuk mengirim pesan kepada Pengajar

yang dipilih, serta dapat pilih klik

button Clear Chatting

jika akan membersihkan riwayat

pesan. Untuk dapat mewujudkan proses seperti pada Gambar 17, dapat dilihat

implementasinya pada Kode Program 3.

Kode Program 3. Proses Kirim Pesan

Penjelasan Kode Program 3 adalah baris ke-1 sampai dengan baris ke-3 yaitu

mengisi

variable

id dan isi pesan. Baris ke-4 mengecek isi pesan kosong atau tidak. Jika

isi pesan tidak kosong, maka baris ke-5 sampai dengan baris ke 12 melakukan enkripsi

pesan menggunakan algoritma base64, lalu menyimpan pesan kedalam tabel

tbl_konsultasi. Baris ke-13 sampai dengan baris ke-17 adalah mengirim id pengajar dan

pesan konsultasi yang telah terenkrip ke fungsi chatting supaya dapat ditampilkan ke

Beranda Konsultasi Pengajar.

1. if (count($_POST) > 0) {

2. $id = $this->input->post('ID'); 3. $isi = $this->input->post('isi');

4. if ($isi != '') {

5. require 'libraries/base64.php';

6. $key = "ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ234567";

7. $base64 = new Base64($key);

8. $anggota = $this->pelajar->LihatDataAnggota2($id);

9. $username = $anggota[0]->username;

10. $userpelajar = $this->session->userdata("username"); 11. $isi = $base64->toString("HRUHELZ6K5SWOYLX");

12. $sql = "INSERT INTO TBL_KONSULTASI (pelajar,pengajar,TANGGAL,

PESAN) VALUES ('$userpelajar','$username',now(),'$isi')"; 13. echo "id=" . $isi;

14. echo "<br/>";

15. echo "hasil" . $base64->bin2str($isi);}

16. else {redirect('pelajar/chatting' . $id);}


(4)

Pada

actor

Pengajar, guru dapat melihat siswa yang telah mengirim pesan konsultasi

pada Beranda Pengajar setelah login pengajar berhasil. Beranda Pelajar dapat dilihat pada

Gambar 18.

Gambar 18. Tampilan Beranda Pelajar

Proses kirim pesan dan membaca pesan konsultasi pada

actor

Pelajar secara

prinsip memiliki algoritma yang sama untuk

actor

Siswa. Dengan demikian, semua pesan

konsultasi dari siswa maupun dari guru tersimpan kedalam basis data dalam bentuk

ciphertext

, sehingga pesan tidak dapat terbaca atau dipahami oleh pihak yang tidak

memiliki hak membaca, bahkan admin sekolah.

5.

Uji Sistem

Pengujian aplikasi konsultasi online SMA Kristen Purwodadi ini dilakukan

dengan metode.

blackbox

seperti Tabel 4. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

performa dari aplikasi.

Tabel 4. Pengujian dengan metode Blackbox

No. Aktivitas dan Event

Input Output Status

Pengujian 1. Registrasi

Pengajar

Mengisikan data Terdaftar Valid

2. Registrasi Siswa Mengisikan data Terdaftar Valid 3. Login Memasukan user

name dan password

Masuk ke dalam sistem jika gagal menampilkan error

Valid 3. Mengirim pesan

konsultasi oleh Siswa

Mengirim pesan ke Pengajar online

Data konsultasi tersimpan dalam

database dan diterima Pengajar.

Valid Mengirim pesan

kepada Pengajar

offline

Data konsultasi tersimpan dalam

database dan dapat diterima

Pengajar

Valid

4. Membalas konsultasi oleh Pengajar

Mengirim balasan konsultasi

Data tersimpan dalam database dan dapat diterima oleh Siswa yang dituju.

Valid

5. Logout Klik logout pada Beranda Pengajar

Pengajar keluar dari sistem Valid Klik logout pada

Beranda Siswa


(5)

Pengujian juga dilakukan untuk mengetahui data berupa pesan konsultasi

dilakukan proses enkripsi saat mengirimkan pesan pada proses konsultasi, baik oleh

actor

Siswa maupun

actor

Pengajar. Gambar 19 menunjukkan bahwa pesan konsultasi oleh

seorang siswa terenkripsi menggunakan

Algoritma Base64

saat mengirimkan pesan

konsultasi.

Gambar 19. Tampilan Ciphertext Pesan

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa aplikasi ini sudah

berjalan secara fungsional sesuai dengan yang diharapkan sivitas SMA Kristen

Purwodadi.

Aplikasi sistem konsultasi

online

juga diuji di SMA Kristen Purwodadi. Pada

tahap uji terhadap responden juga dilakukan simulasi konsultasi antara siswa dan guru.

Tabel 5 merupakan hasil uji sistem kepada responden sebanyak 10 orang, yang terdiri

seorang admin sekolah, 2 (dua) guru, seorang karyawan, dan 6 (enam) orang siswa.

Tabel 5. Uji Responden

No. Jenis Pertanyaan Pernyataan Responden (%)

STS TS TT S SS

1. Proses Login mudah dilakukan - - - 20 80 2. Aplikasi sudah user Friendly - - - 25 75 3. Pesan Error dalam aplikasi - - - 55 45 4. Mengenai Aplikasi - - 3,5 76,5 20 5. Aplikasi sudah sesuai

Kebutuhan

- - 5 10 85

Rata – rata persentase 1,7 41,3 57

Berdasarkan tabel 5 hasil uji sistem terhadap 10 orang responden diperoleh hasil

sebagai berikut, yaitu 57% responden menyatakan sangat setuju, bahwa aplikasi sistem

konsultasi

online

sangat mudah digunakan. 41.3% responden menyatakan setuju, bahwa

aplikasi sistem konsultasi

online

sangat mudah digunakan. 1.7% responden menyatakan

tidak tahu, bahwa aplikasi sistem konsultasi

online

sangat mudah digunakan. Dengan

demikian, aplikasi sistem konsultasi

online

dan pengamanan data pesan menggunakan

Algoritma Base64

, menurut responden sudah dapat dipergunakan dan sudah sesuai

dengan kebutuhan SMA Kristen kabupaten Purwodadi sebagai alat bantu konsultasi

dalam bimbingan konsultasi oleh guru-guru terhadap para siswa secara

online

.


(6)

6.

Simpulan

Berdasarkan hasil dari perancangan dan implementasi aplikasi sistem keamanan

data menggunakan

Algoritma Base64

pada sistem konsultasi

online

di SMA Kristen

Purwodadi, maka dapat disimpulkan yaitu pertama, proses enkripsi dan dekripsi data

berupa pesan konsultasi dilakukan pada saat pesan akan dikirim dan dibaca melalui

aplikasi

client

yang diakses oleh aktor siswa dan aktor pengajar, sehingga pesan dalam

bentuk

ciphertext

yang melalui jaringan internet. Kedua, pesan konsultasi pada sistem

konsultasi

online

SMA Kristen Purwodadi disimpan pada basis data dalam bentuk

ciphertext

, sehingga tidak dapat dipahami oleh pihak yang tidak memiliki hak untuk

membaca dan memahami pesan tersebut

.

Saran pengembangan bagi penelitian ini adalah

sistem konsultasi

online

dibangun perlu diberi penambahan fitur layanan berupa

SMS

Broadcasting

menggunakan

SMS Gateway

, sehingga pesan konsultasi dapat terkirim

berupa

SMS

atau pesan singkat.

7.

Pustaka

Jumri, J.P. 2013. Perancangan Sistem Monitoring Konsultasi Bimbingan

Akademik Mahasiswa dengan Notifikasi Realtime Berbasis SMS

Gateway.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=32512&val=231

3

, Diakses pada tanggal 5 November 2015.

Darmawan E., Seminar K.B., Rahmawan H., 2014, Sistem Konsultasi

Online

Agribisnis Cabai (

Capsicum Annuum.L)

Berbasis

Mobile

.http://www.scribd.com/doc/218341940/Jurnal-Nasional-Erlan-Sistem-Konsultasi-Online-Cabe, Diakses pada tanggal 1 September 2014.

Kustiawan A., 2011, Perancangan Sistem Konsultasi Akademik

Online

Teknik

Elektro Universitas

Diponegoro.http://eprints.undip.ac.id/25735/1/ML2F302460.pdf, Diakses pada

tanggal 1 September 2014.

Fathansyah, 2007,

Basis Data

, Jakarta: Informatika.

Siagian, Sondang P, 2006,

Sistem Informasi Manajemen,

Jakarta, Bumi Aksara.

Jogiyanto, 2003,

Pengertian Sistem Informasi

, Jogjakarta: Skripta Media.

Indrajit, Richardus Eko. 2001.

Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi

Informasi

. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

O’Brien, James. A. (2005).

Pengantar Sistem Informasi Perseptif Bisnis dan

Manajerial.

Salemba.

Ariyus, Doni. 2006.

Kriptografi Keamanan Data dan Konunikasi

. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Kurniawan, Yusuf. 2004.

Kriptografi Keamanan Internet dan Jaringan

Telekomunikasi.

Bandung : Informatika.

Akbar,2002,

Diktat Kuliah Keamanan

Komputer

,http://www.akbar.staff.gunadarma.ac.id/

,

Diakses tanggal 21 Februari

2013.

Totok S. Wiryasaputra, 2009,

Intercultural Strategy on Counseling: Indonesia

Perspective

, Yogyakarta: Grafika Indah.

Pressman, 2001,

Software Enginering: A Practicioner’s Approach 5

th

Edition,