Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal : Studi Kasus Pemandu Karaoke di Desa Sarirejo Kota Salatiga

Lampiran Kuisioner

Pedoman Pertanyaan

TINDAKAN POLITIK PEMILU YANG DILAKUKAN
PEREMPUAN MARGINAL
(Studi Kasus Pemandu Karaoke Kaum Marginal di Sarirejo Kota
Salatiga)
Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan kesadaran politik perempuan marginal di Desa Sarirejo
dalam Pemilu 2014
2. Mendeskripsikan tindakan politik kritis perempuan marginal di Desa Sarirejo
dalam Pemilu 2014
3. Menjelaskan dialektika kesadaran politik dan tindakan politik perempuan
marginal dalam Pemilu 2014
Item pertanyaan
Ad. 1. Memperoleh gambaran sejarah dan identitas Desa Sembir Kota
Salatiga dalam konteksgeneologisnya.
1.1
1.2
1.3

1.4
1.5
1.6

Apa arti nama Desa Sembir?
Bagaimana sejarah desa Sembir, sampai terbentuknya sekarang?
Apa bedanya Desa Sembir dahulu dengan yang sekarang?
Apakah identitas tersebut (sebenarnya) penting dipertahankan?
Alasannya?
Apakah dengan adanya konsep wisata karaoke Sembir masih tetap banyak
peminatnya? Kalau iya alasannya apa?
Apakah ada ukuran hidup yang berhasil dalam kehidupan masyarakat Desa
Sembir? Apakah sudah tercapai? Jelaskan. Apakah belum tercapai?
Jelaskan

Ad. 2. Memperoleh profil informan (modal sosial)
2.1
2.2
2.3
2.4

2.5
2.6
2.7
2.8
2.9

Siapa nama anda? (L/ P)
Dimana alamat tempat tinggal anda?
Berapa usia anda?
Apa pendidikan terakhir anda?
Sejarah pekerjaan?
Apa pekerjaan utama anda?
Apa pekerjaan sampingan anda?
Apa status pernikahan anda?
Bila sudah menikah, berapa anak anda?

68

2.10
2.11

2.12
2.13

Berapa usia anak anda?
Apa pendidikan terakhir anak anda?
Berapakah pendapatan kotor anda perhari/ minggu/ bulan?
Berapakah pengeluaranl anda perhari/ minggu/ bulan?

Ad. 3. Memperoleh profil informan dalam berorganisasi/ komunitas
3.1
3.2
3.3
3.4

Apa anda tergabung dalam salah satu organisasi di tempat tinggal anda
sekarang? Jelaskan!
Berapa lama anda tergabung dalam komunitas anda saat ini?
Apa jabatan anda dalam komunitas wilayah anda saat ini?
Apa komunitas anda memberikan pendidikan politik menjelang pemilu?
Jelaskan!


Ad. 4. Memperoleh pengalaman informan dalam pendidikan politik
4.1
4.2
4.3
4.4

Jika anda mendapatkan pendidikan politik, bagaimana anda
memperolehnya? Jelaskan!
Apa harapan anda dengan adanya pendidikan politik yang dilakukan
komunitas anda, bila ada tolong jelaskan!
Apa yang anda dapatkan dari pendidikan politik? Jelaskan!
Jika anda tidak mendapatkan pendidikan politik, apa yang anda lakukan?
Jelaskan!

Ad. 5. Mendeskripsikan kesadaran politik perempuan marginal di Desa
Sarirejo dalam Pemilu 2014
5.1
5.2
5.3

5.4

Apa arti/ makna pemilu menurut pendapat anda?
Apa pemilu kemarin berguna atau tidak bagi anda dan komunitas anda?
Jelaskan!
Apa penting anda berperan aktif dalam pemilu? Jelaskan!
Apa penting suara anda dikhawal? Jelaskan!

Ad.6. Memperoleh gambaran sosok pemilih yang cerdas dan bertanggung
jawab dalam pemilu 2014
6.1
6.2
6.3
6.4

Apa saja yang menjadi persoalan anda sebagai komunitas sarirejo?
Jelaskan!
Apa saja yang menjadi kebutuhan anda sebagai komunitas sarirejo?
Jelaskan!
Apa pendapat anda tentang calon legislatif yang anda kenal di daerah anda

atau sekitar wilayah anda?
Apa program calon legislatif kemarin sesuai dengan kebutuan masyarakat,
khususnya di wilayah anda?

69

Ad. 7. Memperoleh gambaran perempuan marginal dalam mengawal dan
mengontrol suara mereka dalam pemilu
7.1
7.2
7.3
7.4
7.5
7.6
7.7
7.8

Apa pendapat anda tentang partai politik yang ada?
Apa ada program partai yang tepat untuk masyarakat, khususnya di
wilayah anda?

Partai politik apa yang menjadi favorit anda? Mengapa anda memilih
partai tersebut? Jelaskan!
Bagaimana partai politik itu mewakili atau menjawab kebutuhan anda?
Caleg mana (siapa) yang anda pilih? Mengapa anda memilih caleg
tersebut?
Apa masyarakat di wilayah anda sangat antusias saat pemilu 2014?
Apa pendidikan tentang pemilih dan pemilu sudah dilakukan di wilayah
anda?
Bagaimana anda membangun jejaring untuk kepentingan mengontrol suara
anda dan komunitas anda?

70

Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Ketua RW 09 desa Sarirejo kota
Salatiga
Hasil wawancara dengan Ketua RW 09 Sarirejo 9 Juli 2014

Febri

: Namanya siapa bu?


Ketua RW

: Bu Titik

Febri

: Berapa umurnya bu?

Ketua RW

: 62 tahun

Febri

: Statusnya masih menikah bu?

Ketua RW

: Iya mbak masih. Anak saya ada 2 tapi sudah berkeluarga semua.


Febri

: Anak ibu pendidikan terakhirnya apa bu?

Ketua RW

: Anak saya semua lulusan STM mbak.

Febri

: Sudah jadi ketua RW berapa tahun?

Ketua RW

: 3 tahun besok bulan juli selesai.

Febri

: Pekerjaan tetap?


Ketua RW

: Wirausaha

Febri

: Kalau dulu ibu kerjanya apa ya?

Ketua RW

: Dari dulu sih mbak saya itu wirausaha.

Febri

: Sampingan?

Ketua RW

: Tidak ada


Febri

: Penghasilan perhari/ perbulan?

Ketua RW

: 150 ribu per hari satu hari satu malam

Febri

: Pengeluaran berapa?

Ketua RW

: Pengeluaran sih banyak sering minus, soalnya kan punya cucu,
sodara yang harus dibantu.

71

Febri

: Biasanya pengeluaran berapa bu?

Ketua RW

: Biasanya sehari bisa 50 ribu

Febri

: Terus ini sudah nyoblos bu?

Ketua RW

: Sudah

Febri

: Jam berapa tadi bu?

Ketua RW

: Tadi jam 8 saya, tadi saya disini 3 jam terus pulang masak dulu.

Febri

: Nyoblos siapa bu?

Ketua RW

: RHS lho, (sambil ketawa).

Febri

: Kenapa bu nyoblos yang tadi ibu coblos?

Ketua RW

: Ya saya tadi nyoblos pak jokowi itukan pak jokowi sederhana,
orang desa seperti saya, dan dia itu biar pun menjadi pejabat tapi
dengan warga kecil perhatikan, dan dia mendatangi warga sampai
kampong dipelosok-pelosok.

Febri

: Apa harapan ibu kedepan?

Ketua RW

: Ya semoga apa-apa murah.

Febri

: Antusias warga tinggi atau tidak bu?

Ketua RW

: Ya, kelihatannya tinggi

Febri

: Kalau pemandu karaokenya pada nyoblos disini atau tidak bu?

Ketua RW

: Pemandu karaoke tidak ada yang nyoblos disini ya ada yang
pulang ada yang tidak. Dan yang tidak pulang saya tegur tadi. Saya
juga mengancam kalau mereka hanya diam saja didepan rumah
saya panggilkan satpol pp. “tidak bu, saya akan masuk” kata
mereka.

Febri

: Kenapa mereka tidak mau ikut nyoblos?

Ketua RW

: Tidak tahu kenapa, soalnya saya mau tanya yang punya rumah
tidak ada. Kalau ada yang punya rumah saya tanya sungguh.

Febri

: Kalau untuk warga RW 09 ada sosialisasi pemilu bagi warga
yang bukan asli RW 09?

72

Ketua RW

:Tidak, tidak ada mbak. Ya kalau dari PKK itu ada, tapi paling
mengajak buat ikut nyoblos dalam rangka pesta rakyat, dan harus
mematuhi peraturan.

Febri

: Kalau disini paling banyak warganya memilih nomor berapa bu?

Ketua RW

: Nomor dua

Febri

: Kenapa bu?

Ketua RW

: Gak tau, tapi yang saya tahu yang saya ceritakan tadi. Pak jokowi
merakyat, sederhana, gak pandang bulu.

Febri

: Kalau dari tadi pagi suasana TPS sepi atau ramai?

Ketua RW

: Jadi mulai jam 7 itu sudah ramai, kalau siang sudah agak sepi,
karena mereka pasti pada kerja. Karena yang kerja tidak libur,
seperti pegawai toko dan lain-lain.

Febri

: Kalau disini PKnya mayoritas orang mana bu?

Ketua RW

: Wah, bermacam-macam mbak, itukan pada kontrak semua
sistemnya. Kayak dari purwodadi, ambarawa, jawa timur, dll.

Febri

: Kalau kabar tentang dolly yang di jawa timur itu mau di tutup ibu
tahu?

Ketua RW

: Tahu.

Febri

: Itu pada lari kemari?

Ketua RW

: Tidak ada, karena waktu rapat kemarin sudah ada ketentuan gak
menerima anak baru dari dolly.

Febri

: Tapi pemilu ini suasananya beda atau tidak?

Ketua RW

: Beda mbak, ini warga banyak yang datang. Tapi beda dengan
pileg kemarin, karena yang pilpres ini terlalu kepagian.

Febri

: Kalau pileg kemarin memang mulai jam brp?

Ketua RW

: Jam 8 sampai jam 3 sore. Kalau pilpres ini kan terlalu pagi.

Febri

: Selama ini ada kendala apa, mungkin saat kampanye, atau
mungkin ada tim sukses?

73

Ketua RW

: Tidak ada mbak. Tidak ada kampanye disini. Dan ada pun ya di
GPD, saya juga heran kenapa tidak ada kampanye.

74

Hasil wawancara dengan Ketua RW 09 Sarirejo
Bu Titik

: Pak camat dan bujuminten itu orang yang pertama tinggal di
daerah sarirejo ini.

Febri

: Itu tahun berapa bu?

Bu Titik

: Tahunnya kok lupa ya, pokoknya saya bikin rumah diatas itu
tahun 73 saya bikin rumah, tapi saya bikin rumah sudah banyak
rumah. Jadi 73 kebawah harusnya 56-an itu sudah mulai ada
rumah2. Terus saya lama-lama beli tanah disini di kotamadya.
Terus ada orang masuk sini bikin rumah. Kalau tanah dulu disini 1
kapling 15 ribu. Saya dulu beli 3 kapling 45 ribu. Tempatnya bu
klerek itu pindahan dari salatiga juga terus bu juminten itu
pindahan dari salatiga juga. Dulu di salatiga juga ada lokalisasi di
karanganyar. Kemudian karanganyar operasi terus digusur,
kemudian cari tanah sini. Dan lurahnya yang namanya pak metro
karyo mengijinkan. Tapi beliau sudah meninggal.

Febri

: Adanya tempat lokalisasi disini tahun berapa?

Bu Titik

: Berapa ya, saya sudah disini sudah ada tempat lokalisasi.

Febri

: Dulu PSK sudah banyak atau belum?

Bu Titik

: Ya belum, soalnya dulu cumin ada 3 rumah saja, 1 rumah 3-4
PSK. Paling banyak ya rumahnya pak camat ada 8 PSK. Setelah itu
narik-narik mana yang mau jadi mucikari disini. Lama-lama ya
banyak. Sampai sekarang. Hanya saja saya lupa kapan penutupan
tempat lokalisasi sini. Nanti saya tanyakan dulu kapan ditutupnya,
dan sejarah tentang lokalisasi sini. Setiap ada tamu, kalau ikut
makan yang punya rumah waktu dulu itu 1000 rupiah, dan PSKnya
itu paling rendah 1500-2000 rupiah. Itu sudah orang kaya yang
kemari. Terus waktu dulu kan ada PKI itu kemudian PKI
digerakkan buat jalan diatas. Yang bikin jadi jalan sampai jadi itu
PKI. Sudah 80% jadi jalannya kemudian yang meneruskan orang
sini.

Febri

: Penting gak sih bu identitas nama sembir atau konsep lokalisasi
tetap dipertahankan?

Bu Titik

: Gaklah mbak. Soalnya kan sekarang juga sudah berubah jadi
wisata karaoke. Kalau soal nama sembir harus dibiasakan mulai

75

dari warga sarirejo sendiri menyebut daerahnya bukan lagi sembir
tapi sarirejo. Soalnya sembir itu bukan di daerah sini juga mbak.
Febri

: Semenjak konsep tempat ini dirubah jadi tempat karaokean,
daerah sini tetap ramai atau tidak bu?

Bu Titik

: Iya masih sih mbak. Soalnya kan sekarang orang-orang pada suka
karaokean. Hanya saja tidak seramai yang dulu.

Febri

: Warga sini ada ukuran untuk hidup gak?

Bu Titik

: Maksudnya gimana ya mbak?

Febri

: Umm, maksudnya warga sini merasa berhasil kalau melakukan
apa gitu?

Bu Titik

: Gak ada sih mbak. Soalnya orang-orang sini yang penting bisa
makan, bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Udah itu aja.

Febri

: Oh gitu ya bu... terus ibu di daerah sini gabung sama komunitas
atau organisasi tidak? Kalau iya apa?

Bu Titik

: Ya paling dasawisma atau PKK mbak. Saya kan juga ketua RW
09 jadi mesti ikut kegiatan-kegiatan dikampung.

Febri

: Sudah berapa lama tergabung di organisasi itu bu?

Bu Titik

: 3 tahun besok bulan juli selesai.

Febri

: Memangnya jabatan ibu apa?

Bu Titik

: Sayajadiketua RW 09 mbak.

Febri

: Oya, ibu dapat pendidikan politik dari organisasi ibu?

Bu Titik

: Tidak, tidak ada mbak. Ya kalau dari PKK itu ada, tapi paling
mengajak buat ikut nyoblos dalam rangka pesta rakyat, dan harus
mematuhi peraturan.

Febri

: Kalau ibu mendapat pendidikan politik bagaimana ibu
mendapatkannya?

Bu Titik

: Ya ikut sosialisasi dari PKK tadi mbak.

Febri

: Maksudnya caranya bagaimana ibu bisa dapat?

76

Bu Titik

: Ya kan dari PKK kota mendapatkan penyuluhan tentang pemilu
itu, kemudian disampaikan ditingkat kampung.

Febri

: Memang kapan diadakannya itu?

Bu Titik

: Wah, kapanya nok. Ibu lupa tuh. Yang jelas ada kok. Terus dari
UKSW juga sempat kasih penyuluhan. Itu malah langsung sama
KPUnya. Tapi memang tidak semua bisa hadir soalnya tempatnya
kan muat orang sedikit.

Febri

: Terus harapannya ibu dengan pendidikan politik yang diperoleh
warga sini untuk pemilu seperti apa?

Bu Titik

: Ya semoga warga tetap ikut nyoblos dan memilih sesuai dengan
hati dan nurani mereka. Soalnya juga ini buat masa depan negara
kita.

Febri

: Apa aja sih bu yang di dapat dari ikut pendidikan politik?

Bu Titik

: Ya bagaimana cara mencoblos mbak. Kalau soal dijelaskan
tentang visi misi calon saya tidak dapat.

Febri

: Misal ibu gak dapat pendidikan politik, apa yang ibu lakukan?

Bu Titik

: Ya paling cari tau dari teman-teman atau nonton berita di telivisi
mbak.

Febri

: Sebenarnya apa makna pemilu buat ibu pribadi?

Bu Titik

: Pemilu itu kan nantinya ganti seorang pemimpin.

Febri

: Pemilu kemarin berguna gak sih buat ibu dan warga disini?

Bu Titik

: Ya berguna sih mbak. Soalnya kan kita cari pemimpin yang lebih
baik. Jadi mesti ikut nyoblos juga.

Febri

: Sebenarnya apa sih yang jadi persoalan warga sini?

Bu Titik

: Persoalannya ya banyak sebenarnya mbak. Mulai dari keuangan,
pendidikan, sampai kesehatan. Karena di daerah sarirejo
kebanyakan pemandu karaoke orang gak punya. Pendidikan juga
paling lulus SMP. Kalau soal kesehatan ya sudah pasti penduduk
rawan terkena penyakit karena dampak lokalisasi dulu. Kalau
sekarang sih mungkin masih ada praktek seksual itu, tapi
terselubung.

77

Febri

: Terus apa sih yang jadi kebutuhan warga sini?

Bu Titik

: Kebutuhannya ya itu tadi mbak. Pendapatan yang cukup,
pekerjaan yang enak. Bisa mencukupi keluarga dan anak.

Febri

: Menurut ibu penting gak ikut dan aktif dalam pemilu?

Bu Titik

: Oh, iya penting. Itu kan untuk perubahan juga mbak. Jadi harus
ikut nyoblos.

Febri

: Terus penting atau tidak suara ibu dikhawal?

Bu Titik

: Ya penting juga. Soalnya kan banyak sekali orang-orang yang
nakal untuk ganti-ganti kertas coblosan punya orang. Tapi selama
ini di sarirejo aman kok. Gak ada yang curang.

Febri

: Ohh, terus apa tanggapan ibu soal calon-calon legislatif kemarin?

Bu Titik

: Aduh, gak tau saya mbak.

Febri

: Bu, kira-kira program-program partai yang ada tepat atau tidak
dengan kebutuhan warga disini?

Bu Titik

: Programnya apa saja saya tidak tau pastinya mbak.

Febri

: Terus apa pendapat ibu tentang partai-partai yang ada?

Bu Titik

: Semua partai sebenarnya bagus-bagus. Hanya saja saya juga tidak
terlalu mengerti kerjanya partai itu apa-apa saja.

Febri

: Terus bagaimana partai politik bisa menjawab kebutuhan warga
sini bu?

Bu Titik

: Ya paling tidak lapangan pekerjaan terbuka banyak. Anak-anak
dapat pendidikan yang tinggi, apa-apa murah.

Febri

: Kalau partai politik. Partai politik apa yang jadi favorit ibu? Dan
mengapa partai itu?

Bu Titik

: Gak ada mbak. Semua partai politik sama. Semua pingin
Indonesia menjadi lebih baik lagi.

78

Lampiran 2. Hasil Wawancara dengan Ketua LSM Tegar di desa Sarirejo
kota salatiga
Hasil wawancara dengan Ketua LSM Tegar pak Alfred 21 agustus 2014
Febri

: Namanya siapa ya pak?

Responden

: Alfred Lihurnia

Febri

: Umurnya berapa?

Responden

: 50 tahun

Febri

: Pekerjaannya apa pak?

Responden

: Di LSM-LSM mbak.

Febri

: Kapan LSM Tegar ini mulai ada?

Responden

: Tahun 2006 mbak.

Febri

: Terus kenapa bapak tertarik bergerak di daerah Sarirejo?

Responden

: Jadi saya merasa prihatin dengan masalah sosial yang ada
terutama dibidang kesehatan, yang semakin meningkatnya jumlah
penderita HIV/ AIDS. Kemudian saya mulai bergerak didaerahdaerah yang rawan terkena virus HIV itu.

Febri

: Selain di Sarirejo daerah mana lagi yang bapak gerakkan?

Responden

: Di daerah kabupaten Semarang mbak. Tepatnya di Kopeng dan
Bandungan. Tapi sekarang Kopeng dan Bandungan sudah tidak
terlalu rawan lagi pula LSM dari kabupaten Semarang juga sudah
mulai bergerak. Jadi saya lebih fokus lagi ke Sarirejo saja.

Febri

: Apa di Kopeng dan Bandungan juga sudah menggunakan nama
LSM Tegar saat itu?

Responden

: Iya mbak.

Febri

: Itu serentak di tahun yang sama yaitu 2006 atau beda-beda saat
terjun kewilayah Kopeng dan Bandungan?

Responden

: Itu serentak mbak, di Sarirejo ya di Kopeng dan Bandungan.

79

Febri

: Owh, iya pak. Terus kalau soal nama. Dulu Sarirejo kan lebih
dikenal Sembir, sampai sekarang pun orang lebih familiar dengan
nama Sembir. Itu bagaimana ceritanya pak?

Reponden

: Jadi mbak, orang-orang itu salah kaprah. Sembir itu suatu
kampong diatasnya Sarirejo. Yang daerah kebun karet naik itu lho
mbak. Nah itu namanya kampong Sembir. Cuman orang-orang
taunya Sembir itu ya Sarirejo itu, padahal bukan. Nah yang orangorang Sembir asli juga marah kalau daerah mereka sering dibuat
ejek-ejekan dalam makna negatif. Makannya orang-orang Sarirejo
sekarang juga gak mau daerah mereka disebut Sembir, maunya ya
desa Sarirejo.

Febri

: Owalah. Terus tingkat kesadaran pemandu karaoke (PK) saat ini
dalam bidang kesehatan menurut bapak meningkat atau sama saja?

Responden

: Walah mbak, sekarang ini sudah meningkat ya kira-kira 80%.
Dulu itu saya harus datangi satu-satu PK-PKnya supaya mereka
mau diperiksa. Sekarang tinggal dikentongi saja dari balai
pertemuan mereka sudah dating sendiri.

Febri

: Umm, terus LSM Tegar itu berdiri sendiri atau bekerja sama
dengan pemerintah pak?

Responden

: Berdiri sendiri dan saat itu kita belum bekerja sama dengan
pemerintah. Nah, waktu saya melakukan pendekatan kepemerintah
baru dinas kesehatan merespon. Mereka mau berkerja sama.

Febri

: Pak, saat belum bekerja sama dengan pemerintah apa yang
dilakukan LSM Tegar di daerah yang rawan terkena virus HIV
tadi?

Responden

: Ya cumin melakukan penyuluhan atau sosialisasi saja mbak. Kita
memberikan penyadaran bagi PK-PK saat itu. Memberikan
penyadaran bagi orang lain itu kan gak mudah mbak. Sudah
sampai saat ini saja kami merasa senang.

Febri

: Lalu kegiatan apa saja yang diberikan LSM Tegar selain
pemeriksaan rutin tiap minggunya?

Responden

: Dulu sempat kita memberikan pelatihan wirausaha atau
keterampilan, ya seperti menjahit. Tapi ya gak semuanya kemudian
tertarik untuk berpindah profesi mbak. Paling cuman 1-2 orang saja
yang akhirnya pulang kampong dan beralih pekerjaan.
80

Febri

: Owh, kemudian pak, dulu Sarirejo ini kan dikenal sebagai tempat
lokalisasi, tapi sekarang-sekarang ini berubah menjadi tempat
wisata karaoke, itu sejak kapanya pak?

Responden

: Sebenarnya itu masih digodog dari pemerintah daerah dan dinas
pariwisata mbak. Apakah nantinya Sarirejo tetap menjadi
lokalisasi, atau ditutup atau justru berubah menjadi tempat wisata
karaoke. Nah, keputusannya bulan oktober ini. Tapi warga sendiri
sudah membiasakan diri dengan merubah daerah mereka menjadi
kawasan wisata karaoke, namun tidak menutup kemungkinan
masih dilakukan sistem lokalisasi tadi, hanya saja ditutupi dengan
tempat karaoke itu.

Febri

: Umm, terus pak apa sampai sekarang PK-PK itu apa juga masih
bekerja selayaknya PSK-PSK pak?

Responden

: Iya itu pasti, dan paling dilakukan di kost-kostan mereka atau
mes. Cuman ya sembunyi-sembunyi. Tapi PK-PK itu kalau disebut
PSK tidak mau. Mereka maunya disebut PK, dan saya kalau
memberikan surat keterangan untuk mahasiswa yang melakukan
penelitian dengan nama PK Sarirejo. PK-PK itu saja juga setiap
bertemu saya pasti curhat, apapun itu.

Febri

: Owh, berarti mereka sudah merasa nyaman sama bapak dalam
artian sebagai konsultanya pak?

Responden

: Iya pasti itu mbak. (dilanjutkan dengan kami tertawa).

81

Lampiran 3. Hasil Wawancara dengan Ketua KPPS 22 RW 09 desa Sarirejo
kota Salatiga
Wawancara dengan ketua KPPS TPS 22 Desa Sarirejo 9 Juli 2014
Febri

: KPPS namanya bapak siapa?

Ketua KPPS : Pak Sutono
Febri

: Umurnya berapa?

Ketua KPPS : 70 tahun.
Febri

: Kenapa bisa jadi ketua KPPS diminta atau kesediaan sendiri?

Ketua KPPS : Itu karena dari tahun 77 tinggal disini itu setiap ada pemilihan
umum, pilkada, pileg, ketuanya pasti saya. Karena disini dulu
termasuk daerah tertinggal.Masalahnya dulu sini bekas lokalisasi,
jadi banyak yang gak sekolah, saya dianggap kemampuannya lebih
jadi dianggap paling lebih.
Febri

: Lhoh, memang sejarahnya sembir itu seperti apa pak?

Ketua KPPS : Sebenarnya desa ini bukan sembir namanya tapi Sarirejo mbak.
Hanya gara-gara sarirejo dekat dengan daerah yang namanya
sembir maka orang-orang menyebutnya sembir. Terus kira-kira
15tahun yang lalu daerah sini merupakan tempat lokalisasi,
kemudian berubah menjadi wisata karaoke. Kemudian orang-orang
dibiasakan menyebut daerah ini dengan sarirejo. Tapi tetap saja
susah mbak. Karena orang-orang taunya daerah sini ya sembir.
Nah, terus banyak orang yang datang ke sarirejo ini untuk bekerja.
Jadi dari dulu PSK-PSKnya itu kebanyakan orang pendatang mbak.
Sampai sekarang PSK disebut jadi PK pemandu karaoke juga
masih banyak orang luarnya. PK-PK ini juga banyak yang hanya
lulus SD, SMP atau bahkan tidak sekolah. Makannya saya karena
lebih tua dan berpengalaman makannya diminta setiap pemilu jadi
ketua KPPS. Hanya ini yang terakhir saja. Karena saya sudah
semakin tua, dan semakin berat. Biar yang muda-muda yang
menggantikan saya mbak.
Febri

: Terus pak ada bedanya gak sarirejo yang dulu dengan sarirejo
yang sekarang?

82

Ketua KPPS : Kalau beda pasti ada mbak. Dulu disini tempat lokalisasi sekarang
jadi tempat wisata karaoke. Terus dulu ramai sekali sekarang ya
lumayanlah mbak.
Febri

: Kenapa pak sampai dulu ramai sekarang tidak?

Ketua KPPS: Ya karena disini jadi tempat wisata karaoke itu mbak. Di Salatiga
kan tempat-tempat karaokean kan banyak. Jadi coro-corone kalah
saing mbak. Tapi gaklah, disini juga masih tetap ada pelanggan
setia kok.
Febri

: Terus penting atau tidak pak mempertahankan identitas daerah
sini yang dulu tempat lokalisasi sekarang berubah?

Ketua KPPS : Ya penting sih mbak. Soalnya kan itu ciri khas daerah sini. Tapi
kalau memang harus berubah ya berubah mbak.Karena kalau gak
berubah tempat ini nanti bisa-bisa ditutup. Soalnya dari pihak
pemerintahan kota juga sudah kasih peringatan untuk merubah.
Tapi ya memang harus dibiasakan dengan keadaan yang baru
sekarang mbak. Mulai dari penyebutan nama desa sarirejo sampai
aktivitasnya disini.
Febri

: Terus untuk hidup apa ada ukuran keberhasilan dalam hidup gak
pak?

Ketua KPPS : Maksudnya mbak?
Febri

: Ya maksudnya orang-orang sini merasa berhasil kalau mereka
seperti apa?

Ketua KPPS: Oh, orang-orang sini merasa berhasil kalau mereka hidup
berkecukupan. Paling gak, bisa nyekolahin anak-anaknya sampai
tinggi.Ya belum sepenuhnya sih mbak semua warga disini bisa
nyekolahin anaknya sampai tinggi.
Febri

: Bapak dulu sekolah terakhir apa?

Ketua KPPS : Tamat SMP
Febri

: Pekerjaan tetap?

Ketua KPPS : Swasta, buka usaha karaokean mbak.
Febri

: Sebelumnya bapak bekerja apa?

83

Ketua KPPS : Dulu saya itu buruh mbak. Disuruh kerja apa saja mau. Nah,
semenjak anak saya sudah banyak yang berkeluarga saya buka
usaha karaokean. Itu kapannya saya lupa mbak.
Febri

: Pekerjaan sampingan?

Ketua KPPS : Buruh
Febri

: Buruh apa pak?

Ketua KPPS : Ya buruh apa aja mbak. Kalau ada orang butuh tenaga saya pasti
saya kerjakan.
Febri

: Penghasilan perhari/ perbulan berapa?

Ketua KPPS : Ya paling 1,5 juta
Febri

: Kalau pengeluarannya berapa pak?

Ketua KPPS : Pengeluaran lebih karena punya usaha karaoke tapi kecil,
roomnya cuman 1, PK gak ada kadang PK bawa sendiri tapi gak
ada, jadi gak cukup kadang2 1,5 juta-2 juta.
Febri

: Punya anak berapa pak?

Ketua KPPS : Anak saya 5 cuman sudah kerja semua, saya dirumah sama cucu
saya, perempuan, masih sekolah SMK kelas 3, baru naik kelas.
Febri

: Terus bapak tergabung dalam suatu organisasi atau komunitas
tidak?

Ketua KPPS : Ya saya terdaftar dalam organisasi seperti PKK bapak-bapak, dan
paguyuban karaoke. Iya saya hanya menjadi anggota mbak,
kegiatannya paling cuman kumpul-kumpul saja dan bahas soal
kampung mau ada kegiatan apa.
Febri

: Bapak gabung dengan komunitas atau organisasi bapak sekarang
semenjak kapan?

Ketua KPPS : Waduh, saya lupa mbak sudah berapa lama saya bergabung.
Semenjak saya punya karaokean itu mbak. Saya lupa kapan
tepatnya mbak. Kalau gak salah baru-baru ini juga mbak. Mungkin
sudah 4 tahun ini.
Febri

: Jabatan bapak di organisasi sebagai apa?

84

Ketua KPPS : Ya anggota itu mbak.
Febri

: Di organisasi atau komunitas bapak ada pendidikan politik atau
tidak?

Ketua KPPS : Kalau soal politik atau pendidikan politik itu tidak disampaikan
cara-cara memilihnya sama paguyuban. Hanya saja Cuma
dihimbau kalau pas pemilu besok harus tertib, nyaman dan
aman.Hanya saja kemarin sempat ada kegiatan sosialisasi dari
UKSW untuk kasih penyuluhan tentang pemilu, nah saya hadir tapi
tidak masuk kedalam. Yang saya tahu hanya bagaimana tata cara
pemilihan. Terus memilih sesuai hati, jangan ada paksaan atau
iming-iming.Begitu mbak.
Febri

: Kalau bapak mendapatkan pendidikan politik bagaimana bapak
mendapatkannya?

Ketua KPPS : Saya gak dapat pendidikan politik itu mbak, tapi saya belajar dari
baca koran dan berita di telivisi. Ya paling tentang calonnya siapasiapa, terus nonton acara debat calon presiden kemarin. Ya semua
calon bagus. Hanya saja memang kita harus memilih yang tegas
dan penuh tanggung jawab mbak. Biar negara ini kembali aman
dan gak ricuh.
Febri

: Lalu apa yang bapak dapatkan dari mengikuti pendidikan politik
tadi?

Ketua KPPS : Ya bagaimana saya memilih dengan bijak dan sesuai dengan hati
saya mbak.
Febri

: Terus kalau bapak gak dapat pendidikan politik, apa yang bapak
lakukan biar bapak mengerti?

Ketua KPPS : Ya, saya cari tau berita lewat koran dan telivisi tadi mbak.
Febri

: Makna pemilu sendiri untuk bapak sebenarnya apa sih?

Ketua KPPS : Apa ya mbak ya. Paling pemilu itu pesta rakyat yang nanti rakyat
memilih seorang pemimpin dengan pilihannya masing-masing,
untuk membuat negara kita menjadi lebih baik lagi.
Febri

: Pemilu kali ini berguna atau tidak pak untuk kita semua menurut
bapak?

85

Ketua KPPS : Ya bergunalah mbak. Kan soalnya kita juga butuh pemimpin yang
baru untuk membuat keadaan menjadi lebih baik lagi.
Febri

: Oh…sebenarnya yang menjadi persoalan di daerah sarirejo sendiri
apa sih pak?

Ketua KPPS : Persoalannya itu ya paling soal ekonomi mbak. Soalnya
kebanyakan warga sari rejo itu warga gak punya.
Febri

: Terus yang jadi kebutuhan warga disini apa pak?

Ketua KPPS : Sebenarnya yang kami butuhkan itu hidup yang serba
berkecukupan, cari kerja gak susah, sekolah murah, apa-apa juga
murah.
Febri

: Pak, kalau menurut tanggapan bapak berperan aktif dalam
pelaksanaan pemilu itu penting gak pak?

Ketua KPPS : Wah, ya penting mbak. Soalnya saya kan termasuk orang yang di
tuakan di daerah ini. Jadi saya juga harus memberi contoh yang
baik buat anak-anak muda.
Febri

: Terus menurut bapak, suara bapak perlu dikhawal atau tidak?

Ketua KPPS : Ya kalau itu penting juga mbak. Apalagi saya sekarang jadi ketua
KPPS jadi memang harus mengawal dari awal sampai akhir. Ya
kalau pun saya gak jadi ketua KPPS saya juga tetap mengawal
suara, karena takutnya nanti kalau terjadi kecurangan.
Febri

: Kalau pendapat bapak tentang calon-calon legislatif yang kemarin
gimana pak?

Ketua KPPS : Kalau kemarin caleg-caleg gak ada yang dari daerah sini mbak.
Cuman yang saya tahu ya biasa mbak, kalau caleg-caleg itu banyak
janjinya. Dan setelah jadi ya diam saja gak perjuangin rakyat kecil
kayak saya gini ini. Ya saya ikut nyoblos. Lagian saya kan masih
ketua KPPS. Ya kalau pemilihan legislative kemarin saya coblos
saja sesuka saya. Saya kemarin coblos partai PDIP mbak.Iya
karena daerah sini juga kebanyakan PDIP.
Febri

: Memangnya bapak tau program-programnya itu tentang apa saja?

Ketua KPPS : Nah, kalau itu saya kurang paham mbak.

86

Febri

: Oh, iya pak. Kalau soal partai yang ada, apa pandangan tentang
partai-partai ini?

Ketua KPPS : Ya terlalu banyak partai politik kan sekarang. Jadi saya juga
bingung mereka kayak gimana. Yang saya tahu cuman PDIP,
Golkar, PAN, Demokrat terus masih banyak lagi.Ya karena daerah
sini kantong suranya PDIP ya sudah orang-orang sini pasti
kebanyakan pilih PDIP.
Febri

: Nah, tiap partai itu kana da programnya pak. Nah, apakah
program partai-partai yang ada sudah tepat dengan kebutuhan
warga disini?

Ketua KPPS : Kalau untuk soal program-program apa saja yang dibuat tiap
partai saya gak tau mbak.
Febri

: Kalau partai politik, partai politik apa yang jadi favorit bapak?

Ketua KPPS : Ya PDIP itu mbak, soalnya orang-orang sini banyak yang pilih
PDIP. Apalagi memang kantong suaranya PDIP disini.
Febri

: Kira-kira pak, bagaimana partai politik tadi bisa menjawab
kebutuhan bapak?

Ketua KPPS : Ya dengan memenuhi kebutuhan saya. Yang sudah saya ceritakan
tadi mbak.
Febri

: Caleg mana yang kemarin bapak pilih?

Ketua KPPS : Asal pilih saja sih mbak. Soalnya banyak pilihannya.
Febri

: Jadi pendidikan politik sudah diberikan di daerah sini ya pak?

Ketua KPPS : Ya sudah mbak. Ya dari UKSW tadi saya ceritakan itu to
mbak.Tapi memang tidak semua mendapatkannya. Soalnya
kemarin yang dapat undangannya hanya pemilik karaokean.Yang
pemandu karaoke gak dapat.
Febri

: Terus bagaimana bapak membangun jejaring untuk mengkhawal
suara yang ada?

Ketua KPPS : Ya paling ngajak warga untuk mencoblos dan ikut memantau
suara mereka.
Febri

: Terus kalau antusias warga disini tinggi atau tidak?

87

Ketua KPPS : Ya, biasa2 saja mbak, data itu ada 333 tapi yg hadir 271.
Febri

: Jadi yang hadir sudah 80% ya pak?

Ketua KPPS : Iya mbak, kemarin pileg juga 271 daftarnya 304.
Febri

: Tapi kalau pemilu ini ada kendala kah?

Ketua KPPS : Tidak ada mbak, disini kalau pemilu itu lancar, jadi sepertinya
saya ini sudah berpengalaman, seperti anggota KPPS ini kan kayak
cucu saya itu sudah nurut sama saya. Sebenarnya saya sudah ingin
diganti, tapi sama mereka gak mau diganti, dan ini yang terakhir
saya menjadi ketua KPPS biar diganti yang muda2.
Febri

: Tadi ikut nyoblos pak?

Ketua KPPS : Iya mbak, tapi tidak dikasih tinta.
Febri

: Kenapa?

Ketua KPPS : Lupa mbak tadi.
Febri

: Nyoblos apa pak tadi?

Ketua KPPS : Saya ini kan rame, saya gasaki anak2 nyoblos prabowo
Febri

: Kenapa nyoblos prabowo pak?

Ketua KPPS: Ya biar rame, soalnya biar dia ada suara juga. Kalau semua jokowi
kasihan prabowo. Nda terhitung 1 atau 2 kan lumayan.
Febri

: Tapi kalau warga disini suaranya kemana?

Ketua KPPS : Jokowi, soalnya PDInya kan banyak disini.
Febri

: Harapannya bapak setelah presiden terpilih apa?

Ketua KPPS : Ya visi misi kan sama, pemerintah itu kan seperti visi misinya itu
seperti hukum harus betul2 ditegakkan, terus jangan sampe ada
kerusuhan, seperti jaman sekarang kan rusuh sekali, kalau ini
bukan berarti saya mengingat2 zamannya pak Suharto tapi ternyata
zamannya pak harto gak ada kerusuhan rakyatnya makmur semua.
Ya gak tau salahnya dimana. Kalau tujuan saya pemilu itu yg
penting keamanan, terus kesejahteraan rakyat juga penting,
kemudian kan banyak pengangguran lulusan sarjana banyak yg

88

nganggur, paling2 lulus sekolah SMP dan perlu dipikirkan itu.
Kalau nanti yang jadi begitu2 saja kan percuma.
Febri

: Kalau kebanyakan yang jadi pemilih tetap yang di TPS ini, warga
asli sini atau pendatang?

Ketua KPPS : Warga sini gak ada yang asli sini, pendatang semua, saya warga
salatiga tapi asli kendongan. Kalau dari KTP bukan asli sini gak
ada, sebenarnya ada tapi terdaftar, tapi banyak yang gak masuk.
Ada 29 anak2 PK terdaftar semenjak legislative, anak2 ini kan
sering pindah tempat pindah tempat.

89

Lampiran 4. Hasil Wawancara dengan Caleg kota Salatiga
Hasil Wawancara dengan salah seorang caleg yang tidak terpilih
Febri

: Namanya ibu siapa?

Caleg

: Ibu sri suratni

Febri

: Umurnya berapa?

Caleg

:Umur 48 th

Febri

: Pendidikan terakhir?

Caleg

: SLTA

Febri

: Sejarah pekerjaan?

Caleg

: Dulu juga saya wiraswasta mbak, tapi jualan sembako.

Febri

: Pekerjaan utama?

Caleg

: Ya jualan soto ini mbak

Febri

: Pekerjaan sampingan?

Caleg

: Gak ada mbak.

Febri

: Anaknya berapa bu?

Caleg

: Ada 2 mbak, 1 kuliah udah semester akhir, yg satunya kelas 2
SMP

Febri

: Pendapatan perbulan?

Caleg

: Ya paling 500rbu sehari mbak. Sama ditambah gaji pensiunnya
bapak.

Febri

: Kalau pengeluarannya bu?

Caleg

: Ya gak mesti mbak. Ini aja saya harus menyediakan 10 juta buat
praktek anak saya ke semarang sama magelang.

Febri

: Bapak kerja apa bu?

Caleg

: Bapak pensiunan PNS bagian keamanan, tapi sampai sekarang
masih sering diundang juga kalau disuruh melatih-melatih tim SAR
kayak panjat tebing itu.
90

Febri

: Gaji pensiunan berapa bu?

Caleg

: Ya cuman 2 juta mbak.

Febri

: Kalau di lingkungan rumah ibu ikut komunitas atau organisasi?

Caleg

: Iya mbak, paling PKK dan dasawisma. Semenjak anak pertama
saya belum lahir, saya sudah ikut kegiatan itu. Saya jadi bendahara
PKK mbak dari 2008 sampai sekarang. Ya saya kan dipercaya buat
jadi bendahara. Ya itu penilaian dari warga sendiri. Pernah juga
jadi sekertaris, itu di dasawisma. Bapak kan dulu juga sempat jadi
ketua RW. Jadi saya juga aktif banget. Kalau bapak dulu jadi ketua
RW 3 tahun. Suami saya juga dekat dengan orang-orang
dipemerintahan.

Febri

: Terus kalau komunitas yang lainnya ada?

Caleg

: Gak ada.

Febri

: Terus sempat ikut pendidikan politik?

Caleg

: Ya pernah mbak. Itu panjang sekali yang harus saya lakukan, ya
saya sosialisasi kemana-mana, ya ikut organisasi di partai. Datang
kesana rapat. Saya masuk partai demokrat. Khususnya di dalam
partai sendiri saya ikut rapat.

Febri

: Kenapa bisa masuk partai demokrat?

Caleg

: Pertama saya gak nyangka bakal masuk partai demokrat. Karena
sebelum democrat saya ditawarkan masuk di partai PDIP dulu.
Kemudian dari pihak PKS juga minta saya jadi caleg. Kemudian
ketua fraksi demokrat ngomong kebapak kalau saya diminta masuk
kedemokrat mau gak. Tapi bapak bilang ya coba bilang ibu saya.
Cuman saya masih belum yakin apa saya pantas buat jadi salah satu
pemimpin nantinya, karena saya sadar saya gak punya kemampuan
apa-apa. Hanya saja bapak bilang kalau saya harus coba saja.
Apalagi saya kan aktif di lingkungan saya, apa itu penilaian partai
sampai saya bisa dipilih untuk jadi calegnya. Ya itu untuk
menambah pengalaman juga. Akhirnya saya menyetujui untuk jadi
caleg di partai demokrat. Tapi saya juga pasrah sama Tuhan. Saya
juga kalau soal dana juga gak biasa keluar banyak-banyak.

Febri

: Berarti ibu sudah berapa tahun masuk kedalam partai democrat
itu sendiri?

91

Caleg

: Ya baru satu kali masuk yang kemaren, sebelum itu kan satu
tahun dulu ikut dalam berbagai macam rapat, jadi dalam satu tahun
itu harus mengikuti rapat terus baru bisa maju .

Febri

: Kalau di PDIP ibu sempat bergabung?

Caleg

: Ga pernah, karena kalau sudah masuk satu ga boleh masuk ke
yang lain .

Febri

: Ibu tau gasi program apa-apa saja kebutuhan orang –orang atau
persoalan yang di hadapi masyarakat argomulyo sendiri?

Caleg

: Ya banyak sekali, tapi kenapa saya di kalahkan karena uang
,kenapa disaat pertama-pertama menggebu-gebu untuk mendukung
saya karena mungkin karakter saya baik ya , tapi karena semua
karena uang mungkin dia lupa.

Febri

: Kemarin ibu pas nyaleg keluar uang juga gak sih?

Caleg

: Iya iya mbak. Ya meskipun cuman ngasih upah buat orang yang
udah bantuin pasang poster saya dijalan-jalan dan nyebarin
selebaran sama bikinin seragam buat ibu-ibu PKK di daerah saya,
saya juga habis sekitar 15 jutaan mbak.

92

Lampiran 5. Hasil Wawancara dengan Pemilik Karaoke
Hasil wawancara dengan pemilik karaoke H-3 sebelum lebaran
Febri

: Bukanya disini jam berapa?

Ibu Is

: Jam 2 mbak

Febri

: Namanya siapa bu?

Ibu Is

: Is indarwati

Febri

: Umurnya berapa?

Ibu Is

: 34 tahun

Febri

: Pendidikan terakhir?

Ibu Is

: SMA

Febri

: Asal daerah?

Ibu Is

: Mungkiran, kecamatan kaliwungu, kab.semarang

Febri

: Pekerjaan utama?

Ibu Is

: Pengusaha karaoke

Febri

: Dulu sebelum jadi pengusaha karaoke ibu kerja apa?

Ibu Is

: Nyales rokok di desa-desa. Kemudian diajak teman kerja di sari
rejo sini. Waduh, saya lupa kira-kira tahun berapa tapi saya sudah
disini kira-kira 10 tahunan.

Febri

: Pekerjaan sampingan?

Ibu Is

: Tidak ada

Febri

: Pendapatan?

Ibu Is

: 1 juta perbulan

Febri

: Pengeluaran?

Ibu Is

: Perbulan 5,7 juta soalnya saya pinjam di bank.

Febri

: Sudah menikah?

93

Ibu Is

: Sudah, punya anak 3 paling besar SMP kelas 2.

Febri

: Pernah mendapatkan pendidikan politik?

Ibu Is

: Tidak. Tidak dapat pendidikan politik itu mbak. Soalnya lagi
bangun jadi repot. Kan paguyuban itu dipilihin wakil ketua, ketua,
ya saya cuman jadi anggota. Jadi paling ikut kegiatannya yang 1
bulan sekali.

Febri

: Ibu ikut komunitas atau organisasi? Kalau iya berapa lama?

Ibu Is

: Ya baru 5 tahun ini mungkin saya ikut, tapi gak aktif. Paguyuban
karaoke mbak.

Febri

: Emangnya di komunitas paguyuban karaoke ibu menjabat sebagai
apa?

Ibu Is

: Dari dulu aku jadi anggota aja mbak.

Febri
ikut? Ibu Is

: Waktu ada sosialisasi tentang pemilu kemarin di balai desa ibu
: Tidak mbak. Soalnya lagi bangun jadi repot.

Febri

: Itu dari komunitas ibu, paguyuban karaoke yang sudah
memberikan pendidikan politik atau tidak menjelang pemilu?

Ibu Is

: Gak ik mbak. Sebenarnya saya dapat undangan mbak dari
paguyuban, yang di undang itu pemilik karaoke. Penyuluhan
tentang pemilu itu. Tapi saya sengaja gak datang. Soalnya malas
mbak, paling juga cuman dikasih tau cara nyoblos aja.

Febri

: Kalau memang ibu tidak dapat pendidikan pemilu, bagaimana ibu
dapat pendidikan pemilu?

Ibu Is

: Tidak. Tidak dapat pendidikan politik itu mbak. Soalnya lagi
bangun jadi repot. Kan paguyuban itu dipilihin wakil ketua, ketua,
ya saya cuman jadi anggota. Jadi paling ikut kegiatannya yang 1
bulan sekali.

Febri

: Kalau misal ibu mendapatkan pendidikan politik, apa yang ibu
harapkan dari pendidikan politik itu?

Ibu Is

: Wah, gak mudeng saya mbak. Gak suka juga bahas soal politikpolitik.

Febri

: Terus sampai sekarang ibu ikut paguyuban karaoke?

94

Ibu Is

: Tidak ikut lagi mbak, soalnya kegiatannya paling sosialisasi
pendapatan, pengeluaran aja.

Febri

: Kalau memang ibu gak dapat dan gak ikut pendidikan politik
kemarin, terus apa yang ibu lakukan saat pemilu kemarin?

Ibu Is

: Ya ikut nyoblos. Pulang kerumah mbak di mungkiran. Tidak
mbak, ya seneng aja nyoblosnya. Pak jokowi yang saya coblos.
Karena orangnya sederhana.

Febri

: Oh, gitu ya..terus disini memang ada berapa room bu?

Ibu Is

: 3 kamar

Febri

: Per room berapa?

Ibu Is

: Room 45 ribu PK 50 ribu

Febri

: Oh, kembali lagi ke komunitas ibu tadi kira-kira ada perbedaan
atau tidak waktu ikut paguyuban atau tidak?

Ibu Is

: Kan paguyuban itu dipilihin wakil ketua, ketua, ya saya cuman
jadi anggota. Jadi paling ikut kegiatannya yang 1 bulan sekali.

Febri

: Pendidikan politik sebenarnya penting tidak untuk ibu?

Ibu Is

: Ya gak penting mbak, soalnya saya sudah sibuk dengan usaha
saya.

Febri

: Ibu nyoblos karena terpaksa atau tidak?

Ibu Is

: Tidak mbak, ya seneng aja nyoblosnya. Pak jokowi yang saya
coblos.

Febri

: Kenapa pak jokowi bu?

Ibu Is

: Karena orangnya sederhana

Febri

: Memangnya makna pemilu buat ibu apa sih?

Ibu Is

: Pemilu itu ya memilih calon pemimpin yang baru.

Febri

: Terus pemilu kemarin itu berguna gak buat ibu dan warga
disekitar rumah ibu?

95

Ibu Is

: Ah, biasa saja sih mbak. Orang saya juga gak dapat untung dari
pemilu kemarin. Lagian malah saya rugi karena biaya lagi untuk
ongkos balik.

Febri

: Oh, terus sebenarnya yang menjadi persoalan buat warga di
daerah sini apa ya?

Ibu Is

: Apa ya mbak. Kalau kayak gituan saya gak ngerti. Coba mbak
tanya yang lain aja nanti.

Febri

: Terus yang menjadi kebutuhan ibu sendiri dan warga disini apa
ya?

Ibu Is

: Kalau kebutuhan ya pasti pingin hidup enak, semuanya
kecukupan. Apa-apa murah mbak. Gak kayak gini. Cari uang
susah, apa-apa mahal juga.

Febri

: Kalau soal suara ibu, penting gak sih peran aktif ibu dalam
pemilu?

Ibu Is

: Biasa aja sih mbak, gak terlalu penting. Paling suara saya gak
berpengaruh juga.

Febri

: Terus penting gak sih suara ibu dikhawal?

Ibu Is

: Wah, malas mbak mending saya habis nyoblos pulang rumah.

Febri

: Oh, kalau soal calon legislatif kemarin apa pendapat ibu tentang
calon-calonnya?

Ibu Is

: Wah,calonnya siapa-siapa saja kemarin saya gak tau mbak. Aku
kalau soal politik gak mudeng mbak. Tanya ke yang lain aja mbak.

Febri

: Nah, kalau caleg-caleg ini nyalon kan pasti ada program, kira-kira
programnya sesuai gak sama kebutuhan ibu atau warga disekitar
sini?

Ibu Is

: Kalau pun ada program dari caleg pasti cuman omongan saja
mbak. Kalau udah terpilih juga pasti udah lupa sama janji-janjinya.

Febri

: Umm, gitu ya bu. Terus apa pendapat ibu tentang partai-partai
yang ada?

Ibu Is

: Wah, mbak Tanya ke yang lain aja. Aku gak mudeng kalau soal
politik soalnya.

96

Febri

: Ada gak bu program partai yang tepat untuk warga disini?

Ibu Is

: Gak tau aku mbak.

Febri

: Oh, iya bu. Kalau partai politik, partai apa yang jadi favorit ibu?

Ibu Is

: Paling yang saya tau cuman PDIP, Golkar, Demokrat. Itu saja
saya biasa semua, gak ada yang favorit sih mbak.

Febri

: Memangnya bagaimana partai politik itu bisa memenuhi
kebutuhannya ibu?

Ibu Is

: Ya, kalau apa-apa murah, cari kerja gampang, cari uang mudah
itu baru mau saya pilih. Tapi selama gak ada perubahan malas aku
buat milih mbak.

Febri

: Terus caleg mana yang ibu pilih kemarin, dan kenapa pilih caleg
itu?

Ibu Is

: Kemarin itu aku cuman asal-asal nyoblos mbak. Soalnya aku juga
gak kenal sama mereka. Dan mereka juga gak mengerti keadaanku
dan apa yang menjadi kebutuhanku.

Febri

: Pas pemilu kemarin warga di sini antusias gak dalam menyambut
pemilu?

Ibu Is

: Aduh, aku gak perhatikan mbak. Aku ngurusi awakku dewe wae
durung genah wis ngurusi wong liyo mbak.

Febri

: Kalau soal pendidikan pemilu tadi, daerah sini warganya sudah
dapat pendidikan politik belum? Dan ibu juga sudah dapat atau
belum?

Ibu Is

: Gak ada mbak. Lagian kalau misal ada juga aku gak bisa datang.
Soalnya aku lagi bangun tempat karaokeanku, jadi mesti nungguin
tukang-tukangnya mbak.

Febri

: Terus gimana caranya ibu membangun jejaring untuk mengontrol
suara ibu?

Ibu Is

: Halah mbak, setelah nyoblos kemarin aja aku langsung pulang
kok. Percuma juga mbak ditungguin, buang-buang waktu aja.
Gaweanku ning omah jek akeh kok.

Febri

: Apa harapan ibu untuk pemimpin terpilih besok?

97

Ibu Is

: Wah, gak mudeng mbak kalau aku yang kayak gitu-gitu.

98

Lampiran 6. Hasil Wawancara dengan Pemandu Karaoke Senior
Hasil wawancara dengan pemandu karaoke 14 agustus 2014
Febri

: Namanya siapa mbak?

Responden

: Tyas

Febri

: Umurnya berapa?

Responden

: 26 tahun

Febri

: Mbak tau gak sejarahnya sembir ini gimana?

Responden

: Aduh mbak, jangan tanya aku. Soalnya aku pendatang dan gak
tau apa-apa tentang daerah sini.

Febri

: Aslinya mana mbak?

Responden

: Purwodadi

Febri

: Kok bisa sampai sini gimana ceritanya mbak?

Responden

: Ya gimana ya mbak, namanya juga butuh uang. Namanya juga
kepepet.

Febri

: Sudah punya anak mbak?

Responden

: Sudah mbak, umurnya 11,5 th

Febri

: Oh, pendidikan terakhirnya mbak apa?

Responden

: Saya dulu SMEA mbak

Febri

: Sebelum kerja disini mbak kerja dimana?

Responden

: Saya baru kerja disini aja mbak. Kira-kira sudah 4 tahunan saya
disini.

Febri

: Terus pekerjaan utamanya mbak apa?

Responden

: Ya cuman jadi pemandu karaoke aja mbak.

Febri

: Ada pekerjaan sampingan gak mbak?

Responden

: Gak ada sih mbak.

Febri

: Memangnya mbak sudah menikah?

99

Responden

: Saya sudah cerai sama suami saya mbak.

Febri

: Oh, maaf ya mbak. Terus kalau boleh tau mbak anaknya berapa?

Responden

: Anak saya baru 1 mbak. Ya sekarang ikut neneknya. Soalnya
yang rawat ibu saya. Saya yang cari uang.

Febri

: Usianya berapa memang mbak?

Responden

: Sudah mbak, umurnya 11,5th

Febri

: Kemarin ikut nyoblos mbak?

Responden

: Iya

Febri

: Pulang purwodadi berarti?

Responden

: Iya mbak.

Febri

: Nyoblos yang mana mbak?

Responden

: Aku coblos semua. Saking bingungnya.

Febri

: Kenapa di coblos semua mbak?

Responden

: Gak tau ya mbak, karena saya piker gak terlalu penting, orang
siapa aja yang jadi juga sama saja mbak. Orang kan mikirnya
kayak gitu kayak gini ya sama aja. Yang penting presiden taulah
kebutuhan rakyat. Gak cumin omong tok. Kan kalau belum jadi
gitu banyak janjinya. Apalagi rakyat kecilkan butuh diperhatikan.

Febri

: Sebenarnya persoalannya mbak apa sih?

Responden

: Ya biasa mbak soal keuangan dan suamiku. Kalau jadi PK itukan
ya sebenarnya bukan kemauan, tapi ya mau gimana lagi. Soalnya
saya ditinggal pergi suamiku. Ya bisa kayak gini ya karena
kepepet.

Febri

: Mbak disini ikut komunitas atau paguyuban?

Responden

: Iya saya ikut, jadi anggotanya.

Febri

: Itu kegiatannya apa aja mbak?

Responden

: Paling ya kumpul-kumpul, terus ini pemeriksaan itu juga kegiatan
paguyuban.

100

Febri

: Biasanya ada perkumpulan berapa kali?

Responden

: 1 bulan sekali mbak.

Febri

: Kalau disini tinggal dimana?

Responden

: Di messnya di café amazone.

Febri

: Banyak PKnya mbak?

Responden

:Ya lumayanlah mbak.

Febri

: Pendapatan perhari berapa mbak?

Responden

: Kalau kita rajin berangkat ya dapat banyak. 500 ribu perhari bisa.

Febri

: Kalau pengeluaran mbak?

Responden

: Ya kalau disini cari uang memang gampang mbak, keluarnya juga
cepat. Tapi saya pingin nabung mbak, buat buka usaha kecilkecilan. Warung atau apa gitu. Target 2 tahun atau berapa tahun
terus keluar dari sini, biar gak kerja disini terus. Soalnya gak
mungkin juga kerja disini terus. Ya paling tidak perbulan itu saya
harus beli kosmetik yang baru. Belum lagi kalau saya bayar latihan
fitness. Paling gak ya sebulan bisa 3 juta.

Febri

: Terus rencana mbak pingin nikah lagi?

Responden

: Ya pingin mbak. Tapi nanti dululah mbak, belum ada yang serius
dan cocok. Soalnya cowok disini ya sama aja, cumin mau menuhin
nafsu aja mbak.

Febri

: Oya, mbak pernah atau sekarang gabung di komunitas atau
organisasi gak?

Responden

: Iya saya ikut, jadi anggotanya. Ya gak terlalu aktif sih mbak.

Febri

: Lhoh, kenapa memang mbak?

Responden

: Soalnya aku juga malah sering pulang ke Purwodadi ok mbak.

Febri

: Emang semenjak kapan mbak gabung di paguyuban itu?

Responden

: Semenjak saya kerja disini saya gabung sama paguyuban mbak.
Soalnya anak baru yang kerja disini harus ikut paguyuban.

101

Febri

: Kalau memang mbak ikut atau gabung dengan paguyuban itu,
mbak menjabat jadi apa?

Responden

: Iya saya ikut, jadi anggotanya

Febri

: Oh, terus di komunitas mbak kemarin sempat di kasih pendidikan
politik menjelang pemilu kemarin gak?

Responden

: Tidak ada sih mbak. Cuman itu saja paling bahas kesehatan kalau
di LSM atau paguyuban. Lagian saya sering pulang mbak,
seminggu 2 kali.

Febri

: Kalau mbak dapat pendidikan politik, bagaimana mbak
mendapatkannya?

Responden

: Saya gak dapat yang soal politik-politik itu mbak. Soalnya setau
saya yang diundang paling kalau acara kayak gitu itu yang punya
karaokeannya.

Febri

: Harapan mbak kedepan apa?

Responden

: Ya mudah-mudahan pak jokowi biasa buat semuanya jadi baik,
adil, bisa mensejahterakan PK-PK. Soalnya kalau kerja PK itukan
pasti dipandang jelek. Saya kan juga pernah keluar negeri buat
kerja, jadi saya juga tau perbedaan luar negeri sama Indonesia.

Febri

: Memangnya apa yang mbak ingin dapatkan dari pendidikan
politik kalau mbak ikut?

Responden

: Wah, aku gak dapat jadi aku gak bisa ngomong apa-apa mbak.
Lagian aku juga gak tertarik sama hal-hal yang berbau politik. Ya
gak suka aja mbak. Soalnya kayaknya dunia politik itu banyak
korupsi.

Febri

: Kalau memang mbak gak dapat pendidikan politik, apa yang
mbak lakukan untuk menyambut pesta rakyat kemarin?

Responden

: Aku coblos semua. Saking bingungnya. Gak tau ya mbak, karena
saya piker gak terlalu penting, orang siapa aja yang jadi juga sama
saja mbak. Orang kan mikirnya kayak gitu kayak gini ya sam aaja.
Yang penting presiden taulah kebutuhan rakyat. Gak cumin omong
tok. Kan kalau belum jadi gitu banyak janjinya. Apalagi rakyat
kecilkan butuh diperhatikan.

102

Febri

: Oh, gitu ya mbak. Terus sebenarnya makna pemilu bagi mbak itu
apa sih?

Responden

: Pemilu itu ya pesta rakyat mbak, kita memilih presiden yang
baru. Tapi kalau mbak tanya soal politik aku gak mudeng mbak.

Febri

: Mbak, menurut mbak pemilu kemarin berguna atau gak buat
mbak dan warga di daerah sini?

Responden

: Gak tau aku mbak. Ya mungkin berguna. Tapi mungkin juga
biasa saja. Soalnya kalau bagi aku biasa aja sih mbak. Aku tetap
begini-begini saja hidupnya.

Febri

: Memangnya yang menjadi persoalan mbak dan warga di sekitar
sini seperti apa sih?

Responden

: Soal keuangan mbak. Lagian disini mau cari uang itu gampang,
tapi keluarnya juga cepat.

Febri

: Terus yang jadi kebutuhan mbak dan warga daerah sini apa ya?

Responden

: Kalau aku sih mbak pinginnya apa-apa murah, kebutuhan seharihari tercukupi, gak usah neko-neko.

Febri

: Oya mbak, penting gak sih mbak aktif dalam berperan di pemilu
kemarin?

Responden

: Ah, gak juga mbak. Soalnya aku juga malas mau nyoblos
sebenarnya. Karena aku juga gak tau siapa-siapa yang nyalon.
Yang aku tau cuman pak Jokowi. Itu pun tau dari teman-teman
kalau pak Jokowi orangnya baik. Orangnya baik kalau memang
Indonesia tetap begini-begini saja ya sama saja.

Febri

: Terus penting gak sih suaranya mbak dikhawal?

Responden

: Ah, gak penting mbak. Iya soalnya juga niat aku gak mau milih
dua-duanya.

Febri

: Oh, gitu ya mbak. Tapi soal pileg kemarin ada caleg yang mbak
kenal gak?

Responden

: Waduh, aku gak ngerti mbak siapa-siapa calonnya. Soalnya
banyak banget sih. Lagian yang harus dicoblos kemarin banyak
banget makannya aku malas. Wong yo nak wis dadi do korupsi ek
mbak. Meh milih yo males.

103

Febri

: Oh, kalau soal programnya caleg ada yang tahu gak?

Responden

: Aku tuh gak tau mbak.

Febri

: Ya udah, kalau missal soal partai. Apa pendapat mbak tentang
partai politik yang ada?

Responden

: Ya yang aku tau cumin partai PDIP, Golkar, Demokrat, PKB,
terus apalagi ya. Lupa aku mbak. Wah, gak tau aku mbak. Partai
politik itu yang missal ada orang mau jadi DPR harus masuk partai
dulu gitu ya mbak. Aku gak mudeng soalnya.

Febri

: Terus ada gak mbak program partai yang tepat untuk warga sini?

Responden

: Walah kuwi meneh. Aku ora reti mbak.

Febri

: Oh, iya mbak. Terus ada partai politik yang jadi favoritnya mbak
gak?

Responden

: Gak ada mbak.

Febri

: Kalau memang gak tau program-programnya partai, bagaimana
caranya partai po

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal : Studi Kasus Pemandu Karaoke di Desa Sarirejo Kota Salatiga

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal : Studi Kasus Pemandu Karaoke di Desa Sarirejo Kota Salatiga T1 352010011 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal : Studi Kasus Pemandu Karaoke di Desa Sarirejo Kota Salatiga T1 352010011 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal : Studi Kasus Pemandu Karaoke di Desa Sarirejo Kota Salatiga T1 352010011 BAB IV

1 2 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal : Studi Kasus Pemandu Karaoke di Desa Sarirejo Kota Salatiga T1 352010011 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindakan Politik Pemiluyang Dilakukan Perempuan Marginal : Studi Kasus Pemandu Karaoke di Desa Sarirejo Kota Salatiga T1 352010011 BAB VI

0 1 8

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Pekerja Perempuan Malam (Pemandu Karaoke) di Hiburan Malam Sari Rejo

0 1 12

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Interpersonal Lady Companion dalam Melayani Pengunjung di Kawasan Karaoke: Studi pada Karaoke Mini 2 Sarirejo Kecamatan Sidorejo Salatiga

0 0 10

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Interpersonal Lady Companion dalam Melayani Pengunjung di Kawasan Karaoke: Studi pada Karaoke Mini 2 Sarirejo Kecamatan Sidorejo Salatiga

0 0 13

BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Wisata Karaoke - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Aktor dalam Pengendalian Pemanfaatan Ruang Sarirejo, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga

0 1 9