KONTRIBUSI SIKAP SISWA TERHADAP KEPATUHAN DALAM PENDIDIKAN OLAHRAGA KEPADA PRESTASI BELAJAR DALAM PROGRAM INTI: Studi Deskriptif-Analitis terhadap Siswa-siswa SMA Negeri se-Kodya Bandung pada Tahun 1988.
KONTRIBUSI SIKAP SISWA TERHADAP KEPATUHAN DALAM
PENDIDIKAN OLAHRAGA KEPADA PRESTASI BELAJAR
DALAM PROGRAM INTI
(Studi Deskriptif-Analitis terhadap Siswa-siswa SMA Negeri
se-Kodya Bandung pada Tahun 1988)
TESIS
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
Program Pasca Sarjana
Bidang Studi Pendidikan Umum
Oleh :
TEDDY WIRATNO
494/G/XVI-8
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1994
DAFTAR
ISI
Halaman
RATA PENGANTAR
i
UCAPAN TERIMA KASIH
iii
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
BAB
I
ix
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B.
BAB
II
Perumusan
1
Masalah
10
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
12
13
E.
F.
13
15
Variabel Penelitian
Garis-Garis Besar Pembahasan Masalah
LANDASAN TEPROTIS PEMBENTUKAN PRESTASI
BELAJAR DIHUBUNGKAN DENGAN FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA
A. Posisi Kepatuhan Siswa dalam Hubungannya dengan Prestasi Belajar
B. Landasan Teoritis tentang Prestasi
Belajar
1. Pengertian tentang Belajar
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prestasi Belajar
3. Pengertian tentang Prestasi
Belajar
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prestasi Belajar
C. Hubungan antara Kepatuhan Siswa
dengan Prestasi Belajar
1. Pengertian Kepatuhan
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Disiplin
D. Pendidikan Olahraga sebagai Salah
Satu Upaya untuk Meningkatkan Sikap
Kepatuhan
1. Kajian Penyampaian Bidang Studi
Pendidikan Olahraga di SMA
vi
17
22
22
24
29
31
35
35
41
/
44
44
2. Usaha-usaha Pendidikan Olahraga
dalam Meningkatkan Kepatuhan
Siswa
a. Usaha-usaha Preventif
b. usaha-usaha Korektif
50
50
50
E. Norma dari nilai Pendidikan Olahraga
bagi Pengembangan Pendidikan
1.
Sumber-Sumber Nilai di Sekolah
...
2. Nilai-nilai Pendidikan Olahraga
bagi Peningkatan Kepatuhan
3.
III
54
IV
56
PROSEDUR PENELITIAN
A. Langkah-langkah Penelitian
58
B.
59
Asumsi Penelitian
C. Hipotesis Penelitian
D. Populasi dan Sampel
E. Prosedur Penentuan Sampel
60
61
64
F.
66
Metode Penelitian
G. Penjabaran Konsep-Konsep Teoritis,
Empiris dan Analitis
H. Alat Pengumpul Data
70
72
I.
J.
Pemberian Skor Alat Ukur
Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur.
73
75
1. Uji Validitas Alat Ukur . .
2. Uji Reliabilitas Alat Ukur
76
80
Teknik Analisis Data
82
K.
BAB
52
Norma dan Nilai Pendidikan Olah
raga bagi Pengembangan Pendidikan.
BAB
51
PELAKSANAAN PENELITIAN, PENGOLAHAN DATA
DAN HASIL PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
BAB
V
Persiapan Pengumpulan Data
Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analisis Data
Deskripsi Hasil Pengolahan Data
....
83
84
86
93
PEMBAHASAN HASIL-HASIL PENELITIAN,
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Pembahasan Hasil-hasil Penelitian
...
97
B. Kesimpulan
C. Implikasi
108
109
D.
Keterbatasan Penelitian
Ill
E.
Penutup
113
DAFTAR PUSTAKA
114
LAMPIRAN-LAMPIRAN
118
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Paradigma Penelitian
15
2. Model Interaksi Belajar Mengajar oleh
M.J. Dunkin and B.J. Biddle, 1974
21
3. Tingkat Perkembangan Moral Kohlberg
36
4.
Standard Umum Prasarana Sekolah dan Sarana
Olahraga Kesehatan
104
5. Spektra Cabang Olahraga dalam Hubungannya
dengan Kegiatan Olahraga di Sekolah yang
Ideal
105
viii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Perhitungan Sumber Data Uji-Coba
65
2. Penyebaran Sumber Data Penelitian SMAN
se-Kotamadya Bandung yang diwakili oleh
Enam Sekolah Menengah Atas Negeri .,
69
3. Variabel Independen X, Penjabaran
Konsep-konsep Teoritis, Empiris dan
Analitis
70
4. Kisi-kisi Pernyataan Kepatuhan Siswa
72
5. Contoh Perhitungan Pembobotan Sebuah
Item Posit if yang di Uji-Cobakan
78
6. Gambaran Perhitungan Nilai t untuk
Sebuah Item Negatif
79
7. Harga-Harga Statistik yang dipakai
dalam Penelitian
88
8. Rekapitulasi Hasil-Hasil Uji Normalitas
Distribusi
•••-
89
9. Harga-Harga yang Perlu untuk Uji
Bartlett
90
IX
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Rftiakang Masalah
Dalam
jelas
pembukaan
dinyatakan
negara
Indonesia
bangsa.
Undang-undang
bahwa
salah
adalah
untuk
satu
Dasar
tujuan
1945
pembentukan
mencerdaskan
Betapa pentingnya mencerdaskan
secara
kehidupan
kehidupan
bangsa
dapat disangkal, karena bangsa yang cerdaslah
tidak
yang
dapat mengisi kemerdekaannya, dan dapat mencapai tujuannya
secara utuh dan lengkap.
Berhasil
datang
sangat
tidaknya pembangunan pada masa
yang
ditentukan oleh keadaan
pendidikan
dunia
sekarang. Dengan perkataan lain, pendidikan adalah
akan
proses
pembentukan manusia seutuhnya, dan bertujuan untuk mengembangkan
aaspek-aspek kepribadian yang ada pada
dividu,
fisik-psikis,
iman-ilmu-amal.
kognisi,
afeksi,
diri
in-
psikomotor
dan
Pendidikan manusia seutuhnya, dan
bertu
juan untuk berkembangnya secara optimal dan wajar dimensidimensi
kepribadian yaitu emosional, intelektual,
sosial
dan moral religius.
Demikian
pentingnya
pengembangan
dimensi-dimensi
tersebut dalam pembentukan manusia seutuhnya, maka sejalan
dengan
Dasar dflXL Tutuan Pendidikan Nasional, yang
dican-
tumkan dalam GEHH., sesuai T_ap_ HER Ho_. II/MPR/1993 sebagai
berikut
:
Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh,
cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja,
profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta
sehat jasmani dan rohani.
Sehubungan dengan Tujuan Pendidikan Nasional seperti
dikemukakan di atas, tergambarlah bahwa manusia
Indonesia
seutuhnya
yang akan diupayakan oleh pendidikan
mempunyai
ciri-ciri
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
ngetahuan,
yang
berkecerdasan, terampil mempunyai
berpe-
kepribadian
kuat dan budi pekerti yang tinggi serta cinta
tanah
air. Mengacu pada pasal 31 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945
menetapkan
bahwa setiap warga negara berhak untuk
menda-
patkan pendidikan, maka Undang-Undang Dasar terebut
mewa-
jibkan sistem pendidikan dan pengajaran nasional.
Sekolah merupakan wadah tempat mendidik dan mengajar
serta mengembangkan potensi anak didik atau siswa semaksi-
mal
mungkin,
agar memiliki bekal yang
memadai
hidup dewasa. Untuk menciptakan suasana yang
sehingga
memumgkinkan
proses belajar-mengajar dapat dilaksanakan secara
efektif
dan berdisplin. Aspek disiplin yang dimaksud adalah kepat
uhan
yaitu suatu ukuran ketaatan seseorang terhadap
tertib,
peraturan atau norma yang berlaku
Diharapkan
dengan
kepatuhan itu bsgi
secara
siswa
tata
sadar.
berpengaruh
terhadap prestasi be lajamya.
Permasalahan
ini
utama yang menjadi titik
adalah tingkat kepatuhan siswa dalam
tolak
mengikuti
studi
mata
pelajaran
pendidikan
prestasi
belajar.
Olahraga dan
Prestasi
pengaruhnya
belajar
terhadap
bukanlah
merupakan
sesuatu hal yang berdiri sendiri, tetapi banyak aspek yang
berkaitan dengannya. Rasanya diakui, bahwa belajar
garuhi
oleh
banyak faktor. Secara
garis
dipen-
besar
faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar itu adalah faktor
nal,
inter
yaitu faktor-faktor yang ada didalam diri siswa
itu
sendiri dan faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang ada
diluar diri
siswa.
Prestasi
pencapaian
belajar
usaha
itu, jika di kaji
belajar
dari
ialah
seseorang,
tingkat
yakni
suatu
perubahan yang terjadi dalam diri individu yang dimanifestasikan
dalam
perbuatan, skill, tingkah laku
dan
dapat
dilihat melalui nilai hasil belajar yang diperoleh indivi
du
dari sekolahnya. Baik secara informal,
non
formal
remaja
itu
pendidikan itu bertujuan agar
kelak
di kemudian hari
formal
maupun
anak-anak
memiliki
sikap
dan
dan
prilaku yang baik dan berfungsi di masyarakat. Di sekolah,
tugas
mengembangkan disiplin dibebankan
kepada
sekolah dan para guru. Disiplin di sini berarti
yaitu
tib,
pimpinan
kepatuhan
suatu ukuran ketaatan seseorang terhadap tata
peraturan
Seorang
siswa
atau
norma yang
berlaku
yang dikatakan disiplin
siswa tersebut secara sadar mampu
secara
atau
ter-
sadar.
patuh
mentaati peraturan
kolah. Di samping peraturan itu sendiri, materi
jika
se
pelajaran
yang disajikan selain bertujuan agar siswa memiliki penge-
tahuan
dan keterampilan juga diharapkan adanya
sikap
sehingga lahir perilaku yang sesuai
perubahan
dengan
tujuan
pendidikan. Mampu berperilaku disiplin atau patuh baik
sekolah
maupun dilingkungan masyarakat.
Telah
di
dikatakan
bahwa semua bidang studi mempunyai tujuan kurikuler seper
ti
itu,
dari berbagai kegiatan
belajar
tersebut
memperoleh pengalaman dan latihan sehingga timbul
siswa
peruba
han perilakunya sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Dalam
perilaku
penelitian
ini diharapkan
adanya
perubahan
melalui proses belajar mengajar pendidikan
Olah
raga, sehingga perpengaruh pula terhadap prestasi belajar-
nya. Sedangkan tujuan pendidikan Olahraga dikemukakan oleh
Knapp
(1953:70)
antara
sosial seperti kerja sama,
mengembangkan
diri,
lain
pengembangan
sifat-sifat
toleransi. Juga bertujuan untuk
emosi seperti mampu menyesuaikan diri
penyesuaian
terhadap orang lain dan
rasa
sen
percaya
diri.
Pada
bahwa
sendiri
Abdul
belajar
ialah
seperti
bagian terdahulu tesis ini
prestasi
tetapi
Rauf
belajar bukanlah satu
banyak aspek lain
(1976:232-234),
dipengaruhi
telah
hal
yang
yang
bahwa
faktor,
sikap dan kebiasaan belajar dan
berdiri
mempengaruhinya.
Menjelaskan
oleh beberapa
dikemukakan
faktor
prestasi
antara
lain
emosional,
perasaan ragu-ragu yang dirasakan individu
dalam
proses belajar. Prestasi belajar yang baik sangat didambakan oleh masyarakat, orangtua siswa dan bangsa, yang dapat
membentuk manusia berkualitas yang berguna bagi
pembangu-
nan.
Pengembangan
perilaku siswa seperti tersirat
tujuan
tersebut melalui proses belajar
faktor
guru lebih dominan dalam membimbing
dalam
mengajar,
dimana
siswa
kearah
prilaku yang diharapkan. Oleh karena itu, keteladanan
penampilan
guru
olahraga
dalam
saat
belajar
dan
mengajar
diproses sangat menentukan. Disamping itu materi pelajaran
Olahraga mengandung aturan-aturan bermain, aturan
ba,
sehingga
akan
peraturan-peraturan
membimbing
permainan.
siswa
Jadi
berlom-
untuk
melalui
mentaati
pendidikan
oleh raga di sekolah , diharapkan selain timbul
perubahan
perilaku yang tampak mata (o_y_sx±.), juga yang tidak
tampak
mata (covert) seperti percaya diri, sportivitas, dan
lainnya. Pendidikan olah raga memungkinkan menjadi
yang
sarana
untuk memperkembangkan kemampuan-kemampuan potensial siswa
karena pada hakekatnya pendidikan olahraga bersumber
gerak
dari
rumit
siswa
pola
dan
dan dlakukan oleh siswa itu
gerak yang sederhana hingga
sendiri,
pola
kompleks. Sehubungan dengan hal
mulai
gerak
ini,
dari
yang
Neilson
(1966:3) mengemukakan berikut ini.
Phisical education activities give expression to the
natural
tendencies of children which are shown iswa
dan
berlaku
setiap
menghasilkan
taat
di
poeraturan
sikap
dan
prilaku kepatuhan.
Hasil
mengajar,
belajar merupakan output dari proses
dimana
faktor siswa, guru dan
belajar
kepala
sekolah
serta lingkungan sosial sekitar sekolah dapat mempengaruhi
keberhasilan belajar tersebut. Bagaimana kontrlbusi
faktor
tersebut
dilihat
prestasi
dari
setelah mengikuti pendidikan
tingkat kepatuhannya
belajarnya
olah
berpengaruh
masih belum jelas, oleh
semua
raga
terhadap
karena
itu
perlu diteliti.
Masalah
terhadap
masalah
pentingnya kepatuhan siswa dan
prestasi
yang
belajar,
pengaruhnya
sekurang-kurangnya
perlu dijelaskan yaitu
masalah
ada
dua
pentingnya
kepatuhan siswa dan masalah prestasi belajar siswa.
1. Masalah Pentingnya Kepatuhan Siswa
Inti permasalahan
tersebut bertolak
dari
beberapa
atau latar belakang pemikiran, baik
yang
bersifat
teoritis maupun yang bertolak dari gejala-gejala
empiris.
pokok
Secara empiris, salah satu masalah pendidikan yang
banyak
disoroti masyarakat adalah masalah prestasi belajar
yang
dinilai rendah. Dari penilaian tampak
jangan
antara
tasinya
apa yang diharapkan
siswa
suatu
siswa
kesen-
sebagai
dengan apa yang dicapai secara nyata
pres-
oleh
siswa
sendiri. Gejala demikian membuat masyarakat ingin
mencari
jawaban, apakah kesenjangan prestasi belajar yang
terjadi
mempunyai
dirinya.
hubungan
dengan
kondisi
siswa
Yang berasal dari kondisi siswa
sebagian
masyarakat
kecendrungan
menghubungkannya
beranggapan
jukkan
diluar
sebagai
remaja
dengan
adanya
kenakalan remaja, sehingga menirabulkan
berbagai pihak. Kalau kondisi ini
hatian
atau
benar,
bahwa berkembangnya kenakalan
per-
penulis
remaja
menun-
bahwa terjadi penurunan tingkat kedisiplinan
tingkat
kepatuhan
dalam diri siswa sebagai
atau
pelajar
dan
remaja.
Untuk
ditunjang
meningkatkan
suasana
yang
prestasi
dapat
belajar
siswa
memungkinkan
terjadinya
proses belajar mengajar yakni kepatuhan siswa itu
dalam
melaksanakan
Dalam
hubungan
bagaimana
dapat
proses belajar mengajar
dengan bidang studi
menempatkan sikap
perlu
sendiri
di
sekolah.
pendidikan
olahraga
kepatuhan
siswa
itu
sebagai faktor yang penting mengingat pendidikan olah raga
sebagai salah satu bentuk pendidikan moral dan fisik
menekankan
pada semua aspek yaitu kognitif,
psikomotor.
belum
Dalam
cukup
arti
hanya
bahwa
menitik
afektif
penyempurnaan
beratkan
pada
lebih
Pendidikan
banyak
pada
dikatakan
faktor
pendidikan
perhatian
pendidikan
mencapai hasil yang
dan
pendidikan
intelektual saja, tetapi harus diimbangi dengan
yang
yang
jasmani.
sempurna
tercapai suatu keadaan dimana terdidik memiliki
jika
kemampuan
intelektual dan perkemabangan jasmani yang optimal.
Dalam
ketiga
masalah ini,
kemampuan
Fraenkel
(kognitif,
afektif
tersebut dalam suatu keseimbangan.
keutuhan
(1981:15)
Oleh
sebab
salaing
pembentukan
merediasi
sikap
memerlukan
informasi-informasi tenatang nilai. Dalam
attitudes
which
David
Krech
sikap
suatu
berbuat
ini
dengan
psikomotor)
kemampuan
bungan
sesuai
itu
dan
Ketiga merupakan
dimana satu dengan yang lain
(mempengaruhi).
menempatkan
(1982:186)
yang
dan
diplih
hu
menuliskan
"the
of individual are shaped by the information
he is exposed". Informasi dan nilai ini
to
diharapkan
akan didapat memlalui bidang studi pendidikan olah raga di
sekolah.
Pengetahuan, kesadaran, kemampuan dan
kegemaran
melakukan kegiatan olahraga yang benar akan diperoleh jika
siswa
dengan
mengikuti
demikian
kerelaannya
pendidikan
selalu
terlibat
bidang studi itu,
dan
patuh
sehingga
dengan
siswa akan dapat melihat bidang studi itu
dalam
perspektif yang benar.
Sedangkan
kemauan untuk melibatkan
kepada
sesuatu
kegiatan menurut Amiatai Etzioni (1975:5) ada tiga
bentuk
sebagai dasar perbandingan yaitu : (1) coersive p_e2w_flx_, (2)
remunerative
bentuk
p_p_Hflr_, dan (3) normative p_QHfir.. Dari
ini
suatu
keterlibatannya
dalam
kelompok karena terpakasa atau dipaksa, yang
kedua
yaitu
masing-masing berarti
ketiga
keterlibatannya
menguntungkan
sertaannya
dirinya,
itu
karena
ada
faktor
dan yang terakhir
ialah
memang sudah menjadi norma-norma
yang
keikut-
dalam
suatu
kelompok itu.
Sedangkan
kajian
dalam
tesis
ini
kepatuhan
kerelaan dalam mengikuti pendidikan olah raga
kerelaan
yang didasarkan dari dirinya sendiri
paksaan
maupun
keterlibatan
secara
sadar.
melihat
itu
untung
dan
dimaksudkan
tanpa
ruginya
memang diperlukan oleh
ada
tetapi
siswa
Sehingga diharapkan kepatuhan
dan
tersebut
yang
tidak
dipaksakan akan berkembang didalam keterlibatannya
dengan
bidang-bidang
bidang
studi yang lain, disini dimaksudkan
studi yang termasuk dalam program inti secara keseluruhan.
Menunjuk
kepada apa yang telah
dikemukakan
diatas
dapatlah disebutkan bahwa kemampuan siswa didalam menyerap
tujuan pendidikan olahraga sebagai masukan informasi dalam
rangka pembentukan sikap dan prilakunya yang sesuai dengan
norma-norma dan nilai olahraga, tergantung pada
siswa
kepatuhan
itu sendiri. Dengan demikian faktor kepatuhan
oleh
10
siswa dapat kita tempatkan sebagai salah satu faktor
yang
penting dalam mengkaji prestasi belajar siswa.
2. Masalah Prestasi Belajar Siswa
Pada
dengan
yang
dasarnya
persatasi
belajar
penguasaan terhadap bidang
siswa
berkenaan
pengetahuan
tertentu,
menjadi miliki seseorang akkibat dari belajar,
diukur
ddan
dinilai
terntentu.Sejauh
belajar,
dalam
dengan
suatu
pembobotan
mana prestasi yang dicapai
rangka tujuan
sasaran
yang
siswa
dalam
pendidikan
yaitu
perubahan tingkah laku atau yang non-tingkah laku.
Tinggi
rendahnya
ukuran
preswtasi
belajar para
siswa
menjadi
dirinya. Dari prestasi belajar yang dihasilkan oleh
itu
yang menjadi ukuran orang tuanya, patuh dan
siswa
tidaknya
siswa itu di dalam mengikuti pendidikan di sekolah.
B.
Perumiaan Masalah
Berdasarkan
telah
dikemukakan
suasana
dapat
latar
belakang
sebelumnya
masalah
yaitu
seperti
untuk
yang memunghkinkan agar proses
menciptakan
belajar
mengajar
dilaksanakan secara efektif dan berdaya guna,
setiap
sekolah perlu diperhatikan aspek
disiplin
yang
dimaksud
disini
yang
disiplin.
adalah
maka
Aspek
meliputi
aktivitas,tindakan yang dilakukan dalam usaha meningkatkan
tingkat
terhadap
tersebut.
kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan
aturan,
tata
tertib yang
berlaku
Diharapkan dengan sikap kepatuhan
dan
di
yang
taat
sekolah
tinggi
11
itu
bagi siswa berpengaruh terhadap prestasi
Permasalahan
utama
adalah
melalui
timbul
perubahan
yang menjadi titik
pendidikan olah
belajarnya.
tolak
raga
studi
diharapkan
perilaku yang tampak
selain
juga
mata,
ini
yang
tidak tampak mata serta percaya diri, tanggung jawab, rasa
patuh dan taat, sportivitas dan lainnya. Bila siswa
terbiasa
dengan aturan-aturan bermain atau
berolah
maka para siswa memiliki kesadaran, kemampuan untuk
dan taat terhadap peraturan atau tata tertib yang
di sekolah dan mampu menyesuaikan dengan setiap
sehingga
diharapkan
kepatuhan.
akan
Selanjutnya
berkembang
bidang
menghasilkan
studi
sikap
kepatuhan yang
yang lain dan
akan
raga
patuh
berlaku
peraturan
dan
perilaku
tidak
di dalam keterlibatnnya
sudah
dipaksakan
dengan
mempengaruhi
bidangprestasi
belajarnya.
Seperti
masalah,
proses
melalui
dikemukakan
dalam
yaitu kepatuhan siswa dapat
belajar
adalah:
mana
telah
pendidikan
"Bagaimana
proses
yang
siswa
melalui
perumusannya
dapat
belajar pendidikan olah raga
kepatuhan tersebut
belakang
berkembang
olahraga
kepatuhan
latar
berkembang
dan
berkontribusi terhadap
sejauh
prestasi
belajarnya?"
Berdasarkan
dikemukakan
pernyataan
masalah
rumusan masalah melalui
penelitian sebagai berikut:
tersebut
beberapa
di
atas
pertanyaan
12
1. Bagaimana tingkat kepatuhan siswa SMA Negeri
Kotamadya
Bandung dalam mengikuti proses belajar pendidikan
olah
raga?
2. Seberapa
besar kontribusi sikap kepatuhan
siswa
ter
hadap prestasi belajar ?
3. Seberapa besar kontribusi prestasi belajar siswa kepada
sikap kepatuhan siswa ?
Untuk
menjawab pertanyaan itu, pada kesempatan
ini
dilakukan penelitian yang dituangkan pada tesis ini dengan
judul
"
Kontribusi Sikap Siswa Terhadap
Kepatuan
Pendidikan Olahraga kepada Prestasi Belajar dalam
Inti.
dalam
Program
(Studi Deskriftif-Analitis terhadap para siswa
SMA
Negeri se-Kotamadya Bandung tahun 1988).
C. Tu.iuan Penelitian
Berdasarkan
permasalahan dan perumusan
masalah
di
atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Memperoleh gambaran tentang tingkat kepatuhan siswa SMA
Negeri di Kotamadya Bandung.
2. Untuk mengetahui kontribusi sikap kepatuhan siswa
ter
hadap Prestasi Belajar.
3. Mengetahui
kontribusi
sikap kepatuhannya.
prestasi
belajar siswa
kepada
13
D. Kegunaan Penelitian
Studi
ini
kepatuahan,
mengikuti
ini
khususnya
segi
perhatian
sikap
pada
kepatuhan
memberikan
sumbangan
bagi
masalah
siswa
proses belajar mengajar. Diharapkan
dapat
formal,
memusatkan
dalam
penelitian
dunia
pendidikan
informal maupun non formal dari segi teori
praktis,
rangka
dalam mengelola program
meningkatkan
atau membina
maupun
pendidikan
kepatuhan
dalam
para
siswa
untuk mencapai prestasi belajarnya.
Penelitian
ini
akan
mengungkap
seberapa
besar
kontribusi sikap kepatuhan siswa terhadap prestasi belajar
siswa
akan
SMA Negeri di Kotamadya Bandung.
mengungkap
berkontribusi
besar
sebaliknya
prestasi
belajar
kepada sikap kepatuhan siswa.
Informasi
pihak
seberapa
Atau
tersebut
sangat
bermanfaat
bagi
semua
terutama bagi siswa, bagi guru, kepala sekolah
lembaga
pendidikan dalam rangka
peningkatan
dan
efektivitas
pengajaran dan peningkatan sikap kepatuhan siswa.
E.
Variabel Penelitian
Untuk
dikemukakan,
menuntun
perumusan
masalah
yang
telah
maka penelitian ini hanya difokuskan
kepada
dua variabel yaitu :
1. Kepatuhan siswa dalam mengikuti pendidikan
raga. Variabel ini merupakan variabel independen.
olah
14
2.
tercakup
Prestasi
dalam
belajar siswa dari bidang
progaram
inti.
Variabel
studi
ini
yang
merupakan
variabel dependen (variabel tidak bebas).
1.
dijabarkan
S_ikap_
Kepatuhan
menjadi
tiga
£isH&
aspek,
(X).
untuk
Variabel
lebih
ini
jelasnya
dibuatkan kisi-kisinya, yaitu yang tertuang dalam tabel 3.
Untuk efisiensi dan efektivitas dalam pembuatan angket dan
mengerjakannya,
variabel
itu
maka
ketiga aspek yang
dijadikan satu,
namun
tercakup
penyebaran
dalam
itemnya
tetap dalam kelompoknya.
2.Prestasi Belajar (Y). Variabel ini diperoleh
hasil
belajar
sudah
merupakan
siswa berdasarkan tes-tes
nilai akhir pada
yang
semester
ditempuh,
empat.
prestasi belajar diperoleh peneliti dari Kanwil
pencapaian
meliputi
delapan
belajar
mata
siswa.
Prestasi
pelajaran
yang
Data
Depdikbud
Jawa Barat melalui masing-masing sekolahnya, dalam
nilai
dari
bentuk
belajar
tergabung
program ini. Kedua variabel diatas saling berhubungan
dapat digambarkan dalam paradigma di
ini
dalam
dan
halaman berikut ini.
15
Gambar 1 : Paradigma Penelitian
1/
Keterangan gambar :
= Kepatuhan siswa
= Ketaatan Siswa Terhadap Peraturan Sekolah
= Ketaatan Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah
= Ketaatan Siswa Terhadap Etika Sosial
= Prestasi Belajar Program Inti
F. Garis-garis Baaax. Peabahaaan Masalah
Berdasarkan pada permasalahan yang telah
kan,
maka dalam penulisan tesis ini
dikemuka
berturut-turut
akan
dibahas landasan teoritis guna mendukung permasalahan yang
akan diteliti. Landasan teoritis dimaksudkan bertolak dari
ihti permasalahan yaitu masalah hubungan antara
kepatuhan
siswa dalam mengikuti pendidikan olahraga dengan
prestasi
belajarnya.
Untuk
pembahasan ini
terlebih
dahulu
akan
16
dikemukakan landasan teoritis pembentukan prestasi belajar
dihubungkan
Kemudian
yaitu
dengan
akan
faktor-faktor
dikemukakan
kepatuhan
pula
siswa dalam
yang
mempengaruhinya.
posisi
keterlibatannya
hubungannyadengan
prestasi
belajar mengajar.
Diasumsikan
merupakan
pula
bahwa
kepatuhan
faktor satu-satunya yang
siswa
berpengaruh
tidak
terhadap
prestasi belajar siswa, tetapi dengan faktor-faktor
nya secara bersama saling berinteraksi daalam satu
lain
proses
belajar mengajar.
Bab selanjutnya akan dikemukakan prosedur penelitian
sebagai
acuan
dan kerangka
langkah-langkah
penelitian,
dimulai
penelitian, metode, alat pengumpul
dengan
data,
validitas dan reliabilitas alat ukur.
Pelaksanaan
penelitian
penelitian, pengolahan data
di bab keempat yang dimulai
dengan
dan
hasil
persiapan
pengumpulan data, serta hasil-hasil pengolahan data.
Secara detail hasil penelitian dan pembahasan
dalam
bentuk kesimpulan, implikasi akan dibahas di bab lima.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
Pada
dan
bagian ini akan dijelaskan
metode
dalam
mengenai
langkah-langkah serta teknik
pelaksanaan
digunakan
menyangkut
penyusunan dan penilaian alat pengumpul data,
pengambilan
pengumpulan
data,
Hal
yang
ini
sampel,
penelitian.
prosedur
analisis
data
dalam
rangka
menguji hipotesis yang diajukan.
A. Langkah-langkah Penelitian
Pelaksanaan penelitian lapangan didahului oleh bebe
rapa persiapan administratif dan persiapan teknis. Langkah
pertama setelah adanya masalah, ditentukan topiknya,
lalu
dibuat rancangan penelitiannya dan dilanjutkan dengan
strumen
penelitian (berupa kuesioner). Setelah
rancangan
penelitian dan instrumen penelitian beberapa kali
dan
in
disusun
direvisi, untuk memperoleh instrumen yang tepat,
ak-
hirnya instrumen dapat diujicobakan.
Persiapan administratif yang perlu diselesaikan
tuk
penelitian ini, nenbuat surat-surat
ijin
un
penelitian
dari Rektor IKIP Bandung dan FPS-IKIP Bandung, selanjutnya
ke
Direktorat
Sosial
Politik Propinsi
Jawa
Barat
Kantor Wilayah P dan K Propinsi Jawa Barat. Setelah
dan
surat
ijin Penelitian beres dan instrumen penelitian siap diujicobakan, kemudian ditentukan sampel penelitiannya dan ujicoba dilaksanakan.
Hasil
bilitas
ujicoba, kemudian diuji validitas dan
dengan
analisis
kulitatif
58
dan
relia
kuantitatif.
59
Selanjutnya
pembimbing,
penambahan,
hasil analisis di konsultasikan
dan
mengalami
perubahan
karena instrumen berdasarkan
kuantitatif
menunjuk-kan
reliabilitas
yang
penyebaran
sedikit
validitas
angket
yang
hasil
yang
cukup meyakinkan.
dengan
analisis
memadai
Akhirnya
se-sungguhnya
atau
dan
dilakukan
terhadap
para
responden.
Penyebaran
Negeri
angket
pada responden
di
sekolah
SMA
di Kotamadya Bandung dilaksanakan mulai tanggal
2
April 1988 sampai dengan 30 April 1988.
B.
Asumsi Penelitian
Asumsi-asumsi
tolak
pemikiran
keseluruhan
yang
dimaksudkan
disini
yang akan memberikan
proses
penelitian ini,
merupakan
titik
batas-batas
dalam
sehingga
ditarik nanti sebagai hasil penelitian
kesimpulan
akan
berada
dalam batas-batas keberlakuan sepanjang asumsi-asumsi ter
sebut dapat dipenuhi.
Berdasarkan
atas,
pokok permasalahan dan sub
masalah
kepatuhan siswa yang dalam kegiatan proses
di
belajar
mengajar yang dilakukan di sekolah memungkinkan terjadinya
peningkatan prestasi belajar.
Adapun asumsi-asumsi dimaksud ialah sebagai berikut:
1.
Keikutsertaan
siswa dalam
kegiatan
pendidikan
olahraga diharapkan akan mengadopsi segala norma-norma dan
nilai olahraga yang dilakukannya,
termasuk norma-norma dan
nilai yang melandasi tumbuhnya kepatuhan siswa.
2. Tingkat kepatuhan itu berbeda pada setiap siswa.
60
3.
relasi
Prestasi
belajar siswa merupakan
hasil
inter-
banyak faktor.
4.
Terjadinya
kemungkinan
peningkatan
prestasi
belajar
itu
besar tidak hanya disebabkan kepatuhan
siswa
saj a.
5.
Tingkat
sikap
kepatuhan
siswa
dapat
diukur
melalui alat ukur skala pendapat model Likert.
6.
Data
prestasi
diolah
kuantitatif tentang
kepatuhan
belajar yang termasuk dalam Program
dan
pendekatan
dianalisis
kuantitatif
secara kualitatif
dan
dengan
dan
menggunakan
hasilnya
siswa
Inti
dan
dapat
pendekatan-
dapat
disimpulkan
inferensial.
c- Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pada masalah dan asumsi yang telah dike
mukakan,
langkah
maka
perlu dirumuskan hipotesis
untuk memecahkan permasalahan yang
kerja
sebagai
akan
diseli-
diki.
Dalam penelitian ini hipotesis utama yang
dikemuka
kan adalah sebagai berikut : Terdapat kontribusi kepatuhan
siswa
dalam
mengikuti
pendidikan
olah
raga
terhadap
prestasi belajarnya.
Adapun
sebagai sub hipotesis dan sekaligus
sebagai
pertanyaan penelitian, yaitu sebagai berikut s
1. Terdapat kontribusi yang berarti
siswa
terhadap
belajarnya ?
peraturan
sekolah
antara ketaatan
terhadap
prestasi
61
2.
Terdapat kontribusi yang nyata
terhadap
tata
tertib
sekolah
antara
terhadap
ketaatan
prestasi
bel
ajarnya ?
Terdapat kontribusi yang nyata antara
3.
peraturan
siswa terhadap etika sosial terhadap prestasi belajarnya ?
4.
Terdapat kontribusi antara kepatuhan siswa
dalam
mengikuti olahraga terhadap prestasi belajarnya ?
5.
Terdapat
kepatuhan
tinggi
perbedaan nyata antara
dengan siswa tingkat
siswa
tingkat
kepatuhan
rendah
dalam prestasi belajarnya ?
Terdapat perbedaan tingkat kepatuhan siswa
6.
antar
keenan siswa SMAN di Kotamadya Bandung ?
D.
Populasi
Sesuai
dan
Sampel
dengan
tujuan penelitian ini,
yaitu
untuk
mendapatkan kesimpulan sementara dari objek yang diteliti,
maka perlu dicari karakteristik populasi yang diteliti.
Pengertian
dan konsep populasi seperti
Kerlinger adalah
: "A population is defined as all
of any well-defined class of
(Kerlinger,
gota dari
people,
sebagai
members
1966 : 52). Populasi adalah keseluruhan
kelompok orang,
ang-
pedristiwa atau kejadian-kejadi-
Sudjana (1982 : 5)
berikut
oleh
event or objects".
an yang telah dibatasi secara cermat.
menurut
dikemukakan
atau Ostle
Sedangkan pengertian
(1963
: 44)
adalah
:
Populasi adalah totalitas semua nilai yang
mungkin,
hasil
perhitungan ataupun
pengukuran,
kuantitatif
maupun
kualitatif daripada
karakteristik
tertentu
mengenai
sekumpulan
objek yang lengkap dan
jelas
yang ingin dipelajari. Adapun sebagian yang telah di
ambil dari populasi tersebut disebut sampel.
62
Bertalian dengan konsep populasi yang diutarakan
atas,
maka
yang menjadi populasi penelitian
ini
keseluruhan karakteristik kepatuhan siswa dalam
dengan
prestasi
belajar
pada
SMA
Negeri
di
adalah
kaitannya
se-Kotamadya
Bandung.
Dalam
menentukan sampel digunakan
sampel
purposif
yang ditarik dengan sengaja (non-random) karena alasan
ketahuinya
sifat-sifat sampel, menurut Winarno (
di
1980
:
102) yakni : a. Tingkat pendidikan responden yang sama; b.
Tingkat
usai
responden yang sama; dan
c.
Karakteristik
responden yang sama.
Populasi
dalam penelitian ini adalah
sewluruh
Negeri yang ada di Kotamadya Bandung sebanyak 21
Dari
populasi
itu
relatif singkat,
diambil
sampel
menurut
SMA
sekolah.
waktu
yang
lokasi sekolah, sarana dan prasarana olah
raga yang memadai dan tingkat kelas.
Lokasi sekolah, berdasarkan pertimbangan lokasi
di
ambil
sekolah yang dapat mewakili. Untuk wilayah
Bandung
Timur
SMAN
wilayah
10,
wilayah Bandung Barat
SMAN
4,
Bandung Utara SMAN 2, wilayah Bandung Selatan SMAN 11
dan
SMAN 12, wilayah Bandung Tengah SMAN 5.
Sarana prasarana olahraga,
dari
keenam
sekolah
yang
sesuai dengan
mewakili
dalam
pra-survey
melaksanakan
proses belajar mengajar olahraga tampak sudah memadai, me
miliki
yang
lebih
fasilitas yang lebih lengkap. Kalaupun
kurang mereka mempergunakan fasilitas di
memenuhi
pelajaran
persyaratan dalam pelaksanaan
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.
masih
ada
luar
yang
GBPP
mata
63
Tingkat kelas, siswa yang diambil untuk sampel dalam
penelitian
ini adalah siswa-siswa SMAN kelas
II,
pertimbangan : (1) Siswa II sudah cukuip stabil
dengan
menduduki
bangku SMA, suasananya tidak transisi lagi seperti kelas I
(dari SMTP ke SMTA). (2) Sesuai dengan Kurikulum 1984 Mata
Pelajaran Pendidikan Olahraga diberikan dari semester satu
sampai
dengan
semester empat, sehingga
siswa
kelas
II
sudah mengalami Pendidikan Olahraga selama empat semester,
dikatakan
bisa
bawahnya.
(3)
mempersiapkan
lebih mantap dibanding
Kelas II belum
dengan
saatnya
kelas
menghadapi
di
ujian
diri untuk itu. (4) Kelas I sebagai
sampel
yang disengaja (purposive sampling).
Alasan
dan
dana
lain ialah atas pertimbangan waktu,
yang tersedia untuk mendukung
sangat
terbatas.
dengan
sendirinya
penelitian
Keterbatan dana, waktu dan
turut mempengaruhi
pengadministrasian
ini,
tenaga
pelaksanaan
litian. Dana yang mendukung penelitian sangat
terhadap
tenaga,
alat-alat
ini
pene
berpengaruh
penelitian
serta
persiapan administrasi lainnya. Begitu pula waktu yang dibutuhkan dan tenaga pelaksana penelitian mempengaruhi ter
hadap
dana
mempengaruhi
penelitian.
melibatkan
yang
mendukung
dan
secara
tidak
langsung
terhadap penyelesaian dan penulisam
Idealnya
seharusnya
penelitian
laporan
ini
dapat
semua siswa SMA Negeri maupun swasta yang
ada
di kotamadya Bandun, tetapi sesuai dengan tujuan yang akan
di
capai dalam penelitian ini untuk melihat
sejauh
mana
kepatuhan siswa dalam mengikuti pendidikan olahraga berpe
ngaruh
terhadap prestasi belajar, maka
SMA yang dimaksudkan.
diambillah
siswa
64
Sebelum
pengambilan
sampel
dilakukan,
terlebih
dahulu diadakan survey pendahuluan. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan
data
yang
gambaran
yang lebih jelas
berkenaan
akan dikumpulkan untuk ppenelitian
survey pendahuluan ke SMAN yang mewakili dalam
ini dilakukan setelah tanggal 28-31 Maret 1988,
data
tentang
1987/1988,
jumlah
siswa
kelas
yaitu sebagai berikut
II
dengan
ini.
Dari
penelitian
diperoleh
Tahun
Angkatan
:
1. SMAN
2 jumlah siswa : 521 orang
2. SMAN
4 jumlah siswa : 522 orang
3. SMAN
5 jumlah siswa : 550 orang
4.
SMAN 10 jumlah siswa : 475 orang
5.
SMAN 11 jumlah siswa : 530 orang
6.
SMAN 12 jumlah siswa : 294 orang
Jumlah siswa kelas II SMAN yang menjadi sumber
data
adalah 2892 orang.
E. Prosedur Panentuan S«ip«1
Telah
disampaikan
pada bagian terdahulu bahwa yang
menjadi populasi dari penelitian ini ialah siswa kelas
SMAN
se-Kotamadya Bandung.
Untuk dijadikan
sampel
II
pene
litian ini tentulah diantara populasi tersebut.
Permasalahan
sekarang ialah berapa besarnya
sampel
yang harus diambil. Agar dapat dijadikan sampel penelitian
ini
ciri
haruslah yang mempunyai kriteria dan mempunyai
yang
tersebut
didapati dalam populasi,
agar
supaya
benar-benar mewakili secara representatif
menggambarkan
populasi.
Adapun
tersebut adalah sebagai berikut
kriteria
:
dan
cirisampel
untuk
ciri-ciri
65
1. Terdaftar
sebagai
siswa
kelas
II
SMAN
se-
Kotamadya Bandung.
2.
Tidak cacad
fisik.
3. Telah mengikuti pelajaran Olahraga dan
selama 4
Kesehatan
semester.
4. Mempunyai
indeks
pretasi
hasil
belajar
pada
semester IV mata progrma inti.
Agar masing-masing sekolah dari keenam sekolah
menjadi
sumber data itu dapat terwakili, dilakukan
perhitungan
sumber
data uji-coba itu
adalah
yang
suatu
sebagaiman
tertera pada tabel berikut ini.
Tabel
PERHITUNGAN
1
SUMBER DATA UJI-COBA
(n = 36)
No.
SEKOLAH
1.
SMAN
2
f
521
%
18,02
n
lfi^ x
36 = 6,48
6
36 = 6,49
6
26 = 6,84
7
36 = 5,91
6
36 = 6,59
7
36 = 3,65
4
100
SMAN
2.
4
522
18,05
A8_J15_ x
100
SMAN
3.
5
550
19,02
19_J22 x
100
SMAN
4.
10
475
16,42
16,42 x
100
5.
SMAN
11
530
18,33
18u33_ x
100
6.
SMAN
12
294
2892
Dari
perhitungan
10,16
liUia x
36
100
pada
tabel
1
diatas
diperoleh
jumlah sumber data uji-coba sebanyak 36 orang siswa,
mewakili
masing-masing sekolah. SEsuai
dengan
yang
banyaknya
66
proporsi siswa pada setiap ekolah, dapat ditentukan jumlah
180 orang sebagai sumber data penelitian sebenarnya
kelipatan lima dari jumlah yang dipergunakan untuk
data
uji-coba tidak diikutertakan lagi
yang
sebenarnya.
Selanjutnya
hasil
dalam
yaitu
sumber
penelitian
analisis
dikonsul-
tasikan dengan pembimbing, dan mengalami sedikit perubahan
atau
penambahan,
karena instrumen
kuantitatif
menunjukkan
reliabilitas
yang
penyebaran
validitas
cukup meyakinkan.
angket
yang
berdasarkan
yang
analisis
memadai
Akhirnya
sesungguhnya
dan
dilakukan
terhadap
para
responden.
Penyebaran
Negeri
angket kepada responden di
sekolah
SMA
se-Kotamadya Bandung dilaksanakan mulai tanggal
2
April 1988 sampai dengan tanggal 30 April 1988.
F.
Metode Penelitian
Bertitik
tolak
dari
rumusan
masalah
dan
sasaran
penelitian
dan hipotesis, metode yang dipergunakan
penelitian
ini adalah deskriptif. Metode
pada kejadian masa kini,
ini
dalam
menekankan
walaupun sering pula dikaji
per-
soalan-persoalan pada masa lampau yang berkaitan atau ber
pengaruh
riptif
terhadap kejadian masa kini. Objek
adalah tentang kondisi,
desk
antara
beberapa
gejala, proses yang sedang berlangsung, pengaruh
variabel
tertentu
yang
yang teruji,
bahkan
hubungan
studi
kecenderungan-kecenderungan
sedang berkembang. Dikemukakan oleh Best
tentang metode deskriptif ini sebagai berikut
(1977:116)
:
A descriptive study describes and interprets what
is. It is concerned with condition or relationships that
exist,
opinion that are held, processes that ara going
67
on,,
effect
developing.
that
It
are
is
evident,
primarlily
or
trends
concern
although it often considers past evident and
as they relats to current conditions.
Dari
perumusan Best diatas diketahui
deskriptif
gambaran
terjadi.
Ini
dan interpretasi
berarti
bahwa
are
present,
influences
bahwa
tentang
pelaksanaan
that
with
metode
apa
dengan
yang
metode
deskriptif ini tidak hanya terbatas pada pengumpulan data,
tetapi
data
mencakup pula analisis dan interpretasi arti
dimaksud.
Salah satu ciri
pada
memusatkan
diri pada pemecahan masalah-masalah
pada
sekarang,
(Winarno
Surachmad,
pada
dan
deskriptif
tekanannya
masa
kejadian
studi
dari
keadaan
masa
masalah-masalah
ialah
kini.
Ia
yang
ada
yang
aktual
1965 : 76). Ini tidak berarti
gejala
dan masalah masa lampau diabaikan sama sekali, karena pada
hakekatnya keadaan masa kini ada aitan dengan kondisi masa
lalu. Dengan metode deskriptif penulis dapat dengan
mengkaji
pengaruh
kondisi-kondisi,
mudah
keterkaitan-ketrkaitan
dan
serta kecenderungan-kecenderungan yang ada
pada
kepatuhan siswa SMA se-Kotamadya Bandung.
Dalam
dan
penelitian ini diambil dari jenis data
lokasi
Bandung,
sumber yang berbeda
akan
menguji hubungan
SMA
antara
se-Kotamadya
dua
faktor
tersebut dengan mengetahui derajat hubungan antara
faktor
yang
ini
yakni
siswa
satu dengan faktor lainnya. (Kepatuhan
mengikuti
pendidikan
olahraga dan
siswa
pengaruhnya
dalam
terhadap
prestasi belajar).
Seperti diuraikan dalam penjelasan terdahulu,
obyek
studi ini adalah menyangkut karakteristik kepatuhan
siswa
untuk mengikuti pendidikan olahraga dalam kaitannya dengan
68
prestasi
belajar. Melalui proses belajar mengajar
studi
Olahraga
suatu
perilaku siswa yang patuh menurut ukuran
di
ekolah.
dan Kesehatan
diharapkan
Dengan demikian, informasi
akan
yang
bidang
tercapai
peraturan
ingin
kita
kumpulkan adalah informasi faktual yang tersusun dan mampu
menggambarkan
gejala-gejala
yang
ada.
Dari
gambaran
tersebut berimplikasi untuk menentukan keputusan atau
bijakan
tentang
olahraga
yang
status
melalui
hasil
penilaian
belajar.
hasil
Assesment
pendidikan
kokurikuler
Studi ini tidak sama dengan
pengertian
assesment
siswa
sifatnya intrakurikuler,
ekstrakurikuler.
merupakan
pembinaan
studi
belajar
juga
taraf
penilaian
menggambarkan
suatu
situasi
dan
yang
atau
menggambarkan
suatu gejala pada suatu waktu, namun hanya
pada
ke-
sampai
tanpa
atau menjelaskan alasan dibalik fakta
membuat
terebut.
Studi ini tidak merupakan evaluasi, walaupun evaluasi juga
menekankan pada sesuatu penilaian tertentu. Namun evaluasi
tidak
hal
menghasilkan generalisasi atau hukum ilmiah,
yang
membedakannya dengan penelitian
memberi hukum,
Oleh
suatu
yang
berusaha
hanya
sekedar
konsep atau generalisasi.
karena
penelitian
ini
tidak
memberikan gambaran tentang keadaan sekelompok sampel yang
merupakan
dari
obyek penelitian, namun juga dilakukan
sampel
ke
populasi, maka
metode
induksi
penelitian
yang
dipakai disebut pula metode deskriptif analitis.
Teknik
yang
dipergunakan adalah
teknik
survei ini dimaksudkan bahwa dari ekelompok
yang
termasuk
didalam
batas
teknik
survei.
populasi
Dengan
siswa
penelitian,
69
dikumpulkan data selama batas populasi penelitian,
pulkan
data selama waktu yang relatif singkat.
dikum
Instrumen
pengumpul data tersebut disusun dalam bentuk kuesioner.
Untuk
jelasnya penyebaran sumber data penelitian
terebut
pada tabel berikut ini.
Tabel
2
PENYEBARAN SUMBER DATA PENELITIAN
SMAN SE-KOTAMADYA BANDUNG YANG DIWAKILI OLEH
ENAM SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI
(SISWA KELAS II ANGKATAN TAHUN 1987/1988)
BANYAK
No.
SUMBER
DATA
SEKOLAH
SISWA
UJI
-
COBA
PENELITIAN
1.
SMAN
2
521
6
30
2.
SMAN
4
522
6
30
3.
SMAN
5
550
7
35
4.
SMAN
10
475
6
30
5.
SMAN
11
530
7
35
6.
SMAN
12
294
4
20
2892
36
Dari
180
jumlah 180 orang siswa hasil perhitungan
pada
tabel diatas, diperhatikan pula keseimbangan jumlah antara
siswa
pria
dan siswa wanita,
masing sebanyak 90 orang.
yaitu
diharapkan
masing-
70
G. Pwnjttharan Konaep-konsep Teoritis. EmpirJS dan. Analitjg
Penjabaran konsep-konsep dalam penelitian
untuk memberikan gambaran secara lengkap tentang
hal yang berkenaan dengan penelitian yang akan
Berdasarkan
dilakukan.
rangkuman
dari
uraian Bab III : Prosedur Penelitian ini,
diterakan
pada
tabel
tentang
tersebut, maka
berbagai
sebagai
analitis
pemikiran
bertujuan
3, penjabaran konsep
dari
variabel
penyusun
alat
teoritis,
penelitian.
pengumpul
empiris
Sedangkan
data
dan
gambaran
penelitian
akan
diterakan pada butir pembahasan selanjutnyaterendiri.
Tabel
3
VARIABEL INDEPENDEN X
PENJABARAN KONSEP-KONSEP
TEORITIS, EMPIRIS DAN ANALITIS
KONSEP
ANALISIS
EMPIRIS
TEORITIS
Kepatuhan siswa Indeks Skala sikap Jawaban Siswa. baik
vang bersifat favora
dalam mengikuti
ble, maupun unfavora
Pendidikan Olah
ble., terhadap sejumraga
lah pernyataan ten
tang:
1.
Ketaatan terha
dap. peraturan
Sekolah
1. Kehadiran/absensi.
Contoh:
"Kehadiran
siswa pada saat pel
ajaran adalah merupa
kan kewaj iban yang
harus dilaksanakan".
2.
Ketaatan terha 2a. Waktu Pelajaran
dap Tata tertib Contoh: "Pada saat
Pelajaran Olah pelajaran dimulai
raga
tidak dibenarkan ada
nya siswa yang datang
terlambat".
(Dilanjutkan)
71
K
0
N
S
E
P
ANALISIS
EMPIRIS
TEORITIS
2b.
Tugas Pekerjaan
Sekolah.
Contoh: Tugas sekolah
yang dikerjakan di
rumah harus diselesai
dan diserhkan sesuai
dengan waktu yang te
lah ditentutkan".
2c. Pelaksanaan Tugas
Gerak
Contoh:
"Walaupun tu
gas geraknya sulit
dan menjemukan, saya
mencoba terus sampai
bisa melakukan".
2d.
Peraturan
Permain
an
Contoh: "Pelangfiaran
peraturan permainan
merupakan perbuatan
yang harus dikenakan
hukuman".
3.
Ketaatan terha
dap. Etika Sjis_ial dalam Ke
lompok Belajar
3.
Mengharfiai hak in
dividu dalam ke
lompok.
Contoh: "Karena perlengkapan olah raga
di sekolah kurang me
madai dengan jumlah
siswa dengan penuh
perhatian saya menung
gu giliran".
72
Tabel
4
KISI-KISI PERNYATAAN
KEPATUHAN SISWA
ASPEK
DAN SUB ASPEK
+
JUMLAH
-
1. Ketaatan terhadap peraturan
Sekolah
-
2
Kehadiran
Ketaatan
20
20
40
5
5
10
5
5
10
5
5
10
5
5
10
20
20
40
60
60
120
terhadaD Tata Ter-
t.ih Pelajaran
a.
Waktu pelajaran
b.
Tugas-tugas pekerjaan
sekolah
c. Pelaksanaan Tugas-tugas
gerak
d. Peraturan permainan
3. Ketaatan terhadap Etika
Sosial dalam Kelompok belajar
- Menghargai hak individu
dalam kelompok
Jumlah
H.
Alat. Pengumpul Data
Masalah-masalah
dirumuskan
tentang
Olahraga
pada
penelitian
bagian pendahuluan
seperti
ingin
yang
mengungkapkan
karakteristik kepatuhan siswa melalui
dan
Kesehatan dalam kaitannya
telah
pendidikan
dengan
prestasi
dengan perumusan masalah itu, maka untuk
menggali
belajar.
Sesuai
73
keterangan
dan
pengumpul
memperoleh data,
disusunlah
data berbentuk kuesioner, dimana
model
untuk
alat
setiap
butir pertanyaannya telah disediakan jawaban-jawaban
yang
harus
ber
dipilih. Dipergunakannya alat pengumpul
bentuk
kuesioner
bangan
: (a) data yang diperoleh akan lebih mudah
dan
ini didasarkan
dianalisis secara statistk,
atas
data
beberapa
pertim
(b) dengan alat
diolah
tersebut
dinungkinkan memperoleh data yang lebih obyektif, dan
cara pengumpulan data dapat dilakukan dengan lebih
sehingga menghemat tenaga,
Instrumen
litian
(c)
nudah,
biaya dan waktu.
ataua alat angket penelitian untuk
variabel-variabel yang diduga
berupa
pene
kontributor
terhadap
prestasi belajar siswa SMAN ini hanya
kelompok,
sesuai dengan banyaknya variabel bebas yang akan
ditelusuri.
adalah
Sedangkan
lembaran
belajar
siswa
Kumpulan
Nilai
diperoleh
yang
lainnya
alih data untuk
yabg
termasuk
ada
sebagai
mencatat
sampel.
prestasi belajar tahun
satu
pelengkap
skor
pretasi
Sedangkan
ajaran
Daftar
1987/1988
dari data nilai raport pada semester
IV.
Data
prestasi belajar meliputi mata pelajaran Program Inti yang
diberikan
jaran.
pada
semester IV, yang mencakup 8
mata
Pengolahan data prestasi belajar merupakan
pela
varia
bel Y.
I. Penberian SJlqz. Alat. UJuix.
Dengan
mencari
dengan
penelitian
ini penulis akan
pengaruh antara kepatuhan siswa
prestasi belajar. Untuk mencapai
mencoba
dalam
antara
untuk
kaitannya
tersebut
74
dalam penelitian ini penulis membutuhkan skor dari masing-
masing
responden
untuk
variabel
yang
akan
diteliti.
Menurut pendapat penulis bentuk alat-alat ukur yang sesuai
dengan
maksud tersebut adalah alat ukur
penilaian
berbentuk
yang dikemukakan oleh model Likert
lima pilihan mulai
dengan
skala
(Oppenheim,
1976),
dengan
urutan
sangat
setuju
sampai dengan sangat tidak setuju dengan skala
3, 2, 1, 0, untuk item yang positif, dan sebaliknya
4,
untuk
item negatif diberi bobot nilai 0, 1, 2, 3, 4. Bobot-bobot
nilai
tersebut
responden
lembaran
total
yang
harus
langsung
dijadikan
skor
untuk
yang memberikan jawaban terhadap
jawaban itu jumlahkan maka akan
dari etiap responden. Untuk
setiap
masing-masing
diperoleh
mendapatkan
mempunyai daya pembeda yang tajam maka
skor
item-item
setiap
item
terlebih dahulu dianalisis sehingga diketahui
mana
item yang baik dan mana item yang kurang baik.
Pernyataan-pernyataan
Likert
tersebut
yang
disusun
meliputi pernyataan yang
melalui
skala
favorable
dan
pernyatan yang unfavorable. Pernyataan favorable dimaksud
kan bahwa pernyataan itu berkenaan dengan kepatuhan
sesuai
dalam
dengan tipe yang diteliti. Pernyataan
siswa
unfavorable
arti bahwa pernyataan itu tidak diambil
dari
yang
sebenarnya berlaku bagi tipe tersebut. Unfavorable di sini
tidak
dari
berarti
selalu lebih buruk, tetapi
hal yang sebenarnya terjadi. Setiap
tidak
diambil
indikator
dari
masing-masing aspek kepatuhan siswa yang diteliti itu akan
mengambil
pernyatan
beberapa
pernyatan
favorable
unfavorable. Hal ini dimaksudkan
dan
agar
beberapa
melihat
75
ketetapan
yang
memberi reaksi
terhadap
pernyataan-per
nyataan itu.
Responden
menilai pernyataan itu dengan salah
satu
jawaban berikut :
1) Sangat Setuju (S)
2) Setuju (S)
3) Tidak Tahu TT)
4) Tidak Setuju (TS)
5) Sangat Tidak Setuju (STS)
Kemungkinan jawabam yang tinggi, yaitu Sangat Setuju
(SS)
untuk pernyatan favorable diberi skor
menurut
yaitu
4,
berurutan
jenjang sampai pada kemungkinan jawaban
Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
dengan
terendah
skor
0,
dan
sebaliknya untuk pernyataan unfavorable.
J.
Validitas dan. Reliabilitas Alat. Ukur
Pengukuran variabel kepatuhan siswa dilakukan dengan
menggunakan alat ukur buatan sendiri yang penyebaran item
it emnya
didasarkan
sebagai
siswa dalam mengikuti. pendidikan
dijabarkan
analitis.
atas
melalui
Konsep
kriteria
tugas
dan
olahraga,
konaep-konsep teoritis,
teoritis
dalam
kewajiban
variabel
yang
empiris
ini
dan
adalah
kepatuhan siswa, yang penjabaran konsep empirisnya adalah;
(1) Ketaatan Terhadap Peraturan Sekolah, (2) Ketaatan Ter
hadap
Tata
Tertib
Pelajaran
Olahraga,
(3)
Ketaatan
Terhadap Etika Sosial Dalam Kelompok Belajar. Yang masingmasing akan diterakan secara berurutan adalah ; (1)
diran
iswa;
(2a) Waktu Pelajaran; (2b)
Tugas
Keha-
Pekerjaan
76
Sekolah;
(2c)
Pelaksanaan Tugas
Gerak;
(2d)
Peraturan
Permainan dan (3) Menghargai hak individu dalam kelompok.
Pengumpulan
dari
data
ditempuh
data prestasi belajar
siswa
hasil belajar siswa berdasarkan
diperoleh
tes-tes
yabg sudah merupakan nilai akhir. Data
yang
prestasi
belajar siswa diperoleh peneliti dari Knwil Depdikbud Jawa
Barat
melalui masing-masing sekolah, dalam
bentuk
nilai
pencapaian belajar siswa.
Khusus
untuk data prestasi belajar tidak
uji validitas dan reliabilitas.
dilakukan
Hal ini dikarenakan
pres
tasi belajar tidak diperoleh melalui alat ukur yang
disu
sun
siswa
yang
peneliti.
di
Sedangkan untuk variabel
dapat melalui alat ukur,
kepatuhan
terlebih
dahulu
akan
diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya.
Suatu
alat
ukur untuk
penelitian
harus
memenuhi
beberapa persyaratan, diantaranya keshaihan atau validitas
(validity ">
dan
keterandalan
atau
reliabilitas
bility^ . Langkah-langkah untuk mencapai tingkat
(relia
validitas
dan reliabilitas alat ukur tersebut akan diuraikan sebagai
berikut
ini.
1. ILil Validitas Alat UJiux.
Validitas dimaksudkan sebagai hal yang mempersoalkan
PENDIDIKAN OLAHRAGA KEPADA PRESTASI BELAJAR
DALAM PROGRAM INTI
(Studi Deskriptif-Analitis terhadap Siswa-siswa SMA Negeri
se-Kodya Bandung pada Tahun 1988)
TESIS
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat
Program Pasca Sarjana
Bidang Studi Pendidikan Umum
Oleh :
TEDDY WIRATNO
494/G/XVI-8
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1994
DAFTAR
ISI
Halaman
RATA PENGANTAR
i
UCAPAN TERIMA KASIH
iii
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
BAB
I
ix
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B.
BAB
II
Perumusan
1
Masalah
10
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
12
13
E.
F.
13
15
Variabel Penelitian
Garis-Garis Besar Pembahasan Masalah
LANDASAN TEPROTIS PEMBENTUKAN PRESTASI
BELAJAR DIHUBUNGKAN DENGAN FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHINYA
A. Posisi Kepatuhan Siswa dalam Hubungannya dengan Prestasi Belajar
B. Landasan Teoritis tentang Prestasi
Belajar
1. Pengertian tentang Belajar
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prestasi Belajar
3. Pengertian tentang Prestasi
Belajar
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prestasi Belajar
C. Hubungan antara Kepatuhan Siswa
dengan Prestasi Belajar
1. Pengertian Kepatuhan
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Disiplin
D. Pendidikan Olahraga sebagai Salah
Satu Upaya untuk Meningkatkan Sikap
Kepatuhan
1. Kajian Penyampaian Bidang Studi
Pendidikan Olahraga di SMA
vi
17
22
22
24
29
31
35
35
41
/
44
44
2. Usaha-usaha Pendidikan Olahraga
dalam Meningkatkan Kepatuhan
Siswa
a. Usaha-usaha Preventif
b. usaha-usaha Korektif
50
50
50
E. Norma dari nilai Pendidikan Olahraga
bagi Pengembangan Pendidikan
1.
Sumber-Sumber Nilai di Sekolah
...
2. Nilai-nilai Pendidikan Olahraga
bagi Peningkatan Kepatuhan
3.
III
54
IV
56
PROSEDUR PENELITIAN
A. Langkah-langkah Penelitian
58
B.
59
Asumsi Penelitian
C. Hipotesis Penelitian
D. Populasi dan Sampel
E. Prosedur Penentuan Sampel
60
61
64
F.
66
Metode Penelitian
G. Penjabaran Konsep-Konsep Teoritis,
Empiris dan Analitis
H. Alat Pengumpul Data
70
72
I.
J.
Pemberian Skor Alat Ukur
Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur.
73
75
1. Uji Validitas Alat Ukur . .
2. Uji Reliabilitas Alat Ukur
76
80
Teknik Analisis Data
82
K.
BAB
52
Norma dan Nilai Pendidikan Olah
raga bagi Pengembangan Pendidikan.
BAB
51
PELAKSANAAN PENELITIAN, PENGOLAHAN DATA
DAN HASIL PENELITIAN
A.
B.
C.
D.
BAB
V
Persiapan Pengumpulan Data
Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analisis Data
Deskripsi Hasil Pengolahan Data
....
83
84
86
93
PEMBAHASAN HASIL-HASIL PENELITIAN,
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Pembahasan Hasil-hasil Penelitian
...
97
B. Kesimpulan
C. Implikasi
108
109
D.
Keterbatasan Penelitian
Ill
E.
Penutup
113
DAFTAR PUSTAKA
114
LAMPIRAN-LAMPIRAN
118
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Paradigma Penelitian
15
2. Model Interaksi Belajar Mengajar oleh
M.J. Dunkin and B.J. Biddle, 1974
21
3. Tingkat Perkembangan Moral Kohlberg
36
4.
Standard Umum Prasarana Sekolah dan Sarana
Olahraga Kesehatan
104
5. Spektra Cabang Olahraga dalam Hubungannya
dengan Kegiatan Olahraga di Sekolah yang
Ideal
105
viii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Perhitungan Sumber Data Uji-Coba
65
2. Penyebaran Sumber Data Penelitian SMAN
se-Kotamadya Bandung yang diwakili oleh
Enam Sekolah Menengah Atas Negeri .,
69
3. Variabel Independen X, Penjabaran
Konsep-konsep Teoritis, Empiris dan
Analitis
70
4. Kisi-kisi Pernyataan Kepatuhan Siswa
72
5. Contoh Perhitungan Pembobotan Sebuah
Item Posit if yang di Uji-Cobakan
78
6. Gambaran Perhitungan Nilai t untuk
Sebuah Item Negatif
79
7. Harga-Harga Statistik yang dipakai
dalam Penelitian
88
8. Rekapitulasi Hasil-Hasil Uji Normalitas
Distribusi
•••-
89
9. Harga-Harga yang Perlu untuk Uji
Bartlett
90
IX
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Rftiakang Masalah
Dalam
jelas
pembukaan
dinyatakan
negara
Indonesia
bangsa.
Undang-undang
bahwa
salah
adalah
untuk
satu
Dasar
tujuan
1945
pembentukan
mencerdaskan
Betapa pentingnya mencerdaskan
secara
kehidupan
kehidupan
bangsa
dapat disangkal, karena bangsa yang cerdaslah
tidak
yang
dapat mengisi kemerdekaannya, dan dapat mencapai tujuannya
secara utuh dan lengkap.
Berhasil
datang
sangat
tidaknya pembangunan pada masa
yang
ditentukan oleh keadaan
pendidikan
dunia
sekarang. Dengan perkataan lain, pendidikan adalah
akan
proses
pembentukan manusia seutuhnya, dan bertujuan untuk mengembangkan
aaspek-aspek kepribadian yang ada pada
dividu,
fisik-psikis,
iman-ilmu-amal.
kognisi,
afeksi,
diri
in-
psikomotor
dan
Pendidikan manusia seutuhnya, dan
bertu
juan untuk berkembangnya secara optimal dan wajar dimensidimensi
kepribadian yaitu emosional, intelektual,
sosial
dan moral religius.
Demikian
pentingnya
pengembangan
dimensi-dimensi
tersebut dalam pembentukan manusia seutuhnya, maka sejalan
dengan
Dasar dflXL Tutuan Pendidikan Nasional, yang
dican-
tumkan dalam GEHH., sesuai T_ap_ HER Ho_. II/MPR/1993 sebagai
berikut
:
Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi
pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh,
cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja,
profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta
sehat jasmani dan rohani.
Sehubungan dengan Tujuan Pendidikan Nasional seperti
dikemukakan di atas, tergambarlah bahwa manusia
Indonesia
seutuhnya
yang akan diupayakan oleh pendidikan
mempunyai
ciri-ciri
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
ngetahuan,
yang
berkecerdasan, terampil mempunyai
berpe-
kepribadian
kuat dan budi pekerti yang tinggi serta cinta
tanah
air. Mengacu pada pasal 31 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945
menetapkan
bahwa setiap warga negara berhak untuk
menda-
patkan pendidikan, maka Undang-Undang Dasar terebut
mewa-
jibkan sistem pendidikan dan pengajaran nasional.
Sekolah merupakan wadah tempat mendidik dan mengajar
serta mengembangkan potensi anak didik atau siswa semaksi-
mal
mungkin,
agar memiliki bekal yang
memadai
hidup dewasa. Untuk menciptakan suasana yang
sehingga
memumgkinkan
proses belajar-mengajar dapat dilaksanakan secara
efektif
dan berdisplin. Aspek disiplin yang dimaksud adalah kepat
uhan
yaitu suatu ukuran ketaatan seseorang terhadap
tertib,
peraturan atau norma yang berlaku
Diharapkan
dengan
kepatuhan itu bsgi
secara
siswa
tata
sadar.
berpengaruh
terhadap prestasi be lajamya.
Permasalahan
ini
utama yang menjadi titik
adalah tingkat kepatuhan siswa dalam
tolak
mengikuti
studi
mata
pelajaran
pendidikan
prestasi
belajar.
Olahraga dan
Prestasi
pengaruhnya
belajar
terhadap
bukanlah
merupakan
sesuatu hal yang berdiri sendiri, tetapi banyak aspek yang
berkaitan dengannya. Rasanya diakui, bahwa belajar
garuhi
oleh
banyak faktor. Secara
garis
dipen-
besar
faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar itu adalah faktor
nal,
inter
yaitu faktor-faktor yang ada didalam diri siswa
itu
sendiri dan faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang ada
diluar diri
siswa.
Prestasi
pencapaian
belajar
usaha
itu, jika di kaji
belajar
dari
ialah
seseorang,
tingkat
yakni
suatu
perubahan yang terjadi dalam diri individu yang dimanifestasikan
dalam
perbuatan, skill, tingkah laku
dan
dapat
dilihat melalui nilai hasil belajar yang diperoleh indivi
du
dari sekolahnya. Baik secara informal,
non
formal
remaja
itu
pendidikan itu bertujuan agar
kelak
di kemudian hari
formal
maupun
anak-anak
memiliki
sikap
dan
dan
prilaku yang baik dan berfungsi di masyarakat. Di sekolah,
tugas
mengembangkan disiplin dibebankan
kepada
sekolah dan para guru. Disiplin di sini berarti
yaitu
tib,
pimpinan
kepatuhan
suatu ukuran ketaatan seseorang terhadap tata
peraturan
Seorang
siswa
atau
norma yang
berlaku
yang dikatakan disiplin
siswa tersebut secara sadar mampu
secara
atau
ter-
sadar.
patuh
mentaati peraturan
kolah. Di samping peraturan itu sendiri, materi
jika
se
pelajaran
yang disajikan selain bertujuan agar siswa memiliki penge-
tahuan
dan keterampilan juga diharapkan adanya
sikap
sehingga lahir perilaku yang sesuai
perubahan
dengan
tujuan
pendidikan. Mampu berperilaku disiplin atau patuh baik
sekolah
maupun dilingkungan masyarakat.
Telah
di
dikatakan
bahwa semua bidang studi mempunyai tujuan kurikuler seper
ti
itu,
dari berbagai kegiatan
belajar
tersebut
memperoleh pengalaman dan latihan sehingga timbul
siswa
peruba
han perilakunya sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Dalam
perilaku
penelitian
ini diharapkan
adanya
perubahan
melalui proses belajar mengajar pendidikan
Olah
raga, sehingga perpengaruh pula terhadap prestasi belajar-
nya. Sedangkan tujuan pendidikan Olahraga dikemukakan oleh
Knapp
(1953:70)
antara
sosial seperti kerja sama,
mengembangkan
diri,
lain
pengembangan
sifat-sifat
toleransi. Juga bertujuan untuk
emosi seperti mampu menyesuaikan diri
penyesuaian
terhadap orang lain dan
rasa
sen
percaya
diri.
Pada
bahwa
sendiri
Abdul
belajar
ialah
seperti
bagian terdahulu tesis ini
prestasi
tetapi
Rauf
belajar bukanlah satu
banyak aspek lain
(1976:232-234),
dipengaruhi
telah
hal
yang
yang
bahwa
faktor,
sikap dan kebiasaan belajar dan
berdiri
mempengaruhinya.
Menjelaskan
oleh beberapa
dikemukakan
faktor
prestasi
antara
lain
emosional,
perasaan ragu-ragu yang dirasakan individu
dalam
proses belajar. Prestasi belajar yang baik sangat didambakan oleh masyarakat, orangtua siswa dan bangsa, yang dapat
membentuk manusia berkualitas yang berguna bagi
pembangu-
nan.
Pengembangan
perilaku siswa seperti tersirat
tujuan
tersebut melalui proses belajar
faktor
guru lebih dominan dalam membimbing
dalam
mengajar,
dimana
siswa
kearah
prilaku yang diharapkan. Oleh karena itu, keteladanan
penampilan
guru
olahraga
dalam
saat
belajar
dan
mengajar
diproses sangat menentukan. Disamping itu materi pelajaran
Olahraga mengandung aturan-aturan bermain, aturan
ba,
sehingga
akan
peraturan-peraturan
membimbing
permainan.
siswa
Jadi
berlom-
untuk
melalui
mentaati
pendidikan
oleh raga di sekolah , diharapkan selain timbul
perubahan
perilaku yang tampak mata (o_y_sx±.), juga yang tidak
tampak
mata (covert) seperti percaya diri, sportivitas, dan
lainnya. Pendidikan olah raga memungkinkan menjadi
yang
sarana
untuk memperkembangkan kemampuan-kemampuan potensial siswa
karena pada hakekatnya pendidikan olahraga bersumber
gerak
dari
rumit
siswa
pola
dan
dan dlakukan oleh siswa itu
gerak yang sederhana hingga
sendiri,
pola
kompleks. Sehubungan dengan hal
mulai
gerak
ini,
dari
yang
Neilson
(1966:3) mengemukakan berikut ini.
Phisical education activities give expression to the
natural
tendencies of children which are shown iswa
dan
berlaku
setiap
menghasilkan
taat
di
poeraturan
sikap
dan
prilaku kepatuhan.
Hasil
mengajar,
belajar merupakan output dari proses
dimana
faktor siswa, guru dan
belajar
kepala
sekolah
serta lingkungan sosial sekitar sekolah dapat mempengaruhi
keberhasilan belajar tersebut. Bagaimana kontrlbusi
faktor
tersebut
dilihat
prestasi
dari
setelah mengikuti pendidikan
tingkat kepatuhannya
belajarnya
olah
berpengaruh
masih belum jelas, oleh
semua
raga
terhadap
karena
itu
perlu diteliti.
Masalah
terhadap
masalah
pentingnya kepatuhan siswa dan
prestasi
yang
belajar,
pengaruhnya
sekurang-kurangnya
perlu dijelaskan yaitu
masalah
ada
dua
pentingnya
kepatuhan siswa dan masalah prestasi belajar siswa.
1. Masalah Pentingnya Kepatuhan Siswa
Inti permasalahan
tersebut bertolak
dari
beberapa
atau latar belakang pemikiran, baik
yang
bersifat
teoritis maupun yang bertolak dari gejala-gejala
empiris.
pokok
Secara empiris, salah satu masalah pendidikan yang
banyak
disoroti masyarakat adalah masalah prestasi belajar
yang
dinilai rendah. Dari penilaian tampak
jangan
antara
tasinya
apa yang diharapkan
siswa
suatu
siswa
kesen-
sebagai
dengan apa yang dicapai secara nyata
pres-
oleh
siswa
sendiri. Gejala demikian membuat masyarakat ingin
mencari
jawaban, apakah kesenjangan prestasi belajar yang
terjadi
mempunyai
dirinya.
hubungan
dengan
kondisi
siswa
Yang berasal dari kondisi siswa
sebagian
masyarakat
kecendrungan
menghubungkannya
beranggapan
jukkan
diluar
sebagai
remaja
dengan
adanya
kenakalan remaja, sehingga menirabulkan
berbagai pihak. Kalau kondisi ini
hatian
atau
benar,
bahwa berkembangnya kenakalan
per-
penulis
remaja
menun-
bahwa terjadi penurunan tingkat kedisiplinan
tingkat
kepatuhan
dalam diri siswa sebagai
atau
pelajar
dan
remaja.
Untuk
ditunjang
meningkatkan
suasana
yang
prestasi
dapat
belajar
siswa
memungkinkan
terjadinya
proses belajar mengajar yakni kepatuhan siswa itu
dalam
melaksanakan
Dalam
hubungan
bagaimana
dapat
proses belajar mengajar
dengan bidang studi
menempatkan sikap
perlu
sendiri
di
sekolah.
pendidikan
olahraga
kepatuhan
siswa
itu
sebagai faktor yang penting mengingat pendidikan olah raga
sebagai salah satu bentuk pendidikan moral dan fisik
menekankan
pada semua aspek yaitu kognitif,
psikomotor.
belum
Dalam
cukup
arti
hanya
bahwa
menitik
afektif
penyempurnaan
beratkan
pada
lebih
Pendidikan
banyak
pada
dikatakan
faktor
pendidikan
perhatian
pendidikan
mencapai hasil yang
dan
pendidikan
intelektual saja, tetapi harus diimbangi dengan
yang
yang
jasmani.
sempurna
tercapai suatu keadaan dimana terdidik memiliki
jika
kemampuan
intelektual dan perkemabangan jasmani yang optimal.
Dalam
ketiga
masalah ini,
kemampuan
Fraenkel
(kognitif,
afektif
tersebut dalam suatu keseimbangan.
keutuhan
(1981:15)
Oleh
sebab
salaing
pembentukan
merediasi
sikap
memerlukan
informasi-informasi tenatang nilai. Dalam
attitudes
which
David
Krech
sikap
suatu
berbuat
ini
dengan
psikomotor)
kemampuan
bungan
sesuai
itu
dan
Ketiga merupakan
dimana satu dengan yang lain
(mempengaruhi).
menempatkan
(1982:186)
yang
dan
diplih
hu
menuliskan
"the
of individual are shaped by the information
he is exposed". Informasi dan nilai ini
to
diharapkan
akan didapat memlalui bidang studi pendidikan olah raga di
sekolah.
Pengetahuan, kesadaran, kemampuan dan
kegemaran
melakukan kegiatan olahraga yang benar akan diperoleh jika
siswa
dengan
mengikuti
demikian
kerelaannya
pendidikan
selalu
terlibat
bidang studi itu,
dan
patuh
sehingga
dengan
siswa akan dapat melihat bidang studi itu
dalam
perspektif yang benar.
Sedangkan
kemauan untuk melibatkan
kepada
sesuatu
kegiatan menurut Amiatai Etzioni (1975:5) ada tiga
bentuk
sebagai dasar perbandingan yaitu : (1) coersive p_e2w_flx_, (2)
remunerative
bentuk
p_p_Hflr_, dan (3) normative p_QHfir.. Dari
ini
suatu
keterlibatannya
dalam
kelompok karena terpakasa atau dipaksa, yang
kedua
yaitu
masing-masing berarti
ketiga
keterlibatannya
menguntungkan
sertaannya
dirinya,
itu
karena
ada
faktor
dan yang terakhir
ialah
memang sudah menjadi norma-norma
yang
keikut-
dalam
suatu
kelompok itu.
Sedangkan
kajian
dalam
tesis
ini
kepatuhan
kerelaan dalam mengikuti pendidikan olah raga
kerelaan
yang didasarkan dari dirinya sendiri
paksaan
maupun
keterlibatan
secara
sadar.
melihat
itu
untung
dan
dimaksudkan
tanpa
ruginya
memang diperlukan oleh
ada
tetapi
siswa
Sehingga diharapkan kepatuhan
dan
tersebut
yang
tidak
dipaksakan akan berkembang didalam keterlibatannya
dengan
bidang-bidang
bidang
studi yang lain, disini dimaksudkan
studi yang termasuk dalam program inti secara keseluruhan.
Menunjuk
kepada apa yang telah
dikemukakan
diatas
dapatlah disebutkan bahwa kemampuan siswa didalam menyerap
tujuan pendidikan olahraga sebagai masukan informasi dalam
rangka pembentukan sikap dan prilakunya yang sesuai dengan
norma-norma dan nilai olahraga, tergantung pada
siswa
kepatuhan
itu sendiri. Dengan demikian faktor kepatuhan
oleh
10
siswa dapat kita tempatkan sebagai salah satu faktor
yang
penting dalam mengkaji prestasi belajar siswa.
2. Masalah Prestasi Belajar Siswa
Pada
dengan
yang
dasarnya
persatasi
belajar
penguasaan terhadap bidang
siswa
berkenaan
pengetahuan
tertentu,
menjadi miliki seseorang akkibat dari belajar,
diukur
ddan
dinilai
terntentu.Sejauh
belajar,
dalam
dengan
suatu
pembobotan
mana prestasi yang dicapai
rangka tujuan
sasaran
yang
siswa
dalam
pendidikan
yaitu
perubahan tingkah laku atau yang non-tingkah laku.
Tinggi
rendahnya
ukuran
preswtasi
belajar para
siswa
menjadi
dirinya. Dari prestasi belajar yang dihasilkan oleh
itu
yang menjadi ukuran orang tuanya, patuh dan
siswa
tidaknya
siswa itu di dalam mengikuti pendidikan di sekolah.
B.
Perumiaan Masalah
Berdasarkan
telah
dikemukakan
suasana
dapat
latar
belakang
sebelumnya
masalah
yaitu
seperti
untuk
yang memunghkinkan agar proses
menciptakan
belajar
mengajar
dilaksanakan secara efektif dan berdaya guna,
setiap
sekolah perlu diperhatikan aspek
disiplin
yang
dimaksud
disini
yang
disiplin.
adalah
maka
Aspek
meliputi
aktivitas,tindakan yang dilakukan dalam usaha meningkatkan
tingkat
terhadap
tersebut.
kepatuhan terhadap ketentuan-ketentuan
aturan,
tata
tertib yang
berlaku
Diharapkan dengan sikap kepatuhan
dan
di
yang
taat
sekolah
tinggi
11
itu
bagi siswa berpengaruh terhadap prestasi
Permasalahan
utama
adalah
melalui
timbul
perubahan
yang menjadi titik
pendidikan olah
belajarnya.
tolak
raga
studi
diharapkan
perilaku yang tampak
selain
juga
mata,
ini
yang
tidak tampak mata serta percaya diri, tanggung jawab, rasa
patuh dan taat, sportivitas dan lainnya. Bila siswa
terbiasa
dengan aturan-aturan bermain atau
berolah
maka para siswa memiliki kesadaran, kemampuan untuk
dan taat terhadap peraturan atau tata tertib yang
di sekolah dan mampu menyesuaikan dengan setiap
sehingga
diharapkan
kepatuhan.
akan
Selanjutnya
berkembang
bidang
menghasilkan
studi
sikap
kepatuhan yang
yang lain dan
akan
raga
patuh
berlaku
peraturan
dan
perilaku
tidak
di dalam keterlibatnnya
sudah
dipaksakan
dengan
mempengaruhi
bidangprestasi
belajarnya.
Seperti
masalah,
proses
melalui
dikemukakan
dalam
yaitu kepatuhan siswa dapat
belajar
adalah:
mana
telah
pendidikan
"Bagaimana
proses
yang
siswa
melalui
perumusannya
dapat
belajar pendidikan olah raga
kepatuhan tersebut
belakang
berkembang
olahraga
kepatuhan
latar
berkembang
dan
berkontribusi terhadap
sejauh
prestasi
belajarnya?"
Berdasarkan
dikemukakan
pernyataan
masalah
rumusan masalah melalui
penelitian sebagai berikut:
tersebut
beberapa
di
atas
pertanyaan
12
1. Bagaimana tingkat kepatuhan siswa SMA Negeri
Kotamadya
Bandung dalam mengikuti proses belajar pendidikan
olah
raga?
2. Seberapa
besar kontribusi sikap kepatuhan
siswa
ter
hadap prestasi belajar ?
3. Seberapa besar kontribusi prestasi belajar siswa kepada
sikap kepatuhan siswa ?
Untuk
menjawab pertanyaan itu, pada kesempatan
ini
dilakukan penelitian yang dituangkan pada tesis ini dengan
judul
"
Kontribusi Sikap Siswa Terhadap
Kepatuan
Pendidikan Olahraga kepada Prestasi Belajar dalam
Inti.
dalam
Program
(Studi Deskriftif-Analitis terhadap para siswa
SMA
Negeri se-Kotamadya Bandung tahun 1988).
C. Tu.iuan Penelitian
Berdasarkan
permasalahan dan perumusan
masalah
di
atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Memperoleh gambaran tentang tingkat kepatuhan siswa SMA
Negeri di Kotamadya Bandung.
2. Untuk mengetahui kontribusi sikap kepatuhan siswa
ter
hadap Prestasi Belajar.
3. Mengetahui
kontribusi
sikap kepatuhannya.
prestasi
belajar siswa
kepada
13
D. Kegunaan Penelitian
Studi
ini
kepatuahan,
mengikuti
ini
khususnya
segi
perhatian
sikap
pada
kepatuhan
memberikan
sumbangan
bagi
masalah
siswa
proses belajar mengajar. Diharapkan
dapat
formal,
memusatkan
dalam
penelitian
dunia
pendidikan
informal maupun non formal dari segi teori
praktis,
rangka
dalam mengelola program
meningkatkan
atau membina
maupun
pendidikan
kepatuhan
dalam
para
siswa
untuk mencapai prestasi belajarnya.
Penelitian
ini
akan
mengungkap
seberapa
besar
kontribusi sikap kepatuhan siswa terhadap prestasi belajar
siswa
akan
SMA Negeri di Kotamadya Bandung.
mengungkap
berkontribusi
besar
sebaliknya
prestasi
belajar
kepada sikap kepatuhan siswa.
Informasi
pihak
seberapa
Atau
tersebut
sangat
bermanfaat
bagi
semua
terutama bagi siswa, bagi guru, kepala sekolah
lembaga
pendidikan dalam rangka
peningkatan
dan
efektivitas
pengajaran dan peningkatan sikap kepatuhan siswa.
E.
Variabel Penelitian
Untuk
dikemukakan,
menuntun
perumusan
masalah
yang
telah
maka penelitian ini hanya difokuskan
kepada
dua variabel yaitu :
1. Kepatuhan siswa dalam mengikuti pendidikan
raga. Variabel ini merupakan variabel independen.
olah
14
2.
tercakup
Prestasi
dalam
belajar siswa dari bidang
progaram
inti.
Variabel
studi
ini
yang
merupakan
variabel dependen (variabel tidak bebas).
1.
dijabarkan
S_ikap_
Kepatuhan
menjadi
tiga
£isH&
aspek,
(X).
untuk
Variabel
lebih
ini
jelasnya
dibuatkan kisi-kisinya, yaitu yang tertuang dalam tabel 3.
Untuk efisiensi dan efektivitas dalam pembuatan angket dan
mengerjakannya,
variabel
itu
maka
ketiga aspek yang
dijadikan satu,
namun
tercakup
penyebaran
dalam
itemnya
tetap dalam kelompoknya.
2.Prestasi Belajar (Y). Variabel ini diperoleh
hasil
belajar
sudah
merupakan
siswa berdasarkan tes-tes
nilai akhir pada
yang
semester
ditempuh,
empat.
prestasi belajar diperoleh peneliti dari Kanwil
pencapaian
meliputi
delapan
belajar
mata
siswa.
Prestasi
pelajaran
yang
Data
Depdikbud
Jawa Barat melalui masing-masing sekolahnya, dalam
nilai
dari
bentuk
belajar
tergabung
program ini. Kedua variabel diatas saling berhubungan
dapat digambarkan dalam paradigma di
ini
dalam
dan
halaman berikut ini.
15
Gambar 1 : Paradigma Penelitian
1/
Keterangan gambar :
= Kepatuhan siswa
= Ketaatan Siswa Terhadap Peraturan Sekolah
= Ketaatan Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah
= Ketaatan Siswa Terhadap Etika Sosial
= Prestasi Belajar Program Inti
F. Garis-garis Baaax. Peabahaaan Masalah
Berdasarkan pada permasalahan yang telah
kan,
maka dalam penulisan tesis ini
dikemuka
berturut-turut
akan
dibahas landasan teoritis guna mendukung permasalahan yang
akan diteliti. Landasan teoritis dimaksudkan bertolak dari
ihti permasalahan yaitu masalah hubungan antara
kepatuhan
siswa dalam mengikuti pendidikan olahraga dengan
prestasi
belajarnya.
Untuk
pembahasan ini
terlebih
dahulu
akan
16
dikemukakan landasan teoritis pembentukan prestasi belajar
dihubungkan
Kemudian
yaitu
dengan
akan
faktor-faktor
dikemukakan
kepatuhan
pula
siswa dalam
yang
mempengaruhinya.
posisi
keterlibatannya
hubungannyadengan
prestasi
belajar mengajar.
Diasumsikan
merupakan
pula
bahwa
kepatuhan
faktor satu-satunya yang
siswa
berpengaruh
tidak
terhadap
prestasi belajar siswa, tetapi dengan faktor-faktor
nya secara bersama saling berinteraksi daalam satu
lain
proses
belajar mengajar.
Bab selanjutnya akan dikemukakan prosedur penelitian
sebagai
acuan
dan kerangka
langkah-langkah
penelitian,
dimulai
penelitian, metode, alat pengumpul
dengan
data,
validitas dan reliabilitas alat ukur.
Pelaksanaan
penelitian
penelitian, pengolahan data
di bab keempat yang dimulai
dengan
dan
hasil
persiapan
pengumpulan data, serta hasil-hasil pengolahan data.
Secara detail hasil penelitian dan pembahasan
dalam
bentuk kesimpulan, implikasi akan dibahas di bab lima.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
Pada
dan
bagian ini akan dijelaskan
metode
dalam
mengenai
langkah-langkah serta teknik
pelaksanaan
digunakan
menyangkut
penyusunan dan penilaian alat pengumpul data,
pengambilan
pengumpulan
data,
Hal
yang
ini
sampel,
penelitian.
prosedur
analisis
data
dalam
rangka
menguji hipotesis yang diajukan.
A. Langkah-langkah Penelitian
Pelaksanaan penelitian lapangan didahului oleh bebe
rapa persiapan administratif dan persiapan teknis. Langkah
pertama setelah adanya masalah, ditentukan topiknya,
lalu
dibuat rancangan penelitiannya dan dilanjutkan dengan
strumen
penelitian (berupa kuesioner). Setelah
rancangan
penelitian dan instrumen penelitian beberapa kali
dan
in
disusun
direvisi, untuk memperoleh instrumen yang tepat,
ak-
hirnya instrumen dapat diujicobakan.
Persiapan administratif yang perlu diselesaikan
tuk
penelitian ini, nenbuat surat-surat
ijin
un
penelitian
dari Rektor IKIP Bandung dan FPS-IKIP Bandung, selanjutnya
ke
Direktorat
Sosial
Politik Propinsi
Jawa
Barat
Kantor Wilayah P dan K Propinsi Jawa Barat. Setelah
dan
surat
ijin Penelitian beres dan instrumen penelitian siap diujicobakan, kemudian ditentukan sampel penelitiannya dan ujicoba dilaksanakan.
Hasil
bilitas
ujicoba, kemudian diuji validitas dan
dengan
analisis
kulitatif
58
dan
relia
kuantitatif.
59
Selanjutnya
pembimbing,
penambahan,
hasil analisis di konsultasikan
dan
mengalami
perubahan
karena instrumen berdasarkan
kuantitatif
menunjuk-kan
reliabilitas
yang
penyebaran
sedikit
validitas
angket
yang
hasil
yang
cukup meyakinkan.
dengan
analisis
memadai
Akhirnya
se-sungguhnya
atau
dan
dilakukan
terhadap
para
responden.
Penyebaran
Negeri
angket
pada responden
di
sekolah
SMA
di Kotamadya Bandung dilaksanakan mulai tanggal
2
April 1988 sampai dengan 30 April 1988.
B.
Asumsi Penelitian
Asumsi-asumsi
tolak
pemikiran
keseluruhan
yang
dimaksudkan
disini
yang akan memberikan
proses
penelitian ini,
merupakan
titik
batas-batas
dalam
sehingga
ditarik nanti sebagai hasil penelitian
kesimpulan
akan
berada
dalam batas-batas keberlakuan sepanjang asumsi-asumsi ter
sebut dapat dipenuhi.
Berdasarkan
atas,
pokok permasalahan dan sub
masalah
kepatuhan siswa yang dalam kegiatan proses
di
belajar
mengajar yang dilakukan di sekolah memungkinkan terjadinya
peningkatan prestasi belajar.
Adapun asumsi-asumsi dimaksud ialah sebagai berikut:
1.
Keikutsertaan
siswa dalam
kegiatan
pendidikan
olahraga diharapkan akan mengadopsi segala norma-norma dan
nilai olahraga yang dilakukannya,
termasuk norma-norma dan
nilai yang melandasi tumbuhnya kepatuhan siswa.
2. Tingkat kepatuhan itu berbeda pada setiap siswa.
60
3.
relasi
Prestasi
belajar siswa merupakan
hasil
inter-
banyak faktor.
4.
Terjadinya
kemungkinan
peningkatan
prestasi
belajar
itu
besar tidak hanya disebabkan kepatuhan
siswa
saj a.
5.
Tingkat
sikap
kepatuhan
siswa
dapat
diukur
melalui alat ukur skala pendapat model Likert.
6.
Data
prestasi
diolah
kuantitatif tentang
kepatuhan
belajar yang termasuk dalam Program
dan
pendekatan
dianalisis
kuantitatif
secara kualitatif
dan
dengan
dan
menggunakan
hasilnya
siswa
Inti
dan
dapat
pendekatan-
dapat
disimpulkan
inferensial.
c- Hipotesis Penelitian
Berdasarkan pada masalah dan asumsi yang telah dike
mukakan,
langkah
maka
perlu dirumuskan hipotesis
untuk memecahkan permasalahan yang
kerja
sebagai
akan
diseli-
diki.
Dalam penelitian ini hipotesis utama yang
dikemuka
kan adalah sebagai berikut : Terdapat kontribusi kepatuhan
siswa
dalam
mengikuti
pendidikan
olah
raga
terhadap
prestasi belajarnya.
Adapun
sebagai sub hipotesis dan sekaligus
sebagai
pertanyaan penelitian, yaitu sebagai berikut s
1. Terdapat kontribusi yang berarti
siswa
terhadap
belajarnya ?
peraturan
sekolah
antara ketaatan
terhadap
prestasi
61
2.
Terdapat kontribusi yang nyata
terhadap
tata
tertib
sekolah
antara
terhadap
ketaatan
prestasi
bel
ajarnya ?
Terdapat kontribusi yang nyata antara
3.
peraturan
siswa terhadap etika sosial terhadap prestasi belajarnya ?
4.
Terdapat kontribusi antara kepatuhan siswa
dalam
mengikuti olahraga terhadap prestasi belajarnya ?
5.
Terdapat
kepatuhan
tinggi
perbedaan nyata antara
dengan siswa tingkat
siswa
tingkat
kepatuhan
rendah
dalam prestasi belajarnya ?
Terdapat perbedaan tingkat kepatuhan siswa
6.
antar
keenan siswa SMAN di Kotamadya Bandung ?
D.
Populasi
Sesuai
dan
Sampel
dengan
tujuan penelitian ini,
yaitu
untuk
mendapatkan kesimpulan sementara dari objek yang diteliti,
maka perlu dicari karakteristik populasi yang diteliti.
Pengertian
dan konsep populasi seperti
Kerlinger adalah
: "A population is defined as all
of any well-defined class of
(Kerlinger,
gota dari
people,
sebagai
members
1966 : 52). Populasi adalah keseluruhan
kelompok orang,
ang-
pedristiwa atau kejadian-kejadi-
Sudjana (1982 : 5)
berikut
oleh
event or objects".
an yang telah dibatasi secara cermat.
menurut
dikemukakan
atau Ostle
Sedangkan pengertian
(1963
: 44)
adalah
:
Populasi adalah totalitas semua nilai yang
mungkin,
hasil
perhitungan ataupun
pengukuran,
kuantitatif
maupun
kualitatif daripada
karakteristik
tertentu
mengenai
sekumpulan
objek yang lengkap dan
jelas
yang ingin dipelajari. Adapun sebagian yang telah di
ambil dari populasi tersebut disebut sampel.
62
Bertalian dengan konsep populasi yang diutarakan
atas,
maka
yang menjadi populasi penelitian
ini
keseluruhan karakteristik kepatuhan siswa dalam
dengan
prestasi
belajar
pada
SMA
Negeri
di
adalah
kaitannya
se-Kotamadya
Bandung.
Dalam
menentukan sampel digunakan
sampel
purposif
yang ditarik dengan sengaja (non-random) karena alasan
ketahuinya
sifat-sifat sampel, menurut Winarno (
di
1980
:
102) yakni : a. Tingkat pendidikan responden yang sama; b.
Tingkat
usai
responden yang sama; dan
c.
Karakteristik
responden yang sama.
Populasi
dalam penelitian ini adalah
sewluruh
Negeri yang ada di Kotamadya Bandung sebanyak 21
Dari
populasi
itu
relatif singkat,
diambil
sampel
menurut
SMA
sekolah.
waktu
yang
lokasi sekolah, sarana dan prasarana olah
raga yang memadai dan tingkat kelas.
Lokasi sekolah, berdasarkan pertimbangan lokasi
di
ambil
sekolah yang dapat mewakili. Untuk wilayah
Bandung
Timur
SMAN
wilayah
10,
wilayah Bandung Barat
SMAN
4,
Bandung Utara SMAN 2, wilayah Bandung Selatan SMAN 11
dan
SMAN 12, wilayah Bandung Tengah SMAN 5.
Sarana prasarana olahraga,
dari
keenam
sekolah
yang
sesuai dengan
mewakili
dalam
pra-survey
melaksanakan
proses belajar mengajar olahraga tampak sudah memadai, me
miliki
yang
lebih
fasilitas yang lebih lengkap. Kalaupun
kurang mereka mempergunakan fasilitas di
memenuhi
pelajaran
persyaratan dalam pelaksanaan
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.
masih
ada
luar
yang
GBPP
mata
63
Tingkat kelas, siswa yang diambil untuk sampel dalam
penelitian
ini adalah siswa-siswa SMAN kelas
II,
pertimbangan : (1) Siswa II sudah cukuip stabil
dengan
menduduki
bangku SMA, suasananya tidak transisi lagi seperti kelas I
(dari SMTP ke SMTA). (2) Sesuai dengan Kurikulum 1984 Mata
Pelajaran Pendidikan Olahraga diberikan dari semester satu
sampai
dengan
semester empat, sehingga
siswa
kelas
II
sudah mengalami Pendidikan Olahraga selama empat semester,
dikatakan
bisa
bawahnya.
(3)
mempersiapkan
lebih mantap dibanding
Kelas II belum
dengan
saatnya
kelas
menghadapi
di
ujian
diri untuk itu. (4) Kelas I sebagai
sampel
yang disengaja (purposive sampling).
Alasan
dan
dana
lain ialah atas pertimbangan waktu,
yang tersedia untuk mendukung
sangat
terbatas.
dengan
sendirinya
penelitian
Keterbatan dana, waktu dan
turut mempengaruhi
pengadministrasian
ini,
tenaga
pelaksanaan
litian. Dana yang mendukung penelitian sangat
terhadap
tenaga,
alat-alat
ini
pene
berpengaruh
penelitian
serta
persiapan administrasi lainnya. Begitu pula waktu yang dibutuhkan dan tenaga pelaksana penelitian mempengaruhi ter
hadap
dana
mempengaruhi
penelitian.
melibatkan
yang
mendukung
dan
secara
tidak
langsung
terhadap penyelesaian dan penulisam
Idealnya
seharusnya
penelitian
laporan
ini
dapat
semua siswa SMA Negeri maupun swasta yang
ada
di kotamadya Bandun, tetapi sesuai dengan tujuan yang akan
di
capai dalam penelitian ini untuk melihat
sejauh
mana
kepatuhan siswa dalam mengikuti pendidikan olahraga berpe
ngaruh
terhadap prestasi belajar, maka
SMA yang dimaksudkan.
diambillah
siswa
64
Sebelum
pengambilan
sampel
dilakukan,
terlebih
dahulu diadakan survey pendahuluan. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan
data
yang
gambaran
yang lebih jelas
berkenaan
akan dikumpulkan untuk ppenelitian
survey pendahuluan ke SMAN yang mewakili dalam
ini dilakukan setelah tanggal 28-31 Maret 1988,
data
tentang
1987/1988,
jumlah
siswa
kelas
yaitu sebagai berikut
II
dengan
ini.
Dari
penelitian
diperoleh
Tahun
Angkatan
:
1. SMAN
2 jumlah siswa : 521 orang
2. SMAN
4 jumlah siswa : 522 orang
3. SMAN
5 jumlah siswa : 550 orang
4.
SMAN 10 jumlah siswa : 475 orang
5.
SMAN 11 jumlah siswa : 530 orang
6.
SMAN 12 jumlah siswa : 294 orang
Jumlah siswa kelas II SMAN yang menjadi sumber
data
adalah 2892 orang.
E. Prosedur Panentuan S«ip«1
Telah
disampaikan
pada bagian terdahulu bahwa yang
menjadi populasi dari penelitian ini ialah siswa kelas
SMAN
se-Kotamadya Bandung.
Untuk dijadikan
sampel
II
pene
litian ini tentulah diantara populasi tersebut.
Permasalahan
sekarang ialah berapa besarnya
sampel
yang harus diambil. Agar dapat dijadikan sampel penelitian
ini
ciri
haruslah yang mempunyai kriteria dan mempunyai
yang
tersebut
didapati dalam populasi,
agar
supaya
benar-benar mewakili secara representatif
menggambarkan
populasi.
Adapun
tersebut adalah sebagai berikut
kriteria
:
dan
cirisampel
untuk
ciri-ciri
65
1. Terdaftar
sebagai
siswa
kelas
II
SMAN
se-
Kotamadya Bandung.
2.
Tidak cacad
fisik.
3. Telah mengikuti pelajaran Olahraga dan
selama 4
Kesehatan
semester.
4. Mempunyai
indeks
pretasi
hasil
belajar
pada
semester IV mata progrma inti.
Agar masing-masing sekolah dari keenam sekolah
menjadi
sumber data itu dapat terwakili, dilakukan
perhitungan
sumber
data uji-coba itu
adalah
yang
suatu
sebagaiman
tertera pada tabel berikut ini.
Tabel
PERHITUNGAN
1
SUMBER DATA UJI-COBA
(n = 36)
No.
SEKOLAH
1.
SMAN
2
f
521
%
18,02
n
lfi^ x
36 = 6,48
6
36 = 6,49
6
26 = 6,84
7
36 = 5,91
6
36 = 6,59
7
36 = 3,65
4
100
SMAN
2.
4
522
18,05
A8_J15_ x
100
SMAN
3.
5
550
19,02
19_J22 x
100
SMAN
4.
10
475
16,42
16,42 x
100
5.
SMAN
11
530
18,33
18u33_ x
100
6.
SMAN
12
294
2892
Dari
perhitungan
10,16
liUia x
36
100
pada
tabel
1
diatas
diperoleh
jumlah sumber data uji-coba sebanyak 36 orang siswa,
mewakili
masing-masing sekolah. SEsuai
dengan
yang
banyaknya
66
proporsi siswa pada setiap ekolah, dapat ditentukan jumlah
180 orang sebagai sumber data penelitian sebenarnya
kelipatan lima dari jumlah yang dipergunakan untuk
data
uji-coba tidak diikutertakan lagi
yang
sebenarnya.
Selanjutnya
hasil
dalam
yaitu
sumber
penelitian
analisis
dikonsul-
tasikan dengan pembimbing, dan mengalami sedikit perubahan
atau
penambahan,
karena instrumen
kuantitatif
menunjukkan
reliabilitas
yang
penyebaran
validitas
cukup meyakinkan.
angket
yang
berdasarkan
yang
analisis
memadai
Akhirnya
sesungguhnya
dan
dilakukan
terhadap
para
responden.
Penyebaran
Negeri
angket kepada responden di
sekolah
SMA
se-Kotamadya Bandung dilaksanakan mulai tanggal
2
April 1988 sampai dengan tanggal 30 April 1988.
F.
Metode Penelitian
Bertitik
tolak
dari
rumusan
masalah
dan
sasaran
penelitian
dan hipotesis, metode yang dipergunakan
penelitian
ini adalah deskriptif. Metode
pada kejadian masa kini,
ini
dalam
menekankan
walaupun sering pula dikaji
per-
soalan-persoalan pada masa lampau yang berkaitan atau ber
pengaruh
riptif
terhadap kejadian masa kini. Objek
adalah tentang kondisi,
desk
antara
beberapa
gejala, proses yang sedang berlangsung, pengaruh
variabel
tertentu
yang
yang teruji,
bahkan
hubungan
studi
kecenderungan-kecenderungan
sedang berkembang. Dikemukakan oleh Best
tentang metode deskriptif ini sebagai berikut
(1977:116)
:
A descriptive study describes and interprets what
is. It is concerned with condition or relationships that
exist,
opinion that are held, processes that ara going
67
on,,
effect
developing.
that
It
are
is
evident,
primarlily
or
trends
concern
although it often considers past evident and
as they relats to current conditions.
Dari
perumusan Best diatas diketahui
deskriptif
gambaran
terjadi.
Ini
dan interpretasi
berarti
bahwa
are
present,
influences
bahwa
tentang
pelaksanaan
that
with
metode
apa
dengan
yang
metode
deskriptif ini tidak hanya terbatas pada pengumpulan data,
tetapi
data
mencakup pula analisis dan interpretasi arti
dimaksud.
Salah satu ciri
pada
memusatkan
diri pada pemecahan masalah-masalah
pada
sekarang,
(Winarno
Surachmad,
pada
dan
deskriptif
tekanannya
masa
kejadian
studi
dari
keadaan
masa
masalah-masalah
ialah
kini.
Ia
yang
ada
yang
aktual
1965 : 76). Ini tidak berarti
gejala
dan masalah masa lampau diabaikan sama sekali, karena pada
hakekatnya keadaan masa kini ada aitan dengan kondisi masa
lalu. Dengan metode deskriptif penulis dapat dengan
mengkaji
pengaruh
kondisi-kondisi,
mudah
keterkaitan-ketrkaitan
dan
serta kecenderungan-kecenderungan yang ada
pada
kepatuhan siswa SMA se-Kotamadya Bandung.
Dalam
dan
penelitian ini diambil dari jenis data
lokasi
Bandung,
sumber yang berbeda
akan
menguji hubungan
SMA
antara
se-Kotamadya
dua
faktor
tersebut dengan mengetahui derajat hubungan antara
faktor
yang
ini
yakni
siswa
satu dengan faktor lainnya. (Kepatuhan
mengikuti
pendidikan
olahraga dan
siswa
pengaruhnya
dalam
terhadap
prestasi belajar).
Seperti diuraikan dalam penjelasan terdahulu,
obyek
studi ini adalah menyangkut karakteristik kepatuhan
siswa
untuk mengikuti pendidikan olahraga dalam kaitannya dengan
68
prestasi
belajar. Melalui proses belajar mengajar
studi
Olahraga
suatu
perilaku siswa yang patuh menurut ukuran
di
ekolah.
dan Kesehatan
diharapkan
Dengan demikian, informasi
akan
yang
bidang
tercapai
peraturan
ingin
kita
kumpulkan adalah informasi faktual yang tersusun dan mampu
menggambarkan
gejala-gejala
yang
ada.
Dari
gambaran
tersebut berimplikasi untuk menentukan keputusan atau
bijakan
tentang
olahraga
yang
status
melalui
hasil
penilaian
belajar.
hasil
Assesment
pendidikan
kokurikuler
Studi ini tidak sama dengan
pengertian
assesment
siswa
sifatnya intrakurikuler,
ekstrakurikuler.
merupakan
pembinaan
studi
belajar
juga
taraf
penilaian
menggambarkan
suatu
situasi
dan
yang
atau
menggambarkan
suatu gejala pada suatu waktu, namun hanya
pada
ke-
sampai
tanpa
atau menjelaskan alasan dibalik fakta
membuat
terebut.
Studi ini tidak merupakan evaluasi, walaupun evaluasi juga
menekankan pada sesuatu penilaian tertentu. Namun evaluasi
tidak
hal
menghasilkan generalisasi atau hukum ilmiah,
yang
membedakannya dengan penelitian
memberi hukum,
Oleh
suatu
yang
berusaha
hanya
sekedar
konsep atau generalisasi.
karena
penelitian
ini
tidak
memberikan gambaran tentang keadaan sekelompok sampel yang
merupakan
dari
obyek penelitian, namun juga dilakukan
sampel
ke
populasi, maka
metode
induksi
penelitian
yang
dipakai disebut pula metode deskriptif analitis.
Teknik
yang
dipergunakan adalah
teknik
survei ini dimaksudkan bahwa dari ekelompok
yang
termasuk
didalam
batas
teknik
survei.
populasi
Dengan
siswa
penelitian,
69
dikumpulkan data selama batas populasi penelitian,
pulkan
data selama waktu yang relatif singkat.
dikum
Instrumen
pengumpul data tersebut disusun dalam bentuk kuesioner.
Untuk
jelasnya penyebaran sumber data penelitian
terebut
pada tabel berikut ini.
Tabel
2
PENYEBARAN SUMBER DATA PENELITIAN
SMAN SE-KOTAMADYA BANDUNG YANG DIWAKILI OLEH
ENAM SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI
(SISWA KELAS II ANGKATAN TAHUN 1987/1988)
BANYAK
No.
SUMBER
DATA
SEKOLAH
SISWA
UJI
-
COBA
PENELITIAN
1.
SMAN
2
521
6
30
2.
SMAN
4
522
6
30
3.
SMAN
5
550
7
35
4.
SMAN
10
475
6
30
5.
SMAN
11
530
7
35
6.
SMAN
12
294
4
20
2892
36
Dari
180
jumlah 180 orang siswa hasil perhitungan
pada
tabel diatas, diperhatikan pula keseimbangan jumlah antara
siswa
pria
dan siswa wanita,
masing sebanyak 90 orang.
yaitu
diharapkan
masing-
70
G. Pwnjttharan Konaep-konsep Teoritis. EmpirJS dan. Analitjg
Penjabaran konsep-konsep dalam penelitian
untuk memberikan gambaran secara lengkap tentang
hal yang berkenaan dengan penelitian yang akan
Berdasarkan
dilakukan.
rangkuman
dari
uraian Bab III : Prosedur Penelitian ini,
diterakan
pada
tabel
tentang
tersebut, maka
berbagai
sebagai
analitis
pemikiran
bertujuan
3, penjabaran konsep
dari
variabel
penyusun
alat
teoritis,
penelitian.
pengumpul
empiris
Sedangkan
data
dan
gambaran
penelitian
akan
diterakan pada butir pembahasan selanjutnyaterendiri.
Tabel
3
VARIABEL INDEPENDEN X
PENJABARAN KONSEP-KONSEP
TEORITIS, EMPIRIS DAN ANALITIS
KONSEP
ANALISIS
EMPIRIS
TEORITIS
Kepatuhan siswa Indeks Skala sikap Jawaban Siswa. baik
vang bersifat favora
dalam mengikuti
ble, maupun unfavora
Pendidikan Olah
ble., terhadap sejumraga
lah pernyataan ten
tang:
1.
Ketaatan terha
dap. peraturan
Sekolah
1. Kehadiran/absensi.
Contoh:
"Kehadiran
siswa pada saat pel
ajaran adalah merupa
kan kewaj iban yang
harus dilaksanakan".
2.
Ketaatan terha 2a. Waktu Pelajaran
dap Tata tertib Contoh: "Pada saat
Pelajaran Olah pelajaran dimulai
raga
tidak dibenarkan ada
nya siswa yang datang
terlambat".
(Dilanjutkan)
71
K
0
N
S
E
P
ANALISIS
EMPIRIS
TEORITIS
2b.
Tugas Pekerjaan
Sekolah.
Contoh: Tugas sekolah
yang dikerjakan di
rumah harus diselesai
dan diserhkan sesuai
dengan waktu yang te
lah ditentutkan".
2c. Pelaksanaan Tugas
Gerak
Contoh:
"Walaupun tu
gas geraknya sulit
dan menjemukan, saya
mencoba terus sampai
bisa melakukan".
2d.
Peraturan
Permain
an
Contoh: "Pelangfiaran
peraturan permainan
merupakan perbuatan
yang harus dikenakan
hukuman".
3.
Ketaatan terha
dap. Etika Sjis_ial dalam Ke
lompok Belajar
3.
Mengharfiai hak in
dividu dalam ke
lompok.
Contoh: "Karena perlengkapan olah raga
di sekolah kurang me
madai dengan jumlah
siswa dengan penuh
perhatian saya menung
gu giliran".
72
Tabel
4
KISI-KISI PERNYATAAN
KEPATUHAN SISWA
ASPEK
DAN SUB ASPEK
+
JUMLAH
-
1. Ketaatan terhadap peraturan
Sekolah
-
2
Kehadiran
Ketaatan
20
20
40
5
5
10
5
5
10
5
5
10
5
5
10
20
20
40
60
60
120
terhadaD Tata Ter-
t.ih Pelajaran
a.
Waktu pelajaran
b.
Tugas-tugas pekerjaan
sekolah
c. Pelaksanaan Tugas-tugas
gerak
d. Peraturan permainan
3. Ketaatan terhadap Etika
Sosial dalam Kelompok belajar
- Menghargai hak individu
dalam kelompok
Jumlah
H.
Alat. Pengumpul Data
Masalah-masalah
dirumuskan
tentang
Olahraga
pada
penelitian
bagian pendahuluan
seperti
ingin
yang
mengungkapkan
karakteristik kepatuhan siswa melalui
dan
Kesehatan dalam kaitannya
telah
pendidikan
dengan
prestasi
dengan perumusan masalah itu, maka untuk
menggali
belajar.
Sesuai
73
keterangan
dan
pengumpul
memperoleh data,
disusunlah
data berbentuk kuesioner, dimana
model
untuk
alat
setiap
butir pertanyaannya telah disediakan jawaban-jawaban
yang
harus
ber
dipilih. Dipergunakannya alat pengumpul
bentuk
kuesioner
bangan
: (a) data yang diperoleh akan lebih mudah
dan
ini didasarkan
dianalisis secara statistk,
atas
data
beberapa
pertim
(b) dengan alat
diolah
tersebut
dinungkinkan memperoleh data yang lebih obyektif, dan
cara pengumpulan data dapat dilakukan dengan lebih
sehingga menghemat tenaga,
Instrumen
litian
(c)
nudah,
biaya dan waktu.
ataua alat angket penelitian untuk
variabel-variabel yang diduga
berupa
pene
kontributor
terhadap
prestasi belajar siswa SMAN ini hanya
kelompok,
sesuai dengan banyaknya variabel bebas yang akan
ditelusuri.
adalah
Sedangkan
lembaran
belajar
siswa
Kumpulan
Nilai
diperoleh
yang
lainnya
alih data untuk
yabg
termasuk
ada
sebagai
mencatat
sampel.
prestasi belajar tahun
satu
pelengkap
skor
pretasi
Sedangkan
ajaran
Daftar
1987/1988
dari data nilai raport pada semester
IV.
Data
prestasi belajar meliputi mata pelajaran Program Inti yang
diberikan
jaran.
pada
semester IV, yang mencakup 8
mata
Pengolahan data prestasi belajar merupakan
pela
varia
bel Y.
I. Penberian SJlqz. Alat. UJuix.
Dengan
mencari
dengan
penelitian
ini penulis akan
pengaruh antara kepatuhan siswa
prestasi belajar. Untuk mencapai
mencoba
dalam
antara
untuk
kaitannya
tersebut
74
dalam penelitian ini penulis membutuhkan skor dari masing-
masing
responden
untuk
variabel
yang
akan
diteliti.
Menurut pendapat penulis bentuk alat-alat ukur yang sesuai
dengan
maksud tersebut adalah alat ukur
penilaian
berbentuk
yang dikemukakan oleh model Likert
lima pilihan mulai
dengan
skala
(Oppenheim,
1976),
dengan
urutan
sangat
setuju
sampai dengan sangat tidak setuju dengan skala
3, 2, 1, 0, untuk item yang positif, dan sebaliknya
4,
untuk
item negatif diberi bobot nilai 0, 1, 2, 3, 4. Bobot-bobot
nilai
tersebut
responden
lembaran
total
yang
harus
langsung
dijadikan
skor
untuk
yang memberikan jawaban terhadap
jawaban itu jumlahkan maka akan
dari etiap responden. Untuk
setiap
masing-masing
diperoleh
mendapatkan
mempunyai daya pembeda yang tajam maka
skor
item-item
setiap
item
terlebih dahulu dianalisis sehingga diketahui
mana
item yang baik dan mana item yang kurang baik.
Pernyataan-pernyataan
Likert
tersebut
yang
disusun
meliputi pernyataan yang
melalui
skala
favorable
dan
pernyatan yang unfavorable. Pernyataan favorable dimaksud
kan bahwa pernyataan itu berkenaan dengan kepatuhan
sesuai
dalam
dengan tipe yang diteliti. Pernyataan
siswa
unfavorable
arti bahwa pernyataan itu tidak diambil
dari
yang
sebenarnya berlaku bagi tipe tersebut. Unfavorable di sini
tidak
dari
berarti
selalu lebih buruk, tetapi
hal yang sebenarnya terjadi. Setiap
tidak
diambil
indikator
dari
masing-masing aspek kepatuhan siswa yang diteliti itu akan
mengambil
pernyatan
beberapa
pernyatan
favorable
unfavorable. Hal ini dimaksudkan
dan
agar
beberapa
melihat
75
ketetapan
yang
memberi reaksi
terhadap
pernyataan-per
nyataan itu.
Responden
menilai pernyataan itu dengan salah
satu
jawaban berikut :
1) Sangat Setuju (S)
2) Setuju (S)
3) Tidak Tahu TT)
4) Tidak Setuju (TS)
5) Sangat Tidak Setuju (STS)
Kemungkinan jawabam yang tinggi, yaitu Sangat Setuju
(SS)
untuk pernyatan favorable diberi skor
menurut
yaitu
4,
berurutan
jenjang sampai pada kemungkinan jawaban
Sangat
Tidak
Setuju
(STS)
dengan
terendah
skor
0,
dan
sebaliknya untuk pernyataan unfavorable.
J.
Validitas dan. Reliabilitas Alat. Ukur
Pengukuran variabel kepatuhan siswa dilakukan dengan
menggunakan alat ukur buatan sendiri yang penyebaran item
it emnya
didasarkan
sebagai
siswa dalam mengikuti. pendidikan
dijabarkan
analitis.
atas
melalui
Konsep
kriteria
tugas
dan
olahraga,
konaep-konsep teoritis,
teoritis
dalam
kewajiban
variabel
yang
empiris
ini
dan
adalah
kepatuhan siswa, yang penjabaran konsep empirisnya adalah;
(1) Ketaatan Terhadap Peraturan Sekolah, (2) Ketaatan Ter
hadap
Tata
Tertib
Pelajaran
Olahraga,
(3)
Ketaatan
Terhadap Etika Sosial Dalam Kelompok Belajar. Yang masingmasing akan diterakan secara berurutan adalah ; (1)
diran
iswa;
(2a) Waktu Pelajaran; (2b)
Tugas
Keha-
Pekerjaan
76
Sekolah;
(2c)
Pelaksanaan Tugas
Gerak;
(2d)
Peraturan
Permainan dan (3) Menghargai hak individu dalam kelompok.
Pengumpulan
dari
data
ditempuh
data prestasi belajar
siswa
hasil belajar siswa berdasarkan
diperoleh
tes-tes
yabg sudah merupakan nilai akhir. Data
yang
prestasi
belajar siswa diperoleh peneliti dari Knwil Depdikbud Jawa
Barat
melalui masing-masing sekolah, dalam
bentuk
nilai
pencapaian belajar siswa.
Khusus
untuk data prestasi belajar tidak
uji validitas dan reliabilitas.
dilakukan
Hal ini dikarenakan
pres
tasi belajar tidak diperoleh melalui alat ukur yang
disu
sun
siswa
yang
peneliti.
di
Sedangkan untuk variabel
dapat melalui alat ukur,
kepatuhan
terlebih
dahulu
akan
diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya.
Suatu
alat
ukur untuk
penelitian
harus
memenuhi
beberapa persyaratan, diantaranya keshaihan atau validitas
(validity ">
dan
keterandalan
atau
reliabilitas
bility^ . Langkah-langkah untuk mencapai tingkat
(relia
validitas
dan reliabilitas alat ukur tersebut akan diuraikan sebagai
berikut
ini.
1. ILil Validitas Alat UJiux.
Validitas dimaksudkan sebagai hal yang mempersoalkan