PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas V di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.
PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas V di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani
Oleh :
SALMAN PARIS (0804228)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
(2)
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
LEMBAR HAK CIPTA
PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK
(Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas V di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat)
Oleh Salman Paris
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani pada Fakultas
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Salman Paris 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
(3)
PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK
(Studi Eksperimen) Oleh : Salman Paris NIM. 0804228
Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I
Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes NIP.1962 0718 1988 031004
Pembimbing II
Alit Rahmat, M.Pd NIP. 1972 0828 2005 01001
Mengetahui
Ketua Program Studi PGSD Pendidikan Jasmani FPOK UPI Bandung
Drs. Andi Suntoda, M. Pd NIP.1958 0620 1986 01 1002
(4)
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
v DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR...ii
UCAPAN TERIMA KASIH...iii
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR TABEL...vi
DAFTAR DIAGRAM dan GRAFIK...vii
DAFTAR GAMBAR ...viii
DAFTAR LAMPIRAN...ix BAB I ... Error! Bookmark not defined. PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Masalah... Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.
D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined. BAB II ... Error! Bookmark not defined. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIANError! Bookmark not
defined.
A. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian olahraga Atletik... Error! Bookmark not defined.
2. Lari Jarak Pendek ... Error! Bookmark not defined.
a. Pengertian ... Error! Bookmark not defined.
b. Cabang-cabang pada olahraga lari jarak pendekError! Bookmark not defined.
1). Lari jarak pendek ... Error! Bookmark not defined.
2). Lari gawang ... Error! Bookmark not defined.
3). Lari estafet ... Error! Bookmark not defined.
(5)
1). Teknik gerakan start jongkok ... Error! Bookmark not defined.
2). Teknik gerakan lari ... Error! Bookmark not defined.
3). Teknik gerakan memasuki garis finishError! Bookmark not defined.
d. Faktor-faktot yang harus diperhatikan pada saat lari jarak pendekError!
Bookmark not defined.
1). Daya ledak ... Error! Bookmark not defined.
2). Kekuatan ... Error! Bookmark not defined.
3). Kecepatan ... Error! Bookmark not defined.
4). Daya tahan ... Error! Bookmark not defined.
e. Pendekatan pembelajaran lari jarak pendekError! Bookmark not defined.
1). Lari cepat dengan tahanan ... Error! Bookmark not defined.
2). Lari mengejar ... Error! Bookmark not defined.
3). Lari percepatan ... Error! Bookmark not defined.
4). Lari ABC ... Error! Bookmark not defined.
3. Lari ABC ... Error! Bookmark not defined.
a. Pengertian ... Error! Bookmark not defined.
b. Teknik gerak dasar pada lari ABC ... Error! Bookmark not defined.
4. Pengaruh lari ABC terhadap kualitas gerak dasar lari jarak pendekError!
Bookmark not defined.
B. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB III ... Error! Bookmark not defined. METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
A. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1. Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
2. Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
C. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
D. Desain Penelitian... Error! Bookmark not defined.
E. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.Observasi... Error! Bookmark not defined.
a.Penyusunan Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
(6)
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
v
G. Program Latihan ... Error! Bookmark not defined.
H. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV ... Error! Bookmark not defined. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Analisis... Error! Bookmark not defined.
B. Analisis Statistika Inferensial ... Error! Bookmark not defined.
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB V ... Error! Bookmark not defined. KESIMPULAN DAN SARAN... Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
B.Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA...55 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(7)
DAFTAR TABEL
3.2 Langkah-langkah penelitian...30
3.3 Kisi-kisi Penilaian...32
3.4 Tabel Program Latihan Lari ABC...38
4.1 Skor rata-rata dan Simpangan baku...42
4.3 Gerakan start sebelum diberikan latihan lari ABC...44
4.4 Gerakan lari jarak pendek sebelum diberikan latihan lari ABC...44
4.5 Gerakan finish sebelum diberikan latihan lari ABC...45
4.6 Gerakan start sesudah diberikan latihan lari ABC...45
4.7 Gerakan lari jarak pendek sesudah diberikan latihan lari ABC...46
4.8 Gerakan finish sesudah diberikan latihan lari ABC...46
4.9 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov...48
(8)
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
v
DAFTAR DIAGRAM dan GRAFIK
4.2 Diagram Skor rata-rata sebelum dan sesudah diberikan latihan lari ABC...43
Grafik Plot Normalitas Gerakan Start...49
Grafik Plot Normalitas Gerakan lari jarak pende...49
(9)
DAFTAR GAMBAR
2.1 Lari Gawang... 9
2.2 Lari Estafet... 10
2.3 Posisi “Bersedia”... 11
2.4 Posisi “Siap”... 12
2.5 Posisi “Menolak Dari Balok Start”... 12
2.6 Gerakan Sprint... 13
2.7-2.8 Gerakan Finish... 14
2.9 Berjalan Lutut di angkat... 21
2.10 Mengangkat lutut tinggi dengan pelurusan bagian bawah... 22
2.11 Berlari dengan lutut diangkat tinggi disertai dengan pelurusan tungkai bagian bawah... 23
2.12 Menendang pantat... 23
2.13 Gerakan lengan sprint... 24
(10)
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1...57
Lampiran 2...61
Lampiran 3...67
Lampiran 4...73
Lampiran 5...76
Lampiran 6...77
Lampiran 7...81
Lampiran 8...82
Lampiran 9...86
Lampiran 10...87
Lampiran 11...88
Lampiran 12...89
Lampiran 13...90
Lampiran 14...91
Lampiran 15...92
(11)
Lampiran 17...96
Lampiran 18...98
Lampiran 19...100
Lampiran 20...102
(12)
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
i ABSTRAK
SALMAN PARIS, 0804228. JUDUL SKRIPSI PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK. PEMBIMBING I Dr. YUDY HENDRAYANA, M.Kes. PEMBIMBING II ALIT RAHMAT, M.Pd.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bahwa penerapan lari ABC dalam mengembangkan gerak dasar lari jarak pendek siswa kelas V SDN Karya Mulya Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian eksperimen. Dalam penggunaan metode ini peneliti menggunakan One Group-Pretest-Posttest Design. Instrumen yang digunakan untuk peningkatan gerak dasar lari jarak pendek yaitu gerakan start, gerakan lari jarak pendek, dan gerakan finish. Sementara itu alat ukur untuk hasil peningkatan keterampilan gerak dasar lari jarak pendek yaitu lembar observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan penerapan pembelajaran lari ABC dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lari jarak pendek baik itu gerak start, gerak lari jarak pendek, dan gerak finish. Hasil peningkatan tersebut ditunjukan dari perbandingan Zhitung dan Ztabel dengan hasil sebelum dan sesudah diberikan
latihan metode ABC adalah -3,974 dengan nilai p-value 0,000. Karena nilai Zhitung
(-3,974) < Ztabel (-1,96) dan nilai p-value < 0,05 maka hasilnya ada perbedaan gerakan
kualitas gerak dasar lari jarak pendek sebelum dan sesudah diberikan latihan lari ABC. Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu dengan penerapan pembelajaran lari ABC dalam pembelajaran Atletik khususnya lari jarak pendek pada usia sekolah dasar dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar lari jarak pendek siswa kelas V SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.
(13)
ABSTRAK
SALMAN PARIS, 0804228. JUDUL SKRIPSI PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK. PEMBIMBING I Dr. YUDY HENDRAYANA, M.Kes. PEMBIMBING II ALIT RAHMAT, M.Pd.
The purpose of this study is to determine that the application running ABC in developing a basic motion sprint Elementary School fifth grade students work Ngamprah Mulya subdistrict of West Bandung regency. The method used in this study is an experimental research method. In using this method the researcher used One-Group Pretest-Posttest Design. The instrument used to increase the basic motion sprint start is movement, movement sprint and finish the movement. While the gauge for the resulting increase in basic motor skills sprinting is the observation sheet. The results showed that with the application running ABC learning can improve basic motor skills that a good sprint start motion, sprinting motion, and the motion finish. The results indicated an increase of the ratio Zhitung and Ztabel with the results before and after the workout ABC method is -3.974 with p-value of 0.000. Because Zhitung value (-3.974) <Ztabel (-1.96) and p-value <0.05 then the result is no basic difference in the quality movement sprinting motion before and after the training run ABC. The conclusion of this research is the application of learning in the learning Athletics ABC ran sprints especially at primary school age can improve fundamental movement skills sprinting Elementary School fifth grade students work Mulya West Bandung regency.
(14)
1
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Istilah atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon yang memiliki makna bertanding atau berlomba. Atletik juga dapat diartikan bentuk olahraga yang menjadi dasar dari setiap gerak olahraga lain, olahraga ini bergantung pada kelincahan dan kekuatan otot, yang merupakan kunci setiap gerak olahraga lainya. Dengan pembelajaran atletik berarti mempersiapkan dasar dari setiap olahraga, untuk proses kecabangan olahraga selanjutnya gerakan yang terdapat pada semua cabang olahraga, pada intinya merupakan gerakan dasar yang berasal dari gerakan pada olahraga atletik. Olahraga atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis seperti: jalan, lari, lompat dan lempar (Djumidar, 2001: 1.3).
Atletik menurut Hendrayana dan Rahmat (2007: 3), kegiatan fisik yang beragam seperti jalan, lari, lompat, lempar. Dan banyak orang yang mengungkapkan sebagai media untuk memulai kegiatan fisik pada hampir semua cabang olahraga. Maka seringkali atletik disebut sebagai ibu dari semua cabang olahraga. Dalam olahraga atletik lari merupakan olahraga yang terbagi kedalam 3 cabang olahraga yaitu lari jarak pendek, lari gawang, dan lari estafet. Lari jarak pendek dapat diartikan juga lari sprint, yang menurut Djafar Sidik (2009: 1) lari sprint adalah salah satu nomor dalam cabang atletik yang terdiri dari jarak lari 100 m sampai 400 m di tambah dengan lari gawang. Lari jarak pendek dinilai dari kecepatan lari dimulai dari gerakan start sampai finish.
Lari jarak pendek dalam pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar, merupakan aktifitas olahraga yang termasuk kedalam pembelajaran teori latihan. Pada pembelajaran atletik siswa Sekolah Dasar, di berikan pembelajaran dengan teknik pendekatan untuk memberikan pengalaman gerak dalam atletik. Penerapan pembelajaran pendidikan jasmani dalam lari jarak pendek menggunakan permainan yang melatih kecepatan lari dan latihan gerak lari ABC. Dalam latihan
(15)
2
gerak lari ABC menurut Hendrayana dan Rahmat (2007: 38), istilah gerak lari ABC sebenarnya lebih diutamakan pada gerak lari yang bervariasi dan disusun berdasarkan sistematika berbagai bentuk gerakan kaki dari yang mudah ke yang sukar. Karena dalam pembelajaran Atletik, dalam lari jarak pendek siswa tidak harus diberikan teknik yang sesungguhnya. Supaya siswa mau melakukan dan merasa senang. Banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi siswa tidak mau melakukan Atletik, karena kurangnya sarana dan prasarana di Sekolah Dasar. Kurangnya pengetahuan siswa tentang atletik, dilihat dari sikap dan gerakan siswa pada saat melakukan gerak dasar lari. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi dari pengetahuan Guru pendidikan jasmani yang tidak tahu mengenai penerapan Atletik dalam pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar.
Dalam buku bermain gerak-gerak dasar atletik (Djumidar, 2001:13), tujuan pembelajaran untuk meningkatkan suatu kondisi yang baik bagi para pelajar sekolah yang melakukan gerakan-gerakan dasar lari, yaitu untuk:
a. Meningkatkan faktor kecepatan. b. Meningkatkan faktor daya tahan. c. Meningkatkan kekuatan.
d. Meningkatkan keterampilan. e. Meningkatkan kelincahan.
Selanjutnya penerapan latihan lari ABC menurut Hendrayana dan Rahmat (2007: 38), digunakan untuk memperbaiki koordinasi dan teknik lari sprint. Lari ABC dalam pembelajaran atletik di Sekolah Dasar dapat dilakukan dengan pendekatan. Namun saat ini guru-guru pendidikan jasmani di Sekolah Dasar, melaksanakan pendekatan pembelajarannya dengan permainan. Meskipun demikian dengan pembelajaran atletik, khususnya nomor lari jarak pendek yang dilaksanakan di Sekolah Dasar. Penerapan latihan lari ABC digunakan untuk memperbaiki koordinasi lari sprint, seperti yang diungkapkan Hendrayana dan Rahmat. Dalam penjelasan bahwa kualitas gerak dasar lari jarak pendek meliputi gerakan seperti start, lari jarak pendek, dan finish. Gerakan yang termasuk kedalam lari ABC yaitu angkat lutut tinggi, jalan angkat lutut tinggi dengan kaki diluruskan, loncat angkat lutut tinggi dengan kaki diluruskan, tendang pantat, dan gerakan lengan lari sprint. Dengan pembelajaran penerapan lari ABC,
(16)
3
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
aktivitas sesungguhnya supaya dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek.
Setelah melakukan pengamatan pada pelaksanaan pendidikan jasmani di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat, pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani. Atletik khusunya lari jarak pendek, diberikan dengan gerakan sulit. Dengan keadaan seperti itu, tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran atletik terutama lari jarak pendek pada siswa kurang baik. Karena kebanyakan siswa bukan dilatih dengan gerakan mendasar tetapi diberikan latihan yang sukar. Dilihat dari keadaan saat pembelajaran penjas itu terlaksana, masih banyak siswa yang diam karena merasa cepat jenuh dengan metode dan pembelajaran yang dilaksanakan di Sekolah. Beberapa faktor yang ditemukan dilapangan yang dapat mempengaruhi siswa tidak melaksanakan pendidikan jasmani: Siswa merasa jenuh dengan pembelajaran, kurangnnya modifikasi alat pada saat pembelajaran, siswa sulit mengikuti gerakan pada saat pembelajaran, dan kurangnya minat pada saat pembelajaran terlaksana.
Maka dengan paparan latar belakang yang sudah dijelaskan peneliti diatas maka akan mengambil judul yang berhubungan dengan koordinasi gerak siswa sekolah dasar yaitu ”Penerapan lari ABC untuk meningkatkan kualitas gerak
dasar lari jarak pendek”. B. Rumusan Masalah
Penulis merumuskan dari latar belakang diatas, apakah ada peningkatan kulitas gerak dasar lari jarak pendek setelah diberikan latihan lari ABC di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan paparan dari masalah yang telah penulis paparkan di latar belakang maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas gerak dasar lari jarak pendek, siswa SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat melalui pendekatan gerak dasar lari ABC.
(17)
4
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini penulis berharap dapat bermanfaat untuk semua pihak, terutama kepada yang berkecimpung didalam dunia pendidikan jasmani. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan inspirasi bagi semua pendidik untuk menambah pengetahuan tentang model pembelajaran khususnya model penerapan lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek di Sekolah Dasar. Kemampuan ini juga bisa sebagai penambah kemampuan dan prestasi siswa sebagai objek pembelajaran, pengetahuan model pembelajaran bagi siswa dan bagi guru sebagai objek pembelajaran.
2. Secara Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran mengenai pembelajaran latihan metode lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek siswa.
b. Memberikan informasi dan landasan untuk penelitian tentang latihan metode lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek siswa.
E. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu meluas peneliti memberikan batasan agar perumusan dapat memperoleh yang memuaskan, maka penelitian ini dibatasi dengan tujuan penelitian yang telah dipaparkan di atas, aspek-aspek yang diperhatikandalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Yang diteliti adalah hasil dari penerapan latihan metode lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek.
2. Populasi penelitian ini terdiri dari siswa kelas V di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.
(18)
5
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Lokasi penelitian SDN Karya Mulya yang terletak di Jalan Giok II No 77 Komplek Permata Desa Tani Mulya Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.
(19)
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang harus di tempuh peneliti untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui permasalahan yang ada dilapangan dengan cara yang sesuai dengan prosedur penelitiannya.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen. Metode eksperimen merupakan sebuah penelitian yang memberikan perilaku
treatment kepada objek penelitiannya. Menurut Sugiyono (2009:107) Penelitian Eksperimen adalah “Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.
Menyimak dari yang sudah dijelaskan peneliti beranggapan metode penelitian eksperimen tepat digunakan dalam penelitian ini, karena dalam penjelasan metode penelitian eksperimen menjelaskan bagaimana cara dalam memperoleh data dapat meyakinkan dari variabel yang satu ke yang lain. Penelitian ini tepat untuk diterapkan karena dapat mengetahui pengaruh dari suatu perlakuan yang sudah diterapkan pada pembelajaran pendidikan jasmani. Karena dalam penelitian ini peneliti mengambil kesimpulan untuk melakukan penelitian dengan metode studi eksperimen karena dalam penerapan yang diberikan menggunakan teori latihan yang dapat berpengaruh pada suatu pembelajran yang diterpakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Karya Mulya yang beralamat di Jalan Giok II No.77 Komplek Permata Desa Tani Mulya Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.
(20)
28
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas V, SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat. Yang mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah, berjumlah 200 orang dari kelas VA, VB, dan VC. Siswa dengan latar belakang kemampuan olahraga yang berbeda-beda. Adapun beberapa hal yang menjadi pertimbangan mengapa peneliti mengambil lokasi penelitiannya di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat, antara lain:
a. Adanya masalah dalam pembelajaran gerak dasar lari sprint atau jarak pendek pada saat bergerak mulai dari saat start sampai finish.
b. Peneliti menghendaki apakah ada perubahan dalam kualitas gerak dasar lari jarak pendek di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.
c. Ketersediannya lapangan yang dapat menunjang apabila penerapan pembelajran ini diberikan pada siswa.
d. Perizinan dalam penelitian ini lebih mudah didapat karena peneliti memiliki orang yang terpercaya dan memberikan masalah yang harus diperbaiki dalam pembelajaran olahraga atletik khususnya dalam gerak dasar lari jarak pendek di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.
C. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan kelompok yang banyak menjadi suatu lingkup
penelitian. Sugiyono (2009:117) menjelaskan bahwa, “Populasi adalah
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari siswa siswi yang sedang mengikuti kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat, khususnya kelas V sebanyak 200 siswa. Pengambilan sampel merupakan suatu proses penentuan jenis sampel dan perhitungan besarnya sampel
yang akan menjadi subjek atau objek penelitian. “Sampel yang secara nyata akan
diteliti dan diambil dari populasi harus betul-betul representatif” (Sugiyono, 2009:118).
(21)
29
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data untuk mewakili sebagian populasi. Arikunto (2010:173) menjelaskan
bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Untuk
memperdalam pngertian sampel menurut para ahli selanjutnya Sugiyono
(2009:118) menjelaskan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimilkioleh populasi tersebut”.
Sehubungan dengan teknik pengambilan sampel Sugiyono (2012:124) menjelaskan teknik total sampling (sampel jenuh), yaitu teknik penentuan sampel seadanya bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel karena jumlah populasi relatif kecil. Selanjutnya mengenai pengambilan sampel Arikunto
(2002:112) memberikan penjelasan bahwa “Apabila populasinya kurang dari 100
maka lebih baik diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi, sedangkan jika populasinya besar maka diambil antara 10% dan 15 % atau 20%
dan 25% atau lebih”. Berdasarkan menurut penjelasan yang telah dikemukakan
oleh para ahli menunjukkan apabila penelitian ini jumlah populasinya kurang dari 100 orang yang merupakan jumlah populasi yang kecil, teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan teknik total
sampling (sampel jenuh), 10% X 200= 20. Maka dalam penelitian ini sampel yang
akan digunakan adalah siswa yang mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani yang sudah dipilih oleh peneliti di SDN Karya Mulya pada kelas V yang berjumlah 20 orang siswa.
D. Desain Penelitian
Desain yang dipergunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
One-Group-Pretest-Posttest Design yaitu desain yang menggunakan satu kelompok satu
kelompok yang terlebih dahulu diberikan test atau pretest awal untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar lari jarak pendek (O1), selanjutnya diberikan latihan atau perlakuan yang dapat meningkatkan
kualitas gerak dasar lari jarak pendek (X) dan kemudian dilakukan kembali test atau pretes setelah diberikan latihan atau perlakuan untuk mengetahui ada peningkatan atau tidaknya (O2). Sugiyono (2009:111) menggambarkan sebagai
(22)
30
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.1
One-Group Pretest Design
X = Perlakuan atau Treatment
O1 = Pretest atau test (sebelum diberikan perlakuan atau treatment)
O2 = Posttest (Pengaruh adanya perlakuan atau treatment)
Berdasarkan design penelitian diatas, maka dengan itu peneliti dapat membuat langkah-langkah dalam penelitiannya sebagai berikut.
Tabel 3.2
Langkah-langkah Penelitian
O
1X O
2Populasi
Sampel
Test Awal
Perlakuan
Test Akhir
Pengumpulan Data
Analisis Data
(23)
31
E. Instrumen Penelitian
Dalam melakukan teknik penelitian diperlukan adanya alat ukur untuk mengetahui peningkatan setelah diberikan latihan apakah dapat dicapai dengan baik. Melakukan pengukuran harus menggunakan alat ukur yang baik. Alat ukur yang digunakan disebut instrumen penelitian. Sugiyono (2009:148) menjelaskan
instrumen adalah “Suatu alat ukur yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diminati”.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi karena dalam penelitian ini aspek yang di nilai bukan pengetahuan akan tetapi kualitas yang dihasilkan oleh siswa.
1. Observasi
Observasi merupakan alat ukur yang digunakan bila obyek penelitian bersifat perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden tidak terlalu besar. Sudjana (2001:109) menjelaskan tentang observasi sebagai alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.
Peneliti dalam tindakan melakukan penelitiannya alat observasi berupa lembar panduan observasi yang sebelumnya sudah ditentukan oleh peneliti. Observasi yang akan dilaksanakan berupa tes awal sebelum diberika perlakuan dan test akhir setelah diberikan perlakuan. Ada tiga jenis yang jelaskan (Sudjana, 2001:112), yaitu observasi secara langsung, observasi dengan alat peraga dan observasi partisipasi. Maka peneliti akan menggunakan penelitian secara langsung untuk mengamati penelitiannya secara langsung terhadap proses pembelajaran yang sedang terjadi.
a. Penyusunan Instrumen
Dalam penelitian ini peneliti menetapkan aspek-aspek serta indikator yang akan di observasi. Setelah itu peneliti membuat pedoman observasi sebelum melakukan observasi ke tempat penelitian agar memudahkan penilaian observasi. Peneliti juga akan mendeskripsikan aspek-aspek gerakan yang dinilai untuk
(24)
32
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
peneliti memaparkan kisi-kisi penelian terlebih dahulu peneliti akan mengungkapkan beberapa penjelasan.
Nasution (1988), dalam buku Sugiyono (2009: 226). Menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Selanjutnya peneliti melihat dalam penjelasan Sugiyono (2009: 227), menyatakan Observasi partisipasi pasif, jadi dalam dalam hal ini peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
Dalam observasi partisipasi pasif ini peneliti menggunakan penilaian, menurut peneliti dan di gabungkan dengan penilaian guru penjaskes di SDN Karya Mulya, untuk mempertegas penilaian gerakan dalam observasi penelitian. Peniliain dari gerak dasar lari jarak pendek peneliti menyesuaikan dengan, pola gerak dominan dalam gerak dasar. Yaitu pola gerak dasar dominan lari yang meliputi: gerakan start, gerakan lari, dan gerakan finish.
Kisi-kisi penilaian yang digunakan dalam gerak dasar lari jarak pendek menurut penjelasan yang sudah dipaparkan dan peneliti mengambil penilaian sesuai tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian
Variabel Aspek Indikator
Gerak dasar lari jarak pendek
Gerakan start (Gerakan pada aba-aba bersedia)
(Gerakan pada aba-aba
Posisi telapak kaki
Posisi lutut
Posisi lengan
Posisi jari
Posisi pinggul
Posisi punggung
Posisi kepala
(25)
33
siap)
(Gerakan pada aba-aba ya)
Gerakan lari
sprint
Gerakan finish
Tolakan kaki
Ayunan lutut
Ayunan tungkai
Posisi badan
Gerakan tangan dan lekukan siku
Posisi punggung
Posisi kepala
Pandangan mata
Posisi dada
(26)
34
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4). Kariteria penilaian
Dalam kriteria penilaian ini peneliti mengambil dari kisi-kisi penilaian yang diungkapkan peneliti dalam beberapa aspek yang dinilai mulai dari gerakan start, gerakan berlari dan gerakan finish. Seperti yang diungkapkan dibawah ini:
a). Start
1. Beri nilai 4 apabila kedelapan kategori indikator dalam gerakan start dapat dilakukan dengan dengan baik oleh siswa.
2. Beri nilai 3,5 apabila 2 kategori indikator dalam gerakan start tidak dapat dilakukan dengan baik oleh siswa.
3. Beri nilai 3 apabila 3-4 kategori indikator dalam gerakan start tidak dapat dilakukan dengan baik oleh siswa.
4. Beri nilai 2,5 apabila 5-6 kategori indikator dalam gerakan start tidak dapat dilakukan dengan baik oleh siswa.
5. Beri nilai 2 apabila kedelapan kategori indikator dalam gerakan start tidak dapat dilakukan baik oleh siswa.
b). Lari
1. Beri nilai 4 apabila kedelapan kategori indikator dalam gerakan lari dapat dilakukan dengan dengan baik oleh siswa.
2. Beri nilai 3,5 apabila 2 kategori indikator dalam gerakan lari tidak dapat dilakukan dengan baik oleh siswa.
3. Beri nilai 3 apabila 3-4 kategori indikator dalam gerakan lari tidak dapat dilakukan dengan baik oleh siswa.
4. Beri nilai 2,5 apabila 5-6 kategori indikator dalam gerakan lari tidak dapat dilakukan dengan baik oleh siswa.
5. Beri nilai 2 apabila kedelapan kategori indikator dalam gerakan lari tidak dapat dilakukan baik oleh siswa.
c). Finish
1. Beri nilai 4 apabila kedua kategori indikator dalam gerakan finish dapat dilakukan dengan dengan baik oleh siswa.
(27)
35
2. Beri nilai 3 apabila 1 kategori indikator dalam gerakan finish tidak dapat dilakukan dengan baik oleh siswa.
3. Beri nilai 2 apabila kedua kategori indikator dalam gerakan finish tidak dapat dilakukan dengan baik oleh siswa.
b. Penyusunan Lembar Observasi
Indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk pedoman observasi selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir penilaian dalam observasi. Dalam penilaian observasi peneliti akan menilai dari indikator-indikator yang disusun dalam pedoman observasi. Tujuan dari instrument penelitian untuk mengukur dan menghasilkan data yang akurat., maka setiap instrumen harus memiliki skala. Peneliti memakai Rating Scale dalam penelitian karena digunakan untuk menghasilkan data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif (Sugiyono, 2009:97). Selanjutnya Sugiono (2009:98), menyatakan dalam skala model rating scale responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang disediakan, tetapi akan menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu
rating scale ini lebih fleksibeltidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi
untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya. Yang penting bagi penyusunan instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada suatu item instrumen, orang tertentu boleh memilih angka 2 tetapi angka 2 oleh orang tertentu belum tentu sama maknanya dengan orang lain yang juga boleh memilih jawaban dengan angka. Peneliti menentukan kategori penyekoran sebagai berikut:
Kategori setiap gerakan yang dilakukan oleh responden peneliti akan menilai dari setiap gerakan-gerakan dengan angka (4)= Sangat Baik, (3)= Baik, (2)= Cukup Baik, (1)= Kurang Baik.
F. Uji Coba Instrumen
Setelah selesai penyusunan instrumen peneliti melakukan uji coba instrumen . Uji coba ini dilakukan dalam satu sekolah, tetapi ke responden yang berbeda karena penulis ingin menghasilkan data yang bisa memperkuat kelayakan suatu
(28)
36
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
instrumen. Data yang diperoleh dari hasil pengetesan dilakukan uji validitas dan reliabilitas setiap butir penilaian untuk menguji keabsahan data dalam penelitian. a. Uji Validitas
Validitas Instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahihan mempunyai kevalidan yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah (Arikunto, 1998:160). Selanjutnya Menurut Friedenberg (1995) biasanya dalam pengembangan dan penyusunan skala-skala psikologi, digunakan harga koefisien korelasi yang minimal sama dengan 0,30. Dengan demikian, semua item yang memiliki korelasi kurang dari 0,30 dapat disisihkan dan item-item yang akan dimasukkan dalam alat test adalah item-item yang memiliki korelasi diatas 0,30 dengan pengertian semakin tinggi korelasi itu mendekati angka satu (1,00) maka semakin baik pula konsistensinya (validitasnya).
Untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir dapat diketahui dengan pasti butir-butir manakah yang tidak memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya (Arikunto, 1998:169).
Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment yaitu sebagai berikut:
r
xy= N
∑
XY-
(∑
X
)(∑
Y)
√ (
N
∑
X
2–
(∑
X)
2)(N
∑
Y
2–
(∑
Y)
2)
Keterangan:
r xy = Koefisien korelasi suatu butir N = Cacah objek
X = Skor Butir
(29)
37
Metode yang digunakan dalam penghitungan data yaitu menggunakan
Microsoft Excel dan Aplikasi SPSS 16.0. Untuk menguji signifikan korelasi yaitu
nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel Product Moment. Dari tabel r diketahui
bahwa n = 20 pada taraf signifikansi 5% serta memiliki tingkat derajat kebebasan (dk = n-2) maka Nilai rtabel = 0,30. Nilai skor yang diperoleh valid atau signifikan
apabila rhitung > rtabel.
b. Uji Reliabilitas
Dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama (Fred N Kerlinger dalam S Margono, 2004:181). Selanjutnya Arikunto (2010) menjelaskan bahwa, reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen sudah baik. Untuk menerangkan bahwa mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya dalam penilaian yang skornya berupa rentangan antara 1 sampai 5. Dalam cara penghitungan koefisien reliabilitas Cronbach Alpha digunakan rumus sebagai berikut Sugiyono (2006):
r
11=
Keterangan:
r11 = Koefisien reliabilitas instrumen k = Banyaknya skor
= Total varian skor = Total varian
(30)
38
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel dan
Aplikasi SPSS 16.0. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai
koefisien yang diperoleh > 0,60 (Imam Ghozali, 2002).
G. Program Latihan
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam penerapan metode ABC yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek. Langkah yang digunakan dalam pembelajaran metode ABC dengan program latihan seperti tabel di bawah ini:
Tabel 3.4
Tabel Program Latihan Lari ABC
Pertemuan Pembelajaran teknik lari ABC Keterangan
Minggu ke I dan ke II
A. Pendahuluan B. Latihan inti:
Latihan jalan dengan lutut diangkat tinggi selama 5 menit
Latihan jalan dengan lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai selama 5 menit
Latihan loncat lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai selama 5 menit
Latihan menendang pantat selama 5 menit
Latihan gerakan lengan lari sprint selama 5 menit
C. Penutup
Dilakukan dengan cara bersama sama
dengan 5 orang di depan dan diikuti yang lain secara bersama-sama dengan jarak diatur.
Minggu ke III dan ke IV
A. Pendahuluan B. Latihan inti:
Latihan jalan dengan lutut diangkat tinggi selama 7 menit
Dilakukan dengan cara bersama sama
(31)
39
Latihan jalan dengan lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai selama 7 menit
Latihan loncat lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai selama 7 menit
Latihan menendang pantat selama 7 menit
Latihan gerakan lengan lari sprint selama 7 menit
C. Penutup
dengan 5 orang di depan dan diikuti yang lain secara bersama-sama dengan jarak diatur.
Minggu ke V dan ke VI
A. Pendahuluan B. Latihan inti:
Latihan jalan dengan lutut diangkat tinggi selama 10 menit
Latihan jalan dengan lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai selama 10 menit
Latihan loncat lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai selama 10 menit
Latihan menendang pantat selama 10 menit
Latihan gerakan lengan lari sprint selama 10 menit
C. Penutup
Dilakukan dengan cara bersama sama
dengan 5 orang di depan dan diikuti yang lain secara bersama-sama dengan jarak diatur
Pada latihan pendahuluan siswa diberikan pemanasan dengan peregangan otot statis dan dinamis selanjutnya siswa diberikan permainan yang terdiri untuk
(32)
40
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
diberikan latihan metode ABC dengan arahan dari peneliti supaya dilakukan dengan gerakan yang baik. Sedangkan untuk penutup diberikan peregangan kembali otot-otot yang telah bekerja, baik peregangan pasif maupun peregangan aktif.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan pengumpulan data penelitian untuk menganalisis data yang sudah didapatkan dari responden. Sudjana (2009,147), menjelaskan yang dimaksud dengan analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis langkah terakhir tidak dilakukan.
Pengujian yang digunakan dalam analisis ini dengan uji signifikan supaya peneliti mengetahui varibel X dapat berpengaruh kepada variabel Y, maka peneliti akan menggunakan rumus uji Zhitung:
Z
hitung=
√
Keterangan: zhitung = Nilai z
r1 = Spearman Rank
n = jumlah sampel
Pengujian tersebut peneliti menggunakan bantuan Microsoft excel dan
Aplikasi SPSS 16.0. Kriteria pengujian data dikatakan signifikan atau terdapat
perbedaan kualitas gerak dasar lari jarak pendek yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan model pendekatan lari ABC. Kriteria yang digunakan peneliti dilakukan dengan cara membandingkan nilai zhitung dengan ztabel.
(33)
41
Hipotesis yang peneliti tentukan ialah sebagai berikut:
H0 : Pretest = Posttest Tidak terdapat perbedaan kualitas gerak dasar lari
jarak pendek yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan model pembelajaran lari ABC di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat. H1 : Pretest ≠ Posttest Terdapat perbedaan hasil kualitas gerak dasar lari
jarak pendek yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan penerapan latihan lari ABC di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.
(34)
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan penerapan metode latihan lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ada beberapa hal yang akan peneliti sampaikan sebagai masukan dan saran setelah melaksanakan serangkaian pelaksanaan tindakan. Peneliti berharap agar beberapa saran berikut dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi semua pihak yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Adapun beberapa hal yang akan peneliti sampaikan sebagai masukan dan saran adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru pendidikan jasmani, hasil penelitian ini membuktikan bahwa menggunakan penerapan metode lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek, sehingga peneliti menyarankan untuk menggunakan penerapan metode lari ABC dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pembelajaran lari jarak pendek.
2. Bagi sekolah diharapkan dapat memberikan berbagai dukungan terhadap proses pembelajaran pendidikan jasmani khusunya, sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik. Karena untuk dapat mencapai keberhasilan dalam pembelajaran perlu dukungan oleh semua pihak.
3. Kepada rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang penerapan metode lari ABC untuk mengembangkan penelitian ini.
(35)
55
DAFTAR PUSTAKA
Alvarez dan Ballesteros (ed. 1, 1979). Track and Field Athletics a basic coaching manual. London: Internasional Amateur Athletic Federation.
Aziz Alimul Hidayat; Metode Penelitian & Teknik Analisis Data ; Salemba Medika; Jakarta 2007.
Bahagia, Yoyo.Pembelajaran atletik. 2001.
Carr, Gerry A. (1991) Fundamentals of Track And Field. Illinois, Champaign. Leasure Press U.S.A.
Djafar Sidik, Dik-dik. Mengajar dan Melatih Atletik. POR UPI- Bandung, 2011 Djumidar, (2001). Bermain gerak-gerak dasar lari: Jakarta 2001.
http://rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/07/daya-ledak-otot/.
http://penjasorkessmandung.blogspot.com/2012/04/materi-bahan-ajar-atletik-lari-jarak.html.
http://materipenjasorkes.blogspot.com/2012/06/latihan-kecepatan-dan-kelincahan.html.
http://sinauwerno-werno.blogspot.com/2012/09/teknik-dasar-lari-gawang-100-110-400.html.
http://berdoadanbelajar.blogspot.com/2012/03/lari-jarak-pendek-sprint.html.
http://mpoar.blogspot.com/2011/06/reaksi-otot-tungkai-dengan-lari.html.
http://mpoar.blogspot.com/2012/05/berbagai-macam-metode-guru-dalam.html.
Hendrayana dan Rahmat. Modul: Bermain Atletik, POR-UPI Bandung, 2007. Hendrayana, Yudy. Pembelajaran Atletik: Pendekatan Permainan dan
Kompetisi. Jakarta: Depdiknas dan Dirjen OR,2001.
Internasional Association of Athletik Federation, Coaches Education and Certification System (CECS), Sprint And Long Distance & Race Walking
Event Textbook, Level I-II, Development Programme.2000.
(36)
56
Salman Paris , 2013
Penerapan Lari Abc Untuk Meningkatkan Kualitas Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
M. Saputra, Yuda. Gerak dasar atletik Sekolah Dasar. Depdiknas, 2000.
Moh. Nazir, Ph. D; Metode Penelitian; Ghalia Indonesia; Jakarta 2003. Murniasari, ATLETIK. Ganeca. Bandung. 2012.
PASI (1986), Persatuan Perlombaan Athletik, ED. 1986, Percetakan Enka Parahiyangan.
PB PASI, Pedoman Mengajar: Lari-Lompat-Lempar, Untuk Level 1, RDC Jakarta, 2000.
Prof.DR.Sugiyono; Metode Penelitian Administrasi; CV ALFABETA; Bandung; 2009.
Supriadi, Sobarna, Komarudin dan Djafar Sidik. Pedoman Mengajar dan
Melatih Atletik. POR UPI-POR STKIP Pasundan,Bandung, 2009.
(1)
39
Latihan jalan dengan lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai selama 7 menit
Latihan loncat lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai selama 7 menit
Latihan menendang pantat selama 7 menit
Latihan gerakan lengan lari sprint selama 7 menit
C. Penutup
dengan 5
orang di
depan dan
diikuti yang lain secara bersama-sama dengan jarak diatur.
Minggu ke V dan ke VI
A. Pendahuluan
B. Latihan inti:
Latihan jalan dengan lutut diangkat tinggi selama 10 menit
Latihan jalan dengan lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai selama 10 menit
Latihan loncat lutut diangkat tinggi disertai pelurusan tungkai selama 10 menit
Latihan menendang pantat selama 10 menit
Latihan gerakan lengan lari sprint selama 10 menit
C. Penutup
Dilakukan dengan cara bersama sama
dengan 5
orang di
depan dan
diikuti yang lain secara bersama-sama dengan jarak diatur
Pada latihan pendahuluan siswa diberikan pemanasan dengan peregangan otot statis dan dinamis selanjutnya siswa diberikan permainan yang terdiri untuk
(2)
diberikan latihan metode ABC dengan arahan dari peneliti supaya dilakukan dengan gerakan yang baik. Sedangkan untuk penutup diberikan peregangan kembali otot-otot yang telah bekerja, baik peregangan pasif maupun peregangan aktif.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan pengumpulan data penelitian untuk menganalisis data yang sudah didapatkan dari responden. Sudjana (2009,147), menjelaskan yang dimaksud dengan analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis langkah terakhir tidak dilakukan.
Pengujian yang digunakan dalam analisis ini dengan uji signifikan supaya peneliti mengetahui varibel X dapat berpengaruh kepada variabel Y, maka peneliti akan menggunakan rumus uji Zhitung:
Z
hitung=
√
Keterangan: zhitung = Nilai z
r1 = Spearman Rank
n = jumlah sampel
Pengujian tersebut peneliti menggunakan bantuan Microsoft excel dan Aplikasi SPSS 16.0. Kriteria pengujian data dikatakan signifikan atau terdapat perbedaan kualitas gerak dasar lari jarak pendek yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan model pendekatan lari ABC. Kriteria yang digunakan peneliti dilakukan dengan cara membandingkan nilai zhitung dengan ztabel.
(3)
41
Hipotesis yang peneliti tentukan ialah sebagai berikut:
H0 : Pretest = Posttest Tidak terdapat perbedaan kualitas gerak dasar lari
jarak pendek yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan model pembelajaran lari ABC di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat. H1 : Pretest ≠ Posttest Terdapat perbedaan hasil kualitas gerak dasar lari
jarak pendek yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan penerapan latihan lari ABC di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan penerapan metode latihan lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ada beberapa hal yang akan peneliti sampaikan sebagai masukan dan saran setelah melaksanakan serangkaian pelaksanaan tindakan. Peneliti berharap agar beberapa saran berikut dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi semua pihak yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Adapun beberapa hal yang akan peneliti sampaikan sebagai masukan dan saran adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru pendidikan jasmani, hasil penelitian ini membuktikan bahwa menggunakan penerapan metode lari ABC dapat meningkatkan kualitas gerak dasar lari jarak pendek, sehingga peneliti menyarankan untuk menggunakan penerapan metode lari ABC dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pembelajaran lari jarak pendek.
2. Bagi sekolah diharapkan dapat memberikan berbagai dukungan terhadap proses pembelajaran pendidikan jasmani khusunya, sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik. Karena untuk dapat mencapai keberhasilan dalam pembelajaran perlu dukungan oleh semua pihak.
3. Kepada rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang
(5)
55
DAFTAR PUSTAKA
Alvarez dan Ballesteros (ed. 1, 1979). Track and Field Athletics a basic coaching manual. London: Internasional Amateur Athletic Federation.
Aziz Alimul Hidayat; Metode Penelitian & Teknik Analisis Data ; Salemba Medika; Jakarta 2007.
Bahagia, Yoyo.Pembelajaran atletik. 2001.
Carr, Gerry A. (1991) Fundamentals of Track And Field. Illinois, Champaign. Leasure Press U.S.A.
Djafar Sidik, Dik-dik. Mengajar dan Melatih Atletik. POR UPI- Bandung, 2011 Djumidar, (2001). Bermain gerak-gerak dasar lari: Jakarta 2001.
http://rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/07/daya-ledak-otot/.
http://penjasorkessmandung.blogspot.com/2012/04/materi-bahan-ajar-atletik-lari-jarak.html.
http://materipenjasorkes.blogspot.com/2012/06/latihan-kecepatan-dan-kelincahan.html.
http://sinauwerno-werno.blogspot.com/2012/09/teknik-dasar-lari-gawang-100-110-400.html.
http://berdoadanbelajar.blogspot.com/2012/03/lari-jarak-pendek-sprint.html. http://mpoar.blogspot.com/2011/06/reaksi-otot-tungkai-dengan-lari.html.
http://mpoar.blogspot.com/2012/05/berbagai-macam-metode-guru-dalam.html.
Hendrayana dan Rahmat. Modul: Bermain Atletik, POR-UPI Bandung, 2007. Hendrayana, Yudy. Pembelajaran Atletik: Pendekatan Permainan dan
Kompetisi. Jakarta: Depdiknas dan Dirjen OR,2001.
Internasional Association of Athletik Federation, Coaches Education and Certification System (CECS), Sprint And Long Distance & Race Walking
Event Textbook, Level I-II, Development Programme.2000.
(6)
M. Saputra, Yuda. Gerak dasar atletik Sekolah Dasar. Depdiknas, 2000.
Moh. Nazir, Ph. D; Metode Penelitian; Ghalia Indonesia; Jakarta 2003. Murniasari, ATLETIK. Ganeca. Bandung. 2012.
PASI (1986), Persatuan Perlombaan Athletik, ED. 1986, Percetakan Enka Parahiyangan.
PB PASI, Pedoman Mengajar: Lari-Lompat-Lempar, Untuk Level 1, RDC Jakarta, 2000.
Prof.DR.Sugiyono; Metode Penelitian Administrasi; CV ALFABETA; Bandung; 2009.
Supriadi, Sobarna, Komarudin dan Djafar Sidik. Pedoman Mengajar dan
Melatih Atletik. POR UPI-POR STKIP Pasundan,Bandung, 2009.