PEMBINAAN SIKAP DAN KETERAMPILAN KEWIRASWASTAAN MELALUI KEGIATAN PENYULUHAN: Studi Kasus tentang Pembinaan Usaha Peningkatan Perdapatan Keluarga Akseptor-Keluarga Berencana Berstatus Sosial Ekonomi Rendah di Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung.
PEMBINAAN SIKAP DAN KETERAMPILAN KEWIRASWASTAAN
MELALOI KEGIATAN PENYULUHAN
( Studi Kasus
tentang
Pembinaan
Usaha
Peningkatan
Perdapatan Keiuarga Akseptor-Keiuarga Berencana Berstatus
Sosial Ekonomi Rendah di Kecamatan Ciparay Kabupaten
Bandung)
Diajukan Kepada Panitia Ujian Tesis IKIP Bandung
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan
Penyelesaian Studi Pada Program Magister
Bidang Studi Pendidikan Luar Sekolah
oieh
NANi
NUR'AENI
No. Pokok 9232024
PROGRAM
PASCA SARJANA
INST1TUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
199 5
V/M-/
DISETUJUI
DAK
DISAHKAH OLEH
PEMBIMBIHG
PEMBIMBIHG
I
PROF.DR.SUTARYAT TRISHAKAHSYAH
MA
ADIWIKARTA HA,
ABSTRAK
Judul penelitian : "Pembinaan Sikap dan Keterampilan
Kewiraswastaan
tentang
melalui
Pembinaan
Kegiatan
Usaha
Penyuluhan
Peningkatan
CStudi
Pendapatan
Akseptor-Keiuarga Berencana Berstatus Sosiai
Kasus
Keiuarga
Ekonomi
Rendah
di Kecamatan Ciparay Kabupaten BandungD.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengungkap
bentuk
kegiatan penyuluhan dalam pembinaan sikap dan keterampilan
kewiraswastaan bagi pengusaha UPPKA berstatus sosiai
rendah,
ekonomi
upaya yang dilakukan dalam mengembangkan kemampuan
kewiraswastaan,
tingkat keberhasilan pembinaan,
dalam
berpengaruh
pembinaan
serta
faktor yang
pengaruh
pembinaan
kewiraswastaan terhadap peningkatan kesejahteraan keiuarga.
Metode
kualitatif
dilakukan
penelitian
dengan
melalui
dokumentasi
dan
yang
cara
studi
teknik
studi
digunakan
:
adalah- pendekatan
kasus.
Pengumpulan
observasi ,
pustaka
wawancara,
dengan
sebanyak 6 pengusaha UPPKA .dilengkapi
subjek
data
studi
penelitian
dengan informan lain
yang relevan.Analisis data menggunakan pendekatan studi PLS.
Has i 1
peneli t ian
menunj uk kan
bahwa
:
C1D .Pembi naan
sikap dan keterampilan kewiraswastaan bagi pengusaha CUPPKA}
berstatus sosiai ekonomi rendah melalui penyuluhan dilakukan
dalam bentuk
berkelanjutan.
pengarahan yang terprogram dan bimbingan yang
Model
"empowering process".
untuk
belajar
menumbuhkan
Ianjut an
pembinaan
yang
diterapkan
adalah
Si fat pembelajaran merupakan stimulasi
kemampuan
secara
pengusaha
mandiri.
Kegiatan
mencapai
belajar
formal dilakukan dalam bentuk kelompok melalui
cara
membelajarkan / tukar pengalaman dan tanya jawab.
pembelajaran terdiri dari masukan
iii
sarana,
tujuan
masukan
secara
saling
Komponen
mentah,
masukan lingkungan, proses, keluaran dan masukan
memiliki
hubungan secara fungsional.
selaku
warga
belajar
dalam
C2D.
lain
yang
Upaya pengusaha
mengembangkan
kemampuan
kewiraswastaannya adalah mengubah cara hidup sebagai petani
Cburuh
taniD
dinamis,
menjadi
progresif
pengusaha
dan
yang
produktif.
menuntut
kemampuan
Pengembangan
kemampuan
dilakukan melalui cara-cara : pengamatan, bertanya, peniruan
dan pengalaman sendiri.
C3D.
Hasil
pembinaan kewiraswastaan
melalui penyuJuhan menunjukkan adanya 3 kategori kemampuan
pengusaha
UPPKA,
cukup
responsif
Akan
tetapi
bersifat
yakni
dan
pengusaha
kurang
kualitas
sederhana.
yang
responsif
sangat
responsif,
terhadap
pembinaan.
kewiraswastaan
Untuk
pengusaha
masih
hal-hal
baru,
menciptakan
manajemen usaha yang efisien, sebagai ciri wiraswasta kurang
dilakukan.
C4D . Keber hasil an pembinaan kewiraswastaan melalui
penyuluhan dipengaruhi olen berbagai faktor pendukung, yakni
:pendekatan
pembina,
dan
strategi
kondisi
lingkungan
pinjaman dana usaha;
penyuluh,
kondisi
bersifat teknis
usaha.
C5D.
digunakan,
sosiai
serta faktor
internal
dan
Pembinaan
penghambat
pengusaha
kewiraswastaan
secara
kesejahteraan
keiuarga,
kemampuan
positif
antara
untuk
5-10 kali lipat dari kemampuan awal.
alam,
kompetensi
faktor
dan
melalui
terhadap
lain
:
dan
yang
pemasaran
penyuluhan
peningkatan
ditunjukkan
menghasilkan
IV
kredibilitas
lingkungan
dalam pengembangan produksi
berpengaruh
peningkatan
yang
produksi
dengan
sekitar
DAFTAR ISI
hal aman
iLi
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
v
UCAPAN TERIMA KASIH
viii
DAFTAR ISI
^i
DAFTAR TABEL
^
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
x^iL
PENDAHULUAN
A.Latar
!
Belakang
Masalah
1
B.Identifikasi Masalah dan Fokus Masalah
9
C. Defini si Operasi onal
12
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
20
BAB II PEMBINAAN SIKAP DAN KETERAMPILAN KEWIRASWASTAAN
DALAM PENDI DI KAN LUAR SEKOLAH
A. Konsep Pendidikan Luar Sekoiah
22
22
1. Pengertian,Tujuan dan Pembelajaran dalam PLS
22
2.Penyuluhan sebagai Bentuk Pembelajaran PLS..
30
B. Sistem Pembinaan Sikap dan Keterampilan
Kewiraswastaan mel alui
Penyuluhan
1.Konsep
Dasar
Sikap
34
dan Keterampilan
Kewiraswastaan
34
a. Pengertian Sikap
34
b.
Pengertian Keterampilan
41
c.
Konsep Kewiraswastaan
44
2.Pembinaan
Kewiraswastaan dan Kesejahteraan
Keiuarga
50
3.Komponen Sistem Pembinaan
xii
54
a. Masukan Sarana
58
b.Masukan Mentah
75
c.Masukan Lingkungan
81
d. Proses
83
e. Kel uar an
86
f. Masukan
g.
BAB III
Lain
Pengaruh
89
.
90
METODE PENELITIAN
92
A. Metode
92
B. Subjek yang Diteliti
94
C.Instrumen Penelitian
98
D.Tek ni k Pengumpulan Data
101
E. Analisis
104
dan
Penafsiran Data
F.Langkah-langkah Penelitian
BAB IV
HASIL
PENELITIAN
A.Gambaran
DAN
Umum Daerah
PEMBAHASAN
Penelitian
Ill
116
116
1.Keadaan Daerah dan Pemerintahan
116
2.Keadaan Penduduk
118
3.Keadaan Sosiai Budaya
124
4.Lokasi dan Keadaan Pengusaha UPPKA
127
B.Penyelenggaraan Pembinaan Sikap dan Keteram
pilan Kewiraswastaan bagi Pengusaha UPPKA
131
1.Pendekatan
131
2. Strategi Pembinaan
132
3.Tahapan Kegiatan Pembinaan
134
4.Partisipasi Anggota dalam Pembinaan
146
5.Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat ....
147
xiii
C.Kemampuan
Ekonomi
dan
Perkembangan
Kewiraswastaan Pengusaha UPPKA
152
D. Respon Masyarakat terhadap Pengusaha UPPKA . .
220
E.Pembahasan
224
1.Bentuk
dan
Proses
Pembinaan Kewiraswastaan
2. Pengembangan kewiraswastaan
240
3.Keberhasilan Pembinaan
247
4.Faktor-faktor yang
.
Berpengaruh
terhadap
Keberhasilan Pembinaan
BAB
V
DAFTAR
225
256
5.Pengaruh Pembinaan Kewiraswastaan terhadap
Kesejahteraan Keiuarga
272
6.Temuan Lapangan
274
KESIMPULAN
DAN
REKOMENDASI
277
A. Kesimpulan
277
B. Rekomendasi
284
PUSTAKA
290
LAMPIRAN
294
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
1.
Keadaan
Pengusaha
UPPKA
Sukagalih
Kecamatan
qq
Ciparay Ctahun 1994D
2. Jumlah Responden Penelitian
3.
Keadaan
Penduduk
96
Kecamatan Ciparay Berdasarkan
Usia dan Jenis Kelamin
4.
Keadaan
Penduduk
ng
Kecamatan
Ciparay
Berdasarkan
Jenis Pekerjaan
121
5. Jenis
Pendidikan Negeri/Swasta
Ciparay tahun 1994/1995
6.
Keadaan
Penduduk
Kecamatan
di
Kecamatan
122
Ciparay Berdasarkan
Pendi di k an
7. Keadaan
Penduduk
123
Kampung
Sukagalih
Berdasarkan
tingkat Pendidikan
129
8. Keadaan Tempat Tinggal Penduduk Kampung Sukagalih
xv
129
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Hubungan
Fungsional
antar
Komponen
Sistem
Pembinaan Kewiraswastaan melalui Penyuluhan. .
57
2. Sistem Manajemen Perubahan Sikap dan Perilaku
pada Individu
85
3. Proses
Perubahan
Sikap dan
Perilaku
pada
Individu
4.
Model
88
Pembinaan
Penyuluhan
Kewiraswastaan
XVi
melalui
288
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Gambaran
Keberhasilan
Pembinaan
Sikap
dan
Keterampilan Kewiraswastaan
2.
3.
Gambaran
Pengaruh
294
Pembinaan
Kewiraswastaan
Terhadap Kesejahteraan Keiuarga
300
Peta Lokasi
301
Penelitian
4. Kondisi dan Kegiatan Kewiraswastaan Pengusaha
UPPKA di Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung.
5.
Rekomendasi
Sosiai
6.
Ijin Penelitian
302
dari Direktorat
Politik Jawa Barat
305
Rekomendasi Ijin Penelitian dari Kantor Sosiai
Politik
Kabupaten
DT II
Bandung
XVI1
306
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakana Masaiah
1.
Perlunya Pembinaan Kewiraswastaan
Sal ah satu nilai
luhur
dari
UUD'45 adalah
dibentuknya negara Indonesia, yakni : "
segenap
bangsa
mencerdaskan
Indonesia,
kehidupan
memajukan
bangsa
melindungi
kesejahteraan
dan
ikut
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
dan
keadilan
sosiai".
Nilai-nilai
tujuan
umum,
melaksanakan
perdamaian abadi
tersebut
dimaksudkan
sebagai upaya untuk membentuk bangsa yang bermartabat, yang
memiliki kemampuan untuk mengisi kehidupan dengan kualitas
yang
optimal.
Tingkat
dapat mengangkat
kualitas
martabatnya
yang
baik
diperoleh
seseorang
dalam kelompoknya atau
dalam lingkungan masyarakatnya yang lebih luas.
Kehidupan
yang cerdas dan sejahtera menjadi tujuan upaya pembangunan
bangsa yang diharapkan mampu memenuhi kualitas manusia baik
dalam aspek jasmaniahnya maupun aspek ruhaniahnya.
Untuk
pembangunan
ditujukan
mendukung
jangka
kepada
tujuan
panJang tahap
upaya
tersebut,
kedua
dalam
C1994-20193,
"mewujudkan bangsa
yang
maju
masa
yang
dan
mandiri serta sejahtera lahir dan batin....", dengan sasaran
umum
pembangunan
kualitas
CKetetapan
". ..terciptanya
masyarakat
MPR
RI
Indonesia
kualitas
yang
maju
manusia
dan
No. II/MPR/1993 tentang • GBHNZ).
1
dan
mandiri
raaka
2
pendidihan
sebagai
menjadi
media
hal
dalam
utama
meningkatkan
martabat manusia Indonesia.
hakiki,
memberi
yang
harus
diperhitungkan
kualitas
kehidupan
dan
Pendidikan dalam maknanya yang
kesempatan
kepada
individu
melalui
proses
interaksi untuk melakukan perubahan perilaku CbelajarD.
Kualitas
manusia
erat
kaitannya
dengan
peningkatan
jumlah penduduk. Besarnya jumlah penduduk menuntut pemenuhan
kebutuhan
yang
pertumbuhan
seimbang.
penduduk
kepadatan penduduk
Fakultas Ekonomi
Namun
mengalami
demikian,
sekalipun
penurunan,
akan senantiasa naik.
Universitas Indonesia,
di
sisi
laju
lain
Lembaga Demografi
memperkirakan bahwa
" Kepadatan penduduk pada tahun 1990 sebesar 93 orang/km
persegi,
akan naik
menjadi
112 orang/km persegi
pada tahun
2000 dan akan menjadi 120 orang/km persegi pada tahun 2005"
CSukamdani
tersebut,
manusia,
1993
menurut
tidak
kuantitatif,
kualitatif
:
3055.
Alwi
hanya
namun
Dahlan,
dapat
harus
CSofian
Dengan
kualitas
keselarasan
Jumlah
pemecahan
dipecahkan
diimbangi
Effendi
pembentukan
:
manusia,
penduduk
1993:
dengan
yang
cerdas,
terpenuhi
masalah
data
kualitas
melalui
pendekatan
dengan
pemecahan
hal
tidak
alamiah, namun harus diperhatikan pula
manusia
memperhitungkan
5I>.
hanya
kondisi
mengi mbangi
daya
peningkatan
kebutuhan
Artinya
dukung
potensi
pokoknya
dengan
mutu kehidupan yang lebih baik.
Dewasa
ini
persoalan
besar
yang
masalah kualitas manusia adalah persoalan
terkait •dengan
kemiskinan.
Bagi
3
kelompok
masyarakat
berstatus
sosiai
ekonomi
rendah
kemiskinan merupakan hambatan mendasar untuk meraih kualitas
optimal
martabat manusia.
Dilihat dari sudut pandang ekonomi, kemiskinan adalah
suatu
keadaan
mencukupi
kebutuhan
pendidikan,
1993!).
dimana
tingkat
hidupnya,
pemukiman
Faktor
pendapatan
dan
sandang,
kesehatan C
aspek
kultural,
faktor-faktor
memanfaatkan
pangan,
Said
tidak
papan,
Tuhuleley
penyebab timbulnya kemiskinan dapat diamati
dari dua aspek yakni aspek kultural
Dari
seseorang
dan aspek
kemiskinan
timbul
penghambat yang menghalangi
kesempatan
tersebut dapat berasal
yang
dari
tersedia.
struktural.
karena
adanya
seseorang untuk
Faktor
penghambat
kemampuan seseorang,
misalnya
karena rendahnya tingkat pendidikan atau karena kebudayaan
setempat yang tidak
mau maju atau tidak berkeinginan untuk
mencapai kemajuan Cneed for acievement).
struktural,
Kedua,
dari aspek
mengisyaratkan bahwa kemiskinan terjadi
lembaga-lembaga yang ada atau struktur sosiai
karena
menciptakan
keadaan dimana sekelornpok masyarakat tidak mampu menguasai
sarana
ekonomi
dan
fasilitas
yang
ada
secara
merata.
Kemiskinan ekonomi mengakibatkan munculnya kemiskinan sosiai
budaya
dan
psikologis.
Ketidakmampuannya
dalam
memenuhi
kebutuhan hidup menyebabkan tumbuhnya mentalitas yang kurang
menguntungkan,
seperti
:"sikap
fatalisme,
sikap
menerima
nasib, sikap keter.gantungan dan kurang yakin akan kemampuan
diri
"C
Coombs
dan
Ahmed
;
1985
:
105Z).
Untuk
4
mengurangi
sikap-sikap
mengarahkan
sikap
positif
pembangunan, seperti
kekuatan
pribadi,
yang
tidak
yang
menguntungkan
mendukung
dan
terhadap
berkemauan keras, berkemauan kuat atas
jujur
dan
ketahanan fisik dan mental,
bekerja
serta
memiliki
kreatif
dalam
memecahkan
bertanggungjawab,
memiliki
memiliki keuletandan ketekunan
pemikiran
yang
konstruktif
masalah,
maka
upaya
dan
mengatasi
kemiskinan harus dilakukan melalui pendidikan dalam bentuk
pengembangan/pembinaan
berusaha
dan
watak percaya diri serta kemampuan
bekerja,
berupaya
memanfaatkan
setiap
kesempatan untuk memperoleh peningkatan kualitas yang lebih
baik.
Kegiatan
pembinaan
terhadap
pengusaha
berstatus
sosiai ekonomi rendah yang umumnya melakukan kegiatan usaha
ekonomi produktif dalam lingkungan rumah tangga seperti
perajin jenis komoditi
dan
sejenisnyaZ)
pada
pangan Ctahu.tempe,
dasarnya
bertujuan
makanan ringan
untuk
memotivasi
agar lebih berkembang dan lebih mandiri dalam mengembangkan
usaha
besar,
ekonominya.
bagi
Untuk
pengusaha
menghadapi
berstatus
tantangan
sosiai
yang
ekonomi
lebih
rendah
diperlukan sikap mental dan keterampilan kewiraswastaan yang
optimal. Harapan pembinaan kewiraswastaan adalah peningkatan
kemampuan
mempercepat
memanfaatkan
setiap
kemandirian
dan
peluang
usaha
mempercepat
untuk
kemampuan
kewiraswastaan yang handal.t
Kewiraswastaan cenderung merupakan aspek mental
yang
5
cenderung sifatnya lebih menetap pada seseorang, akan tetapi
bukan hal
mustahil
orang lain.
untuk diajarkan atau dibinakan kepada
Menurut Vesper & Drucker
memiliki
keberanian untuk
mengambil
pokoknya
mengambil
resiko,
menjadiwiraswastawan
Kewiraswastaan
kepribadian.
dan
lebih
Sedangkan menurut
keputusan
yang unsur
dapat
perilaku
terletak
Yuyun
orang yang
belajar
berperilaku
merupakan
Dasarnya
C1985D,
pada
Wirasasmita,
wiraswasta.
daripada
teori
dan
gejala
intuisi.
"dalam kewiraswastaan
yang terpenting adalah peningkatan nilai intrinsik CIKOPIN,
1993},
artinya
menyangkut
unsur
kepribadian
dan
intuisi.
Sesungguhnya pendapat Vesver & Drucker menunjuk pula adanya
unsur kepribadian yakni menegaskan unsur keberanian sebagai
syarat untuk mengambil keputusan beresiko, hanya saja untuk
mengambil keputusan beresiko dapat dilakukan melalui proses
belajar
Ckonsep
dan
teoriD.
Kemungkinan
menaikan
nilaiintrinsik kewiraswastaan didasarkan atas anggapan bahwa
setiap manusia pada dasarnya dikaruniai ambisi.
keinginan untuk mengambil
itu
pula
Pada
dirinya.
rendah,
ada
untuk
hambatan-hambatan
diri
sekalipun
sesungguhnya
sudah
berusaha
diperlukin
untuk
lebih optimal.
resiko,
pengusaha
memiliki
mulai
secara
mengaktualisasikan
berstatus
tertanam
mandiri
namun pada diri manusia
untuk
usaha
motivasi dan
yang
sosiai
bersifat
kemampuan
dan
(wiraswasta).
mengaktualisasikan
nilai
ekonomi
informal
semangat
Pembinaan
kewiraswastaan
2. Peran
Pendidihan
Luar
Seholah
dalam
Mengembanghan
Si hap
dan Keterampilan Kewiraswastaan
Pembinaan
lingkungan
kewiraswastaan dapat
pendidikan
persekolahan.
Bagi
dikembangkan
persekolahan
masyarakat
melalui
diselenggarakan di
dilakukan
dan
di
luar
kemampuan
pendidikan
di
dalam
pendidikan
belajar
dapat
Ianjutan
yang
luar lingkungan sekoiah.
Pendidikan
luar
sekoiah
adalah
setiap
upaya
pendidikan dalam arti luas yang didalamnya terdapat
komunikasi yang teratur dan terarah diselenggarakan
di
luar sekoiah, sehingga seseorang atau kelompok
memperoleh informasi
mengenai
pengetahuan,
latihan
ataupun bimbingan sesuai dengan
tingkatan
usia
dan
kebutuhan
hidupnya.
Tujuannya
adalah
untuk
mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dan
nilai-nilai
yang
mmungkinkan
bagi
seseorang
atau
kelompok
untuk
berperan serta secara efisien
dan
efektif dalam lingkungan keluarganya,
pekerjaannya
masyarakat bahkan negaranya" CThe South East Asian
Ministry o/ Education Organization dalam D. Sudjana
1991
hal
43D.
Kegiatan
orang
dapat
memperbaiki
hayat.
Pendidikan
kualitas
layanan
-
sepanjang
pendidikan
PLS,
proses
memungkinkan
pendidikan
hayat
secara
komponen
-
fungsional
memperhatikan
dalam
dalam
semua
rangka
sepanjang
mengisyaratkan
luas
pembelajaran
keluaran
-
CSudjana
karakteristik
lain
sebagai
daya
dan
:
adanya
peningkatan
dukung
yang
terdiri
pengaruh
1991D.
masukan
unsur sarana serta masukan mentah,
masukan
PLS
manusia.
Dalam
secara
memperoleh
dalam
tingkat kualitas hidup secara optimal
kebermaknaan
masukan
pendidikan
tidak
dari
berhubungan
Pembelajaran
saja
menyangkut
tetapi juga memperhatikan
yang
memungkinkan
belajar dapat memanfaatkan kemampuannya untuk
warga
mengembangkan
7
usaha,
seperti
pembelajaran
pengaruh
:
modal
usaha,
PLS
memiliki
dalam
atau
dampak
bagi
pemasaran
makna
warga
usaha.
apabila
belajar,
Hasil
memberi
seperti
adanya
peningkatan taraf hidup, peningkatan pendapatan keluara atau
pembelajaran kepada orang lain.
Pembelajaran
berbagai
cara
penyuluhan
sebagai
dan
atau
dalam
PLS
berbagai
bentuk
dapat
kegiatan,
pembelajaran
dilakukan
melalui
seperti
magang,
lainnya.
Pengusaha
warga belajar dapat menentukan cara yang sesuai
dirinya untuk mengembangkan kemampuan lebih baik.
Salah satu
bentuk pembelajaran bagi pengusaha berstatus sosiai
rendah
adalah
Pendapatan
Upaya ini
melalui
Keiuarga
penyuluhan
Akseptor
kelompok
Keiuarga
Usaha
Peningkatn
CUPPKAD.
merupakan peningkatan keterampilan keiuarga dalam
program
keiuarga
ekonomi
Berencana
rangka meningkatkan ksejahteraaan keiuarga
dari
bagi
pembinaan
menunjuk
keselarasan
dan
Keiuarga
kepada
Berencana.
keadaan
keserasian
sebagai
Kesejahteraan
tingkat
pemenuhan
kesatuan
keseimbangan,
kebutuhan-kebutuhan
jasnani dan rokhani dari suatu keiuarga Cayah,
ibu,
anak dan
anggota keiuarga lainnya CPusat Pendidikan dan Latihan BKKBN
:
19803.
Tingkat
terjadi
keiuarga sejahtera
keseimbangan
seperti
:
keadaan
sosiai
antara
k.skerabatan
dalam
pendapatan ekonomi
yakni
keiuarga
keiuarga.
terpanuhi
faktor-faktor
jumlah anggota keiuarga,
ekonomi
akan
keadaan
meliputi
serta
Untuk
apabila
pendukungnya,
tempat
tinggal,
keserasian
hubungan
perolehan
tingkat
mengimbangi
pemenuhan
8
tingkat kesejahteraan penduduk, UPPKA melakukan kegiatannya
dalam
rangka
meningkatkan
pemantapan
pelembagaan
dan
pembudayaan keiuarga kecil bahagia sejahtera melalui peran
serta masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan usaha
ekonomi produktif.
Upaya ini dilakukan melalui pemberian
bantuan
dana
pinjaman
usaha
serta
pembinaan
untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat agar mampu meningkatkan
pendapatan
keiuarga
secara
mandiri
sehingga
harapan
terwujudnya kesejahteraan dapat terpenuhi.
Sasaran
kegiatan
UPPKA
diarahkan
kepada
institusi
masyarakat dalam bentuk kelompok dengan ciri sebagai berikut
a. Masyarakat status sosiai ekonomi lemah;
b. Beranggotakan lebih dari 50 % adalah akseptor Keiuarga
Berencana;
c.Beranggotakan lebih dari 50 % wanita;
d. Mempunyai usaha ekonomi produktif;
e. Kelompok sudah terbentuk dan mempunyai kegiatan dasar
sebagai suatu kelompok, seperti : pertemuan rutin, ada
simpanan pokok dan simpanan wajib;
f.Bukan kelompok binaan atau mendapat dana bantuan donatur
lain untuk kegiatan yang sama;
g. Kelompok yang berpotensi untuk mengembangkan diri•
h. Kelompok yang mendapat perhatian dan pembinaan serius dari
petugas lapangan yang bersangkutan;
i. Mendapat dukungan dari semua pihak.
CSumber :BKKBN
Propinsi Jawa Barat 1993)
Hakikatnya kegiatan UPPKA merupakan bentuk pendidikan
yang
dilakukan
secara
terorganisasi,
terprogram
untuk
mendorong kesadaran masyarakat agar mampu melakukan tindakan
pembaharuan dalam rangka meningkatkan martabat kehidupannya
melalui
kegiatan ekonomi
produktif.
Pembelajaran melalui
kegiatan UPPKA merupakan bentuk PLS yang menekankan kepada
pemberdayaan kemampuan Cempowering) warga belajar agar mampu
mengatasi
permasalahan
baik
secara
perseorangan
maupun
kelompok, menganalisis situasi kehidupan dengan menguasai
keterampilan
yang
dapat
meningkatkan
belajar akan dapat mempengaruhi
kehidupan.
Warga
struktur serta hubungan
sosiai ekonomi dan atau politik masyarakat sehingga dapat
memperbaiki kedudukannya di masyarakat CKindervatten : 1979
:
12-13).
Kegiatan
UPPKA
bermaksud
menolong
atau
melayani
pengusaha berstatus sosiai ekonomi rendah mencapai tujuan
belajar
yakni
mengembangkan
kewiraswastaan
pengusaha
sehingga mampu membentuk manusia mandiri, meningkatkan taraf
hidup,
dan
memperbaiki
status
sosiai
ekonomi
dalam
masyarakat.
B- Identifikasi Masalah dan Fokus Masai ah
Sejalan
dengan
program
Indonesia dalam masa
pembinaan
UPPKA
Pemerintah
pembangunan jangka panjang
tahap
pertama CI969 - 1994) telah menggalakkan program - program
pembangunan yang secara operas!onal melibatkan sepenuhnya
partisipasi rakyat dalam penyelenggaraan pembangunan. Upaya
yang
dilakukan
seperti:
pemberantasan
buta
huruf
melalui
"Paket A" serta program peningkatan kesejahteraannya melalui
"Kelompok Belajar Usaha ;pembinaan etos kerja petani melalui
kegiatan penyuluhan serta bantuan kesejahteraannya melalui
pemberian
bantuan
keringanan
xredit;
program
Usaha
Peningkatan Pendapatan Keiuarga CUP2K) dengan bantuan Inpres
Desa untuk
dengan
PKK di
Desa;
program Usaha Ekonomi
Produktif
bantuan peralatan dan bahan-bahan usaha untuk
modal
10
bagi
fakir
miskin.karang
berpendidikan
rendah
taruna,
melalui
Jompo.dan
Departemen
Sosiai
wanita
dan
Dinas
Sosiai Propinsi; sedikitnya telah membantu upaya peningkatan
kecerdasan
dan
kesejahteraan
sebagian
penduduk.
Berhasil
tidaknya pengembangan program pembangunan tersebut, terletak
pada
faktor
internal
warga
belajarnya,
kesesuaian
materi
program dengan kebutuhan sasaran,serta kredibilitas tutor /
penyuluhnya.
Beberapa
hasil
dikemukakan oleh : Rusli
A,
ditemukan
bahwa
penelitian,
Lutan CI982)
"corak
diantaranya
tentang Kejar
kepemimpinan
tutor
Paket
dan
motif
bresprestasi warga belajar merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap
prestasi
Zainuddin
bahwa
Arif
"motif
merupakan
dewasa
program
fungsional
program
faktor,
Kejar
kejar
Paket
status
Paket
antara
warga
A";
Usaha,
A,
Paket
A";
disimpulkan
sosiai
Mohamad
menegaskan
keterampilan
belajarnya
ekonomi
dan
Zen
bahwa
produktif
ada
C1985)
"ada
dengan
ketergantungan
antara keterampilan produktif warga belajar pada
pemerintah melalui
kejar
Paket
A".
etos
yakni
orientasinilai
kerja
latar
budaya,
program "membelajarkan" dalam
Cik
pembinaan etos kerja petani.
pembinaan
program
dan
Kejar
Belajar
fungsional
mental
dana dari
tentang
bresprestasi
Kelompok
hubungan
sikap
CI982)
pada
faktor determinatif terhadap minat belajar orang
dalam
tentang
belajar
Suabuana
C1994)
tentang
Penelitiannya menegaskan bahwa
Detani
dipengaruhi
belakang
kondisi
diri
ekonomi,
oleh
dan
kondisi
beberapa
keiuarga,
fisik.
11
kondisi
psikologis
penyuluh.
Disamping
mempengaruhi
etos
sebagai
kerja
proses,
dengan
orang dewasa dan kredibilitas
itu,
ada
yakni
:
kebutuhan
f aktor-faktor
kesesuaian
petani
lain
materi
kecil,
yang
pembinaan
media
dan
waktu
pembinaan.
Dengan
memperhitungkan
permasalahan
oleh pelaku usaha keiuarga berstatus sosiai
kemungkinan
pengembangannya
penelitian
bagi
yang
pengusaha
dikemukakan
keiuarga
khususnya
dalam
UPPKA,
perolehan
dana,
juga
pemberian
motivasi
usaha
yang
serta
di
selain
sosiai
pemberian
mengubah
yang
maka
cara
berkelanjutan
intehsif
untuk
dimiliki
ekonomi
rujukan
muka,
berstatus
yang
rendah,
hasil-hasil
yang
diperlukan
ekonomi
bantuan
rendah,
kemudahan
berfikirnya
disertai
meningkatkan
melalui
bimbingan
sikap
dan
keterampilan kewiraswastaan.
Setelah
program
program peningkatan
UPPKA
diperkenalkan
kesejahteraan
keiuarga,
dan
menjadi
penulis
merasa
tertarik untuk
melakukan penelitian terhadap penyelenggaraan
program UPPKA.
Permasalahan pokok yang ingin diamati
"Sejauhmana
melalui
pembinaan sikap dan keterampilan kewiraswastaan
penyuluhan
Akseptor
Keiuarga
kesejahteraan
rendah
di
adalah
Usaha
Berencana
keiuarga
Kecamatan
Peningkatan
CUPPKA)
pengusaha
Ciparay
Pendapatan
mampu
berstatus
Kabupaten
meningkatkan
sosiai
Bandung
Keiuarga
?".
ekonomi
Secara.
r'inci permasalahan penelitian dirumuskan dalam /ohus masalah
sebagai berikut :
12
1.
Bagaimana bentuk kegiatan penyuluhan dalam pembinaan
sikap dan
keterampilan kewiraswastaan
bagi
pengusaha
UPPKA berstatus sosiai ekonomi rendah ?
2. Bagaimana upaya pengusaha UPPKA berstatus sosiai ekonomi
rendah
mengembangkan
kemampuan sikap dan
keterampilan
kewiraswastaannya melalui penyuluhan ?
3. Bagaimana
tingkat
keberhasilan
pembinaan
sikap
dan
keterampilan kewiraswastaan bagi pengusaha UPPKA berstatus
sosiai ekonomi rendah melalui penyuluhan ?
4. Faktor-faktor
pembinaan
apakah
sikap
dan
yang
mempengaruhi
keterampilan
pengusaha UPPKA berstatus
keberhasilan
kewiraswastaan
bagi
sosiai ekonomi rendah melalui
penyuluhan ?
5. Bagaimana
pengaruh
pembinaan
sikap
dan
keterampilan
kewiraswastaan melalui penyuluhan terhadap kesejahteraan
keiuarga 7
C.
Definisi
Operas!onal
Untuk tidak menimbulkan keraguan terhadap pemahaman
kajian penelitian, diperlukan adanya kejelasan konsep-konsep
pokok dari permasalahan yang diajukan dalam penelitian.
1.
Pembinaan
Pembinaan, dalam kamus umum Bahasa Indonesia
Poerwadarminta C1983)
dimaknakan sebagai
susunan
"pembangunan",
"pembaruan". Menurut Soetopo & Soemanto C1986),
pembinaan
adalah suatu kegiatan mempertahankan dan menyempurnakan
apa
13
yang telah ada.
Sejalan dengan makna tersebut,
pembinaan
dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai "setiap usaha yang
dilakukan melalui kegiatan penyuluhan untuk mengembangkan
pengetahuan dan kecakapan yang telah dimiliki sasaran agar
lebih berkualitas".
2. Wiraswasta dan Kewiraswastaan
Meredith,
C1989:
5 ) mengemukakan bahwa wiraswasta
adalah : individu-individu yang berorientasi kepada tindakan
dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar
tujuannya".
Selanjutnya
dikemukakan
bahwa
wiraswasta
ditunjukkan oleh ciri : percaya diri, berorientasi tugas dan
hasil,
pengambil
resiko,
kepemimpinan,
keorisinilan,
dan
berorientasi kemasa depan.
Yang dimaksud wiraswasta dalam penelitian ini adalah
pelaku usaha Cpengusaha) yang memiliki kemampuan melakukan
kegiatan
ekoncmi
inovatif,
kreatif,
secara
mandiri
dengan
dilandasi
ide
dan produktif yang ditunjukkan dengan
ciri-ciri sebagai berikut :
- mempunyai keinginan maju dan terbuka terhadap pembaharuan
Cide—ide baru);
memiliki
keberanian
untuk
mengambil
resiko
apabila
ter jadi ;
- memiliki keberanian untuk memupuk modal;
memiliki
kesediaar?
sebagaian labanya;
untuk
menginvestasikan
kembali
14
- memiliki kemandirian usaha Cpercaya kepada diri sendiri);
- mampu memanfaatkan waktu secara ekonomis;
- menjaga kepercayaan orang lain;
- mampu
memanfaatkan
nilai
positif
dari
persaingan
dan
kerja sama untuk tujuan ekonomi.
Sedangkan kewiraswastaan, secara etimologis terbentuk
dari kata ke-wiraswasta-an, yang menunjukkan kata sifat yang
dibentuk dari kata benda wiraswasta.
proses
yang
membawa
ide atau
nilai
Kewiraswastaan adalah
kreatif,
inovatif
dan
produktif dengan ciri-ciri wiraswasta.
Makna pembinaan sikap dan keterampilan kewiraswastaan
merupakan setiap usaha yang dilakukan melalui
penyuluhan
terhadap pengusaha UPPKA agar mampu mengembangkan sikap dan
keterampilan
kewiraswastaan
sehingga
dengan
kekuatannya
sendiri dapat meningkatkan Mesejahteraan keiuarga.
3.
Si hap Kewiraswastaan
Sihap,
merupakan
predisposisi
bertindak senang atau tidak
yang ditunjukkan
CKrech,
oleh
Cruchfield,
senang
seseorang
untuk
terhadap
objek
sosiai
positif
atau
negatif
penilaiannya
Ballachey : 1963).
Selanjutnya sikap
berfungsi ntuk menentukan perilakunya ke arah tertentu yang
ditunjukkan oleh objek sikap.
Berdasarkan pengertian tersebut, sikap kewiraswastaan
adalah kesediaan mental pengusaha UPPKA untuk merespon baik
positif atau
negatif
terhadap
objek
kewiraswastaan
yang
15
dibinakannya
melalui
penyuluhan.
mengarahkan
perilakunya
Kecenderungan
terhadap
sikapnya
karakteristik
nilai
k ewi r aswastaan.
4.
Keterampilan Kewiraswastaan
Keterampilan
adalah suatu
kemampuan
untuk melakukan suatu aktifitas tertentu.
memiliki
kemampuan intelektual
keterampilannya.
meliputi
atau
kecakapan
Orang yang trampil
yang mendasari
daya potensi
Keterampilan kewiraswastaan pengusaha UPPKA
kemampuan
untuk
berfikii
kreatif
Cmemecahkan
permasalahan dengan car-mat); melakukan pengambilan keputusan
secara
efektif
masalah
yang
Cpemilihan
tepat
sejumlah
dengan
alternatif
memperhitungkan
pemecahan
untung
ruginya
terhadap keputusan yang diambil); kemampuan memimpin dirinya
untuk
yang
berusaha
dituntut
mengelola
manajerial
dengan
dalam
usaha
dalam
berpedoman
kepada
kewiraswastaan;
produksi
atas
mengembangkan
alur
dan
sistem
kemampuan
dasar
nilai
untuk
prinsip-prinsip
kemampuan
usaha
ekonomi
produktifnya.
5.
Kegiatan UPPKA
Kegiatan UPPKA CUsaha Peningkatan Pendapatan Keiuarga
Akseptor-Keiuarga
Berencana)
bentuk pra koperasi yang
kelompok
akseptor
dilakukan
Keiuarga
kegiatan ekonomi produktif
adalah
kegiatan
oleh,
Berencana
skala
kecil,
bersama
dari
dan
melalui
yang
dalam
untuk
berbagai
kegiatannya
16
diharapkan dapat menambah/ meningkatkan pendapatan keiuarga
dan atau menunjang terwujudnya pelembagaan
Norma
Keiuarga
masyarakat.
Kegiatan
Kecil
Bahagia
CSumber
UPPKA,
:
dan
Pedoman
BKKBN
dan
pembudayaan
Sejahtera
CNKKBS)
Operasional
1988).
Kegiatan
di
Pelaksanaan
ekonomi
dapat
dilakukan secara perorangan atau kelompok.
6. Usaha Wiraswasta Keiuarga Berstatus Sosiai Ehonomi Rendah
Konsep ini dimaksudkan sebagai suatu bentuk kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh keiuarga akseptor KB, khususnya
wanita
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
pendapatan
keiuarga secara produktif, selanjutnya dalam penelitian ini
disebut
pengusaha
dalam
UPPKA. .
lingkungan
Kegiatan
keiuarga
ekonomi
dengan
dilakukan
usahanya
mempergunakan modalnya sendiri, dengan tidak
sumber
tenaga
kerja
secara
anggauta keluarganya sendiri
formal
yakni
Status sosiai
adalah
pengusaha
masyarakat
yang
atau
posisi
ditunjukkan
sendiri,
didukung
oleh
dilakukan
oleh
dengan memanfatkan tempat dan
lahan usahanya secara mandiri.
tempat
di
oleh
ekonomi
dalam
kondisi
rendah
lingkungan
pendidikan
yang
rendah dengan tingkat perolehan pendapatan yang belum mampu
memenuhi tingkat keseimbangan pemenuhan kesejahteraan hidup
keiuarga
adalah
hasil
secara
industri
pertanian
optimal.
rumah
menjadi
Bentuk
tangga
usaha
yang
komoditas
yang
mengolah
konsumsi
bentuk konsumsi makanan ringan "ranginang".
dikembangkan
bahan
pangan
baku
dalam
17
7. PenyuIuhan
Yang dimaksud dengan penyuluhan
pembelajaran
dilakukan
sikap
dan
keterampilan
dengan bimbingan,
berkelanjutan untuk
adalah bentuk proses
kewiraswastaan
arahan dan pengertian
yang
secara
menumbuhkan kesadaran pengusaha
UPPKA
agar mampu mengembangkan sikap dan keterampilan usaha secara
inovatif, kreatif, produktif. Proses pembelajaran melibatkan
komponen pembelajaran tertentu sebagai suatu sistem, yakni :
masuhan sarana yang melibatkan unsur
Cprogram),
mentah,
materi,
melibatkan
metoda,
pengusaha
ekonomi rendah dan memiliki
belum berkembang;
dan kondisi
media
tujuan pembelajaran
dan
UPPKA
yang
kemampuan
masuhan linghungan,
alam yang berpengaruh
masuhan
penyuluh;
berstatus
sosiai
kewiraswastaan
yang
yakni kondisi sosiai
terhadap
keberhasilan
proses pembelajaran ; masuhan lain, yakni daya dukung lain
yang
berpengaruh
terhadap
pembinaan,
keberhasilan
diantaranya modal usaha dan pemasaran usaha; proses, yakni
proses interaksi antara penyuluh yang terdiri dari Petugas
Lapangan Keiuarga Berencana CPLKB) selaku penyuluh formal,
Pemimpin
dan
informal
sebagai mediator yang memperkuat proses penyuluhan
terhadap
anggota
Masyarakat
UPPKA
yang
yang
bersifat
berstatus
formal
sosiai
heluaran, meliputi sikap kewiraswastaan
ekonomi
yang
rendah;
positif
dan
keterampilan kewiraswastaan yang berkembang ; dampah, yakni
pengaruh yang ditimbulkan
dari
keberhasilan
pembelajaran
sikap dan keterampilan kewiraswastaan yang ditunjukkan dalam
18
bentuk peningkatan kesejahteraan keiuarga.
8.
Kriteria Keberhasilan Pembinaan
Keberahasilan
adalah
yang
diperoleh
tambah
pembelajaran/pembinaan.
ukuran
untuk
menentukan
dari
suatu
Keberhasilan
pembinaan
nilai
proses
sikap
dan
keterampilan kewiraswastaan bagi pengusaha UPPKA ditunjukkan
berdasarkan indikator sebagai berikut :
a.
Si hap Kewiraswastaan
Meliputi perubahan unsur kognisi, afeksi, dan konasi.
Unsur
kognisi
ditunjukkan
dengan
pemikirannya terhadap nilai
kecenderungan
perubahan
pembaharuan Cide-ide baru)
dan
kemajuan usaha, keberaniannya dalam mengambil resiko apabila
terjadi,
keberaniannya
menginvestasikan
usaha,
kembali
pemanfaatan
produktif,
dalam
memupuk
sebagian
waktu
modal,
labanya,
untuk
positif
dari
kemandirian
mengembangkan
kejujuran dan menjaga kepercayaan
pemanfaatan nilai
kesediaan
persaingan,
usaha
orang lain,
dan
perlunya
kerjasama.
Unsur
perasaan
usaha
afeksi
senang
atau
produktif
ditunjukkan
tidak
yang
senangnya dalam
dilakukannya
ditunjukkan dengan
kecenderungan
untuk
tidak
mau
atau
dengan
dan
keinginan
memper bahar ui
kecenderungan
mengembangkan
aspek
atau
konasi
tekadnya
J.emampuan
produktif ke arah yang lebih maju dan mandiri.
usaha
19
b. Keterampilan Kewiraswastaan
Meliputi
melalui
perubahan
unsur
:
1).
Berfikir
kreatif
kemampuannya dalam memecahkan permasalahan dengan
cermat, menggunakan kemampuannya untuk memperoleh kemajuan
dan keberhasilan usaha.
2).
Pengambilan keputusan
secara
efektif terhadap pemanfaatan dana pinjaman, mencari peluang
dan
memanfaatkan
keuntungan.
3).
pengendalian
kesungguhan
waktu
Kemampuan
diri
usaha
mengembangkan
secara
kepemimpinan
untuk
atas
usaha
optimal
berusaha
dasar
produktif
untuk
memperoleh
melalui
tindakan
dan
mengupayakan
kemandirian.
4). Kemampuan
dengan
menggunakan
prinsip
manajemen usaha melalui kemampuannya untuk memperhitungkan
tujuan,
waktu
kerja,
mendorong
kualitas
dan
tenaga,
pihak
mendayagunakan
lain
sumber
bekerjasama
tenaga
meningkatkan
dan kuantitas produk dan memanfaatkan penilaian
usaha untuk meningkatkan kemampuan yang lebih besar.
9.
Kesejahteraan Keiuarga
Kesejahteraan
dimaksudkan
keiuarga
sebagai
suatu keadaan
pemenuhan kebutuhan material
keiuarga
akseptor
dalam
KB
yang
Sedangkan
pangan,
perumahan
kesejahteraan
tingkat
ini
keseimbangan
dan kebutuhan spiritual dari
terhimpun
UPPKA. Kesejahteraan material meliputi:
sandang,
penelitian
dan
dalam
kelompok
pemenuhan
kebutuhan
fasilitas
spiritual/rohaniah,
kesehatan.
meliputi
terpenuhinya ketenangan pikiran dan bathin, bebas dari
:
rasa
20
takut,
cemas,
dan tertekan.
D.
Tujuan dan Kequnaan Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran empirik tentang penyelenggaraan pembinaan sikap dan
keterampilan
kewiraswastaan
melalui
penyuluhan
bagi
pengusaha UPPKA berstatus sosiai ekonomi rendah di Kecamatan
Ciparay
Kabupaten
mampu memberi
pengelola
bagi
pendidikan
peningkatkan
kesejahteraan
ekonomi
Temuan
masukan berarti
program
alternatif
Bandung.
keiuarga
bagi
perencana,
luar
kualitas
penelitian
sekoiah
sumber
pengusaha
diharapkan
pendidik
dalam
daya
dan
mencari
manusia
dan
berstatus
sosiai
secara
khusus
rendah.
Sejalan
dengan
tujuan
penelitian ini
dimaksudkan untuk
a.
bentuk
mengetahui
sikap
dan
kegiatan
keterampilan
UPPKA berstatus sosiai
tersebut,
:
penyuluhan
kewiraswastaan
ekonomi
dalam
pembinaan
bagi
pengusaha
rendah.
b.memperoleh gambaran upaya pengusaha UPPKA berstatus sosiai
ekonomi
rendah dalam mengembangkan kewiraswastaan melalui
kegiatan penyuluhan.
c.mengetahui
ti ngk at
keber nasi1an
pembi naan
si k ap
dan
keterampilan kewiraswastaan bagi pengusaha UPPKA berstatus
sosiai ekonomi rendah melalui
d.mengetahui faktor-faktor
yang
penyuluhan.
mempengaruhi
keberhasilan
21
pembinaan
sikap
pengusaha
UPPKA
dan
keterampilan
berstatus
sosiai
kewiraswastaan
ekonomi
rendah
bagi
melalui
penyuluhan.
e.memperoleh
gambaran
keterampilan
pengaruh
kewiraswastaan
pembinaan
melalui
sikap
penyuluhan
dan
terhadap
peningkatan kesejahteraan keiuarga.
2. Kegunaan Penelitian
Ada
dua
diperoleh dari
kegunaan
hasil
utama
yang
penelitian ini,
diharapkan
yakni
dapat
kegunaan yang
bersifat teoritis dan kegunaan yang bersifat praktis.
Secara
teoritis,
melalui
temuan
yang
diperoleh,
diharapkan mampu memberi nilai yang berarti bagi pengayaan
pembelajaran
pendidikan
sikap
luar
dan
keterampilan
sekoiah
sarta
kewiraswastaan
mampu
memberi
dalam
sumbangan
berarti bagi pengayaan konsep pendidikan luar sekclah dalam
mengembangkan
pendidikan
lanjutan Ccontinuing
education),
khususnya bagi keiuarga berstatus sosiai ekonomi rendah.
Secara
praktis,
penelitian
ini
diharapkan
mampu
memberi masukan bagi tenaga pengelola dan pelaksana program
pembinaan sikap dan keterampilan kewiraswastaan bagi pelaku
usaha keiuarga berstatus sosiai ekonomi
bagi
PLKB
selaku
Penyuluh
dan
rendah,
instansi
menyempurnakan program pembinaan UPPKA.
khususnya
terkait
dalam
BAB
III
METODE PENELITIAN
A.
Metode
Metode
metode
yang
digunakan
deskriptif
didasarkan
konkrit
atas
dengan
tujuan
secara
makna
y».ng
wiraswasta
berstatus
interaksi
ditunjukkan
sosiai
ekonomi
terjadi
ganda;
1.
kualitatif
penelitian
yang
tidak
dan
keterampilan
usaha
keiuarga
mondoskripsikan
pembentukan
kemampuan
dianggap
ini,
dengan
sesuai
untuk
pertimbangan
sebagai
lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan
dan
responden;
menyesuaikan
diri
dan
pola-pola
terhadap
:
data
ingin mengungkap
sorta
proses
ini
2. menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara
peneliti
1991
dalam
keutuhan
pelaku
rendah
Hal
memperoleh
sikap
oleh
adalah
dengan latarnya.
Pendekatan
permasalahan
untuk
Peneliti
dalam
ini
kualitatif.
suatu
konteksnya.
yang
tersebut sesuai
berikut .-
sebagai
t
MELALOI KEGIATAN PENYULUHAN
( Studi Kasus
tentang
Pembinaan
Usaha
Peningkatan
Perdapatan Keiuarga Akseptor-Keiuarga Berencana Berstatus
Sosial Ekonomi Rendah di Kecamatan Ciparay Kabupaten
Bandung)
Diajukan Kepada Panitia Ujian Tesis IKIP Bandung
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan
Penyelesaian Studi Pada Program Magister
Bidang Studi Pendidikan Luar Sekolah
oieh
NANi
NUR'AENI
No. Pokok 9232024
PROGRAM
PASCA SARJANA
INST1TUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
199 5
V/M-/
DISETUJUI
DAK
DISAHKAH OLEH
PEMBIMBIHG
PEMBIMBIHG
I
PROF.DR.SUTARYAT TRISHAKAHSYAH
MA
ADIWIKARTA HA,
ABSTRAK
Judul penelitian : "Pembinaan Sikap dan Keterampilan
Kewiraswastaan
tentang
melalui
Pembinaan
Kegiatan
Usaha
Penyuluhan
Peningkatan
CStudi
Pendapatan
Akseptor-Keiuarga Berencana Berstatus Sosiai
Kasus
Keiuarga
Ekonomi
Rendah
di Kecamatan Ciparay Kabupaten BandungD.
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengungkap
bentuk
kegiatan penyuluhan dalam pembinaan sikap dan keterampilan
kewiraswastaan bagi pengusaha UPPKA berstatus sosiai
rendah,
ekonomi
upaya yang dilakukan dalam mengembangkan kemampuan
kewiraswastaan,
tingkat keberhasilan pembinaan,
dalam
berpengaruh
pembinaan
serta
faktor yang
pengaruh
pembinaan
kewiraswastaan terhadap peningkatan kesejahteraan keiuarga.
Metode
kualitatif
dilakukan
penelitian
dengan
melalui
dokumentasi
dan
yang
cara
studi
teknik
studi
digunakan
:
adalah- pendekatan
kasus.
Pengumpulan
observasi ,
pustaka
wawancara,
dengan
sebanyak 6 pengusaha UPPKA .dilengkapi
subjek
data
studi
penelitian
dengan informan lain
yang relevan.Analisis data menggunakan pendekatan studi PLS.
Has i 1
peneli t ian
menunj uk kan
bahwa
:
C1D .Pembi naan
sikap dan keterampilan kewiraswastaan bagi pengusaha CUPPKA}
berstatus sosiai ekonomi rendah melalui penyuluhan dilakukan
dalam bentuk
berkelanjutan.
pengarahan yang terprogram dan bimbingan yang
Model
"empowering process".
untuk
belajar
menumbuhkan
Ianjut an
pembinaan
yang
diterapkan
adalah
Si fat pembelajaran merupakan stimulasi
kemampuan
secara
pengusaha
mandiri.
Kegiatan
mencapai
belajar
formal dilakukan dalam bentuk kelompok melalui
cara
membelajarkan / tukar pengalaman dan tanya jawab.
pembelajaran terdiri dari masukan
iii
sarana,
tujuan
masukan
secara
saling
Komponen
mentah,
masukan lingkungan, proses, keluaran dan masukan
memiliki
hubungan secara fungsional.
selaku
warga
belajar
dalam
C2D.
lain
yang
Upaya pengusaha
mengembangkan
kemampuan
kewiraswastaannya adalah mengubah cara hidup sebagai petani
Cburuh
taniD
dinamis,
menjadi
progresif
pengusaha
dan
yang
produktif.
menuntut
kemampuan
Pengembangan
kemampuan
dilakukan melalui cara-cara : pengamatan, bertanya, peniruan
dan pengalaman sendiri.
C3D.
Hasil
pembinaan kewiraswastaan
melalui penyuJuhan menunjukkan adanya 3 kategori kemampuan
pengusaha
UPPKA,
cukup
responsif
Akan
tetapi
bersifat
yakni
dan
pengusaha
kurang
kualitas
sederhana.
yang
responsif
sangat
responsif,
terhadap
pembinaan.
kewiraswastaan
Untuk
pengusaha
masih
hal-hal
baru,
menciptakan
manajemen usaha yang efisien, sebagai ciri wiraswasta kurang
dilakukan.
C4D . Keber hasil an pembinaan kewiraswastaan melalui
penyuluhan dipengaruhi olen berbagai faktor pendukung, yakni
:pendekatan
pembina,
dan
strategi
kondisi
lingkungan
pinjaman dana usaha;
penyuluh,
kondisi
bersifat teknis
usaha.
C5D.
digunakan,
sosiai
serta faktor
internal
dan
Pembinaan
penghambat
pengusaha
kewiraswastaan
secara
kesejahteraan
keiuarga,
kemampuan
positif
antara
untuk
5-10 kali lipat dari kemampuan awal.
alam,
kompetensi
faktor
dan
melalui
terhadap
lain
:
dan
yang
pemasaran
penyuluhan
peningkatan
ditunjukkan
menghasilkan
IV
kredibilitas
lingkungan
dalam pengembangan produksi
berpengaruh
peningkatan
yang
produksi
dengan
sekitar
DAFTAR ISI
hal aman
iLi
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
v
UCAPAN TERIMA KASIH
viii
DAFTAR ISI
^i
DAFTAR TABEL
^
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
x^iL
PENDAHULUAN
A.Latar
!
Belakang
Masalah
1
B.Identifikasi Masalah dan Fokus Masalah
9
C. Defini si Operasi onal
12
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
20
BAB II PEMBINAAN SIKAP DAN KETERAMPILAN KEWIRASWASTAAN
DALAM PENDI DI KAN LUAR SEKOLAH
A. Konsep Pendidikan Luar Sekoiah
22
22
1. Pengertian,Tujuan dan Pembelajaran dalam PLS
22
2.Penyuluhan sebagai Bentuk Pembelajaran PLS..
30
B. Sistem Pembinaan Sikap dan Keterampilan
Kewiraswastaan mel alui
Penyuluhan
1.Konsep
Dasar
Sikap
34
dan Keterampilan
Kewiraswastaan
34
a. Pengertian Sikap
34
b.
Pengertian Keterampilan
41
c.
Konsep Kewiraswastaan
44
2.Pembinaan
Kewiraswastaan dan Kesejahteraan
Keiuarga
50
3.Komponen Sistem Pembinaan
xii
54
a. Masukan Sarana
58
b.Masukan Mentah
75
c.Masukan Lingkungan
81
d. Proses
83
e. Kel uar an
86
f. Masukan
g.
BAB III
Lain
Pengaruh
89
.
90
METODE PENELITIAN
92
A. Metode
92
B. Subjek yang Diteliti
94
C.Instrumen Penelitian
98
D.Tek ni k Pengumpulan Data
101
E. Analisis
104
dan
Penafsiran Data
F.Langkah-langkah Penelitian
BAB IV
HASIL
PENELITIAN
A.Gambaran
DAN
Umum Daerah
PEMBAHASAN
Penelitian
Ill
116
116
1.Keadaan Daerah dan Pemerintahan
116
2.Keadaan Penduduk
118
3.Keadaan Sosiai Budaya
124
4.Lokasi dan Keadaan Pengusaha UPPKA
127
B.Penyelenggaraan Pembinaan Sikap dan Keteram
pilan Kewiraswastaan bagi Pengusaha UPPKA
131
1.Pendekatan
131
2. Strategi Pembinaan
132
3.Tahapan Kegiatan Pembinaan
134
4.Partisipasi Anggota dalam Pembinaan
146
5.Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat ....
147
xiii
C.Kemampuan
Ekonomi
dan
Perkembangan
Kewiraswastaan Pengusaha UPPKA
152
D. Respon Masyarakat terhadap Pengusaha UPPKA . .
220
E.Pembahasan
224
1.Bentuk
dan
Proses
Pembinaan Kewiraswastaan
2. Pengembangan kewiraswastaan
240
3.Keberhasilan Pembinaan
247
4.Faktor-faktor yang
.
Berpengaruh
terhadap
Keberhasilan Pembinaan
BAB
V
DAFTAR
225
256
5.Pengaruh Pembinaan Kewiraswastaan terhadap
Kesejahteraan Keiuarga
272
6.Temuan Lapangan
274
KESIMPULAN
DAN
REKOMENDASI
277
A. Kesimpulan
277
B. Rekomendasi
284
PUSTAKA
290
LAMPIRAN
294
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
1.
Keadaan
Pengusaha
UPPKA
Sukagalih
Kecamatan
Ciparay Ctahun 1994D
2. Jumlah Responden Penelitian
3.
Keadaan
Penduduk
96
Kecamatan Ciparay Berdasarkan
Usia dan Jenis Kelamin
4.
Keadaan
Penduduk
ng
Kecamatan
Ciparay
Berdasarkan
Jenis Pekerjaan
121
5. Jenis
Pendidikan Negeri/Swasta
Ciparay tahun 1994/1995
6.
Keadaan
Penduduk
Kecamatan
di
Kecamatan
122
Ciparay Berdasarkan
Pendi di k an
7. Keadaan
Penduduk
123
Kampung
Sukagalih
Berdasarkan
tingkat Pendidikan
129
8. Keadaan Tempat Tinggal Penduduk Kampung Sukagalih
xv
129
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Hubungan
Fungsional
antar
Komponen
Sistem
Pembinaan Kewiraswastaan melalui Penyuluhan. .
57
2. Sistem Manajemen Perubahan Sikap dan Perilaku
pada Individu
85
3. Proses
Perubahan
Sikap dan
Perilaku
pada
Individu
4.
Model
88
Pembinaan
Penyuluhan
Kewiraswastaan
XVi
melalui
288
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Gambaran
Keberhasilan
Pembinaan
Sikap
dan
Keterampilan Kewiraswastaan
2.
3.
Gambaran
Pengaruh
294
Pembinaan
Kewiraswastaan
Terhadap Kesejahteraan Keiuarga
300
Peta Lokasi
301
Penelitian
4. Kondisi dan Kegiatan Kewiraswastaan Pengusaha
UPPKA di Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung.
5.
Rekomendasi
Sosiai
6.
Ijin Penelitian
302
dari Direktorat
Politik Jawa Barat
305
Rekomendasi Ijin Penelitian dari Kantor Sosiai
Politik
Kabupaten
DT II
Bandung
XVI1
306
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakana Masaiah
1.
Perlunya Pembinaan Kewiraswastaan
Sal ah satu nilai
luhur
dari
UUD'45 adalah
dibentuknya negara Indonesia, yakni : "
segenap
bangsa
mencerdaskan
Indonesia,
kehidupan
memajukan
bangsa
melindungi
kesejahteraan
dan
ikut
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
dan
keadilan
sosiai".
Nilai-nilai
tujuan
umum,
melaksanakan
perdamaian abadi
tersebut
dimaksudkan
sebagai upaya untuk membentuk bangsa yang bermartabat, yang
memiliki kemampuan untuk mengisi kehidupan dengan kualitas
yang
optimal.
Tingkat
dapat mengangkat
kualitas
martabatnya
yang
baik
diperoleh
seseorang
dalam kelompoknya atau
dalam lingkungan masyarakatnya yang lebih luas.
Kehidupan
yang cerdas dan sejahtera menjadi tujuan upaya pembangunan
bangsa yang diharapkan mampu memenuhi kualitas manusia baik
dalam aspek jasmaniahnya maupun aspek ruhaniahnya.
Untuk
pembangunan
ditujukan
mendukung
jangka
kepada
tujuan
panJang tahap
upaya
tersebut,
kedua
dalam
C1994-20193,
"mewujudkan bangsa
yang
maju
masa
yang
dan
mandiri serta sejahtera lahir dan batin....", dengan sasaran
umum
pembangunan
kualitas
CKetetapan
". ..terciptanya
masyarakat
MPR
RI
Indonesia
kualitas
yang
maju
manusia
dan
No. II/MPR/1993 tentang • GBHNZ).
1
dan
mandiri
raaka
2
pendidihan
sebagai
menjadi
media
hal
dalam
utama
meningkatkan
martabat manusia Indonesia.
hakiki,
memberi
yang
harus
diperhitungkan
kualitas
kehidupan
dan
Pendidikan dalam maknanya yang
kesempatan
kepada
individu
melalui
proses
interaksi untuk melakukan perubahan perilaku CbelajarD.
Kualitas
manusia
erat
kaitannya
dengan
peningkatan
jumlah penduduk. Besarnya jumlah penduduk menuntut pemenuhan
kebutuhan
yang
pertumbuhan
seimbang.
penduduk
kepadatan penduduk
Fakultas Ekonomi
Namun
mengalami
demikian,
sekalipun
penurunan,
akan senantiasa naik.
Universitas Indonesia,
di
sisi
laju
lain
Lembaga Demografi
memperkirakan bahwa
" Kepadatan penduduk pada tahun 1990 sebesar 93 orang/km
persegi,
akan naik
menjadi
112 orang/km persegi
pada tahun
2000 dan akan menjadi 120 orang/km persegi pada tahun 2005"
CSukamdani
tersebut,
manusia,
1993
menurut
tidak
kuantitatif,
kualitatif
:
3055.
Alwi
hanya
namun
Dahlan,
dapat
harus
CSofian
Dengan
kualitas
keselarasan
Jumlah
pemecahan
dipecahkan
diimbangi
Effendi
pembentukan
:
manusia,
penduduk
1993:
dengan
yang
cerdas,
terpenuhi
masalah
data
kualitas
melalui
pendekatan
dengan
pemecahan
hal
tidak
alamiah, namun harus diperhatikan pula
manusia
memperhitungkan
5I>.
hanya
kondisi
mengi mbangi
daya
peningkatan
kebutuhan
Artinya
dukung
potensi
pokoknya
dengan
mutu kehidupan yang lebih baik.
Dewasa
ini
persoalan
besar
yang
masalah kualitas manusia adalah persoalan
terkait •dengan
kemiskinan.
Bagi
3
kelompok
masyarakat
berstatus
sosiai
ekonomi
rendah
kemiskinan merupakan hambatan mendasar untuk meraih kualitas
optimal
martabat manusia.
Dilihat dari sudut pandang ekonomi, kemiskinan adalah
suatu
keadaan
mencukupi
kebutuhan
pendidikan,
1993!).
dimana
tingkat
hidupnya,
pemukiman
Faktor
pendapatan
dan
sandang,
kesehatan C
aspek
kultural,
faktor-faktor
memanfaatkan
pangan,
Said
tidak
papan,
Tuhuleley
penyebab timbulnya kemiskinan dapat diamati
dari dua aspek yakni aspek kultural
Dari
seseorang
dan aspek
kemiskinan
timbul
penghambat yang menghalangi
kesempatan
tersebut dapat berasal
yang
dari
tersedia.
struktural.
karena
adanya
seseorang untuk
Faktor
penghambat
kemampuan seseorang,
misalnya
karena rendahnya tingkat pendidikan atau karena kebudayaan
setempat yang tidak
mau maju atau tidak berkeinginan untuk
mencapai kemajuan Cneed for acievement).
struktural,
Kedua,
dari aspek
mengisyaratkan bahwa kemiskinan terjadi
lembaga-lembaga yang ada atau struktur sosiai
karena
menciptakan
keadaan dimana sekelornpok masyarakat tidak mampu menguasai
sarana
ekonomi
dan
fasilitas
yang
ada
secara
merata.
Kemiskinan ekonomi mengakibatkan munculnya kemiskinan sosiai
budaya
dan
psikologis.
Ketidakmampuannya
dalam
memenuhi
kebutuhan hidup menyebabkan tumbuhnya mentalitas yang kurang
menguntungkan,
seperti
:"sikap
fatalisme,
sikap
menerima
nasib, sikap keter.gantungan dan kurang yakin akan kemampuan
diri
"C
Coombs
dan
Ahmed
;
1985
:
105Z).
Untuk
4
mengurangi
sikap-sikap
mengarahkan
sikap
positif
pembangunan, seperti
kekuatan
pribadi,
yang
tidak
yang
menguntungkan
mendukung
dan
terhadap
berkemauan keras, berkemauan kuat atas
jujur
dan
ketahanan fisik dan mental,
bekerja
serta
memiliki
kreatif
dalam
memecahkan
bertanggungjawab,
memiliki
memiliki keuletandan ketekunan
pemikiran
yang
konstruktif
masalah,
maka
upaya
dan
mengatasi
kemiskinan harus dilakukan melalui pendidikan dalam bentuk
pengembangan/pembinaan
berusaha
dan
watak percaya diri serta kemampuan
bekerja,
berupaya
memanfaatkan
setiap
kesempatan untuk memperoleh peningkatan kualitas yang lebih
baik.
Kegiatan
pembinaan
terhadap
pengusaha
berstatus
sosiai ekonomi rendah yang umumnya melakukan kegiatan usaha
ekonomi produktif dalam lingkungan rumah tangga seperti
perajin jenis komoditi
dan
sejenisnyaZ)
pada
pangan Ctahu.tempe,
dasarnya
bertujuan
makanan ringan
untuk
memotivasi
agar lebih berkembang dan lebih mandiri dalam mengembangkan
usaha
besar,
ekonominya.
bagi
Untuk
pengusaha
menghadapi
berstatus
tantangan
sosiai
yang
ekonomi
lebih
rendah
diperlukan sikap mental dan keterampilan kewiraswastaan yang
optimal. Harapan pembinaan kewiraswastaan adalah peningkatan
kemampuan
mempercepat
memanfaatkan
setiap
kemandirian
dan
peluang
usaha
mempercepat
untuk
kemampuan
kewiraswastaan yang handal.t
Kewiraswastaan cenderung merupakan aspek mental
yang
5
cenderung sifatnya lebih menetap pada seseorang, akan tetapi
bukan hal
mustahil
orang lain.
untuk diajarkan atau dibinakan kepada
Menurut Vesper & Drucker
memiliki
keberanian untuk
mengambil
pokoknya
mengambil
resiko,
menjadiwiraswastawan
Kewiraswastaan
kepribadian.
dan
lebih
Sedangkan menurut
keputusan
yang unsur
dapat
perilaku
terletak
Yuyun
orang yang
belajar
berperilaku
merupakan
Dasarnya
C1985D,
pada
Wirasasmita,
wiraswasta.
daripada
teori
dan
gejala
intuisi.
"dalam kewiraswastaan
yang terpenting adalah peningkatan nilai intrinsik CIKOPIN,
1993},
artinya
menyangkut
unsur
kepribadian
dan
intuisi.
Sesungguhnya pendapat Vesver & Drucker menunjuk pula adanya
unsur kepribadian yakni menegaskan unsur keberanian sebagai
syarat untuk mengambil keputusan beresiko, hanya saja untuk
mengambil keputusan beresiko dapat dilakukan melalui proses
belajar
Ckonsep
dan
teoriD.
Kemungkinan
menaikan
nilaiintrinsik kewiraswastaan didasarkan atas anggapan bahwa
setiap manusia pada dasarnya dikaruniai ambisi.
keinginan untuk mengambil
itu
pula
Pada
dirinya.
rendah,
ada
untuk
hambatan-hambatan
diri
sekalipun
sesungguhnya
sudah
berusaha
diperlukin
untuk
lebih optimal.
resiko,
pengusaha
memiliki
mulai
secara
mengaktualisasikan
berstatus
tertanam
mandiri
namun pada diri manusia
untuk
usaha
motivasi dan
yang
sosiai
bersifat
kemampuan
dan
(wiraswasta).
mengaktualisasikan
nilai
ekonomi
informal
semangat
Pembinaan
kewiraswastaan
2. Peran
Pendidihan
Luar
Seholah
dalam
Mengembanghan
Si hap
dan Keterampilan Kewiraswastaan
Pembinaan
lingkungan
kewiraswastaan dapat
pendidikan
persekolahan.
Bagi
dikembangkan
persekolahan
masyarakat
melalui
diselenggarakan di
dilakukan
dan
di
luar
kemampuan
pendidikan
di
dalam
pendidikan
belajar
dapat
Ianjutan
yang
luar lingkungan sekoiah.
Pendidikan
luar
sekoiah
adalah
setiap
upaya
pendidikan dalam arti luas yang didalamnya terdapat
komunikasi yang teratur dan terarah diselenggarakan
di
luar sekoiah, sehingga seseorang atau kelompok
memperoleh informasi
mengenai
pengetahuan,
latihan
ataupun bimbingan sesuai dengan
tingkatan
usia
dan
kebutuhan
hidupnya.
Tujuannya
adalah
untuk
mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dan
nilai-nilai
yang
mmungkinkan
bagi
seseorang
atau
kelompok
untuk
berperan serta secara efisien
dan
efektif dalam lingkungan keluarganya,
pekerjaannya
masyarakat bahkan negaranya" CThe South East Asian
Ministry o/ Education Organization dalam D. Sudjana
1991
hal
43D.
Kegiatan
orang
dapat
memperbaiki
hayat.
Pendidikan
kualitas
layanan
-
sepanjang
pendidikan
PLS,
proses
memungkinkan
pendidikan
hayat
secara
komponen
-
fungsional
memperhatikan
dalam
dalam
semua
rangka
sepanjang
mengisyaratkan
luas
pembelajaran
keluaran
-
CSudjana
karakteristik
lain
sebagai
daya
dan
:
adanya
peningkatan
dukung
yang
terdiri
pengaruh
1991D.
masukan
unsur sarana serta masukan mentah,
masukan
PLS
manusia.
Dalam
secara
memperoleh
dalam
tingkat kualitas hidup secara optimal
kebermaknaan
masukan
pendidikan
tidak
dari
berhubungan
Pembelajaran
saja
menyangkut
tetapi juga memperhatikan
yang
memungkinkan
belajar dapat memanfaatkan kemampuannya untuk
warga
mengembangkan
7
usaha,
seperti
pembelajaran
pengaruh
:
modal
usaha,
PLS
memiliki
dalam
atau
dampak
bagi
pemasaran
makna
warga
usaha.
apabila
belajar,
Hasil
memberi
seperti
adanya
peningkatan taraf hidup, peningkatan pendapatan keluara atau
pembelajaran kepada orang lain.
Pembelajaran
berbagai
cara
penyuluhan
sebagai
dan
atau
dalam
PLS
berbagai
bentuk
dapat
kegiatan,
pembelajaran
dilakukan
melalui
seperti
magang,
lainnya.
Pengusaha
warga belajar dapat menentukan cara yang sesuai
dirinya untuk mengembangkan kemampuan lebih baik.
Salah satu
bentuk pembelajaran bagi pengusaha berstatus sosiai
rendah
adalah
Pendapatan
Upaya ini
melalui
Keiuarga
penyuluhan
Akseptor
kelompok
Keiuarga
Usaha
Peningkatn
CUPPKAD.
merupakan peningkatan keterampilan keiuarga dalam
program
keiuarga
ekonomi
Berencana
rangka meningkatkan ksejahteraaan keiuarga
dari
bagi
pembinaan
menunjuk
keselarasan
dan
Keiuarga
kepada
Berencana.
keadaan
keserasian
sebagai
Kesejahteraan
tingkat
pemenuhan
kesatuan
keseimbangan,
kebutuhan-kebutuhan
jasnani dan rokhani dari suatu keiuarga Cayah,
ibu,
anak dan
anggota keiuarga lainnya CPusat Pendidikan dan Latihan BKKBN
:
19803.
Tingkat
terjadi
keiuarga sejahtera
keseimbangan
seperti
:
keadaan
sosiai
antara
k.skerabatan
dalam
pendapatan ekonomi
yakni
keiuarga
keiuarga.
terpanuhi
faktor-faktor
jumlah anggota keiuarga,
ekonomi
akan
keadaan
meliputi
serta
Untuk
apabila
pendukungnya,
tempat
tinggal,
keserasian
hubungan
perolehan
tingkat
mengimbangi
pemenuhan
8
tingkat kesejahteraan penduduk, UPPKA melakukan kegiatannya
dalam
rangka
meningkatkan
pemantapan
pelembagaan
dan
pembudayaan keiuarga kecil bahagia sejahtera melalui peran
serta masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan usaha
ekonomi produktif.
Upaya ini dilakukan melalui pemberian
bantuan
dana
pinjaman
usaha
serta
pembinaan
untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat agar mampu meningkatkan
pendapatan
keiuarga
secara
mandiri
sehingga
harapan
terwujudnya kesejahteraan dapat terpenuhi.
Sasaran
kegiatan
UPPKA
diarahkan
kepada
institusi
masyarakat dalam bentuk kelompok dengan ciri sebagai berikut
a. Masyarakat status sosiai ekonomi lemah;
b. Beranggotakan lebih dari 50 % adalah akseptor Keiuarga
Berencana;
c.Beranggotakan lebih dari 50 % wanita;
d. Mempunyai usaha ekonomi produktif;
e. Kelompok sudah terbentuk dan mempunyai kegiatan dasar
sebagai suatu kelompok, seperti : pertemuan rutin, ada
simpanan pokok dan simpanan wajib;
f.Bukan kelompok binaan atau mendapat dana bantuan donatur
lain untuk kegiatan yang sama;
g. Kelompok yang berpotensi untuk mengembangkan diri•
h. Kelompok yang mendapat perhatian dan pembinaan serius dari
petugas lapangan yang bersangkutan;
i. Mendapat dukungan dari semua pihak.
CSumber :BKKBN
Propinsi Jawa Barat 1993)
Hakikatnya kegiatan UPPKA merupakan bentuk pendidikan
yang
dilakukan
secara
terorganisasi,
terprogram
untuk
mendorong kesadaran masyarakat agar mampu melakukan tindakan
pembaharuan dalam rangka meningkatkan martabat kehidupannya
melalui
kegiatan ekonomi
produktif.
Pembelajaran melalui
kegiatan UPPKA merupakan bentuk PLS yang menekankan kepada
pemberdayaan kemampuan Cempowering) warga belajar agar mampu
mengatasi
permasalahan
baik
secara
perseorangan
maupun
kelompok, menganalisis situasi kehidupan dengan menguasai
keterampilan
yang
dapat
meningkatkan
belajar akan dapat mempengaruhi
kehidupan.
Warga
struktur serta hubungan
sosiai ekonomi dan atau politik masyarakat sehingga dapat
memperbaiki kedudukannya di masyarakat CKindervatten : 1979
:
12-13).
Kegiatan
UPPKA
bermaksud
menolong
atau
melayani
pengusaha berstatus sosiai ekonomi rendah mencapai tujuan
belajar
yakni
mengembangkan
kewiraswastaan
pengusaha
sehingga mampu membentuk manusia mandiri, meningkatkan taraf
hidup,
dan
memperbaiki
status
sosiai
ekonomi
dalam
masyarakat.
B- Identifikasi Masalah dan Fokus Masai ah
Sejalan
dengan
program
Indonesia dalam masa
pembinaan
UPPKA
Pemerintah
pembangunan jangka panjang
tahap
pertama CI969 - 1994) telah menggalakkan program - program
pembangunan yang secara operas!onal melibatkan sepenuhnya
partisipasi rakyat dalam penyelenggaraan pembangunan. Upaya
yang
dilakukan
seperti:
pemberantasan
buta
huruf
melalui
"Paket A" serta program peningkatan kesejahteraannya melalui
"Kelompok Belajar Usaha ;pembinaan etos kerja petani melalui
kegiatan penyuluhan serta bantuan kesejahteraannya melalui
pemberian
bantuan
keringanan
xredit;
program
Usaha
Peningkatan Pendapatan Keiuarga CUP2K) dengan bantuan Inpres
Desa untuk
dengan
PKK di
Desa;
program Usaha Ekonomi
Produktif
bantuan peralatan dan bahan-bahan usaha untuk
modal
10
bagi
fakir
miskin.karang
berpendidikan
rendah
taruna,
melalui
Jompo.dan
Departemen
Sosiai
wanita
dan
Dinas
Sosiai Propinsi; sedikitnya telah membantu upaya peningkatan
kecerdasan
dan
kesejahteraan
sebagian
penduduk.
Berhasil
tidaknya pengembangan program pembangunan tersebut, terletak
pada
faktor
internal
warga
belajarnya,
kesesuaian
materi
program dengan kebutuhan sasaran,serta kredibilitas tutor /
penyuluhnya.
Beberapa
hasil
dikemukakan oleh : Rusli
A,
ditemukan
bahwa
penelitian,
Lutan CI982)
"corak
diantaranya
tentang Kejar
kepemimpinan
tutor
Paket
dan
motif
bresprestasi warga belajar merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap
prestasi
Zainuddin
bahwa
Arif
"motif
merupakan
dewasa
program
fungsional
program
faktor,
Kejar
kejar
Paket
status
Paket
antara
warga
A";
Usaha,
A,
Paket
A";
disimpulkan
sosiai
Mohamad
menegaskan
keterampilan
belajarnya
ekonomi
dan
Zen
bahwa
produktif
ada
C1985)
"ada
dengan
ketergantungan
antara keterampilan produktif warga belajar pada
pemerintah melalui
kejar
Paket
A".
etos
yakni
orientasinilai
kerja
latar
budaya,
program "membelajarkan" dalam
Cik
pembinaan etos kerja petani.
pembinaan
program
dan
Kejar
Belajar
fungsional
mental
dana dari
tentang
bresprestasi
Kelompok
hubungan
sikap
CI982)
pada
faktor determinatif terhadap minat belajar orang
dalam
tentang
belajar
Suabuana
C1994)
tentang
Penelitiannya menegaskan bahwa
Detani
dipengaruhi
belakang
kondisi
diri
ekonomi,
oleh
dan
kondisi
beberapa
keiuarga,
fisik.
11
kondisi
psikologis
penyuluh.
Disamping
mempengaruhi
etos
sebagai
kerja
proses,
dengan
orang dewasa dan kredibilitas
itu,
ada
yakni
:
kebutuhan
f aktor-faktor
kesesuaian
petani
lain
materi
kecil,
yang
pembinaan
media
dan
waktu
pembinaan.
Dengan
memperhitungkan
permasalahan
oleh pelaku usaha keiuarga berstatus sosiai
kemungkinan
pengembangannya
penelitian
bagi
yang
pengusaha
dikemukakan
keiuarga
khususnya
dalam
UPPKA,
perolehan
dana,
juga
pemberian
motivasi
usaha
yang
serta
di
selain
sosiai
pemberian
mengubah
yang
maka
cara
berkelanjutan
intehsif
untuk
dimiliki
ekonomi
rujukan
muka,
berstatus
yang
rendah,
hasil-hasil
yang
diperlukan
ekonomi
bantuan
rendah,
kemudahan
berfikirnya
disertai
meningkatkan
melalui
bimbingan
sikap
dan
keterampilan kewiraswastaan.
Setelah
program
program peningkatan
UPPKA
diperkenalkan
kesejahteraan
keiuarga,
dan
menjadi
penulis
merasa
tertarik untuk
melakukan penelitian terhadap penyelenggaraan
program UPPKA.
Permasalahan pokok yang ingin diamati
"Sejauhmana
melalui
pembinaan sikap dan keterampilan kewiraswastaan
penyuluhan
Akseptor
Keiuarga
kesejahteraan
rendah
di
adalah
Usaha
Berencana
keiuarga
Kecamatan
Peningkatan
CUPPKA)
pengusaha
Ciparay
Pendapatan
mampu
berstatus
Kabupaten
meningkatkan
sosiai
Bandung
Keiuarga
?".
ekonomi
Secara.
r'inci permasalahan penelitian dirumuskan dalam /ohus masalah
sebagai berikut :
12
1.
Bagaimana bentuk kegiatan penyuluhan dalam pembinaan
sikap dan
keterampilan kewiraswastaan
bagi
pengusaha
UPPKA berstatus sosiai ekonomi rendah ?
2. Bagaimana upaya pengusaha UPPKA berstatus sosiai ekonomi
rendah
mengembangkan
kemampuan sikap dan
keterampilan
kewiraswastaannya melalui penyuluhan ?
3. Bagaimana
tingkat
keberhasilan
pembinaan
sikap
dan
keterampilan kewiraswastaan bagi pengusaha UPPKA berstatus
sosiai ekonomi rendah melalui penyuluhan ?
4. Faktor-faktor
pembinaan
apakah
sikap
dan
yang
mempengaruhi
keterampilan
pengusaha UPPKA berstatus
keberhasilan
kewiraswastaan
bagi
sosiai ekonomi rendah melalui
penyuluhan ?
5. Bagaimana
pengaruh
pembinaan
sikap
dan
keterampilan
kewiraswastaan melalui penyuluhan terhadap kesejahteraan
keiuarga 7
C.
Definisi
Operas!onal
Untuk tidak menimbulkan keraguan terhadap pemahaman
kajian penelitian, diperlukan adanya kejelasan konsep-konsep
pokok dari permasalahan yang diajukan dalam penelitian.
1.
Pembinaan
Pembinaan, dalam kamus umum Bahasa Indonesia
Poerwadarminta C1983)
dimaknakan sebagai
susunan
"pembangunan",
"pembaruan". Menurut Soetopo & Soemanto C1986),
pembinaan
adalah suatu kegiatan mempertahankan dan menyempurnakan
apa
13
yang telah ada.
Sejalan dengan makna tersebut,
pembinaan
dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai "setiap usaha yang
dilakukan melalui kegiatan penyuluhan untuk mengembangkan
pengetahuan dan kecakapan yang telah dimiliki sasaran agar
lebih berkualitas".
2. Wiraswasta dan Kewiraswastaan
Meredith,
C1989:
5 ) mengemukakan bahwa wiraswasta
adalah : individu-individu yang berorientasi kepada tindakan
dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar
tujuannya".
Selanjutnya
dikemukakan
bahwa
wiraswasta
ditunjukkan oleh ciri : percaya diri, berorientasi tugas dan
hasil,
pengambil
resiko,
kepemimpinan,
keorisinilan,
dan
berorientasi kemasa depan.
Yang dimaksud wiraswasta dalam penelitian ini adalah
pelaku usaha Cpengusaha) yang memiliki kemampuan melakukan
kegiatan
ekoncmi
inovatif,
kreatif,
secara
mandiri
dengan
dilandasi
ide
dan produktif yang ditunjukkan dengan
ciri-ciri sebagai berikut :
- mempunyai keinginan maju dan terbuka terhadap pembaharuan
Cide—ide baru);
memiliki
keberanian
untuk
mengambil
resiko
apabila
ter jadi ;
- memiliki keberanian untuk memupuk modal;
memiliki
kesediaar?
sebagaian labanya;
untuk
menginvestasikan
kembali
14
- memiliki kemandirian usaha Cpercaya kepada diri sendiri);
- mampu memanfaatkan waktu secara ekonomis;
- menjaga kepercayaan orang lain;
- mampu
memanfaatkan
nilai
positif
dari
persaingan
dan
kerja sama untuk tujuan ekonomi.
Sedangkan kewiraswastaan, secara etimologis terbentuk
dari kata ke-wiraswasta-an, yang menunjukkan kata sifat yang
dibentuk dari kata benda wiraswasta.
proses
yang
membawa
ide atau
nilai
Kewiraswastaan adalah
kreatif,
inovatif
dan
produktif dengan ciri-ciri wiraswasta.
Makna pembinaan sikap dan keterampilan kewiraswastaan
merupakan setiap usaha yang dilakukan melalui
penyuluhan
terhadap pengusaha UPPKA agar mampu mengembangkan sikap dan
keterampilan
kewiraswastaan
sehingga
dengan
kekuatannya
sendiri dapat meningkatkan Mesejahteraan keiuarga.
3.
Si hap Kewiraswastaan
Sihap,
merupakan
predisposisi
bertindak senang atau tidak
yang ditunjukkan
CKrech,
oleh
Cruchfield,
senang
seseorang
untuk
terhadap
objek
sosiai
positif
atau
negatif
penilaiannya
Ballachey : 1963).
Selanjutnya sikap
berfungsi ntuk menentukan perilakunya ke arah tertentu yang
ditunjukkan oleh objek sikap.
Berdasarkan pengertian tersebut, sikap kewiraswastaan
adalah kesediaan mental pengusaha UPPKA untuk merespon baik
positif atau
negatif
terhadap
objek
kewiraswastaan
yang
15
dibinakannya
melalui
penyuluhan.
mengarahkan
perilakunya
Kecenderungan
terhadap
sikapnya
karakteristik
nilai
k ewi r aswastaan.
4.
Keterampilan Kewiraswastaan
Keterampilan
adalah suatu
kemampuan
untuk melakukan suatu aktifitas tertentu.
memiliki
kemampuan intelektual
keterampilannya.
meliputi
atau
kecakapan
Orang yang trampil
yang mendasari
daya potensi
Keterampilan kewiraswastaan pengusaha UPPKA
kemampuan
untuk
berfikii
kreatif
Cmemecahkan
permasalahan dengan car-mat); melakukan pengambilan keputusan
secara
efektif
masalah
yang
Cpemilihan
tepat
sejumlah
dengan
alternatif
memperhitungkan
pemecahan
untung
ruginya
terhadap keputusan yang diambil); kemampuan memimpin dirinya
untuk
yang
berusaha
dituntut
mengelola
manajerial
dengan
dalam
usaha
dalam
berpedoman
kepada
kewiraswastaan;
produksi
atas
mengembangkan
alur
dan
sistem
kemampuan
dasar
nilai
untuk
prinsip-prinsip
kemampuan
usaha
ekonomi
produktifnya.
5.
Kegiatan UPPKA
Kegiatan UPPKA CUsaha Peningkatan Pendapatan Keiuarga
Akseptor-Keiuarga
Berencana)
bentuk pra koperasi yang
kelompok
akseptor
dilakukan
Keiuarga
kegiatan ekonomi produktif
adalah
kegiatan
oleh,
Berencana
skala
kecil,
bersama
dari
dan
melalui
yang
dalam
untuk
berbagai
kegiatannya
16
diharapkan dapat menambah/ meningkatkan pendapatan keiuarga
dan atau menunjang terwujudnya pelembagaan
Norma
Keiuarga
masyarakat.
Kegiatan
Kecil
Bahagia
CSumber
UPPKA,
:
dan
Pedoman
BKKBN
dan
pembudayaan
Sejahtera
CNKKBS)
Operasional
1988).
Kegiatan
di
Pelaksanaan
ekonomi
dapat
dilakukan secara perorangan atau kelompok.
6. Usaha Wiraswasta Keiuarga Berstatus Sosiai Ehonomi Rendah
Konsep ini dimaksudkan sebagai suatu bentuk kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh keiuarga akseptor KB, khususnya
wanita
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
pendapatan
keiuarga secara produktif, selanjutnya dalam penelitian ini
disebut
pengusaha
dalam
UPPKA. .
lingkungan
Kegiatan
keiuarga
ekonomi
dengan
dilakukan
usahanya
mempergunakan modalnya sendiri, dengan tidak
sumber
tenaga
kerja
secara
anggauta keluarganya sendiri
formal
yakni
Status sosiai
adalah
pengusaha
masyarakat
yang
atau
posisi
ditunjukkan
sendiri,
didukung
oleh
dilakukan
oleh
dengan memanfatkan tempat dan
lahan usahanya secara mandiri.
tempat
di
oleh
ekonomi
dalam
kondisi
rendah
lingkungan
pendidikan
yang
rendah dengan tingkat perolehan pendapatan yang belum mampu
memenuhi tingkat keseimbangan pemenuhan kesejahteraan hidup
keiuarga
adalah
hasil
secara
industri
pertanian
optimal.
rumah
menjadi
Bentuk
tangga
usaha
yang
komoditas
yang
mengolah
konsumsi
bentuk konsumsi makanan ringan "ranginang".
dikembangkan
bahan
pangan
baku
dalam
17
7. PenyuIuhan
Yang dimaksud dengan penyuluhan
pembelajaran
dilakukan
sikap
dan
keterampilan
dengan bimbingan,
berkelanjutan untuk
adalah bentuk proses
kewiraswastaan
arahan dan pengertian
yang
secara
menumbuhkan kesadaran pengusaha
UPPKA
agar mampu mengembangkan sikap dan keterampilan usaha secara
inovatif, kreatif, produktif. Proses pembelajaran melibatkan
komponen pembelajaran tertentu sebagai suatu sistem, yakni :
masuhan sarana yang melibatkan unsur
Cprogram),
mentah,
materi,
melibatkan
metoda,
pengusaha
ekonomi rendah dan memiliki
belum berkembang;
dan kondisi
media
tujuan pembelajaran
dan
UPPKA
yang
kemampuan
masuhan linghungan,
alam yang berpengaruh
masuhan
penyuluh;
berstatus
sosiai
kewiraswastaan
yang
yakni kondisi sosiai
terhadap
keberhasilan
proses pembelajaran ; masuhan lain, yakni daya dukung lain
yang
berpengaruh
terhadap
pembinaan,
keberhasilan
diantaranya modal usaha dan pemasaran usaha; proses, yakni
proses interaksi antara penyuluh yang terdiri dari Petugas
Lapangan Keiuarga Berencana CPLKB) selaku penyuluh formal,
Pemimpin
dan
informal
sebagai mediator yang memperkuat proses penyuluhan
terhadap
anggota
Masyarakat
UPPKA
yang
yang
bersifat
berstatus
formal
sosiai
heluaran, meliputi sikap kewiraswastaan
ekonomi
yang
rendah;
positif
dan
keterampilan kewiraswastaan yang berkembang ; dampah, yakni
pengaruh yang ditimbulkan
dari
keberhasilan
pembelajaran
sikap dan keterampilan kewiraswastaan yang ditunjukkan dalam
18
bentuk peningkatan kesejahteraan keiuarga.
8.
Kriteria Keberhasilan Pembinaan
Keberahasilan
adalah
yang
diperoleh
tambah
pembelajaran/pembinaan.
ukuran
untuk
menentukan
dari
suatu
Keberhasilan
pembinaan
nilai
proses
sikap
dan
keterampilan kewiraswastaan bagi pengusaha UPPKA ditunjukkan
berdasarkan indikator sebagai berikut :
a.
Si hap Kewiraswastaan
Meliputi perubahan unsur kognisi, afeksi, dan konasi.
Unsur
kognisi
ditunjukkan
dengan
pemikirannya terhadap nilai
kecenderungan
perubahan
pembaharuan Cide-ide baru)
dan
kemajuan usaha, keberaniannya dalam mengambil resiko apabila
terjadi,
keberaniannya
menginvestasikan
usaha,
kembali
pemanfaatan
produktif,
dalam
memupuk
sebagian
waktu
modal,
labanya,
untuk
positif
dari
kemandirian
mengembangkan
kejujuran dan menjaga kepercayaan
pemanfaatan nilai
kesediaan
persaingan,
usaha
orang lain,
dan
perlunya
kerjasama.
Unsur
perasaan
usaha
afeksi
senang
atau
produktif
ditunjukkan
tidak
yang
senangnya dalam
dilakukannya
ditunjukkan dengan
kecenderungan
untuk
tidak
mau
atau
dengan
dan
keinginan
memper bahar ui
kecenderungan
mengembangkan
aspek
atau
konasi
tekadnya
J.emampuan
produktif ke arah yang lebih maju dan mandiri.
usaha
19
b. Keterampilan Kewiraswastaan
Meliputi
melalui
perubahan
unsur
:
1).
Berfikir
kreatif
kemampuannya dalam memecahkan permasalahan dengan
cermat, menggunakan kemampuannya untuk memperoleh kemajuan
dan keberhasilan usaha.
2).
Pengambilan keputusan
secara
efektif terhadap pemanfaatan dana pinjaman, mencari peluang
dan
memanfaatkan
keuntungan.
3).
pengendalian
kesungguhan
waktu
Kemampuan
diri
usaha
mengembangkan
secara
kepemimpinan
untuk
atas
usaha
optimal
berusaha
dasar
produktif
untuk
memperoleh
melalui
tindakan
dan
mengupayakan
kemandirian.
4). Kemampuan
dengan
menggunakan
prinsip
manajemen usaha melalui kemampuannya untuk memperhitungkan
tujuan,
waktu
kerja,
mendorong
kualitas
dan
tenaga,
pihak
mendayagunakan
lain
sumber
bekerjasama
tenaga
meningkatkan
dan kuantitas produk dan memanfaatkan penilaian
usaha untuk meningkatkan kemampuan yang lebih besar.
9.
Kesejahteraan Keiuarga
Kesejahteraan
dimaksudkan
keiuarga
sebagai
suatu keadaan
pemenuhan kebutuhan material
keiuarga
akseptor
dalam
KB
yang
Sedangkan
pangan,
perumahan
kesejahteraan
tingkat
ini
keseimbangan
dan kebutuhan spiritual dari
terhimpun
UPPKA. Kesejahteraan material meliputi:
sandang,
penelitian
dan
dalam
kelompok
pemenuhan
kebutuhan
fasilitas
spiritual/rohaniah,
kesehatan.
meliputi
terpenuhinya ketenangan pikiran dan bathin, bebas dari
:
rasa
20
takut,
cemas,
dan tertekan.
D.
Tujuan dan Kequnaan Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran empirik tentang penyelenggaraan pembinaan sikap dan
keterampilan
kewiraswastaan
melalui
penyuluhan
bagi
pengusaha UPPKA berstatus sosiai ekonomi rendah di Kecamatan
Ciparay
Kabupaten
mampu memberi
pengelola
bagi
pendidikan
peningkatkan
kesejahteraan
ekonomi
Temuan
masukan berarti
program
alternatif
Bandung.
keiuarga
bagi
perencana,
luar
kualitas
penelitian
sekoiah
sumber
pengusaha
diharapkan
pendidik
dalam
daya
dan
mencari
manusia
dan
berstatus
sosiai
secara
khusus
rendah.
Sejalan
dengan
tujuan
penelitian ini
dimaksudkan untuk
a.
bentuk
mengetahui
sikap
dan
kegiatan
keterampilan
UPPKA berstatus sosiai
tersebut,
:
penyuluhan
kewiraswastaan
ekonomi
dalam
pembinaan
bagi
pengusaha
rendah.
b.memperoleh gambaran upaya pengusaha UPPKA berstatus sosiai
ekonomi
rendah dalam mengembangkan kewiraswastaan melalui
kegiatan penyuluhan.
c.mengetahui
ti ngk at
keber nasi1an
pembi naan
si k ap
dan
keterampilan kewiraswastaan bagi pengusaha UPPKA berstatus
sosiai ekonomi rendah melalui
d.mengetahui faktor-faktor
yang
penyuluhan.
mempengaruhi
keberhasilan
21
pembinaan
sikap
pengusaha
UPPKA
dan
keterampilan
berstatus
sosiai
kewiraswastaan
ekonomi
rendah
bagi
melalui
penyuluhan.
e.memperoleh
gambaran
keterampilan
pengaruh
kewiraswastaan
pembinaan
melalui
sikap
penyuluhan
dan
terhadap
peningkatan kesejahteraan keiuarga.
2. Kegunaan Penelitian
Ada
dua
diperoleh dari
kegunaan
hasil
utama
yang
penelitian ini,
diharapkan
yakni
dapat
kegunaan yang
bersifat teoritis dan kegunaan yang bersifat praktis.
Secara
teoritis,
melalui
temuan
yang
diperoleh,
diharapkan mampu memberi nilai yang berarti bagi pengayaan
pembelajaran
pendidikan
sikap
luar
dan
keterampilan
sekoiah
sarta
kewiraswastaan
mampu
memberi
dalam
sumbangan
berarti bagi pengayaan konsep pendidikan luar sekclah dalam
mengembangkan
pendidikan
lanjutan Ccontinuing
education),
khususnya bagi keiuarga berstatus sosiai ekonomi rendah.
Secara
praktis,
penelitian
ini
diharapkan
mampu
memberi masukan bagi tenaga pengelola dan pelaksana program
pembinaan sikap dan keterampilan kewiraswastaan bagi pelaku
usaha keiuarga berstatus sosiai ekonomi
bagi
PLKB
selaku
Penyuluh
dan
rendah,
instansi
menyempurnakan program pembinaan UPPKA.
khususnya
terkait
dalam
BAB
III
METODE PENELITIAN
A.
Metode
Metode
metode
yang
digunakan
deskriptif
didasarkan
konkrit
atas
dengan
tujuan
secara
makna
y».ng
wiraswasta
berstatus
interaksi
ditunjukkan
sosiai
ekonomi
terjadi
ganda;
1.
kualitatif
penelitian
yang
tidak
dan
keterampilan
usaha
keiuarga
mondoskripsikan
pembentukan
kemampuan
dianggap
ini,
dengan
sesuai
untuk
pertimbangan
sebagai
lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan
dan
responden;
menyesuaikan
diri
dan
pola-pola
terhadap
:
data
ingin mengungkap
sorta
proses
ini
2. menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara
peneliti
1991
dalam
keutuhan
pelaku
rendah
Hal
memperoleh
sikap
oleh
adalah
dengan latarnya.
Pendekatan
permasalahan
untuk
Peneliti
dalam
ini
kualitatif.
suatu
konteksnya.
yang
tersebut sesuai
berikut .-
sebagai
t