Pengaruh Persepsi Keadilan dan Sistem Perpajakan Terhadap Penggelapan Pajak (Tax Evasion).

(1)

ABSTRAK

Saat ini pemerintah berupaya menangani tingginya tingkat penggelapan pajak dengan meningkatkan keadilan pajak, dan memperbaiki sistem perpajakan yang berlaku di Indonesia saat ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh persepsi keadilan pajak, dan sistem perpajakan terhadap penggelapan pajak (tax evasion) oleh Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Bojonagara Bandung sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian causal explanatory dengan metode survey. Objek dalam penelitian ini adalah Pengusaha Kena Pajak dengan kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah yang terdaftar di KPP Bojonagara Bandung. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 270 Wajib Pajak Orang Pribadi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan regresi linear berganda Berdasarkan hasil penelitian, secara parsial, terdapat pengaruh positif yang signifikan antara persepsi keadilan pajak terhadap penggelapan pajak (tax evasion). Sedangkan sistem perpajakan berpengaruh negative dan signifikan terhadap penggelapan pajak (tax evasion). Sedangkan secara simultan terdapat pengaruh persepsi keadilan pajak dan sistem perpajakan terhadap penggelapan pajak (tax evasion).


(2)

ABSTRACT

Currently, the government is trying to handle the high levels of tax evasion by increasing the tax justice, and improve the existing taxation system in Indonesia today. The purpose of this study to determine the effect of tax fairness perceptions, and tax system against tax evasion by the individual taxpayer who is registered in KPP Bojonagara Bandung Person for PKP with the criteria of Micro, Small and Medium Enterprises. This study was a kind of causal explanatory research with survey method. The object of this research is a taxable entrepreneur with the criteria of Micro, Small and Medium Enterprises registered in Bojonagara KPP Bandung. The number of samples in this study as many as 270 individual taxpayer. The analytical method used is descriptive statistical analysis and multiple linear regression Based on the results, partially, there is a significant positive influence between perceptions of fairness of tax on tax evasion. While the tax system and significant negative effect on tax evasion. While there is simultaneously a perception of fairness influence of taxes and the tax system against tax evasion.


(3)

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh persepsi keadilan dan sistem perpajakan terhadap penggelapan pajak (tax evasion)” dengan baik. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan. Segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan senang hati yang terbuka sebagai bahan perbaikan dan untuk menambah wawasan penulis di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Se Tin, S.E., M.Si., Ak., CA Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2012 – 2016

2. Bapak Dr. Mathius Tandiontong, S.E., MM., Ak Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2016 – 2020

3. Bapak Trimanto S. Wardoyo, S.E., M.Si., Ak., CA Selaku Ketua Program Pendidikan Jurusan Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2012 – 2016

4. Bapak Dr. T. H. Simanjuntak, S.E., M.A Selaku Ketua Program Pendidikan Jurusan Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2016 – 2020 dan selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan memberikan pengarahan serta saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini

5. Ibu Elyzabet I. Marpaung, S.E., M.Si., Ak selaku Sekretaris Program Pendidikan Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2012 – 2016


(4)

6. Ibu Debbianita, S.E., M.S.Ak selaku Sekretaris Program Pendidikan S-1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2016 – 2020

7. Ibu Hanny, S.E.,M.Si.,Ak. Selaku Ketua Program Pendidikan S-1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2012 - 2016

8. Ibu Lauw Tjun Tjun, S.E.,M.Si selaku Sekretaris Program Pendidikan S-1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2012 - 2016

9. Bapak I Nyoman Agus Wijaya, S.E., M.Si., M.Acc., Ak selaku Wakil Ketua Jurusan Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2016 – 2020

10. Mama dan Papa sebagai orang tua yang selalu mendukung saya selama perkuliahan dan selalu memberikan semangat setiap saat terlebih untuk menyelesaikan tesis ini, selalu membantu menyelesaikan saat saya menghadapi masalah dan memberikan yang terbaik. Mama dan Papa yang selalu memberikan doa, dukungan dan nasihat yang terbaik.

11. Kedua kakak saya yang selalu mendukung setiap saat dan membantu saat menghadapi masalah.

12. Dosen-dosen fakultas ekonomi jurusan akuntansi dan manajemen yang selalu mendukung dan memberikan motivasi kepada saya selama perkuliahan dan selama penyusunan tesis ini khusus nya kepada Ibu Asni yang selalu mendukung saya dalam pengerjaan tesis ini.

13. Teman-teman yang selalu menjadi motivasi dan pendorong saat saya mengalami kejenuhan kuliah dan membantu memberikan motivasi untuk dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini yaitu Michael, Dery, Esterina, Siereen, Carisa, Ian, Ka Astrid, Ibu Chrisna, Ibu Andriana dan teman-teman lainnya. 14. Staff Administrasi dan Tata Usaha, staff perpustakaan, dan seluruh keluarga


(5)

15. Responden yang telah bersedia meluangkan waktu dalam pengisian kuesioner untuk mendukung penelitian ini

16. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis menyelesaikan tesis ini

Akhir kata semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih dan berkatNya kepada semua pihak atau semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tesis ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya. Tuhan Memberkati.

Bandung, Agustus 2016


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 17

1.3. Tujuan Penelitian ... 17

1.4. Manfaat Penelitian ... 18

1.5. Sistematika Penulisan ... 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, MODEL dan HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Kajian Pustaka ... 20

2.1.1 Tinjauan Umum Tentang Pajak ... 20

2.1.1.1 Pengertian Pajak ... 20

2.1.1.2 Pengertian Wajib Pajak ... 21

2.1.2 Penggelapan Pajak ... 23

2.1.2.1 Pengertian Penggelapan Pajak ... 23

2.1.2.2 Penyebab Penggelapan Pajak ... 24

2.1.2.3 Dampak Penggelapan Pajak ... 27

2.1.3 Keadilan Perpajakan ... 30

2.1.3.1 Persepsi Keadilan Perpajakan ... 30


(7)

2.1.3.3 Indikator Keadilan Pajak ... 33

2.1.3.4 Asas Keadilan Perpajakan Indonesia ... 35

2.1.3.5 Cara Mewujudkan Keadilan Pajak ... 39

2.1.4 Sistem Perpajakan ... 42

2.1.4.1 Sistem Perpajakan di Indonesia ... 42

2.1.5 Pengaruh Keadilann Terhadap Penggelapan Pajak ... 53

2.1.6 Pengaruh Sistem Perpajakan Terhadap Penggelapan Pajak ... 54

2.1.7 Penelitian Terdahulu ... 56

2.2. Kerangka Pemikiran ... 60

2.3 Model dan Hipotesis Penelitian ... 63

BAB III OBJEK dan METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 66

3.1.1 Populasi dan Sampel ... 68

3.2 Metode Penelitian ... 69

3.2.1 Jenis Penelitian ... 69

3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel ... 69

3.2.3 Metode Pengumpulan Data ... 71

3.2.4 Pengujian Data ... 73

3.2.4.1 Pengujian Instrumen ... 73

3.2.4.1.1 Uji Validitas ... 73

3.2.4.1.2 Uji Reliabilitas ... 73

3.2.4.2 Uji Asumsi Klasik ... 73

3.2.4.3 Metode Analisis Data ... 76

3.2.4.3.1 Uji Regresi Linear Berganda ... 76

3.2.4.3.2 Koefisien Determinasi ... 77

3.3 Hipotesis ... 78


(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 83

4.1.1 Hasil Penelitian Deskriptif ... 83

4.1.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 83

4.1.1.2 Data Responden ... 84

4.1.2 Hasil Penelitian Inferensi ... 92

4.1.2.1 Hasil Uji Kualitas Data ... 92

4.1.2.1.1 Hasil Uji Validitas ... 92

4.1.2.1.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 94

4.1.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 96

4.1.2.2.1 Hasil Uji Normalitas Data ... 96

4.1.2.2.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 97

4.1.2.2.3 Hasil Uji Multikolinearitas ... 98

4.1.2.3 Hasil Uji Hipotesis ... 99

4.1.2.3.1 Hasil Uji t (Parsial) ... 99

4.1.2.3.2 Hasil Uji F (Simultan) ... 104

4.1.2.3.3 Hasil Uji Koefisien Regresi Linear Berganda ... 105

4.1.2.3.4 Hasil Uji Adjusted R2 ... 107

4.2 Impilkasi Penelitian ... 108

BAB V SIMPULAN dan SARAN ... 110

5.1 Simpulan ... 110

5.2 Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 114


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Anggaran dan Realisasi Penerimaan Pajak Indonesia ... 4

Tabel 1.2 Fenomena Kasus Tindak Penggelapan ... 7

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 56

Tabel 3.1 Kode Tabulating ... 72

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Independen ... 80

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Dependen ... 81

Tabel 4.1 Data Statistik Responden ... 84

Tabel 4.2 Persepsi Keadilan Pajak ... 87

Tabel 4.3 Sistem Perpajakan – Self Assessment System... 88

Tabel 4.4 Penggelapan Pajak ... 90

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Keadilan ... 92

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Sistem Perpajakan ... 93

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Penggelapan Pajak ... 94

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas ... 95

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ... 97

Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 98

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas ... 98

Tabel 4.12 Hasil Uji t (Parsial) ... 99

Tabel 4.13 Hasil Uji F (Simultan) ... 104

Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Regresi Linear Berganda ... 106


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 62 Gambar 2.2 Model Penelitian ... 63 Gambar 3.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Bandung Bojonagara ... 67


(11)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Data Statistik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 85 Grafik 4.2 Data Statistik Responden Berdasarkan Umur Responden ... 85 Grafik 4.3 Data Statistik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 86


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 118 Lampiran 2 Hasil Uji SPSS ... 122 Lampiran 3 Riwayat Hidup Penulis ... 135


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang sangat membutuhkan dana untuk membiayai pembangunan negara. Dana pembangunan berasal dari berbagai sumber pendapatan negara antara lain Penerimaan sumber daya alam, Pendapatan bagian laba BUMN, PNBP lainnya, Pendapatan BLU dan pendapatan terbesar negara Indonesia berasal dari pendapatan pajak. Menurut UU No.16 tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan pasal 1 angka 1 pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan UU, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Semua rakyat yang menurut undang – undang termasuk sebagai wajib pajak harus membayar pajak sesuai dengan kewajibannya.

Semua pendapatan negara yang berasal dari pajak akan digunakan untuk membiayai semua pengeluaran umum, yang berarti digunakan untuk menyejahterakan rakyat. Akan tetapi, tidak banyak rakyat yang dapat merasakan apa yang telah mereka keluarkan. Kemanakah uang rakyat yang telah disetorkan selama ini? Pertanyaan tersebut sering kali muncul di benak masyarakat. Apakah masih ada


(14)

BAB I Pendahuluan

 

wajib pajak yang tidak melaporkan semua penghasilannya ataukah terjadi kasus kerjasama penggelapan pajak antara petugas pajak dengan wajib pajak? Bukan merupakan rahasia lagi apabila terdapat petugas pajak yang bekerjasama dengan wajib pajak untuk meringankan beban perpajakan dengan menggelapkan pajak. Salah satu contoh kasusnya adalah yang membuat petugas pajak Gayus Tambunan menjadi tersangka. Hal inilah yang semakin menguatkan adanya tindakan penggelapan pajak selama ini (Suminarsasi & Supriyadi, 2011).

Selain itu, dikatakan penerimaan pajak meningkat setiap tahunnya, tetapi bentuk dari pengeluaran Negara tersebut masih belum jelas dirasakan oleh masyarakat. Masyarakat akan semakin enggan untuk membayar pajak bahkan cenderung menggelapkan pajak. Adanya tindakan penggelapan pajak yang terjadi akan membuat negara mengalami kerugian yang sangat besar. Banyak sektor pengeluaran negara tentunya mengalami hambatan akibat tidak tersedianya dana yang siap digunakan. Penggelapan pajak harus sesegera mungkin diatasi untuk mencegah makin menjamurnya tindakan penggelapan pajak (tax evasion) dan pendapatan negara akan lebih besar (Suminarsasi & Supriyadi, 2011).

Seperti yang diketahui, belum optimalnya penerimaan pajak di negara berkembang, khususnya Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh masih buruknya administrasi perpajakan (Rahman, 2013). Administrasi perpajakan berkorelasi langsung dengan tingkat penghindaran pajak (tax avoidance), penggelapan pajak (tax evasion), dan korupsi pajak (Nickerson, et al, 2009). Hal ini dapat dilihat dari besarnya tax gap, yaitu selisih antara kewajiban pajak yang seharusnya dengan pajak


(15)

BAB I Pendahuluan

 

yang dibayar. Tax gap dibedakan menjadi tiga: non-filing gap yaitu tax gap yang terjadi karena pajak yang terutang tidak dibayar dan wajib pajak tidak menyampaikan SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan), underreporting gap yaitu pajak yang dilaporkan dalam SPT dan berada di bawah yang seharusnya, underpayment gap yaitu potensi pajak yang hilang akibat wajib pajak menyampaikan SPT tetapi tidak membayar pajak yang seharusnya terutang.

Seperti yang dikemukakan oleh Adams bahwa orang-orang telah menggelapkan pajak sejak pemerintah mulai mengumpulkan pajak. Mereka melakukan hal tersebut dikarenakan bahwa pajak dipandang sebagai suatu beban yang akan mengurangi kemampuan ekonomisnya. Mereka harus menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membayar pajak. Padahal, apabila tidak ada kewajiban pajak tersebut, uang yang dibayarkan untuk pajak bisa dipergunakan untuk menambah pemenuhan keperluan hidupnya (Nickerson, et al, 2009).


(16)

BAB I Pendahuluan

 

Data dari Dirjen pajak dan Menteri Keuangan Republik Indonesia memperlihatkan rincian peningkatan pendapatan pajak per tahunnya dari tahun 2006 sampai tahun 2014 berikut ini:

Tabel 1.1

Anggaran dan Realisasi Penerimaan Pajak Indonesia

Tahun Anggar an Peneri maan Pajak (Triliun Rp) Realisasi Penerima an Pajak (Triliun Rp) % Realisasi anggaran GDP (Milyar Rp) Tax Ratio (Penerim aan Pusat + Pajak Daerah Utang (Juta US$)

2006 425 409 96.27% 3.339.216,8 12.16% 132.633 2007 492 490.9 99.79% 3.950.893,2 12.43% 141.180 2008 607 658 108.42% 4.948.688,4 13.31% 155.080 2009 652.6 621 95.19% 5.606.203,4 11.06% 172.871 2010 741 707.7 95.47% 6.446.851,9 10.82% 202.413 2011 878.6 873.7 99.44% 7.419.187,1 11.38% 225.375 2012 1.016 980 96.48% 8.230.925,9 11.63% 251.200 2013 1.148 1.077 93.81% 9.087.276,5 11.84% 264.060 2014 1.072 981.9 91.57% 10.542.000,7 12.00% 298.600 Sumber : Laporan Keuangan Menteri Keuangan RI dan Direktorat Jendral Pajak

Berdasarkan tabel Laporan Keuangan Menteri Keuagan RI dan DJP, dapat disimpulkan bahwa anggaran penerimaan pajak RI dari tahun 2006 sampai 2014 terus meningkat dan realisasi penerimaan pajak juga meningkat dimana persentasi realisasi anggaran terhadap penerimaan meningkat dari tahun 2006 sampai 2008 namun semakin berkurang sampai 2014 yang berarti bahwa penerimaan pajak belum bisa


(17)

BAB I Pendahuluan

 

mencapai anggaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu setahun (Ardra, 2011). Berdasarkan tabel Laporan Keuangan Menteri Keuagan RI dan DJP, dapat disimpulkan bahwa GDP Indonesia dari tahun ketahun semakin meningkat dimana produksi yang dihasilkan masyarakat Indonesia meningkat namun Utang negara juga ikut meningkat.

Pajak adalah pungutan wajib yang dibayarkan rakyat untuk Negara dan akan digunakan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Pajak merupakan pendapatan terbesar Negara Indonesia yang digunakan untuk pembangunan Negara. Namun bagi Wajib Pajak, pajak dipandang sebagai suatu beban yang akan mengurangi kemampuan ekonomisnya. Mereka harus menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membayar pajak. Padahal, apabila tidak ada kewajiban pajak tersebut, uang yang dibayarkan untuk pajak bisa dipergunakan untuk menambah pemenuhan keperluan hidupnya.

Pada umumnya baik Wajib Pajak pribadi maupun badan cenderung mengupayakan untuk membayar pajak serendah-rendahnya, bahkan jika memungkinkan akan berusaha untuk menghindarinya. Sesuai dengan undang-undang pajak yang berlaku, bahwa setiap Perusahaan yang didirikan di Indonesia atau melakukan kegiatan di Indonesia merupakan Wajib Pajak, dimana sebagai Wajib pajak Perusahaan dituntut untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Akan tetapi,


(18)

BAB I Pendahuluan

 

dalam pelaksanaannya terdapat banyak hambatan, dimana Wajib pajak menganggap bahwa pajak merupakan momok yang dapat mengurangi pendapatan sehingga beban pajak harus ditekan seminimal mungkin bahkan dengan menghindari pajak tersebut.

Dua pandangan yang berbeda antara Wajib Pajak dan pemerintah inilah yang menjadi alasan mengapa target pajak yang telah ditetapkan pemerintah tidak pernah tercapai secara maksimal. Pemerintah berusaha mengumpulkan pajak sebanyak-banyaknya dengan menetapkan target pajak yang sangat tinggi namun Wajib Pajak berusaha menghindari pajak dengan melakukan penggelapan pajak. Terbukti dengan banyak nya kasus penggelapan pajak yang banyak terjadi di Indonesia. Research Gap inilah yang menjadi alasan bagi peneliti untuk melakukan penelitian tentang penggelapan pajak.

Pada dekade 80-an di Belanda terdapat sekitar 34% SPT yang disampaikan telah diisi kurang benar dan diantara nya sekitar 22% telah terjadi kecurangan. Sementara itu penggelapan pajak di Inggris diperkirakan sekitar 7,5% dari pendapatan nasional bruto, di Belgia sebesar 17% dari jumlah penghasilan kena pajak, di Amerika sekitar 20% dari total Pajak Penghasilan (Uppal dan Reksohadiprojo, 1999). Sedangkan berbagai macam kasus adanya tindak penggelapan pajak yang marak terjadi di Indonesia pada khususnya dijelaskan dalam tabel berikut:


(19)

BAB I Pendahuluan

 

Tabel 1.2

Fenomena Kasus Tindak Penggelapan

No Tersangka Dugaan Kasus Penggelapan Pajak (Tahun) Tuduhan Kasus Kecurangan KPP/Perusahaan yang Terlibat Sanksi Bagi Fiskus/Wajib Pajak 1 Gayus Halomoan Tambunan (2009) Penggelapan pajak, Suap pajak dan

hakim , Mafia pajak, Pemalsuan paspor, gratifikasi

PT Mega Cipta Jaya Garmindo, PT Metropolitan Retailermart, PT

Megah Citra Raya, PT Surya

Alam, Bakrie Group

Vonis hukuman penjara total 28 tahun, dan masih ada beberapa kasus

dengan tahap banding.

2 Suwir Laut (2011)

Penggelapan pajak, penyampaian surat pemberitahuan dan keterangan palsu

PT Asian Agri Goup

Denda dua kali lipat tagihan pajak

yakni sebesar Rp 2,5 triliun plus sanksi denda 48% dari tagihan pajak. 3 Bahasyim

Assifie (2011)

Menerima suap dari Wajib Pajak yang melakukan keberatan dan banding, pencucian

uang

Kepala KPP Jakarta VII, KPP

Koja dan KPP Palmerah

Hukuman enam tahun penjara dan denda Rp. 500 juta

4 Johnny Basuki (2012)

Kasus suap kepada pegawai pajak

PT Mutiara Virgo (MV)

Hukuman penjara dua tahun dan denda Rp 100 juta 5 Herly

Isdiharsono (2012)

Menerima suap untuk mengurangi

pajak PT Mutiara Virgo dan pencucian uang

KPP Pratama Jakarta Palmerah,

Jakarta Barat dan PT Mutiara Virgo

Penjara selama enam tahun dan denda Rp 500 juta

subsider enam bulan kurungan


(20)

BAB I Pendahuluan

  6 Dhana Widyatmika (2012) Penggelapan pajak, Pencucian uang, suap pajak, pemerasan pajak KPP Pratama Jakarta Pancoran,

PT Kornet Trans Utama dan PT Mutiara Virgo

Hukuman sepuluh tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider tiga bulan kurungan penjara 7 Iskak

Soegiharto Tegoeh(2006)

Penggelapan Pajak Rp 6,03 miliar,

membuat pembukuan ganda,

PT Tiara Dewata Group – Iskak

Soegiharto Tegoeh

Hukuman 2 tahun penjara dan ganti

rugi 3 kali dana yang digelapkan (Rp 18.09 miliar)

8 Purdi E

Chandra (2005)

Penggelapan pajak Rp1,2 miliar

Purdi E Chandra Hukuman Penjara 6 bulan, denda 1 kali

pajak terutang Rp1.2 miliar 9 Ir. Purohatu

(2005)

Penggelapan Pajak Rp 283 juta

Ir. Purohatu Vonis Pidana 8 bulan dan denda

Rp283 juta 10 Singgih Yuniarto Eri Kuncoro (2005) Penggelapan Pajak Rp 1,02 miliar

Singgih Yuniarto Eri Kuncoro

Vonis Pidana 6 bulan dan denda

Rp1,02 miliar Sumber: Diolah dari berbagai referensi, 2016

Dari berbagai kasus penggelapan pajak yang terjadi di Indonesia memiliki dampak di berbagai bidang kehidupan masyarakat antara lain dalam bidang keuangan, bidang ekonomi, dan bidang psikologi. Penggelapan pajak yang dilakukan oleh WP memiliki konsekuensi yang sangat beresiko secara materil dan non materil. Secara materil bahwa WP akan menganggap perbuatan penggelapan pajak itu akan menguntungkannya secara jangka panjang, akan tetapi konsekuensi yang terjadi jika terungkapnya tindak penggelapan pajak tersebut, maka WP akan membayar dengan kerugian berkali-kali lipat disertai dengan dengan denda dan kurungan pidana dalam


(21)

BAB I Pendahuluan

 

jangka waktu tertentu, ditambah pula jika WP tidak mempunyai cukup dana untuk menutup denda yang diputuskan, sejumlah asset akan disita dan bisa berdampak pada kebangkrutan bahkan resiko kejiwaan. Karena penggelapan pajak berdampak sangat banyak, maka penggelapan pajak harus segera diselesaikan agar tidak mengganggu stabilitas negara (Siahaan, 2010).

Pengertian–pengertian pajak menurut para ahli menunjukan bahwa pajak mempunyai karakteristik hubungan searah, di mana pihak yang satu mempunyai kewajiban membayar, namun pihak yang lain tidak mempunyai kewajiban apapun secara langsung terhadap pihak yang membayarnya tersebut. Hal ini menyebabkan munculnya kesenjangan kepentingan antara pemungut pajak yang kemudian menimbulkan pertentangan diametral (Suminarsasi & Supriyadi, 2011).

Pertentangan diametral disini berarti bahwa fiskus sebagai pihak yang diuntungkan dalam proses penerimaan pajak, akan selalu berusaha untuk mencapai target pemasukan ke dalam kas negara sebesar–besarnya. Di lain pihak, masyarakat pembayar pajak sebagai pihak yang harus membayar pajak tanpa mendapatkan pengembalian jasa secara langsung akibat pembayaran yang dilakukannya, akan berupaya sebaliknya, yaitu mencari cara agar dapat mengurangi pajak terutang yang harus dibayar kepada kas Negara. Hal ini terjadi karena dari sudut pandang pembayar pajak, pajak merupakan biaya yang akan mengurangi laba atau kenikmatan yang diperolehnya. Pandangan inilah yang kemudian mendorong munculnya perencanaan pengurangan pajak yang harus dibayar (Ayu, 2009).


(22)

BAB I Pendahuluan

 

Berbagai cara dilakukan oleh Wajib Pajak untuk menghindari kewajibannya, baik menggunakan perencanaan pajak yang diperbolehkan oleh undang-undang maupun cara yang melanggar peraturan undang-undang yang berlaku. Cara yang digunakan oleh Wajib Pajak dengan melanggar dan menentang peraturan undang-undang (unlawful) yang berlaku disebut Tax Evasion yang akan merugikan Negara dan tentunya akan dikenakan sanksi administrasi dan pidana bagi pihak-pihak yang melakukan cara tersebut. Sedangkan upaya dalam meminimalkan beban pajak sepanjang masih menggunakan peraturan yang berlaku (lawful) diperbolehkan dengan penanganan dan pengelolaan yang baik disebut Tax Avoidence (Masri, 2012).

Perencanaan Pajak (Tax Planning) yang bertujuan untuk mengurangi jumlah pembayaran pajak dapat dilakukan dengan Tax Avoidance maupun dengan Tax Evasion. Meskipun keduanya mempunyai tujuan yang sama, namun karakteristik keduanya sangatlah berebeda. Tax Avoidance diartikan sebagai kegiatan penghindaran pajak dengan memanfaatkan celah–celah (loophole) dari peraturan– peraturan dan perundang–undangan perpajakan yang berlaku di negara tempat masyarakat pembayar pajak berada. Sulitnya penerapan tax avoidance membuat seorang wajib pajak cenderung untuk melakukan tax evasion, yaitu usaha yang dilakukan oleh wajib pajak untuk meringankan beban pajak dengan cara melanggar undang-undang (Mardiasmo, 2016).

Penggelapan pajak (tax evasion) merupakan suatu skema memperkecil pajak yang terutang dengan cara melanggar ketentuan perpajakan (illegal).


(23)

Penelitian-BAB I Pendahuluan

 

penelitian mengenai penggelapan pajak (tax evasion) sebagian besar baru mendiskusikan aspek-aspek teknis dari penggelapan pajak, seperti aspek hukum dan teknik penggelapan pajak. Etika penggelapan pajak masih jarang dibahas.

Sering kali diskusi dimulai dengan premis bahwa apakah yang ilegal itu adalah tidak etis. Akan tetapi dari beberapa literatur yang lain, penggelapan pajak dipandang etis. Beberapa alasan yang paling sering diberikan untuk membenarkan penggelapan pajak atas dasar moral adalah ketidakmampuan untuk membayar, korupsi pemerintah, tarif pajak yang tinggi atau tidak mendapatkan banyak imbalan atas pembayaran pajak (McGee, 2006).

Mardiasmo (2016) mendefinisikan penggelapan pajak (tax evasion) sebagai usaha yang dilakukan oleh wajib pajak untuk meringankan beban pajak dengan cara melanggar undang-undang. Dikarenakan melanggar undang-undang, penggelapan pajak ini dilakukan dengan menggunakan cara yang tidak legal. Para wajib pajak sama sekali mengabaikan ketentuan formal perpajakan yang menjadi kewajibannya, memalsukan dokumen, atau mengisi data dengan tidak lengkap dan tidak benar. Alasan wajib pajak melakukan hal tersebut dikarenakan bahwa pajak dipandang sebagai suatu beban yang akan mengurangi kemampuan ekonomisnya. Mereka harus menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membayar pajak. Padahal, apabila tidak ada kewajiban pajak tersebut, uang yang dibayarkan untuk pajak bisa dipergunakan untuk menambah pemenuhan keperluan hidupnya (Nickerson et al., 2009).


(24)

BAB I Pendahuluan

 

Indikator terjadinya tindak penggelapan pajak (tax evasion) menurut M Zain (2008) adalah Wajib Pajak tidak menyampaikan SPT; menyampaikan SPT dengan tidak benar; tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan NPWP atau Pengukuhan PKP; dan berusaha menyuap fiskus. Salah satu indikasi adanya penggelapan pajak yang lain dapat kita lihat melalui tidak tercapainya target penerimaan pajak disebabkan karena manipulasi oleh perusahaan (Suminarsasi & Supriyadi, 2011).

Nickerson et al. (2009) membahas tentang dimensionalitas skala etika tentang penggelapan pajak. Mereka mensurvei sekitar seribu seratus orang di enam negara. Sebuah skala delapan belas item disajikan, dianalisis, dan dibahas. Temuan menunjukkan bahwa penggelapan pajak (tax evasion) secara keseluruhan disebabkan oleh persepsi masyarakat tentang keadilan pemerintah, sistem perpajakan yang tidak memadai, dan diskriminasi dalam pemungutan pajak yang terkait dengan penggelapan pajak dalam kondisi tertentu.

Penggelapan pajak terjadi karena persepsi keadilan pajak menurut wajib pajak yang berbeda-beda. McGee (2006) menjelaskan bahwa penggelapan pajak dianggap suatu hal yang etis dikarenakan oleh minimnya keadilan dalam penggunaan uang yang bersumber dari pajak, korupsi pemerintah, dan tidak mendapat imbalan/pengaruh atas pajak yang telah dibayarkan, yang berakibat kurangnya tingkat pendapatan penerimaan pajak Negara dan menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat kepada institusi terkait dalam membayarkan pajaknya.


(25)

BAB I Pendahuluan

 

Mardiasmo (2016) mengutarakan bahwa sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, undang-undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam perundang-undangan diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.Sedangkan adil dalam pelaksanaannya yakni dengan memberikan hak kepada Wajib Pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayaran dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak. Menurut Nickerson et al. (2009) Penggelapan pajak dibenarkan dalam kasus dimana sistem perpajakan dipandang tidak adil. Menurut Siahaan (2010), keadilan pajak dapat dilihat dari dua dimensi yaitu keadilan horizontal dan keadilan vertikal.

Sistem pemungutan pajak merupakan salah satu elemen penting yang menunjang keberhasilan pemungutan pajak suatu negara. Secara umum terdapat tiga sistem pemungutan pajak, yaitu official assessment system, self assessment system, dan withholding system (Mardiasmo, 2016). Seiring dengan berjalannya waktu, sejak adanya reformasi di bidang pajak tahun 1983, Indonesia mulai menerapkan self assessment system. System Self Assessment inilah yang sampai saat ini diterapkan dalam pemungutan, pelaporan dan pembayaran pajak di Indonesia. Indikator dari sistem self assessment menurut Mardiasmo adalah wajib pajak dituntut untuk berperan aktif, mulai dari mendaftar diri sebagai wajib pajak, mengisi SPT (Surat Pemberitahuan), menghitung besarnya pajak yang terutang, dan menyetorkan kewajibannya. Sedangkan aparatur perpajakan berperan sebagai pembina,


(26)

BAB I Pendahuluan

 

pembimbing, dan pengawas pelaksanaan kewajiban yang dilakukan oleh wajib pajak. Oleh karena itu, sistem ini akan berjalan dengan baik apabila masyarakat memiliki tingkat kesadaran perpajakan secara sukarela (voluntarytax compliance) yang tinggi (Suminarsasi & Supriyadi, 2011).

Dengan menganut prinsip self assessment system tersebut pemerintah memberikan kepercayaan penuh kepada wajib pajak untuk melaksanakan kewajiban perpajakan atas kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta dengan menegakan keadilan hukum dan kepastian hukum juga perbaikan mutu pelayanan yang prima diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, pemahaman dan penghayatan Wajib Pajak akan kewajibannya dibidang perpajakan dan ikut serta berperan dalam mensukseskan pembangunan nasional (Setiawan, 2008).

Dalam penelitian Suminarsasi dan Supriyadi (2011) menunjukkan bahwa sistem perpajakan self assessment berpengaruh secara negatif terhadap persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak (hipotesis alternatif diterima). Hal ini berarti para wajib pajak menganggap bahwa semakin bagus sistem perpajakannya maka perilaku penggelapan pajak dianggap sebagai perilaku yang tidak etis. Akan tetapi apabila sistem perpajakannya semakin tidak bagus, maka perilaku penggelapan pajak dianggap sebagai perilaku yang cenderung etis.

Cohn (1998) dalam McGee (2008) memeriksa literatur Yahudi dan menyimpulkan bahwa penggelapan pajak selalu tidak etis. Salah satu alasan untuk kesimpulan ini karena ada tekanan pemikiran di dalam literatur Yahudi bahwa


(27)

BAB I Pendahuluan

 

terdapat kewajiban untuk tidak meremehkan orang Yahudi yang lain. Jika seorang Yahudi melakukan penggelapan pajak, hal itu akan membuat semua orang Yahudi lainnya terlihat buruk.

Crowe (1994) dalam McGee (2009) mengungkapkan beberapa alasan yang paling sering diberikan untuk membenarkan penggelapan pajak atas dasar moral adalah ketidakmampuan untuk membayar, korupsi pemerintah, tarif pajak yang tinggi atau tidak mendapatkan banyak imbalan atas pembayaran pajak. Dengan sistem perpajakan yang baik, maka penggelapan pajak dapat dikurangi.

McGee (2006) menemukan bahwa beberapa negara mengkategorikan penggelapan pajak tidak pernah etis, kadang-kadang dipandang etis tergantung pada fakta-fakta dan keadaan atau dipandang selalu etis. McGee et al., (2008) melakukan penelitian tentang persepsi etika mengenai penggelapan pajak di Hong Kong dan Amerika Serikat. Dalam penelitian ini, pendapat yang paling kuat adalah menganggap penggelapan pajak itu beretika jika pemerintahnya korup, sistem pajaknya tidak adil dan tarif pajaknya tidak terjangkau.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maria Poco et al., (2015), penggelapan pajak terkait dengan ketidakadilan sistem pajak, beban pajak yang tinggi, dan limbah atau penyalahgunaan uang pembayar pajak dan akhirnya korupsi di kalangan kelas politik.

Uraian di atas menjelaskan adanya perbedaan pandangan skala etis di beberapa negara dan juga dimensi skala etika mengenai penggelapan pajak. Hal


(28)

BAB I Pendahuluan

 

tersebutlah yang mendorong peneliti untuk mengetahui secara empiris apakah keadilan dan sistem perpajakan mempengaruhi persepsi wajib pajak di Indonesia mengenai penggelapan pajak. Selain itu, akhir-akhir ini muncul berbagai macam kasus perpajakan yang berhubungan dengan etika penggelapan pajak. Misalnya wajib pajak tidak melaporkan sebagian penjualan atau memperbesar biaya dengan cara fiktif(Darussalam, 2010). Kasus penggelapan pajak di Indonesia yang sudah tidak asing lagi antara lain menyangkut beberapa perusahaan besar di Indonesia, seperti Bakrie Group, BCA, PT. Metropolitan Retailmart, Asian Agri, Berau Coal, dan lain sebagainya (Uppal dan Reksohadiprojo, 1999).

Dari berbagai uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena maraknya tindak penggelapan pajak yang terungkap akhir-akhir ini yang banyak dilakukan oleh Wajib Pajak beserta fiskus dan langkah awal untuk mengurangi penggelapan pajak dimulai dari Keadilan Sistem Perpajakan di Indonesia. Untuk itu peneliti melakukan penelitian ini dengan judul Pengaruh Persepsi Keadilan dan Sistem Perpajakan terhadap Penggelapan Pajak (Tax


(29)

BAB I Pendahuluan

 

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang diambil adalah :

1. Bagaimana Pengaruh Persepsi Keadilan terhadap penggelapan pajak (Tax Evasion)?

2. Bagaimana Pengaruh Sistem perpajakan terhadap penggelapan pajak (Tax Evasion)?

3. Bagaimana Pengaruh Persepsi Keadilan dan Sistem Perpajakan terhadap Penggelapan Pajak (Tax Evasion) secara simultan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris tentang :

1. Besarnya Pengaruh Persepsi Keadilan terhadap penggelapan pajak (Tax Evasion). 2. Besarnya Pengaruh Sistem perpajakan terhadap penggelapan pajak (Tax Evasion). 3. Besarnya Pengaruh Persepsi Keadilan dan Sistem Perpajakan, terhadap


(30)

BAB I Pendahuluan

 

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain: 1. Manfaat Praktis

Bagi kantor pelayanan pajak, penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu masukan untuk menyelenggarakan pemerintahan yang jujur dan adil sehingga kesadaran Wajib Pajak untuk membayar pajak akan meningkat. Penelitian ini juga diharapkan agar kecurangan yang dilakukan oleh fiskus maupun WP dapat dengan mudah terdeteksi serta menjadi saran bagi pemerintah membuat system perpajakan yang bagus dan dapat dipahami oleh WP.

2. Manfaat teoritis

Bagi peneliti selanjutnya, hasil yang diperoleh dapat dijadikan sebagai acuan atau replikasi bagi peneliti dimasa datang yang tertarik untuk membahas permasalahan yang sama dengan yang dibahas dalam penelitian ini.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan ini terdiri dari lima bab, dimana masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Hal ini dilakukan agar penulisan ini lebih sistematis dan teratur. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:


(31)

BAB I Pendahuluan

 

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menggambarkan latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penulisan tesis, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL dan

HIPOTESIS PENELITIAN

Bab ini menjelaskan kajian teori maupun penelitian-penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya, menjelaskan apa yang menjadi kerangka pemikiran, model penelitian, dan hipotesis penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan populasi dan teknik pengambilan sampel, metode penelitian, operasionalisasi variabel yang akan diuji

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas dan menganalisa Keadilan dan Sistem Perpajakan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap Penggelapan Pajak (Tax Evasion).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menyajikan kesimpulan yang dapat diambil dari uraian pada bab sebelumnya serta saran untuk penelitian selanjutnya.


(32)

BAB V

SIMPULAN dan SARAN

5.1

Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa keadilan dan sistem perpajakanterhadap penggelapan pajak. Responden penelitian ini berjumlah 270 orang Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi bahwa pengujian hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa secara parsial variabel keadilan berpengaruh positif terhadap penggelapan pajak.

2. Berdasarkan hasil uji regresi bahwa pengujian hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa secara parsial variabel sistem perpajakan berpengaruh negatif terhadap penggelapan pajak.

3. Hasil penelitian secara simultan variabel keadilan dan sistem perpajakan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap penggelapan pajak.


(33)

BAB V Simpulan dan Saran

 

4. Berdasarkan hasil penelitian descriptive, pemahaman terkait keadilan pajak secara keseluruhan lebih dipahami oleh Wajib Pajak Laki-Laki dengan umur Wajib Pajak 20-24 tahun dan berpendidikan terakhir S2

5. Berdasarkan hasil penelitian descriptive, pemahaman terkait Sistem Perpajakan Self Assessment secara keseluruhan lebih dipahami oleh Wajib Pajak Laki-Laki dengan umur responden 25-35 tahun dan berpendidikan terakhir S2

6. Berdasarkan hasil penelitian descriptive, pemahaman terkait Penggelapan Pajaksecara keseluruhan lebih dipahami oleh Wajib Pajak Laki-Laki dengan umur responden diatas 35 tahun dan berpendidikan terakhir S2

5.2

Saran

Hasil menyatakan bahwa keadilan dan sistem perpajakan sangat penting dalam mengurangi penggelapan pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung maka perlu adanya analisa dan tindaklanjut mengenai keadilan dan sistem perpajakan dengan demikian peneliti akan memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Agar penggelapan pajak dapat dikurangi, pemerintah sebagai penyusun Undang-Undang harus selalu bersikap adil dalam menetapkan tarif pajak sesuai dengan kemampuan WP dalam membayar kepada seluruh Wajib Pajak baik secara horizontal maupun secara vertikal dengan mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan perpajakan.


(34)

BAB V Simpulan dan Saran

 

2. Pemerintah sebaiknya memperbaiki system perpajakan yang telah diterapkan agar lebih memadai dan Wajib Pajak tidak memiliki celah untuk melakukan penggelapan pajak. Dan pihak KPP Pratama Kota Bandung harus lebih meningkatkan sosialisasi mengenai sistem perpajakan yang diterapkan di Indonesia kepada Wajib Pajak. Dengan peningkatan sistem perpajakan maka penggelapan pajak dapat dikurangi. 3. Pemerintah diharapkan tidak hanya memperbaiki sistem atau bersikap

adil saja namun, kedua nya harus diperbaiki bersama-sama agar penggelapan pajak di Indonesia lebih cepat berkurang.

4. Agar Penggelapan pajak dapat dikurangi, maka akademisi dapat ikut serta memerangi penggelapan pajak dengan membekali mahasiswa pengetahuan lebih tentang perpajakan khusus nya keadilan, sistem perpajakan dan penggelapan pajak sehingga setelah memasuki dunia pekerjaan, mahasiswa tersebut dapat memahami dampak buruk penggelapan pajak bagi banyak pihak. Sehingga penggelapan pajak dapat diminimalisir.

5. Agar penggelapan pajak dapat dikurangi, maka Praktisi Perpajakan yang membantu Wajib Pajak dalam menghitung, membayar dan melaporkan pajak lebih berhati-hati dalam menghitung, membayar dan melaporkan Pajak kliennya dengan memahami lebih baik bisnis kliennya dan memeriksa lebih detail apakah pencatatan atau pembukuan pajak klien sudah benar.


(35)

BAB V Simpulan dan Saran

 

6. Tidak hanya membantu menghitung, membayar dan melaporkan pajak kliennya, sebaiknya Praktisi Pajak memberikan pengetahuan terkait perpajakan di Indonesia agar wajib pajak lebih memahami system perpajakan yang berlaku di Indonesia.

7. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah responden dan wilayah penelitian yang lebih luas sehingga menambah sebuah penelitian yang lebih baik. Penelitian tidak hanya dilakukan di satu KPP namun beberapa KPP agar hasil penelitian dapat lebih digeneralisasi. 8. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan jumlah

variabel independen yang dapat mempengaruhi penggelapan pajak, seperti diskriminasi, kemungkinan terdeteksi kecurangan, ketepatan pengalokasian, teknologi informasi dan budaya yang berbeda.

9. Penelitian selanjutnya sebaiknya tidak hanya menggunakan kuisioner untuk memperoleh data tapi juga melakukan wawancara secara langsung. Agar dapat diidentifikasi factor-faktor lain yang dapat mempengaruhi penggelapan pajak.


(36)

Pen

ngaruh P

Persepsi K

Pengg

Diaju Untuk M

UNIVER

PROGR

No. 2

Keadilan

gelapan P

ukan Sebaga Memperoleh

Rini

1

RSITAS K

RAM MA

Tera

Keputu

259/BAN-P

BA

n dan Sist

Pajak (Ta

TESIS

ai Persyarata h Gelar Mag

Oleh :

Handayan

1357803

KRISTEN M

GISTER A

akreditasi B

usan

BAN-PT/Ak-XI/

ANDUNG

2016

 

tem Perp

Tax Evasio

an Akademik gister Akunta

ni

MARANA

AKUNTA

B

-PT

/M/XII/201

pajakan t

on)

k ansi

ATHA

ANSI

13

terhadap

p


(37)

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh persepsi keadilan dan sistem perpajakan terhadap penggelapan pajak (tax evasion)” dengan baik. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan. Segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan senang hati yang terbuka sebagai bahan perbaikan dan untuk menambah wawasan penulis di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Se Tin, S.E., M.Si., Ak., CA Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2012 – 2016

2. Bapak Dr. Mathius Tandiontong, S.E., MM., Ak Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2016 – 2020

3. Bapak Trimanto S. Wardoyo, S.E., M.Si., Ak., CA Selaku Ketua Program Pendidikan Jurusan Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2012 – 2016

4. Bapak Dr. T. H. Simanjuntak, S.E., M.A Selaku Ketua Program Pendidikan Jurusan Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2016 – 2020 dan selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan memberikan pengarahan serta saran kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini

5. Ibu Elyzabet I. Marpaung, S.E., M.Si., Ak selaku Sekretaris Program Pendidikan Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2012 – 2016


(38)

6. Ibu Debbianita, S.E., M.S.Ak selaku Sekretaris Program Pendidikan S-1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2016 – 2020

7. Ibu Hanny, S.E.,M.Si.,Ak. Selaku Ketua Program Pendidikan S-1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2012 - 2016

8. Ibu Lauw Tjun Tjun, S.E.,M.Si selaku Sekretaris Program Pendidikan S-1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2012 - 2016

9. Bapak I Nyoman Agus Wijaya, S.E., M.Si., M.Acc., Ak selaku Wakil Ketua Jurusan Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan 2016 – 2020

10. Mama dan Papa sebagai orang tua yang selalu mendukung saya selama perkuliahan dan selalu memberikan semangat setiap saat terlebih untuk menyelesaikan tesis ini, selalu membantu menyelesaikan saat saya menghadapi masalah dan memberikan yang terbaik. Mama dan Papa yang selalu memberikan doa, dukungan dan nasihat yang terbaik.

11. Kedua kakak saya yang selalu mendukung setiap saat dan membantu saat menghadapi masalah.

12. Dosen-dosen fakultas ekonomi jurusan akuntansi dan manajemen yang selalu mendukung dan memberikan motivasi kepada saya selama perkuliahan dan selama penyusunan tesis ini khusus nya kepada Ibu Asni yang selalu mendukung saya dalam pengerjaan tesis ini.

13. Teman-teman yang selalu menjadi motivasi dan pendorong saat saya mengalami kejenuhan kuliah dan membantu memberikan motivasi untuk dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini yaitu Michael, Dery, Esterina, Siereen, Carisa, Ian, Ka Astrid, Ibu Chrisna, Ibu Andriana dan teman-teman lainnya. 14. Staff Administrasi dan Tata Usaha, staff perpustakaan, dan seluruh keluarga


(39)

15. Responden yang telah bersedia meluangkan waktu dalam pengisian kuesioner untuk mendukung penelitian ini

16. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis menyelesaikan tesis ini

Akhir kata semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih dan berkatNya kepada semua pihak atau semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tesis ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya. Tuhan Memberkati.

Bandung, Agustus 2016


(40)

Daftar Pustaka

 

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Akdon, dan Riduwan. 2009. Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen.Bandung: Dewa Ruci.

Ardra. 2011. Simple Concept Untuk Forex Online Trading. Jakarta: Ardra.biz Cooper, Donald R ., & Schindler, Pamela S. 2011. Business research methods

(11thed.). New York : Mc GrawHill/Irwin.

Devano, Sony dan Rahayu. 2006. Perpajakan, Konsep, Teori Dan Isu. Jakarta: Kencana

Gaspersz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Ghazali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hair., et al. 2010. Multivariate Data Analysis, Fifth Edition. New Jersey: Prentice Hall, Upper Saddle River

Hartono, Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE

Judisseno, K, Rimsky. 2001. Perpajakan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Mansury, R. 1996. Pajak Penghasilan Lanjutan.Jakarta: IND-HILL Co

Mardiasmo. 2016. Perpajakan Edisi Revisi 2016. Yogyakarta: CV. ANDIOFFSET (Penerbit ANDI).

Nurmantu, Safri. 2004. Pengantar Perpajakan. Jakarta : Granit

Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal, Bandung: Graha Ilmu


(41)

Daftar Pustaka

 

Rosdiana Haula dan Edi Slamet Irianto. 2008. Pengantar Ilmu Pajak, Kebijakan dan Implementasi di Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Santoso, Singgih. 2001. Statistik Multivariat. Jakarta : PT Elex Media, Komputindo

Siahaan, Marihot P. 2010. Hukum Pajak Elementer. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Sugiyono. 2004. Statistika untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Cetakan ke-15. Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). Bandung: CV Alfabeta.

Suliyanto. 2009. Metode Riset Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi.

Thoha, Miftah. 2004. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya.

Jakarta: Raja Grafindo Persada

Undang-Undang no.16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Republik Indonesia

Zain, M. 2004. Manajemen Perpajakan.Jakarta : SalembaEmpat.

Zain, M. 2008. Manajemen Perpajakan Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Sumber Jurnal / Karya Ilmiah

Andria, Harry. 2008. Aspek Keadilan Pengenaan Pajak Penghasilan Terhadap Transaksi Perdagangan Saham Di Bursa Efek. Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta.

Ayu, Dyah dan Hastuti, Rini. 2009. Persepsi WP: Dampak Pertentangan Diametral Pada Tax Evasion WP Dalam Aspek Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan, Keadilan, Ketepatan Pengalokasian, Teknologi Sistem Perpajakan, dan Kecenderungan Personal (Studi WP Orang Pribadi"). Kajian akuntansi.

Ayu, Stephana Dyah. 2011. Persepsi Efektifitas Pemeriksaan Pajak Terhadap Kecenderungan Melakukan Perlawanan Pajak. Jurnal Seri Kajian Ilmiah

Vol. 14 No. 1, Unika Soegijapranata, Semarang.

Mustikasari, Elia. 2007. Kajian Empiris tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Perusahaan Industri Pengolahan di Surabaya. Simposium Nasional Akuntansi X: 1-41


(42)

Daftar Pustaka

 

Gerbing, M.D. 1998. An Empirical Study of Taxpayer Perceptions of Fairness,

unpublished Ph.D thesis, University of Texas, Austin.

Hanurawan, Fattah. 2010. Psikologi Sosial. Malang: Universitas Malang & PT Remaja Rosdakarya

Masri, Indah dan Dwi Martani. 2012. Pengaruh Tax Avoidence Terhadap Cost of Debt. PPJK 20, Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. McGee, Robert W. 2006. Three Views on the Ethics of Tax Evasion, Journal of

Business Ethics 2006, Hong Kong Baptist University dan Barry University, Hong Kong dan United States.

McGee, Simon, dan Annie. 2008. A comparative Study on Perceived Ethics of Tax Evasion: Hong Kong Vs The United States. Journal of Bussiness Ethics,

Hong Kong Baptist University dan Barry University, Hong Kong dan United States.

Nickerson, Inge., Pleshko dan McGee: 2009, Presenting the Dimensionality of An Ethics Scale pertaining To Tax Evasion, Journal of Legal, Ethical and Regulatory Issues, Volume 12, Number 1. 2009.

Nickerson, Inge. 2010. Pleshko dan McGee. Presenting the Dimensionality of An Ethics Scale pertaining To Tax Evasion, Journal of Legal, Ethical and Regulatory Issues, Volume 12, Number 1.

Nickerson, Pleshko, dan McGee. 2009. Presenting The Dimensionality Of An Ethics Scale Pertaining To Tax Evasion. Journal of Legal, Ethical, and Regulatory Issues Vol. 12 No. 1, Florida National University.

Poço, M., Cidália Lopes and Alexandre Silva: 2015. Perception of tax evasion and tax fraud in Portugal: a sociological study.

Setiawan, Maria Justina. 2008. Sekilas Tentang Manajemen Pajak. Jurnal Administrasi Bisnis Volume 4 No.2: halaman 174-178 (ISSN:0216-1249). FISIP-UNPAR.

Sumartaya, Dusa dan Atin Hafidiah. 2014. The Influence Of Taxpayer's Awareness And Tax Morale Toward Tax Evasion. International Journal of Business, Economics and Law, Volume 5, Number 1.

Suminarsasi, W. dan Supriyadi. 2011. Pengaruh Keadilan, Sistem Perpajakan, dan Diskriminasi Terhadap Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak (Tax Evasion). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Uppal, J.S dan Reksohadiprojo. 1999. Intergovernmental Finance in Indonesia,


(43)

Daftar Pustaka

 

Sumber Internet

Kementerian Keuangan RI. Laporan Keuangan. From: http://www.kemenkeu.go.id, 09 April 2015


(1)

6.

Ibu Debbianita, S.E., M.S.Ak selaku Sekretaris Program Pendidikan S-1 Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan

2016 – 2020

7.

Ibu Hanny, S.E.,M.Si.,Ak. Selaku Ketua Program Pendidikan S-1 Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode jabatan

2012 - 2016

8.

Ibu Lauw Tjun Tjun, S.E.,M.Si selaku Sekretaris Program Pendidikan S-1

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha periode

jabatan 2012 - 2016

9.

Bapak I Nyoman Agus Wijaya, S.E., M.Si., M.Acc., Ak selaku Wakil Ketua

Jurusan Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha

periode jabatan 2016 – 2020

10.

Mama dan Papa sebagai orang tua yang selalu mendukung saya selama

perkuliahan dan selalu memberikan semangat setiap saat terlebih untuk

menyelesaikan tesis ini, selalu membantu menyelesaikan saat saya menghadapi

masalah dan memberikan yang terbaik. Mama dan Papa yang selalu memberikan

doa, dukungan dan nasihat yang terbaik.

11.

Kedua kakak saya yang selalu mendukung setiap saat dan membantu saat

menghadapi masalah.

12.

Dosen-dosen fakultas ekonomi jurusan akuntansi dan manajemen yang selalu

mendukung dan memberikan motivasi kepada saya selama perkuliahan dan

selama penyusunan tesis ini khusus nya kepada Ibu Asni yang selalu mendukung

saya dalam pengerjaan tesis ini.

13.

Teman-teman yang selalu menjadi motivasi dan pendorong saat saya mengalami

kejenuhan kuliah dan membantu memberikan motivasi untuk dapat

menyelesaikan penyusunan tesis ini yaitu Michael, Dery, Esterina, Siereen,

Carisa, Ian, Ka Astrid, Ibu Chrisna, Ibu Andriana dan teman-teman lainnya.

14.

Staff Administrasi dan Tata Usaha, staff perpustakaan, dan seluruh keluarga


(2)

Akhir kata semoga Tuhan selalu melimpahkan kasih dan berkatNya kepada

semua pihak atau semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan. Semoga tesis ini

dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang

membacanya. Tuhan Memberkati.

Bandung, Agustus 2016


(3)

Daftar Pustaka

 

DAFTAR

PUSTAKA

Sumber Buku

Akdon, dan Riduwan. 2009. Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk

Administrasi dan Manajemen.Bandung: Dewa Ruci.

Ardra. 2011. Simple Concept Untuk Forex Online Trading. Jakarta: Ardra.biz Cooper, Donald R ., & Schindler, Pamela S. 2011. Business research methods

(11thed.). New York : Mc GrawHill/Irwin.

Devano, Sony dan Rahayu. 2006. Perpajakan, Konsep, Teori Dan Isu. Jakarta: Kencana

Gaspersz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Ghazali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hair., et al. 2010. Multivariate Data Analysis, Fifth Edition. New Jersey: Prentice Hall, Upper Saddle River

Hartono, Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE

Judisseno, K, Rimsky. 2001. Perpajakan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Mansury, R. 1996. Pajak Penghasilan Lanjutan.Jakarta: IND-HILL Co

Mardiasmo. 2016. Perpajakan Edisi Revisi 2016. Yogyakarta: CV. ANDIOFFSET (Penerbit ANDI).

Nurmantu, Safri. 2004. Pengantar Perpajakan. Jakarta : Granit

Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal, Bandung: Graha Ilmu


(4)

Rosdiana Haula dan Edi Slamet Irianto. 2008. Pengantar Ilmu Pajak, Kebijakan

dan Implementasi di Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Santoso, Singgih. 2001. Statistik Multivariat. Jakarta : PT Elex Media, Komputindo

Siahaan, Marihot P. 2010. Hukum Pajak Elementer. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Sugiyono. 2004. Statistika untuk penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D). Cetakan ke-15. Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).

Bandung: CV Alfabeta.

Suliyanto. 2009. Metode Riset Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi.

Thoha, Miftah. 2004. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Undang-Undang no.16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan Republik Indonesia

Zain, M. 2004. Manajemen Perpajakan.Jakarta : SalembaEmpat.

Zain, M. 2008. Manajemen Perpajakan Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Sumber Jurnal / Karya Ilmiah

Andria, Harry. 2008. Aspek Keadilan Pengenaan Pajak Penghasilan Terhadap

Transaksi Perdagangan Saham Di Bursa Efek. Tesis, Universitas

Indonesia, Jakarta.

Ayu, Dyah dan Hastuti, Rini. 2009. Persepsi WP: Dampak Pertentangan Diametral Pada Tax Evasion WP Dalam Aspek Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan, Keadilan, Ketepatan Pengalokasian, Teknologi Sistem Perpajakan, dan Kecenderungan Personal (Studi WP Orang Pribadi"). Kajian akuntansi.

Ayu, Stephana Dyah. 2011. Persepsi Efektifitas Pemeriksaan Pajak Terhadap

Kecenderungan Melakukan Perlawanan Pajak. Jurnal Seri Kajian Ilmiah

Vol. 14 No. 1, Unika Soegijapranata, Semarang.

Mustikasari, Elia. 2007. Kajian Empiris tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan di

Perusahaan Industri Pengolahan di Surabaya. Simposium Nasional


(5)

Daftar Pustaka

 

Gerbing, M.D. 1998. An Empirical Study of Taxpayer Perceptions of Fairness,

unpublished Ph.D thesis, University of Texas, Austin.

Hanurawan, Fattah. 2010. Psikologi Sosial. Malang: Universitas Malang & PT Remaja Rosdakarya

Masri, Indah dan Dwi Martani. 2012. Pengaruh Tax Avoidence Terhadap Cost of Debt. PPJK 20, Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. McGee, Robert W. 2006. Three Views on the Ethics of Tax Evasion, Journal of

Business Ethics 2006, Hong Kong Baptist University dan Barry

University, Hong Kong dan United States.

McGee, Simon, dan Annie. 2008. A comparative Study on Perceived Ethics of Tax

Evasion: Hong Kong Vs The United States. Journal of Bussiness Ethics,

Hong Kong Baptist University dan Barry University, Hong Kong dan United States.

Nickerson, Inge., Pleshko dan McGee: 2009, Presenting the Dimensionality of An

Ethics Scale pertaining To Tax Evasion, Journal of Legal, Ethical and

Regulatory Issues, Volume 12, Number 1. 2009.

Nickerson, Inge. 2010. Pleshko dan McGee. Presenting the Dimensionality of An Ethics Scale pertaining To Tax Evasion, Journal of Legal, Ethical and Regulatory Issues, Volume 12, Number 1.

Nickerson, Pleshko, dan McGee. 2009. Presenting The Dimensionality Of An

Ethics Scale Pertaining To Tax Evasion. Journal of Legal, Ethical, and

Regulatory Issues Vol. 12 No. 1, Florida National University.

Poço, M., Cidália Lopes and Alexandre Silva: 2015. Perception of tax evasion and tax fraud in Portugal: a sociological study.

Setiawan, Maria Justina. 2008. Sekilas Tentang Manajemen Pajak. Jurnal Administrasi Bisnis Volume 4 No.2: halaman 174-178 (ISSN:0216-1249). FISIP-UNPAR.

Sumartaya, Dusa dan Atin Hafidiah. 2014. The Influence Of Taxpayer's Awareness And Tax Morale Toward Tax Evasion. International Journal of Business, Economics and Law, Volume 5, Number 1.

Suminarsasi, W. dan Supriyadi. 2011. Pengaruh Keadilan, Sistem Perpajakan, dan Diskriminasi Terhadap Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika

Penggelapan Pajak (Tax Evasion). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Uppal, J.S dan Reksohadiprojo. 1999. Intergovernmental Finance in Indonesia, Ekonomi Keuangan Indonesia, Volume.XXXIV, No.4.45-54


(6)

Sumber Internet

Kementerian Keuangan RI. Laporan Keuangan. From: http://www.kemenkeu.go.id, 09 April 2015


Dokumen yang terkait

Pengaruh Keadilan, Sistem Perpajakan, Diskriminasi, dan Kemungkinan terdeteksi Kecurangan terhadap Persepsi Wajib Pajak Mengenai Etika Penggelapan Pajak (Tax Evasion)

12 95 180

Pengaruh Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan, Keadilan Pajak, Ketepatan Pengalokasian Pajak, Teknologi Sistem Perpajakan, dan Tax Morale Terhadap Tax Evasion

3 29 215

PENGARUH KEADILAN, DISKRIMINASI, TARIF PAJAK, KETEPATAN PENGALOKASIAN, TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERPAJAKAN TERHADAP TINDAKAN TAX EVASION

0 7 19

PENGARUH KEADILAN, DISKRIMINASI, TARIF PAJAK, KETEPATAN PENGALOKASIAN, TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERPAJAKAN TERHADAP TINDAKAN TAX EVASION

13 103 149

Pengaruh Keadilan, Sistem Perpajakan, Diskriminasi, dan Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan Terhadap Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Mengenai Perilaku Tax Evasion

4 21 8

Pengaruh Keadilan Pajak, Tarif Pajak, Sistem Perpajakan, Sanksi Perpajakan, Teknologi Perpajakan Terhadap Persepsi Wajib Pajak Badan Mengenai Penggelapan Pajak

3 27 9

PENDAHULUAN Pengaruh Keadilan Sistem Perpajakan Tarif Pajak Diskriminasi Kecurangan Ketepatan Pengalokasian Dan Money Ethics Mengenai Persepsi Wajib Pajak Terhadap Etika Penggelapan Pajak (Tax Evasion).

0 3 10

DETERMINAN PERSEPSI MENGENAI ETIKA ATAS PENGGELAPAN PAJAK (Tax Evasion) Determinan Persepsi Mengenai Etika Atas Penggelapan Pajak (Tax Evasion)(Studi pada Dosen di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 16

persepsi mengenai etika atas penggelapan pajak (tax evasion).

0 2 3

PENGARUH KEADILAN, SISTEM PERPAJAKAN, DISKRIMINASI DAN TARIF PAJAK TERHADAP PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MENGENAI PERILAKU PENGGELAPAN PAJAK

1 6 16