KONTRIBUSI TEKNIK KAYUHAN LENGAN DAN GERAKAN TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA BEBAS DAN GAYA DADA.

(1)

(Studi Deskriptif pada Atlet Usia Dini KU V di Perkumpulan Renang Gemilang Prima)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapat Gelar Sarjana Satu Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh

R. Andri Rahadian

0802655

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013


(2)

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Kontribusi Teknik Kayuhan Lengan dan Gerakan Tungkai terhadap Hasil Renang gaya Bebas dan Gaya Dada” adalah sepenuhnya karya saya sendiri tidak ada di dalamnya yang termasuk kriteria plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Bandung, Januari 2013 Yang Membuat Pernyataan;


(3)

NAMA NIM

: :

R. ANDRI RAHADIAN 0802655

JUDUL : KONTRIBUSI TEKNIK KAYUHAN LENGAN DAN GERAKAN TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA BEBAS DAN GAYA DADA

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I

Drs. Dadan Mulyana, M.Pd. NIP. 195801171989031001

Pembimbing II

Ira Purnamasari, M.Pd. NIP.198107072008122002

Mengetahui; Ketua

Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Dr. H. R. Boyke Mulyana, M.pd NIP.196210231989031001


(4)

ABSTRAK

KONTRIBUSI TEKNIK KAYUHAN LENGAN DAN GERAKAN TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA BEBAS DAN GAYA DADA

Pembimbing : 1. Drs. Dadan Mulyana,M.Pd. 2. Ira Purnamasari,M.Pd.

R. Andri Rahadian*

Masalah yang penulis ajukan adalah: 1.) Berapa besar kontribusi kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya bebas pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima? 2.) Berapa besar kontribusi kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya dada pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima? 3.) Berapa besar kontribusi gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya bebas pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima? 4.) Berapa besar kontribusi gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya dada pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima? 5.) Berapa besar perberbedaan antara kayuhan lengan dan gerakan tungkai dalam renang gaya bebas dan gaya dada?

Hipotesis yang penulis ajukan adalah: 1.) Teknik kayuhan lengan memiliki kontribusi terhadap hasil renang gaya bebas. 2.) Teknik kayuhan lengan memiliki kontribusi terhadap hasil renang gaya dada. 3.) Gerakan tungkai memiliki kontribusi terhadap hasil renang gaya bebas. 4.) Gerakan tungkai memiliki kontribusi terhadap hasil renang gaya bebas. 5.) Terdapat perbedaan kontribusi antara kayuhan lengan dan gerakan tungkai terhadap renang gaya bebas dan gaya dada.

Dari hasil pengolahan dan analisis data dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai kontribusi teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya bebas dan gaya dada bahwa: 1.) Teknik kayuhan lengan gaya bebas memiliki kontribusi yang positif sebesar 94.67%. 2.) Gerakan tungkai gaya bebas memiliki kontribusi yang positif sebesar 94.16%. 3.) Gabungan dari teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai gaya bebas memiliki kontribusi yang positif sebesar 98.72%. 4.) Teknik kayuhan lengan gaya dada memiliki kontribusi yang positif sebesar 16.41%. 5.) Gerakan tungkai gaya dada memiliki kontribusi yang positif sebesar 57.51%. 6.) Gabungan dari teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai gaya dada memiliki kontribusi yang tidak positif sebesar 57.80%.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……….. i

KATA PENGANTAR……… ii

DAFTAR ISI……….. vi

DAFTAR GAMBAR………. viii

DAFTAR TABEL………. x

DAFTAR BAGAN……… xi

DAFTAR LAMPIRAN………. xii

BAB I PENDAHULUAN………. 1

A. Latar Belakang………. 1

B. Rumusan Masalah………... 7

C. Tujuan Penelitian……… 8

D. Manfaat penelitian……….. 8

E. Batasan Penelitian ……….. 9

F. Batasan Istilah ………..……….... 9

BAB II TINJAUAN TEORETIS……… 12

A. Renang………. 12

B. Teknik Dalam Olahraga………. 13

C. Aspek-aspek Latihan……… 14

1. Latihan Fisik……… 15

2. Latihan Teknik……….. 16

3. Latihan Taktik……… 17

4. Latihan Mental……….. 18

D. Prinsip Tahanan (Resistance)…….………. 18

E. Prinsip Daya Dorong (Propulsion)……….. 21


(6)

1. Posisi Tubuh (Body Position)………... 23

2. Gerakan Kaki (Kicking)……….. 24

3. Gerakan Lengan……….. 25

4. Pernafasan (Breathing)……….... 31

5. Koordinasi Gerakan Gaya Bebas………. 32

G. Analisis Gerakan Gaya Dada (Breaststroke)……….……….. 33

1. Posisi Tubuh (Body Position)………... 34

2. Gerakan Kaki (Kicking)……….. 34

3. Gerakan Lengan……….. 38

4. Pernafasan (Breathing)……….... 41

5. Koordinasi Gerakan Gaya Dada………. 42

H. Analisis Hambatan dalam Renang Gaya Bebas & gaya Dada….….. 43

I. Anggapan Dasar……… 46

J. Hipotesis……….. 48

BAB III PROSEDUR PENELITIAN………... 49

A. Metode Penelitian………... 49

B. Desain Penelitian……… 50

C. Populasi dan Sampel……….. 51

D. Instrument Penelitian………. 52

E. Tempat dan Waktu Penelitian……… 53

F. Teknik dan Analisis Data………...………. 54

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA………. 60

A. Hasil Pengolahan data&analisis data………. 60

B. Diskusi Penemuan ………. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. 75

A. Kesimpulan………. 75

B. Saran……… 76


(7)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Secara sederhana renang dapat diartikan „mengapung di air‟. Namun demikian masih banyak pengertian lain yang intinya hampir sama, beberapa diantaranya dikatakan dalam Meriam Webster’s Collegiate Dictionary “menggerakan diri sendiri di air dengan cara alami”, sementara itu dalam Funk and Wagenlls New Enslikopedia dikemukakan bahwa: “Renang merupakan sebuah seni dan upaya mendukung diri sendiri atau gerakan diri sendiri dengan menggunakan tangan dan kaki di dalam dan dipermukaan air atau kolam renang, umumnya dipraktekan sebagai olahraga atau rekreasi”.

Sejalan dengan perkembangannya olahraga renang terus berkembang dengan berbagai gaya. Seperti yang tercantum dalam peraturan induk organisasi aquatik internasional Federation Internationale de Natation (FINA) yaitu terdapat empat gaya yang diperlombakan dalam cabang olahraga renang, yaitu Gaya Bebas, Gaya Gada, Gaya Punggung dan Gaya Kupu-kupu.

Empat gaya yang dikemukakan di atas tentunya perlu ditunjang oleh beberapa aspek yang harus dilatih sebagai faktor pendukung tercapainya prestasi olahraga. Berkaitan dengan hal tersebut Harsono (1988: 100) menyatakan bahwa “Untuk mencapai prestasi maksimal harus ada empat aspek yang harus di perhatikan dan di latih oleh atlet yaitu (a) latihan fisik (b) latihan teknik (c) latihan taktik (d) latihan mental”.


(8)

R. Andri Rahadian,2013

Faktor-faktor pendukung yang menentukan prestasi atlet tersebut, harus dimanfaatkan seefektif mungkin dan diusahakan agar terus ditingkatkan. Berbicara mengenai masalah olahraga prestasi tentunya olahraga renang pun termasuk kedalamnya, sebagai olahraga yang termasuk kedalam cabang olahraga wajib di setiap Multi Event, banyak hal yang harus benar-benar diperhatikan dalam mendukung prestasinya. Prestasi tidak hanya dilihat dari bagaimana kita meraih medali atau memenangkan suatu pertandingan tetapi masih ada hal yang paling penting dari pada itu, yaitu proses pembibitan dan pelatihan dari cabang olahraga tersebut, karena dengan pembibitan dan pelatihan yang baik pasti kita akan mendapatkan hasil yang baik pula.

Dalam proses latihan tersebut tentunya banyak faktor yang mempengaruhi, dan suatu prestasi itu tidak dapat dihasilkan secara instan atau semudah membalikan telapak tangan, karena banyak tahapan-tahapan yang harus dilalui di dalamnya. Untuk mencapai suatu prestasi yang gemilang paling tidak seorang atltet harus mebutuhkan waktu selama 12 tahun, tentunya kurun waktu tersebut tidak sebentar karena latihan itu harus diberikan secara sistematis. Di kemukakan oleh Bill Sweetenham yang dikutip oleh Dick Hanula (2008: 43) dan di alih bahasakan oleh Margarita Nining menyatakan bahwa :

Pertama kali yang harus anda ajarkan dalam melatih yaitu “Dasar -dasar yang harus dipelajari sebelum dilaksanakan, berlatihlah dengan dasar-dasar renang, kemudian berlatih untuk latihan, lalu berlatih untuk kompetisi dan akhirnya berlatih untuk menang.

Sistem pembinaan olahraga khususnya system olahraga nasional harus memperhatikan faktor-faktor seperti yang dikemukakan di atas dan mempertimbangkan nilai-nilai, kebiasaan, dan kekhasan cabang olahraga tersebut,


(9)

terutama bagi atlet-atlet muda. Anak-anak usia muda harus dikembangkan dasar-dasar keterampilannya (teknik) dan kebutuhan perkembangan fisiknya secara umum, sebagai dasar untuk bekal pembinanan olahraga di masa selanjutnya.

Olahraga renang sebagai cabang olahraga individu yang menuntut kemampuan keterampilan teknik yang baik untuk dapat menghasilkan gaya dorongan yang jauh ke depan dan mengurangi hambatan di dalam air, dengan demikian seorang perenang harus memiliki keterampilan teknik yang sempurna untuk dapat menampilkan mutu yang baik pada cabang olahraga tersebut.

Dalam pengertiannya teknik adalah gerakan-gerakan yang diperlukan untuk mampu melakukan cabang olahraga yang ditekuni oleh atlet. Sudrajat (1991) yang dikutip Satriya dkk. (2007: 52) menjelaskan bahwa : „Teknik dasar merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi‟. Sedangkan Luxbacher (1987) yang dikutip Wibawa (1997) dan Satriya dkk. (2007: 52) menjelaskan bahwa: „Teknik dasar ialah semua gerakan yang mendasari permainan, dan dengan modal tersebut seseorang dapat bermain dengan baik atau terlatih secara terarah‟.

Berdasar pada dua pendapat di atas maka teknik ialah pola-pola gerak dasar yang menjadi ciri dasar dalam suatu olahraga, dan perlu dilatih, seperti yang diungkapkan oleh Harsono (1998: 100) bahwa : “Latihan teknik tujuannya adalah untuk mempermahir teknik-teknik gerakan yang diperlukan”. Begitu juga Santosa (2007: 321) menjelaskan bahwa tujuan dari latihan teknik yaitu : “Untuk melakukan gerakan-gerakan keterampilan cabang olahraga dari gerak keterampilan yang paling sederhana sampai keterampilan yang tersulit, termasuk


(10)

R. Andri Rahadian,2013

gerak tipu yang menjadi ciri cabang olahraga tersebut”. Latihan teknik merupakan proses pembelajaran atau berlatih yang secara khusus ditujukan untuk dapat menampilkan mutu yang tinggi cabang olahraga itu.

Dalam olahraga renang sendiri kita mengenal beberapa teknik yang harus dikuasai agar menghasilkan suatu renangan yang baik dan benar, diantaranya yaitu teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai. Kayuhan lengan dalam renang adalah sebagai sumber utama dalam menghasilkan gaya dorongan, ibarat sebuah perahu tangan kita adalah sebagai dayungnya. Sewaktu tangan kita mengayuh ke belakang tubuh kitapun akan terdorong bergerak ke depan. Kayuhan lengan sendiri adalah salah satu fase dari gerakan tangan sewaktu berenang. Sedangkan gerakan tungkai memiliki fungsi utama sebagai stabilisator dan sebagai alat untuk menjadikan kaki tetap tinggi dalam keadaan stream line, sehingga tahanan air menjadi lebih kecil. Dalam hal ini Counsilman (1969) yang di kutip oleh Mumara (2008: 3) menjelaskan bahwa:

at any given time a swimmer’s forward speed is the result of two

force. One force is tending to hold him back. This is resistance (or drag), caused by the water he has to push out his way a pull along with him. The force which pushes him forward is called propulsion,and created by his arms and leags.

Secara garis besarnya pendapat tersebut menerangkan bahwa laju kecepatan renang merupakan hasil dua gaya. Satu gaya yang menahannya, dinamakan resistance (drag), disebabkan oleh pemindahan air selama dia melakukan tarikan pada saat berenang, dan gaya yang medorongnya maju dinamakan propulsion (dorongan), dan ini dihasilkan dari teknik gerakan lengan dan tungkai.


(11)

Hal utama yang harus diperhatikan oleh seorang perenang adalah bagaimana mengurangi gaya gesekan dan hambatan di dalam air, karena hambatan di dalam air menyebabkan seseorang mengeluarkan tenaga lima kali lipat lebih besar untuk berenang dibandingkan dengan berlari. Seperti yang diungkapkan oleh Yuhanes (2007:1) “…energi perenang, menyebabkan orang mengeluarkan tenaga lima kali lipat lebih besar untuk berenang dibandingkan untuk berlari”. Pertarungan tingkat dunia untuk memecahkan rekor berenang lebih dititik beratkan kepada pertarungan bagaimana mengatasi hambatan di dalam air tersebut. Tentunya untuk dapat mengatasi atau mengurangi hambatan di dalam air, harus diperhatikan bagaimana melakukan keterampilan teknik berenang yang baik dan benar, sehingga menghasilkan gaya dorongan ke depan yang cepat dan mengefesiensikan tenaga yang dikeluarkan.

Di dalam kejuaraan nasional maupun daerah terdapat pembagian kelompok umur. Seperti halnya Kejuaraan Renang Antar Kota/ Kabupaten se-Jawa Barat tahun 2012 yang diselenggarakan di Bandung bulan April lalu, ada ketentuan untuk kelompok umur yaitu untuk putra dan putri, dihitung per 1 Januari 2012.

1. Senior : (18 Thn dan di atasnya), lahir sebelum 1 januari 1994. 2. KU. I : Umur 15-17 tahun lahir 02-01-1994 s/d 01 – 01 – 1997. 3. KU. II : Umur 13-14 tahun lahir 02-01-1997 s/d 01-01-1999. 4. KU.III : Umur 11-12 tahun lahir 02-01-1999 s/d 01-01-2001. 5. KU. IV : Umur 9 – 10 tahun lahir 02-01-2001 s/d 01-01-2003.


(12)

R. Andri Rahadian,2013

6. KU. V : Umur 9 tahun dan di bawahnya lahir 02 Januari 2003 dan sesudahnya.

Melihat kenyataan pada saat ini adakalanya beberapa pelatih, terutama yang tidak berlatar belakang pendidikan olahraga dan tidak memahami mengenai ilmu kepelatihan, dalam menjalankan tugasnya mangabaikan beberapa prinsip latihan, penekanan pada latihan tanpa mempertimbangkan masalah proses menjadi salah satu penyebab beberapa pelatih mengabaikan pentingnya membekali anak dengan keterampilan teknik atau kemampuan gerak dasar yang benar. Hal tersebut sebagai dampak expectaxy yang memaksakan anak untuk meraih prestasi yang terlalu dini. Umumnya para pelatih khususnya dalam pelatihan usia dini lebih menekankan kepada aspek peningkatan kondisi fisiknya saja, dan jarang menekankan kepada aspek lainnya terutama masalah aspek teknik dan mental.

Atas dasar tersebut di atas maka penulis berkeinginan untuk meneliti seberapa besarnya kontribusi teknik kayuhan lengan dan teknik gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya bebas dan gaya dada.

Menurut Matjan (2010: 122) bahwa : “ …Jenis olahraga renang, usia 5 – 8 adalah tahap persiapan, usia 9 – 14 adalah tahap pembangunan, mulai 15 tahun adalah tahap spesialisasi ”.

Penulis mengambil sampel KU V karena mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Matjan, pada usia KU V (usia 5 - 8) termasuk tahap persiapan. Kemudian penulis menunjuk perkumpulan renang Gemilang Prima sebagai tempat dimana diadakannya penelitian ini. Penulis berasumsi bahwa Perkumpulan renang Gemilang Prima merupakan salah satu perkumpulan renang yang berada di


(13)

Jawa Barat yang memiliki andil di dalam olahraga renang itu sendiri baik di Jawa Barat umumnya dan di Kabupaten Bandung khususnya. Namun demikian sampai saat ini belum memiliki kontribusi yang positif terhadap perkembangan prestasi olahraga renang di Kabupaten Bandung.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka munculah suatu permasalahan dari peneliti, sehingga masalah penelitiannya yaitu :

1. Berapa besar kontribusi kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya bebas pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima ?

2. Berapa besar kontribusi kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya dada pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima ?

3. Berapa besar kontribusi gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya bebas pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima ?

4. Berapa besar kontribusi gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya dada pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima ?

5. Berapa besar kontribusi kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara bersama-sama terhadap hasil renang gaya bebas pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima ?


(14)

R. Andri Rahadian,2013

6. Berapa besar kontribusi kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara bersama-sama terhadap hasil renang gaya dada pada anak usia dini (KU V) di perkumpulan renang Gemilang Prima ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi secara teoretis berdasarkan kondisi aplikasi di lapangan sehingga diketahui makna dan manfaat dari pola latihan teknik yang baik dalam mendukung performa atlet .

Sementara tujuan khusus penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui kontribusi teknik kayuhan lengan pada renang gaya bebas dan gaya dada.

2. Untuk mengetahui kontribusi gerakan tungkai pada renang gaya bebas dan gaya dada.

3. Untuk mengetahui kontribusi teknik kayuhan lengan dan teknik gerakan tungkai secara bersama-sama terhadap hasil renang gaya bebas dan gaya dada.

D. MANFAAT PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis mengharapkan ada manfaat dan kegunaan yang bisa digeneralisasikan. Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Secara Teoretis

a. Dapat dijadikan sumbangan bagi pengetahuan olahraga mengenai pentingnya pelatihan teknik yang baik khususnya pada atlet-atlet usia dini (pemula).


(15)

b. Memberikan bahan informasi bagi para pelatih dalam menjalankan tugasnya untuk lebih memperhatikan prinsip-prinsip dan aspek-aspek latihan.

2. Secara Praktik

Dapat dijadikan pedoman/ acuan bagi para pelatih atau pembina dan pihak yang berkompeten terhadap pembinaan atlet khususnya atle-atlet usia dini (pemula).

E. BATASAN PENELITIAN

Agar penelitian ini teratur dan terarah maka peneliti memberikan batasan dalam penelitian ini, yakni:

1. Yang menjadi dimensi penelitian guna membatasi penelitian ini adalah fokus pada analisis kayuhan lengan dan gerakan tungkai dalam renang gaya bebas dan gaya dada

2. Kemampuan yang akan diuji adalah indeks teknik, terhadap teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai serta pengaruhnya terhadap hasil renangan gaya bebas dan gaya dada.

3. Sampel penelitian ini adalah atlet renang usia dini (KU V) yang tergabung dalam perkumpulan renang Gemilang Prima.

F. BATASAN ISTILAH

Untuk menghindari kemungkinan salah penafsiran terhadap istilah dalam penelitian ini maka penulis membatasi beberapa istilah sebagai berikut.:


(16)

R. Andri Rahadian,2013

1. Latihan atau Training, adalah suatu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang ulang, dengan kian hari menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya. (Harsono, 1988: 101).

2. Renang merupakan „ sebuah seni dan upaya mendukung diri sendiri atau gerakan diri sendiri dengan menggunakan tangan dan kaki di dalam dan di permukaan air atau kolam renang, umumnya dipraktekan sebagai olah raga atau rekreasi‟. (Funk and Wagenlls New Enslikopedia: 1).

3. Latihan fisik (physical training), latihan fisik merupakan bagian yang terpenting untuk semua cabang olahraga. (Satriya, et all. 2007: 51). Komponen-komponen latihan fisik yang perlu diperhatikan dan dikembangkan yaitu daya than kadio vascular, daya tahan kekuatan, kekuatan otot (strength, kelentukan (flexibility), kecepatan, stamina, kelincahan dan power. (Harsono, 1988: 100)

4. Latihan teknik (technical training), adalah latihan untuk mempermahir teknik-teknik gerakan yang diperlukan untuk mampu melakukan cabang olahraga yang dilakukan. (Harsono, 1988: 100)

5. Latihan taktik (tactical Training), latihan taktik adalah untuk menumbuhkan perkembangan interpretive atau daya tafsir pada atlet. (Harsono, 1988: 100)


(17)

7. Latihan mental (Psychological Training), adalah guna untuk mempertinggi sfesiensi mental atlet, terutama apabila atlet berada dalam suatu situasi streesyang kompleks. (Harsono, 1988: 101)

8. Stream line, suatu gerakan atau aliran yang bebas pada permukaan tubuh yang mampu menghasilkan aliran yang tidak terputus dalam suatu resisten.


(18)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian, karena akan memberikan petunjuk bagaimana penelitian tersebut harus dilaksanakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan mengumpulkan data guna memecahkan suatu masalah, melalui cara-cara tertentu yang sesuai dengan prosedur penelitian. Sugiyono (2011: 2) mengemukakan “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dengan demikian penggunaan metode penelitian bergantung kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian yang muncul. Dari pertanyaan penelitian dapat diketahui variabel yang muncul bersifat atau berupa gambaran peristiwa yang terjadi pada saat pengukuran dan pengumpulan data.

Dengan demikian metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriprif. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan yang dikemukakan oleh Nazir (2005: 54) bahwa : “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran,

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.

Dalam metode deskriptif, peneliti bisa saja membandingkan fenomena-fenomena tertentu sehingga merupakan suatu studi komparatif. Pelaksanaan metode-metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi mengenai data itu.


(19)

Dalam penelitian ini peneliti tidak memberikan perlakuan atau treatment, akan tetapi mengungkap dan menggambarkan fakta berdasarkan kondisi yang ada pada saat ini. Melalui metode deskriptif akan disimpulkan sejumlah data dari hasil pengukuran kontribusi teknik kayuhan lengan, dan gerakan tungkai terhadap terhadap hasil renang gaya bebas dan gaya dada, untuk kemudian diolah dan diambil kesimpulan tentang kontribusi kedua variabel tersebut terhadap variabel satunya yaitu hasil renang gaya bebas dan gaya dada.

B. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian biasanya menggunakan desain penelitian. Penggunaan desain tersebut disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan, dan dengan desain penelitian yang baik, maka pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental dapat dilakukan secara seksama, ketat, dan tertib. Atas dasar hal tersebut, maka penulis menggunakan desain penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.1. Desain Penelitian Keterangan : X1

= Gerakan Lengan

X2 = Gerakan Tungkai Y1 = Renang Gaya Bebas Y2 = Renang Gaya Dada.

X

1

X

2


(20)

C. Populasi Dan Sampel

Mengenai populasi oleh Sugiyono (2011: 80), dijelaskan sebagai berikut:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/ subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet renang Perkumpulan Renang Gemilang Prima yang termasuk kedalam Kelompok Umur V (KU V) sebanyak 10 orang. Mengenai jumlah sampel penelitian, penulis berpedoman pada pendapat Sugiyono (2011:

81) menjelaskan : “ Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Dalam penentuan jumlah sampel di sini dengan menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling menurut Sugiyono (2011: 85) adalah:

“Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka penentuan sampel yang diambil adalah atlet yang termasuk ke dalam kelompok umur V (KU V) yang berjumlah 10 orang, karena total sampling dalam perkumpulan renang Gemilang Prima yang termasuk kedalam kategori KU V hanya terdapat 10 orang. Menurut peraturan PRSI Jawa Barat dalam Kejuaraan Renang Antar Kota/ Kabupaten se-Jawa Barat tahun 2012 bulan April yang lalu, ketentuan untuk kelompok umur yaitu untuk putra dan putri, dihitung per 1 Januari 2012 yang termasuk KU V adalah umur 9 tahun dan di bawahnya lahir 02 Januari 2003 dan sesudahnya.


(21)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan harus sesuai dengan pertanyaan penelitian. Artinya instrumen yang digunakan harus dapat mengukur sesuatu yang ingin diukur. Untuk melaksanakan proses dan pengumpulan data pada penelitian ini, maka instrument yang akan digunakan berupa tes indeks teknik, kemudian penulis mengukur dengan stopwatch untuk melihat hasil renang gaya bebas dan gaya dada. Tes akan dilaksanakan seperti berikut:

1. Melaksanakan tes renang gaya bebas tanpa menggunakan teknik gerakan lengan dan hanya melakukan renang gaya bebas dengan teknik gerakan tungkai saja.

2. Melaksanakan tes renang gaya bebas tanpa menggunakan teknik gerakan tungkai dan hanya melakukan renang gaya bebas dengan teknik gerakan lengan saja.

3. Melaksanakan tes renang gaya bebas dengan menggunakan teknik renang gaya bebas secara keseluruhan, yaitu menggunakan teknik gerakan lengan dan menggunakan teknik gerakan tungkai gaya bebas. 4. Melaksanakan tes renang gaya dada tanpa menggunakan teknik gerakan

lengan dan hanya melakukan renang gaya dada dengan teknik gerakan tungkai saja.

5. Melaksanakan tes renang gaya dada tanpa menggunakan teknik gerakan tungkai dan hanya melakukan renang gaya dada dengan teknik gerakan lengan saja.


(22)

6. Melaksanakan tes renang gaya dada dengan menggunakan teknik renang gaya dada secara keseluruhan, yaitu menggunakan teknik gerakan lengan dan menggunakan teknik gerakan tungkai gaya dada. E.Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan pada hari kamis tanggal 2 juli 2012, tempat kolam renang Hadiana Banjaran Kabupaten Bandung, dengan sampel sebanyak 10 orang.

Alat alat pengetesan terdiri dari: 1. Tes analisis teknik kayuhan lengan:

a. Pull bouy b. Peluit

c. Formulir dan alat tulis

2. Tes analisis teknik gerakan tungkai: a. Papan luncur

b. Peluit

c. Formulir dan alat tulis

3. Tes hasil renangan gaya bebas dan gaya dada: a. Stopwatch

b. Peluit


(23)

Penelusuran beragam data empiric dan teoritik sebagai landasan kerangka berfikir

berkaitan dengan masalah penelitian (Review of related literature) Perumusan hipotesis dengan mengacu

pada kerangka berfikir dan kajian empiric serta teoretik

Penentuan metode penelitian berkenaan dengan; sampel, instrument, desain, dan procedure penelitian (method; subjek,

instrument, design & procedure)

Analisis dan Interpretasi data (Data Analiysis)

Penarikan Kesimpulan, implikasi saran berdasarkan hasil penelitian Penelusuran npermasalahan real

dilapangan, sehingga memunculkan beragam masalah penelitian (selection and

definition of aproblem)

Adapun langkah-langkah pengambilan data sebagai berikut :

Bagan3.1. Langkah-langkah Pengambilan Data

Diadaptasi dari sumber; LR Gay, Educational Research; Competencies for Analysis and Application; New Jersey; Prentice Hall Inc. 1996, pp.91-98)

F. Teknik dan Analisis Data

Data yang didapat dari hasil tes awal dan akhir masih merupakan data mentah sehingga diperlukan pengolahan data untuk membakukannya. Data-data yang telah dibakukan dapat diolah dan dianalisis untuk menghasilkan suatu hubungan yang berarti melalui data-data tersebut. Pengolahan data dilakukan


(24)

dengan menggunakan metode statistika yang diambil dari buku “Statistika”

karangan Nurhasan (2008).

Pengolahan data pada tahap ini tujuannya adalah untuk mengetahui hubungan dari variabel bebas yaitu (teknik kayuhan lengan, dan gerakan tungkai). Terhadap variabel terikat yaitu (hasil renang gaya bebas dan gaya dada).

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menghitung nilai rata-rata.

Untuk menghitung nilai rata-rata dari setiap kelompok sampel, digunakan rumus:

n Xi X

Keterangan:

X = Rata-rata yang dicari X = Sekor yang diperoleh

 = Jumlah

N = Jumlah sampel.

2. Menghitung simpangan baku, menurut Nurhasan dkk (2008: 38) sebagai berikut:

S =

1

1 2

 

n

X X

Keterangan:

S = Simpangan baku yang dicari.

(X-X)2 = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata. n = Jumlah sampel.


(25)

3. Mencari Z-skor, tujuannya untuk menggunakan persamaan dari berbagai skor yang berbeda satuan ukurannya, atau berbeda bobot skornya, rumus yang digunakan menurut Nurhasan dkk (2008: 48) adalah sebagai berikut:

Z-skor =

  

 

S X X

Keterangan :

Z-skor = Skor standar yang dicari X = Skor yang diperoleh

X = Nilai rata – rata S = Simpangan baku

4. Uji normalitas data dari setiap tes dengan menggunakan uji kenormalan Liliefors. Prosedur yang digunakan menurut Nurhasan dkk (2008: 118-119) adalah seperti dibawah ini:.

a. Pengamatan X1 , X2,…, Xn dijadikan bilangan baku Z1 , Z2,…, Zn dengan menggunakan rumus:

S X Xi Zi 

(X dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel)

b. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F (Zi) = (Z < Z).


(26)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2… ,Zn < Z . Jika proporsi ini i dinyatakan oleh S (Zi) , maka:

n Z Z Z BanyaknyaZ Zi

S( ) 1, 2,..., n i

d. Menghitung selisih F (Z ) i – S (Z ) kemudian dihitung harga i mutlaknya.

e. Ambil harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlak tersebut. Tentukan harga terbesar atau Lo. Kriteria Uji Normalitas Liliefors, adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis diterima apabila Lo < L, Kesimpulannya populasi distribusi normal.

2) Hipotesis ditolak apabila Lo > L, Kesimpulannya populasi distribusi tidak normal.

5. Menguji homogenitas sampel dengan menggunakan rumus :

terkecil Variansi Terbesar Variansi F . . 

Kriteria pengujian homogenitas adalah terima Ho jika dan tolak jika,

6. Menghitung koefisien korelasi. Menurut Nurhasan dkk (2008: 55) dengan menggunakan rumus:

  

2 1 2 1 1 1

Y X Y X xy  Keterangan :  xy


(27)

2 1 2 r n r t    2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 X X X X YX YX YX YX X YX r r r r r r R    

X1 = perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata – rata dari variabel ( x

)

Y1 = perbedaan antara tiap skor dengan nilai rata – rata dari variabel ( y

)

7. Menguji signifikansi koefisien korelasi. Perhitungan ini dilakukan untuk menerima atau menolak hipotesis. Menurut Nurhasan dkk (2008: 163) rumus yang digunakan adalah:

Keterangan:

t = nilai hitung yang dicari. r = koefisien korelasi variabel. n = banyaknya sampel.

8. Menguji korelasi ganda (multiple), prosedur yang digunakan menurut nurhasan dkk (2008: 68) dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

2 1X YX

R Koefisien korelasi ganda antara variabel X1 dan X2 secara

bersama-sama dengan variabel Y 1

YX

r = Koefisien korelasi antara Y dan X1

2 YX

r = Koefisien korelasi antara Y dan X2

1 2 X

r = Koefisien korelasi antara X1 dan X2

9. Menguji keberartian korelasi berganda, rumus yang digunakan menurut Nurhasan dkk (2008: 166) adalah sebagai berikut:

F =

1

/

1

/ . 2 2  

R n k

k R


(28)

Keterangan:

F = F hitung yang dicari.

R = Koefisien korelasi berganda. K = Jumlah variabel bebas. N = Jumlah sampel.

10.Untuk mengetahui seberapa besar dukungan tiap-tiap variabel bebas terhadap variabel terikat, maka digunkan rumus determinan.

D = r2x 100% Keterangan:

D = Prosentase yang dicari. r2= Kuadrat dari korelasi.


(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan pada bab IV mengenai teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya bebas dan gaya dada, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Terdapat kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya bebas. Kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan dengan hasil renang gaya bebas adalah sebesar 94.67%.

2. Terdapat kontribusi yang positif gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya bebas. Kontribusi yang positif gerakan tungkai dengan hasilrenang gaya bebas adalah sebesar 94.16%.

3. Terdapat kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara bersamaan terhadap hasil renang gaya bebas. Kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara bersamaan dengan hasil renang gaya bebas adalah sebesar 98.72%.

4. Terdapat kontribusi yang tidak positif teknik kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya dada. Kontribusi yang tidak positif teknik kayuhan lengan dengan hasil renang gaya dada adalah sebesar 16.41%

5. Terdapat kontribusi yang positif gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya dada. Kontribusi yang positif gerakan tungkai dengan hasil renang gaya bebas adalah sebesar 57.51%.


(30)

6. Terdapat kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara bersamaan terhadap hasil renang gaya dada. Kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara bersamaan dengan hasil renang gaya dada adalah sebesar 57.80%.

B. Saran-saran

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagi PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) selaku yang menaungi olahraga aquatik, termasuk di dalamnya cabang olahraga renang, dalam proses pembinaannya agar mempertimbangkan nilai-nilai, kebiasaaan, dan kekhasan dari masing-masing cabor, terutama bagi atlet-atlet muda. Anak-anak usia muda harus dikembangkan dasar-dasar keterampilannya (teknik) dan kebutuhan perkembangan fisiknya secara umum, sebagai dasar untuk bekal pembinaan dimasa selanjutnya.

2. Bagi para pelatih, diharapkan mampu menerapakan metodologi dalam proses latihan sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam cabang olahraga tersebut, terutama dalam peningkatan prestasi, khususnya olahraga renang.

3. Bagi orang tua atlet untuk tidak mengexpektasi prestasi terlalu dini, namun harus lebih mengedepankan aktifitas fisik dasar serta penguasan keterampilan (teknik) yang lebih sempurna kepada anak-anaknya.


(31)

4. Untuk peneliti selanjutnya, penulis mengharapkan perlu adanya penelitian yang lebih dengan jumlah kondisi sampel yang lebih representive yang lebih mengpengaruhi hasil penelitian itu, sehingga akan lebih baik dan menghasilkan kajian yang lebih dalam.


(32)

R. Andri Rahadian,2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta.

Badruzaman. (2007), Modul Teori Renang I. FPOK UPI Bandung.

Bompa, Tudor O. (1994) Periodization Training for Sports, Amerika: York University.

Councilman, James E. (1977), Competitive Swimming Manual for Coaches and Swimmers, Bloomington,Indiana.

Giriwijoyo, Santosa. (2007) Ilmu Faal Olahraga: FPOK UPI Bandung.

Harsono. (1988) Coaching, dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching, CV Tambak Kusuma. Jakarta.

Hanula, Dick. (2008) Sukses Melatih Renang, PT. Pustaka Insan Madani.Yogyakarta. Hidayat, Imam R. (2003), Biomekanika, Bandung : Program Pasca Sarjana UPI. Matjan, Bastinus (2010), Olahraga dan cedera, Bandung: FPOK UPI

Margono. (2007) Metodelogi Penelitian Pendidikan, PT Rineka Cipta. Jakarta. Mumara, Jaka (2008). Skripsi Perbandingan Latihan Kaki Gaya Bebas

Menggunakan Fins Pendek Terhadap Peningkatan Kecepatan Kaki Gaya Bebas 25 Meter. FPOK UPI. Bandung.

Mulayana, Boyke. (2010) Modul Renang, FPOK UPI Bandung. Nurhasan,dkk.( 2008) Modul Statistika, FPOK UPI Bandung.

Nurhasanah, Neuis Rina (2009). Skripsi Kontribusi Dorongan Tungkai dan Tarikan Lengan Terhadap Kecepatan Renang gaya Dada 25 Meter. FPOK UPI. Bandung.

Richards, RJ. (2004). Coaching Swimming an Introductory Manual. Australian Swimming Coaches and Teachers Association (ASCTA).


(33)

Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, CV Alfabeta. Bandung.

Soemanto. Teknik dan Metode Dasar Melatih Dasar Renang.___________________ Zafar Sidik, Dikdik. (2008) Jurnal Panduan Pelatihan Olahraga Untuk Usia Sekolah 6-18 Tahun.

http:// www. Referensimakalah.com/ 2012/09/pengertian teknik-dalam- pembelajaran.html.(09/15/2012)

http://www.scribd.com/doc/44813839/8/Prinsip-prinsip-Olahraga-Renang http://id.wikipedia.org/wiki/Malpraktik

http://id.wikipedia.org/wiki/Renang

http://www.yohanessurya.com/download/penulis/Olahraga_07.pdf 2011)


(1)

59

Keterangan:

F = F hitung yang dicari.

R = Koefisien korelasi berganda. K = Jumlah variabel bebas. N = Jumlah sampel.

10.Untuk mengetahui seberapa besar dukungan tiap-tiap variabel bebas terhadap variabel terikat, maka digunkan rumus determinan.

D = r2x 100% Keterangan:

D = Prosentase yang dicari. r2= Kuadrat dari korelasi.


(2)

R. Andri Rahadian,2013

Kontribusi Teknik Kayuhan Lengan Dan Gerakan Tungkai Terhadap Hasil Renang Gaya Bebas Dan Gaya Dada

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan pada bab IV mengenai teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya bebas dan gaya dada, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Terdapat kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya bebas. Kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan dengan hasil renang gaya bebas adalah sebesar 94.67%.

2. Terdapat kontribusi yang positif gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya bebas. Kontribusi yang positif gerakan tungkai dengan hasilrenang gaya bebas adalah sebesar 94.16%.

3. Terdapat kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara bersamaan terhadap hasil renang gaya bebas. Kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara bersamaan dengan hasil renang gaya bebas adalah sebesar 98.72%.

4. Terdapat kontribusi yang tidak positif teknik kayuhan lengan terhadap hasil renang gaya dada. Kontribusi yang tidak positif teknik kayuhan lengan dengan hasil renang gaya dada adalah sebesar 16.41%

5. Terdapat kontribusi yang positif gerakan tungkai terhadap hasil renang gaya dada. Kontribusi yang positif gerakan tungkai dengan hasil renang gaya bebas adalah sebesar 57.51%.


(3)

76

6. Terdapat kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara bersamaan terhadap hasil renang gaya dada. Kontribusi yang positif teknik kayuhan lengan dan gerakan tungkai secara bersamaan dengan hasil renang gaya dada adalah sebesar 57.80%.

B. Saran-saran

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagi PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) selaku yang menaungi olahraga aquatik, termasuk di dalamnya cabang olahraga renang, dalam proses pembinaannya agar mempertimbangkan nilai-nilai, kebiasaaan, dan kekhasan dari masing-masing cabor, terutama bagi atlet-atlet muda. Anak-anak usia muda harus dikembangkan dasar-dasar keterampilannya (teknik) dan kebutuhan perkembangan fisiknya secara umum, sebagai dasar untuk bekal pembinaan dimasa selanjutnya.

2. Bagi para pelatih, diharapkan mampu menerapakan metodologi dalam proses latihan sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam cabang olahraga tersebut, terutama dalam peningkatan prestasi, khususnya olahraga renang.

3. Bagi orang tua atlet untuk tidak mengexpektasi prestasi terlalu dini, namun harus lebih mengedepankan aktifitas fisik dasar serta penguasan keterampilan (teknik) yang lebih sempurna kepada


(4)

anak-77

R. Andri Rahadian,2013

Kontribusi Teknik Kayuhan Lengan Dan Gerakan Tungkai Terhadap Hasil Renang Gaya Bebas Dan Gaya Dada

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Untuk peneliti selanjutnya, penulis mengharapkan perlu adanya penelitian yang lebih dengan jumlah kondisi sampel yang lebih representive yang lebih mengpengaruhi hasil penelitian itu, sehingga akan lebih baik dan menghasilkan kajian yang lebih dalam.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta.

Badruzaman. (2007), Modul Teori Renang I. FPOK UPI Bandung.

Bompa, Tudor O. (1994) Periodization Training for Sports, Amerika: York University.

Councilman, James E. (1977), Competitive Swimming Manual for Coaches and

Swimmers, Bloomington,Indiana.

Giriwijoyo, Santosa. (2007) Ilmu Faal Olahraga: FPOK UPI Bandung.

Harsono. (1988) Coaching, dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching, CV Tambak Kusuma. Jakarta.

Hanula, Dick. (2008) Sukses Melatih Renang, PT. Pustaka Insan Madani.Yogyakarta. Hidayat, Imam R. (2003), Biomekanika, Bandung : Program Pasca Sarjana UPI. Matjan, Bastinus (2010), Olahraga dan cedera, Bandung: FPOK UPI

Margono. (2007) Metodelogi Penelitian Pendidikan, PT Rineka Cipta. Jakarta. Mumara, Jaka (2008). Skripsi Perbandingan Latihan Kaki Gaya Bebas

Menggunakan Fins Pendek Terhadap Peningkatan Kecepatan Kaki Gaya Bebas 25 Meter. FPOK UPI. Bandung.

Mulayana, Boyke. (2010) Modul Renang, FPOK UPI Bandung. Nurhasan,dkk.( 2008) Modul Statistika, FPOK UPI Bandung.

Nurhasanah, Neuis Rina (2009). Skripsi Kontribusi Dorongan Tungkai dan Tarikan

Lengan Terhadap Kecepatan Renang gaya Dada 25 Meter. FPOK UPI.

Bandung.

Richards, RJ. (2004). Coaching Swimming an Introductory Manual. Australian


(6)

79

R. Andri Rahadian,2013

Kontribusi Teknik Kayuhan Lengan Dan Gerakan Tungkai Terhadap Hasil Renang Gaya Bebas Dan Gaya Dada

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, CV Alfabeta. Bandung.

Soemanto. Teknik dan Metode Dasar Melatih Dasar Renang.___________________ Zafar Sidik, Dikdik. (2008) Jurnal Panduan Pelatihan Olahraga Untuk Usia Sekolah

6-18 Tahun.

http:// www. Referensimakalah.com/ 2012/09/pengertian teknik-dalam- pembelajaran.html.(09/15/2012)

http://www.scribd.com/doc/44813839/8/Prinsip-prinsip-Olahraga-Renang http://id.wikipedia.org/wiki/Malpraktik

http://id.wikipedia.org/wiki/Renang

http://www.yohanessurya.com/download/penulis/Olahraga_07.pdf 2011)