HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PELAKSANAAN SADARI PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN JATI.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP
DENGAN PELAKSANAAN SADARI PADA IBU RUMAH
TANGGA DI KELURAHAN JATI
SKRIPSI
Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai
pemenuhan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran

Oleh

DESTI WAHYUNI
No.BP.1010312111

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada ibu rumah tangga di
kelurahan Jati didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan sebagian besar ibu rumah tangga tentang
SADARI masih kurang.
2. Sumber informasi tentang SADARI yang didapatkan langsung dari
tenaga kesehatan pada ibu rumah tangga masih kurang.
3. Sikap ibu rumah tangga terhadap SADARI separuh positif dan
separuhnya negatif.
4. Pelaksanaan SADARI sebagian besar ibu rumah tangga masih kurang.
5. Tingkat pelaksanaan SADARI cendrung dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan tentang SADARI.
6. Tingkat pelaksanaan SADARI cendrung dipengaruhi oleh sikap
terhadap SADARI.
7.2 Saran
1. Dinas kesehatan atau tenaga kesehatan perlu mengadakan penyuluhan dan
pelatihan tentang SADARI kepada ibu rumah tangga khususnya dan
semua wanita pada umumnya untuk meningkatkan tingkat pengetahuan
tentang SADARI. Melalui penyuluhan dan pelatihan ini juga dapat
digunakan untuk meningkatkan motivasi mereka sehingga mereka dapat
memiliki sikap yang positif terhadap SADARI dan melaksanakan

SADARI secara benar dan rutin.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian yang
diakibatkan oleh kanker pada kaum wanita. Berdasarkan data Globocan 2008,
terdapat 30 kasus per 100.000 penduduk, dan kanker payudara menempati urutan
pertama yaitu sebesar 38% dari seluruh kanker pada wanita. Data dari Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007 menyatakan kanker payudara
menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia
(16,85%). (Globocan,2008; Yayasan Kanker Indonesia,2012)
Kasus baru kanker payudara di RSUP M. Djamil Padang pada tahun 20112012 terdapat 126 kasus, yang terdiri dari: 1 (0,8%) kasus pada stadium I,
41 (32,5%) kasus pada stadium II, 15 (11,9%) kasus stadium IIIa, 51 (40,5%)
kasus pada stadium IIIb, dan 18 (14,3%)kasus pada stadium IV. Berdasarkan data
di tersebut 54,8 % pasien terdeteksi pada stadium lanjut ( stadium IIIb dan
stadium IV).
Pasien yang terdeteksi pada stadium lanjut tidak bisa diterapi dengan
operasi saja, tapi harus dikombinasi dengan terapi radiasi atau kemoterapi dan

angka kelangsungan hidup 5 tahunnya rendah. Berdasarkan data dari PERABOI
(Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia) pada tahun 2003 dalam
Kepmenkes RI 2010, didapatkan data prognosis daya tahan hidup 5 tahun
penderita kanker payudara (5- survival rate) per stadium sebagai berikut : Stadium
I 85%, Stadium II 60-70%, Stadium III 30-50%, Stadium IV 15 %.

Upaya deteksi dini kanker payudara sangat penting dilakukan, karena
apabila kanker payudara dapat dideteksi pada stadium dini dan diterapi secara
tepat maka akan didapakan tingkat kesembuhan yang cukup tinggi (80-90%) serta
menurunkan angka kematian. Deteksi dini merupakan program pencegahan
sekunder kanker payudara yang terdiri dari penapisan (screening) dan edukasi
tentang penemuan dini (early diagnosis). (Ramli, 2002 ; Kepmenkes RI, 2010)
Menurut Kepmenkes RI 2010 penemuan dini kanker payudara dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih di puskesmas yang disebut dengan
pemeriksaan payudara klinis yang diikuti dengan pengajaran cara melakukan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan cara yang benar.
SADARI merupakan teknik paling mudah dilaksanakan dan tidak
memerlukan biaya. Sensitivitas SADARI untuk deteksi dini kanker payudara
mencapai 26%, dan jika dikombinasikan dengan mammografi maka sensitivitas
deteksi dini kanker payudara menjadi 75%. (Van de Velde, 1996; Hawari, 2004)

American cancer society (ACS) menyarankan setiap wanita yang berusia
diatas 20 tahun memiliki pengetahuan mengenai tujuan, manfaat, teknik dalam
melakukan, serta apa yang dinilai dari SADARI dan berlatih untuk melaksanakan
SADARI. Pelaksanaan dilakukan secara rutin setiap bulan pada hari ke 5-10
setelah hari pertama haid terakhir, karena pada saat itu kondisi payudara dalam
keadaan mengendur dan terasa lebih lunak. Wanita yang secara cermat melakukan
pemeriksaan sendiri payudaranya setiap bulan (12-13 kali dalam setahun) akan
mampu mendeteksi dini perubahan payudaranya daripada hanya mengandalkan
pemeriksaan dokter sekali setahun.(Rosenbaum,1983 ; Gant et al, 2010; ACS,
2012)

Menurut Notoatmodjo (2012), Pengetahuan yang didapatkan oleh
seseorang dapat menimbulkan suatu reaksi atau respon terhadap suatu objek,
respon tersebut bisa tertutup atau terbuka. Respon yang tertutup merupakan
sebuah sikap terhadap suatu objek, sikap belum merupakan suatu tindakan tetapi
merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.

Mewujudkan sikap menjadi

suatu perbuatan yang nyata merupakan suatu respon terbuka dan diperlukan

faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, seperti fasilitas dan
dukungan dari keluarga untuk mewujudkannya.
Pengetahuan dan sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan, kondisi fisik, pekerjaan, sarana untuk memperoleh pengetahuan,
kepercayaan (keyakinan), konsep terhadap suatu objek, kehidupan emosional,
serta kecendrungan untuk bertindak. (Notoatmodjo, 2012)
Pengetahuan masyarakat tentang tanda-tanda awal kemungkinan kanker
didapatkan melalui pemberian edukasi mengenai cara-cara penapisan atau
penemuan dini kanker, pemberian edukasi ini dapat dilakukan oleh petugas
kesehatan, kader masyarakat, ataupun petugas pemerintah. Contohnya dapat
diberikan edukasi mengenai SADARI sebagai salah satu cara penapisan atau
penemuan dini kanker payudara.(Kepmenkes RI, 2010; ACS, 2012)
Penelitian mengenai tingkat pengetahuan, sikap, dan pelaksanaan
SADARI pernah dilakukan di Kecamatan Padan Klaten pada tahun 2008. Hasil
penelitian tersebut menunjukan tingkat pengetahuan responden adalah 52 %,
untuk sikap yang baik terdapat 47,8%, dan tingkat pelaksanaan 51,1 %.
(Handayani, 2008)

Penelitian serupa pernah juga dilakukan di kota Padang, pada tahun 2006
terdapat penelitian mengenai pengetahuan, sikap dan pelaksanaan SADARI pada

wanita yang berisiko tinggi kanker payudara, terdapat sekitar 6,45 % masih belum
mengetahui adanya SADARI sebagai metode penemuan kanker payudara secara
dini.(Dewi, 2006)
Tingkat pengetahuan, sikap, dan pelaksanaan SADARI pada ibu rumah
tangga sebagai masyarakat umum belum pernah dilakukan di kota Padang,
khususnya di kelurahan Jati. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap
pelaksanaan SADARI pada ibu rumah tangga di kelurahan Jati.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang SADARI dan
dari mana sumber informasi tentang SADARI ?
2. Bagaimana sikap ibu rumah tangga terhadap SADARI ?
3. Bagaimana tingkat pelaksanaan SADARI pada ibu rumah tangga ?
4. Bagaimana hubungan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga dengan
pelaksanaan SADARI ?
5. Bagaimana hubungan sikap mengenai SADARI pada ibu rumah tangga
dengan pelaksanaan SADARI ?


1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui

hubungan

tingkat

pengetahuan

dan

sikap

terhadap

pelaksanaan SADARI pada ibu rumah tangga di kelurahan Jati.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang SADARI dan
dari mana sumber informasi tentang SADARI.

2. Mengetahui sikap ibu rumah tangga terhadap pelaksanaan SADARI.
3. Mengetahui tingkat pelaksanaan SADARI pada ibu rumah tangga.
4. Mengetahui

hubungan

tingkat

pengetahuan

dengan

pelaksanaan

SADARI pada ibu rumah tangga.
5. Mengetahui hubungan sikap dengan pelaksanaan SADARI pada ibu
rumah tangga.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai sarana penambah pengetahuan mengenai tingkat pengetahuan,
sikap dan pelaksanaan SADARI.

2. Sebagai bahan masukan bagi instansi terkait (dinas kesehatan, tenaga
kesehatan di puskesmas, dan petugas kesehatan) dalam melakukan
penyuluhan kepada masyarakat tentang kanker payudara dan deteksi dini
terutama SADARI.
3. Sebagai sumber informasi bagi pembaca dan dan dasar penelitian bagi
peneliti selanjutnya.

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemakaian Botol Minuman Berplastik di Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Deli Kota Medan 2015

4 52 139

Hubungan Karakteristik Pengetahuan dan Sikap pada Ibu Rumah Tangga dan Pedagang dengan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014

9 115 129

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN KONDISI SANITASI RUMAH DI KELURAHAN Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi Rumah Di Kelurahan Semanggi Kota Surakarta Tahun 2016.

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN KONDISI SANITASI RUMAH DI Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi Rumah Di Kelurahan Semanggi Kota Surakarta Tahun 2016.

0 5 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi Rumah Di Kelurahan Semanggi Kota Surakarta Tahun 2016.

0 3 6

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGGUNAAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Penggunaan Garam Beryodium Di Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Penggunaan Garam Beryodium Di Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

0 2 12

Pengetahuan, Pemahaman & Sikap Ibu Rumah Tangga

0 0 15

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap terhadap Pelaksanaan SADARI pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Jati

0 0 5

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG HIVAIDS DENGAN SIKAP PENCEGAHAN HIVAIDS PADA IBU RUMAH TANGGA DI RW XIV KELURAHAN SOSROMENDURAN KOTA YOGYAKARTA

0 1 14