Laporan Praktikum Biologi Uji Bahan Maka (1)

Laporan Hasil Praktikum Biologi
Uji Bahan Makanan

Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.

Annisa Arikatul H.
Faisal Abdul Majid
M. Ardi Gunawan
Nadiya Rahmawati
Wulan Asihutami S.

(05)
(13)
(22)
(28)
(37)


Kelas XI MIIA 1

SMA Negeri 2 Cirebon
Jln. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 1 Cirebon
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Makanan
biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan dan berfungsi sebagai sumber
energi, pembangun tubuh, dan pertahanan tubuh. Makanan yang masuk ke
dalam tubuh makhluk hidup akan diuraikan amenjadi senyawa-senyawa yang
lebih sederhana baik secara mekanik maupun secara kimiawi agar dapat
diserap tubuh.
Tubuh manusia dalam aktivitas kehidupannya memerlukan lebih dari
50 macam zat makanan yang berbeda-beda. Zat-zat makanan tersebut ada
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak (karbohidrat, protein, dan lemak) dan
ada pula yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (vitamin dan mineral).

Setiap makanan memiliki kandungan gizi yang beragam. Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia memerlukan makanan yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh agar tetap sehat. Maka, sebaiknya kandungan gizi yang
terkandung pada makanan harus diperhatikan, agar tidak terjadi kekurangan
atau kelebihan gizi yang dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk untuk mengetahui
kandungan gizi pada bahan makanan tertentu melalui praktikum uji bahan
makanan.

Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui kandungan glukosa,
amilum, protein, dan lemak pada bahan makanan tertentu, yaitu tahu.

Hipotesis
Karbohidrat

2

Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen dengan rumus umum C nH2nOn. Karbohidrat

banyak terkandung dalam makanan yang terbuat dari padi-padian, umbi,
dan kacang-kacangan. Fungsi karbohidrat adalah sebagai sumber energi
dan mengatur proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa,
serta sebagai bahan pembentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
Berdasarkan gugus gula penyusunnya, karbohidrat dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.


Glukosa
Glukosa adalah salah satu monosakarida sederhana yang
mempunyai rumus molekul C6H12O6. Kata glukosa diambil dari bahasa
Yunani yaitu glukus yang berarti manis, karena glukosa mempunyai
rasa manis. Glukosa merupakan suatu aldoheksosa yang mempunyai
sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Glukosa
memegang peranan yang sangat penting dalam dunia biologi, antara
lain sebagai sumber energi dan intermediet metabolisme. Glukosa
merupakan salah satu produk fotosintesis dan merupakan bahan bakar




respirasi seluler dan banyak terdapat pada buah-buahan.
Amilum
Amilum (pati) merupakan suatu polisakarida yang dihasilkan
dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara
dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam bahan
makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari
teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum
memiliki rumus molekul C6H10O5. Pada umumnya, amilum terdapat
pada makanan pokok seperti beras, roti, sagu, kentang, ubi, dan lainlain.

Protein
Protein merupakan makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih
polimer. Setiap polimer tersusun atas monomer yang disebut asam amino.

3

Masing-masing asam amino mengandung satu atom karbon yang mengikat
satu atom hidrogen, satu gugus amin, satu gugus karboksil, dan lain-lain
(gugus R). Protein menyusun kurang lebih 50% berat kering organisme.
Secara umum, protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pelindung

tubuh.
Menurut sumbernya, protein dikelompokkan menjadi dua, yaitu
protein yang berasal dari hewan (protein hewani) dan protein yang berasal
dari tumbuhan (protein nabati). Protein hewani dapat diperoleh dari
daging, ikan, susu, dan telur. Protein nabati dapat diperoleh dari padipadian, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran.
Lemak
Lemak atau lipid adalah zat organic hidrofobik yang dapat larut
dalam pelarut organik, seperti kloroform, eter, dan benzen. Lemak
memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai pembawa zat-zat makanan
yang esensial, sebagai sumber energi yang paling besar, melindungi alatalat tubuh yang lunak, dan sebagai bahan penyusun membran sel.
Berdasarkan komposisi kimianya, lemak dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu lemak sederhana, lemak campuran dan derivat lemak.
Berdasarkan ikatan kimianya, lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu
asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak jenuh berasal
dari lemak hewani, misalnya mentega dan gajih. Asam lemak tidak jenuh
berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng, minyak kedelai, dan
minyak jagung.
Uji bahan makanan yang dilakukan menggunakan reagen Benedict,
reagen biuret, reagen Lugol, dan kertas buram.
Reagen Benedict

Reagen Benedict (Benedict’s reagent) adalah larutan kimia yang
digunakan untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi.

4

Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa
disakarida, seperti laktosa dan maltosa. Reagen Benedict akan bereaksi
dengan gugus aldehid, kecuali dalam gugus aromatik dan alpha hidroksi
keton. Karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi, fruktosa
akan berubah menjadi glukosa dan maltosa dalam suasana basa
memberikan hasil positif (+) dengan pereaksi Benedict karena memiliki
gugus alpha hidroksi keton. Apabila suatu sampel yang ditetesi reagen
Benedict berubah warna menjadi merah bata, sampel tersebut mengandung
gula pereduksi.
Reagen biuret
Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk
pada pemanasan dua molekul urea. Ion Cu2+ dari pereaksi biuret dalam
suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida
yang menyusun protein dan membentuk senyawa kompleks berwarna
ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau

lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. Apabila suatu
sampel yang ditetesi reagen biuret berubah warna menjadi ungu, sampel
tersebut mengandung protein.
Reagen Lugol
Iodium Lugol (Lugol’s iodine) adalah suatu larutan dari unsur
iodium dan kalium iodida dalam air. Larutan iodium Lugol sering
digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk desinfeksi darurat air
minum, dan sebagai reagen untuk melacak pati atau amilum dalam uji
rutin laboratorium dan medis. Penggunaan tersebut mungkin karena
larutan ini merupakan sumber dari unsur iodium bebas yang efektif, yang
mudah dihasilkan dari ekuilibrasi antara molekul-molekul unsur iodium
dan ion triodida dalam larutan tersebut. Apabila suatu sampel yang ditetesi
reagen Lugol berubah warna menjadi biru tua, sampel tersebut
mengandung amilum.

5

BAB II
METODE PENELITIAN


6

Alat dan Bahan
Alat








Tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi
Lampu spiritus
Beaker glass
Pipet tetes
Rak tabung reaksi
Mortar (lumpang) dan pestle (alu)


Bahan










Tahu
Larutan glukosa
Larutan amilum
Larutan protein
Reagen Benedict
Reagen biuret (NaOH dan CuSO4)
Reagen Lugol
Aquades
Kertas buram


Cara Kerja
1. Buatlah larutan standar dalam tabung reaksi sebagai berikut.
a. Larutan glukosa + 16 tetes reagen Benedict,

kemudian

masukkanlah ke dalam beaker glass yang berisi air mendidih.
Tunggulah sampai warnanya berubah menjadi merah bata.
b. Larutan amilum + 8 tetes reagen lugol, kemudian tunggulah sampai
warnanya berubah menjadi biru tua.
c. Larutan protein + 8 tetes NaOH + 8 tetes CuSO4, kemudian
tunggulah sampai warnanya berubah menjadi ungu.

7

2. Haluskanlah tahu dengan mortar dan pestle, kemudian tambahkan aquades
secukupnya.
3. Masukkanlah larutan tahu tersebut masing-masing ke dalam tabung reaksi
sebagai berikut.

a. Larutan tahu + 16 tetes reagen Benedict, kemudian masukkanlah
ke dalam gelas beaker yang berisi air mendidih.
b. Larutan tahu + 8 tetes reagen lugol.
c. Larutan tahu + 8 tetes NaOH + 8 tetes CuSO4.
4. Amatilah semua perubahan warna yang terjadi pada larutan tahu goreng
pada langkah kerja nomor 3. Bandingkan dengan warna larutan kerja
standar yang telah dibuat pada langkah kerja nomor 1.
5. Untuk menguji kandungan lemak, tempelkan tahu yang telah dihaluskan
pada kertas buram. Amatilah perubahan yang terjadi. Jika kertas buram
berubah warna menjadi transparan, berarti tahu tersebut mengandung
minyak atau lemak.

BAB III
PEMBAHASAN

Tabel Hasil Pengamatan
Bahan
Makana

Benedict

Perlakuan
Biuret
Lugol

Kertas

Kandungan
G P A L

Ket.

Buram

n
Tahu

Larutan

Larutan

Larutan

Kertas

goreng

tidak

berubah

tidak

menjadi

8

-



-

 Tahu
sudah

berubah

warna

berubah

transpa-

digo-

warna

menjadi

warna

ran

reng

menjadi

ungu

menjadi

merah

biru tua

bata
Keterangan: G = Glukosa

A = Amilum

P = Protein

L = Lemak/Minyak

Analisis Hasil Pengamatan
1. Larutan tahu yang diberi reagen Benedict dan dipanaskan tidak
menunjukkan adanya perubahan warna atau tetap berwarna putih,
sedangkan larutan standar glukosa dengan reagen Benedict berwarna
merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa larutan tahu tidak mengandung
glukosa.
2. Larutan tahu yang diberi reagen biuret berubah warna menjadi ungu,
sedangkan larutan standar protein dengan reagen biuret juga berwarna
ungu. Hal ini menunjukkan bahwa larutan tahu mengandung protein.
3. Larutan tahu yang diberi reagen Lugol tidak menunjukkan adanya
perubahan warna atau tetap berwarna putih, sedangkan larutan standar

9

amilum dengan reagen Lugol berwarna biru tua. Hal ini menunjukkan
bahwa larutan tahu tidak mengandung amilum.
4. Tahu yang dioleskan pada kertas buram mengubah warna kertas buram
tersebut menjadi transparan. Hal ini menunjukkan bahwa larutan tahu
mengandung lemak atau minyak.

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Tahu yang diuji mengandung protein dan lemak/minyak,
karena tahu sudah digoreng.
2. Tahu yang diuji tidak mengandung glukosa dan amilum.

10

Saran
Adapun saran ditujukan kepada siswa agar dapat berhati-hati dan teliti
saat melakukan percobaan, terutama pada saat membuat larutan.

Daftar Pustaka
Ansari. 2014. Apa Itu Larutan Lugol?. [Online]. Tersedia:
http://habibana.staff.ub.ac.id/2014/06/30/pengertian-karbohidrat-klasifikasikarbohidrat-dan-metabolisme-karbohidrat/ [23 Januari 2015].
Anonim. 2012. Tes Biuret. [Online.] Tersedia:
http://cakrabuwana.blogspot.com/2012/03/tes-biuret.html [23 Januari 2015].
Anonim. 2011. Uji Benedict. [Online]. Tersedia:
http://quikymedia.blogspot.com/2011/04/praktikum-kimia-uji-benedict.html [23
Januari 2015].
Aryulina, Diah dkk. 2004. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta:
Penerbit Erlangga.

11

Endrawati, Heni. 2014. Glukosa. [Online]. Tersedia:
http://habibana.staff.ub.ac.id/2014/08/08/glukosa/ [23 Januari 2015].
Endrawati, Heni. 2014. Pengertian Karbohidrat, Klasifikasi Karbohidrat
dan Metabolisme Karbohidrat. [Online]. Tersedia:
http://habibana.staff.ub.ac.id/2014/06/30/pengertian-karbohidrat-klasifikasikarbohidrat-dan-metabolisme-karbohidrat/ [23 Januari 2015].
Oktora, Eltracyta. 2012. Amilum atau Amilosa. [Online]. Tersedia:
http://eltracytaocktora.blogspot.com/2012/09/amilum-atau-amilosa.html [23
Januari 2015].

LAMPIRAN

Alat dan Bahan

12

Saat Praktikum

13

Perbandingan Warna Larutan
Larutan standar

Larutan glukosa + reagen Benedict

Larutan amilum + reagen Lugol

Larutan bahan makanan

14

Larutan protein + reagen biuret

Larutan tahu + reagen Benedict

Larutan tahu + reagen Lugol

15

Larutan tahu + reagen biuret