UJI ANALISIS VARIAN ANAVA 1 JALUR PERBED

UJI ANALISIS VARIAN (ANAVA) 1 JALUR PERBEDAAN KAPASITAS JALAN
BERDASARKAN VOLUME KENDARAAN
Delina Anatya
1

Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Pasundan,delinaanatya27@gmail.com

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Pasundan Bandung.
Jl. Dr. Setiabudi. No. 193, Kota Bandung.

I.

Pendahuluan
Jalan merupakan sarana transportasi darat yang sangat penting bagi masyarakat

untuk berhubungan antara daerah yang satu ke daerah yang lain, selain itu juga untuk
memperlancar kegiatan perekonomian, dan aktivitas sehari-hari masyarakat. Dengan
semakin pesatnya pertumbuhan penduduk, berkembangnya dunia transportasi
mengakibatkan semakin banyak jumlah kendaraan yang tersebar di jalan untuk itu
diperlukan sarana dan prasarana transportasi untuk menunjang kebutuhan masyarakat
sehingga timbulnya kenyamanan dalam berlalu lintas, Sebaliknya jika sarana dan

prasarana kurang memadai seringkali menimbulkan kemacetan. Kemacetan lalu lintas
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara peningkatan kepemilikan kendaraan dan
pertumbuhan prasarana jalan yang tersedia serta kapasitas efektif ruas jalan yang ada
lebih kecil dari kapasitas jalan yang direncanakan akibat adanya hambatan di tepi jalan.
Kapasitas didalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia didefinisikan sebagai arus
maksimum yang melewati suatu titik pada jalan bebas hambatan yang dapat
dipertahankan persatuan jam dalam kondisi yang berlaku. Untuk jalan bebas
hambatan tak terbagi, kapasitas adalah arus maksimum dua-arah (kombinasikedua
arah), untuk jalan bebas hambatan terbagi kapasitas adalah arus maksimumper lajur.
Pada saat arus rendah kecepatan lalu lintas kendaraan bebas tidak adagangguan
dari kendaraan lain, semakin banyak kendaraan yang melewati ruas jalan, kecepatan
akan semakin turun sampai suatu saat tidak bisa lagi arus/volumelalu lintas bertambah,
di sinilah kapasitas terjadi. Setelah itu arus akan berkurangterus dalam kondisi arus
yang dipaksakan sampai suatu saat kondisi macet total,arus tidak bergerak dan
kepadatan tinggi.
Volume lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang didefinisikan sebagai jumlah
kendaraan yang lewat pada suatu titik ruas jalan atau pada suatu lajur selama interval
waktu tertentu. Satuan dari volume secara sederhana adalah kendaraan. Walaupun
dapat dinyatakan dengan cara lain yaitu satuan mobil penumpang (smp) tiap satu satuan


waktu. 1. Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) Satuan LHR adalah kendaraan perhari
atau smp perhari. Lalu lintas harian rata-rata (LHR) sering digunakan sebagai dasar
untuk perencanaan jalan raya dan pengamatan secara umum dan kecenderungan pola
perjalanan. Volume harian dinyatakan dalam satuan kendaraan perhari atau smp
perhari. LHR didapatkan dengan cara pengamatan volume lalu lintas selama 24 jam
pada suatu ruas jalan tertentu. pengamatan dilakukan dalam 6 beberapa hari kemudian
hasilnya dirata-ratakan sehingga menjadi lalu lintas harian rata-rata. Apabila
pengamatan tersebut dilakukan selama satu tahun penuh (365 hari) maka dapat di
peroleh lalu lintas harian rata-rata (LHRT) dengan menjumlahkan seluruh hasil
pengamatan dalam satu tahun dibagi 365 hari. 2. Volume Volume adalah banyaknya
kendaraan yang lewat pada suatu arus jalan selama satu satuan waktu jam. Namun
demikian pengamatan lalu lintas yang biasanya untuk mengetahui terjadinya volume
jam puncak (VJP) sepanjang jam kerja baik itu pagi, siang maupun sore. Biasanya
volume jam puncak diukur untuk masing-masing arah secara terpisah. VJR = LHR x
VJR = Volume rancangan berdasarkan arah (smp/hari) LHR = Lalu lintas Harian Ratarata (smp/hari) K = Proporsi lalu lintas harian yang terjadi selama jam puncak F =
Variasi tingkat lalu lintas per 15 menit dalam satu jam (Hendarsin Shirley L, 2000)
II.
Teori
a. Kapasitas Jalan
Menurut Suwardi (2010) dalam Gea dan Harianto (2011) kinerja ruas jalan

adalah kemampuan ruas jalan untuk melayani kebutuhan arus lalu lintas sesuai
dengan fungsinya yang dapat diukur dan dibandingkan dengan standar tingkat
pelayanan jalan. Nilai tingkat pelayanan jalan dijadikan sebagai parameter kinerja
ruas jalan.
Kapasitas jalan adalah kapasitas suatu ruas jalan dalam satu sistem jalan raya
adalah jumlah kendaraan maksimum yang memiliki kemungkinan yang cukup
untuk melewati ruas jalan tersebut (dalam satu maupun dua arah ) dalam periode
waktu tertentu dan dibawah kondisi jalan dan lalu lintas yang umum (Oglesby dan
Hicks, 1990). Menurut MKJI (1997) kapasitas adalah arus lalu lintas maksimum
yang dapat dipertahankan pada kondisi tertentu (geometri, distribusi arah,
komposisi lalu lintas, dan faktor lingkungan).
b. Volume Kendaraan
Volume lalu lintas adalah banyaknya kendaraan yang melewati suatu titik
pengamatan dalam satuan waktu (hari, jam, menit). Satuan volume lalu lintas
umumnya dipergunakan sehubunngan dengan penentuan jumlah dan lebar lajur

adalah: Lalu Lintas Harian Rata-rata, Volume jam perencanaan, dan Kapasitas
(Sukirman, 1994).
Menurut Sukirman (1994), volume lalu lintas menunjukan jumlah kendaraan
yang melintasi satu titi pengamatan dalam satu satuan waktu (hari, jam, menit).

Sehubungan dengan penentuan jumlah dan lebar jalur, satuan volume lalu lintas
yang umum dipergunakan adalah lalu lintas harian rata-rata, volume jam
perencanaan dan kapasitas. Jenis kendaraan dalam perhitungan ini diklasifikasikan
dalam 3 macam kendaraan yaitu : 1. Kendaraan Ringan (Light Vechicles = LV)
Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4 roda (mobil penumpang), 2. Kendaraan
berat ( Heavy Vechicles = HV) Indeks untuk kendaraan bermotor dengan roda lebih
dari 4 ( Bus, truk 2 gandar, truk 3 gandar dan kombinasi yang sesuai), 3. Sepeda
motor (Motor Cycle = MC) Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 2 roda.
Kendaraan tak bermotor (sepeda, becak dan kereta dorong), parkir pada badan jalan
dan pejalan kaki anggap sebagai hambatan samping.
Data jumlah kendaraan kemudian dihitung dalam kendaraan/jam untuk setiap
kendaraan, dengan faktor koreksi masing-masing kendaraan yaitu : LV=1,0; HV =
1,3; MC = 0,40 Arus lalu lintas total dalam smp/jam adalah : Qsmp = (emp LV ×
LV + emp HV × HV + emp MC × MC) ……………... (3-1) Keterangan: Q :
volume kendaraan bermotor ( smp/jam) EmpLV : nilai ekivalen mobil penumpang
untuk kendaraan ringan EmpHV : nilai ekivalen mobil penumpang untuk kendaraan
berat EmpMC : nilai ekivalen mobil penumpang untuk sepeda motor LV : notasi
untuk kendaraan ringan HV :notasi untuk kendaraan berat MC :notasi untuk sepeda
motor
Uji Anava 1 Jalur

a. Pengertian
Anava atau anova adalah anonim dari analisis varian terjemahan dari analysis of
variance, sehingga banyak orang menyebutnya dengan anova . Anova
merupakan bagian dari metoda analisis statistika yang tergolong analisis
komparatif (perbandingan) lebih dari dua rata-rata. Anava atau Anova adalah
sinonim dari analisis varians terjemahan dari analysis of variance, sehingga
banyak orang menyebutnya dengan anova.ANAVA dapat juga dipahami sebagai
perluasan dari uji-t sehingga penggunaannya tidak terbatas pada pengujian
perbedaan dua buah rata-rata populasi, namun dapat juga untuk menguji

perbedaan tiga buah rata-rata populasi atau lebih sekaligus.Dinamakan analisis
varians satu arah, karena analisisnya menggunakan varians dan data hasil
pengamatan merupakan pengaruh satu faktor.Dari tiap populasi secara
independen kita ambil sebuah sampel acak, berukuran n1 dari populasi kesatu, n2
dari populasi kedua dan seterusnya berukuran nk dari populasi ke k. Data sampel
akan dinyatakan dengan Yij yang berarti data ke-j dalam sampel yang diambil
dari populasi ke-i.
b. Langkah Uji Analisis Varian (Anava) 1 jalur
Dasar pengambilan keputusan uji Analisis Varian (Anava) 1 jalur
melalui SPSS dan perhitungan yaitu dengan melihat nilai signifikansi

(Sig.) dan Fhitung pada hasil uji linieritas.
Keterangan: α merupakan taraf signifikansi, misalnya α = 0,05.
III.

Aplikasi Dalam SPSS

A. Signifikasi Secara Teoritikal
Pengujian pada SPSS dengan menggunakan uji anava 1 jalur dengan pada
taraf signifikansi 0,05.
B. Dasar Pengambilan Keputusan:
C. Contoh Kasus:
Seorang perencana melakukan penelitian yang berjudul “ perbeaan
kapasitas jalan berdasarkan volume kendaraan”. Dimana kpsitas jalan sebagai
variabel terikat bertipe data kuantitatif atau numerik. Sedangkan volume
kendaraan sebagai variabel bebas berskala data kualitatif atau kategorik. Yaitu
dengan 3 kategori: mobil, motor, dan lainnya.
IV. Hasil dan Pembahasan
A. Tahapan Pengerjaan
Berikut merupakan langkah-langkah dalam menggunakan Uji anava 1 jalur pada SPSS,
diantaranya:


Buka SPSS

Buka Tab Variabel View, buat 2 variabel: kapasitas jalan dan volume kendaraan.

Ubah Type kapasitas jalan ke”Numeric”, decimals “0”, beri label
“kapasitas
jalan”, ubah measure menjadi “nominal” dan isi value dengan kategori: 1= mobil, 2=motor,
dan 3=lainnya.

Ubah Type volume kendaraan ke “Numeric”, Decimals “0”, beri label “volume
kendaraan”, ubah measure menjadi “scale”



Buat Data View dan isikan 24 responden sebagai berikut:

 Pada menu, pilih Analyze, Compare Means, One-Way ANOVA, sampai muncul
jendela One-Way ANOVA seperti di bawah ini:



Pilih variabel “volume kendaraan” lalu masukan ke kotak “Dependent List”
kemudian pilih variabel “kapasitas jalan” lalu masukan ke kotak “Factor”. Sehingga
nampak seperti di bawah ini :


Klik tombol options akan muncul jendela ini: centang “Descriptive” dan
“Homogenity of variance test”


Klik Continue

Masih dijendela One Way ANOVA, klik tombol Post Hoc, sampai
muncul jendela ini: Centang Bonferroni dan Games-Howell serta biarkan
significance level= 0,05


Klik Continue

Lalu klik OK dan lihatlah hasil!

Hasil terlihat sebagai berikut:

Interprestasi uji ANOVA
Interprestasi hasil uji anova diatas adalah sebagai berikut:
 Dari tabel Descriptives nampak bahwa responden yang memakai mobil
rata-rata volume kendaraan sebesar 448,13 , motor rata-rata volumenya
adalah 558,13 , dan lainnya rata-rata volumenya 578,50. Selanjutnya untuk
melihat uji kita lihat ditabel ANOVA.
 Sebelum melanjutkan uji perlu diingat bahwa salah satu asumsi anova
adalah variansinya sama. Dari tabel test of Homogeneity of Variances
terlihat bahwa hasil uji menunjukan bahwa varian ketiga kelompok tersebut
sama (P-value=0,009), sehingga uji Anova valid untuk menguji hubungan ini.
 Selanjutnya untuk melihat apakah ada perbedaan pendapat dari ketiga
kelompok kendaraan tesebut. Kita lihat tabel Anova, dari tabel itu pada kolom
sig. Diperoleh nilai P (P-value)= 0,003. Dengan demikian pada taraf nyata =
0,05 kita menerima Ho, sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah tidak
ada perbedaan yang bermakna rata-rata volume kendaraan berdasarkan ketiga
kelompok pekerjaan tersebut.
Interprestasi uji ANOVA : Post Hoc
 Jika hasil uji menunjukan Ho gagal ditolak (tidak ada perbedaan), maka uji

lanjut (Post Hoc Test) tidak dilakukan.