LAPORAN PRAK TIKUM PERLAKUAN MEKANIK
LAPORAN PRAKTIKUM PERLAKUAN MEKANIK
FILTER TESTING UNIT
Dosen Pembimbing
: Dr. Ir. H. Bintang Iwhan
Moehady, M.Sc
Tanggal Praktikum
Oleh : Kelompok III
: 11 Maret 2014
Oleh : Kelompok V
Kelas: 2A - TKPB
Anastasia Natalisa
(121424008)
Andri Rismantara
(121424009)
Anissa Trisakti S
(121424010)
Apit Rian Saputra
(121424011)
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
I.
TUJUAN
1. Menghitung tahanan spesifik ampas (α)
2. Menghitung tahanan ampas (Rc)
3. Menghitung tahanan filter medium (Rm)
dV
4. Menghitung laju filtrasi filtrat ( dt )
5. Menghitung waktu filtrasi selama satu siklus (t)
II.
LANDASAN TEORI
II.1Filtrasi
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan
terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana hingga
pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran
yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat
justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang. Di
dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari hanya sekedar
jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa
pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan,
kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau
tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan
kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan, beberapa
jenis akan dijelaskan di bawah ini.
Prinsip filtrasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
s lu r r y
C a k e (a m p a s )
P
m e d iu m filte r
f ilt r a t
Pada awalnya suspensi mengalir melalui medium filter, filtrat yang dihasilkan
mempunyai laju alir besar tetapi kualitas filtrat tidak begitu jernih. Seiring dengan
terbentuknya cake (padatan tertahan) maka laju filtrat makin menurun tetapi kualitas
filtrat semakin jernih, hal itu disebabkan cake yang terbentuk berfungsi juga sebagai
penyaring. Lapisan cake yang terbentuk akan semakin tebal mengakibatkan laju filtrat
makin kecil, oleh karena itu pada ketebalan tertentu harus dilakukan proses
pengambilan cake.
Laju
Waktu
Agar suspensi bisa mengalir melalui medium filter maka dibutuhkan
perbedaan tekanan yang signifikan. Ada dua cara yang dapat dilakukan : pertama
suspensi dipompa (tekanan fluida sebelum medium filter lebih tinggi) atau cara kedua
ruang filtratnya divakumkan sehingga suspensi tertarik menuju ruang filtrat melalui
medium filter.
S u s p e n s i ( s lu r r y )
c a k e (a m p a s )
m e d iu m f ilte r
ke pom pa vakum
f ilt r a t
II.2Filter Testing Unit
Salah satu peralatan filtrasi batch yang penting adalah Filter Testing Unit, yang
ditunjukkan oleh gambar, terdiri dari frame berisi filter media (filter cloth). Filter
Testing Unit bergantung pada luas filter dan tekanan vakum yang digunakan. Umpan
slurry di pompa dengan pompa peristaltik dan dialirkan melalui filter dalam tangki
yang di vakum dan padatan menempel pada media filter. Satu siklus proses filtrasi
sudah selesai, apabila pori-pori media filter pada frame sudah penuh (tertutup) oleh
padatan.
II.3Dasar teori Proses Filtrasi Batch pada Tekanan Konstan
dt
μ α Cs
μ Rm
dV = A 2 ( −∆ P ) V + A ( −∆ P ) =Kp+ B
(SI) (2-1)
Dimana : Kp dalam (s/m6) (SI) dan B dalam (s/m3) (SI)
Kp=
μ α Cs
A2 (−∆ P )
(SI) (2-2)
B=
μ Rm
A(−∆ P)
(SI) (2-3)
Keterangan :
t
= waktu filtrasi ( s )
V
= volume filtrat yang dihasilkan saat t ( m3 )
= koefisien tahanan cake (m/kg)
Rm
= koefisien medium filter ( m-1)
μ
= viskositas filtrat (Pa s atau kg/m s )
A
= luas total medium filter ( m2)
ΔP
= perbedaan tekanan ( N/ m2 atau kg/m s2 )
Cs
= konsentrasi slurry ( kg/m3 )
Grafik hubungan ∆t/∆V terhadap V rata-rata
Slope = Kp
dt s
dV ( m3 )
intercept =B
Volume filtrat rata-rata
V 1+V 2
V´ =
(m³)
2
Untuk tekanan konstan, α konstan dan cake yang tidak dapat dimampatkan
(incompressible), maka variabelnya hanya V dan t, sehingga integrasi :
t
V
∫ dt=∫ ( Kp .V + B ) dV
0
0
(2-4)
t=
Kp 2
V +B.V
2
(2-5)
t Kp
=
V +B
V
2
(2-6)
dV
II.4Laju Filtrasi ( dt )
Variabel-variabel yang mempengaruhi laju filtrasi :
Perbedaan Tekanan aliran umpan masuk dan tekanan filtrat keluar (-∆P)
Viskositas cairan (µ)
Luas media filter / frame (A)
Tahanan cake (Rc) dan tahanan medium filter (Rm)
Laju Filtrasi :
A(−∆ P)
dV
=
dt ( Rc+ Rm) μ
(2-7)
III.
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
1. Seperangkat alat filter testing unit
2. Kertas saring
3. Pompa vakum
4. Jangka sorong
5. Stopwatch
6. Ember plastik
7. Gelas Ukur
8. Kertas timbang
9. Neraca teknis
10. Tachometer
3.2 Bahan
1. Air (H2O) 6 liter
2. Kapur (CaCO3) 300 gram
IV.
PROSEDUR PERCOBAAN
1) Pembuatan slurry
masukkan
6 liter air ke dalam
tangki umpan
berpengaduk
masukkan 300 gram
kapur dan nyalakan
motor pengaduk
(± 400-450 rpm)
aduk hingga terbentuk
slurry yang homogen
2) Proses dalam Filter Testing Unit
Pasang kertas saring
diatas flter glass,
lalu letakkan pada
peralatan FTU.
Rapatkan sekrup,
periksa sambungan
gasket, tangki
pengaduk, pompa
peristaltik, dan unit
penampung.
Pastikan tidak ada
kebocoran.
Atur tekanan vakum
yang dikehendaki.
Hidupkan pompa
peristaltik
Ukur ketebalan cake
dan timbang cake.
Buka Filter glass
yang dipasang.
Hentikan proses
fltrasi setelah
umpan habis.
Catat waktu setiap
0,5 L
(dan
kelipatannya) fltrat
yang diperoleh.
PENGOLAHAN DATA
Jari – jari kertas saring
= 24cm = 0,24 m
Luas total medium filter
= π . r2
= π . (0,24 m)2
= 0,18 m2
Viskositas filtrat air
= 1000 kg/m s
Berat tepung
= 300 gram = 0,3 kg
Volume air
= 6 liter = 0,006 m3
0,3 kg
= 0,006 m ³
Konsentrasi slurry
= 50 kg / m3
(-∆P) (bar)
Waktu
(s)
0
302
1336
1855
2242
2723
-0.03
-0.10
-0.12
-0.12
-0.12
Vol fltrat
Vol fltrat bocor
Vol total
t/V
(m³)
0
0.005
0.010
0.015
0.020
0.025
(m³)
0
0.0045
0.0049
0.0051
0.0064
0.0074
(m³)
0
0.010
0.0149
0.0201
0.0264
0.0324
(s/m³)
0
31789.47
89664.43
92288.56
84924.24
84043.21
Grafik hubungan t/V terhadap V
100000
f(x) = 2730443.02 x + 16775.86
R² = 0.69
90000
80000
70000
t/V (s/m³)
V.
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
0
0.01
0.01
0.02
0.02
0.03
Vol total (m³)
Linear ()
0.03
0.04
t Kp
Persamaan grafik t/V vs V pada ∆P tetap → V = 2 V + B
Persamaan grafik t/V vs V
y = 3E+06x + 16776
Kp
Slope
= 2
Kp
3x106
= 2
Kp
= 6x106 s/m6
Intersep (B)
= 16776
a. Mencari tahanan spesifk ampas (α)
Pada −∆ P=¿ -0,12 bar = 1,2x104 kg/ms2
A 2 (−∆ P ) Kp
=α
μ Cs
¿¿
233280 x 104
kg
m5 s
kg 2
5 x 10 4
m s
=α
4
α = 46656 m/kg
Pada −∆ P=¿ -0,1 bar = 1x104 kg/ms2
A 2 (−∆ P ) Kp
=α
μ Cs
¿¿
kg
m5 s
=α
2
4 kg
5 x 10 4
m s
1944 x 106
α = 38880 m/kg
Pada −∆ P=¿ -0,03 bar = 3x103 kg/ms2
A 2 (−∆ P ) Kp
=α
μ Cs
¿¿
kg
m5 s
=α
kg2
5 x 10 4 4
m s
5832 x 10 5
α = 11664 m/kg
b. Mencari tahanan cake (Rc)
Pada α(-∆ P=0,12 ¯¿ )= 46656 m/kg
Rc =
Rc =
α . Cs .V
A
46656
m
kg
× 50 3 × 0,0324 m 3
kg
m
0,18 m2
Rc = 419904 m-1
Pada α(-∆ P=0,1 ¯¿ )= 38880 m/kg
Rc =
Rc =
α . Cs .V
A
38880
m
kg
×50 3 ×0,0324 m3
kg
m
0,18 m2
Rc = 349920 m-1
Pada α(-∆ P=0,03 ¯¿)= 11664 m/kg
Rc =
Rc =
α . Cs .V
A
11664
m
kg
×50 3 × 0,0324 m3
kg
m
0,18 m2
Rc = 104976 m-1
c. Mencari tahanan media flter (Rm)
Pada -∆P = -0,12 bar = 0,12x105 kg/ms2
BA (−∆ P)
μ
Rm
=
Rm
= (16776 s/m3)(0,18 m2)(0,12x105 kg/ms2)
(1x103 kg/ms)
Rm
= 36236,16 m-1
Pada -∆P = -0,1 bar = 0,1x105 kg/ms2
BA (−∆ P)
μ
Rm
=
Rm
= (16776 s/m3)(0,18 m2)(0,1x105 kg/ms2)
(1x103 kg/ms)
Rm
= 30196,8 m-1
Pada -∆P = -0,03 bar = 0,03x105 kg/ms2
BA (−∆ P)
μ
Rm
=
Rm
= (16776 s/m3)(0,18 m2)(0,03x105 kg/ms2)
(1x103 kg/ms)
Rm
= 9059,04 m-1
d. Mencari waktu fltrasi
t=
Kp 2
V + BV
2
6 x 106
t= 2 (0,0324)2 +(16776 × 0,0324)
t=3149+543,54
t=3692,54 s
e. Mencari laju fltrasi
Pada -∆P = -0,12 bar = 0,12x105 kg/ms2
A ( −∆ P )
dV
dt = ( Rc+ Rm ) μ
dV
0,18 m2 ×0,12 x 105 kg /m s2
=
dt ( 419904 m−1 +36236,16 m−1 ) 1000 kg /ms
dV
2160 kgm/s 2
dt = 456140160 kg /m2 s
3
dV
−6 m
=4,735
×10
dt
s
Pada -∆P = -0,1 bar = 0,1x105 kg/ms2
A ( −∆ P )
dV
dt = ( Rc+ Rm ) μ
dV
0,18 m 2 × 0,1 x 105 kg/m s 2
=
dt ( 349920m −1 +30196,8 m−1 ) 1000 kg /ms
dV
1800 kgm/ s2
=
dt 380116800 kg /m2 s
3
dV
−6 m
=4,735
×10
dt
s
Pada -∆P = -0,03 bar = 0,03x105 kg/ms2
A ( −∆ P )
dV
dt = ( Rc+ Rm ) μ
dV
0,18 m 2 ×0,03 x 105 kg /m s2
=
dt ( 104976 m−1 + 9059,04 m−1 ) 1000 kg /ms
dV
540 kgm/ s2
=
dt 114035040 kg /m2 s
3
dV
−6 m
=4,735
×10
dt
s
VI.
PEMBAHASAN
Pembahasan oleh Anastasia Natalisa (121424008)
Pembahasan oleh Andri Rismantara (121424009)
Pembahasan oleh Anissa Trisakti S (121424010)
Pembahasan oleh Apit Rian Saputra (121424011)
VII.
KESIMPULAN
-∆P
( kg/m.s2)
0,12 x 105
0,1 x 105
0,03 x 105
Kp
6 x 106
6 x 106
6 x 106
B
α
Rc
Rm
Laju filtrasi
16776
16776
16776
( m/kg)
46656
38880
11664
(m-1)
419904
349920
104976
( m-1)
36236,16
30196,8
9059,04
(m3/s)
4,735 x 10-6
4,735 x 10-6
4,735 x 10-6
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, Christie.J, 1983, “Transport Process and Unit Operation”, Ally and
Bacon,Inc, United State of America
http://www.scribd.com/doc/79573617/Filter-Testing-Unit
FILTER TESTING UNIT
Dosen Pembimbing
: Dr. Ir. H. Bintang Iwhan
Moehady, M.Sc
Tanggal Praktikum
Oleh : Kelompok III
: 11 Maret 2014
Oleh : Kelompok V
Kelas: 2A - TKPB
Anastasia Natalisa
(121424008)
Andri Rismantara
(121424009)
Anissa Trisakti S
(121424010)
Apit Rian Saputra
(121424011)
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
I.
TUJUAN
1. Menghitung tahanan spesifik ampas (α)
2. Menghitung tahanan ampas (Rc)
3. Menghitung tahanan filter medium (Rm)
dV
4. Menghitung laju filtrasi filtrat ( dt )
5. Menghitung waktu filtrasi selama satu siklus (t)
II.
LANDASAN TEORI
II.1Filtrasi
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan
terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana hingga
pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran
yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat
justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang. Di
dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari hanya sekedar
jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa
pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan,
kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau
tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan
kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan, beberapa
jenis akan dijelaskan di bawah ini.
Prinsip filtrasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
s lu r r y
C a k e (a m p a s )
P
m e d iu m filte r
f ilt r a t
Pada awalnya suspensi mengalir melalui medium filter, filtrat yang dihasilkan
mempunyai laju alir besar tetapi kualitas filtrat tidak begitu jernih. Seiring dengan
terbentuknya cake (padatan tertahan) maka laju filtrat makin menurun tetapi kualitas
filtrat semakin jernih, hal itu disebabkan cake yang terbentuk berfungsi juga sebagai
penyaring. Lapisan cake yang terbentuk akan semakin tebal mengakibatkan laju filtrat
makin kecil, oleh karena itu pada ketebalan tertentu harus dilakukan proses
pengambilan cake.
Laju
Waktu
Agar suspensi bisa mengalir melalui medium filter maka dibutuhkan
perbedaan tekanan yang signifikan. Ada dua cara yang dapat dilakukan : pertama
suspensi dipompa (tekanan fluida sebelum medium filter lebih tinggi) atau cara kedua
ruang filtratnya divakumkan sehingga suspensi tertarik menuju ruang filtrat melalui
medium filter.
S u s p e n s i ( s lu r r y )
c a k e (a m p a s )
m e d iu m f ilte r
ke pom pa vakum
f ilt r a t
II.2Filter Testing Unit
Salah satu peralatan filtrasi batch yang penting adalah Filter Testing Unit, yang
ditunjukkan oleh gambar, terdiri dari frame berisi filter media (filter cloth). Filter
Testing Unit bergantung pada luas filter dan tekanan vakum yang digunakan. Umpan
slurry di pompa dengan pompa peristaltik dan dialirkan melalui filter dalam tangki
yang di vakum dan padatan menempel pada media filter. Satu siklus proses filtrasi
sudah selesai, apabila pori-pori media filter pada frame sudah penuh (tertutup) oleh
padatan.
II.3Dasar teori Proses Filtrasi Batch pada Tekanan Konstan
dt
μ α Cs
μ Rm
dV = A 2 ( −∆ P ) V + A ( −∆ P ) =Kp+ B
(SI) (2-1)
Dimana : Kp dalam (s/m6) (SI) dan B dalam (s/m3) (SI)
Kp=
μ α Cs
A2 (−∆ P )
(SI) (2-2)
B=
μ Rm
A(−∆ P)
(SI) (2-3)
Keterangan :
t
= waktu filtrasi ( s )
V
= volume filtrat yang dihasilkan saat t ( m3 )
= koefisien tahanan cake (m/kg)
Rm
= koefisien medium filter ( m-1)
μ
= viskositas filtrat (Pa s atau kg/m s )
A
= luas total medium filter ( m2)
ΔP
= perbedaan tekanan ( N/ m2 atau kg/m s2 )
Cs
= konsentrasi slurry ( kg/m3 )
Grafik hubungan ∆t/∆V terhadap V rata-rata
Slope = Kp
dt s
dV ( m3 )
intercept =B
Volume filtrat rata-rata
V 1+V 2
V´ =
(m³)
2
Untuk tekanan konstan, α konstan dan cake yang tidak dapat dimampatkan
(incompressible), maka variabelnya hanya V dan t, sehingga integrasi :
t
V
∫ dt=∫ ( Kp .V + B ) dV
0
0
(2-4)
t=
Kp 2
V +B.V
2
(2-5)
t Kp
=
V +B
V
2
(2-6)
dV
II.4Laju Filtrasi ( dt )
Variabel-variabel yang mempengaruhi laju filtrasi :
Perbedaan Tekanan aliran umpan masuk dan tekanan filtrat keluar (-∆P)
Viskositas cairan (µ)
Luas media filter / frame (A)
Tahanan cake (Rc) dan tahanan medium filter (Rm)
Laju Filtrasi :
A(−∆ P)
dV
=
dt ( Rc+ Rm) μ
(2-7)
III.
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
1. Seperangkat alat filter testing unit
2. Kertas saring
3. Pompa vakum
4. Jangka sorong
5. Stopwatch
6. Ember plastik
7. Gelas Ukur
8. Kertas timbang
9. Neraca teknis
10. Tachometer
3.2 Bahan
1. Air (H2O) 6 liter
2. Kapur (CaCO3) 300 gram
IV.
PROSEDUR PERCOBAAN
1) Pembuatan slurry
masukkan
6 liter air ke dalam
tangki umpan
berpengaduk
masukkan 300 gram
kapur dan nyalakan
motor pengaduk
(± 400-450 rpm)
aduk hingga terbentuk
slurry yang homogen
2) Proses dalam Filter Testing Unit
Pasang kertas saring
diatas flter glass,
lalu letakkan pada
peralatan FTU.
Rapatkan sekrup,
periksa sambungan
gasket, tangki
pengaduk, pompa
peristaltik, dan unit
penampung.
Pastikan tidak ada
kebocoran.
Atur tekanan vakum
yang dikehendaki.
Hidupkan pompa
peristaltik
Ukur ketebalan cake
dan timbang cake.
Buka Filter glass
yang dipasang.
Hentikan proses
fltrasi setelah
umpan habis.
Catat waktu setiap
0,5 L
(dan
kelipatannya) fltrat
yang diperoleh.
PENGOLAHAN DATA
Jari – jari kertas saring
= 24cm = 0,24 m
Luas total medium filter
= π . r2
= π . (0,24 m)2
= 0,18 m2
Viskositas filtrat air
= 1000 kg/m s
Berat tepung
= 300 gram = 0,3 kg
Volume air
= 6 liter = 0,006 m3
0,3 kg
= 0,006 m ³
Konsentrasi slurry
= 50 kg / m3
(-∆P) (bar)
Waktu
(s)
0
302
1336
1855
2242
2723
-0.03
-0.10
-0.12
-0.12
-0.12
Vol fltrat
Vol fltrat bocor
Vol total
t/V
(m³)
0
0.005
0.010
0.015
0.020
0.025
(m³)
0
0.0045
0.0049
0.0051
0.0064
0.0074
(m³)
0
0.010
0.0149
0.0201
0.0264
0.0324
(s/m³)
0
31789.47
89664.43
92288.56
84924.24
84043.21
Grafik hubungan t/V terhadap V
100000
f(x) = 2730443.02 x + 16775.86
R² = 0.69
90000
80000
70000
t/V (s/m³)
V.
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
0
0.01
0.01
0.02
0.02
0.03
Vol total (m³)
Linear ()
0.03
0.04
t Kp
Persamaan grafik t/V vs V pada ∆P tetap → V = 2 V + B
Persamaan grafik t/V vs V
y = 3E+06x + 16776
Kp
Slope
= 2
Kp
3x106
= 2
Kp
= 6x106 s/m6
Intersep (B)
= 16776
a. Mencari tahanan spesifk ampas (α)
Pada −∆ P=¿ -0,12 bar = 1,2x104 kg/ms2
A 2 (−∆ P ) Kp
=α
μ Cs
¿¿
233280 x 104
kg
m5 s
kg 2
5 x 10 4
m s
=α
4
α = 46656 m/kg
Pada −∆ P=¿ -0,1 bar = 1x104 kg/ms2
A 2 (−∆ P ) Kp
=α
μ Cs
¿¿
kg
m5 s
=α
2
4 kg
5 x 10 4
m s
1944 x 106
α = 38880 m/kg
Pada −∆ P=¿ -0,03 bar = 3x103 kg/ms2
A 2 (−∆ P ) Kp
=α
μ Cs
¿¿
kg
m5 s
=α
kg2
5 x 10 4 4
m s
5832 x 10 5
α = 11664 m/kg
b. Mencari tahanan cake (Rc)
Pada α(-∆ P=0,12 ¯¿ )= 46656 m/kg
Rc =
Rc =
α . Cs .V
A
46656
m
kg
× 50 3 × 0,0324 m 3
kg
m
0,18 m2
Rc = 419904 m-1
Pada α(-∆ P=0,1 ¯¿ )= 38880 m/kg
Rc =
Rc =
α . Cs .V
A
38880
m
kg
×50 3 ×0,0324 m3
kg
m
0,18 m2
Rc = 349920 m-1
Pada α(-∆ P=0,03 ¯¿)= 11664 m/kg
Rc =
Rc =
α . Cs .V
A
11664
m
kg
×50 3 × 0,0324 m3
kg
m
0,18 m2
Rc = 104976 m-1
c. Mencari tahanan media flter (Rm)
Pada -∆P = -0,12 bar = 0,12x105 kg/ms2
BA (−∆ P)
μ
Rm
=
Rm
= (16776 s/m3)(0,18 m2)(0,12x105 kg/ms2)
(1x103 kg/ms)
Rm
= 36236,16 m-1
Pada -∆P = -0,1 bar = 0,1x105 kg/ms2
BA (−∆ P)
μ
Rm
=
Rm
= (16776 s/m3)(0,18 m2)(0,1x105 kg/ms2)
(1x103 kg/ms)
Rm
= 30196,8 m-1
Pada -∆P = -0,03 bar = 0,03x105 kg/ms2
BA (−∆ P)
μ
Rm
=
Rm
= (16776 s/m3)(0,18 m2)(0,03x105 kg/ms2)
(1x103 kg/ms)
Rm
= 9059,04 m-1
d. Mencari waktu fltrasi
t=
Kp 2
V + BV
2
6 x 106
t= 2 (0,0324)2 +(16776 × 0,0324)
t=3149+543,54
t=3692,54 s
e. Mencari laju fltrasi
Pada -∆P = -0,12 bar = 0,12x105 kg/ms2
A ( −∆ P )
dV
dt = ( Rc+ Rm ) μ
dV
0,18 m2 ×0,12 x 105 kg /m s2
=
dt ( 419904 m−1 +36236,16 m−1 ) 1000 kg /ms
dV
2160 kgm/s 2
dt = 456140160 kg /m2 s
3
dV
−6 m
=4,735
×10
dt
s
Pada -∆P = -0,1 bar = 0,1x105 kg/ms2
A ( −∆ P )
dV
dt = ( Rc+ Rm ) μ
dV
0,18 m 2 × 0,1 x 105 kg/m s 2
=
dt ( 349920m −1 +30196,8 m−1 ) 1000 kg /ms
dV
1800 kgm/ s2
=
dt 380116800 kg /m2 s
3
dV
−6 m
=4,735
×10
dt
s
Pada -∆P = -0,03 bar = 0,03x105 kg/ms2
A ( −∆ P )
dV
dt = ( Rc+ Rm ) μ
dV
0,18 m 2 ×0,03 x 105 kg /m s2
=
dt ( 104976 m−1 + 9059,04 m−1 ) 1000 kg /ms
dV
540 kgm/ s2
=
dt 114035040 kg /m2 s
3
dV
−6 m
=4,735
×10
dt
s
VI.
PEMBAHASAN
Pembahasan oleh Anastasia Natalisa (121424008)
Pembahasan oleh Andri Rismantara (121424009)
Pembahasan oleh Anissa Trisakti S (121424010)
Pembahasan oleh Apit Rian Saputra (121424011)
VII.
KESIMPULAN
-∆P
( kg/m.s2)
0,12 x 105
0,1 x 105
0,03 x 105
Kp
6 x 106
6 x 106
6 x 106
B
α
Rc
Rm
Laju filtrasi
16776
16776
16776
( m/kg)
46656
38880
11664
(m-1)
419904
349920
104976
( m-1)
36236,16
30196,8
9059,04
(m3/s)
4,735 x 10-6
4,735 x 10-6
4,735 x 10-6
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, Christie.J, 1983, “Transport Process and Unit Operation”, Ally and
Bacon,Inc, United State of America
http://www.scribd.com/doc/79573617/Filter-Testing-Unit