Pancasila Sebagai Dasar Falsafah dan Ide

Mata Kuliah : PKn

PANCASILA SEBAGAI DASAR, FALSAFAH, DAN IDEOLOGI
NEGARA
Di
s
u
s
u
n
oleh
Ahmad Zaman Huri, Dkk

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ARRANIRY
BANDA ACEH
2015

A. Pendahuluan
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari bermacam-macam
suku,bangsa,adat-istiadat,dan budaya. Tentu lebih sulit dibandingkan mempersatukan bangsa
yang suku, adat istiadat maupun budayanya sejenis atau relative sama. Untuk memperkuat

persatuan dan kesatuan bangsa maka diperlukan adanya Pancasila.
Pancasila merupakan Dasar Negara Indonesia. Dasar Negara merupakan pedoman dalam
mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan suatu Negara yang mencakup berbagai aspek
kehidupan. Setiap Negara yang merdeka dan berdaulat memiliki dasar Negara, meskipun dasar
Negara antara Negara yang satu dan yang lainnya tentu berbeda-beda.
Sebuah konsepsi kenengaraan yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu
lahirnya Pancasila. Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya, baik
sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam
hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari.
Histori Indonesia sudah mencatat bahwa diantara tokoh perumus pancasila itu adalah Mr.
Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, serta Ir. Soekarno. Bisa dikemukakan pancasila itu sakti
serta senantiasa bisa bertahan dari guncangan kisru politik di Negara ini, yakni pertama adalah
lantaran dengan cara instrinsik dalam pancasila itu memiliki kandungan toleransi, serta siapa
yang menantang pancasila bermakna dia menantang toleransi.1
Adapun ilmu yang membahas tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan itu
sering kita jumpai sejak sekolah dasar dan bukan suatu hal yang baru untuk kita pelajari. Tanpa
kita sadari beberapa hal penting pula sudah kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun
dari sekian banyak yang mengetahui ada pula yang tidak menerapkan dan mengetahui tujuan
sebenarnya dari pendidikan kewarganegaraan dan dasar Negara tersebut.


1

Lihat blog postngan : Wiedha Nurul Fatiahh 02 Septeiber 2015

Mempelajari tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan adalah dua hal penting
yang berbeda maksud tapi berbanding lurus dengan tujuannya, yaitu membentuk manusia
seutuhnya sebagai perwujudan kepribadian pancasila, yang mampu melaksanakan pembangunan
masyarakat pancasila.
Secara umum fungsi pancasila adalah meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan yang
Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian,
dan semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia
pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa.2
Disini penulis akan menjelaskan fungsi Negara secara rinci, dengan membaginhya
menjadi 3 bagian yang mencakup : Pancasila sebagai Dasar Negara, sebagai falsafah Negara, dan
sebagai Ideologi Negara.

A. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara

(Philosophische Grondslaag) Negara Republik Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara berarti
bahwa Pancasila dijadikan dasar dalam berdirinya NKRI dan digunakan sebagai dasar dalam
mengatur pemerintah negara atau penyelenggaraan negara.
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia, sebagaimana ditegaskan dalam
Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 :
“ . . . . . maka di susunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undangundang dasar Negara Republik Indonesia yang berkadaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa . . . . . . . dan seterus nya”

2

Drs. M. Daryonoh DKKh pengantar pendidikan pancasila dan kewarganegaraanh rineka ciptah hal.29

Presiden soekarno dalam uraian “Pancasila Sebagai Dasar Negara” mengartikan dasar
Negara itu sebagai Weltanshauung, demikian beliau berkata :
“ saudara

mengerti

dan


mengetahui,

bahwa

pancasila

adalah

saya

anggap sebagai dasar dari pada Negara Republik Indonesia, atau dengan bahasa jerman :
satu Weltanscahauung di atas mana kita meletakkan Negara Republik Indonesia”
Weltanschauung suatu abstraksi, konsepsi atau susunan pengertian-pengertian yang
melukiskan asal mula kekuasaan Negara, tujuan Negara dan cara penyelenggaraan kekuasaan
Negara itu, di samping itu Weltanschauung berarti pandangan(filsafat) hidup dari suatu bangsa
atau masyarakat tertentu.
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian
bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Pancasila. Hal itu
mengandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela dan
melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan. Mengenai hal itu,

Kirdi Dipoyudo (1979:30) menjelaskan : “Negara Pancasila adalah suatu
negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan
untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua
warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab), agar masingmasing dapat hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan
mewujudkan kesejahteraannya lahir batin selengkap mungkin, memajukan
kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat, dan
mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial).
Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang meliputi suasana
kebatinan atau cita-cita hukum. Sehingga merupakan suatu sumber nilai,norma serta kaidah, baik
moral maupun hukum negara, dan menguasai hukum dasar baik yang tertulis atau UndangUndang Dasar maupun yang tidak tertulis atau convensi.Dalam kedudukannya sebagai dasar
negara, pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum, Sebagai sumber dari segala
sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia maka Pancasila tercantum dalam
ketentuan tertinggi yaitu pembukaan UUD 1945, kemudian dijelmakan atau dijabarkan lebih

lanjut dalam pokok-pokok pikiran. Yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada
akhirnya dikongkritisasikan dalam pasal-pasal UUD 1945, serta hukum positif lainnya.
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara tersebut dapat dirinci sebagai berikut :
 Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum
(sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian Pancasila merupakan asas
kerokhanian tertib hukum Indonesia yang dalam Pembukaan UUD 1945 dijelma lebih

lanjut ke dalam empat pokok pikiran.
 Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang Dasar 1945.
 Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis). Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara
(termasuk para penyelenggara partai dan golongan fungsional memegang teguh cita-cita
moral rakyat yang luhur.
 Merupakan sumber semangat bagi Undang-Undang Dasar 1945, bagi penyelenggara
negara, para pelaksana pemerintahan (juga para penyelenggara partai dan golongan
fungsional). Hal ini dapat dipahami karena semangat adalah penting bagi pelaksanaan
dan penyelenggaraan negara, karena masyarakat dan negara Indonesia senantiasa tumbuh
dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan dinamika masyarakat. Dengan
semangat yang bersumber pada asas kerokhanian negara sebagai pandangan hidup
bangsa, maka dinamika masyarakat dan negara akan tetap diliputi dan diarahkan asas
kerokhanian negara.
Sebagaimana telah ditentukan oleh pembentukan negara bahwa tujuan utama
dirumuskannya Pancasila adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia.Oleh karena itu fungsi
pokok pancasila adalah sebagai dasar negara Republik Indonesia.
B. Pancasila Sebagai Falsafah Negara


Kata

falsafah

(Filsafat)

berasal

dari

bahasa

Yunani

yaitu

phiilosophia:

philo/philos/philein yang artinya cinta dan Sophia yang berarti Kebijakan. Jadi, filsafat artinya
cinta dan kebijakan atau hakikat kebenaran.

 Sistem filsafat
Mengajarkan tentang sumber dan hakikat, realitas, filsafat hidup, dan tata nilai (etika).
Dan sebaliknya filsafat yang mengajarkan hanya sebagian kehidupan(sektoral, fragmentaris) tak
dapat disebut filsafat, melainkan hanya ajaran filosofis seorang ahli filsafat.
 Nilai – nilai Pancasila Berwujud dan Bersifat Filsafat
Pendekatan filsafat pancasila adalah ilmu pengetahuan yang mendalam tentang pancasila
untuk mendapatkan pengertian yang mendalam.
 Aliran-Aliran Filsafat
1. Aliran Matrealisme
Mengajarkan bahwa hakikat realitas kesemestaan, termasuk mahluk hidup,
manusia, ialah materi.
2. Aliran Idealisme/Spritualisme
Aliran ini mengajarkan bahwa ide atau spirit manusia yang menentukan hidup dan
pengertian manusia.
3. Aliran Realisme
Aliran realisme mengajarkan bahwa kedua aliran diatas, matrealisma dan
idealisme yang bertentangan itu, tidak sesuai dengan kenyataan.
Filsafat sebagai metode menunjukan cara berpikir dan cara mengadakan analisis yang
dapat dipertanggungjawabkan untuk dapat menjabarkan Ideologi pancasila. Sedangkan Pancasila
sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai dan pemikiran yang dapat menjadi subtansi dan isi

pembentukan ideologi pancasila. Ada 3 aspek yang menjelaskan bahwa Pancasila itu adalah
Dasar Negara. Berikut akan dijelaskan secara jelas.
1. Aspek Ontologi

Ontologi menurut Runes adalah teori tentang adanya keberadaan atau eksistensi.
Sedangkan menurut Aristoteles, sebagai filsafat pertama, ontologi adalah ilmu yang menyelidiki
hakikat sesuatu dan disamakan artinya metafisika. Jadi, ontologi adalah bidang yang menyelidiki
makna yang ada (eksistensi dan keberadaannya), sumber ada, jenis ada dan hakikat ada,
termasuk ada alam, manusia, metafisika, dan kesemestaan dan kosmologi.
2. Aspek Epistemologi
Epistemologi menurut Runes adalah bidang atau cabang filsafat yang menyelidik asal,
syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.Kajian epistimologi filsafat pancasila
dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat pancasila sebagai suatu sistem
pengetahuannya. Epistimologi Pancasila sebagai suatu obyek kajian pengetahuan pada
hakikatnya meliputi masalah sumber pengetahuan Pancasila dan susunan pengetahuan pancasila.
3. Aspek Aksiologi
Aksiologi menurut Runes Berasal dari istilah Yunani, aksios yang berarti nilai, manfaat,
pikiran atau ilmu/ teori. Dalam pengertian yang modern disamakan dengan teori nilai yakni
sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik, bidang yang menyelidiki hakikat nilai, kriteria,
dan kedudukan metafisika suatu nilai. Kajian aksiologi filsafat Pancasila pada hakikatnya

membahas tentang nilai praksis atau manfaat suatu pengetahuan tentang pancasila.
Karakteristik Filsafat Pancasila
Apabila memahami nilai-nilai dan sila-sila pancasila akan terkandung beberapa hubungan
manusia yang melahirkan keseimbangan antara hak dan kewajiban antara hubungan tersebut,
yaitu :
1. Hubungan Vertikal
Hubungan vertical adalah hubungan manusia dengan Tuhan YME sebagai penjelmaan
dari nilai-nilai ketuhanan YME.
2. Hubungan Horizontal
Hubungan Horizontal adalah hubungan manusia dengan sesamanya baik dalam fungsinya
sebagai warga masyarakat, warga bangsa, dan warga negara.

3. Hubungan Alamiah
Hubungan alamiah adalah hubungan manusia dengan alam sekitar yang meliputi hewan,
tumbuh-tumbuhan dan alam dengan segala kekayaanya. Pancasila adalah pandangan
hidup atau ideologi yang mengatur hunungan manusia dengan tuhan, antar manusia
dengan masyarakat atau bangsanya, dan manusia dengan lingkungannya.
Alasan prinsipil pancasila sebagai pandangan hidup dengan fungsinya tersebut diatas
adalah sebagai berikut :
a. Mengakui adanya kekuatan gaib yang ada diluar diri manusia menjadi pencipta serta

penguasa alam semesta.
b. Keseimbangan dalam hubungan, keserasian-keserasian dan untuk menciptakannya perlu
pengendalian
c. Dalam mengatur hubungan, peranan dan kedudukan bangsa sangat penting . persatuan
dan kesatuan sebagai bangsa merupakan nilai sentral.
d. Kekeluargaan, gotong royong, kebersamaan, serta musyawarah untuk mufakat dijadikan
sendi kehidupan bersama.
e. Kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bersama.
C. Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Ideologi berasal dari kata Yunani idein yang berarti melihat, atau idea yang berarti raut
muka, perawakan, gagasan, buah pikiran. dan kata logika yang berarti ajaran.
Ideologi adalah : ajaran atau ilmu tentang gagasan atau buah pikiran atau science des
idea.3
Secara umum ideologi adalah suatu kumpulan atau gagasan, ide, keyakinan serta
kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berbagai
bidang kehidupan, seperti :
- Bidang politik, termasuk bidang hukum, pertahanan dan keamanan
- Bidang sosial
- Bidang keamanan
- Bidang keagamaan
Adapun makna Ideologi bagi Negara ada beberapa jenis, yaitu :
- Ideologi negara dalam arti adalah cita -cita negara
- Mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
- Mewujudkan suatu akses kerohanian pandangan dunia, padangan hidup yang harus
dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi penerus bangsa.
- Diperjuangkan dan dipertahankan.
Keunggulan Ideologi Bangsa Indonesia dengan Ideologi Bangsa Lain
3

Al Marsudi, 2001, hal. 57

Pancasila adalah ideologi bangsa indonesia yang digali atau bersumber dari tata nilai sosial
budaya bangsa yang merupakan nilai luhur kepribadian bangsa , yang inti sarinya nilai praktik
moralnya sudah dilaksanakan sejak dulu dalam kehidupan sehari hari.
Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Liberalisme
Liberal artinya bebas, isme artinya : faham atau ajaran. Berarti liberalisme adalah faham atau
ajaran yang lebih mengutamakan kebebasan, khususnya kebebasan pribadi dengan alasan setiap
orang dilahirkan bebas merdeka.
Dampak Negatif di Bidang Ekonomi dan Politik
Persaingan bebas antara individu atau kelompok dalam usaha (free fight liberalism).
Kebebasan individu yang terlalu diutamakan mengakibatkan setiap warga negara akan bebas
berbuat kepada atau bisnis akan mengakibatkan pihak yang kuat selalu pemerintah negara
termasuk berbuat negatif dengan bertindak memenangkan persaingan , sehingga yang kuat
semakin kuat dan yang lemah selamanya akan semakin tertindas. Sebagai oposisi ( lawan ) untuk
menjatuhkan pemerintah yang ada dan tidak demi kepentingan atau ambisi meningkat.
Disini penulis akan membahas tentang ideologi dalam beberapa bidang, terutama dalam
bidang kehidupan yang sangat menonjol dalam masyarakat.
 Di Bidang Kehidupan Sosial
Kehidupan individualistis atau hanya memperhatikan kepentingan hidup sendiri dalam
tata kehidupan sosial masyarakat bertentangan dengan pola hidup kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
 Di Bidang Kehidupan Beragama
Urusan agama ialah urusan pribadi setiap negara. Negara tidak ikut campur dalam
kehidupan beragama dalam arti negara memisahkan urusan kegiatan kehidupan bernegara
dengan ketentuan agama ( negara sekuler ).
 Ideologi Komunis
Penyebab timbulnya ialah sebagai reaksi dari ketidakadilan / ketimpangan yang
ditimbulkan dalam bidang ekonomi sistem liberal, yaitu tidak menjamin kesejahteraan rakyat
banyak. Kekurangan faham ini adalah : tidak menghormati hak hak asasi pribadi manusia.
Ideologi ini sendiri juga memiliki bebrapa kelemahan dalam bidang-bidang tertentu, seperti :
 Kelemahan di Bidang Politik
Tidak demokratis, karena negara berkuasa penuh untuk menentukan kebijaksanaan
politik

 Di Bidang Ekonomi
Menganut sistem etatisme, yaitu sistem ekonomi dimana negara menguasai / memonopoli
seluruh sektor kegiatan ekonomi sehingga mematikan kreatifitas rakyat atau warga
negara dalam bidang usaha ekonomi.
 Di Bidang Sosial Budaya
Bercita
cita
kearah

kehidupan

sosial

masyarakat

yang

sama

 Di Bidang Kehidupan Beragama
Komunisme berpaham atheis atau tidak percaya adanya tuhan yang maha esa. Secara
terselubung negara menekankan kehidupan keagamaan warga negaranya.

rasa.

D. PENUTUP
 Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum
Indonesia.Pancasila merupakan asas kerokhanian dalam pembukaan UUD 1945.
Pancasila merupakan lima dasar atau aturan yang harus ditaati dan
dilaksanakan oleh seluruh warga Negara Indonesia.
Kedudukan dan fungsi Pancasila bagi Negara Indonesia adalah :
a. Sebagai dasar negara
b. Sebagai ideologi negara
c. Sebagai falsafah Negara
 Saran
Berdasarkan uraian di atas, menyadari bahwa Pancasila merupakan
Landasan (pandangan hidup bangsa) negara Republik Indonesia, yang
berarti pancasila berfungsi sebagai pedoman dan pegangan dalam hal sikap,
tingkah laku dan perbuatan sehari-hari, dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia dimanapun berada, maka
harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila dengan
setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab. Selain itu juga perlu lebih
mendalami pemahaman tentang sila- sila dan fungsinya agar dalam tepat
dalam pengamalannya. Dengan demikian cita-cita dan tujuan-tujuan dari
Pancasila dapat terwujud dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

DAFTAR PUSTAKA
Al Marsudi, Pancasila, cet. Vii, Jakarta: RajaGarfindo Persada, 2001
Daryono, Muhammad, DKK, Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Jakarta : rineka cipta, 2011

Sumber Online
http://google.com
http://academia.edu
http://slideshare.net