BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Tayangan Drama Korea “Goblin” terhadap Interaksi Sosial Mahasiswa Fiskom Universitas Kristen Satya Wacana
BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono, metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data
yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
1 Maka dalam bab 3
akan menjelaskan tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian skripsi ini.
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode ini sendiri dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme.
2 Filsafat positivisme sendiri memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat
diklarifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.
3 Metode penelitian ini digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, dengan pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random.
Selanjutnya jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif yang bersifat kausal. Yang dimaksud dengan penelitian asosiatif yang bersifat kausal adalah penelitian yang bersifat sebab-akibat dari yang peneliti amati.
4 Adanya variabel
independen atau variabel yang mempengaruhi dan variabel dependen atau variabel yang dipengaruhi membuat penelitian ini bersifat kausal. Jenis penelitian ini peneliti pilih karena peneliti ingin mengetahui apakah dengan menonton drama Korea Goblin 1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009), 3. 2 Ibid.,14. 3 Loc.cit. 4 Sugiyono, Op. Cit., hlm. 59. mempengaruhi interaksi sosial mahasiswa FISKOM dalam berkomunikasi dengan menggunakan istilah Korea.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jawa Tengah.
3.3 Unit Amatan dan Unit Analisis
3.3.1 Unit Amatan
Mahasiswa/i FISKOM UKSW yang sudah menonton drama Korea “Goblin”.
3.3.2 Unit Analisis
Pengaruh menonton drama Korea “Goblin” terhadap interaksi sosial mahasiswa/I FISKOM UKSW.
3.4 Penentuan Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Sugiyono juga menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
5 kesimpulannya.
5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009), 117.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa/i Fakultas Ilmu Sosial dan Komunikasi (FISKOM) Universitas Kristen Satya Wacana yang sudah menonton drama Korea “Goblin”.
3.4.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
6
oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini akan digunakan Purposive Sampling
7 dimana teknik penentuan sampel dilakukan dengan pertimbangan tertentu.
Dikarenakan jumlah populasi tidak diketahui secara pasti, maka untuk menghitung jumlah sampel yang ditentukan akan menggunakan saran dari Roscoe dalam bukunya Research Methods for Business. Saran Roscoe ini mengatakan bila dalam penelitian akan dilakukan analisis dengan multivariat, maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah indikator yang akan
8
diteliti. Dengan demikian, jumlah indicator yang akan diteliti dalam penelitian ini berjumlah 6, maka jumlah sampel nya adalah 6 x 10 = 60 responden.
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Sumber Data
1. Data Primer Data diperoleh dari hasil dari pengisian kuisioner oleh penonton drama
Korea “Goblin” mahasiswa/i FISKOM.
6 7 Ibid., hlm. 118. 8 Ibid., hlm. 124.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2009), 131.2. Data Sekunder Data diperoleh dari pra-survey, buku-buku, jurnal literatur yang terkait dan pernah diteliti orang lain sebelumnya untuk mendukung penelitian ini.
3.5.2 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti adalah menggunakan kuisioner atau angket. Kuisioner atau angket sendiri merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna.
3.6 Identifikasi Variabel dan Indikator Penelitian
3.6.1. Identifikasi Variabel
Variabel penelitian adalah gejala variabel yang bervariasi yaitu faktor-
9 faktor yang dapat berubah-ubah ataupun dapat diubah untuk tujuan penelitian.
Variabel penelitian perlu ditentukan dan dijelaskan agar alur hubungan dua atau lebih variabel dalam penelitian dapat dicari dan dianalisis. Variabel penelitian dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Variabel Independen/bebas: Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
10
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas 9 dalam penelitian ini adalah: Menonton drama Korea “Goblin”. 10 Ibid., hlm. 60.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2009), 61.2. Variabel Dependen/terikat: Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena
11
adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: interaksi sosial mahasiswa/i FISKOM Universitas Kristen Satya Wacana.
3.6.2. Indikator Penelitian
Indikator dalam variabel X (menonton drama Korea “Goblin”) menggunakan indikator yang disimpulkan menggunakan Teori Kultivasi yang dikemukakan oleh George Gerbner. Indikator yang terkait adalah:
a. Intensitas menonton tayangan
b. Daya tarik Indikator dalam variabel Y (interaksi sosial mahasiswa/i FISKOM dalam berkomunikasi menggunakan istilah Korea) peneliti menyimpulkan 4 indikator.
Indikator yang terkait adalah:
a. Imitasi
b. Sugesti
c. Simpati
d. Identifikasi
11 Ibid.
3.7 Skala Pengukuran
Skala pengukuran dalam penelitian ini adala skala likert. Sugiyono mengatakan bahwa skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
12 atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dengan skala likert ini, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jadi dalam penelitian ini, pilihan jawaban yang bisa dipilih oleh responden dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Likert
Penilaian Skala Likert Skor
Sangat Tidak Setuju (STS)
1 Tidak Setuju (TS)
2 Setuju (S)
3 Sangat Setuju (SS)
4 Sumber: Sugiyono 2009:135 Peneliti menghilangkan pilihan “netral” pada kuisioner untuk mengurangi kecenderungan pemilihan jawaban aman yang akan diberikan oleh responden yang masih ragu untuk menjawab pertanyaanya.
12 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009), 134.
3.8 Hubungan Antara Variabel Penelitian, Indikator Penelitian, dan Skala Pengukuran Tabel 3.2 Hubungan antara Variabel Penelitian, Indikator Penelitian, dan Skala Pengukuran
Takrif Variabel Indikator Item Instrumen Skala
Pengukuran7. Saya menonton “Goblin” karena alur ceritanya menarik.
1. Saya suka menirukan beberapa istilah unik dari drama “Goblin” seperti “ahjussi”/”dokkaebi” dll
Setelah menonton drama Korea “Goblin”…
1. Imitasi Imitasi merupakan peniruan secara langsung dari perilaku yang
2. Interaksi Sosial mahasiswa FISKOM, yaitu faktor yang menjadikan responden menggunakan istilah Korea setelah menonton drama
Rasio Ordinal
8. Saya menonton drama Korea “Goblin” karena disarankan teman saya.
6. Saya acuh terhadap pemeran dalam drama Korea “Goblin”.
1. Menonton Drama Korea “Goblin”, yaitu segala bentuk tindakan yang dilakukan responden saat menonton drama Korea “Goblin”
5. Saya menonton “Goblin” karena memiliki pemeran yang terkenal yaitu Gong Yoo/Lee Dongwook/Kim Go Eun.
4. Saya menonton drama “Goblin” juga sambil melakukan kegiatan lainnya.
3. Saya menonton drama “Goblin” secara terus menerus hingga episode terakhir.
2. Frekuensi menonton “Goblin” dalam seminggu
1. Durasi menonton drama Korea “Goblin” dalam 1 hari
2. Daya tarik tayangan drama Korea Daya tarik merupakan kekuatan yang mampu memikat perhatian.
1. Intensitas menonton tayangan drama Korea
2. Istilah unik dalam drama “Goblin” tidak membuat saya Ordinal
“Goblin”. diamati.
8. Saya suka membayangkan jika diri saya ada di dalam drama “Goblin”.
14. Saya tertarik dengan bahasa Korea, tetapi tidak ingin mempelajarinya.
13. Saya ingin mempelajari bahasa Korea lebih dalam lagi agar bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Korea
12. Saya lebih nyaman berbicara menggunakan bahasa saya sehari-hari daripada menggunakan istilah Korea.
11. Saya sering berbicara dengan istilah Korea kepada lawan bicara saya.
10. Saya juga berbicara dengan lawan bicara yang tidak menyukai drama Korea
9. Saya senang berbicara dengan lawan bicara yang sama-sama penyuka drama Korea
7. Dalam kehidupan sehari-hari, saya senang berperan seolah- olah menjadi tokoh dalam drama “Goblin”.
2. Sugesti Sugesti adalah dimana seorang individu menerima cara penglihatan atau pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik.
6. Saya mengetahui bahwa tokoh-tokoh dalam drama “Goblin” adalah fiksi.
5. Saya mempercayai bahwa tokoh-tokoh dalam drama “Goblin” adalah nyata.
4. Saya lebih nyaman menggunakan gaya bicara saya sendiri.
3. Saya suka menirukan gaya bicara tokoh di drama “Goblin”
4. Identifikasi Identifikasi memiliki arti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan tertarik untuk menirukannya.
3. Simpati Simpati adalah perasaan tertariknya seseorang dengan orang yang lain, tidak atas dasar rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan.
15. Saya suka mempraktekkan Ordinal Ordinal orang lain, baik secara fisik maupun non fisik. adegan-adegan dari drama “Goblin” dengan lawan bicara saya
16. Saya tidak terbiasa mempraktekkan adegan- adegan dari drama “Goblin” dengan lawan bicara saya.
Ordinal
3.9 Desain Penelitian Gambar 4. Desain Penelitian Keterangan: X = Variabel independen/Menonton Drama Korea “Goblin”.
- Imitasi - Sugesti - Identifikasi - Sugesti
- Intensitas Menonton -
Y = Variabel dependen/Interaksi Sosial mahasiswa/i FISKOM.
Terdapat dua variabel X atau independent yaitu menonton drama Korea “Goblin” dan variabel Y atau dependent adalah interaksi sosial mahasiswa FISKOM. Menurut Sugiyono (2009: 207) analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh sumber terkumpul dengan menggunakan statistik. Teknik analisa data yang peneliti gunakan adalah:
X Y
X:
Daya Tarik
Y:
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Statistik Deskriptif
Sugiyono (2003:11) mengatakan bahwa penelitian statistik deskriptif penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel ataupun lebih (independen). Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik variabel.
3.10.2 Regresi Sederhana
Sugiyono dalam buku Purnomo (2014: 133) mengatakan bahwa analisis ini digunakan oleh peneliti bila ingin meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen, bila ada satu variabel independen sebagai prediktor dimanipulasi. Persamaan yang diperoleh dari regresi sederhana adalah:
Y = a + b X
Dimana: Y = variabel dependen yang diprediksi X = variabel independen yang mempunyai nilai tertentu a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0 b = koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada varianel independen. Dimana jika b (+) maka terjadi kenaikan, nila b (-) maka terjadi penurunan.
Nilai a dan b dihitung dengan rumus sebagai berikut: ∑ (∑ ) ∑ ∑
∑ (∑ ) ∑ ∑ ∑
∑ (∑ ) Dalam analisis ini memerlukan uji normalitas. Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul dari setiap variabel dependen dan independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang mendekati normal. Selanjutnya, untuk melihat model regresi normal atau tidak, akan dilakukan analisis grafik dengan melihat
“normal probability report plot” yang membandingkan antara distribusi
kumulatif dari data seseungguhnya dengan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data yang dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggantikan data seseungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
3.11 Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengujian validitas dan reliabilitas adalah suatu proses untuk menguji butir- butir/item pertanyaan yang ada dalam sebuah instrumen. (Purnomo 2014: 33)
3.11.1 Uji Validitas
Validitas ini merupakan suatu proses untuk menguji item pertanyaan dalam sebuah instrument dan merupakan ukuran seberapa cermat alat ukur tes melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1997:120). Uji Validitas ini menggunakan rumus analis Product Moment Pearson untuk mengetahui hubungan pada dua variabel. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
∑ ∑ ∑ √ ∑ (∑ ) ∑ (∑ ) Dimana: r xy = koefisien korelasi antara x dan y x = nilai variabel bebas/antara (preditor y) y = nilai variabel terikat ∑xy = Jumlah product dari x dan y
Kriteria dalam pemilihan item dinyatakan valid atau tidak valid, dinyatakan berdasarkan korelasi item total dengan menggunakan batasan r-hasil > r-tabel.
a. Valid jika r-hasil positif dan > r-tabel ( rxy > 0,3 )
b. Tidak valid jika r-hasil < r-table ( rxy < 0,3 )
c. r-table diperoleh dari df = N-2 = 23 ( 0,413 dengan taraf
signifikansi 5% )
Setelah dilakukan uji validitas dengan menggunakan teknik Pearson
Correlation-Product Moment dengan program SPSS 16, hasilnya adalah:
Tabel 3.3 Tabel Uji Validitas Pengaruh Tayangan Drama Korea “Goblin” terhadap Interaksi Sosial Mahasiswa FISKOM Universitas Kristen Satya Wacana.
No
VARIABEL
INDIKATOR r-Hasil r-Tabel Keterangan
Butir
Daya Tarik Menonton Drama Tayangan 1 0,489 0,339
VALID Drama Korea
Korea “Goblin” “Goblin” 2 0,380 0,339
VALID
3 0,434 0,339
VALID 4 0,105 0,339
TIDAK VALID
Interaksi Sosial Mahasiswa FISKOM
Imitasi 1 0,570 0,339
VALID 2 0,521 0,339
VALID 3 0,538 0,339
VALID 4 0,308 0,339 TIDAK VALID Sugesti 1 0,443 0,339
VALID 2 0,574 0,339
VALID 3 0,478 0,339
VALID 4 0,247 0,339 TIDAK VALID Simpati 1 0,613 0,339
VALID 2 0,356 0,339
VALID 3 0,717 0,339
VALID 4 0,476 0,339
VALID Identifikasi 1 0,533 0,339
VALID
2 0,270 0,339 TIDAK VALID 3 0,553 0,339
VALID 4 0,249 0,339 TIDAK VALID
Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2017
Tabel 3.4 Rangkuman Hasil Uji ValiditasINDIKATOR
VALID TIDAK VALID
4
5. Simpati
5 Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2017
19
2 TOTAL
2
6. Identifikasi
4
1
2. Daya tarik tayangan drama Korea “DOTS”
3
4. Sugesti
1. Intensitas tayangan dalam drama Korea “Goblin”
3
3. Imitasi
1
3
1
3.11.2 Uji Reliabilitas
a. r-hasil postif dan r-hasil > r-table, dikatakan reliable
Melalui tabel tersebut, menunjukan bahwa variabel Pengaruh Tayangan Drama Korea “Goblin” terhadap Interaksi Sosial Mahasiswa FISKOM
21 Sumber: Analisis Data Primer, Tahun 2017
Cronbach's Alpha N of Items .659
Tabel 3.5 Tabel Uji Reliabilitas Reliability Statistics5% )
c. r-table diperoleh dari df = N-2 =65 ( 0,240 dengan taraf signifikansi
b. r-hasil tidak positif, r-hasil < r-table, dikatakan tidak reliable
Uji Reliabilitas merupakan proses untuk mengukur butir atau item suatu instrumen. Instrumen dikatakan reliable (andal) jika pertanyaan konsisten atau stabil. Uji Reliabilitas ini menggunakan rumus alpha Chronbach
(α) yaitu: [ ]
2
: Varian skor belahan 1 & Varian skor belahan 2 Sx
2
dan S
1
S
Α : Koefesien reliabilitas alpha
Dimana:
: Varian skor skala Untuk pengambilan keputusan tentang reliable adalah sebagai berikut : Universitas Kristen Satya Wacana memiliki nilai Cronbach Alpha 0.659 diatas r-tabel (0,240) sehingga dapat dikatakan hasil pengujian ini reliable.