ANALISIS KENDALA DAN PERCEPATAN PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI

ANALISIS KENDALA DAN PERCEPATAN PENYELESAIAN STUDI MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI

Fachr ur rozie; Kiswanto; Asr ori

Jur usan Akuntansi Fakultas Ekonomi Univer si tas Negeri Semar ang e-mail: fahr ur ai s@gmail.com

ABSTRACT

The unsuccessfulness of graduating on time is being a pr oblem for many students in all univer sities. The diver sity of the students’ char act er i stic in the lear ni ng pr ocess makes them have ow n str ategy to complete thei r study. How ever, the key for graduating on time is not only about the students’ activeness in the lectur e but also how the students’ capabi lity in fi nishing their thesis as final pr oject. Ther efor e, many factor s (inter n and ext ern) affect the time needed by students to complete their study.

The r esear ch aimed to: (1) indenti fy the obstacles of gr aduating the study on time i n the accounting depar tment of economi c faculty in Univer sitas Neger i Semar ang ( UNNES), Indonesia; (2) identify the commitment to fulfill ing the r equir ements for gr aduate for w hom that shoul d have been fini shed; (3) anal yze the obstacles factor fr om campus; (4) analyze the exter nal that hamper the students to gr aduate; (5) Find out the students effor ts to complete their study; (6) under stand the students’ expectation to the depar tment admi nistr ator for completing thei r study; and (7) determine the solution for students who have problems in or der to gr aduate fr om the univer si ty. The sur vey appr oach w as used w ith the students of accounting depar tment of UNNES w ho late to complete their study as the sour ce per sons.

Keywor ds: Thesi s, Obst acles, Account ing Depar tment

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Untuk mew ujudkan manusi a Indonesia yang cer das, kr eatif, dan ter ampi l, maka setiap peser ta didik dalam hal ini mahasi sw a dituntut untuk bisa mempr aktikkan, mener apkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Untuk mew ujudkan hal ter sebut berbagai upaya telah dilakukan oleh pemer intah untuk meni ngkatkan pembangunan Sumber Daya Manusi a ( SDM) yang handal agar mampu untuk ber saing menghadapi perkembangan yang pesat. Salah satu sektor pembangunan SDM yang ada yaitu pendidikan (Kusnendar, 2009).

Pendidikan adalah usaha sadar dan ter encana untuk mewujudkan suasana belajar dan pr oses pembelajar an agar peser t a didi k secar a aktif mengembangkan potensi dir inya untuk memiliki kekuatan spir itual keagamaan, pengendali an dir i, kepr ibadian, kecer dasan, akhl ak mulia, ser ta keter ampi lan yang diper lukan dir inya, masyar akat, bangsa dan negar a. Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional yaitu Pendidikan adalah usaha sadar dan ter encana untuk mewujudkan suasana belajar dan pr oses pembelajar an agar peser t a didi k secar a aktif mengembangkan potensi dir inya untuk memiliki kekuatan spir itual keagamaan, pengendali an dir i, kepr ibadian, kecer dasan, akhl ak mulia, ser ta keter ampi lan yang diper lukan dir inya, masyar akat, bangsa dan negar a. Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional yaitu

Ber ori entasi pada tujuan dan fungsi pendidikan nasional tersebut, maka lembaga pendidikan mempunyai tugas yang cukup ber at. Untuk mew ujudkan hal ter sebut maka setiap lembaga pendidikan salah satunya lembaga pendidikan tinggi dituntut untuk mencet ak lulusan yang ber kualitas. Salah sat u lembaga pendidikan tinggi i tu adalah Pr ogr am Studi Akuntansi Jur usan Akuntansi Fakultas Ekonomi Univer sitas Neger i Semar ang (FE Unnes). Dalam pr oses pembelajar annya, dosen menghar apkan agar mahasi sw anya dapat mencapai hasil bel ajar yang maksi mal. Namun, tidak sedikit ditemukan adanya kesulitan belaj ar yang dialami mahasi swa dalam meneri ma mater i perkuliahan, sehi ngga hasi l belajar yang diperolehnya kur ang memuaskan. Tidak dapat disangkal bahw a dal am belaj ar di pengar uhi oleh banyak faktor. Mengenai faktor -faktor kesulitan bel ajar yang dialami mahasisw a, Sl ameto (2010) mengungkapkan bahw a, “Faktor -faktor yang mempengar uhi belajar banyak jenisnya tetapi dapat digol ongkan menjadi dua golongan saja yaitu faktor intern (faktor jasmaniah, faktor psikologi, dan faktor kelelahan) dan faktor ekster n (faktor keluar ga, faktor sekolah dan faktor masyarakat)” (hlm. 54). Kesulitan belajar tersebut apabil a ter jadi pada mahasi sw a yang motivasi belajar nya kurang maka dikhaw atirkan akan menghambat masa studinya.

Ber dasar kan pengamatan aw al yang penul is l akukan menunjukkan adanya kondisi yang kur ang dihar apkan dalam penyelesaian skr ipsi . Peneliti melakukan obser vasi awal pada 15 mahasisw a, 12 mahasi swa menyatakan dalam pr oses menger jakan skr ipsi mengalami kesulitan, sedangkan sisanya 3 mahasi sw a mengatakan dalam pr oses menger jakan skripsi tidak ter lal u menemukan kesuli tan yang ber ar ti. Ber dasar kan hasil w aw ancar a t er sebut, peneliti menyimpulkan kesulitannya yaitu kar ena kurangnya motivasi dalam menger jakan skr ipsi. Ber beda dengan beban mata kuliah lainnya, penulisan skr ipsi ser ing di pandang sebagai beban ter ber at bagi sebagian mahasi sw a. Tugas i ni bagaikan beban yang sulit ditembus sehingga menjadi faktor penghambat penyelesaian studi ter sebut. Per masalahan i tu akan menyebabkan ter hambatnya penyelesaian studi mahasisw a di Jur usan Akuntansi apabila tidak seger a ditanggulangi.

1.2 Perumusan Masalah

Penelitian ini memili ki rumusan masalah sebagai ber ikut

1. Apa sajakah faktor inter n dan faktor ekster n yang menjadi penghambat penyelesaian studi dalam penulisan skr ipsi mahasisw a Jur usan Akuntansi FE Unnes?

2. Seberapa besar kah faktor inter n dan faktor ekster n ter sebut mempengar uhi penyelesaian studi dalam penulisan skr ipsi mahasisw a Jur usan Akuntansi FE Unnes?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memili ki beber apa tujuan yaitu

1. Untuk memper ol eh penget ahuan mengenai faktor inter n dan faktor ekster n yang menjadi penghambat penyelesaian st udi dalam penulisan skr ipsi mahasi sw a Jur usan Akuntansi FE Unnes.

2. Untuk memperoleh penget ahuan mengenai faktor inter n dan faktor dan faktor ekster n yang mempengar uhi penyelesaian studi dalam penul isan skr ipsi mahasi sw a Jur usan Akuntansi FE Unnes

1.4 Kontr ibusi Penelitian

Penelitian i ni dihar apkan mampu member ikan kontribusi yaitu

1. Bagi Dunia Akademik Member ikan tambahan r efer ensi kajian empi r is ter hadap kendala dan faktor- faktor penghambat penyelesai an studi mahasisw a

2. Bagi Pengambi l Kebijakan/ Pi mpi nan UNNES Member ikan data empir i s yang dapat di gunakan bagi pengambilan kebijakan yang ter kait dengan per cepat an penyelesaian st udi mahasi sw a, utamanya jur usan akuntansi FE Unnes.

KAJIAN PUSTAKA

Konsep educat ed people (masyar akat ter didik) pada hakikatnya mer upakan konsekwensi dar i kebutuhan masyar akat dalam per ubahan dan kebutuhan kehidupan. Ar tinya, pendidikan sebagai sebuah medium yang mampu mengantar kan peser ta didik menjadi manusi a manusia ter didik yang ber kompetensi menghadapi kehidupan dengan sebaiknya dalam ker angka mencapai tujuan pemanusiaan. Ada tiga konsep utama yang perl u di kaji sehubungan dengan pendidikan yang dianggap mampu menjadi alter native pengembangan sumber daya dalam ar ti yang luas, yakni:

2.1. Konsep Efisiensi Pendidikan

Efisiensi pendi dikan mengacu pada ukuran penggunaan daya yang digunakan oleh peser ta didik. Efisiensi juga ditekankan pada per bandingan antar a input (sumber daya) dengan out put . Sehingga suatu kegiat an dikatakan efisien bila tujuan dapat dicapai secar a opti mal dengan penggunaan atau pemakaian sumber daya yang minimal. Efisiensi dengan demikian mer upakan per bandingan ant ar a input dengan out put, tenaga dengan hasi l, per belanjaan dan masukan, ser ta biaya dengan kesenangan yang dihasilkan.

Dalam duni a pendidikan dapat di ar tikan sebagai kegair ahan atau motivasi belajar yang tinggi, semangat kerja yang besar , keper cayaan ber bagai pihak, dan pembiayaan, w aktu, dan tenaga sekecil mungkin tetapi hasil yang didapatkan maksimal. Dengan demikian, efi siensi mer upakan faktor yang sangat ur gen dalam r angka manajemen peningkatan mutu pendidi kan. Hal ini kar ena l embaga pendi dikan secar a umum dihadapkan pada masal ah yang secar a l angsung berdampak ter hadap kegiatan manajemen.

Di atas t el ah dikemukakan bahw a efisiensi mer upakan per bandingan antar a input dan output. Dalam pendidi kan, input adal ah sumber daya yang digunakan untuk melaksanakan kegi atan pendidikan dan pengajar an dalam r angka mencapai tujuan yang telah dir umuskan. Sumber daya ter sebut ter kai t dengan nilai, ser ta faktor manusi a dan ekonomi. Nilai menggari skan tujuan ser ta isi pendidikan, faktor manusia mer upakan pelaksana pendidikan, dan faktor ekonomi menyangkut biaya dan fasi litas penyelenggaraan. Secar a oper asional, masukan ter sebut adalah peserta didik, guru, r uang kel as, buku teks, per alatan, kur ikulum serta sar ana pendidikan. Masukan i ni bisa dinyatakan dalam bentuk biaya pendidikan per peserta didi k setiap tahun. Sehingga untuk mengetahui tingkat efisi ensi pengel olaan lembaga pendidikan, dapat dihitung dari banyaknya tahun yang dihabiskan peser ta didi k dalam siklus ter tentu untuk menyelesaikan studinya. Efisi ensi ini akan menur un jika ada peser ta didi k yang mengulang atau dr op out (DO).

Selain dianali si s dar i per bandingan komponen input dan output, efisiensi juga bisa ditinj au dar i sisi pr oses pendi dikan, di mana mer upakan inter aksi ant ar a faktor Selain dianali si s dar i per bandingan komponen input dan output, efisiensi juga bisa ditinj au dar i sisi pr oses pendi dikan, di mana mer upakan inter aksi ant ar a faktor

Ada tiga kategor i teknik untuk memper baiki efisiensi sistem pendi dikan:

1. Efisiensi dapat diper baiki dengan mengubah jumlah, kualitas, dan propor si input atau dengan menggunakan input -input yang ada secar a lebih intensif, tanpa mengubah secara mendasar kondisi dan teknologi yang ada at au fungsi pr oduksi.

2. Tahap ber ikutnya, efisiensi dapat ditingkatkan dengan memodifikasi rancangan dasar sistem secar a substansial, meliputi pengenalan komponen-komponen dan teknologi bar u yang berbeda, seper ti pengajar an tim, tel evisi pendi dikan, dan labor ator ium bahasa.

3. Pendekatan yang lebih r adikal untuk memper baiki efisiensi yang ada untuk mer ancang alternatif baru ”sistem belaj ar mengajar ” yang membedakan secar a r adikal dar i yang konvensional.

Gambar 1. Sistem Efisiensi Pendidikan (Par djono, 2013) Gambar di atas telah dikemukakan bahw a efisiensi diklasifi kasikan menjadi (1)

efi si ensi inter nal, dan (2) efi siensi ekster nal. Dalam kajian si stem pendidikan, dengan diber lakukannya school based management di har apkan mampu meningkatkan mutu pendidikan melalui perbaikan ser ta peningkat an efi siensi i nter nal pendidikan melal ui inovasi manajemen ser ta pembelaj ar an yang menyer tainya, seperti peningkatan per an dewan sekolah, penerapan Kur ikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dll. Sementar a itu efisiensi ekster nal mer ujuk pada hubungan antar a keuntungan kumulatif yang diper ol eh dar i sistem l ebi h dar i satu per i ode tertentu dan input -i nput yang sesuai digunakan dalam menghasilkan keuntungan (Par dj ono, 2013).

Dalam duni a pendidikan, upaya dalam r angka meningkatkan efisiensi pendidikan dalam konteks peningkatan mutu, paling tidak dapat ditentukan oleh dua hal, yakni: manajemen pendidikan yang pr ofesional dan par tisipasi dalam pengelolaan pendidikan yang meluas. Dalam hal ini, analisi s ter hadap efi siensi pendidi kan juga dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan dengan ti dak memper hatikan secar a ter inci unsur -unsur bi aya yang digunakan dalam pr oses pendidi kan (agr egat e appr oach), ser ta pendekatan yang memper hitungkan kontr ibusi bi aya secar a ter inci dalam pr oses pendidikan untuk menghasil kan keluar an (i ngr edient appr oach). Kedua pendekatan Dalam duni a pendidikan, upaya dalam r angka meningkatkan efisiensi pendidikan dalam konteks peningkatan mutu, paling tidak dapat ditentukan oleh dua hal, yakni: manajemen pendidikan yang pr ofesional dan par tisipasi dalam pengelolaan pendidikan yang meluas. Dalam hal ini, analisi s ter hadap efi siensi pendidi kan juga dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan dengan ti dak memper hatikan secar a ter inci unsur -unsur bi aya yang digunakan dalam pr oses pendidi kan (agr egat e appr oach), ser ta pendekatan yang memper hitungkan kontr ibusi bi aya secar a ter inci dalam pr oses pendidikan untuk menghasil kan keluar an (i ngr edient appr oach). Kedua pendekatan

Dar i penjelasan di atas nampak jelas bahw a per bedaan kar akter sitik situasi dan input yang ter libat mempunyai implikasi pada biaya pendidikan yang diper lukan. Kar ena i tu keputusan tentang efisiensi har uslah kontekstual dan proporsional. Keputusan kontekstual dan pr opor sional ini sangat membutuhkan keter sediaan infor masi tentang kar akter istik situasi dan input yang ter libat dal am pr oses pendidikan dalam jumlah dan mutu yang memadai (Par djono, 2013).

Dengan demikian, dalam menganali si s efektifitas mutu pendidi kan sebagaimana juga dal am efekti fitas pendidi kannya har us diperhatikan aspek input dan pr oses pendidikan ter sebut. Berkenaan dengan hal ter sebut, maka sistem pendataan yang akur at, tepat guna, dan w aktu per lu dikonstr uksi secar a mendasar mel alui peningkatan kemampuan st af, ar us data yang melekat dalam proses manajemen, ser t a sar ana pr asar ana pendukung.

Dalam konteks peningkatan mutu pendidikan melalui efi siensi pengelolaan pendidikan, analisis serta pengkajian data dan infor masi per lu dil akukan secar a simultan, ter us-mener us, dan mendalam agar seti ap unit kerj a dalam lembaga pendidikan dapat melaksanakan manajemen secar a efisi en.

2.2. Konsep Efektifitas Pendidikan

Konsep efektifitas mer upakan sebuah fenomena yang mengandung banyak segi, sehi ngga sediki t sekali or ang yang dapat memaksimalkan keefektifannya. Atau dapat dikatakan bahw a efektivitas masih mer upakan sebuah konsepsi yang ber si fat exclusive (sulit di raih) yang har us didefini sikan secar a jelas. Sehingga efektivitas lembaga pendidikan memiliki ar ti yang berbeda bagi setiap or ang, ber gantung pada ker angka acuan yang dipakai. Ada yang mengatakan, keefektifan merupakan der ajat di mana sebuah or gani sasi mencapai tujuannya. Sedangkan di sisi lain ada juga yang memaknai, keefektifan mer upakan kesesuaian ant ar a hasil yang dicapai oleh or gani sasi dengan tujuan yang telah di rumuskan. Kemudian Scheer ens mengemukakan bahw a efektivitas sebagai konsep kausal secar a esensi al, di mana hubungan maksud-hinggatujuan (means-t o-end r el at ionship) serupa dengan hubungan sebab-akibat (cause-effect r elat ionship ). Ter dapat tiga komponen utama yang harus diper hatikan dalam studi tentang efektivi tas organisasi pendidikan, yai tu: (1) cakupan pengar uh; (2) kesempatan aksi yang digunakan untuk mencapai pengar uh ter tentu (ditandai sebagai mode pendidikan); dan (3) fungsi-fungsi dan mekanisme yang mendasari yang menjel askan mengapa ti ndakan ter tentu mendor ong ke arah pencapain-pengaruh.

Dar i defini si tersebut dapat dipahami bahw a efektifi tas lembaga pendidikan mer upakan kemampuan lembaga itu untuk mer ealisasikan ber bagai tujuan dan kemampuannya untuk ber adaptasi dengan lingkungan dan mampu ber tahan agar tetap eksi s/ hidup. Sehingga lembaga pendidikan dikatakan efektif jika dia mampu menciptakan suasana belajar di mana par a peser ta didik tidak hanya melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya, tetapi juga membuat suasana agar peser t a didik lebih ber tanggung jaw ab, ber tindak secar a kr eatif demi peningkatan efi siensi dalam mencapai tujuan.

Konsep efektivitas pendidikan mengacu pada kiner ja unit or ganisasi lembaga pendidikan. Oleh sebab itu maksud dar i efektivitas sesungguhnya pencapaian tujuan, maka asumsi kr iter ia yang di gunakan har us mencer mi nkan sasar an akhi r dar i or gani sasi itu sendir i. Efektifitas pendidi kan dalam setiap tahapannya ber pr oses pada das sollen dan dessein dengan indikator -indikator sebagai ber ikut:

1. Indikator i nput, mel iputi karakter istik gur u, fasil itas, per lengkapan dan mater i pendidikan ser ta kapasitas manajemen.

2. Indikator pr ocess, meliputi per ilaku admi nistr atif, alokasi w aktu gur u, dan alokasi w aktu peser ta didik.

3. Indikator out put, ber upa hasil-hasil dalam bentuk per olehan peser t a didik meliputi hasil pr est asi belajar , sikap, keadilan dan per samaan.

4. Indikator out come, meliputi jumlah l ulusan ke tingkat pendidikan beri kutnya, prest asi belajar di sekolah yang l ebi h tinggi, pekerjaan, ser ta pendapatan.

Sebagai mana dijel askan di atas bahwa efektifi tas merupakan satu dimensi tujuan manajemen yang ber fokus pada hasil, sasar an, dan tar get yang dihar apkan. Lembaga pendidikan yang efektif adalah lembaga pendidikan yang menet apkan keberhasilan pada input, pr ocess, output , dan out come yang ditandai dengan berkualitasnya indikator -indikator ter sebut. Sehi ngga dengan demikian, efekti fitas lembaga pendidikan bukan sekedar pencapai an sasar an dan terpenuhinya ber bagai kebutuhan untuk mencapai sasar an, tetapi ber kai tan er at dengan syar atnya indikator ter sebut dengan mutu, atau dengan kata lai n ditetapkannya pengembangan mutu lembaga pendidikan. Bar ometer efektifitas pendi dikan dapat dilihat dar i kual itas pr ogr am, ketepatan penyusunan, kepuasan, keluw esan, dan adaptasi, semangat ker ja, motivasi, keter capaian tuj uan, ketepatan w aktu, ser ta ketepatan pendayagunaan sar ana dan prasar ana, dan sumber belajar dalam meni ngkatkan mutu lembaga pendidikan.

Jadi, jel as bahw a kajian tentang efektifitas pendidikan har us dil ihat secar a si stemik mulai dar i input sampai dengan out come, dengan indi kator yang ti dak hanya ber sifat kuanti tatif, tetapi juga ber sifat kualitatif. Sudah lama kita mendambakan sebuah pendidikan yang ber kualitas, sehingga tuntutan ter hadap kualitas sangat semar ak dan per w uj udannya sangat ur gen kar ena mutu sudah menjadi a very crit i cal compet it ive var iable dalam per saingan i nter nasional.

2.3. Konsep Pr oduktivitas

Konsep pr oduktivitas mer upakan per bandingan ter baik antar a hasil yang diper oleh (out put ) dengan j uml ah sumber yang diper gunakan (input ). Pr oduktivitas dapat dinyatakan dengan kuantitas maupun kual itas. Kuantitas output mer upakan jumlah lulusan, sedangkan input merupakan jumlah tenaga ker ja sekolah, dan sumber daya lainnya. Sedangkan pr oduktivitas dalam ukur an kualitas tidak dapat diukur dengan uang, Ia di gambar kan dar i ketetapan penggunaan metode dan al at yang ter sedi a sehi ngga volume dan beban ker ja dapat diselesaikan sesuai dengan w aktu yang ter sedi a ser ta mendapatkan r espon positif bahkan pujian dar i or ang l ain atas hasil ker janya . Ada pula yang menekankan produktivi tas pada sisi pember ian per hatian dan kepuasan kepada pelanggan, sehingga semaki n banyak dan semakin memuaskan pelayanan yang diber ikan sebuah corpor ate atau lembaga ter hadap customer , maka semakin pr oduktif lembaga t er sebut.

Konsep pr oduktivitas dalam duni a pendidi kan ber kaitan er at dengan keselur uhan pr oses penat aan dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secar a efektif dan efisien. Dalam konteks pr oduktivitas pendidikan, sumber -sumber pendidikan dipadukan dengan car a-car a yang ber beda. Per paduan ter sebut sama Konsep pr oduktivitas dalam duni a pendidi kan ber kaitan er at dengan keselur uhan pr oses penat aan dan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secar a efektif dan efisien. Dalam konteks pr oduktivitas pendidikan, sumber -sumber pendidikan dipadukan dengan car a-car a yang ber beda. Per paduan ter sebut sama

Secar a seder hana pr oduktivitas pendidikan dapat diukur dengan mel ihat indeks pengeluar an r ii l pendidi kan seperti dalam Nati onal Income Blue Book, dengan car a menjumlahkan pengeluar an dar i banyaknya peser ta didi k yang dididik. Namun car a i ni mer upakan pengukuran car a kasar ter hadap pr oduk r iil kependidikan. Cara ini pun tidak mencer itakan sama sekali tentang kuali tas l ulusan l embaga pendidikan, j uga derajat efi si ensi ber bagai sumber yang digunakan. Sehingga pengukur an output pendidikan dengan car a yang r asional penting untuk diper timbangkan, namun j uga perl u di sadar i bahw a pengukur an ini tidak dapat member i indikasi langsung mengenai kuanti tas pengaj ar an yang diter i ma setiap peser ta didik. Pr oduktifitas pendidikan dapat ditinjau dar i 3 dimensi sebagai ber ikut :

1. Meninjau pr oduktifi tas sekolah dar i segi keluar an administ ratif, yaitu seberapa besar dan seber apa baik layanan yang dapat di ber ikan dalam pr oses pendi dikan, baik oleh gur u kepal a sekolah maupun pihak lain yang ber kepenti ngan.

2. Meninjau produktifitas dar i segi keluar an per ubahan pr il aku, dengan melihat nilai nilai yang diper oleh peser ta di dik sebagai suatu gambar an pr estasi akademi k yang telah dicapainya dalam per iode belaj ar ter tentu disekol ah

3. Mel ihat pr oduktifi tas sekolah dar i keluar an ekonomis yang berkai tan dengan pembiayaan layanan pendidikan di sekolah. Hal ini mencakup “har ga” layanan yang diberi kan (pengor banan atau cost) dan “perolehan” yang ditimbulkan oleh layanan itu atau disebut “peningkatan nilai bai k“.

Jadi , jelas bahwa pengukur an pr oduktivitas pendi dikan erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi, yang sangat ber gantung pada akurasi ker angka yang digunakan dalam anal isis dan kualitas data. Dal am konteks ini agaknya tidak per lu diper debatkan bagaimana pengukur an pendidikan dalam pertumbuhan ekonomi, sebab umumnya r iset mengenai ini membuktikan bahwa per anan pendidikan tetap substansial dalam pertumbuhan ekonomi. Sehubungan dengan hal ter sebut, untuk menget ahui pr odukti vitas pendidikan dalam konteks peningkatan mutu pendidikan, antar a lain dapat dilakukan dengan: analisis efekti fitas bi aya, analisis biaya mi nimal, dan anali si s manfaat sebagai usaha peni ngkatan mutu dan pemer at aan pendidikan.

Untuk memper baiki mutu proses pencer dasan bangsa yang berkelanjutan, pelaksanaan pendidikan jalur sekolah melalui pendidikan dasar , pendidikan menengah dan pendidikan tinggi ser ta pendidikan jalur luar sekolah, maka per lu disiner gikan aktivitasnya. Lembaga pendidikan har us menempatkan dir inya sebagai pusat keunggulan (center of excel lence) dalam pember dayaan sumber daya manusia ( SDM). Keber adaan lulusan lembaga pendidikan mer upakan SDM yang menjadi subjek dan objek pembangunan yang per lu ter us diti ngkatkan kualitasnya. Semua j alur pendidikan dalam fungsi, pr oses, dan aktivitasnya, harus bermuar a pada pencapai an tujuan pendidikan yang tel ah ditetapkan.

2.4. Penulisan Skr ipsi

Pengalaman menulis skr ipsi menur ut Kamus Umum Bahasa Indonesi a (Poew adar minta, 1991) dalah segala sesuatu yang tel ah dir asakan, di alami , diketahui, Pengalaman menulis skr ipsi menur ut Kamus Umum Bahasa Indonesi a (Poew adar minta, 1991) dalah segala sesuatu yang tel ah dir asakan, di alami , diketahui,

Dalam pr oses menger jakan skr ipsi, setiap individu akan mempunyai di namika yang ber agam. Di aw al penger jaan skr ipsi, mahasi sw a akan menentukan tema penelitian yang disesuaikan dengan ber sama dengan dosen pembi mbi ng skr ipsi nya. Setelah itu mahasi sw a akan membuat r ancangan penelitian yang kemudian diter uskan dengan pengambilan data dan diakhi ri dengan anali si s data peneliti an (Moleong, 2002).

Dalam pr oses penger jaan skr ipsi , mahasi sw a akan mengalami banyak dinamika. Menurut Zulkar nain (2007) beber apa aspek yang dapat mempengar uhi pr oses penger jaan skr i spi adalah sebagai ber ikut:

1. Hambatan Kesulitan-kesulitan yang muncul dapat menghambat l aju per kembangan

belajar (syah, 2008). Hambatan adalah sebuah halangan, r ingt angan at au suat u keadaaan yang tidak dikehendaki atau disukai kehadir annya, menghambat per kembangan seseor ang, menimbulkan kesuli tan baik bagi di ri sendir i maupun orang lain dan ingin atau per lu dihil angkan (Poer w adar minta, 1991).

Hambatan dalam penyelesaian studi, ber dasar kan penelitian yang per nah dilakukan ol eh Sur u pada t ahun 1993 (dalam Subekti, .....) mengkategor isasikan maslaah dal am belajar mahasi swa menjadi 2, yaitu dar i dalam dir i mahasisw a itu sendir i dan dar i l uar mahasi sw a. Menur ut Syah (2008) faktor -faktor penyebab timbulnya hambatan dalam belajar ter dir i dar i dua macam, yaitu faktor inter nal dan faktor ekster nal . Faktor i nter nal adalah hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dar i dalam dir i indi vidu itu sendir i. Faktor eksternal adalah hal-hal atau keadaaan- keadaan yang datang dar i luar i ndividu. Setiap hal yang muncul bai k dar i dir i maupun dari luar dir i ber sifat menghambat per kembangan dan membuat kesulitan baik buat dir i sendi ri maupun or ang l ain mer upakan faktor-faktor penghambat.

2. Motivasi Beck (1978) mengat akan bahw a moti vasi adalah suatu tenaga at au faktor yang

ter dapat didalam dir i manusia, yang meni mbulkan, mengar ahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Dalam penger tian umum, motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang mendor ong per buatan kearah suatu tujuan tertentu. Setiap manusia pada haki katnya mempunyai sejumlah kebutuhan yang pada saat ter tentu menuntuk pemuasan, dimana hal-hal yang dapat member ikan pemuasan pada suatu kebutuhan adalah menjadi tujuan dar i kebutuhan ter sebut. Pr insip yang umum ber laku bagi kebutuhan manusia adalah setelah kebutuhan per tama terpuaskan, maka kebutuhan-kebutuhan selanjutnya akan muncul.

Dalam dunia pendidikan, masalah motivasi selalu menjadi hal yang menari k per hatian. Hal i ni dikar enakan motivasi dipandang sebagai salah satu faktor yang sangat dominan dalam menentukan ter capai atau tidaknya tujuan pendidikan (Azw ar , dalam Mur niati, 2004). Salah satu per soalan ber at yang dihadapi banyak mahasi sw a dalam mer ampungkan kul iah adal ah penyelesaian skri psi (Dar madi, dalam Sugiar to, 2007). Setiap mahasi sw a har us mempunyai motivasi untuk dapat Dalam dunia pendidikan, masalah motivasi selalu menjadi hal yang menari k per hatian. Hal i ni dikar enakan motivasi dipandang sebagai salah satu faktor yang sangat dominan dalam menentukan ter capai atau tidaknya tujuan pendidikan (Azw ar , dalam Mur niati, 2004). Salah satu per soalan ber at yang dihadapi banyak mahasi sw a dalam mer ampungkan kul iah adal ah penyelesaian skri psi (Dar madi, dalam Sugiar to, 2007). Setiap mahasi sw a har us mempunyai motivasi untuk dapat

Motivasi yang baik akan tetap mengi r ingi setiap langkah mahasi sw a, ter masuk saat menyelesaikan skri psinya. Mahasi sw a yang sedang menyel esai kan skr ipsi butuh konsentr asi untuk memadukan semua tingkah lakunya untuk menger jakan skr ipsi nya sampai selesai, dan bahkan har us optimi s untuk memper tahankan ar gument asi pada saat ujian skri psi. Jadi motvasi adalah sebuah dor ongan yang ber asal dari dal am dir i seseor ang yang kemudian ter manifest asikan dalam sebuah per ilaku ter tentu untuk sebuah tujuan tertentu. Sumber-sumber motivasi dapat ber asal dar i dalam (intr insik) dan dar i luar individu (ekstr insik).

METODE PENELITIAN

3.1. Pendek atan Penelitian

Penel itian ini menggunakan pendekatan sur vey, yang di lakukan kepada seluruh mahasi sw a jur usan akuntansi yang sedang dal am pr oses penyelesaian studi . Mahasisw a sasar an adalah mahasi sw a Jurusan Akuntansi angkatan 2010, 2011, 2012, dan 2013.

3.2. Fokus Penelitian

Fokus utama penelitian ini adalah hambatan, kendala, dan faktor-faktor yang menyebabkan lamanya penyelesaian studi mahasi sw a jur usan akuntansi FE Unnes. Hambatan mer upakan suatau keadaan yang tidak dikehendaki atau disukai kehadir annya, menghambat per kembangan seseor ang, meni mbulkan kesulitan bai k bagi dir inya sendi ri maupun orang lain dan ingin atau perl u di hilangkan. Hambatan i ni bisa ber asal dar i indivi du maupun dar i l uar individu mahasisw a.

3.3. Sumber Data dan Tempat Penelitian

Sumber data peneliti an adalah Mahasiswa Jur usan Akuntansi FE Unnes angkatan 2010, 2011, 2012, dan 2013 yang belu menyel esai kan skr ipsi sebagai bentuk penyelesaian studi nya. Ber dasar kan sur vei aw al jumlah mahasi sw a yang belum menyelesaikan skr ispi kur ang lebih sebanyak 281 mahasisw a.

3.4. Tek nik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan menggunakan instr ument/ angket yang ber i si per tanyaan dan pernyataan. Ada beber apa item yang si fatnya pertanyaan ter tutup dan sebagian ber upa pertanyaan t er buka. Di samping itu data sekunder dokumentasi yang dikumpulkan dengan menggunakan daftar dokumentasi.

3.5. Tek nik Analisis Data

Data yang ter kumpul akan dianal isis menggunakan teknik statistik deskriptif kuanti taif dan deskriptif kualitatif. Teknik statisti k deskriptif kuantitatif digunakan untuk mendeskri psikan ber apa r esponden yang member i masukan, dan ber apa r esponden yang tidak member i masukan. Sementar a itu, teknik statisti k deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskri psikan kata, kalimat, dan atau substansi apa saj a yang har us dihilangkan atau ditambahkan yang berasal dari masukan, kr itik r esponden yang disampaikan melalui pertanyaan ter buka.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Ber dasar kan hasil peneliti an untuk mendeteksi dan mendeskr ipsikan kendal a- kendala yang dihadapi ol eh mahasiswa j ur usan akuntansi di bedakan menjadi dua aspek. Aspek per tama yaitu aspek manajemen pelaksanaan bimbingan skr ipsi yang dilakukan di jurusan akuntansi yang ber isi tentang : Sosi alisasi pembimbingan/ tema Ber dasar kan hasil peneliti an untuk mendeteksi dan mendeskr ipsikan kendal a- kendala yang dihadapi ol eh mahasiswa j ur usan akuntansi di bedakan menjadi dua aspek. Aspek per tama yaitu aspek manajemen pelaksanaan bimbingan skr ipsi yang dilakukan di jurusan akuntansi yang ber isi tentang : Sosi alisasi pembimbingan/ tema

Tabel 4.1. Per sepsi Pelaksanaan Manajemen Pembimbingan Skr ipsi

Ber dasar kan hasil penel itian tersebut di atas dapat diketahui bahw a seca r ata-r ata r esponden menyatakan pr oses pelaksanaan pembimbingan ber jal an dengan baik. Aspek w aktu pelaksanaan pembi mbi ngan skr ipsi menur ut mahasisw a dalam kr iteri a baik yang ditunjukkan angka r ata-rata 2,47. Aspek car a sosi alisasi juga menunj ukkan angka baik yaitu sebesar 2,26. Begitu juga hal yang sama untuk i ndikator layanan pimpinan jur usan, ploting dosen, sampai pada sar ana pr asar ana juga menunjukkan angka yang baik. Namun ada satu indikator yang menur ut r esponden masi h di r asakan kur ang baik yaitu mengenai jumlah buku dan r efer ensi yang ter dapat di perpustakaan. Dimana angka jaw aban r esponden ber ada pada angka 3, 44 yang memi liki makna bahw a menurut per sepsi r esponden buku dan r efer ensi yang dapat mendukung penulisan skr ipsi masih kur ang.

Selanjutnya beri kut i ni disajikan hasil peneliti an mengenai per sepsi tent ang aktualisasi r esponden dalam pel aksanaan pembimbingan skr ipsi:

Tabel 4.2. Per sepsi Aktuali sasi Pelaksanaan Pembimbingan Skr ipsi

Hasi l penelitian mengenai aspek aktualisasi r esponden dal am pelaksanaan skr ipsi menunjukkan bahw a secar a r ata-r ata masih kur ang baik. Dimana secar a r ata- r ata jaw aban r esponden pada angka r at a-r ata di atas 3. Hal ini memili ki makna bahw a r esponden mer asa kur ang baik dalam mengaktualisasikan dir inya dal am pr oses pembimbingan skri psi. Kelemahan ter jadi pada pencari an j ur nal dan buku pendukung penuli san skr ipsi, dimana per sepsi r esponden ber ada pada angka diatas 4. Namun mer eka sudah mer asa cukup meskipun kur ang maksimal dalam penguasaan dalam penyusunan bab 4 dan 5. Hal ini didukung dengan hasil peneliti an, dimana jawaban r esponden ber ada diangka melebihi 3 secar a r ata-r ata.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pelaksanaan Manajemen Skripsi Jur usan Ak untansi

4.2.1.1. Waktu Pelaksanaan

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a w aktu pelaksanaan menuj u pembimbingan skri psi yang dilakukan oleh jur usan akuntansi tel ah dipersepsikan baik oleh responden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menj adi keunggulan dan kelemahan yang disampaikan r esponden di sajikan sebagai ber ikut:

a) Waktu pelaksanaan sesuai jadwal

b) kar ena sosi alisasi tema skr ipsi dilaksanakan jauh-jauh har i sebelum

pengambil an mata kul iah skr ipsi, sehingga mahasiswa dapat memper siapkan tema skr ipsi dengan lebih

c) Kar ena dosen t el ah membimbing, menjelaskan dan mengarahkan dengan jelas, sabar dan tidak ter buru-bur u. Aspek waktu pel aksanaan ini menjadi nilai tambah bagi jurusan akuntansi, dimana masukan yang diber ikan ol eh r esponden menunjukkan hal yang positif sehingga kedepan har us t etap diper t ahankan dan tingkatkan sehingga mahasi sw a bisa l ebih banyak yang dapat menyel esai kan skr ispinya secar a tepat waktu.

4.2.1.2. Cara Sosialisasi

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a car a sosialisasi pembimbingan skr ipsi yang dilakukan ol eh jur usan akuntansi telah diper sepsikan baik oleh r esponden. Namun ada beber apa masukan yang si fatnya menjadi keunggulan dan kelemahan yang disampaikan responden disajikan sebagai beri kut:

a) Car a sosial isasi sangat jelas

b) Car a sosial isasi dilaksanakan dengan bai k, karena mahasiswa dikumpulkan per r ombel dan disampaikan dengan baik sehingga mahasi sw a dapat mener ima pembekalan dengan baik

c) Kar ena dosen t elah membimbing, mengar ahkan, dan menjel askan dengan r inci, tepat dan mudah dipahami.

4.2.1.3. Layanan Pimpinan Jurusan

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a layanan pimpinan Jur usan Akuntansi tel ah diper sepsikan baik oleh responden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menjadi keunggulan dan kelemahan yang disampaikan r esponden disajikan sebagai ber ikut:

a) Memudahkan dan fleksibel a) Memudahkan dan fleksibel

c) Kar ena pemi mpin jur usan telah melayani dengan baik, r amah dan sepenuh hati.

4.2.1.4. Ploting Pembimbing Skr ipsi

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a Ploti ng Pembimbingan skr ipsi Jur usan Akuntansi telah di persepsikan bai k oleh r esponden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menjadi keunggulan dan kelemahan yang disampaikan r esponden disajikan sebagai ber ikut:

a) Ploting dosen sesuai t ema skri psi

b) Kar ena dal am ploting dosen pembimbing sesuai dengan tema yang diaj ukan

c) Kar ena saat ploti ng dosen pembimbing saya mendapatkan dosen yang sesuai dengan tema atau judul skr ipsi saya sehingga memudahkan saya dalam menger jakan dan menyelesaiakan skr ipsi.

d) Kar ena tidak sesuai dengan judul metopen

4.2.1.5. Penerbitan SK Dosen Pembimbing

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a pener bitan SK Dosen Pembimbing skr ipsi Jurusan Akuntansi telah diper sepsikan baik oleh r esponden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menjadi keunggulan dan kelemahan yang di sampaikan r esponden disaj ikan sebagai ber ikut:

a) Tidak butuh w aktu yang lama

b) kar ena mahasi sw a tidak perl u menunggu w aktu lama dalam menunggu pener bitan SK pembimbing, sehingga mahasi sw a dapat seger a mulai menger jakan skr ipsi

c) Kar ena dal am penerbitan SK dosen pembi mbing petugas melayani dengan baik dan cepat tanggap.

4.2.1.6. Layanan sur at ijin penelitian

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a Layanan Sur at Ijin Penel itian ol eh skr ipsi Jurusan Akuntansi telah diper sepsikan baik oleh r esponden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menjadi keunggulan dan kelemahan yang di sampaikan r esponden disaj ikan sebagai ber ikut:

a) Proses tidak membutuhkan w aktu yang lama

b) Mahasisw a ti dak per lu w aktu lama untuk menunggu pener bitan sur at ijin peneliti an, dan petugas tidak memper sulit mahasi sw a dalam per mohonan sur at iji n penelitian

c) Ijin penel itian.

d) Tidak menggunakan ijin kar ena menggunakan data sekunder

4.2.1.7. Jumlah dosen pembimbing

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a Jumlah Dosen Pembimbing skr ipsi Jur usan Akuntansi telah di per sepsikan bai k oleh r esponden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menjadi keunggulan dan kelemahan yang disampaikan r esponden disajikan sebagai ber ikut: Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a Jumlah Dosen Pembimbing skr ipsi Jur usan Akuntansi telah di per sepsikan bai k oleh r esponden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menjadi keunggulan dan kelemahan yang disampaikan r esponden disajikan sebagai ber ikut:

b) kar ena dengan hanya 1 dosen pembi mbi ng, mahasiswa dapat lebi h mudah dalam ber konsultasi mengenai pengerj aan skr i psi

c) Kar ena dengan mendapatkan satu dosen pembi mbi ng saya lebih mudah dan cepat dalam menyelesaikan skr ipsi saya.

d) Dua dosen pembimbing menghambat per cepatan kelulusan

4.2.1.8. Waktu Yang Disediak an Dosen Pembimbing

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a w aktu yang disediakan oleh Dosen Pembi mbi ng skr ipsi di Jur usan Akuntansi telah diper sepsikan bai k oleh r esponden. Namun ada beber apa masukan yang si fatnya menjadi keunggulan dan kelemahan yang disampaikan responden disajikan sebagai beri kut:

a) Sel alu ada waktu

b) Dosen pembi mbi ng sangat tepat member ikan w aktu untuk menger jakan serta r evisi skripsi, dan dosen mudah ditemui saat w aktu luang di kampus

c) Kar ena dosen pembimbing sudah member i w aktu yang cukup dalam membimbing skr ipsi saya.

4.2.1.9. Cara Membimbing Dosen Pembimbing

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a car a membimbing Dosen Pembimbing skr ipsi di Jur usan Akuntansi telah diper sepsikan baik oleh r esponden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menjadi keunggulan dan kelemahan yang di sampaikan r esponden disaj ikan sebagai ber ikut:

a) Mengar ahkan dan mudah di pahami

b) Kar ena dosen pembimbing membimbing dengan sangat baik, sehingga mahasi sw a tidak takut ter lebih dulu untuk menemui dosen yang biasanya ter jadi pada mahasi sw a mahasi sw a. dan dosen membimbi ng sesuai dengan urutan penger jaan skr ipsi.

c) Kar ena dosen pembimbing saya sangat baik dan sabar dalam membimbing skr ipsi saya dan dosen pembimbing selalu member i ar ahan dengan jelas guna agar skr ipsi saya seger a ter selesaikan dengan bai k.

d) Tidak member ikan masukan atau sar an ketika ada beber apa bagi an yang har us diganti

e) Sudah baik

4.2.1.10. Komunikasi dengan Dosen Pembimbing

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a Komunikasi dengan Dosen Pembimbing skr ipsi di Jur usan Akuntansi telah di per sepsikan baik oleh responden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menjadi keunggul an dan kelemahan yang disampaikan r esponden disaj ikan sebagai ber ikut:

a) Lancar

b) Kar ena dosen pembimbing selalu memberikan konfii rmasi ketika di hubungi oleh mahasiswa. sehingga tidak ter jadi misskomuni kasi

c) Kar ena dosen pembimbing mudah ditemui dikampus dan dosen pembimbing saya sangat sabar dalam membimbing, mengar ahkan, menjel askan dan member i solusi atau j alan keluar saat saya mendapatkan kesul itan dalam menger jakan skr ipsi dan dosen pembimbing selalu memotivasi saya agar skr ipsi seger a ter selesaikan dengan baik.

4.2.1.11. Pengisian Data Bimbingan di SITEDI

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a pengisian data bimbingan skr ipsi di SITEDI Jur usan Akuntansi telah diper sepsikan baik oleh r esponden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menjadi keunggulan dan kelemahan yang di sampaikan r esponden disaj ikan sebagai ber ikut:

a) Cepat tanggap

b) Kadang tidak divalidasi dan menunda beber apa kali dal am pengisian sitedi

c) Kar ena dosen pembimbing selalu memvalidasi sitedi setelah mahasisw a selesai bi mbi ngan dan input tambahan kolom bimbingan di sitedi

d) Kar ena sitedi mudah di akses oleh mahasiswa dan mahasisw a wajib mengisi data set elah menyelesaikan bimbingan dengan dosen.

e) Jar ak validasi pembimbing yang ter lalu lama

f) Dosen pembi mbi ng tidak seger a memvalidasi si tedi

4.2.1.12. Buku Pedoman Penulisan skr ipsi

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a buku pedoman penulisan skr ipsi Jur usan Akuntansi telah di persepsikan bai k oleh r esponden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menjadi keunggulan dan kelemahan yang disampaikan r esponden disajikan sebagai ber ikut:

a) Ter sedi a dan mudah dipahami

b) Kar ena pi hak kampus telah member ikan buku pedoman penulisan skr ipsi ber samaan dengan sosi alisasi tema skr ipsi , sehingga sangat membantu mahasi sw a dal am penul isan skr ipsi

c) Kar ena buku pedoman penulisan skripsi sangat membantu saya dalam menyusun, menger jakan dan menyelesaikan skr ipsi dengan bai k dan benar.

d) Kur ang lengkap

4.2.1.13. Keber adaan Hotspot untuk mencari artikel di web

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a keberadaan Hotspot untuk mencar i ar tikel di w eb telah di per sepsikan bai k oleh r esponden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menjadi keunggulan dan kelemahan yang disampaikan r esponden disajikan sebagai ber ikut:

a) Banyak titik dan si nyal cukup kuat

b) Kar ena hotspot yang disediakan pihak kampus terkadang susah untuk connect

c) Kar ena hotspot di kampus ser ing er or atau bahkan semakin lama kecepatan koneksi inter netnya semakin menur un (l emot), sehingga menghambat mahasi sw a dal am mencar i ar tikel di w eb.

d) Kadang sulit ter koneksi dengan l aptop

e) Susah conect

4.2.1.14. Ketersediaan buku-buk u di per pustak aan yang terkait dengan skr ipsi

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a keter sediaan buku-buku di per pusatakaan yang ter kait dengan skr ipsi telah di per sepsikan baik oleh responden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menjadi keunggul an dan kelemahan yang disampaikan r esponden disaj ikan sebagai ber ikut: Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a keter sediaan buku-buku di per pusatakaan yang ter kait dengan skr ipsi telah di per sepsikan baik oleh responden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menjadi keunggul an dan kelemahan yang disampaikan r esponden disaj ikan sebagai ber ikut:

b) Kar ena per pustakaan banyak menyediakan buku-buku yang dapat di jadikan r efer ensi. ter lebih yang ber kenaan dengan akuntansi pajak, tetapi kur ang l engkap

c) Kar ena dengan adanya keter sediaan buku-buku r efer ensi tentang skr ipsi saya di per pustakaan kampus sedikit membantu memudahkan saya dalam menger jakan skr ipsi dan member i petunjuk serta sar an dalam penyempur naan skr ipsi saya.

d) Kur angnya keter sedi aan dan kapasi stas r efer ensi di per pustakaan

e) Banyak r efer ensi buku yang tidak ter sedia di per pustakaan

f) Beber apa buku r efer ensi tidak ter sedia

g) Buku kurang banyak

h) Buku di perpustakaan kur ang memadai

i) Kur ang keter sediaan dan jumlah kapasitas buku di per pusatakaan j) Buku ter batas k) Ketidakter sedi aan buku yang dicar i

4.2.2. Aktualisasi Mahasiswa Dalam Pr oses Pembimbingan Skr ipsi

Aspek aktualisasi pelaksanaan pembimbingan skripsi i ni dili hat dar i per sepsi mahasiswa yang menjadi r esponden penelitian i ni. Indikator yang digunakan untuk mendeskr ipsikan kendala yang dialami dan dir asakan oleh responden ter dir i dar i sembilan indi kator. Sembilan indikator tersebut dijelaskan lebih lanjut sebagai ber ikut:

4.2.2.1. Mencar i ar tikel

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a usaha r esponden untuk mencari ar tikel yang ter kait dengan skr ipsi telah diper sepsikan baik oleh r esponden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menjadi keunggulan dan kelemahan yang di sampaikan r esponden disaj ikan sebagai ber ikut:

a) Banyak dan cukup mudah di car i

b) Kar ena tidak selalu ter sedia banyak pili han arti kel terkait penelitian kita

c) Kar ena hotspot agak susah connect. dan kadang masih ada yang tidak di temukan saat mencar i ar tikel di per pustakaan

d) Kar ena pada aw alnya bingung dan agak sulit mencar i atau menemukan

arti kel skr ipsi saya ini.

4.2.2.2. Penyusunan Pendahuluan ( Bab 1)

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a usaha r esponden untuk menyusun pendahuluan (bab 1) telah diper sepsikan baik oleh r esponden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menjadi keunggulan dan kelemahan yang di sampaikan r esponden disaj ikan sebagai ber ikut:

a) Banyak r efer ensi

b) Kar ena banyak r efer ensi dar i peneliti an sebelumnya

c) Kar ena penyusunan bab 1 (pendahuluan) memuat ur aian t entang latar belakang masalah, identi fikasi masalah, batasan/ cakupan masalah, per umusan masalah, tujuan peneli tian, kegunaan penelitian dan or isi nal itas peneliti an. Jadi masi h tidak terlalu sulit dalam mengerjakannya kar ena masih tahapan aw al skr ipsi.

d) Penyusunan Latar Belakang

e) Pengungkapan fenomena gap

f) Pengantar teor i

g) Latar belakang : fenomena gap

4.2.2.3. Penyusunan Kajian Pustaka ( Bab 2)

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a usaha r esponden untuk menyusun kajian pustaka dan tinjauan pustaka (bab 2) telah dipersepsikan bai k oleh r esponden. Namun ada beber apa masukan yang si fatnya menjadi keunggul an dan kelemahan yang di sampaikan r esponden disaj ikan sebagai ber ikut:

a) Banyak r efer ensi

b) Kar ena banyak ditemukan di penelitian ter dahulu

c) Kar ena penyusunan bab 2 (kajian pustaka) ter dir i dar i kajian teor i utama, kaji an var iabel peneliti an, kaj ian penelitian terdahulu, ker angka ber pikir , dan hipotesis penelitian. Jadi agak sulit kar ena har us mengembangkan dan menyusun kali mat dengan tepat.

d) Pemilihan dan pemahaman teor i terhadap hubungan ant ar vari abel

e) Per gantian dasar t eor i dalam penelitian

f) Teor i dan ker angka berfikir

4.2.2.4. Penyusunan Metode Penelitian (Bab 3 )

Ber dasar kan hasil peneliti an yang telah disaji kan sebelumnya menunjukkan bahw a usaha r esponden untuk menyusun metode penelitian (bab 3) telah diper sepsikan baik oleh r esponden. Namun ada beber apa masukan yang sifatnya menjadi keunggulan dan kelemahan yang di sampaikan r esponden disaj ikan sebagai ber ikut:

a) Banyak r efer ensi

b) kar ena banyak ditemukan di penelitian ter dahul u dan dosen sangat membantu dalam bimbingan

c) Kar ena metode penel itian saya menggunakan metode pengumpulan data pri mer yang dilakukan dengan metode sur vei menggunakan media angket (kuesioner) sehingga membutuhkan banyak w aktu untuk meneliti nya.

d) Penentuan pr oksi pengukur an var iabel

e) Proksi yang ber ganti

4.2.2.5. Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN SALAM SEBAGAI UNGKAPAN SAPAAN DALAM DRAMA SEIGI NO MIKATA DAN OHITORISAMA Utami Sulistyaningrum Program Studi Magister Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember Posel: utamimichan91gmail.com ABSTRAK - PENGGUNAAN SALAM SEBAGAI UNGK

0 0 15

PEMAKNAAN KEPENASIHATAN AKADEMIK: SEBUAH STUDI FENOMENOLOGI DI PRODI AKUNTANSI UNIVERSITAS MADURA Rosy Aprieza Puspita Zandra Program Studi Akuntansi Universitas Madura Universitas Madura Posel: rosy.zandragmail.com ABSTRAK - PEMAKNAAN KEPENASIHATAN AKADE

0 0 11

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PIDATO MAHASISWA MPB-UMS YANG MEMERANKAN DIRI MENJADI CALON KEPALA DAERAH KABUPATEN BLORA

0 0 11

KORELASI UMUR DENGAN KADAR HEMATOKRIT, JUMLAH LEUKOSIT, DAN TROMBOSIT PASIEN INFEKSI VIRUS DENGUE

0 0 6

HUBUNGAN JENIS KELAMIN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN TERHADAP KEJADIAN SKABIES PADA SANTRI PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA KOTA DEPOK

0 0 5

HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN DAN KADAR INTERLEUKIN-6 DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI STATUS GIZI LEBIH

0 1 8

SKOR FUNGSIONAL HIP (HARRIS HIP SCORE) PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS (OA) HIP JOINT DENGAN DEFEK ACETABULUM YANG DILAKUKAN TOTAL HIP ARTHROPLASTY (THR) DAN ACETABULOPLASTY

0 0 5

PENGARUH PEMBERIAN N-ASETILSISTEIN TERHADAP EKSPRESI CASPASE-1 GLOMERULUS DAN DERAJAT KERUSAKAN GINJAL PADA MENCIT NEFRITIS LUPUS INDUKSI PRISTAN

0 1 10

TERAMPIL MEMILIH DAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN

0 0 22

PERBANDINGAN TUJUAN PENDIDIKAN UNTUK MEMBENTUK MANUSIA IDEAL MENURUT PAULO FREIRE DAN MUHAMMAD IQBAL

0 0 18