LAPORAN BIOLOGI DASAR Penggunaan Mikrosk

LAPORAN BIOLOGI DASAR
“Penggunaan Mikroskop dan Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel”

Oleh :
Nama

: Fadilah Safinatu Salama

NIM

: 140210101041

Kelompok

:4

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015


I.

JUDUL
Penggunaan Mikroskop dan Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel

II.

TUJUAN

1. Memperkenalkan

komponen-komponen

mikroskop

dan

cara

penggunaannya.

2. Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah
mikroskop
3. Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
III.

DASAR TEORI
Sel adalah unit kehidupan terkecil, yang berarti sel ini menjalani metabolisme,

homeostasis, pertumbuhan, dan reproduksi. Bagian dalam sel eukariotik terbagi
menjadi berbagai kompartemen fungsional termasuk nukleus.Sel berbeda dalam satu
ukuran , bentuk, dan aktivitas (Cecie,dkk,2012: 62). Ukuran sel pada umumnya
tampak tak tampan dengan mata telanjang atau sedikit kelihatan dengan mata
telanjang (Muslim,2003:2)
Sel dianggap sebagai kantong kecil (meski kenyataannya jauh lebih rumit dari
sekedar kantong) tersusun sebagian besarnya atas air dan komponen kimia utama
seperti protein,karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Apa yang ada di dalam sel pada
dasarnya adalah sitoplasma dan nukleoplasma. Bagian sitoplasma berisi cairan
plasma sel dan organel – organel, sedangkan nukleoplasma berisi kromosom yang
mengandung DNA (molekul pembawa informasi genetik) (Muslim,2003:6).
Bagian – Bagian sel antara lain :

1. Membran Sel
Membran sel adalah lapisan terluar dari sel hidup. Dinding sel berfungsi
sebagai penyokong dan bahkan dapat menjaga sel-sel yang berada dibawahnya
(Waluyo, 2006 : 22)
Uji morfologi membran dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik.
Pengujian dilakukan dengan cara memotong membran dengan ukuran 1 x 1 cm,
kemudian meletakkan sampel di atas preparat setelah itu diamati dengan
menggunakan mikroskop sehingga dapat terlihat struktur permukaan membran
(Rahmawati, dkk, 2013 : 13).
2. Dinding Sel
Berfungsi melindungi sitoplasma dan membran sitoplasma sel satu dengan sel
yang lain dihubungkan dengan plasmodesmata.

3. Mitokondria
Mitokondria

mengandung

protein


dan

fosfolipid.

Tiap

mitokondria

mempunyai dua sistem membran. Membran luar bersifat licin mengelilingi
keseluruhan mitokondria.
4. Ribosom
Ribosom berukuran sangat kecil, diameter 20-25 nm, terdapat pada sitoplasma
secara bebas/menempel pada retikulum endoplasma. Ribosom sebagai tempat
berlangsungnya sintesis protein. Ribosom ini juga terdapat pada sel hewan dan sel
tumbuhan. Pada sel tumbuhan ribosom biasanya letaknya menyebar, sedangkan pada
sel hewan menyebar dan ada juga menempel pada retikulum endoplasma.
5. Retikulum Endoplasma ( RE )
Berdasarkan ada/tidaknya ribosom, RE dibedakan menjadi RE kasar dan RE
halus
6. Badan Golgi

Aparatus

golgi

merupakan

tumpukan

kantung

atau

vesikula

yang

termampatkan, yang bersambungan dengan saluran-saluran retikulum endoplasma
halus. Fungsi utamanya untuk penyimpanan, modifikasi, dan pengepakan zat-zat
yang dihasilkan untuk disekresikan ke luar sel.
7. Lisosom

Lisosom terdapat pada sel hewan, bentuknya seperti bola dan ukuran
diameternya kurang lebih 500 nm.
8. Sentrosom ( sentriol )
Pada umumnya sel hewan memilki sentrosom, letaknya pada sitoplasma dekat
membran inti.
9. Plastida
Plastida hanya terdapat pada sel tumbuhan, yang tidak berwarna disebut
leukoplas, sedangkan yang berwarna disebut kromoplas.
10. Vakuola
Terdapat pada sel hewan maupun pada sel tumbuhan. Hanya saja pada sel
tumbuhan tampak lebih besar dan jelas terutama pada sel yang sudah tua.
11. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti
dan organel sel. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air yang berfungsi sebagai
pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel.

12. Nukleus
Nukleus biasanya terletak ditengah sel, dibatasi oleh dua lapis membran.
Didalam membran nukleus terdapat medium setengah cair yang didalamnya
tersuspensi kromosom.

13. Kloroplas
Sel tumbuhan umumnya mengandung plastida, ialah organel yang
berhubungan dengan sintesis dan penyimpanan makanan. Plastida dapat dilihat
dengan mudah walaupun tanpa diwarnai, karena kebanyakan plastida berwarna oleh
pigmennya sendiri. Kloroplas adalah plastida yang berwarna hijau karena sebagian
besar pigmennya berwarna hijau. Pigmen hijau ini disebut klorofil, yang sangat
penting dalam fotosintesis (Waluyo, 1993:11 - 24).
Jika ingin mempelajari struktur sel, kita memerlukan alat bantupembesaran
bayangan yang aslinya mikroskopis (micro=kecil,lembut; scope : pandangan). Alat
bantu itu adalah mikroskop (Muslim,2003:49)
Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang
sangat kecil dalam jarak yang dekat. Dalam bentuknya yang paling sederhana,
mikroskop terdiri atas dua lensa cembung. Lensa yang terdekat dengan benda yang
disebut lensa obyektif, membentuk bayangan sejati dari bendanya. Bayangan ini
diperbesar dan terbalik ( Tripler, 2001:523 ).
Mikroskop pertama kali digunakan oleh ilmuan (saintis) zaman Renaisans,
dan mikroskop yang mungkin anda gunakan di laboratorium , merupakan mikroskop
cahaya. Dalam mikroskop cahaya (light microscope,LM), cahaya-tampak diteruskan
melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi
(membengkokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika

diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor digital, atau ke layar video.
Dua parameter penting penting dalam mikroskopi (teknik – teknik dalam
penggunaan mikroskop) adalah perbesaran dan daya resolusi (atau resolusi saja) atau
daya urai. Perbesaran (magnification) adalah perbandingan ukuran citra objek dengan
ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra;jarak minimum yang dapat
memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik
(Campbell,2008:102)
Ada 2 prinsip dasar yang berbeda untuk mikroskop, yang pertama mikroskop
optik, yang kedua mikroskop elektron. Mikroskop optik lebih sering digunakan dan
sudah dimiliki oleh sebagian besar dari sekolah menengah. Dari mikroskop optik ini
perlu dibedakan antara mikroskop Biologi dan stereo. Mikroskop biologi digunakan
untuk pengamatan benda-benda tipis dan transparan. Sedangkan mikroskop stereo

digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu halus , dapat tebal
maupun tipis,transparan maupun tidak. (Parjatmo,1999:2)
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu bagian
optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler. Bagian non-optik,
yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus
dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
Bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya anatara lain :

a. Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa
b. Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati
c. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
d. Meja Mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di
amati.
e. Penjepit kaca, berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak
mudah bergeser
Langkah yang dilakukan agar dapat mengamati suatu objek atau preparat dengan
menggunakan mikroskop, yaitu :
a. Pastikan meja preparat dalam keadaan datar dan lensa objektif perbesaran
rendah, dipasang pada kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler.
b. Melihat melalui okuler dengan satu mata (untuk mikroskop monokuler) dan
dua mata (untuk mikroskop binokuler). Sesuaikan cermin agar sinar cukup
tersedia atau nyalakan lampu serta sesuaikan jumlah sinar yang diperlukan.
Sesuaikan lubang diafragma sehingga sinar yang diterima mata optimal (tidak
terlalu terang atau redup).
c. Jauhkan lensa objektif dari meja preparat dengan memutar pengatur kasar
searah jarum jam. Letakkan preparat di bawah objektif. Dengan melihat dari
samping, sesuaikan lensa objektif perbesaran rendah pada jarak kira-kira 1 cm
dari preparat. Lihat lagi melalui okuler, dan naikkan meja preparat dengan

pemutar kasar kemudian gunakan pengatur halus sampai preparat jelas
terlihat.
d. Lihat lagi dari samping, dengan hati-hati putar objektif dengan perbesaran
yang lebih tinggi ( misalnya 45X ) pada kedudukannya. Perhatikan agar lensa
tidak menyingung preparat, kemudian lihat lagi melalui okuler dan fokuskan
preparat dengan memutar pemutar halus secara perlahan ke arah berlawanan
jarum jam. Sesuaikan pencahayaan.
e. Amati preparat, apabila perlu digambar.
f. Bila pengamatan telah selesai putar revolver objektif ke perbesaran rendah,
naikkan tabung atau turunkan meja, setelah itu ambil preparat dari meja
preparat (Supriyanto, 1993:4).

Hal-hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan mikroskop
a. Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan.
b. Bila menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam keadaan
tegak, berarti meja dalam keadaan datar. Ini berlaku bagi mikroskop dengan
tabung tegak, tidak berlaku untuk mikroskop dengan tabung miring.
c. Preparat basah harus selalu ditutup dengan gelas penutup saat dilihat di bawah
mikroskop.
d. Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin.

e. Bila ada bagian mikroskop yang bekerja kurang baik atau hilang segera
laporkan kepada laboran.
f. Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya.
g. Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif dengan
perbesaran paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah (Supriyanto,
1993:3).
IV.

METODOLOGI PRAKTIKUM

Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Gelas obyek dan gelas penutup
c.

Pipet tetes

d. Skalpel
e. Silet tajam
2. Bahan
a. Potongan kertas yang bertuliskan huruf “b” atau “q”
b. Air
c. Epitel rongga mulut
d. Bawang merah
e. Methilen Blue

Langkah Kerja
1. Pengamatan potongan huruf “b” dan “q”
Meletakkan potongan huruf “b” dan “q” perlahan – lahan dengan
gelas penutup , lalu mengamati preparat dengan menggunakan
perbesaran lensa obyektif lemah.

Membandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati
dan menggambar bayangan yang terbentuk.

Menggeserlah preparat dari kiri ke kanan sambil memandang ke
dalam okuler.

Menggambar dan menuuliskan hasil pengamatan yang diamati.

2. Pengamatan Epitel rongga mulut
Membersihkan scalpel dengan alkohol

Mengorek bagian rongga mulut dengan scalpel.

Meletakkan hasil korekan pada kaca benda

Menetesi dengan methilen blue

Menutup dengan kaca penutup

Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat.

Menggambar dan memberi keterangan bagian yang teramati.

3. Pengamatan sel bawang merah (Sel tumbuhan)
Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah dengan
silet tajam

Meletakkan hasil irisan pada kaca benda.

Menetesi dengan sedikit air

Menutup dengan kaca penutup

Mengamati di bawah mikroskop dan Menggambar dan memberi
keterangan bagian yang teramati

V.

LEMBAR PENGAMATAN

N
o
1

Nama
Praktikum
Pengamatan
potongan huruf

Gambar

Keterangan
a.
b.
c.

b

Huruf b -> q
Bayangan terbalik
Bayangan yang terbentuk
merupakan bayangan cermin

d.

cekung.
Jika objek digeser kekanan,
bayangan

e.

yang

terbentuk

bergeser kekiri.
Jika objek digeser kedepan,
bayangan

yang

terbentuk

bergeser kebelakang.

2
Pengamatan
potongan huruf

a. Huruf q -> b
b. Bayangan terbalik
c. Bayangan yang terbentuk
merupakan bayangan cermin
cekung.
d. Jika objek digeser kekanan,

q

bayangan

yang

terbentuk

bergeser kekiri.
e. Jika objek digeser kedepan,
bayangan

yang

terbentuk

bergeser kebelakang.
3

Pengamatan
epitel rongga
mulut

4

Pengamatan sel
bawang merah

VI.

a. Membran Sel
b. Sitoplasma
c. Inti Sel

a. Dinding Sel
b. Inti Sel

PEMBAHASAN
Mikroskop adalah suatu alat optik untuk melihat benda – benda kecil yang

tidak bisa di lihat oleh mata telanjang seperti sel. Pada praktikum ini, praktikan
menggunakan mikroskop binokuler. Dinamankan binokuler karena lensa okulernya
ada 2. Perbedaan mikroskop binokuler dengan mikroskop konvensional sendiri
adalah cahaya yang digumakan menggunakan caahaya yang dihasilkan dari listrik.
Mikroskop elektrik sendiri mempunyai beberapa komponen yaitu :
1. Lensa objektif
Lensa objektif berfungsi membentuk bayangan pertama dan memperbesar
bayangan objek. Kemampuan perbesaran dari lensa ini 4 sampai 100 kali. Biasanya
dalam mikroskop terdapat tiga sampai empat lensa objektif.
2. Lensa okuler
Lensa okuler terletak pada bagian ujung atas tabung mikroskop yang
berdekatan dengan mata pengamat.Lensa okuler memiliki fungsi memperbesar
bayangan yang dihasilakan lensa objektif. Perbesarannya sekita 4 sampai 25 kali.
3. Kondesor

Kondesor merupakan lensa yang berfungsi untuk mendukung pencahayaan
pada objek yang diamati. Dengan pengaturan yang tepat maka daya pisah yang
diperoleh terlihat jelas.
4. Tabung mikroskop
Tabung mikroskop berfungsi untuk menghubungkan lensa okuler dan lensa
objektif dan berfungsi dalam mengatur fokus lensa.
5. Kaki mikroskop
Kaki mikroskop berfungsi untuk menopang mikroskop agar mikroskop
seimbang.
6. Lengan mikroskop
Lengan mikroskop berfungsi sebagai penopang tangan untuk kenyamanan
penggunaan mikroskop sewaktu proses pengamatan.
7. Diafragma
Diafragma berfungsi dalam mengatur cahaya yang masuk.
8. Meja objek
Meja objek berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang hendak diamati.
9. Revolver
Revolver berungsi dalam pengaturan pembesaran lensa objektif, yaitu dengan
cara memutar revolver
10. Pemutar halus
Pemutar halus atau mikrometer berfungsi menaikkan dan menurunkan
mikroskop dengan gerak lamban, sehingga objek yang diamati tidak terlewat.
11. Pemutar kasar
Pemutar kasar atau makrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan
mikroskop secara cepat.
12. Penjepit kaca
Penjepit kaca berfungsi untuk menjepit kaca objek agar tidak mudah bergeser.
Kaca objek sendiri adalah kaca yang terdapat objek yang akan diamati.
13. Pengaturan sudut
Pengaturan sudut atau inklinasi berfungsi untuk tegaknya mikroskop dan
mengatur sudut mikroskop.
14. Alat penerangan.
Alat penerangan atau sumber cahaya berfungsi untuk menerangkan objek dan
mematulkan cahaya ke objek. Bagian ini terletak di bawawh meja dan tersiri dari
cermin datar dan cermin cekung.
Dalam pengamatan kali ini adalah mengamati potongan huruf b dan q, epitel
rongga mulut, dan potongan bawang merah. Ketika percobaan b dan q mendapatkan

bayangan yang maya namun terbalik. Hal ini dikarenakan cermin yang digunakan
untuk memantulkan cahaya pada mikroskop merupakan cermin cembung.
Pada pengamatan huruf b bayangan yang terlihat membentuk huru q.
Sedangkan pada pengamatan huruf q, bayangan yang terlihat membentuk huruf b. Ini
dikarenakan bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop dihasilkan oleh pembiasan
dua lensa, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Dimana hasil bayangan tersebut
maya, terbalik, dan diperbesar. Hal ini juga berlaku alasan kenapa sewaktu objek
digeser kekanan, bayangan yang terlihat kekiri. Dan ketika digeser kedepan,
bayangan yang terlihat ke belakang. Jadi hasil bayangan yang terbentuk di mikroskop
terbalik dengan objek aslinya.
Proses pembentukan bayangan pada mikroskop dapat dijelaskan sebagai
berkut : Pada cermin cembung mikroskop terdiri dari dua lensa cembung, yaitu lensa
objektif dan lensa okuler. Lensa objektif terletak dekat benda dan lensa okuler bersifat
sebagai lup yang diletakkan didekat mata. Benda diletakkan di ruang II lensa objektif
yaitu diantara titik fokus objektif dan jari – jari objektif. Dengan menggunakan
prinsip pembiasan pada lensa cembung (sinar istimewa), maka akan dihasilkan
bayangan bersifat nyata, terbalik dan disperbesar. Oleh lensa okuler bayangan ini
akan dilihat sebagai benda nyata, dan akan diletakkan di ruang I lensa okuler yaitu
diantara titik okus lensa okuler dengan lensa. Bayangan akhir yang dibuat oleh lensa
okuler terletak didepan lensa okuler, maya dan terbalik. Bayangan akhir yang dibuat
oleh mikroskop adalah terbalik, maya dan diperbesar. Jadi pada mikroskop terjadi
pembesaran 2 kali.
Perbesaran lensa objektif merupakan perbesaran linier sedangkan pada lensa
okuler merupakan perbesaran anguler. Perbesaran linier merupakan perban-dingan
tinggi bayangan akhir dengan tinggi benda semula.
Selain itu pada praktikum kali ini, praktikan mengamati tentang sel hewan dan
sel tumbuhan. Sel hewan sendiri mengamati epitel rongga mulut, sedangkan sel
tumbuhan dipelajari dengan mengamati sel pada irisan bawang merah. Seperti yang
kita ketahui, komponen – komponen sel adalah sebagai berikut :
1. Membran Sel
Membran sel adalah lapisan terluar dari sel hidup. Membran sel
mengendalikan lalu lalang zat ke dalam dan keluar sel. Membran sel sangat tipis
kira-kira 10 nm. S.J. Singer dan G.L. Nicholson ( 1972 ) mengajukan suatu konsep
model membran plasma, yaitu model mosaik cair ( fluid mosaic model ), yang pada
dasarnya adalah lipid dan protein integral tersusun secara mosaik dan membran

plasma merupakan struktur cairan sehingga lipid dan protein integral dapat
mengadakan pergerakan. Pada tumbuhan, fungi, dan bakteri, lapisan terluar disebut
dinding sel. Dinding sel tersusun atas, secara berurutan, selulosa, kitin, atau beragam
kombinasi asam amino dan karbohidrat kompleks. Dinding sel berfungsi sebagai
penyokong dan bahkan dapat menjaga sel-sel yang berada dibawahnya. Sedangkan
pada hewan lapisan luar tersusun dari rantai-rantai pendek karbohidrat yang berikatan
dengan kovalen karbohidrat dan disebut glikokaliks.
2. Dinding Sel
Hanya terdapat pada sel tumbuhan, terbuat dari bahan polisakarida yaitu
selulosa. Berfungsi melindungi sitoplasma dan membran sitoplasma sel satu dengan
sel yang lain dihubungkan dengan plasmodesmata. Perbedaan fungsi antara dinding
sel dan membran sel di tunjukkan oleh struktur dinding sel yang relatif sederhana
daripada membran sel, bersifat permeabel.

3. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti
dan organel sel. Khusus cairan yang terdapat di dalam inti sel dinamakan
nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair. Penyusun
utama dari sitoplasma adalah air yang berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta
sebagai media terjadinya reaksi kimia sel.

4. Nukleus
Nukleus biasanya terletak ditengah sel, dibatasi oleh dua lapis membran.
Didalam membran nukleus terdapat medium setengah cair yang didalamnya
tersuspensi kromosom. Biasanya kromosom tersebut nampak sebagai struktur
memanjang dan tidak mudah diamati dengan mikroskop cahaya. Pada keadaan seperti
ini dinamakan kromatin. Fungsi nukleus merupakan pusat pengendali dalam sel.
Didalam nukleus terdapat nukleolus, suatu benda berbentuk bulat, yang berfungsi
memproduksi ribosom.
Pada praktikum pengamatan bawang merah, terlihat adanya dinding sel dan
Inti sel. Ini menunjukkan benar adanya jika sel tumbuhan terdapat dinding sel.
Sedangkan pada saat pengamatan epitel rongga mulut, pada mikroskop dijumpai
membran plasma, sitoplasma, dan nukleus dan tidak ditemukan dinding sel. Bagian
terluar dari sel tersebut berupa membran plasma. Hal ini menunjukkan jika pada sel
hewan tidak terdapat dinding sel.
Pada praktikum epitel rongga mulut, sebelum sel epitel rongga mulut diamati
dibawah mikroskop, epitel rongga mulut diberi methilen blue. Hal ini dilakukan agar

apat melihat sel dengan jelas. Nukleus sel biasanya sukar dilihat dibawah mikroskop
biasa. Tetapi mudah dilihat setelah diwarnai. Hal ini disebabkan karena nukleus
bereaksi terhadap zat warna, atau banyaknya zat warna yang diserap nukleus berbeda
dibandingkan dengan bagian sel yang lainnya. Oleh karena itu, pada pengamatan
mikroskop ini sel terlihat seperti titik hitam (gelap) di bagian sel.
Selain itu, bentuk dari sel hewan dan tumbuhan berbeda. Pada pengamatan sel
bawang merah, bentuknya heksagonal, sedangkan pada sel epitel rongga mulut,
mempunyai bentuk tidak teratur karena tidak adanya dinding sel tersebut. Sel epitel
yang terbentuk terlihat bahwa sel epitel merupakan lapisan yang pipih.

VII.

PENUTUP
a. Kesimpulan

Komponen mikroskop antara lain adalah lensa objektif, lensa okuler,
kondesor, tabung mikroskop, kaki mikroskop, lengan mikroskop, diafragma, meja
objek, revolver, pemutar halus, pemutar kasar, penjepit kaca, pengaturan sudut, alat
penerangan.
Cara menyiapkan benda yang akan diamati di mikroskop adalah dengan
menaruh objek di kaca objek atau preparat setelah itu diletakkan di bagian bawah
lensa. Sebaiknya sebelum diamati
Stuktur sel hewan dan tumbuhan berbeda. Perbedaannya adalah pada sel
hewan tidak terdapat dinding sel, sedangkan pada sel tumbuhan terdapat dinding sel.
b. Saran
Sebelum dilaksanakan praktikum alangkah baiknya sarana bagi praktikan di
maksimalkan lagi. Selain itu, sebaiknya peralatan praktikum dipersiapakan terlebih
dahulu agar tidak membuang waktu praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Muslim, Choirul Ph.D. 2003. Biologi Molekuler Sel. Bengkulu : Universitas
Bengkulu.
Star, Cecie.dkk. 2012. Biologi : Kesatuan dan Keragaaman Makhluk Hidup.Jakarta:
Salemba Teknika
Tipler, Paul A. 2001. Fisika Dasar Untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga
Parjatmo,Widjoyo. 1999. Petunjuk Praktikum Biologi. Jakarta : Universitas Terbuka
Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember
Rahmawati, Ayu,dkk. 2013. Sintesis dan Karakterisasi Kolagen dari Teripang –
Kitosan sebagai Aplikasi Pembalut Luka.ISBN : 9 772337
300009 Vol , No.2, hal 9 – 20. Universitas Airlangga

LAMPIRAN
Gambar dari Mikroskop
1. Kelompok 1

2. Kelompok 2

3. Kelompok 3

4. Kelompok 4

5. Kelompok 5

6. Kelompok 6

7. Kelompok 7

Cover Buku
Campbell : Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1

Cecie Star,dkk : Biologi Kesatuan dan Keragaaman Makhluk Hidup Edisi 12

Tripler : Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 2

Choirul Muslim, Ph.D : Biologi Molekuler Sel

Parjatmo : Panduan Praktikum Biologi Umum I

Joko Waluyo : Biologi Dasar

Jurnal