Man Agribisnis Materi PPoint

  MAN AJ EMEN AGRI BI SN I S 12/ 10/ 2012 Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 1 PENDAHULUAN Pelita I – III => M igas “ primadona” penghasil devisa negara 12/ 10/ 2012 Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 2 Pelita III => Harga M igas “ t urun drast is” di pasaran dunia

  Pelita IV => pertanian dikembangkan sbg sektor alternatif sumber devisa.

  Thn 80-an “agribisnis” populer dlm 12/ 10/ 2012 wacana pembangunan Indonesia. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 3

  Juli 1997 => Terjadi krisis Ekonomi

  • Depresiasi nilai rupiah dari Rp. 2.400/ $ menjadi

  Rp. 15.000 / $ tahun 1998

  • Inflasi hingga 75%
  • Pendapatan riil masyarakat menurun drastis
  • Industri yg berbahan baku impor gulung tikar (

  misalnya : Timor, Cakra Bimantara dll) 12/ 10/ 2012 • Pengangguran meningkat Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 4 Mengapa industri yg berbasis bahan impor gulung tikar ketika krisis ekonomi ?

  Idealnya konsep pembangunan melalui tahapan sbb: Pembangunan Pembangunan

  Agroindustri Pembangunan pertanian Industri (berbasis (Manufacture & pertanian) 12/ 10/ 2012 Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni high tecnology) 5 Yg dilakukan pemerintah pada era Orde Baru: Pembangunan

  Pembangunan Industri (Manufacture Pertanian & high tecnology)

  Tidak melalui pembangunan sektor industri yg berbasis pertanian. Sehingga ketika krisis ekonomi, depresiasi rupiah / apresiasi dollar berdampak pada mahalnya biaya pengadaan bahan baku yg masih 12/ 10/ 2012 harus diimpor dg perhitungan nilainya dalam Dollar Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 6

  Walaupun Krisis Ekonomi, Sektor Agribisnismasih tetap bertahan

  • Depresiasi nilai rupiah m enyebabkan produk

  agribisnis Indonesia sangat kom petitif di pasar internasional (harga naik hingga 5 kali lipat dari harga sebelum krisis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni

  12/ 10/ 2012 Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) 7

  “Mudah-mudahan krisis ekonomi tidak cepat berlalu” 12/ 10/ 2012 Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 8 Keunggulan Agribisnis Sem asa krisis pert um buhannya hingga 0,62%

  • (posit if ), sedangkan sekt or lain yg berbasis bahan baku im por pert um buhan nya negat if.
  • M emiliki mult iple effect :
    • > M eningkat kan pendapatan
    • > M enyerap banyak t enaga kerja
    • > M enghasilkan banyak devisa 12/ 10/ 2012
    • > M em acu t im bulnya jenis usaha baru Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni
    • 9

  1.Barier perdagangan yg disyarat kan oleh beberapa negara lain, yang t erkadang dapat Tantangan Global dalam m enyebabkan beberapa kom odit i ekspor

  Pengembangan Agribisnis Indonesia dit olak (Ham batan non Tarif )

  • M ensyarat kan kualitas berdasar standar

  t ert ent u, sepert i : TBT, SPS, HACCP, lingkungan dll.

  • Pada dasarnya persyaratan t sb dibuat u/ m em prot eksi produk dalam negeri m ereka. 12/ 10/ 2012 (dum ping). Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni
  • 10 Persyaratan Permintaan Produk Pertanian di Era Perdagangan Bebas (Free Trade) konvensional

      A. Orientasi Kuantitas (jumlah)

      B. Orientasi Kualitas (mutu):

      1.Kualitas Fisik : misalnya : standar mutu :SNI, Codex dll.

      2.Kualitas Kesehatan/ keamanan misalnya :HACCP, TBT, SPS, produk 12/ 10/ 2012 perikanan bebas salmonella, kadar Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 11 aflatoxin pada kacang, dll. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis)

    3. Kualitas Lingkungan

      misalnya : Ecolabelling, Green Production pd industri, persyaratan alat tangkap ikan (dianggap dapat membunuh lumba2 & penyu), kopi lampung (merusak hutan), komoditi kerang dari Indonesia, yang ditolak di beberapa negara Uni Eropa, karena dianggap hampir sebagian besar perairan di Indonesia sudah tercemar limbah, sehingga mengandung logam berat (merkuri dll) . Kerang bersifat filter 12/ 10/ 2012 feeder (filter /menyerap semua racun Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 12 disekitarnya).

    2.Persaingan antar produsen produk

      agribisnis dari negara lain, di negara kita, yg ditandai dg : m em banjirnya produk pangan im por (Thailand, M alaysia, Singapura, dll) m isal : casava chips, ikan beku, beras, coklat , perm en, m akanan kaleng, dll.

      Kita hanya jadi 12/ 10/ 2012 Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni penontonnya 13

    • Singapura t idak m em iliki sum berdaya alam yang

      m nyediakan berbagai bahan baku agroindust rinya, t etapi m ereka cukup berperan dalam sekt or agribisnis (banyak produk pangan yang diekspor). Singapura m engem bangkan indust ri packaging.

    • Thailand t idak m em iliki w ilayah perairan seluas

      Indonesia,t etapi Thailand m erupakan eksport ir t una/ cakalang no 1 di dunia. How ? Ikan Tuna ‘diam bil’ dari perairan lain (dihalau dg gelom bang / sonar?) sehingga m ereka banyak m em peroleh hasil tangkapan 12/ 10/ 2012 ikan t una/ cakalang u/ diekspor. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 14 m em banjirnya buah-buahan im por dari negara lain, t erutam a : China, Thailand, Aust ralia, USA, Brasil, India dll. 12/ 10/ 2012 Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 15

      Genet ic M odified Food (GM F)

    • Produk rekayasa genet ik dikem bangkan oleh

      beberapa negara, diantaranya : China, USA, India dan Brasil.

    • Thn 1999 pem erintah China m engalo-kasikan

      dana US $ 112 juta unt uk pengem bangan GM F u/ pertanian (bididaya buah dan 12/ 10/ 2012 sayuran) => 141 spesies Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 16 Genet ic M odified Food (GM F)

    • Am erika m engalokasikan $ 3 m ilyar u/ riset

      GM F => 50 spesies

    • Brasil dan India m engalokasikan $ 15 juta u/

      riset GM F

    • China m erupakan negara t erdepan dalam pengem bangan produk GM F & Asia / negara berkem bang m erupakan pasar em puk u/ 12/ 10/ 2012 produk GM F nya. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni
    • 17 Genet ic M odified Food (GM F) Alasan m engapa dikem bangkan
    • Jum lah produksi pertanian t idak m en-cukupi

      u/ m em enuhi kebut uhan pangan yad, bila hanya dibudidayakan secara konvensional

    • Produk GM F m urah dan kualitasnya di-buat

      sesuai selera/ preferensi konsum en (m isalnya: rasa m anis, renyah, besar, kandungan air 12/ 10/ 2012 t inggi, dll) Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 18

      3.Produk impor yang masuk dengan mudah , yg secara t idak langsung menjat uhkan nilai jual produk dalam negeri.

      Terutama set elah ditandatangani M OU t entang CAFTA (China Asean Free Trade ) pada 1 Januari 2010 antara

      Agreement Indonesia – China.

    • Dengan CAFTA, berart i antara Indonesia -China

      memiliki kesepakatan u/ melakukan perdagangan, dg berbagai kemudahan, misalnya: bea masuk hingga 0% unt uk produk- produk t ert ent u, sepert i: garment / t ext ile, pangan & hasil pertanian, mesin-mesin, 12/ 10/ 2012 kosmet ik, elekt ronik dll. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 19

    • Banyak produsen DN t idak m am pu / belum

      siap bersaing karena produk China lebih m urah (sangat m urah), kualitasnya relat if bagus dan duplikasinya cepat .

    • Kondisi ini m erupakan ancam an serius bagi Indonesia.
    • 12/ 10/ 2012 Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 20

        4.Isu lingkungan yg sering berdam pak pada m enurunnya perm intaan t erhadap produk pertanian Indonesia (m isalnya : alat tangkap ikan (m em bunuh lum ba2 & penyu), kopi lam pung (m erusak hutan), furnit ure kayu (dianggap m erusak hutan karena hutan adalah paru2 bum i) dll. 12/ 10/ 2012 Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 21

      NEGARA PEMASOK KEBUTUHAN PANGAN DUNIA

      • USA 49 %
      • Perancis 15 %
      • Canada 11,5 %
      • Aust ralia 7,5 %
      • Argent ina 5 %
      • Thailand 3 %

        Termasuk Indonesia ? 12/ 10/ 2012 22 M ANAJEM EN AGRIBISNIS M anajemen: Seni unt uk melaksanakan rangkaian kegiatan melalui orang-orang , guna mencapai t ujuan yg telah ditetapkan.

      • Lain-lain 7 % Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis)

        Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) 12/ 10/ 2012 23 Rangkaian kegiatan yg dilakukan:

        1. Perencanaan

        2. Pengorganisasian

        3. Pelaksanaan

      FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN

        4. Pengaw asan

        5. Evaluasi

        6. Pengendalian Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis)

        12/ 10/ 2012 24

        Agribisnis :

      • Agri => agricult ure = pertanian

        Bisnis => business = usaha komersial

      • (berorientasi profit ) 12/ 10/ 2012

        “Farming as a business” Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 25 Pertanian : Usaha produksi berdasarkan pert umbuhan biologis t umbuhan & / hewan 12/ 10/ 2012 Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 26 SEJARAH PERKEM BANGAN PERTANIAN

        M anusia hanya m em anfaat kan/ m eng-am bil

      • apa saja yg ada di alam (di hutan, sungai, laut )
      • Kebut uhan pangan yg sem akin m ening-kat

        m endorong m anusia u/ m ulai m ela-kukan usaha budidaya

      • Kegiatan pertanian t ersebut pada aw al-nya

        hanya m erupakan w ay of life (ha-nya unt uk 12/ 10/ 2012 m em enuhi kebut uhan kelu-arga) Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 27

      • Perkembangan penduduk, kemajuan sarana

        & prasarana t ransportasi, serta t erbukanya pasar, menyebab-kan produk pertanian mulai dipasar-kan, bukan hanya u/ kepent ingan sendiri, t etapi juga u/ kepent ingan orang lain dg memperhat ikan 12/ 10/ 2012 prinsip-prinsip ekonomi bisnis Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 28 PERTANIAN

        Paradigma lama:

      • Pertanian dilihat dalam cakupan yg

        SEM PIT (hanya akt ivitas usahatani / on farm ).

      • Pertanian hanya sebagai sumber

        produk primer yg berasal dari t um- buhan/ hewan, tanpa melihat ada-nya potensi usaha yg sangat besar yg 12/ 10/ 2012 t sb. berbahan dasar produk-produk primer Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) 29 PERTANIAN

        Paradigma baru:

      • Pertanian dilihat sebagai intersekt o-ral,

        yait u sebagai suat u sistem, yg memiliki keterkaitan yg erat antar sekt oral/ sub sistem, yait u dengan subsistem non usahatani sepert i: penyedia input ,pengolahan, pema-saran, dll.

      • Bukan hanya berorientasi produksi saja, 12/ 10/ 2012 tetapi juga berorientasi bisnis. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni
      • 30

        AGRIBISNIS Paradigma baru t entang pertanian

      • Usaha / kegiatan pertanian yang ber- orientasi profit / bisnis.
      • Akt ivitas pertanian dalam art i luas, yait u :

        keseluruhan akt ivitas rantai pro-duksi (usahatani), pengolahan (agro-indust ri), pemasaran dan kelembagaan penunjang 12/ 10/ 2012 kegiatan pertanian. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 31 AGRIBISNIS

      • Agribusiness is t he sum total of all operat ions involved in t he manufact ure and all dist ribut ion of farm supplies; product ion act ivit ies on t he farm; and t he storage, processing and dist ribut ion of farm commodit ies and it ems made from t hem. 12/ 10/ 2012

        (David and Golberg (1957) Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 32 SISTEM AGRIBISNIS Fungsi-fungsi agribisnis t erdiri atas:

        1. Kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana produksi (saprodi) / input pertanian.

        2. Kegiatan produksi primer (budidaya)

        3. Kegiatan pengolahan hasil (agroindust ri)

        4. Kegiatan pemasaran komodit i pertanian 12/ 10/ 2012 dan produk t urunannya. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 33

      • Fungsi-fungsi agribisnis t ersebut ,

        menjadi subsist em dalam sist em agribisnis. Jadi agribisnis merupakan suat u sist em,

      • dan bila akan dikelola / dikembangkan harus t erpadu dan selaras antara semua subsist em di dalamnya
      • Pengelolaan/ pengembangan agribisnis t idak akan efekt if dan efisien bila hanya memperhat ikan salah sat u subsist em 12/ 10/ 2012 saja. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni
      • 34 Conto
      • Pengem bangan usaha budidaya pisang di

        daerah X berhasil m eningkat kan produksi dan m ut u produk (subsist em produksi prim er), t etapi secara nyata belum berhasil m eningkat kan pendapatan petani, karena t idak disertai pengem bang an subsist em pem asarannya, sehingga bila produksi m elim pah, t idak m aksim al dipasarkan 12/ 10/ 2012 (banyak t erbuang/ busuk). Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 35 Contoh

      • Pemda Bantaeng mengembangkan budi daya

        Talas Jepang (talas ungu), unt uk diekspor ke Jepang. Petani dibina dan diberikan bibit talas agar mereka mau membudidayakannya (subsist em pengadaan input & produksi primer). Bila t elah panen, hasil panen akan dibeli dengan harga yang cukup t inggi, sehingga hal ini dapat memudahkan petani dalam memasarannya (subsist em 12/ 10/ 2012 pemasaran). Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 36

      SISTEM AGRIBISNIS

        Agribisnis merupakan suat u sistem yang terdiri atas beberapa sub sistem. Sistem tersebut akan berfungsi baik apabila t idak ada gangguan pada salah sat u sub sistemnya. Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) 12/ 10/ 2012 37 SUB SISTEM AGRIBISNIS

        1.Subsistem produksi (usahatani/ on farm

        )

        2.Subsistem pengolahan (agro-indust ri/ off farm )

        3.Subsistem pemasaran (off farm)

        4.Subsistem lembaga penunjang (off farm). Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) 12/ 10/ 2012 38 PEMASARAN PRODUKSI Pangan Hortikultura Kebun Ternak

        AGROINDUSTRI HULU (Up Stream) Benih Pupuk Pakan & obat Alsintan

        AGROINDUSTRI HILIR (Down Stream) Pasca panen Pengolahan lanjutan

        LEMBAGA PENUNJANG Organisasi: Prasarana: Perkreditan Jalan Penyuluhan Pelabuhan Pemerintah Pasar Penelitian dll Transportasi Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) 12/ 10/ 2012 39

      SUB SISTEM AGRIBISNIS

        1.Subsist em input pertanian (off farm) 2.produksi (usahatani/ on farm)

        3.Subsist em pengolahan (agroindust ri/ off farm

        )

        4.Subsist em pemasaran (off farm)

        5.Subsist em lembaga penunjang (off farm ). Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) 12/ 10/ 2012 40 SS-1

      INPUT SS-2 USAHATANI SS-3 PENGOLAHAN SS-4 PEMASARAN SS-5 LEMBAGA PENUNJANG AGRIBISNIS

        Gambar: Sistem Agribisnis dan Lembaga Penunjangnya Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) 12/ 10/ 2012 41 SUB SISTEM INPUT

      • M erupakan sekt or pemasok input

        pertanian, yait u subsist em yg mem- berikan pasokan bahan dan peralatan pertanian (t epat wakt u, jumlah, kua-litas dan t empat ) agar subsist em produksi (t he farm prduct ion sector) dapat beroperasi.

      • Subsist em ini memasok : benih, pupuk, pakan, pest isida, alsintan, dll. Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) 12/ 10/ 2012
      • 42

      SUB SISTEM PRODUKSI

      • Subsist em yang mengubah input per-tanian

        menjadi out put atau komoditas primer hasil pertanian

      • Dalam art i luas meliput i : budidaya tanaman, pet ernakan, perikanan dan kehutanan.
      • Komoditas primer yg dihasilkan seper-t i:

        padi, jagung, kedelai,daging, t elur, susu, 12/ 10/ 2012 kayu, hort ikult ura dll Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 43 SUB SISTEM PENGOLAHAN

      • Subsist em yg mengolah produk per-tanian

        primer menjadi produk antara maupun produk akhir.

      • Disebut juga subsist em agroindust ri yg

        t erbagi atas:

      1. Agroindust ri hulu

        => Agroindust ri penyedia sarana produksi 12/ 10/ 2012 pertanian, misalnya: pupuk, alsintan, dll. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 44 SUB SISTEM PENGOLAHAN

        2. Agroindust ri hilir :

      • Agroindust ri hilir prim er:

        =>Agroindust ri yg m elakukan pengolahan pasca panen (post harvest handling) hanya t erjadi perubahan fisik (t idak t erjadi perubahan kim ia). 12/ 10/ 2012 =>m isalnya : Padi gabah beras Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 45

      SUB SISTEM PENGOLAHAN

      • Agroindust ri hilir sekunder:

        =>Agroindust ri yg m engolah hasil dari agroindust ri prim er m enjadi produk olahan akhir (processing) t erjadi perubahan fisik dan kim ia. => M isalnya : Beras nasi nasi goreng dika lengkan 12/ 10/ 2012 nasi goreng instant . Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 46 SUB SISTEM PENGOLAHAN

      • Agrindust ri hilir Tersier:

        =>Agroindust ri penunjang agroindust ri prim er dan sekunder. =>M isalnya: m esin pengem as, pem ot ong buah, m esin pengering, bahan tam bahan m akanan 12/ 10/ 2012 (zat adit if ) dll. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 47 SUB SISTEM PEM ASARAN

      • Disebut juga “ Product market ing sector
      • Subsist em yang mendist ribusikan produk

        pertanian primer maupun olahan hingga kepada konsumen akhir, sesuai permintaan pasar, secara t epat kuant itas, kualitas dan wakt u. Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni

        12/ 10/ 2012 Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) 48

      SUB SISTEM LEM BAGA PENUNJANG

      • M erupakan subsist em di luar pertanian, yang

        m enunjang agar sist em dapat ber-fungsi dengan baik.

      • M isalnya : lem baga pem biayaan/ ke-uangan

        yg m ensupport secara finansial, lem baga penelit ian yg m em berikan sum bangan t eknologi & inform asi, lem -baga pendidikan & pelat ihan yg m em -persiapkan pelaku agribisnis yg pro-fesional dan lem baga 12/ 10/ 2012 penunjang lain-nya. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 49 KETERKAITAN SUBSISTEM

      • Subsist em akan m em iliki peranan yg

        berm anfaat apabila berkaitan dengan subsist em yg lain.

      • Bent uk ket erkaitan subsist em agribisnis:

      1.Backw ard linkage (ket erkaitan ke belakang)

        2.Forw ard linkage (ket erkaitan ke depan) 12/ 10/ 2012

        3.Out side linkage (ket erkaitan ke luar) Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 50

      1.Backward Linkage

      • Subsist em produksi (SS-2) t idak akan berhasil

        apabila t idak t ersedia input yang disediakan oleh SS-1, dg t epat w akt u, t em pat , jum lah dan kualitas.

      • Subsist em pengolahan (SS-3), akan berjalan

        dengan baik apabila dit unjang oleh ket ersediaan bahan baku yg dihasilkan o/ 12/ 10/ 2012 subsist em produksi (SS-2). Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 51

      SS-1 SS-2 SS-3 SS-4

        Keterkaitan ke belakang digambarkan dg arah 12/ 10/ 2012 panah ke belakang (ke kiri) Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 52

      2. Forward Linkage

        Sifat produk pertanian yang musiman

      • (seasonal), menyita banyak t empat (bulky), mudah rusak (perishable) atau harus cepat dikonsumsi. Oleh karena it u peningkatan produksi usahatani pada SS-2 (usahatani), harus dit indaklanjuti dg proses pengolahan pada SS- 3.
      • Subsist em pengolahan (SS-3) akan berfungsi dg

        baik, bila menemukan pasar (SS-4) unt uk 12/ 10/ 2012 produknya Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 53 SS-1 SS-2 SS-3 SS-4

      INPUT USAHATANI PENGOLAHAN PEMASARAN SS-5 LEMBAGA PENUNJANG AGRIBISNIS

        Keterkaitan ke depan digambarkan dg arah 12/ 10/ 2012 panah ke depan (ke kanan) Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 54

        Outside Linkage

      • Kehadiran pelaku-pelaku baru dari luar

        kelompok pelaku agribisnis yg t elah ada dan berpengaruh t erhadap t iap kegiatan subsist em. Kelompok baru t sb dapat memberi

      • pengaruh negat if apabila merugikan kelompok pelaku yg t elah ada. Sepert i berkurangnya keunt ungan. Cont ohnya : BPPC((Badan Penyang-ga & Pemasaran 12/ 10/ 2012

        Cengkeh) Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 55

      • BPPC(subsist em pemasaran) t elah

        merugikan petani (sub sist em produk-si) dan pabrik rokok (sub sist em pe- ngolahan). BPPCbert indak sebagai monopsoni (pembeli t unggal) cengkeh milik petani, dg menetapkan harga rendah dan bert indak sbg monopoli ( penjual t unggal) ke pabrik rokok dg menetapkan 12/ 10/ 2012 harga yg t inggi. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 56

      • BPPC m endapat kan keunt ungan (m ar-gin

        pem asaran) yg sangat t inggi, yg ha-nya m engunt ungkan BPPC & PUSKUD sebagai rekanan pem belian.

      • Jadi sist em agribisnis kom odit i cengkeh

        hanya m engunt ungkan sat u subsist em pem asaran (BPPC) saja dan t elah m erugikan subsist em yg lain.

      • Pada era reform asi BPPC dibubarkan

        Seharusnya sem ua subsist em dalam sist em

      • 12/ 10/ 2012 agribisnis harus diunt ungkan. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni
      • 57

      INTEGRASI VERTIKAL SISTEM AGRIBISNIS

      • Int egrasi = ket erpaduan= penyat uan

        Ket erpaduan sist em kom oditas secara vert ikal,

      • dim ulai dari => produsen / pe-nyedia input / saprodi, dist ribut or input ; usahatani; pedagang pengum pul; pe-dagang besar; agrindust ri; pedagang pengecer ,hingga 12/ 10/ 2012 konsum en dom est ik dan luar negeri. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni
      • 58 DOMESTIK KONSUMEN LUAR NEGERI PDG PENGECER EKSPORTIR PDG BESAR PERUSAHAAN AGROINDUSTRI PEDAGANG PENGUMPUL

        PRODUSEN PRIMER (USAHATANI) DISTRIBUTOR INPUT/SAPRODI

          12/ 10/ 2012 PRODUSEN /PENYEDIA INPUT/ SAPRODI Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 59 FASILITATOR MEKANISME SISTEM

        INTEGRASI VERTIKAL SISTEM AGRIBISNIS

          Arah panah ke atas menunjukkan aliran

        • produk. Arah panah ke bawah

          menunjukkan aliran

        • uang atau nilai produk.
        • Di luar sist em, aliran uang & barang

          t ersebut mendapat fasilitat or dari berbagai lembaga pendukung (pe- merintah, edukat or, dll), agar meka-nisme 12/ 10/ 2012 sist em komoditas secara ver-t ikal t erpadu. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 60

        FASILITATOR MEKANISME SISTEM

          fi Pemerintah => pengatur, pembina, pe- rencana, pengawas mekanisme Edukator => pendidik, penyuluh & pem- fi bimbing para pelaku sistem fi Peneliti => peneliti & perncana pengem- bangan sistem fi Masyarakat => melakukan pengawasan sosial terhadap pelaksanaan mekanisme 12/ 10/ 2012 sistem. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 61 INTEGRASI VERTIKAL SISTEM AGRIBISNIS

        • Int egrasi vert ikal hanya dapat t erseleng-gara

          bila t erdapat hubungan saling m engunt ungkan secara proporsional & saling m endukung antar pelaku dalam sist em kom oditas.

          Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 12/ 10/ 2012 Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) OBAMA FANS CLUB 62 INTEGRASI HORISONTAL SISTEM AGRIBISNIS

          Terjadi apabila t erdapat ket erkaitan yang erat

        • antar lini komoditas pada t ingkat usaha yg sama atau antar para pelaku dalam suat u komoditas yg sama .
        • M isalnya: beberapa perusahaan dalam suat u

          t ingkat skala usaha menggunakan bahan baku yg sama atau menggunakan peralatan produksi yg sama unt uk menghasilkan beberapa jenis 12/ 10/ 2012 produk. Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni 63

          beragam produk olahan berbahan kacang tanah, juga m enjadi pem asok bahan baku kacang tanah unt uk produsen Kacang Dua Kelinci, karena Kacang Garuda sudah m em iliki kebun sendiri. Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni

          Contoh

        • Indofood dalam suat u t ingkat skala usaha menggunakan bahan baku yg sama atau menggunakan peralatan produksi yg sama unt uk menghasilkan beberapa jenis produk mie instant (Supermie, Indomie, Sari mie) dan kecap (kecap manis, kecap asin, sambal kecap dll). Dimodifikasi Dari Bahan Kuliah Ir.Juni Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) 12/ 10/ 2012
        • 64 Conto
        • Produsen kacang Garuda selain m em produksi

          Astuti, M S (Dosen dan Praktisi Agribisnis) 12/ 10/ 2012 65