PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KOTA METRO

  Universitas Lampung PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KOTA METRO Luluk Khoiri Zanna, Elman Eddy Patra, S.H., M.H., Agus Triyono, S.H., M.H.

  Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro, No. 1, Bandar Lampung, 35154

  Email

  ABSTRAK

  Industri rumah tangga merupakan salah satu potensi unggulan yang dimiliki Kota Metro dalam pembangunan daerah. Hal ini didukung dengan Perizinan industri rumah tangga yang merupakan instrumen kebijakan pemerintah dalam menertibkan kedisplinan hukum masyarakat sesuai dengan Peraturan Walikota Metro Nomor 03 Tahun 2011 tentang Izin Usaha Industri (IUI) bahwa Setiap orang atau Badan usaha yang akan mendirikan Industri harus memperoleh izin telebih dahulu dari Walikota. Tapi kenyataannya masih ada industri rumah tangga yang tetap beroperasi namun belum memiliki izin usaha industri. Fokus penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Pemberian Izin Mendirikan Industri Rumah Tangga di Kota Metro dan faktor yang menjadi penghambat dalam penyelenggaraan izin mendirikan industri rumah tangga di Kota Metro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah normatif empiris. Sampel dalam penelitian ini adalah industri rumah tangga di Kota Metro yang telah mendapatkan izin operasional dari Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan industri rumah tangga yang tidak memiliki izin usaha tetapi masih tetap beroperasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Pelaksanaan pemberian izin mendirikan industri rumah tangga di Kota Metro dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur penerbitan perizinan Kantor Penanaman Modal dan PTSP Kota Metro. Tahap pemberian izin industri rumah tangga adalah pendaftaran, verifikasi berkas, verifikasi lapangan, pembayaran, verivikasi akhir, penandatangan dan penomoran. Jumlah industri rumah tangga di Kota Metro yang telah terdaftar di Kantor Penanaman Modal dan PTSP pada tahun 2013 sebanyak 45 industri. Faktor penghambat dalam pelaksanaan izin mendirikan industri rumah tangga antara lain: lemahnya penerapan sanksi terhadap pelaku usaha yang tidak mendaftarkan industri rumah tangganya dan bagi pelaku usaha yang melakukan pelanggaran, kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh

  Universitas Lampung

  Kantor Penanaman Modal dan PTSP terhadap industri rumah tangga yang tidak memiliki izin, dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perizinan industri rumah tangga.

  Kata Kunci: Perizinan , Industri Rumah Tangga , Kota Metro ABSTRACT

  Home industry is one of superior potency that Metro City had within its regional development. This matter supported by home industry licensing that is as government policy instrument in disciplining the society discipline of law appropriate to the Metro Mayor’s Regulation number 03 Year 2011 concerning about Industry Business License (IUI) that each individual or enterprise that going to establish the Industry have to acquire the license beforehand from the Mayor. But in fact there are home industries that insist to operate but have not had business industry license. The focuses of the research are how the Implementation of license granting of the establishment of home industry in Metro City and what factors that becoming obstacles within the execution of home industry establishment license in Metro City. The method that used in this research is empirical normative. The sample in this research is the home industry in Metro city that its operational license has been granted from Investment and Integrated One-Stop Services Office, and home industry that does not have business license yet insist to operate. Data collecting is done through the way of observation and literature study. The implementation of license granting of the establishment of home industry in Metro City done according to the standard operating procedures of license publication of Investment and Integrated One-Stop Services Office of Metro City. The stages of license granting of home industry are registration, file verification, field verification, payment, final verification, signing and numbering. The number of home industry in Metro City that has been registered in Investment and Integrated One-Stop Services Office within year 2013 is 45 industries. Inhibitor factors in implementing home industry establishment license are: weak implementation of the sanction toward entrepreneurs who commit the violation, lack of supervisory that done by Investment and Integrated One-Stop Services Office toward home industry that does not have license, and lack of society awareness tin concerning to the importance of home industry licensing.

  Keywords: Licensing, Home Industry, Metro City

  Universitas Lampung PENDAHULUAN

  Pelaksanaan otonomi daerah pada hakekatnya merupakan upaya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara melaksanakan pembangunan sesuai dengan kehendak dan kepentingan masyarakat. Sehubungan dengan hakekat otonomi daerah yang berkaitan dengan pelimpahan wewenang pengambilan keputusan kebijakan, pengelolaan dana publik dan pengaturan kegiatan dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan masyarakat maka peranan data keuangan daerah sangat diperlukan untuk mengidentifikasi sumber- sumber pembiayaan daerah dan juga jenis dan besar belanja yang harus dikeluarkan agar perencanaan keuangan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Data keuangan daerah yang menunjukan gambaran statistik perkembangan anggaran & realisasi, baik penerimaan maupun pengeluaran dan analisa terhadapnya merupakan informasi yang penting terutama untuk membuat kebijakan dalam pengelolaan keuangan daerah untuk melihat kemampuan/ kemandirian daerah.

  1

  dalam Menghadapi Otonomi Daerah Manajemen Adanya otonomi daerah tersebut, menurut Mariun bahwa dengan kebebasan yang dimiliki pemerintah daerah memungkinkan untuk membuat inisiatif sendiri, mengelola dan mengoptimalkan sumber daya daerah.

  Adanya kebebasan untuk berinisiatif merupakan suatu dasar pemberian otonomi daerah, karena dasar pemberian otonomi daerah adalah dapat berbuat sesuai dengan kebutuhan setempat. 2 Kebebasan yang terbatas atau kemandirian tersebut adalah wujud kesempatan pemberian yang harus dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, hak dan kewajiban serta kebebasan bagi daerah untuk menyelenggarakan urusan- urusannya sepanjang sanggup untuk melakukannya dan penekanannya lebih bersifat otonomi yang luas.

  Kemandirian daerah dapat diukur dari kemampuan daerah dalam mengurus dan membiayai urusan rumah tangganya. Salah satu cara yaitu mendirikan industri rumah tangga, dengan begitu masyarakat ikut berpartisipasi dalam pembangunan daerah di Kota Metro, karena mampu membantu mengurangi beban pemerintah daerah dalam pengeluaran subsidi keuangan daerah dan masyarakat mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sehingga mengurangi jumlah

1 Yuliati. Analisis Kemampuan Keuangan Daerah

  

  Universitas Lampung

  pengangguran yang menjadi salah satu permasalahan pemerintah lokal.

  Sektor industri merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam pembangunan nasional. Kontribusi sektor industri terhadap pembangunan nasional dari tahun ke tahun menunjukkan kontribusi yang signifikan, karena sektor industri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sektor lain karena nilai kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar, kemampuan menyerap tenaga kerja yang besar, juga kemampuan menciptakan nilai tambah (value added creation) dari setiap input atau bahan dasar yang diolah. Pada dasarnya industri merupakan kegiatan yang telah berakar dan tumbuh sejak lama. Usaha untuk mengembangkan industri rumah tangga merupakan langkah yang tepat sebagai salah satu instrumen kebijakan pemerintah untuk menanggulangi masalah-masalah ekonomi dan sosial yang dihadapi. Perindustrian adalah tatanan dan segala kegiatan yang bertalian dengan kegiatan industri. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.

  Perkembangan yang pesat dan berdirinya berbagai macam industri rumah tangga, harus diarahkan agar perkembangannya sesuai dengan perencanaan kota. Pengarahan dan perencanaan kota tersebut sangat penting guna mencapai suatu penertiban industri yang serasi dengan lingkungan sekitarnnya. Dengan kata lain, perkembangan industri baru tersebut tidak mengarah pada kondisi yang tidak teratur. Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah mengendalikannya dan mengarahkannya melalui Izin Usaha Industri (IUI).

  Pada dasarnya tujuan dari pemberian izin mendirikan usaha industri adalah untuk memberikan kepastian hak perorangan yang diakui oleh perundang-undangan dan perturan-peraturan tentang industri. Sebagai upaya konsekuensi dari pemilikan atas suatu hak, maka dibutuhkan adanya suatu dokumen yang berbentuk Surat Izin Usaha Industri. Hal ini untuk menghindari sengketa dikemudian hari. Tujuan lainnya adalah dalam rangka menunjang program pemerintah daerah khususnya dalam bidang penertiban masalah industri. Di Provinsi Lampung, khususnya Kota Metro memiliki posisi strategis dan keunggulan kompratif menjadikan visi pembangunan kota kedepan sebagai sentra jasa, perdagangan dan industri, sehingga

  Universitas Lampung

  perlu ditunjang dengan keberadaan

  a. Industri Rumah Tangga belum prasarana dan sarana yang memadai serta memiliki surat izin usaha industri terciptanya kondisi dan situasi yang

  b. kurangnya pemahaman terhadap kondusif untuk memacu pertumbuhan pentingnya izin usaha industri dunia usaha kecil. Melihat visi dan

  c. kurangnya pemahaman tentang perkembangan kota yang cukup pesat, prosedur yang harus dilalui dalam maka pengembangan kota diarahkan proses pemberian izin mendirikan kepada sektor-sektor ekonomi yang industri potensial dan mempunyai unggulan,

  Kewenangan memberikan izin atas termasuk industri rumah tangga yang pada industri rumah tangga di Kota Metro saat ini tersebar di beberapa wilayah Kota adalah Kantor Penanaman Modal dan

  Metro yang terdiri dari 5 Kecamatan yaitu Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kota

  Kecamatan Metro Pusat, Metro Utara, Metro. Metro Barat, Metro Timur, dan Metro Selatan. Beberapa Jenis Industri Rumah

  Berdasarkan uraian diatas, maka penulis Tangga di Kota Metro diantaranya Industri tertarik untuk mengadakan penelitian yang Rumah Tangga Keripik Pisang, Keripik dituangkan dalam bentuk skripsi dengan Sukun, Keripik Mantang, Keripik Tempe, judul Pelaksanaan Pemberian Izin Roti/Bakery, Pastel Abon, Kerupuk

  Mendirikan Industri Rumah Tangga di Lumpia, dan Kacang Mete. Mayoritas Kota Metro.

  Industri Rumah tangga di Kota Metro Berupa Panganan/Makanan.

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan Setiap pelaksanaan pendirian industri yang akan dibahas dalam penelitian ini harus mengikuti peraturan perundang- adalah : undangan yang berlaku. Hal ini

  a. Bagaimanakah Pelaksanaan sebagaimana diatur di dalam Peraturan Pemberian Izin Mendirikan

  Walikota Kota Metro No 03 Tahun 2011 Industri Rumah Tangga di Kota tentang Izin Usaha Industri (IUI).

  Metro? Peraturan ini menjadi landasan pengaturan

  b. Apa sajakah faktor penghambat pembangunan industri di kota Metro. dalam pelaksanaan Pemberian Izin

  Masalah yang dialami oleh pengembang Mendirikan Industri Rumah perindustrian di Kota Metro adalah : Tangga di Kota Metro?

  Universitas Lampung

  bahan baku primer, bahan hukum

II. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian hukum sekunder dan bahan hukum tersier.

  normatif empiris. Penelitian hukum normatif empiris adalah penelitian hukum Metode pengumpulan data yang digunakan mengenai pemberlakuan ketentuan hukum dalam penelitian ini adalah sebagai normatif (kodifikasi, undang-undang atau berikut: kontrak) secara in action pada setiap

  a. Studi Kepustakaan peristiwa hukum tertentu yang terjadi

3 Metode ini dilakukan dengan cara dalam masyarakat.

  melakukan serangkaian kegiatan seperti membaca, menelaah, mencatat, Data yang digunakan dalam skripsi ini dan membuat ulasan bahan-bahan adalah data primer dan sekunder. pustaka yang ada kaitannya dengan

  1. Data Primer persalahan yang akan diteliti.

  Yaitu Data yang diperoleh secara langsung berupa keterangan-keterangan b. Studi Lapangan dan pendapat dari para responden dan

  Studi lapangan dilakukan untuk kenyataan-kenyataan yang ada di memperoleh data primer dengan lapangan melalui wawancara dan menggunakan teknik wawancara observasi. Penelitian ini dilakukan di langsung dengan responden yang telah lingkungan Kantor Penanaman Modal direncanakan sebelumnya. Wawancara dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dilaksanakan secara langsung dan

  (PTSP) Kota Metro , dan Usaha Industri terbuka dengan mengadakan tanya Rumah Tangga Kacang Mete, Keripik jawab untuk mendapatkan keterangan Tempe, dan Keripik Pisang. atau jawaban yang bebas sehingga data yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.

  2. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari studi

  c. Pengolahan Data kepustakaan dan mempunyai kekuatan Data yang terkumpul kemudian hukum mengikat, yang terdiri dari diproses melalui pengolahan dan 3 pengkajian data. Data tersebut diolah

  Abdulkadir Muhammad. Hukum dan Penelitian

  melalui proses :

  Hukum .Bandung : Citra Aditya Bakti. 2004. hlm

  Universitas Lampung

  1) Editing, yaitu memeriksa data

  III. HASIL PENELITIAN DAN

  yang didapatkan untuk PEMBAHASAN mengetahui apakah data yang didapat itu relevan dan sesuai A.

   Gambaran Umum Tempat Penelitian

  dengan bahasan. Apabila terdapat 1.

   Pemerintahan Daerah Kota Metro

  data yang salah maka akan Salah satu hal penting dalam dilakukan perbaikan. pelaksanaan otonomi daerah yang 2) Klasifikasi data, yaitu data yang sering menjadi sorotan adalah sejauh telah selesai diseleksi kemudian mana kebijakan otonomi daerah dapat diklasifikasi sesuai dengan memberikan peningkatan kualitas dan jenisnya dan berhubungan dengan efektivitas fungsi-fungsi pelayanan masalah penelitian. publik termasuk pelayanan perizinan

  3) Penyusunan data (reconstucting), usaha dapat mendorong yaitu menyusun ulang data secara perkembangan kehidupan investasi teratur, berurutan, dan logis dan dunia usaha di daerah. sehingga mudah dipahami dan Mewujudkan good governance dalam diinterprestasikan. peningkatan pelayanan publik di bidang perizinan di Kota Metro adalah

  Data yang diperoleh kemudian dianalisis pembentukan Kantor Penanaman secara kualitatif. Analisis kualitatif

  Modal dan Pelayanan Terpadu Satu dilakukan dengan mendeskripsikan serta Pintu (PTSP) yang memiliki tugas menggambarkan data dan fakta yang pokok untuk melaksanakan koordinasi dihasilkan dari suatu penelitian di dan penyelenggaraan serta pelayanan lapangan dengan suatu interpretasi, administrasi dibidang penanaman evaluasi, dan pengetahuan umum. modal dan perizinan secara terpadu

  Data kemudian dianalisis dengan metode dengan prinsip koordinasi, integrasi, induktif, yaitu suatu cara berfikir yang sinkronisasi, simplifikasi, keamanan didasarkan pada fakta-fakta yang bersifat dan kepastian. umum dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat khusus untuk

  Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan mengajukan saran-saran. Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

  Universitas Lampung

  Daerah No. 12 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Metro No. 07 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan tata Kerja Perangkat Daerah Kota Metro. Adapun Susunan Organisasi Kantor Penanaman Modal dan PTSP Kota Metro berdasarkan Peraturan Daerah No. 12 Tahun 2010 sebagai berikut:

  1. Kepala Kantor

  2. Sub Bagian Tata Usaha

  3. Seksi Penanaman Modal

  4. Seksi Pendaftaran

  5. Seksi Pengolahan

  6. Seksi Pembukuan dan Pelaporan

  7. Kelompok Jabatan Fungsional 2.

   Potensi Industri Rumah Tangga di Kota Metro

  Kota Metro memiliki posisi strategis dan keunggulan kompratif menjadikan visi pembangunan kota kedepan sebagai sentra jasa, perdagangan dan industri, sehingga perlu ditunjang dengan keberadaan prasarana dan sarana yang memadai serta terciptanya kondisi dan situasi yang kondusif untuk memacu pertumbuhan dunia usaha kecil. Melihat visi dan perkembangan kota yang cukup pesat, maka pengembangan kota diarahkan kepada sektor-sektor ekonomi yang potensial dan mempunyai unggulan, termasuk industri rumah tangga yang tersebar di beberapa wilayah Kota Metro yang terdiri dari 5 (lima) Kecamatan yaitu Kecamatan Metro Pusat, Metro Utara, Metro Barat, Metro Timur, dan Metro Selatan. Beberapa Jenis Industri Rumah Tangga di Kota Metro diantaranya Industri Rumah Tangga Keripik Pisang, Keripik Sukun, Keripik Mantang, Keripik Tempe, Roti/Bakery, Pastel Abon, Kerupuk Lumpia, Kacang Mete dan lain-lain. Mayoritas Industri Rumah tangga di Kota Metro Berupa pengolahan bahan mentah berupa panganan/makanan.

  Berdasarkan data diketahui bahwa jumlah industri rumah tangga di Kota Metro yang telah terdaftar di Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada tahun 2013 sebanyak 45 industri dengan berbagai jenis industri yang bermacam-macam.

  B. Pelaksanaan Pemberian Izin Mendirikan Industri Rumah Tangga di Kota Metro 1. Persyaratan Izin Mendirikan Industri Rumah Tangga

  Dalam hal permohonan Izin Usaha Industri (IUI) yang masuk dalam kewenangan Pemerintah Daerah Kota Metro adalah khusus usaha-usaha

  Universitas Lampung

  Metro, yang seluruhnya mencakup 5

  b. Fotocopy Izin Peruntukan Kecamatan yaitu Kecamatan Metro Penggunaan Tanah (IPPT) dengan Pusat, Metro Utara, metro Barat, menunjukkan dokumen aslinya.

  Metro Timur, dan Metro Selatan. Izin

  c. Fotocopy Izin Gangguan/HO Usaha Industri (IUI) adalah izin yang dengan menunjukkan dokumen wajib diperoleh untuk mendirikan aslinya. perusahaan industri dengan nilai

  d. Upaya Pengelolaan Lingkungan / investasi perusahaan seluruhnya. AMDAL.

  e. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk Menurut keterangan dari Ibu dengan menunjukkan dokumen Sunaryah,S.Ip. selaku Bagian aslinya.

  Pendaftaran dan Bapak Jayadi selaku

  f. Fotocopy Akte Notaris Bagian Pengolahan, pada hari senin pengesahan Badan Hukum bagi tanggal 2 Desember 2013 di Kantor

  Perseroan Terbatas (PT) atau Penanaman Modal dan Pelayanan

  Koperasi dengan menunjukkan Terpadu Satu Pintu Kota Metro, dokumen aslinya. bahwa dalam mengajukan permohonan izin mendirikan usaha

  Adapun dalam proses pelaksaanan izin industri diperlukan beberapa syarat- industri rumah tangga tidak dikenai syarat yang harus dipenuhi oleh biaya apapun, termasuk retribusi yang pemohon. telah gratis sesuai dengan Pencabutan

  Adapun syarat-syarat izin mendirikan Peraturan Daerah Kota Metro Nomor industri rumah tangga adalah Adanya

  06 Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP),

  Usaha Industri dan Peraturan daerah Tanda Daftar Industri (TDI) dan Izin Kota Metro Nomor 09 Tahun 2002 Bangunan (HO). Khusus izin tentang Retribusi Tanda Daftar Industri. mengenai usaha pangan harus dilengkapi juga dengan syarat-syarat

  2. Pelaksanaan Pemberian Izin Usaha Izin Keamanan Pangan Industri

  Industri Rumah Tangga pada Rumah Tangga (P-IRT). Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu a. Mengisi Formulir Permohonan. Kota Metro

  Universitas Lampung

  Pendaftaran Izin Usaha Industri diajukan langsung oleh Pemohon kepada Walikota Metro melalui Kepala Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kota Metro dengan mengisi beberapa formulir, yaitu formulir Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Industri (TDP), Izin Keamanan Pangan Industri Rumah Tangga, dan Izin Bangunan (HO). Tahap-tahap pemberian izin usaha industri sebagai berikut :

  • Bila lengkap, berkas permohonan di agenda dan pemohon diberi resi penerimaan berkas, selanjutnya berkas permohonan dikirim ke bagian proses
  • Bila tidak lengkap berkas dikembalikan ke pemohon

  1. Pemohon datang ke Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Metro

  2. Pemohon datang ke petugas informasi/customer service atau dapat langsung menuju petugas pendaftaran untuk memperoleh formulir pengajuan izin.

  a. Petugas informasi/customer

  service dan atau petugas

  pendaftaran memberi salam serta harus berpenampilan menarik, ramah, sopan dan memberikan semua informasi yang dibutuhkan pemohon berkaitan dengan pengururusan perizinan

  b. Petugas pelayanan perizinan harus menyediakan formulir rinci tata cara pengisian formulir permohonan

  3. Setelah pemohon menerima permohonan izin,: a. Pemohon mengisi formulir permohonan dan melengkapi persyaratan

  b. Petugas pendaftaran memeriksa kelengkapan berkas:

  4. Sub bidang pengolahan memroses izin dan mempelajari berkas permohonan, dengan 2 (dua) alternatif keputusan : a. Bila pengajuan izin dapat menimbulkan dampak yang cukup signifikan bagi masyarakat maupun lingkungan sekitarnya maka perlu dilakukan peninjauan lapangan dan pembahasan oleh Tim Teknis

  b. Jika tidak perlu peninjauan lapangan/pembahasan oleh Tim

  Universitas Lampung

  Teknis Perizinan maka berkas dapat langsung diproses

  5. Membuat surat undangan kepada Tim Teknis Perizinan untuk pembahasan. Berdasarkan pembahasan Tim Teknis dibuat :

  a. Berita Acara Pemeriksaan Lapangan

  b. Rekomendasi Tim Teknis Perizinan

  6. Rekomendasi Tim Teknis perizinan apakah diizinkan atau ditolak. Bila diizinkan berkas permohonan dikirimkan ke Sub bidang pembukuan dan pelaporan izin, bila tidak diizinkan berkas dikembalikan ke pemohon dan diberi surat penolakan

  7. Bidang perizinan memroses dan menetapkan izin

  8. Proses pemeriksaan dan pemarafan oleh Kepala Bidang Perizinan dan Sekretaris serta Penandatanganan Izin oleh Kepala Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu Pintu

  9. Pemohon membayar retribusi*

  10. Petugas menerima resi pembayaran, registrasi izin (pencatatan, penomoran, dan pengarsipan) dan penyerahan Izin kepada Pemohon.

  4 C.

   Faktor Penghambat dalam Penyelenggaraan Izin Mendirikan Industri Rumah Tangga di Kota Metro

  Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, ada faktor-faktor yang menjadi hambatan atau kendala dalam penyelenggaraan izin mendirikan industri rumah tangga di Kota Metro, sehingga menyebabkan kurang terwujudnya penyelenggaraan izin mendirikan industri rumah tangga secara baik, antara lain:

  1. Peraturan Perundang- Undangan

  Pemerintah Kota Metro secara jelas menerangkan dalam Peraturan Walikota No. 03 Tahun 2011 tentang Izin Usaha Industri (IUI) bahwa Setiap orang atau badan usaha yang mendirikan usaha industri harus memperoleh izin terlebih dahulu dari Walikota. Setiap Industri rumah tangga yang tidak melengkapi dengan akan dikenai Sanksi. Perusahaan yang tidak memiliki SIUP sebagaimana dimaksud Pasal 9 4 Standar Operasinal Prosedur (SOP) Perizinan

  Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

  Universitas Lampung

  Ayat (3) yaitu setiap Perusahaan Perdagangan barang dan jasa yang baru dibuka dan didirikan wajib memiliki SIUP, dapat ditutup oleh Kepala Daerah. Salah satu industri rumah tangga yang belum melengkapi dengan izin usaha industri adalah Industri Keripik Tempe di Kecamatan Metro Timur milik Bapak Hasan.

  Industri ini hanya mempunyai izin dari Dinas Kesehatan setempat. Industri tersebut hingga kini tidak dikenai sanksi dan tetap beroperasi meski unsur perizinan tidak lengkap.

  Sampel lain adalah Industri Keripik Pisang yang telah memiliki izin Usaha Industri dengan Nomor Tanda Daftar Industri : 14/D7.02/TDI/V/2006.

  Dijelaskan dalam Peraturan Walikota Metro No. 02 Tahun 2011 bahwa Masa berlaku izin Tanda Daftar Industri adalah selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang. Namun Industri ini belum melakukan perpanjangan izin sejak masa berlaku habis pada tahun 2011. Terhadap pelanggaran atas Peraturan Daerah ini Kepala Daerah seharusnya dapat memberikan sanksi berupa Sanksi

  Administrasi Pencabutan Tanda Daftar Industri dan Penutupan Sementara Usaha dan atau Penyegelan Bangunan. Ketentuan dimaksud dilakukan melalui proses peringatan secara lisan dan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut turut dengan tenggang waktu.

  Kedua hal ini menunjukkan kurang optimalnya penerapan sanksi atas pelanggaran yang terjadi dalam hal perizinan sehingga masih terjadi pelanggaran atas Izin Usaha Industri di Kota Metro.

  2. Aparatur Pemerintah Daerah

  Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Metro sebagai aparatur pemerintah daerah yang menangani perizinan. Pembagian tugas dan fungsi pelaksanaan pelayanan perizinan sesuai Peraturan Daerah No. 12 Tahun 2010. Salah satu tugas dan fungsi pokok bagian penanaman modal adalah melaksanakan monitoring dan pengawasan terhadap

  Universitas Lampung penanaman modal di daerah.

  Namun kenyataanya, pengawasan

  IV. PENUTUP

  yang dilakukan Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan A.

   Kesimpulan

  Terpadu Satu Pintu Kota Metro

  1. Pelaksanaan pemberian izin masih cenderung lemah, karena mendirikan industri rumah tangga masih ditemukan industri yang dilakukan secara langsung di Kantor beroperasi secara aktif namun Penanaman Modal dan Pelayanan belum mendaftarkan industrinya Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota secara resmi dan industri rumah Metro. Persyaratan dalam mendirikan tangga yang melakukan izin industri rumah tangga yaitu pelanggaran peraturan dalam hal melengkapi Surat Izin Usaha pendaftaran ulang izin secara Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar berkala.

  Industri (TDI) dan Izin Bangunan (HO). Khusus izin mengenai usaha 3. pangan harus dilengkapi juga dengan

   Masyarakat

  syarat-syarat Izin Keamanan Pangan Faktor penghambat penyelenggaran Industri Rumah Tangga (P-IRT). izin mendirikan industri rumah

  Mekanisme pelayanan pemberian izin tangga dari sisi masyarakat adalah industri rumah tangga di Kantor karena lemahnya kesadaran hukum Penanaman Modal dan PTSP di Kota masyarakat terhadap pentingnya izin Metro adalah pendaftaran, verifikasi usaha industri dan kondisi berkas, verifikasi lapangan, masyarakat yang kurang memahami pembayaran, verivikasi akhir, arti penting izin mendirikan industri penandatangan dan penomoran. rumah tangga, dimana masih banyak

  Adapun dalam proses pelaksaanan pengembang industri rumah tangga izin industri rumah tangga tidak yang tetap menjalankan usaha dikenai biaya apapun, termasuk industrinya tanpa legalitas berupa retribusi yang telah gratis sesuai izin usaha industri. Beberapa dengan Pencabutan Peraturan Daerah

  Pengembang industri belum merasa Kota Metro Nomor 06 Tahun 2002 perlu untuk mendirikan badan usaha tentang Retribusi Izin Usaha Industri karena menganggap usahanya masih dan Peraturan daerah Kota Metro

  Universitas Lampung

  Nomor 09 Tahun 2002 tentang

  2. Kantor Penanaman Modal dan Retribusi Tanda Daftar Industri. Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

  Metro supaya rutin dalam melakukan

  2. penghambat yang Faktor-faktor

  sosialisasi dan penyampaian informasi menyebabkan kurang terwujudnya kepada masyarakat dan badan usaha penyelenggaran izin mendirikan pengembang industri rumah tangga di industri rumah tangga secara baik Kota Metro tentang pentingnya Izin adalah lemahnya pengawasan dari Mendirikan Industri Rumah Tangga. aparatur pemerintah yakni Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan

  3. Masyarakat supaya sadar akan Terpadu Satu Pintu di Kota Metro dan pentingnya perizinan dalam penerapan sanksi hukum atas mendirikan industri rumah tangga, pelanggaran yang terjadi dan kondisi sehingga segera mendaftarkan usaha masyarakat yang kurang memahami industri rumah tangganya secara legal. arti pentingnya Izin Usaha Industri Rumah Tangga sehingga beberapa Pengembang industri belum merasa

DAFTAR PUSTAKA

  perlu untuk mendirikan izin usaha industri karena menganggap usahanya

  I. Literatur masih berskala kecil.

  Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1989. Kamus Besar B.

  Bahasa Indonesia . Balai Pustaka, Saran Jakarta.

  1. Pemerintah Kota Metro supaya lebih tegas dalam penerapan sanksi M. Hadjon, Philipus, et al.1993. Pengantar terhadap pelaku usaha yang tidak Hukum Administrasi Indonesia . melengkapi perizinan usahanya dan Gadjah Mada University Press, pelaku usaha yang melakukan Surabaya. pelanggaran sesuai Peraturan

  Muhammad, Abdulkadir. 2004. Hukum Walikota No. 06 Tahun 2011 tentang

  . Citra Aditya

  dan Penelitian Hukum

  Izin Usaha Perdagangan dan Peraturan Bakti, Bandung. Walikota No. 02 Tahun 2011 tentang Tanda Daftar Industri.

  Universitas Lampung

  Keuangan Daerah dalam Menghadapi Otonomi Daerah, Manajemen Keuangan Daerah.

  

  III. Akses Internet

  Peraturan Walikota Metro No.05 Tahun 2012 tentang Izin Laik Sehat Pada Tempat Pengelolaan Makanan, Minuman dan Tempat-Tempat Umum

  Peraturan Walikota Kota Metro No. 06 Tahun 2011 tentang Izin Usaha Perdagangan

  Peraturan Walikota Kota Metro No. 2 Tahun 2011 tentang Tanda Daftar Industri

  Peraturan Walikota Kota Metro No. 03 Tahun 2011 tentang Izin Usaha Industri (IUI).

  Tahun 2011 tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kota Metro No. 06 Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Usaha Industri dan Peraturan Daerah Kota Metro No. 09 Tahun 2002 tentang Retribusi Tanda Daftar Industri

  Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Daerah Kota Metro No. 04

  Yogjakarta : UPP YKPN

  Bandung : Pustaka Sutra. Yuliati. 2001. Analisis Kemampuan

  Mustafa, Bachsan. 2001. Pokok-Pokok Hukum Adminstrasi Negara .

  Press, Bandar Lampung. Utama, I Made Arya.2007. Sistem Hukum Perizinan Berwawasan Lingkungan .

  Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung . Universitas Lampung

  Universitas Lampung. 2010. Pedoman

  dalam Sektor Pelayanan Publik .Jakarta : Sinar Grafika.

  Sutedi, Adrian. 2010. Hukum Perizinan

  Pengantar Hukum Perizinan . ABJM, Jakarta.

  Spelt. N. M dan Ten Berge. 1991.

  Soehino.1984. Asas-Asas Hukum Tata Pemerintahan .Yogyakarta : Liberty.

  Negara. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

  Bandung : Citra Aditya Bakti. Ridwan HR. 2006. Hukum Administrasi

II. Peraturan Perundang-Undangan

  Universitas Lampung