Apa alat untuk mengukur kecepatan bisni

“Apa alat untuk mengukur kecepatan bisnis Anda?”
________________________________________________________
Speedometer adalah alat untuk mengukur kecepatan laju kendaraan.Dengan mengetahui
kecepatan kendaraan, pengendara akan bisa mengelola kendaraannya dan bisa memutuskan
langkah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan.
Lalu apa alat untuk mengukur kecepatan bisnis?
Setiap orang atau badan yang mengelola bisnis tentu ingin mengetahui perkembangan bisnisnya.
Untung atau rugi?Modalnya berkurang atau bertambah?Investasinya berkembang atau stagnan?
Strategi apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan?
Dari mana Anda bisa mendapatkan semua informasi itu? Cara sederhana dan mudah untuk
mengetahui perkembangan bisnis Anda adalah melalui laporan keuangan.
Apa sih Laporan Keuangan itu?
Definisi ‘resmi’ dari badan pengatur standar akuntansi menyebutkan bahwa “laporan keuangan
adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”.
Masih menurutnya, tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam membuat keputusan ekonomi.
Laporan keuangan merupakan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka.
Ungkapan “rumput tetangga lebih hijau” sepertinya bisa digunakan untuk menjelaskan tujuan
dari disusunnya sebuah laporan keuangan. Artinya laporan keuangan yang disusun agar bisa

dibandingkan dengan perusahaan lain atau bidang bisnis lain.
Lalu kenapa juga harus disusun tiap periode tertentu? Tujuannya adalah agar bisa dibandingkan
dengan periode sebelumnya. Harus ada pembandingnya. Bagaimana bisa melakukan penilaian
jika tidak ada pembandingnya.
Dan secara sederhana laporan keuangan dapat didefinisikan sebagai cerminan dari kondisi
keuangan suatu aktivitas bisnis baik perseorangan maupun badan. Sehingga, laporan keuangan
(financial statement) bisa dijadikan alat penting untuk menilai kondisi atau mengukur kinerja
suatu bisnis atau usaha.
Agar laporan keuangan benar-benar mencerminkan kondisi nyata dari sebuah bisnis, maka harus
disusun oleh orang yang benar-benar mengetahui secara detail proses bisnis dari perusahaan
yang akan dibuatkan laporan keuangan, memahami karakter dan kebiasaan perusahaan tersebut.

Dan yang tidak kalah pentingnya adalah orang tersebut memiliki dasar pengetahuan yang ekselen
tentang akuntansi keuangan. Ia harus mengetahui gambaran utuh mengenai alur akuntansi dari
awal hingga awal lagi. Bukan orang yang orang akunting yang ‘abal-abal’ yang hanya
memahami angka-angka, debit dan kredit, serta membuat balance.

Komponen Laporan Keuangan
Secara garis besar informasi-informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah :



Aset



Kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya



Ekuitas



Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian



Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik




Arus kas

Sedangkan format laporan keuangan yang lengkap terdiri dari :
1. Laporan Laba Rugi (Profit & Lost Statement)
2. Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet)
3. Laporan Perubahan Ekuitas (Equity Statement)
4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Untuk format laporan keuangan, sebenarnya tidak ada standar baku yang mengharuskan para
penyusun dan pengguna laporan keuangan untuk menggunakannya. Format yang ada dan lazim
dipakai saat ini adalah semacam kebiasaan dan kesepakatan tidak tertulis antara para penyusun
dan pengguna laporan keuangan.
Badan pengatur standar akuntansi hanya mengatur secara garis besar penyajian laporan
keuangan, antara lain :


Persyaratan bagi penyajian laporan keuangan




Struktur laporan keuangan



Persyaratan minimum isi laporan keuangan

Agar lebih gamblang dan semakin mudah memahami setiap elemen dari laporan keuangan, mari
kita bahas satu persatu, dan dibagian akhir artikel ini Anda bisa men-download gratis form
laporan keuangan dalam format MS Excel yang bisa langsung digunakan sesuai dengan
kebutuhan Anda. Sehingga pekerjaan Anda akan terasa meng-asikan dan menyenangkan.
Prestasi kerja Anda akan semakin baik. Karir Anda akan melesat bak anak panah yang
dilepaskan dari busurnya, dan departemen Anda akan menjadi departemen yang disegani, tidak
dipandang sebelah mata, apalagi sebagai departemen yang hanya menghabiskan dana.

1. Laporan Laba Rugi (Profit & Lost Statement)

Laporan Laba Rugi secara sederhana bisa digambarkan sebagai jawaban atas sebuah pertanyaan
“ Apakah perusahaan untung atau rugi, berapa? ”
Jawaban pertanyaan itu penting bagi pemilik perusahaan dan para pemegang saham, tujuannya

tentu untuk mengetahui kinerja perusahaan selama periode tertentu, selain itu dapat digunakan
sebagai alat analisis untuk menentukan strategi yang paling tepat pada periode berikutnya.

2. Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet)

Mengacu definisi yang diberikan Zaki Baridwan dalam bukunya Intermediate Accounting
mendefinisikan laporan posisi keuangan sebagai laporan yang menunjukkan keadaan keuangan
pada tanggal tertentu.
Dari laporan posisi keuangan Anda akan bisa mengetahui beberapa informasi penting berikut
ini :


Kekayaan bersih perusahaan



Tingkat kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban jangka
pendek




Tingkat kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya



kumulasi pengembalian investasi perusahaan (ROI=Return Of Investment).Misalnya dari
laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 diperoleh angka ROI sebesar
2%, artinya apa? Artinya pada tanggal itu perusahaan masih mampu mengembalikan
investasi. Karena nilai ROI masih di atas angka 1%. Bila nilai ROI kurang dari 1%,
apalagi minus berarti tidak ada pengembalian investasi.



Akumulasi pengembalian modal (ROC=Return of Capital)

3. Laporan Perubahan Modal (Equity Statement)

Laporan yang menunjukkan sebab-sebab perubahan ekuitas dari jumlah pada awal periode
menjadi jumlah modal pada akhir periode.
Perubahan modalnya ditunjukan di dalam Laporan Laba Tidak Dibagi (Retained Earnings). Bila

dirumuskan dalam sebuah formula adalah sebagai berikut :
Laba Tidak Dibagi Awal Periode + Laba Periode berjalan – Deviden

4. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Tujuan utama Laporan Arus Kas adalah untuk menyajikan informasi yang relevan tentang
penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode.
Untuk mencapai tujuan ini aliran kas diklasifikasikan dalam tiga kelompok yang berbeda yaitu
penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan investasi, pembelanjaan (financing)
dan kegiatan usaha.
Untuk menyusun laporan arus kas perusahaan dapat menggunakan metode langsung atau tidak
langsung.

5. Catatan atas Laporan Keuangan
Adalah sebuah catatan sistematis yang berisi informasi mengenai ringkasan kebijakan akuntansi
penting dan informasi penjelasan lain dalam laporan keuangan, antara lain :
1. Informasi dasar mengenai penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi: dasar
pengukuran, kebijakan yang relevan, asumsi dalam estimasi.

2. Informasi yang disyaratkan standar akuntansi keuangan yang tidak disajikan di bagian

mana pun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami
laporan keuangan, seperti pengelolaan modal.