Komunikasi dan Konflik Ilmu Komunikasi

Komunikasi dan Konflik

Kelompok 4

RESUME
ILMU KOMUNIKASI
KOMUNIKASI DAN KONFLIK
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “ilmu komunikasi”
Dosen pembimbing:
Dr. Ngainun Na’im, S.Ag, M.Hi.

Disusun oleh:
1. Achmad Shoffan Baha’i

(2831133001)

2. Ibnu Rochim

(2831133014)

3. Lina Soiyana Safitri


(2831133024)

JURUSAN TAFSIR HADITS 3 A
FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
September 2014

Ilmu Komunikasi

|1

Komunikasi dan Konflik

Kelompok 4

Tujuh puluh persen dari waktu yang dimiliki manusia dipergunakan untuk
berkomunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang
selalu haus untuk berinteraksi. Namun dalam interaksinya, manusia acapkali

dihadapkan pada situasi yang disebut konflik. Konflik tidak akan muncul jika
tidak melalui komunikasi, dan konflikpun tidak akan mereda tanpa adanya
komunikasi. Dari sini akan dibahas bagaimana komunikasi dapat membentuk
sekaligus menyelesaikan konflik yang tengah terjadi dalam masyarakat.
Pengertian Komunikasi
Secara etismologis komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang
bersumber dari akar kata communis dan kemudian diresap dalam bahasa Inggris
communication yang berarti sama atau sama maknanya atau pengertian bersama,
dalam maksud untuk mengubah pikiran, sikap, perilaku, menerima dan
melaksanakan apa yang diinginkan komunikator. Sedangkan secara terminologi
komunikasi dapat diartikan sebagai proses menyampaikan informasi oleh
seseorang kepada orang lain (Widjaja, 2010: 2).
Komunikasi akan berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat

dapat

memahami maksud atau terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang
dikomunikasikan. Dengan kata lain, jika seseorang mengerti tentang suatu hal
yang dinyatakan oleh orang lain, maka pada saat itulah terjadi komunikasi. Tujuan
daripada


komunikasi

sendiripun

juga

tidak

muluk-muluk,

yaitu

untuk

mengharapkan pengertian, dukungan gagasan dan tindakan.
Pengertian Konflik
Jika dilihat dari pengertian bahasa, konflik berasal dari bahasa Latin configere
yang berarti memukul. Dengan kata lain, dalam kondisi konflik bisa saja terjadi
tindakan saling memukul (Janu Murdiyat, 2007: 161). Konflik tidak lain adalah

efek yang dihasilkan dalam interaksi sosial, dimana keberadaannya selalu dilatar
belakangi oleh perbedaan-perbedaan.
Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya konflik diantaranya sebagai berikut:
1. Perbedaan Antarindividu

Ilmu Komunikasi

|2

Komunikasi dan Konflik

Kelompok 4

Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, pendapat
atau ide yang berkaitan dengan haga diri, kebanggaan dan identitas
seseorang.
2. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan
masyarakat. Tidak semua masyarakat memiliki nilai dan norma yang
sama. Apa yang dianggap baik oleh suatu masyarakat belum tentu baik

pula di mata masyarakat lain.
3. Perbedaan kepentingan
Sudah jelas, setiap individu atau kelompok yang berbeda memiliki
kepentingan yang berbeda pula. Tergantung pada kebutuhankebutuhan yang diperlukan dalam hidupnya.
4. Perubahan sosial
Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat, apabila terlalu cepat
dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku
dalam masyarakat tersebut. Dari sini konflik dapat terjadi karena
adanya ketidak sesuaian antara harapan individu atau masyarakat
dengan kenyataan sosial yang timbul akibat perubahan tersebut.
Berbicara mengenai konflik pastilah tidak terlepas dari bagaimana cara
mengendalikannya. Pengendalian suatu konflik hanya mungkin dapat dilakukan
apabila berbagai pihak yang berkonflik terorganisir secara jelas. Adapun
demikian, dalam melakukannya butuh strategi pendekatan yang tepat. Berikut
cara-cara mengendalikan atau meredakan suatu konflik:
1. Konsiliasi
Konsiliasi merupakan bentuk pengendalian konflik yang dilakukan
melalui lembaga-lembaga tertentu yang dapat memberikan keputusan
secara adil.
2. Arbitrasi

Cara ini merupakan pengendalian konflik melalui pihak ketiga yang
telah disepkati kedua belah pihak yang berkonflik. Adapun keputusan
yang diambil pihak ketiga harus dipatuhi oleh pihak-pihak yang
berkonflik.

Ilmu Komunikasi

|3

Komunikasi dan Konflik

Kelompok 4

3. Mediasi
Merupakan bentuk pengendalian dimana pihak-pihak yang berkonflik
sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Akan tetapi,
keputusan-keputusan pihak ketiga tidak mengikat pihak manapun.
4. Ajudikasi (Ajudication)
Merupakan cara penyelesaian konflik lewat pengadilan.
Setiap konflik yang terjadi dalam masyarakat akan membawa dampak, baik itu

positif maupun negatif. Untuk dampak negatinya tentu sudah dapat dibayangkan,
diantaranya berupa hilangnya kekerabatan, harta maupun nyawa. Sedangkan
dapak positifnya dapat berupa:
1. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok.
2. Munculnya pribadi-pribadi yang kuat dan teguh.
3. Membantu menghidupkan kembali norma-norma yang lama dan
menciptakan norma-norma yang baru (Taufiq Rohman Dhohiri Dkk,
2007: 43-44).
Hubungan antara Komunikasi dan Konflik
Komunikasi sebagai alat dalam interaksi sosial memiliki dua peranan
dalam keterkaitannya dengan konflik, yaitu:
1. Sebagai pemicu timbulnya konflik
Komunikasi yang merupakan kegiatan dengan melibatkan lebih dari
satu orang, sangat wajar jika didalamnya muncul beberapa benih yang
menimbulkan pada pertikaian atau konflik. Namun dalam hal ini
komunikasi

tidaklah

mempengaruhinya


berdiri
sehingga

sendiri.
menjadi

Ada

faktor

lain

penghambat

yang
dalam

berkomunikasi. Faktor-faktor penghambat dalam komunikasi tersebut
setidaknya dapat dibedakan atas empat hal yang berbeda, yaitu:

a. Hambatan sosio-antro-psikologis
Sebagaimana sudah jelas tersirat dalam namanya, hambatan pada
poin pertama ini menyerang situasi dan kondisi, yang mana situasi
ketika komunikasi dilangsungkan amat berpengaruh besar terhadap
kelancaran komunikasi. Adapun keterangannya sebagai berikut:

Ilmu Komunikasi

|4

Komunikasi dan Konflik

Kelompok 4

1) Hambatan sosiologis
Hambatan sosial yang mewarnai ketidak lancaran dalam
komunikasi bisa berbertuk pada banyak hal, contohnya seperti
perbedaan pada ranah stratifikasi sosial.
2) Hambatan antropolis
Dalam kacamata antropologi, komunikasi dapat terhambat

karena perbedaan ras, suku ataupun etnis yang disertai dengan
minimnya pengetahuan tentangnya.
3) Hambatan psikologis
Faktor psikologis kerap kali menjadi daya penghambat dalam
komunikasi. Prasangka misalnya, prasangka merupakan salah
satu dari hambatan terberat dalam kegiatan komunikasi. Sebab
kenapa?, mayoritas orang seringkali berprasangka sebelum ada
klasifikasi lebih lanjut.
b. Hambatan semantis
Hambatan semantis tidak lain terletak pada diri komunikator
sendiri, misalnya menyangkut bahasa yang digunakan sebagai alat
dalam komunikasi. Hambatan macam ini secara runtut biasanya
berbentuk salah ucap atau salah tulis yang kemudian menimbulkan
salah

pengertian

(misinterpretation),

(misunderstanding)


atau

lalu

menimbulkan

salah

digunakan

dalam

berujung

dan

salah

tafsir

komunikasi (miscommunication).
c. Hambatan mekanis
Hambatan

ini

menyerang

media

yang

melancarkan komunikasi. Contohnya beragam, diantaranya bisa
berupa tulisan pada kertas yang terlalu kecil atau terlalu buram,
suara krepek-krepek pada telepon, dan gambar semut yang muncul
pada pesat televisi. Dengan kata lain, hambatan mekanis adalah
hambatan inderawi.
d. Hambatan ekologis

Ilmu Komunikasi

|5

Komunikasi dan Konflik

Sebagaimana namanya,

Kelompok 4

hambatan

ini

muncul

dari

faktor

lingkungan, yaitu hambatan yang datangnya dari lingkungan.
Misalnya, kebisingan. (Onong Uchjana Effendy, 2004: 32)
2. Sebagai pereda suatu konflik
Peran kedua komunikasi terhadap konflik adalah untuk mengendalikan
dan meredakan konflik tersebut. Adapun usaha untuk meredakan atau
mengendalikan konflik dapat ditempuh melalui cara-cara yang telah
dibahas diatas. Namun demikian, mengapa komunikasi disebut-sebut
dapat meredakan konflik?. Hal ini karena cara-cara pengendali atau
pereda konflik seperti konsiliasi, arbitrasi, mediasi dan ajudikasi
adalah perwujudan komunikasi yang dilakukan dengan cara dan
bentuk yang berbeda-beda.
Sumber Referensi:
Blake Ree d H, 2005, a taxonomy of Concepts in Communication (ter. Taksonomi
Konsep Komunikasi, oleh Hasan Bahanan), (Surabaya: Papyrus, cet. II)
Dhohiri, Taufiq Rohman Dkk, 2007, Sosiologi: Suatu Kajian Kehidupan
Masyarakat, Jakarta: Ghalia Indonesia, cet. II
Effendy, Onong Uchjana, 2004, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda
Karya, cet. VI
Murdiyat Janu, 2007, Memahami dan Mengkaji Masyarakat, Bandung: Grafindo
Media Pranata
Widjaj, 2010, Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat,
Jakarta:Bumi Aksara, cet. VI

Ilmu Komunikasi

|6

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2