Penggunaan QR Code Untuk Mempermudah Sen

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/279463469

Penggunaan QR Code Untuk Mempermudah
Sensus Barang Di Kota Cilegon
Conference Paper · February 2014
DOI: 10.13140/RG.2.1.2753.6482

CITATIONS

READS

0

216

1 author:
Anggoro Suryo Pramudyo
UNTIRTA

18 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE


All content following this page was uploaded by Anggoro Suryo Pramudyo on 02 July 2015.
The user has requested enhancement of the downloaded file.

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar, 27 Februari – 01 Maret 2014

KNSI2014-284
PENGGUNAAN QR CODE UNTUK MEMPERMUDAH
SENSUS BARANG DI KOTA CILEGON
Anggoro Suryo Pramudyo
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
pramudyo3@yahoo.com

Abstrak
Sistem Informasi Barang Daerah (SIMBADA) merupakan sistem informasi yang digunakan untuk pendataan
barang dan aset yang dimikili oleh suatu pemerintahan provinsi atau kabupaten/kota. Sistem informasi ini telah
banyak digunakan di beberapa pemerintahan di Indonesia, baik melalui intranet maupun yang dapat diakses
melalui Internet. Pemerintah Kota Cilegon merasa SIMBADA yang ada belum dapat digunakan secara
maksimal, salah satunya adalah pada kegiatan sensus barang tiap tahunnya. Petugas kesulitan mencocokkan
barang dengan data yang ada. Untuk itu digunakanlah QR code yang dicetak di label identitas barang. Pada saat

petugas melakukan sensus, cukup membaca QR code tersebut dengan smart phone menggunakan aplikasi QR
Code Reader, kemudian petugas dapat mengakses SIMBADA yang telah dibuat online, sehingga kegiatan sensus
barang dapat dilaksanakan dengan baik.
Kata kunci : Sistem Informasi Barang Daerah, SIMBADA, QR code

1. Pendahuluan
Sistem Informasi Inventaris Barang Daerah
merupakan sebuah sistem informasi yang lahir
karena adanya Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 Tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun
2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang
Milik Daerah. Sistem Informasi ini dibuat untuk
menjamin suatu pemerintahan dapat mencapai status
good governance.
Karena memiliki dasar hukum dan pedoman
operasional pada tingkat nasional, maka sistem
informasi ini sudah banyak digunakan di berbagai
tingkat pemerintahan. Selain dari Kementerian

Dalam Negeri Republik Indonesia
(KEMENDAGRI), sistem ini juga banyak
dikembangkan oleh banyak software developer.
Namun, sistem yang telah dibuat ini tidak selamanya
sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Sebagai contoh di Kota Cilegon. Meskipun
sudah memiliki Sistem Informasi Barang Daerah
(SIMBADA) yang dikembangkan oleh
KEMENDAGRI, Pemerintah Kota Cilegon merasa
sistem tersebut belum sesuai dengan keadaan di
lapangan. Salah satunya adalah pada saat melakukan
sensus barang yang dilakukan tiap tahun, petugas
kesulitan untuk menginput data ke sistem. Sehingga
KNSI 2014

perlu dilakukan pengembangan perangkat lunak agar
pada saat melakukan sensus barang, petugas yang
bekerja di lapangan dapat dengan mudah mengakses
SIMBADA, terlebih pada bagian penginputan data
barang yang disensus.

2. Kajian Pustaka 2.1
SIMBADA Online
Dari penelusuran penulis di Internet melalui
pencarian di Google Search menggunakan kata
kunci ”Sistem Informasi Barang Daerah”, hanya
Pemerintah Kota Banda Aceh dan Pemerintah Kota
Pontianak yang masuk pada halaman pertama hasil
pencarian Google. Hal ini mengindikasikan bahwa
SIMBADA yang digunakan di pemerintahan masih
sangat sedikit yang bisa diakses melalui Internet,
sebagaian besar mungkin hanya dapat diakses
melalui intranet. Padahal dengan
mempublikasikannya di Internet, SIMBADA akan
semakin memiliki arti dan akan banyak fitur-fitur
yang dapat dikembangkan. Sebagai contoh
SIMBADA Pemerintah Kota Banda Aceh. Sistem
informasi tersebut memberikan infomasi yang sangat
terbuka untuk publik, dilengkapi dengan peta
penyebaran barang/aset.
Tetapi tidak semua SIMBADA online dapat

diakses oleh publik. Contohnya adalah SIMBADA
Pemerintah Kota Pontianak. Meskipun online,

1428

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar, 27 Februari – 01 Maret 2014

pengguna harus melakukan login untuk dapat masuk
ke sistem informasi tersebut.

dibuatnya QR code adalah untuk menampung huruf
kanji dan karakter kana, karena barcode hanya
mampu mengodekan alfanumerik.

Gambar 1. Screenshoot SIMBADA Pemerintah Kota
Banda Aceh [1]

Gambar 2. Screenshoot SIMBADA Pemerintah Kota
Pontianak [2]
2.2 Penggunaan Smart Phone

Jumlah pengguna smart phone bersistem
operasi Android di Indonesia semakin meningkat.
Pada bulan Mei 2013 tercatat naik 189%
dibandingkan dengan bulan yang sama tahun
sebelumnya [3]. Smart phone tersebut digemari
karena memiliki banyak fitur dan pengguna dapat
dengan mudah mengunduh software yang
diinginkan.
Dengan meningkatnya pengguna smart phone
di Indonesia, pengakses dunia maya pun meningkat.
Hasil survey pada tahun 2013 yang dilakukan oleh
perusahaan riset pemasaran Markplus Insight dan
majalah online Marketeers memperlihatkan bahwa
86% responden mengakses dunia maya melalui
smart phone. Survey ini dilakukan ke 2.150
responden yang tinggal di 10 kota besar di Indonesia
dan diadakan dari bulan Agustus sampai dengan
September, dengan metode multistage random
sampling. Usia responden berada di antara 15
sampai 64 tahun dan mengakses internet paling tidak

tiga jam setiap harinya [4]. Dari hasil survey ini
dapat diketahui bahwa smart phone bukan
merupakan barang mewah lagi dan menjadi
perangkat favorit untuk mengakses dunia maya.
2.3 Penggunaan QR Code
Quick Response Code atau yang lebih dikenal
dengan sebutan QR code merupakan kode dua
dimensi sebagai pengembangan dari kode batang
atau barcode. QR code dibuat oleh perushaan
Jepang, Denso Wave, pada tahun 1994. Tujuan awal
KNSI 2014

Gambar 3. QR code hasil pengodean kata ”Hello
World”
Setidaknya ada 5 tipe QR code hingga saat ini,
yaitu QR code Model 1 dan Model 2, micro QR
code, iQR code, SQRC, dan LogoQ [5]. Model 1
adalah bentuk asli dari QR code. Model 1 mampu
menampung hingga 1.167 karakter numerik.
Model 2 adalah pengembangan dari Model 1,

mampu menampung hingga 7.089 karakter numerik,
4.296 karakter alfanumerik, dan 1.817 karakter
kanji [6]. QR code saat ini mengacu pada Model 2.
Micro QR code merupakan reduksi dari versi asli
QR code. Tipe ini hanya mampu dibaca dari satu
arah dan hanya mampu menampung 35 karakter
numerik. iQR code merupakan QR code
yang dapat ditampilkan dalam bentuk persegi
maupun persegi panjang. Secara teoritis tipe ini
mampu menampung hingga 40.000 karakter
numerik. SQRC merupakan QR code dengan
pengamanan sehingga walaupun tampilannya seperti
QR code pada umumnya, namun dapat menyimpan
informasi yang bersifat pribadi. LogoQ merupakan
QR code yang dapat dilengkapi dengan latar
belakang gambar.
Pada umumnya QR code memiliki beberapa
kehandalan. Selain mampu menampung karakter
dalam jumlah banyak, QR code juga tahan terhadap
kerusakan, karena QR code mampu memperbaiki

kesalahan hingga 30% [7]. Oleh karena itu,
meskipun QR code yang tercetak mengalami
kerusakan, misalnya sobek atau tertutupi oleh
sesuatu, data yang tersimpan masih dapat dibaca
dengan baik. Kehandalan yang dimiliki QR code
secara umum adalah mampu dibaca dari sudut
manapun, karena memiliki tiga tanda berbentuk
persegi di tiga sudut.
Se ca ra um um QR c ode da pat di baca
menggunakan aplikasi yang terpasang di smart
phone. Aplikasi tersebut dapat diunduh secara gratis
di Google Play dengan kata kunci ”QR Code
Reader”. Untuk beberapa handset seperti Nokia E5 1,
sudah tersedia aplikasi ini yang bernama i-nigma.

1429

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar, 27 Februari – 01 Maret 2014

Gambar 4. Tipe-tipe QR code

QR code saat i ni sudah digunakan di
berbagai bidang, seperti di produk
makanan unt uk mengetahui informasi aleri,
nutri, kalori dan lain- lain, di kartu pelajar
sehingga mempermudah absensi siswa, di
halte bis untuk mengetahui keberadaan bis
yang ditunggu, dan di bidang-bidang lainnya
termasuk di media massa.
Harian nasional yang pertama kali
menggunakan QR Code adalah Kompas, yaitu pada
tanggal 15 Juni 2009 [8]. Dengan memanfaatkan QR
Code i ni , pembaca akan mendapatkan konten digital
dari berita terkait, yaitu berupa grafis, foto-foto, atau
bahkan video. Selain itu, pembaca juga dapat
memberikan respon terhadap berita tersebut, karena
hasil pembacaaan QR Code akan membaca
pembaca ke halaman website e-paper Kompas.

Gambar 6. Pen ggunaan QR C ode di SIMBA DA
Pemerinta h Kabupaten Gorontalo [9]

3. Pembuatan QR Code sec ara online
Salah satu k euntungan apa bila SIMBAD A
bisa dia kses melalui In ternet adalah untuk
pembuat an QR Cod e dapat men ggunakan fasil
itas yang dib erikan ole h Google, yai tu Google
C hart. Berikut contoh sou rce code dala m
bahasa PHP untuk membu at QR cod e yang
berupa URL.

Ga mbar 7. Sourc e code pembu atan QR Code u ntuk
pe ncarian barang di SIMBADA Pemerintahan Kota
Cilegon

Gambar 5. QR Code di harian Kompas
Penggunaan QR Code di SIMBADA telah
diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten
Gorontalo. QR Code tersebut diletakkan di
barang. Namun, hasil
label
identitas
pembacaannya hanya berupa informasi tentang
kepemilikan barang tersebut beserta tahun
pembelian barang. Hal ini disebabkan karena
SIMBADA hanyak dapat diakses melalui
intranet, sehingga QR Code belu m dapat digu
nakan secara maksimal.

KNSI 2014

Keuntungan menggunakan fasilitas google adalah tidak
diperlukannya kode sendiri untuk membuat QR code yang
tentunya harus diletakkan di web server. Selain menghemat
penggunaan kapasitas hardisk (meskipun hanya beberapa
kilobyte) juga dapat menurunkan beban kerja web server
apabila QR code dibuat dalam jumlah yang banyak dalam
satu halaman. Namun, penggunaan pihak lain dalam
pembuatan QR Code juga memiliki kekurangan yaitu
apabila payanan tersebut sudah tidak tersedia lagi maka
source code yang ada harus disesuaikan kembali.
4. P e n g g u n a a n Q R C o d e d i
S I M B A D A Pemerintah Kota Cilegon
SI MB ADA
Pe me rintah
Kota
Cilegon merupakan sistem informasi yang
berbasis web, sehingga dapat diakses melalui
Internet. Sistem informasi ini dibuat
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
MySQL sebagai basis data. Hingga saat ini
sistem informasi tersebut belum diletakkan di
server Pemerintah Kota Cilegon, sehingga

1430

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar, 27 Februari – 01 Maret 2014

untuk sementara dapat diakses melalui
http://www.si-ibdkotacilegon.com.
Meskipun untuk saat ini hanya
digunakan untuk mendata barang yang
termasuk golongan peralatan dan mesin, fasilitas
yang tersedia di sistem informasi ini secara umum
sama dengan SIMBADA lainnya. Secara umum
fasilitas tersebut adalah input data barang, cetak
Kartu Identitas Barang (KIB) B, pencarian data
barang, rekap data barang, dan sensus barang.
Karena dapat diakses melalui Internet,
maka perlu dilakukan pembatasan akses ke
sistem. Masyarakat umum hanya dapat
melihat daftar barang di tiap Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD), informasi detail
tentang suatu barang, dan pencarian barang
berdasarkan kode barang. Selain itu, pengguna
harus melakukan login terlebih dahulu.

5. Kesimpulan dan Saran
QR
Code
dapat
digunakan
di
SIMBADA dengan meletakkannya di label
identitas barang. Penggunaan QR Code
dapat mempermudah pekerjaan petugas
dalam melakukan sensus barang di Kota
Cilegon, karena petugas hanya bermodalkan smart
phone yang terhubung ke Internet dan tersedia
aplikasi QR Code Reader. Selain itu,
masyarakat dapat mengetahui identitas barang
yang memiliki label khusus, sehingga apabila
barang tersebut hilang dan ditemukan oleh
masyarakat, dapat segera dilaporkan kepada pihak
terkait.
Untuk daerah-daerah lain yang telah
memiliki SIMBADA, sangat disarankan untuk
meningkatkan jangkauan penggunaannya ke level
internet, bukan hanya intranet. Selain membuka
informasi kepada publik, keberadaan sistem
informasi tersebut dapat mempermudah pekerjaan
yang berhubungan dengan pendataan barang.
Daftar Pustaka:
Sistem Informasi Barang Daerah Pemerintah
Kota
Banda Aceh, diperoleh dari
,diakses
http://aset.bandaacehkota.go.id/
tanggal 30 Desember 2013 pukul 19:15 WIB
[2] Sistem Informasi Barang Daerah Pemerintah
Kota
Pontianak,
diperoleh
dari http://simbada.pontianakkota.go.id/ ,
diakses tanggal 30 Desember 2013 pukul 19:20
WIB .Pengguna smartphone Android di
Indonesia naik 189 persen, diperoleh dari
http://www.merdeka.com/teknologi/penggunasmartphone-android-di-indonesia-naik-1
89persen.html , diakses tanggal 30 Desember 2013
pukul 20:13 WIB
[3] Tingkah Laku 74,6 Juta Pengguna Internet
Indonesia,
diperoleh
dari
http://id.techinasia.com/tingkah-lakupenggunainternet-indonesia/ , diakses tanggal 5 Januari
2014 pukul 14:13 WIB
[4] Types of QR code, diperoleh dari
http://www.qrcode.com/en/codes/ , diakses
tanggal 5 Januari 2014 pukul 20:29 WIB
[5] Chuang Jun-Chou, Yu-Chen Hu & Hsien-Ju
Ko., 2010, A Novel Secret Sharing Technique
Using QR Code, International Journal of Image
Processing (IJIP), Volume (4) : Issue (5), pp.
468-475.
[6] Law, C. & So, S., 2010. QR codes in education,
Journal
of
Educational
Technology
Development and Exchange, 3(1), 85-100.
[7] QR Code Kompas Memperkaya Konten Bagi
Pembaca,
diperoleh
dari
http://tekno.kompas.com/read/2009/06/
15/0850503/QR.Code.Kompas.Perkaya.
Konten.bagi.Pembaca , diakses tanggal 5 Januari
2014 pukul 01:55 WIB
[8] Pengelolaan Aset Daerah Kabupaten Gorontalo
[1]

Gambar 8. SIMBADA Pemerintah Kota Cilegon
[10]
Seperti
SIMB ADA
Pemerintah
Kota
Gorontalo,
pada
SIMBADA
Pemerintah Kota Cilegon QR Code
diletakkan
di label identitas
barang.
Perbedaannya adalah hasil pembacaan QR Code
tersebut akan mengakses SIMBADA secara
online, kemudian akan menampilkan data
barang secara lengkap, beserta tombol untuk
menyensus barang. Tentu saja untuk melakukan
sensus barang harus melalui halaman login
terlebih dahulu.

Gambar 9. Label identitas barang yang digunakan di
SIMBADA Pemerintah Kota Cilegon

Gambar 10. Hasil pembacaan QR Code di label
identitas barang
KNSI 2014

1431

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2014, STMIK Dipanegara Makassar, 27 Februari – 01 Maret 2014

[9]

Ditajamkan,
diperoleh
dari
http://dppkad.gorontalokab.go.id/index.php?
option=com_content&task=view&id=400&
Itemid=46 , diakses tanggal 30 Desember 2013
pukul 20:20 WIB
Sistem Informasi Barang Daerah Pemerintah
Kota Cilegon, diperoleh dari http://www.siibdkotacilegon.com/index.php?inc=pencarian ,
diakses tanggal 5 Januari 2014 pukul 22:23
WIB.

KNSI 2014

View publication stats

1432