View of MEMAHAMI MIND MAP MELALUI KAJIAN NEUROPSIKOLINGUISTIK

MEMAHAMI MIND MAP
MELALUI KAJIAN NEUROPSIKOLINGUISTIK
SITI SHALIHAH
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Abstrak
Mind Map menjadi fenomena strategi pembelajaran yang berperan
dalam meningkatkan hasil belajar, dan meningkatkan motivasi siswa.
Hipotesis sementara, dari hasil beberapa penelitian, adanya proses
psikologi dan proses kognitif dalam otak yang bekerja saling berkaitan.
Mind Map dalam prakteknya menggunakan otak dan bahasa yang
merupakan proses berpikir apakah bisa ditinjau dan dijelaskan dengan
teori –teori linguistik, atau teori neurologi, atau bahkan teori psikologi?
Kajian eksternal bahasa mas kini melahirkan disiplin baru yang
merupakan kajian antara dua bidang ilmu atau lebih. Tulisan ini
mencoba mencari penjelasan dan pemahaman tentang Mind Map
ditinjau dari ilmu interdisipliner neuropsikolinguistik.
Kata Kunci: mind map, linguistik, neurologi

A. Pendahuluan

Mind Map dalam kurun terakhir ini sangat berkembang
untuk meningkatkan aktivitas otak dan digunakan dalam berbagai
bidang psikologi motivasi, psikologi belajar maupun dalam
peningkatan pembelajaran. Mind Map yang kadang disebut peta
konsep atau peta pikiran atau ada yang yang menyebutnya peta
ingatan ditemukan oleh dan menjadi hak paten Tony Buzan yang
mengembangkan dan banyak meneliti tentang kerja Mind Map
untuk meningkatkan kualitas kehidupan.
Dalam beberapa kajian dan penelitian menunjukkan bahwa
Mind Map dapat meningkatkan pembelajaran dalam berbagai
bidang. Diantara Penelitian Mind Map dan pembelajaran yang
ada di Indonesia yaitu :
TAZKIYA
Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan

209

1. Kontribusi Global Learning dan Mind Mapping Dalam
Pembelajaran Aritmatika Sosial Sebagai Jaringan
Konsep Agustin Debora MS – Dra. Santi Irawati, M.Si,

Ph.D – Drs. Mustangin, M.Pd 20101
2. Mind Mapping Dalam Metode Quantum Learning
Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Dan Kreatifitas
Siswa R. Teti Rostikawati 20082
3. Model
Pembelajaran
Mind
Mapping
Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat-Sifat Bangun
Ruang Siswa Kelas V SD Negeri Tunggulsari II UPTD
Dikpora Kecamatan Laweyan Surakarta Nurtesti
Handayani Mawasid 20093
4. Penerapan Model Pembelajaran Mind Map (Peta
Pikiran) untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah XI IPS SMAN I
Talun Shofia Hattarina 2008 4
5. Penerapan Strategi Pembelajaran Mind Mapping Dalam
Pembelajaran Matematika Sebagai Upaya Peningkatan
Pemahaman Konsep Teorema Pythagoras Ria Dwi

Indriyani (2010)5
Dari hasil penelitian yang ada sementara ini dapat ditarik
garis merah bahwa Mind Map menjadi fenomena strategi
pembelajaran yang berperan dalam meningkatkan hasil belajar,
dan meningkatkan motivasi siswa. Hipotesis sementara, dari hasil
beberapa penelitian tersebut, adanya proses psikologi dan proses
kognitif dalam otak yang bekerja saling berkaitan.
Mind Map dalam prakteknya menggunakan otak dan
bahasa yang merupakan proses berpikir apakah bisa ditinjau dan
dijelaskan dengan teori –teori linguistik, atau teori neurologi, atau
bahkan teori psikologi? Kajian eksternal bahasa masa kini
melahirkan disiplin baru yang merupakan kajian antara dua
bidang ilmu atau lebih. Makalah ini mencoba mencari penjelasan
dan pemahaman tentang Mind Map ditinjau dari ilmu
interdisipliner neuropsikolinguistik.
B. Konsep Mind Map
Menurut Michael Michalko yang dikutip Tony Buzan Mind
Map adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap
pemikiran linear. Ia menggapai ke segala arah dan menangkap
berbagai pikiran dari segala sudut. 6 Awal penggunaan peta

210

Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015

konsep ini adalah seorang Psikologis Edward Tolman (1948)
yang dianggap sebagai adalah pencetus “cognitive mapping”.[6]
Sedangakan penggunaan istilah "Mind Maps" biasa ditulis
“Mind Map™” diklaim sebagai trademark (merek dagang) oleh
The Buzan Organisation, Ltd. di United Kingdom dan Amerika
Serikat pada tahun 1990.7
Dalam wikipedia disebutkan “A mind map is a diagram
used to represent words, ideas, tasks, or other items linked to and
arranged around a central key word or idea. Mind maps are used
to generate, visualize, structure, and classify ideas, and as an aid
in study, organization, problem solving, decision making, and
writing. The elements of a given mind map are arranged
intuitively according to the importance of the concepts, and are
classified into groupings, branches, or areas, with the goal of
representing semantic or other connections between portions of
information. Mind maps may also aid recall of existing

memories”8
Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan
informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar otak .
Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara
harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita. Ini bisa
dibandingkan dengan peta kota. Pusat Mind Map mewakili ide
terpenting. Jalan-jalan utama yang menyebar dari pusat mewakili
pikiran-pikiran utama dalam proses pemikiran kita, jalan-jalan
sekunder mewakili pikiran-pikiran sekunder, dan seterusnya.
Gambar-gambar atau bentuk-bentuk khusus dapat mewakili areaarea yang menarik atau ide-ide menarik tertentu.
Mind Map juga merupakn peta rute yang hebat bagi
ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran
sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak
awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih
bisa diandalkan daripada menggunakan teknik pencatatan
tradisional.
Hampir semua Mind Map mempunyai kesamaan. Hampir
semuanya menggunakan warna, memiliki srtuktur alami yang
memancar dari pusat, menggunakan garis lengkung, simbol, kata,
dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan yang

sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak.
Dengan Mind Map, daftar informasi yang panjang bisa dialihkan
menjadi diagram warna-warni, teratur, dan mudah diingat yang
TAZKIYA
Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan

211

bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan
berbagai hal.9 Berikut contoh gambar apa itu mind map :

Gambar Mind Map10
Mind Mapping atau Peta Pikiran adalah metode
mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep
ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan
informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi
melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabangcabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabangcabang pohon., Andri Saleh (2008) menegaskan “Mind Map
sangat mirip dengan neuron dalam sel otak manusia, membentuk
jaringan yang luas namun saling berkaitan satu sama lain”.11

Yang diperlukan dalam membuat Mind Map yang
sederhana adalah ; kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil
warna, otak, dan imajinasi. Cara kerja atau langkah membuat
Mind Map sebagai berikut:
1. Mulai dari bagian tengah, karena memulai dari tengah
memberi kebebasan kepada otak untuuk menyebar ke
segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan
lebih bebas dan alami.
2. Menggunakan gambar atau foro untuk ide sentral, karena
sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu
212

Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015

3.

4.

5.


6.

7.

menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan
lebih menarik, membuat lebih terfokus, membantu
berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak
Menggunakan warna, karenan bagi otak, warna sama
menariknya dengan gambar. Warna membuat Mind Map
lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif
dan menyenangkan.
Menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat
dan menghubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga
ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya, karena otak
bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua
(atau tiga, atau empat) hal sekaligus. Bila
menghubungkan cabang-cabang akan lebih mudah
mengerti dan mengingat.
Membuat garis hubung yang melengkung, karena garis
lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang

organis , seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih
menarik bagi mata.
Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis,karena
kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan
fleksibilitas kepada Mind Map.
Menggunakan gambar, karena seperti gambar sentral
setiap gambar bermakna seribu kata.12

TAZKIYA
Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan

213

Gambar Cara Kerja Mind Map

Langkah- langkah membuat Mind Map13
Mengapa menggunakan Mind Map? Apa manfaat Mind
Map? Menurut Tony Buzan sang pencipta, Mind Map dapat
membantu kita dalam banyak hal, berikut diantaranya yaitu ;
merencana, berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menghemat

waktu, menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian,
menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat dengan
214

Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015

lebih baik, belajar lebih cepat dan efisien, melihat gambar atau
konsep keseluruhan, dan lain sebagainya.
Michael Michalko meyakinkan bahwa Mind Map akan
mengaktifkan seluruh otak, membereskan akal pikiran dari
kekusutan mental, memungkinkan berfokus pada pokok bahasan,
membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian
informasi yang saling terpisah, memberi gambaran yang jelas
pada keseluruhan dan perincian, memungkinkan untuk
mengelompokkan konsep dan membantu membandingkannya,
mensyaratkan untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan
yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan
jangka pendek ke ingatan jangka panjang. 14

Penggunaan Mind Map15

C. Perkembangan Neuropsikolinguistik
Neuropsikolinguistik dalam kajian lingustik masih
tergolong muda sebagai pengembangan dari neurolinguistik dan
psikolingistik yang lebih dulu dikenal dan berkembang.
Meskipun muda, perananya dalm produksi, persepsi, pemahaman,
dan pemerolehan bahasa sangat penting. Arifuddin menyatakan,
“Memahami srtuktur, perkembangan, dan cara kerja otak
seseorang adalah kunci memahami cara dia belajar, termasuk
belajar bahasa.”16
Neuropsycholinguistics
dalam
bahasa
Indonesia
neuropsikolinguistik dibentuk oleh kata-kata neuro, psyche, dan
linguistics. Kata neuro mengandung acuan yang relatif sama
dengan nerve yang berarti saraf, dan psyche yang berarti pikiran
dan mentalitas. Dalam sistem saraf manusia, otak merupakan
TAZKIYA
Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan

215

pusat saraf, pengendali pikran, dan mekanisme organ tubuh
manusia, termasuk mekanisme yang mengatur pemrosesan
bahasa. Menurut Chaer, Neuropsikolinguistik mengkaji hubungan
antara bahasa, berbahasa, dan otak manusia. Para pakar neurologi
telah berhasil menganalisis struktur biologis otak, serta memberi
nama pada bagian-bagian struktur otak itu.17
Istilah Neuropsikolinguistik sebenarnya merupakan
gabungan
dari
neurolinguistik
dan
psikolinguistik.
Neurolinguistik yang juga gabungan dari neurologi dan lingustik
mengkaji proses alamiah bahasa dan hubungan bahasa dan otak,
meskipun sebenarnya kajian ini sudah lebih dulu ada dibanding
dengan istilah neurolinguistik itu sendiri. Dalam hal ini kajian
hubungan bahasa dan otak termasuk juga hubungan antara
pikiran (mind) dan brain (otak) (or mind and body) yang menjadi
kajian filsafat barat. Secara ilmiah kajian hubungan bahasa-otak
mulai dikaji pada akhir abad 19, dan untuk kajian lebh detail dan
dipublikasikan setelah ada peristiwa cedera otak yaitu pada
pergantian abad ke 20.18
Sedangkan psikolinguistik terbentuk dari psikologi dan
linguistik yakni dua ilmu yang berbeda yang masing-masing
berdiri sendiri, dengan prosedur dan metode yang berlainan.
Namun keduanya sama-sam meneliti bahasa sebagai objek
formalnya. Hanya objek materinya yang berbeda, lingistik
mengkaji struktur bahasa, sedangkan psikologi mengkaji perilkau
berbahasa atau proses berbahasa. Isltilah psikolinguistik baru
lahir tahun 1954 ketika terbit buku Psycholinguistics : A survey
of Theory and Research Problems yang disunting oleh Charles E
Osgood dan Thomas A. Sebeok di Bloomington. Psikolinguistik
mencoba menguraikan proses-proses psikologi yang berlangsung
jika seseorang mengucapkan kalimat-kalimat yang didengarnya
pada waktu berkomunikasi, dan bagaimana kemampuan
berbahasa itu diperoleh oleh manusia.19
Secara sederhana Fromkin and Rodman (1989) yang
dikutip Arifuddin mendefinisikan Neuropsikolinguistik adalah
kajian mengenai landasan biologis bahasa dan mekanisme otak
yang berperan dalm pemerolehan bahasa dan penggunaan bahasa
(neuropsycholinguistics is the study concerned with the
biological foundation of language and the brain mechanism
underlying its acquisition and use). Neuropsikolinguistik
216

Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015

merupakan rangkaian disiplin ilmu linguistik, neurologi, dan
psikologi. 20
Kajian neuropsikolinguistik berorientasi pada hubungan
antara proses, produksi, persepsi, dan pemahaman bahasa; aspek
kognisi dalam pemerolehan /pembelajaran bahasa, deskripsi
fungsi bahasa otak. Dalam bidang kajian ini tujuan utamanya
adalah menelaah bagaimana input dan output bahasa yang
diterima otak diproses baik untuk memperoleh, memproduksi,
memahami, maupun menggunakan bahsa. Aspek lain yang
menjadi perhatian dalam kajian ini adalh kajian mengenai
dampak dari gangguan pada daerah atau bagian otak tertentu
terhadap kapasitas berbahasa seseorang.
Orang-orang yang secara eksplesit memberikan perhatian
pada otak adalah Aristotle dengan pernyataannya bahwa otak
manusia berwujud sebuah cangkang yang berisi pendingin darah.
Leonardo da Vinci mengumpamakan ruang kosong ynag berisi
tiga sruktur bola tipis. Franz Gall membuat peta ptak. Pada 1836,
Marc Dax mengklaim hilangnya (kemampuan berbahasa)
senantiasa berkaitn dengan gangguan otak kiri. Broca (1864)
menyatakan bahasa berkaitan dengan gangguan otak kiri. Karl
Wenicke (1873), Dejerine (1892) Henry Head (1900-an), Wilder
Penfield (1930-an) juga mengkaji hubungan otak dan bahasa.21
Neuropsikolinguistik merupakan ilmu yang tidak berdiri
sendiri atau interdispliner karena berkaitan erat dengan ilmu
Linguistik, Biologi, Psikologi, Neurologi, kedokteran, dan Sains.
Hasil beberapa kajian ini memberikan informasi yang sangat
bermanfaat bagi dunia pendidikan dan pembelajaran bahasa,
kesehatan, dan aktualisasi peran otak sebagai pusat kendali
aktivitas manusia.
D. Neuropsikolingistik dan Teori-teori Linguistik Memahami
Mind Map, Berpikir dan Berbahasa
Apakah ada kaitan antara Mind Map dengan struktur otak,
cara kerja otak, berbahasa, dan berpikir? Dari konsep dan cara
kerja Mind Map dapat dilihat Mind Map menggunakan otak,
bahkan mngikuti (cara kerja alami otak), imajinasi dan asosiasi.
Keterlibatan otak cukup dominan, Mind Map berusaha untuk
mengoptimalkan otak dan fungsinya.
Hemisfer kiri dan kanan yang dikenal dengan otak kiri dan
kanan yang mempunyai peran dan fungsi masing-masing tidak
TAZKIYA
Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan

217

bekerja sendiri-sendiri, tetapi keduanya bekerja bersama-sama
secara sinergis. Belahan otak kiri memayungi kegiatan akademik,
intelektual dan bahasa (pusat bahasa dan ideasi bahasa),
sementara belahan otak kanan memayungi kegiatan artistik,
kreatif, dan naluriah (Pusat ideasi bukan bahasa).
Mind Map tidak mengandalkan kerja satu belahan otak
(hemisfer) kiri yang hanya berorientasi pada intelektual, berpikir
rasional dan bahasa, ataupun belahan otak kanan yang
berorientasi pada pandangan gestalt, kreasi, dan imajinasi. Mind
Map melibatkan kedua sisi otak karena Mind Map menggunakan
kata, angka, dan logika (wilayah hemisfer kiri) bersamaan dengan
gambar, warna, imajinasi, dan melihat secara menyeluruh
(gestalt) (wilayah hemisfer kanan).
Cara seseorang membuat Mind Map juga mendorong
pemikiran sinergis (lihat contoh gambar Mind Map sebelumnya).
Cara cabang tumbuh keluar untuk membentuk anak-anak cabang
lain mendorong seseorang untuk menciptakan lebih banyak ide
dari setiap pikiran yang ditambahkan ke dalam Mind Map. Juga
karena semua gagasan dalam Mind Map berkaitan, Mind Map
membantu otak membuat lompatan pengertian dan imajinasi
besar melalui asosiasi.22 Mind Map adalah alat pikir untuk
membebaskan kekuatan otak dan mencerminkan internal otak. Ia
juga membantu menguatkan peta-peta pikiran di dalam otak
ketika harus mmenyimpan dan mengulangnya, karena strukturnya
menyerupai bentuk pola-pola pikir, ini menjadikan proses
alamiah otak dalam menyimpan dan menstruktur pikiran dan
informasi sebagai fungsinya penyimpan pengendali dan
pengembali informasi.
Dalam neurologi bahasa, disebutkan bahwa bahasa dan
pikiran rasional dan intelektual ada pada hemisfer kiri. Selain
otak secara keseluruhan sebagai alat utama yang digunakan
dalam Mind Map, imajinasi, pikiran dan bahasa berperan penting
dalam mengaktualisasi ide-ide yang ada dalam otak. Imajinasi
adalah daya membentuk gambaran atau imaji (citra) konsepkonsep mental dalam proses membentuk gambaran tertentu.
Pikiran memproses isi pesan/ide produksi, dan bahasa adalah
mediator primer pembawa pesan.23 Proses berpikir yang ada
dalam otak (dalam pembuatan Mind Map) diwujudkan dengan
realita bahasa yakni dalam hal ini kata (word) meskipun yang
218

Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015

digunakan adalah kata-kata kunci untuk memudahkan ingatan
dan mengalirkan ide-ide dan pikiran-pikiran selanjutnya.
Selain kedua belahan otak kiri dan kanan, otak tengahpun
sebagai jembatan antara keduanya dan sebagai pengendali
diaktifkan untuk mensinergikan seluruh kerja otak yang hampir
seluruh bagiannya berfungsi dalam proses Mind Map. Kontrol
visualisasi dan tindakan yang dilakukan oleh otak tengah
dioptimalkan dalam prosesnya. Mind Map mencoba
mengaktifkan dan mengoptimalkan seluruh kerja otak secara
seimbang, tidak hanya belahan otak kiri atau kanan saja yang
lebih digunakan, akan tetapi otak tengahpun bekerja
menyeimbangkan kerja keduanya dan memasukkan informasi
hasil pikiran dan bahasa untuk dikirim ke memori agar bisa
disimpan
Jika dilihat dari teori-teori bahasa yang ada, Mind Map
dapat dijelaskan dengan beberapa teori bahasa. Teori de Saussure,
Di dalam otak penutur terdapat konsep-konsep atau fakta-fakta
mental yang dihubungkan dengan bunyi-bunyi linguistik sebagai
perwujudannya yang digunakan untuk melahirkan atau
mengeluarkan konsep-konsep tersebut. Teori linguistiknya
mengenai signe’ linguistique atau tanda linguistik karena bahasa
merupakan sebuah sistem tanda. Tanda linguistik tediri dari dua
komponen, yaitu komponen signifiant atau penanda dan signifie
atau petanda yang wujudnya berupa pengertian atau konsep.24
Dalam Mind Map, di dalam otak adanya konsep-konsep/pikiranpikiran yang dihubungkan dengan tidak hanya bunyi bahasa,
tetapi simbol aksara berupa kata yang bisa berwujud imaji atau
bunyi bahasa, lebih luas lagi simbol gambar dan warna. Disini
antara konsep dan imaji saling terkait kemudian digunakan untuk
melahirkan atau mengeluarkan konsep-konsep tersebut dalam
berupa diagram konsep yang terkait antara suatu konsep utama
dengan konsep cabang-cabangnya.
Teori genetik kognitif dari Chomsky, teori ini menekankan
pada otak (akal,mental) sebagai landasan pemerolehan bahasa
dan proses berbahasa. Untuk menerangkan hakikat proses
pemerolehan bahasa, disamping memahami apa sebenarnya
bahasa itu, tidak boleh menyampingkan pengetahuan mengenai
struktur dalam organisme (manusia), yakni bagaimana cara-cara
orang (organisme) memproses masukan (input) informasi, dan
bagaimana cara-cara perilaku bahasa diatur.25 Dengan adanya
TAZKIYA
Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan

219

kapasitas dalam yang ada pada seseorang yang disebut LAD , ia
mampu untuk berbahasa.
Dari sudut pandang neurologis, jelas bahwa sejak lahir
seorang anak dilengkapi dengan piranti neurologi sebagai
prasyarat pemahaman dan penggunaan bahasa (Fromkin dan
Rodmin). Pandangan ini menguatkan pendapat Chomsky. Mind
Map mencoba memahami secara menyeluruh proses kerja otak
yang secara kodrati sudah dilengkapi dengan kapasitas
kemampuan berbahasa. Mind Map menstimulus dan
mengoptimalkan kapasitas dan kemampuan otak dalam berbahasa
dan membantu untuk mengorganisir kemampuan tersebut.
Mind Map menggunakan otak yang sebenarnya mempunyai
potensi kognitif bahasa dan berbahasa, ia mempunyai struktur
dalam (dalam otak ada struktur konsep) ketika memproses input
informasi dan menyimpannnya, kemudian mempunyai cara
berbahasa yang teratur yang terwujud melalui ide ide tertuang
dalam organ peta pikiran. Ia bisa berfungsi sebagai alat dalam
otak untuk membuat struktur dalam, sehingga struktur luar yang
lahir sebagaimana srtuktur dalam.
Mind Map adalah alat yang membantu otak untuk berpikir,
dan menuangkan ide-ide ddalam bahasa bahkan untuk berbahasa.
Bahasa adalah alat pada manusia untuk mengembangkan dan
menyempurnakan pemikiran itu. Dengan kata lain bahasa dapat
membantu manusia supaya dapat berpikir lebih sistematis.
Bahasa dan pemikiran berkembang dari sumber yang sama,
keduanya mempunyai bentuk yang serupa. Karena sumber yang
sama dan bentuk yang serupa, maka keduanya dapat saling
membantu. Sedangkan Mind Map sebagaimana kedudukan dan
perannya bahasa dalam pikiran manusia, ia juga berperan untuk
bahasa itu sendiri dan sekaligus untuk pikiran juga memori. Mind
Map membantu manusia untuk berpikir secara sistematis,
berbahasa secara sistematis, menyimpan dan memanggil kembali
informasi dalam memori. Antara otak, bahasa, pikiran, dan meori
dapat saling membantu. Ini yang disebut Teori Instrumentalisme
yang dikenalkan oleh Bruner.26
Selanjutnya menurut teori ini bahasa dan pikiran adalah
alat untuk berlakunya aksi. Bahasa sebagai alat pemikiran harus
berhubungan langsung dengan perilaku atau aksi. Dengan bahasa
sebagi alat seseorang dapat merencanakan sesuatu aksi jauh
sebelum aksi itu terjadi. Dengan cara yang sama pikiran juga
220

Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015

berfungsi sebagai alat untuk membantu terjadinya suatu aksi
karena pikiran dapat membantu peta-peta kognitif mengarah pada
sesuatu yang akan ditempuh untuk mencari tujuan. Pada mulanya
bahasa muncul dan pikiran muncul bersama-sama untuk
mengatur manusia, selanjutnya keduanya saling membantu.
Pikiran memakai elemen hubungan-hubungan yang dapat
digabungkan untuk membimbing aksi yang sebenarnya,
sedangkan bahasa menyediakan representasi prosedur-prosedur
untuk melaksanakan aksi.
Proses Mind Map mensinergikan antara penggunaan otak
kiri dan otak kanan yang saling membantu, menggunakan
imajinasi dan asosiasi yang menghubungkan anatara satau dengan
lainnya, dalam proses tersebut melibatkan pikiran untuk
merencanakan, memahami sesuatu dan bertindak, bahasa sebagai
alat dan simbol untuk merepresentasikan dan meaktualisasikan
pemikiran untuk melaksanakan yang digambarkan dalam Mind
Map. Mind adalah produk dari proses berpikir dan berbahasa baik
untuk memahami suatu konsep atau bahasa dan pikiran tertentu
yang selanjutnya digunakan untuk mengarahkan pada tindakan.
Otak tengahpun yang berfungsi sebagai pengendali
pendengaran, penglihatan dan gerakan tubuh dalam mind map
selain kedua beahan otak kiri dan kanan akan berfungsi optimal.
Otak bagian tengah ini juga berfungsi untuk pengulangan, ketika
bahasa dan pikiran tersebut dituangkan dan diulang-ulang, ia
akan menangkap lebih dengan visualisasi mind map dan lebih
bisa ditangkap memori untuk menyimpannya.
Dalam kaitannya dengan memori, bahasa mempunyai
fungsi sebagai alat untuk mengaktifkan memori. Apa yang
diungkapkan melalui bahasa bisa jadi bukan merupakan
peyimbolan pertama kali terhadap peristiwa yang terjadi, apa
yang diungkapkan merupakan pemunculan kembali sesuatu acuan
atau tanda yang pernah diperoleh atau diamati sebelumnya.
Dalam bahasa terkandung sebuah peran mnenomic, yaitu strategi
meningkatkan kapasitas dan peran memori.27
Otak memiliki kemampuan menyimpan (store) yang dangat
luar biasa dimana didalamnya sistem memori beroperasi.
Menurut Foster setiap sistem memori yang efektif melakukan tiga
fungsi yaitu:28
1. Encode (mengkodekan); yakni menerima atau
mendapatkan, lalu mengolah informasi.
TAZKIYA
Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan

221

2. Store (menyimpan); yakni menyimpan informasi olahan
dengan setia dan selama periode waktu yang signifikan.
3. Retrive (mengambil kembali); yakni mengambil ulang
atau akses informasi yang sudah tersimpan.

Encoding (representing)

Storage

Retrieval

Sedangkan proses Mind Map sebagaimana sistem memori
bisa digambarkan sebagai berikut :

Hubungan otak, bahasa, pikiran dan memori yang ada
dalam Mind Map dapat dijelaskan sebagai berikut :

222

Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015

Mind Map menggunakan otak sebagai sumber, bahasa
sebgai simbol dari pikiran yang disimpan dengan memori yang
ada dalam otak, untuk membantu mengoptimalisasi fungsi otak
yang bisa digunakan untuk memahami konsep pesan baik bahsa
maupun pikiran, untuk memudahkan berbahasa, membantu
berpikir secara sistematis dengan imajinasi, bahasa dan asosiasi
dalam sebuah peta, merencanakan suatu tindakan/aksi, juga untuk
memudahkan sistem menyimpan informasi dan memunculkannya
kembali.
E. Penutup
Dalam pandangan neuropsikolinguistik, adanya hubungan
antara otak, bahasa, pikiran dan memori yang bekerja secara
siklus saling membantu. Secara neurologi, ia dapat membantu
kerja otak, meyeimbangkan kerja kedua belahan dan menguatkan
memori. Dalam waktu bersamaan menggunakan imajinasi,
asosiasi, dan bahasa untuk berpikir dan menuangkan ide,
meningkatkan memori dan membantu untuk merencana dan
bertindak dengan sistematis.

TAZKIYA
Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan

223

Catatan akhir:
1

http://fmipa.um.ac.id/
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Universitas Pakuan,
http://pkab.wordpress.com/2008/04/02/metode-quantum-learning/
3
Skripsi
thesis,
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta,
http://viewer.eprints.ums.ac.id/archive/etd/5578
4
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TEP/article/view/3666
5
http://viewer.eprints.ums.ac.id/archive/etd/7233
6
Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, terj; Susi Purwoko, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2009) hal: 2
7
http://www.wikipedia.com
8
http://www.wikipedia.com
9
Tony Buzan, ibid, hal : 4-5
10
http://www.novamind.com/mind-mapping/#
11
Anik Susanti,
http://www.koranpendidikan.com/artikel/5218/mindmapping-sebagai-pembelajaran-berbasis-otak.html
12
Tony Buzan, ibid, hal :14-16
13
http://www.novamind.com/mind-mapping/#
14
Tony Buzan, ibid, hal :6-7
15
http://www.novamind.com/mind-mapping/#
16
Arifuddin, Neuropsikolingustik , (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010),
hal: 2
17
Abdul Chaer, Psikolinguistik Kajian Teoretik, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2009)
hal: 7
18
David Caplan, Neurolinguistics and Linguistic Aphasiology, (Melbourne:
Cambridge University Press, 1987) hal : 3
19
Abdul Chaer, ibid, hal: 5
20
Arifuddin, ibid, hal: 2-3
21
Ibid, hal: 13-14
22
Tony Buzan, ibid, hal : 60
23
Kinayati Djojosuroto, Filsafat Bahasa, ( Yogjakarta, Pustaka Book Publisher,
2007), hal 259
24
Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), hal: 286
25
Abdul Chaer, Psikolinguistik, hal: 108
26
Ibid, hal : 59-60
27
Arifuddin, ibid, hal 195
28
Jonathan K Foster, , Psikologi Memori, Menyingkap Rahasia Memori, terj.
Teguh W Utomo (Surabaya: Portico Publishing, 2010)hal : 43.
2

DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, Chaedar, Filsafat Bahasa dan Pendidikan, ( Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2010)
Arifuddin, Neuropsikolingustik , (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2010)
224

Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015

Buzan, Tony, Buku Pintar Mind Map, terj; Susi Purwoko,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009)
Buzan, Tony, Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas, terj.
Eric Suryaputra, ( Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2005)
Buzan, Tony, Use Your Memory (Gunakan Memori Anda), terj.
Alexander Sindoro, ( Batam; Penerbit Interaksa, 2006)
Caplan, David, Neurolinguistics and Linguistic Aphasiology,
(Melbourne: Cambridge University Press, 1987)
Chaer, Abdul, Linguistik Umum, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2007)
Chaer, Abdul, Psikolinguistik Kajian Teoretik, ( Jakarta: Rineka
Cipta, 2009)
Djojosuroto, Kinayati, Filsafat Bahasa, ( Yogjakarta, Pustaka
Book Publisher, 2007)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Universitas Pakuan,
http://pkab.wordpress.com/2008/04/02/metode-quantumlearning/
Foster, Jonathan K, Psikologi Memori, Menyingkap Rahasia
Memori,terj. Teguh W Utomo (Surabaya: Portico
Publishing, 2010)
Hidayat, Asep Ahmad, Filsafat Bahasa, Mengungkapkan hakikat
Bahasa, Makna, dan Tanda, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009)
http://fmipa.um.ac.id/
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TEP/article/view/3666
http://www.novamind.com/mind-mapping/#

TAZKIYA
Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan

225

http://www.wikipedia.com
Kaelan, Filsafat Bahasa, Realitas Bahasa, Logika Bahasa
Hermeneutika dan Postmodernisme, (Yogjakarta:
Paradigma, 2002)
Markam, Soemarmo (ed), Penuntun Neurologi, (Tangerang:
Binarupa Aksara Publisher)
Pasiak, Taufiq, Membangunkan Raksasa Tidur, Optimalkan
Kemampuan Otak Anda Dengan Metode ALISSA,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2004)
Sangkanparan,
Hartono,
Dahsyatnya
Otak
(Jakarta:Visimedia, 2010) hal : 17-18

Tengah,

Saryono, Djoko, Pemerolehan Bahasa, Teori dan Serpih Kajian,
( Malang: Nasa Media, 2010)
Skripsi

thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
http://viewer.eprints.ums.ac.id/archive/etd/5578

Susanti, Anik, http://www.koranpendidikan.com/artikel/5218/
mind-mapping-sebagai-pembelajaran-berbasis-otak.html

226

Vol. 16 No. 2 Juli-Desember 2015