View of TELAAH TEORITIS: APA ITU BELAJAR ?
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 31
TELAAH TEORITIS: APA ITU BELAJAR ?
Siti Ma’rifah Setiawati, S.Psi
Guru Bimbingan Dan Konseling MTs Negeri 4 Kota Surabaya
marifah0404@gmail.com
Abstrak
Belajar adalah proses aktivitas yang dilakukan dengan sengaja untuk melakukan
perubahan sikap dan perilaku yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu
berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa dan yang
bersifat menetap. Ada 4 ciri-ciri belajar yaitu : perubahan, bersifat permanen, adanya
usaha, dan perubahan karena proses belajar. Aspek belajar atau tujuan belajar dibagi
3 bagian atau domain yaitu : Domain Kognitif, Domain Afektif, Domain Psikomotor.
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar yaitu : Perubahan terjadi
secara sadar, bersifat kontinu dan fungsional, bersifat Positif dan aktif, bukan bersifat
sementara, bertujuan atau terarah, mencakup seluruh aspek tingkah laku. Faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil
belajar, dalam arti luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
Kata kunci: Belajar, Perubahan perilaku.
sekolah kalau ditanya mau apa? pasti
PENDAHULUAN
Kebanyakan
orang
menyuruh
dijawab mau belajar, tapi apakah mereka
anaknya untuk belajar tapi apakah
tahu apa belajar itu? Apakah kegiatan
mereka tahu apa itu belajar. Mereka
membaca,
beranggapan
aktifitas
mengerjakan tugas, dan ulangan itu
membaca, menghafal, dan mengerjakan
dinamakan belajar? Seperti apa yang
PR. Bahkan setiap anak yang berangkat
dinamakan belajar itu?.
belajar
tua
itu
mendengarkan,menulis,
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 32
perubahan-perubahan
pengelolaan pemahaman.
DEFINISI BELAJAR
Menurut
beberapa
dalam
ahli
pengertian
Belajar menurut W. S. Wrinkel W. S.
belajar itu sebagai berikut:
Wrinkel
Menurut Ernest R. Hilgard dalam
Pengajaran merumuskan bahwa belajar
(Sumardi
adalah suatu aktivitas mental atau psikis
Suryabrata,
1984:252) belajar merupakan
pebuatan
yang
drilakukan
proses
dengan
dalam
bukunya
Psikologi
yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan
pengetahuan,
pemahaman,
sengaja, yang kemudian menimbulkan
ketrampilan dan nilai-nilai sikap.(W. S.
perubahan, yang keadaannya berbeda
Wrinkle, Psikologi Pengajaran, (Jakarta
dari perubahan yang ditimbulkan oleh
: Grasindo, 1996), hlm. 53)
lainnya.
Belajar adalah mencari informasi atau
Sifat perubahannya relatif permanen,
pengetahuan baru dari sesuatu yang
tidak akan kembali kepada keadaan
sudah ada di alam. Belajar akan
semula. Tidak bisa diterapkan pada
membawa
perubahan akibat situasi sesaat, seperti
individu-individu
perubahan
Perubahan ini bukan hanya berkaitan
akibat
kelelahan,
sakit,
suatu
perubahan
yang
pada
belajar.
mabuk, dan sebagainya.
dengan penambahan ilmu pengetahuan,
Moh.
tetapi
Surya
(1981:32), definisi
juga
bentuk
kecakapan,
belajar adalah suatu proses usaha yang
ketrampilan, sikap, pengertian, harga
dilakukan individu untuk memperoleh
diri, minat, watak dan penyesuaian
suatu perubahan tingkah laku yang baru
diri.(Arif S. Sadiman, dkk, Media
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo
individu
Persada, 2007), Cet10, hlm. 21.)
itu
sendiri
dalam interaksinya dengan lingkungan.
Sedangkan Pengertian Belajar menurut
Menurut Winkel, Belajar adalah semua
Gagne dalam bukunya The Conditions
aktivitas mental atau
psikis yang
of Learning1977, belajar merupakan
berlangsung dalam interaksi aktif dalam
sejenis perubahan yang diperlihatkan
lingkungan,
dalam perubahan tingkah laku, yang
yang
menghasilkan
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 33
keadaaannya berbeda dari sebelum
takut kakinya najis jika ke masjid tanpa
individu berada dalam situasi belajar dan
menggunakan alas kaki.
sesudah
melakukan
tindakan
yang
serupa itu. Perubahan terjadi akibat
adanya suatu pengalaman atau latihan.
Berbeda dengan perubahan serta-merta
akibat refleks atau
perilaku
yang
Ciri-Ciri Belajar
Ciri-ciri belajar adalah sebagai
berikut :
1.
Adanya kemampuan baru
bersifat naluriah.
atau perubahan. Perubahan
Dari beberapa pengertian belajar di atas
tingkah
maka dapat disimpulkan bahwa belajar
pengetahuan
itu
hanya sebatas kegiatan
keterampilan
mendengarkan,
(psikomotorik),
bukan
membaca,
menulis,
bersifat
(kognitif),
maupun
nilai dan sikap (afektif).
mengerjakan tugas dan ulangan saja tapi
adanya perubahan tingkah laku dari hasil
laku
Perubahan
itu
kegiatan proses belajar,dimana didalam
berlangsung
sesaat
saja
proses belajar itu ada interaksi aktif
melainkan
menetap
atau
dengan
dapat disimpan.
lingkungan
dan
2.
perubahan
3.
tersebut bersifat permanen.
tidak
Perubahan itu tidak terjadi
fikih
begitu saja melainkan harus
diajarkan tentang macam-macam najis,
dengan usaha. Perubahan
setelah tahu apa itu najis dan macamnya
terjadi
najis maka siswa akan lebih hati-hati
dengan lingkungan.
Misalnya
dalam
pelajaran
tentang masalah najis itu. Contoh
4.
akibat
Perubahan
interaksi
tidak
semata-
perilakunya yaitu sebelum belajar siswa
mata
tersebut jika mau ke masjid tidak
pertumbuhan
menggunakan alas kaki tetapi setelah
kedewasaan, tidak karena
belajar siswa tersebut jika mau ke masjid
kelelahan,
akan selalu memakai alas kaki karena
pengaruh obat-obatan.
disebabkan
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
penyakit
oleh
fisik/
atau
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 34
Berikut beberapa faktor pendorong
8. Untuk mengisi waktu luang.
mengapa manusia memiliki keinginan
(Belajar
untuk belajar:
Epektif Oleh Kelompok XIII,
dan Mengajar yang
Pend. Teknik Mesin UNIMED
1. Adanya dorongan rasa ingin
2011)
tahu
2. Adanya
keinginan
untuk
menguasai Ilmu Pengetahuan
CIRI UTAMA BELAJAR
dan
sebagai
Menurut Gagne (Whandi: 2009) terdapat
dan
tiga atribut pokok atau ciri utama belajar,
Teknologi
tuntutan
zaman
lingkungan sekitarnya.
3. Mengutip
Abraham
segala
yaitu: proses, perilaku, dan pengalaman,
dari
istilah
dengan pengertian sebagai berikut :
Maslow
bahwa
1) Proses Belajar adalah proses mental
manusia
dan emosional atau proses berpikir
aktivitas
didasari atas kebutuhan yang
dan
harus
dari
dikatakan belajar apabila pikiran
kebutuhan biologis sampai
dan perasaannya aktif. Aktifitas
aktualisasi diri.
pikiran dan perasaan itu sendiri
dipenuhi
4. Untuk
tidak dapat diamati orang lain, akan
dari
tetapi terasa oleh yang bersangkutan
apa
yang telah diketahuinya.
yang
5. Agar mampu bersosialisasi
beradaptasi
dengan
mengembangkan
kegiatan
aktifitas pikiran dan perasaan pada
dan
potensi
diri.
7. Untuk
yaitu
siswa sebagai akibat dari adanya
meningkatkan
intelektualitas
dapat diamati guru adalah
manifestasinya,
lingkungannya.
6. Untuk
Seseorang
melakukan
penyempurnaan
dan
merasakan.
diri siswa tersebut.
2)
Perubahan Perilaku Hasil belajar
berupa perubahan perilaku atau
tingkah laku seseorang yang belajar
mencapai
yang diinginkan.
cita-cita
akan
berubah
perilakunya,
atau
baik
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
bertambah
yang
berupa
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 35
pengetahuan,
ketrampilan,
atau
penguasaan nilai-nilai sikap.
membawa
suatu
perubahan
pada
individu yang belajar. Perubahan itu
adalah
tidak
belajar
pengetahuan melainkan juga dalam
terjadi di dalam interaksi antara
bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap,
individu dengan lingkungannya,
pengertian,
baik
penyesuaian diri. Karena itu seseorang
3)
Pengalaman
mengalami,
Belajar
dalam
lingkungan
arti
fisik
maupun
hanya
mengenai
penghargaan,
jumlah
minat,
yang belajar tidak sama lagi jika
sosial.
Lingkungan fisik, misalnya :buku, alat
dibandingkan saat sebelumnya, karena
peraga, alam sekitar.
ia lebih sanggup menghadapi kesulitan
Lingkungan sosial, misalnya: guru,
memecahkan
siswa pustakawan, dan Kepala Sekolah.
menyesuaikan
Belajar
pengalaman
keadaan.(Nasution, Didaktik: Asas-Asas
langsung maupun melalui pengalaman
Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2000,
tidak
Cet. 2, Hlm. 35)
bisa
melalui
langsung.
Belajar
melalui
masalah
diri
atau
dengan
pengalaman langsung, misalnya siswa
belajar dengan melakukan sendiri dan
ASPEK HASIL BELAJAR
pengalaman sendiri.
Benyamin S. Bloom dkk, membagi
tidak
kawasan belajar yang disebut juga
langsung, misalnya mengatahui dari
tujuan belajar menjadi tiga bagian atau
membaca
domain, yaitu :
Belajar
melalui
pengalaman
buku,
mendengarkan
penjelasan guru. Belajar dengan melalui
a. Domain kognitif terkait dengan
pengalaman langsung hasilnya akan
perilaku yang berhubumgan dengan
lebih
berfikir,
baik
karena
siswa
lebih
mengetahui
dan
memahami, lebih menguasai pelajaran
memecahkan masalah.
tersebut, bahkan pelajaran terasa oleh
Domain ini memiliki enam tingkatan
siswa lebih bermakna.
yaitu : pengetahuan, pemahaman,
Belajar sebagai perubahan tingkah laku
penerapan, analisis, sintesis, dan
berkat pengalaman dan latihan. Belajar
evaluasi.
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 36
b. Domain afektif terkait dengan sikap,
bahwa pengetahuannya bertambah,
nilai-nilai, ketertarikan, apresiasi dan
kecakapanya bertambah, kebiasaanya
penyesuaian perasaan sosial..
bertambah. Jadi perubahan tingkah
Domain ini memiliki lima tingkatan
laku yang terjadi karena mabuk atau
yaitu
dalam keadaan tidak sadar, tidak
:
kemauan
menerima,
menanggapi,berkeyakinan,
termasuk
penerapan karya, ketekunan dan
pengertian belajar , karena orang
ketelitian.
yang bersangkutan tidak menyadari
c. Domain psikomotor terkait dengan
perubahan
dalam
akan perubahan itu.
keterampilan (skill) yang bersifat
2). Perubahan dalam belajar bersifat
manual dan motorik. Domain ini
kontinu dan fungsional
memiliki tujuh tingkatan yaitu :
Sebagai hasil belajar, perubahan
persepsi, kesiapan melakukan suatu
yang terjadi dalam diri seseorang
kegiatan,
berlangsung
mekanisme,
respon
secara
terbimbing, kemahiran, adaptasi, dan
berkesinambungan , tidak statis.
organisasi
Suatu perubahan yang terjadi akan
(H. Muhammad Ali, Guru Dalam Proses
menyebabkan perubahan berikutnya
Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar
dan akan berguna bagi kehidupan
Baru Algensindo, 2004), Hlm. 42-45)
ataupun proses belajar berikutnya.
Misalnya jika seorang anak belajar
CIRI-CIRI
PERUBAHAN
menulis maka ia akan mengalami
PERILAKU DALAM BELAJAR
perubahan dari tidak dapat menulis
1).Perubahan terjadi secara sadar
menjadi dapat menulis. Perubahan
Ini berarti bahwa seseorang yang
ini
belajar akan menyadari terjadinya
kecakapan
perubahan
lebih baik dan sempurna.
itu
atau
sekurang-
berlangsung
terus
menulisnya
hingga
menjadi
kurangnya ia merasakan telah terjadi
3). Perubahan dalam belajar bersifat
adanya
suatu
Positif dan aktif
dirinya.
Misalnya
perubahan
ia
dalam
menyadari
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 37
Dalam
perbuatan
belajar,
bahkan akan semakin berkembang
perubahan-perubahan itu senantiasa
kalau
bertambah
dilatih.
dan
tertuju
untuk
terus
dipergunakan
atau
memperoleh Sesutu yang lebih baik
5). Perubahan dalam belajar bertujuan
dari sebelumnya. Dengan demikian
atau terarah
makin banyak usaha belajar itu
Ini berarti bahwa perubahan tingkah
dilakukan, makin banyak dan makin
laku itu terjadi karena ada tujuan
baik perubahan yang diperoleh.
yang
Perubahan
aktif
belajar terarah kepada perubahan
artinya bahwa perubahan itu tidak
tingkah laku yang benar-benar
terjadi dengan sendirinya melainkan
disadari. Misalnya seseorang yang
karena
sendiri.
belajar mengetik sebelumnya sudah
Misalnya perubahan tingkah laku
menetapkan apa yang mungkin
karena proses kematangan yang
dapat
terjadi dengan sendirinya karena
mengetik, atau tingkat kecakapan
dorongan
mana yang akan dicapainya.
yang
usaha
individu
dari
termasuk
bersifat
dalam
perubahan
,
tidak
dalam
pengertian belajar.
akan
dicapai.
dicapai
Perbuatan
dengan
belajar
6). Perubahan mencakup seluruh aspek
tingkah laku
4). Perubahan dalam belajar bukan
Perubahan
bersifat sementara
seseorang setelah melalui suatu
yang
diperoleh
Perubahan yang terjadi karena
proses belajar meliputi perubahan
proses belajar bersifat menetap atau
keseluruhan tingkah laku.
permanen. Ini berarti bahwa tingkah
seorang belajar Sesuatu, sebagai
laku yang terjadi setelah belajar
hasilnya
akan bersifat menetap. Misalnya
perubahan tingkah laku secara
kecakapan seorang anak dalam
menyeluruh
memainkan piano setelah belajar,
keterampilan,
tidak akan hilang begitu saja
sebagainya.
melainkan
akan
terus
ia
akan
mengalami
dalam
pengetahuan,
dimiliki
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Jika
sikap,
dan
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 38
FAKTOR-FAKTOR
YANG
Implementasi Kurikulum 2004,
MEMPENGARUHI
HASIL
Panduan Pembelajaran KBK,
(Bandung
BELAJAR
Ada
berbagai
faktor
yang
dapat
:
PT.
Remaja
Rosdakarya, 2005), Cet. V, Hlm.
mempengaruhi proses dan hasil belajar
193-194)
siswa di sekolah. Secara umum, faktor-
2) Minat dan perhatian
faktor tersebut terbagi menjadi tiga
Hillgard memberikan rumusan
bagian, yaitu :
terkait minat sebagai berikut:
a. Faktor internal
“interest is persisting tendency to
b. Faktor ini berasal dari dalam diri
pay attention to and enjoy some
siswa yakni kondisi psikologis
activity or content”.(Slameto,
yang berhubungan dengan jiwa
Belajar Dan Faktor-Faktor Yang
siswa
yang
Mempengaruhinya, (Jakarta :
meliputi intelegensi, minat dan
Rineka Cipta, 2010), Cet. V,
perhatian, bakat, motif serta
Hlm. 57)
kematangan.
Minat dapat diartikan sebagai
1) Intelegensi
kecenderungan
seseorang
Intelegensi merupakan salah satu
terhadap
sedangkan
faktor
berpengaruh
perhatian adalah melihat dan
rendahnya
mendengarkan dengan baik dan
siswa.
teliti terhadap sesuatu.(Abdul
dasar
Wahib, Menumbuhkan Bakat
yang potensial bagi pencapaian
Dan Minat Anak, dalam Chabib
hasil belajar, artinya hasil belajar
Thoha dan Abdul Mu’thi, PBM-
yang
sangat
PAI di Sekolah, Eksistensi dan
tingkat
Proses
dan
keinginan
yang
terhadap
tinggi
prestasi
belajar
Intelegensi
merupakan
dicapai
bergantung
akan
pada
sesuatu,
Belajar
Mengajar
intelegensi dan hasil belajar yang
Pendidikan
dicapai tidak akan melebihi
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
tingkat intelegensinya.(Mulyasa,
1998), Hlm. 79)
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Agama
Islam,
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 39
Perhatian dapat dipupuk dengan
Secara
memberikan stimulus yang baru,
dengan
beraneka ragam atau berorientasi
hubungan yang erat antara bakat
tinggi.(S.
dengan
hasil
terdapat
dua
Nasution,
Pendekatan
Dalam
Berbagai
Proses
umum
bakat
intelegensi.
mirip
Melihat
belajar
maka
alasanmengapa
Belajar Mengajar, (Jakarta :
bakat harus diketahui oleh guru
Bumi Aksara, 2000), Hlm. 180)
sebagai pendidik dan orang tua
Minat
sebagai penaggung jawab masa
mempunyai
pengaruh
besar terhadap belajar, karena
depannya.
bila bahan ajar yang dipelajari
Pertama, orang tua dan guru
tidak sesuai dengan minat siswa,
dapat
maka siswa tidak akan belajar
kebutuhan
dengan sebaik-baiknya, karena
tersebut sehingga bakat yang
tidak adanya daya tarik. Dengan
dimiliki anak dapat berkembang
adanya minat siswa terhadap
dengan baik. Kebutuhan tersebut
materi
anak
segala
berbakat
pelajaran
akan
meliputi
kebutuhan
kognitif
hasil
positif
maupun
kebutuhan
afektif.
memberikan
terhadap
memenuhi
hasil
atau
prestasi
Orang tua dapat menyediakan
belajarnya.
lingkungan
3) Bakat
tepat bagi perkembangan bakat
Bakat atau aptitude menurut
anak.
Hillgard adalah “the capacity to
lingkungan pendidikan tersebut
learn”. Dengan kata lain bakat
tidak lain adalah membantu anak
adalah
untuk memahami diri sendiri
kemampuan
untuk
pendidikan
Tujuan
yang
pemilihan
belajar.(5 Slameto, Op. Cit.,
agar
Hlm. 57)
dimiliki sebagai suatu anugrah
Kemampuan ini akan terwujud
yang
menjadi kecakapan yang nyata
dikembangkan, bukan sebagai
menerima
harus
setelah belajar atau berlatih.
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
bakat
disyukuri
yang
dan
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 40
suatu beban.( Abdul Wahib.,
mencapai tujuan tertentu. Motif
Hlm. 108)
yang kuat akan berpengaruh
Kedua, orang tua dan guru dapat
terhadap seberapa besar usaha
membantu
dan kegiatan untuk mencapai
memberikan
informasi yang diperlukan untuk
tujuan belajar.
mengembangkan
5) Kematangan
bakat
anak
tersebut. Transfer informasi yang
Kematangan adalah tingkat atau
terjadi diantara orang tua dan
fase
guru kepada siswa akan menjadi
seseorang,
sebuah
tubuhnya
dukungan
yang
siswa
dalam
dibutuhkan
menjalani proses belajarnya.
dalam
pertumbuhan
dimana
sudah
alat-alat
siap
untuk
melaksanakan kecakapan baru.
b. Faktor eksternal yang berasal dari
4) Motif
lingkungan sekitar siswa.
James
Drever
memberikan
1) Cara orang tua mendidik
definisi terkait motif yaitu :
Cara orang tua mendidik sangat
Motive is an effective-conative
berpengaruh
factor
in
belajar anak. Hal ini dipertegas
determining the direction of an
oleh Sutjipto Wirowidjojo yang
individual’s behavior to wards an
menyatakan bahwa :
end
consioustly
Keluarga merupakan lembaga
or
pendidikan yang pertama dan
Hlm.
utama. Keluarga yang sehat
which
or
goal,
operates
apprehended
unconsioustly.(Slameto,
terhadap
hasil
58)
besar, artinya untuk pendidikan
Motif dapat diartikan sebagai
dalam
dorongan
bersifat
yang
membuat
ukuran
kecil,
menentukan
tetapi
untuk
seseorang berbuat sesuatu. Motif
pendidikan dalam ukuran besar.
selalu
Orang tua yang tidak atau kurang
mendasari
dan
mempengaruhi setiap usaha serta
memperhatikan
kegiatan
anak, misalnya acuh terhadap
seseorang
untuk
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
pendidikan
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 41
belajar anak dan sebagainya
penting. Anak atau siswa yang
dapat menyebabkan anak tidak
mengalami
atau
kurang
belajarnya.
kesulitan-kesulitan
berhasil
dalam
belajar dapat ditolong dengan
Mendidik
anak
memberikan bimbingan belajar
dengan memanjakannya adalah
dengan
sebaik-baiknya
cara mendidik yang tidak baik.
peran
orang
Orang tua yang terlalu kasihan
mempengaruhi
terhadap anak bahkan tidak
bimbingan tersebut.
sampai hati untuk memaksa anak
2) Pengertian orang tua
untuk
bahkan
Anak yang belajar memerlukan
membiarkan saja jika anaknya
dorongan dan pengertian dari
tidak
dengan alasan
orang tua. Bila anak sedang
apapun adalah tidak benar, sebab
belajar tidak boleh ada gangguan
jika hal ini dibiarkan berlarut-
dalam bentuk apapun. Terkadang
larut akan menjadikan anak
anak
nakal, berbuat seenaknya dan
semangat, kewajiban orang tua
akan menimbulkan kekacauan
adalah memberi pengertian dan
dalam belajar anak. Mendidik
dorongan semangat, membantu
anak dengan cara terlalu keras
sedapatnya
juga salah, sebab dengan cara
kesulitan yang dialami anak.
demikian anak akan diliputi
3) Relasi antaranggota keluarga
ketakutan dan akhirnya benci
Relasi
terhadap belajar. Bahkan dengan
yang terpenting adalah relasi
ketakutan
dapat
antara orang tua dengan anak.
menyebabkan gangguan jiwa
Selain itu relasi anak dengan
akibat
saudaranya atau dengan anggota
belajar,
belajar
tersebut
tekanan-tekanan
yang
dilakukan orang tua.
Disini
bimbingan
keluarga
dan
penyuluhan memegang peranan
tua
akan
keberhasilan
mangalami
terkait
antaranggota
yang
mempengaruhi
dan
lemah
kesulitan-
keluarga
lainpun
belajar
ikut
anak.
Sebetulnya relasi antaranggota
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 42
keluarga
erat
hubungannya
berlangsung, sebab materi yang
dengan cara orang tua mendidik
harus disampaikan oleh guru
anak. Demi kelancaran belajar
harus sesuai dengan kurikulum
serta keberhasilan anak, perlu
yang ada. Muatan kurikulum
diusahakan relasi yang baik di
akan mempengaruhi intensitas
dalam keluarga anak tersebut.
dan frekuensi belajar anak.
c. Faktor
pendekatan
belajar
2) Metode mengajar
(approach to learning), jenis
Metode mengajar adalah suatu
upaya
cara atau jalan yang harus dilalui
belajar
siswa
yang
meliputi strategi dan metode
dalam
yang digunakan siswa untuk
mengajar sendiri menurut Ign. S.
melakukan
kegiatan
Ulih Bukit Karo Karo adalah
materi-materi
menyajikan bahan pelajaran oleh
pembelajaran
pelajaran.(Muhibbin
Syah,
mengajar.
seseorang kepada orang lain agar
Psikologi Pendidikan Dengan
orang
Pendekatan Baru, (Bandung :
menguasai
Remaja
mengembangkannya.
Rosdakarya,
2005),
Definisi
tersebut
menerima,
dan
Metode
Hlm. 132)
mengajar sangat mempengaruhi
d. Faktor sekolah
belajar. Metode mengajar guru
1) Kurikulum
yang
Kurikulum adalah a plan for
mempengaruhi
learning yang merupakan unsur
yang tidak baik pula
substansial
dalam
3) Guru
pendidikan.(Syaiful
Bahri
Guru mempunyai peran penting
Belajar,
dalam menentukan hasil belajar
Djamarah,
Psikologi
kurang
baik
akan
belajar
siswa
(Jakarta : Rineka Cipta, 2002),
dan
Cet I, Hlm. 146)
hampir seluruh aktivitas siswa
Tanpa
kurikulum,
kegiatan
belajar mengajar tidak dapat
prestasi
siswa,
karena
sangat bergantung kepada guru.
Dalam
hal
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
ini
efektivitas
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 43
pengelolaan
lingkungan
sebagai
bahan
dan
faktor
mempengaruhi
ajar,
Pengaruh dari teman akan lebih
instrument
cepat masuk ke dalam jiwa
utama
yang
proses
dan
prestasi belajar.
dengan
baik,
maka
perlu
diusahakan agar siswa dapat
e. Faktor lingkungan masyarakat
1)
siswa. Agar siswa dapat belajar
Kegiatan
siswa
dalam
masyarakat
memiliki teman bergaul yang
baik dan pembinaan pergaulan
yang baik serta pengawasan dari
Kegiatan
siswa
dalam
masyarakat
dapat
memiliki
4) Bentuk kehidupan masyarakat
dampak menguntungkan tetapi
Kehidupan masyarakat di sekitar
juga
siswa
dapat
merugikan.
Menguntungkan
bagi
perkembangan
pribadinya.
orang tua dan pendidik.
belajar
juga
mempengaruhi
siswa.
masyarakat
yang
Kehidupan
bermacam-
Merugikan bila siswa terlalu
macam akan berpengaruh kuat
banyak
kegiatan
terhadap belajar siswa. Orang tua
dalam masyarakat. Hal ini dapat
perlu mengusahakan lingkungan
mengganggu
bila
yang baik agar dapat memberi
dalam
pengaruh yang positif terhadap
siswa
mengikuti
belajarnya,
tidak
bijak
mengatur waktu.
siswa, sehingga dapat belajar
2) Media massa
dengan sebaik-baiknya.
Media massa memiliki dampak
positif dan juga negatif bagi
PENILAIAN TERHADAP HASIL
perkembangan
BELAJAR
Diharapkan
belajar
bimbingan
siswa.
dari
Belajar mengajar sebagai suatu proses
orang tua maupun pendidik
mengandung tiga unsur yang dapat
dalam penggunaan media massa.
dibedakan yaitu : tujuan pembelajaran
3) Teman bergaul
(instruksional),
pengalaman (proses)
belajar mengajar, dan hasil belajar. Salah
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 44
satu upaya untuk mengetahui hasil
d. Penyedia data tentang lulusan agar
belajar yaitu melalui sistem penilaian.
dapat ditempatkan sesuai dengan
Penilaian
kemampuannya.(Nana
adalah
upaya
untuk
mengetahui sejauh mana ketercapaian
Penilaian
tujuan pembelajaran. Dengan kata lain,
Mengajar
penilaian berfungsi sebagai alat untuk
mengetahui keberhasilan proses atau
Hasil
Proses
Sudjana,
Belajar
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 1999),
Cet. IV, Hlm. 160 )
hasil belajar siswa. Penilaian hasil
belajar
mengajar
adalah
proses
pemberian nilai terhadap hasil-hasil
belajar yang telah dicapai siswa dengan
kriteria tertentu. Hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah
laku sebagai hasil belajar, dalam arti luas
mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Adapun fungsi dari penilaian adalah :
a. Untuk melihat sejauh mana kemajuan,
kegagalan dan kesulitan belajar yang
telah dialami oleh siswa dalam suatu
program pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahib, Menumbuhkan Bakat
Dan Minat Anak, dalam Chabib
Thoha dan Abdul Mu’thi, PBMPAI di Sekolah, Eksistensi dan
Proses
Belajar
Mengajar
Pendidikan
Agama
Islam,
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
1998), Hlm. 79
Ali H. Muhammad, Guru Dalam Proses
Belajar Mengajar, (Bandung :
Sinar Baru Algensindo, 2004),
Hlm. 42-45
Arif
S. Sadiman, dkk, Media
Pendidikan, (Jakarta : Raja
Grafindo Persada, 2007), Cet10,
hlm. 21.
b. Untuk penyeleksian dalam rangka
penerimaan siswa baru dan atau
melanjutkan ke jenjang berikutnya.
c. Untuk menetapkan siswa mana yang
Mulyasa, Implementasi Kurikulum
2004, Panduan Pembelajaran
KBK, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), Cet. V, Hlm.
193-194)
memenuhi ranking atau kurang, yang
telah
ditetapkan
kenaikan kelas.
dalam
rangka
Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam
Proses
Belajar
Mengajar,
(Jakarta : Bumi Aksara, 2000),
Hlm. 180
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 45
S.
Nasution, Didaktik: Asas-Asas
Mengajar, Jakarta : Bumi
Aksara, 2000, Cet. 2
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhinya,
(Jakarta : Rineka Cipta, 2010),
Cet. V, Hlm. 57
Belajar dan Mengajar yang Epektif Oleh
Kelompok XIII, Pend. Teknik
Mesin UNIMED 2011
Suryabrata
Sumadi,
Psikologi
Pendidikan, (Jakarta : Rajawali,
1984)
W. S. Wrinkle, Psikologi Pengajaran,
(Jakarta : Grasindo, 1996), hlm.
53
http://belajarpsikologi.com/pengertianbelajar-menurut-ahli/ (diakses 16 Nop
2017)
https://www.kompasiana.com/pughiyman/a
pa-itubelajar_55004441a333115b745101ea
(diakses 17 Nop 2017)
http://eprints.walisongo.ac.id/544/3/073
811027_Bab2.pdf
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 46
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
TELAAH TEORITIS: APA ITU BELAJAR ?
Siti Ma’rifah Setiawati, S.Psi
Guru Bimbingan Dan Konseling MTs Negeri 4 Kota Surabaya
marifah0404@gmail.com
Abstrak
Belajar adalah proses aktivitas yang dilakukan dengan sengaja untuk melakukan
perubahan sikap dan perilaku yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu
berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa dan yang
bersifat menetap. Ada 4 ciri-ciri belajar yaitu : perubahan, bersifat permanen, adanya
usaha, dan perubahan karena proses belajar. Aspek belajar atau tujuan belajar dibagi
3 bagian atau domain yaitu : Domain Kognitif, Domain Afektif, Domain Psikomotor.
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar yaitu : Perubahan terjadi
secara sadar, bersifat kontinu dan fungsional, bersifat Positif dan aktif, bukan bersifat
sementara, bertujuan atau terarah, mencakup seluruh aspek tingkah laku. Faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil
belajar, dalam arti luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
Kata kunci: Belajar, Perubahan perilaku.
sekolah kalau ditanya mau apa? pasti
PENDAHULUAN
Kebanyakan
orang
menyuruh
dijawab mau belajar, tapi apakah mereka
anaknya untuk belajar tapi apakah
tahu apa belajar itu? Apakah kegiatan
mereka tahu apa itu belajar. Mereka
membaca,
beranggapan
aktifitas
mengerjakan tugas, dan ulangan itu
membaca, menghafal, dan mengerjakan
dinamakan belajar? Seperti apa yang
PR. Bahkan setiap anak yang berangkat
dinamakan belajar itu?.
belajar
tua
itu
mendengarkan,menulis,
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 32
perubahan-perubahan
pengelolaan pemahaman.
DEFINISI BELAJAR
Menurut
beberapa
dalam
ahli
pengertian
Belajar menurut W. S. Wrinkel W. S.
belajar itu sebagai berikut:
Wrinkel
Menurut Ernest R. Hilgard dalam
Pengajaran merumuskan bahwa belajar
(Sumardi
adalah suatu aktivitas mental atau psikis
Suryabrata,
1984:252) belajar merupakan
pebuatan
yang
drilakukan
proses
dengan
dalam
bukunya
Psikologi
yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan
pengetahuan,
pemahaman,
sengaja, yang kemudian menimbulkan
ketrampilan dan nilai-nilai sikap.(W. S.
perubahan, yang keadaannya berbeda
Wrinkle, Psikologi Pengajaran, (Jakarta
dari perubahan yang ditimbulkan oleh
: Grasindo, 1996), hlm. 53)
lainnya.
Belajar adalah mencari informasi atau
Sifat perubahannya relatif permanen,
pengetahuan baru dari sesuatu yang
tidak akan kembali kepada keadaan
sudah ada di alam. Belajar akan
semula. Tidak bisa diterapkan pada
membawa
perubahan akibat situasi sesaat, seperti
individu-individu
perubahan
Perubahan ini bukan hanya berkaitan
akibat
kelelahan,
sakit,
suatu
perubahan
yang
pada
belajar.
mabuk, dan sebagainya.
dengan penambahan ilmu pengetahuan,
Moh.
tetapi
Surya
(1981:32), definisi
juga
bentuk
kecakapan,
belajar adalah suatu proses usaha yang
ketrampilan, sikap, pengertian, harga
dilakukan individu untuk memperoleh
diri, minat, watak dan penyesuaian
suatu perubahan tingkah laku yang baru
diri.(Arif S. Sadiman, dkk, Media
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo
individu
Persada, 2007), Cet10, hlm. 21.)
itu
sendiri
dalam interaksinya dengan lingkungan.
Sedangkan Pengertian Belajar menurut
Menurut Winkel, Belajar adalah semua
Gagne dalam bukunya The Conditions
aktivitas mental atau
psikis yang
of Learning1977, belajar merupakan
berlangsung dalam interaksi aktif dalam
sejenis perubahan yang diperlihatkan
lingkungan,
dalam perubahan tingkah laku, yang
yang
menghasilkan
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 33
keadaaannya berbeda dari sebelum
takut kakinya najis jika ke masjid tanpa
individu berada dalam situasi belajar dan
menggunakan alas kaki.
sesudah
melakukan
tindakan
yang
serupa itu. Perubahan terjadi akibat
adanya suatu pengalaman atau latihan.
Berbeda dengan perubahan serta-merta
akibat refleks atau
perilaku
yang
Ciri-Ciri Belajar
Ciri-ciri belajar adalah sebagai
berikut :
1.
Adanya kemampuan baru
bersifat naluriah.
atau perubahan. Perubahan
Dari beberapa pengertian belajar di atas
tingkah
maka dapat disimpulkan bahwa belajar
pengetahuan
itu
hanya sebatas kegiatan
keterampilan
mendengarkan,
(psikomotorik),
bukan
membaca,
menulis,
bersifat
(kognitif),
maupun
nilai dan sikap (afektif).
mengerjakan tugas dan ulangan saja tapi
adanya perubahan tingkah laku dari hasil
laku
Perubahan
itu
kegiatan proses belajar,dimana didalam
berlangsung
sesaat
saja
proses belajar itu ada interaksi aktif
melainkan
menetap
atau
dengan
dapat disimpan.
lingkungan
dan
2.
perubahan
3.
tersebut bersifat permanen.
tidak
Perubahan itu tidak terjadi
fikih
begitu saja melainkan harus
diajarkan tentang macam-macam najis,
dengan usaha. Perubahan
setelah tahu apa itu najis dan macamnya
terjadi
najis maka siswa akan lebih hati-hati
dengan lingkungan.
Misalnya
dalam
pelajaran
tentang masalah najis itu. Contoh
4.
akibat
Perubahan
interaksi
tidak
semata-
perilakunya yaitu sebelum belajar siswa
mata
tersebut jika mau ke masjid tidak
pertumbuhan
menggunakan alas kaki tetapi setelah
kedewasaan, tidak karena
belajar siswa tersebut jika mau ke masjid
kelelahan,
akan selalu memakai alas kaki karena
pengaruh obat-obatan.
disebabkan
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
penyakit
oleh
fisik/
atau
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 34
Berikut beberapa faktor pendorong
8. Untuk mengisi waktu luang.
mengapa manusia memiliki keinginan
(Belajar
untuk belajar:
Epektif Oleh Kelompok XIII,
dan Mengajar yang
Pend. Teknik Mesin UNIMED
1. Adanya dorongan rasa ingin
2011)
tahu
2. Adanya
keinginan
untuk
menguasai Ilmu Pengetahuan
CIRI UTAMA BELAJAR
dan
sebagai
Menurut Gagne (Whandi: 2009) terdapat
dan
tiga atribut pokok atau ciri utama belajar,
Teknologi
tuntutan
zaman
lingkungan sekitarnya.
3. Mengutip
Abraham
segala
yaitu: proses, perilaku, dan pengalaman,
dari
istilah
dengan pengertian sebagai berikut :
Maslow
bahwa
1) Proses Belajar adalah proses mental
manusia
dan emosional atau proses berpikir
aktivitas
didasari atas kebutuhan yang
dan
harus
dari
dikatakan belajar apabila pikiran
kebutuhan biologis sampai
dan perasaannya aktif. Aktifitas
aktualisasi diri.
pikiran dan perasaan itu sendiri
dipenuhi
4. Untuk
tidak dapat diamati orang lain, akan
dari
tetapi terasa oleh yang bersangkutan
apa
yang telah diketahuinya.
yang
5. Agar mampu bersosialisasi
beradaptasi
dengan
mengembangkan
kegiatan
aktifitas pikiran dan perasaan pada
dan
potensi
diri.
7. Untuk
yaitu
siswa sebagai akibat dari adanya
meningkatkan
intelektualitas
dapat diamati guru adalah
manifestasinya,
lingkungannya.
6. Untuk
Seseorang
melakukan
penyempurnaan
dan
merasakan.
diri siswa tersebut.
2)
Perubahan Perilaku Hasil belajar
berupa perubahan perilaku atau
tingkah laku seseorang yang belajar
mencapai
yang diinginkan.
cita-cita
akan
berubah
perilakunya,
atau
baik
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
bertambah
yang
berupa
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 35
pengetahuan,
ketrampilan,
atau
penguasaan nilai-nilai sikap.
membawa
suatu
perubahan
pada
individu yang belajar. Perubahan itu
adalah
tidak
belajar
pengetahuan melainkan juga dalam
terjadi di dalam interaksi antara
bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap,
individu dengan lingkungannya,
pengertian,
baik
penyesuaian diri. Karena itu seseorang
3)
Pengalaman
mengalami,
Belajar
dalam
lingkungan
arti
fisik
maupun
hanya
mengenai
penghargaan,
jumlah
minat,
yang belajar tidak sama lagi jika
sosial.
Lingkungan fisik, misalnya :buku, alat
dibandingkan saat sebelumnya, karena
peraga, alam sekitar.
ia lebih sanggup menghadapi kesulitan
Lingkungan sosial, misalnya: guru,
memecahkan
siswa pustakawan, dan Kepala Sekolah.
menyesuaikan
Belajar
pengalaman
keadaan.(Nasution, Didaktik: Asas-Asas
langsung maupun melalui pengalaman
Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2000,
tidak
Cet. 2, Hlm. 35)
bisa
melalui
langsung.
Belajar
melalui
masalah
diri
atau
dengan
pengalaman langsung, misalnya siswa
belajar dengan melakukan sendiri dan
ASPEK HASIL BELAJAR
pengalaman sendiri.
Benyamin S. Bloom dkk, membagi
tidak
kawasan belajar yang disebut juga
langsung, misalnya mengatahui dari
tujuan belajar menjadi tiga bagian atau
membaca
domain, yaitu :
Belajar
melalui
pengalaman
buku,
mendengarkan
penjelasan guru. Belajar dengan melalui
a. Domain kognitif terkait dengan
pengalaman langsung hasilnya akan
perilaku yang berhubumgan dengan
lebih
berfikir,
baik
karena
siswa
lebih
mengetahui
dan
memahami, lebih menguasai pelajaran
memecahkan masalah.
tersebut, bahkan pelajaran terasa oleh
Domain ini memiliki enam tingkatan
siswa lebih bermakna.
yaitu : pengetahuan, pemahaman,
Belajar sebagai perubahan tingkah laku
penerapan, analisis, sintesis, dan
berkat pengalaman dan latihan. Belajar
evaluasi.
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 36
b. Domain afektif terkait dengan sikap,
bahwa pengetahuannya bertambah,
nilai-nilai, ketertarikan, apresiasi dan
kecakapanya bertambah, kebiasaanya
penyesuaian perasaan sosial..
bertambah. Jadi perubahan tingkah
Domain ini memiliki lima tingkatan
laku yang terjadi karena mabuk atau
yaitu
dalam keadaan tidak sadar, tidak
:
kemauan
menerima,
menanggapi,berkeyakinan,
termasuk
penerapan karya, ketekunan dan
pengertian belajar , karena orang
ketelitian.
yang bersangkutan tidak menyadari
c. Domain psikomotor terkait dengan
perubahan
dalam
akan perubahan itu.
keterampilan (skill) yang bersifat
2). Perubahan dalam belajar bersifat
manual dan motorik. Domain ini
kontinu dan fungsional
memiliki tujuh tingkatan yaitu :
Sebagai hasil belajar, perubahan
persepsi, kesiapan melakukan suatu
yang terjadi dalam diri seseorang
kegiatan,
berlangsung
mekanisme,
respon
secara
terbimbing, kemahiran, adaptasi, dan
berkesinambungan , tidak statis.
organisasi
Suatu perubahan yang terjadi akan
(H. Muhammad Ali, Guru Dalam Proses
menyebabkan perubahan berikutnya
Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar
dan akan berguna bagi kehidupan
Baru Algensindo, 2004), Hlm. 42-45)
ataupun proses belajar berikutnya.
Misalnya jika seorang anak belajar
CIRI-CIRI
PERUBAHAN
menulis maka ia akan mengalami
PERILAKU DALAM BELAJAR
perubahan dari tidak dapat menulis
1).Perubahan terjadi secara sadar
menjadi dapat menulis. Perubahan
Ini berarti bahwa seseorang yang
ini
belajar akan menyadari terjadinya
kecakapan
perubahan
lebih baik dan sempurna.
itu
atau
sekurang-
berlangsung
terus
menulisnya
hingga
menjadi
kurangnya ia merasakan telah terjadi
3). Perubahan dalam belajar bersifat
adanya
suatu
Positif dan aktif
dirinya.
Misalnya
perubahan
ia
dalam
menyadari
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 37
Dalam
perbuatan
belajar,
bahkan akan semakin berkembang
perubahan-perubahan itu senantiasa
kalau
bertambah
dilatih.
dan
tertuju
untuk
terus
dipergunakan
atau
memperoleh Sesutu yang lebih baik
5). Perubahan dalam belajar bertujuan
dari sebelumnya. Dengan demikian
atau terarah
makin banyak usaha belajar itu
Ini berarti bahwa perubahan tingkah
dilakukan, makin banyak dan makin
laku itu terjadi karena ada tujuan
baik perubahan yang diperoleh.
yang
Perubahan
aktif
belajar terarah kepada perubahan
artinya bahwa perubahan itu tidak
tingkah laku yang benar-benar
terjadi dengan sendirinya melainkan
disadari. Misalnya seseorang yang
karena
sendiri.
belajar mengetik sebelumnya sudah
Misalnya perubahan tingkah laku
menetapkan apa yang mungkin
karena proses kematangan yang
dapat
terjadi dengan sendirinya karena
mengetik, atau tingkat kecakapan
dorongan
mana yang akan dicapainya.
yang
usaha
individu
dari
termasuk
bersifat
dalam
perubahan
,
tidak
dalam
pengertian belajar.
akan
dicapai.
dicapai
Perbuatan
dengan
belajar
6). Perubahan mencakup seluruh aspek
tingkah laku
4). Perubahan dalam belajar bukan
Perubahan
bersifat sementara
seseorang setelah melalui suatu
yang
diperoleh
Perubahan yang terjadi karena
proses belajar meliputi perubahan
proses belajar bersifat menetap atau
keseluruhan tingkah laku.
permanen. Ini berarti bahwa tingkah
seorang belajar Sesuatu, sebagai
laku yang terjadi setelah belajar
hasilnya
akan bersifat menetap. Misalnya
perubahan tingkah laku secara
kecakapan seorang anak dalam
menyeluruh
memainkan piano setelah belajar,
keterampilan,
tidak akan hilang begitu saja
sebagainya.
melainkan
akan
terus
ia
akan
mengalami
dalam
pengetahuan,
dimiliki
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Jika
sikap,
dan
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 38
FAKTOR-FAKTOR
YANG
Implementasi Kurikulum 2004,
MEMPENGARUHI
HASIL
Panduan Pembelajaran KBK,
(Bandung
BELAJAR
Ada
berbagai
faktor
yang
dapat
:
PT.
Remaja
Rosdakarya, 2005), Cet. V, Hlm.
mempengaruhi proses dan hasil belajar
193-194)
siswa di sekolah. Secara umum, faktor-
2) Minat dan perhatian
faktor tersebut terbagi menjadi tiga
Hillgard memberikan rumusan
bagian, yaitu :
terkait minat sebagai berikut:
a. Faktor internal
“interest is persisting tendency to
b. Faktor ini berasal dari dalam diri
pay attention to and enjoy some
siswa yakni kondisi psikologis
activity or content”.(Slameto,
yang berhubungan dengan jiwa
Belajar Dan Faktor-Faktor Yang
siswa
yang
Mempengaruhinya, (Jakarta :
meliputi intelegensi, minat dan
Rineka Cipta, 2010), Cet. V,
perhatian, bakat, motif serta
Hlm. 57)
kematangan.
Minat dapat diartikan sebagai
1) Intelegensi
kecenderungan
seseorang
Intelegensi merupakan salah satu
terhadap
sedangkan
faktor
berpengaruh
perhatian adalah melihat dan
rendahnya
mendengarkan dengan baik dan
siswa.
teliti terhadap sesuatu.(Abdul
dasar
Wahib, Menumbuhkan Bakat
yang potensial bagi pencapaian
Dan Minat Anak, dalam Chabib
hasil belajar, artinya hasil belajar
Thoha dan Abdul Mu’thi, PBM-
yang
sangat
PAI di Sekolah, Eksistensi dan
tingkat
Proses
dan
keinginan
yang
terhadap
tinggi
prestasi
belajar
Intelegensi
merupakan
dicapai
bergantung
akan
pada
sesuatu,
Belajar
Mengajar
intelegensi dan hasil belajar yang
Pendidikan
dicapai tidak akan melebihi
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
tingkat intelegensinya.(Mulyasa,
1998), Hlm. 79)
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Agama
Islam,
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 39
Perhatian dapat dipupuk dengan
Secara
memberikan stimulus yang baru,
dengan
beraneka ragam atau berorientasi
hubungan yang erat antara bakat
tinggi.(S.
dengan
hasil
terdapat
dua
Nasution,
Pendekatan
Dalam
Berbagai
Proses
umum
bakat
intelegensi.
mirip
Melihat
belajar
maka
alasanmengapa
Belajar Mengajar, (Jakarta :
bakat harus diketahui oleh guru
Bumi Aksara, 2000), Hlm. 180)
sebagai pendidik dan orang tua
Minat
sebagai penaggung jawab masa
mempunyai
pengaruh
besar terhadap belajar, karena
depannya.
bila bahan ajar yang dipelajari
Pertama, orang tua dan guru
tidak sesuai dengan minat siswa,
dapat
maka siswa tidak akan belajar
kebutuhan
dengan sebaik-baiknya, karena
tersebut sehingga bakat yang
tidak adanya daya tarik. Dengan
dimiliki anak dapat berkembang
adanya minat siswa terhadap
dengan baik. Kebutuhan tersebut
materi
anak
segala
berbakat
pelajaran
akan
meliputi
kebutuhan
kognitif
hasil
positif
maupun
kebutuhan
afektif.
memberikan
terhadap
memenuhi
hasil
atau
prestasi
Orang tua dapat menyediakan
belajarnya.
lingkungan
3) Bakat
tepat bagi perkembangan bakat
Bakat atau aptitude menurut
anak.
Hillgard adalah “the capacity to
lingkungan pendidikan tersebut
learn”. Dengan kata lain bakat
tidak lain adalah membantu anak
adalah
untuk memahami diri sendiri
kemampuan
untuk
pendidikan
Tujuan
yang
pemilihan
belajar.(5 Slameto, Op. Cit.,
agar
Hlm. 57)
dimiliki sebagai suatu anugrah
Kemampuan ini akan terwujud
yang
menjadi kecakapan yang nyata
dikembangkan, bukan sebagai
menerima
harus
setelah belajar atau berlatih.
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
bakat
disyukuri
yang
dan
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 40
suatu beban.( Abdul Wahib.,
mencapai tujuan tertentu. Motif
Hlm. 108)
yang kuat akan berpengaruh
Kedua, orang tua dan guru dapat
terhadap seberapa besar usaha
membantu
dan kegiatan untuk mencapai
memberikan
informasi yang diperlukan untuk
tujuan belajar.
mengembangkan
5) Kematangan
bakat
anak
tersebut. Transfer informasi yang
Kematangan adalah tingkat atau
terjadi diantara orang tua dan
fase
guru kepada siswa akan menjadi
seseorang,
sebuah
tubuhnya
dukungan
yang
siswa
dalam
dibutuhkan
menjalani proses belajarnya.
dalam
pertumbuhan
dimana
sudah
alat-alat
siap
untuk
melaksanakan kecakapan baru.
b. Faktor eksternal yang berasal dari
4) Motif
lingkungan sekitar siswa.
James
Drever
memberikan
1) Cara orang tua mendidik
definisi terkait motif yaitu :
Cara orang tua mendidik sangat
Motive is an effective-conative
berpengaruh
factor
in
belajar anak. Hal ini dipertegas
determining the direction of an
oleh Sutjipto Wirowidjojo yang
individual’s behavior to wards an
menyatakan bahwa :
end
consioustly
Keluarga merupakan lembaga
or
pendidikan yang pertama dan
Hlm.
utama. Keluarga yang sehat
which
or
goal,
operates
apprehended
unconsioustly.(Slameto,
terhadap
hasil
58)
besar, artinya untuk pendidikan
Motif dapat diartikan sebagai
dalam
dorongan
bersifat
yang
membuat
ukuran
kecil,
menentukan
tetapi
untuk
seseorang berbuat sesuatu. Motif
pendidikan dalam ukuran besar.
selalu
Orang tua yang tidak atau kurang
mendasari
dan
mempengaruhi setiap usaha serta
memperhatikan
kegiatan
anak, misalnya acuh terhadap
seseorang
untuk
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
pendidikan
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 41
belajar anak dan sebagainya
penting. Anak atau siswa yang
dapat menyebabkan anak tidak
mengalami
atau
kurang
belajarnya.
kesulitan-kesulitan
berhasil
dalam
belajar dapat ditolong dengan
Mendidik
anak
memberikan bimbingan belajar
dengan memanjakannya adalah
dengan
sebaik-baiknya
cara mendidik yang tidak baik.
peran
orang
Orang tua yang terlalu kasihan
mempengaruhi
terhadap anak bahkan tidak
bimbingan tersebut.
sampai hati untuk memaksa anak
2) Pengertian orang tua
untuk
bahkan
Anak yang belajar memerlukan
membiarkan saja jika anaknya
dorongan dan pengertian dari
tidak
dengan alasan
orang tua. Bila anak sedang
apapun adalah tidak benar, sebab
belajar tidak boleh ada gangguan
jika hal ini dibiarkan berlarut-
dalam bentuk apapun. Terkadang
larut akan menjadikan anak
anak
nakal, berbuat seenaknya dan
semangat, kewajiban orang tua
akan menimbulkan kekacauan
adalah memberi pengertian dan
dalam belajar anak. Mendidik
dorongan semangat, membantu
anak dengan cara terlalu keras
sedapatnya
juga salah, sebab dengan cara
kesulitan yang dialami anak.
demikian anak akan diliputi
3) Relasi antaranggota keluarga
ketakutan dan akhirnya benci
Relasi
terhadap belajar. Bahkan dengan
yang terpenting adalah relasi
ketakutan
dapat
antara orang tua dengan anak.
menyebabkan gangguan jiwa
Selain itu relasi anak dengan
akibat
saudaranya atau dengan anggota
belajar,
belajar
tersebut
tekanan-tekanan
yang
dilakukan orang tua.
Disini
bimbingan
keluarga
dan
penyuluhan memegang peranan
tua
akan
keberhasilan
mangalami
terkait
antaranggota
yang
mempengaruhi
dan
lemah
kesulitan-
keluarga
lainpun
belajar
ikut
anak.
Sebetulnya relasi antaranggota
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 42
keluarga
erat
hubungannya
berlangsung, sebab materi yang
dengan cara orang tua mendidik
harus disampaikan oleh guru
anak. Demi kelancaran belajar
harus sesuai dengan kurikulum
serta keberhasilan anak, perlu
yang ada. Muatan kurikulum
diusahakan relasi yang baik di
akan mempengaruhi intensitas
dalam keluarga anak tersebut.
dan frekuensi belajar anak.
c. Faktor
pendekatan
belajar
2) Metode mengajar
(approach to learning), jenis
Metode mengajar adalah suatu
upaya
cara atau jalan yang harus dilalui
belajar
siswa
yang
meliputi strategi dan metode
dalam
yang digunakan siswa untuk
mengajar sendiri menurut Ign. S.
melakukan
kegiatan
Ulih Bukit Karo Karo adalah
materi-materi
menyajikan bahan pelajaran oleh
pembelajaran
pelajaran.(Muhibbin
Syah,
mengajar.
seseorang kepada orang lain agar
Psikologi Pendidikan Dengan
orang
Pendekatan Baru, (Bandung :
menguasai
Remaja
mengembangkannya.
Rosdakarya,
2005),
Definisi
tersebut
menerima,
dan
Metode
Hlm. 132)
mengajar sangat mempengaruhi
d. Faktor sekolah
belajar. Metode mengajar guru
1) Kurikulum
yang
Kurikulum adalah a plan for
mempengaruhi
learning yang merupakan unsur
yang tidak baik pula
substansial
dalam
3) Guru
pendidikan.(Syaiful
Bahri
Guru mempunyai peran penting
Belajar,
dalam menentukan hasil belajar
Djamarah,
Psikologi
kurang
baik
akan
belajar
siswa
(Jakarta : Rineka Cipta, 2002),
dan
Cet I, Hlm. 146)
hampir seluruh aktivitas siswa
Tanpa
kurikulum,
kegiatan
belajar mengajar tidak dapat
prestasi
siswa,
karena
sangat bergantung kepada guru.
Dalam
hal
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
ini
efektivitas
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 43
pengelolaan
lingkungan
sebagai
bahan
dan
faktor
mempengaruhi
ajar,
Pengaruh dari teman akan lebih
instrument
cepat masuk ke dalam jiwa
utama
yang
proses
dan
prestasi belajar.
dengan
baik,
maka
perlu
diusahakan agar siswa dapat
e. Faktor lingkungan masyarakat
1)
siswa. Agar siswa dapat belajar
Kegiatan
siswa
dalam
masyarakat
memiliki teman bergaul yang
baik dan pembinaan pergaulan
yang baik serta pengawasan dari
Kegiatan
siswa
dalam
masyarakat
dapat
memiliki
4) Bentuk kehidupan masyarakat
dampak menguntungkan tetapi
Kehidupan masyarakat di sekitar
juga
siswa
dapat
merugikan.
Menguntungkan
bagi
perkembangan
pribadinya.
orang tua dan pendidik.
belajar
juga
mempengaruhi
siswa.
masyarakat
yang
Kehidupan
bermacam-
Merugikan bila siswa terlalu
macam akan berpengaruh kuat
banyak
kegiatan
terhadap belajar siswa. Orang tua
dalam masyarakat. Hal ini dapat
perlu mengusahakan lingkungan
mengganggu
bila
yang baik agar dapat memberi
dalam
pengaruh yang positif terhadap
siswa
mengikuti
belajarnya,
tidak
bijak
mengatur waktu.
siswa, sehingga dapat belajar
2) Media massa
dengan sebaik-baiknya.
Media massa memiliki dampak
positif dan juga negatif bagi
PENILAIAN TERHADAP HASIL
perkembangan
BELAJAR
Diharapkan
belajar
bimbingan
siswa.
dari
Belajar mengajar sebagai suatu proses
orang tua maupun pendidik
mengandung tiga unsur yang dapat
dalam penggunaan media massa.
dibedakan yaitu : tujuan pembelajaran
3) Teman bergaul
(instruksional),
pengalaman (proses)
belajar mengajar, dan hasil belajar. Salah
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 44
satu upaya untuk mengetahui hasil
d. Penyedia data tentang lulusan agar
belajar yaitu melalui sistem penilaian.
dapat ditempatkan sesuai dengan
Penilaian
kemampuannya.(Nana
adalah
upaya
untuk
mengetahui sejauh mana ketercapaian
Penilaian
tujuan pembelajaran. Dengan kata lain,
Mengajar
penilaian berfungsi sebagai alat untuk
mengetahui keberhasilan proses atau
Hasil
Proses
Sudjana,
Belajar
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 1999),
Cet. IV, Hlm. 160 )
hasil belajar siswa. Penilaian hasil
belajar
mengajar
adalah
proses
pemberian nilai terhadap hasil-hasil
belajar yang telah dicapai siswa dengan
kriteria tertentu. Hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah
laku sebagai hasil belajar, dalam arti luas
mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Adapun fungsi dari penilaian adalah :
a. Untuk melihat sejauh mana kemajuan,
kegagalan dan kesulitan belajar yang
telah dialami oleh siswa dalam suatu
program pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahib, Menumbuhkan Bakat
Dan Minat Anak, dalam Chabib
Thoha dan Abdul Mu’thi, PBMPAI di Sekolah, Eksistensi dan
Proses
Belajar
Mengajar
Pendidikan
Agama
Islam,
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
1998), Hlm. 79
Ali H. Muhammad, Guru Dalam Proses
Belajar Mengajar, (Bandung :
Sinar Baru Algensindo, 2004),
Hlm. 42-45
Arif
S. Sadiman, dkk, Media
Pendidikan, (Jakarta : Raja
Grafindo Persada, 2007), Cet10,
hlm. 21.
b. Untuk penyeleksian dalam rangka
penerimaan siswa baru dan atau
melanjutkan ke jenjang berikutnya.
c. Untuk menetapkan siswa mana yang
Mulyasa, Implementasi Kurikulum
2004, Panduan Pembelajaran
KBK, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), Cet. V, Hlm.
193-194)
memenuhi ranking atau kurang, yang
telah
ditetapkan
kenaikan kelas.
dalam
rangka
Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam
Proses
Belajar
Mengajar,
(Jakarta : Bumi Aksara, 2000),
Hlm. 180
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 45
S.
Nasution, Didaktik: Asas-Asas
Mengajar, Jakarta : Bumi
Aksara, 2000, Cet. 2
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhinya,
(Jakarta : Rineka Cipta, 2010),
Cet. V, Hlm. 57
Belajar dan Mengajar yang Epektif Oleh
Kelompok XIII, Pend. Teknik
Mesin UNIMED 2011
Suryabrata
Sumadi,
Psikologi
Pendidikan, (Jakarta : Rajawali,
1984)
W. S. Wrinkle, Psikologi Pengajaran,
(Jakarta : Grasindo, 1996), hlm.
53
http://belajarpsikologi.com/pengertianbelajar-menurut-ahli/ (diakses 16 Nop
2017)
https://www.kompasiana.com/pughiyman/a
pa-itubelajar_55004441a333115b745101ea
(diakses 17 Nop 2017)
http://eprints.walisongo.ac.id/544/3/073
811027_Bab2.pdf
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA
Helper, Vol 35 No 1 (2018) - 46
“HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA