Muhammad Arif Hadiyan Universitas Gadjah
PROSPEK DAN TANTANGAN COAL BED METHANE (CBM)
SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN RAMAH LINGKUNGAN
PENUNJANG EKSPOR INDONESIA
Muhammad Arif Hadiyan, Annisa’ Pertiwi, Yogyaniarti Yuliani Pratiwi,
Dr. Ir. Bardi Murachman, S.U., DEA.
Universitas Gadjah Mada
Indonesia merupakan salah satu satu negara pengekspor batubara terbesar di dunia
sepanjang 2005-2006 dan mampu menutup 25% permintaan pasar batubara dumia
(TEMPO Interaktif, 6 Mei 2007). Meskipun demikian, jumlah cadangan batubara
Indonesia hanya menempati urutan ke 13 dengan jumlah setara dengan 1.3 persen
cadangan batubara dunia (DJLPE, 2007). Sebagian besar batubara diekspor secara
mentah tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Coal Bed Methane
(CBM) merupakan suatu sumberdaya alam berupa gas metana yang teradsorbsi
pada matriks padat batubara. Walaupun dari energi fosil yang tidak terbarukan,
tetapi gas ini dapat terus terproduksi bila lapisan batubara tersebut masih ada serta
eksploitasi CBM tidak merubah kualitas matriks batubara. Dalam prosesnya,
CBM menggunakan teknik menurunkan tekanan air tanah untuk meningkatkan
aliran gas. Innovation Energy Environment (IFP) Perancis menyebutkan bahwa
ada 6 produsen potensial CBM terbesar di dunia, yaitu Cina (39%), AS (19%),
India (7%), Australia (7%), Rusia (6%) dan Indonesia (4%). Indonesia memiliki
cadangan CBM sebesar 400-453 TCF dan berpotensi menjadi produsen terbesar
kedua di dunia setelah Cina menurut Markplus. Dibandingkan dengan
mengekspor batu bara secara mentah akan jauh lebih menguntungkan apabila kita
menjualnya sebagai gas alam, selain itu pengembangan pembangkit listrik tenaga
gas juga menjadi peluang besar yang dapat dikembangkan. Dalam karya tulis ini,
akan dibahas produksi CBM di Indonesia serta prospeknya sebagai salah satu
komoditi ekspor unggulan Indonesia. Dari segi linkungan, CBM mempunyai
peran dalam sequestrasi gas karbondioksida (CO2). Pengurangan gas CO2 dapat
mengurangi dampak pemanasan global. Hal ini juga mendukung kebijakan ramah
lingkungan telah diberlakukan beberapa negara di Eropa dan Amerika pada sektor
indutri untuk mengeliminasi polusi sehingga gas alam semakin diminati karena
memenuhi syarat energi yang ramah lingkungan.
Kata Kunci: Coal Bed Methane (CBM), energy terbarukan, ekspor
SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN RAMAH LINGKUNGAN
PENUNJANG EKSPOR INDONESIA
Muhammad Arif Hadiyan, Annisa’ Pertiwi, Yogyaniarti Yuliani Pratiwi,
Dr. Ir. Bardi Murachman, S.U., DEA.
Universitas Gadjah Mada
Indonesia merupakan salah satu satu negara pengekspor batubara terbesar di dunia
sepanjang 2005-2006 dan mampu menutup 25% permintaan pasar batubara dumia
(TEMPO Interaktif, 6 Mei 2007). Meskipun demikian, jumlah cadangan batubara
Indonesia hanya menempati urutan ke 13 dengan jumlah setara dengan 1.3 persen
cadangan batubara dunia (DJLPE, 2007). Sebagian besar batubara diekspor secara
mentah tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Coal Bed Methane
(CBM) merupakan suatu sumberdaya alam berupa gas metana yang teradsorbsi
pada matriks padat batubara. Walaupun dari energi fosil yang tidak terbarukan,
tetapi gas ini dapat terus terproduksi bila lapisan batubara tersebut masih ada serta
eksploitasi CBM tidak merubah kualitas matriks batubara. Dalam prosesnya,
CBM menggunakan teknik menurunkan tekanan air tanah untuk meningkatkan
aliran gas. Innovation Energy Environment (IFP) Perancis menyebutkan bahwa
ada 6 produsen potensial CBM terbesar di dunia, yaitu Cina (39%), AS (19%),
India (7%), Australia (7%), Rusia (6%) dan Indonesia (4%). Indonesia memiliki
cadangan CBM sebesar 400-453 TCF dan berpotensi menjadi produsen terbesar
kedua di dunia setelah Cina menurut Markplus. Dibandingkan dengan
mengekspor batu bara secara mentah akan jauh lebih menguntungkan apabila kita
menjualnya sebagai gas alam, selain itu pengembangan pembangkit listrik tenaga
gas juga menjadi peluang besar yang dapat dikembangkan. Dalam karya tulis ini,
akan dibahas produksi CBM di Indonesia serta prospeknya sebagai salah satu
komoditi ekspor unggulan Indonesia. Dari segi linkungan, CBM mempunyai
peran dalam sequestrasi gas karbondioksida (CO2). Pengurangan gas CO2 dapat
mengurangi dampak pemanasan global. Hal ini juga mendukung kebijakan ramah
lingkungan telah diberlakukan beberapa negara di Eropa dan Amerika pada sektor
indutri untuk mengeliminasi polusi sehingga gas alam semakin diminati karena
memenuhi syarat energi yang ramah lingkungan.
Kata Kunci: Coal Bed Methane (CBM), energy terbarukan, ekspor