TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK TENTANG PENGGUN docx

TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK TENTANG PENGGUNAAN BAHASA
ALAY DALAM JEJARING SOSIAL
Oleh : Muhammad Arif Fadhilah (1309200100001)
Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh

Fakultas Kejuruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Abstract: “Bahasa Alay” refers to a juvenile creativity regarding to language. It
used combination of letters and numbers; or exposition between both rather than
usual literacy of Indonesian. They also use emotional icon in expressing
emotion. The using of this language has been widespreaded, including in social
media; mainly Facebook. This study attempted as case study regarding this
phenomena. Purposive sampling is used while the respondants were account
user in my account. Observation was done in three days to analyze frequency of
status updating by them. The result showed that “Bahasa Alay” is used mainly by
women teenager. It was used as an existency and also way to be different in
gaining public attention.
Keywords: Sociolinguistic, Language Use , Facebook, Bahasa Alay
Abstrak: Bahasa Alay adalah bentuk kreatifitas usia remaja. Bahasa ini
menggunakan perpaduan serta tukar posisi penggunaan huruf dan angka. Lebih
lanjut lagi, bahasa ini juga memiliki emotional icon yang digunakan untuk

mewakili emosi dan kondisi perasaan penggunanya. Penggunaan bahasa ini
makin meluas, terutama pada berbagai media sosial, termasuk Facebook.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk meneliti gejala penggunaan bahasa ini
pada media sosial Facebook tersebut. Penelitian ini dilakukan sebagai studi
kasus menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode sampling yang
digunakan adalah purposive sampling dimana pengguna akun Facebook yang
menggunakan Bahasa Alay dipilih dari teman pada akun peneliti. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yang dilakukan selama 3
hari terhadapt pembaruan akun tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengguna Bahsa Alay didominasi wanita usia remaja. Hal ini mengindikasikan
adanya keinginan untuk menjadi berbeda dan eksis, sehingga mereka cenderung
menggunakan Bahasa Alay untuk mendapat perhatian dari lingkungannya.
Kata Kunci: Sosiolingustik, Pengunaan Bahasa, Facebook, Bahasa Alay
Bahasa selalu berkembang dinamis

bersifat positif atau bahkan sebaliknya,

seiring dengan kemajuan zaman. Hal ini

bersifat negatif.

Perkembangan bahasa yang bersifat

mengindikasikan bahwa sejalan dengan
berbagai perubahan yang terjadi dalam
perkembangan zaman; ideologi, budaya
serta teknologi, akan memiliki pengaruh
pada

bahasa

kelompok

yang
guyup

digunakan
tutur

oleh


tertentu.

Perkembangan yang terjadi pada bahasa
tersebut dapat berupe perkembangan yang

positif

terjadi

apabila

perkembangan

tersebut membawa kebaikan pada sebuah
bahasa.

Kebaikan

ini


dapat

berupa

perluasan ranah pengunaan yang tejadi
karena penambahan kosakata, revitalisasi
melalui berbagai perogram pengembangan
kebahasaan serta kegiatan melestarikan
bahasa

melalui

standarisasi

tertulis

terhadap aspek linguistik sebuah bahasa.

dapat saja muncul secara bersama-sama


Sebaliknya, perkembangan negatif terjadi

dalam satu peristiwa, atau hanya muncul

apabila bahasa tersebut semakin terkikis

satu atau dua fungsi saja.
Dalam kedudukan bahasa Indonesia

penggunaaanna seiring dengan berbagai
kemajuan yang melingkupinya. Bahasa
tersebut

akan

penuturnya

semakin

karena


berkurang

tidak

ada

usaha

pengambangan dan pembinaan bahasa,
sehingga penggunaannya akan semakin
tergeser oleh bahasa lain dalam kehidupan
sehari-hari.
Hal ini tersebut terjadi juga pada

sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia
bukan saja dipakai sebagai alat komunikasi
timbal

balik


antara

pemerintah

dan

masyarakat luas dan bukan saja dipakai
sebagai alat perhubungan antardaerah dan
antarsuku, tetapi juga dipakai sebagai alat
perhubungan formal pemerintahan dan
kegiatan atau peristiwa formal lainnya.

Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang

Misalnya,

menjadi

pemerintahan, penataran para pegawai


bahasa

Kesatuan

resmi

Republik

mengalami

bagi

Negara

Indonesia

dinamika

seiring


juga
dengan

surat-menyurat

pemerintahan,

antarinstansi

lokakarya

masalah

pembangunan nasional, dan surat dari

perkembangan zaman. Yang menjadi fokus

karyawan


adalah sisi negatif perkembangan zaman

pemerintah.
Bahasa Indonesia berfungsi pula

terhadap perkembangan Bahasa Indonesia.
Seiring
dengan
perkembangan
zaman

maka

berbagai

mempengaruhi

hal

pemakaian


atau

pagawai

ke

instansi

sebagai bahasa pengantar di lembaga-

telah

lembaga pendidikan, mulai dari lembaga

Bahasa

pendidikan terendah (taman kanak-kanak)

Indonesia di masyarakat. Perkembangan

sampai

ini terutama globalisasi dan pengaruh

tertinggi (perguruan tinggi) di seluruh

menyebarluasnya informasi dari berbagai

Indonesia, kecuali daerah-daerah yang

pihak disertai dengan kemudahan akses

mayoritas masih menggunakan bahasa

melalui berbagai media telah menuntun

daerah sebagai bahasa ibu. Di daerah ini,

pada

bahasa daerah boleh dipakai sebagai

perubahan

pemakaian

Bahasa

Indonesia pada masyarakat.
Seyogianya
mempunyai

empat

kedudukan,

yaitu
bahasa

sebagai bahasa
resmi. Dalam

perkembangannya lebih lanjut, bahasa
Indonesia

berhasil

mendudukkan

lembaga

pendidikan

bahasa pengantar di dunia pendidikan

persatuan, bahasa nasional, bahasa negara,
dan

dengan

diri

sebagai bahasa budaya dan bahasa ilmu.
Keenam kedudukan ini mempunyai fungsi
yang berbeda, walaupun dalam praktiknya

tingkat sekolah dasar sampai dengan tahun
ketiga (kelas tiga). Setelah itu, harus
menggunakan bahasa Indonesia. Karyakarya ilmiah di perguruan tinggi (baik
buku rujukan, karya akhir mahasiswa –
skripsi, tesis, disertasi, dan hasil atau
laporan penelitian) yang ditulis dengan
menggunakan bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia harus dibina dan

enam

puluh

lima

juta

jiwa,

yang

dikembangkan dengan baik karena bahasa

menempatkan Indonesia sebagai negara

Indonesia

keempat pengguna FB terbanyak didunia.
Berkaitan dengan hal ini, maka

itu

meruoakan

salah

satu

identitas atau jati diri bangsaIndonesia.
Setiap orang Indonesia patutlah bersikap
positif

terhadap

bahasa

Indonesia,

janganlah menganggap remeh dan bersikap
negatif. Setiap orang Indonesia mestilah
berusaha agar selalu cermat dan teratur
menggunakan bahasa Indonesia. Namun
seorong dengan perkembangan berbagai
media

yang

terkait

juga

dengan

perkembangan teknologi, banyak hal yang
mempengaruhi Bahasa Indonesia, sehingga
bahasa

ini

penggunaan,

mengalami
khususnya

pergeseran

pada

jejaring

sosial.
Jejaring sosial adalah media dimana

dapat dipahami bahwa begitu banyak
dinamika kebahasaan yang terjadi pada
jejaring sosial ini. Namun, yang menjadi
perhatian banyak pihak sekarang ini adalah
perkembangan

komunitas

pengguna

Bahasa Alay. Bahasa ini adalah sebuah
pergeseran bahasa pada Bahasa Indonesia,
dimana sistem lambang dan leksikografi
yang ada diubah menjadi sistem baru;
berupa campuran dan alihposisi antara
angka dan huruf, serta diiringi dengan
penggunaan emotional icon (emoticon)
yang berupa lambang yang mewakili
perasaan. Hal ini menjadi lumrah diantara

manusia dapat saling berinteraksi tanpa

pengguna FB dan menyebar luas pada

dibatasi oleh ruang dan waktu. Disini,

berbagai kalangan.
Berdasarkan pemaparan

banyak

manusia

yang

berinteraksi

;

berbagai suku, ras, jenis kelamin dan usia.
Sehingga bahasa yang digunakan pun
menjadi amat beragam dan dipengaruhi
oleh latar belakang para pemakai dari
media tersebut. Demikian pula dalam jenis
media sosial yang berkembang. Banyak
provider

yang

menyediakan

layanan

jejaring sosial; dimulai dari Friendster,
MiRC,

Facebook,

Twitter,

Instagram,

Yahoo Group dan lain sebagainya. Tiap
jejaring sosial memiliki kekhasan masingmasing

sehingga

menjadi

sangat

penggunanya
variatif.

pun

Meskipun

demikian, jeajaring sosial yang paling
diminati di Indonesia adalah Facebook
(FB). FB memiliki pengguna sebangay

tersebut,

maka sebuah tinjauan sederhana dilakukan
peneliti terhadap fenomena ini dari sisi
sosiolinguistik. Kajian ini akan menelaah
penggunaan Bahasa Alay dari faktor sosial
yang mempengaruhi penggunanya; usia,
jenis

kelamin

serta

pergeseran

yang

dilakukan bahasa ini terhadap Bahasa
Indonesia. Namun demikian, penelitian ini
hanya dibatasi pada pengunaan Bahasa
Alay pada jejaring sosial FB karena
jejaring sosial ini adalah jejaring sosial
yang

paling

banyak

digunakan

oleh

masyarakat Indonesia.
METODE DAN SAMPLING
Penelitian
ini
dilakukan
menggunakan pendekatan kualitatif. Lebih
lanjut lagi, penelitian ini dilakukan sebagai

sebuah penelitian deskriptif yang bertujuan

masyarakat

untuk mendeskripsikan variabel penelitian,

pemburu-pengumpul,

yaitu penggunaan Bahasa Alay pada

memiliki golongan sosial dan

jejaring sosial FB.
Popupasi pada penelitian ini adalah

seringkali

seluruh pengguna FB yang berdomisili di
Indonesia. Namun, karena hal ini terlalu
luas dan disertai dengan keterbatasan
peneliti,

maka

peneliti

menerapkan

purposive sampling dimana yang menjadi
sampel adalah pengguna FB yang menjadi
teman pada akun peneliti sendiri. Lebih

tradisional
tidak

tidak

memiliki

pemimpin tetap pula. Oleh
karena itu masyarakat seperti
ini

menghindari

sosial.

Dalam

seperti

ini,

stratifikasi
masyarakat

semua

orang

biasanya mengerjakan aktivitas
yang sama dan tidak ada

lanjut lagi yang menjadi sumber data

pembagian pekerjaan.
Secara harfiah pengertian

penelitian adalah posting status selama

kelas

satu minggu pada beranda akun peneliti.

mengacu

Seehingga penelitian ini adalah sebuah

masyarakat yang mempunyai

studi kasus fenomena bahasa yang terjadi

kesamaan

pada akun peneliti.

bidang kemasyarakatan seperti

KAJIAN PUSTAKA
1. Bahasa dan Faktor Sosial yang
Melingkupinya
a. Bahasa dan Kelas Sosial
Kelas
sosial
golongan
kepada

sosial

atau

hierarkis

(atau stratifikasi) antara insan
atau kelompok manusia dalam
masyarakat

atau

Biasanya

budaya.
kebanyakan

masyarakat memiliki golongan
sosial, namun tidak semua
masyarakat

memiliki

jenis-

jenis kategori golongan sosial
yang

sama.

(social

kepada

class)

golongan

tertentu

ekonomi,

dalam

pekerjaan,

pendidikan, kedudukan, kasta
dan sebagainya. Kasta biasanya

merujuk

perbedaan

sosial

Berdasarkan

karakteristik stratifikasi sosial,
dapat kita temukan beberapa
pembagian kelas atau golongan
dalam masyarakat. Beberapa

dianggap sejenis dengan kelas
sosial, namun ada perbedaan
antara kasta dan kelas sosial,
yaitu

pada

tertutup,

kasta

artinya

bersifat
seseorang

tidak boleh seenaknya bebas
memasuki

golongan.

Sedangkan kelas sosial bersifat
terbuka, artinya dalam kelas
sosial memungkinkan adanya
mobilitas

sosial,

yaitu

berpindahnya seseorang dari
suatu kelas sosial ke kelas
sosial yang lainnya.
Adanya kelas sosial ini
mempengaruhi

penggunaan

ragam bahasa di masyarakat.

Tiap kelas sosial berupaya

b.

Lebih

kompleks

menjadi berbeda dengan kelas

dengan

yang lain melalui penggunaan

feminisme yang berkembang di

ragam yang khusus; eksklusif,

masyarakat. wanita cenderung

serta menjadi penanda kelas

menggunakan

sosial tersebut.

seolah

Bahasa dan Jenis Kelamin
Jenis kelamin menjadi
salah

satu

faktor

yang

adanya

lagi

gerakan

bahasa

ingin

yang

menyetarakan

kedudukan,

atau

menonjolkan

posisinya

masyarakat.

bahkan

Hal

ini

di
juga

menyebabkan adanya perbedaan

mendorong adanya penggunaan

pada

ragam bahasa yang berbeda

ragam

bahasa

yang

digunakan. Beberapa budaya
menganggap
warga

wanita

sebagai

dua,

sehingga

mereka

dalam

kelas

peranan

antara wanita dan pria.
Permasalahan

kelamin dan bahasa menjadi
semakin rumit dengana adanya
golongan

kemasyarakatan menjadi sangat
Hal

inilah

menyebabkan

dimana

wanita

menuntut

adanya

mereka tampak menggunakan
sebuah bahasa yang berbeda
dengan

persamaan hak antara pria dan
wanita.

Gerakan

ini

Inggris,

wanita

cenderung menggunakan dialek
yang

dianggap

sehingga
gerakan

tidak

setelah
ini,

cenderung

baku,

datangnya

kaum
belajar

menggunakan

wanita
untuk
Received

Pronounciation yang dianggap
lebih bergengsi dari dialek biasa
dan menaikkan kelas sosial
mereka di masyarakat.

induk

yang

bahasa kode tersebut.

berpengaruh di sisi kebahasaan.
Bahasa

bahasa

menjadi dasar pengembangan

juga

Pada beberapa bahasa, misalnya

ini

kode bahasa tertentu, sehingga

terjadinya

feminisme,

Kaum

tersendiri yang mengembangkan

yang

gerakan

waria.

membentuk sebuah komunitas

sedikit, bahkan tidak ada sama
sekali.

jenis

c.

Bahasa dan Usia
Usia adalah faktor sosial
yang

menjadi

kelompok-kelompok
Dalam

pembeda
manusia.

kaitannya

dengan

perkembangan bahasa, faktor
usia merujuk pada perbedaan
ragam bahasa yang digunakan
oleh penutur anak-anak, remaja
dan

dewasa.

Namun,

yang

menjadi fokus dalam penelitian
ini adalah fenomena tutur pada
tahap remaja.

Masa remaja adalah masa
perkembangan

yang

Bentuk ini muncul di

paling

kota Malang sekitar tahun

menarik bagi manusia. Pada

1960. Pada bentuk bahasa

masa ini, manusia manusia

ini, kata dibaca dari huruf

mulai

terakhir, misalnya mata =

menunjukkan

kecenderungan untuk menjadi
berbeda dari manusia yang lain.

atam.
4.

Pengaruhnya pada penggunaan
bahasa

adalah

Variasi

dari

pembalikan fonem
Bentuk ini dadalah

munculnya

berbagai bentuk bahasa rahasia

variasi

yang

terbalik

menjadi

kelompok

identitas

remaja.

Beberapa

dengan
atau

Bahasa dengan penyisipan

Misalnya tidak = kadit =

konsonan v + vokal
Ragam ini muncul

kadodit.
5.

Bahasa Prokem

disisipkan pada tiap suku
kata, diikuti dengan vokal
yang sama dengan vokal
pada suku kata tersebut.
Misalnya: mati= ma (va) +
ti (vi)

Bahasa

prokem

adalah tutur remaja yang khas
yang

muncul

di

Jakarta.

Awalnya bahasa ini adalah
bahasa yang digunakan oleh
para preman. Aturan utama

Bahasa dengan penggantian

bahasa ini adalah:

suku akhir dengan –sye
Menjelang
tahun

1. Tiap kata diambil tiga

enam
bentuk

puluhan

muncul

bahasa

yang

fonem

awah

(gugus

konsonan dianggap satu)

menggunakan suku akhir

misalnya: bapak = bap
2. Setelah itu disisipkan –

-sye. Hanya suku kata awal

ok- setelah fonem awal,

yang

misalnya bap= b-ok-ap =

diambil,

kemudian

suku kata skhir digantikan
dengan suku akhir –sye.

3.

fonem

mengubah bunyi tertentu.

sebelum 1950. Konsonan v

2.

bentuk

menyisipkan

diantaranya adalah:
1.

bentuk

bokap
Selain

aturan

Misalnya: kunci = kun +

tersebut, ada pula variasi

sye = kunsye

dengan penghilangan vokal

Membalik fonem

akhir, misalnya: begitu =
begit. Terdapat mula bentuk

metatesis

dalam

bahasa

untuk mewakili orang yang

Prokem, misalnya besok =
sobek.

Variasi

terjadi

pada

lain

juga

bahasa

ini,

contohnya: habis = bais. Pada

cerewet.
2.

Bahasa Alay
a. Sejarah

dan

Perkembangan

Bahasa Alay

bahasa Prokem, ada juga

Alay berasal dari kata

beberapa kosakata yang tidak

Anak Layangan, Alah lebay,

memiliki

Anak

rumus

Layu,

atau

pembentukan, misalnya polisi

keLayapan

= tikus.

menghubungkannya
Ciri bahasa remaja

Anak
yang
dengan

anak yang sering berkeliaran di

ini juga sering menggunakan

luar

kreatifitas, terutama dalam

dengan

menciptakan

Dominannya, istilah ini untuk

akronim

berbagai

yang

terdengar

menggelitik

telinga.

hanya

untuk

teman

bermain

sebayanya.

menggambarkan
mengganggap

Misalnya: rindu = mikirin

dalam

duit, pendekar = pendek tapi

maupun

kekar dan tante = tanpa

umum.

tekanan. Peneybaran bahasa

hal

anak

dirinya
fashion,

kelakuan

keren
musik
secara

Koentjara

Ningrat

ini menjadi semakin luas

menyatakan bahwa Alay adalah

karena dipergunakan dalam

gejala yang dialami pemuda-

penulisan karya sastra remaja

pemudi Indonesia, yang ingin

di berbagai majalah remaja

diakui

poluler,

teman-temannya.

misalnya

pada

statusnya

diantara
Gejala

ini

majalah Hai dan Ani. Hal ini

akan mengubah gaya tulisan,

menyebabkan perkembangan

dan gaya berpakain, sekaligus

bahasa

semakin

meningkatkan

Berbagai

Sedangkan Selo Soemaridjan

prokem

pesat.

kenarsisan.

istilah,terutama dari kata-kata

menyatakan

dialek Jakarta,seperti: caem,

perilaku

cowok, cewek dan bawel juga

yang membuat dirinya merasa

memperkaya bahasa ini. Di

keren, cantik, hebat diantara

sisi

yang lain.

lain,

istilah-istilah

termasuk metafora juga mulai
digunakan, misalnya parkit,

remaja

Bahasa
pertama

Alay

adalah
Indonesia,

Alay

kalinya

muncul

sejak

ada

program SMS (Short Message

Service) atau pesan singkat dari
layanan

operator

kalimat

yang
2.

mengenakan tarif per karakter
yan

berfungsi

menghemat

Namun

3.

dalam perkembangannya kata-

sebagai

jejaring

4.

sosial.penggunaan Bahasa Alay

“k4mu L49i n94p4in?”
Penambahan atau pengurangan

5.

kosa kata Bahasa Indonesia

contohnya: “xmoe agie ngaps?”
Penggunaan
simbol-simbol
kalimat,

masih banyak lagi

yang diacak ditambah dengan

variasi-variasi atau karasteristik

angka dan karakter tanda baca.

penggunaan bahasa alay di

Bahkan arti kosakatanya pun

kalangan

yang

dimaksud. Semua kata dan
kalimat

‘dijungkirbalikkan’

b.

1.

tidak

diketahui

dapat

tidak
yang

juga
dan

mempunyai
pasti,

karena

kreativitas penggunanya.
PEMBAHASAN
Berdasarkan

Karakteristik Bahasa Alay

ini.

hanya menyesuaikan dengan

dan

bebas..

tersebut

standar

baku

atau panduan khusus, semua
suka-suka

Karasteristik

sendiri

gaya alay atau anak lebay tidak

dilakukan

saat

kata-kata dalam bahasa alay itu

huruf dan angka. Penulisan
standar

remaja

dijelaskan secara pasti karena

begitu saja dengan memadukan

membutuhkan

contohnya:

“k@mu L@g! nG@p@!n?”

menggunakan huruf besar kecil

dari

satu

ngapaein?”
Menambahkan atau mengganti

dalam

bahkan cara penulisannya pun

jauh

dalam

salah satu huruf dalam kalimat,

ini bahkan telah mengubah

bergeser

huruf, contohnya:

kalimat, contohnya: “amue agie

semakin melenceng, terutama
munculnya

Lagi nGapaiN?”
Penggunaan angka

huruf-huruf

kata yang disingkat tersebut
setelah

“kaMu

pengganti

untuk

biaya.

contohnya:

Ada

sepuluh

hasil

akun

pengamatan.

FB

aktif

yang

Seiring dengan semakin

menggunakan Bahasa Alay yang menjadi

banyaknya penggunaan bahasa

teman pada akun FB peneliti. Pengamatan

alay pada kalangan remaja,

dilakukan selama 3 hari untuk mengetahui

variasi

jenis

atau

karasteristiknya

kelamin,

usia

serta

frekuensi

pun semakin beragam. Antara

pembaruan status. Berikut adalah hasil

lain:

pengamatan untuk jenis kelamin dan usia

Pemakaian huruf besar kecil

akun yang disajikan pada tabel 1:

yang berantakan dalam satu

Tabel 1: Jenis Kelamin dan Usia Pemilik Akun
No

Nama akun

1.

Khairani Zity
2.

Inasty-

Jenis

Usia

kelamin
Perempuan
Perempuan

23
22

Nyaeainagituloch
Cayanggqamuwqa
muw
Semuaachelamanya
haha
3.

Yhuni Ntu Yhun

Perempuan

22

4.

Andrise
Novyta Chu Eek

Perempuan

22

5.
6.

Rosari Natasia Palit
Tiya Ajha

Perempuan
Perempuan

19
19

7.

Gisel Ocha

Perempuan

20

8.

Rosalinne Indah
Hasrad DuaTiga

Perempuan

22

Perempuan
Perempuan

25
16

MaretNa
9.
10.

Bunda Tieka
Ayuwandira Dira

Sedangkan frekuensi pembaruan status dapat diamati pada grafik berikut:

18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
ity
Z
ni
ra
i
a
Kh
N
ni
u
Yh

tu

un
h
Y

ris
d
An

e

l it
Pa

ia
ne
as
t
in
l
a
a
N
ri
os
R
a
s
a
Ro
ch
O
el
is
G

ah
d
In

a
nd
u
B

Hari 1
Hari 2
Hari 3

a
ek
i
T

Grafik 1: Frekuensi Pembaruan Status
Berdasarkan

data

mereka. Berdasarkan hal ini, pengguna

tersebut, ada beberapa hal menarik

Bahsa Alay pada akun tersebut dapat

berkaitan dengan penggunaan Bahasa

dipahami masih dalam kondisi ingin

Alay

menonjolkan perbedaan mereka dengan

oleh

pemaparan

mereka.

Hal

pertama

berkaitan dengan usia pengguna. Usia

lingkungannya.

Bahasa Alay berkisar antara 16-22

menggunakan

tahun. Rentang usia ini masih termasuk

mencapai tujuan tersebut.
Kemudian, berdasarkan jenis

dalam rentang usia remaja. Seperti yag
telah dibahas pada kajian pustaka,
rentang usia remaja memiliki ciri ingin
berbeda, sehingga mereka cenderung
menggunakan

kreatifitas

untuk

membuat sebuah identitas atas diri

kelamin

dan

Sehingga
Bahasa

frekuensi

mereka

Alay

untuk

pembaruan

status, dapat dipahami adanya upaya
eksistensi kaum wanita. Semua pemilik
akun yang menggunakan Bahasa Alay
berjenis kelamin wanita. Mereka ingin
menunjukkan eksistensi mereka melalu

seringnya pembaruan status dilakukan

dalam

per harinya. Rata-rata pembaruan status

Pennsylvania Working Papers in

mereka per hari adalah 7-8 kali. Hal ini

Linguistics

Volume

13.

lebih banyak dibandingkan pengguna

(Maryland:

University

of

biasa yang hanya berkisar 1-3 kali.

Maryland)

Berdasarkan

hal

tersebut,

dapat

disimpulkan bahwa penggunaan Bahasa
Alay merupakan sarana eksistensi kaum
wanita. Mereka menggunakan bahasa
ini untuk menonjolkan diri melalui
perbedaan yang ditunjukkan, sehingga
mereka akan mendapat perhatian dari
lingkungannya.
B. KESIMPULAN
Bahasa Alay adalah fenomena
kebahasaan yang sedang terjadi di
Indonesia. Bahasa ini menggunakan
pertukaran posisi antara huruf dan
angka

serta

penggunaan

simbol

emotional icon untuk menunjukkan
perbedaannya dengan sistem penulisan
Bahasa

Indonesia.

Berdasarkan

penelitian

studi

kasus

yang

telah

dilakukan

pada

akun

FB,

maka

pengguna Bahasa Alay didominasi oleh
remaja

perempuan.

Mereka

menggunakan bahasa ini sebagai ajang
eksistensi dan untuk menonjolkan diri
sehingga

mereka

akan

mendapat

perhatian dari lingkungan sekitar.
C. DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum.
(Jakarta: Rinneka Cipta)
Malinson,

Christine.

Class,

Social

2007.
Status

Social
and

Stratification: Revisiting Familiar
Concepts

in

Sociolinguistics

Jurnal

University

of

Sumarmo. M, Paina Partana. 2002.
Sosiolinguistik. (Yogyakarta: Sabda)
www.merdeka.com/jumlahpenggunafac
ebookindonesia