Prinsip Kerja pH Meter (1)
Prinsip Kerja pH Meter
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang
terjadi antara larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas yang telah diketahui dengan larutan
yang terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari
gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif.
Elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen atau
diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu
elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur
tegangan. Skema elektroda pH meter akan mengukur potensial listrik antara Merkuri Klorid
(HgCl) pada elektroda pembanding dan potassium chloride (KCl) yang merupakan larutan di
dalam gelas elektroda serta petensial antara larutan dan elektroda perak. Tetapi potensial antara
sampel yang tidak diketahui dengan elektroda gelas dapat berubah tergantung sampelnya. Oleh
karena itu, perlu dilakukan kalibrasi dengan menggunakan larutan yang equivalent yang lainnya
untuk menetapkan nilai pH.
Elektroda pembanding calomel terdiri dari tabung gelas yang berisi potassium kloride (KCl)
yang merupakan elektrolit yang berinteraksi dengan HgCl diujung larutan KCl. Tabung gelas ini
mudah pecah sehingga untuk menghubungkannya digunakan keramik berpori atau bahan
sejenisnya. Elektroda semacam ini tidak mudah terkontaminasi oleh logam dan unsure natrium.
Elektroda gelas terdiri dari tabung kaca yang kokoh dan tersambung dengan gelembung kaca
yang tipis. Di dalamnnya terdapat larutan KCl yang buffer ph 7. Elektroda perak yang ujungnya
merupakan perak kloride (AgCl2) dihubungkan ke dalam larutan tersebut. Untuk meminimalisir
pengaruh elektrik yang tidak diinginkan, alat tersebut dilindungi oleh suatu lapisan kertas
pelindung yang biasanya terdapat di bagian dalam elektroda gelas. Pada kebanyakan pH meter
modern sudah dilengkapi dengan thermistor temperature, yakni suatu alat untuk mengkoreksi
pengaruh temperature. Antara elektroda pembanding dengan elektroda gelas sudah disusun
dalam satu kesatuan.
Pemeliharaan pH Meter
pH meter harus dirawat secara berkala untuk menjaga umur pakai dari alat tersebut.
Pemeliharaannya meliputi :
- Penggantian batere dilakukan jika pada layer muncul tulisan low battery
- Pembersihan elektroda bisa dilakukan berkala setiap minimal 1 minggu sekali. Pembersihannya
menggunakan larutan HCl 0.1 N (encer) dengan cara direndam selama 30 menit kemudian
dibersihkan dengan air DI.
- Ketika tidak dipakai, elektroda utama bagian gelembung gelasnya harus selalu berada pada
keadaan lembab. Oleh karena itu, penyimpanan elektroda disarankan selalu direndam dengan
menggunakan air DA. Penyimpanan pada posisi kering akan menyebabkan membran gelas yang
terdapat pada gelembung elektroda akan mudah rusak dan pembacaannya tidak akurat.
- Ketika disimpan, pH meter tidak boleh berada pada suhu ruangan yang panas karena akan
menyebabkan sensor suhu pada alat cepat rusak.
pH Meter
pH METER
pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau kadar alkali
dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari ” p”, lambang
matematika dari negatif logaritma, dan ” H”, lambang kimia untuk unsur Hidrogen. Definisi
yang formal tentang pH adalah negative logaritma dari aktivitas ion Hydrogen
pH = -log[H+].
Besarnya konsentrasi ion H+ dalam larutan disebut derajat keasaman.
Untuk menyatakan derajat keasaman suatu larutan dipakai pengertian pH.
Atas dasar pengertian ini, ditentukan:
Jika nilai pH = pOH = 7, maka larutan bersifat netral.
Jika nilai pH < 7, maka larutan bersifat asam.
Jika nilai pH > 7, maka larutan bersifat basa.
Pengukuran pH secara kasar bias dilakukan dengan kertas pH atau kertas indicator pH, dengan
perubahan warna pada level pH yang bervariasi. Pengukuran pH yang lebih akurat biasa
dilakukan dengan menggunakan pH meter. Sestem pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu
elektroda pengukuran pH, elektroda reffernsi,dan alat pengukur impedansi tinggi. pH elektroda
dapat diasumsikan sebagai battery, dengan voltase yang bervariasi hasil pengukuran dari pH
larutan yang diukur.
SEJARAH pH METER
Sejarah pengukuran pH suatu larutan dengan menggunakan pH meter system elektrik dimulai
pada tahun 1906 ketika Max Cremer dalam sebuah penelitiannya menemukan adanya interaksi
dari aktivitas ion hydrogen yang dihubungkan dengan suatu sel akan menghasilkan tegangan
listrik. Dia menggunakan gelembung kaca yang tipis yang diisi dengan suatu larutan dan
dimasukan kedalam larutan yang lain dan ternyata menghasilkan tegangan listrik. Gagasan ini
kemudian dikembangkan oleh Firtz Haber dan Zygmunt Klemsiewcz yang menemukan bahwa
tegangan yang dihasilkan oleh gelembung kaca tersebut merupakan suatu fungsi logaritmis.
PRINSIP KERJA pH METER
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang
terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah
diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini
dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hydrogen yang
ukurannya relative kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia
dari ion hydrogen atau diistilahkan dengan potential of hydrogen. Untuk melengkapi sirkuit
elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur
arus tetapi hanya mengukur tegangan.
Gambar 1. Skema elektroda pH meter
pH meter akan mengukur potensial listrik (pada gambar alirannya searah jarum jam) antara
merkuri Cloride (HgCl) pada elektroda pembanding dan potassium chloride (KCl) yang
merupakan larutan didalam gelas electrode serta potensial antara larutan dan elektroda perak.
Tetapi potensial antara sampel yang tidak diketahui dengan elektroda gelas dapat berubah
tergantung sampelnya, oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi dengan menggunkan larutan
yang equivalen yang lainya untuk menetapkan nilai dari pH.
Elektroda pembanding calomel terdiri dari tabung gelas yang berisi potassium kloride (KCl)
yang merupakan elektrolit yang mana terjadi kontak dengan mercuri chloride (HgCl) diujung
larutan KCl. Tabung gelas ini mudah pecah sehingga untuk menghubungkannya digunkan
ceramic berpori atau bahan sejenisnya. Elektroda semacam ini tidak mudah terkontaminasi oleh
logam dan unsure natrium.
Elektroda gelas terdiri dari tabung kaca yang kokoh yang tersambung dengan gelembung kaca
tipis yang. Didalamnya terdapat larutan KCl sebagai buffer pH 7. Elektroda perak yang ujungnya
merupakan perak kloride (AgCl2) dihubungkan kedalam larutan tersebut. Untuk meminimalisir
pengaruh electric yang gak diinginkan, alat tersebut dilindungi oleh suatu lapisan kertas
pelindung yang biasanya terdapat dibagian dalam elektroda gelas.
Pada kebanyakan pH meter modern sudah dilengkapi dengan thermistor temperature yaitu suatu
alat untuk mengkoreksi pengaruh temperature. Antara elektroda pembanding dengan elektroda
gelas sudah disusun dalam satu kesatuan.
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang
terjadi antara larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas yang telah diketahui dengan larutan
yang terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari
gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif.
Elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen atau
diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu
elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur
tegangan. Skema elektroda pH meter akan mengukur potensial listrik antara Merkuri Klorid
(HgCl) pada elektroda pembanding dan potassium chloride (KCl) yang merupakan larutan di
dalam gelas elektroda serta petensial antara larutan dan elektroda perak. Tetapi potensial antara
sampel yang tidak diketahui dengan elektroda gelas dapat berubah tergantung sampelnya. Oleh
karena itu, perlu dilakukan kalibrasi dengan menggunakan larutan yang equivalent yang lainnya
untuk menetapkan nilai pH.
Elektroda pembanding calomel terdiri dari tabung gelas yang berisi potassium kloride (KCl)
yang merupakan elektrolit yang berinteraksi dengan HgCl diujung larutan KCl. Tabung gelas ini
mudah pecah sehingga untuk menghubungkannya digunakan keramik berpori atau bahan
sejenisnya. Elektroda semacam ini tidak mudah terkontaminasi oleh logam dan unsure natrium.
Elektroda gelas terdiri dari tabung kaca yang kokoh dan tersambung dengan gelembung kaca
yang tipis. Di dalamnnya terdapat larutan KCl yang buffer ph 7. Elektroda perak yang ujungnya
merupakan perak kloride (AgCl2) dihubungkan ke dalam larutan tersebut. Untuk meminimalisir
pengaruh elektrik yang tidak diinginkan, alat tersebut dilindungi oleh suatu lapisan kertas
pelindung yang biasanya terdapat di bagian dalam elektroda gelas. Pada kebanyakan pH meter
modern sudah dilengkapi dengan thermistor temperature, yakni suatu alat untuk mengkoreksi
pengaruh temperature. Antara elektroda pembanding dengan elektroda gelas sudah disusun
dalam satu kesatuan.
Pemeliharaan pH Meter
pH meter harus dirawat secara berkala untuk menjaga umur pakai dari alat tersebut.
Pemeliharaannya meliputi :
- Penggantian batere dilakukan jika pada layer muncul tulisan low battery
- Pembersihan elektroda bisa dilakukan berkala setiap minimal 1 minggu sekali. Pembersihannya
menggunakan larutan HCl 0.1 N (encer) dengan cara direndam selama 30 menit kemudian
dibersihkan dengan air DI.
- Ketika tidak dipakai, elektroda utama bagian gelembung gelasnya harus selalu berada pada
keadaan lembab. Oleh karena itu, penyimpanan elektroda disarankan selalu direndam dengan
menggunakan air DA. Penyimpanan pada posisi kering akan menyebabkan membran gelas yang
terdapat pada gelembung elektroda akan mudah rusak dan pembacaannya tidak akurat.
- Ketika disimpan, pH meter tidak boleh berada pada suhu ruangan yang panas karena akan
menyebabkan sensor suhu pada alat cepat rusak.
pH Meter
pH METER
pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau kadar alkali
dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari ” p”, lambang
matematika dari negatif logaritma, dan ” H”, lambang kimia untuk unsur Hidrogen. Definisi
yang formal tentang pH adalah negative logaritma dari aktivitas ion Hydrogen
pH = -log[H+].
Besarnya konsentrasi ion H+ dalam larutan disebut derajat keasaman.
Untuk menyatakan derajat keasaman suatu larutan dipakai pengertian pH.
Atas dasar pengertian ini, ditentukan:
Jika nilai pH = pOH = 7, maka larutan bersifat netral.
Jika nilai pH < 7, maka larutan bersifat asam.
Jika nilai pH > 7, maka larutan bersifat basa.
Pengukuran pH secara kasar bias dilakukan dengan kertas pH atau kertas indicator pH, dengan
perubahan warna pada level pH yang bervariasi. Pengukuran pH yang lebih akurat biasa
dilakukan dengan menggunakan pH meter. Sestem pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu
elektroda pengukuran pH, elektroda reffernsi,dan alat pengukur impedansi tinggi. pH elektroda
dapat diasumsikan sebagai battery, dengan voltase yang bervariasi hasil pengukuran dari pH
larutan yang diukur.
SEJARAH pH METER
Sejarah pengukuran pH suatu larutan dengan menggunakan pH meter system elektrik dimulai
pada tahun 1906 ketika Max Cremer dalam sebuah penelitiannya menemukan adanya interaksi
dari aktivitas ion hydrogen yang dihubungkan dengan suatu sel akan menghasilkan tegangan
listrik. Dia menggunakan gelembung kaca yang tipis yang diisi dengan suatu larutan dan
dimasukan kedalam larutan yang lain dan ternyata menghasilkan tegangan listrik. Gagasan ini
kemudian dikembangkan oleh Firtz Haber dan Zygmunt Klemsiewcz yang menemukan bahwa
tegangan yang dihasilkan oleh gelembung kaca tersebut merupakan suatu fungsi logaritmis.
PRINSIP KERJA pH METER
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang
terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah
diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini
dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hydrogen yang
ukurannya relative kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia
dari ion hydrogen atau diistilahkan dengan potential of hydrogen. Untuk melengkapi sirkuit
elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur
arus tetapi hanya mengukur tegangan.
Gambar 1. Skema elektroda pH meter
pH meter akan mengukur potensial listrik (pada gambar alirannya searah jarum jam) antara
merkuri Cloride (HgCl) pada elektroda pembanding dan potassium chloride (KCl) yang
merupakan larutan didalam gelas electrode serta potensial antara larutan dan elektroda perak.
Tetapi potensial antara sampel yang tidak diketahui dengan elektroda gelas dapat berubah
tergantung sampelnya, oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi dengan menggunkan larutan
yang equivalen yang lainya untuk menetapkan nilai dari pH.
Elektroda pembanding calomel terdiri dari tabung gelas yang berisi potassium kloride (KCl)
yang merupakan elektrolit yang mana terjadi kontak dengan mercuri chloride (HgCl) diujung
larutan KCl. Tabung gelas ini mudah pecah sehingga untuk menghubungkannya digunkan
ceramic berpori atau bahan sejenisnya. Elektroda semacam ini tidak mudah terkontaminasi oleh
logam dan unsure natrium.
Elektroda gelas terdiri dari tabung kaca yang kokoh yang tersambung dengan gelembung kaca
tipis yang. Didalamnya terdapat larutan KCl sebagai buffer pH 7. Elektroda perak yang ujungnya
merupakan perak kloride (AgCl2) dihubungkan kedalam larutan tersebut. Untuk meminimalisir
pengaruh electric yang gak diinginkan, alat tersebut dilindungi oleh suatu lapisan kertas
pelindung yang biasanya terdapat dibagian dalam elektroda gelas.
Pada kebanyakan pH meter modern sudah dilengkapi dengan thermistor temperature yaitu suatu
alat untuk mengkoreksi pengaruh temperature. Antara elektroda pembanding dengan elektroda
gelas sudah disusun dalam satu kesatuan.