KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK DI INDONESIA (Tipologi, Respon Pemerintah Dan Hukum Islam)
K EK ERASAN SEK SU AL PAD A AN AK D I I N D O N ESI A (T i po l o g i , Respo n Pem er i n t ah D an H u k u m I sl am )
Dahyul Daipon
Fakultas Syari’ah IAIN Bukittinggi, dahyul_123@yahoo.com
Diterima: 9 Agustus 2016
Direvisi : 10 November 2016
Diterbitkan: 26 Desember 2016
Abstract
Indonesia is in a state of child abuse emergency, data each year has steadily increased as released by the Indonesian Child Protection Commission (KPAI) from 2011 to 2014 as follows, in 2011, 2178 cases of violence occurred, in 2012 there are 3512 cases, in 2013 there 4311 cases, in 2014 there are 5066 cases. Violence against children can occur within four (4) form, physical abuse, sexual, psychological and neglect. Of the four forms of child abuse, sexual abuse occupies the number of cases in each year. Both in the region and in the capital city of the country. Most cases occur in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi (Jabodetabek). Sexual abuse not only happen in big cities but also in small towns even to the villages. In response, the Indonesian government through the leader of the country, President has issued a decree No. 1 of 2016 About the Child protection, it is the second amendment of Law No. 23 of 2002, the first amendement is Law No. 35 of 2014. The essence of the changes is the weighting punishment either principal and additional penalties. According to Islamic law, sexual abuse of children can be classified to ta'zir criminal offense, because there are no passages that describe the forms of punishment.
Key Words: Sexual abuse, typology, the government's response, Islamic law
Abstrak
Indonesia darurat kekerasan terhadap anak, datanya setiap tahun justru mengalami peningkatan sebagaimana yang di rilis oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dari 2011 sampai 2014 sebagaimana berikut, yaitu tahun 2011 terjadi 2178 kasus kekerasan, 2012 ada 3512 kasus, 2013 ada 4311 kasus, 2014 ada 5066 kasus. Kekerasan terhadap anak dapat terjadi dalam empat (4) bentuk, yaitu kekerasan secara fisik, seksual, psikologis, dan penelantaran. Dari empat bentuk kekerasan terhadap anak, maka kekerasan seksual menempati jumlah kasus terbanyak di setiap tahunnya. Baik yang terjadi di daerah maupun di daerah Ibu Kota negara. Kasus terbanyak terjadi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Kekerasan seksual bukan hanya terjadi di kota-kota besar tetapi juga terjadi di kota-kota kecil bahkan ke kampung-kampung sekalipun. Menyikapi hal itu Pemerintah Indonesia melalui kepala negaranya yaitu Presiden telah mengeluarkan Perpu Nomor 1 Tahun 2016 Tentang perlindungan Anak, hal itu perubahan kedua dari UU Nomor
23 Tahun 2002, perubahan pertamanya adalah UU Nomor 35 Tahun 2014. Inti dari perubahan itu adalah pemberatan hukuman baik hukuman pokok maupun hukuman tambahannya. Menurut hukum Islam kekerasan seksual terhadap anak dapat digolongkan kepada tindak pidana ta’zir, karena tidak ada nash yang menjelaskan bentuk hukumannya.
Kata Kunci : Kekerasan seksual, tipologi, respon pemerintah, hukum Islam
PENDAHULUAN
adalah para keluarga. Anak adalah perhiasan yang akan menjadi kesenangan dan kebanggan
Anak adalah anugerah terindah dari dari sebuah rumah tangga atau keluarga Allah SWT kepada manusia dalam hal ini tersebut. Kepada anak digantungkan cita-cita Anak adalah anugerah terindah dari dari sebuah rumah tangga atau keluarga Allah SWT kepada manusia dalam hal ini tersebut. Kepada anak digantungkan cita-cita
tak pernah hentinya mereka lakukan. Demi Data yang ditampilkan di atas tentu anak segala potensi mereka kerahkan bahkan membuat para orang tua, keluarga dekat nyawa jadi taruhannya.
hendaknya akan Berbicara mengenai anak adalah “keselamatan” anak-anak mereka. Akan tetapi sesuatu yang sangat penting karena anak di sebahagian tempat bahkan bisa dikatakan merupakan potensi nasib keluarga bahkan “menjamur”, justru mereka sendiri sebagai manusia di masa depan. Di tangan anak-anak pelaku utamanya. Sebagaimana yang diungkap merekalah para orang tua berharap masa oleh Maria Advianti (KPAI) mengenai lokus depan dan menghabiskan masa tuanya secara atau tempat terjadinya kekerasan bahwa ada 3 lebih baik. Di tangan anak-anak juga lah peran tempat, yaitu di lingkungan keluarga, di yang menentukan sejarah bangsa sekaligus lingkungan sekolah dan di lingkungan
merasa
khawatir
cermin sikap hidup bangsa pada masa 2 masyarakat . mendatang. Anak yang kecil dari segi usia hari
Kekerasan terhadap anak dapat ini, mereka tumbuh dan berkembang dalam diartikan dengan tindak kekerasan secara fisik, siklus yang sudah ditentukan, mereka akan jadi seksual,
emosional, atau pemuda yang mengukir berprestasi merubah pengabaian terhadap anak. Di Amerika Serikat, jati
penganiyaan
yang Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit membanggakan negeri.
diri yang
berperadaban
(CDC) mendefinisikan penganiayaan anak Mengingat peran dan potensi anak adalah setiap tindakan atau serangkaian itulah, maka perhatian dari keluarga (orang tindakan wali atau kelalaian oleh orang tua atau tua) terhadap diri anak tentu mestinya terus pengasuh lainnya yang dihasilkan dapat ditingkatkan, baik dari kesehatan yang terkait membahayakan, atau berpotensi bahaya, atau dengan gizi dan makanan, pendidikan, bahkan memberikan ancaman yang berbahaya kepada savety (keamanan) dari tindak kejahatan anak. Dengan demikian kekerasan terhadap manusia yang tidak bermoral dilingkungannya. anak dapat terjadi dalam empat (4) bentuk, Edukasi dan sosialisasi akan tumbuh baiknya yaitu kekerasan secara fisik, seksual, psikologis,
perkembangan anak jangan pernah kata henti. 3 dan penelantaran . Begitu juga perhatian yang besar dari negara,
Data Komisi Perlindungan Anak dalam hal ini pihak terkait tentang anak harus Indonesia (KPAI) mencatat bahwa selama terus menerus membuat kebijakan yang periode Januari-25 April 2016 ada 298 kasus. berpihak pada generasi tunas bangsa ini.
Hal tersebut mengalami peningkatan sebanyak Memperhatikan nasib anak terutama
15 persen dibandingkan dengan tahun 2015," yang terkait dengan savety (keamanan) nya dari tutur Ketua KPAI, Asrorun Niam kepada pelaku kejahatan seksual, realitas hari ini wartawan, Jumat (6/5/2016). Data yang menunjukkan bahwa angka kekerasan
ditampilkan oleh KPAI di atas semangkin terhadap anak tahun demi tahun terus
menunjukkan angka peningkatan. Hal ini 1 H TTP :// WWW . KPAI . GO . ID / BERITA / KPAI -
PELAKU - KEKERASAN - TERHADAP - ANAK - TIAP - TAHUN -
dapat dilihat dari hasil pemantauan Komisi MENINGKAT /, D IAKSES : S ENIN , 17 O KTOBER 2016 Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dari 2 Ibid
3 2011 sampai 2014 sebagaimana berikut, yaitu https://id.wikipedia.org/wiki/Kekerasan_ter
hadap_anak. Diakses: Kamis, 13 Oktober 2016 hadap_anak. Diakses: Kamis, 13 Oktober 2016
24 kasus anak sebagai pelaku kekerasan fisik. Untuk perbandingan kasus, dapat Pada sembilan kelompok kluster, kata dia, dilihat di wilayah Timur Indonesia yang anak pelaku dan korban kekerasan dan terjadi di Sulawesi Selatan (Sulsel). pemerkosaan, pencabulan, dan sodomi
Berdasarkan data Badan Pemberdayaan mencapai sebesar 36 kasus.Sementara itu, Perempuan dan Perlindungan Anak (BPPPA) untuk wilayah tertinggi tingkat anak
Sulsel, sepanjang tahun 2015 di Sulsel berhadapan dengan hukum berada di Jakarta, setidaknya terdapat 315 kasus kekerasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi seksual pada anak. Masing-masing terlaporkan (Jabodetabek) 4 .
pada P2TP2A Provinsi sebanyak 13 kasus, Untuk Sumatera Barat selama periode P2TP2A kabupaten/kota sebanyak 188 kasus, Januari hingga September 2015, menurut UPPA Polda Sulsel 62 kasus, dan LBH Apik catatan Badan Pemberdayaan Perempuan dan
52 kasus. Ratusan kasus tersebut, semuanya Keluarga Berencana (BPPr & KB) Sumatera 6 merupakan kasus baru .
Barat (Sumbar), terdapat 827 kasus kekerasan Baik wilayah Barat dan Timur terhadap perempuan dan anak di 19 Indonesia kasus kekerasan seksual terhadap Kabupaten/Kota di Provinsi tersebut. "Dari anak menempati Top Number (angka teratas) total kasus tersebut, 426 di antaranya ialah dari pada bentuk kasus-kasus kekerasan kasus kekerasan terhadap anak dan 401 kasus lainnya. Hatta pada tahun 2016 ini, masyarakat kekerasan terhadap perempuan yang meliputi Indonesia selalu saja digegerkan dengan lima macam kekerasan," kata Kepala BPPr & berbagai pemberitaan terkait kekerasan seksual KB Ratna Wilis di Padang, Kamis (07/01) 5 . terhadap anak ini. Kasus terbaru dalam hal ini
Dijabarkan Ratna, sebanyak 313 kasus pada adalah kasus Yuyun, siswi SMP asal Bengkulu perempuan dan 156 pada anak terkait yang dibunuh oleh 14 orang lelaki setelah
kekerasan fisik, tujuh kasus pada perempuan 7 sebelumnya memperkosa sikorban . dan 11 pada anak terkait kekerasan psikis, 35
Adanya kasus-kasus seksual yang kasus pada perempuan, dan 246 pada anak fenomenal di atas ditambah karena memang terkait kekerasan seksual, 45 kasus pada mendapat respon cukup luas di publik dan perempuan dan 13 pada anak terkait karena didukung pemberitaannya secara massive penelantaran serta satu kasus pada perempuan oleh media massa, tentu menjadi alarm nyata terkait tindak pidana perdagangan orang.
bahwa kasus kekerasan seksual pada Berdasarkan data di atas, dapat perempuan dan anak betul-betul menjadi dipahami bahwa angka kekerasan seksual ancaman di tengah-tengah masyarakat. Maka terhadap anak baik nasional begitu juga tingkat oleh karena itu tulisan ini memuat bagaimana lokal di Sumatera Barat menempati kasus yang sikap pemerintah Jokowidodo Presiden
4 http://www.tribunnews.com/nasional/2016/ 6 http://news.rakyatku.com/read/6525/2016/ 05/06/kpai-angka-kekerasan-terhadap-anak-meningkat,
05/26/berikut-data-kekerasan-seksual-pada-anak-2015- Diakses Rabu, 5 Oktober 2016
2016, Diakses: Senin, 17 Oktober 2016 5 http://sentananews.com/news/daerah_Ibu_
7 Okezone News Rabu, 4 Mei 2016, Kasus kota/ada-827-kasus-kekerasan-pada-perempuan-dan-
Yuyun Bukti Kekerasan Seksual Sudah jadi Bahaya Laten , anak-di-12900, Diakses: Rabu, 18 Oktober 2016
Diakses: Selasa, 18 Oktober 2016
Republik Indonesia
merespon seksual bisa juga dipahami dengan pemaksaan pengentasan darurat kekerasan seksual kontak seksual secara tidak wajar atau semua tersebut, karena memang penanggung jawab hal yang dimaksudkan untuk menstimulasi pertama kali terhadap kerusakan moral anak 10 secara seksual .
dalam
bangsa ini tentunya adalah pemerintah atau Bentuk pelecehan seksual anak presiden. Kemudian tulisan ini mencoba termasuk meminta atau menekan seorang anak melihat bagaimana panduan hukum Islam untuk melakukan aktivitas seksual (terlepas terhadap kekerasan seksual tersebut sehingga dari hasilnya), paparan senonoh dari alat mendapat pemahaman yang utuh baik dari kelamin kepada anak, menampilkan pornografi perspektif hukum positif Indonesia maupun kepada anak, kontak seksual yang sebenarnya dari perspektif hukum Islam.
terhadap anak, kontak fisik dengan alat kelamin anak, melihat alat kelamin anak tanpa
PENGERTIAN KEKERASAN SEKSUAL kontak fisik, atau menggunakan anak untuk
TERHADAP ANAK
memproduksi pornografi anak 11 . Dari pengertian ini secara umum dapat
Maksud anak dalam tulisan ini adalah diambil pemahaman bahwa kekerasan sebagaimana yang dijelaskan oleh Undang- terhadap anak bisa berbentuk kontak tidak
Undang Perlindungan Anak Nomor 23 tahun langsung terhadap kelamin anak, dan bisa juga 2002 pada pasal 1 ayat (1) bahwa Anak adalah berbentuk kontak fisik secara langsung dengan
seseorang yang belum berusia 18 (delapan kelamin anak. Boleh dikatakan dari sesuatu hal belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
8 yang kecil sampai yang terbesar, dan dari yang kandungan . Sementara maksud kekerasan ringan sampai yang terberat. seksual terhadap anak adalah suatu bentuk
penyiksaan atau pelanggaran terhadap anak
TIPOLOGI KEKERASAN SEKSUAL
yang dilakukan oleh remaja dan dewasa atau
TERHADAP ANAK
yang lebih tua untuk mendapatkan stimulasi Maraknya kekerasan seksual pada anak seksual. Menurut Komisi Perlindungan Anak sesungguhnya bila ditelaah secara mendalam,
Indoneisa (KPAI) kekerasan seksual dapat diartikan sebagai “bentuk kontak seksual atau maka pelaku kekerasan seksual berdasarkan
usia dan subyeknya bisa dibagi dalam empat bentuk lain yang tidak diinginkan secara
kategori, yaitu 12 :
seksual.” Oleh sebab itu, kekerasan seksual
cenderung disertai tekanan psikologis atau
Pelaku adalah anak dan berjenis kelamin
fisik . berbeda dengan korban Sebagian ahli membedakan perkosaan
Kekerasan seksual semacam ini dengan kekerasan seksual karena dianggap seringkali terjadi akibat anak mendapatkan spesifik dimana perkosaan didefinisikan stimulasi untuk menjadi pelaku kekerasan sebagai penetrasi seksual tanpa izin atau seksual, biasanya setelah terpapar oleh konten dengan paksaan, bisa disertai dengan
pornografi atau memperoleh informasi yang kekerasan fisik. Dengan demikian, kekerasan salah dimana kemudian anak pelaku tidak menemukan tempat untuk mengkonfirmasi
8 Selengkapnya lihat UU Nomor 23 Tahun
2002 Tentang Perlindungan Anak dan UU Nomor 35
10 Ibid
Tahun 2014 perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 https://id.wikipedia.org/wiki/Kekerasan_ter 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
hadap_anak. Diakses: Kamis, 13 Oktober 2016 9 http://www.kpai.go.id/artikel/lindungi-
12 http://www.kpai.go.id/artikel/lindungi- anak-indonesia-dari-kekerasan-seksual/,
anak-indonesia-dari-kekerasan-seksual/, Diakses: Minggu, 23 Oktober 2016
Diakses:
Minggu, 23 Oktober 2016 Minggu, 23 Oktober 2016
menirukan suatu adegan tertentu yang belum Pelaku adalah orang dewasa dan berjenis
tentu mereka pahami maksudnya. Walaupun kelamin sama dengan korban ada juga kejadian akibat pergaulan anak remaja
Dalam konteks kejahatan seksual dimana biasanya dilakukan dengan bujuk rayu semacam ini sesungguhnya mengandung unsur
yang lebih cenderung mengarah pada “silent paksaan atau bujuk rayu, karena anak tidak crime” atas nama cinta, sayang, dan sejenisnya.
dalam posisi menyetujui aktivitas seksual dengan orang dewasa. Seorang dewasa yang
Pelaku adalah orang dewasa dan berjenis terlibat aktivitas seksual dengan anak berarti
kelamin berbeda dengan korban
melakukan tindak pidana, tidak bermoral dan Kejahatan seksual jenis ini pelakunya tidak bisa dianggap normal sehingga tidak bisa seringkali adalah orang-orang yang dikenal diterima secara sosial. Dan praktek kejahatan oleh korban, bisa keluarga, tetangga, guru atau seksual semacam ini bisa menyebabkan anak orang terdekat dari korban. Oleh sebab itu, korban menjadi pelaku, multiplyer effect, penting untuk memberikan pengertian kepada terutama bila korban memilih diam sehingga anak bahwa bagian- bagian tertentu dari tidak ditangani dengan benar atas trauma yang anatomi tubuhnya tidak boleh disentuh, dialami. dipegang atau diraba oleh orang lain sebagai
upaya preventif untuk menghindarkan anak dari Dampak Negatif Kekerasan Seksual kekerasan seksual. Pelecehan seksual anak Terhadap Anak
merupakan gambaran untuk suatu kejadian Pelaku pelecehan seksual terhadap yang menggambarkan tindak kriminal dimana anak mayoritas orang-orang yang sangat orang dewasa terlibat dalam aktivitas seksual dikenal oleh si anak, atau memiliki hubungan dengan anak untuk tujuan kepuasan seksual yang sangat erat dengan anak. Hal ini atau eksploitasi seksual. Walaupun beberapa dipaparkan oleh psikolog klinis dan psikolog pelaku masih dapat didiagnosa sebagai forensik yang tergabung dalam Asosiasi pedofilia 13 , akan tetapi kejahatannya pada anak Psikologi Forensik dan Asosiasi Psikologi tetap tidak bisa ditolerir. 14 Klinis, Dra A. Kasandra Putranto .
Pelaku adalah anak dan berjenis kelamin
Kasandra menyampaikan, 90 persen
sama dengan korban
pelaku kekerasan seksual dengan korban anak, Dalam kasus kekerasan seksual identitasnya diketahui oleh anak. Sebanyak 30
semacam ini, anak biasanya telah mengalami persen pelaku merupakan kerabat keluarga. stimulan sebelumnya, apakah hal itu dari film, Lalu 60 persen pelaku adalah kerabat lainnya, gambar, bacaan, cerita, atau bahkan melihat seperti guru, tetangga, atau teman keluarga.
"Hanya 10 persen saja pelaku kekerasan
13 Pedofil atau Pedofilia merupakan kata yang
berasal dari bahasa Yunani yang artinya kelainan
seksual yang benar-benar orang asing bagi
perilaku pada seseorang yaitu perilaku penyimpangan seksual, biasanya seseorang yang menderita pedofil akan menyukai
14 http://tabloidnova.com/Keluarga/Anak/Me http://www.artidari.com/Pedofil, Diakses: Minggu, 23
ngerikan-Dampak-Yang-Akan-Dialami-Anak-Korban- Oktober 2016
Kekerasan-Seksual, Diakses: Minggu, 23 Oktober 2016 Kekerasan-Seksual, Diakses: Minggu, 23 Oktober 2016
"Dampak trauma hebat yang akan korban adalah anak-anak perempuan," tutur
dialami anak korban kekerasan seksual,
yakni depresi, kecemasan, gangguan Kasandra . makan, menurunnya rasa percaya diri atau Terlepas dari kecil dan besarnya
hilangnya self esteem, bahkan yang cukup bentuk kekerasan seksual di atas, kekerasan
ekstrem adalah melukai diri hingga bunuh seksual terhadap anak ini mengakibatkan
diri. Korban anak yang pernah mengalami dampak buruk yang cukup banyak terhadap
kekerasan sesksual juga akan mengalami anak. Pengaruh pelecehan seksual terhadap
dampak traumatis seperti somatisasi anak termasuk di antaranya adalah rasa
(kesulitan
berkomuniaksi atau besosialisasi), masalah neurologis, gangguan
bersalah dan menyalahkan diri, kenangan belajar, masalah perilaku, hingga
buruk, mimpi buruk, insomnia, takut hal yang kecanduan obat-obat terlarang atau berhubungan dengan pelecehan (termasuk
narkoba”.
benda, bau, tempat, kunjungan dokter, dll),
masalah harga diri, disfungsi seksual, sakit Anak dan Hak Pendidikannya Dalam kronis, kecanduan, melukai diri sendiri, Islam
keinginan bunuh diri, keluhan somatik, Kata “anak” dalam Ensiklopedi
depresi, gangguan stres pasca trauma, hukum Islam didefinisikan sebagai orang yang kecemasan, penyakit mental lainnya (termasuk lahir dalam rahim ibu, baik laki-laki maupun gangguan kepribadian), gangguan identitas perempuan atau khunsa yang merupakan hasil disosiatif, kecenderungan untuk mengulangi persetubuhan dua lawan jenis. Menurut tindakan kekerasan setelah dewasa, bulimia sumber ini, pengertian anak semata-mata nervosa, cedera fisik pada anak dan di antara dinisbatkan pada konteks kelahiran dan
masalah-masalah lainnya 16 . posisinya sebagai seorang laki-laki atau Terkait dengan dampak buruk dari perempuan. Al- Qur’an sendiri mendifenisikan kekerasan seksual terhadap anak ini, Kasandra anak dengan istilah yang beragam. Term-term
juga mengatakan : tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
1. al-walad.
“Anak-anak yang pernah mengalami Al Qur’an sering menggunakan kata al- kekerasan seksual akan menjalani hidup
walad untuk menyebut anak. Kata al-walad dengan dampak fisik dan trauma yang
dengan segala bentuk derivasinya terulang berefek sangat mengerikan, lama, dan sulit
dalam Al Qur’an sebanyak 65 kali. Dalam dihilangkan. Dampak fisik yang terjadi di
bahasa Arab kata walad jamaknya awlad, antaranya mengalami cedera pada berarti anak yang dilahirkan oleh orang tubuhnya,
mengalami
perdarahan,
terjangkit infeksi dan penyakit seksual. tuanya, baik berjenis kelamin laki-laki "Anak-anak korban kekerasan seksual
maupun perempuan, besar atau kecil, baik juga akan mengalami trauma neurologis
untuk mufrad (tunggal), tatsniyah (dua) yang sulit hilang dan secara internal
maupun jama’ (banyak). Karenanya, jika anak mengalami cedera yang bahkan dapat
belum lahir, berarti ia belum dapat disebut menyebabkan kematian".
sebagai al-walad atau al-mawlud, melainkan al-
15 Ibid
16 http://www.kpai.go.id/artikel/lindungi- 18 http://fadhlibull.blogspot.co.id/2013/05/an anak-indonesia-dari-kekerasan-seksual/,
ak-dalam-kacamata-al-quran.html, Diakses: Kamis, 13 Minggu, 23 Oktober 2016
Diakses:
Oktober 2016
17 Loc., Cit 17 Loc., Cit
Allah, sementara mereka sendiri lebih khafiy yakni sesuatu yang tertutup dan
memilih anak-anak laki-laki (Q.S: al-Thur: 39 tersembunyi (dalam rahim sang ibu).
dan al-Nahl: 57). Padahal sesunguhnya Allah Dalam al- Qur’an, kata walad dipakai
SWT tidak memiliki anak, karena Dia Esa, untuk menggambarkan adanya hubungan
tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. keturunan, sehingga kata walid, berarti ayah
(Q.S: al-Ikhlas: 1-4).
kandung, demikian pula kata walidah (ibu 4. Dzurriyyah
kandung). Ini berbeda dengan kata ibn, yang Al Qur’an juga menggunakan kata tidak mesti menunjukkan hubungan
dzurriyyah untuk menyebut anak cucu atau keturunan. Jadi, ibn bisa berarti anak kandung
keturunan. Kata tersebut terulang dalam Al- dan anak angkat. Demikian pula kata ab
Qur’an sampai 32 (tiga puluh dua) kali. (bapak), bisa berarti ayah kandung dan ayah
Sebagian besar ayatnya berkaitan dengan angkat.
masalah harapan atau doa orangtua untuk
2. ibn
memperoleh anak keturunan yang baik. Al Qur’an juga menggunakan kata ibn
Sebagian lagi berkaitan dengan peringatan untuk menyebut anak. Kata ibn ini dengan
Allah agar jangan sampai meninggalkan anak- segala bentuk derivasinya terulang sampai
anak yang bermasalah, sebagian lagi 161 kali. Lafaz ibn menunjuk pada pengertian
berkaitan dengan masalah balasan yang akan anak laki-laki yang tidak ada hubungan nasab,
diterima oleh orang tua yang memiliki anak- yakni anak angkat, contohnya adalah
anak yang tetap kokoh dalam keimanannya.
pernyataan tradisi orang-orang Jahiliyah yang 5. Hafadah
menisbatkan anak angkatnya seolah-olah Dalam Al Qur’an, term hafadah bentuk seperti anaknya sendiri, sehingga anak angkat
jamak dari hafid, dipakai untuk menunjukkan itu berhak untuk mewarisi hartanya, tidak
pengertian cucu (al-asbath) baik untuk cucu boleh dinikahi dan sebagainya. yang masih hubungan kerabat atau orang
3 . bint.
lain. Kata tersebut merupakan derivasi dari Dalam Al Qur’an ketika disebut bint,
kata hafada yang berarti berkhidmah jamaknya banat, berarti merujuk pada
(melayani) dengan cepat dan tulus. Ini pengertian anak perempuan. Kata tersebut
memberikan isyarat bahwa anak cucu sudah dengan berbagai macam bentuknya, terulang
semestinya dapat berkhidmat kepada dalam Al Qur’an sebanyak 19 (sembilan
orangtuanya secara tulus, mengingat orang belas) kali. Sehubungan dengan anak
tualah yang menjadi sebab bagi anak dan perempuan, Al Qur’an memberikan
cucu terlahir ke dunia. Dalam konteks ini Al informasi tentang bagaimana orang-orang
Qur’an menyatakan:
jahiliyah memandang dan memperlakukan anak perempuan. Misalnya, mereka
menganggap anak perempuan sebagai aib
keluarga sehingga mereka pun tega
mengubur anak perempuan mereka dalam
keadaan hidup-hidup. “Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis
kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri- Al- Qur’an
mengecam
tindakan
isteri kamu itu, anak anak dan cucu-cucu, dan tersebut sebagai kejahatan, dosa besar dan
memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka kebodohan (Q.S: al-Nahl: 58-59). Lebih
mengapakah mereka beriman kepada yang bathil parah lagi, orang-orang Jahiliyah juga mengapakah mereka beriman kepada yang bathil parah lagi, orang-orang Jahiliyah juga
72) Sedangkan kata al-ghulam dalam berbagai bentuknya diulang 13 kali dalam al-
6. al-Shabiy
Qur’an, yaitu Ali Imran : 40, Yusuf :19, al- Kata tersebut terulang dua kali dalam
Hijr : 53, al-Kahfi :80, Maryam: 7, 8 dan 20, al- Qur’an, yaitu: Pertama, pada surat Maryam
al-Shaffat: 101 dan al-Dzariyat: 28. Kata ayat 12. Kata al-Shabiyyu dalam ayat tersebut
ghulam berarti seorang anak muda, yang berarti kanak-kanak. Ayat itu memberikan
diperkirakan umurnya 14-21 tahun. Pada fase informasi bahwa Allah memberikan
tersebut perhatian orang tua harus lebih menyuruh mempelajari kitab Taurat kepada
cermat. Sebab pada itulah mereka biasanya Yahya dan memberinya hikmah (pemahaman
mengalami puber, krisis identitas, dan atas kitab Taurat dan pendalaman agama),
bahkan perubahan yang luar biasa. pada waktu Yahya masih kanak-kanak dan
Beragam defenisi anak yang diuraikan belum baligh. Demikian kurang lebih
di atas, memberikan isyarat bahwa betapa al- penjelasan al-Thabari, sebagaimana dikutip
Qur’an sangat memperhatikan kondisi sosial oleh Ali Al Shabuni dalam kitab Shafwatu al-
anak, baik yang menyangkut kedudukan Tafasir. Kedua, pada ayat 29 surat Maryam.
anak, proses pendidikan dan pemeliharaan Kata Shabiyyan pada ayat tersebut menunjuk
anak, hak-hak anak, hukum-hukum yang pada pengertian anak yang masih dalam
terkait dengan anak, maupun cara ayunan. Ketika itu Nabi Isa disuruh ibunya
berinteraksi yang baik.
berbicara dan menjelaskan tentang hal Allah SWT memerintahkan kepada keadaannya (yakni hamil dan punya anak
orang-orang yang beriman agar memelihara tanpa suami) kepada orang Yahudi, ia masih
keluarganya dari api neraka dengan mendidik dalam keadaan menetek ibunya, ketika
dan memeliharanya agar menjadi orang yang mendengar perintah ibunya, ia lalu
melaksanakan perintah-Nya. Anak termasuk melepaskan puting susu ibunya dan berbicara
satu anggota keluarga, jadi bahwa sesungguhnya saya (Isa) adalah hamba
salah
terpeliharanya dari api neraka merupakan hak Allah yang diciptakan tanpa ayah.
anak yang wajib dilaksanakan oleh orang
7. al-Thifl
tua 19 . Sebagaimana firman Allah SWT dalam Kata thifl bentuk jamaknya athfal dalam
surat at-Tahrim ayat 6 yang berbunyi: Al Qur’an terulang sebanyak empat kali, yaitu
Q.S al-Nur: 31 dan 59, al-Hajj:5, al-Mukmin:
67. Kata thifl mengandung arti anak yang di dalam ayat-ayat tersebut tersirat fase
perkembangan anak itulah orang tua perlu
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu mencermati dengan baik, bagaimana dan keluargamu dari api neraka yang bahan
perkembangan anak-anak mereka. Sehingga bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya jika ada gejala-gejala yang kurang baik (misalnya gejala autis), maka dapat diberikan 19 Para ulama berbeda pendapat tentang siapa
yang berhak terhadap hadhanah, apakah yang berhak itu
terapi sebelum terlambat. Semakin baik hadhin atau mahdhun (anak). Sebagian pengikut mazhab orangtua
memperhatikan masa Hanafi berpendapat bahwa hadhanah itu adalah hak perkembangan anaknya, maka Insya Allah anak, sedangkan menurut Syafi’i, Ahmad dan sebagian
pengikut mazhab Maliki berpendapat bahwa yang
akan semakin baik pula hasil out putnya.
berhak terhadap hadhanah adalah hadhin. Lihat Abd. Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, (Jakarta: Kencana,
2006), Cet, Ke-2, 183 2006), Cet, Ke-2, 183
tersebut memiliki karakteristiknya tersendiri” 23 . Nasih ‘Ulwan dalam karyanya Pendidikan merupakan usaha sadar
Tarbiyatul Aulad fil Islam , mengklarifikasi yang dilakukan seseorang atau sekelompok kehidupan manusia sejak awal kelahirannya orang
untuk mendewasakan
anak,
sampai masa baligh sebagai berikut: fase mentransformasikan
pengetahuan,
pertama , 0-7 tahun yang disebut dengan masa keterampilan, dan nilai-nilai sikap agar tufulah ; fase kedua,7-10 tahun yang disebut kehidupannya berubah lebih baik dari masa tamyiz; fase ketiga, 10-14 tahun yang
sebelumnya. Kata kunci utama dalam disebut masa murahaqah; dan fase keempat, 14-
pendidikan adalah perubahan (changes) dari
16 tahun yang disebut dengan masa bulugh; tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi fase kelima, 16-40 tahun; dan fase keenam, tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari dimulai masa 40 tahun, atau biasa disebut berkinerja kurang baik menjadi lebih baik, dan
20 masa tua .
sebagainya . Di dunia Barat perhatian terhadap diri Pendidikan dimulai sejak manusia dan hakikat anak sebenarnya sudah dimulai lahir, bahkan sebagian pakar saat ini pada akhir abad ke-19, dimana anak dijadikan menyatakan bahwa rangsangan-rangsangan sebagai “objek” yang dipelajari secara ilmiah.
kependidikan sudah dapat dilakukan sejak dari Pelopornya adalah Wilhelm Preyer dalam dalam rahim, lalu berkelanjutan sepanjang bukunya Dieseele des kindes (jiwa anak) pada hayat di kandung badan. Pendidikan pada tahun 1882. Disusul oleh dari berbagai ahli umumnya
menghasilkan
pengetahuan,
yang meneliti anak dan menulis psikologi anak, pemahaman, keterampilan, nilai-nilai sikap
antara lain William Sterm menulis buku yang lumrah dikategorikan menjadi kognitif,
21 Psychologie der fruhen kindheit (Psikologi afektif, dan psikomotorik .
Anak Pada Usia Sangat Muda), Karl Buhler Pendidikan menjadi tanggung jawab menulis buku Die Geistige Entwickklung des semua pihak mulai dari keluarga sebagai kindes (Perkembangan Jiwa Anak) pada tahun sekolah pertama (madrasah al-Ula), masyarakat, 1989 dan bukunya kindheit fund Jugend (Masa lembaga-lembaga pendidikan serta negara Kanak-kanak dan Masa Muda) yang ditulis (pemerintah). Mendidik berarti membangun bersama isterinya bernama Charlotte Buhler, karakter untuk mempersiapkan sumber daya
buku ini sangat masyhur 25 . manusia yang unggul lahir bathin yang
Di Amerika Serikat tokoh-tokoh memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
22 terkenal yang mempelajari masalah anak antara nilai luhur kehidupan .
lain ialah; Tracy, G. Stanly Hall dari Clark Pendidikan memerlukan tahapan University, menulis Adolescence. Di Inggris sesuai dengan tahapan atau fase kehidupan antara lain Sully dan Balwim. Di Perancis fisik dan psikis manusia. Menurut Jamal ‘Abdurrahman , ”pendidikan anak setidaknya dikenal nama Compayre, Perez dan Claparade
dan lain-lain. Berabad-abad sebelumnya tokoh memiliki empat fase. Fase pertama, ketika anak pendidik yang berjasa dalam pemikiran tentang
20 Lajnah Pentashihan Mushaf Al- Qur’an, Tafsir Al- Qur’an Tematik, (Jakarta: Kamil Pustaka, 2014),
23 Ibid., 120,
Edisi Revisi, Cet, Ke- 1, Jilid 8, 3
24 Ibid
21 Ibid 25 Wagiati Sutedjo, Hukum Pidana Anak, 22 Ibid (Bandung: PT Refika Aditama, 2006), Cet, Ke-1, 5 21 Ibid 25 Wagiati Sutedjo, Hukum Pidana Anak, 22 Ibid (Bandung: PT Refika Aditama, 2006), Cet, Ke-1, 5
dan sifat orang dewasa. Jean Jacquis Rousseu Dengan bergerak cepat, maka Rabu 26 (1712-1778) menulis buku Emile et Sophy Mei 2015 Presiden Jokowi menerbitkan (menuntut agar anak dalam perkembangannya peraturan pemerintah pengganti undang- dibiarkan tumbuh dalam kebebasan). Dr. undang (Perppu) Nomor 1 tahun 2016 tentang Maria Montessori (1870-1952) dari ita lia perubahan kedua atas Undang-Undang meneliti masalah kejiwaan anak dan Nomor 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan mengembangkan satu metode mengajar yang Anak. Perubahan pertamanya adalah Undang- berprinsip pada auto-education 26 .
Undang Nomor 35 tahun 2014. Perpu ini Berdasarkan keterangan di atas jelaslah dikenal dengan nama perpu kebiri, karena bahwa sejak dahulu para tokoh pendidikan dan memang hukuman tambahannya antara lain para ahli sudah memperhatikan perkembangan adalah dikebiri yang akan diberikan kepada
kejiwaan anak, karena anak adalah anak yang 29 pelaku tertentu . tidak sama dengan orang dewasa. Anak
Presiden Joko Widodo telah memiliki sistem penilaian kanak-kanak yang menandatangani
peraturan pemerintah menampilkan martabat anak sendiri dan pengganti undang-undang Nomor 1 Tahun kriteria norma tersendiri, sebab sejak lahir 2016 tentang perubahan kedua Undang- anak sudah menampakkan ciri-ciri dan tingkah Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang laku karakteristik yang mandiri, memiliki Perlindungan Anak. Perppu ini memperberat kepribadian yang khas dan unik.
sanksi bagi pelaku kejahatan seksual, yakni hukuman mati, penjara seumur hidup,
Respon Pemerintah Terhadap Hukuman maksimal 20 tahun penjara dan minimal 10
Bagi Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap
tahun penjara. Perppu juga mengatur tiga
Anak
Maraknya tindak kejahatan pencabulan sanksi tambahan, yakni kebiri kimiawi, dan pemerkosaan bagi pelaku pedofilia pengumuman identitas ke publik, serta 30 membuat pemerintah memutar otak untuk pemasangan alat deteksi elektronik . mencari jalan keluar terhadap permasalahan
Menurut Presiden, kejahatan seksual ini. Berdasarkan hasil rapat koordinasi yang terhadap anak merupakan ancaman dan
digelar di kantor Kemenko PMK jalan membahayakan jiwa anak, sekaligus telah Merdeka Barat Jakarta Pusat pada tanggal 10 mengganggu rasa kenyamanan ketentraman Mei 2016, para menteri merekomendasikan keamanan dan ketertiban masyarakat. “Maka untuk pemberatan hukuman bagi pelaku yaitu kita lakukan penanganan dengan cara-cara dengan hukuman kebiri
kimia dan yang luar biasa pula,” tegas Presiden. Karena pengungkapan identitas 27 .
itulah, lanjutnya, ruang lingkup Perpu ini Mengenai hal tersebut, presiden Joko mengatur pemberatan pidana, pidana Widodo meminta kementerian dan lembaga
untuk bergerak cepat dalam menangani 28 Ibid
29 http://setkab.go.id/inilah-materi-pokok-
kejahatan kekerasan seksual yang semangkin perppu-nomor-1-tahun-2016-yang-sering-disebut-
perppu-kebiri/. Diakses: Sabtu, 22 Oktober 2016 26 Ibid
30 http://nasional.kompas.com/read/2016/05/ 27 https://www.islampos.com/275448-
25/20464201/ini.isi.lengkap.perppu.kebiri, Diakses: 275448/, Diakses: Selasa,18 Oktober 2016
Sabtu, 22 Okt 2016 Sabtu, 22 Okt 2016
orang lain.
dengan syarat-syarat tertentu. (3) Dalam hal tindak pidana sebagaimana Pemberatan pidana itu, lanjut Jokowi,
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh berupa penambahan sepertiga ancaman
orang tua, wali, orang-orang yang pidana, pidana mati, seumur hidup, atau
mempunyai hubungan keluarga, pengasuh pidana penjara paling singkat 10 tahun dan
anak, pendidik, tenaga kependidikan, paling lama 20 tahun. Adapun pidana
aparat yang menangani perlindungan tambahan, masih kata Presiden, “yaitu
anak, atau dilakukan oleh lebih dari satu pengumuman identitas pelaku, tindakan
orang secara bersama-sama, pidananya berupa kebiri kimia dan pemasangan alat
ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman deteksi elektronik”. Menurut Presiden,
pidana sebagaimana dimaksud pada ayat penambahan pasal tersebut akan memberi
ruang kepada hakim untuk memberi hukuman (4) Selain terhadap pelaku sebagaimana seberat-beratnya dan menimbulkan efek jera
dimaksud pada ayat (3), penambahan 1/3 kepada pelaku 31 .
(sepertiga) dari ancaman pidana juga Perppu ini mengubah dua pasal dari
dikenakan kepada pelaku yang pernah UU sebelumnya yakni pasal 81 dan 82, serta
dipidana karena melakukan tindak pidana menambah satu pasal 81A. Berikut ini isi dari
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76D. Perppu Nomor 1 Tahun 2016:
(5) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76D menimbulkan
1. Ketentuan Pasal 81 diubah sehingga korban lebih dari 1 (satu) orang,
berbunyi sebagai berikut: mengakibatkan luka berat, gangguan jiwa, penyakit menular, terganggu atau
Pasal 81 hilangnya fungsi reproduksi, dan/atau (1) Setiap orang yang melanggar ketentuan korban meninggal dunia, pelaku dipidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal mati, seumur hidup, atau pidana penjara 76D dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 10 (sepuluh) tahun dan paling singkat 5 (lima) tahun dan
paling lama 20 (dua puluh) tahun. paling lama 15 (lima belas) tahun dan (6) Selain dikenai pidana sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (3), ayat (4), Rp5.000.000.000,00
dan ayat (5), pelaku dapat dikenai pidana rupiah).
(lima
miliar
tambahan berupa pengumuman identitas (catatan: Pasal 76D dalam UU 23/2004
pelaku.
berbunyi "Setiap Orang dilarang melakukan (7) Terhadap pelaku sebagaimana dimaksud
Kekerasan atau ancaman Kekerasan memaksa pada ayat (4) dan ayat (5) dapat dikenai Anak melakukan persetubuhan dengannya atau
tindakan berupa kebiri kimia dan dengan orang lain.")
pemasangan cip.
(2) Ketentuan pidana sebagaimana dimaksud (8) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat
pada ayat (1) berlaku pula bagi setiap (7) diputuskan bersama-sama dengan orang yang dengan sengaja melakukan
pidana pokok dengan memuat jangka tipu muslihat, serangkaian kebohongan,
waktu pelaksanaan tindakan. atau membujuk Anak melakukan
(9) Pidana tambahan dan tindakan dikecualikan bagi pelaku Anak.
31 Ibid
2. Di antara Pasal 81 dan Pasal 82 disisipkan 1 anak, pendidik, tenaga kependidikan, (satu) pasal yakni Pasal 81A yang berbunyi
aparat yang menangani perlindungan sebagai berikut:
anak, atau dilakukan oleh lebih dari satu Pasal 81A orang secara bersama-sama, pidananya
1) Tindakan sebagaimana dimaksud ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman dalam Pasal 81 ayat (7) dikenakan
pidana sebagaimana dimaksud pada ayat untuk jangka waktu paling lama 2 (dua)
tahun dan dilaksanakan setelah (3) Selain terhadap pelaku sebagaimana terpidana menjalani pidana
dimaksud pada ayat (2), penambahan 1/3
2) Pelaksanaan tindakan sebagaimana (sepertiga) dari ancaman pidana juga dimaksud pada ayat (1) di bawah
dikenakan kepada pelaku yang pernah pengawasan secara berkala oleh
dipidana karena melakukan tindak pidana kementerian yang menyelenggarakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76E. urusan pemerintahan di bidang (4) Dalam hal tindak pidana sebagaimana hukum, sosial, dan kesehatan.
dimaksud dalam Pasal 76E menimbulkan
3) Pelaksanaan kebiri kimia disertai korban lebih dari 1 (satu) orang, dengan
mengakibatkan luka berat, gangguan jiwa,
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata penyakit menular, terganggu atau cara pelaksanaan tindakan dan
hilangnya fungsi reproduksi, dan/atau rehabilitasi diatur dengan Peraturan
korban meninggal dunia, pidananya Pemerintah.
ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman pidana sebagaimana dimaksud pada ayat
3. Ketentuan Pasal 82 diubah sehingga
berbunyi sebagai berikut: (5) Selain dikenai pidana sebagaimana Pasal 82 dimaksud pada ayat (1) sampai dengan (1) Setiap orang yang melanggar ketentuan
ayat (4), pelaku dapat dikenai pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal
tambahan berupa pengumuman identitas 76E dipidana dengan pidana penjara
pelaku.
paling singkat 5 (lima) tahun dan (6) Terhadap pelaku sebagaimana dimaksud paling lama 15 (lima belas) tahun dan
pada ayat (2) sampai dengan ayat (4) dapat denda
dikenai tindakan berupa rehabilitasi dan Rp5.000.000.000,00
pemasangan cip.
rupiah) (7) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (Catatan: Bunyi pasal 76E dalam UU 23/2004
(6) diputuskan bersama-sama engan
berbunyi" Setiap Orang dilarang
pidana pokok dengan memuat jangka
melakukan Kekerasan atau ancaman
waktu pelaksanaan tindakan.
Kekerasan, memaksa, melakukan tipu
(8) Pidana tambahan dikecualikan bagi pelaku
muslihat, melakukan serangkaian
Anak.
kebohongan, atau membujuk Anak
4. Di antara Pasal 82 dan Pasal 83 disisipkan 1
untuk melakukan atau membiarkan
(satu) pasal yakni Pasal 82A yang berbunyi dilakukan perbuatan cabul." )
sebagai berikut:
(2) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh
Pasal 82A
orang tua, wali, orang-orang yang (1) Tindakan sebagaimana dimaksud dalam mempunyai hubungan keluarga, pengasuh
Pasal 82 ayat (6) dilaksanakan selama Pasal 82 ayat (6) dilaksanakan selama
pertumbuhan dan pidana pokok.
didasarkan
atas
perkembangan fisik, mental dan sosial anak. (2) Pelaksanaan tindakan sebagaimana
Dalam pasal 24 Undang-Undang dimaksud pada ayat (1) di bawah
Nomor 3 tahun 1997 ditentukan bahwa: pengawasan
oleh 1. Tindakan yang dapat dijatuhkan kepada kementerian yang menyelenggarakan
secara
berkala
anak nakal ialah:
urusan pemerintahan di bidang hukum,
a. Mengembalikan kepada orang tua, sosial, dan kesehatan.
wali, atau orang tua asuh; (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
b. Menyerahkan kepada negara untuk pelaksanaan tindakan diatur dengan
mengikuti pendidikan, pembinaan, dan Peraturan Pemerintah.
latihan kerja; atau
c. Menyerahkan kepada Departemen tindak pidana di atur secara khusus dalam
Mengenai anak-anak yang melakukan
Organisasai Sosial Undang-undang Nomor 3 tahun 1997
Sosial, atau
Kemasyarakatan yang bergerak di tentang Pengadilan Anak, baik pembedaan
bidang pendidikan, pembinaan dan pemberlakuan di dalam hukum acara
latihan kerja.
maupun ancaman pidananya. Pembedaan 2. Tindakan sebagaimana dimaksud pemberlakuan dan ancaman yang diatur
dalam ayat (1) dapat disertai dengan teguran dalam Undang-Undang ini untuk lebih
dan syarat tambahan yang ditetapkan oleh memberikan perlindungan dan pengayoman
hakim.
terhadap anak dalam menyonsong masa Pidana yang dijatukan terhadap depannya yang masih panjang.
anak nakal, menurut pasal 23 Undang- Dalam Undang-Undang ini juga diatur
Undang nomor 3 tahun 1997, meliputi mengenai batas umur anak akal yang dapat
pidana pokok dan tambahan. Pidana pokok diajukan ke sidang anak seperti yang tercantum
meliputi pidana penjara, pidana kurungan, dalam pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor
pidana denda atau pidana pengawasan;
3 tahun 1997, yaitu sekurang-kurangnya 8 sedangkan pidana tambahan dapat berupa tahun tetapi belum mencapai umur 18 tahun
perampasan barang-barang tertentu dan atau dan belum pernah kawin. Apabila anak yang
pembayaran ganti rugi.
bersangkutan telah mencapai umur 21 tahun, Dalam penjelasan Pasal 25 Undang- maka menurut pasal 4 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 3 tahun 1997 ditegaskan Undang Nomor 3 tahun 1997 tetap diajukan
bahwa:
ke Sidang Anak 32 . “Dalam menentukan pidana atau tindakan yang dapat dijatuhkan kepada anak, hakim
Khusus mengenai sanksi terhadap memperhatikan berat ringannya tindak
anak dalam undang-undang ini ditentukan pidana atau kenakalan yang dilakukan oleh berdasarkan perbedaan umur anak, yaitu bagi
anak yang bersangkutan. Di samping itu, anak yang masih berumur 8 sampai 12 tahun
hakim juga wajib memperhatikan keadaaan hanya dikenakan tindakan, sedangkan
anak, keadaan rumah tangga orang tua, wali, terhadap anak yang telah mencapai umur 12
atau orang tua asuh, hubungan antara sampai 18 tahun dijatuhkan pidana.
dan keadaan Pembedaan
lingkungannya. Demikian pula Hakim wajib memperhatikan laporan
Pembimbing
32 Lihat UU Nomor 3 Tahun 1997 Tentang
Kemasyarakatan.”
Pengadilan Anak Bab I, Pasal 1, Ayat (1)
Di bawah ini akan dikemukakan maksimum ancaman pidana denda bagi beberapa pasal dalam Undang-Undang
orang dewasa.
Nomor 3 tahun 1997 yang berkaitan dengan (2) Apabila denda sebagaimana dimaksud ancaman pidana yang dapat dijatuhkan
dalam ayat (1) ternyata tidak dapat kepada anak nakal.
dibayar, maka diganti dengan wajib latihan
1. Pasal 26
kerja.
(1) Pidana penjara yang dapat dijatuhkan 4. Pasal 30
kepada anak nakal sebagai dimaksud (1) Pidana pengawasan yang dapat dijatuhkan dalam pasal 1 angka 2 huruf a, paling lama
kepada anak nakal sebagaimana dimaksud ½ dari maksimum ancaman pidana
dalam pasal 1 angka 2 huruf a, paling penjara bagi orang dewasa.
singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama 2 (2) Apabila
anak nakal
sebagaimana
(dua) tahun.
dimaksud dalam pasal 1 angka 2 huruf a, (2) Apabila terhadap anak nakal sebagaimana melakukan tindak pidana yang diancam
dimaksud dalam pasal 1 angka 2 huruf a, dengan pidana mati atau pidana penjara
pidana pengawasan seumur hidup, maka pidana penjara yang
dijatuhkan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat dijatuhkan kepada anak tersebut
maka anak tersebut ditempatkan di bawah paling lama 10 tahun.
pengawasan Jaksa dan Bimbingan (3) Apabila
Pembimbing Kemasyarakatan. dimaksud dalam pasal 1 angka 2 huruf a,
anak nakal
sebagaimana
Sedangkan jenis-jenis pidana yang
tidak dapat dijatuhkan kepada anak-anak melakukan tindak pidana yang diancam 33 yang belum dewasa, yaitu :
belum mencapai umur 12 tahun
pidana mati atau pidana penjara seumur
a. Pidana mati;
hidup, maka terhadap anak nakal tersebut
b. Pidana tambahan berupa pencabutan hanya
hak-hak tertentu, dan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24
c. Pidana tambahan berupa pengumuman ayat (1) huruf b.
keputusan hakim.
(4) Apabila anak nakal
sebagaimana
Hukum Islam Bagi Pelaku Kekerasan
dimaksud dalam pasal 1 angka 2 huruf a,
Seksual Terhadap Anak
belum mencapai umur 12 tahun
melakukan tindak pidana yang diancam Dalam Islam kekerasan seksual secara pidana mati atau pidana penjara seumur
umum dapat digolongkan kepada jarimah hidup, maka terhadap anak nakal tersebut
(tindak pidana). Sebab jarimah dalam Islam dijatuhkan
larangan-larang sebagaimana dimaksud dalam pasal 24.
salah
satu
tindakan diartikan
dengan
syara’(ketentuan agama) yang dibalasi oleh
2. Pasal 27
Allah SWT dengan hukuman had 34 dan Pidana kurungan yang dapat dijatuhkan
kepada anak nakal sebagaimana dimaksud
33 Wagiati Soetodjo, Hukum Pidana Anak, Op.,
dalam pasal 1 angka 2 huruf a, paling lama ½
Cit, 33
34 dari maksimum ancaman pidana kurungan Had secara bahasa adalah bentuk mufrad dari
jamak nya hudud, yang diartikan dengan larangan. Secara
bagi orang dewasa.
istilah adalah hukuman yang ditetapkan dengan nash al-
3. Pasal 28
Qur’an dan hadis nabawi pada tindak pidana yang berkaitan dengan hak Allah SWT. Hukuman yang
(1) Pidana denda yang dapat dijatuhkan tergolong kepada hukuman hudud adalah zina, qazaf, kepada anak nakal paling besar ½ dari
syurb (minum khamar), pencurian, begal, dan ridda Semua hukuman itu dinamai dengan hudud karena ketentuan hukumannya sudah ditentukan oleh Allah syurb (minum khamar), pencurian, begal, dan ridda Semua hukuman itu dinamai dengan hudud karena ketentuan hukumannya sudah ditentukan oleh Allah
Audah berikut ini: jika masing-masing tidak ada sanksi, maka bukanlah jarimah. Kekerasan seksual terhadap
ريزعت وأ دبح اهنع للهارجز ةيعرش تاروظمح يه ةيمرج anak termasuk ke dalam lingkup jarimah ta’zir.
Jumhur ulama berpendapat bahwa ta’zir “Jarimah ialah larangan-larangan syara’ yang
dihukum oleh Allah SWT dengan hukuman had dan disyari’atkan pada setiap setiap maksiat yang ta’zir”. tidak ada had dan kaffarahnya. Maksiat adalah meninggalkan kewajiban dan melakukan
Adapun yang termasuk ke dalam 36 perbuatan yang diharamkan . Kekerasan larangan syara’ adalah melakukan perbuatan seksual terhadap anak adalah maksiat karena
yang dilarang dan meninggalkan perbuatan melakukan perbuatan yang dilarang dan tidak yang disuruh. Jadi jarimah (tindak pidana) ada had dan kaffarahnya. Jadi hukumannya melakukan perbuatan yang dilarang dan adalah ta’zir.
Kekerasan seksual terhadap anak baik
SWT. Semua bentuk hukuman yang disyari’atkan itu adalah untuk menjaga masyarakat, menjaga larangan-
anaknya laki-laki maupun perempuan,
larangan Allah sehingga manusia bisa hidup dengan
posisinya berada dalam induk tindak pidana
nyaman dan tenang. Lihat Al-Imam Muhammad Abu Zahrah, Al-Jarimah Wa- al ‘Uqubah al-Fiqh al-Islamiy “Al-
hudud yaitu pidana zina. Dalam fiqih Islam
‘Uqubah”, ([t.tp]: Dar al-Fikr al-‘Arabiy, [t.th]), 83
secara umum zina itu adalah hubungan
35 Sedangkan ta’zir adalah hukuman yang
kelamin antara laki-laki dan perempuan diluar
diberikan terhadap pelaku tindak pidana yang ketentuannya tidak dijelaskan oleh syari’a Ta’zir
yang dibolehkan syari’at baik yang masih