Manusia Keragaman dan Kesederajatan Ilmu

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA
(ISBD)

MANUSIA, KERAGAMAN DAN
KESEDERAJATAN

KELOMPOK 3 :
Frida Ardina
Hania Novianty
Indriyanti Widyawati
Janugraheni P. Ningrum
Khamidah Fajri

UNIVERSITAS DARUSSALAM FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI FARMASI

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat karunia serta taufik dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan
makalah “ Manusia, Keragaman dan Kesederajatan ”. Ini semua hanya sebatas

pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki dan kami juga berterimakasih
kepada Al Ustadzah Ninis Ramadhana S. Sos selaku dosen mata kuliah ilmu sosial
budaya yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kami mengenai hubungan manusia dan kebudayaan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam tugas ini terdapat banyak sekali
kekurangan dan jauh dari yang diharapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usul untuk memperbaiki makalah ini dimasa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya sekiranya laporan yang telah kami susun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan, terima kasih.
Ngawi, 23 November 2014

P
enyusun

2

DAFTAR ISI

COVER TUGAS ……………………………………………………………………1
KAT PENGANTAR…………………………………………………………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………3
BAB I: PENDAHULUAN…………………………………………………………...4
A.

LATAR BELAKANG ……...……………………………………..4

B.

PERUMUSAN MASALAH

C.

TUJUAN ………………...……………………………...…..4

BAB II: PEMBAHASAN………………………………………………………...….5
1.

Pengertian keragaman


2.

Unsur-unsur keragaman masyatakat Indonesia

3.

Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara,
Dan Kehidupan Global

4.

Problematika diskriminasi

5.

Pelapisan social yang ada dalam masyarakat

6.


Hubungan antara manusia beradab dan keragaman

7.

Pengaruh Keragaman terhadap Kehidupan Beragam, Bermasyarakat, Bernegara,
dan Kehidupan Global
Pembagian struktur masyarakat Indonesia

8.

BAB III: PENUTUP…………..……………………………………………………15
A.

KESIMPULAN………………..………………………………………………`15

B.

SARAN…………………………………………………………………………15

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………15


3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan kebudayaan yang beragam.
Struktur masyarakat Indonesia ditandai dengan keragaman suku bangsa, ras, agama dan
budaya. Namun keragaman ini menimbulkan konflik dimana-mana. Keadaan seperti ini
menggambarkan bahwa unsur-unsur yang ada di Indonesia belum berfungsi secara satu
kesatuan. Yang menjadi pemasalahan sekarang adalah bagaimana membuat unsur-unsur
yang ada di Indonesia menjadi suatu system yaitu adanya jalinan kesatuan antara satu unsur
dengan unsur yang lain, atau bagaimana membuat Bangsa Indonesia dapat terintegrasi
secara nasional
Keragaman atau kemajemukan merupakan kenyataan sekaligus keniscayaan dalam
kehidupan di masyarakat. Keragaman merupakan salah satu realitas utama yang dialami
masyarakat dan kebudayaan di masa silam, kini dan di waktu-waktu mendatang. Sebagai
fakta, keragaman sering disikapi secara berbeda. Di satu sisi diterima sebagai fakta yang
dapat memperkaya kehidupan bersama, tetapi di sisi lain dianggap sebagai faktor penyulit.
Kemajemukan bisa mendatangkan manfaat yang besar, namun juga bisa menjadi pemicu

konflik yang dapat merugikan masyarakat sendiri jika tidak dikelola dengan baik.
Setiap manusia dilahirkan setara, meskipun dengan keragaman identitas yang
disandang. Kesetaraan merupakan hal yang inheren yang dimiliki manusia sejak lahir.
Setiap individu memiliki hak-hak dasar yang sama yang melekat pada dirinya sejak
dilahirkan atau yang disebut dengan hak asasi manusia.
Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik nyata dengan
adanya pranata-pranata sosial, terutama pranata hukum, yang merupakan mekanisme
kontrol yang secara ketat dan adil mendukung dan mendorong terwujudnya prinsip-prinsip
kesetaraan dalam kehidupan nyata. Kesetaraan derajat individu melihat individu sebagai
manusia yang berderajat sama dengan meniadakan hierarki atau jenjang sosial yang
menempel pada dirinya berdasarkan atas asal rasial, sukubangsa, kebangsawanan, atau pun
kekayaan dan kekuasaan.

4

Di Indonesia, berbagai konflik antarsukubangsa, antarpenganut keyakinan
keagamaan, ataupun antarkelompok telah memakan korban jiwa dan raga serta harta benda,
seperti kasus Sambas, Ambon, Poso dan Kalimantan Tengah. Masyarakat majemuk
Indonesia belum menghasilkan tatanan kehidupan yang egalitarian dan demokratis.
B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa pengertian keragaman?
2. Apa unsur-unsur keragaman masyatakat Indonesia?
3. Apa pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan
Bernegara, Dan Kehidupan Global ?
4.

Apa problematika diskriminasi?

5.

Apa saja pelapisan social yang ada dalam masyarakat?

Beragama, Bermasyarakat,

6. Apa hubungan antara manusia beradab dan keragaman ?
7.

Apa pengaruh Keragaman terhadap Kehidupan Beragam, Bermasyarakat,

Bernegara, dan Kehidupan Global ?

8. Bagaimana pembagian struktur masyarakat Indonesia ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keragaman
2. untuk mengetahui unsur-unsur keragaman masyarakat Indonesia
3. Untuk mengetahui pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan
Bermasyarakat, Bernegara, Dan Kehidupan Global

Beragama,

4. Untuk mengetahui problematika diskriminasi dan dapat mengetahui bagaimana
menyelesaikannya
5. Untuk mengetahui apa saja pelapisan sosial dalam masyarakat
5

6. Untuk mengetahui hubungan antara manusia beradab dan keragaman
7.

Untuk mengetahui pengaruh Keragaman terhadap Kehidupan Beragam,

Bermasyarakat, Bernegara, dan Kehidupan Global

8.

Untuk mengetahui pembagian struktur masyarakat Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Keragaman, Kesederajatan dan Kemartabatan
a. Makna Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam. Dalam kamus besar bahasa indonesia ragam
berarti :
1) Tingkah, laku, ulah,
2) Macam, jenis,
3) Lagu, musik langgam,
4) Warna, corak, ragi.
Sedangkan keragaman sendiri berarti : 1) Perihal berjenis-jenis atau beragam-ragam,
2) Keadaan beragam-ragam.
Ragam juga dapat diartikan bersatu hati, rukun sehingga keragaman berarti kerukunan.
b. Makna Kesederajatan

Kesederajatan berasal dari kata derajat. Dalam kamus besar bahasa indonesia
derajat berarti :
1) Tingkatan, martabat, pangkat,

6

2) Gelar yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa yang telah lulus ujian.
Sederajat berarti sama tingkatannya (pangkatnya, kedudukannya) dan kesederajatan berarti
perihal kesamaan tingkatan.
B. Unsur-Unsur Keragaman Dalam Masyarakat
1. Suku bangsa dan ras
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke sangat
beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia
yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran
tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya.
2. Agama dan keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang
dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib
yang tak dapat ditangkap dengan panca indra. Dalam peraktiknya fungsi agama dalam
masyarakat antara lain adalah :

1) Berfungsi edukatif : ajaran agama secara hukum berfungsi menyuruh dan melarang
2) Berfungsi penyelamat
3) Berfungsi sebagai perdamaian
4) Berfungsi sebagai Social control
5) Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
6) Berfungsi transformatif
7) Berfungsi sublimatif
3. Ideologi dan politik
Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat
terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan
kepercayaan yang fundamental. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada
7

akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai
visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan
Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa
arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang
dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah
publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran
politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang
eksplisit.(definisi ideologi Marxisme). Definisi Ideologi menurut Karl Marx: Ideologi
merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat
yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.
Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda
mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik. Sedangkan Ideologi adalah suatu
istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam
situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang
fundamental.
4. Tatakrama
Tatakrama yang dianggap arti bahasa jawa yang berarti “ adat sopan santun, basa
basi “ pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan
cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.
5. Kesenjangan ekonomi dan sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam
tingkat, pangkat, dan strata sosial.
Kesenjangan ekonomi antara masyarakat level atas dan bawah yang cukup lebar.
Hal ini menjadi salah satu sumber konflik dan mudah sekali tersulut di masyarakat. "Ada
stagnasi perkembangan ekonomi mikro karena kebijakan yang belum berpihak ke
masyarakat bawah. Anggaran negara itu belum sepenuhnya menetes ke masyarakat level
bawah seperti nelayan, petani, masyarakat pesisir, dan pedagang kecil.
C. Pengaruh Keragaman Terhadap
Bernegara, Dan Kehidupan Global
8

Kehidupan

Beragama,

Bermasyarakat,

Pengaruh keragaman diantaranya adalah :
a) Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki
kebudayaan yang berbeda.
b) Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat
non komplemeter.
c) Kurang mengembangkan konsesus diantara para anggota masyarakat tentang nilainilai sosial yang bersifat dasar.
d) Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang
lainnya.
e) Secara relatif intergrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan
didalam bidang ekonomi.
f) Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.
Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan
tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti :
1) Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia
dengan dunia lingkungannya.
2) Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan
memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang
tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
3) Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat
bermacam-macam, antara lain keyakinan bahwa secara kodrati ras/sukunya
kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang
diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu :
1)
2)
3)
4)
5)

Semangat Religius
Semangat Nasionalisme
Semangat Fluralisme
Dialog antar umat beragama
Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan
antar agama, media, masa, dan harmonisasinya.

D. Problematika Diskriminasi

9

Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap
seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok,
golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik, usia, orientasi seksual,
pandangan ideologi, dan politik serta batas negara dan kebangsaan seseorang.
Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa “ Setiap orang berhak
bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu “.
Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM Telah menegaskan bahwa
“Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat”
Komunitas Internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi
diberbagai belahan dunia, dan prinsip non diskriminasi harus mengawali kesepakatan antar
bangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian.
Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya
beberapa faktor penyebab antara lain adalah :
1) Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama
ekonomi.
2) Adanya tekanan dan intimidasi yang biasanya dilakukan oleh kelompok yang
dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah.
3) Ketidak berdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan
membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.
Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintekrasi bangsa dan
hancurnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya enam faktor utama yang sedikit demi
sedikit bisa menjadi penyebab utama peruses itu, yaitu :
1)
2)
3)
4)
5)
6)

10

Kegagalan kepemimpinan
Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
Krisis politik
Krisis sosial
Demoralisasi tentara dan polisi
Interfensi asing

Terciptanya “ Tungal Ika “ dalam masyarakat “ Bhineka “ dapat diwujudkan melalui
“ Integrasi Kebudayaan “ atau “ Integrasi Nasional “.
Macam-macam deskriminasi yang sebagai berikut :
1) Diskriminasi di antara Demokrasi dan Hak Asasi
Manusia memiliki seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia, hal ini disebut
Hak Asasi Manusia. Seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak
memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia disebut sebagai Kewajiban
Dasar Manusia. Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang
langsung ataupun tidak didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras,
etnik, kelompok, bahasa, dan keyakinan politik.
2) Integrasi dan Disintegrasi
Integrasi yaitu proses penyatuan dan perpaduan berbagai macam unsur masyarakat
berbeda, menjadi satu kesatuan saling berhubungan organis dan “sama kedudukannya”,
sederajad atau sejajar. Makin komplek tingkat keberagamanya : ‘problem serius & rumit’
bagi proses integrasi.
Integrasi butuh “kerjasama & akomodasi”. Kerja bersama sama, saling pahami dan
terima kelebihan dan kekurangan setiap unsur masyarakat. Integrasi mutlak butuh
“konsensus nilai”, dijadikan ‘pedoman’ hidup bersama. Butuh “komitmen” semua anggota
masyarakat. Jauhi “prasangka negatif, egoisme, diskriminasi dan dominasi”. Proses
integrasi butuh kesadaran “esensi keberagaman, kesederajadan kodrati & pengendalian
diri”.
Perpecahan / disintegrasi : kehendak atau keinginan berpisah dan lepaskan diri dari
ikatan kesatuan. Ada berbagai macam alasan dan kepentingan : “perbedaan”. Spirit
“primordialisme, pluralisme, fanatisme, rasisme dan egoisme” – akar fundamental
perpecahan. Keinginan untuk “lebih baik dan unggul” dari yang lain : ‘potensi’ perpecahan
& disintegrasi yang implikasinya sangat besar.
3) Bhinneka Tunggal Ika Upaya Mengatasi Keragaman Sosiokultura

11

Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara pada suatu asas kultural yang melekat pada bangsa itu sendiri.
Nilai-nilai kenegaraan itu terletak pada sila-sila Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
4) Problematika Keragaman Kultural dalam Perkembangan Peradaban dan Hidup
Beradab
Keragaman kultural seringkali menyebabkan munculnya permasalahanpermasalahan dan kesalahpahaman antarsuku tersebut. Contohnya konflik berbau SARA
dan konflik bersenjata di beberapa daerah, teror bom, dan lainnya.
5) Pengaruh Keragaman dan Globalisasi terhadap Pengembangan Kepribadian
Masyarakat
Keragaman dan globalisasi terhadap pengembangan kepribadian masyarakat dapat
menimbulkan pengaruh dalam kehidupan. Pengaruh tersebut dapat mendatangkan hal
posotif dan negatif. Pengaruh positifnya yaitu adanya IPTEKS yang sangat berguna dalam
globalisasi dunia, sedangkan pengaruh negatifnya adalah kebudayaan luar yang masuk
secara langsung atau dapat menggeser kebudayaab asli.
6) Kesederajatan versus Diskriminasi
Kesederjatan artinya setiap orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan
kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun pemerintah dan Negara. Diskriminasi lebih
menunjukan kepada suatu tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Diskriminasi
dihubungkan dengan prasangka dan seolah-olah menyatu. Seseorang yang mempunyai
prasangka rasial biasanya bertindak diskriminansi terhadap ras yg diprasangkainya.
7) Diskriminasi sebagai Realitas yang Problematika
Dalam kehidupan bermasyarakat ada sesuatu yang dihargai yaitu kekayaan,
kekuasaan, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Hal itu merupakan awal terbentuknya
pelapisan sosial yang dapat menimbulkan diskrimisnasi sosial. Mereka yang banyak
memiliki sesuatu yang dihargai dianggap oleh masyarakat sebagai orang yang menduduki
lapisan atas, begitu pula sebaliknya.
8) Persaingan, Tekanan atau Intimidasi dan Ketidakberdayaan sebagai Faktor
Terjadinya Diskriminasi Sosial

12

Diskriminasi terjadi karena faktor persaingan. Diskriminasi karena faktor tekanan
atau intimidasi biasanya terjadi karena pihak yang lemah cenderung menjadi pihak yang
ditekan oleh pihak yang kuat. Dan karena merupakan pihak yang tertekan, umumnya tidak
berdaya sehingga tidak dapat melepaskan belenggu diskriminasi tersebut dari kehidupan
mereka.
E. Manusia Beradab dalam keragaman
a. Keragaman Budaya dan Peradaban
Menurut pendapat Prof. Sutan Takdir Alisyahbana, apabila perwujudan budaya itu
penekanannyapada akal, akan timbul peradaban yan berbeda, akal biasanya selalu
dihubungkan dengan peradaban bukan kebudayaan. Apabila perwujudan budaya itu
penekanannya pada tiga unsur akal, perasaan, dan kehendak, akan timbul tingkat
kebudayaan yan berbeda, akan timbul pernyataan bahwan ada peradaban rendah karena
diukur dengan faedah bagi manusia.
b. Faktor Penyebab Munculnya Keragaman Peradaban
a) Faktor Lingkungan
b) Faktor Filsafat dan Peradaban
c) Faktor Perekonomian
c. Sikap Manusia Beradab dalam Keragaman
Sebagai manusia beradab, sikap kita terhadap kebudayaan yang beragam adalah
mengikuti perkembangan kebudayaan di daerahnya dan apabila kebudayaan itu tidak
sesuai dengan kita, tidak boleh menganggap rendah kebudayaan tersebut, walaupun kita
tidak harus mengikutinya, tetapi kita wajib menghormatinya.
Usaha mengurangi atau menghilangkan prasangka dan diskriminasi antara lain
dengan cara :

13



Untuk perbaikan kondisi sosial ekonomi



Untuk perluasan kesempatan belajar



Untuk sikap terbuka dan sikap lapang



Untuk menghilangkan sikap etnosentrisme.

Dalam hal ini maka tedapat teori yang menunjukkan penyebab konflik di tengah
masyarakat antara lain:
1. Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang sering
muncul ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidak
percayaan dan permusuhan diantara kelompok yang berbeda, perbedaan bisa
dilatarbelakangi SARA bahkan pilihan ideologi politiknya.
2. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras di masyarakat tidak lain
disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau
penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan
3. Teori kesalahfahaman antar budaya, teori ini melihat konflik disebabkan
ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi diantara budaya yang berbeda.
4. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik adalah
ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial budaya dan
ekonomi.
F. Pengaruh Keragaman terhadap Kehidupan Beragam, Bermasyarakat, Bernegara,
dan Kehidupan Global
Pengaruh keragaman diantaranya adalah:
1. Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki
kebudayaan yang berbeda.
2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat
non komplemeter.
3. Kurang mengembangkan konsesus diantara para anggota masyarakat tentang nilainilai sosial yang bersifat dasar.
4. Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang
lainnya.
5. Secara relatif intergrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan
didalam bidang ekonomi.
6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.
14

Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan
tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti :
a. Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia
dengan dunia lingkungannya.
b. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan
memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu
saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
c. Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat bermacammacam, antara lain keyakinan bahwa secara kodrati ras/sukunya kelompoknya lebih
tinggi dari ras/suku/kelompok lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang
diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu :
a. Semangat Religius
b. Semangat Nasionalisme
c. Semangat Fluralisme
d. Dialog antar umat beragama
e. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan
antar agama, media, masa, dan harmonisasinya.
G. Struktur Masyarakat Indonesia
Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yaitu :
1. Horizontal
Ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan social berdasarkan perbedaan sukubangsa, perbedaan agama, adat serta perbedaan-perbedaan kedaerahan.Perbedaan sukubangsa, agama, adat dan kedaerahan sering kali disebut sebagai ciri masyarakat Indonesia
yang bersifat majemuk. Istilah masyarakat majemuk (plural societies) ini diperkenalkan
oleh J.S. Furnivall untuk menggambarkan masyarakat Indonesia pada zaman HindiaBelanda. Plural societies yaitu suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen
15

yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain dalam kesatuan politik.
Masyarakat Indonesia zaman Hindia Belanda tersebut adalah tipe masyarakat tropis dimana
mereka yang berkuasa dan mereka yang dikuasai memiliki perbedaan ras.
2. Vertikal
Struktur masyarakat Indonesia ditandai adanya perbedaan-perbedaan vertikal antara
lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup dalam.Ditandai oleh adanya polarisasi social
berdasarkan kekuatan ekonomi dan politik. Struktur masyarakat terpolarisasi menjadi
sebagian besar orang yang secara ekonomi dan politik lemah yang menempati lapisan
bawah dan sebagian kecil orang yang secara ekonomi dan politik kuat yang menempati
lapisan atas.
Di bidang ekonomi, ada 2 sektor yaitu : sector ekonomi modern yang secara komersial
lebih bersifat canggih, banyak bersentuhan dengan lalu lintas perdagangan internasional,
profit oriented dan sector ekonomi tradisional yang bersifat konservatif, kurang mampu
mengusahakan pertumbuhan, tidak profit oriented.Struktur masyarakat dalam bidang politik
ditandai adanya gap yaitu antara sejumlah kecil orang yang memegang kekuasaan dengan
sejumlah besar orang yang tidak memilki kekuasaan
Seperti kita tahu bahwa di Indonesia banyak sekali suku, budaya, ras, agama, tentu
saja sering terjadi perubahan sosial yang menyebabakan konflik, padahal tujuan adanya
perbedaan yaitu agar terjadi keselarasan dan kesederajatan, namun tetap saja konflik itu
terjadi tanpa bisa dihindari. Factor-faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya
perubahan social ada 2 macam, yaitu yang berasal dari luar masyarakat dan dari dalam diri
itu sendiri.
1. Faktor yang berasal dari luar masyarakat
a. Akulturasi.
Akulturasi atau cultural contact berarti suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan
dengan unsure-unsur kebudayaan asing yang sedemikian rupa sehingga lambat laun unsureunsur kebudayaan asing tersebut melebur atau menyatu kedalam kebudayaan sendiri, tetapi
tidak menyebabkan hilangnya kepribadian.
b. Difusi

16

Difusi ialah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ketempat lain.
Sedikit demi sedikit, hal ini berlangsung berkaitan dengan terjadinya perpindahan atau
penyebaran manusia dari satu tempat ke tempat lain.
c. Penetrasi
Penetrasi adalah masuknya unsur-unsur masuknya kebudayaan asing secara paksa,
sehingga merusak kebudayaan bangsa yang di datangi penetrasi tersebut, dinamakan
Penetration Violent, misalnya ketika bangsa Spanyol dan Portugis datamg ke Amerika
Latin sehingga kebudayaan maya dan inka menjadi musnah. Selain itu masih ada jenis
penetrasi lain yaitu masuknya unsur kebudayaan asing dengan tidak sengaja dan tanpa
paksaan dalam kebudayaan setempat sehingga saling mempengaruhi, penetrasi semacam ini
disebut Penetration Pasifique, seperti masuknya agama dan kebudayaan Hindu, Budha,
Islam kedalam kebudayaan Indonesia.
d. Invasi
Invasi yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing kedalam kebudayaan
setempat dengan peperangan (Penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain, penaklukan
itu pada umumnya dilanjutkan dengan penjajahan, selama masa penjajahan itulah terjadi
pemaksaan masuknya unsur-unsur asing kedalam kebudayaan bangsa-bangsa terjajah.
e. Asimilasi
Asimilasi kebalikan dari penetrasi. Asimilasi adalah proses penyesuaian seseorang
atau kelompok orang asing terhadap kebudayaan setempat.
f. Hibridisasi
Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan
campuran antara orang asing dengan penduduk setempat. Hibridisasi umumnya bersifat
individu, walaupun tidak menutup kemungkinan perubahan akibat perkawinan campuran
meluas hingga ke lingkungan masyarakat sekelilingnya, akibat hibridisasi ialah munculnya
kebudayaan baru, yaitu setengah kebudayaan asing dan setengah kebudayaan setempat.
g. Milenarisasi
Milenarisasi merupakan salah satu bentuk gerakan kebangkitan, yang berusaha
mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam
kedudukan sosial yang rendah dan memiliki ideologi sub kultural yang baru.
17

2. Perubahan yang Terjadi karena Pengaruh dari Dalam
a. Sistem Pendidikan yang Maju
o Inovasi adalah pembauran unsur teknologi dan ekonomi dari kebudayaan
o Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat walaupun
ide baru yang diciptakan oleh seseorang atau sekelomok orang dalam suatu
masyarakat. Namun, adapula pendapat lain menyatakan bahwa discovery adalah
penemuan sesuatu yang sebelumnya telah ada.
o Invention adalah pendapatan atau perolehan hal-hal baru yang dilakukan melalui
usaha yang sungguh-sungguh walaupun melalui trial and error.
o

Enkulturasi atau pembudayaan ialah suatu proses manusia mempelajari dan
menyesuaikan alam fikiran serta sikapnya dengan sistem norma ( meliputi norma
susila, adat, hukum dan agama) yang hidup dalam masyarakat.Faktor pendukung
enkulturasi adalah :
a. Menghargai hasil karya orang lain
b. Adanya keterbukaan di dalam masyarakat
c. Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation)

d. Penduduk yang heterogen

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Penulisan Makalah ini saya dapat menyimpulkan Bahwa Perubahan Dinamis
dan arus Globalisasi yang tinggi menyebabkan Masyarakat kita sebagai bangsa indonesia
yang memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan
pentingnya peranan budaya lokal kita ini dalam memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa.
Padahal sesungguhnya Budaya Lokal yang kita miliki ini dapat menjadikan kita lebih

18

bernilai dibandingkan bangsa lain karena betapa berharganya nilai – nilai budaya lokal
yang ada di negara ini
Untuk itu seharusnya kita bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua
kebudayaan yang ada di indonesia ini. Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan
serta menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan
untuk ketahanan budaya bangsa.Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil oleh
bangsa lain. Karena kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya itu dan tidak
pula dimiliki oleh bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang
merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa
depan anak cucu.
Disamping itu, di tengah arus reformasi dewasa ini, agar selamat mencapai
Indonesia Baru, maka idiom yang harus lebih diingat-ingat dan dijadikan landasan
kebijakan mestinya harus berbasis pada konsep Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, sekali pun
berada dalam satu kesatuan, tidak boleh dilupakan, bahwa sesungguhnya bangsa ini
berbeda-beda dalam suatu Keragaman.
Kesetaraan bisa di wujudkan dengan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah
NKRI dan juga keadilan di dalam bidang hukum ( bahwa semua sama di di hadapan hukum
). Namun, jangan sampai kita salah langkah, yang bisa berakibat yang sebaliknya: sebuah
konflik yang berkepanjangan.
Oleh karena itu Keragaman dan Kesetaraan harus di tanamkan sejak dini kepada
generasi muda penerus bangsa.
B. Saran
Sebagai makhluk individu yang menjadi satuan terkecil dalam suatu organisasi / kelompok
manusia harus memiliki kesadaran diri terhadap realita yang berkembang di tengah
masyarakat sehingga dapat menghindari masalah yang berpokok pangkal dari keragaman
dan keserataan sebagai sifat dasar manusia.

19

20

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2