PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Pe (5)

D A R I R E DA K S I

FOTO:DOK/KRUHA

T muka. Kini kami kembali menyapa

ak terasa kita sudah menapaki bulan kelima di tahun 2007. Selama itu pula kita tak berse-

pembaca setia Percik dengan tetap mengusung semangat "cinta air dan cin- ta lingkungan".

Banyak hal yang harus kami benahi. Penyesuaian rubrik, pengumpulan data, hingga pembenahan intern. Dan diedisi

17 ini, kami kembali menyampaikan berbagai informasi seputar air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL).

Dalam empat bulan terakhir, banyak peristiwa dan kegiatan berkaitan de- ngan air dan penyehatan lingkungan. Peristiwa dan kegiatan tersebut telah kami rangkum dan kami hadirkan di hadapan pembaca setia semua.

Tepat 22 Maret 2007 lalu, Hari Air Sedunia diperingati. Sudah lebih dari 10 tahun sejak sidang umum PBB mene- tapkan pelaksanaan Hari Air Sedunia setiap 22 Maret mulai 1993. Bukan tan-

Pemasangan spanduk oleh KRUHA (Koalisi Rakyat Untuk Hak Atas Air)

pa alasan ada penetapan hari air yang

dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia.

setiap tahun diperingati negara-negara seluruh dunia. Bukankah air terus men-

Promkes telah memberi porsi terhadap jadi persoalan kompleks yang melanda

masyarakat miskin. Dan yang paling

peran perempuan. Tentunya gambaran banyak negera, terutama negara-negara

merasa menderita adalah kaum perem-

tentang gender menjadi lengkap dengan miskin? Dan tak disangkal lagi, air me-

puan.

adanya wawancara eksklusif bersama mang menjadi kebutuhan dasar manu-

Sudah saatnya perempuan berperan

Dr. Surjadi Soeparman, MPH, Deputi sia.

aktif menjadi penentu kebijakan ber-

Pengarusutamaan Gender, Kemente- Karena itu, edisi kali ini, membahas

kaitan dengan pengadaan air minum

rian Pemberdayaan Perempuan. seputar Hari Air Sedunia. Tentang

dan penyehatan lingkungan. Tak hanya

Satu rubrik yang akan terus diha- sejarah dan berbagai kegiatan yang

itu, semua pihak juga sudah seharusnya

dirkan adalah "Tamu Kita". Mengang- digelar masyarakat Indonesia dalam

menyadari pentingnya keterlibatan pe-

kat selebritis atau public figure yang te- menyambutnya. Mulai dari pemerintah,

ran perempuan.

lah lama dan berkompeten seputar air pihak swasta, mahasiswa, hingga ma-

Bicara perempuan, sekedar meng-

minum dan lingkungan hidup. Kita bisa syarakat biasa. Kegairahan ini menun-

ingatkan, bila di bulan April tepatnya 21

bersama belajar dari pengalaman mere- jukkan keinginan semua pihak agar ter-

April, pernah lahir seorang pejuang pe-

rempuan, Raden Ajeng Kartini. Tam-

ka.

hindar dari kelangkaan air.

Masih banyak lagi bahasan dan in- Hari Air Sedunia tahun ini memetik

paknya di zaman ini, dibutuhkan pe-

formasi yang ditampilkan di majalah tema Menanggulangi Kelangkaan Air

juang-pejuang perempuan sebagai pe-

yang diterbitkan Kelompok Kerja Air (Coping with Scarcity). Sangat tepat,

nyelamat keluarga dari kelangkaan air.

Minum dan Penyehatan Lingkungan karena semakin tahun kelangkaan air

Laporan utama kali ini tentang isu

(Pokja AMPL) ini. Namun berbeda de- sebagai kebutuhan seluruh umat manu-

gender. Penjelasan sejarah, definisi,

ngan edisi terdahulu, Percik Yunior sia, semakin terasa.

dan pengarusutamaan gender, diharap-

kali ini diterbitkan secara terpisah dan Di banyak daerah di Indonesia, baik

kan dapat memberi pencerahan bagi

langsung didistribusikan ke sekolah. di perdesaan atau bahkan di perkotaan,

kita semua. Untuk membumikan isu

Kritik dan saran tetap dinantikan demi akses terhadap air minum masih terus

gender, maka Kami mencoba mengorek

kemajuan majalah kita bersama. Akhir menjadi masalah utama, apalagi bagi

seberapa jauh proyek-proyek seperti

ProAir, Sanimas, WSLIC-2, dan

kata, selamat membaca. „

Percik „ April 2007 „

S U A R A A N DA

Gagasan Tanggap Bencana KARIKATUR: RUDI KOZ „ PERCIKARTUN „

Memperhatikan bencana banjir yang terjadi di Jakarta pada awal Februari 2007, kami ingin menyam- paikan gagasan preventif sebagai be- rikut :

1. Latar Belakang

a. Pembangunan perumahan sangat sulit dicegah apalagi kota yang menarik dari berbagai aspek seper- ti Jakarta maupun daerah ur- ban/sub urban Depok dan Bogor.

b. Relokasi permukiman warga di pinggir kali juga sangat sulit de- ngan berbagai macam alasan dan pertimbangan.

c. Regulasi sumur resapan sudah di- terapkan, namun dalam prak- tiknya warga membuat tapi kapa- sitas tidak mencukupi, tidak per- nah dipelihara, dan hanya ber- orientasi pada konservasi air tanah dangkal sehingga masih terjadi

tiannya diucapkan terima kasih. banjir karena sumur resapan tidak

ing dan digunakan kembali.

d. Dengan mengacu pada penyedotan

Bambang Widiyoko

berfungsi optimal.

air minum, dimana satu sumur bor

Staf Dinas Kimpraswilhub

Kabupaten Sleman khususnya yang bertempat tinggal

d. Beban ekonomi masyarakat saat ini

dapat mensuplai debit 20-40

liter/detik, maka sumur resapan

di wilayah berpotensi banjir sangat

dengan konstruksi yang sama akan

berat.

mampu menyerap air 20-40

Mohon Dikirim Percik

liter/detik.

2. Usulan

e. Untuk memelihara dan mencegah

Perkenalkan nama saya Joko

Sutrisno, guru di SMA 1 Karangmojo yang cukup, baik dari APBN

a. Dengan pertimbangan anggaran

penyumbatan yang cepat, sebelum

Gunungkidul D.I. Yogyakarta 55891. maupun APBD DKI Jakarta,

air dimasukkan ke dalam sumur re-

Selanjutnya, suatu ketika saya pernah masalah sumur resapan sebaiknya

sapan air dari saluran drainase dile-

baca majalah Percik, saya tertarik isinya diambil alih Pemerintah/Peme-

watkan dulu pada bangunan pe-

karena masalah lingkungan menjadi topik rintah Daerah.

nangkap pasir/kerikil termasuk

kotoran yang lain yang dapat

yang perlu segera dipikirkan secara serius.

Untuk itu kiranya berkenan, saya mohon harus komunal, mempunyai kapa-

b. Dalam pembuatan sumur resapan

ditangkap.

untuk dikirimi majalah Percik setiap kali sitas yang besar, dapat dipelihara,

f. Uji coba dapat dilaksanakan dengan

majalah Percik terbit. berkelanjutan, dan berorientasi

memerintahkan kepada semua

Pertama untuk menambah wawasan pada konservasi air tanah dalam.

hotel-hotel berbintang yang ada

atau bangunan-bangunan komer-

saya tentang lingkungan, kedua dan

seterusnya untuk dapat ikut mem- baiknya mengembangkan sumur

c. Sebagai pilot project Jakarta se-

sial yang besar.

berikan saran-saran kepada lingkungan resapan dengan menggunakan kon-

g. Agar lebih aplikatif dapat diadakan

saya berada atau cakupan yang lebih lu- struksi sumur dalam 80-100

uji akademik dan penelitian ter-

as yaitu Pemkab kami Gunungkidul. meter, seperti sumur bor untuk

lebih dahulu.

Terima kasih atas perhatiannya. pengambilan air bawah tanah un-

h. Apabila Jakarta berhasil, maka da-

Joko Sutrisno, S.Pd., M.T. tuk air minum. Sehingga apabila

pat ditiru provinsi/kabupaten lain

SMA 1 Karangmojo, Gunungkidul, terjadi penyumbatan dapat di flash-

di Indonesia.

Demikian usulan kami, atas perha-

Yogyakarta 55891

2 Percik „ April 2007 „

L A P O R A N U TA M A

Isu GENDER dalam Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

S berbagai kebutuhan. Untuk memenuhi

etiap manusia, tidak terkecuali

Subordinasi Perempuan di University of perempuan dan laki-laki, mem-

studinya tidak bias gender”. Jadi gender

Sussex. Para ahli pada pertemuan tersebut butuhkan air setiap hari untuk

diterjemahkan hanya sebagai jenis

kelamin perempuan.

menyatakan bahwa perempuan, seperti ju-

ga pria, adalah perbedaan biologis, semen- kebutuhan air di setiap keluarga,

tara subordinasi perempuan adalah tercip- khususnya di perdesaan, perempuan

Apa itu Gender?

ta secara sosial dan bukan ditentukan mempunyai peran dominan, mulai dari

Jika melacak ke belakang, kata gender

secara biologis. Mereka lebih lanjut mene- mengambil air, memasak, memandikan

muncul terutama dalam khasanah akade-

gaskan bahwa untuk membedakan secara anak, mencuci, dan menyiram tanaman.

mik di akhir abad 20. Penggunaan perta-

konseptual dari kenyataan ini maka diper- Namun laki-laki memegang kendali

makali kata gender terlacak pada tahun

lukan untuk mengidentifikasi 'sex' seba- dalam pengambilan keputusan terkait penyediaan air minum dan sanitasi.

1976 ketika dilaksanakan Lokakarya

Kondisi ini kemudian menyebabkan timbulnya ketidakefisienan dan keti-

Evolusi Pendekatan Gender

dakefektifan dalam penyediaan air ampai awal 1970-an, kebijakan pem- pendek, tetapi perempuan tidak mendapat minum dan sanitasi. Fasilitas yang

bangunan terfokus pada pemenuhan perlakukan yang setara, bahkan banyak ke- dibangun sebagian besar tidak sesuai

kebutuhan perempuan miskin dalam giatan yang tidak berrkelanjutan. Kelemah-

dengan kebutuhan terutama terkait de- konteks sebagai istri dan ibu. Sekarang ini an utama proyek WID adalah tidak memper- ngan kebutuhan perempuan yang nota

dikenal sebagai pendekatan kesejahteraan, timbangkan peran perempuan yang bera- bene merupakan pengguna air domi-

dengan pusat perhatiannya adalah kese- gam atau salah menghitung elastisitas ke- hatan ibu dan anak, dan nutrisi. Diasumsi- tersediaan waktu perempuan.

nan, baik dari segi proporsi jumlah pen-

Sejak akhir 1980-an, pendekatan Gen- duduk maupun peran penggunaan air.

kan bahwa keuntungan dari orientasi stra-

tegi ekonomi makro akan memercik ke pen- der dan Pembangunan (Gender and Deve- Beberapa dasawarsa terakhir, mulai

duduk miskin dan perempuan miskin akan lopment/GAD) diperkenalkan dengan sasar- timbul kesadaran akan pentingnya

mendapatkan manfaat dari perbaikan kon- an menghilangkan disparitas sosial, ekono- mempertimbangkan kepentingan pe-

disi kesejahteraan suaminya. Perempuan mi dan keseimbangan politik antara perem- rempuan dalam penyediaan air minum

adalah penerima manfaat secara pasif. puan dan laki-laki sebagai persyaratan dan sanitasi. Isu ini kemudian banyak

Layanan air dan sanitasi didefinisikan dalam untuk mencapai pembangunan yang berori- dikenal sebagai isu gender.

konteks kesehatan dan higinitas, yang di- entasi pada masyarakat. Sebagian besar pandang sebagai tanggungjawab perempu- kegiatan di bidang air dan sanitasi saat ini

Salah Kaprah Gender

menggunakan pendekatan ini. Walaupun Pemahaman gender sebagai jenis

an.

Dalam periode 1970-1980, pendekatan demikian, terdapat banyak cara pandang perempuan dalam pembangunan (Women dalam pendekatan ini dan belum tersedia

kelamin perempuan banyak terjadi di- in Development/WID) ditujukan untuk satu cetak biru untuk memungkinkan kese- sekeliling kita. Bukan sesuatu yang aneh

menyatukan perempuan kedalam proses taraan dalam penyediaan air. ketika kita mendengar seseorang dalam

Baik pendekatan WID dan GAD masih sebuah pertemuan mengajukan pernya-

pembangunan dengan menjadikan mereka

sebagai target, bahkan dalam bentuk ke- dipergunakan sampai saat ini taan seperti ”Kok laki-laki semua ya?.

Beberapa tahun terakhir, pendekatan Mana gendernya?.” Bahkan tidak jarang

giatan khusus perempuan. Perempuan te-

tap sebagai penerima manfaat secara pasif gender dan pemberdayaan (gender and kita menemukan studi tentang gender

dalam pendekatan ini. Meskipun banyak empowerment) telah berusaha merubah yang semua tenaga ahlinya perempuan.

proyek WID meningkatkan kesehatan, pen- hubungan gender saat ini melalui pene- Alasannya sederhana bahwa ”Biar hasil

dapatan atau sumber daya dalam jangka kanan pada pemberdayaan perempuan. „

Percik „ April 2007 „

L A P O R A N U TA M A

FOTO:DOK/CWSH

Kemudian apa yang dimaksud de- ngan Analisis Gender?

Analisis gender mengacu pada cara sistematis memandang perbedaan dam- pak pembangunan terhadap perempuan dan laki-laki. Analisis gender mensyarat- kan pemilahan data berdasar jenis ke- lamin. Analisis gender harus dilaksana- kan di tiap tingkatan proses pemba- ngunan, untuk kemudian mendapatkan gambaran bagaimana kegiatan, keputus- an, rencana tertentu mempengaruhi pe- rempuan dan laki-laki secara berbeda.

Mengapa Gender Penting dalam Penyediaan Air Minum dan Sani- tasi

Terdapat beberapa fakta penting yang menjadikan alasan pentingnya mengangkat isu gender diantaranya (i) kaum perempuan merupakan kolektor,

gai perbedaan biologis antara perem-

pengangkut, pengguna dan pengelola puan dan pria, dan 'gender' pembedaan

bukan tentang perempuan tetapi lebih

utama air untuk keperluan rumah tang- antara maskulinitas dan feminitas yang

pada kesetaraan peran laki-laki dan

ga dan sebagai promotor dalam kegiat- terbangun sebagian besar melalui pen-

perempuan dalam segala aspek kehi-

an-kegiatan yang berkaitan dengan air didikan dan sosialisasi. Faktor biologis

dupan. Pada satu kesempatan, mungkin

dan sanitasi (ii) manfaat yang lebih be- tetap dan tak dapat dirubah, tetapi fak-

masalahnya adalah peran perempuan

sar dari sekedar kemampuan proyek tor sosial dapat dirubah.

tetapi tidak tertutup kemungkinan di-

untuk menyediakan air dan sanitasi Sehingga gender kemudian menga-

lain kesempatan peran laki-laki yang

yang baik antara lain berupa cu pada perbedaan peran, hak, dan

menjadi isu.

 Manfaat ekonomi: Akses yang lebih tanggungjawab laki-laki dan perempu- an dan hubungan diantara keduanya. Gender tidak sekadar mengacu pada pe-

„ Keterkaitan Gender „

rempuan atau laki-laki, tetapi terhadap bagaimana kualitas, perilaku dan iden-

Gender dan pendidikan --- Lebih banyak anak perempuan bersekolah ketika titas ditentukan melalui proses sosial-

ketersediaan air minum meningkat dan ketika tersedia fasilitas jamban yang isasi. Gender umumnya dikaitkan de-

terpisah bagi anak laki dan perempuan.

ngan ketidaksetaraan kekuasaan dan Gender dan kesehatan --- peningkatan kesehatan menguntungkan perempuan akses terhadap pilihan dan sumber da-

secara langsung (termasuk kesehatan melahirkan), dan akibatnya higinitas ya. Perbedaan peran perempuan dan

rumah tangga membaik.

laki-laki dipengaruhi oleh kenyataan se- jarah, agama, ekonomi dan budaya. Ke-

Gender dan pekerjaan rumah tangga --- peningkatan ketersediaan air me- seluruhan peran ini dan tanggung ja-

ngurangi beban kerja rumah tangga dan memberikan perempuan lebih banyak wabnya dapat berubah seiring waktu.

waktu bersama anak-anak dan kegiatan ekonomi.

Pada penggunaan istilah gender ter- Gender dan pendapatan --- peningkatan ketersediaan air dan mengurangi kini, gender telah digunakan layaknya

beban penyakit mengakibatkan lebih banyak waktu bagi perempuan untuk seperti kelas, etnis, suku, untuk menje-

bekerja.

laskan analisis kategori sosial dalam interaksi antarfaktor sosial.

Gender dan budaya --- peningkatan ketersediaan air dan fasilitas sanitasi Sederhananya, seharusnya gender

memperbaiki kehormatan, status dan kesempatan perempuan. „

4 Percik „ April 2007 „

L A P O R A N U TA M A

baik pada air akan memberi kaum

FOTO:PRO AIR

perempuan waktu yang lebih ba- nyak untuk melakukan aktivitas mendatangkan pendapatan, men- jawab kebutuhan anggota keluar-

ga, atau memberikan kesejahtera- an dan waktu luang untuk kese- nangan mereka sendiri. Perekono- mian, secara keseluruhan, dapat pula memberikan berbagai man- faat.

 Manfaat kepada anak-anak: Ter- bebas dari pekerjaan mengumpul- kan dan mengelola air yang me- makan waktu dapat membuat anak-anak, khususnya anak pe- rempuan untuk bersekolah. Oleh sebab itu, dampaknya diharapkan dapat mencapai antargenerasi.

 Pemberdayaan terhadap kaum pe- rempuan: Keterlibatan dalam pro- yek-proyek penyediaan air dan

„ Tahukah Anda? „

sanitasi akan memberdayakan ka-  Perempuan Afrika dan Asia berjalan rata-rata 6 km untuk meng- um perempuan, khususnya apabila ambil air. Sementara perempuan India menghabiskan rata-rata kegiatan proyek tersebut dihu-

2,2 jam per hari.

bungkan dengan kegiatan yang  Ketika fasilitas sanitasi memadai bagi anak perempuan, tingkat terkait dengan peningkatan penda-

kehadiran meningkat. Di Pakistan, lebih dari 50 persen dari anak patan dan sumber daya produktif

perempuan yang putus sekolah disebabkan tidak tersedianya fasi- seperti kredit.

litas jamban di sekolah. Di Bangladesh, penyediaan air dan fasili- Salah satu bukti empiris pentingnya

tas sanitasi meningkatkan kehadiran anak perempuan sebesar 15 partisipasi perempuan dalam penyedia-

persen.

an air minum yang selalu dijadikan re-  Di Tajikistan, anak perempuan memilih tidak hadir di sekolah keti- ferensi adalah hasil analisis terhadap

ka sedang datang bulan, sebagai akibat tidak tersedianya fasilitas 121 proyek air minum perdesaan Bank

jamban. „

Dunia. Berdasar hasil analisis ternyata bahwa partisipasi wanita meningkatkan keefektifan proyek dalam bentuk de-

taraan dalam pengelolaan penggunaan sain, implementasi, operasi dan peme-

Deklarasi Politik (Prinsip 18) yaitu "Ka-

air berkelanjutan dan dalam memper- liharaan, dan kehandalan sistem.

mi bersepakat untuk memastikan bah-

wa pemberdayaan perempuan dan

oleh manfaat. Peran perempuan perlu

emansipasi dan kesetaraan gender dipa-

ditingkatkan dan partisipasinya diper-

Jejak Gender dalam Penyediaan

dukan kedalam seluruh kegiatan yang

luas". Pada Forum Air Dunia II (2nd

Air Minum dan Sanitasi

World Water Forum) di Hague tahun Pada pertemuan tingkat dunia ten-

disepakati dalam Agenda 21, dan Millen-

2000, baik tujuan efisiensi dan keseta- tang Pembangunan Berkelanjutan (The

nium Development Goals (MDGs)".

raan dipromosikan melalui penggunaan World Summit on Sustainable Develop-

Kesepakatan ini merupakan kelan-

pendekatan gender. ment) September 2002, pemimpin du-

jutan dari pernyataan yang dibuat da-

lam Konferensi Tingkat Menteri 2001 di

nia bersepakat untuk memadukan pen-

Bonn, Jerman, bahwa "pengelolaan air

Pengarusutamaan Gender

dekatan gender kedalam kebijakan dan

Pengarusutamaan gender adalah praktek pengelolaan air internasional.

seharusnya didasarkan pada pende-

proses mengukur implikasi bagi perem- Kesepakatan ini dituangkan dalam

katan partisipatif. Baik laki-laki dan pe-

rempuan terlibat dan mempunyai kese-

puan dan laki-laki dari setiap kegiatan

Percik „ April 2007 „

L A P O R A N U TA M A

yang direncanakan, termasuk legislasi,

katan pengelolaan air minum. Contoh kebijakan dan program di semua ting-

rempuan dalam pengambilan keputus-

lainnya yang relatif lebih rinci seperti di katan. Ini merupakan strategi untuk

an, diantaranya dengan membuat jad-

Lesotho dan Afrika Selatan yang meng- menjadikan kepedulian yang sama ter-

wal kegiatan yang membuat perempuan

atur proporsi tertentu staf perempuan. hadap perempuan dan laki-laki dalam

dapat terlibat; (iii) mendorong kerjasa-

Di Republik Dominika, Otoritas Air Mi- melaksanakan penyusunan, imple-

ma strategis antara Organisasi Berbasis

num mempersyaratkan setidaknya 40 mentasi, pemantauan dan evaluasi dari

Masyarakat dan Lembaga Swadaya Ma-

persen dari komite air minum harus kebijakan dan program di segala aspek.

syarakat dengan komunitas dan peme-

rintah daerah dalam penyediaan AMPL

perempuan.

Di Indonesia sendiri, isu gender diartikan sebagai cara untuk memasti-

Singkatnya, pengarusutamaan gender

dan mendukung pengembangan usaha

telah diadopsi dalam salah satu prinsip kan bahwa kesetaraan perempuan dan

kecil; (iv) meningkatkan kapasitas para

dasar Kebijakan Nasional Pemba- laki-laki terwujud baik dalam perenca-

profesional untuk mengarusutamakan

ngunan Air Minum dan Penyehatan naan, operasi, pemeliharaan, dan pe-

gender; (v) keterlibatan swasta dalam

Lingkungan Berbasis Masyarakat. ngelolaan program dan proyek.

penyediaan AMPL perlu mempertim-

Dibahasakan sebagai peran perempuan Dalam penyediaan air minum dan

bangkan aspek gender.

dalam pengambilan keputusan. sanitasi, pendekatan berbasis ma- FOTO:PRO AIR Kemudian prinsip dasar ini di-

syarakat sering mengalami kegagalan terjemahkan oleh masing-masing pe- dalam mencapai tujuan efisiensi dan

ngelola proyek AMPL di Indonesia keberlanjutan program dikarenakan

(WSLIC 2, CWSH, Sanimas, Pro Air komunitas dipandang sebagai se-

dan lain-lain). Bentuk implementasi kumpulan penduduk dengan kebu-

dari prinsip ini akan berbeda di setiap tuhan yang sama tanpa membedakan

proyek (selengkapnya lihat tulisan perempuan atau laki-laki.

Implementasi Gender dalam Proyek Pada kenyataannya, komunitas

AMPL di Indonesia). Ada yang secara bukan merupakan kumpulan pendu-

jelas mensyaratkan proporsi keterli- duk dengan karakteristik dan ke-

batan perempuan dalam berbagai inginan yang seragam. Komunitas

kegiatan, sementara lainnya hanya terdiri dari beragam kelompok yang

mensyaratkan memberi kesempatan saling bersaing. Ketika sumber daya

yang sama bagi perempuan. Belum terbatas maka terjadi persaingan dan

terlihat secara jelas bagaimana kon- sebagaimana biasa penduduk miskin

sep gender ini akan diterapkan di terabaikan khususnya perempuan.

dalam kegiatan penyediaan AMPL di Penerapan analisis gender akan

Indonesia.

membantu pengambil keputusan mengalokasikan sumber daya dengan

Pekerjaan Rumah yang Tersisa

lebih baik tanpa merugikan kelom- Ketika pemahaman konsep gen- pok marjinal.

der telah dipahami dengan benar, Ketika disepakati bahwa keterlibat-

ketika konsep gender telah dituangkan an perempuan merupakan faktor kritis

Bagaimana Isu Gender Diterje-

dalam kebijakan pemerintah, ketika dalam memastikan tercapainya efisiensi

mahkan dalam Kebijakan

konsep gender telah dicoba diimple- dan keberlanjutan penyediaan air mi-

Pada banyak negara, kebijakan

mentasikan dalam kegiatan penyediaan num dan sanitasi, pengarusutamaan

nasional penyediaan air minum dan sa-

AMPL, dan banyak ketika yang lain, gender menjadi jalan keluarnya. Tentu

nitasi sebagian besar telah menyebut

maka pertanyaan yang menyeruak saja pengarusutamaan gender dalam

pentingnya peran wanita dan lebih rinci

adalah apakah konsep gender dalam penyediaan air minum dan sanitasi

lagi pembagian tanggungjawab antara

penyediaan AMPL di Indonesia sudah akan memerlukan langkah strategis, di-

perempuan dan laki-laki, walaupun ja-

dalam jalur yang benar?. Pekerjaan antaranya berupa (i) penyiapan data

rang ditemukan fokus gender yang leng-

rumahnya adalah bagaimana meng- yang mendukung analisis gender beru-

kap. Di Uganda, Strategi Gender Sektor

ukurnya? Ini menjadi tugas kita ber- pa pemisahan data perempuan dan laki-

Air Minum telah diperkenalkan sejak

sama, baik perempuan maupun laki- laki; (ii) mendorong keterlibatan pe-

tahun 2003 yang menegaskan keterli-

batan perempuan pada seluruh ting-

laki. „ (OM)

6 Percik „ April 2007 „

L A P O R A N U TA M A

Implementasi Gender

dalam Proyek AMPL di Indonesia

FOTO:PRO AIR

(Water and Sanitation for Low Income Communities) adalah gender dan kemis- kinan. Melalui proyek ini diperlukan upaya menggugah dan menggali peran perempuan dan masyarakat miskin untuk memperoleh hak dan kewajiban yang sama dalam menyampaikan pendapat dan dalam pengambilan keputusan.

Tidak berbeda dengan CWSH (Com- munity Water Services and Health Pro- ject) yang menjadikan pendekatan gender sebagai salah satu karakter dari proyek. CWSH menempatkan kaum perempuan sebagai posisi kunci untuk fasilitator yang diharapkan keterlibatannya disetiap level.

Sementara pada proyek Sanimas me- mang tidak secara khusus menerapkan pendekatan gender. Tapi pada kenyataan di lapangan, perempuan banyak terlibat dalam setiap tahapan proses pember- dayaan Sanimas seperti tenaga fasilitator

Bicara kesetaraan gender seperti dan pengambil keputusan.

Dra. Pimanih, M.Kes, Staf Perenca-

tak ada habisnya. Di satu tempat ada kemajuan

naan dan Keuangan Proyek CWSH, me-

sementara di tempat lain masih ada

ngatakan peran penting perempuan,

praktek pemarjinalan peran perempuan. karena mereka selalu berhubungan de-

ngan air mulai dari bangun tidur sampai mau tidur kembali dalam hal menyedia- kan air untuk minum, memasak, mandi

coba mengimplementasikan prinsip gen- P keputusan yang mempengaruhi penggu- Sementara menurut CPMU WSLIC-2

ada hakekatnya baik secara

dan mencuci. "Dalam keseharian perem- tersirat maupun dalam imple-

puan memiliki peran sentral dalam

puan tidak terlepas dari air sebagai salah mentasinya, proyek-proyek

penyediaan, pengelolaan dan perlin-

satu kebutuhan rumah tangga karena AMPL di Indonesia telah men-

dungan air. "Oleh sebab itu, perempuan

harus dilibatkan dalam segala pembuatan

sudah dianggap kodratnya," jelasnya.

der.

Imam Syahbandi, perempuan berperan Proair atau program air yang meru-

naan air," tegasnya.

besar dalam kesinambungan kegiatan pakan proyek hibah Pemerintah Jerman

Proyek Proair ini mengacu pada

sehingga mereka penting menentukan telah menekankan secara tersirat salah

Kebijakan Nasional Pembangunan Air

pilihan teknis sarana yang dibangun agar satu prinsip dasarnya adalah berorientasi

Minum dan Penyehatan Lingkungan

sesuai kebutuhan perempuan dan laki- pada gender.

Berbasis Masyarakat (AMPL-BM) bahwa

laki. "Perempuan juga penting untuk ikut Sekretaris Eksekutif Proair Ir. Deni

perempuan mempunyai peran dalam

dalam penentukan aturan dan sanksi Mulyana, M.Kes menekankan perem-

pengambilan keputusan.

Salah satu fokus dari proyek WSLIC-2

penggunaan dan pemeliharaan air serta

Percik „ April 2007 „

L A P O R A N U TA M A

pembayaran iuran operasional dan keterwakilan perempuan dalam setiap pemeliharaan," tuturnya.

Keterlibatan perempuan langkah kegiatan dan kepengurusan ke-

lembagaan masyarakat (minimal 30 per-

di CWSH bisa dilihat dalam

Kesetaraan Peran

sen perempuan), rekruitmen staf, dan Sebenarnya sudah adilkah peran an-

mengadakan berbagai pelatihan gender tara perempuan dan laki-laki dalam

musyawarah, workshop,

dan advokasi gender kepada stakeholder pemenuhan kebutuhan air bersih dan sa-

diskusi kelompok. Perempuan

untuk mensosialisasikan dan mendukung nitasi? Karena tak hanya di perdesaan saja

diminta pendapatnya

implementasi pendekatan gender. perempuan masih dianggap orang rumah-

dalam proses, mulai dari

perencanaan, pembangunan, Keterlibatan perempuan di CWSH

an. Di wilayah perkotaan pun pembedaan bisa dilihat dalam musyawarah, work- status sosial dan budaya masih terasa.

pemanfaatan, dan perawatan.

shop, diskusi kelompok. Perempuan di- Dalam penelitian Proair ditahun 2004

minta pendapatnya dalam proses, mulai tentang pengetahuan, sikap dan praktek

dari perencanaan, pembangunan, peman- dalam pemakaian/pengolahan air khusus-

selama ini peran itu ada pada kaum laki-

faatan, dan perawatan. nya terhadap kaum perempuan, hasilnya

laki. Dan pandangan ini yang menjadikan

Sudah sejak awal ada dukungan dan kaum perempuan banyak terlibat dalam

tetap adanya rasa ketidakadilan.

keterlibatan peran perempuan dalam mengambil air khususnya bagi mereka

Menurut Emah, perempuan harus

pembangunan air minum dan sanitasi di kalangan ekonomi lemah. Bagi kaum

berperan aktif disetiap tahap pemba-

proyek Proair sehingga tinggal mengikuti perempuan dengan tingkat ekonomi lebih

ngunan dimanapun berada sejauh dia

aturan yang ada dari kegiatannya. "Semua- baik, yang mengambil air adalah anak-

mampu dan diberi kesempatan. "Tanpa

nya kembali pada kaum perempuan. Apa- anak dan itu adalah anak perempuan.

perlu memilih-milih peran karena pada

kah mau terlibat atau tidak, atau dapat me- Dari yang mengambil air, 27 persen

kenyataannya perempuan bisa dan mam-

manfaatkan kesempatan ini," kata Deni. anak perempuan, 41 persen perempuan

pu melakukan dan berperan sebagai apa

Saat ini, pemberdayaan dan peran dewasa dan sisanya kaum laki-laki.

saja," ujar perempuan yang bekerja seba-

perempuan dikegiatan Proair baru pada Sedangkan dari status, baik kaum kaya,

gai staf Subdit Air Limbah Direktorat

tahap keterlibatan atau partisipasi perem- sedang dan rendah tetap kaum perempuan

Pengembangan dan Penyehatan Ling-

puan dalam setiap langkah. Masih dibu- yang berperan mengambil air.

kungan Permukiman, Ditjen Cipta Karya.

tuhkan peran yang lebih mendalam lagi. Menurut Pimanih atau yang akrab di-

Untuk pemenuhan kebutuhan air, lan-

Imam memaparkan upaya WSLIC-2 sapa Upi, memaparkan masih terjadi keti-

jut Emah, seharusnya perempuan menja-

dalam memberdayakan perempuan dan daksetaraan kaum seperti pada perte-

di pihak petama yang diutamakan ma-

meningkatkan peran perempuan saat ini muan untuk mengambil keputusan ren-

sukan/pendapat maupun kebutuhannya,

pada konsep "partisipasi perempuan" cana pembangunan sarana air minum.

karena perempuan yang berfungsi sebagai

yang berpegang pada prinsip "kese- Kaum laki-lakilah yang kerap diundang

ibu rumah tangga masih menjadi faktor

taraan", karena memang belum dilakukan karena dianggap mereka lebih menge-

utama penentu keberhasilan sebuah kelu-

upaya-upaya khusus penguatan untuk tahui dan mampu mengerjakannya.

arga. "Jika ingin generasi penerus yang

perempuan. Masih pada keterlibatan dise- "Sementara perempuan dianggap

berkualitas, yang pertama harus dila-

tiap kegiatan dan bergeser pada pengam- tidak mengetahui tentang pembangunan

kukan adalah mendidik perempuan-

bilan keputusan. tepatnya hanya untuk mengurus anak dan

perempuan menjadi ibu yang pintar dan

"Kedepan, pada proyek-proyek yang rumah tangga," ujar Upi.

cerdas," ujarnya.

menggunakan pendekatan gender dalam Emah, staf Dep. PU yang sehari-hari

implementasinya selain mengeluarkan menangani Sanimas, menganggap untuk

Usaha dan Konsep Keterlibatan Pe-

kebijakan tentang quota, staffing, peran memperoleh air tidak perlu diperde-

rempuan

perempuan dalam setiap langkah kegiatan batkan menjadi tanggung jawab dan

Cara pelibatan perempuan dalam

juga perlu dirancang sejak persiapan kewajiban siapa karena kebutuhan dasar

pembangunan Sanimas adalah dengan

proyek untuk penguatan perempuan adalah milik semua orang. Akan tetapi,

melibatkan mereka dalam setiap kesem-

dalam peran pembangunan," paparnya. menurut Deni, peran yang disediakan

patan tahapan proses pemberdayaan

Apapun jika pemberdayaan masya- untuk perempuan terkadang kurang

masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan

rakat benar-benar diterapkan, maka dimanfaatkan sehingga perempuan yang

banyaknya perempuan yang terlibat dise-

perempuan akan terlibat dengan aktif dan hendak terlibat masih ada perasaan

tiap pembangunan Sanimas di hampir

suaranya akan didengar. Semua ini perlu khawatir bahwa ini bukan porsi perem-

semua tempat.

kesadaran dan kedewasaan bersama. „ puan atau khawatir berbuat salah karena

Dalam proyek WSLIC-2 proses peli-

batan dengan jalan penetapan quota

Bowo Leksono

8 Percik „ April 2007 „

WAWA N C A R A

Dr. Surjadi Soeparman, MPH

(Deputi Pengarusutamaan Gender Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan)

K AUM P EREMPUAN P ALING P EDULI

akses air minum. Sementara untuk sa-

FOTO:BOWO LEKSONO

Kaum perempuan kerap masih diang-

nitasi, satu dari dua orang mengalami

gap "orang rumahan" yang hanya berhak

kesulitan mengakses sanitasi yang

mengurus rumah tangga belaka. Semen-

bersih dan sehat. Kelangkaan air dan

tara kaum laki-laki bebas berpendapat

sanitasi yang buruk menyebabkan tim-

dan menentukan langkahnya. Tak jarang

bulnya berbagai penyakit menular.

keinginan perempuan yang sejatinya

Jadi permasalahan pengadaan air

menjadi kebutuhan penting keluarga tidak terealisasikan. Seperti kebutuhan

minum dan sanitasi yang sehat meru-

air minum dan sanitasi. Padahal perem-

pakan masalah yang perlu kebijakan-

puan adalah kaum yang paling peduli ter-

kebijakan baik secara lokal maupun

hadap ketersediaan air minum untuk

nasional untuk menunjang pencapaian-

keluarga.

pencapaian standar HDI.

Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan berupaya mengangkat keter-

Seberapa penting peran pe- tinggalan perempuan dalam berbagai

aspek, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, dan dalam proses peng- rempuan dalam hal ini ? ambilan keputusan, termasuk kebutuhan air minum dan sanitasi. Bagaimana upaya

Kalau kita perhatikan peran perem-

dan langkah kementerian ini? Berikut petikan wawancara Percik dengan Deputi

puan dan laki-laki dalam mengakses

Pengarusutamaan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dr. Surjadi

kebutuhan air minum dan sanitasi yang

Soeparman, MPH.

paling peduli terhadap masalah itu adalah kaum perempuan. Kaum laki- laki hanya tinggal terima bersih. Air

B sudah tersedia dalam bentuk apa saja.

agaimana Anda melihat pem-

sanitasi memberikan dampak yang sa-

bangunan air minum dan sa-

ngat signifikan terhadap pembangunan

Air minum, untuk mandi, mencuci dan

nitasi dilihat dari perspektif gen-

sumber daya manusia.

sebagainya. Tapi yang paling peduli

der?

adalah perempuan karena mereka sadar Kita lihat fungsi air bersih dan sani-

hal ini akan meningkatkan kesehatan tasi akan mempengaruhi standar dan

Siapa yang paling menderita

keluarga terutama melindungi balita indeks pembangunan manusia yang

bila kebutuhan akan air dan sani-

dan keluarga dari bermacam penyakit. sudah disepakati di dunia internasional

tasi tidak memadai ?

Padahal penduduk miskin untuk yaitu Human Development Index (HDI)

Dari setiap keluarga atau penduduk

mengakses air minum sangat mahal, dan bila dipilah menjadi Gender Deve-

yang paling menderita karena tak

perlu perjuangan dengan jalan naik- lopment Index (GDI) untuk kemudian

memiliki akses air minum dan sanitasi

turun bukit, dan memerlukan waktu secara khusus menjadi indeks pemba-

adalah penduduk miskin. Dan kalau

yang lama. Sudah harga mahal jumlah ngunan perempuan di berbagai bidang

kita lihat siapa sejatinya penduduk yang

sedikit pula. Tenaga mereka habis seperti ekonomi dan pengambilan

paling miskin? Adalah perempuan.

untuk mencari air. keputusan.

Karena kemiskinan di Indonesia adalah

Bisa dibayangkan kaum perempuan Menilik Human Development Re-

berwajah perempuan. Sekitar 84 persen

hilang waktu produktifnya hanya untuk port (HDR) 2006, memang topik uta-

dari penduduk miskin adalah perem-

mendapatkan akses air minum. Semakin manya masalah air dan sanitasi. Karena

puan.

miskin keadaan, semakin sulit meng- ternyata kelangkaan air dan masalah

Dalam laporan tercatat satu dari

lima orang mengalami kesulitan meng-

akses air. Oleh karena itu, kita harus

Percik „ April 2007 „

WAWA N C A R A

memperhatikan kebutuhan air maupun

Sejauh mana peran Kementeri-

bab ketimpangan ini?

sanitasi sebagai wujud keutamaan pe-

Ketimpangan peran antara laki-laki ranan perempuan.

an Pemberdayaan Perempuan ?

Salah satu program Kementerian

dan perempuan tidak terlepas dari per-

Pemberdayaan Perempuan meng-

tama; faktor sosial budaya. Hal yang

Berarti masih ada ketidakadil-

upayakan pemberdayaan perempuan

selama ini mengatakan perempuan

an dalam hal ini ?

adalah orang rumahan atau orang Ya jelas. Satu contoh saya pernah

dalam pengambilan keputusan hingga

kedua yang kerap terpinggirkan dari mengikuti Musyawarah Perencanaan

akar rumput. Kerap aspirasi dan harap-

peran-peran di berbagai bidang. Kedua Pembangunan di tingkat desa atau

an perempuan jauh lebih mengarah

faktor pendidikan. Ini penyebab perem- "Musrenbang", sebagai satu sistem pe-

pada kepentingan kesejahteraan keluar-

puan tertinggal dengan laki-laki. Dan rencanaan pembangunan di tingkat

ga, seperti ketersediaan air minum,

yang ketiga faktor kemiskinan yang bawah. Ada masyarakat yang mewakili

jamban, dan sanitasi yang baik, diban-

semakin memarjinalkan kaum perem- laki-laki dan perempuan tapi kita lihat

ding aspirasi laki-laki yang terkadang

kurang relevan. Di sinilah arti penting

puan.

dari forum itu saja jumlah perempuan

Padahal bila perempuan dilibatkan sedikit sekali. Jadi bagai-

peran perempuan agar mampu me-

dalam proses pengambi- mana kaum perempuan

FOTO:BOWO LEKSONO

lan keputusan dengan menyampaikan aspirasi dan

jalan ikut bersuara, ber- harapannya?

aspirasi atau berpenda- Pada waktu itu pimpinan

pat, dan bisa bernegosiasi ingin mendapatkan satu

di tingkat rembug desa, keputusan. Kaum laki-laki

maka suara perempuan cenderung menginginkan

akan bisa menggolkan perbaikan jalan desa, semen-

rencana pembangunan tara ibu-ibunya ingin ada

yang lebih penting seperti sumber air minum yang

penyediaan air minum dekat dengan permukiman

dan sanitasi sehat. supaya tidak repot mencari

Peran perempuan ha- air.

rus didengar suaranya Begitu pengambilan ke-

karena yang paling pe- putusan, perempuan yang

duli. Karena itulah kita jumlahnya sedikit ya kalah

harus melibatkan perem- bersuara. Akhirnya kami berpendapat

puan dalam pembangunan air minum supaya aspirasi, harapan, dan kebu-

nyampaikan aspirasi dalam musyawa-

dan sanitasi melalui keputusan- tuhan kaum perempuan turut berperan

rah pembangunan desa.

keputusan perencanaan pembangunan mulai dari proses perencanaan, harus

di tingkat desa. ada pemberdayaan perempuan supaya

Caranya?

Kelemahan kami memang tidak

mereka mampu berbicara diforum.

mempunyai kemampuan kegiatan hing-

Jadi apa yang harus dilakukan?

ga akar rumput. Unit kerja kami terda-

Ya harus melihat sejauh mana kese-

Kepedulian pengambil kebi-

pat di tingkat provinsi seperti biro atau

taraan antara kaum perempuan dan

jakan?

kaum laki-laki. Apakah keberpihakan Kami melihat para pengambil kebi-

badan dan bagian pemberdayaan

program kegiatan sampai penganggaran jakan baik di tingkat lokal, nasional,

perempuan di tingkat kabupaten.

sudah memberikan akses yang setara? maupun global, belumlah terasa

Caranya ya bekerjasama dengan

Apakah sudah memberikan partisipasi kepeduliannya. Air masih dianggap

organisasi perempuan, LSM, dan berba-

yang setara? Pengambilan keputusan komoditas yang tak punya nilai ekono-

gai donor yang mempunyai struktur

yang setara? Dan apakah memberikan mi. Padahal kelangkaan air merupakan

organisasi sampai tingkat akar rumput.

manfaat yang setara pula? ancaman terhadap sumber daya manu-

Pada tataran kebijakan bekerjasama

Bila kesetaraan itu sudah terjadi, sia bahkan sampai menimbulkan kema-

dengan departemen-departemen teknis

maka kita bisa katakan bahwa kebijak- tian. Dan yang tanpa disadari, kematian

maupun satuan perangkat kerja di dae-

an program kegiatan sampai anggaran itu menimpa anak-anak balita yang jauh

rah pada tataran operasional.

dari sektor pembangunan terkait, sudah lebih besar dari korban peperangan.

Sebenarnya apa faktor penye-

responsif gender. „ Bowo Leksono

10 Percik „ April 2007 „

P E R AT U R A N

Dana Alokasi Khusus Prasarana Air Bersih dan Sanitasi dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 128/PMK.07/2006

D merintah telah menganggarkan dana mis yang panjang, termasuk sarana fisik mencapai Rp 17.094.100.000.000,-.

alam rangka pelaksanaan de-

Rp 1.062.370.000.000,- atau sebesar 6,21 sentralisasi dan terseleng-

adaan, peningkatan, serta perbaikan

persen dari keseluruhan anggaran untuk garanya otonomi daerah, pe-

sarana dan prasarana fisik pelayanan

dasar masyarakat dengan umur ekono-

DAK Non Dana Reboisasi tahun ini yang

Dan yang dimaksud dana reboisasi tadi kasikan kepada daerah untuk mendanai

yang bersumber dari APBN yang dialo-

penunjang. Pelayanan dasar ini me-

adalah dana yang dipungut dari kebutuhan daerah yang kemudian dise-

liputi bidang pendidikan, kesehatan,

pemegang izin usaha pemanfaatan hasil but sebagai Dana Perimbangan. Dengan

infrastruktur (jalan, irigasi, dan air

hutan dari hutan alam yang berupa demikian pemerintah mengharapkan

bersih), kelautan dan perikanan, per-

kayu yang kemudian dana tersebut adanya hubungan yang teratur secara

tanian, prasarana pemerintahan dae-

digunakan dalam rangka reboisasi dan adil dan selaras dalam hal keuangan,

rah, dan lingkungan hidup.

rehabilitasi hutan. pelayanan umum, pemanfaatan sumber

Porsi yang didapat sektor air besih daya alam dan sumber daya lainnya

Untuk Dana Alokasi Khusus

dan sanitasi mungkin tidak terlalu besar baik antara pemerintah pusat dan

jika dibandingkan total DAK Non DR pemerintah daerah maupun antar

(DAK), dana tersebut

yang dianggarkan pemerintah. Hal ini pemerintah daerah itu sendiri.

dialokasikan kepada daerah

dikarenakan pendanaan sektor air Dana perimbangan tadi terdiri atas

tertentu dengan tujuan

bersih dan sanitasi belum menjadi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum,

membantu mendanai kegiatan

bidang tersendiri sehingga masih harus dan Dana Alokasi Khusus. Pada prinsip-

berbagi dengan jalan dan irigasi sebagai nya ketiga dana tadi sama-sama ditu-

khusus yang merupakan urusan

bagian dari pembangunan bidang infra- jukan bagi pendanaan kegiatan-ke-

daerah dan sesuai

prioritas nasional.

struktur.

giatan atau kebutuhan di daerah, se- Namun jumlah proporsi tadi seti- dangkan letak perbedaannya adalah

daknya masih mengalami peningkatan lingkup kegiatan yang akan didukung

jika dibandingkan dua tahun sebelum- setiap dana tadi.

Alokasi DAK untuk Air Bersih dan

nya dimana pada tahun 2005 air bersih Untuk Dana Alokasi Khusus (DAK),

Sanitasi

dan sanitasi mendapat porsi sebesar dana tersebut dialokasikan kepada

Sebagai salah satu bentuk pelayanan

5,07 persen dari DAK Non DR dan pada daerah tertentu dengan tujuan mem-

dasar terhadap masyarakat tadi, pem-

tahun 2006 sebesar 5,25 persen. bantu mendanai kegiatan khusus yang

bangunan infrastruktur di sektor air

Bahkan sebelum tahun 2005 sektor air merupakan urusan daerah dan sesuai

bersih dan sanitasi pun menjadi salah

bersih dan sanitasi belum mendapat prioritas nasional. Daerah tertentu

satu kegiatan yang mendapat suntikan

alokasi dana dari DAK. tersebut merupakan daerah yang dapat

dana dari DAK. Hal ini tercantum

Dalam dua tahun terakhir sejak memperoleh DAK setelah memenuhi

dalam Peraturan Menteri Keuangan No.

2005, setiap tahunnya sektor air bersih persyaratan kriteria umum, kriteria

128/PMK.07/2006 tentang Penetapan

dan sanitasi terus mengalami pe- khusus, dan juga kriteria teknis.

Alokasi dan Pedoman Umum Penge-

ningkatan proporsi dimana pada tahun Sedangkan yang termasuk dalam

lolaan Dana Alokasi Khusus Tahun

ini meningkat 0,96 persen dari tahun kegiatan khusus adalah kegiatan yang

Anggaran 2007.

sebelumnya dan peningkatan tersebut ditetapkan pemerintah yang menguta-

Berdasarkan peraturan tersebut, pada

cukup signifikan jika dibandingkan pe- makan kegiatan pembangunan, peng-

tahun 2007 ini sektor air bersih dan sani-

tasi mendapat alokasi sebesar

ningkatan yang terjadi pada tahun 2006

Percik „ April 2007 „ Percik „ April 2007 „

Pengalokasian DAK untuk bidang infrastruktur khususnya air bersih dan sanitasi bertujuan meningkatkan ca- kupan dan kehandalan pelayanan air bersih dan sanitasi. Lebih rinci lagi pengalokasian tersebut dilakukan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penanganan pra- sarana dan sarana air bersih yang diarahkan untuk kegiatan perbaikan, peningkatan dan pembangunan baru sistem prasarana air bersih bagi masyarakat pada daerah rawan air bersih dan kekeringan di perdesaan dan perkotaan serta penanganan prasarana dan sarana sanitasi yang diarahkan untuk kegiatan perbaikan, peningkatan dan pembangunan prasarana dan sarana sanitasi untuk daerah-daerah rawan sanitasi di perdesaan dan perko- taan.

Daerah Penerima DAK

Untuk mendapatkan alokasi dana dari DAK maka setiap daerah harus memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Kriteria tersebut terdiri dari kriteria umum, khusus, dan teknis. Ber- dasarkan kriteria umum, pengalokasian DAK diprioritaskan untuk daerah-dae- rah yang memiliki kemampuan fiskal rendah atau di bawah rata-rata nasio- nal. Kemampuan tersebut didasarkan pada selisih antara realisasi Penerimaan Umum Daerah (Pendapatan Asli Dae- rah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Bagi Hasil) dengan belanja Pegawai Negeri Sipil Daerah pada APBD Tahun Anggaran 2005.

Sedangkan secara khusus, daerah yang dapat menerima alokasi DAK adalah daerah-daerah pada wilayah ter-

tentu yang memiliki karakteristik dan/atau berada di wilayah (a) Provinsi Papua yang merupakan Daerah Otonomi Khusus; (b) daerah pesisir dan kepulauan, daerah perbatasan dengan negara lain, daerah tertinggal/terpencil, dan daerah yang masuk kategori keta- hanan pangan, serta daerah pariwisata; (c) daerah rawan banjir/longsor, daerah penampung transmigrasi, daerah yang memiliki pulau-pulau kecil terdepan, daerah yang alokasi DAU-nya dalam tahun 2007 tidak mengalami kenaikan, daerah rawan pangan dan/atau ke- keringan, daerah pascakonflik, dan dae- rah penerima pengungsi.

Kriteria teknis berbeda untuk setiap bidangnya dimana untuk bidang infra- struktur air bersih dan sanitasi kriteria yang harus dipenuhi daerah penerima DAK dirumuskan oleh Menteri Pe- kerjaan Umum. Kriteria teknis tersebut mempertimbangkan (a) jumlah desa dan kelurahan (dinyatakan dalam satu- an desa/kelurahan); (b) jumlah desa dan kelurahan rawan air bersih (desa/kelurahan); (c) jumlah penduduk (jiwa); (d) tingkat/cakupan pelayanan air limbah (persentase jiwa); (e) tingkat/cakupan pelayanan persampah- an (persentase jiwa); (f) luas genangan di kabupaten/kota (ha); (g) luas kawasan kumuh di kabupaten/kota (ha); dan (h) Indeks Kemahalan Kon- struksi (IKK).

Kewajiban Daerah Penerima DAK

Setelah ditentukan sebagai daerah penerima DAK, daerah juga mempu- nyai kewajiban menyediakan Dana Pendamping sekurang-kurangnya 10 persen dari nilai DAK yang diterimanya untuk mendanai kegiatan fisik. Yang dimaksud kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatan administrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek fisik, kegiat- an penelitian, kegiatan pelatihan, ke- giatan perjalanan pegawai daerah, dan kegiatan umum lain yang sejenis. Kewajiban penyediaan Dana Pendam- ping tadi untuk menunjukkan sejauh mana komitmen daerah terhadap kegiatan yang didanai dari DAK. Namun terdapat daerah tertentu yang terlepas dari kewajiban penyediaan Dana Pendamping yaitu dae- rah yang selisih antara penerimaan umum APBD dan belanja pegawainya sama de- ngan nol atau negatif.

Dalam pelaksanaan program DAK, melalui Menteri Perencanaan Pem- bangunan Nasional dan Menteri Teknis pemerintah pusat melakukan peman- tauan dan evaluasi terhadap peman- faatan dan teknis pelaksanaan kegiatan yang didanai dari DAK. Sedangkan untuk pengelolaan keuangan DAK, pemerintah menugaskan Menteri Keuangan untuk melakukan peman- tauan dan evaluasinya. Selain kewajiban di atas, daerah pun mempunyai kewa- jiban dalam menyampaikan laporan tri- wulan yang memuat laporan pelak- sanaan kegiatan dan penggunaan DAK kepada Menteri Keuangan, Menteri Teknis, dan Menteri Dalam Negeri. Keterlambatan atau tidak dilaksanakan- nya penyampaian laporan tersebut akan merugikan daerah sendiri dengan ditundanya penyaluran DAK. Melalui pengaturan-pengaturan yang telah dije- laskan sebelumnya, diharapkan penga- lokasian DAK dapat berjalan secara optimal dalam mendukung pemba- ngunan di daerah yang juga menjadi prioritas nasional. „ Afif Nu'man

P E R AT U R A N

Percik „ April 2007 12 „

Kriteria teknis berbeda untuk setiap bidangnya

dimana untuk bidang infrastruktur air bersih dan sanitasi kriteria yang

harus dipenuhi daerah

penerima DAK dirumuskan oleh Menteri

Pekerjaan Umum.

WAWA S A N MENGAPA CLTS BERHASIL?

(Tinjauan dari Perspektif Ilmu Sosial)

S an jamban yang sepenuhnya dilaksa- Bogor, Lombok Barat, dan sebagainya. 3. Adanya komitmen pribadi untuk

aya berpendapat, Kamal Karr- masyarakat sasaran bahwa selama Oleh: Alma Arief seorang asal Bangladesh yang *)

ini mereka telah berperilaku dan melahirkan model pembangun-

berpandangan keliru .

nakan oleh masyarakat (Community

segera mengubah pandangan dan Led Total Sanitation). Dia adalah seo-

Hampir semua daerah yang telah me-

perilakunya. rang pragmatis. Dia tidak mau terikat

nerapkan model itu berhasil menak-

4. Fasilitasi disampaikan dengan pada salah satu kutub paradigma ilmu

jubkan, bukan saja kecepatan serapan

bahasa yang lugas, cenderung ka- sosial tetapi cenderung meleburkannya

dan pertumbuhan cakupannya tetapi

sar, tidak mempertimbangkan belas menjadi perangkat untuk membuat

juga pengembangan sendiri model sa-

nitasi dasar oleh masyarakat dan kese-

kasihan.

rekayasa sosial (social engineering) gu-

5. Asumsi dasarnya masyarakat mau na sebesar mungkin meningkatkan

diaan masyarakat untuk secara bersa-

dan mampu membebaskan dirinya kesejahteraan masyarakat. Dia tidak

ma-sama mengubah perilaku dan me-

dari masalah BAB di sembarang peduli bahwa dikalangan ilmuwan

negakkan kontrol sosial dengan berba-

gai cara.

tempat.

Konsistensi terhadap prinsip terse- masing-masing mengibarkan bendera

sosial terjadi polarisasi tajam, yang

Penerapan prinsip-prinsip CLTS

but, tampaknya yang justru menjadi mahzabnya, berkelompok secara eks-

juga sangat konsisten. Beberapa prinsip

andalan untuk keberhasilan pemba- klusif dan jarang bertemu pendapat

utama tersebut antara lain bisa di-

ngunan sanitasi dasar model CLTS. Be- dalam forum yang sama.

abstraksikan sebagai berikut.

berapa desa uji coba di Indonesia, ada Diakui atau tidak upayanya mema-

1. Tanpa adanya subsidi dan masukan

yang dinyatakan diskualifikasi dan nipulasi kaidah-kaidah ilmu sosial un-

dari luar, baik berupa pendanaan

dikeluarkan dari keikutsertaan dalam tuk rekayasa mempengaruhi dan meng-

stimulan, material maupun model

uji coba karena adanya belas kasih ubah perilaku, sangat berhasil. Pene-

jamban

pemerintah (desa) yang mencoba mem- rapan di beberapa daerah di Indonesia

2. Adanya proses pemicuan untuk

berikan masukan (dana) ke masyarakat menunjukkan kinerja yang sangat baik.

menggoncang (membuat shock)

agar sasarannya segera tercapai, ma- Bagaimana tidak? Dalam waktu relatif

tingkat kesadaran dan perasaan

FOTO: DOK/POKJA AMPL

singkat, perilaku penduduk yang biasa BAB (buang air besar) di sembarang tempat, bisa berubah. Jamban rumah tangga dengan model yang dikem- bangkan sendiri oleh penduduk, dalam hitungan bulan bisa terbangun, dan ca- kupan pengguna jamban meningkat sa- ngat pesat, meroket mencapai 100 per- sen. Hal yang belum pernah terjadi sela- ma ini. Peristiwa yang sangat fenome- nal ini, tentu saja sangat menarik. Bagaimana menjelaskannya?

Kinerja di beberapa daerah

Di Indonesia, CLTS sudah diterap- kan di berbagai daerah, seperti bebera- pa desa di Kabupaten Sambas (Kali- mantan Barat), Muaro Jambi, (Jambi),

Percik „ April 2007 „

WAWA S A N

Percik „ April 2007 14 „