PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Pe (6)
Tampilan Percik Makin Menarik majalah tersebut untuk saya copy dan saya dapat dihindari jika kita peduli terhadap hu-
Perkenalkan nama saya Wardi, pemerhati letakan di perpustakaan kami.
tan atau pohon-pohon yang ada disekitar kita
masalah air minum dan kesehatan lingkungan
Kepada pengelola Majalah Percik kami dan memuliakan air.
tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Saya berharap dapat secara regular mendapatkan
Bencana alam yang terjadi di Negeri ini
merupakan pembaca setia Majalah Percik se- majalah ini. Jika memang diperlukan peng- bisa jadi peringatan bagi kita semua agar kita jak majalah ini pertama kali saya dapatkan ke- ganti ongkos cetak, saya siap menjadi pelang- peduli dan memperhatikan alam. Banyaknya tika masih bekerja di Direktorat Jenderal Bina gannya. Terimakasih atas perhatiannya.
pembalakan hutan liat mengakibatkan tanah
Pembangunan Daerah, Departemen Dalam
Sukemi longsong. Hal itu karena air hujan yang turun
Negeri pada tahun 2004.
Kampung Rukun Rt06/Rw07 tidak diserap oleh Hutan kita, sehingga men-
Saya ingin mengucapkan terimakasih
Desa Bojongsari Serang, Banten jadi tanah longsor.
kepada pengelola Majalah Percik karena in-
Tanpa air hidup kita tidak akan bertahan
formasi dan sejumlah pembelajaran penting
Terimakasih atas perhatiannya dan su lama, untuk itu mari kita muliakan air seba-
saya dapatkan untuk dikembangkan di te ngah dah menjadi pembaca setia majalah Percik. gaimana kita memuliakan diri kita sendiri. Air masyarakat terkait persoalan Air Minum dan Nama dan alamat anda sudah kami masukan hujan yang turun harus mendapatkan tempat Penyehatan Lingkungan. Saya terkesan de- sebagai pembaca yang akan kami kirimkan yang menjadi haknya.Mari kita tanam pohon- ngan tampilan Majalah Percik yang desain- majalahg percik secara berkala. Selamat me pohon yang dapat menyerap air hujan, agar nya, isi serta tampilannya terkesan semakin nikmati majalah kami.
Hari Habitat Dunia 2010
kita tidak kekurangan air. Kalau air hujan di-
bagus, tidak kalah dengan majalah komersial
serap pohon, maka tempat tinggal kita akan
Air Menjadi Sebuah Rahmat
Menuju Kota dan
sekelas Majalah Tempo.
terhindar dari banjir dan bencana alam.
Semoga pengelola Majalah Percik dapat
Sedari sekarang kita sudah mulai merasa-
Ahmad Riyadi Umar
terus hadir dan memberikan sejumlah infor- kan kesulitan mendapatkan air bersih. Apalagi
Bojonegoro, Jawa Timur
masi serta pembelajaran dan pemberdayaan musim kemarau. Tanpa kita sadari, air lama
Kehidupan Lebih Baik
bagi masyarakat dibidang AMPL. Bravo Ma- kelamaan akan menjadi barang yang sangat Jangan Gunakan Air Berlebihan
jalah Percik.
mewah. Maksudnya, kita akan kesulitan un-
Manfaat air tidak lain sebagai pendukung
Mawardi tuk mendapatkannya karena barangnya yang sarana kehidupan perlu diperhatikan dalam
Kalibata Tengah, Pasar Minggu, langka atau harga yang mahal.
penggunaannya. Keberadaannya sebagai ka-
ISTIMEWA
Jakarta Selatan
Tanda-tanda bahwa air akan menjadi runia Tuhan seharusnya disyukuri dan diman- barang yang mewah mulai kita rasakan. Per-
I habitat, negara-negara dunia menun- las selaku inisiator KIP ( Kampong Im- saat ini lebih dari separuh penduduk
su habitat merupakan isu kru- giatan terkait pelaksanaan Agenda tantangan yang dihadapi masyarakat
sial yang menjadi perhatian Habitat telah aktif diikuti pemerin- Terimakasih banyak atas perhatian serta perkotaan. tidak hanya berbentuk ucapan yang keluar apresiasi yang telah diberikan kepada pe penyangga karena banyaknya penebangan dari mulut kita, tapi juga melalui serangkai-
faatkan semaksimal mungkin. Rasa syukur itu
tama, hilangnya resapan air tanah di daerah
Salah satu tantangan dunia saat ini ngelola majalah percik. Kami memang terus pohon yang membabi buta. Ditambah lagi an tindakan atau sikap arif dan bijak dalam
banyak pihak karena terkait tah, seperti Habitat+5 di New York
dengan upaya-upaya peme- pada tahun 2001 dan pertemuan dua adalah meningkatnya perkotaan se- berusaha melakukan perbaikan dan pening dengan penciutan situ-situ yang berfungsi se- menggunakan air, sesuai dengan standar ke-
nuhan kesejahteraan masya- tahunan Governing Council UN Habi- cara pesat. Jika sebelumnya mayoritas katan kualitas isi informasi serta penampilan bagai penampung air karena digunakan untuk butuhannya.
rakat. Dalam menghadapi isu terkait tat di Nairobi. Bahkan Prof. Johan Si- penduduk dunia tinggal di perdesaan, majalah ini sehingga dapat diterima dengan pemukiman.
Seperti kita ketahui bahwa air merupakan
jukkan komitmen kepeduliannya provement Program) pernah menjadi dunia sudah tinggal di kawasan majalah ini dapat terus hadir memberikan in lama tidak tertangani secara serius. Polutan rui. Pemanfaatan secara efektif dan efisien
baik oleh seluruh masyarakat luas. Semoga
Kedua, pencemaran air yang semakin sumber daya alam yang tak dapat diperbaha-
melalui beberapa kesepakatan antara salah satu penerima Habitat Scroll of perkotaan dan diperkirakan akan formasi terbaik.
yang ada tentunya menjadi penyebab utama
sangat penting dalam rangka mengantisipasi
air tidak sehat untuk dikonsumsi. Ketiga,
lain melalui Deklarasi Vancouver
Honours untuk komitmen dan dedi- meningkat menjadi dua per tiga pada
terjadinya penggunaan air secara berlebihan.
Berlangganan Majalah Percik
pada 1976 dan Agenda Habitat yang kasinya dalam pengembangan bidang tahun 2030. Dengan keterbatasan ke- Sudah hampir satu tahun ini saya dan te- hidup orang banyak hanya akan dikuasai oleh lebih-lebihan itu sangat dilarang oleh agama
swastanisasi air. Air yang menguasai hajat
Demikian pula, tindakan atau sikap ber-
disepakati di Istanbul, Turki pada ta- perumahan, terutama bagi masyarakat mampuan pengelolaan sumberdaya man-teman aktivis Lingkungan dan Pember- kelompok tertentu yang bisa memainkan karena termasuk dalam ketegori “isyraf”.
di perkotaan, maka terjadi banyak dayaan Masyarakat, Pelangi Dunia di seputar pengelolaan air. Setiap orang berhak atas air. Apalagi dalam masalah air yang sudah ba-
hun 1996.
miskin.
Isi dalam Deklarasi Vancouver dan dampak negatif dari meningkatnya Sungai Ciujung, Banten mendapat Majalah Dengan swastanisasi, setiap orang tidak di- rang tentu menyangkut hajat hidup manusia,
Agenda Habitat yang ditanda-
tangani 171 negara (termasuk Indo- Agenda Habitat menjadi pesan yang persoalan seperti kurangnya hunian Percik Yunior dan Majalah Percik dari teman- akui berhak atas layanan air.
nesia) berisi lebih dari 100 komitmen berusaha disampaikan ke masyarakat layak, tumbuhnya permukiman ku- teman Pokja Air Minum dan Penyehatan Ling-
lingkungan secara umum. maka, perlu ada
Untuk itu, mulai sekarang pengelolaan air
dan 600 rekomendasi. Setiap negara luas melalui peringatan Hari Habitat muh, polusi, kemacetan lalu lintas, kungan Provinsi Banten. Namun, dalam be-
sarana pembinaan bagi masyarakat terhadap
perlu dibenahi. Jangan sampai air hanya men-
berapa bulan ini saya tidak lagi mendapatkan jadi bencana saja, namun dapat juga menjadi yang menandatangani Agenda Habi- Dunia setiap tahunnya. Hari Habi- kesenjangan sosial, dan seba-
pemakaian air yang baik dan benar.
Muhammad Erfan
majalah tersebut.
suatu rahmat.
Ciputat, Tanggerang
tat mempunyai komitmen untuk tat Dunia ini sekaligus menjadi salah gainya.
Thomas Sutasman
melaksanakan Rencana Aksi Global satu cara untuk mengingatkan para
Cilacap. Jawa Tengah
yang sudah disepakati. Berbagai ke- penduduk dunia akan fenomena dan
Edisi IV, 2010
Menuju Kota dan Kehidupan Lebih Baik
Tahun 2010 ini, terkait peringat- an Hari Habitat Dunia, Indonesia kembali ikut berpartisipasi seperti juga tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2008, Hari Habitat Dunia di- selenggarakan di Bali dan pada tahun 2009, Hari Habitat Dunia diseleng- garakan di kota Palembang. Untuk perayaan di tingkat global, Indonesia pernah menjadi tuan rumah pada ta-
hun 2005 ketika Hari Habitat Dunia mengambil tema The Millenium Goals and the City (Tujuan Pembangunan Milenia dan Kota). Pada tahun terse- but, peringatan Hari Habitat Dunia dipusatkan di Rusun Cengkareng, Ja- karta dan tema yang dipilih bertujuan untuk mengingatkan pada Millenium Development Goals yang diluncurkan pada lima tahun sebelumnya.
Dengan mengangkat tema “Bet-
ter City, Better Life” atau “Menuju Kota dan Kehidupan Lebih Baik”
untuk tahun 2010, peringatan tahun ini berusaha menekankan pada pen- tingnya kualitas kota untuk menun- jang kehidupan yang lebih baik, yang dapat mendorong potensi dan pe- luang, mengurangi kesenjangan serta menyediakan hunian yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam pesan global UN Habitat yang disampaikan oleh Inga Björk- Klevby ( Assistant Secretary-General of the United Nations and Deputy Execu- tive Director, UN-HABITAT), untuk menuju kehidupan yang lebih baik tersebut, perlu adanya perwujudan kota yang lebih cerdas atau smarter city. Inga mengemukakan, hanya kota yang cerdas yang akan dapat
memberikan kehidupan yang lebih baik bagi warganya. Dalam menuju smarter city untuk kehidupan yang lebih baik tersebut, ada lima lang- kah strategis yang dihimbau oleh UN Habitat yaitu: (1) Memperbaiki kualitas hidup, (2) Berinvestasi dalam modal manusia, (3) Mendorong per- tumbuhan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan, (4) Meningkatkan par- tisipasi politik, dan (5) Meningkatkan keterlibatan budaya. Lima langkah ini diharapkan menjadi katalis penting untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi semua.
Untuk peringatan Hari Habitat Dunia di Indonesia, seperti juga pe- nyelenggaraan Hari Habitat Dunia untuk beberapa tahun terakhir ini, diselenggarakan secara bersama-sama oleh Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Pekerjaan Umum. Dalam konferensi pers yang diseleng- garakan tepat pada Hari Habitat Dunia 2010 yang jatuh pada Senin,
4 Oktober 2010, Menteri Peru mahan Rakyat, Suharso Monoarfa mengung- kapkan bahwa rumah layak huni ada- lah sebuah isu Hak Asasi Manusia (HAM) yang memerlukan perhatian khusus dari pemerintah dan permu- kiman yang lebih baik merupakan tanggung jawab bersama untuk masa depan. Pernyataan ini tentunya se- jalan dengan misi dari Agenda Habi- tat, yaitu hunian layak untuk semua dan urbanisasi berkelanjutan.
Kegiatan Hari Habitat Dunia 2010 di Indonesia
Di Indonesia, Peringatan Hari Habitat Dunia tahun 2010 diseleng- garakan dengan maksud untuk me- ningkatkan kepedulian semua pihak baik pemerintah pusat maupun dae- rah, pihak swasta, perguruan tinggi, serta masyarakat. Hari Habitat Dunia juga bertujuan untuk mendorong timbulnya pemikiran baru atas kon-
Laporan Utama
disi permukiman saat ini. Secara lebih jauh, peringatan Hari Habitat Dunia Tahun 2010 bertujuan untuk mem- berikan pemahaman ke masyarakat mengenai isu perumahan dan permu- kiman serta mendorong peran serta pemangku kepentingan bidang peru- mahan dan permukiman dalam ke- giatan yang mendukung peningkatan pemahaman akan makna Hari Habi- tat Dunia dan implementasi Agenda Habitat, terutama generasi muda karena tanggung jawab keberlanjutan
dunia di masa depan berada di tangan mereka.
Pantas jika kemudian, rangkaian peringatan Hari Habitat Dunia di- warnai dengan kegiatan Seminar dan Workshop, Jambore Sanitasi, Pelun- curan Buku sebagai acara puncak dan juga kegiatan Youth Urban Forum un- tuk kaum muda di ITS Surabaya. Di luar kegiatan-kegiatan tersebut, Hari Habitat Dunia juga diperkenalkan ke masyarakat umum melalui kampanye media baik melalui televisi, radio, me-
dia cetak, maupun internet.
Rangkaian Peringatan Hari Habitat Dunia 2010 diawali dengan kegiatan Seminar Nasional Habitat 2010 “ Bet- ter City, Better Life” yang digelar di Ho- tel Sultan, Jakarta pada 30 September 2010. Seminar yang mengangkat tema Konsep Penanganan Perumahan dan Permukiman Perkotaan yang Humanis dan Berkelanjutan ini membahas kota dari aspek kelayakan huni – baik aspek sosial, ekonomi, keamanan dan ling- kungan. Seminar yang diselenggara- kan oleh Deputi Formal Kementerian Perumahan Rak yat ini menghadirkan pembicara antara lain Mantan Menteri Kimpraswil, Erna Witoelar, Pengamat Sosiologi Perkotaan Imam B. Prasodjo, Ketua Ikatan Ahli Perencanaan Indo- nesia (IAP) Iman Soedrajat dan juga perwakilan dari pemerintah kota Yog- yakarta, Manado, dan Palembang.
Terkait dengan sanitasi, pada 12-
16 Oktober 2010, Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan kegi- atan Jambore Sanitasi di Wisma Hijau Cimanggis dengan tajuk “Peduli Sani- tasi, Peduli Kualitas Air”. Peserta Jam- bore Sanitasi terdiri dari 128 pelajar dari 32 provinsi di Indonesia. Dalam sambutan pembukaannya, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengungkapkan bahwa Jambore Sa- nitasi merupakan kampanye nasional yang berfokus pada anak sebagai ti- tik sentral. Mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan di daerah masing-masing. Sebagai rangkaian Jambore Sanitasi, diadakan juga tur dengan peserta dari siswa SD di seki- tar Cimanggis ke Waste Water Treat- ment Lippo Karawaci dalam rangka mengenalkan secara dini pengelolaan air limbah kepada anak SD.
Sementara itu, pada Minggu pagi,
17 Oktober 2010, diselenggara- kan Kegiatan Fun Bike (Sepeda Santai) Habitat. Kegiatan ini dilepas
Data dan Fakta Perkotaan:
Lima puluh persen penduduk dunia tinggal di per kotaan l Tiga milyar penduduk dunia tinggal di perkotaan, 1 milyar diantaranya tinggal di kawasan kumuh. Di kawasan Afrika Sub-Sahara, 70 % penduduk perkotaan tinggal di kawasan kumuh.
Tahun 2005, jumlah penduduk perko- taan lebih banyak 1,4 milyar orang dibanding dengan tahun 1980
Urbanisasi lebih banyak ditemui di Negara berkembang. Sebaliknya, Ne- gara-negara Eropa justru mengalami penurunan karena dengan kemajuan transportasi dan komunikasi menu- runkan kecenderungan konsentrasi penduduk di satu tempat.
Sumber:The State of the World Atlas
Wilayah
1990
2000
2009
2010*
2020*
2030*
Dunia
42.6 46.4 50.1 50.5 54.4 59.0
Asia
31.5 36.8 41.7 42.2 47.2 52.9
Oseania/ Pasifik
70.7 70.4 70.2 70.2 70.4 71.4
Eropa
69.8 70.8 72.5 72.8 75.4 78.4
Amerika Utara
75.4 79.1 81.9 82.1 84.6 86.7
Amerika Latin
70.3 75.5 79.3 79.6 82.6 84.9
Afrika
32.1 36.0 39.6 40.0 44.6 50.0
*Prediksi, Sumber: PBB
Penduduk Dunia yang Tinggal di Perkotaan, 1990-2030 (%)
KEMENPERA
Menpera, Suharso Monoarfa (tengah) dan Menteri PU, Djoko Kirmanto (kanan) bersama penulis buku "Mengusik Tata Penyelenggaraan Lingkungan Hidup dan Pemukiman", Tjuk Kuswartojo.
Laporan Utama Edisi IV, 2010
oleh Menteri Perumahan Rakyat dan lebih inovatif dan kreatif. Kegiatan
B. Prasodjo. Dalam workshop ini di-
diikuti sekitar 150 orang peserta baik puncak melalui peluncuran buku ini adakan juga dua kelas paralel yang dari unsur pimpinan Kementerian memang bertujuan untuk meningkat- terdiri dari kelas “Menata Bangunan maupun karyawan serta karyawati di kan pengetahuan atas permukim an dan Lingkungan Menuju Kota yang lingkungan Kementerian Perumahan sebagai dasar menuju kota yang lebih Berkualitas” dan “ Penataan Kawasan Rakyat dan Kementerian Pekerjaan baik. Peluncuran buku ini diisi oleh Kumuh yang Menjawab Tantangan Umum. Sepeda santai ini dimulai pu- sambutan dari Menteri Negara Peker- Perubahan Iklim”. kul 06.30 WIB serta mengambil start jaan Umum dan Menteri Perumahan
Sebagai penutup rangkaian Hari
dari halaman Kemenpera melewati Rakyat yang diikuti dengan pelun- Habitat Tahun ini diselenggarakan Bundaran Senayan, Jalan Sudirman curan buku secara resmi kepada para kegiatan Youth Urban Forum di ITS kemudian melalui Bundaran HI dan stakeholder yang terdiri dari pelaksana Surabaya. Dalam acara yang ber- kembali ke Kantor Kemenpera. Saat di pembangunan, akademisi, LSM, me- langsung dua hari yaitu pada 8-9 Bundaran HI, peserta membagi-bagi- dia serta sesepuh dilanjutkan dengan November 2010 ini, Menteri Peru- kan stiker tentang HHD 2010 kepada bedah buku yang menghadirkan pem- mahan Rakyat Suharso Monoarfa dan masyarakat umum untuk lebih menge- bahasa dari berbagai kalangan.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini
nalkan tentang Hari Habitat Dunia
Kegiatan lain yang menjadi bagian memberikan kuliah umum kepada
Puncak Hari Habitat Dunia 2010 ISTIMEWA dari Rangkaian Peringatan Hari Ha- sekitar 300 mahasiswa. Kuliah umum diadakan pada 18 Oktober 2010 dan bitat Dunia 2010 adalah Workshop ini kemudian dilanjutkan dengan dis-
Hari Habitat Dunia
ditandai dengan peluncuran, pa- Nasional yang diselenggarakan oleh kusi antar mahasiswa dan kunjungan mer an dan bedah buku “Kilas Balik Direktorat Pembangunan Permukim- lapangan ke kampung Tempe, Suko-
Meningkatkan Kepedulian atas
Perumah an 1900-2000” dan “Meng- an dan Direktorat Penataan Bangunan manunggal, Surabaya. Youth Urban usik Tata Penyelenggaraan Lingkung- Lingkungan, Cipta Karya, Kementeri- Forum sebagai penutup rangkaian an Hidup dan Pemukiman”. Menteri an PU yang diselenggarakan pada 26 Hari Habitat Dunia ini mempertegas
Tantangan Urbanisasi
Perumah an Rakyat mengharapkan Oktober 2010 di Kementerian PU. bahwa keberlanjutan perkotaan dunia penerbit an buku ini bisa menjadi ins- Workshop bertajuk “Daya Dukung berada di tangan generasi muda, un-
nasional dalam perancangan, penerapan formulasi, dan pirasi bagi generasi muda selanjutnya Perkotaan dan Adaptasi Perubahan tuk menuju kota dan kehidupan lebih
terhadap pemenuhan kebutuhan perumahan dan S Sekitar 9 tahun kemudian, pada tahun 1985, dalam
etiap tahun, dunia selalu memperingati
evaluasi proyek-proyek untuk meningkatkan kualitas dalam perencanaan dan perancangan Iklim” ini menghadirkan pembicara baik (LNP).
Hari Habitat Dunia atau World Habitat Day
permukiman. Konferensi di Vancouver ini sekaligus perumahan dan permukiman yang antara lain Onno W. Purbo dan Imam
pada Senin pertama bulan Oktober. Hari
Habitat Dunia ini merupakan salah satu dari
mendasari dibentuknya United Nations Human
HARSYA PAMBUDI
peringatan hari internasional yang ditetapkan
Settlements Programme (UN–HABITAT), badan PBB
yang membidani bidang permukiman. Peserta Yonth Urban forum
oleh PBB dan diperingati sebagai wujud kepedulian
mendengarkan kuliah umum dari walikota Surabaya.
permukiman yang layak untuk semua lapisan masyarakat. Commission on Human Settlement Resolution tanggal 8 Hari Habitat Dunia juga bertujuan untuk mengingatkan
Mei 1985, muncul usulan mengenai penyelenggaraan
perlunya tanggung jawab bersama bagi masa depan
Hari Habitat Dunia. Usulan ini kemudian diadopsi
habitat manusia.
dan ditetapkan dalam Resolusi Sidang PBB tahun 1985
Cikal bakal Hari Habitat Dunia tidak bisa dilepaskan
( Resolution 40/202 of 17 Desember 1985) sehingga Hari
dari konferensi Habitat I atau Habitat: United Nation
Habitat Dunia mulai dirayakan pada tahun 1986.
Conference on Human Settlement di Vancouver, Kanada
Dimulainya peringatan Hari Habitat Dunia pada
pada 1976. Dalam konferensi yang diselenggarakan
tahun 1986 sekaligus menandai peringatan 10 tahun
sekitar 34 tahun lalu ini, dunia mulai menyadari akan
dilaksanakannya Habitat I.
fenomena meningkatnya urbanisasi beserta segala
Dalam peringatan pertama yang digelar di Nairobi,
dampaknya terutama yang terjadi di negara berkembang.
Kenya tersebut, peringatan Hari Habitat Dunia memiliki
Sebelumnya, persoalan mengenai urbanisasi dan
tema “Rumah adalah Hak Saya” ( Shelter is My Right).
dampaknya hampir tidak pernah menjadi prioritas PBB.
Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1996, digelar kon-
Konferensi Habitat I menjadi konferensi internasional
ferensi Habitat II di Istanbul, Turki yang menghasilkan
pertama dari PBB dalam hal permukiman dan kemudian
Agenda Habitat. Agenda Habitat merupakan komit-
melahirkan Vancouver Declaration on Human Settlements
men 176 kepala negara termasuk Indonesia untuk
yang menyerukan kepada semua organisasi baik di
mendukung masa depan habitat manusia yang
dalam dan di luar sistem PBB untuk mendukung upaya
lebih baik.
Laporan Utama Edisi IV, 2010
Konferensi Habitat II ini menjadi semacam titik balik Peringatan Hari Habitat Dunia menjadi momentum tentang fokus dari isu permukiman. Tema peringatan
mempromosikan pesan-pesan utama dari Agenda Habitat
Hari Habitat Dunia yang ditentukan PBB pada tahun-
tersebut. Peringatan Hari Habitat dari tahun ke tahun
tahun awal lebih menekankan pada “ shelter” atau hunian/ pun justru menjadi semakin penting. Tiga puluh empat rumah. Sejak tahun 1996, tema Hari Habitat Dunia
tahun lalu, ketika Habitat I diselenggarakan, dua per
menjadi lebih bergeser ke masalah city (lihat kotak).
tiga penduduk dunia masih tinggal di perdesaan. Kini,
Kencederungan ini mungkin muncul karena adanya
proporsi tersebut berbalik, sudah lebih dari separuh
perkembangan pemikiran bahwa masalah permukiman
penduduk dunia tinggal di perkotaan dan pada 2030
adalah masalah kota ( city) dan masalah kekotaan (urban).
diperkirakan dua per tiga penduduk dunia tinggal di kota
Agenda Habitat sebagai keluaran dari Habitat II pun
yang tentunya akan memberikan konsekuensi yang lebih
mencerminkan manifestasi dari kecenderungan tersebut.
besar.
Melalui Agenda Habitat, negara-negara di dunia berusaha
Untuk tahun 2010 ini, Hari Habitat Dunia jatuh
untuk mewujudkan Adequate Shelter for All (Hunian
pada Senin, 4 Oktober 2010 dan mengangkat tema
yang Layak bagi Semua) dan Sustainable Urbanization
“Better City, Better Life” atau “Menuju Kota dan
(Urbanisasi yang Berkelanjutan).
Kehidupan Lebih Baik”. Tema ini menekankan pada
Tema-tema dari peringatan Hari Habitat Dunia
pentingnya kualitas kota untuk menunjang kehidupan
memang selalu berbeda setiap tahunnya, namun tema-
yang lebih baik, yang dapat mendorong potensi dan
tema yang diangkat tersebut tetap sejalan dengan dua
peluang, mengurangi kesenjangan serta menyediakan
pesan utama Agenda Habitat yaitu Adequate Shelter for
hunian yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat.
All (Hunian yang Layak bagi Semua) dan Sustainable POKJA LNP, Dari berbagai sumber. Urbanization (Urbanisasi yang Berkelanjutan).
Hari Habitat,
Air, dan Sanitasi
Tema Hari Habitat Dunia
2010 – Better City, Better Life (Menuju Kota dan Kehidupan Lebih Baik) 2009 – Planning Our Urban Future (Merencanakan Masa Depan Perkotaan Kita)
2008 – Harmonious Cities (Kota yang Harmonis) 2007 – A Safe City is a Just City (Kota yang Aman adalah Kota yang Berkeadilan)
etiap tahun, UN Habitat men- sikan akses terhadap air minum yang sanitasi dasar. Sementara itu, Kofi An- 2006 – Cities, Magnets of Hope (Kota, Magnet Harapan)
S Habitat Dunia. UN Habitat melak- hidup dalam kemiskinan, perempuan kota-kota tidak dapat dipungkiri akan
jadi badan PBB yang mengor- aman, sanitasi, serta fasilitas dasar nan selaku Sekretaris Jenderal menge- 2005 – The Millenium Goals and the City (Tujuan Pembangunan Milenia dan Kota)
ganisasikan peringatan Hari lainnya, terutama bagi orang yang mukakan dalam pesannya bahwa 2004 – Cities-Engines of Rural Development (Perkotaan – Mesin Pembangunan Perdesaan)
2003 – Water and Sanitation for Cities (Air dan Sanitasi bagi Perkotaan) sanakan tugasnya berdasarkan man- dan mereka yang termasuk rentan selalu menjadi pusat kegiatan dan 2002 – City-to-City Cooperation (Kerjasama Antar Kota)
kesempatan, namun tanpa hunian 2001 – Cities without Slums (Kota tanpa Permukiman Kumuh)
dat dokumen Vancouver Declaration serta kelompok marjinal.
Secara khusus, Hari Habitat Du- layak dan fasilitas dasar yang cukup, 2000 – Women in Urban Governance (Perempuan dalam Pemerintahan Kota)
on Human Settlements bersama sama
dengan dokumen lainnya seperti the nia pernah mengangkat tema menge- lingkungan perkotaan dapat menjadi 1999 – Cities for All (Kota untuk Semua)
Habitat Agenda dan the Millenium nai Water and Sanitation pada tahun lingkungan yang paling berbahaya di 1998 – Safer Cities (Kota yang Lebih Aman)
Declaration.
Dokumen-dokumen 2003. Pada tahun tersebut, Hari muka bumi.
1997 – Future Cities (Kota Masa Depan)
Di dunia yang sete ngah dari 1996 – Urbanization and Human Solidarity (Urbanisasi dan Solidaritas Kemanusiaan)
tersebut menekankan pada hunian Habitat Dunia menyorot kondisi air
POKJA
pen duduknya hidup di kota-kota, 1995 – Our Neighborhood Curitiba (Lingkungan Kita, Curitiba) 1994 – Home and the Family (Rumah dan Keluarga)
yang layak bagi semua. Hunian yang perkotaan di dunia dan krisis sanitasi.
layak dan pelayanannya merupakan Sebuah situasi yang jauh lebih buruk setidaknya 1 milyar orang meng alami 1993 – Women and Shelter Development (Perempuan dan Pembangunan Rumah)
bahaya yang terkait de ngan kekurang- 1992 – Shelter and Sustainable Development (Rumah dan Pembangunan Berkelanjutan)
hak dasar manusia dimana peme- daripada statistik-statistik yang ada.
Dalam pesan global Hari Habitat an air bersih dan sanitasi yang me- 1991 – Shelter and the Living Environment (Rumah dan Lingkungan Hidup)
rintah mempunyai kewajiban untuk
membantu masyarakat yang kurang Dunia 2003, Anna Tibaijuka, Direk- madai. Di kota-kota Asia, terdapat 1990 – Shelter and Urbanization (Rumah dan Urbanisasi)
tur UN Habitat saat itu mengemuka- 700 juta orang yang mengalami keku- 1989 – Shelter, Health and the Family (Rumah, Kesehatan, dan Keluarga)
mampu memperoleh tempat tinggal.
Hunian yang layak bagi semua ini kan bahwa pembangunan berkelan- rang an air bersih serta 800 juta tanpa 1988 – Shelter and Community (Rumah dan Komunitas)
tidak bisa dipisahkan dari penyediaan jutan dimulai dari kesehatan. Oleh sanitasi memadai. Terlebih, di 1987 – Shelter for the Homeless (Rumah untuk Tunawisma)
dan kondisi air dan sanitasi. Dalam karenanya, kondisi berkelanjutan banyak tempat, orang miskin 1986 – Shelter is my Right (Rumah adalah Hak Saya)
Agenda Habitat sendiri disebutkan tidak dapat dipenuhi tanpa investasi cenderung
membayar
pula secara khusus untuk mempromo- berkelanjutan dalam air bersih dan lebih
Laporan Utama Edisi IV, 2010
Sekretariat Nasional Habitat Indonesia
Meningkatkan Pengetahuan dan Jejaring Bidang Perumahan dan Pengembangan Perkotaan
Data dan Fakta tentang Air dan Sanitasi
su perumahan dan perkotaan merupakan isu yang nal dengan sebutan Seknas Habitat dibentuk pada tahun -
I nya untuk merencanakan dan mengelola kota secara lebih mendukung kerjasama antarlembaga (pemerintah dan
Hampir separuh dari penduduk kompleks dan multi disiplin. Tuntutan meningkatkan 2008 melalui Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan dunia mengalami kekurangan air
kapasitas Pemerintah dan pemangku kepentingan lain- Umum dan Menteri Negara Perumahan Rakyat untuk -
Hampir satu miliar penduduk dunia
tidak memiliki akses ke air yang layak baik sangat diperlukan. Untuk itu, diperlukan peningkat- non-pemerintah) dan pelaksanaan program terkait Agenda -
Di negara berkembang, hampir an pengetahuan bidang perumahan dan pengembangan Habitat di Indonesia. Seknas Habitat diharapkan untuk setiap satu dari empat penduduk
perkotaan, serta jejaring yang kuat untuk pertukaran in- dapat melanjutkan peran yang sebelumnya diemban oleh tidak memiliki akses terhadap
formasi dan kerjasama.
Komnas Habitat.
Seknas Habitat memiliki fungsi sebagai penyebar -
sanitasi bahkan yang paling dasar
Pada tahun 1981 pernah dibentuk Sekretariat Nasional
Kaum perempuan memiliki beban Perumahan untuk mengoordinasikan kegiatan organisasi pengetahuan ( knowledge hub) bidang perumahan dan yang paling besar dalam hal
internasional yang terkait perumahan dan perencanaan pengembangan perkotaan. Seknas Habitat diharapkan da- memperoleh air untuk ke rumah
tangga clearing house dan me- pat menjadi pusat pengetahuan ( knowledge center) dalam
di Indonesia. Fungsinya sebagai
- Kawasan pusat di kota-kota besar nampung serta menyalurkan asosiasi profesi yang terkait bidang perumahan dan permukiman, dan rumah bersama
umumnya sudah memiliki akses ISTIMEWA terhadap air dan sanitasi, namun
kegiat an perencanaan dan perumahan.
Dua puluh tahun kemudian, pada tahun
kaum miskin kota biasanya tidak
2001, dibentuk Komite Nasional Agenda
dilayani. Permukiman perkotaan
Habitat II oleh Presiden RI dengan tugas
ilegal memiliki kondisi paling merana
membantu pelaksanaan Agenda Habitat II di
dan tidak higienis.
Indonesia dan menyampaikan pertimbangan dan saran kepada Pemerintah terkait pelaksa-
Sumber: UN Habitat Urban World - Juni 2010
POKJA
naan Agenda Habitat II.
mahal untuk air dibandingkan de- rada di tepian sungai, Cajú adalah hasil Pengembangan 1.000.000 unit Ru-
Sekretariat Nasional Habitat
ngan orang yang lebih kaya.
positif dari percontohan inisiatif kota mah Sederhana, dan “Percepatan Pe-
Indonesia
Mengenai peringatan Hari Habi- “ Slum to Neighbourhood” yang dimulai nanganan Penyediaan Air Bersih dan
Dengan latar belakang tersebut, Sekretariat
tat Dunia tahun 2003 sendiri, saat itu, pada tahun 1993. Menteri Perkotaan Sanitasi Bagi Masyarakat Berpeng-
Nasional Habitat Indonesia atau lebih dike-
peringatan global yang bertemakan Brazil waktu itu mengungkapkan, hasilan Rendah di 1.500 Kampung/ “ Water and Sanitation for Cities” terse- akses yang lebih baik terhadap air dan Kelurahan Setiap Tahun”. but diselenggarakan di kota Rio De Ja- sanitasi menjadi prioritas Brazil dalam
Saat ini, di tahun 2010, isu air
Visi
neiro, Brasil. Peserta dari seluruh dunia pemenuhan kebutuhan dasar kaum dan sanitasi tetap menjadi isu yang
Meningkatkan pengetahuan dan jejaring bidang perumahan dan
mengunjungi kawasan Cajú, kawasan miskin perkotaan. Komitmen ini krusial, terlebih, hanya 5 tahun lagi
pengembangan perkotaan.
kumuh yang dihuni oleh sekitar 800 menunjukkan keseriusan pemerintah menjelang tahun 2015 ketika tujuan keluarga. Kawasan ini tipikal dengan Brazil dalam memberikan kesetaraan MDG’s Goal harus dicapai. Dari segi
Misi
kawasan kumuh yang ada di bagian hak akan kota untuk kaum miskin pemenuhan air, sudah lebih banyak
- Meningkatkan pengetahuan bidang perumahan dan pengembangan per-
kota lainnya di mana hampir 20 per- perkotaan.
orang yang memiliki akses terhadap air
ko taan melalui dokumentasi informasi dan praktek terbaik dan publikasi
sen dari penduduk kota Rio De Janeiro
Sementara itu, di Indonesia, per- layak dan lebih banyak orang yang da-
melalui website dan materi cetak
tinggal. Yang menarik dari Cajú adalah ingatan Hari Habitat Dunia tahun pat mengakses fasilitas sanitasi. Meski
- Meningkatkan jejaring bidang perumahan dan pengembangan perkotaan
penduduk memiliki akses yang sangat 2003 tersebut dilaksanakan di Den- demikian, untuk bisa memenuhi tar-
melalui pertukaran informasi dan forum diskusi
baik terhadap air dan sanitasi, listrik, pasar, Bali. Presiden Republik Indo- get MDG’s, usaha pemenuhan target
- Memberikan masukan isu strategi kepada pembuat kebijakan
transportasi, dan layanan nesia saat itu, Megawati Soekarnopu- harus dilakukan secara dua kali lipat.
- Mendukung pelaksanaan kegiatan nasional dan internasional terkait Agenda
sosial. Be- tri, berkesempatan mencanangkan
Habitat II
Laporan Utama
P Edisi IV, 2010
( common house) bagi para praktisi, akademi- si, dan aktor pemba-
Rumah bersama bagi
ngunan lainnya untuk
para praktisi, akademisi,
membahas dan meng-
dan aktor pembangunan
kritisi isu perumah- lainnya untuk membahas
Agenda 21
an dan permukim an,
dan mengkritisi
memberikan masukan
isu perumahan dan
kebijakan serta me- nyelaraskan program
permukiman. . .
kegiatan. Untuk mendukung
dang kita untuk merencanakan dan mengambil tindakan kerjasama antarlembaga, Seknas Habitat meli-
Manusia berada di saat yang menentukan dalam sejarah.
sekarang untuk menjaga warisan yang akan diteruskan batkan 8 kementerian yang terdiri dari Kemen-
Kita dihadapkan pada kesenjangan berkepanjangan baik
ke generasi mendatang. Agenda 21 berusaha memastikan terian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan Rakyat,
antarnegara maupun di dalam negara, kemiskinan yang
masa depan yang berkelanjutan yang membutuhkan kesa- Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat,
meningkat, kelaparan, penyakit dan buta huruf, dan mem-
daran yang lebih besar dari kita semua terhadap masalah- Kementerian Luar Negeri, Kementerian PPN/Bappenas,
buruknya ekosistem yang menjadi gantungan kita untuk
masalah serta tekad untuk menemukan solusi. Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Lingkungan
mencapai kesejahteraan. Namun, integrasi lingkungan dan
Dengan substansi yang ada di dalamnya, Agenda 21 Hidup dan Kementerian Kesehatan untuk duduk sebagai
masalah pembangunan memerlukan perhatian yang lebih
menjadi semacam cetak biru untuk kemitraan global yang Tim Pengarah, Tim Pelaksana, dan Tim Harian.
besar yang akan mengarah pada pemenuhan kebutuhan
bertujuan mewujudkan lingkungan yang berkualitas tinggi Untuk tim pengarah, saat ini diketuai oleh Dirjen
dasar, peningkatan standar hidup untuk semua, ekosistem
dan ekonomi yang sehat untuk semua orang di planet ini. Cipta Karya, Budi Yuwono dengan wakil Sekretaris
yang lebih terlindung dan masa depan yang lebih aman
Agenda 21 membahas isu-isu kritis yang kita hadapi seba- Kementerian Perumahan Rakyat,
dan sejahtera. Tidak ada bangsa yang bisa mencapai hal ini
gai komunitas global seperti kerusakan ekosistem, mening- Iskandar Saleh. Tim pelaksana
sendiri, tetapi jika secara bersama-sama hal ini bisa dicapai
katnya kemiskinan, kelaparan dan kesehatan yang buruk, yang berada di bawah tim pengarah
- melalui kemitraan global untuk pembangunan berkelan-
Seknas Habitat Indonesia
jutan.
peningkatan populasi dunia dan buta huruf. Agenda 21
Jl. Wijaya I no. 68
diketuai oleh Sekretaris Direktorat
Agenda 21, paragraf 1.1 terdiri dari 40 bab yang mengidentifikasi setiap tantang-
Jakarta 12710
.id
Jenderal Cipta Karya, Susmono dan
an dan memberikan solusi yang realistis dan sederhana didampingi oleh dua orang wakil
Telepon/Fax: 62-21-7226530
menuju pembangunan berkelanjutan yaitu memenuhi ke- yaitu Kepala Biro Perencanaan dan
Email: info@habitat-indonesia.or ISTIMEWA
.id
butuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi Anggaran Kementerian Perumahan
Website : habitat-indonesia.or
pelaksanaan Biro APMCHUD
genda 21 merupakan rencana tindak komprehen- mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Rakyat, Oswar Mungkasa dan Direktur
Meeting. Dalam pertemuan tersebut pe-
A PBB, pemerintah, dan kelompok yang terkait pada se tiap kaan (bab 1.1-1.6). Pada bagian berikutnya adalah Bagian
Agenda 21 terdiri dari 5 bagian dengan total 40 bab. Bina Program Cipta Karya, Antonius Budiono.
jabat dari Negara di Asia Pasifik berkumpul untuk mem-
sif untuk diterapkan baik secara lokal, nasional,
maupun global, dan oleh organisasi dalam sistem Bagian awal merupakan bagian Preambule atau pembu- ini, Ketua Tim Harian dari Seknas Habitat yang bertugas
Saat bahas tentang isu perumahan dan permukiman.
Tak hanya kegiatan internasional, Seknas menerbitkan
menjalankan kegiatan Seknas sehari-hari adalah Dr. Lana pula beberapa publikasi seperti Country Profile Indonesia
1 (bab 2.1-8.54) yang memuat hubungan antara as- Winayanti dari Kementerian Perumahan Rakyat dengan dalam perumahan dan permukiman yang terbagi dalam
aspek yang memberikan dampak terhadap
pek sosial dan ekonomi. Dalam bagian ini ditekankan didampingi Dr. Hadi Sucahyono dari Kementerian Peker-
ling kungan.
mengenai pentingnya kerja sama internasional untuk jaan Umum sebagai wakilnya.
5 bidang serta beberapa kali mengadakan diskusi tematik
Agenda 21 bersama dengan Deklarasi Rio
dengan melibatkan berbagai elemen seperti kaum peme-
tentang Lingkungan dan Pembangunan/ Rio
mengimplementasikan dan mempercepat
rintah, akademisi, pelajar, LSM dan lembaga penelitian.
Declaration on Environment and Development,
usaha menuju pembangunan berkelan-
dan Pernyataan mengenai Prinsip Pengelolaan Agenda 21 menjadi jutan.
Kegiatan Seknas
Setiap tahun, Seknas Habitat juga berperan dalam pe-
cetak biru untuk
Bagian selanjutnya yaitu Bagian 2 pengarusutamaan Agenda Habitat, dukungan kegiatan Hari Habitat Dunia diselenggarakan di Palembang, Su-
Lingkup Kerja Seknas Habitat meliputi antara lain nyelenggaraan Hari Habitat. Pada tahun 2009, peringatan
Hutan Berkelanjutan/ Statement of Principles
kemitraan
for the Sustainable Management of Forests meru-
global bertujuan (bab 9.1-22.9) berisi tentang pengelolaan
internasional, dokumentasi praktek terbaik serta peman- matera Selatan dengan tema Planning Our Urban Future
pakan dokumen-dokumen yang diadopsi oleh
mewujudkan dan konservasi sumber daya untuk pem-
tauan dan pengendalian penyelenggaraan habitat nasion- (Merencanakan Masa Depan Perkotaan Kita) dan pada
lebih dari 178 Pemerintah pada Konferensi
lingkungan yang bangunan yang memuat antara lain ten-
al/internasional.
tahun 2010 peringatan dipusatkan di Jakarta dengan tema
PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan/
berkualitas dan tang konservasi pegunungan, pence gahan
penggundulan hutan, perlin dungan dan misinya antara lain adalah melalui penyelenggaraan Baik). Peringatan tahun 2010 ditandai dengan peluncuran
Peran nyata Seknas Habitat dalam mewujudkan visi Better City, Better Life (Menuju Kota dan Kehidupan Lebih
United Nations Conference on Environment and
ekonomi yang
terhadap sumber air, pengelolaan Asia Pacific Ministerial Conference on Housing and Urban buku yang selaras dengan tujuan Seknas Habitat sebagai
Development (UNCED) atau Earth Summit
sehat.
sampah, limbah, dan radioaktif, Development (APMCHUD) di Solo pada pusat pengetahuan ( knowledge center) dalam bidang peru-
yang diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brazil,
3-14 Juni 1992.
serta perlindungan terhadap
22-24 Juni 2010 dan juga mahan dan permukiman.
Agenda 21 menawarkan harapan, mengun-
laut. Bagian
Peraturan Edisi IV, 2010
3 dari Agenda 21 kemudian memaparkan tentang pe- pertumbuhan kebutuhannya. Padahal, jika kebutuhan ini nguatan peran dari kelompok mayoritas (bab 23.1-32.14). bisa dipenuhi melalui pendekatan yang integral maka da- Dalam bab ini disebutkan bahwa pembangunan berkelan- pat sekaligus menjadi modal untuk peningkatan kualitas jutan memang tanggung jawab utama dari setiap peme- hidup, peningkatan produktivitas, peningkatan kualitas
Agenda Habitat
rintah namun komitmen dan keterlibatan dari berbagai kesehatan, serta mengurangi biaya investasi dalam hal kelompok sosial penting untuk mewujudkan implemen- pengobatan kuratif serta membantu usaha pengentasan
semua orang memiliki hunian yang layak, lingkungan tasi efektif dari kebijakan setiap pemerintah yang terkait kemiskinan.
Adequate Shelter for All (Hunian yang Layak bagi Semua)
yang sehat dan aman, pelayanan dasar, dan lapangan dnegan Agenda 21.
Sustainable Urbanization (Urbanisasi yang Berkelanjutan)
kerja produktif dan membebaskan. Agenda Habitat akan Bagian terakhir dari Agenda 21 yaitu Bagian 4 berisi ini adalah tercukupinya kebutuhan infrastruktur secara
Sasaran yang ditekankan dalam Agenda 21 terkait isu
menjadi panduan agar semua upaya dapat mengubah visi hal yang lebih spesifik yaitu mengenai aksi implementasi memadai pada 2025. Untuk itu, menjadi penting bagi se-
unia mengalami urbanisasi yang begitu pesat
Meski demikian, pada tahun 1996 terdapat satu titik D Secara garis besar Agenda Habitat memiliki dua pesan
dan banyak pemerintah di banyak negara
ini menjadi kenyataan
seperti bagaimana memulai rencana aksi tersebut (bab tiap negara berkembang untuk mengintegrasikan pemba-
kurang siap dalam menghadapi fenomena ini.
33.1-40.30). Beberapa hal yang digaris bawahi dalam bab ngunan kapasitas baik dalam SDM, pembiayaan maupun
ini antara lain adalah penggunaan teknologi, peningkatan teknis ke dalam strategi nasional masing-masing.
utama yaitu Adequate Shelter for All (Hunian yang Layak kesadaran publik melalui pendidikan, serta berbagi data
balik di dunia internasional untuk mempromosikan
bagi Semua) dan Sustainable Urbanization (Urbanisasi dan informasi untuk dukungan pengambilan keputusan.
Dalam mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan
usaha mewujudkan kota yang berkelanjutan baik dari
implementasi dalam wujud: (1) pembiayaan dan evaluasi
aspek sosial maupun lingkungan.
yang Berkelanjutan). Agenda Habitat menawarkan visi
berbasis pengeluaran, (2) pemanfaat-
Pada bulan Juni di tahun tersebut diselenggarakan
positif untuk kota-kota dan menyertakan juga road
an ilmu pengetahuan dan teknologi
satu Konferensi Persatuan Bangsa Bangsa tentang
map praktis tentang dunia yang sudah terkena dampak
melalui percepatan riset dalam hal
Perkotaan ( the United Nations’ 1996 Conference on Human urbanisasi. Pesan lain yang penting dari Agenda Habitat
kebijakan integral, analisis dampak
Settlements) di Istanbul, Turki. Konferensi
adalah tata pemerintahan yang baik adalah syarat untuk
lingkungan, dan metode pengukur-
ini bertujuan untuk menilai kemajuan
menuju pembangunan perkotaan yang berkelanjutan
an kebutuhan yang efektif, serta (3)
yang ada selama dua dekade terakhir
dan pemberantasan kemiskinan.
pengembangan dan pembangunan
semenjak Deklarasi Vancouver dicanangkan
Selain dua pesan utama Adequate Shelter for All
kapasitas SDM melalui peningkat-
pada tahun 1976. Sekaligus juga untuk
(Hunian yang Layak bagi Semua) dan
an kesadaran, pelatihan keahlian,
menetapkan tujuan yang lebih sesuai dalam
. . . pemerintahan Sustainable Urbanization (Urbanisasi yang
pe nguatan institusional, dan adopsi
rangka menyambut milenia baru.
yang baik
Berkelanjutan), Agenda Habitat juga
adalah syarat
instrumen peraturan yang sesuai.
Konferensi ini merupakan konferensi
berisi diskusi dalam isu terkait lainnya
untuk menuju
yang memiliki pendekatan yang relatif baru
pembangunan sanitasi. Agenda Habitat mengaitkan
seperti, kesehatan, nutrisi, serta air dan
Tindak Lanjut Agenda 21
karena menawarkan kebijakan, strategi, dan
perkotaan yang
Di seluruh dunia, pemerintah,
aksi yang lebih menyeluruh, inklusif dan
berkelanjutan dan permasalahan perkotaan dengan usaha
kalangan bisnis, organisasi non-pe-
partisipatif untuk menuju kota-kota dunia
pemberantasan pengentasan kemiskinan dan penambahan
merintah dan elemen lainnya sudah
yang aman, sehat, dan adil. Konferensi ini
kemiskinan.
lapangan kerja serta perhatian khusus
menempatkan ide-ide dari Agenda
juga melibatkan tak hanya perwakilan dari
pada wanita dan kelompok marjinal.
21 dalam rencana atau kebijakan
pemerintah namun juga organisasi non
Keluaran dari Agenda Habitat tersebut
masing-masing. Ini termasuk juga
pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan kelompok
adalah strategi yang komprehensif yang
Indonesia yang pada tahun 1997 te-
kerjasama.
mendorong munculnya kemitraan baru
lah menyusun Agenda 21 Indonesia :
POKJA
Konferensi yang disebut juga dengan Habitat II
untuk beraksi pada tingkatan baik lokal,
strategi nasional untuk pemba ngunan
tersebut menghasilkan Deklarasi Istanbul dan juga
nasional, maupun internasional.
Air, Sanitasi, Drainase, dan Pengelolaan Limbah
Isi dari Agenda Habitat terdiri dari 241 paragraf yang Air, sanitasi, drainase dan pengelolaan limbah merupa- kungan Hidup. Kini, hampir 20 tahun kemudian, Agenda
berkelanjutan yang dikeluarkan oleh Kementerian Ling-
Agenda Habitat yang ditandatangani 171 negara
termasuk juga Indonesia. Agenda Habitat berisi lebih dari dibagi ke dalam 4 bagian. Bagian pertama adalah bagian kan salah satu aspek yang dibahas khusus dalam Agenda
21 masih sangat krusial dan usaha untuk dapat menerap-
100 komitmen dan 600 rekomendasi. Setiap negara yang
Pengantar (paragraf 1-21). Bagian ini menggarisbawahi
21. Hal yang ditekankan mengenai isu ini dalam Agenda kannya memerlukan usaha berkali lipat dengan adanya tan-
menandatangani Agenda Habitat mempunyai komitmen
tentang tantangan global permukiman dan menyerukan
kepada bangsa-bangsa untuk menghadapi tantangan frastruktur air, sanitasi, drainase dan pengelolaan limbah elemen dalam menjalankan Agenda 21 sa ngatlah penting.
21 adalah bahwa usaha meningkatkan penyediaan in- tangan yang semakin besar. Untuk itu, keterlibatan lintas
untuk melaksanakan Rencana Aksi Global yang sudah
tersebut. Bagian kedua dari dokumen ini memuat Tujuan perlu dilakukan secara terintegrasi. Pemenuhan infrastruk- Tugas ini akan membutuhkan tidak hanya kepemimpinan
disepakati.
dan Prinsip (paragraf 22-36) yang memberi arahan tur ini penting karena minimnya infrastruktur, terutama dan pendanaan pemerintah dan kalangan bisnis, tetapi
terhadap sasaran kebijakan sebagai aksi dari pemerintah di negara berkembang dapat memicu munculnya penyakit juga visi dan kerjasama setiap warga negara. Pembangun-
Agenda Habitat
dan juga bagaimana strategi untuk mencapainya. dan kematian. Terlebih lagi, negara berkembang menga- an berkelanjutan tidak dapat dicapai tanpa semua sektor
Agenda Habitat adalah seruan global untuk bertindak
Strategi tersebut menyangkut juga tentang kerja lami kendala di mana pemenuhan kebutuh- masyarakat bekerja sama.
di semua lapisan. Di dalam kerangka tujuan, prinsip-
prinsip serta komitmennya, Agenda Habitat menawarkan
sama, partisipasi, berbagi informasi, dan
an infrastruktur melebihi
visi positif dari permukiman yang berkelanjutan - dimana pengawasan. Bagian ketiga
Peraturan
P Edisi IV, 2010
Sumber: Cities and Homes for All: The Habitat Agenda, UN Habitat, 1996
FOTO-FOTO: HARSYA PAMBUDI
Surabaya Green and Clean: Menuju Kota
Surabaya Sehat
Infrastruktur dan Pelayanan Dasar
Dalam paragraf 84-87, Agenda
S tetapi sampah di Keputih tidak tertangani dengan baik Substansi program pendidikan termasuk bagaimana
urabaya kota metropolitan terbesar ke-2 di
tentang pengelolaan sampah. Tujuan dari program
Habitat secara khusus membahas
Indonesia dengan jumlah penduduk lebih
ini adalah untuk mempopulerkan cara-cara alternatif
mengenai rencana aksi dalam hal
dari 2 juta, ternyata hanya memiliki satu
pemilahan dan pengolahan sampah dari dasar siklus di
infrastruktur dan pelayanan dasar.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yakni TPA
tingkat rumah tangga, sedangkan strategi yang digunakan
Infrastruktur dan pelayanan dasar
Keputih yang menampung limbah dari 155
adalah dengan memperkenalkan teknologi tepat guna
tersebut mencakup air, sanitasi,
Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Surabaya. Akan dan bagaimana menerapkannya di tingkat rumah tangga.
pengelolaan limbah, kesejahteraan
sosial, fasilitas transportasi dan
sehingga bau dari sampah yang menumpuk mengganggu
memilah sampah organik dan non-organik, bagaimana
komunikasi, energi, fasilitas
masyarakat sekitar dan TPA Keputih terpaksa ditutup
memanfaatkan limbah dengan cara menerapkan prinsip-
prinsip Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan adalah bagian yang berisi Komitmen (paragraf 37-
kesehatan, sekolah, keamanan,
pada tahun 2001. Hal ini menyebabkan banyaknya
dan ruang terbuka. Agenda Habitat menekankan bahwa
tumpukan sampah di lokasi TPS menggunung dan tidak
kembali), Recycle (mendaur ulang) (3R).
Program ini membangun kesadaran masyarakat internasional dalam mencapai hunian layak untuk
52) yang menggarisbawahi kesepakatan komunitas
pemerintah, komunitas, dan swasta perlu bekerja bersama
hanya berhenti di situ, setiap sudut jalan di kota pun
tentang pentingnya pengelolaan sampah semua, permukiman berkelanjutan, pelibatan sektor
untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar tersebut.
banyak berserakan sampah. Pada tahun 2004
berbasis masyarakat (melalui mengurangi, publik, swasta, dan komunitas dalam pembangunan
Pemerintah pusat akan memiliki andil dalam
di kota Surabaya ada sekitar 2.610 ton
penggunaan kembali dan daur ulang) permukiman, kesetaraan gender, pembiyaan perumahan,
mendukung otoritas lokal dalam mengelola,
sampah menumpuk setiap hari.
dan mendorong partisipasi mereka dalam dan kerjasama internasional.
mengoperasikan, dan merawat infrastruktur dan
Situasi mengerikan ini meyakinkan kota
proses. Program ini juga membangun Bagian Rencana Aksi Global merupakan bagian
pelayanan dasar. Di lain pihak, sektor swasta, komunitas,
Surabaya, LSM, dan masyarakat bahwa
jaringan dan kemitraan dengan pemangku terakhir dari Agenda Habitat. Bagian ini adalah
dan lembaga non pemerintah dapat berpartisipasi dalam
mereka harus mulai berurusan dengan
kepentingan yang relevan untuk tindakan yang bagian terbesar dari dokumen ini (paragraf 53-
penyediaan layanan dan pengelolaan di bawah koordinasi
masalah sampah secara serius dan mencari
yang lebih kolaboratif. Gerakan kecil ini 241). Pada bagian ini terdapat 5 aksi strategi untuk
dari pemerintah. Pemerintah juga perlu menyediakan
solusi bersama. Setelah mengidentifikasi