MANAJEMEN PERUSAHAAN PERORANGAN docx (1)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pada saat ini dunia perekonomian sangat mengalami perubahan yang
sangat pesat karena dipengaruhi beberpa factor yang menyebabkan arus
kemajuan global perekonomian yang tidak dapat di bendung,maka dari hal
itu kami selaku mahasiswa universitas kanjuruhan menjabarkan beberapa
hal yang berkaitan dengan perekonomian,salah satu seperti perusahaan yang
merupakan factor mendukung terhadap Negara menjadi maju dari aspek
ekonomi.karena perushaan merupakan miatur dari Negara untuk meju ke
depannya,
Dari beberapa Negara yang di anggap maju dari segi ekonomi ,karena
di dalamnya sudah banyak perusaahan yang mendukung,dan juga kita perlu
ketahui bahwa sanya dari beberapa perusahaan masih banyak permasalahan
yang belum di atasi karena ada beberapa hal yang tidak di perhatikan secara
kasap mata ,baik oleh atasan atau pegawai,karena dari hal sepeleh ini nanti
yang bisa menyebabkan beberapa perusahaan,akan mengalami penurunan
atau ke tidak majuan .


1

1.2

Rumusan Masalah
a.

Bagaimana peranan manajemen perusahaan perseorangan?

b.

Bagaimana cara meningkatkan keuntungan dalam perusahaan
perseorangan?

c.

Bagaimana cara meningkatkan mutu kinerja perusahaan produksi dan
produktivitas?


1.3

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
a.

Mengetahui peranan manajemen perusahaan.

b.

Mengetahui cara meningkatkan keuntungan dalam perusahaan
perseorangan.

c.

Mengetahui cara meningkatkan mutu kinerja perusahaan produksi dan
produktivitas

2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah suatu bisnis yang dimiliki oleh
pemilik tunggal sedangkan pengusaha perorangan adalah pemilik dari suatu
perusahaan

perseorangan.

Individu

dapat

membuat

badan


usaha

perseorangan tanpa ijin dan tata cara tertentu. Semua orang bebas
berkembang

membuat

bisnis

personal

tanpa

ada

batasan

untuk

mendirikannya. Dari segi permodalan pengusaha perseorangan dapat saja

mendapatkan pinjaman dari kreditor untuk operasional perusahaan, tetapi
tidak berarti pinjaman itu sebagai bukti kepemilikan lain dari orang tersebut.
Akibat dari adanya utang tersebut pemilik bertanggung jawab langsung
dalam pelunasaan utang tersebut dan apabila terjadi keuntungan, pengusaha
tidak perlu membagi keuntungannya kepada kreditor.
Contoh perusahaan perorangan adalah restoran local, pengusaha
konstruksi local, laundry, toko pakaian local. Laba yang dihasilkan oleh
perusahaan perseorangan adalah menjadi milik pribadi yang diterima oleh
para pengusaha tersebut dan terkena pajak yang diwajibkan oleh Internal
Revenue Service (IRS).
Ciri Dan Sifat Perusahaan Perseorangan
a.

Relative mudah didirikan dan juga dibubarkan

b.

Tanggung jawab tidak terbatas dan bisaa melibatkan harta pribadi

3


c.

Tidak ada pajak, yang ada adalah punggutan dan retribusi

d.

Seluruh keuntungan dinikmati sendiri

e.

Roda perusahaan diatur secara pribadi

f.

Dapat dipindah tangankan

g.

Jangka waktu perusahaan tidak terbatas atau seumur hidup.


·

Keuntungan Perusahaan Perseorangan
a.

Laba hanya untuk pengusaha perseorangan. Tidak mengenal akan bagi
hasil, tetapi keuntungannya mutlak untuk pemilik.

b.

Organisasi sederhana. Sangat sederhana dalam mendirikan hanya
mendaftarkan diri ke pemerintah daerah dan memberikan lisensi
pekerjaan untuk menjalankan bisnis mereka.

c.

Pengendalian seutuhnya. Maksud dari penegendalian seutuhnya
adalah karena pemiliknya hanya satu orang jadi dalam pengambilan
keputusan tidak terjadi konflik (keputusannya satu pihak).


d.

Pajak rendah. Karena pemiliknya hanya satu orang jadi dianggap itu
penghasilan satu orang dibandingkan bisnis lain.

·

Kekurangan Perusahaan Perseorangan
a.

Pengusaha perseorangan bertanggung jawab atas semua kerugian.
Sama seperti pada saat terjadi keuntungan pengusaha perseorangan
tidak harus membagi labanya, mereka juga tidak bisa membagi
kerugiannya kepada pihak lain. Karena anda seorang pengusaha
perseorangan, maka tidak ada pemilik lain yang bersedia menolong
atau menutup kerugian tersebut.

4


b.

Tanggung jawab tidak terbatas. Arti dari pernyataan itu adalah tidak
ada batas utang yang menjadi tanggung jawab pemilik.

c.

Dana terbatas. Karena hanya seorang pengusaha perseorangan maka
dana yang ditanamkan lebih kecil dibandingkan bisnis lain.

d.

Keterampilan

terbatas.

Pengusaha

perseorangan


mempunyai

keterampilan terbatas dan mungkin tidak dapat mengendalikan semua
bagian perusahaan

2.1

Cara Meningkatkan Keuntungan Dalam Perusahaan Perseorangan
Sabtu siang minggu lalu saya didatangi oleh beberapa kawan
“seperjuangan”. Kebetulan salah satunya sedang memulai usaha baru. Kami
terlibat sebuah pembicaraan yang cukup menarik. Sampai akhirnya saya
bertanya kepada salah satu dari kawan saya tersebut tentang berapa
keuntungan usaha yang dia dapat dari hasil penjualan salah satu produknya.
Dia menjawab, “Wah, kalau untuk produk yang itu kecil mas. Keuntungan
usahanya cuman 10 ribu per item. Kompetitor saya yang sudah lama
berjalan saja cuman dapet 20 ribu. Kejarnya harus kuantiti dari hasil
penjualan mas.” “Diambil nggak orderannya?”, tanya saya. Dia jawab,
“Banyak sih yang telpon mas. Tapi nggak saya ambil.” Waduh, ini bisa jadi
masalah, pikir saya. Kenapa bisa jadi masalah?
Pertama, jangan selalu memandang bisnis itu identik dengan uang atau

keuntungan usaha yang besar. Jika itu satu-satunya alasan anda menjalankan
sebuah bisnis, kemungkinan besar anda tidak akan behasil. Mengapa?

5

Karena hampir bisa dipastikan, bulan-bulan atau tahun-tahun pertama anda
memulai usaha, anda akan lebih banyak mengeluarkan uang.
Kedua, dengan kondisi teman saya yang masih “terlalu dini” dalam
bisnis barunya, order dengan jumlah keuntungan usaha yang kecil tadi bisa
ia jadikan buat pengalaman atau curiculum vitae. Saya selalu menyarankan
bahwa suatu perjalanan dimulai dengan sebuah langkah, dan mulailah
dengan langkah yang kecil. Keuntungan usaha itu tidak hanya berupa
materi, tapi bisa juga non materi seperti pengalaman, pengetahuan bahkan
kepuasan pribadi.
Ketiga, anda harus tahu bahwa salah satu kebiasaan dari smart
konsumen adalah “tidak membeli dalam jumlah besar” di awal pembelian.
Mereka cenderung melakukan pembelian coba-coba. Justru dengan menolak
konsumen yang kecil tadi, ia telah kehilangan “database” konsumen. Jangan
pernah remehkan setiap hasil penjualan anda, walaupun kecil.
Database pelanggan inilah yang anda butuhkan. Memang pada
awalnya, keuntungan usaha anda sedikit, seperti contoh kasus diatas. Tapi
setelah itu, kita bisa menggunakan 2 cara untuk meningkatkan keuntungan
usaha anda. Caranya dengan :
a.

Up Sell
Anda menawarkan versi produk atau jasa anda yang lebih. Contohnya,
misalkan anda menjual mesin penetas telur kapasitas kecil. Anggap
keuntungan usahanya hanya 10 ribu rupiah lah, persis seperti kasus
teman saya diatas. Setelah si konsumen tadi membeli mesin anda, dia

6

pasti merasakan manfaat produk anda kan? Beberapa bulan kemudian,
berikan penawaran menarik kembali dengan versi yang lebih tinggi.
Anda bisa bilang, “Pak, ini ada mesin penetas telur yang kapasitasnya
lebih banyak lho. Lebih ngirit listriknya. Kapasitasnya juga lebih
banyak. Kalau dihitung-hitung, jatuhnya harga lebih murah pak.”
Coba kalau anda tidak menerima order yang kecil tadi.
b.

Cross Sell
Anda menawarkan lebih dari yang konsumen cari. Siapa dari anda
yang pernah makan di restoran cepat saji seperti McDonald’s, KFC
atau Texas Chicken? Ketiga usaha waralaba tersebut punya jurus
andalan, yaitu cross sell, menawarkan produk lain setelah konsumen
membeli produk tertentu. Anda ingin tahu seperti apa contoh cross sell
mereka? Begini, jika anda hanya membeli ayam goreng saja, dengan
sigap pelayannya akan menawari anda “Kentangnya pak?”. Kemudian
dia menawarkan lagi “Es krimnya nggak sekalian pak?” Kemudian
anda ditawari lagi “Supnya pak? Hangat lho…”.

Dan hebatnya, menurut hasil survei pasar dari pak Tung Desem
Waringin, presentase keberhasilan teknik penawaran seperti ini mencapai 70
hingga 80%. Dan biaya yang harus anda keluarkan, GRATIS! Lha kalau
anda ikut-ikutan menolak hasil penjualan yang kecil tadi, berapa lagi omset
tambahan yang harus anda lepas karena anda tidak mengambil order yang
kecil tadi? Poinnya adalah, jangan pernah anda meremehkan konsumen

7

yang membeli sedikit atau keuntungan usaha yang anda dapat kecil. Yang
penting anda sudah tahu caranya memperbesar pembelian konsumen dari
hasi penjualan anda

2.3

Meningkatkan Mutu Kinerja Perusahaan Produksi Dan Produktivitas
a.

Definisi
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata produksi dan
produktivitas.
Berikut beberapa pengertiannya:
Produksi berasal dari kata latin “Producere”, berarti membuat sesuatu
yang baru baik yang bersifat tangible (produk) maupun intangible
(jasa).
"Produksi : Suatu kegiatan memproses input (faktor produksi)
menjadi suatu output.”
“Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber
menjadi hasil yang yang diinginkan oleh konsumen. Hasil tersebut
dapat berupa barang ataupun jasa.”
Produktivitas berasal dari kata bahasa inggris Productivity yang
berarti kemampuan menghasilkan.
“Produktivitas adalah sebuah
konsep
yang
menggambarkan
hubungan antara hasil (jumlah barang yang diproduksi) dengan
sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energy, dan sebagainya)
yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut”
“Produktivitas adalah rasio output dan input suatu proses
produksi dalam periode tertentu. Input terdiri dari manajemen, tenaga
kerja, biaya produksi, dan peralatan serta waktu. Output meliputi
produksi, produk penjualan, pendapatan, pangsa pasar, dan kerusakan
produk. Dalam perspektif normatif, pengertian produktivitas adalah

8

kalau hari ini karyawan lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih
baik dari sekarang.”
Dalam proses produksi adanya produk yang menjadi sasaran
konsumen. Produk sendiri adalah barang atau jasa yang dapat
diperjual belikan. Berasal dari bahasa inggris, produc yang artinya
hasil.Produktivitas juga erat kaitannya dengan mutu, maka dari itu.
Beberapa kriteria untuk menilai produktivitas yang berkaitan
dengan mutu meliputi:
Sisi Input:
- Tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi
- Sikap tentang mutu yang tinggi
- Ketrampilan kerja tinggi
- Pengalaman kerja luas
- Kesehatan fisik prima
- Kerja keras dan kerja cerdas
Sisi Proses:
- Jumlah kesalahan yang rendah : mendekati nol
- Jumlah karyawan yang keluar semakin rendah
- Waktu kerja lembur bertambah
- Ketidakhadiran karyawan semakin kecil
- Kerusakan atau kesalahan rendah
- Derajad respon tinggi
- Biaya produksi perunit yang rendah
- Kecermatan semakin tinggi
- Kelengkapan proyek semakin tinggi

9

Sisi Output:
- Kepuasan konsumen yang semakin tinggi
- Peningkatan penjualan barang
- Penerimaan dari investasi semakin meningkat
- Output perkaryawan semakin tinggi
- Nilai rupiah penjualan semakin meningkat
- Keuntungan semakin besar
Sisi Outcome:
- Pangsa pasar yang semakin besar
- Penghasilan dari setiap pangsa semakin besar
- Keluhan pelanggan pelanggan semakin kecil
- Semakin besarnya peluang karir karyawan
- Semakin besarnya peluang perusahaan untuk berkembang.

2.4

Hal-Hal Yang Mempengaruhi Produksi Dan Produktivitas.
Dalam

suatu

proses

produksi

dan

produktivitas

perusahaan,

adakalanya mengalami kendala dan hambatan yang dialami. Hal in karena
proses dalam kinerja suatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor tertentu. Faktor-faktor tersebut dapat memberi pengaruh yang cukup
besar.
Dalam hal ini berikut akan dibahas

beberapa faktor yang

mempengaruhinya, kendala dan hambatan, cara menanganinya dan cara
meningkatkan produksi dan produktivitas suatu perusahaan.

10

Dalam peningkatan produksi dan produktivitas perusahaan, peran
manajemen sangat diperlukan, hal ini bagaikan roh dari perusahaan,
tanpanya perusahaan tak dapat berjalan. Di bidang ini, manajemen memiliki
lingkup ruang tersendiri, yaitu manajemen produksi.
Dalam melakukan kegiatan produksi ada berbagai faktor yang harus
dikelola yang sering disebut sebagai faktor – faktor produksi yaitu :
-

Material atau bahan

-

Mesin atau peralatan

-

Manusia atau karyawan

-

Modal atau uang

-

Manajemen yang akan memfungsionalisasikan keempat faktor yang
lain.
Dengan demikian manajemen produksi berkaitan dengan pengelolaan

faktor – faktor produksi sedemikian rupa sehingga keluaran (output) yang
dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen baik kualitas, harga maupun
waktu penyampaiannya. Sekilas telah disebutkan dari uraian di atas bahwa
manajemen produksi (operasi) bertanggung jawab atas dihasilkannya
keluaran (output) baik yang berupa produk maupun jasa yang sesuai dengan
permintaan dan kebutuhan konsumen dengan kualitas yang baik dan harga
yang terjangkau serta disampaikan tepat pada waktunya.
Bertitik tolak dari tanggung jawab ini maka ukuran kinerja suatu
sistem operasi dapat diukur dari :

11

1.

Ongkos Produksi
Bila dikaitkan dengan tujuan suatu sistem usaha, maka ukuran kinerja
sering diukur dengan keuntungan yang dapat dicapai, namun seperti
diuraikan diatas bahwa sistem produksi hanyalah salah satu dari sub
sistem yang ada dalam suatu sistem usaha, sehingga untuk mengukur
seberapa besar kontribusi sistem operasi di dalam pencapaian
keuntungan bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu untuk mengukur
kinerja sistem produksi diambil ukuran waktu operasi tertentu
(biasanya dalam waktu satu tahun)
Ongkos produksi ini meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan produk / jasa ketangan konsumen. Dengan ongkos
produksi yang murah diharapkan bahwa produk / jasa dapat
dipasarkan dengan harga yang dapat dijangkau oleh konsumen

2.

Kualitas Produk / Jasa.
Kenyataan menunjukan bahwa konsumen tidak hanya memilih
produk/jasa yang harganya murah namun juga produk/jasa yang
berkualitas, oleh sebab itu baik buruknya suatu sistem produksi juga
diukur dari kualitas produk/jasa yang dihasilkan. Ukuran kualitas
produk yang dimaksudkan disini tentunya yang disesuaikan dengan
selera konsumen bukan ukuran kualitas secara teknologi semata

12

3.

Tingkat Pelayanan
Bagi konsumen untuk menilai baik buruknya suatu sistem produksi /
operasi lebih dinilai dari pelayanan yang dapat diberikan oleh system
produksi kepada konsumen itu sendiri.
Proses dan pengolahan sistem kerja
a.

Produk
Manajer produksi bertanggung jawab dalam membuat keputusan
untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual,
keputusan tersebut antara lain :
- Keputusan yang berhubungan dengan disain dari system
produksi manufaktur
- Keputusan yang berhubungan dengan operasian pengendalian
system dalam jangka panjang/jangka pendek.

b.

Sistem Produksi Manufaktur
Keputusan jangka panjang yang menentukan disain system
produk adalah tentang:
-

Disain produksi dari barang yang diproses (pola, corak,
kualitas)

-

Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya

-

Disain tugas

-

Lokasi dari fasilitas produksi

-

Layout dari fasilitas produksi

13

c.

Sifat dari proses tersebut
Berdasarkan sifatnya, proses produksi dapat dibedakan
menjdai 4 macam, yaitu :
-

Proses ekstraktif, yaitu proses produksi yang mengambil
bahan-bahan langsung dari alam.

-

Proses analitik, yaitu proses pemisahan dari suatu bhan
menjadi beberapa barang yang hampi menyerupai
bentuk/jenis aslinya.

-

Proses fabrikasi (proses pengubahan), suatu proses yang
mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk.

-

Proses sintetik, metode pengombinasian beberapa bahan
ke dalam suatu bentuk produk.

d.

Jangka Waktu Produksi
Dalam hal ini, proses produksi digolongkan menjadi 2 macam :

4.

-

Proses terus-menerus (continous process)

-

Proses terputus-putus (intermittent process)

Sifat produk
Dalam hal ini, proses produksi dapat dibagi menjadi 2 macam :
a.

Produksi standard
Menghasilkan barang untuk persediaan disamping barang yang
dikirim kepada pembeli dan penyalur. Produksi ini memerlukan
modal yang besar antara lain untuk : memelihara persediaan;

14

menyediakan

fasilitas

penyimpanan

yang

memadai;

menanggung resiko turunnya harga pasar, kebakaran, dsb.
b.

Produksi pesanan
Digunakan apabila pembeli menghendaki spesifikasi dari
produk yang diinginkan, sedangkan kemempuan produksinya
terbatas.

e.

Kegiatan Produksi
Gambaran Sekilas
Keputusan yang berkaitan dengan kegiatan dan pengendalian
system produks memnentuka peningkatan efisiensi operasinya,
perncanaan, dan pengawasan kuantitas serta kualitas produknya,
dan kemempuan sistem tersebut.
Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi berkaitan dengan masalah pokok yang
meliputi : jenis dan jumlah barang yang akan dibuat serta cara
pembuatannya. Perencanaan jenis barang terdiri atas 4 tahap,
yaitu :
-

Penentuan disain awal yang berupa disain spesifikasi dan
syarat-syarat yang harus dipenuhi

-

Penentuan disain barang yang tepat

-

Penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan
produksi, tempat kerja, dan peralatan yang dipakai

15

-

Usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan
layout, tuntutan kualitas, dan peralatan yang tersedia.

16

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Dari beberapa substansi di atas perlu kita memperbaiki, beberapa hal
yang

berkaitan

dengan

wirakeusahaan,

dalam

rangka

memajukan

perusahaan tersebut.

3.2

Saran
Perlu perbaikan manajemen di dalam perusahaan yang kurang dari
beberapa aspek

17

DAFTAR PUSTAKA

http://rinumt.blogspot.com/2013/05/perusahaan-perseorangan.html

18

MAKALAH
MANAJEMEN PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen
Dosen Pengampu Drs. Cecep Castrawijaya, M.M, M.A

Disusun Oleh :
NURROHMAH
Jurusan Manajemen
NPM. 1402045

STIE MIFTAHUL HUDA SUBANG
Tahun Akademik 2014/2015

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah penulis akhirnya dapat menyusun
Makalah ini, saya berusaha semaksimal mungkin makalah ini dapat tersusun dengan
sebaik – baiknya, mudah – mudahan saya buat makalah ini dapat bermanfaat bagi si
pembaca.
Saya buat makalah dengan judul

“ MANAJEMEN PERUSAHAAN

PERSEORANGAN ” memiliki arti yang sangat penting bagi kita semua khususnya
para mahasiswa, supaya lebih mengenal pendidikan ekonomi dan dapat mengambil
manfaatnya.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati saya menyampaikan terima
kasih yang sebesar – besarnya kepada si pembaca. Akhirnya saya mohon maaf apabila
secara adminitrasi dan penyusunan maupun penyajian materi ini ada kekurangan. Kritik
dan saran yang sangat saya harapkan demi sempurnanya kegiatan ini.

Subang, Mei 2015

DAFTAR ISI
1

Hal
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan Penulisan
BAB II. PEMBAHASAN
2.1
Perusahaan Perseorangan
2.2
Cara Meningkatkan Keuntungan
2.3

i
ii
1
2
2
Perusahaan

3
5

Perseorangan
Meningkatkan Mutu Kinerja Perusahaan Produksi Dan

8

Dalam

Produktivitas
2.4
Hal-Hal Yang Mempengaruhi Produksi Dan Produktivitas.
BAB III PENUTUP
4.1
Kesimpulan
4.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA

2

10
17
17
18