Hukum tata pemerintahan yang sospol
HUKUM TATA
PEMERINTAHAN/
HUKUM
ADMNISTRASI
NEGARA/ HUKUM
TATA USAHA
NEGARA
OLEH :
INSAN TAJALI NUR,SH.MH
FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
Kontrak Belajar
Tata Tertib
•Bobot matkul HTP= 3 sks
•Dengan
Asumsi
Pertemuan
14
Kali
• Diwajibkan menggunakan
busana, sepatu yang pantas
• Berlaku sopan antar sesama,
pengajar dan civitas akademika
•Dalam
Pertemuan
terdiri
beberapa evaluasi yaitu UTS • Seluruh barang elektonik apapun
bentuk ujian dapat lisan atau mohon di kondusifkan
tulisan) dan final test dalam
bentuk ujian tertulis (berupa open
atau close book)
•Minimal pertemuan sebanyak 80
%
•Toleransi
menit
Keterlambatan
15
Pengertian
HAN / Hukum Tata Pemerintahan
Pemerintahan
Sumber Hukum, Kedudukan Han/HTP
Asas, Norma Dan Sanksi Dalam HTP
Istilah Wewenang Dan Kewenangan
Organisasi Pemerintahan
Pengadilan Tata Usaha Negara
LITERATUR
Buku Utama
1. Ridwan HR.2006. Hukum Administrasi Negar. Jakarta.PT.
Rajagrafindo Persada
2. Sadjiono, 2008. Memahami Beberapa Bab Pokok Hukum
Administrasi. Yogyakarta Laks Bang.
3. M.Hardjon, Philipus. 2005. Pengantar Hukum Administrasi
Indonesia.Yogyakarta.Gajah Mada University.
Unsur-unsur Hukum
Kumpulan peraturan
Dibuat pejabat yang berwenang
Perintah
Larangan
Sanksi bagi yang melanggar
Dapat dipaksakan
Pembagian Hukum Secara Klasik
Hukum
privat hukum yang mengatur
kepentingan privat
Hukum publik, hukum yang mengatur
kepentingan umum, Pembagian Hukum
Publik dibagi berdasarkan kepentingan:
Hukum Publik
adalah hukum yang mengatur hubungan antara
penguasa dengan warganya yang di dalamnya
termasuk Pidana, HTN, dan Hukum Tata
Pemerintah ( Hukum Administrasi Negara ).
Hukum Publik
Hukum Publik (Hukum Negara) adalah hukum
yang mengatur hubungan-hubungan antara
Negara dengan alat-alat perlengkapan atau
hubungan
antara
Negara
dengan
perseorangan (warga Negara).
Alasan
digunakan penggunaan nama
Administrasi Negara di fak Hukum. :
AN lebih luas dari
tata usaha
negara
AN
mencakup seluruh kegiatan
kehidupan
bernegara
dalam
penyelenggaraan pemerintahan
TUN hanya sekedar bagian saja
dari administrasi
DALAM PERKEMBANGANNYA
MUNCUL BEBERAPA ISTILAH
Hukum
Hukum
Hukum
Hukum
Hukum
Hukum
Hukum
Administrasi Negara (UI)*
Tata Pemerintahan
Tata Usaha Pemerintahan
Tata Pemerintahan (UNPAD)
Tata Usaha Negara (UGM)
Administrasi Negara Indonesia
Administrasi (Negara) (UNAIR)*
Administrasi Negara
Administrasi
negara adalah aktivitasaktivitas negara dalam melaksanakan
kekuasaan-kekuasaan politiknya.
Dalam arti sempit : aktivitas badanbadan eksekutif dan kehakiman.
Dalam arti yang lebih khusus lagi :
aktivitas badan-badan eksekutif saja
dalam melaksanakan pemerintahan
(Dimock).
(Van
Ambten)
kompleks
Administrasi
(gabungan
melaksanakan
negara
sebagai
jabatan-jabatan
tugas
yang
pemerintahan).
Mempunyai pengertian yang sempit, yaitu hak
yang mengatur aktivitas badan-badan eksekutif.
HAN
merupakan
keseluruhan
peraturan-
peraturan hak yang mengatur cara bagaimana
badan-badan
pemerintahan
tugas pemerintahannya. (Utrecht)
melaksanakan
HAN
HAN adalah sebagai salah satu obyek studi
Pengantar
hakekatnya
Tata
Hukum
merupakan
Indonesia,
hukum
pada
tentang
kegiatan fungsi-fungsi kenegaraan yang terdiri
dari
kegiatan
administrasi
negara
dan
hubungan subyek dalam administrasi negara
(Purbacaraka & Soekanto)
FUNGSI HAN
1)
Fungsi Normatif, baik tertulis maupun tidak
tertulis; Artinya, peraturan hukum yang harus
diterapkan tidak begitu saja kita temukan dalam undangundang, tetapi dalam kombinasi peraturan-peraturan dan
keputusan-keputusan TUN yang satu dengan yang lain
saling berkaitan
2)
Fungsi Instrumental; Pemerintah dalam melakukan
berbagai kegiatannya menggunakan instrumen yuridis
seperti peraturan, keputusan, peraturan kebijaksanaan,
dan sebagainya
3)
Fungsi Jaminan, adanya Perlindungsan Hukum
Bagi Masyarakat
KEDUDUKAN HAN DALAM
TATA HUKUM
Sebelum Abad XIX
HAN merupakan bagian dari HTN
Setelah Abad XIX
HAN merupakan bagian dari Hukum Publik yang
kedudukannnya sejajar dengan HTN dan Hukum
Pidana
SEBELUM ABAD XIX
HUKUM
HK. PUBLIK
HTN
HTN
HK. PID
HAN
HK. PRIVAT
HK. PDT
HK. DAG
SETELAH ABAD XIX
HUKUM
HK. PUBLIK
HTN
HAN
HK. PRIVAT
HK. PID
HK. PDT
HK. DAG
HUBUNGAN HAN DAN HTN
Kranenburg :
HTN merupakan keseluruhan aturan hukum yang
mengatur struktur/susunan umum negara,
sedangkan
HAN yang mengatur komposisi dan wewenang dari
alat perlengkapan negara.
Vegting :
Pada dasarnya obyek HTN dan HAN adalah sama
yaitu Negara, tetapi berbeda dalam pendekatannya.
HTN menyelidiki tentang tatanan negara sedangkan
HAN tentang cara bertindaknya alat perlengkapan
negara
LANDASAN
HAN
Negara Hukum
Demokrasi
Karakter Instrumental
KONSEP NEGARA HUKUM
Immanuel KantM. Kusnardi, S.H. dan H. Ibrahim, S.H,
Prof. Paul Scholten, Bambang Sutiyoso, S.H., M.Hum.
dan Sri Hastuti Puspitasari, S.H., M.Hum. Prof. Dr.
Ismail Suny, S.H., Mcl
Mengemukakan empat prinsip yang menjadi ciri
negara hukum, yaitu :
a) Pengakuan dan jaminan atas hak-hak asasi manusia
b) Pemisahan kekuasaan untuk menjamin hak-hak
asasi manusia
c) Pemerintah berdasarkan atas hukum, dan
d) Adanya pengadilan guna menyelesaikan masalah
yang timbul akibat pelanggaran hak asasi manusia
DEMOKRASI
Prosedur demokrasi:
1. Masyarakat diikut sertakan pelaksanaan
pemerintahan scr yuridis
melalui : Mee wetten/ ikut tahu
Mee denken/ ikut memikirkan
Mee beslissen/ ikut memutus
2.Pendukung utama demokrasi adalah keterbukaan
Karakter Instrumen
1.
2.
3.
4.
Tindakan
pejabat
tata
usaha
negara
berorientasi terhadap efisiensi dan efektivitas
melalui Reformasi Birokrasi, menuju pelayanan
publik yang baik
Instrumen meliputi
Per- UU
kebijaksanaan
Rencana
Keuangan dan Kekayaan (Keperdataan)
Pemerintahan dalam
Arti Luas
Segala
yang
kegiatan –kegiatan Badan Publik
meliputi
Lembaga
Eksekutif,
Legislatif, dan Yudikatif dalam usaha
mencapai tujuan negara.
Pembagian kekuasaan
pemerintahan (Arti Luas)
Dwi
praja , Donner
Tripraja oleh montesqeieu
Catur praja, Van Vollen Hoven
Van vollenhoven
(pemerintah/catur praja)
Regelaarsrecht/
the
law
of
the
legislative proces= Hukum peraturan
perUU an/ Pembuat Undang- Undang
Bestuursrecht/ the law of government=
hukum tata pemerintahan
justitierecht/
the
law
of
the
administration of justice= hukum acara
peradilan/ Yudikatif
Politierecht/ = Hukum kepolisian
PENGERTIAN PEMERINTAHAN
Istilah
“Pemerintahan” yang digunakan HAN menunjukkan
pada arti pemerintahan dalam arti sempit, yakni di luar
kekuasaan pembentukan peraturan perundang-undangan dan
kekuasaan peradilan
Istilah
“Pemerintah”
menunjuk
kepada
subjek
yang
melaksanakan urusan pemerintahan dalam makna “jabatan”,
seperti
Presiden,
Wakil
Presiden,
Menteri,
Bupati/Walikota dan jabatan struktural lainnya.
Gubernur,
TUGAS
PEMERINTAHAN
TUGAS KLASIK PEMERINTAHAN NEGARA:
1. Melindungi Bangsa & Wilayah Thd Serangan dr
LN (Pertahanan);
2. Melindungi Bangsa & Wilayah thd kerusuhan dr
DN (Pembtk & Pemeliharaan Hk; Polisi dll);
3. Penagihan uang pajak & pengelolaan dana tsb
utk kep pembiayaan tugas2 negara.
TUGAS MODERN PEMERINTAHAN NEGARA:
Memahami Kesukaran & kebutuhan yg dirasakan
oleh masy yg bersangkutan;
2.Pemerintah
dibebani
kewajiban
untuk
menyelenggarakan kepentingan umum atau
3.Mengupayakan kesejahteraan sosial, yang
dalam menyelenggarakan kewajiban itu
4.Pemerintah diberi kewenangan untuk campur
tangan dalam kehidupan masyarakat, dalam
batas-batas yang diperkenankan oleh hukum.
.
1.
KRITERIA JABATAN ATAU ORGAN
PEMERINTAHAN
Menjalankan wewenang atas nama dan
tanggung jawab sendiri
Pelaksanaan wewenang dalam rangka
menjaga dan mempertahankan norma
hukum administrasi
Dapat bertindak sebagai tergugat dan
penggugat di peradilan
Pada hakekatnya tidak memiliki harta
kekayaan sendiri. Jabatan bupati
organ dari badan hukum “kabupaten”.
Jabatan organ pemerintahan yg diletakan hak
dan kewajiban
Jabatan tidak dapat bertindak sendiri, jabatan
dapat melakukan perbuatan hukum melalui
perwakilan (vertegenvoordiging) yaitu Pejabat
(ambtsdrager)
Jadi pemilik wewenang adalah jabatan, pejabat
hanya menjalankan tugas dan wewenang, karena
pejabat tidak memiliki wewenang
Perbedaan Jabatan dan
Pejabat
Memiliki
kedudukan hukum yang berbeda
dan diatur dengan hukum yang berbeda
Jabatan diatur dengan hukum tata negara
dan hukum administrasi
Pejabat diatur dengan hukum kepegawaian
Pejabat menampilkan dirinya pada dua
kepribadian, yaitu selaku pribadi dan
personifikasi dari organ, sehingga ia
tunduk pada hukum kepegawaian, juga
pada hukum keperdataan dalam
kapasitasnya sebagai individu atau pribadi
SUMBER HUKUM
HTP
Macam macam Sumber Hukum
Segala sesuatu yg dapat menimbulkan
aturan hukum
Sumber Hukum Materiil
faktor-faktor yg
mempengaruhi
materi (isi) dari
aturan hukum, (Apa
sumber kekuatan
hingga hukum
mengikat atau
dipatuhi manusia ?)
Sumber Hukum Formal
berbagai bentuk
aturan hk yang ada, (
utk menjawab
dimanakah
didapatkan aturan-2
hukum yg mengatur
kehidupan ?)
SUMBER-SUMBER HUKUM ADMINISTRASI
NEGARA / HTP
Sumber Hukum Materiil
Sumber Historik (sejarah)
Undang-undang dan sistem hukum tertulis yang berlaku
pada masa lampau di suatu tempat.
Dokumen-dokumen dan surat-surat serta keterangan lain
dari masa itu sehingga dapat diperoleh gambaran tentang
hukum yang berlaku di masa itu yang mungkin dapat
diterima untuk dijadikan hukum positif saat sekarang.
Sumber Sosiologis/Antropologis
Dari sudut sosiologis/antropologis ditegaskan bahwa
sumber hukum materiil itu adalah seluruh masyarakat.
Sumber Filosofis
Ukuran untukmenentukan bahwa sesuatu itu bersifat adil.
Faktor-faktor yang mendorong seseorang mau tunduk
pada hukum
Sumber Hukum Formal
Undang-undang (Hukum
Administrasi Negara Tertulis)
2. Praktek Administrasi Negara
(konvensi)
3. Yurisprudensi
4. Doktrin (anggapan para ahli hukum)
1.
UU No 12 Tahun 2011
1)
UUD 1945
2)
Tap MPR
3)
UU / PERPPU
4)
PP
5)
PER PRES
6)
PERDA, Propinsi,
7)
PERDA Kabupaten dan Kota
PRAKTEK ADMINISTRASI NEGARA
Karena UU tdk akan pernah lengkap
UU tertulis mempunyai kelemahan, jangkauan yang terbatas
Mudah ketinggalan dari perkembangan dan perubahan
masyarakat yang cepat
Administrasi negara dapat mengambil tindakan cepat dan
penting dalam rangka pelayanan masyarakat sekalipun
belum ada peraturannya dalam undang-undang
KONVENSI jika dilakukan secara teratur dan tanpa
keberatan (bezwaar) dan atau banding (beroep)
YURISPRUDENSI
Putusan pengadilan yang disusun secara
sistematik
Ajaran hukum yang tersusun dari dan dalam
pengadilan
Putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap dan dijadikan landasan
hukum.
DOKTRIN
Ajaran hukum atau pendapat sarjana hukum
Memiliki posisi strategis karena menjadi
sumber inspirasi para pembentuk UU dan
dapat mendorong timbulnya kaidah-2 HAN
Macam Macam Golongan Perbuatan/ Instrument
Pemerintahan
Agar
dapat
menjalankan
tugasnya
maka
administrasi negara melaksanakan bermacammacam perbuatan yang dapat digolongkan dalam
2 golongan besar, yakni:
golongan perbuatan hukum (rechts handelingen).
golongan
perbuatan yang bukan perbuatan
hukum (feitelijke handelingen).
Jenis dan Sifat Perbuatan Hukum Tata
Pemerintahan
a)
b)
Perbuatan hukum tata pemerintahan dapat
bermacam- macam berdasar :
jenisnya, yang dikenal antara lain : putusan,
ketetapan, surat pemerintah, ijin, konsesi,
perjanjian ikatan dinas.
Perbuatan
hukum
tata
pemerintahan
berdasar :
sifatnya, dapat sepihak, dapat juga dua
pihak
CONTOH –CONTOH PERBT.BUKAN HUKUM
Perbuatan-perbuatan
yang
nyata
(feitelijke handelingen) atau disebut
juga perbuatan- perbuatan biasa
seperti:
Membuat lapangan olahraga,
Melebarkan jalan dan sebagainya,
Perbuatan
- perbuatan tersebut
secara tidak langsung menimbulkan
akibat hukum.
CONTOH PERBT. HUKUM
Perbuatan-perbuatan hukum (rechtshandelingen), yang
dapat dibagi lagi dalam dua macam, ialah :
a) Perbuatan menurut hukum Privat (privaatrechtelijke
handelingen),
contoh : Walikota mengadakan perjanjian dengan pihak
swasta, seperti :
Perjanjian
untuk
melaksanakan
suatu
proyek
pembangunan
Menjual atau menyewakan tanah
b) Perbuatan menurut hukum Publik (Publiekrecdhtelijke
handelingen),
Memungut pajak
memberikan “Izin Mendirikan Bangunan (IMB)”.
Mencabut hak milik atas tanah (onteigening) seseorang
(dengan memberikan ganti rugi) untuk membuat jalan
raya.
BENTUK PERBUATAN/ KEGIATAN/
INSTRUMENT PEMERINTAHAN
Perbuatan
hukum
Perbuatan
Mnrt
Hk.privat
Perbuatan
Mnrt
Hk.publik
Perbuatan
pemerintahan
Perbuatan
bukan
perbuatan
hukum
Perbuatan
Mnrt hk publik
Bersegi satu
Perbuatan
Mnrt
Hk.publik
Bersegi dua
Asas, Norma, dan Sanksi
Asas dalam pengertian hukum adalah apa yang
menjadi dasar dari suatu norma atau kaidah.
Asas
adalah apa yang mengawali suatu kaidah atau awal
suatu kaidah.
Norma adalah suatu peraturan hukum yang harus
dituruti dan yang dilindungi oleh sanksi (Hans Kelsen).
Menurut Utrecht, norma sebagai kaidah, petunjuk
hidup
yang
harus
ditaati
oleh
anggota-anggota
masyarakat yang diberi sanksi atas pelanggarannya.
Sanksi administrasi
Sanksi
dalam Hukum Administrasi yaitu alat
kekuasaan yang bersifat hukum publik yang
dapat digunakan oleh pemerintah sebagai reaksi
atas ketidakpatuhan terhadap kewajiban yang
terdapat dalam norma hukum administrasi
negara.
Unsur sanksi dalam HAN
1.
2.
3.
4.
Alat kekuasaan (machtmiddelen)
Bersifat hukum publik (publiekrechtelijke)
Digunakan oleh pemerintah (overheid)
Sebagai reaksi atas ketidakpatuhan (reactie op
niet-neleving)
Jenis Sanksi Dalam HAN
1.
Sanksi reparatoir (reparatoir sancties)
Sanksi yang diterapkan sebagai reaksi atas
pelangaran norma yang ditujukan untuk
mengembalikan pada kondisi semula atau
menempatkan pada siatuasi yang sesuai
dengan hukum (legal situatie).
2. Sanksi punitif (punitieve sancties)
Adalah sanksi yang semata – mata digunakan
untuk memberikan hukuman (straffen) pada
seseorang.
3. Sanksi regresif
Sanksi yang diterapkan sebagai reaksi atas
ketidakpatuhan terhadap ketentuan-ketentuan
yang
terdapat
pada
ketetapan
yang
diterbitkan.
Macam-macam Sanksi
Dalam HAN
1.
2.
3.
4.
Paksaan pemerintah (bestuurdwang)
Penarikan kembali keputusan yang
menguntungkan (izin, subsidi,
pembayaran)
Pengenaan uang paksa oleh
pemerintah (dwangsom)
Pengenaan denda administratif
(administratieve boete)
Asas HAN
Asas Hukum Tertulis
Asas legalitas
Asas persamaan hak
Asas kebebasan
Asas HAN (2)
Asas Hukum Tidak Tertulis
Asas tidak boleh menyalahgunakan
wewenang atau kekuasaan;
Asas
tidak
boleh
menyerobot
wewenang badan administrasi negara
yang satu oleh yang lainnya
Asas upaya pemaksa atau asas
bersanksi
Asas HAN (3)
Asas
Nasionalisme
Asas non diskriminasi
Asas-asas khusus dalam hukum agraria/
pertanahan (fungsi sosial dari tanah,
domein negara, asas dikuasai negara,
asas
perlekatan,
asas
pemisahan
horizontal,
INSTRUMENT HUKUM TATA
PEMERINTAHAN
“Tindakan pejabat tata usaha negara berorientasi terhadap efisiensi dan
efektivitas melalui Reformasi Birokrasi,
menuju pelayanan publik yang baik “
1. Peraturan Per-UU-an & Keputusan Yg memuat
Peraturan bersifat umum.
Menjadi sumber hukum (Dasar Perbuatan);
Sinkronisasi aturan Hukum (Vertikal /
Horinsontal);
Menjadi dasar pengujian ( Rechts
Toetsinggronds)
Tdk dpt ditempuh upaya hk (PTUN)
Menyimpang MK/MA
2. Kebijaksanaan
(Beleidsregels; Policy Rules, Descretion,)
Langkah kebijaksanaan yang diambil oleh pem dlm
rangka penggunaan “Freis Emerssen”, misalnya :
Peraturan Pelaks; Pedoman; Pengumuman; Surat
Edaran .
Tdk ada kewenangan pemb peraturan;
Tdk mengikat hk scr langsung; ada
Relevansinya.
Untuk menjalankan kewenangan pem-an
pelayanan public.
Tdk ada pengujian scr langsung Asas
Kepercayaan.
Descretion boleh Dengan Syarat:
1.
2.
3.
4.
Digunakan ketika hk yg ada (tertulis) tdk diatur;
Diatur tetapi tdk lengkap;
Ada & lengkap masuk Grey Area (kabur); dan
Sbg Legal interpretation dari Pemerintah.
Descretion, Dilarang JIKA :
1. Abus a droit (bertentangan dg aturan);
2. Sewenang-wenang (willkeur);
3. Detournament de puvair pembelokan tujuan/ penyalahgunaan
wewenang; dan
4. Terjadi Ultravires (melampaui batas kewenangan).
LANJUT…………….
Onrechtmatige Overheids daads, bila
:
Menurut UU No 5 Th 1986 :
1. Bertentangan dengan Perat Per-UU-an (rechtmatige);
2. Sewenang-wenanng (willkuer);
3. Melampaui batas kewenangan (Detournament de
pouvaoir).
Menurut UU No 9 Th 2004 :
1. Bertentangan dengan Perat Per-UU-an;
2. Bertentangan dengan Prinsip2 Pem Yg Baik (Due
Administration) (UU 5 th 1986 jo UU No 9 th 2004).
3. Rencana (Het Plan)
Rencana yg berkekuatan Hukum.
Mrp kebijaksanaan apa yg akan dijalankan oleh
TUN pd suatu lap tertentu. Biasanya dikaitkan dg
Stelsel Perijinan atau hak atas pembiayaan.
4. Sarana Hukum Keperdataan (Civil Instruments)
Penguasa memiliki peran ganda : sebagai
Pelaku Hk Privat & Pelaku Hk Publik
WEWENANG
Pengertian kewenangan menurut kamus besar
bahasa Indonesia (KBBI) adalah kekuasaan
membuat
keputusan
memerintah
dan
melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain.
Berbicara kewenangan memang menarik, karena
secara alamia manusia sebagai mahluk social
memiliki keinginan untuk diakui ekstensinya sekecil
apapun dalam suatu komunitasnya,dan salah satu
factor yang mendukung keberadaan ekstensi
tersebut adalah memiliki kewenangan.
Secara pengertian bebas kewenangan adalah hak
seorang individu untuk melakukan sesuatu
tindakan dengan batas-batas tertentu dan diakui
oleh individu lain dalam suatu kelompok tertentu.
Istilah wewenang dan kewenangan
Istilah
wewenang seringkali dipertukarkan penggunaannya
dengan istilah kewenangan yang disejajarkan dengan istilah
“bevoegdheid”
Menurut
konsepsi hukum publik, istilah wewenang
merupakan suatu konsepsi inti dalam hukum tata negara dan
hukum administrasi
Lanjutan….
Dalam
Hukum Tata Negara, wewenang (bevoegdheid)
dideskripsikan sebagai kekuasaan hukum (rechtsmacht).
Dengan demikian wewenang dalam konteks hukum publik
selalu berkaitan dengan Kekuasaan.
Dalam hukum publik, sekurang-kurangnya ada tiga
komponen yang terdapat dalam muatan wewenang :
1. pengaruh;
2. dasar hukum;
3. konformitas hukum.
Lanjutan…
Komponen
pengaruh merupakan penggunaan wewenang
dimaksudkan untuk mengendalikan perilaku subjek hukum
Komponen dasar hukum merupakan keabsahan bertindak,
yakni wewenang itu selalu harus dapat ditunjuk dasar
hukumnya
Komponen konformitas hukum, mengandung makna adanya
standar umum wewenang untuk semua jenis wewenang dan
standar khusus untuk jenis wewenang tertentu
PENGERTIAN
KEWENANGAN
Pengertian kewenangan menurut kamus besar
bahasa Indonesia (KBBI) adalah kekuasaan
membuat keputusan memerintah dan
melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain.
Sumber kewenangan
Atribusi
Delegasi
Selain itu dua sumber kewenangan di atas, juga ada
kewenangan “mandat”, namun bukan menyebabkan orang
yang menerima mandat menjadi berwenang, melainkan
hanya melaksanakan urusan dari pemberi mandat.
Atribusi
Cara
normal untuk memperoleh wewenang
Wewenang untuk membuat keputusan (besluit) yang langsung
bersumber kepada UU dalam materiil
Merupakan pembentukan wewenang tertentu dan
pemberiannya kepada organ tertentu.
Sebagai contoh : Atribusi kekuasaan presiden
dan DPR untuk membentuk Undang-Undang.
Delegasi
penyerahan
atau pelimpahan kewenanangan dari
badan / lembaga pejabat tata usaha Negara lain
dengan konsekuensi tanggung jawab beralaih
pada penerima delegasi
Penyerahan wewenang untuk membuat keputusan (besluit) oleh
Pejabat TUN kepada pihak lain dan wewenang tertentu
Syarat delegasi : (1) definitif; (2) harus didsarkan peraturan perUU-an; (3) tidak diperkenankan kepada bawahan; (4) kewajiban
memberikan penjelasan; (5) beleidsregels.
Sebagai contoh : Pelaksanaan persetujuan DPRD
tentang persetujuan calon wakil kepala daerah.
Undang-undang No 23 tahun 2014 tentang
pemerintah daerah menyatakan bahwa urusan
pemerintahan yang menjadi urusan
pemerintah ( pusat ) meliputi :
Politik luar negeri
Pertahanan
Keamanan
Yustisi
Moneter dan fiscal nasional
Agama
Mandat
Tidak
bermaksud memberi wewenang kepada bawahan
Tidak terjadi peralihan wewenang
Tanggung jawab ada pada pemberi mandat
Sebagai contoh : Tanggung jawab memberi
keputusan-keputusan oleh menteri dimandatkan
kepada bawahannya.
PERBEDAAN
PROSEDUR
DELEGASI
MANDAT
DILAKUKAN DENGAN
PERATURAN NPERUNDANG
TERJADI UMUMNYA ANTARA
ATASAN DAN BAWAHAN
KECUALI DILARANG TEGAS
TANGGUNG JAWAB DAN
TANGGUNG GUGAT
KEMUNGKINAN
PENGGUNAAN
WEWENANG LAGI
BERALIH PADA DELEGATARIS
(PENERIMA DELEGASI)
DELEGANS (PEMBERI)
TIDAK DAPAT
MENGGUNAKAN
WEWENANG ITU LAGI
TETAP PADA MANDANS
(PEMBERI MANDAT)
MANDANS (PEMBERI)
SETIAP SAAT DAPAT
MENGGUNAKAN
WEWENANG ITU LAGI
PERBEDAAN ANTARA DELEGASI DAN MANDAT
No.
Delegasi
1.
Pelimpahan wewenang
(Overdracht van
bevoegdheid)
2.
Kewenangan tidak dapat
dijalankan secara insidentil
oleh organ yang memiliki
wewenang asli
3.
Terjadi peralihan
tanggungjawab
4.
Harus berdasar UU
5.
Harus tertulis
No.
Mandat
1.
Perintah untuk melaksanakan
(Opdracht tot uitvoering)
2.
3.
Kewenangan dapat sewaktu2 dilaksanakan oleh
mandans
Tidak terjadi peralihan
tanggungjawab
Tidak harus berdasar UU
4.
5.
Dapat tertulis dan dapat
lisan
Organisasi Pemerintahan
Susunan pemerintahan dibedakan atas susunan vertikal
dan susunan horizontal
Susunan pemerintahan secara vertikal, dapat berupa:
1.
2.
3.
4.
Presiden/Wakil Presiden
Menteri
Gubernur
Bupati/Walikota
Susunan pemerintahan secara horizontal dapat berupa :
1.
2.
3.
Sesama menteri atau setingkatnya
Sesama Lembaga Pemerintah Non Departemen
Sesama Lembaga Perangkat Daerah yang se eselon
Organisasi Pemerintah Pusat
Presiden/Wakil
Presiden
Menteri : (1) Menteri Koordinator; (2) Menteri yang
memimpin Departemen; (3) Menteri Negara (Non
Departemen); (4) Jaksa Agung (setingkat Menteri)
Lembaga Pemerintah Non Departemen
Kantor Wilayah Departemen/ Lembaga Pemerintah Non
Departemen
Lembaga Pemerintah Non Departemen
Badan
Kepegawaian Negara (BKN)
Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Badan Atom Nasional (BATAN)
Biro Pusat Statistik (BPS); dll
Organisasi Pemerintah Daerah
Kepala Daerah/Wakil KDH (Gubernur/Wagub, Bupati/Wabup,
Walikota/Wawako)
Perangkat Daerah (Propinsi/Kabupaten/Kota)
1.Sekretariat Daerah, dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Propinsi
Eselon Ib, Kabupaten Kota Eselon IIa)
2.Sekretariat DPRD
3.Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA),
Inspektorat, Dinas Daerah
4.Lembaga Teknis Daerah (Badan, Kantor, Rumah Sakit Umum
Daerah
5.Camat
6.Sekretaris Kecamatan/Lurah/Wali Nagari
7.Sekretaris Lurah/ Sekretaris Nagari
Konsekuensi dari Organisasi Pemerintahan
Vertikal
Susunan pemerintahan yang bersifat vertikal, menimbulkan
konsekuensi hubungan hukum adminisrasi berupa
pengawasan
Bentuk-bentuk pengawasan, berupa:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pengawasan represif
Pengawasan preventif
Pengawasan positif
Kewajiban memberitahu
Konsultasi
Hak Banding Administratif
Konsekuensi Organisasi Pemerintahan
Horizontal
Menimbulkan
hubungan hukum administrasi, berupa
koordinasi dan kerjasama
Bentuk-bentuk kerjasama dapat berupa:
1. Fungsi yang dipusatkan
2. Badan/lembaga untuk bersama
3. Badan hukum untuk bersama
KETETAPAN YANG SAH
Menurut Van der Pot :
1.
Ketetapan dibuat oleh perlengkapan negara
yg berwenang
2.
Ketetapan tdk mengandung cacat yuridis
3.
Ketetapan hrs diberi bentuk yg ditetapkan
dlm peraturan yg mjd dasarnya dan pembuat
hrs memperhatikan prosedurnya
4.
Isi dan tujuan hrs sesuai dgn isi dan tujuan
peraturan dasar
BENTUK KETETAPAN
Ketetapan
lisan
ketetapan yg dikeluarkan oleh aparat
admnistrasi negara yg akibatnya tdk
begitu penting dan kekal.
Ketetapan tertulis
ketetapan yg dikeluarkan oleh aparat
administrasi negara scr tertulis dimana
ketetapan
tsb
dikehendaki
dan
mempunyai akibat yg kekal. Ex :lahirnya
UU
MACAM-MACAM KETETAPAN
Ketetapan positif
ketetapan yg menimbulkan hak dan
kewajiban (menimbulkan keadaan hk baru)
Ketetapan negatif
ketetapan yg tdk menimbulkan keadaan hk
baru (tdk ada perubahan)
Ketetapan deklaratur
ketetapan yg menyatakan bahwa seseorang
dpt diberi hak sesuai dgn yg diatur dlm
suatu ketentuan tp tdk scr otomatis (ada
permohonan)
Ketetapan konstitutif
ketetapan yang membuat hukum
Peradilan Administrasi
Negara
Adalah untuk membatasi kekuasaan
administrasi negara dan untuk
melindungi masyarakat dari
kemungkinan- kemungkinan
penyalahgunaan kekuasaan dalam
administrasi negara.
PEMERINTAHAN/
HUKUM
ADMNISTRASI
NEGARA/ HUKUM
TATA USAHA
NEGARA
OLEH :
INSAN TAJALI NUR,SH.MH
FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
Kontrak Belajar
Tata Tertib
•Bobot matkul HTP= 3 sks
•Dengan
Asumsi
Pertemuan
14
Kali
• Diwajibkan menggunakan
busana, sepatu yang pantas
• Berlaku sopan antar sesama,
pengajar dan civitas akademika
•Dalam
Pertemuan
terdiri
beberapa evaluasi yaitu UTS • Seluruh barang elektonik apapun
bentuk ujian dapat lisan atau mohon di kondusifkan
tulisan) dan final test dalam
bentuk ujian tertulis (berupa open
atau close book)
•Minimal pertemuan sebanyak 80
%
•Toleransi
menit
Keterlambatan
15
Pengertian
HAN / Hukum Tata Pemerintahan
Pemerintahan
Sumber Hukum, Kedudukan Han/HTP
Asas, Norma Dan Sanksi Dalam HTP
Istilah Wewenang Dan Kewenangan
Organisasi Pemerintahan
Pengadilan Tata Usaha Negara
LITERATUR
Buku Utama
1. Ridwan HR.2006. Hukum Administrasi Negar. Jakarta.PT.
Rajagrafindo Persada
2. Sadjiono, 2008. Memahami Beberapa Bab Pokok Hukum
Administrasi. Yogyakarta Laks Bang.
3. M.Hardjon, Philipus. 2005. Pengantar Hukum Administrasi
Indonesia.Yogyakarta.Gajah Mada University.
Unsur-unsur Hukum
Kumpulan peraturan
Dibuat pejabat yang berwenang
Perintah
Larangan
Sanksi bagi yang melanggar
Dapat dipaksakan
Pembagian Hukum Secara Klasik
Hukum
privat hukum yang mengatur
kepentingan privat
Hukum publik, hukum yang mengatur
kepentingan umum, Pembagian Hukum
Publik dibagi berdasarkan kepentingan:
Hukum Publik
adalah hukum yang mengatur hubungan antara
penguasa dengan warganya yang di dalamnya
termasuk Pidana, HTN, dan Hukum Tata
Pemerintah ( Hukum Administrasi Negara ).
Hukum Publik
Hukum Publik (Hukum Negara) adalah hukum
yang mengatur hubungan-hubungan antara
Negara dengan alat-alat perlengkapan atau
hubungan
antara
Negara
dengan
perseorangan (warga Negara).
Alasan
digunakan penggunaan nama
Administrasi Negara di fak Hukum. :
AN lebih luas dari
tata usaha
negara
AN
mencakup seluruh kegiatan
kehidupan
bernegara
dalam
penyelenggaraan pemerintahan
TUN hanya sekedar bagian saja
dari administrasi
DALAM PERKEMBANGANNYA
MUNCUL BEBERAPA ISTILAH
Hukum
Hukum
Hukum
Hukum
Hukum
Hukum
Hukum
Administrasi Negara (UI)*
Tata Pemerintahan
Tata Usaha Pemerintahan
Tata Pemerintahan (UNPAD)
Tata Usaha Negara (UGM)
Administrasi Negara Indonesia
Administrasi (Negara) (UNAIR)*
Administrasi Negara
Administrasi
negara adalah aktivitasaktivitas negara dalam melaksanakan
kekuasaan-kekuasaan politiknya.
Dalam arti sempit : aktivitas badanbadan eksekutif dan kehakiman.
Dalam arti yang lebih khusus lagi :
aktivitas badan-badan eksekutif saja
dalam melaksanakan pemerintahan
(Dimock).
(Van
Ambten)
kompleks
Administrasi
(gabungan
melaksanakan
negara
sebagai
jabatan-jabatan
tugas
yang
pemerintahan).
Mempunyai pengertian yang sempit, yaitu hak
yang mengatur aktivitas badan-badan eksekutif.
HAN
merupakan
keseluruhan
peraturan-
peraturan hak yang mengatur cara bagaimana
badan-badan
pemerintahan
tugas pemerintahannya. (Utrecht)
melaksanakan
HAN
HAN adalah sebagai salah satu obyek studi
Pengantar
hakekatnya
Tata
Hukum
merupakan
Indonesia,
hukum
pada
tentang
kegiatan fungsi-fungsi kenegaraan yang terdiri
dari
kegiatan
administrasi
negara
dan
hubungan subyek dalam administrasi negara
(Purbacaraka & Soekanto)
FUNGSI HAN
1)
Fungsi Normatif, baik tertulis maupun tidak
tertulis; Artinya, peraturan hukum yang harus
diterapkan tidak begitu saja kita temukan dalam undangundang, tetapi dalam kombinasi peraturan-peraturan dan
keputusan-keputusan TUN yang satu dengan yang lain
saling berkaitan
2)
Fungsi Instrumental; Pemerintah dalam melakukan
berbagai kegiatannya menggunakan instrumen yuridis
seperti peraturan, keputusan, peraturan kebijaksanaan,
dan sebagainya
3)
Fungsi Jaminan, adanya Perlindungsan Hukum
Bagi Masyarakat
KEDUDUKAN HAN DALAM
TATA HUKUM
Sebelum Abad XIX
HAN merupakan bagian dari HTN
Setelah Abad XIX
HAN merupakan bagian dari Hukum Publik yang
kedudukannnya sejajar dengan HTN dan Hukum
Pidana
SEBELUM ABAD XIX
HUKUM
HK. PUBLIK
HTN
HTN
HK. PID
HAN
HK. PRIVAT
HK. PDT
HK. DAG
SETELAH ABAD XIX
HUKUM
HK. PUBLIK
HTN
HAN
HK. PRIVAT
HK. PID
HK. PDT
HK. DAG
HUBUNGAN HAN DAN HTN
Kranenburg :
HTN merupakan keseluruhan aturan hukum yang
mengatur struktur/susunan umum negara,
sedangkan
HAN yang mengatur komposisi dan wewenang dari
alat perlengkapan negara.
Vegting :
Pada dasarnya obyek HTN dan HAN adalah sama
yaitu Negara, tetapi berbeda dalam pendekatannya.
HTN menyelidiki tentang tatanan negara sedangkan
HAN tentang cara bertindaknya alat perlengkapan
negara
LANDASAN
HAN
Negara Hukum
Demokrasi
Karakter Instrumental
KONSEP NEGARA HUKUM
Immanuel KantM. Kusnardi, S.H. dan H. Ibrahim, S.H,
Prof. Paul Scholten, Bambang Sutiyoso, S.H., M.Hum.
dan Sri Hastuti Puspitasari, S.H., M.Hum. Prof. Dr.
Ismail Suny, S.H., Mcl
Mengemukakan empat prinsip yang menjadi ciri
negara hukum, yaitu :
a) Pengakuan dan jaminan atas hak-hak asasi manusia
b) Pemisahan kekuasaan untuk menjamin hak-hak
asasi manusia
c) Pemerintah berdasarkan atas hukum, dan
d) Adanya pengadilan guna menyelesaikan masalah
yang timbul akibat pelanggaran hak asasi manusia
DEMOKRASI
Prosedur demokrasi:
1. Masyarakat diikut sertakan pelaksanaan
pemerintahan scr yuridis
melalui : Mee wetten/ ikut tahu
Mee denken/ ikut memikirkan
Mee beslissen/ ikut memutus
2.Pendukung utama demokrasi adalah keterbukaan
Karakter Instrumen
1.
2.
3.
4.
Tindakan
pejabat
tata
usaha
negara
berorientasi terhadap efisiensi dan efektivitas
melalui Reformasi Birokrasi, menuju pelayanan
publik yang baik
Instrumen meliputi
Per- UU
kebijaksanaan
Rencana
Keuangan dan Kekayaan (Keperdataan)
Pemerintahan dalam
Arti Luas
Segala
yang
kegiatan –kegiatan Badan Publik
meliputi
Lembaga
Eksekutif,
Legislatif, dan Yudikatif dalam usaha
mencapai tujuan negara.
Pembagian kekuasaan
pemerintahan (Arti Luas)
Dwi
praja , Donner
Tripraja oleh montesqeieu
Catur praja, Van Vollen Hoven
Van vollenhoven
(pemerintah/catur praja)
Regelaarsrecht/
the
law
of
the
legislative proces= Hukum peraturan
perUU an/ Pembuat Undang- Undang
Bestuursrecht/ the law of government=
hukum tata pemerintahan
justitierecht/
the
law
of
the
administration of justice= hukum acara
peradilan/ Yudikatif
Politierecht/ = Hukum kepolisian
PENGERTIAN PEMERINTAHAN
Istilah
“Pemerintahan” yang digunakan HAN menunjukkan
pada arti pemerintahan dalam arti sempit, yakni di luar
kekuasaan pembentukan peraturan perundang-undangan dan
kekuasaan peradilan
Istilah
“Pemerintah”
menunjuk
kepada
subjek
yang
melaksanakan urusan pemerintahan dalam makna “jabatan”,
seperti
Presiden,
Wakil
Presiden,
Menteri,
Bupati/Walikota dan jabatan struktural lainnya.
Gubernur,
TUGAS
PEMERINTAHAN
TUGAS KLASIK PEMERINTAHAN NEGARA:
1. Melindungi Bangsa & Wilayah Thd Serangan dr
LN (Pertahanan);
2. Melindungi Bangsa & Wilayah thd kerusuhan dr
DN (Pembtk & Pemeliharaan Hk; Polisi dll);
3. Penagihan uang pajak & pengelolaan dana tsb
utk kep pembiayaan tugas2 negara.
TUGAS MODERN PEMERINTAHAN NEGARA:
Memahami Kesukaran & kebutuhan yg dirasakan
oleh masy yg bersangkutan;
2.Pemerintah
dibebani
kewajiban
untuk
menyelenggarakan kepentingan umum atau
3.Mengupayakan kesejahteraan sosial, yang
dalam menyelenggarakan kewajiban itu
4.Pemerintah diberi kewenangan untuk campur
tangan dalam kehidupan masyarakat, dalam
batas-batas yang diperkenankan oleh hukum.
.
1.
KRITERIA JABATAN ATAU ORGAN
PEMERINTAHAN
Menjalankan wewenang atas nama dan
tanggung jawab sendiri
Pelaksanaan wewenang dalam rangka
menjaga dan mempertahankan norma
hukum administrasi
Dapat bertindak sebagai tergugat dan
penggugat di peradilan
Pada hakekatnya tidak memiliki harta
kekayaan sendiri. Jabatan bupati
organ dari badan hukum “kabupaten”.
Jabatan organ pemerintahan yg diletakan hak
dan kewajiban
Jabatan tidak dapat bertindak sendiri, jabatan
dapat melakukan perbuatan hukum melalui
perwakilan (vertegenvoordiging) yaitu Pejabat
(ambtsdrager)
Jadi pemilik wewenang adalah jabatan, pejabat
hanya menjalankan tugas dan wewenang, karena
pejabat tidak memiliki wewenang
Perbedaan Jabatan dan
Pejabat
Memiliki
kedudukan hukum yang berbeda
dan diatur dengan hukum yang berbeda
Jabatan diatur dengan hukum tata negara
dan hukum administrasi
Pejabat diatur dengan hukum kepegawaian
Pejabat menampilkan dirinya pada dua
kepribadian, yaitu selaku pribadi dan
personifikasi dari organ, sehingga ia
tunduk pada hukum kepegawaian, juga
pada hukum keperdataan dalam
kapasitasnya sebagai individu atau pribadi
SUMBER HUKUM
HTP
Macam macam Sumber Hukum
Segala sesuatu yg dapat menimbulkan
aturan hukum
Sumber Hukum Materiil
faktor-faktor yg
mempengaruhi
materi (isi) dari
aturan hukum, (Apa
sumber kekuatan
hingga hukum
mengikat atau
dipatuhi manusia ?)
Sumber Hukum Formal
berbagai bentuk
aturan hk yang ada, (
utk menjawab
dimanakah
didapatkan aturan-2
hukum yg mengatur
kehidupan ?)
SUMBER-SUMBER HUKUM ADMINISTRASI
NEGARA / HTP
Sumber Hukum Materiil
Sumber Historik (sejarah)
Undang-undang dan sistem hukum tertulis yang berlaku
pada masa lampau di suatu tempat.
Dokumen-dokumen dan surat-surat serta keterangan lain
dari masa itu sehingga dapat diperoleh gambaran tentang
hukum yang berlaku di masa itu yang mungkin dapat
diterima untuk dijadikan hukum positif saat sekarang.
Sumber Sosiologis/Antropologis
Dari sudut sosiologis/antropologis ditegaskan bahwa
sumber hukum materiil itu adalah seluruh masyarakat.
Sumber Filosofis
Ukuran untukmenentukan bahwa sesuatu itu bersifat adil.
Faktor-faktor yang mendorong seseorang mau tunduk
pada hukum
Sumber Hukum Formal
Undang-undang (Hukum
Administrasi Negara Tertulis)
2. Praktek Administrasi Negara
(konvensi)
3. Yurisprudensi
4. Doktrin (anggapan para ahli hukum)
1.
UU No 12 Tahun 2011
1)
UUD 1945
2)
Tap MPR
3)
UU / PERPPU
4)
PP
5)
PER PRES
6)
PERDA, Propinsi,
7)
PERDA Kabupaten dan Kota
PRAKTEK ADMINISTRASI NEGARA
Karena UU tdk akan pernah lengkap
UU tertulis mempunyai kelemahan, jangkauan yang terbatas
Mudah ketinggalan dari perkembangan dan perubahan
masyarakat yang cepat
Administrasi negara dapat mengambil tindakan cepat dan
penting dalam rangka pelayanan masyarakat sekalipun
belum ada peraturannya dalam undang-undang
KONVENSI jika dilakukan secara teratur dan tanpa
keberatan (bezwaar) dan atau banding (beroep)
YURISPRUDENSI
Putusan pengadilan yang disusun secara
sistematik
Ajaran hukum yang tersusun dari dan dalam
pengadilan
Putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap dan dijadikan landasan
hukum.
DOKTRIN
Ajaran hukum atau pendapat sarjana hukum
Memiliki posisi strategis karena menjadi
sumber inspirasi para pembentuk UU dan
dapat mendorong timbulnya kaidah-2 HAN
Macam Macam Golongan Perbuatan/ Instrument
Pemerintahan
Agar
dapat
menjalankan
tugasnya
maka
administrasi negara melaksanakan bermacammacam perbuatan yang dapat digolongkan dalam
2 golongan besar, yakni:
golongan perbuatan hukum (rechts handelingen).
golongan
perbuatan yang bukan perbuatan
hukum (feitelijke handelingen).
Jenis dan Sifat Perbuatan Hukum Tata
Pemerintahan
a)
b)
Perbuatan hukum tata pemerintahan dapat
bermacam- macam berdasar :
jenisnya, yang dikenal antara lain : putusan,
ketetapan, surat pemerintah, ijin, konsesi,
perjanjian ikatan dinas.
Perbuatan
hukum
tata
pemerintahan
berdasar :
sifatnya, dapat sepihak, dapat juga dua
pihak
CONTOH –CONTOH PERBT.BUKAN HUKUM
Perbuatan-perbuatan
yang
nyata
(feitelijke handelingen) atau disebut
juga perbuatan- perbuatan biasa
seperti:
Membuat lapangan olahraga,
Melebarkan jalan dan sebagainya,
Perbuatan
- perbuatan tersebut
secara tidak langsung menimbulkan
akibat hukum.
CONTOH PERBT. HUKUM
Perbuatan-perbuatan hukum (rechtshandelingen), yang
dapat dibagi lagi dalam dua macam, ialah :
a) Perbuatan menurut hukum Privat (privaatrechtelijke
handelingen),
contoh : Walikota mengadakan perjanjian dengan pihak
swasta, seperti :
Perjanjian
untuk
melaksanakan
suatu
proyek
pembangunan
Menjual atau menyewakan tanah
b) Perbuatan menurut hukum Publik (Publiekrecdhtelijke
handelingen),
Memungut pajak
memberikan “Izin Mendirikan Bangunan (IMB)”.
Mencabut hak milik atas tanah (onteigening) seseorang
(dengan memberikan ganti rugi) untuk membuat jalan
raya.
BENTUK PERBUATAN/ KEGIATAN/
INSTRUMENT PEMERINTAHAN
Perbuatan
hukum
Perbuatan
Mnrt
Hk.privat
Perbuatan
Mnrt
Hk.publik
Perbuatan
pemerintahan
Perbuatan
bukan
perbuatan
hukum
Perbuatan
Mnrt hk publik
Bersegi satu
Perbuatan
Mnrt
Hk.publik
Bersegi dua
Asas, Norma, dan Sanksi
Asas dalam pengertian hukum adalah apa yang
menjadi dasar dari suatu norma atau kaidah.
Asas
adalah apa yang mengawali suatu kaidah atau awal
suatu kaidah.
Norma adalah suatu peraturan hukum yang harus
dituruti dan yang dilindungi oleh sanksi (Hans Kelsen).
Menurut Utrecht, norma sebagai kaidah, petunjuk
hidup
yang
harus
ditaati
oleh
anggota-anggota
masyarakat yang diberi sanksi atas pelanggarannya.
Sanksi administrasi
Sanksi
dalam Hukum Administrasi yaitu alat
kekuasaan yang bersifat hukum publik yang
dapat digunakan oleh pemerintah sebagai reaksi
atas ketidakpatuhan terhadap kewajiban yang
terdapat dalam norma hukum administrasi
negara.
Unsur sanksi dalam HAN
1.
2.
3.
4.
Alat kekuasaan (machtmiddelen)
Bersifat hukum publik (publiekrechtelijke)
Digunakan oleh pemerintah (overheid)
Sebagai reaksi atas ketidakpatuhan (reactie op
niet-neleving)
Jenis Sanksi Dalam HAN
1.
Sanksi reparatoir (reparatoir sancties)
Sanksi yang diterapkan sebagai reaksi atas
pelangaran norma yang ditujukan untuk
mengembalikan pada kondisi semula atau
menempatkan pada siatuasi yang sesuai
dengan hukum (legal situatie).
2. Sanksi punitif (punitieve sancties)
Adalah sanksi yang semata – mata digunakan
untuk memberikan hukuman (straffen) pada
seseorang.
3. Sanksi regresif
Sanksi yang diterapkan sebagai reaksi atas
ketidakpatuhan terhadap ketentuan-ketentuan
yang
terdapat
pada
ketetapan
yang
diterbitkan.
Macam-macam Sanksi
Dalam HAN
1.
2.
3.
4.
Paksaan pemerintah (bestuurdwang)
Penarikan kembali keputusan yang
menguntungkan (izin, subsidi,
pembayaran)
Pengenaan uang paksa oleh
pemerintah (dwangsom)
Pengenaan denda administratif
(administratieve boete)
Asas HAN
Asas Hukum Tertulis
Asas legalitas
Asas persamaan hak
Asas kebebasan
Asas HAN (2)
Asas Hukum Tidak Tertulis
Asas tidak boleh menyalahgunakan
wewenang atau kekuasaan;
Asas
tidak
boleh
menyerobot
wewenang badan administrasi negara
yang satu oleh yang lainnya
Asas upaya pemaksa atau asas
bersanksi
Asas HAN (3)
Asas
Nasionalisme
Asas non diskriminasi
Asas-asas khusus dalam hukum agraria/
pertanahan (fungsi sosial dari tanah,
domein negara, asas dikuasai negara,
asas
perlekatan,
asas
pemisahan
horizontal,
INSTRUMENT HUKUM TATA
PEMERINTAHAN
“Tindakan pejabat tata usaha negara berorientasi terhadap efisiensi dan
efektivitas melalui Reformasi Birokrasi,
menuju pelayanan publik yang baik “
1. Peraturan Per-UU-an & Keputusan Yg memuat
Peraturan bersifat umum.
Menjadi sumber hukum (Dasar Perbuatan);
Sinkronisasi aturan Hukum (Vertikal /
Horinsontal);
Menjadi dasar pengujian ( Rechts
Toetsinggronds)
Tdk dpt ditempuh upaya hk (PTUN)
Menyimpang MK/MA
2. Kebijaksanaan
(Beleidsregels; Policy Rules, Descretion,)
Langkah kebijaksanaan yang diambil oleh pem dlm
rangka penggunaan “Freis Emerssen”, misalnya :
Peraturan Pelaks; Pedoman; Pengumuman; Surat
Edaran .
Tdk ada kewenangan pemb peraturan;
Tdk mengikat hk scr langsung; ada
Relevansinya.
Untuk menjalankan kewenangan pem-an
pelayanan public.
Tdk ada pengujian scr langsung Asas
Kepercayaan.
Descretion boleh Dengan Syarat:
1.
2.
3.
4.
Digunakan ketika hk yg ada (tertulis) tdk diatur;
Diatur tetapi tdk lengkap;
Ada & lengkap masuk Grey Area (kabur); dan
Sbg Legal interpretation dari Pemerintah.
Descretion, Dilarang JIKA :
1. Abus a droit (bertentangan dg aturan);
2. Sewenang-wenang (willkeur);
3. Detournament de puvair pembelokan tujuan/ penyalahgunaan
wewenang; dan
4. Terjadi Ultravires (melampaui batas kewenangan).
LANJUT…………….
Onrechtmatige Overheids daads, bila
:
Menurut UU No 5 Th 1986 :
1. Bertentangan dengan Perat Per-UU-an (rechtmatige);
2. Sewenang-wenanng (willkuer);
3. Melampaui batas kewenangan (Detournament de
pouvaoir).
Menurut UU No 9 Th 2004 :
1. Bertentangan dengan Perat Per-UU-an;
2. Bertentangan dengan Prinsip2 Pem Yg Baik (Due
Administration) (UU 5 th 1986 jo UU No 9 th 2004).
3. Rencana (Het Plan)
Rencana yg berkekuatan Hukum.
Mrp kebijaksanaan apa yg akan dijalankan oleh
TUN pd suatu lap tertentu. Biasanya dikaitkan dg
Stelsel Perijinan atau hak atas pembiayaan.
4. Sarana Hukum Keperdataan (Civil Instruments)
Penguasa memiliki peran ganda : sebagai
Pelaku Hk Privat & Pelaku Hk Publik
WEWENANG
Pengertian kewenangan menurut kamus besar
bahasa Indonesia (KBBI) adalah kekuasaan
membuat
keputusan
memerintah
dan
melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain.
Berbicara kewenangan memang menarik, karena
secara alamia manusia sebagai mahluk social
memiliki keinginan untuk diakui ekstensinya sekecil
apapun dalam suatu komunitasnya,dan salah satu
factor yang mendukung keberadaan ekstensi
tersebut adalah memiliki kewenangan.
Secara pengertian bebas kewenangan adalah hak
seorang individu untuk melakukan sesuatu
tindakan dengan batas-batas tertentu dan diakui
oleh individu lain dalam suatu kelompok tertentu.
Istilah wewenang dan kewenangan
Istilah
wewenang seringkali dipertukarkan penggunaannya
dengan istilah kewenangan yang disejajarkan dengan istilah
“bevoegdheid”
Menurut
konsepsi hukum publik, istilah wewenang
merupakan suatu konsepsi inti dalam hukum tata negara dan
hukum administrasi
Lanjutan….
Dalam
Hukum Tata Negara, wewenang (bevoegdheid)
dideskripsikan sebagai kekuasaan hukum (rechtsmacht).
Dengan demikian wewenang dalam konteks hukum publik
selalu berkaitan dengan Kekuasaan.
Dalam hukum publik, sekurang-kurangnya ada tiga
komponen yang terdapat dalam muatan wewenang :
1. pengaruh;
2. dasar hukum;
3. konformitas hukum.
Lanjutan…
Komponen
pengaruh merupakan penggunaan wewenang
dimaksudkan untuk mengendalikan perilaku subjek hukum
Komponen dasar hukum merupakan keabsahan bertindak,
yakni wewenang itu selalu harus dapat ditunjuk dasar
hukumnya
Komponen konformitas hukum, mengandung makna adanya
standar umum wewenang untuk semua jenis wewenang dan
standar khusus untuk jenis wewenang tertentu
PENGERTIAN
KEWENANGAN
Pengertian kewenangan menurut kamus besar
bahasa Indonesia (KBBI) adalah kekuasaan
membuat keputusan memerintah dan
melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain.
Sumber kewenangan
Atribusi
Delegasi
Selain itu dua sumber kewenangan di atas, juga ada
kewenangan “mandat”, namun bukan menyebabkan orang
yang menerima mandat menjadi berwenang, melainkan
hanya melaksanakan urusan dari pemberi mandat.
Atribusi
Cara
normal untuk memperoleh wewenang
Wewenang untuk membuat keputusan (besluit) yang langsung
bersumber kepada UU dalam materiil
Merupakan pembentukan wewenang tertentu dan
pemberiannya kepada organ tertentu.
Sebagai contoh : Atribusi kekuasaan presiden
dan DPR untuk membentuk Undang-Undang.
Delegasi
penyerahan
atau pelimpahan kewenanangan dari
badan / lembaga pejabat tata usaha Negara lain
dengan konsekuensi tanggung jawab beralaih
pada penerima delegasi
Penyerahan wewenang untuk membuat keputusan (besluit) oleh
Pejabat TUN kepada pihak lain dan wewenang tertentu
Syarat delegasi : (1) definitif; (2) harus didsarkan peraturan perUU-an; (3) tidak diperkenankan kepada bawahan; (4) kewajiban
memberikan penjelasan; (5) beleidsregels.
Sebagai contoh : Pelaksanaan persetujuan DPRD
tentang persetujuan calon wakil kepala daerah.
Undang-undang No 23 tahun 2014 tentang
pemerintah daerah menyatakan bahwa urusan
pemerintahan yang menjadi urusan
pemerintah ( pusat ) meliputi :
Politik luar negeri
Pertahanan
Keamanan
Yustisi
Moneter dan fiscal nasional
Agama
Mandat
Tidak
bermaksud memberi wewenang kepada bawahan
Tidak terjadi peralihan wewenang
Tanggung jawab ada pada pemberi mandat
Sebagai contoh : Tanggung jawab memberi
keputusan-keputusan oleh menteri dimandatkan
kepada bawahannya.
PERBEDAAN
PROSEDUR
DELEGASI
MANDAT
DILAKUKAN DENGAN
PERATURAN NPERUNDANG
TERJADI UMUMNYA ANTARA
ATASAN DAN BAWAHAN
KECUALI DILARANG TEGAS
TANGGUNG JAWAB DAN
TANGGUNG GUGAT
KEMUNGKINAN
PENGGUNAAN
WEWENANG LAGI
BERALIH PADA DELEGATARIS
(PENERIMA DELEGASI)
DELEGANS (PEMBERI)
TIDAK DAPAT
MENGGUNAKAN
WEWENANG ITU LAGI
TETAP PADA MANDANS
(PEMBERI MANDAT)
MANDANS (PEMBERI)
SETIAP SAAT DAPAT
MENGGUNAKAN
WEWENANG ITU LAGI
PERBEDAAN ANTARA DELEGASI DAN MANDAT
No.
Delegasi
1.
Pelimpahan wewenang
(Overdracht van
bevoegdheid)
2.
Kewenangan tidak dapat
dijalankan secara insidentil
oleh organ yang memiliki
wewenang asli
3.
Terjadi peralihan
tanggungjawab
4.
Harus berdasar UU
5.
Harus tertulis
No.
Mandat
1.
Perintah untuk melaksanakan
(Opdracht tot uitvoering)
2.
3.
Kewenangan dapat sewaktu2 dilaksanakan oleh
mandans
Tidak terjadi peralihan
tanggungjawab
Tidak harus berdasar UU
4.
5.
Dapat tertulis dan dapat
lisan
Organisasi Pemerintahan
Susunan pemerintahan dibedakan atas susunan vertikal
dan susunan horizontal
Susunan pemerintahan secara vertikal, dapat berupa:
1.
2.
3.
4.
Presiden/Wakil Presiden
Menteri
Gubernur
Bupati/Walikota
Susunan pemerintahan secara horizontal dapat berupa :
1.
2.
3.
Sesama menteri atau setingkatnya
Sesama Lembaga Pemerintah Non Departemen
Sesama Lembaga Perangkat Daerah yang se eselon
Organisasi Pemerintah Pusat
Presiden/Wakil
Presiden
Menteri : (1) Menteri Koordinator; (2) Menteri yang
memimpin Departemen; (3) Menteri Negara (Non
Departemen); (4) Jaksa Agung (setingkat Menteri)
Lembaga Pemerintah Non Departemen
Kantor Wilayah Departemen/ Lembaga Pemerintah Non
Departemen
Lembaga Pemerintah Non Departemen
Badan
Kepegawaian Negara (BKN)
Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Badan Atom Nasional (BATAN)
Biro Pusat Statistik (BPS); dll
Organisasi Pemerintah Daerah
Kepala Daerah/Wakil KDH (Gubernur/Wagub, Bupati/Wabup,
Walikota/Wawako)
Perangkat Daerah (Propinsi/Kabupaten/Kota)
1.Sekretariat Daerah, dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Propinsi
Eselon Ib, Kabupaten Kota Eselon IIa)
2.Sekretariat DPRD
3.Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA),
Inspektorat, Dinas Daerah
4.Lembaga Teknis Daerah (Badan, Kantor, Rumah Sakit Umum
Daerah
5.Camat
6.Sekretaris Kecamatan/Lurah/Wali Nagari
7.Sekretaris Lurah/ Sekretaris Nagari
Konsekuensi dari Organisasi Pemerintahan
Vertikal
Susunan pemerintahan yang bersifat vertikal, menimbulkan
konsekuensi hubungan hukum adminisrasi berupa
pengawasan
Bentuk-bentuk pengawasan, berupa:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pengawasan represif
Pengawasan preventif
Pengawasan positif
Kewajiban memberitahu
Konsultasi
Hak Banding Administratif
Konsekuensi Organisasi Pemerintahan
Horizontal
Menimbulkan
hubungan hukum administrasi, berupa
koordinasi dan kerjasama
Bentuk-bentuk kerjasama dapat berupa:
1. Fungsi yang dipusatkan
2. Badan/lembaga untuk bersama
3. Badan hukum untuk bersama
KETETAPAN YANG SAH
Menurut Van der Pot :
1.
Ketetapan dibuat oleh perlengkapan negara
yg berwenang
2.
Ketetapan tdk mengandung cacat yuridis
3.
Ketetapan hrs diberi bentuk yg ditetapkan
dlm peraturan yg mjd dasarnya dan pembuat
hrs memperhatikan prosedurnya
4.
Isi dan tujuan hrs sesuai dgn isi dan tujuan
peraturan dasar
BENTUK KETETAPAN
Ketetapan
lisan
ketetapan yg dikeluarkan oleh aparat
admnistrasi negara yg akibatnya tdk
begitu penting dan kekal.
Ketetapan tertulis
ketetapan yg dikeluarkan oleh aparat
administrasi negara scr tertulis dimana
ketetapan
tsb
dikehendaki
dan
mempunyai akibat yg kekal. Ex :lahirnya
UU
MACAM-MACAM KETETAPAN
Ketetapan positif
ketetapan yg menimbulkan hak dan
kewajiban (menimbulkan keadaan hk baru)
Ketetapan negatif
ketetapan yg tdk menimbulkan keadaan hk
baru (tdk ada perubahan)
Ketetapan deklaratur
ketetapan yg menyatakan bahwa seseorang
dpt diberi hak sesuai dgn yg diatur dlm
suatu ketentuan tp tdk scr otomatis (ada
permohonan)
Ketetapan konstitutif
ketetapan yang membuat hukum
Peradilan Administrasi
Negara
Adalah untuk membatasi kekuasaan
administrasi negara dan untuk
melindungi masyarakat dari
kemungkinan- kemungkinan
penyalahgunaan kekuasaan dalam
administrasi negara.