ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN PADA PT DHEZIGN ONLINE SOLUTION

  

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN PADA

PT DHEZIGN ONLINE SOLUTION

  Aulia Kharisah, Kusni Hidayati, Siti Rosyafah Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

  

ABSTRAK

  Penelitian dilakukan karena pentingnya pendapatan dalam komponen laporan keuangan, sehingga dalam penerapannya harus sesuai dengan PSAK no. 23. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengakuan dan pengukuran yang dilakukan oleh PT Dhezign Online Solution Surabaya telah sesuai dengan PSAK no. 23 Tahun 2010. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis pada PT Dhezign Online Solution Surabaya menunjukkan pengakuan pendapatan yang dicatat oleh perusahaan ini tidak sesuai dengan PSAK no.

  23 Tahun 2010. Perusahaan menggunakan cash basis dalam pencatatan pengakuan pendapatannya. Pengukuran yang dilakukan oleh PT Dhezign Online Solution dicatat sesuai dengan jumlah yang diterima dari klien. Pengukuran pendapatan diterima dengan nilai wajar oleh perusahaan sesuai PSAK no. 23 Tahun 2010.

  Kata kunci : pengakuan pendapatan, pengukuran pendapatan, PSAK No. 23 Tahun 2010

ABSTRACT

  The research was conducted because of the importance of income in the

financial statements of the component , so the application must be in accordance with

SFAS no. 23 of 2010. The purpose of this research was to determine the recognition and

measurement were conducted by PT Dhezign Online Solution Surabaya accordance

with SFAS no. 23 of 2010. The method used by the authors in this study is a qualitative

method using primary and secondary data . Results of research conducted by the author

in PT Dhezign Online Solution Surabaya demonstrates the recognition of revenue

recorded by the company was not in accordance with SFAS no. 23 of 2010. The

company uses the cash basis revenue recognition in the recording . Measurements made

by PT Dhezign Online Solution is recorded in accordance with the amount received

from the client . Measurement of income received by the company's fair value in

accordance with SFAS no. 23 of 2010 Keywords: revenue recognition, measurement income, SFAS No. 23 of 2010 PENDAHULUAN

  Memasuki tahun 2016 Indonesia secara resmi tergabung dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA adalah sebuah sistem perdagangan bebas antar negara saing dengan negara asing dapat terimbangi, tetapi jika warga Indonesia tidak siap dan belum mampu dengan adanya perdagangan bebas ini, maka akan bertambah pengusaha yang gagal dalam persaingan.

  Banyak pengusaha yang menilai keberhasilan dalam peningkatan keuntungan perusahaan hanya pada besar produk yang terjual Seringkali perusahaan tidak memperhatikan pencatatan akuntansi atas transaksi yang terjadi dalam kegiatan usaha, terutama pada Usaha Kecil Menengah (UKM).

  “Dalam jurnal Musmini (2013), hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa dari 103 sampel yang diambil hanya 22% yang mempunyai akuntansi, yang modelnya masih sangat sederhana. Selain itu kebanyakan para pengusaha kecil itu mengambil keputusan bisnis tidak berdasarkan informasi akuntansi tapi lebih pada berdasarkan pengalaman saja”.

  Pendapatan adalah tolok ukur pada setiap kegiatan usaha untuk menilai keberhasilan yang dapat mereka capai. “Pendapatan adalah arus masuk aktiva dan/atau penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, atau kegiatan menghasilkan lainnya yang membentuk operasi utama atau inti perusahaan yang berkelanjutan selama satu periode (

  Kieso dkk., 2008:516)”. Dalam kutipan ini, tersirat bahwa pendapatan timbul dari adanya kegiatan yang dapat menambah aktiva. Pendapatan memiliki metode sendiri dalam pengakuannya. Tidak setiap uang yang masuk atas penjualan atau jasa diakui menjadi suatu pendapatan. Pentingnya mengetahui pengakuan pendapatan adalah agar laporan keuangan yang menjadi kepentingan bagi beberapa pihak dapat menjadi fair (adil). Dalam hal ini fair (adil) mengandung arti tidak dimanipulasi.

  PT Dhezign Online Solution Surabaya adalah perusahaan yang masih berkembang. Oleh karena itu hal ini memungkinkan untuk dilakukan analisis pada penerapan pendapatannya, walaupun dalam melakukan pencatatan akuntansinya manajemen tidak merasa kesulitan dalam mengukur dan mengakui pendapatannya. Namun, dalam survey awal yang dilakukan peneliti menerangkan bahwa dalam laporan keuangan yang disajikan khususnya untuk pendapatan masih memerlukan penyempurnaan. Peneliti mengatakan demikian dikarenakan dalam laporan keuangan perusahaan tidak ada pengakuan pada akun pendapatan diterima dimuka dalam beberapa periode. Sedangkan dalam perusahaan jasa umumnya setiap proyek atau jasa

  Payment (DP).

  Agar dapat mengetahui lebih jelas akan pencatatan pendapatan perusahaan, peneliti memerlukan data

  • –data untuk dianalisa. Oleh karena itu, penulis mengangkat sebuah skripsi berjudul “Analisis Penerapan PSAK No. 23 Tahun 2010 tentang Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Pada PT Dhezign Online Solution Surabaya”.

  Karakteristik Pendapatan

  Suwardjono (2006:354) karakteristik-karakteristik yang membentuk pengertian pendapatan adalah : a.

  Aliran masuk atau kenaikan b.

  Kegiatan yang mempresentasi operasi utama atau sentral yang menerus c. Suatu entitas d.

  Produk perusahaan

e. Pertukaran produk f.

  Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa bentuk g.

  Mengakibatkan kenaikan ekuitas atau untung Kata kunci yang melekat pada pengertian untung adalah kenaikan ekuitas (aset bersih), transaksi peripheral atau incidental, dan selain itu yang berupa pendapatan atau investasi oleh pemilik.

  Pengakuan Pendapatan

  Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam system akuntansi sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam statamen keuangan. Pengakuan pendapatan tidak boleh menyimpang dari landasan konseptual. Oleh karena itu , secara konseptual pendapatan hanya dapat diakui kalau memenuhi kualitas keterukuran

  (measurability) dan keterandalan (reliability).

  Menurut FASB dalam Suwardjono (2006:367) mengajukan dua kriteria yang harus dipenuhi dalam pengakuan pendapatan (dan untung) yaitu : a.

  Terealisasi atau cukup pasti terealisasi (realized or realizable) Pendapatan baru dapat diakui setelah pendapatan tersebut terealisasi atau cukup terealisasi. Pendapatan dikatakan terealisasi jika produk telah terjual atau ditukarkan dengan kas atau klaim atas kas. Dan dikatakan cukup pasti terealisasi bilamana aset kas yang cukup pasti jumlahnya.

  b.

  Terbentuk atau terhak (earned) Pendapatan dikatakan dapat terbentuk jika perusahaan telah melakukan secara substansial kegiatan yang harus dilakukan untuk dapat menghaki manfaat atau nilai yang melekat pada pendapatan. Dibanding dengan pendapatan, untung tidak timbul karena proses pembentukan namun karena kejadian tertentu.

  Metode Pengakuan Pendapatan

  Santoso (2009:341-369), ada beberapa tipe untuk pengakuan pendapatan yakni : a. Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan

  Suatu pendapatan dapat diakui sebelum penyerahan. Hal ini biasa terjadi pada jasa dengan kontrak jangka panjang, misalnya seperti jasa konstruksi. Apabila proyek – proyek tersebut terdiri dari unit

  • –unit terpisah, seperti sekelompok bangunan, maka perpindahan hak milik dan pengajuan tagihan dapat dilakukan pada tahap penyelesaian. Dalam hal ini catatan akuntansi harus melaporkan dengan mencatat penjualan ketika cicilan diserahkan. Ada dua metode akuntansi yang diakui oleh profesi akuntansi untuk kontrak kontruksi jangka panjang.

  1. Metode persentase penyelesaian Pada metode ini pengakuan pendapatan dilakukan berdasarkan persentase tertentu atas penyelesaian kontrak. Pendapatan yang diakui sebanding dengan tingkat penyelesaian pada tahun berjalan.

  2. Metode kontrak selesai Pendapatan dan laba kotor diakui pada saat kontrak diselesaikan. Selama periode pelaksanaan penyelesaian kontrak tidak ada pengakuan pendapatan terhadap hasil kemajuan dalam penyelesaian kontrak konstruksi.

  b. Pengakuan pendapatan setelah penyerahan Ada dua metode dalam yang dipakai untuk menangguhkan pengakuan pendapatan sampai kas diterima, yaitu :

1. Metode akuntansi penjualan cicilan

  Metode penjualan cicilan (installment sales method) mengakui laba dalam periode

  • –periode diterimanya hasil penagihan dan bukan dalam periode penjualan. Metode ini dibenarkan atas dasar bahwa bila tidak ada pendekatan
boleh diukur sampai kas berhasil ditagih.

  2. Metode pemulihan biaya Metode ini laba tidak diakui sampai pembayaran kas oleh pembeli melebihi harga pokok barang dagang yang tertagih. Sesudah semua biaya dipulihkan, maka setiap tambahan kas yang masuk akan diakui sebagai laba.

  3. Metode kas Metode ini dicatat berdasarkan transaksi yang terjadi dalam kas. Biaya dibebankan sebagai beban ketika dikeluarkan, pendapatan diakui ketika penerimaan kas dilakukan.

  Pengukuran Pendapatan

  Menurut PSAK No. 23 paragraf 8 Ikatan Akuntansi Indonesia (2010) menjelaskan bahwa “Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima

  ”. Nilai wajar yang dimaksudkan dalam hal ini adalah sebagai suatu jumlah pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar. Transaksi wajar dalam hal ini seperti penjualan barang dagang atau jasa. Nilai imbalan yang diterima tentunya sesuai dengan nilai barang atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan setelah adanya kesepakatan antara pihak entitas dan pelanggan. Nilai imbalan yang diterima ini juga termasuk diskon atau potongan harga yang diberikan entitas kepada pelanggan. Hal ini sesuai dengan PSAK No. 23 paragraf 9 Ikatan Akuntasi Indonesia (2010) bahwa “Jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara entitas dan pembeli atau pengguna aset tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima oleh entitas dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan entitas

  ”.

  METODE PENELITIAN Metode yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah kualitatif.

  Penelitian secara kualitatif bertujuan untuk mendeskripsikan hal yang saat ini sedang berlaku, artinya penelitian ini berupaya untuk menjelaskan, mencatat, menganalisa dan menginterpretasikan kondisi yang sedang terjadi sehingga akan menghasilkan informasi. Dalam penelitian ini, menggunakan dua jenis data, yaitu: (1) data primer yakni data yang berhubungan dalam objek penelitian untuk diambil adalah kebijakan perusahaan dalam pencatatan akuntansinya dan wawancara terhadap accounting staff

  • –dokumen perusahaan yang berupa struktur organisasi dan informasi umum terkait obyek penelitian, studi kepustakaan yang berupa buku –buku , karya ilmiah, makalah jurnal.

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengakuan Pendapatan PT Dhezign Online Solution

  Pengakuan pendapatan menurut prinsip belaku umum pada PT Dhezign Online Solution Surabaya menjelaskan dalam hal kebijaksanaan mengenai pengakuan pendapatan sebagai hasil dari penjualan jasa pembuatan aplikasi lebih mengacu pada konsep basis kas, yakni pendapatan diakui pada uang diterima. Dengan kata lain pendapatan harus sejalan dengan biaya pada periode tersebut. Pada saat kontrak telah terjadi, sebelum dilaksanakan pekerjaan klien wajib memberikan Down Payment (DP) sebagai awal perjanjian. Dalam hal ini jika uang DP telah diterima PT Dhezign Online Solution mencatatnya sebagai pendapatan, sehingga jurnal yang dicatat adalah

  Kas/Bank xxx PPn Keluaran xxx Pendapatan xxx

  Melihat pada cara pencatatan yang dilakukan oleh PT Dhezign Online Solution Surabaya, menunjukkan bahwa pengakuan pendapatan dari penjualan jasa pada PT Dhezign Online Solution Surabaya mengacu pada basis kas. Pendapatan akan diakui bila jumlah uang telah diterima. Pengakuan yang tidak sesuai ini tentu akan menyajikan laporan keuangan yang tidak tepat. Diasumsikan jika pada bulan Desember 2015, PT Dhezign Online Solution Surabaya melakukan kontrak dengan jumlah Rp. 500.000.000 dan tahap pertama atau DP adalah 40%. Dalam hal ini perusahaan akan mencatat penerimaan tersebut dengan jurnal

  Bank Rp. 220.000.000 PPn Keluaran Rp. 20.000.000 Pendapatan jasa Rp. 200.000.000.

  Pembayaran pada termin I ini merupakan pembayaran sebagai awal kontrak kerja. Hal ini berarti pembayaran pada termin I bukan ditagihkan karena adanya pekerjaan yang telah diselesaikan, namun sebagai tanda kesepakatan perjanjian pekerjaan sebelum dilaksanakan. Seharusnya perusahaan menggunakan metode persentase penyelesaian mencatat dengan jurnal.

  Bank Rp. 220.000.000 PPn Keluaran Rp. 20.000.000 Pendapatan diterima di muka Rp. 200.000.000

  Kelemahan lain menggunakan metode cash basis adalah tidak ada pengakuan pendapatan pada akhir periode, padahal seharusnya pendapatan telah dapat diakui. Dalam hal ini perusahaan memerlukan penyesuaian yakni mengakui pendapatan yang telah terjadi dalam pelaksanaan proyek. Menurut Kieso dkk. (2008:523) pengukurannya dilakukan dengan cara menghitung rasio persentase penyelesaian pekerjaan hingga tanggal itu yang diterapkan pada total pendapatan atas kontrak

  Persentase penyelesaian Estimasi total pendapatan Pendapatan yang diakui sampai saat ini Sumber : Kieso dkk. (2008:523)

Gambar 1

Rumus Untuk Mengakui Pendapatan

  Diasumsikan proyek telah berjalan 25%, maka pendapatan akan dihitung dengan cara : 25% Rp. 500.000.000 Rp. 125.000.000 Sehingga jurnal yang harus dicatat adalah :

  Pendapatan diterima di muka Rp. 125.000.000 Pendapatan jasa Rp. 125.000.000. Berikut adalah perbandingan laporan keuangan antara metode cash basis dan persentase penyelesaian.

  

Perbandingan laporan neraca PT Dhezign Online Solution tahun 2015

(dalam rupiah)

Metode Metode Keterangan

  Cash basis Persentase Penyelesaian Asset

Kas 529.824 529.824

Mandiri Dhezign 6.730.892 6.730.892

Mandiri Dolar 4.833.959 4.833.959

Piutang Usaha 857.751.736 857.751.736

Deposit kartu kredit 15.396.926 15.396.926

Piutang lain 1.457.727 1.457.727

  • – lain

    Sewa dibayar dimuka 21.662.000 21.662.000

    Aktiva tetap 101.164.518 101.164.518

    Akm. Penyusutan (82.402.332) (82.402.332)

    Total Asset lancer 927.127.250 927.127.250

  Kewajiban dan Modal

Hutang usaha 689.803.848 689.803.848

75.000.000 - Pendapatan diterima di muka

Hutang lain 1.128.371 1.128.371

Hutang pajak 415.031 415.031

PPn Keluaran 7.735.152 7.735.152

Modal 125.000.000 125.000.000

Laba ditahan 48.003.836 48.003.836

Laba (rugi) berjalan 55.041.012 (19.958.988)

Total Kewajiban dan Modal 927.127.250 927.127.250

Sumber : PT Dhezign Online Solution (2016)

  

Perbandingan laporan laba rugi PT Dhezign Online Solution tahun 2015

(dalam rupiah)

Metode Metode Keterangan

  Cash basis Persentase Penyelesaian

Pendapatan Dhezign 1.398.108.516 1.323.108.516

Beban Langsung:

Biaya Gaji 561.883.000 561.883.000

Biaya proyek 577.750.801 577.750.801

Total Biaya Langsung 1.139.633.801 1.139.633.801

Laba/(Rugi) Kotor 258.474.715 183.474.715

Beban Umum Administrasi

Beban Administrasi 15.971.150 15.971.150

Beban Komisi 15.000.000 15.000.000

Beban Perlengkapan 776.500 776.500

Beban Tunjangan 15.649.344 15.649.344

Beban Sewa 26.004.000 26.004.000

Beban Hosting 24.132.000 24.132.000

Beban Domain 786.000 786.000

Beban Promosi 322.500 322.500

Beban Listrik & air 7.945.500 7.945.500

Beban Telephone 4.396.686 4.396.686

Beban Penyusutan 7.571.775 7.571.775

Beban Training 9.363.700 9.363.700

Beban Maintanance 781.500 781.500

Beban Kerugian Penjualan Aktiva Tetap

Beban Lain-lain 5.273.842 5.273.842

Beban Selisih Kas dan Bank 17.246.833 17.246.833

Beban Transportasi 12.057.328 12.057.328

Beban Bunga 71.536 71.536

Beban Koneksi dan ser 23.143.223 23.143.223

Beban Pajak 16.940.286 16.940.286

Total Beban Umum 203.433.703 203.433.703

Laba/(Rugi) bersih 55.041.012 (19.958.988)

Pajak

Laba/ Rugi Bersih Setelah Pajak 55.041.012 (19.958.988)

  Sumber : PT Dhezign Online Solution (2016)

  Penjabaran pada laporan keuangan antara metode cash basis dengan persentase penyelesaian di atas tampak jelas perbedaan penggunaan metode tersebut. Pada laporan laba rugi akhir periode 2015 menunjukkan perusahaan mengalami laba sebesar Rp.

  19.958.988 jika menggunakan metode persentase penyelesaian. Perbedaan nilai yang disajikan dalam laporan keuangan tentunya tidak lagi dapat diandalkan keakuratannya. Laporan keuangan yang tidak tepat tentu saja tidak dapat disajikan pada semua pihak perusahaan yang membutuhkan, alhasil laporan keuangan tidak dapat dijadikan sebagai tolok ukur pencapaian perusahaan.

  Pengukuran Pendapatan PT Dhezign Online Solution

  Nilai tukar PT Dhezign Online Solution Surabaya diukur dengan menggunakan mata uang rupiah dan juga mata uang dolar. Pengukuran tersebut digunakan saat penjualan jasa. PT Dhezign Online Solution Surabaya akan membuatkan invoice dengan mata uang uang rupiah, namun jika perjanjian pekerjaan proyek tersebut menggunakan mata uang dolar, maka invoice akan dibuatkan dalam bentuk dolar. PT Dhezign Online Soluiton Surabaya merupakan perusahaan yang telah menjadi Perusahaan Kena Pajak (PKP) dalam transaksinya perusahaan akan menambahkan Pajak Penambahan Nilai (PPN) yang dibebankan kepada klien. Karena Dirjen Pajak menggunakan mata uang rupiah dalam pengukuran pelaporan, sehingga dalam invoice dengan mata uang dolar, maka dalam penerbitan faktur pajak atas invoice tersebut, akan diubah ke mata uang rupiah, dengan pengukuran dari kurs KMK (Ketentuan Menteri Keuangan).

  SIMPULAN

  Berdasarkan analisis dan evaluasi yang telah dikemukakan pada bab pembahasan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam melakukan pencatatan pengakuan pendapatan, perusahaan menggunakan

  cash basis dalam metodenya. Pembayaran yang menimbulkan pertambahan aliran kas yang diterima dari proyek diakui sebagai pendapatan jasa perusahaan.

  2. Pengakuan pendapatan dengan menggunakan metode cash basis menyebabkan pendapatan diterima di muka tidak muncul dalam penyajian laporan keuangan perusahaan. PT Dhezign Online Solution Surabaya menerapkan pembayaran bertahap/termin dalam kesepakatan kontak kerja. Pembayaran pada termin I merupakan Down Payment (DP). Jika pendapatan diterima di muka tidak muncul sebagai pendapatan. SARAN 1.

  Perusahaan seharusnya menggunakan PSAK no 23 tahun 2010 dalam pencatatan pengakuan pendapatannya. Sehingga pada saat terjadi penerimaan aliran kas karena adanya kontrak kerja, perusahaan dapat menilai aliran tersebut telah menjadi hak (pendapatan) perusahaan, atau merupakan pendapatan yang diterima dimuka..

  2. PT Dhezign Online Solution Surabaya menerapkan pembayaran bertahap/termin dalam kesepakatan kontak kerja. Dalam hal ini seharusnya perusahaan mengakui pendapatan dari penjualan jasa menggunakan metode persentase penyelesaian, sehingga pendapatan diterima di muka yang belum menjadi pendapatan akan timbul dalam penyajian laporan keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

  Ikatan Akuntansi Indonesia. 2010. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. (PSAK) no. 23. Kieso. Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield, 2008. Akuntansi

  Intermediete, Terjemahan Emil Salim, Jilid 2, Edisi Keduabelas, Jakarta: Erlangga. Musmini, Lucy Sri 2013, Sistem Informasi Akuntansi Untuk Menunjang Pemberdayaan

  Pengelolaan Usaha Kecil Pada Rumah Makan Taliwang Singaraja, Jurnal Riset Akuntansi Vo.2 No.1, Univesitas Pendidikan Ganesha, Bali. Santoso, Iman. 2009. Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate Accounting). Buku Dua. Bandung: Refika Aditama. Suwardjono, 2006. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi ketiga,Yogyakarta: Penerbit BPFE Yogyakarta.