Proposal Sistem Informasi Posyandu Berbasis Web

SISTEM INFORMASI POSYANDU BERBASIS WEB

  Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Diusulkan oleh :

  INDAH RAHMAWATI PUTRI 14312610

PROGRAM STUDI S1 INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA BANDAR LAMPUNG 2018

  DAFTAR ISI

  17 2.15.1 Use Case Diagram .................................................................

  14 2.10Pengertian MySQL ............................................................................

  14 2.11Pengertian Adobe Dreamweaver .......................................................

  15 2.12Pengertian PhpMyAdmin ..................................................................

  15 2.13Pengertian XAMPP ..........................................................................

  15 2.14Metode Pengembangan Sistem ..........................................................

  15 2.15UML (Unified Modelling Language) ................................................

  18 2.16Pengujian Perangkat Lunak ...............................................................

  13 2.8 Pengertian Codeigniter ......................................................................

  20 III. METODE PENELITIAN .........................................................................

  22 3.1 Kerangka Penelitian ...........................................................................

  22 3.2 Tahapan Penelitian .............................................................................

  23 3.3 Alat Pendukung Penelitian ................................................................

  23 3.4 Metode Pengumpulan Data ...............................................................

  24 3.5 Desain Sistem ....................................................................................

  13 2.9 Pengertian PHP (Hypertext Preprocessor) ........................................

  12 2.7 Pengertian Framework ......................................................................

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii DAFTAR TABEL ............................................................................................ iii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv I. PENDAHULUAN ....................................................................................

  4 2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................................

  1 1.1 Latar Belakang ...................................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................

  2 1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................

  2 1.4 Batasan Masalah ................................................................................

  3 1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................

  3 II. LANDASAN TEORI ................................................................................

  4 2.2 Pengertian Sistem ..............................................................................

  11 2.6 Pengertian Web ..................................................................................

  6 2.2.1 Karakteristik Sistem ..............................................................

  7 2.2.2 Klasifikasi Sistem ..................................................................

  8 2.3 Pengertian Informasi ..........................................................................

  9 2.3.1 Kualitas Informasi .................................................................

  9 2.4 Pengertian Sistem Informasi ..............................................................

  10 2.4.1 Komponen Sistem Informasi .................................................

  11 2.5 Pengertian Posyandu ..........................................................................

  25

  DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

  29 LAMPIRAN ...................................................................................................

  31

  DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram ..............................................................

  19 Tabel 3.1 Aktor Sistem .....................................................................................

  25 Tabel 3.2 Use Case Sistem ..............................................................................

  26

  DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Konsep MVC ...............................................................................

  14 Gambar 2.2 Tahapan Extreme Programming ...................................................

  16 Gambar 3.1 Kerangka Penelitian .....................................................................

  22 Gambar 3.2 Tahapan Penelitian .......................................................................

  23 Gambar 3.3 Use Case Diagram .......................................................................

  27

  I. PENDAHULUAN

  I.1 Latar Belakang

  Sistem informasi saat ini sudah berkembang menjadi suatu kebutuhan yang diperlukan dalam kehidupan manusia. Melalui sistem informasi sebuah pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah. Kemudahan dalam mendapatkan informasi tersebut menjadi suatu manfaat bagi manusia dan menguntungkan berbagai pihak seperti halnya instansi pemerintahan.

  Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar (Kemenkes RI, 2012). Posyandu merupakan layanan kesehatan masyarakat yang menjadi salah satu program utama Pemerintah Indonesia bagi kesehatan bayi, balita dan ibu hamil (Hakim, 2017).

  Kegiatan yang dilakukan dalam posyandu biasanya meliputi perkembangan dan pertumbuhan pada balita. Melalui kegiatan posyandu seorang ibu dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita setiap bulannya, yang diawali dengan penimbangan berat badan balita oleh petugas posyandu. Adapun pemberian imunisasi pada balita berusia 0-9 bulan sesuai dengan usianya dan vitamin A. Kemudian hasil pemeriksaan akan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) (Kusuma and Perdananto, 2016).

  Posyandu Anggrek merupakan salah satu posyandu yang berada di Kelurahan Rajabasa Pemuka Kecamatan Rajabasa. Kegiatan Posyandu Anggrek dilakukan pada akan dilaksanakan di hari sebelumnya. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan posyandu pencatatan data yang dilakukan oleh petugas posyandu masih manual yaitu menggunakan Buku Registrasi Posyandu. Sebelum di catat dalam Buku Registrasi Posyandu, data di catat dalam sebuah buku untuk menghindari kesalahan. Sementara setiap peserta posyandu memiliki buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang digunakan sebagai media penyimpanan pemeriksaan yang dilakukan saat posyandu dilakukan. Proses pencatatan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama dan penggunaan kertas yang beresiko rusak dan mudah sobek. Hal tersebut dapat menjadi hambatan bagi petugas posyandu pada saat pembuatan laporan untuk diberikan kepada bidan setiap bulannya.

  Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bermaksud membuat suatu sistem informasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam memberikan pelayanan posyandu dengan judul “Sistem Informasi Posyandu Berbasis Web”.

  I.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana membuat sistem informasi posyandu berbasis web menggunakan Framework CodeIgniter ?

  I.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem informasi berbasis web yang dapat mempermudah proses pengolahan, pencarian dan pelaporan data ibu hamil dan balita yang ada di posyandu terkait.

  I.4 Batasan Masalah

  Agar pembahasan yang dilakukan tidak menyimpang dari judul, maka ditetapkan batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

  1. Sistem informasi diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Framework CodeIgniter.

  2. Pembahasan yang dilakukan meliputi pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan balita.

  3. Memberikan informasi perkembangan balita dalam bentuk grafik.

  4. Tidak membahas keamanan data dalam aplikasi.

  I.5 Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.

  1. Bagi kader posyandu dapat mempermudah proses pengolahan data ibu hamil dan balita setiap kegiatan posyandu dilakukan.

  2. Bagi masyarakat dapat memeriksa perkembangan balita melalui web.

  II. LANDASAN TEORI

  II.1 Tinjauan Pustaka

  Berikut ini adalah lima tinjauan pustaka (literature review) yang penulis rangkum berkaitan dengan Sistem Informasi Posyandu, untuk mendukung penelitian.

1. Hakim (2017) dari Program Studi Teknik Telekomunikasi, Fakultas Ilmu

  Terapan, Universitas Telkom meneliti tentang Sistem Informasi Kegiatan Posyandu Berbasis Web dan SMS Gateway. Latar belakang yang mendasari penelitian ini adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan balita ataupun ibu hamil karena sosialisasi dan informasi kegiatan posyandu yang kurang dan penggunakan KMS dalam bentuk kertas yang mudah rusak atau hilang. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibuat sistem informasi berbasis web dan SMS gateway sebagai solusi meningkatkan mutu pelayanan posyandu. Hasil dari penelitian ini yaitu petugas posyandu menginput data KMS dan informasi posyandu. Kemudian warga dapat melihat KMS balitanya dan menerima SMS berupa informasi kegiatan posyandu melalui web

  interactive.

  Muhammad and Wijianto (2017) dari Jurusan Manajemen Informatika, Amik 2. BSI Purwokerto dan Jurusan Sistem Informasi, STMIK Nusa Mandiri Jakarta meneliti tentang Pengembangan Aplikasi Posyandu Berbasis Web. Penulis mengangkat masalah dimana pencatatan informasi hasil penimbangan dan pemberian imunisasi dilakukan secara manual dan menjadi hambatan ketika catatan tersebut hilang atau rusak. Berdasarkan masalah tersebut dibutuhkan pemberian imunisasi yaitu aplikasi informasi posyandu berbasis web untuk kemudahan dalam menyediakan informasi. Hasil dari penelitian ini yaitu aplikasi user untuk mengakses informasi kegiatan posyandu yang telah di input dan dikelola oleh administrator.

  

3. Musliani, Wati dan Mawarni (2017) dari Jurusan Teknik Informatika,

  Politeknik Negeri Bengkalis meneliti tentang Aplikasi Pengolahan Data Posyandu. Pencatatan dan pembuatan laporan pada posyandu pada umumnya masih dilakukan secara manual yang melatarbelakangi penelitian yang dilakukan oleh penulis. Untuk membantu pengolahan data posyandu di Posyandu Pare Desa Teluk Latak dibuat aplikasi pengolahan data posyandu.

  Penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai

  database. Hasil penelitian ini yaitu memudahkan petugas posyandu dalam

  mengolah data balita dan mengolah data ibu hamil dengan sistem terkomputerisasi.

  

4. Kusuma dan Perdananto (2016) dari Program Studi Teknik Informatika,

  Politeknik Kediri meneliti tentang Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Administrasi Balita pada Posyandu Melati Rt. 12 Rw. 02 Kediri Berbasis Web.

  Latar belakang yang mendasari penelitian ini adalah hasil dari pencatatan balita yang dilakukan petugas posyandu untuk diserahkan kepada bidan setiap bulannya, menghabiskan waktu dan tenaga lebih serta penggunan kertas yang kurang efisien. Untuk mengatasi permasalah tersebut diperlukan aplikasi administrasi balita yang dapat mencatat dan melaporkan secara otomatis membantu pekerjaan petugas posyandu dalam pencatatan dan pemantauan balita serta menampilkan laporan dalam bentuk tabel atau grafik.

5. Deharja dan Permatasari (2016) dari Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri

  Jember meneliti tentang Perancangan Sistem Informasi Reminder Kegiatan Posyandu SMS Gateway. Latar belakang yang mendasari penelitian ini adalah rendahnya persentase ketercapaian balita menyebabkan status gizi balita tidak terpantau dengan baik. Ketidakhadiran ibu balita untuk kegiatan posyandu disebabkan karena banyaknya ibu balita yang lupa atau tidak mengetahui jadwal imunisasi, sehingga dibuthkan sistem informasi reminder kegiatan posyandu sebagai sarana dalam memberikan informasi dan mengingatkan ibu balita tentang jadwal posyandu. Hasil penelitian ini yaitu sistem informasi

  reminder yang mudah dioperasikan, dengan tampilan program yang sederhana yang dapat memberikan informasi pengumuman kegiatan posyandu.

II.2 Pengertian Sistem

  Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan-tujuan tertentu (Hartono, 2015).

  Sistem adalah kumpulan / group dari subsistem / bagian / komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan (Susanto, 2017).

II.2.1 Karakteristik Sistem

  Kusrini dan Koniyo (2007) menyatakan bahwa sistem mempunyai beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain :

  1. Komponen Sistem (Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batas Sistem (Boundary) Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.

  3. Subsistem Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.

  4. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Suatu sistem yang ada diluar dari atas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.

  5. Penghubung Sistem (Interface) Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

  6. Masukan Sistem (Input) Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukkan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.

  7. Keluaran Sistem (Output) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

  8. Pengolahan Sistem (Proces)

  Suatu sistem yang mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

  9. Sasaran Sistem (Objective) Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.

II.2.2 Klasifikasi Sistem

  Kusrini dan Koniyo (2007) menyatakan bahwa suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secar fisik.

  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancangan oleh manusia.

  3. Sistem tertentu dan sistem tak tentu Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat. Sedangkan sistem tak tertentu adalah sistem dengan perilaku kedepan yang tidak dapat diprediksi.

  4. Sistem tertutup dan sistem terbuka Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luar atau otomatis. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luarnya

  Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan (Sutabri, 2012)

  Informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut (Susanto, 2017).

II.3.1 Kualitas Informasi

  Kusrini dan Koniyo (2007) menyatakan bahwa informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria, yaitu :

  1. Akurat (accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bias ataupun menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.

  2. Tepat pada waktunya (timeliness) Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Di dalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang tidak lagi bernilai. Bila informasi datang terlambat sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi perusahaan.

  3. Relevan (relevance) Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi pemakainya. Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya.

  II.4 Pengertian Sistem Informasi

  Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan- laporan yang diperlukan (Sutabri, 2012).

  Dalan Kusrini dan Koniyo (2007), Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis menyatakan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

  II.4.1 Komponen Sistem Informasi

  Kusrini dan Koniyo (2007) menyatakan bahwa dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen sebagai berikut :

  1. Perangkat keras (hardware), mencakup berbagai peranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

  4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

  5. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

  6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

II.5 Pengertian Posyandu

  Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar bagi ibu, bayi dan anak balita. Kegiatan pelayanan di posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan / pilihan. Kegiatan utama mencakup

  1. kesehatan ibu dan anak; 2. keluarga berencana; 3. imunisasi; 4. gizi; 5. pencegahan dan penanggulangan diare.

  Kegiatan pengembangan / pilihan, masyarakat dapat menambah kegiatan baru disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi. Kegiatan baru tersebut misalnya :

  1. Bina Keluarga Balita (BKB);

  2. Tanaman Obat Keluarga (TOGA);

  3. Bina Keluarga Lansia (BKL); 4. Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

  Semua anggota masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan dasar yang ada di Posyandu terutama bayi dan anak balita; ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui; pasangan usia subur; dan pengasuh anak (Kemenkes RI, 2012).

  II.6 Pengertian Web Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang

  digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (Hidayat, 2010).

  Website atau disingkat web dapat diartikan sekumpulan halaman yang terdiri

  dari beberapa halaman yang berisi informasi dalam bentuk data digital, baik berupa text, gambar, video, audio, dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur koneksi

  internet (Abdulloh, 2016).

  II.7 Pengertian Framework

  Dalam jurnal Destiningrum dan Adrian (2017), Betha Sidik menyatakan

  

dan function-function dengan fungsi masing-masing untuk memudahkan developer

  dalam memanggilnya tanpa harus menuliskan syntax program yang sama berulang- ulang serta dapat menghemat waktu.

  II.8 Pengertian Codeigniter CodeIgniter (CI) adalah framework PHP yang dibuat berdasarkan kaidah

Model-View-Controller (MVC). Dengan MVC, maka memungkinkan pemisahan

  antara layer Application- logic dan presentation (Basuki, 2014).

  Dalam jurnal Destiningrum dan Adrian (2017), Betha Sidik menyatakan bahwa CodeIgniter adalah sebuah framework php yang bersifat open source dan menggunakan metode MVC (Model, View, Controller) untuk memudahkan developer atau programmer dalam membangun sebuah aplikasi berbasis web tanpa harus membuatnya dari awal. Konsep MVC codeigniter dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut :

Gambar 2.1 Konsep MVC

  II.9 Pengertian PHP (Hypertext Preprocessor)

  PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk memproses data-data

  

Preprocessor, sebuah bahasa pemrograman dalam bentuk script yang terintegrasi

  dengan HTML. PHP termasuk server side scripting yaitu bahasa pemrograman yang dijalankan oleh server web dalam menyusun halaman website dinamis (Anhar, 2010).

  II.10 Pengertian MySQL

  MySQL merupakan aplikasi Relational Database Management Server (RDBMS) yaitu aplikasi yang berfungsi untuk mengelola database relational.

  MySQL memungkinkan data diakses secara bersamaan dengan cepat oleh banyak pemakai dan juga adanya pengaturan pembatasan hak akses pemakai (privilege) yang diberikan. Bahasa yang digunakan dalam aplikasi MySQL adalah bahasa SQL (structured query language) yaitu bahasa standar pemrograman basis data (Anhar, 2010)

  II.11 Pengertian Adobe Dreamweaver

  Dalam jurnal Rozaq, Lestari and Handayani (2015), Dreamweaver adalah aplikasi desain dan pengembangan web yang menyediakan editor WYSIWYG visual (bahasa sehari-hari yang disebut sebagai Design view) dan kode editor dengan fitur standar seperti syntax highlighting, code completion, dan code collapsing serta fitur lebih canggih seperti real-time syntax checking dan code introspection untuk menghasilkan petunjuk kode untuk membantu pengguna dalam menulis kode.

  II.12 PhpMyAdmin

  PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolala database MySQL (Arief, 2011).

  II.13 XAMPP

  XAMPP adalah paket software yang didalamnya sudah terkandung Web Server Apache, database MySQL dan PHP Interpreter (Wardana, 2010).

  XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL di komputer lokal. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer. XAMPP juga dapat disebut sebuah

  

CPanel server virtual, yang dapat membantu melakukan preview sehingga dapat

  memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet (Wicaksono, 2008).

  II.14 Metode Pengembangan Sistem

  Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode Extreme Programming (XP).

  Extreme Programming (XP) merupakan suatu pendekatan yang paling banyak

  digunakan untuk pengembangan perangkat lunak cepat. Alasan menggunakan metode Extreme Programming (XP) karena sifat dari aplikasi yang dikembangkan dengan cepat melalui tahapan-tahapan yang ada meliputi Perencanaan (Planning), Perancangan (Design), Pengkodean (Coding) dan Pengujian (Testing). Tahapan

  

Extreme Programming dapat dilihat pada gambar 2.2 sebagai berikut (Pressman,

  2012) :

Gambar 2.2 Tahapan Extreme Programming

  1. Perencanaan (Planning)

  Kegiatan perencanaan dimulai dengan mendengarkan kegiatan pengumpulan persyaratan yang memungkinkan para anggota teknis tim XP untuk memahami konteks bisnis dari perangkat lunak dan untuk mendapatkan gambaran umum untuk hasil yang diperlukan dan fitur utama dan juga fungsi- fungsinya.

  2. Perancangan (Design)

  XP desain secara ketat mengikuti prinsip KIS (keep it simple). Desain sederhana selalu lebih disukai dari pada penjelasan yang lebih kompleks.

  Selain itu, desain memberikan pedoman pelaksanaan yang mudah dimengerti. Desain adalah fungsi tambahan (karena pengembang menganggap itu akan

  Pengkodean (Coding) 3. Dari pengembangan story dan desain awal, tim tidak pindah ke coding, melainkan mengembangkan serangkaian unit test yang akan dibuat. Setelah uji unit telah dibuat, pengembang lebih fokus pada apa yang harus dilaksanakan untuk menangani permasalah dalam pengujian. Sebuah konsep kunci selama kegiatan pengkodean (dan salah satu yang paling berbicara tentang aspek XP) adalah pemrograman berpasangan. XP merekomendasikan dua orang bekerja bersama di satu workstation komputer untuk membuat kode untuk sebuah story.

4. Pengujian (Testing)

  Pengujian merupakan elemen kunci dari pendekatan XP. Dalam tahap ini terdapat customer tests yang dikhususkan untuk user dan difokuskan pada sistem fitur dan fungsionalitas yang dapat dilihat dan dinilai oleh user.

II.15 UML (Unified Modelling Language)

  Pemodelan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pemodelan berorientasi objek yaitu Unified Modelling Language.

  Dalam jurnal Pratama and Junianto (2015), Rosa A. S dan M. Salahuddin menyatakan UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa visual yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi requirement, berorientasi objek. UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak.

  UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu :

  1. Structure Diagram

  Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan, seperti class diagram, object diagram,

  component diagram, composite structure diagram, package diagram, dan deployment diagram.

  2. Behaviors Diagram

  Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem, seperti use case

  diagram, activity diagram, dan state machine diagram.

  3. Interactions Diagram

  Kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem, seperti sequence diagram, communication diagram, timing diagram dan interaction overview diagram.

II.15.1 Use Case Diagram

  Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.

  Secara besar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu Sukamto and Salahuddin (2013). Simbol use case diagram dapat dilihat pada tabael 2.1 sebagai berikut :

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram Simbol Deskripsi

  Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang Use Case saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case.

  Actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang

  Asociation Komunikasi antara aktor dan use case yang berpatisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor. Generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi antara dua buah use

  case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari yang lainnya.

  Extend Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use

  case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan.

  Includes Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use

  case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk

  menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini.

II.16 Pengujian Perangkat Lunak

  Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean. Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada perangkat lunak adalah (Sukamto, 2009) :

  1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan.

  2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

  3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

  Karakteristik umum dari pengujian perangkat lunak adalah sebagai berikut :

  1. Pengujian dimulai pada level modul dan bekerja keluar kearah integrasi pada sistem berbasiskan komputer.

  2. Teknik pengujian yang berbeda sesuai dengan poin-poin yang berbeda pada waktunya.

  3. Pengujian diadakan oleh software developer dan untuk proyek yang besar oleh group testing yang independent.

  4. Testing dan Debugging adalah aktivitas yang berbeda tetapi debugging harus diakomodasikan pada setiap strategi testing Metode pengujian perangkat lunak ada 3 jenis, yaitu :

  1. White Box/Glass Box - pengujian operasi

  3. Use case - untuk membuat input dalam perancangan black box dan pengujian

  statebased

  Metode pengujian yang akan digunakan penulis dalam pengujian perangkat lunak adalah metode pengujian black box testing.

  Black-Box Testing (Pengujian Kotak Hitam) merupakan pengujian perangkat

  lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program (Sukamto and Salahuddin, 2013).

  Black Box Testing (Pengujian Kotak Hitam) berfokus pada persyaratan

  fungsional dari perangkat lunak. Artinya, teknik Black Box Testing memungkinkan untuk mendapatkan set kondisi masukan yang sepenuhnya akan melaksanakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman, 2010).

III. METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian

  Kerangka penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep- konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.

  Kerangka penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut :

  3.2 Tahapan Penelitian

  Tahapan penelitian menggambarkan serangkaian alur dalam penelitian yang akan dilakukan dalam membuat sistem informasi posyandu. Tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.2 sebagai berikut :

Gambar 3.2 Tahapan Penelitian

  3.3 Alat Pendukung Penelitian

  Dalam penelitian ini diperlukan software dan hardware sebagai penunjang

  A. Perangkat Keras (Hardware)

  Spesifikasi perangkat keras yang digunakan adalah :

  1. Laptop ukuran layar 14’’

  2. Processors 1,50 GHz

  3. RAM 2 GB

  4. Harddisk 500 GB

  B. Perangkat Lunak (Software)

  Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan adalah :

  1. Sistem Operasi Windows menggunakan Microsoft Windows 7

  2. System Type : 64 bit Operating System

  3. Adobe Dreamweaver CS6

  4. Google Chrome 5. phpMyAdmin

  6. XAMPP

3.4 Metode Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data dan informasi sebagai bahan dalam penyusunan proposal ini penulis menggunakan metode-metode untuk mempermudah dalam penyelesaiannya. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :

  1. Wawancara Penulis melakukan wawancara terhadap salah satu petugas posyandu untuk mengetahui apa saja yang dilakukan pada saat kegiatan posyandu dilaksanakan dan bagaimana sistem pencatatan dari hasil pemeriksaan terhadap masyarakat yang datang ke posyandu baik ibu hamil, bayi ataupun balita.

  2. Studi Literatur Proses pengumpulan data juga dilakukan menggunakan buku, artikel, jurnal yang ada kaitannya secara langsung, yang dapat dijadikan acuan untuk mengadakan dan menguraikan pembahasan dalam pemecahan masalah penelitian.

3.5 Desain Sistem

  Desain sistem adalah tahap penggambaran kerja sistem yang diusulkan yang dilakukan sebelum implementasi dalam bahasa pemrograman.

3.5.1 Use Case Diagram

  Use case diagram adalah kegiatan atau urutan interaksi yang saling berkaitan

  antara sistem dan aktor. Sebuah use case menggambarkan sebuah interkasi antara pengguna (aktor) dengan sistem yang ada. Berikut analisis aktor, analisis use case dan use case diagram dari sistem informasi posyandu.

  1. Analisis Aktor Aktor menggambarkan peran pengguna yang memiliki hak akses terhadap suatu sistem. Analisis Aktor pada sistem informasi posyandu dapat dilihat pada tabel

  3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1 Aktor Sistem Aktor Deskripsi

  Aktor yang memiliki akses untuk mengelola Admin data kader dan info kesehatan.

  Kader Aktor yang memiliki akases untuk mengelola mencetak laporan. Aktor yang memiliki akses untuk melihat

  Warga informasi yang tersedia.

  2. Analisis Use Case Use case menggambarkan apa saja yang dilakukan dalam sebuah sistem.

  Analisis use case pada sistem informasi posyandu dapat dilihat pada tabael 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2 Use Case Sistem

  Use case Deskripsi

  Validasi atau Persyaratan yang dilakukan oleh Login admin dan kader sebelum memasuki sistem.

  Admin dapat menambah, mengubah, dan Kelola data kader menghapus data kader.

  Admin dapat menambah, mengubah, dan Kelola info kesehatan menghapus info kesehatan.

  Kader dapat menambah, mengubah, dan Kelola data ibu hamil menghapus data ibu hamil.

  Kader dapat menambah, mengubah, dan Kelola data balita menghapus data balita.

  Kelola berat badan balita Kader dapat mengubah berat badan balita.

  Kader dapat mencetak laporan ibu hamil dan Cetak laporan balita.

  Lihat info kesehatan Warga dapat melihat info kesehatan. Lihat data ibu hamil Warga dapat melihat data ibu hamil. Lihat data balita Warga dapat melihat data balita.

  Warga dapat melihat grafik yang Llihat grafik perkembangan menggambarkan perkembangan anak tiap balita bulan berdasarkan penimbangan berat badan.

3. Use Case Diagram

  Use case diagram sistem informasi posyandu dapat dilihat pada gambar 3.6

  sebagai berikut :

Gambar 3.6 Use Case Diagram

3.6 Jadwal Penelitian

  Kegiatan Bulan

  2

  1. Identifikasi

  4

  3

  2

  1

  4

  3

  1

  Juli Agustus September Oktober

  4

  N o

  

2

  1

  4

  3

  2

  1

  3

  2. Studi Pustaka

  3. Pengumpulan data

4. Desain 5.

  Implementasi 6. Pengujian 7. Hasil

  Keterangan : Warna Biru : Sudah dilakukan Belum dilakukan : Belum dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

  Abdulloh, R. (2016) Easy & Simple Web Programming. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Anhar (2010) Panduan Menguasai PHP & MySQL secara Otodidak. Jakarta: mediakita. Arief, M. R. (2011) Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL.

  Yogyakarta: Andi. Basuki, A. P. (2014) Proyek Membangun Website Berbasis PHP dengan Codeigniter.

  Yogyakarta: Lokomedia. Deharja, A. and Permatasari, V. (2016) ‘Perancangan Sistem Informasi Reminder Kegiatan Posyandu Berbasis SMS Gateway’, pp. 69–73.

  Destiningrum, M. and Adrian, Q. J. (2017) ‘Sistem Informasi Penjadwalan Dokter Berbasis Web dengan Menggunakan Framework Codeigniter ( Studi Kasus : Rumah Sakit Yukum Medical Center )’, 11(2), pp. 6–13.

  Hakim, M. K. (2017) ‘Sistem Informasi Kegiatan Posyandu Berbasis Web dan SMS Gateway ( Studi Kasus Perumahan Pesona Bali )’, 3(3), pp. 1954–1962. Hartono, J. (2015) Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta. Hidayat, R. (2010) Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Kemenkes RI (2012) Buku Saku Posyandu. Kusrini and Koniyo, A. (2007) Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta: Andi. Kusuma, S. F. and Perdananto, B. R. (2016) ‘Perancangan dan Pembuatan Aplikasi

  Administrasi Balita pada Posyandu Melati RT.12 RW.02 Kediri Berbasis Web’, Jurnal Indeks, 1(1), pp. 36–45. Muhammad, I. S. and Wijianto, R. (2017) ‘Pengembangan Aplikasi Posyandu Berbasis Web’, Jurnal Evolusi, 5(2), pp. 43–47. Musliani, Wati, L. and Mawarni, S. (2017) ‘Aplikasi Pengolahan Data Posyandu’, JURNAL INOVTEK POLBENG, 2(1), pp. 41–47. Pratama, Y. A. and Junianto, E. (2015) ‘Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal

  Saluran Kemih Dengan Metode Breadth First Search’, Jurnal Informatika, II(1), pp. 212–221. Pressman, S. R. (2010) Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktisi.

  Yogyakarta: Andi. Pressman, S. R. (2012) Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktisi. 7th edn.

  Yogyakarta: Andi. Rozaq, A., Lestari, K. F. and Handayani, S. (2015) ‘Sistem Informasi Produk dan

  Data Calon Jamaan Haji dan Umroh pada PT. Travellindo Lusiyana Banjarmasin Berbasis Web’, Jurnal POSITIF, (1). Sukamto, R. A. (2009) Black Box Testing. Sukamto, R. A. and Salahuddin, M. (2013) Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur Sutabri, T. (2012) Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Wardana (2010) Menjadi Master PHP Dengan Framework Codeigniter. Jakarta: Elex Media Komputindo.

  Wicaksono, Y. (2008) Membangun Bisnis Online dengan Mambo. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.