8. JENJANG KARER DAN KEWENANGAN KLINIK PERAWAT ppt

  Rokiah Kusumapradja

  

UU no.44 th 2009 tentang RS  menuntut RS 

pelayanan berkualitas dan safety Setiap tenaga kesehatan  bekerja sesuai kewenangan klinis  harus kompeten  perlu diukur secara berkala ( proses kredensial)  Mitra Bestari berdasarkan buku putih Permenkes No. 49/2013 ttg Komite Keperawatan  dibentuk u/ : profesionalisme, pembinaan etik dan disiplin tenaga keper, menjamin mutu pel. Kes. dan melindungi keselamatan pasien Penetapan Kewenangan Klinis Perawat untuk menjamin pemberi pelayanan keper mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan lingkup praktik dan berkualitas serta safety bagi

  

UU RI No. 29 Tahun 2004 Ttg Praktik Kedokteran

  • UU RI No. 36 Tahun 2009 Ttg Kesehatan
  • UU RI No. 44 Tahun 2009 Ttg Rumah Sakit
  • UU RI No.36 Tahun 2014 Ttg Tenaga Kesehatan

  • >UU RI No.38 Tahun 2014 Ttg Keperawatan

    Permenkes No 12 tahun 2012 ttg Akreditasi RS

  • Permenkes No: 39 tahun 2013 ttg Komite Keperawatan • Jenjang karir Perawat, Direktorat Keperawatan , Depkes RI,2004
Pasal 13 (3) Setiap Tenaga kesehatan yang bekerja di RS harus bekerja sesuai dengan

  

  Standar profesi

  

  Standar pelayanan rumah sakit

  

  Standar prosedur operasional yang berlaku

  

  Etika profesi

  

  Menghormati hak pasien dan

  

  Mengutamakan keselamatan pasien

  Pasal 46 RS bertanggungjawab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di RS

  BAB I Pasal 1. Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yg merupakan bagian integral dari pelayanan kes. yg didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan ditujukan kpd individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit

Pasal 3 Pengaturan Keperawatan bertujuan:

  a. meningkatkan mutu Perawat;

  b. meningkatkan mutu Pelayanan Keperawatan;

  c. memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada Perawat dan Klien; dan d. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Praktik Keperawatan adalah pelayanan yg diselenggarakan oleh Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan.

  

Asuhan Keperawatan adalah rangkaian

interaksi Perawat dengan Klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian Klien dalam merawat dirinya.

   UJI KOMPETENSI adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yg

menyelenggarakan program studi Keperawatan.

  

SERTIFIKAT KOMPETENSI adalah surat tanda pengakuan terhadap kompetensi Perawat yg telah lulus Uji Kompetensi untuk melakukan Praktik Keperawatan. Pasal 18 Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan wajib memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) . Pasal 19

(1) Perawat yang menjalankan Praktik Keperawatan

wajib memiliki izin. (2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk SIPP .

  

  Kualifikasi perawat

  

  Profesionalisme keperawatan

  

  Mempunyai tubuh pengetahuan ( body of knowledge ) yang spesifik, memberikan pelayanan kpd masyarakat melalui praktik keprofesian yang didasari motivasi altruistik, mempunyai standar kompetensi dan kode etik profesi.

  

  Mencapai kompetensi dengan landasan teoritik

  

  Menyusun dan menspesifikasi keterampilan dan kompetensi sebagai batas dari keahlian

  

  Kepemimpinan

  

  Otonomi

  

  JENJANG KARIR merupakan sistem utk

   meningkatkan kinerja dan professionalisme, sesuai dgn bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi

  

Pengembangan sistem Jenjang Karir  perawat

   membedakan antara pekerjaan (job) dan Karir (career)

  PEKERJAAN (JOB) : suatu posisi atau jabatan yg

   diberikan/ditugaskan dan terikat hubungan antara atasan & bawahan serta mendapatkan imbalan

   Pendidikan formal

   Pendidikan berkelanjutan berbasis kompetensi

   Pengalaman kerja di sarana kesehatan

  1. Meningkatkan moral kerja dan mengurangi kebuntuan karir (dead end job/career) .

  2. Menurunkan jumlah perawat yg keluar dari pekerjaannya (turn over).

  3. Menata sistem promosi berdasarkan persyaratan dan kriteria yg telah ditetapkan, sehingga mobilitas karir berfungsi dgn baik & benar.

1. Kualifikasi: dimulai dari lulusan D-III Kep 2.

  Penjenjangan: mempunyai makna tingkatan kompetensi utk melaksanakan asuhan keperawatan yg akontabel dan etis sesuai batas kewenangan 3.

  Penerapan as-kep: fungsi utama perawat klinik adalah memberi asuhan keperawatan langsung sesuai standar praktik dan kode etik pengembangan karir perawat

  4. Kesempatan yang sama: setiap perawat klinik mempunyai kesempatan yg sama utk meningkatkan karir sampai jenjang karir professional tertinggi

  5. Standar profesi: dlm memberi askep mengacu pd standar praktik keperawatan dan kode etik kep.

  6. Komitmen pimpinan: pimpinan sarana kesehatan harus mempunyai komitmen yg tinggi terhadap pengembangan karir Perawat

1. Perawat Klinik (PK) 2.

  Perawat Manajer (PM) 3.

  Perawat Pendidik (PP) 4. Perawat Peneliti/Riset (PR)

   Perawat Klinik I (PK I)

   Perawat Klinik II (PK II)

   Perawat Klinik III (PK III)

   Perawat Klinik IV (PK IV)

   Perawat Klinik V (PK V) a.

  Memiliki kompetensi yg dipersyaratkan b. Memiliki pengalaman kerja (waktu tertentu) di sarana kesehatan c.

  Mengikuti pendidikan formal atau pendidikan berkelanjutan (program sertifikasi/PBP) d.

  Lulus uji kompetensi yg dilaksanakan oleh lembaga independen/ Tim Kredensial e.

  Memiliki SIP, SIK dan SIPP terbaru

  a.

  Pendidikan & pengalaman kerja 1) D-III Kep + pengalaman kerja 2 thn 2) S-1 Kep/Ners + pengalaman kerja 0 thn b.

  Kompetensi 1) Memberikan keperawatan dasar

2) Memberikan askep dgn bimbingan dari perawat klinik lebih tinggi 3) Melakukan pendidikan kesehatan pd klien & Melakukan dokumentasi askep 5) Melakukan keluarganya 4) kolaborasi dgn profesi lain a.

  Pendidikan & pengalaman kerja

  1) D-III Kep + pengalaman kerja 5 thn 2) S-1 Kep/Ners + pengalaman kerja 3 thn b.

  Kompetensi 1)

  Memberikan keperawatan dasar dlm lingkup keperawatan: Medikal bedah/ Maternitas/ Pediatrik/ jiwa/ Komunitas/ gadar, tanpa komplikasi/ tdk komplek dgn bimbingan terbatas dari perawat klinik yg lebih tinggi

  Perawat Klinik II…

  2) Melakukan tindakan kolaborasi dgn profesi lain 3) Melakukan dokumentasi askep 4) Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi klien & keluarganya serta bagi perawat klinik pd tingkat di bawahnya

  5) Membimbing PK I a.

  Pendidikan & Pengalaman kerja 1) D-III Kep + pengalaman kerja 8 thn + sertifikasi

  (dlm proses mengikuti pendidikan S1 Kep)

  2)

  S-1 Kep + pengalaman kerja 6 thn

  

3) S-2 Kep (Spesialis 1) + pengalaman kerja 0 thn

b.

  Kompetensi

  1) Memberikan keperawatan dasar pd klien dlm lingkup keperawatan: medikal bedah/ maternitas/ pediatrik/ jiwa/ komunitas/ gawat darurat dgn komplikasi/kompleks

  Perawat Klinik III… 2)

  Melakukan tindakan keperawatan khusus dgn resiko

  3)

  Melakukan konseling kpd klien

  4)

  Melakukan rujukan keperawatan

  5)

  Melakukan askep dgn keputusan secara mandiri (tanpa bimbingan)

  6)

  Melakukan dokumentasi askep

  7)

  Melakukan kolaborasi dgn profesi lain

  8)

  Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien, keluarga

  9)

  Membimbing PK II

  10)

  Mengidentifikasi hal-hal yg perlu diteliti lebih a.

  Pendidikan & pengalaman kerja 1)

  S-1 Kep/Ners + pengalaman kerja 9 thn + sertifikasi

  2)

  S-2 Kep (spesialis 1) + pengalaman kerja 2 thn

  3)

  S-3 Kep (Spesialisasi 2) + pengalaman kerja 0 thn b.

  Kompetensi 1) Memberikan askep khusus atau sub-spesialisasi. 2) Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub

  spesialis dgn keputusan secara mandiri

  3)

  Melakukan bimbingan bagi PK III

  4)

  Melakukan dokumentasi askep

  5)

  Melakukan kolaborasi dgn profesi lain

  6)

  Melakukan konseling kpd pasien

  7)

  Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien, keluarga

  8)

  Membimbing peserta didik keperawatan

  9)

  Mengidentifikasi hal-hal yg perlu diteliti lebih lanjut

  Perawat Klinik IV… a.

  Pendidikan & pengalaman kerja 1)

  S-1 Kep + pengalaman kerja 12 thn

2) S-2 Kep (Spesialis 1 Kep/Ners Spesialis) +

  pengalaman kerja 4 thn

  3)

  S-3 Kep (Spesialis 2 Kep/Ners Spesialis Konsultan) + pengalaman kerja 1 thn

b. Kompetensi

  1) Memberikan askep khusus atau sub-spesialisasi dlm lingkup medikal bedah/ maternitas/ pediatrik/ jiwa/ komunitas/ gawat darurat

  2) Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub- spesialis dgn keputusan secara mandiri

  3)

  Melakukan bimbingan bagi PK IV

  4) Melakukan dokumentasi askep 5)

  Melakukan kolaborasi dgn profesi lain

  6)

  Melakukan konseling pd pasien

  7)

  Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien & keluarga

  8)

  Membimbing peserta didik keperawatan

  9)

  Berperan sbg konsultan dlm lingkup bidangnya

  10)

  Berperan sbg peneliti

  Perawat Klinik V…

1. TANGGUNG JAWAB INDIVIDU 2.

  TANGGUNG JAWAB INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN 3. TANGGUNG JAWAB INSTITUSI PENDIDIKAN 4. TANGGUNG JAWAB PROFESI 5. TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH ( PUSAT DAN DAERAH)

1. Tanggung jawab individu a.

  Membuat perencanaan karir jangka panjang

  b. Memanfaatkan bantuan dlm pembinaan karir

  jangka panjang c. Menjadikan perencanaan karir sbg suatu proses yg berjalan secara terus menerus yg dilaksanakan dgn sadar & teliti d. Mempunyai komitmen pengembangan pribadi dan pengembangan karir

  e. Membuat pemetaan

  (mapping) karir utk membantu mengembangkan karir dirinya Tanggung jawab pengembangan … Tanggung jawab institusi pelayanan kesehatan a.

  Menciptakan jalur karir dan kenaikan pangkat b. Mengintegrasikan kebutuhan  keterpaduan  rencana kebutuhan

  c.

  Menetapkan jalur karir

d. Menyebarluaskan informasi karir e.

  Menyediakan penugasan menantang f. Memberikan dukungan & dorongan g. Menyediakan pendidikan & pelatihan berkelanjutan

  Tanggung jawab pengembangan … Tanggung jawab Institusi pendidikan

  a. Menanamkan tanggungjawab ttg perencanaan

  karir individu

  b. Mengkoordinasikan antara institusi pendidikan

  dgn pelayanan c. Menanamkan “life long learning” serta continuing education

  d.

  Menyelenggarakan program berbasis kompetensi dgn pendekatan multidisiplin

  e.

  Menyiapkan peserta didik utk menghargai/ apresiasi profesi

  Tanggung jawab pengembangan …

  4 . Tanggung jawab profesi a.

  Menetapkan pola karir termasuk sistem penghargaan

  b.

  Menetapkan, memberlakukan, memantau/ menilai program sertifikasi melalui pendidikan berkelanjutan c. Memberikan advokasi pengembangan karir d. Mendorong iklim kerja yg kondusif utk pengembangan karir

e. Menetapkan, memberlakukan serta memantau &

  menilai sistem remunerasi

  Tanggung jawab pengembangan …

5. Tanggung jawab Pemerintah

  (Pusat/Daerah) a.

  Mensahkan pemberlakuan pola karir yg ditetapkan oleh organisasi profesi

b. Mengkordinasikan, advokasi, konsultasi, asistensi

  pola karir & sitem penghargaan c. Melakukan bimbingan & evaluasi

   Sementara PPNI bertanggung jawab untuk terwujudnya lembaga sertifikasi.

  

Lembaga sertifikasi dpt menunjuk tempat uji

kompetensi di tk. Regional atau propinsi

   Memberi pengesahan terhadap lulusan2 program sertifikasi

   Di masa yad: sertifikasi oleh lembaga independen yang disahkan oleh KONSIL KEPERAWATAN

   Setiap kenaikan jenj ang diikuti dengan pemberian renumerasi

   Perlu direncanakan secara mantap dan terintegrasi dalam sistem yankes khususnya dlm sub sistem penghargaan

   Sistem penghargaan atau pemberian imbalan, dlm perencanaan & dasar

penyusunan besarnya nominal/ imbalan

jasa perawat dpt mengacu pd komponen2 yg ada pada pola tarif yankes.

   MEMPERHATIKAN FAKTOR2 :

   persyaratan pendidikan,

   pengalaman,

   pelatihan/ kompetensi tambahan,

   kondisi kerja/ lingkungan)

  

kemampuan yg ada di institusi dan daerah

masing-masing

   daya emban masyarakat

   ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat.

  Akreditasi standar KPS 13

  RS mempunyai standar prosedur u/ mengidentifikasi tanggung jawab pekerjaan dan u/ membuat penugasan kerja klinis berdasarkan atas kredensial staf perawat dan peraturan perundangan.

   Kredensial keperawatan merupakan verifikasi kembali keabsahan bukti kompetensi seorang perawat dan menetapkan kewenangan klinis (clinical privilege) untuk melakukan pelayanan keperawatan dalam lingkup spesialisasi atau sesuai level Perawat Klinik.

   Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan u/ menentukan kelayakan pemberian Kewenangan Klinis.

   Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap tenaga keperawatan yang telah memiliki Kewenangan Klinis u/ menentukan kelayakan pemberian Kewenangan Klinis tsb.

   Keadaan Darurat  direktur RS dapat memberikan surat Penugasan Klinis  langsung tdk berdasarkan rekomendasi Komite Keperawatan

   Kewenangan Klinis ( clinical privilage ) tenaga keper awatan adalah uraian intervensi keperawatan dan kebidanan yg dilakukan oleh tenaga keper. berdasarkan area praktiknya.

   Penugasan Klinis adalah penugasan kepala/direktur RS kepada tenaga keper u/ melakukan asuhan keper atau asuhan kebid di RS tsb berdasarkan daftar Kewenangan Klinis.

  

Surat yang diterbitkan oleh Kepala Rumah

Sakit kepada seorang tenaga keperawatan

untuk melakukan tindakan keperawatan

dirumah sakit tersebut berdasarkan daftar

kewenangan klinis yang ditetapkan baginya.

   Upaya RS  tugas dan tanggung jawab menjaga keselamatan pasien  menjaga standar profesi dan kompetens i tenaga keper.

   Semua tindakan keperawatan dan tindakan

  Semua tindakan keperawatan dan tindakan medis ( dilimpahkan ) medis ( dilimpahkan )   dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh tenaga keper yg kompeten : tenaga keper yg kompeten : 1.

  Komponen kompetensi keprofesian : pengetahuan , ketrampilan dan perilaku pengetahuan , ketrampilan dan perilaku profesional profesional

1. Komponen kompetensi keprofesian :

  

  Perlu verifikasi  mekanisme kredensialing / rekredensialing : alasan ?

   Banyak faktor mempengaruhi kompetensi  perkembangan IPTEK khususnya bid kedokteran  mungkin ilmu lama sdh kadaluwarsa/ tdk aman bagi pasien; perkembangan ilmu yg dulu tdk dipelajari / dianggap kemampuan standar

   Keadaan kesehatan seseorang dapat menurun ( sakit atau usia )  tindakan kurang aman

  

Setelah dinyatakan kompeten  ditetapkan kewenangan

  

Setelah dinyatakan kompeten  ditetapkan kewenangan

klinis oleh direktur RS melalui rekomendasi Komite klinis oleh direktur RS melalui rekomendasi Komite

  Keperawatan ( mitra bestari  buku putih ) Keperawatan ( mitra bestari  buku putih )

TARGET KREDENSIAL

  • Setiap perawat yang bekerja disebuah RS yang melayani pasien  harus memiliki Surat Penugasan Kerja Klinik (SPKK) di RS tersebut dari Kepala /Direktur RS
  • Perawat :

   Perawat pegawai RS  Perawat Kontrak Kerja  Perawat yang mendampingi dokter

  Direktur RS Bidang Komite Keper Keperawatan

  • SubKom KredensialSubKom Mutu ProfesiSubKom Etika&Disiplin

  Profesi Staf KeperawatanT ata Kelola klinis baik

   Mutu Yan Keper & Keselamatan pasien,

   Profesionalisme staf Keper

  Menyusun daftar rincian kewenangan klinis dan buku

  • putih Melakukan verifikasi persyaratan kredensial :

   meliputi :1.kompetensi; 2.kes fisik dan mental; 3.perilaku; 4.etika profesi.

  

  evaluasi data pendidikan profesional;

  

  wawancara thd pemohon kewenangan klinis;

  

  penilaian & pemutusan kewenangan klinis yg adekuat

  Merekomendasikan rincian kewenangan klinis tenaga

  • keperarawatan

  Merekonmendasikan pemulihan kewenangan klinis

1. Pendidikan: 1.

  lulus dari Pddk Keper yang terakreditasi, atau dari Penddk 2. Keper luar negeri dan sudah diregistrasi;.

  Perizinan (lisensi): 1. memiliki surat tanda registrasi yang sesuai dengan bidang profesi; 2. memiliki Surat izin praktek Perawat dari dinas kesehatan setempat 3. yang masih berlaku.

  Kegiatan penjagaan mutu profesi : 1. menjadi anggota organisasi yg melakukan penilaian kompetensi bagi anggotanya;

  2. 4. berpartisipasi aktif dalam proses evaluasi mutu klinis.

  Kualifikasi personal : 1. riwayat disiplin dan etik profesi; 2. keanggotaan dalam perhimpunan profesi yang diakui; 3. keadaan sehat jasmani dan

mental, termasuk tidak terlibat penggunaan obat terlarang dan

alkohol, yg dpt mempengaruhi kualitas yan thd pasien; 4. riwayat

PENGKAJIAN OLEH SUBKOMITE KREDENSIAL

  MELIPUTI ELEMEN: a. kompetensi:

  1) berbagai area kompetensi sesuai standar

kompetensi yang disahkan oleh lembaga pemerintah

yang berwenang untuk itu; 2) kognitif; 3) afektif; 4) psikomotor.

  b. kompetensi fisik;

  c. kompetensi mental/perilaku; d. perilaku etis (ethical standing).

  

Rincian Kewenangan Klinis ( RKK )

( Rekomendasi Komite Keperawatan ) ..

  

RKK-PK

Surat Penugasan Kerja Klinis ( SPKK )

( di tanda tangani oleh : Direktur RS )

  

SPKK-PK

  

Proses re-evaluasi oleh suatu rumah sakit terhadap

tenaga perawat yang telah bekerja dan memiliki

kewenangan klinis (clinical privilege) di RS  untuk

menentukan apakah yg bersangkutan masih layak

diberi kewenangan klinis tsb untuk suatu periode.

1. Setiap tiga tahun 2.

  RS mencari dan menggunakan informasi tentang area kompetensi praktisi klinis berikut ini : a. Asuhan pasien b. Pengetahuan keperawatan/klinis c.

  

Pembelajaran dan peningkatan berbasis

praktik d. Ketrampilan hubungan antar manusia dan

  Profesionalism- e. Praktek berbasis sistem---melalui pemahaman terhadap konteks dan sistem dimana pelayanan kesehatan diberikan.

  

1. Sistem Jenjang Karir Professional Perawat dalam konteks

peningkatan kinerja dan profesionalisme Perawat, serta

aktualisasi diri

  2. Pengembangan Jenjang Karir Perawat saat ini lebih menekankan pada posisi/jabatan baik struktural maupun fungsional yang seharusnya terkait sistem remunerasi

  3. Penugasan Klinik dengan rincian kewenangan klinik menjamin pelayanan keperawatan berkualitas dan aman serta pelaksanaanya dinilai untuk meningkatkan jenjang karir profesionalnya

  

4. Jenjang Karir Professional diharapkan berpengaruh pada

meningkatnya kinerja perawat sehingga mampu menjadi daya ungkit peningkatan mutu pelayanan Kesehatan di

  4. Jenjang Karir professional berfokus pd

pengembangan ke arah jenjang karir professional

5. yg sifatnya individual.

  Dampak lain jenjang karir perawat professional perawat adalah mengarahkan perawat utk

menekuni bidang keahliannya dan meningkatkan

6. retensi staf dan professionalisme perawat.

  Komite Keperawatan sbg penjaga profesionalisme Staf Keperawatan menuju tercapainya tujuan Good Clinical Governance : *Meningkatkan Mutu Yan Keper; *Menjamin dan Melindungi Keselamatan Pasien; *Mengatur Penyelenggaraan Kom.Keper di setiap RS dlm rangka meningkatkan profesionalisme.

  N O KEWENANGAN KLINIS Pra PK K A, MANDIRI 1 Memandikan 17 Mengatur posisi dorsal recumbent

  2 Merawat Gigi dan Mulut 18 Mengatur posisi litotomie 3 Merawat Rambut 19 Menghitung balance cairan 4 Menyiapkan tempat tidur 20 Melakukan BLS

  5 Merawat Perianal 21 Memindahkan pasien dari brankard ke T.T

  6 Membantu pasien saat makan 22 Melatih Tubuh, Duduk & Berdiri.

  7 Memberi makanan dan/ obat melalui NGT 23 Memberikan Kompres Hangat

  8 Mengukur Tinggi Badan & Berat Badan

  24 Memberikan kompres dingin

  9 Mengukur Denyut Nadi dan Pernafasan

  25 Memberi buli- buli panas

  10 Mengukur Suhu

  26 Menampung & mengukur cairan NGT

  11 Mengukur Tekanan Darah

  27 Mengukur, Membuang Drainage Pos Op

  12 Menolong Pasien BAB/BAK 28 Membuang produksi kolostomi 13 Menolong Klisma rendah 29 Penggunaan Infus Pump 14 Mengatur posisi fowler 30 Penggunaan Syringe Pump

  15 Mengatur posisi sym 31 Mengoperasionalkan Infusomad B Braun 16 Mengatur posisi trendelenburg 32 Merawat Jenasah

  N KEWENANGAN KLINIS O PRA PKK B. KOLABORASI 2 Melepas Infus

  1 Memasang Infus 14 Melakukan Suntikan Sub Kutan 13 Memberikan Suntikan Intra Kutan 4 Pemberian Nutrisi Parental

  3 Mengganti Cairan Infus 16 Melakukan Suntikan Intra Vena 15 Memberikan Suntikan Intra Muskular 6

  5 Memasang Salang Nasogastrik Melepas Selang Nasogastrik 18 Pengambilan Darah melalui PembuluH Vena 17 Memberikan Terapi Inhalasi

  7 8 Memberikan Obat Oral 19 Memasang Kondom Khateter Memberikan Obat Mata 20 Memasang Khateter urin 10

  9 Memberikan Obat Telinga Memberikan Obat Melalui Vagina

22

21 Memberikan Terapi Oksigen melalui binasaL Melakukan Suktion Slim 12

11 Memberikan Obat Melalui Rektal

  23 Menilai tanda- tanda dehidrasi Melakukan Skin Test 24 Melakukan persiapan operasi sedang

KEWENANGAN KLINIS PKK NO

  1 Menguasai Kewenangan Klinik Pra PKK A.MANDIRI

  I 15 Menerima Instruksi Dokter Melalui Telpon 3 Merawat Luka Dekubitus grade 1

  2 Merawat Stoma Leher 17 Menjemput Pasien Ke Kamar operasi 16 Mendampingi visit dokter

  4 Merawat Luka post operasi 6 5 Merawat Kolostomi 18 Mengantar Pasien Ke Kamar operasi 19 Melakukan Perawatan pasien POST rasi 7 8 Melakukan Bladder Training Pemberian Kemoterapi Yang Aman 20 Mengirim pasien ke instalasi bedah sentra 21 Menjemput pasien dari bedah sentral 10 9 Melatih Pergerakkan Ekstremitas Bawah Melakukan Tindakan Perkusi, Vibrasi Melakukan Postural Draing 23 Pemberian pendidikan kesehat 22 Mengantar konsul/ pemeriksaan ke RS luar 11 12 Melatih Nafas Dalam dan Batuk Efektif Memasang Khateter 26 Memindahkan pasien antar ruang rawat 25 Menyiapkan pasien pulang

  24 Pemberian pendidikan kesehatan 14 Menerima pasien baru diruang ICU 13 Melakukan rekam jantung 27 Menerima pasien baru di Ruan RIIM 28 Merawat pasien keadaan sakaratul maut

  NO KEWENANGAN KLINIS PKK I 1 Memberi makan, obat melalui gastrostomi 15 Melakukan persiapan operasi sedang

  2 Pengambilan Darah Arteri 16 Mengatasi Ekstravasasi Kemoterapi

  3 Pengambilan Darah Melalui Vena Sentral 17 Memberikan therapi Titrasi Bicnat, KCL

  4 Memberikan Terapi Oksigen Melalui Sungkup Rebreathing atau NonRebreathing. 18 Melakukan Perawatan Pada Pasien Yang Terpasang Drainase post operasi 5 Melakukan Suktion 19 Melakukan interpretasi hasil Skin test dan Mantoux test

  NO KEWENANGAN KLINIS PKK II ( MANDIRI ) 1 Melakukan Intervensi spesifik Keperawatan secara Mandiri PKKI

  2 Mengantar pasien pindah/Rujuk ke Rumah Sakit lain 3 Merawat Vena Sentral 5 4 Mendampingi Pasien Pindah Rumah Sakit ke Daerah Lain/ Luar Negri 6 Memberi Makanan dan atau Obat Melalui Selang Gastroskopik 7 Melakukan Irigasi Luka 8 Melakukan Irigasi Kolostomi 9 Serah Terima Perawat Antar Shift: Pagi, Sore, Malam 10 Menjemput pasien dari ICU/NICU/PICU 11 Merawat luka dekubitus > grade II 12 Mengganti kolostomi Memberikan Oksigen dengan masker venturi