April Monthly Report Memahami Daya Saing Indonesia NHKS Monthly Report (Bahasa)

  April 2018

  NH Korindo Research Indonesia Market

  Memahami Daya Saing Indonesia

  • – Ou2H17

  Ringkasan:

  Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menghadapi gejolak pasar keuangan yang disebabkan oleh pengetatan kebijakan moneter AS. Terlepas dari gejolak pasar keuangan yang dihadapi Indonesia, investor perlu mempertimbangkan kemampuan daya saing Indonesia. Berdasarkan analisis terhadap pasar saham, kami percaya bahwa tren kenaikan jangka panjang akan tetap berlanjut seiring dengan ekspektasi pertumbuhan perekonomian. Stabilnya rupiah dan rendahnya inflasi akan mendukung profitabilitas pasar saham Indonesia dibandingkan kompetitornya di pasar ASEAN. Kami merekomendasikan BBRI dan BMRI sebagai saham big-cap pilihan karena kuatnya ekspansi kredit dua bank tersebut. Selain itu, SCMA, LPPF, JPFA merupakan beberapa saham lainnya yang perlu dipertimbangkan karena tiga saham tersebut terkait erat dengan kemampuan daya beli masyarakat kelas menengah dan bawah. Kemudian, investor yang mengejar dividen prospektif perlu mempertimbangkan ADMF, TOTL, BBKP, dan ITMG.

1. Ulasan Makroekonomi

  

Inflasi: Daya Saing Indonesia

Faktor Fundamental yang Menjaga Stabilitas Rupiah

Momentum Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

  

IHSG Terus Melaju

Keunggulan Valuasi IHSG Inflasi: Daya Saing Indonesia • Indonesia yang memiliki kestabilan keuangan di tengah ancaman potensi percepatan laju normalisasi moneter oleh the Fed merupakan salah satu prioritas investasi.

  Tren penurunan inflasi sejak 2017 menjadi daya saing yang dimiliki Indonesia serta mendukung tren suku bunga acuan yang rendah di saat bank sentral negara berkembang lain mulai menaikkan suku bunga. Dibandingkan dengan 3 negara berkembang (Malaysia, Thailand, dan Filipina) di ASEAN, sejak pertengahan 2017 Indonesia memiliki volatilitas inflasi yang rendah dan cenderung dalam tren penurunan.

  • Periode 2016-2018 menunjukan tidak terulangnya volatilitas inflasi yang pernah terjadi pada saat taper tantrum 2013. Bahkan, saat ini Bank Indonesia percaya diri untuk menurunkan target inflasi dari 3,0%-5,0% menjadi 2,5%-3,5%. Pengelolaan supply side yang lebih baik menjaga kestabilan inflasi ke depan. Pada Februari, pemerintah mengumumkan tarif BBM bersubsidi dan listrik akan tetap sama hingga akhir 2019. Dua tarif tersebut merupakan faktor krusial penyumbang volatilitas inflasi. Pendapatan negara yang lebih besar pasca program tax amnesty memungkinkan lebih besarnya anggaran yang dialokasikan untuk subsidi energi. Selain itu, penetapan harga pembelian batu bara sebesar USD70 per ton bagi PLN menghilangkan dampak kenaikan harga batu bara dunia terhadap tarif listrik.

  Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippine Inflation y-y (%) Indonesia Inflation y-y (%) Faktor Fundamental yang Menjaga Stabilitas Rupiah

  • Volatilitas pasar global yang terjadi sejak akhir Januari 2018 menyebabkan rupiah yang merupakan mata uang negara berkembang mengalami depresiasi sebesar

  3,3%. Volatilitas global yang timbul akibat potensi lebih cepatnya laju pengetatan moneter oleh the Fed menyebabkan investor global mengulas tren depresiasi masif pada 2013-2015 yang memicu peningkatan nilai tukar rupiah ke posisi tertinggi 14.693. Namun, nilai tukar rupiah yang stabil di kisaran 12.900-14.000 pada 2016- 2018 merupakan faktor fundamental kuat yang menahan depresiasi lanjutan sehingga posisi rupiah hanya dapat digoyahkan oleh faktor pemicu yang lebih masif.

  • Kami mengamati bahwa depresiasi rupiah pada saat ini lebih dipicu oleh faktor eksternal. Faktor utama pemicu depresiasi temporer rupiah saat ini adalah 40%

  

kepemilikan asing pada SUN Indonesia. Di sisi lain, kondisi fundamental Indonesia telah mengalami perbaikan yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan defisit

  neraca berjalan sebesar 1,7% yang jauh lebih kecil dibandingkan defisit neraca berjalan sebesar 3,6% pada 2013. Ekspektasi peningkatan impor dan peningkatan kebutuhan domestik diperkirakan hanya akan sedikit meningkatkan defisit neraca berjalan 2018 ke posisi 2,1%. Peningkatan cadangan devisa sejak awal 2016 mengindikasikan kuatnya daya intervensi Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan rupiah. Hal ini membatasi tekanan depresiasi terhadap rupiah pada 2018 dan menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar di sekitar 13.500.

  USDIDR Forex Reserve and Current Account Deficit Momentum Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

  • Kestabilan inflasi yang menjaga stabilitas kebijakan moneter memang belum mampu memacu akselerasi pertumbuhan ekonomi. Namun, sejak 2014 laju

  pertumbuhan ekonomi dapat terjaga di sekitar 5% di tengah berbagai gejolak global. Pada 4Q17, ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,19% belum terlalu memuaskan

  karena pertumbuhan konsumsi yang berkontribusi sebesar 55% hanya tumbuh 4,97%. Kami memperkirakan bahwa ke depan ruang akselerasi konsumsi sangat terbuka lebar karena penerapan insentif untuk memicu pertumbuhan kredit oleh Bank Indonesia. Selain itu, perbaikan kredit bermasalah di sektor perbankan akan memberikan kepercayaan diri bank untuk lebih ekspansif dalam penyaluran kredit. Pada 2017, pertumbuhan kredit yang masih 8,2% belum cukup untuk menstimulasi pertumbuhan konsumsi.

  • Pertumbuhan investasi yang mencapai 7,27% pada 4Q17 dan tertinggi sejak 1Q13 merupakan pencapaian ekonomi Indonesia yang membanggakan. Akselerasi investasi ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah untuk mempermudah izin investasi mulai membuahkan hasil. Sektor konsumsi dan investasi yang memiliki potensi kontribusi sebesar 90% terhadap ekonomi Indonesia memampukan Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%-5,4% pada 2018.

  Indonesia GDP Growth Credit Growth & Non Performing Loan IHSG Terus Melaju

  • Pergerakan IHSG berkorelasi erat dengan kestabilan kurs rupiah. Pada 2013-2015, nilai tukar rupiah melemah secara signifikan mengakibatkan IHSG memiliki

  

volatilitas yang sangat tinggi. IHSG bergerak dalam rentang 3.968-5.523, dan hanya menguat tipis 6,4% dalam dua tahun. Namun, sejak 2016 hingga saat ini IHSG

secara meyakinkan mencetak kenaikan 40% di tengah stabilnya nilai tukar rupiah. Kami memperkirakan bahwa gocangan saat ini hanya bersifat temporer dan

  menyebabkan koreksi minor sehingga belum mampu menghentikan laju kenaikan IHSG.

  • Saat ini, tren net sell position oleh investor asing di pasar saham Indonesia yang telah mencapai USD4,0 triliun berada di posisi klimaks apabila dibandingkan net sell position pada awal 2014 dan 2016. Kondisi oversold oleh investor asing memperkecil peluang pembalikan arah IHSG.

  JCI & USDIDR JCI & Foreign Net Position (Sum Last 12 Months) Keunggulan Valuasi IHSG

  • Pada 2017 kinerja return on equity (ROE) IHSG mencapai 15,0% yang naik dari posisi terendah, yakni 14,4% pada 2016. Meskipun kinerja ROE IHSG cenderung bergerak di sekitar 15% sejak 2015, kinerja tersebut selalu berada di atas kinerja ROE bursa Asia Tenggara lainnya yang saat ini hanya di sekitar 11%.
  • Sejak Januari 2016, valuasi forward P/E IHSG cenderung bergerak stabil di kisaran 14,1x hingga 16,4x yang merupakan posisi -1SD dan 1SD dari rata-rata 5 tahun terakhir sebesar 15,2x. Kami percaya bahwa ke depan IHSG dapat menjaga kestabilan valuasi. Seiring dengan meredanya volatilitas global dan momentum akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia, valuasi forward P/E sebesar 16,4x pada akhir 2018 dapat dicapai. Ekspektasi pertumbuhan laba sebesar 14,0%, sedikit di bawah 16,5% pada 2017 memampukan IHSG untuk mencapai target 7.025 pada akhir 2018.

  Return on Equity Comparison (%) JCI’s Forward P/E

2. Rekomendasi Saham

  

Bank : Bank Rakyat Indonesia (BBRI) & Bank Mandiri (BMRI)

Media: Surya Citra Media (SCMA)

Retailer: Matahari Department Store (LPPF)

Poultry: Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) Bank Rakyat Indonesia (BBRI)

  • Sekilas tentang BBRI

  Dec 2018 TP 4,700

  BBRI merupakan bank milik pemerintah dengan aset terbesar di Indonesia. BBRI didukung oleh jaringan

  Consensus Price 4,031

  terluas yang menjangkau wilayah perkotaan hingga ke pelosok pedesaan terpencil. BBRI menyalurkan

  TP to Consensus Price +16.6%

  sekitar 15% dari total penyaluran kredit di Indonesia. Sedangkan di segmen mikro dan SME, BBRI menya-

  vs. Last Price +30.6% lurkan sekitar 32% dari total kredit yang beredar.

  Last Price (IDR) 3,600 Price date as of Mar 29, 2018

  • Pertumbuhan Kredit Dua Digit

  52wk range (Hi/Lo) 3,920 / 2,485

  Pada akhir 2017, distribusi kredit tumbuh 11,4% yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan 8,2%

  Free Float (%)

  43.2

  pada industri perbankan. Sektor non-korporasi, yaitu mikro, konsumen, dan UMKM yang mencatatkan

  Outstanding sh. (mn) 123,346

  pertumbuhan sebesar 13%-14% merupakan pendorong utama pertumbuhan distribusi kredit di mana ke tiga

  Market Cap (IDR bn) 444,045 sektor tersebut berkontribusi 74% dari total distribusi kredit. Market Cap (USD mn) 32,311 Avg. Trd Vol 114.75

  • – 3M (mn)
    • Terjaganya Margin

  Avg. Trd Val 424.24

  • – 3M (bn)

  Akselerasi pertumbuhan kredit sektor non-korporasi pada 2018 akan mendorong kinerja interest income

  Foreign Ownership 26.0%

  karena sektor non-korporasi menghasilkan yield yang lebih tinggi dibandingkan sektor korporasi. Akselerasi

  Interest Income Breakdown:

  pertumbuhan kredit di sektor tersebut disertai dengan konsistensi penurunan sebesar 2,7% di cost of deposit

  Loan 86%

  yang disebabkan oleh peningkatan porsi saving account akan mendorong kemampuan BBRI untuk

  Securities Assets 12% mempertahankan net interest margin di atas 7,5% di tengah tantangan tren penurunan yield. Others

  2% Share Price Performance Loan Yield, Cost of Deposit, NIM

  IDR bn FY2016 FY2017 FY2018E FY2019E Int. Income 94,788 102,899 115,375 131,187 y-y 10.9% 8.6% 12.1% 13.7%

  Op. profit 84,580 92,482 107,015 122,223 Net profit 26,196 28,997 33,254 38,242

EPS (IDR) 212 235 270 310

  y-y 3.1% 10.7% 14.7% 15.0% Bank Mandiri (BMRI)

  • Sekilas tentang BMRI

  Dec 2018 TP 10,300

  BMRI merupakan bank terbesar kedua di Indonesia setelah BBRI. Pada 2017, BMRI menyalurkan kredit

  Consensus Price 8,867

  sebesar Rp730 triliun atau sekitar 15% dari total kredit yang beredar di Indonesia. Selain itu, BMRI

  TP to Consensus Price +16.2% merupakan bank nomor satu di Indonesia di segmen korporasi. vs. Last Price +34.2% Last Price (IDR) 8,100 Price date as of Mar 29, 2018 • Ruang Pertumbuhan Kredit

  Meskipun tekanan perlambatan mewarnai industri perbankan, tren pertumbuhan kredit BMRI cenderung

  52wk range (Hi/Lo) 9,050 / 5,700

  stabil di kisaran 10% sejak dua tahun terakhir. Hal ini ditopang oleh kuatnya kinerja segmen korporasi

  Free Float (%)

  40.0 dengan pertumbuhan rata-rata 15%. Outstanding sh. (mn) 46,667 Market Cap (IDR bn) 358,167 Market Cap (USD mn) 26,062 • Memperkuat Segmen Konsumen dan Mikro

  Kami memperkirakan bahwa BMRI mampu mencapai pertumbuhan kredit 12,4% pada 2018. Selain kuatnya

  Avg. Trd Vol

  39.96

  • – 3M (mn)

  segmen korporasi, segmen consumer dan micro yang sedang ditingkatkan kontribusinya akan

  Avg. Trd Val 323.75

  • – 3M (bn)

  meningkatkan ruang pertumbuhan kredit. Segmen consumer dan micro mampu mencetak pertumbuhan

  Foreign Ownership 21.7%

  sekitar 20% pada saat ini. Kontribusi segmen consumer ditargetkan mencapai 19% pada 2020 dengan fokus

  Interest Income Breakdown:

  di produk kredit KPR, otomotif, dan kredit berbasis payroll, terutama bagi karyawan dari perusahaan yang

  Loan 74% sudah menjadi nasabah korporasi BMRI.

  Securities Assets 18% Others 8%

  Share Price Performance Loan Yield, Cost of Deposit, NIM

  IDR bn FY2016 FY2017 FY2018E FY2019E Int. Income 76,710 79,502 86,785 97,067 y-y 7.2% 3.6% 9.2% 11.8%

  Op. profit 72,490 75,981 82,156 93,885 Net profit 13,789 20,640 24,162 28,925

EPS (IDR) 295 442 518 620

  y-y -32.2% 49.7% 17.1% 19.7% Surya Citra Media (SCMA)

  • Sekilas tentang SCMA

  Dec 2018 TP 3,250

  SCMA kini merupakan pemimpin pasar industri free-to-air TV di Indonesia. SCMA memiliki dua stasiun TV

  Consensus Price 2,862

  terkemuka, yaitu SCTV dan Indosiar. Audience share SCTV mayoritas dikontribusikan oleh program

  TP to Consensus Price +13.6% sinetron, sedangkan audience share Indosiar mayoritas dikontribusikan oleh program talent show. vs. Last Price +19.9% Last Price (IDR) 2,710 Tahun yang ramai bagi Belanja Iklan

  Pada 2018, diperkirakan bahwa belanja iklan TV akan membaik sejalan dengan beberapa agenda pada

  Price date as of Mar 29, 2018

  2Q18 dan 3Q18. Partai politik akan menjadi salah satu sumber pendorong pendapatan iklan mengingat

  52wk range (Hi/Lo) 3,010 / 1,935

  Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 di 17 provinsi yang berpotensi menambah pendapatan iklan. Selain

  Free Float (%)

  39.1

  itu, pendapatan iklan juga akan didorong oleh ajang olahraga, yaitu Piala Dunia dan Asian Games pada

  Outstanding sh. (mn) 14,622

  2Q18 dan 3Q18. SCTV memang tidak memegang hak siar Piala Dunia, tetapi secara historis masa

  Market Cap (IDR bn) 39,625 penayangan ajang olah raga tersebut selalu memberikan peningkatan pendapatan iklan TV. Market Cap (USD mn) 2,883

  • Potensi Pertumbuhan Iklan Terbesar di ASEAN

  Avg. Trd Vol

  11.56

  • – 3M (mn)

  Potensi belanja iklan di Indonesia masih sangat besar. Rasio persentase belanja iklan terhadap GDP

  Avg. Trd Val

  30.46

  • – 3M (bn) Indonesia baru mencapai 0,2% (vs Malaysia 0,3%, Thailand 0,4%, Singapore 0,5%, dan Filipina 0,5%).

  Foreign Ownership 19.7%

  Sedangkan harga spot 30 detik untuk prime time hanya berkisar USD5.400 (vs Malaysia USD5.950;Thailand

  Sales Breakdown: USD10.600; Singapore USD40.000; dan Filipina USD16.400).

  Advertising 96% Others 4%

  Share Price Performance Indonesia Free to Air TV Audience Share (%)

  IDR bn FY2016 FY2017E FY2018E FY2019E Sales 4,524 4,632 4,887 5,204 y-y 6.7% 2.4% 5.5% 6.5%

  EBITDA 2,149 2,231 2,237 2,436 Net profit 1,479 1,511 1,617 1,748

EPS (IDR) 101 104 111 120

  y-y -1.6% 2.2% 7.0% 8.1% Matahari Department Store (LPPF)

  • Sekilas tentang LPPF

  Dec 2018 TP 13,750

  LPPF merupakan pemimpin pasar di industri ritel Indonesia. Bisnis LPPF mencakup segmen penjualan

  Consensus Price 12,340

  eceran, konsinyasi dan pendapatan jasa. LPPF mengincar target konsumen kelas menengah kebawah,

  TP to Consensus Price +11.4%

  yang daya belinya sangat bergantung pada harga komoditas nasional. LPPF memiliki 156 toko di 73 kota

  vs. Last Price +25.6% yang tersebar di seluruh Indonesia dan satu online platform, mataharistore.com.

  Last Price (IDR) 10,950 Price date as of Mar 29, 2018 • Fokus pada Strategi Marketing dan Merchandising

  Pada 2017, LPPF membukukan kenaikan 65% pada jumlah transaksi online dan kenaikan 47% pada

  52wk range (Hi/Lo) 15,950 / 8,475

  keanggotaan loyalty program. Hal ini merupakan hal menguntungkan bagi strategi marketing dan

  Free Float (%)

  82.5 merchandising. LPPF menggunakan big data analytics untuk mengetahui pola pembelian konsumen, repeat

  Outstanding sh. (mn) 2,918 order, dan produk-produk yang diminati konsumen untuk lebih menyempurnakan lini produk yang

  Market Cap (IDR bn) 31,951 ditawarkan. Market Cap (USD mn) 2,325

  • Rebound Penjualan Ritel Produk Sandang

  Avg. Trd Vol

  3.94

  • – 3M (mn)

  Berdasarkan survei Bank Indonesia, penjualan ritel Indonesia secara umum turun 1,8% y-y pada Januari

  Avg. Trd Val

  42.76

  • – 3M (bn)

  2018. Namun hal berbeda terjadi pada penjualan ritel kelompok sandang yang tumbuh 5,0%. Kami melihat

  Foreign Ownership 68.8%

  dampak dari stabilnya inflasi serta pemulihan harga komoditas telah memicu pemulihan daya beli konsumen

  Sales Breakdown:

  khususnya golongan menengah ke bawah. Komitmen pemerintah untuk tidak mengubah tarif listrik dan BBM

  Retail Sales 64% bersubsidi hingga 2019 akan menjaga konsistensi daya beli ritel kelas menengah ke bawah ke depannya.. Consignment Sales 33% Others

  3% Share Price Performance Indonesia Sales of Apparel Growth (y-y)

  IDR bn FY2016 FY2017 FY2018E FY2019E Sales 9,897 10,024 10,670 11,213 y-y 9.9% 1.3% 6.4% 5.1%

  EBITDA 2,795 2,670 3,016 3,177 Net profit 2,020 1,907 2,160 2,275

EPS (IDR) 692 654 740 779

  y-y 13.4% -5.6% 13.2% 5.3% Japfa Comfeed Indonesia (JPFA)

  • Sekilas tentang JPFA

  Dec 2018 TP 1,820

  JPFA didirikan pada 1971 dengan nama PT Java Pelletizing Factory, Ltd dengan bisnis produksi pakan

  Consensus Price 1,737

  ternak. 10 tahun kemudian, JPFA merambah bisnis peternakan dengan tujuan integrasi bisnis. Pada 1990,

  TP to Consensus Price +4.8%

  JPFA mengakuisisi aset PT Comfeed Indonesia sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Japfa

  vs. Last Price +23.0%

  Comfeed Indonesia. JPFA saat ini merupakan perusahaan pakan ternak dan peternakan ayam terbesar

  Last Price (IDR) 1,480 kedua di Indonesia.

  Price date as of Mar 29, 2018

  • Kestabilan Bahan Pokok Jagung

  52wk range (Hi/Lo) 1,725 / 1,040

  Saat ini pemerintah telah melarang impor jagung yang merupakan bahan mentah bagi produsen pakan

  Free Float (%)

  37.0 ternak. Selain itu, pemerintah telah menetapkan harga acuan pembelian jagung dari petani jagung domestik. Outstanding sh. (mn) 11,411

  Apabila suplai jagung berkurang, pemerintah melalui Bulog (State Logistics Agency) akan melakukan impor

  Market Cap (IDR bn) 16,888 demi menghindari kelangkaan pasokan. Market Cap (USD mn) 1,229

  • Hilangnya Risiko Volatilitas Harga Jual Ayam Broiler

  Avg. Trd Vol

  4.63

  • – 3M (mn)

  Pada sisi hilir, pemerintah juga menetapkan harga acuan terendah pada ayam broiler yakni Rp18.000 bagi

  Avg. Trd Val

  6.84

  • – 3M (bn)

  para peternak. Jika harga di pasar lebih rendah dibandingkan dengan harga acuan terendah, maka

  Foreign Ownership 99.9%

  pemerintah melalui Bulog (State Logistics Agency) akan melakukan pembelian ayam kepada peternak di

  Sales Breakdown:

  harga acuan terendah. Pada 2016-2017, harga penjualan ayam broiler di pasar sering berada di bawah

  Animal Feed 47% Rp18.000 per kg. Aturan baru ini tentunya berdampak positif bagi penjualan peternak ayam termasuk JPFA. Broiler Chicken 28% Others

  25% Share Price Performance Broiler Market Price

  IDR bn FY2016 FY2017 FY2018E FY2019E Sales 27,063 29,603 33,793 38,625 y-y 8.2% 9.4% 14.2% 14.3%

  EBITDA 3,563 3,022 3,424 4,044 Net profit 2,065 997 1,619 1,955 EPS (IDR) 181 87 142 171 y-y 340.9% -51.7% 62.3% 20.7%

3. Prospektif Dividen

  

Adira Dinamika Multi Finance (ADMF)

Total Bangun Persada (TOTL)

Bank Bukopin (BBKP)

Indo Tambangraya Megah (ITMG) Adira Dinamika Multi Finance (ADMF)

  • Sekilas tentang ADMF

  Last Price (IDR) 8,900

  PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk adalah perusahaan yang bergerak di segmen pembiayaan dan Price date as of Mar 29, 2018 pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan OJK. ADMF didirikan pada 1990 52wk range (Hi/Lo) 9,475 / 6,175 untuk melayani pembiayaan berbagai merek motor dan mobil baru maupun bekas. Kini, ADMF memiliki 523 Free Float (%)

  7.9 jaringan usaha di seluruh Indonesia dan memperluas lingkup bisnisnya yang meliputi pembiayaan investasi, Outstanding sh. (mn) 1,000 modal kerja, operating lease, multiguna dan unit usaha syariah. Sejak 2004, ADMF telah menjadi anak usaha Bank Danamon, yang merupakan anak usaha dari Temasek Holding Pte. Ltd. Market Cap (IDR bn) 8,900 Market Cap (USD mn) 648

  • Ringkasan Dividen ADMF Avg. Trd Vol

  0.15

  • – 3M (mn)

  ADMF membayarkan dividen setahun sekali yang biasanya dibayarkan pada bulan Juni. Pada 2017, ADMF Avg. Trd Val

  1.22

  • – 3M (bn) mencetak EPS sebesar Rp1.409,2 atau tumbuh 40%, melanjutkan pertumbuhan yang spektakuler yakni

  Foreign Ownership 1.2% 52% pada 2016. Dengan konsistensi kebijakan dividen payout ratio 50% sejak 2014, kami memperkirakan bahwa ADMF akan membayarkan DPS sebesar Rp705 pada Juni 2018. Dengan harga saham per 29 Maret

  Sales Breakdown: 2018 yang sebesar Rp8.900 maka yieldnya cukup menarik yaitu 7,9%.

  Consumer Financing 54.3% Sharia Financing 25.8% Others 19.9%

  Share Price Performance Dividend Summary FY2012 FY2013 FY2014 FY2015 FY2016 FY2017E EPS 1,419 1,707 792 665 1,009 1,409 DPS* 709 2700 396 333 505 705 Payout Ratio 50% 158% 50% 50% 50% 50% Declaration Date 5/21/2013 5/20/2014 5/25/2015 5/20/2016 5/19/2017 N/A Share Price 9,750 12,000 6,075 4,780 6,750 8,900**

  Yield 7.3% 22.5% 6.5% 7.0% 7.5% 7.9% Total Bangun Persada (TOTL)

  • Sekilas tentang TOTL

  Last Price (IDR) 700

  PT Total Bangun Persada Tbk adalah perusahaan di bidang konstruksi dengan pengalaman lebih dari 45 Price date as of Mar 29, 2018 tahun. Lingkup bisnis TOTL meliputi layanan kontraktor utama (main contractor), rancang dan bangun 52wk range (Hi/Lo) 835 / 650

  (design and build) dan mengerjakan proyek-proyek joint operation dengan mengimplementasikan standar Free Float (%)

  33.6 internasional. Sampai sekarang, TOTL telah membangun lebih dari 800 gedung, diantaranya gedung Outstanding sh. (mn) 3,410 komersial, apartemen kelas menengah-atas, perkantoran, pusat perbelanjaan, universitas, rumah sakit, tempat ibadah, stasiun TV dan tempat hiburan indoor di seluruh Indonesia. Market Cap (IDR bn) 2,387 Market Cap (USD mn) 174

  • Ringkasan Dividen TOTL Avg. Trd Vol

  1.15

  • – 3M (mn)

  ADMF membayarkan dividen setahun sekali yang biasanya dibayarkan pada Juni. Pada 2017, TOTL Avg. Trd Val

  0.82

  • – 3M (bn) mencetak EPS sebesar Rp70,3 (+7,5% y-y). Dengan dividend payout ratio yang stabil pada posisi 69%,

  Foreign Ownership 23.5% TOTL diperkirakan akan membagikan DPS sebesar Rp48,4. Dengan harga saham sebesar Rp700 pada 29 Maret 2018, maka yieldnya cukup menarik yaitu 6,9%.

  Sales Breakdown:

  Construction 99.4% Others 0.6%

  Share Price Performance Dividend Summary FY2012 FY2013 FY2014 FY2015 FY2016 FY2017E EPS

  52

  57

  48

  56

  65

  70 DPS*

  29

  35

  30

  40

  45

  48 Payout Ratio 57% 61% 63% 71% 69% 69% Declaration Date 5/1/2013 4/28/2014 5/5/2015 5/26/2016 5/9/2017 N/A Share Price 1,130 870 890 720 805 700**

  Yield 2.6% 4.0% 3.4% 5.6% 5.6% 6.9% Bank Bukopin (BBKP)

  • Sekilas tentang BBKP

  Last Price (IDR) 580

  PT Bank Bukopin Tbk merupakan bank yang masuk ke kelompok menengah (dari sisi aset) dengan fokus Price date as of Mar 29, 2018 memperhatikan dan melayani kepentingan gerakan koperasi di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang 52wk range (Hi/Lo) 690 / 540

  Perkoperasian (cooperative law). Segmen bisnis BBKP meliputi bisnis ritel konsumer, bisnis ritel UKM, dan Free Float (%)

  40.6 segmen komersial. BBKP mempunyai dua anak usaha, yaitu PT Bank Syariah Bukopin dan PT Bukopin Outstanding sh. (mn) 9,087

  Finance, yang menawarkan pembiayaan sewa guna usaha dan multifinance. Kini, BBKP memiliki 280 kantor yang tersebar di 22 provinsi di seluruh Indonesia. Market Cap (IDR bn) 5,270 Market Cap (USD mn) 383

  • Ringkasan Dividen BBKP Avg. Trd Vol

  8.45

  • – 3M (mn)

  BBKP membayarkan dividen setahun sekali yang biasanya dibayarkan pada Juni atau Juli. Pada 2017, Avg. Trd Val

  5.28

  • – 3M (bn)

  BBKP diperkirakan mencetak EPS sebesar Rp129,0 (+7,9% y-y). Dengan kebijakan dividend payout ratio Foreign Ownership 11.3% yang selalu stabil pada posisi 30%, BBKP diperkirakan akan membagikan DPS sebesar Rp38,7. Dengan harga saham sebesar Rp580 pada 29 Maret 2018 maka yieldnya cukup menarik yaitu 6,7%.

  Sales Breakdown:

  Loan 79.67% Securities 13.47% Others 6.87%

  Share Price Performance Dividend Summary FY2012 FY2013 FY2014 FY2015 FY2016 FY2017E EPS 104 109 80 106 120 129 DPS*

  31

  31

  24

  32

  36

  39 Payout Ratio 30% 28% 30% 30% 30% 30% Declaration Date 6/17/2013 5/226/2014 6/1/2015 5/2/2016 5/12/2017 N/A Share Price 760 670 720 600 635 580

  Yield 4.1% 4.6% 3.3% 5.3% 5.6% 6.7% Indo Tambangraya Megah (ITMG)

  • Sekilas tentang ITMG

  Last Price (IDR) 28,500

  Indotambangraya Megah (ITMG) sebagai anak perusahaan Banpu Inc. Thailand merupakan salah satu Price date as of Mar 29, 2018 perusahaan tambang batu bara berskala besar di Indonesia dengan konsesi penambangan di Pulau 52wk range (Hi/Lo) 32,200 / 14,500

  Kalimantan dan rata-rata kapasitas produksi 22-29 juta ton per tahun. Porsi terbesar penjualan ITMG Free Float (%)

  34.8 adalah ekspor ke Jepang, China dan India, sedangkan porsi penjualan di pasar domestik hanya di kisaran Outstanding sh. (mn) 1,130

  10%-12% dari total penjualan. Salah satu kelebihan ITMG adalah memproduksi batu bara yang memiliki kalori tinggi. Sebagian besar produk batu bara ITMG diekspor ke Jepang karena pembangkit listrik di Jepang Market Cap (IDR bn) 32,203 yang berteknologi tinggi hanya menggunakan batu bara berkalori tinggi sebagai bahan bakarnya. Market Cap (USD mn) 2,343 Avg. Trd Vol

  1.70

  • – 3M (mn)
    • Ringkasan Dividen ITMG Avg. Trd Val

  46.72

  • – 3M (bn)

  ITMG membayarkan dividen dua kali dalam setahun. Dividen yang bersumber dari laba bersih pada Foreign Ownership 100.0% semester I dibagikan pada Oktober atau November. Sedangkan dividen yang bersumber dari laba bersih pada semester II dibagikan pada April. Pada 2H17, ITMG membukukan EPS sebesar Rp1.806. ITMG pada

  Sales Breakdown:

  26 Maret 2018 mengumumkan akan membayarkan DPS sebesar Rp1.840. Dengan harga saham sebesar Coal 99.27% Rp28,050 maka yieldnya cukup menarik yaitu 6,6%.

  Service 0.56% Others 0.17%

  Share Price Performance Dividend Summary

  2H12

  2H13

  2H14

  2H15

  2H16

  2H17E EPS 1,601 1,045 557 269 1,182 1,806 DPS* 1,464 975 645

  61 1,143 1,840 Payout Ratio 91% 93% 116% 23% 97% 102% Declaration Date 4/2/2013 4/3/2014 4/2/2015 3/30/2016 3/30/2017 3/26/2018 Share Price 36,000 24,650 16,800 6,575 19,925 29,050

  Yield 4.1% 4.0% 3.8% 0.9% 5.7% 6.3% Thank You DISCLAIMER This report and any electronic access hereto are restricted and intended only for the clients and related entities of PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.

  This report is only for information and recipient use. It is not reproduced, copied, or made available for others. Under no circumstances is it considered as a selling offer or solicitation of securities buying. Any recommendation contained herein may not suitable for all investors. Although the information hereof is obtained from reliable sources, its accuracy and completeness cannot be guaranteed. PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated companies, employees, and agents are held harmless form any responsibility and liability for claims, proceedings, action, losses, expenses, damages, or costs filed

against or suffered by any person as a result of acting pursuant to the contents hereof. Neither is PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, its affiliated