BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Market Value Pada Industri Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bursa Efek Indonesia telah menjadi bagian penting dari perkembangan

  perekonomian Indonesia. Investor saat ini lebih memilih untuk menginvestasikan modalnya dalam bentuk saham di Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal, yaitu tempat bagi perusahaan untuk memperoleh dana dari pihak eksternal dengan menjual sahamnya, dan tempat dimana investor dapat memilih untuk menanamkan investasinya.

  Dalam hal ini termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor perbankan. Industri Perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai Financial Intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Menurut Ali (2004), bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang memiliki izin usaha untuk beroperasi sebagai bank, yaitu menerima penempatan dana-dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank tersebut, memberikan pinjaman kepada masyarakat dan dunia usaha pada umumnya, memberi akseptasi atas berbagai bentuk surat utang yang disampaikan pada bank tersebut serta menerbitkan cek.

  Usaha perbankan sendiri lahir karena pada kenyataannya tidak semua orang yang menabung menggunakan tabungannya untuk keperluannya sehari-hari, sedangkan banyak kegiatan usaha lain yang membutuhkan modal lebih banyak dari kemampuan para pemilik usaha tersebut. Persaingan antar bank yang diberikan kebebasan untuk menentukan atau menciptakan produk perbankan telah menyebabkan bank kurang berhati-hati dan menyimpang dari aturan yang berlaku bagi perbankan. Bank-bank tersebut hanya saling berlomba untuk menarik dana masyarakat dengan menawarkan tingkat bunga deposito dan tabungan yang lebih tinggi dari yang lain dan kemudian menyalurkannya kembali bagi dalam bentuk kredit kepada masyarakat dengan tujuan mencapai keuntungan maksimal tanpa memperhatikan penentuan kebijakan dan risikonya.

  Berinvestasi pada pasar modal dapat meningkatkan laba pada perusahaan. Investasi merupakan salah satu pilihan masyarakat pada saat mereka mengalokasikan kelebihan dananya dengan harapan memperoleh hasil yang lebih baik di masa yang akan datang. Setiap investor atau calon investor memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai melalui keputusan investasi yang diambil. Pada umumnya motif investasi adalah memperoleh keuntungan, keamanan, dan pertumbuhan dana yang ditanamkan. Untuk itu dalam melakukan investasi dalam bentuk saham investor harus melakukan analisis terhadap faktor yang mempengaruhi market value atau nilai pasar saham perusahaan. Investor terlebih dahulu memahami kondisi keuangan perusahaan yang menjadi tujuan untuk berinvestasi. Nilai pasar yang semakin tinggi menunjukkan bahwa saham tersebut sangat diminati oleh investor karena dengan semakin tinggi harga saham akan menghasilkan capital gain yang semakin besar. Ada dua kemungkinan yang akan dihadapi pemodal dalam berinvestasi yaitu memperoleh tingkat keuntungan yang terbesar dengan risiko tinggi atau tingkat keuntungan tertentu dengan risiko terkecil.

  Economic Value Added (EVA) adalah ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah (value added) bagi perusahaan.

  Asumsinya adalah bahwa jika kinerja manajemen baik/efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan), maka akan tercermin pada peningkatan harga saham perusahaan (Tandelilin, 2010:195).

  ROE (Return on Equity) menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan yang dimiliki. Dengan rasio ini investor maupun manajer dapat mengidentifikasikan kekuatan laba dalam nilai investasi dari para investor. Namun, ada beberapa faktor lain yang terlibat. Seperti leverage keuangan umumnya akan meningkatkan ROE tetapi juga akan meningkatkan risiko perusahaan, yang tidak disukai investor. Jadi, jika ROE yang tinggi diperoleh melalui penggunaan utang dalam jumlah yang sangat besar, harga saham kemungkinan akan lebih rendah dari yang seharusnya dengan utang yang lebih sedikit dan ROE yang lebih rendah (Brigham dan Houston, 2008:150). EPS (Earning Per Share) mengukur besarnya laba yang diberikan kepada pemegang saham (Syahyunan, 2013:94-95).

  Nilai pasar adalah nilai saham di pasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar (Tandelilin, 2010:183). Nilai pasar yang semakin tinggi menunjukkan bahwa saham tersebut sangat diminati oleh investor karena dengan semakin tinggi harga saham akan menghasilkan capital gain yang semakin besar.

  Berikut data laba bersih, total hutang, total ekuitas, dan harga saham perusahaan perbankan pada akhir tahun 2011 sampai tahun 2013 yang disajikan pada Tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1 Laba Bersih, Total Hutang, Total Ekuitas, dan Harga Saham

  

Perbankan Indonesia Tahun 2011-2013

(dalam jutaan Rupiah, kecuali harga saham)

Laba

  

Kode Tahun Bersih Total Hutang Total Ekuitas Harga Saham

Emiten (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

BABP 2011 -95.326 6.676.733 623.093 160

2012 1.036 6.719.963 713.839 120

  2013 -81.740 7.401.987 763.877

  88 BAEK 2011 242.557 21.613.943 2.542.772 2.050 2012 191.666 22.682.197 2.683.102 1.770 2013 241.245 25.783.974 2.966.188 1.700

  

BBCA 2011 10.817.798 339.165.506 42.027.340 8.000

2012 11.718.460 390.067.244 51.897.942 9.650 2013 14.256.239 430.893.993 63.966.678 9.600

BBKP 2011 741.478 52.809.369 4.374.094 580

2012 834.719 60.693.088 4.996.742 670 2013 934.622 63.244.294 6.213.369 620

  

BBNI 2011 5.808.218 261.215.137 37.843.024 3.800

2012 7.048.362 289.778.215 43.525.291 3.925 2013 9.057.941 338.971.310 47.683.505 3.950

BBNP 2011 68.145 5.989.736 582.910 1.300

2012 85.429 7.550.948 661.259 1.300 2013 105.234 8.933.337 1.052.398 1.480

  

BBRI 2011 15.087.996 420.078.955 49.820.329 6.750

2012 18.687.380 486.455.011 64.881.779 7.950 2013 21.354.330 546.855.504 79.327.422 7.250

BEKS 2011 -147.253 5.529.798 463.241 116

2012 46.865 7.028.754 654.184 120 2013 96.272 8.285.208 717.916

  84 BKSW 2011 6.182 2.701.244 892.573 710 2012 -29.499 3.781.586 863.068 700 2013 3.357 9.534.587 1.513.028 450

  

BMRI 2011 12.695.885 451.379.750 62.654.408 6.750

2012 16.043.618 519.483.045 75.755.589 9.050 2013 18.829.934 596.735.488 88.790.596 7.850

  

BNBA 2011 42.624 2.487.017 476.131 139

2012 57.115 2.961.011 522.505 172 2013 56.197 3.481.269 564.402 157

BNGA 2011 3.176.960 148.431.639 18.369.491 1.220

2012 4.249.861 174.760.569 22.651.912 1.180 2013 4.296.151 192.979.722 25.886.687 920

  

BNLI 2011 1.156.878 92.187.794 9.136.208 1.328

2012 1.368.132 119.303.061 12.495.534 1.420 2013 1.725.873 151.707.278 14.126.644 1.260

BVIC 2011 187.402 10.590.449 1.212.113 129

2012 205.571 12.883.648 1.469.192 119 2013 262.636 17.526.575 1.644.776 125

  

MCOR 2011 36.214 5.895.160 557.634 188

2012 94.081 5.739.581 755.665 205 2013 78.306 6.881.835 1.035.379 127

MEGA 2011 1.073.352 57.032.639 4.876.388 3.500

2012 1.377.412 58.956.287 6.262.821 3.150 2013 524.780 60.357.193 6.118.505 2.050

  

SDRA 2011 90.043 4.612.588 473.174 220

2012 118.843 7.083.402 537.907 630 2013 123.665 7.653.022 577.820 890

  Sumber : data sekunder (diolah) (2014) Berdasarkan Tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa terdapat 4 perusahaan yang mengalami kenaikan harga saham dan diikuti peningkatan laba bersih serta peningkatan total ekuitas perusahaan dari tahun 2011 sampai dengan 2013 yaitu: BBNI, BBNP, SDRA, dan BVIC. Kemudian terdapat 3 perusahaan yang mengalami penurunan harga saham dan diikutin penurunan laba bersih serta kenaikan total hutang perusahaan tersebut dari tahun 2011 sampai dengan 2013 yaitu: BABP, MEGA, dan BKSW . Kemudian terdapat 6 perusahaan yang mengalami fluktuasi pada harga saham, tetapi sejalan dengan peningkatan maupun penurunan laba bersih, total hutang, serta total ekuitas perusahaan tersebut dari tahun 2011 sampai dengan 2013 yaitu: BBCA, BBKP, BBRI,

  BNBA, BNLI, dan MCOR. Hal tersebut sesuai menurut (Darmadji, 2006:154) bahwa setiap perusahaan tentu berusaha dan pemegang saham pun demikian, agar harga saham terus meningkat dari waktu ke waktu. Dan itu hanya bisa terjadi kalau kinerja perusahaan terus membaik, sebagaimana ditunjukkan terus meningkatnya penjualan dan tentu saja yang paling penting adalah laba bersih. Bilamana penjualan meningkat, tetapi laba bersih tidak naik, maka harga saham belum tentu bergerak naik. Sebaliknya bilamana karena efisiensi dari operasi, laba bersih bisa meningkat, meskipun penjualan tetap sama, maka harga saham bisa naik. Sementara terdapat 4 perusahaan yang mengalami penurunan harga saham diikutin oleh pergerakan laba bersih yang stagnan dan terjadi peningkatan jumlah hutang perusahaan pada tahun 2012-2013 yaitu: BAEK, BEKS, BMRI, dan BNGA.

  Berdasarkan hal tersebut, kemungkinan banyak faktor yang mempengaruhi harga saham dan menjadikan bahan pertimbangan bagi investor untuk berinvestasi pada perusahaan perbankan di Indonesia. Unsur kepercayan yang dimiliki perusahaan perbankan menjadi modal besar bagi perbankan di Indonesia untuk terus memastikan para investor maupun nasabah yang dimilikinya untuk tetap merasa aman dan nyaman untuk dapat menginvestasikan ataupun menanamkan dananya kepada perusahaan perbankan terutama di Indonesia. Termasuk penilaian kesehatan bank berdasarkan Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity, dan Sensitivity to market risk yang dimiliki perusahaan perbankan menjadi faktor penting untuk menilai kinerja keuangan perusahaan perbankan. Namun, peneliti ingin mengetahui pengaruh beberapa faktor lainnya yang dianggap penting dan menjadi dasar investor dalam menginvestasikan dananya terhadap nilai pasar dari saham perusahaan perbankan di Indonesia.

  Dari permasalahan yang dikemukakan di atas dan data yang ditampilkan, peneliti tertarik untuk menganalisis apakah ada pengaruh antara Economic Value

  

Added (EVA), Return on Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) terhadap

Market Value (MV) . Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian-penelitian

  terdahulu. Hal ini disebabkan peneliti ingin menguji kembali hasil dari penelitian terdahulu. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu dengan menggunakan sampel yang lebih banyak dan untuk periode laporan keuangan tahun 2011-2013 pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga diharapkan penelitian ini menjadi lebih terbaru. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Market Value

  

(MV) pada Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011- 2013”.’

1.2.

   Rumusan Masalah

  Seperti yang telah dikemukakan diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Economic Value Added (EVA) berpengaruh terhadap Market

  Value (MV) pada industri perbankan di bursa efek Indonesia? 2.

  Apakah Return on equity (ROE) berpengaruh terhadap Market Value (MV) pada industri perbankan di bursa efek Indonesia?

  3. Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap Market Value

  (MV) pada industri perbankan di bursa efek Indonesia? 1.3.

   Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah yang ada pada sub-bab sebelumnya, tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap

Market Value (MV) pada industri perbankan di bursa efek Indonesia.

  2. Untuk mengetahui pengaruh Return on equity (ROE) terhadap Market Value (MV) pada industri perbankan di bursa efek Indonesia.

  3. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap Market Value (MV) pada industri perbankan di bursa efek Indonesia.

1.4. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan penulis, khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi market value.

2. Bagi investor, hasil penelitian ini mampu menjadi dasar pertimbangan untuk melakukan investasi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  3. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan informasi dalam menentukan antara economic value added, return on

  equity, return on assets, profitability, earning per share untuk diterapkan dalam strategi portofolio investasi.

  4. Bagi akademisi, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi Market Value.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Market Value Pada Industri Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

12 133 98

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Audit Fees Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

9 76 89

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Komite Manajemen Risiko Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2014

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perataan Laba Pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 8

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Perusahaan Non-Keuangan Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah - Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Beras Di Kota Medan Tahun 2010-2011.

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisa Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Automotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pertanggungjawaban Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1.1 Definisi Analisis Laporan Keuangan - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Market Value Pada Industri Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

0 0 18