MAKANAN HALAL DAN HARAM

  

KONSUMSI MAKANAN HALAL

DAN HARAM DALAM ISLAM Oleh: Oneng Nurul Bariyah

  APA ITU HALAL DAN HARAM ?

Kata Halal ( ل لاح, halāl, halāl) dari Bahasa

Arab artinya "diizinkan" atau "boleh“.

  

Lawan dari halal adalah haram. Kehalalan

dan keharaman sesuatu dapat dilihat dari

kriterianya sesuai dengan ketentuan

syari’at. Sesuatu yang halal dapat

berubah menjadi haram atau sebaliknya

jika dihubungkan dengan adanya ‘illat.

  

Ada beberapa kaidah terkait kehalalan

keharaman

  

ADA BEBERAPA KAIDAH

TERKAIT HALAL DAN

  5. Pembawa Kabar Gembira Dan Pemberi Peringatan. "Wahai Nabi, sesungguhnya Kami

  HARAM

  mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa

ام ةحابلإا ءايشلأا ىف لصلأا .

  1

  kabar gembira dan memberi peringatan, dan

  ميرحتلا ليلد دري مل

  untuk menjadi penyeru kepada (agama) Allah dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang

   (hukum asal benda adalah

  menerangi.` (QS. 33/Al-Ahzab: 45-46)

  mubah selama tidak terdapat dalil yang mengharamkannya)

DASARNYA QS.AL-BAQARAH:29

  • اًعيِم َج ِض ْرَلأَا يِف اَّم مُكَل َقَل َخ يِذَّلا َوُه

  

Dia-lah Allah, yang menjadikan

segala yang ada di bumi untuk kamu AL-JATSIYAH: 13

  Hukum Asal Benda Yang 2. Berbahaya Adalah Haram

   ميرحتلا راضملا ىف لصلأَا

  • (hukum asal benda yang berbahaya [mudharat]

  adalah haram) (Taqiyuddin An-Nabhani, Asy- Syakhshiyah Al-Islamiyah, III/451) segala sesuatu materi (benda) yang berbahaya, SERTA tidak terdapat nash syar’i tertentu yg melarang, memerintah, atau membolehkan, mk hukumnya haram. Sebab, syariat mengharamkan terjadinya bahaya

  

DASAR KAIDAH adlh Sabda Nabi

  • رارض لاو ررض لا
  • (Tidak boleh menimpakan bahaya

  

bagi diri sendiri dan bahaya bagi orang

lain) (HR Ibnu Majah, Ad-Daruquthni, dan lain-lain) (An-Nawawi, 2001:214).

  • Kullu fardin min afrad al-amr al-Mubah
  • ىلا ايدؤمو اراض ناك حابملا رملأَا دارفا نم درف لك احابم رما لازو درفلا كل مرح ررضلا ذ (Taqiyuddin An-Nabhani,

    Asy-Syakhshiyah Al-Islamiyah, III/451).

Artinya:

  • suatu masalah (berupa perbuatan atau benda) yang hukum asalnya mubah, jika ada kasus tertentu darinya yang berbahaya atau menimbulkan bahaya, maka kasus itu saja yang diharamkan. Sementara hukum asalnya tetap mubah. Misalkan mandi, hukum asalnya boleh. Tapi bagi orang yang mempunyai luka luar yang parah, mandi bisa berbahaya baginya. Maka mandi bagi orang itu secara khusus adalah haram, sedangkan mandi itu sendiri tetap mubah hukumnya.

  مارح مارحلا ىلا لئاسولا

  4.Segala Perantaraan Yang Membawa Kepada Yang Haram, Hukumnya Haram, Misal: Contoh haramnya menjual anggur atau perasan (jus) anggur --dan yang semacamnya-- yang diketahui akan dijadikan khamr. Padahal jual beli itu hukum asalnya mubah.

  

Hukum Makanan/Minuman Tidak

Didasarkan Pada ‘Illat (Motif

Penetapan Hukum)

  تابورشملاو تاسوبلملاو تاموعطملاو تادابعلا نإ صنلاب اهيف مزتليو للعت لا قلاخلأاو

Sesungguhnya [hukum] ibadah, makanan,

pakaian, minuman, dan akhlaq, tidaklah

didasarkan pada illat [motif/alasan penetapan hukum], melainkan didasarkan pada nash semata

  CONTOH:

Puasa disyariatkan karena ada nash yang

memerintahkannya, bukan karena alasan agar orang yang berpuasa menjadi sehat. Khamr diharamkan karena ada nash yang mengharamkannya, bukan didasarkan pada alasan bahwa khamr itu memabukkan bagi yang meminumnya.

KEHALALAN MAKANAN

  • Halal secara zatnya
  • Halal cara memprosesnya
  • Halal cara penyembelihannya
  • Minuman yang tidak diharamkan

  • Halal cara memperolehnya

  

Makanan yang berasal dari bahan

Hewani yang dinyatakan tidak halal /

haram

  • Bangkai - Darah - Babi - Hewan yang tidak disembelih sesuai dengan tuntunan Islam.
    • Hewan yang disembelih untuk dipersembahkan kepada selain Allah.
    • Untuk minuman: khamr (beralkohol)
    Teknik Penyembelihan Hewan yang Halal 1. Penyembelihnya harus seorang Muslim.

  

2. Didahului mengucapkan “Bismillahirrohmannirrohim”.

  3. Menggunakan pisau yang tajam.

  4. Tidak boleh diulang-ulang.

  5. Darah hewan harus tuntas, maka urat nadi kanan kiri leher, saluran nafas dan saluran makanan harus putus.

  6. Bila menggunakan pemingsanan harus terukur, tidak boleh mati sebelum disembelih.

  

7. Tidak boleh diproses lebih lanjut sebelum benar-benar

mati.

  Syarat2 Menyembelih

  1) Menggunakan alat yang tajam; 2) tidak runcing dan tidak tumpul; 3) terbuat dan besi, baja, batu, bambu, atau kaca; 4) bukan kuku, gigi, atau tulang.

  

Syarat Penyembelih

1) Beragama Islam, penyembelihan yang dilakukan oleh orang kafir atau orang musyrik hukumnya haram dikonsumsi

2) Berakal sehat, penyembelihan yang dilakukan oleh

orang yang gila atau mabuk, hukumnya tidak sah.

3) Mumayiz, artinya sudah dapat membedakan antara yang benar dan salah.

  

Sunnah Dalam Menyembelih

  a. menghadap kiblat;

  b. menyembelih pada pangkal leher;

  c. menggunakan alat yang tajam;

  d. mempercepat dalam menyembelih;

  e. melepaskan tali pengikat setelah disembelih;

  f. berlaku baik dalam menyembelih, tidak kasar, dan tidak lamban.

  Teknik Pengolahan Makanan Halal

1 . Harus dicermati asal-usul bahan, jangan sampai ada yang

berasal dari bahan non halal

2. Jangan sampai ada cemaran bahan non halal pada: a. Dapur tempat pengolahan.

  

b. Bahan baku, bumbu dan bahan penolong yang digunakan.

  c. Bahan mentah sebelum diolah.

  d. Bahan jadi setelah diolah.

  e. Alat-alat dan wadah yang digunakan.

  f. Tempat pencucian alat-alat dan wadah.

  g. Petugas/karyawan pada bagian produksi.

  h. Bila perusahaan mengolah produksi halal dan juga mengolah produk non halal, maka tersebut di atas harus terpisah.

  

lanjutan

  • Bila rumah makan atau catering mengolah dan menyajikan makanan non halal, maka dapur dan tempat penyajian harus terpisah.

    Tidak dibenarkan menyajikan minuman

    beralkohol.

  Dalil Naqli ttg Binatang halal

  1. Binatang ternak, Surat al Ma’idah Ayat 1:

ِدْي َّصلا يِّلِحُم َرْيَغ ْمُكْيَلَع ىَلْتُياَم َّلاِإ ِماَعْنَلأْا ُةَميِهَب مُكَل ْتَّلِحُأُ ِدوُقُعْلاِب اوُف ْوَأُ اوُنَماَء َنيِذَّلا اَهُّيَأُاَي

}

  1 { ُدي ِرُياَم ُمُك ْحَي َالله َّنِإ ٌمُرُح ْمُتنَأُ َو “Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan

kepadamu …”. Binatang yang dihalalkan adalah binatang buruan

dan makanan yang berasal dan laut. Dalam surat al-Mä’idah ayat 96:

  

اوُقَّتا َو اًمُرُح ْمُتْمُداَم ِّرَبْلا ُدْي َص ْمُكْيَلَع َمَّرَح َو ِة َراَّي َّسلِل َو ْمُكَّل ا ًعاَتَم ُهُماَعَط َو ِر ْحَبْلا ُدْيَص ْمُكَل َّلِحُأُ

} 96 { َنوُرَش ْحُت ِهْيَلِإ يِذَّلا َالله

yang artinya “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan

(yang berasal) dan laut sebagai makanan yang lezat hagimu dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan. (Q.S. A1-M’idah: 96)

  Lanjutan Hadist Riwayat Bukhori-Muslim

  

اَمُهْنَع ُهللا َيِضَرٍرْكَب ْيِبَا ِتْنِب َءاَمْسَا ْنَع

ىَّلَص ِهللا ِلْوُسَر ِدْهَع ىَلَع اَنْرَحَن : ْتَلاَق

قفتم{ ُهاَنْلَكَأََف اًسَرَف َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُهللا }هيلع

  

Dari Asma’ binti Abu Bakar r.a ia berkata,”Pada

zaman Rosulullah SAW, Kami pernah

menyembelih kuda dan kami makan(daging)nya”

(HR Bukhori- Muslim)

KRITERIA MAKANAN HARAM

1. Haram Lidzatihi (makanan yang haram karena

  QS. Al-An’am: 145 dzatnya). Misal: darah,

  ُأُ اDَم يDِف ُدِجَأُ َلَا ْDلُق ٍDمِعاَط ىDَلَع اDًمَّرَحُم Dَّيَلِإِ َDيِحو ْوَأُ اًحوُف ْDسَم اDًمَد ْوَأُ ًDةَتْيَم َDنوُكَي ْDنَأُ َّلَاِإِ ُDهُمَعْطَي ِDهَّللا ِرْيَغِل Dَّلِهُأُ اًق ْDسِف ْوَأُ ٌDسْجِر ُDهَّنِإَِف ٍريِزْنِخ َDمْحَل

  ِهِب Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang

diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi

orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - karena sesungguhnya semua itu kotor- atau binatang yang

2. Daging Babi

  Hal ini berdasarkan firman Allah ِرْيَغ ِل ِه ِب َّلِهُأُ اَم َو ِري ِزْنِخْل ا َم ْحَل َو َمَّدل ا َو َةَتْيَمْل ا ُمُكْيَلَع َمَّر َح اَمَّنِإ َّالله

  

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai,

darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah”. (QS. Al-Baqarah: 173) Dan juga firman-Nya:

ِه ِب ِ َّالله ِرْيَغ ِل َّلِهُأُ اَم َو ِري ِزْنِخْل ا ُم ْحَل َو ُمَّدل ا َو ُةَتْيَمْل ا ُمُكْيَلَع ْتَمِّرُح

  “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah…”. (QS. Al-Ma`idah: 3)

3. Khamar

  

ُبا َDDصْنَ ْلْأَاَو ُر ِDDسْيَمْلاَو ُرْمَخْلا اDDَمَّنِإِ اوُنَماَء َDDنيِذَّلا اDDَهُّيَأُاَي

ْDمُكَّلَعَل ُDهوُبِنَتْجاَف ِDناَطْي َّشلا ِDلَمَع ْDنِم ٌDسْجِر ُDم َلَاْزَ ْلْأَاَو

َنوُحِلْفُت

  Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)

khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib

dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan

syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu

mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Ma`idah: 90) Hadis yg diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar

  ٌماَرَح ٍرْمَخ ُّلُكَو ،ٌماَرَح ٍرِكْسُم ُّلُك Semua yang memabukkan adalah haram, dan semua

  

4. Semua Binatang Buas Yang Bertaring, Yang Dengan

Taringnya Ia Memangsa Dan Menyerang Mangsanya

Rasulullah bersabda yg diriwayatkan oleh Abu Hurairah

  ٌما َر َح ُهُلْكَأََف ِعاَبِّسلا َنِم ٍباَن يِذ ُّلُك Semua binatang buas yang bertaring, maka

mengkonsumsinya adalah haram.” (HR. Muslim III/1534

no.1933). Hadis riwayat Abu Tsa’labah Al-Khusyani

  ْنَع ىَهَن – ملسو هيلع هللا ىلص – ِهَّللا َلوُسَر َّنَأُ َأُ ِعاَبِّسلا َنِم ٍباَن ىِذ ِّلُك ِلْك

  

Rasulullah melarang memakan semua binatang buas yang

mempunyai taring.” (HR. Bukhari V/2103 no.5210, dan

5. Semua Jenis Burung Yang Bercakar, Yg dg cakarnya

  Mencengkeram Atau Menyerang Mangsanya

  Sebagaimana hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia berkata: ِّلُك ْنَع -ملسو هيلع هللا ىلص- ِهَّللا ُلوُسَر ىَهَن

  َنِم ٍبَلْخِم ىِذ ِّلُك ْنَعَو ِعاَبِّسلا َنِم ٍباَن ىِذ ِرْيَّطلا

  Rasulullah melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring dan semua burung yang mempunyai cakar.” (HR.Muslim III/1534 no.1934)

6. Semua Binatang Yang Diperintahkan Untuk

  Dibunuh Aisyah ra, bersabda: bahwa Nabi bersabda اَّيَدُحْلاَو ُبَرْقَعْلاَو ُةَر

  ْأََفْلا ِمَرَحْلا يِف َنْلَتْقُي ُقِساَوَف ٌسْمَخ ُروُقَعْلا ُبْلَكْلاَو ُباَرُغْلاَو “Lima binatang jahat yang boleh dibunuh, baik di tanah haram (Mekkah dan Madinah) atau di luarnya: tikus, kalajengking, burung buas, gagak, dan anjing hitam.” (HR.Bukhari III/1204 No.3136, dan Muslim II/856 no.1198)

  

Demikian pula cecak, berdasar hadis riwayat Sa’ad bin Abi Waqqash

َأُ َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُهَّللا ىَّلَص َّيِبَّنلا َّنَأُ ُهاَّمَسَو ِغَزَوْلا ِلْتَقِب َرَم

  اًقِسْيَوُف Nabi memerintahkan untuk membunuh cecak, dan beliau menamakannya Fuwaisiqah (binatang jahat yang kecil)”. (HR.

7. Semua Binatang Yang Dilarang Untuk Dibunuh

  Ibnu Abbas ra ia berkata:

ُةَلْحَّنلاَو ُةَلْمَّنلا ِّباَوَّدلا َنِم ٍعَبْر َأُ ِلْتَق ْنَع ىَهَن َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُهَّللا ىَّلَص َّيِبَّنلا َّنِإِ

ُدَرُّصلاَو ُدُهْدُهْلاَو “

  Sesungguhnya Nabi melarang membunuh empat jenis binatang, yaitu:

semut, lebah, burung hud-hud dan burung shurad (sejenis burung gereja).”

(HR. Abu Daud II/789 no.5267. sebagian ulama, berpendapat kodok juga termasuk binatang yang tidak boleh dibunuh berdasar hadis

  : riwayatAbdurrahman bin Utsman berkata َأََس اًبيِبَط َّنَأُ ُهاَهَنَف ٍءاَوَد ىِف اَهُلَعْجَي ٍعَدْفِض ْنَع -ملسو هيلع هللا ىلص- َّىِبَّنلا َل

  اَهِلْتَق ْنَع -ملسو هيلع هللا ىلص- ُّىِبَّنلا Bahwa ada seorang thabib (dokter) bertanya kepada Rasulullah yang dia racik sebagai obat, maka Nabi

melarang membunuhnya.” (HR.Abu Daud II/399 no.3871 dan

  II/789 no.5269. dan Syaikh Al-Albani men-Shahih-kannya).

8. Keledai jinak (bukan yang liar)

  

Hadits Anas bin Malik Bahwa ada seorang pesuruh Rasulullah

ٌسْجِر اَهَّنِإَِف ,ِةَّيِلْه َ ْلْأَا ِرُمُحْلا ِِمْوُحُل ْنَع ْمُكاَيَهْنَي هلوسرو هللا َّنِإِ “Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian untuk

memakan daging-daging keledai yang jinak, karena dia adalah

najis”. (HR. Bukhari V/2103 no.5208, dan Muslim III/1540 no.1940) Hadis riwayat Jabir

  َأُ هللا ىلص يبنلا اَناَهَنَو ، ِشْحَوْلا َرُمُحَو َلْيَخْلَا ٍرَبْيَخ َنَمَز اَنْلَك ْيِلْه َ ْلْأَا ِراَمِحْلا ِنَع ملسو هيلع

  Saat (perang) Khaibar, kami memakan kuda dan keledai liar,

dan Nabi melarang kami dari (memakan) keledai jinak”. (HR.

  

Muslim III/1541 no.1941, dan Imam Ahmad III/322 no.14490)

  . Binatang Yang Lahir Dari Perkawinan Dua Jenis

  9 Binatang Yang Berbeda, Yang Salah Satunya Halal Dan Yang Lainnya Haram.

  

Seperti Bighal, yaitu hewan hasil peranakan antara kuda yang

halal dimakan dan keledai jinak yang haram dimakan. berkata:Jabir bin Abdullah

  ٍٍرَبْيَخ َمْوَي يِنْعَي ملسو هيلع هللا ىلص هللا لوسر َمَّرَح ِلاَغِبْلا َمْوُحُلَو ،ِةَّيِسْنِ ْلْإِا ِرُمُحْلا َمْوُحُل

  Rasulullah mengharamkan -yakni pada saat perang Khaibar- daging keledai jinak dan daging bighal.” (HR. Ahmad III/323 no.14503, dan At-Tirmidzi IV/73 no.1478) keharaman ini berlaku untuk semua hewan hasil peranakan antara hewan yg halal dimakan dgn hewan yg haram

10. Anjing

  Diriwayatkan dari Abu Mas’ud Al-Anshari: ِ بْلَكْلDDا ِنَم َDDDث ْنَع ىَه َDDن -ملDسDو هيلع هللDDا ىلDDص- ِهَّللDDا َلوُس َDر َّن َDأُ

  ِ نِهاَكْلDDا ِنDاَوْلُDحَDو ِّىِغَبْلDDا ِرْDهَDمَDو Rasulullah melarang dari harga (jual-beli) anjing, upah pelacuran dan hasil praktek perdukunan.” (HR. Bukhari II/ 779 no.2122, dan Muslim III/1198 no.1567)

  Diriwayatkan dari Rafi’ bin Khadij :

ٌثيِبَخ ِماَّجَحْلا ُبْسَكَو ٌثيِبَخ ِّىِغَبْلا ُرْهَمَو ٌثيِبَخ ِبْلَكْلا ُنَمَث

Harga (jual-beli) anjing adalah buruk, upah pelacur adalah buruk, dan pendapatan tukang bekam adalah buruk.” (HR.

11. Binatang Yang Buruk Atau Menjijikkan

  Semua yang menjijikkan baik hewan maupun tanaman diharamkan oleh Allah. Sebagaimana firmanNya:

  َثِئِآَبَخْلا ُمِهْيَلَع ُمِّرَحُي َو Dan Dia (Allah) mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.” (QS. Al-A’raf: 157) Imam at-Thabari membolehkan untuk memakan makanan yg tdk diharamkan secara nash, karena pada asalnya semua binatang boleh dimakan, kecuali kalau itu mengandung mudharat

12. Semua makanan yang nerusak kesehatan manusia

  apalagi kalau sampai membawa kematian baik dengan segera maupun dengan cara perlahan . Misalnya: racun, rokok, dan yang sejenisnya

  َأَِب اوُقْلُت َلَاَو ِةَكُلْهَّتلا ىَلِإِ ْمُكيِدْي “ Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan”. (QS. Al-Baqarah: 195)

  َراَرِض َلَاَو َرَرَض َلَا Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh

membahayakan orang lain”. (HR. Ahmad I/313 no.2867, dan Ibnu

Majah no.2431)

2.Haram Lighairihi : makanan yang haram karena

  faktor eksternal

  1. Binatang Disembelih Untuk Sesaji

ِهِب ِهَّللا ِرْيَغِل َّلِهُأُ اَمَو ِريزنِخْلا ُمْحَلَو ُمَّدلاَو ُةَتْيَمْلا ُمُكْيَلَع ْتَمِّرُح

لَاِإِ ُعُبَّسلا َلَكَأُ اَمَو ُةَحيِطَّنلاَو ُةَيِّدَرَتُمْلاَو ُةَذوُقْوَمْلاَو ُةَقِنَخْنُمْلاَو ِبُصُّنلا ىَلَع َحِبُذ اَمَو ْمُتْيَّكَذ اَم

  “ Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang

sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu)

yang disembelih untuk berhala….”. (QS. Al-Ma’idah: 3)

  2. Binatang Yang Disembelih Tanpa Membaca Basmalah

  ْأََت َلَاَو ٌقْسِفَل ُهَّنِإَِو ِهْيَلَع ِهَّللا ُمْسا ِرَكْذُي ْمَل اَّمِم اوُلُك

  Dan janganlah kamu memakan binatang- binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.” (QS. Al-An’am: 121)

3. Bangkai, Allah berfirman: semua binatang yang mati

  tanpa penyembelihan cara syar’i dan bukan hasil perburuan

اDَمَو ِريِزْنِخْلا ُDمْحَلَو ُDمَّدلاَو ُDةَتْيَمْلا ُDمُكْيَلَع ْDتَمِّرُح

ُDDDةَذوُقْوَمْلاَو ُDDDةَقِنَخْنُمْلاَو ِDDDهِب ِDDDهَّللا ِرْيَغِل DDDَّلِهُأُ

اDDَم َّلَاِإِ ُعُب َّDDسلا َDDلَكَأُ اDDَمَو ُDDةَحيِطَّنلاَو ُDDةَيِّدَرَتُمْلاَو

ْمُتْيَّكَذ

  

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging

babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang

ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang

sempat kamu menyembelihnya”. (QS. Al-Ma`idah: 3)

  Jenis Bangkai berdasarkan ayat di atas sbb:

  1. Al-Munhaniqoh, yaitu binatang yang mati karena tercekik.

  2. Al-Mauqudzah, yaitu binatang yang mati karena terkena pukulan keras.

  

3. Al-Mutaroddiyah, yaitu binatang yang mati karena

jatuh dari tempat yang tinggi.

  4. An-Nathihah, yaitu binatang yang mati karena ditanduk oleh binatang lainnya.

  

5. Binatang yang mati karena dimangsa oleh binatang

buas.

  

Bangkai ikan dan belalang halal

  Berdasarkan hadits Abdullah bin Umar ُتوُحْلاَف ِناَتَتْيَمْلا اَّم

  َأََف ِناَمَدَو ِناَتَتْيَم اَنَل ْتَّلِحُأُ ُلاَحِّطلاَو ُدِبَكْلاَف ِناَمَّدلا اَّمَأَُو ُداَرَجْلاَو Dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua darah.

  Adapun kedua bangkai itu adalah ikan dan belalang. Dan adapun kedua darah itu adalah hati dan limfa”.

(HR. Ahmad II/97 no.5723, dan Ibnu Majah II/1102 no.3314. dan di-shahih-kan oleh Syaikh Al-Albani) lanjutan

  6. Semua binatang yang mati tanpa penyembelihan, seperti disetrum.

  7. Semua binatang yang disembelih dengan sengaja tidak membaca basmalah.

  8. Semua hewan yang disembelih untuk selain Allah walaupun dengan membaca basmalah.

  9. Semua bagian tubuh hewan yang terpotong/terpisah dari tubuhnya.

A. Jenis Hewan yang halal

  Lanjutan

Keledai Liar

  Bangkai yang boleh dimakan

  Penyembelihan

  

Hewan yang asalnya halal karena

tidak dilakukan penyembelihan

secara hukum syara’ maka

dagingnya menjadi haram dimakan

  

Manfaat Hewan halal

  1. Menyehatkan jasmani dan rohani

  2. Menumbuhkan semangat dan etos kerja

  3. Menambah rasa syukur kepada Allah SWT

  4. Menambah semangat dan kekhusyu’an dalam beribadah

  5. Mendorong untuk menjauhi hal-hal yang keji dan menjijikan serta menyelamatkan diri dari dosa dan siksa neraka

  1. Haram sebab nash Al-Qur’an dan Hadist

4.Keledai Jinak

  

5. Binatang Jalalah (sa- ngat menjijikan ) a. Ular

  b. Tikus

  c. Anjing

  Haram karena dilarang membunuhnya berdasarkan hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Abi Daud هيلع الله ىل ص الله لوسر ىه ن : ل ا ق امهنع الله يضر سابع نبا نعو درصل او ده دهل او ةلخنل او ةلمنل ا : باودل ا نم عبرا لت ق نع ملسو

  ) دواد وباو دمحا هاور( Dari Ibnu Abbas r.a ,”Rosulullah SAW , telah melarang membunuh empat macam binatang, yaitu: semut, lebah, burung hud-hud dan burung Suradi (HR.Ahmad dan Abu Dawud)

  Semut 2. Lebah

  3. Burung Suradi

  4. Burung hud-hud Hikmah larangan hewan yang diharamkan

  1. Mengganggu kesehatan fisik bagi orang yang memakannya

  2. Mempengaruhi jiwa, karakter, mental dan akhlaq orang yang memakannya

  3. Merusak organ-organ tubuh orang yang me- makannnya

  

4. Membangkitkan kebuasan dan menimbulkan

kerakusan bagi orang yang memakannya

5. Berdosa dan terkena ancaman siksa di neraka

  

NARKOBA & ROKOK

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari

  tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang- Undang No. 22 tahun 1997).

JENIS-JENIS NARKOBA

  1. Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.

  

2. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan

kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-

sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

  3. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah

maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat

psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan

saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada

aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997).

  

Zat psikotropika antara lain

  1. Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium,

Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon,

Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi,

Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.

  

2. Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan

alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat

dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:

  3. Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol

  

lanjutan

atau obat anaestetik jika aromanya dihisap.

  Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb. Narkotik: morfin, heroin (putaw), petidin, ganja/ kanabis, mariyuana, hashis, kokain Psikotropika: amfetamin, ekstasi, shabu, mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, LSD, mushroom

  Zat adiktif: alkohol, etanol, metanol, tembakau, gas yang dihirup, zat pelarut

  Narkotik + obat terlarang

  Napza (narkotika, pasikotropika, zat adiktif) Bahan bahaya bagi tubuh ■ Gangguan fisik, psikis, fungsi sosial ■ Menimbulkan kecanduan (adiksi) ■ Tertular penyakit: HIV, Hepatitis B & C, penyakit kelamin, dll