A DYNAMIC STUDY OF MOSQUITOES POPULATION THAT SUSPECTED AS VECTOR IN ROWOKELE DISTRICT, KEBUMEN REGENCY, CENTRAL JAVA
DINAMIKA POPULASI NYAMUK YANG DIDUGA SEBAGAI VEKTOR
DI KECAMATAN ROWOKELE, KABUPATEN KEBUMEN,
JAWA TENGAH
Dhian Prastowo*, Yusnita Mima Anggraini*
*Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan
JL. HasanudinNo. 123, Salatiga
Email: dhian.prastowo@gmail.com
A DYNAMIC STUDY OF MOSQUITOES POPULATION THAT SUSPECTED
AS VECTOR IN ROWOKELE DISTRICT, KEBUMEN REGENCY,
CENTRAL JAVA
ABSTRACT
Mosquito-borne diseases such as malaria, dengue fever, lymphatic filariasis, chikungunya still a
problem in indonesia. Data on mosquito vector-borne diseases is needed in the control of
mosquito-borne disease vectors. The purpose of this study was to identify the dynamics of
population vector mosquito and habitats around in the Rowokele SubDistrict Kebumen Regency
Central Java Province. This research is a descriptive exploratory study. Design of this study used
a design method of spot surveys. Found 13 species of mosquitoes in the study site Wagirpandan
sub Desa Rowokele Kebumen the Anopheles aconitus. An. annularis. An. barbirostris. An.
balabacensis. An. kochi. An. maculates. An. vagus, Aedes albopictus, Ae. poecillius, Culex
vishnui, Cx. quinquifasciatus, Armigeres kuchingensis and Ar. subalbatus. An. aconitus. An.
barbirostris. An. balabacensis. An. maculatus and An. vagus have been confirmed as vectors of
malaria. High blood sucking activity at night at around 18:00 to 2:00 with the highest density at
20.00-21.00 hrs. Breeding sites of mosquito larvae found in ground pool, around streams and
around rice fields. It was also found around the springs to life people activities. The
environmental factors of temperature, humidity and rainfall and vegetation to support the
existence of mosquito vector breeding habitats of mosquitoes at the areas.
Keywords: Dinamics of Population, Vector, Rowokele
ABSTRAK
Penyakit vektor seperti malaria, demam berdarah, limfatik filariasis, chikungunya masih
menjadi masalah di Indonesia. Data tentang nyamuk vektor penular penyakit sangat diperlukan
dalam pengendalian penyakit yang ditularkan oleh nyamuk vektor. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi dinamika populasi fauna nyamuk yang diduga vektor dan habitat
lingkungan di Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Desain penelitian ini menggunakan rancangan metode
spot survci. Ditemukan 13 spesies nyamuk di lokasi penelitian Desa Wagirpandan Kecamatan
Rowokele Kabupaten Kebumen yaitu Anopheles aconitus, An. annularis, An. barbirostris, An.
balabacensis, An. kochi, An. maculatus, An. vagus, Aedes albopictus, Ae. poecillius, Cx. vishnui,
JURNAL VEKTORA Vol. IVNo. 2
83
Dhian P., et al Dinamika Populasi Nyamuk
Cx. quinquifasciatus, Armigeres kuchingensis dan Ar. subalbatus. An. aconitus, An. barbirostris,
An. balabacensis, An. maculatus dan An. vagus pernah dikonfirmasi sebagai vektor malaria.
Aktivitas menghisap darah yang tinggi pada malam hari sekitar pukul 18.00 - 02.00 dengan
kepadatan tertinggi pada pukul 20.00-21.00 WIB. Tempat pcrkembangbiakan larva nyamuk
ditcmukan di genangan-genangan air pada kobakan-kobakan di sekitar aliran sungai yang
mcngering dan di sekitar persawahan. Ditemukan juga di sekitar sumber mata air penduduk.
Faktor lingkungan suhu, kelcmbaban dan curah hujan serta vegetasi mendukung terhadap habitat
pcrkembangbiakan kebcradaan nyamuk yang diduga vektor di lokasi penelitian.
Kata Kunci: Dinamika Populasi, Vektor, Rowokele
An.
PENDAHULUAN
annularis
(Boewono.
Berdasarkan laporan dari Dinas
D.T,2008)
Setiap
spesies
yang berperan sebagai vektor di setiap
dan
daerah berbeda baik biologi maupun
menurat data informasi dari Puskesmas
ekologinya.( Garjito, T.A, 2004) Faktor-
Rowokele
faktor
Kesehatan
Kabupaten
Kebumen
Kabupaten Kebumen telah
yang
berhubungan
dengan
terjadi peningkatan kasus malaria di
kehidupan nyamuk vektor adalah tempat
wilayah Kecamatan Rowokele di Desa
berkembangbiaknya,
Wagirpandan antara tahun 2009 - 2011.
makan atau pakan darah atau aktifitas
Selain adanya penyakit tersebut juga ada
menggigit serta tempat istirahat.
penyakit
lain
disebarkan
yang
oleh
ditularkan
nyamuk
chikungunya, limfatik
Kabupaten
atau
seperti
filariasis dan
tempat
mencari
Kebumen
dengan
kondisi geografis dari dataran rendah
sampai
dataran
tinggi
memiliki
lingkungan
tersendiri
demam berdarah. Data tentang adanya
karakteristik
keanekaragaman nyamuk vektor penular
seperti
penyakit
diperlukan
kondisi fisik lain. Tata guna lahan di
dalam dunia ilmu pengetahuan dan dapat
daerah penelitian terdapat tanaman keras
sebagai
tersebut
basic
sangat
data
untuk
rencana
keadaan
kelapa
oleh nyamuk vektor.
belukar
atau
penularan
penyakit ditentukan oleh berbagai faktor
antara lain : vektor, lingkungan dan
manusia
(host).
vegetasi
dan
(Cocos
nucifera)
(tanaman
dan
perdu).
semak
Wilayah
tersebut berapa daerah pegunungan dan
dataran rendah.
Keanekaragaman
vektor
lingkungan
dipengaruhi oleh sebaran, bioekologi dan
setiap daerah berbeda-beda, sehingga
karateristik habitat perkembangbiakan.
spesies
akan
Habitat tempat berkembangbiak stadium
Kabupaten Kebumen
pradewasa sangat diperlukan nyamuk
nyamuk
berbeda pula.
pemah
tersangka
Kondisi
tanah,
seperti pohon jati (Tectona grandis),
pengendalian penyakit yang ditularkan
Penyebaran
antar
dilaporkan
vektor
daerah
bahwa
malaria
nyamuk
adalah
Anopheles maculatus, An. balabacensis,
84
An. flavirostris
dan
vektor malaria untuk bertelur sampai
berkembang menjadi
lingkungan
baik
dewasa.
Faktor
lingkungan
biotik,
JURNAL VEKTORA Vol. IVNo. 2
Dhian P., et al Dinamika Populasi Nyamuk
Dilakukan penangkapan nyamuk
abiotik dan sosial budaya masyarakat
berpengaruh terhadap
kasus
malaria.
vektor malaria di 2 rumah penduduk pada
Faktor lingkungan yang juga sangat
sore sampai pagi hari
berpengaruh terhadap kejadian malaria
06.00) dengan cara umpan orang dalam
adalah
sekitar
rumah (UOD), umpan orang luar ramah
lingkungan rumah penduduk.(Nilam Sari
(UOL), tempat istirahat dalam rumah
C I. 2005)
(RD) dan luar rumah/kandang temak
adanya
vegetasi
Lingkungan
di
yang
berpotensi
meningkatkan kontak nyamuk vektor
dengan
manusia
adalah
musim atau musim pancaroba), pola
masyarakat
habitat
(tempat
nyamuk
vektor
lingkungan
dan
terhadap
malaria.
Kondisi
sangat
kehidupan
penyebaran
ketersediaan
perkembangbiakan)
tersebut
nyamuk
tempat
larva
menggunakan aspirator.
Koleksi larva nyamuk dilakukan
di semua genangan air ditemukan di
lokasi
penelitian
tempat
vektor
malaria,
perkembangbiakan
sebagai
nyamuk
larva
(dipper),
lingkungan
abiotik
ciduk
volume 350 ml.
Faktor
dilakukan pengukuran langsung (suhu
kelembaban udara dan, pH). Data curah
hujan adalah data sekunder diperoleh
pengukuran
penelitian
berpotensi
perkembangbiakan
menggunakan
dan
nyamuk.
Tujuan
dilakukan
penting
sehingga perlu dilakukan penelitian dari
ekologi
Penangkapan
vegetasi,
(Friaraiyatini, 2004) musim (pergantian
tanam
(RL).
(pukul 18.00 -
ini
adalah
dari
kantor
Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG).
Pengumpulan faktor biotik
yang diduga sebagai vektor dan habitat
dilakukan
dengan
lingkungan
di
vegetasi, predator dan adanya hewan
Kabupaten
Kebumen
mengidentifikasi populasi fauna nyamuk
Kecamatan
Rowokele
Provinsi
Jawa
temak
di
pengamatan
sekitar
jenis
tempat
perkembangbiakan nyamuk.
Tengah.
Data
didapat
dianalisa
dengan cara deskriptif.
METODE PENELITIAN
Tempat
yang
penelitian
desa
HASIL DAN PEMBAHASAN
Wagirpandan (Dusun Borang dan Dusun
Kecamatan
Cuntelan),
Kabupaten
Kebumen,
Provinsi
Jawa
Tengah. Penelitian dilaksanakan bulan
Juni
sampai
Oktober
Penelitian
Rowokele,
2011.
Jenis
penelitian deskriptif eksploratif. Desain
penelitian digunakan rancangan metode
dilakukan
di
Desa
Wagirpandan dengan topografi dataran
tinggi dan dataran rendah. Penangkapan
nyamuk
vektor
Borang
dan
merupakan
dilakukan
Cuntelan.
dataran
di Dusun
Daerah
tinggi
ini
yang
spot survei.
JURNAL VEKTORA Vol. IVNo. 2
85
Dhian P., et al Dinamika Populasi Nyamuk
Anopheles
berbatasan dengan Kabupaten Banyumas
terdapat 11 spesies yaitu :
dan Kabupaten Purbalingga.
aconitus, An. annularis, An. balabacencis,
An.
A. Hasil Penangkapan Nyamuk
Hasil
lokasi
dilihat
kochi,
An.
Culex vishnui, Cx. quinquefasciatus dan
pada
Armigeres subalbatus dapat dilihat pada
Gambar 1 dan Gambar 2. Penangkapan di
Gambar 1. Jumlah nyamuk terbanyak
Dusun
genus
adalah spesies Culex vishnui (57,3%), An.
nyamuk yaitu Anopheles, Aedes, Culex
vagus (23,9%), An. maculatus (9,2%) dan
dan Armigeres. Dari empat genus tersebut
An. Aconitus (3,6%).
Borang
dapat
An.
maculatus, An. vagus, Aedes albopictus,
penangkapan nyamuk di
penelitian
barbirostris,
ditemukan
4
I An.aconitus
l An.annularis
i An.balabacensis
I An.barbirostris
i An. kochi
i An.maculatus
An.vagus
I Ap.nlhopictus
Cx.quinquefasciatus
4
l Cx.vishnui
1
Ar.subalbatus
Gambar 1. Spesies nyamuk yang tertangkap di Borang Rowokele 2011
Hasil
nyamuk di
quinquifasciatus dan Cx vishnui dapat
Dusun Cuntelan diperoleh empat genus
dilihat dalam Gambar 2. Jumlah nyamuk
nyamuk Anopheles, Armigeres, Aedes
terbanyak di Cuntelan adalah spesies Cx.
dan Culex dengan sembilan jenis spesies
quinquefasciatus
yaitu
penangkapan
Anopheles
barbirostris,
An.
poecilius
(24,5%),
(18,4%),
Aedes
Armigeres
balabacensis, An. maculatus, Armigeres
kuchingensis (16,3%), An. balabacensis
kuchingensis,
(12,2%) dm An. barbirostris (10,2%)
albopictus,
86
Ar.
Ae.
subalbatus,
Aedes
poecillius,
Culex
JURNAL VEKTORA Vol. IVNo. 2
Dhian P., et al Dinamika Populasi Nyamuk
• An.bclabacensis
1
mAn.bcrbirostris
m An.maculatus
3
9
1
4
• Ar. kuchingensis
I
• Ar. subalbatus
'
mAe. albopictus
A
• Ae. poecillius
• Cx. quinquefasciatus
m Cx. vishnui
Gambar 2. Spesies nyamuk yang tertangkap di Cuntelan, Rowokele 2011
02.00
sampai
Nyamuk tertangkap pukul 18.00 -
Sedangkan pukul 24.00 - 01.00 jumlah
waktu
nyamuk tertangkap menurun. Nyamuk
setempat.
pukul
06.00
Pukul
tidak
03.00
dijumpai
tertangkap
meningkat
kembali
pukul
nyamuk di dusun Cuntelan sedangkan di
02.00 - 06.00 di dusun Borang. Berbeda
dusun
nyamuk
dengan di dusun Cuntelan pukul 03.00 -
sepanjang malam dari pukul 18.00 -
06.00 tidak ditemukan nyamuk sama
06.00,
02.00
sekali. Gambaran tersebut dapat dilihat
Kepadatan
seperti pada Gambar 3 dan Gambar 4..
Borang
tetapi
kepadatannya
ditemukan
setelah
pukul
menurun.
tertinggi nyamuk terdapat pada pukul
Gambar tersebut
20.00 -21.00 di dusun Borang dan pukul
spesies berbeda ditemukan pola aktivitas
23.00-24.00
berbeda-beda pula.
di
dusun
JURNAL VEKTORA Vol. IV No. 2
Cuntelan.
menunjukkan
setiap
87
Dhian P., et al Dinamika Populasi Nyamuk
140
120
^^—An.aconitus
100
1i
M
An.annularis
—*r— An. balabacensis
80
)
A n. barbirostris
X
1
E
—*r— An.kochi
60
9
40
An.maculatus
—I—An.vagus
^— Ae. albopictus
20
—— Cx.quinquefasciatus
—+—Cx.vishnui
0
en
O
i-i
IN
03
CO
DI KECAMATAN ROWOKELE, KABUPATEN KEBUMEN,
JAWA TENGAH
Dhian Prastowo*, Yusnita Mima Anggraini*
*Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan
JL. HasanudinNo. 123, Salatiga
Email: dhian.prastowo@gmail.com
A DYNAMIC STUDY OF MOSQUITOES POPULATION THAT SUSPECTED
AS VECTOR IN ROWOKELE DISTRICT, KEBUMEN REGENCY,
CENTRAL JAVA
ABSTRACT
Mosquito-borne diseases such as malaria, dengue fever, lymphatic filariasis, chikungunya still a
problem in indonesia. Data on mosquito vector-borne diseases is needed in the control of
mosquito-borne disease vectors. The purpose of this study was to identify the dynamics of
population vector mosquito and habitats around in the Rowokele SubDistrict Kebumen Regency
Central Java Province. This research is a descriptive exploratory study. Design of this study used
a design method of spot surveys. Found 13 species of mosquitoes in the study site Wagirpandan
sub Desa Rowokele Kebumen the Anopheles aconitus. An. annularis. An. barbirostris. An.
balabacensis. An. kochi. An. maculates. An. vagus, Aedes albopictus, Ae. poecillius, Culex
vishnui, Cx. quinquifasciatus, Armigeres kuchingensis and Ar. subalbatus. An. aconitus. An.
barbirostris. An. balabacensis. An. maculatus and An. vagus have been confirmed as vectors of
malaria. High blood sucking activity at night at around 18:00 to 2:00 with the highest density at
20.00-21.00 hrs. Breeding sites of mosquito larvae found in ground pool, around streams and
around rice fields. It was also found around the springs to life people activities. The
environmental factors of temperature, humidity and rainfall and vegetation to support the
existence of mosquito vector breeding habitats of mosquitoes at the areas.
Keywords: Dinamics of Population, Vector, Rowokele
ABSTRAK
Penyakit vektor seperti malaria, demam berdarah, limfatik filariasis, chikungunya masih
menjadi masalah di Indonesia. Data tentang nyamuk vektor penular penyakit sangat diperlukan
dalam pengendalian penyakit yang ditularkan oleh nyamuk vektor. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi dinamika populasi fauna nyamuk yang diduga vektor dan habitat
lingkungan di Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Desain penelitian ini menggunakan rancangan metode
spot survci. Ditemukan 13 spesies nyamuk di lokasi penelitian Desa Wagirpandan Kecamatan
Rowokele Kabupaten Kebumen yaitu Anopheles aconitus, An. annularis, An. barbirostris, An.
balabacensis, An. kochi, An. maculatus, An. vagus, Aedes albopictus, Ae. poecillius, Cx. vishnui,
JURNAL VEKTORA Vol. IVNo. 2
83
Dhian P., et al Dinamika Populasi Nyamuk
Cx. quinquifasciatus, Armigeres kuchingensis dan Ar. subalbatus. An. aconitus, An. barbirostris,
An. balabacensis, An. maculatus dan An. vagus pernah dikonfirmasi sebagai vektor malaria.
Aktivitas menghisap darah yang tinggi pada malam hari sekitar pukul 18.00 - 02.00 dengan
kepadatan tertinggi pada pukul 20.00-21.00 WIB. Tempat pcrkembangbiakan larva nyamuk
ditcmukan di genangan-genangan air pada kobakan-kobakan di sekitar aliran sungai yang
mcngering dan di sekitar persawahan. Ditemukan juga di sekitar sumber mata air penduduk.
Faktor lingkungan suhu, kelcmbaban dan curah hujan serta vegetasi mendukung terhadap habitat
pcrkembangbiakan kebcradaan nyamuk yang diduga vektor di lokasi penelitian.
Kata Kunci: Dinamika Populasi, Vektor, Rowokele
An.
PENDAHULUAN
annularis
(Boewono.
Berdasarkan laporan dari Dinas
D.T,2008)
Setiap
spesies
yang berperan sebagai vektor di setiap
dan
daerah berbeda baik biologi maupun
menurat data informasi dari Puskesmas
ekologinya.( Garjito, T.A, 2004) Faktor-
Rowokele
faktor
Kesehatan
Kabupaten
Kebumen
Kabupaten Kebumen telah
yang
berhubungan
dengan
terjadi peningkatan kasus malaria di
kehidupan nyamuk vektor adalah tempat
wilayah Kecamatan Rowokele di Desa
berkembangbiaknya,
Wagirpandan antara tahun 2009 - 2011.
makan atau pakan darah atau aktifitas
Selain adanya penyakit tersebut juga ada
menggigit serta tempat istirahat.
penyakit
lain
disebarkan
yang
oleh
ditularkan
nyamuk
chikungunya, limfatik
Kabupaten
atau
seperti
filariasis dan
tempat
mencari
Kebumen
dengan
kondisi geografis dari dataran rendah
sampai
dataran
tinggi
memiliki
lingkungan
tersendiri
demam berdarah. Data tentang adanya
karakteristik
keanekaragaman nyamuk vektor penular
seperti
penyakit
diperlukan
kondisi fisik lain. Tata guna lahan di
dalam dunia ilmu pengetahuan dan dapat
daerah penelitian terdapat tanaman keras
sebagai
tersebut
basic
sangat
data
untuk
rencana
keadaan
kelapa
oleh nyamuk vektor.
belukar
atau
penularan
penyakit ditentukan oleh berbagai faktor
antara lain : vektor, lingkungan dan
manusia
(host).
vegetasi
dan
(Cocos
nucifera)
(tanaman
dan
perdu).
semak
Wilayah
tersebut berapa daerah pegunungan dan
dataran rendah.
Keanekaragaman
vektor
lingkungan
dipengaruhi oleh sebaran, bioekologi dan
setiap daerah berbeda-beda, sehingga
karateristik habitat perkembangbiakan.
spesies
akan
Habitat tempat berkembangbiak stadium
Kabupaten Kebumen
pradewasa sangat diperlukan nyamuk
nyamuk
berbeda pula.
pemah
tersangka
Kondisi
tanah,
seperti pohon jati (Tectona grandis),
pengendalian penyakit yang ditularkan
Penyebaran
antar
dilaporkan
vektor
daerah
bahwa
malaria
nyamuk
adalah
Anopheles maculatus, An. balabacensis,
84
An. flavirostris
dan
vektor malaria untuk bertelur sampai
berkembang menjadi
lingkungan
baik
dewasa.
Faktor
lingkungan
biotik,
JURNAL VEKTORA Vol. IVNo. 2
Dhian P., et al Dinamika Populasi Nyamuk
Dilakukan penangkapan nyamuk
abiotik dan sosial budaya masyarakat
berpengaruh terhadap
kasus
malaria.
vektor malaria di 2 rumah penduduk pada
Faktor lingkungan yang juga sangat
sore sampai pagi hari
berpengaruh terhadap kejadian malaria
06.00) dengan cara umpan orang dalam
adalah
sekitar
rumah (UOD), umpan orang luar ramah
lingkungan rumah penduduk.(Nilam Sari
(UOL), tempat istirahat dalam rumah
C I. 2005)
(RD) dan luar rumah/kandang temak
adanya
vegetasi
Lingkungan
di
yang
berpotensi
meningkatkan kontak nyamuk vektor
dengan
manusia
adalah
musim atau musim pancaroba), pola
masyarakat
habitat
(tempat
nyamuk
vektor
lingkungan
dan
terhadap
malaria.
Kondisi
sangat
kehidupan
penyebaran
ketersediaan
perkembangbiakan)
tersebut
nyamuk
tempat
larva
menggunakan aspirator.
Koleksi larva nyamuk dilakukan
di semua genangan air ditemukan di
lokasi
penelitian
tempat
vektor
malaria,
perkembangbiakan
sebagai
nyamuk
larva
(dipper),
lingkungan
abiotik
ciduk
volume 350 ml.
Faktor
dilakukan pengukuran langsung (suhu
kelembaban udara dan, pH). Data curah
hujan adalah data sekunder diperoleh
pengukuran
penelitian
berpotensi
perkembangbiakan
menggunakan
dan
nyamuk.
Tujuan
dilakukan
penting
sehingga perlu dilakukan penelitian dari
ekologi
Penangkapan
vegetasi,
(Friaraiyatini, 2004) musim (pergantian
tanam
(RL).
(pukul 18.00 -
ini
adalah
dari
kantor
Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG).
Pengumpulan faktor biotik
yang diduga sebagai vektor dan habitat
dilakukan
dengan
lingkungan
di
vegetasi, predator dan adanya hewan
Kabupaten
Kebumen
mengidentifikasi populasi fauna nyamuk
Kecamatan
Rowokele
Provinsi
Jawa
temak
di
pengamatan
sekitar
jenis
tempat
perkembangbiakan nyamuk.
Tengah.
Data
didapat
dianalisa
dengan cara deskriptif.
METODE PENELITIAN
Tempat
yang
penelitian
desa
HASIL DAN PEMBAHASAN
Wagirpandan (Dusun Borang dan Dusun
Kecamatan
Cuntelan),
Kabupaten
Kebumen,
Provinsi
Jawa
Tengah. Penelitian dilaksanakan bulan
Juni
sampai
Oktober
Penelitian
Rowokele,
2011.
Jenis
penelitian deskriptif eksploratif. Desain
penelitian digunakan rancangan metode
dilakukan
di
Desa
Wagirpandan dengan topografi dataran
tinggi dan dataran rendah. Penangkapan
nyamuk
vektor
Borang
dan
merupakan
dilakukan
Cuntelan.
dataran
di Dusun
Daerah
tinggi
ini
yang
spot survei.
JURNAL VEKTORA Vol. IVNo. 2
85
Dhian P., et al Dinamika Populasi Nyamuk
Anopheles
berbatasan dengan Kabupaten Banyumas
terdapat 11 spesies yaitu :
dan Kabupaten Purbalingga.
aconitus, An. annularis, An. balabacencis,
An.
A. Hasil Penangkapan Nyamuk
Hasil
lokasi
dilihat
kochi,
An.
Culex vishnui, Cx. quinquefasciatus dan
pada
Armigeres subalbatus dapat dilihat pada
Gambar 1 dan Gambar 2. Penangkapan di
Gambar 1. Jumlah nyamuk terbanyak
Dusun
genus
adalah spesies Culex vishnui (57,3%), An.
nyamuk yaitu Anopheles, Aedes, Culex
vagus (23,9%), An. maculatus (9,2%) dan
dan Armigeres. Dari empat genus tersebut
An. Aconitus (3,6%).
Borang
dapat
An.
maculatus, An. vagus, Aedes albopictus,
penangkapan nyamuk di
penelitian
barbirostris,
ditemukan
4
I An.aconitus
l An.annularis
i An.balabacensis
I An.barbirostris
i An. kochi
i An.maculatus
An.vagus
I Ap.nlhopictus
Cx.quinquefasciatus
4
l Cx.vishnui
1
Ar.subalbatus
Gambar 1. Spesies nyamuk yang tertangkap di Borang Rowokele 2011
Hasil
nyamuk di
quinquifasciatus dan Cx vishnui dapat
Dusun Cuntelan diperoleh empat genus
dilihat dalam Gambar 2. Jumlah nyamuk
nyamuk Anopheles, Armigeres, Aedes
terbanyak di Cuntelan adalah spesies Cx.
dan Culex dengan sembilan jenis spesies
quinquefasciatus
yaitu
penangkapan
Anopheles
barbirostris,
An.
poecilius
(24,5%),
(18,4%),
Aedes
Armigeres
balabacensis, An. maculatus, Armigeres
kuchingensis (16,3%), An. balabacensis
kuchingensis,
(12,2%) dm An. barbirostris (10,2%)
albopictus,
86
Ar.
Ae.
subalbatus,
Aedes
poecillius,
Culex
JURNAL VEKTORA Vol. IVNo. 2
Dhian P., et al Dinamika Populasi Nyamuk
• An.bclabacensis
1
mAn.bcrbirostris
m An.maculatus
3
9
1
4
• Ar. kuchingensis
I
• Ar. subalbatus
'
mAe. albopictus
A
• Ae. poecillius
• Cx. quinquefasciatus
m Cx. vishnui
Gambar 2. Spesies nyamuk yang tertangkap di Cuntelan, Rowokele 2011
02.00
sampai
Nyamuk tertangkap pukul 18.00 -
Sedangkan pukul 24.00 - 01.00 jumlah
waktu
nyamuk tertangkap menurun. Nyamuk
setempat.
pukul
06.00
Pukul
tidak
03.00
dijumpai
tertangkap
meningkat
kembali
pukul
nyamuk di dusun Cuntelan sedangkan di
02.00 - 06.00 di dusun Borang. Berbeda
dusun
nyamuk
dengan di dusun Cuntelan pukul 03.00 -
sepanjang malam dari pukul 18.00 -
06.00 tidak ditemukan nyamuk sama
06.00,
02.00
sekali. Gambaran tersebut dapat dilihat
Kepadatan
seperti pada Gambar 3 dan Gambar 4..
Borang
tetapi
kepadatannya
ditemukan
setelah
pukul
menurun.
tertinggi nyamuk terdapat pada pukul
Gambar tersebut
20.00 -21.00 di dusun Borang dan pukul
spesies berbeda ditemukan pola aktivitas
23.00-24.00
berbeda-beda pula.
di
dusun
JURNAL VEKTORA Vol. IV No. 2
Cuntelan.
menunjukkan
setiap
87
Dhian P., et al Dinamika Populasi Nyamuk
140
120
^^—An.aconitus
100
1i
M
An.annularis
—*r— An. balabacensis
80
)
A n. barbirostris
X
1
E
—*r— An.kochi
60
9
40
An.maculatus
—I—An.vagus
^— Ae. albopictus
20
—— Cx.quinquefasciatus
—+—Cx.vishnui
0
en
O
i-i
IN
03
CO