BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan - Pengaruh Keterampilan Berwirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Doorsmeer Sabena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kewirausahaan

  Menurut Hendro (2011:29) Kewirausahaan adalah padanan kata dari

  

entrepreneurship dalam bahasa inggris, unternehmer dalam bahasa jerman,

ondernamen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama

kewirausahaan . Kata entrepreneur berasal dari bahasa Perancis, yaitu entreprende

  yang berarti petualang. Pengambil risiko, kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya.

  Kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan prilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi, oleh sebab itu objek study kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability) seseorang yang diwujudkan dalam bentuk prilaku (Suryana, 2001). Dengan sendirinya kreativitas dan inovasi merupakan suatu hal yang esensial bagi setiap pelaku dalam kewirausahaan di mana setiap proses perkembangan usaha mulai dari tahap awal sampai pada tahap penurunan dibutuhkan pemikiran kreatif dan inovatif terhadap produk yang dihasilkan. Tujuannya agar suatu usaha dapat terus menghasilkan keuntungan sehingga dapat bersaing dengan mengikuti selera pasar (konsumen) untuk perkembangan suatu usaha terutama di bidang usaha kecil dan menengah yang mempunyai kapital kecil. Oleh karena itu, wirausaha memerlukan ide-ide kreatif dan inovatif agar dapat efisien dan efektif dalam setiap tahapan. Tujuannya guna menekan penggunaan biaya yang bermuara kepada penekanan biaya produksi sehingga produk dapat dijual di pasar dengan harga terjangkau oleh konsumen.

2.2 Keterampilan Berwirausaha

  Menurut Husrich (dalam Basrowi, 2011 : 69) ada 3 jenis keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha, yaitu sebagai berikut:

  1. Keterampilan teknis, keterampilan atau kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh wirausaha mencakup sebagai berikut: a. Mampu membuat tulisan/laporan (writing)

  b. Komunikasi lokal (oral communication)

  c. Memonitor lingkungan (monitoring environment)

  d. Penguasaan teknologi komputer dan informasi internet (technology)

  e. Hubungan diri antarperseorangan (interpersonal)

  f. Pendengaran yang baik (listening)

  g. Kemampuan untuk mengorganisasikan bawahan (ability to organize) i. Membangun jaringan (network building) j. Memiliki gaya kepemimpinan/manajemen (management Style) k. Kemampuan melatih (coaching) l. Berperan sebagai pemain tim (being a team player) 2. Keterampilan manajemen bisnis. Keterampilan atau kemampuan manajemen bisnis minimal yang harus dimiliki wirausaha mencakup berikut ini: a. Mengeset tujuan dan perencanaan (planning and goal setting)

  b. Pengambilan keputusan (decision making)

  c. Hubungan personal (human Relations) d. Pemasaran (marketing)

  e. Keuangan (finance)

  f. Akuntansi (accounting)

  g. Manajemen (management)

  h. Pengendalian/pengawasan (control) i. Negosiasi/berunding (negotation) j. Peluncur usaha baru termasuk aktivitas yang mengandung risiko/bahaya sekalipun (water Launch) k. Pelaksanaan pertumbuhan (managing growth) 3. Keterampilan berwirausahaan secara personal. Kemampuan atau keterampilan kewirausahaan mencakup berikut ini: a. Memiliki disiplin atau pengawasan pribadi (inner control/disciplined)

  b. Seorang pengambil resiko (risk taker)

  c. Seorang yang inovatif atau pemburu (innovative)

  d. Berorientasi pada perubahan (change oriented)

  e. Keras hati atau gigih (persistent)

  f. Kepemimpinan yang pemimpi besar (visionary leader)

  g. Memiliki kemampuan mengelola perubahan (ability to manage change) Dari beberapa pendapat di ataspun dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi wirausaha yang berhasil seseorang harus memiliki bekal pengatahuan kewirausahaan dan bekal keterampilan kewirausahaan. Bekal pengetahuan yang terpenting adalah bekal pengetahuan bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha, pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab, pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri, pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

  Skill atau keterampilan yang harus dimiliki wirausaha agar dapat berhasil yaitu: a.

  Managerial skill

  Managerial skill atau ketrampilan manajerial merupakan bekal yang harus

  dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan agar usaha yang dijalankan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses. Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajeman yang ada di perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta memalui pengalaman.

  b.

  Conceptual skill Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah mendapatkan kemampuan ini. Seorang wirausaha harus ekstra keras belajar dari berbagi sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.

  c.

  Human skill Wirausaha harus dapat berkomunikasi dengan baik kepada orang lain karena ini merupakan modal keterampilan yang sangat mendukung menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya dengan melatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub hobi dan melatih kepribadian.

  d.

  Decision making skill Sebagai seorang wirausaha kita sering dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan alternative pemecahannya.

  Tidak mudah memang memilih alternative terbaik dari berbagai alternative yang ada. Agar tidak salah menentukan alternative, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan mengambil keputusan dapat dipelajari dan dibagun melalui berbagai cara. Selain pendidikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, stilumulasi dan berbagai pengalama dapat kita peroleh. e.

  Time managerial skill Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidak mampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidak mampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk dan tidak kunjung selesai sehingga membuat jiwa gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana yang telah digariskan.

2.3 Keberhasilan Usaha

  Seperti yang kita tahu bersama bahwa Keberhasilan usaha adalah hasil pencapaian maksimal dari kegiatan usaha dimana keberhasilan secara nyata dari para wirausaha adalah materi yang semakin meningkat. Dewasa ini banyak orang yang mendirikan usaha baru baik itu usaha besar ataupun kecil. Dalam menjalankan kegiatan usahanya tersebut, ada orang yang mampu bertahan bertahun-tahun bahkan ada orang yang hanya bertahan dalam sesaat saja.

  Penyebab utama yang menjadikan seseorang mampu bertahan dalam menjalankan usahanya itu bukanlah karena modal uang yang besar, tetapi tergantung pada orang yang membuat usaha itu terjadi, artinya bahwa wirausaha itu sadar dan tahu usaha apa yang sedang dikelolanya, sehingga dia tahu apa yang seharusnya dilakukan terhadap usahanya itu. Keberhasilan suatu usaha tidak mungkin diraih begitu saja, tetapi keberhasilan usaha dapat dilihat dari diri wirausahawanya itu sendiri, karena keberhasilan disebabkan oleh wirausahawan memiliki otak yang cerdas, kreatif memiliki rasa ingin tahu, mengikuti perkembangan teknologi dan dapat menerapkannya secara produktif atau secara tepat.

  Menurut Dalimunthe (2002) kewirausahaan mempunyai pengaruh langsung positif terhadap keberhasilan usaha yang berinplikasi bahwa semakin berani seseorang pengusaha kecil mengambil resiko, beradaptasi dan percaya diri untuk melakukan pembangunan usaha maka akan semakin meningkat kinerja usahanya. Disamping itu juga campur tangan pemerintah juga mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan usaha industri kecil disamping semangat kewirausahaan yang harus dimiliki pengusaha.

  Menurut Anoraga (2002:154) Seorang wirausahawan harus mampu membuat rencana usaha (Business Plan) Rencana usaha merupakan dokumen yang disiapkan secara seksama yang menerangkan mengenai pola dari usaha yang akan digeluti, sasaran dari pengusaha atau intrepreneur dan langkah-langkah yang akan di tempuh untuk mencapai sasaran serta keberhasilan dalam suatu usaha. Apapun pilihan usaha baru yang akan dilakukan, dalam menjamin keberhasilan usaha harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana usaha (Business Plan).

2.3.1 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha

  Beberapa diantara perusahaan mampu bertahan dan bahkan berkembang tetapi sebagian besar mengalami kegagalan. Alasan perusahaan yang bermula dengan keberhasilan bukan karena pendirinya mempunyai modal besar pada saat memulai usaha, penyebab suksesnya suatu perusahaan karena dikelola oleh wirausahawan yang mengetahui apa yang harus dikerjakan.Wirausahawan pada umumnya percaya bahwa mampu bekerja lebih baik dari pada orang lain dan akan berusaha keras dengan tanggung jawab penuh. Sekali tujuan tercapai, mereka akan segera menggantikannya dengan tujuan yang lebih besar. Wirausahawan mempunyai ciri yang dominan, yakni rasa percaya diri dan kemampuan yang lebih baik dari pada teman sekerja maupun atasannya.

  Wirausahawan memerlukan kebebasan untuk memilih dan bertindak menurut persepsinya tentang tindakan yang akan membuahkan sukses. Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha yaitu (1) Memahami konsep produk atau jasa secara baik, (2) Membuat visi dan misi bisnis, (3) Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses, (4) Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan, (5) Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen, (6) Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil, (7) Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting, (8) Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan (9) Pemasaran, pelayanan dan product brand.

  Menurut Suryana (2003:44) keberhasilan usaha ditentukan oleh faktor- faktor berikut :

  1. Kemampuan dan kemauan.

  2. Memiliki tekad yang kuat dan kerja keras.

  3. Ketepatan dan peluang. Faktor-faktor penting dalam menciptakan dan membangun awal kesuksesan usaha : yaitu : (1) Mempunyai visi jangka panjang, (2) Merekrut orang terbaik - dan mengelolanya dengan baik, (3) Tetap fokus, (4) Inovasi ; jangan meniru, (5) Membuat ekspektasi yang realistis, (6) Memiliki pemahaman pasar dan kompetisi dengan jelas, (7) Jalankan bisnis dengan disiplin, (8) Mencari rekan yang tepat, (9) Mengembangkan budaya sukses didalam organisasi, (10) Melakukan tinjauan bisnis dan market secara teratur, (11) Belajar, dan terus belajar, (12) Siap untuk perubahan.

  2.4 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian Nurzaman , Retno Kurnia (2009)

  Pengaruh Kemampuan Wirausaha Dan Kreativitas Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Restoran Sindang Reret Cabang Surapati Bandung

  Kemampuan wirausaha, Kreativitas, dan Keberhasilan Usaha

  Hasil pegujian hipotesis menunjukkan kemampuan wirausaha dan kreativitas secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha. Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa kemampuan wirausaha dan kreativitas secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan usaha. Purnama, Chamdan & Suryanto ( 2010) Motivasi dan

  Kemampuan Usaha Dalam meningkatkan Keberhasilan Usaha Industri Kecil (Studi Pada Industri Kecil Sepatu di Jawa Timur) Motivasi,

  Kemampuan Usaha, Keberhasilan Usaha Motivasi usaha dengan indikator motif, harapan dan insentif berpengaruh positif terhadap kemampuan usaha dan keberhasilan usaha. Sedangkan kemampu-an usaha (melalui indikator pengetahuan, sikap, keteramplilan dan kematangan emosional) ber-pengaruh positif terhadap keberhasilan usaha Industri kecil (dengan indikator efisiensi produksin dan perluasan produksi). Andi Wijayanto (2013) Pengaruh

  Karakteristik Wirausahawan Terhadap Tingkat Keberhasilan Usaha (Studi Pada Sentra Usaha Kecil Pengasapan Ikan Di Krobokan Semarang).

  Karakteristik Wirausahwan (Kemampuan Personal Dan Kemampuan

Sosial) Dan

Keberhasilan Usaha.

  Variabel kecakapan pribadi dan kecakapan social secara simultan maupun parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel keberhasilan usaha.

  Herwan Abdul Muhyi (2012)

  Pengaruh Keterampilan Berwirausaha terhadap Pertumbuhan Usaha Berkelanjutan Pada Industri Kecil di Sukabumi.

  Keterampilan berwirausaha Pertumbuhan Usaha.

  Keterampilan berwirausaha berpengaruh terhadap pertumbuhan usaha berkelanjutan, hasil pemelitian ini menjelaskan bahwa hipotesis yang diajukan terbukti. Adapun besarnya pengaruh keterampilan berwirausaha terhadap pertumbuhan usaha berkelanjutan industry kecil di kota sukabumi di tentukan secara signifikan oleh personal entrepreneur

  skill, business management skill dan technical skill

  dengan besaran 0.75 sehingga dapat dikatakan tinggi dan signifikan.

  Sumber: Nurzaman (2009), Purnama (2010), Wijayanto (2013),Herwan(2012).

2.5 Kerangka Konseptual

  Menurut Sugiyono (2012:60) kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang akan diteliti, jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

  Hisrich, et al (dalam Muhyi, 2012:111) menyatakan bahwa keterampilan berwirausaha menjadi determinan dalam meraih keberhasilan usaha yang ditunjukkan dengan kinerja usaha yang baik. Kinerja usaha bergantung kepada strategi memasuki usaha, strategi mereduksi resiko pengorganisasian usaha, kemampuan wirausaha, tim manajemen dan perusahaan. Frinces (dalam Muhyi, 2012:112) menyatakan bahwa suksesnya wirausaha salah satunya dikarenakan adanya manajer yang kompeten dengan tingkat keterampilan wirausaha tinggi.

  Keterampilan sangat penting bagi kesuksesan dan keberlangsungan perusahaan, dan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha karena dengan adanya keterampilan berwirausaha, perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing yang kuat dan efektif terhadap perusahaan lain.

  Adapun kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

  Keterampilan Keberhasilan Usaha Berwirausaha (X)

  (Y) Sumber : Sugiyono (2012:60) dan Muhyi (2012), data diolah peneliti. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.6 Hipotesis Penelitian

  Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konseptual maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : “Keterampilan Berwirausaha berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Usaha Doorsmeer Sabena”.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor-faktor Minat Beli konsumen Terhadap Pakaian Bekas (Monza) (Studi Pada Pasar Tradisional Sambu di Medan)

1 0 7

Analisis Faktor-faktor Minat Beli konsumen Terhadap Pakaian Bekas (Monza) (Studi Pada Pasar Tradisional Sambu di Medan)

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pola Konsumsi Pangan - Gambaran Pola Konsumsi Pangan Keluarga Peserta Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan di Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli Tahun 2014

0 0 19

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN A. Pengertian Perjanjian - Pergantian Debitur Pada Perjanjian Jual-Beli Mobil Secara Kredit Di Pt. Daya Adicipta Wihaya Di Medan

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pergantian Debitur Pada Perjanjian Jual-Beli Mobil Secara Kredit Di Pt. Daya Adicipta Wihaya Di Medan

0 0 10

BAB II PENGATURAN HUKUM PEMBUKTIAN DI INDONESIA A. Penerapan Alat Bukti, Barang Bukti dan Kekuatan Pembutian pada KUHAP - Kajian Perbandingan Hukum Atas Pembuktian Menurut Sistem Peradilan Pidana Di Indonesia Dengan Sistem Peradilan Pidana Di Amerika Seri

0 0 40

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Kajian Perbandingan Hukum Atas Pembuktian Menurut Sistem Peradilan Pidana Di Indonesia Dengan Sistem Peradilan Pidana Di Amerika Serikat

0 0 31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Pendapatan Pengrajin Olahan Ubi Kayu Di Kecamatan Pegajahan (Studi Kasus : Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 1 11

2.1.1.2 Tujuan Investasi - Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Metode Sharpe, Metode Treynor dan Metode Sortiono (Studi pada Reksa Dana Saham di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014)

0 1 26

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Metode Sharpe, Metode Treynor dan Metode Sortiono (Studi pada Reksa Dana Saham di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014)

0 0 15