Lampiran VIII SUB BIDANG PENDIDIKAN SDLB/SMPLB/SMALB/SLB

  SALINAN LAMPIRAN VIII PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 1 TAHUN 2019 2019 TENTANG PETUNJUK OPERASIONAL DANA ALOKASI KHUSUS FISIK BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA/SEKOLAH

  MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA/SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA/SEKOLAH LUAR BIASA

  I. PRASARANA PENDIDIKAN

  A. Rehabilitasi Prasarana Belajar SLB

  1. Rehabilitasi Ruang Kelas dengan tingkat kerusakan bangunan sedang atau berat dengan Perabot : a. jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK

  Fisik Bidang Pendidikan dalam hal ini adalah Ruang Kelas; b. rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:

  1) jalur pemandu (guiding block dan warning block); 2) pegangan rambat (handrail); dan 3) tangga landai (ramp); c. penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; dan d. rehabilitasi Perabot sesuai dengan ketentuan bahan dan ukuran/dimensi yang dipersyaratkan.

  Rehabilitasi ruangan termasuk: a. penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:

  1) jalur pemandu (guiding block); 2) jalur peringatan (warning block); 3) pegangan rambat (handrail); dan 4) tangga landai (ramp).

  b. penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; c. rehabilitasi Perabot sesuai dengan ketentuan bahan dan ukuran/dimensi yang dipersyaratkan.

  2. Rehabilitasi Ruang Penunjang lain dengan tingkat kerusakan bangunan sedang atau berat dengan Perabot.

  Ruang Penunjang lain dalam hal ini dimaksudkan ruangan yang termasuk dalam jenis Ruang Penunjang lain dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) yang dalam hal ini dibatasi ruang UKS dan/atau ruang konseling/asesmen. Rehabilitasi Ruang Penunjang lain dengan tingkat kerusakan bangunan lebih dari 30 persen dengan Perabot: a. jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK

  Fisik Bidang Pendidikan meliputi: 1) ruang konseling atau asesmen; dan 2) ruang UKS; b. rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:

  1) jalur pemandu (guiding block dan warning block); dan 2) pegangan rambat (handrail) ; dan 3) tangga landai (ramp).

  c. penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; d. rehabilitasi Perabot sesuai dengan ketentuan bahan dan ukuran/dimensi yang dipersyaratkan.

  Rehabilitasi ruangan termasuk : a. penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:

  1) jalur pemandu (guiding block); 2) jalur peringatan (warning block); 3) pegangan rambat (handrail); dan 4) tangga landai (ramp); b. penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; c. rehabilitasi Perabot sesuai dengan ketentuan bahan dan ukuran/dimensi yang dipersyaratkan.

  3. Rehabilitasi Ruang Perpustakaan dengan tingkat kerusakan bangunan lebih dari 30 persen dengan Perabot: a. jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK

  Fisik Bidang Pendidikan adalah Ruang Perpustakaan; b. rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:

  1) jalur pemandu (guiding block dan warning block); 2) pegangan rambat (handrail); dan 3) tangga landai (ramp); c. penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; dan d. rehabilitasi Perabot sesuai dengan ketentuan bahan dan ukuran/dimensi yang dipersyaratkan.

  Rehabilitasi ruangan termasuk : a. penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:

  1) jalur pemandu (guiding block); 2) jalur peringatan (warning block); 3) pegangan rambat (handrail); dan 4) tangga landai (ramp).

  b.

  Penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; c. rehabilitasi Perabot sesuai dengan ketentuan bahan dan ukuran/dimensi yang dipersyaratkan.

  4. Rehabilitasi Ruang Guru dengan tingkat kerusakan bangunan lebih dari 30 persen dengan Perabot: a. jenis ruang yang boleh direhabilitasi dari sumber dana DAK

  Fisik Bidang Pendidikan meliputi: 1)

  Ruang Guru; 2) ruang pimpinan; dan/ atau 3) ruang tata usaha; b. rehabilitasi ruangan termasuk penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:

  1) jalur pemandu (guiding block dan warning block); 2) pegangan rambat (handrail); dan 3) tangga landai (ramp); c. penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; d. rehabilitasi Perabot sesuai dengan ketentuan bahan dan ukuran/dimensi yang dipersyaratkan. Rehabilitasi ruangan termasuk: a. penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi:

  1) jalur pemandu (guiding block), 2) jalur peringatan (warning block), 3) pegangan rambat (handrail); dan 4) tangga landai (ramp).

  b. penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; c. rehabilitasi Perabot sesuai dengan ketentuan bahan dan ukuran/dimensi yang dipersyaratkan.

  5. Rehabilitasi jamban siswa atau guru dengan tingkat kerusakan bangunan lebih dari 30 persen dengan sanitasinya.

  Jenis ruang yang dimaksud dalam hal ini meliputi.

  a.

  Jamban siswa 1)

  Penyesuaian minimal 2 ruang toilet/jamban menjadi ukuran minimum ruang (panjang x lebar) untuk jamban kloset duduk untuk kursi roda adalah 1,5 x 2,00 meter dan selasar (panjang x lebar) adalah 1,5 x 2,00 meter. 2)

  Penyesuaian minimal 2 ruang toilet/jamban menjadi ukuran minimum ruang (panjang x lebar) untuk jamban kloset duduk untuk kursi roda adalah 1,75 x 2,00 meter dan selasar (panjang x lebar) adalah 1,75 x 2,00 meter. 3)

  Penyesuaian ukuran dan kelengkapan Sarana cuci tangan. 4)

  Lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar dan dilengkapi dengan plat tendang minimal 25 cm di bagian bawah pintu. 5)

  Menggunakan kloset duduk untuk jamban kursi roda dengan pemasangan pegangan rambat (handrail) di dinding dalam ruang jamban. 6)

  Menggunakan kloset jongkok untuk jamban reguler dengan pemasangan pegangan rambat (handrail) di dinding dalam ruang jamban. 7)

  Dapat dilengkapi dengan bak penampungan air dengan kapasitas volume minimal 200 liter. 8)

  Dilengkapi aksesibilitas yang meliputi: a) jalur pemandu (guiding block dan warning block); b) pegangan rambat (handrail); dan c) tangga landai (ramp).

  b.

  Jamban guru 1)

  Penyesuaian minimal 2 ruang toilet/jamban menjadi ukuran minimum ruang (panjang x lebar) untuk jamban kloset duduk untuk kursi roda adalah 1,5 x 2,00 meter dan selasar (panjang x lebar) adalah 1,5 x 2,00 meter. 2)

  Penyesuaian minimal 2 ruang toilet/jamban menjadi ukuran minimum ruang (panjang x lebar) untuk jamban kloset duduk untuk kursi roda adalah 1,75 x 2,00 meter dan selasar (panjang x lebar) adalah 1,75 x 2,00 meter. 3)

  Penyesuaian ukuran dan kelengkapan Sarana cuci tangan. 4)

  Lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar. 5)

  Menggunakan kloset duduk termasuk kelengkapannya dan/atau menggunakan kloset jongkok termasuk kelengkapannya. 6)

  Kloset duduk dapat dilengkapi dengan pegangan rambat (handrail) di dinding dalam ruang jamban. 7)

  Dapat dilengkapi dengan bak penampungan air dengan kapasitas volume minimal 200 liter. 8)

  Dilengkapi aksesibilitas yang meliputi:

  a) jalur pemandu (guiding block dan warning block); b) pegangan rambat (handrail); dan c) tangga landai (ramp). Rehabilitasi ruangan termasuk:

  1) penyempurnaan aksesibilitas bangunan yang meliputi: a) jalur pemandu (guiding block); b) jalur peringatan (warning block); c) pegangan rambat (handrail); dan d) tangga landai (ramp). 2) penyesuaian lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum

  90 cm dengan arah bukaan pintu keluar; 3) kelengkapan sanitasi penyempurnaan/rehabilitasi jamban/toilet. B. Pembangunan Prasarana Belajar SLB 1.

  Pembangunan ruang kelas baru beserta Perabotnya.

  a.

  Luas minimum ruang kelas baru adalah 36 m2 dengan ukuran ruang (panjang x lebar) adalah 6 x 5 meter dan selasar (panjang x lebar) adalah 6 x 2 meter.

  b.

  Lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar.

  c.

  Bangunan ruang kelas baru dilengkapi aksesibilitas yang meliputi: 1) jalur pemandu (guiding block dan warning block); 2) pegangan rambat (handrail); dan 3) tangga landai (ramp).

  d.

  Jumlah Perabot ruang kelas baru menyesuaikan jenjang peruntukan ruang.

  Pekerjaan jamban dalam hal ini adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pembangunan jamban untuk siswa atau guru termasuk kelengkapan aksesibilitas bangunan dan/atau ruang. Luas ruang jamban adalah 36 m2 (panjang x lebar) dengan ukuran ruang (panjang x lebar) adalah 8 x 4,5 meter. Pembangunan meliputi 2 unit jamban siswa ukuran 4 x 4,5 m terdiri dari 1 toilet dengan kloset jongkok, 1 toilet dengan kloset duduk, dan Sarana cuci tangan. Detail ruangan meliputi.

  a.

  Ukuran ruang untuk toilet jongkok (panjang x lebar) adalah 1,5 x 2,00 meter.

  b.

  Ukuran ruang untuk toilet jongkok (panjang x lebar) adalah 1,75 x 2,00 meter.

  c.

  Lebar pintu (lebar bersih) adalah minimum 90 cm dengan arah bukaan pintu keluar dan dilengkapi dengan plat tendang minimal 25 cm di bagian bawah pintu.

  d.

  Menggunakan kloset duduk untuk jamban kursi roda dengan pemasangan pegangan rambat (handrail) di dinding dalam ruang jamban.

  e.

  Menggunakan kloset jongkok untuk jamban reguler dengan pemasangan pegangan rambat (handrail) di dinding dalam ruang jamban. f.

  Dapat dilengkapi dengan bak penampungan air dengan kapasitas volume minimal 200 liter.

  Detail bak penampungan air meliputi: 1) pekerjaan ini berupa pekerjaan pembuatan baru; 2) penempatan bak disebelah kanan untuk kemudahan mengakses;

  3) daya tampung minimum 200 liter; 4) menggunakan material yang mudah dibersihkan; dan 5) material bak bagian dalam dapat terbuat dari fiberglass dan bagian luar dilapisi dengan plesteran dan keramik.

  g.

  Dilengkapi aksesibilitas yang meliputi: 1) jalur pemandu (guiding block dan warning block); 2) pegangan rambat (handrail); dan 3) tangga landai (ramp).

  h.

  Kran air. Pemasangan kran air di sebelah kanan untuk kemudahan mengakses. i.

  Kran jet shower (untuk kloset duduk). Pemasangan kran jet

shower disebelah kanan untuk kemudahan mengakses.

j.

  Penampungan air (tangki air) dan menara air (water tower).

  1) Pekerjaan ini dapat berupa pekerjaan pembuatan baru. 2) Daya tampung tangki air minimal 500 liter. 3) Material menara air dapat terbuat dari besi/beton. k.

   Plumbing dan Drainase Pekerjaan plumbing dan drainase disini dimaksudkan adalah seluruh pekerjaan pemasangan pipa air bersih, air kotor/air limbah dan kotoran dari jamban, wastafel yang ada, termasuk dalam hal ini adalah penyaluran air hujan secara sistematis dan gravitasi sehingga tidak mengganggu kenyamanan pemakai atau merusak konstruksi bangunan. l.

  Bak cuci tangan (wastafel) 1)

  Pekerjaan ini dapat berupa pekerjaan pembuatan baru atau memperbaiki yang telah ada (eksisting). 2)

  Pemasangan bak cuci tangan harus dapat menghindari percikan air ke sekitar bak cuci tangan, pengguna, dan lantai. 3) Ukuran bak cuci tangan setidaknya 45 cm x 60 cm.

  4) Ketinggian bak cuci tangan yang disarankan untuk orang dewasa adalah 70 cm - 85 cm (sesuai pengguna ruang).

  5) Ketinggian bak cuci tangan yang disarankan untuk pengguna kursi roda adalah 75 cm. m.

  Septic Tank Pekerjaan ini dapat berupa pekerjaan pembuatan baru atau memperbaiki atau menambah volume penampungan septic

  tank yang telah ada (eksisting).

  Komponen pekerjaan lainnya terkait pekerjaan jamban dan sanitasi yang meliputi pekerjaan persiapan (jika ada), pekerjaan galian dan urugan tanah (jika ada), pekerjaan pondasi (jika ada), pekerjaan beton, pekerjaan pemasangan dinding, kusen, pintu dan jendela, pekerjaan atap, pekerjaan langit-langit/plafond, pekerjaan lantai, pekerjaan aksesibilitas bangunan, pekerjaan penggantung dan pengunci, pekerjaan instalasi listrik, pekerjaan finishing dan perapihan, mengacu pada ketentuan yang telah disebutkan.

  C. Pekerjaan Aksesibilitas Bangunan Aksesibilitas bangunan adalah kemudahan yang disediakan bagi peserta didik agar dapat mengakses dan memanfaatkan semua atau sebagian dari Prasarana pada bangunan SLB. Komponen pekerjaan aksesibilitas yang dimaksud sebagai berikut.

  Tekstur ubin pengarah (guiding block) bermotif garis berfungsi untuk menunjukkan arah perjalanan.

  Gambar 1. Contoh jalur pemandu yang menunjukkan arah perjalanan (guiding block) b.

  Tekstur ubin peringatan (warning block) bermotif bulat berfungsi memberi peringatan terhadap adanya perubahan situasi di sekitarnya/warning.

  Gambar 2. Contoh jalur pemandu yang menunjukkan peringatan (warning block) c.

  Daerah-daerah yang harus menggunakan ubin tekstur pemandu (guiding blocks) berupa depan jalur lalu-lintas kendaraan, di depan pintu masuk atau keluar dari dan ke tangga atau fasilitas persilangan dengan perbedaan ketinggian lantai, dan pada pedestrian yang menghubungkan antara jalan dan bangunan.

  d.

  Ubin pengarah (guiding block) dan ubin peringatan (warning

  block) harus dipasang dengan benar sehingga dapat memberikan orientasi yang jelas kepada penggunanya.

  e.

  Pemasangan ubin tekstur untuk jalur pemandu pada pedestrian yang telah ada perlu memperhatikan tekstur dari ubin eksisting, sedemikian sehingga tidak terjadi kebingungan dalam membedakan tekstur ubin pengarah dan tekstur ubin peringatan.

  f.

  Untuk memberikan perbedaan warna antara ubin pemandu dengan ubin lainnya, maka pada ubin pemandu dapat diberi warna kuning atau jingga.

  g.

  Ubin pengarah (guiding block) dan ubin peringatan (warning

  block) dipasang pada bagian tepi jalur pedestrian untuk

  memudahkan pergerakan penyandang disabilitas netra termasuk penyandang gangguan penglihatan yang hanya mampu melihat sebagian (low vision).

  Pegangan rambat (handrail) harus mudah dipegang dengan ketinggian 85 - 90 cm dari permukaan lantai, bebas dari elemen konstruksi yang mengganggu, dan bagian ujungnya harus bulat atau dibelokkan dengan baik ke arah lantai, dinding atau tiang.

  b.

  sekurang-kurangnya untuk memutar kursi roda dengan ukuran minimum 160 cm.

  h.

  Pencahayaan disediakan pada bagian-bagian ramp yang memiliki ketinggian terhadap muka tanah sekitarnya dan bagian-bagian yang membahayakan.

   Ramp harus diterangi dengan pencahayaan yang cukup sehingga membantu penggunaan ramp saat malam hari.

  g.

  Lebar tepi pengaman ramp/kanstin/low curb, dirancang untuk menghalangi roda kursi roda agar tidak terperosok atau keluar dari jalur ramp, dibuat dengan ketinggian paling rendah 10 cm dan lebar 15 cm di sepanjang jalur pedestrian.

  f.

  Permukaan datar awalan atau akhiran suatu ramp harus mem iliki tekstur sehingga tidak licin baik diwaktu hujan.

  e.

  ramp harus bebas dan datar sehingga memungkinkan

  Pegangan rambat (handrail) harus ditambah panjangnya pada bagian ujung-ujungnya (puncak dan bagian bawah) dengan panjang minimal 30 cm.

  Muka datar/bordes pada awalan atau akhiran dari suatu

  d.

  Lebar minimum dari ramp adalah 95 cm tanpa tepi pengaman dan 120 cm dengan tepi pengaman.

  c.

  Panjang mendatar dari satu ramp dengan perbandingan antara tinggi dan kelandaian 1:8 tidak boleh lebih dari 900 cm. Panjang ramp dengan kemiringan yang lebih rendah dapat lebih panjang.

  b.

  ada di luar bangunan maksimum 6° (enam derajat), dengan perbandingan antara tinggi dan kelandaian 1:10.

   ramps/landing). Sedangkan kemiringan suatu ramp yang

  Kemiringan suatu ramp di dalam bangunan tidak boleh melebihi 7° (tujuh derajat) dengan perbandingan antara tinggi dan kelandaian 1:8. Perhitungan kemiringan tersebut tidak termasuk awalan atau akhiran ramp (curb

   Ramp harus dilengkapi dengan pegangan rambatan (handrail) yang dijamin kekuatannya dengan ketinggian yang sesuai. Pegangan rambat harus mudah dipegang dengan ketinggian 65 - 80 cm.

  Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam.

  f.

  D. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci Pekerjaan penggantung berupa engsel-engsel pintu dan jendela, sedangkan pengunci adalah grendel, pengunci untuk pintu, serta hak angin untuk jendela. Semua bahan yang digunakan minimal harus memenuhi syarat kekuatan dan awet sehingga dapat menahan beban dan berfungsi dalam waktu cukup lama. Setiap daun pintu/jendela minimal dipasang 2 (dua) buah engsel dan untuk daun pintu dipasang 3 (tiga) buah engsel. Pada daun pintu dipasang pengunci lengkap dengan handelnya (lock case, backplate, handle), sedangkan pada daun jendela dipasang grendel dan hak angin. Semua pekerjaan harus dilakukan dengan rapi sehingga pintu dan jendela dapat berfungsi dengan sempurna.

  30 meter dilengkapi minimum dua buah tangga.

  h.

  Untuk tangga yang terletak di luar bangunan, harus dirancang sehingga tidak ada air hujan yang menggenang pada lantainya.

  g.

  Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga harus dilengkapi bordes dengan lebar minimum sama dengan lebar tangga.

  Tangga harus dilengkapi dengan pegangan rambat (handrail) minimum pada salah satu sisi tangga.

  b.

  e.

  Lebar minimum tangga adalah 1,5 meter, tinggi maksimum anak tangga adalah 17 cm, lebar anak tangga adalah 25-30 cm.

  d.

  Tidak terdapat tanjakan yang berlubang yang dapat membahayakan pengguna tangga.

  c.

  Harus memiliki kemiringan tangga kurang dari 60° (enam puluh derajat).

Pada bangunan bertingkat wajib dilengkapi dengan tangga dan ramp. Bangunan bertingkat dengan panjang lebih dari

  E. Pekerjaan Instalasi Listrik Pekerjaan instalasi listrik adalah seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan pemasangan kabel-kabel, lampu-lampu, switch/saklar, dan stop kontak serta sistem pemutus arus termasuk pentanahannya

  (grounding). Pada prinsipnya pemasangan instalasi listrik harus

  benar-benar memenuhi persyaratan teknis dan semua bahan yang digunakan hendaknya berkualitas cukup sehingga dapat berfungsi dengan baik dalam waktu cukup lama. Banyaknya titik lampu mengacu pada standar intensitas cahaya berdasarkan kebutuhan ruang, seperti pada tabel terlampir : Tabel 1. Titik Lampu Mengacu pada Standar Intensitas Cahaya

  Berdasarkan Kebutuhan Ruang No. Nama Ruang/Unit Intensitas Cahaya (Lux)

  1. Ruang Kelas 200 - 300

  2. Ruang Guru 200 - 300

  3. Ruang Bimbingan dan Konseling 200 - 300

  4. Ruang UKS 200 - 300

  5. Ruang Keterampilan/Laboratorium 200 - 300

  6. Ruang Perpustakaan 200 - 300

  7. Jamban/Toilet 100

  8. Ruang Ibadah 100

  F. Pendaerahan Tapak (zoning plan) Penempatan calon bangunan/ruang baru memperhatikan pendaerahan tapak (zoning plan) sehingga tata letak bangunan menjadi efisien sesuai master plan yang telah direncanakan oleh sekolah. Pendaerahan tapak yang dianjurkan mencakup antara lain:

  1. zona privat merupakan daerah yang terbatas akses publik dan minimal adanya gangguan tehadap proses belajar mengajar;

  2. zona semi privat merupakan daerah transisi dimana akses publik dan gangguan dalam batas tertentu diijinkan; dan

  3. zona publik merupakan daerah umum yang tidak mensyaratkan batasan akses dan gangguan terhadap proses belajar mengajar.

  Penempatan calon bangunan/ruang baru juga memperhatikan orientasi terhadap matahari dan angin sehingga memberikan dampak positif terhadap penerangan dan penghawaan alami bangunan/ruang baru tersebut.

  G. Pemahaman tentang Perabot Jenis Perabot dan tata letaknya mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB). Dalam pemenuhan persyaratan kemudahan, dimensi Perabot, spesifikasi, dan persyaratan teknis lainnya berdasarkan kebutuhan ruang gerak dan ergonomis pengguna mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung.

  Pengadaan Perabot dalam hal ini berupa: a. pengadaan baru untuk jenis kegiatan pembangunan ruang kelas baru; dan/atau b. perbaikan Perabot lama atau pembelian Perabot baru untuk jenis kegiatan rehabilitasi Ruang Kelas, rehabilitasi Ruang Penunjang lain, rehabilitasi Ruang Perpustakaan, atau rehabilitasi Ruang Guru.

  Gambar 3. Dimensi Ketinggian Perabot untuk Anak Sumber: Lampiran I Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung

  Berdasarkan ukuran dasar kebutuhan ruang gerak peserta didik, dimensi Perabot untuk SLB terdiri atas Perabot untuk SDLB, SMPLB, dan SMALB. Tujuan pengelompokan Perabot untuk peserta didik agar peserta didik dapat beraktivitas secara mudah, aman, nyaman, dan mandiri.

  Bahan-bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan Perabot sekolah antara lain meliputi: a.

  Kayu solid Kayu solid adalah bahan baku pembuatan Perabot yang terkuat dibandingkan dengan bahan kayu olahan lainnya, dikarenakan volume tanam dan waktu yang relatif lama dan penebangan pohon yang tidak seimbang menyebabkan persedian kayu solid terbatas dan harganya lebih mahal dibanding kayu olahan.

  b.

   Plywood Plywood merupakan bahan dari kayu olahan dan relatif

  lebih kuat dibandingkan dengan jenis kayu olahan lainnya.

  Plywood berbahan dasar dari lapisan-lapisan kayu yang

  ditumpuk berlapis-lapis dan dipress baik itu dari kayu jati, sungkai, nyatoh atau kayu lainnya.

  c.

   Blockboard

  Barang ini terbuat dari kumpulan kayu berbentuk kotak kecil yang disatukan dan dipadatkan oleh mesin diberi lapisan di kedua sisinya, dimana lapisannya bisa kayu jati ataupun kayu yang lainnya.

  d.

  HDF (High Density Fibreboard) HDF terbuat dari serbuk kayu halus dan bahan kimia resin yang direkatkan dan dipadatkan. Kayu yang dipakai biasanya diambil dari kayu sisa perkebunan ataupun bambu, sehingga membuat HDF lebih ramah lingkungan.

  Seiring dengan perkembangan teknologi dan keterbatasan persedian kayu, maka aplikasi penerapan jenis bahan tidak terbatas pada bahan yang berasal dari unsur kayu saja, tetapi juga dimungkinkan berasal dari beraneka ragam seperti rotan,

  stainless steel, aluminium dan lain sebagainya. Penggunaan

  bahan baik yang berasal dari kayu ataupun bahan lain baik secara sendiri ataupun bersama-sama dalam pembuatan Perabot sekolah dapat bersifat sebagai bahan baku atau bahan pembantu. Persyaratan utama dalam hal pengadaan Perabot sekolah harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a. kualitas; b. keamanan penggunaan; c. kenyamanan dalam penggunaan (ergonomis peserta didik); d. kemudahan dalam pemakaian (aksesibilitas bagi siswa disabilitas); e. kemudahan dalam pemeliharaan; dan f. kemudahan dalam perbaikan.

  Untuk memenuhi persyaratan kenyamanan dan kemudahan dalam penggunaan serta kemudahan dalam pemeliharaan, maka ukuran standar Perabot sesuai dengan ruang yang dimaksud dalam pembangunan Prasarana pendidikan ditentukan sebagai berikut: a.

  Ruang pembelajaran umum terdiri atas: 1)

  Perabot Ruang Kelas meliputi:

  Ukuran (cm) Keterangan Jenis

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot P L T Umum Khusus

  1. Kursi

  1 S Kelas 5 40- 38- 36- Kuat, stabil, Sudut peserta buah/ D

  I

  44

  40 39 aman, dan tidak

  • – III didik peserta LB

  mudah lancip didik dipindahkan

  Kelas 40- oleh peserta

  IV

  43

  • –VI didik.

  SMPLB

  8

  45

  40

  45 Ukuran sesuai SMALB

  8

  45

  40

  45 dengan kelompok usia peserta didik dan mendukung pembentuk- an postur tubuh yang baik. Desain dudukan dan sandaran membuat peserta didik nyaman belajar.

  • untuk meja peserta didik berkursi roda, lebar bersih (bagian dalam) minimal adalah 90 cm

  2. Meja

  1 SDLB

  5

  60 55 65- Kuat, stabil, Sudut peserta buah/ 71 aman, dan tidak didik peserta mudah lancip

  SMPLB

  8

  75 60 71- didik dipindahkan 74 oleh peserta didik.

  Ukuran (cm) Keterangan Jenis

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot P L T Umum Khusus

  SMALB

  8

  75 60 71- Ukuran 74 sesuai dengan kelompok usia peserta didik dan mendukung pembentuk- an postur tubuh yang baik. Desain memungkin kan kaki peserta didik masuk dengan leluasa ke bawah meja.

  3. Kursi

  1 SDLB/

  1

  45

  40

  45 Kuat, stabil, Sudut guru buah/ SMPLB/ aman, dan tidak guru SMALB mudah lancip dipindahkan Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

  4. Meja

  1 SDLB/

  1

  75 60 71- Kuat, stabil, Sudut guru buah/ SMPLB/ 74 aman, dan tidak guru SMALB mudah lancip dipindahkan Ukuran memadai

  Ukuran (cm) Keterangan Jenis

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot P L T Umum Khusus untuk bekerja dengan nyaman.

  5. Lemari

  1 SDLB/ 1 120 60 180 Kuat, stabil, Sudut buah/ SMPLB/ dan aman. tidak ruang SMALB Ukuran lancip. memadai Tidak untuk ada menyimpan unsur perleng- kaca kapan yang diperlukan kelas tersebut. Dapat dikunci.

  6. Papan

  1 SDLB/ 1 200 5 120 Kuat, stabil, Sudut tulis buah/ SMPLB/ dan aman. tidak ruang SMALB lancip.

  Ditem- patkan pada posisi yang me- mungkin kan seluruh peserta didik melihat- nya dengan jelas. Ukuran (cm) Keterangan Jenis

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot P L T Umum Khusus

  7. Papan

  1 SDLB/ 1 120

  3

  90 Kuat, stabil, Ditempat pajang buah/ SMPLB/ dan aman. kan pada ruang SMALB posisi yang mudah diraih peserta didik. Dapat berupa papan flanel.

  2)

Perabot Ruang Perpustakaan meliputi :

  Ukuran (cm) Keterangan Jenis

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot

  P L T Umum Khusus

  1. Rak 1 set/ SDLB/ 1 120 50 180 Kuat, stabil, Sudut buku sekolah SMPLB/ dan aman. tidak SMALB Dapat lancip. menampung Tidak seluruh ada koleksi unsur dengan kaca. baik. Memungkin kan peserta didik menjangkau koleksi buku dengan mudah.

  Jenis Ukuran (cm) Keterangan

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot

  P L T Umum Khusus

  2. Rak

  1 SDLB/ 1 120 50 180 Kuat, stabil, Sudut majalah buah/ SMPLB/ dan aman. tidak sekolah SMALB Dapat lancip. menampung Tidak seluruh ada koleksi unsur majalah. kaca. Memungkin kan peserta didik menjangkau koleksi majalah dengan mudah.

  3. Rak

  1 SDLB/ 1 120 50 150 Kuat, stabil, Sudut surat buah/ SMPLB/ dan aman. tidak kabar sekolah SMALB Dapat lancip. menampung Tidak seluruh ada koleksi unsur surat kabar. kaca. Memungkin kan peserta didik menjangkau koleksi suratkabar dengan mudah.

  4. Meja

  10 SDLB

  10

  60 55 65- Kuat, stabil, Sudut baca buah/ 71 aman, dan tidak

  (peserta sekolah mudah lancip.

  SMPLB

  75 60 71- didik) dipindahkan Tidak

  74 Jenis Ukuran (cm) Keterangan

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot

  P L T Umum Khusus SMALB

  75 60 71- oleh peserta ada 74 didik. unsur Desain kaca. memungkin kan kaki peserta didik masuk dengan leluasa ke bawah meja.

  • untuk meja peserta didik berkursi roda, lebar bersih (bagian dalam) minimal adalah 90 cm

  5. Kursi

  10 S Kelas 10 40- 38- 36- Kuat, stabil, Sudut baca buah/ D

  I

  44

  40 39 aman, dan tidak

  • – III (peserta sekolah L Kelas 40- mudah lancip.

  IV 43 dipindahkan Tidak oleh peserta ada

  • – didik) B

  VI didik. unsur SMPLB

  45

  40

  45 Desain kaca. SMALB

  45

  40

  45 dudukan dan sandaran membuat peserta didik nyaman belajar.

  6. Kursi

  1 SDLB/

  1

  45

  40

  45 Kuat, stabil, Sudut kerja buah/ SMPLB/ dan aman. tidak petugas SMALB/ Ukuran lancip.

  SLB memadai Tidak untuk ada bekerja unsur dengan kaca No Jenis

  Perabot Rasio Jenjang Jumlah

  1

  Ukuran memadai untuk menampung seluruh peralatan untuk pengelolaan

  50 180 Kuat, stabil, dan aman.

  SDLB/ SMPLB/ SMALB/ SLB 1 120

  1 buah/ sekolah

  9. Lemari

  Sudut tidak lancip. Tidak ada unsur kaca.

  Cukup untuk menyimpan kartu-kartu katalog. Lemari katalog dapat diganti dengan meja untuk menempat kan katalog.

  90 45 150 Kuat, stabil, dan aman.

  SDLB/ SMPLB/ SMALB/ SLB

  Ukuran (cm) Keterangan P L T Umum Khusus nyaman.

  8. Lemari katalog 1 buah/ sekolah

  Sudut tidak lancip. Tidak ada unsur kaca.

  Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman.

  74 Kuat, stabil, dan aman.

  60 71-

  SDLB/ SMPLB/ SMALB/ SLB 1 180

  1 buah/ petugas

  7. Meja kerja/ sirkulasi

  Sudut tidak lancip. Tidak ada unsur kaca. Jenis Ukuran (cm) Keterangan

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot

  P L T Umum Khusus perpustaka- an. Dapat dikunci.

  10. Papan

  1 SDLB/ 1 120 3 90- Kuat, stabil, Warna pengum buah/ SMPLB/ 120 dan aman. putih uman sekolah SMALB/

  SLB

  11. Meja

  1 SMPLB/

  1

  75 60 71- Kuat, stabil, Sudut multime buah/s SMALB/ 74 dan aman. tidak dia ekolah SLB

  Ukuran lancip. memadai Tidak untuk ada menampung unsur seluruh kaca. peralatan multimedia.

  • untuk meja peserta didik berkursi roda, lebar minimal adalah 90 cm b.

  Ruang Penunjang lainnya terdiri atas: 1)

Perabot Ruang Pimpinan meliputi:

  Ukuran (cm) Keterangan Jenis

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot

  P L T Umum Khusus

  1. Kursi

  1 SDLB/

  1

  45

  40

  45 Kuat, stabil, pimpinan buah/ SMPLB/ dan aman. ruang SMALB/ Ukuran

  SLB memadai untuk duduk dengan nyaman.

  2. Meja

  1

  1

  75 60 71-74 Kuat, stabil, pimpinan buah/ dan aman. ruang

  Ukuran memadai Ukuran (cm) Keterangan Jenis

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot

  P L T Umum Khusus untuk bekerja dengan nyaman.

  3. Kursi dan 1 set/

  1 Kuat, stabil, Kursi meja ruang dan aman. tamu tamu Ukuran memiliki memadai 3 dan 2 untuk 5 dudukan orang standar. duduk Tidak dengan ada nyaman. unsur kaca/ cermin pada meja tamu dan tidak ada sudut lancip.

  4. Lemari

  1 1 120 50 180 Kuat, stabil, buah/ dan aman. ruang

  Ukuran memadai untuk menyimpan perlengkap- an pimpinan sekolah. Dapat dikunci. Ukuran (cm) Keterangan Jenis

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot

  P L T Umum Khusus

  5. Papan

  1 1 120 3 90-120 Kuat, stabil, Warna statistik buah/ dan aman. putih ruang

  6. Simbol 1 set/ 1 set Terdiri dari Kenegara ruang

  Bendera an Merah Putih, Garuda Pancasila, gambar Presiden Republik Indonesia dan gambar Wakil Presiden Republik Indonesia.

  2)

Perabot Ruang Tata Usaha meliputi:

  Ukuran (cm) Keterangan Jenis

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot

  P L T Umum Khusus

  1. Kursi

  1

  1

  45

  40

  45 Kuat, stabil, kerja buah/ dan aman. petugas

  Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

  2. Meja

  1

  1

  75 60 71-74 Kuat, stabil, kerja buah/ dan aman. petugas

  Model meja setengah biro. Ukuran Ukuran (cm) Keterangan Jenis

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot

  P L T Umum Khusus memadai untuk melakukan pekerjaan administrasi.

  3. Lemari

  1 1 120 50 180 Kuat, stabil, buah/ dan aman. ruang

  Ukuran memadai untuk menyimpan arsip dan perlengkapan pengelolaan administrasi sekolah. Dapat dikunci.

  4. Papan

  1 1 240 3 90-120 Kuat, stabil, statistik buah/ dan aman. ruang

  Berupa papan tulis.

  3)

Perabot Ruang Konseling atau Asesmen meliputi:

  Ukuran (cm) Keterangan Jenis

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot

  P L T Umum Khusus

  1. Meja

  1

  1

  75 60 71- Kuat, stabil, kerja buah/ 74 dan aman. ruang

  Ukuran memadai untuk bekerja dengan nyaman. Ukuran (cm) Keterangan Jenis

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot

  P L T Umum Khusus

  2. Kursi

  1

  1

  45

  40

  45 Kuat, stabil, kerja buah/ dan aman. ruang

  Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

  3. Kursi

  2

  2 Kuat, stabil, tamu buah/ dan aman. ruang

  Ukuran memadai untuk duduk dengan nyaman.

  4. Lemari 1 1 120 50 180 Kuat, stabil, buah/ dan aman. ruang

  Dapat dikunci.

  5. Papan

  1 1 240 - 120 Kuat, stabil, kegiatan buah/ dan aman. ruang

  4)

Perabot Ruang UKS meliputi:

  Jenis Ukuran (cm) Keterangan

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot P L T Umum Khusus

  1. Tempat 1 set/ 1 200 90 71-74 Kuat, stabil, tidur ruang dan aman.

  2. Lemari

  1 1 120 50 180 Kuat, stabil, buah/ dan aman. ruang

  Dapat dikunci.

  3. Meja

  1

  1

  75 60 71-74 Kuat, stabil, buah/ dan aman. ruang

  4. Kursi

  2

  1

  45

  40

  45 Kuat, stabil, buah/ dan aman. ruang

  5)

Perabot Ruang Guru meliputi:

  Ukuran (cm) Keterangan Jenis

  No Rasio Jenjang Jumlah Perabot

  P L T Umum Khusus

  1. Kursi

  1

  14

  45

  40

  45 Kuat, stabil, Sudut kerja buah/ dan aman. tidak guru Ukuran lancip memadai untuk duduk dengan nyaman.

  2. Meja

  1

  14

  75 60 71-74 Kuat, stabil, Sudut kerja buah/ dan aman. tidak guru Model meja lancip setengah biro. Ukuran memadai untuk menulis, membaca, memeriksa pekerjaan, dan memberikan konsultasi.

  3. Lemari

  1 2 120 50 180 Kuat, stabil, Sudut buah/ dan aman. tidak guru Ukuran lancip atau 1 memadai

   sekolah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan.

  3 90-120 Kuat, stabil, dan aman.

   penyajian gambar oleh sekolah mengikuti persyaratan teknis gambar kerja;

   gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak berskala (NTS);

  Keterangan :

  Rancangan Ruang Kelas Baru

  Perabot Sekolah 1.

  Warna putih H. Skema Contoh Gambar Bangunan, Penerapan Aksesibilitas dan

  1 buah/ sekolah 1 120

  No Jenis

  5. Papan pengum uman

  Warna putih

  3 90-120 Kuat, stabil, dan aman.

  4. Papan statistik 1 buah/ sekolah 1 240

  Ukuran (cm) Keterangan P L T Umum Khusus buah yang diguna kan ber- sama oleh semua guru untuk menyimpan perlengkap- an guru untuk persiapan dan pelaksanaan pembelajar- an. Dapat dikunci.

  Perabot Rasio Jenjang Jumlah

  • UNTUK JENIS BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU

  Gambar 4. Denah Ruang Kelas Gambar 5. Skema Potongan Ruang Kelas 2. Rancangan Jamban

  • UNTUK JENIS BANTUAN REHABILITASI JAMBAN

  Keterangan : gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar

   tidak berskala (NTS); penyajian gambar oleh sekolah mengikuti persyaratan

   teknis gambar kerja; sekolah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya

   ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan.

  a.

  Jamban Siswa atau Guru Gambar 6. Denah Jamban Siswa Tipe 1

  Gambar 7. Jamban Siswa atau Guru Gambar 8. Jamban Siswa atau Guru

  Gambar 9. Jamban Siswa atau Guru Gambar 10. Denah Jamban Siswa (Putra/Putri)

  Gambar 11. Denah Jamban b.

  Bak Cuci Tangan (Wastafel) Gambar 12. Posisi Bak Cuci Tangan

  • UNTUK JENIS BANTUAN REHABILITASI BANGUNAN/JAMBAN DAN PEMBANGUNAN

  Keterangan : gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar

   tidak berskala (NTS); penyajian gambar oleh sekolah mengikuti persyaratan

   teknis gambar kerja; sekolah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya

   ataupun mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan perabot sekolah yang telah ditetapkan.

  a. Jalur Pemandu (guiding block dan warning block) Gambar 13. Jalur Pemandu Gambar 14. Susunan Ubin Pemandu pada Pintu Masuk

b. Pegangan Rambat (handrail) Penampang pegangan rambat

  (handrail)

  Gambar 15. Pegangan Rambat (handrail)

  c. Tangga Landai (ramp) Gambar 16. Tangga Landai d. Tangga Gambar 17. Detail Tangga

  • UNTUK JENIS PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI BANGUNAN Keterangan: gambar pada lampiran berikut adalah skema gambar tidak

   berskala (NTS); penyajian gambar oleh sekolah mengikuti persyaratan teknis

   gambar kerja; sekolah dapat mengadopsi desain tersebut apa adanya ataupun

   mengembangkan desain yang ada tetapi tetap mengutamakan unsur kualitas, keamanan, kenyamanan dan kemudahan sesuai dengan standar bangunan dan Perabot sekolah yang telah ditetapkan. desain Perabot dapat memenuhi persyaratan kesesuaian ukuran

   secara ergonomis (dicapai posisi tubuh, ukuran, postur, atau mobilitas pengguna)

  a. Rancangan Perabot Ruang Pembelajaran Umum

  1. Ruang Kelas Baru Gambar 18. Denah Perabot Ruang Kelas Kursi Peserta Didik Meja Peserta Didik Meja Peserta Didik (Kursi Roda)

  Kursi Guru Meja Guru b. Perpustakaan Gambar 19. Denah Perabot Perpustakaan

  Papan Tulis Papan Pajang

  Rak Buku Rak Majalah Rak Surat Kabar Meja Baca Kursi Baca (Peserta Didik) Meja Baca (Kursi Roda) Kursi Kerja Meja Kerja/Sirkulasi c. Rancangan Perabot Ruang Penunjang Lain 1)

Ruang Pimpinan

  Gambar 20. Denah Perabot Ruang Pimpinan Lemari Katalog Lemari Papan Pengumuman Meja Multimedia Kursi Pimpinan Meja Pimpinan Kursi Tamu Meja Tamu Lemari Papan Statistik

  2)

Ruang Guru

  Gambar 21. Denah Perabot Ruang Guru Kursi Kerja Meja Kerja Lemari Papan Pengumuman Papan Statistik 3)

  Ruang Tata Usaha Gambar 22. Denah Perabot Ruang Tata Usaha Kursi Kerja Meja Kerja Lemari Papan Statistik

  4) Ruang Konseling/Asesmen

  Gambar 23. Denah Perabot Ruang Konseling Kursi Kerja Meja Kerja Kursi Tamu Lemari

  Papan Kegiatan

  5)

Ruang UKS

  Gambar 24. Denah Perabot Ruang UKS Tempat Tidur Lemari Kursi Meja I. Biaya Pekerjaan Prasarana Besarnya dana swakelola yang dialokasikan untuk tiap-tiap sekolah dapat berbeda antara satu sekolah dengan sekolah yang lain dan disesuaikan dengan usulan dan kebutuhan sekolah. Tiap daerah memiliki patokan satuan biaya konstruksi yang berbeda satu dengan yang lain. Mengingat pembiayaan pendidikan menurut perundang-undangan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maka kegiatan pembangunan Prasarana pendidikan pada program DAK Fisik Bidang Pendidikan bersifat stimulan sehingga dalam pelaksanaannya dimungkinkan sekolah masih membutuhkan adanya partisipasi Pemerintah Daerah untuk penyelesaian seluruh pembangunan yang mengacu pada: 1.

  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB); 2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung

  Negara; dan 3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

  Nomor 14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung. Biaya pembangunan Prasarana pendidikan pada DAK Fisik Bidang Pendidikan untuk SDLB/SMPLB/SMALB/SLB harus dihitung sesuai dengan volume pekerjaan, harga satuan dengan mempertimbangkan lokasi dan kesulitan geografis.

  Perpustakaan dan/atau Ruang Guru Rehabilitasi Ruang Kelas, Ruang Penunjang lainnya, Ruang Perpustakaan dan/atau Ruang Guru dengan tingkat kerusakan bangunan lebih dari 30 persen dengan Perabotnya.

  Biaya rehabilitasi untuk 1 (satu) unit ruang dihitung dengan rumus sebagai berikut: R = a + b

  Keterangan : R = biaya rehabilitasi a = biaya rehabilitasi sesuai perhitungan kondisi ruang b = harga rehabilitasi atau pengadaan Perabot Biaya rehabilitasi yang dimaksud dalam perhitungan di atas sudah termasuk untuk biaya perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengelolaan sesuai aturan berlaku.

  Alokasi biaya satuan pembangunan ruang kelas baru beserta Perabot untuk masing-masing provinsi dihitung berdasarkan IKK (Indek Kemahalan Konstruksi) yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik tahun 2018 dan mengacu kepada koefisien harga satuan yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Biaya pembangunan untuk 1 (satu) unit ruang dihitung dengan rumus sebagai berikut :

  Keterangan : P = biaya pembangunan c = biaya pembangunan sesuai perhitungan d = harga penyediaan Perabot Biaya pembangunan yang dimaksud dalam perhitungan di atas sudah termasuk untuk biaya perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengelolaan sesuai aturan berlaku 3.