NKM SDM PSMN rev 1(PSMN)
PUSAT STANDARDISASI & MUTU NUKLIR Serpong, Kamis 27 Oktober 2016
1
Ruang Lingkup Posisi PSMN dalam litbang dan
implementasi iptek nuklir
A
Status Terkini SDM Satker
B Peta Pengetahuan
C Budaya Sharing Knowledge
D Critical Knowledge & Potensi Kehilangan Pengetahuan
E Rencana Pengembangan Knowledge Management
F
2 Status Terkini SDM Satker A
3 POSISI PSMN DALAM STRUKTUR BATAN PSMN
STANDARDISASI NASIONAL
DASAR HUKUM STANDARDISASI KETENAGANUKLIRAN UU Nomor 20 Tahun 2014 Tentang UU Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Standardisasi & Penilaian Kesesuaian. Standardisasi & Penilaian Kesesuaian.
UU Nomor 10 Tahun 1997 Tentang UU Nomor 10 Tahun 1997 Tentang Ketenaganukliran Ketenaganukliran PP 102 Tahun 2000 Tentang PP 102 Tahun 2000 Tentang Standardisasi Nasional Standardisasi Nasional Perka BATAN Nomor 21 Tahun 2014 Perka BATAN Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan BATAN.
Lingkungan BATAN.
Perka BATAN Nomor 8 Tahun 2016 Perka BATAN Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Perubahan Perka Nomor 21 Tentang Perubahan Perka Nomor 21 Tahun 2014.
Tahun 2014. TUJUAN STANDARDISASI KETENAGANUKLIRAN Menjamin aktivitas dan fasilitas nuklir dioperasikan secara selamat, Menjamin aktivitas dan fasilitas nuklir dioperasikan secara selamat, aman, bermutu, dll. aman, bermutu, dll.
Memastikan hasil penelitian, prototipe, produk/jasa hasil litbang Memastikan hasil penelitian, prototipe, produk/jasa hasil litbang yang akan dirilis ke masyarakat telah sesuai dengan persyaratan. yang akan dirilis ke masyarakat telah sesuai dengan persyaratan.
Menjamin kompetensi personel ketenaganukliran tetap terjaga.
Menjamin kompetensi personel ketenaganukliran tetap terjaga.
Efisiensi dan optimasi proses litbang ketenaganukliran.
Efisiensi dan optimasi proses litbang ketenaganukliran.
Sebagai barier dan “bahasa kedua” dalam perekonomian global Sebagai barier dan “bahasa kedua” dalam perekonomian global untuk membendung produk/jasa ketenaganukliran dari luar negeri. untuk membendung produk/jasa ketenaganukliran dari luar negeri.
Memberikan perlindungan terhadap masyarakat dan lingkungan hidup.
Memberikan perlindungan terhadap masyarakat dan lingkungan hidup.
KILAS BALIK STANDARDISASI DI
1974 1980 1985 1998 BATAN
Proyek Pusat Pusat Terjadi
Standardis Standardis Standardis Reorganisasi, asi dan asi dan asi yang
Kalibrasi Dosimetri Penelitian memisahk dan (PDS) Keselamat an Instrumen
an Radiasi kegiatan tasi (SKI) (PSPKR) standardis asi dan mutu yang bersifat teknis dan manajeme
2005 1998 • • n Pusat Teknologi Puslitbang Keselamatan dan Keselamatan Metrologi Radiasi Radiasi dan
2013 - 1999 - (PTKMR) Biomedika Nuklir
PSMN
Now (P3KRBiN)
2013
- BJM/
Bidang Jaminan Mutu/ Quality
TJM di
Assurance (QA) di
PSJMN setiap
PPNR
unit kerja
PENCAPAIAN SAAT INI
Standardisasi ketenaganukliran sudah dilaksanakan secara
Standardisasi ketenaganukliran sudah dilaksanakan secara
baik yang meliputi kegiatan metrologi, testing, standard,
baik yang meliputi kegiatan metrologi, testing, standard, quality (MSTQ). quality (MSTQ).
Metrologi dan testing sudah dilakukan oleh lab-lab di BATAN
Metrologi dan testing sudah dilakukan oleh lab-lab di BATAN seperti misalnya di PTKMR. seperti misalnya di PTKMR.
PSMN melalui beberapa KomiteTeknis (Komtek) dan Tim
PSMN melalui beberapa KomiteTeknis (Komtek) dan Tim
Perumus Standar BATAN (TPSB)-nya telah menghasilnya
Perumus Standar BATAN (TPSB)-nya telah menghasilnya
banyak 157 SNI dan 16 SB baik bersifat manajemen maupun
banyak 157 SNI dan 16 SB baik bersifat manajemen maupun teknis (Data Februari 2016). teknis (Data Februari 2016).
PSMN baru melaksanakan pembinaan implementasi standar
PSMN baru melaksanakan pembinaan implementasi standar manajemen. manajemen.
Telah dilaksanakan sertifikasi sistem manajemen ke sebagian
Telah dilaksanakan sertifikasi sistem manajemen ke sebagian
unit kerja BATAN, meliputi SMM, SMK3, SML, SMK dan SM Lab.
unit kerja BATAN, meliputi SMM, SMK3, SML, SMK dan SM Lab.
Sertifikasi personel sudah dilaksanakan untuk Radiografi dan
Sertifikasi personel sudah dilaksanakan untuk Radiografi dan
personel Irradiator sdh difaftarkan ke KAN dan BNSP
personel Irradiator sdh difaftarkan ke KAN dan BNSP
SKEMA STANDARDISASI IPTEK NUKLIR
Perumusan LS Produk Standar Standar Perizin SNI dan SB Sertifika an si Pembinaa
Produk Produk n Badan
Pengoperasian
Regulasi, Pengawa
Instalasi dan
s/ Sumber Produk
Litbangyasa
Regulato Daya hasil
produk
r HILIRISASI
Litbang Pasar/
Akreditasi Pengguna Audit JMN
Sertifikasi LSSM
Pemantau SM an Sertifikasi Personel PNBPLS Personel
TAHAPAN PROSES SERTIFIKASI PERSONEL
IPTEK NUKLIR
Kandidat (Org. Pemohon) Proses permohonan (aplikasi sertifikasi) Review persyarata n Proses kualifikasi Penyampaian sertifikat BADAN REGULASI/ BAPETEN ( SIB bila disyaratka n) Penerbitan sertifikat ? mengulang tidak lulus lulus Persyara tan ? memenuhi tidak memenuhi
- Kesehatan
TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) PERALATAN STANDAR & SKEMA SERTIFIKASI PERSONEL
- Pendidikan
- Pelatihan
- Pengalaman
- Persyaratan lain
TAHAPAN PROSES SERTIFIKASI PRODUK
tidak memenuhi Proses Pengajuan permohonan permohonan (aplikasi sertifikasi) Review STANDAR & ? SKEMA Persyara SERTIFIKASI persyarata tan n memenuhi PRODUK / Administ
PROTOTIPE Proses ratif PERALATAN kualifikasi
LABORATORIUM ? mengulang tidak UJI lulus lulus Penerbitan sertifikat
Penerbitan Surat BADAN Penyampaian
Ijin Edar / Suat REGULASI
Ijin Pakai, dll jika sertifikat disyaratkan STANDARDISASI & CLEARING HOUSE (1)
- Clearing House dengan Clearance test-nya berkorelasi sangat erat dengan kegiatan standardisasi.
• Eviden dari clearing test adalah sertifikat yang
dihasilkan dari hasil uji yang mengacu pada
code/standard tertentu.
Layanan Informasi Clearing House
(Satuan Kerja Diseminasi, Kemitraan & Kerjasama)
Didukung oleh Satuan Kerja Sistem Informasi
Pelaksana Clearance Test
(Satuan Kerja Standardisasi)
Laboratorium Uji Akustik/ Vibrasi Laboratorium Uji Biologis Laboratorium Uji Kimia Laboratorium Uji Kromatografi Laboratorium Uji Elektrik Laboratorium Uji Elektrostatik Laboratorium Uji Geoteknik Laboratorium Uji Ionisasi Laboratorium Uji Mekanik Laboratorium Uji Metrologi Laboratorium Uji Tak Rusak & Merusak Laboratorium Uji Optik & Photometry Laboratorium Uji Radiasi / Ionisasi Laboratorium Uji Sensor Laboratorium Uji Spektroskopi Laboratorium Uji Permukaan dan Mikroskopis Laboratorium Uji Thermal Laboratorium Uji Thermohidroli k Sertifikasi Personel Sertifikasi PersonelSertifikasi Produk Sertifikasi Produk
Akreditasi Akreditasi Kepala BATAN Litbang Bahan Bakar
Nuklir Litbang Material Maju Litbang Teknologi Reaktor Litbang Radioisotop & Radiofarmaka Litbang Irradiator, akselerator Litbang Sistem Energi Nuklir Litbang Teknologi
Limbah Radioaktif Litbang Teknologi Instrumentasi & Kendali Litbang Teknologi Nuklir Lainnya Satuan Kerja Penelitian & Pengembangan Teknologi Nuklir
Biro Sumber Daya Manusia STANDARDISASI & CLEARING HOUSE (2)
Supplier / Importir Teknologi Nuklir dari Luar Negeri Supplier / Importir Teknologi Nuklir dari Luar Negeri
Litbang Teknologi Nuklir dalam Negeri
Teknologi Nuklir yang diproduksi massal di dalam Negeri Teknologi Nuklir yang diproduksi massal di dalam Negeri Posisi PSMN dalam skema Clearance Test & Technology
KARAKTERISTIK DAN SKEMA RISPRO
Readiness Level Riset Riset Dasar Riset Terapan Riset Eksperimen Prototipe Produk/ Riset Scaling Up Teknologi dan (Model/Kebijakan) Pengembangan Teknologi Standardisasi Riset Alih / Implementasi Komersialisasi TEKNOLOGI BELUM TERBUKTI (PATEN/HAK CIPTA) HKI LAYAK TEKNOLOGI & KOMERSIALISASI / IMPLEMENTASI Implementasi SM SKEMA SKEMA
Area clearance test SKEMA RISTEK
- PSMN berperan sebagai konsultan dalam implementasi RISPRO IMPLEMENTATIF RISPRO KOMERSIAL standar dan penerapan sistem manajemen dalam seluruh proses litbangyasa iptek nuklir
- PSMN berperan sebagai clearance test melalui skema
MITRA LPDP & AIPI
sertifikasi sebelum hasil litbang iptek nuklir di hilirisas i
(komersialisasi dan
MULTIDISIPLIN MULTITAHUN
implementasi) ke industri dan/atau masyarakat TANTANGAN STANDARDISASI KETENAGANUKLIRAN Image standardisasi di BATAN masih terbatas pada
Image standardisasi di BATAN masih terbatas pada manajemen. manajemen.
Kesadaran standardisasi iptek nuklir di Indonesia
Kesadaran standardisasi iptek nuklir di Indonesia masih rendah. masih rendah.
Minimnya SDM, alokasi anggaran dan kebijakan
Minimnya SDM, alokasi anggaran dan kebijakan untuk Standardisasi Ketenaganukliran. untuk Standardisasi Ketenaganukliran.
SDM Standardisasi Ketenaganukliran belum diwadahi
SDM Standardisasi Ketenaganukliran belum diwadahi jenjang karir fungsional. jenjang karir fungsional.
Resourcess PSMN selaku pelaksana utama
Resourcess PSMN selaku pelaksana utama
standardisasi nuklir masih terserap habis hanya
standardisasi nuklir masih terserap habis hanya untuk masalah manajemen. untuk masalah manajemen.
Terdapat banyak aspek teknis seperti produk-produk
Terdapat banyak aspek teknis seperti produk-produk
litbang dan produk nuklir impor yang memerlukan
litbang dan produk nuklir impor yang memerlukan perhatian serius standardisasi. perhatian serius standardisasi.
PSMN belum memiliki laboratorium uji dan/atau MoU
PSMN belum memiliki laboratorium uji dan/atau MoU untuk pengujian. untuk pengujian. ARAH PELAKSANAAN STANDARDISASI KETENAGANUKLIRAN
- Finalisasi penguatan organisasi melalui implementasi standardisasi sistem manajemen
- Melaksanakan standardisasi produk dan personel yang sinergi dengan fungsi BATAN sebagai Clearing House.
- Identifikasi hasil litbang BATAN dan pelaksanaan sertifikasi sebelum dilepas ke masyarakat.
- Memperkuat fungsi kajian / penelitian terapan terkait standardisasi yang terfokus
pada masalah metode uji, teknoekonomi, interface teknologi dan sosial, dll.
- Memperkuat infrastuktur standardisasi ketenaganukliran melalui:
- – Pembangunan Lembaga Sertifikasi Personel (LSP) dan Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro)
- – Pengadaan peralatan /lab uji terkait pengujian produk/ personel.
- – Meningkatkan kompetensi SDM melalui tugas belajar, kursus dan pemagangan.
- – Memacu motivasi personel melalui reward and punishment yang salah satunya diwujudkan dengan membuka jenjang karir fungsional.
- Memperkuat bargaining position dengan cara:
– Memasukkan klausul standardisasi dan clearing house dalam revisi UU Ketenaganukliran yang baru.
- – Revisi TUSI PSMN selaku satmingkal standardisasi ketenaganukliran.
- – Memperkuat peran dan fungsi UJM/TJM
– Meningkatkan BATAN incorporated dalam implementasi
• Meningkatkan kemandirian UJM/TJM dalam implementasi
sistem manajemen di satker masing-masing danmeningkatkan perannya dalam koordinasi dan sharing
informasi litbang satker terkait proses sertifikasi.- Mentransformasi kegiatan PSMN yang lebih menitikberatkan pada kajian/penelitian mengenai standardisasi produk/jasa, metode uji dan sejenisnya.
• Identifikasi litbang BATAN yang telah mencapai level 6-8
dalam skema Technology Readiness Level (TRL) untuk
berikutnya dilakukan kajian hilirisasi dan sertifikasi.• Penilaian prestasi terhadap satker teknis diarahkan pada
efektivitas proses litbang dalam menghasilkan iptek nuklir tepat guna, dan untuk satker non teknis dalam hal layanan selaku supporting system.
Status Terkini SDM Satker B
20
STATUS TERKINI SDM PSMN
Jumlah Total Pegawai : 41 org Jumlah Total Pegawai : 41 org Jumlah Pegawai Non-Teknis (TU) : Jumlah Pegawai Non-Teknis (TU) : 11 org 11 org
30 Jumlah Pegawai Teknis : 30 org Jumlah Pegawai Teknis : 30 org
Jumlah Pegawai
11 Non-Teknis Teknis
21 STATUS TERKINI SDM TEKNIS PSMN Berdasarkan Tingkat Pendidikan
18
10
8
5 <SLTA D1-D3 S1/D4 S2 S3
- 2 orang sedang tugas belajar S2
• Sebelum tahun 2013, SDM PSMN dilarang mengikuti tugas
belajar S2/S3- Kesempatan S2 baru dibuka sejak tahun 2013
22
STATUS TERKINI SDM PSMN
23
20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-65
1
1
3
5
4
8
1
3
5
3
4
3 Profil Usia Non Teknis
Usia (tahun)
STATUS TERKINI SDM PSMN
1
6
4
5
5
2
3
3
3
5
3 Usia Junior(<40 th) Usia Senior (>50th) Usia Te ngah (40-50 th)
24
SDM PSMN
SDM PSMN BerdasarkanPosisinya
25
20
15
23
10
5
5
5
3
2
1
1
1 Eselon II Eselon III Eselon IV Staf Grade StaftGrade Staf Grade Staf Grade Staf Grade
8
7
6
5
3 SDM PSMN tidak diwadahi oleh jenjang karir fungsional apapun Peta Pengetahuan C
26 PETA KEGIATAN PSMN (BIDANG TEKNIS)
27
28
PETA KOMPETENSI PSMN (BIDANG TEKNIS)
- Peta Kompetensi didasarkan pada Tusi yang tercantum pada Perka BATAN No. 21 2014 dan No. 8 2016
- Tusi kajian/penelitian baru muncul di Perka 8 tahun 2016
• PSMN tidak dapat memunculkan nama jabatan Auditor karena
ada kesamaan nama dengan Jafung Auditor (yang khusus untuk keuangan)- Baru sebagian peta kompetensi diduduki oleh personel yang kompeten
29 Budaya Sharing Knowledge D
BUDAYA SHARING KNOWLEDGE YANG ADA
Sharing Knowledge rutin dilaksanakan minimal 2 kali / Sharing Knowledge rutin dilaksanakan minimal 2 kali / bulan setiap hari senin. bulan setiap hari senin.
Program sharing knowledge dibuat oleh Sub Bid Program sharing knowledge dibuat oleh Sub Bid Program dan digerakkan oleh Tim Camat Program dan digerakkan oleh Tim Camat
Sebagian besar personel yang sudah pulang tugas
Sebagian besar personel yang sudah pulang tugas
belajar, diklat luar negeri dan juga diklat dalam belajar, diklat luar negeri dan juga diklat dalam negeri sudah melakukan sharing knowledge. negeri sudah melakukan sharing knowledge.Materi diklat/sos/sem di sharing di Materi diklat/sos/sem di sharing di psjmn_group@batan.go.id psjmn_group@batan.go.id
Seluruh pegawai PSMN diwajibkan ikut sharing Seluruh pegawai PSMN diwajibkan ikut sharing knowledge knowledge
30
SHARING KNOWLEDGE 2016
Materi Pelaksanaa Penyaji n
ISO 19011: 2011 & ISO 9001: 2015 24 & 31 Uni Heryati Oktober
Pelaksanaan Inspeksi PLTN
10 Oktober
I Wayan Dasar-dasar Strategi
Ngarayana PMPRB 2016 22 Agustus Drs.
Djatmiko, M.Sc
SIM SDM
1 Juli Nany Aspek-aspek RDE
27 Juni Bayu Purnomo
Integrated Management System
15 Mei Yuliana Esti Aplikasi SIPA
15 Mei Ali Musafa Integrated Management System
21 Maret Baskan hanurajie & Widjanarko
Pengetahuan Kritis (Critical Knowledge) & Potensi Kehilangan E
Pengetahuan (Knowledge Loss)
32
PENGETAHUAN KRITIS
- Ahli Reaktor Daya •
- Ahli Instrumentasi Dan Kendali •
- Ahli Daur Bahan Bakar Nuklir •
- Radiografer Level III
- Inspector Reaktor Daya • >Auditor Tekno>Pelaksanaan clearance test teknologi nuklir dapat dilakukan oleh auditor, assessor dan inspector.
- Inspector ada yang umum sesuai lingkupnya dan ada inspector khusus, yaitu dalam hal NDT, Hydrostatic & Pneumatic Testing
33 Pengetahuan yang diperlukan tetapi belum dimiliki Pengetahuan yang diperlukan tetapi belum dimiliki
Ahli Hydrostatic & Pneumatic Testing
Ahli Pengujian Produk Iptek Nuklir
Ahli Radioisotop & Radiofarmaka
Pengetahuan yang sudah dimiliki secara terbatas / personel
yang terbatasPengetahuan yang sudah dimiliki secara terbatas / personel
yang terbatasInspector Fasilitas Nuklir Dan Produknya
POTENSI KEHILANGAN PENGETAHUAN
PSMN lebih terkendala kekurangan pengetahuan PSMN lebih terkendala kekurangan pengetahuan dari pada potensi kehilangan pengetahuan dari pada potensi kehilangan pengetahuan Auditor & Konsultan untuk sistem manajemen di Auditor & Konsultan untuk sistem manajemen di PSMN sudah cukup, tetapi sangat minim untuk PSMN sudah cukup, tetapi sangat minim untuk yang terkait implementasi standar teknis dan yang terkait implementasi standar teknis dan pelaksanaan inspeksi pelaksanaan inspeksi Yang paling diperlukan PSMN adalah WIBAWA Yang paling diperlukan PSMN adalah WIBAWA
dalam melakukan tugas pembinaan dan penilaian
dalam melakukan tugas pembinaan dan penilaian
kesesuaian sehingga yang diperlukan adalah kesesuaian sehingga yang diperlukan adalah personel senior dan dengan tingkat pendidikan personel senior dan dengan tingkat pendidikan tinggi. tinggi.34
Rencana Pengembangan
F
Knowledge Management
35 RENCANA PENGEMBANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT Budaya Sharing Knowledge akan tetap Budaya Sharing Knowledge akan tetap dibangun sehingga presentasi dan sharing dibangun sehingga presentasi dan sharing material melalui milis tetap jalan. material melalui milis tetap jalan.
Harapan pembangunan portal knowledge Harapan pembangunan portal knowledge management / online learning center. management / online learning center.
Memperjuangkan karir fungsional untuk Memperjuangkan karir fungsional untuk mendorong semangat kerja personel PSMN. mendorong semangat kerja personel PSMN.
36