Perubahan Sosial dan Agama Kelompok 8

Perubahan Sosial dan Agama

Kelompok 8

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Disadari atau tidak dalam kehidupan sehari-hari selalu dipenuhi oleh
perubahan. Baik perubahan besar ataupun kecil, disengaja ataupun tidak perubahan
itulah yang menjadi kawan setia, yang lebih dekat misalanya seperti perubahan waktu.
Dalam sudut pandang yang lebih luas, perubahan yang berhubungan dengan kondisi
kesosialan masyarakat disebut dengan perubahan sosial.
Perubahan sosial ini tidaklah muncul secara tiba-tiba seperti permainan magic,
namun ada fakto-faktor yang mendorong dan menjadi latar belakang perubahan
tersebut. Dari faktor-faktor tersebut nantinya akan menghasilkan bentuk-bentuk
perubahan yang bervariasi dan tentunya melahirkan pula teori-teori perubahan yang
berbeda-beda.
Disamping itu, sangat menarik jika perubahan sosial disandingkan dan
dihubungkan dengan agama. Menarik karena perubahan sosial yang sifatnya
cenderung dinamik dan agama yang cenderung statis dengan doktrin-doktrinnya. Dari

sudut pandang normatif-sosiologis makalah ini akan membahas dan menyajikan
kesinambungan ataupun hungan antara perubahan sosial dan agama.
B. Tujuan
1. Memaparkan Pengertian Perubahan Sosial.
2. Memaparkan Faktor-Faktor Perubahan Soaial
3. Memaparkan Ciri-Ciri Perubahan Sosial
4. Memaparkan Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
5. Memaparkan Teori-Teori Perubahan Sosial
6. Memaparkan Perubahan Sosial dalam Perfektif Islam

Sosiologi Agama

|1

Perubahan Sosial dan Agama

Kelompok 8

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara
hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan
material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuanpenemuan baru dalam masyarakat.1
Perubahan sosial menurut para ahli yakni:2
1. Gillin
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari
cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi,
kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi
atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
2. Emile Durkheim
Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan
demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional
yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern
yang diikat oleh solidaritas organistik.
3. Kingsley Davis
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat.
4. Mac Iver
Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam

hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan
(ekuilibrium) hubungan sosial
5. William F. Ogburn
Perubahan

sosial

adalah

perubahan

yang

mencakup

unsur-unsur

kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya
pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur
immaterial


1
2

Ishomuddin, Sosiologi Agama, (Jakarta Selatan: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 3
http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial/diaskes pada/02/12/2014/14:15

Sosiologi Agama

|2

Perubahan Sosial dan Agama

Kelompok 8

B. Faktor-Faktor Perubahan Sosial
Sebagaimana hukum kausalitas yang selalu berhubungan dengan sebab dan
akibat, segala hal yang menjadi fenomena dalam masyarakatpun tentu tak akan luput
dari hukum tersebut. Menilik sebuah peribahasa “Dimana ada asap pasti ada api,
dimana ada akibat pasti ada penyebanya.” Begitupun dengan perubahan sosial,

setidaknya ada dua fakor yang bisa menyebabkan perubahan sosial terjadi dalam
masyarakat.3 Kedua faktor tersebut, yakni:
1. Faktor internal
Faktor internal disebut juga dengan istilah faktor sosiogenik yang artinya
masyarakat itu sendirilah yang merupakan sumber perubahan sosial. Faktor
intern dalan perubahan sosial ini dapat berupa individual maupun kolektif.
Adapun bentuknya antara lain dapat berupa:
a. Pertumbuhan penduduk
b. Penemuan-penemuan baru
c. Konflik
d. Pemberontakan (revolusi)4
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern dalam perubahan sosial biasanya dipengaruhi oleh
campurtangan alam (seperti bencana alam) atau kebudayaan masyarakat
lain.5
C. Ciri-Ciri Perubahan Sosial6
Perubahan sosial dalam masyarakat dapat diketahui atau dilihat melalui ciriciri berikut:
1. Setiap masyarakat mengalami perubahan baik secaara lambat ataupun
cepat.


Dengan

demikian

tidak

ada

masyarakat

yang

berhenti

perkembangannya.
2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan akan diikuti dengan
perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
3. Perubahan sosial yang cepat biasanya menimbulkan disintegrasi yang
bersifat sementara, karena dalam proses penyesuaian diri.
3


, Lembar Kerja Tulis Man Tulungagung 1, 2012

4

Ibid.,

5

http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial/diaskes pada/02/12/2014/14:15

6

, Lembar Kerja Tulis MA Darussalam, 2012

Sosiologi Agama

|3

Perubahan Sosial dan Agama


Kelompok 8

4. Perubahan sosial terjadi dalam bidang materiils dan immateriil, karena
keduanya memiliki hubungan timbal balik.
D. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan menjadi dua bentuk
umum yaitu perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan yang berlangsung
lambat. Kedua bentuk perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal dengan evolusi dan
revolusi.Yakni:
1. Perubahan evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi
dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada rencana
atau kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan.7 Perubahanperubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat,
yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena
dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap
kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada
waktu tertentu. Contoh, perubahan sosial dari masyarakat berburu menuju
ke masyarakat meramu.

Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga teori yang mengupas tentang
evolusi, yaitu:
a. Unilinier Theories of Evolution: menyatakan bahwa manusia dan
masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap
tertentu, dari yang sederhana menjadi kompleks dan sampai pada
tahap yang sempurna.
b. Universal Theory of Evolution: menyatakan bahwa perkembangan
masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap.
Menurut teori ini, kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis
evolusi yang tertentu.
c. Multilined Theories of Evolution: menekankan pada penelitian
terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat.
Misalnya, penelitian pada pengaruh perubahan sistem pencaharian
dari sistem berburu ke pertanian.
7

311

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, cet. 38, (Jakarta: Raja Grafindo Perkasa, 2005), hlm.


Sosiologi Agama

|4

Perubahan Sosial dan Agama

Kelompok 8

2. Perubahan revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara
cepat dan yang meliputi sendi-sendi kehidupan masyarakat.8Secara
sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan
sosial

mengenai

unsur-unsur

kehidupan


atau

lembaga-

lembaga

kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam revolusi, perubahan
dapat terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, dimana sering
kali diawali dengan ketegangan atau konflik dalam lingkup masyarakat
yang bersangkutan.
Revolusi tidak dapat terjadi di setiap situasi dan kondisi masyarakat.
Secara sosiologi, suatu revolusi dapat terjadi manakala harus memenuhi
beberapa syarat tertentu, antara lain adalah:
a. Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan. Di
dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan,
dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan
perubahan keadaan tersebut.
b. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap
mampu memimpin masyarakat tersebut.
c. Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan tersebut,
untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari
masyarakat, untuk dijadikan program dan arah bagi geraknya
masyarakat.
d. Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada
masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut bersifat konkret
dan dapat dilihat oleh masyarakat. Selain itu, diperlukan juga suatu
tujuan yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu ideologi tertentu.
e. Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu keadaan di mana
segala situasi kondisi dan faktor sangat mendukung untuk memulai
gerakan revolusi. Apabila momentum yang dipilih keliru, maka
revolusi dapat gagal.

8

Ibid,.... hlm. 313

Sosiologi Agama

|5

Perubahan Sosial dan Agama

Kelompok 8

E. Teori-Teori Perubahan Sosial9
Masyarakat selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Ada yang
menganggap bahwa perubahan tersebut tak ubahnya sebuah siklus yang selalu
berputar dan tidak ada akhirnya. Adapula yang beranggapan bahwa suatu perubahan
pasti mengacu pada kondisi yang lebih baik. Ada pula yang beranggapan bahwa tidak
mungkin terjadi perubahan jika tidak ada sebuah pemicu, seperti sebuah hubungan
yang timbal balik. Berikut ini adalah beberapa pandangan atau perspektif perubahan
social yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
1. Teori Sosiohistoris
Teori ini menempatkan variable latar belakang sejarah dengan menekankan
proses evolusi sebagai factor penting terjadinya perubahan.
2. Teori Fungsionalisme Struktural
Teori ini melihat perubahan social sebagai dinamika adaptif menuju
keseimbangan baru, akibat dari perubahan lingkungan eksternal.
3. Teori-teori Psikologi Sosial
Teori ini memadang perubahan social, sebagai akibat dari peran actor
individual untuk berkreasi dan berkembang.
4. Teori Konflik
Dalam teori konflik dijelaskan bagaimana perubahan social biasa
diakibatkan dari adanya proses social yang disosiatif dalam masyarakat.
Teori konflik berbicara secara terang-terangan banyak perubahan
masyarakat. Tokoh sentral konflik ini adalah Karl Marx yang mendasarkan
diri pada asumsi yang mengisyaratkan adanya kontradiksi sebagai
substansi segala sesuatu, baik alam maupun manusia, sekaligus fakta
sentral segala sesuatu. Strauss mengatakan konflik dan kontradiksi yang
merupakan proses tawar menawar antara beberapa kekuatan untuk menuju
tertib social dan setiap masyarakat akan selalu mengalami proses tersebut.
Jadi, agar manusia dapat bertahan dengan segala perubahan yang terjadi baik
didalam diri mereka maupun perubahan yang terjadi dilingkungan mereka, keempat
fungsi tersebut haruslah dapat dilaksanakan. Dan ini tidak hanya berlaku bagi manusia
sebagai individu, tetapi juga berlaku bagi manusia sebagai kelompok social.
Melakukan tindakan yang nyata baik tindakan secara individual maupun tindakan
9

http://www.anekamakalah.com/2013/04/makalah-perubahan-sosian.html./diaskespada

01/12/2013/17:52

Sosiologi Agama

|6

Perubahan Sosial dan Agama

Kelompok 8

social merupakan kunci utama untuk berfungsinya keempat hal di atas. Jika
keberfungsian terjadi, maka segala perubahan yang terjadi dapat dijalani sebagai hal
yang wajar dan sebagai proses yang alami yang justru akan menyehatkan masyarakat
manusia itu sendiri.
F. Perubahan Sosial dalam Persfektif Islam10
Perubahan sosial juga mendapat perhatian dalam agama Islam. Jalaludin
Rakhmat menyatakan bahwa terdapat dua hal penting dalam proses perubahan sosial
menurut Islam. Pertama, Islam memandang perubahan sosial harus dimulai dari
perubahan individu. Kedua, secara berangsur-angsur, perubahan individu ini harus
disusul dengan perubahan institusional.
Dari dua hal tersebut, perubahan sosial yang dimaksud dalam Islam adalah
perubahan dalam hal struktur sosial yang timpang, hegemonik, dan dominatif. Oleh
karena itu, perubahan struktur sosial yang ada merupakan syarat yang harus ada untuk
mencapai suatu bentuk ideal. Sehingga perubahan sosial tersebut tergantung pada
struktur-struktur kekuasaan dalam masyarakat pada bidang politik, ekonomi, sosial,
budaya, dan ideologi.
Perubahan adalah suatu hukum alam atau disebut Sunnatullah. Hal ini bisa
dibuktikan dengan kehadiran manusia di bumi ini adalah dari yang tidak ada menjadi
ada. Penciptaan bumi dan lain sebagainya pun hampir sama halnya dengan manusia.
Dalam adanya manusia, ia telah mengalami perubahan dari anak, dewasa, dan tua.
Dan juga, perubahan-perubahan itu terjadi di masyarakat-masyarakat muslim.
Perubahan-perubahan sosial tentu saja dibolehkan, selama tidak melanggar prinsip
asaz-asaz sosial yang telah ditentukan oleh Allah. Akan tetapi, banyak masyarakat
Islam yang tidak mengerti akan hal itu.
Dalam masyarakat Islam itu sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua dalam
menerima perubahan dan tidak menerima perubahan. Masyarakat muslim yang tidak
menerima perubahan adalah mereka untuk menyelamatkan iman dan agama mereka.
Tidak menerima perubahan berarti tidak meneriman sesuatu yang baru. Sesuatu yang
baru itu adalah mungkin berbentuk ide, konsepsi, ataupun gagasan.
Selain daripada itu masyarakat islam terbuka dalam perubahan sosial entah itu
dalam sesuatu yang baru, ataupun karena asimilasi, difusi, dan akulturasi.
10

http://sosbud.kompasiana.com/2012/01/20/konsep-islam-tentang-perubahan-sosial-

432341.html/diaskes pada/02/12/2014/14:43

Sosiologi Agama

|7

Perubahan Sosial dan Agama

Kelompok 8

Namun, ada juga masyarakat muslim yang menerima perubahan sosial tanpa batas.
Demi untuk maju, semua perubahan dihalalkan. Apakah mengenai prinsip sosialnya
atau cara pelaksanaannya. Dengan menerima prinsip yang bukan dari Islam, maka ia
tergelincir kepada cara hidup yang bukan kepada islam, walaupun sebenarnya ia masih
beragama islam atau mungkin bisa juga disebut materialisme, hedonisme, dan ismeisme yang baru. Karena sosial budayanya tidak mengikuti dengan apa yang telah
digariskan oleh Islam dan mereka yang menolak perubahan sosial menjadi statis.

Sosiologi Agama

|8

Perubahan Sosial dan Agama

Kelompok 8

BAB III
KESIMPULAN
Dari pemaparan materi diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwasanya perubahan
sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima
karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk,
ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat. Dilihat
dari jenisnya mulai dari evolusi (perubahan secara lambat) dan revolusi (perubahan secara
cepat) merupakan perubahan yang terjadi dengan wajar. Maksudnya, perubahan yang terjadi
dalam masyarakat merupakan hal yang wajar terjadi.
Suatu golongan masyarakat dapat dikatan mengalami perubahan sosial manakala
perubahan tersebut diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Jadi suatu
perubahan itu tidak dapat berdiri sendiri, tanpa adanya keterlibatan dari lembaga lain. Dalam
perspektif agama, perubahan sosial dapat memberikan sutu dampak yang positif maupun
negatif bagi anggotanya. Karena apa ?, tidak semua imbas dari adanya perubahan sosial
memberikan suatu kontribusi terbaik bagi bersatunya umat, bahkan yang kemungkinan terjadi
jika perubahan tersebut diadakan dalam kapasitas besar otomatis anggotanya akan keteteran
untuk mengikuti poka perubahan yang dianjurkan suatu kelompok agama itu, jadi tak jarang
awal mulanya perubahan ini menyebabkan konflik, namun konflik tersebut hanya berlangsung
sementara.

Sosiologi Agama

|9

Perubahan Sosial dan Agama

Kelompok 8

DAFTAR PUSTAKA

, Lembar Kerja Tulis MA Darussalam, 2012
, Lembar Kerja Tulis Man Tulungagung 1, 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial/diaskes pada/02/12/2014/14:15
http://sosbud.kompasiana.com/2012/01/20/konsep-islam-tentang-perubahan-sosial432341.html/diaskes
http://www.anekamakalah.com/2013/04/makalah-perubahan-sosian.html./diaskespada
01/12/2013/17:52
Ishomuddin,

2002,

Sosiologi

Agama,

Jakarta

Selatan:

Ghalia

Indonesia

pada/02/12/2014/14:43
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, cet. 38, (Jakarta: Raja Grafindo Perkasa,
2005), hlm. 311

Sosiologi Agama

| 10