PEMBANGUNAN EKONOMI - Michael P. Todaro, Stephen C. Smith

  P EMBANGUNA N E KONOM

  I EDISI KESEMBILAN Michael P.

  Michael P.

  Todaro Todaro Stephen C.

  Stephen C.

  Smith Smith

  

PEMBANGUNAN EKONOMI Todaro & Smith EDISI KESEMBILAN JILID 1

BAGIAN 1 BAGIAN 1 Prinsip & Konsep Prinsip & Konsep

  1. Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, dan Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  2. Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara-negara Berkembang

  3. Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  4. Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  BAB 1 BAB 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-

Ilmu Ekonomi, Institusi-

institusi, dan Pembangunan:

institusi, dan Pembangunan:

  

Sebuah Perspektif Global

Sebuah Perspektif Global

  

BAGIAN 1 Prinsip & Konsep

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi: Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi: Kesenjangan Kondisi Hidup di Dunia Kesenjangan Kondisi Hidup di Dunia

  • Setiap harinya, orang-orang di pelbagai penjuru dunia mengawali harinya dalam kondisi yang sangat berlainan
  • Sekitar separuh penduduk dunia (dari total sekitar 6,4 miliar jiwa) hidup dalam kondisi serba berkecukupan, sementara separuh lainnya hidup dalam kondisi serba berkekurangan

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi: Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi: Contoh Perbandingan

  1 Contoh Perbandingan

  1 Kondisi hidup rata-rata di Amerika Utara, yang merupakan

  ciri khas keluarga di kebanyakan negara kaya:

  • Keluarga inti beranggotakan 4 orang
  • Penghasilan tahunan sekitar $50.000
  • Berpenghidupan yang layak
  • Sumber hiburan relatif berlimpah

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi: Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi: Contoh Perbandingan

  2 Contoh Perbandingan

  2 Kondisi hidup rata-rata di daerah pedesaan Asia:

  • Keluarga inti beranggotakan 8 orang atau lebih
  • Penghasilan tahunan sekitar $250 sampai $300
  • Berpenghidupan yang keras
  • Hiburan berasal dari kegiatan spiritual

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi: Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi: Kesenjangan di Wilayah Metropolitan Kesenjangan di Wilayah Metropolitan

  Di daerah pantai Amerika Latin:

  • Di satu wilayah kota terlihat modern, megah, rapi, bersih, dan indah
  • Di wilayah lainnya, yang relatif berseberangan, merupakan favela (pemukiman kumuh) yang terlihat reyot, kumuh, dan berimpitan

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi: Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi: Kemiskinan yang Merata Kemiskinan yang Merata

  Di daerah timur Afrika:

  • Sangat sedikit penghasilan dalam bentuk uang
  • Berbagai kebutuhan diproduksi sendiri untuk dikonsumsi sendiri (disebut perekonomian subsisten)

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi: Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi: Pertanyaan-pertanyaan Pertanyaan-pertanyaan

  • Bagaimana mungkin kemewahan hidup berdampingan dengan kemiskinan secara mencolok dalam satu wilayah yang relatif sama?
  • Bagaimana masyarakat dalam perekonomian subsisten bisa beralih ke dalam perekonomian modern yang berprodukstivitas dan berpenghasilan tinggi?
  • Bagaimana aspirasi kemajuan dari kemiskinan bisa dibantu ataupun dihambat oleh aktivitas ekonomi yang lebih maju?

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi: Bagaimana Kehidupan Penduduk Bumi: Kesimpulan Kesimpulan

  Proses kemajuan yang dialami oleh negara-negara sedang berkembang (developing countries) tidak dapat dianalisis secara realistis tanpa mempertimbangkan peranan negara- negara maju yang membantu ataupun menghambat, secara langsung ataupun tidak langsung, proses kemajuan tersebut

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan: Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan: Tonggak Awal Tonggak Awal

  • Kalangan ekonom, secara umum, menobatkan Adam Smith sebagai “ahli ilmu ekonomi pembangunan” yang pertama, seiring penerbitan bukunya Wealth of Nations pada tahun 1776
  • Namun, pembahasan sistematis yang meliputi wilayah

  Afrika, Asia, dan Amerika Latin baru diterbitkan sekitar lima dasawarsa yang lalu

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  1

  Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan: Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan: Disiplin Ilmu Disiplin Ilmu

  1

  • Studi pembangunan ekonomi adalah cabang baru dari disiplin ilmu ekonomi (economics) dan ilmu ekonomi politik (political economy) makroekonomi
  • Studi ini memusatkan perhatian secara khusus pada perekonomian negara-negara di Afrika, Asia, dan Amerika Latin

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan: Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan: Disiplin Ilmu

  2 Disiplin Ilmu

  2 Sebagian kalangan masih menyatakan ilmu ekonomi

  pembangunan (development economics) hanya merupakan campuran dari cabang-cabang ilmu ekonomi lainnya, yaitu:

  • Ilmu makroekonomi
  • Ilmu ekonomi ketenagakerjaan (labor economics)
  • Ilmu keuangan publik (public finance)
  • Ilmu ekonomi moneter (monetary economics)

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  3a

  Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan: Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan: Disiplin Ilmu Disiplin Ilmu 3a

  Sebagai bidang studi yang berdiri sendiri, ilmu ekonomi pembangunan:

  • Tidak sama dengan ilmu ekonomi dari negara-negara kapitalis maju (ekonomi “neoklasik” modern) maupun ilmu ekonomi negara-negara sosialis (ekonomi “komando” atau “Marxis”)
  • Merupakan ilmu ekonomi khusus mengenai negara- negara Dunia Ketiga yang menuntut pembaruan pemikiran dan pendekatan tersendiri

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan: Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan: Disiplin Ilmu 3b

  Disiplin Ilmu 3b

  Sebagai bidang studi yang berdiri sendiri, ilmu ekonomi pembangunan:

  • Telah mengembangkan identitas analitis & metodologis
  • Telah menerima pengakuan dan penghargaan pada tingkat Hadiah Nobel

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan: Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan: Ilmu Ekonomi Tradisional

  1 Ilmu Ekonomi Tradisional

  1 Ilmu ekonomi tradisional berpusat pada:

  • Alokasi termurah dan terefisien atas segenap sumber daya yang langka
  • Upaya memanfaatkan pertumbuhan optimal sumber- sumber daya dari-waktu-ke-waktu agar memberikan hasil sebanyak mungkin barang dan jasa

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan: Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan: Ilmu Ekonomi Tradisional

  2 Ilmu Ekonomi Tradisional

  2 Ilmu ekonomi tradisional membahas aspek-aspek

  ekonomi dunia kapitalis, yaitu:

  • Pasar • Konsumen • Harga • Keputusan berdasarkan marjin, laba, dan kepuasan
  • Ekuilibrium antara pasar input dan output

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan: Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan: Ilmu Ekonomi Tradisional

  3 Ilmu Ekonomi Tradisional

  3 Ilmu ekonomi tradisional mengasumsikan:

  • “Rasionalitas” ekonomi berdasarkan untung-rugi
  • Orientasi materialistis
  • Sifat individualistis
  • Pengutamaan kebutuhan/kepentingan pribadi

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan: Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan: Ilmu Ekonomi Politik Ilmu Ekonomi Politik

  • Cakupan ilmu ekonomi politik lebih luas daripada ilmu ekonomi tradisional
  • Pada intinya, ilmu ekonomi politik (political economy) membahas kaitan antara ilmu politik dan ilmu ekonomi, dengan perhatian utama pada peranan kekuasan dalam pengambilan keputusan ekonomi

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan

  • Cakupan ilmu ekonomi pembangunan lebih luas daripada ilmu ekonomi politik
  • Ilmu ekonomi pembangunan berkaitan langsung dengan keseluruhan proses politik, budaya, dan ekonomi yang diperlukan dalam mendukung transformasi struktural

  dan kelembagaan dari seluruh masyarakat dalam

  rangka menghasilkan serentetan kemajuan ekonomi

  

yang benar-benar bermanfaat (melalui proses yang

  efisien) bagi penduduk pada umumnya

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan: Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan: Tujuan Akhir yang Tidak Berubah Tujuan Akhir yang Tidak Berubah Tujuan akhir ilmu ekonomi pembangunan adalah:

  Memungkinkan pemahaman lebih lanjut mengenai

  perekonomian negara-negara Dunia Ketiga dalam

  rangka memudahkan upaya perbaikan standar hidup bagi mayoritas penduduk dunia

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Arti Penting Nilai-nilai dalam Ilmu Arti Penting Nilai-nilai dalam Ilmu Ekonomi Pembangunan Ekonomi Pembangunan

  • Pada dasarnya, ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial
  • Nilai adalah pijakan dalam menentukan baik atau buruk
  • Maka, pilar dari ilmu ekonomi (umumnya) dan ilmu ekonomi pembangunan (khususnya) adalah pemahaman mengenai pemikiran-pemikiran dasar (premis) bersifat etis dan normatif yang disebut premis-premis nilai (value premises) tentang apa yang diinginkan maupun tidak diinginkan

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Perekonomian sebagai Sistem Sosial: Perekonomian sebagai Sistem Sosial: Lebih Jauh dari Ekonomi Sederhana

  1 Lebih Jauh dari Ekonomi Sederhana

  1

  • Sistem sosial adalah hubungan-hubungan yang saling terkait antara faktor-faktor ekonomi dan nonekonomi
  • Ilmu dan sistem ekonomi perlu dianalisis dan diletakkan dalam konteks sistem sosial secara keseluruhan dari negara dan dalam konteks global/internasional

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Perekonomian sebagai Sistem Sosial: Perekonomian sebagai Sistem Sosial: Lebih Jauh dari Ekonomi Sederhana

  2 Lebih Jauh dari Ekonomi Sederhana

  2 Menurut DR. Soedjatmoko:

  Seandainya kita mau menyimak pengalaman pada tahun- tahun yang lampau secara cermat, jelaslah bahwa, sebagai akibat dari terlalu besarnya bobot dan nilai yang mereka berikan pada pertumbuhan dan tahapannya serta pada ketersediaan modal dan keahlian, para teoretisi ilmu ekonomi pembangunan kurang memperhatikan masalah- masalah kelembagaan dan struktural sehingga gagal memahami besarnya pengaruh kekuatan historis, budaya, dan keagamaan dalam proses pembangunan

Bab 1 Ilmu Ekonomi, Institusi-institusi, & Pembangunan: Sebuah Perspektif Global

  Perekonomian sebagai Sistem Sosial: Perekonomian sebagai Sistem Sosial: Lebih Jauh dari Ekonomi Sederhana

  3 Lebih Jauh dari Ekonomi Sederhana

  3

  • Banyak kegagalan kebijakan pembangunan di negara- negara Dunia Ketiga disebabkan oleh variabel-variabel

  nonekonomi yang terabaikan dalam analisis dan

  perencanaannya

  • Dalam keseluruhan proses pembangunan (domestik ataupun internasional), peranan dan arti penting dari tata

  

nilai, sikap, dan faktor kelembagaan (value, attitude,

  dan institution) akan terus dipertimbangkan

  BAB 2 BAB 2 Pembangunan Komparatif:

Perbedaan dan Persamaan

di Antara Negara Berkembang

  

BAGIAN 1 Prinsip & Konsep

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Fenomena Keterbelakangan Fenomena Keterbelakangan

Fenomena keterbelakangan (underdevelopment) harus

ditelaah dalam konteks nasional maupun internasional

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Masalah-masalah yang Dihadapi Masalah-masalah yang Dihadapi

  • KemiskinanProduktivitas yang rendah
  • Pertumbuhan penduduk yang berlebihan
  • PengangguranKetergantungan ekspor pada produk primer
  • Rapuhnya negara-negara berkembang di pentas

  internasional

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Masalah-masalah yang Dihadapi Masalah-masalah yang Dihadapi Aspek-aspek

  Aspek-aspek

  • Masalah-masalah yang dihadapi memiliki aspek-

  aspek domestik sekaligus global

  • Aspek-aspek tersebut terkait dengan:
    • Asal mula semua masalah tersebut
    • Potensi-potensi pemecahannya

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Mengatasi Permasalahan Mengatasi Permasalahan Segenap kekuatan ekonomi dan sosial yang melingkupi negara-negara berkembang, baik internal maupun eksternal, harus sama-sama memikul tanggung jawab untuk mengatasi:

  • KemiskinanKetimpangan kesejahteraan
  • Rendahnya produktivitas

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Mengatasi Permasalahan Mengatasi Permasalahan Syarat dan Keperluan demi Keberhasilan

  Syarat dan Keperluan demi Keberhasilan

Keberhasilan upaya-upaya pembangunan ekonomi dan

sosial mensyaratkan dan memerlukan:

  • Formulasi strategi yang memadai di pihak negara-

  negara Dunia Ketiga

  • Modifikasi sistem ekonomi internasional secara

  keseluruhan, agar sistem tersebut lebih peka terhadap berbagai kebutuhan pembangunan negara-negara miskin

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Gambaran dan Keberhasilan Gambaran dan Keberhasilan

  • Gambaran kehidupan di banyak negara berkembang

  dalam pembahasan kita ini nampak begitu suram

  • Namun, perlu diingat bahwa banyak pula negara-

  negara berkembang yang telah berhasil dalam upayanya untuk:

  • Meningkatkan pendapatan nasional
  • Menurunkan tingkat kematian bayi
  • Memperbaiki akses pendidikan
  • Mempersempit disparitas gender
  • Memperbesar usia harapan hidup

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Negara-negara miskin akan memiliki sarana dan dukungan yang lebih memadai guna mewujudkan aspirasi- aspirasi pembangunannya melalui:

  • Penerapan serangkaian kebijakan ekonomi dan

  politik yang tepat, baik kebijakan dalam negeri maupun kebijakan luar negeri

  • Dukungan yang benar-benar positif dan efektif dari

  negara-negara maju/ maka

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Transformasi

  Transformasi

  • Perubahan-perubahan kelembagaan, teknologi, dan

  sosial harus dilakukan secara beriringan serta saling melengkapi dalam usaha merealisasikan pertumbuhan ekonomi jangka panjang

  • Transformasi tersebut harus terjadi bukan hanya di

  

negara-negara berkembang saja, melainkan harus

meliputi perekonomian internasional secara keseluruhan

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Reformasi Perekonomian Dunia

  Reformasi Perekonomian Dunia

  • Nasib negara-negara berkembang secara keseluruhan

  tidak akan membaik hanya dengan tampilnya segelintir negara berkembang yang berhasil dalam menjalankan transformasi sosial dan ekonominya

  • Perekonomian dunia harus mampu untuk mendukung

  perkembangan aspirasi dan usaha dari setiap negara berkembang dengan adanya reformasi:

  • Struktural Sikap Kelembagaan

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Keuntungan dari Keterbelakangan (1)

  Keuntungan dari Keterbelakangan (1)

  • Ada semacam "keuntungan dari keterbelakangan"

  dalam pembangunan, misalnya:

  • Kemampuan menggunakan teknologi yang

  sudah terbukti andal, dan tidak perlu melakukan penelitian sendiri dari awal

  • Dapat melakukan "lompatan katak" dengan

  menggunakan standar teknologi baru, dan tidak perlu menggunakan standar teknologi kuno yang dulu membatasi negara-negara maju, contohnya teknologi sinyal penyiaran televisi yang kuno

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Keuntungan dari Keterbelakangan (2)

  Keuntungan dari Keterbelakangan (2)

  • Negara berkembang juga dapat memetik

  

pelajaran berharga dari berbagai kebijakan

ekonomi yang telah dicoba di berbagai negara di seluruh dunia

  • Keuntungan-keuntungan ini akan sangat bermanfaat

  jika perekonomian tersebut berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi modern yang berkesinambungan,

seperti yang dialami Taiwan, Korea Selatan, Cina,

dan beberapa negara lain yang mengikuti jejak mereka

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Kelemahan dari Keterbelakangan

  Kelemahan dari Keterbelakangan

Namun demikian, bagi kebanyakan negara-negara yang

sangat miskin, keterbelakangan juga diiringi dengan berbagai kelemahan, yang banyak di antaranya disebabkan oleh:

  • Warisan jaman kolonial
  • PerbudakanKediktatoran perang dingin

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Dalam kasus mana pun, negara berkembang secara umum harus melakukan lebih dari sekedar meniru berbagai kebijakan yang diambil negara-negara yang sekarang maju pada masa awal pembangunan ekonominya

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Jalan yang Berbeda-beda (1)

  Jalan yang Berbeda-beda (1)

  • Setiap negara berkembang menghadapi

  

keterbatasannya sendiri dalam memilih kebijakan

yang akan dilaksanakan dan keadaan-keadaan khusus lainnya

  • Masing-masing harus mencari jalan sendiri untuk

  menjadi institusi ekonomi dan sosial yang efektif

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Jalan yang Berbeda-beda (2)

  Jalan yang Berbeda-beda (2) Masukan yang penting bagi perumusan kebijakan berasal dari contoh-contoh yang ditawarkan oleh pengalaman masa lalu dari:

  • Negara-negara maju dan institusi-institusi sekarang

  ini

  • Negara-negara dunia ketiga lainnya

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Inovasi Institusi

  Inovasi Institusi

  • Institusi-institusi ekonomi di Eropa dan Amerika

  

Utara dalam sebagian besar kasus lebih mendekati

kondisi optimal dibandingkan dengan institusi yang berada di banyak negara berkembang

  • Namun, semua negara memiliki ruang untuk

  melakukan inovasi institusi lebih lanjut

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Asumsi yang Dihindarkan

  Asumsi yang Dihindarkan Perlu diingat bahwa negara-negara berkembang tidak dapat mengasumsikan tanpa penelitian lebih lanjut bahwa mempolakan kebijakan dan institusi mereka seperti di negara-negara maju akan memberikan jalan tercepat bagi keberhasilan pembangunan ekonomi

Bab 2 Pembangunan Komparatif

  Mewujudkan Aspirasi Pembangunan Mewujudkan Aspirasi Pembangunan

  • Kebutuhan akan pembangunan tidak bisa ditawar-

  

tawar lagi dan jebakan kemiskinan merupakan hal

yang benar-benar harus kita hadapi

  • Hingga sekarang, kurang terdapat bukti akan

  

terjadinya konvergensi pendapatan di seluruh dunia

  • Namun, pengalaman selama 50 tahun menunjukkan

  bahwa pengentasan kemiskinan dan memulai pembangunan yang berkelanjutan bukanlah hal yang mustahil

BAB 3 BAB 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi BAGIAN 2 Masalah & Kebijakan: Domestik

Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  Ilmu Ekonomi Pembangunan Ilmu Ekonomi Pembangunan Teori dan Pendekatan (1)

  Teori dan Pendekatan (1)

  • Berbagai teori dan pendekatan di bidang ekonomi studi pembangunan saling bersaing satu sama lain
  • Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri

Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  Ilmu Ekonomi Pembangunan Ilmu Ekonomi Pembangunan Teori dan Pendekatan (2)

  Teori dan Pendekatan (2)

  • Berbeda dari cabang-cabang ilmu ekonomi lainnya, ilmu ekonomi pembangunan tidak memiliki doktrin-doktrin atau paradigma baku yang telah diterima secara universal
  • Namun, kenyataan akan masih adanya kontroversi— baik secara ideologis, teoretis, maupun empiris—justru menjadikan bidang studi tersebut semakin menantang dan memikat

Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  Ilmu Ekonomi Pembangunan Ilmu Ekonomi Pembangunan Teori dan Pendekatan (3)

  Teori dan Pendekatan (3)

  • Pola-pola pemikiran dan pemahaman ekonomi pembangunan berkembang serta berubah secara terus- menerus
  • Kesemuanya itulah yang merupakan landasan utama bagi segenap kegiatan pengkajian terhadap berbagai kemungkinan pembangunan yang tengah ditempuh oleh negara-negara berkembang di kawasan Afrika, Asia, dan Amerika Latin yang beragam

Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  Teori dan Pendekatan (4)

  Ilmu Ekonomi Pembangunan Ilmu Ekonomi Pembangunan Teori dan Pendekatan (4)

  • Bagaimana mungkin suatu konsensus bisa diciptakan dari pertentangan yang sedemikian ramai?
  • Penulis memang tidak mengisyaratkan bahwa suatu konsensus telah atau pernah, atau perlu tercipta untuk menjembatani berbagai nilai dan ideologi yang satu sama lain saling bertentangan
  • Apa yang hendak penulis kemukakan adalah bahwa kita bisa memetik sesuatu yang bermanfaat dari keempat pendekatan yang ada

Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  Pertumbuhan-Tahapan-Linear

  Teori dan Pendekatan (1) Teori dan Pendekatan (1) Pertumbuhan-Tahapan-Linear

  • Model pertumbuhan-tahapan-linear menekankan pentingnya tabungan dan investasi (modal fisik dan modal manusia) dalam membina pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  Perubahan Struktural Dua Sektor

  Teori dan Pendekatan (2) Teori dan Pendekatan (2) Perubahan Struktural Dua Sektor

  • Model perubahan struktural dua sektor rumusan Lewis, mementingkan upaya-upaya untuk menganalisis keterkaitan tertentu yang terdapat di antara sektor pertanian tradisional dengan sektor industri modern

Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  Penelitian Chenery

  Teori dan Pendekatan (3) Teori dan Pendekatan (3) Penelitian Chenery

  • Penelitian empiris yang dilakukan oleh Chenery dan kawan-kawan mencoba untuk:
    • – Mendokumentasikan secara tepat bagaimana suatu perekonomian mengalami perubahan-perubahan yang bersifat struktural
    • – Mengidentifikasikan nilai numerik dari berbagai parameter ekonomi penting

Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  Teori dan Pendekatan (4) Teori dan Pendekatan (4) Ketergantungan Internasional

  Ketergantungan Internasional

  • Pemikiran para teoretisi ketergantungan internasional telah berhasil menonjolkan pentingnya struktur dan fungsi perekonomian dunia:

  Keputusan yang diambil oleh negara maju ternyata sedemikian rupa sehingga selalu memberi pengaruh terhadap kehidupan jutaan penduduk di negara-negara berkembang

Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  Teori dan Pendekatan (5) Teori dan Pendekatan (5) Teori Ketergantungan

  Teori Ketergantungan

  • Para teoretisi ketergantungan mengemukakan bahwa langkah dan keputusan ekonomi penting yang diambil di ibukota-ibukota negara di Amerika Utara, Eropa Barat, atau Jepang (juga yang diambil oleh IMF dan Bank Dunia) senantiasa menimbulkan dampak yang besar bagi negara-negara berkembang
  • Argumen-argumen lainnya mengenai perekonomian domestik negara-negara Dunia Ketiga:
    • – Struktur dualistik
    • – Peranan kelas elit pengusaha

Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  Ilmu Ekonomi Pembangunan Ilmu Ekonomi Pembangunan Teori Ekonomi Neoklasik Konvensional

  Teori Ekonomi Neoklasik Konvensional

  • Masih banyak aspek dari teori ekonomi neoklasik konvensional yang harus dibenahi dan diperbaiki agar lebih sesuai dengan fakta-fakta sosial, kelembagaan, dan struktural negara-negara berkembang yang serba unik
  • Namun, tidak bisa diabaikan pentingnya pelaksanaan produksi dan distribusi secara efisien melalui berfungsinya suatu sistem harga yang baik sebagai

  bagian integral dari keberhasilan usaha pembangunan, sebagaimana ditonjolkan oleh teori tersebut

Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  Kontrarevolusi Neoklasik (1)

  Ilmu Ekonomi Pembangunan Ilmu Ekonomi Pembangunan Kontrarevolusi Neoklasik (1)

  • Cukup banyak argumen dari kontrarevolusi neoklasik yang harus disimak, yang berkaitan dengan:
    • – Inefisiensi perusahaan-perusahaan milik pemerintah
    • – Kegagalan perencanaan pembangunan
    • – Buruknya dampak-dampak yang ditimbulkan oleh distorsi harga domestik dan internasional akibat campur tangan pemerintah yang berlebihan

Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  Ilmu Ekonomi Pembangunan Ilmu Ekonomi Pembangunan Kontrarevolusi Neoklasik (2)

  Kontrarevolusi Neoklasik (2)

  • Namun, ada tantangan dan kritik yang sangat serius terhadap argumen dari aliran ketergantungan dan dari kaum strukturalis mengenai:

  Pentingnya mekanisme pasar bebas dan perekonomian terbuka dan tidak pentingnya peranan pemerintah dalam pengelolaan ekonomi dalam rangka mempromosikan pertumbuhan ekonomi secara merata di negara-negara berkembang

Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  Ilmu Ekonomi Pembangunan Ilmu Ekonomi Pembangunan Keseimbangan

  Keseimbangan

  Keberhasilan pembangunan ternyata menuntut peranan keduanya (pasar dan pemerintah) secara tepat dan seimbang

Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  Ilmu Ekonomi Pembangunan Ilmu Ekonomi Pembangunan Kebutuhan

  Kebutuhan

  • Fakta membuktikan bahwa yang dibutuhkan bukan hanya pasar yang secara efisien mampu menciptakan harga dan alokasi sumber daya yang tepat
  • Dibutuhkan juga aparat pemerintah yang cerdas, bersih, tanggap dan peka, guna menangani berbagai bidang dan masalah yang tidak mungkin diatasi oleh mekanisme pasar, terutama berbagai persoalan sosial dan ekonomi yang timbul sebagai akibat dari operasi kekuatan pasar yang tidak sempurna

Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  Kesimpulan (1)

  Ilmu Ekonomi Pembangunan Ilmu Ekonomi Pembangunan Kesimpulan (1)

  • Masing-masing pendekatan yang mencoba untuk memahami hakikat pembangunan itu memang telah menawarkan pengetahuan yang bermanfaat
  • Pendekatan-pendekatan tersebut juga memberikan masukan kepada model-model terbaru dari pembangunan dan keterbelakangan

Bab 3 Teori-teori Klasik Pembangunan Ekonomi

  Ilmu Ekonomi Pembangunan Ilmu Ekonomi Pembangunan Kesimpulan (2)

  Kesimpulan (2)

  • Sumbangan pendekatan itu akan nampak semakin jelas setelah kita mempelajari secara lebih rinci dan mendalam tentang asal muasal munculnya berbagai masalah pembangunan serta segenap kemungkinan solusinya

  BAB 4 BAB 4 Model Kontemporer

Pembangunan

dan Keterbelakangan

  

BAGIAN 1 Prinsip & Konsep

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Ketidakefisienan dan Rasionalisasi Ketidakefisienan dan Rasionalisasi

  • Ternyata, orang tetap melakukan hal yang tidak efisien karena dianggap rasional dan tetap dianggap rasional sepanjang orang lain juga melakukannya
  • Ini bisa menimbulkan masalah fundamental berupa kegagalan koordinasi

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Mengatasi Keterbelakangan Mengatasi Keterbelakangan

  • Terkadang perusahaan dan lembaga ekonomi lainnya mampu berkoordinasi untuk mencapai ekuilibriurn yang lebih baik atas kepemilikan mereka
  • Namun dalam banyak kasus, kebijakan dan bantuan pemerintah tetap akan dibutuhkan untuk mengatasi dampak dari lingkaran setan keterbelakangan

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Keterbelakangan Keterbelakangan Pemahaman dan Penanganan

  Pemahaman dan Penanganan

  Tujuan teori pembangunan ekonomi tidak hanya untuk memahami keterbelakangan namun juga untuk merancang kebijakan yang efektif guna menanganinya

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Keterbelakangan Keterbelakangan Analisis Kegagalan Koordinasi (1)

  Analisis Kegagalan Koordinasi (1)

  • Analisis masalah kegagalan koordinasi menawarkan sejumlah pelajaran penting yang menyeluruh untuk pembuatan kebijakan
  • Analisis ini menunjukkan potensi terjadinya kegagalan pasar, yang mempengaruhi prospek keberhasilan pembangunan ekonomi, secara lebih luas dan lebih dalam daripada yang telah dipahami sebelumnya

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Keterbelakangan Keterbelakangan Analisis Kegagalan Koordinasi (2)

  Analisis Kegagalan Koordinasi (2)

  • Analisis ekonomi konvensional tentang monopoli, eksternalitas polusi, dan kegagalan pasar yang lain menyajikan "kerugian segitiga beban baku (deadweight

  triangle losses)" yang konsekuensinya relatif kecil

  • Masalah kegagalan koordinasi dapat menimbulkan efek yang lebih jauh jangkauannya dan, sebagai konsekuensinya, lebih mahal

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Analisis Kegagalan Koordinasi (3)

  Keterbelakangan Keterbelakangan Analisis Kegagalan Koordinasi (3)

  Contoh kasus kegagalan koordinasi:

  • – Sejumlah investor potensial gagal mempertimbangkan efek pendapatan dari upah yang mereka bayarkan
  • – Muncul interaksi dari berbagai perilaku yang sedikit terdistorsi
  • – Timbul distorsi yang sangat besar, sampai pada kegagalan proses industrialisasi secara langsung

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Keterbelakangan Keterbelakangan Analisis Kegagalan Koordinasi (4)

  Analisis Kegagalan Koordinasi (4)

  Pengetahuan mengenai konsekuensi kegagalan koordinasi ini menimbulkan besarnya manfaat potensial atas peran aktif pemerintah di dalam konteks ekuilibria jamak

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Kebijakan Intervensi Mendalam (1)

  Kegagalan Koordinasi Komplementer Kegagalan Koordinasi Komplementer Kebijakan Intervensi Mendalam (1)

  • Kegagalan koordinasi yang mungkin timbul dengan adanya komplementaritas menegaskan kemungkinan adanya pembuatan kebijakan intervensi yang mendalam
  • Logikanya, sekali dorongan besar telah dilakukan, koordinasi pemerintah mungkin tidak akan diperlukan lagi

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Kegagalan Koordinasi Komplementer Kegagalan Koordinasi Komplementer Kebijakan Intervensi Mendalam (2)

  Kebijakan Intervensi Mendalam (2)

  • Kebijakan tersebut dapat menggerakkan perekonomian menuju ekuilibrium yang lebih baik, atau bahkan menuju tingkat pertumbuhan permanen yang lebih tinggi, yang pada saatnya nanti dapat mencukupi dirinya sendiri (self-

  sustaining)

  • Pasar yang tidak lagi mendapatkan bantuan pemerintah itu sering kali dapat mempertahankan proses industrialisasi sekali proses tersebut telah dicapai, bahkan ketika pasar tersebut tidak dapat memulai atau melengkapi proses industrialisasi tersebut

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Kegagalan Koordinasi Komplementer Kegagalan Koordinasi Komplementer Kebijakan Intervensi Mendalam (3)

  Kebijakan Intervensi Mendalam (3)

  • Sebagai contoh, dalam beberapa kasus, adanya buruh anak-anak mencerminkan suatu jenis ekuilibrium yang buruk di antara keluarga-keluarga yang anak-anaknya bekerja
  • Setelah sukses menghilangkan buruh anak-anak, dalam sejumlah kasus, regulasi buruh anak tidak perlu lagi ditegakkan untuk mencegah munculnya buruh anak kembali

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Kegagalan Koordinasi Komplementer Kegagalan Koordinasi Komplementer Kebijakan Intervensi Mendalam (4)

  Kebijakan Intervensi Mendalam (4)

  • Jika tidak terdapat dorongan untuk kembali ke perilaku yang terkait dengan ekuilibrium yang buruk, maka pemerintah tidak perlu lagi melanjutkan intervensi yang dirancang untuk mengatasinya
  • Alih-alih, pemerintah kemudian dapat memusatkan daya upayanya pada masalah krusial yang lain, yang memerlukan peran esensialnya

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Kegagalan Koordinasi Komplementer Kegagalan Koordinasi Komplementer Kebijakan Intervensi Mendalam (5)

  Kebijakan Intervensi Mendalam (5)

  Di antara implikasi-implikasi yang lain, prospek adanya intervensi yang mendalam dapat berarti bahwa:

  • – Biaya penerapan kebijakan dapat dikurangi
  • – Bantuan pembangunan yang ditargetkan secara saksama dapat memberikan hasil yang lebih efektif

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Kegagalan Koordinasi Komplementer Kegagalan Koordinasi Komplementer Kebijakan Intervensi Mendalam (5)

  Kebijakan Intervensi Mendalam (5)

  Karakter penyembuhan-sekali-jadi dari beberapa masalah ekuilibria jamak sangat menarik perhatian, karena dapat membuat kebijakan pemerintah sangat ampuh dalam mengatasi permasalahan pembangunan ekonomi

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Kegagalan Pemerintah (1)

  Kebijakan Intervensi Mendalam Kebijakan Intervensi Mendalam Kegagalan Pemerintah (1)

  • Di lain pihak, intervensi mendalam menyebabkan potensi biaya dari peran publik juga menjadi jauh lebih besar
  • Konsekuensi pilihan kebijakan menjadi lebih berat, karena kebijakan buruk yang dibuat pada masa kini dapat menjerumuskan perekonomian ke dalam ekuilibrium yang buruk selama beberapa tahun ke depan
  • Kebijakan yang buruk bahkan dapat menggerakkan perekonomian ke dalam ekuilibrium yang lebih buruk daripada semula

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Kegagalan Pemerintah (2)

  Kebijakan Intervensi Mendalam Kebijakan Intervensi Mendalam Kegagalan Pemerintah (2)

  Hal buruk dari intervensi mendalam bisa terjadi misalnya karena:

  • – Pemerintah mungkin merupakan bagian terbesar dari masalah dan memainkan peran kunci dalam melestarikan ekuilibrium yang buruk, misalnya sebuah rezim yang sangat korup
  • – Sejumlah pejabat pemerintah dan politisi mungkin mendapatkan keuntungan pribadi dari kebijakan terkait

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Kebijakan Intervensi Mendalam Kebijakan Intervensi Mendalam Kegagalan Pemerintah (3)

  Kegagalan Pemerintah (3)

  Adalah sangat naif dan bahkan berbahaya jika berharap pemerintah akan menjadi sumber reformasi yang dapat menggerakkan perekonomian menuju ekuilibrium yang lebih baik di negara-negara di mana pemerintahnya justru merupakan bagian dari kaitan kompleks ekuilibrium yang buruk

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Kebijakan Intervensi Mendalam Kebijakan Intervensi Mendalam Kegagalan Pemerintah (4)

  Kegagalan Pemerintah (4)

  • Bahkan bila pemerintahnya tidak korup, dampak potensial dari kebijakan pemerintah—yang sebenarnya bermaksud baik namun mengandung banyak kelemahan —dapat sangat besar
  • Ini terjadi ketika kebijakan tersebut mendorong perekonomian menuju ekuilibrium yang secara fundamental berbeda, yang akan sulit untuk dibalik

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Kebijakan Intervensi Mendalam Kebijakan Intervensi Mendalam Kegagalan Pemerintah (5)

  Kegagalan Pemerintah (5)

  Dalam banyak kasus, inilah problema "pentingnya sejarah" dalam perekonomian yang sedang berkembang—yaitu ketika kondisi-kondisi masa lalu menentukan apa yang mungkin terjadi hari ini

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Kebijakan Intervensi Mendalam Kebijakan Intervensi Mendalam Sektor Publik dan Swasta

  Sektor Publik dan Swasta

  • Kegagalan pemerintah maupun kegagalan pasar adalah hal yang nyata, namun kontribusi sektor publik dan swasta terhadap pembangunan juga merupakan hal yang vital
  • Oleh karena itu, kita harus bekerja membangun institusi yang mendorong para pelaku di dalam sektor publik dan swasta untuk bekerja bersama (langsung maupun tidak langsung) sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan kondisi yang dibutuhkan untuk mematahkan jebakan kemiskinan

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Kebijakan Intervensi Mendalam Kebijakan Intervensi Mendalam Komunitas Internasional

  Komunitas Internasional

  Dalam mematahkan jebakan kemiskinan, komunitas internasional juga mempunyai peran penting, yaitu memberikan gagasan, model, serta berfungsi sebagai katalis perubahan, dan juga menyediakan dana yang dibutuhkan

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Kontribusi (1)

  Model-model Baru Pembangunan Model-model Baru Pembangunan Kontribusi (1)

  • Kontribusi model-model baru pembangunan mencakup pemahaman yang lebih baik terhadap berbagai penyebab dan efek jebakan kemiskinan
  • Pemahaman itu diperoleh dengan cara:
    • – Memberi penekanan yang lebih rinci terhadap peran jenis-jenis komplementaritas strategis yang berbeda
    • – Menjelaskan peran ekspektasi
    • – Menyoroti cakupan potensial intervensi mendalam

    • – Memperbaiki pemahaman kita tentang potensi peran pemerintah dan kendala terhadap efektivitas peran tersebut

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Model-model Baru Pembangunan Model-model Baru Pembangunan Kontribusi (2)

  Kontribusi (2)

  Pendekatan baru dengan lebih jernih menunjukkan potensi kontribusi yang sesungguhnya dari:

  • – Bantuan pembangunan dari luar yang melampaui penyediaan modal
  • – Pemodelan cara-cara baru untuk mengerjakan sesuatu

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Model-model Baru Pembangunan Model-model Baru Pembangunan Keterbatasan

  Keterbatasan

  • Keterbatasan utama model baru hingga sekarang mungkin adalah bahwa analisis model tersebut memang mendalam, namun implikasinya pada kebijakan praktis masih belum diketahui
  • Namun, mungkin memang masih terlalu awal untuk mengharapkan rekomendasi kebijakan yang terinci dari pendekatan-pendekatan ini

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Pemahaman Jebakan Pembangunan Pemahaman Jebakan Pembangunan (1)

  (1)

  Seiring dengan semakin meluasnya pemerintahan yang demokratis di seluruh dunia, pemahaman baru terhadap jebakan pembangunan dapat memberikan panduan bagi rancangan kebijakan yang lebih efektif daripada beberapa tahun yang lalu

Bab 4 Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

  Pemahaman Jebakan Pembangunan Pemahaman Jebakan Pembangunan (2)

  (2)

  Dengan cerdas, Karla Hoff dan Joseph Stiglitz menyimpulkan: "Dalam kondisi demokratis pun, pemerintah bisa gagal, demikian pula pasar. Namun perkembangan positif yang terjadi pada tahun-tahun terakhir ini adalah untuk mencoba intervensi yang lebih terbatas demi memanfaatkan imbasan antarlembaga, dan untuk mencoba merancang tahapan-tahapan reformasi kebijakan yang akan mempermudah tercapainya ekuilibria yang baik.”

  

PEMBANGUNAN EKONOMI Todaro & Smith EDISI KESEMBILAN JILID 1

BAGIAN 2 BAGIAN 2 Masalah & Kebijakan: Domestik Masalah & Kebijakan: Domestik

  5. Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan

  6. Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi: Penyebab, Konsekuensi, dan Kontroversi

  7. Urbanisasi dan Migrasi Desa-Kota: Teori dan Kebijakan

  8. Modal Manusia: Pendidikan dan Kesehatan dalam Pembangunan Ekonomi

  9. Transformasi Pertanian dan Pembangunan Daerah Pedesaan

  10. Lingkungan dan Pembangunan