Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Regresi
Bagian I Statistik Induktif
Metode dan Distribusi Sampling
Pengertian Teori dan
Kegunaan Pendugaan
Teori Pendugaan Statistik
Prosedur Pengujian Hipotesa
Pengujian Hipotesa Sampel
Besar
Uji Signifkansi
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Analisis Regresi dan Korelasi
Linier
Analisis Regresi dan Korelasi
Berganda
Fungsi, Variabel, dan Masalah
dalam Analisis Regresi
Bab 13: Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Menguji Hipotesa Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Interval
MengujiKeyakinan
Hipotesa Selisih
Rata-rata
Ratadan
rata dan Proporsi
Sampel Besar
Proporsi
Jenis Kesalahan I dan II
Bab 13: Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Pengertian Teori dan Kegunaan
3
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
Bagian
Bagian I I Statistik
StatistikInduktif
Induktif
Metode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi Sampling
Pengertian dan Pengujian Hipotesis
Pengertian dan Pengujian Hipotesis
Teori Pendugaan Statistik
Teori Pendugaan Statistik
Prosedur Pengujian Hipotesis
Prosedur Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam
Analisis Regresi
Analisis Regresi
Uji Signifikansi
Uji Signifikansi
Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi
Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi
Sampel Besar
Sampel Besar
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Proporsi Sampel Besar
Jenis Kesalahan I dan II
Jenis Kesalahan I dan II
4
PROSEDUR PENGUJIAN
HIPOTESIS
Bab 13: Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Prosedutr Pengujian
MERUMUSKAN HIPOTESIS
Hipotesis
Nol
….suatu
pernyataan
mengenai nilai
parameter
populasi
Bab 13: Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Hipotesis
Alternatif
….suatu
pernyataan
yang diterima
jika data
sampel
memberikan
cukup bukti
bahwa hipotesis
nol adalah
salah
Prosedutr Pengujian
MENENTUKAN TARAF NYATA
Bab 13: Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Prosedutr Pengujian
7
MENENTUKAN UJI STATISTIK
Uji Statistik
….suatu nilai yang diperoleh dari sampel dan digunakan
untuk memutuskan apakah hipotesis akan diterima atau
ditolak
Nilai Z diperoleh dari rumus berikut: X - m
Z= s
x
x
Z
X
sx
: Nilai Z
: Rata-rata hitung sampel
: Rata-rata hitung populasi
: Standar error sampel, di mana sx = /n apabila standar
deviasi populasi diketahui dan sx =s/n apabila standar
deviasi populasi tidak diketahui
Bab 13: Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Prosedutr Pengujian
8
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
Bagian
Bagian I I Statistik
StatistikInduktif
Induktif
Metode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi Sampling
Pengertian dan Pengujian Hipotesis
Pengertian dan Pengujian Hipotesis
Teori Pendugaan Statistik
Teori Pendugaan Statistik
Prosedur Pengujian Hipotesis
Prosedur Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Uji Signifikansi Satu Arah dan Dua
Uji Signifikansi Satu Arah dan Dua
Arah
Arah
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi
Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi
Sampel Besar
Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam
Analisis Regresi
Analisis Regresi
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Proporsi Sampel Besar
Jenis Kesalahan I dan II
Jenis Kesalahan I dan II
9
MENENTUKAN DAERAH
KEPUTUSAN
Pengujian satu arah
Daerah penolakan
Ho
Daerah tidak
menolak Ho
Skala z
1,65
Probabilitas 0,95 Probabilitas 0,5
Adalah daerah penolakan Ho
hanya satu yang terletak di ekor
kanan saja atau ekor kiri saja.
Karena hanya satu daerah
penolakan berarti luas daerah
penolakan sebesar taraf nyata
yaitu a, dan nilai kritisnya biasa
ditulis dengan Za.
Pengujian dua arah
Daerah penolakan
Ho
Daerah penolakan
Ho
0,025
-1,95
Daerah tidak
menolak Ho
0,95
0
Bab 13: Pengujian Hipotesis Sampel Besar
0,025
1,95
Adalah daerah penolakan Ho ada
dua daerah yaitu terletak di
ekor sebelah kanan dan kiri.
Karena mempunyai dua daerah,
maka masing-masing daerah
mempunyai luas ½ dari taraf
nyata yang dilambangkan
dengan ½a, dan nilai kritisnya
biasa dilambangkan dengan Z
½a.
10
Uji Signikansi Satu Arah dan Dua Arah
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI
1. Ujilah beda rata-rata populasi, misalkan hipotesanya adalah rata-rata hasil investasi lebih
kecil dari 13,17%. Maka perumusan hipotesanya menjadi:
H0 : m £ 13,17
H1 : m > 13,17
Untuk tanda £ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang tanda > pada H1
menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor kanan seperti Gambar A.
2. Ujilah beda selisih dua rata-rata populasi, misalkan hipotesanya adalah selisih dua rata-rata
populasi lebih besar sama dengan 0.
H0 : mpa– mpl ³ 0
H1 : mpa– mpl < 0
Untuk tanda ³ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang tanda < pada H1
menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor kiri seperti Gambar B.
11
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI
Daerah penolakan H0
Daerah penolakan H0
Tidak menolak H0
Tidak menolak H0
1,65
Gambar A
H0 : mx £ 13,17
H1 : mx > 13,17
Gambar B
H0 : mpa– mpl ³ 0
H1 : mpa– mpl < 0
12
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI
1. Ujilah nilai rata-rata sama dengan 13,17%. Maka hipotesanya dirumuskan
sebagai berikut:
H0 : m = 13,17%.
H1 : m ≠ 13,17%.
2. Ujilah nilai koefisien untuk b sama dengan 0. Maka hipotesanya
dirumuskan sebagai berikut:
H0 : b = 0
H1 : b ≠ 0.
13
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI
0,5
Daerah penolakan H0
Tidak menolak H0
Daerah penolakan
H0
0,4750
0,025
-1,96
0,025
0,95
1,96
14
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
Bagian
Bagian I I Statistik
StatistikInduktif
Induktif
Metode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi Sampling
Pengertian dan Pengujian Hipotesis
Pengertian dan Pengujian Hipotesis
Teori Pendugaan Statistik
Teori Pendugaan Statistik
Prosedur Pengujian Hipotesis
Prosedur Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Uji Signifikansi
Uji Signifikansi
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Menguji Hipotesa Rata-rata dan
Menguji Hipotesa Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Proporsi Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam
Analisis Regresi
Analisis Regresi
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Proporsi Sampel Besar
Jenis Kesalahan I dan II
Jenis Kesalahan I dan II
15
CONTOH MENGUJI HIPOTESA RATARATA SAMPEL BESAR (1)
Perusahaan reksadana menyatakan bahwa hasil investasinya rata-rata mencapai
13,17%. Untuk menguji apakah pernyataan tersebut benar, maka lembaga konsultan
CESS mengadakan penelitian pada 36 perusahaan reksadana dan didapatkan hasil bahwa
rata-rata hasil investasi adalah 11,39% dan standar deviasinya 2,09%. Ujilah apakah
pernyataan perusahaan reksadana tersebut benar dengan taraf nyata 5%.
Merumuskan
Merumuskan Hipotesa
Hipotesa
Langkah 1
Hipotesa
Hipotesa yang
yang menyatakan
menyatakan bahwa
bahwa rata-rata
rata-rata hasil
hasil
investasi
investasi sama
sama dengan
dengan 13,17%.
13,17%. Ini
Ini merupakan
merupakan hipotesa
hipotesa
nol,
dan
hipotesa
alternatifnya
adalah
rata-rata
nol, dan hipotesa alternatifnya adalah rata-rata hasil
hasil
investasi
tidak
sama
dengan
13,17%.
Hipotesa
tersebut
investasi tidak sama dengan 13,17%. Hipotesa tersebut
dapat
dapat dirumuskan
dirumuskan sebagai
sebagai berikut:
berikut:
H
H00 :: m
m=
= 13,17%.
13,17%.
H
H11 :: m
m≠
≠ 13,17%.
13,17%.
16
16
CONTOH MENGUJI HIPOTESIS
RATA-RATA SAMPEL BESAR (2)
Langkah 2
Langkah 3
Menentukan
Menentukan taraf
taraf nyata.
nyata. Taraf
Taraf nyata
nyata sudah
sudah ditentukan
ditentukan
sebesar
sebesar 5%,
5%, apabila
apabila tidak
tidak ada
ada ketentuan
ketentuan dapat
dapat digunakan
digunakan
taraf
taraf nyata
nyata lain.
lain. Taraf
Taraf nyata
nyata 5%
5% menunjukkan
menunjukkan probabilitas
probabilitas
menolak
menolak hipotesis
hipotesis yang
yang benar
benar 5%,
5%, sedang
sedang probabilitas
probabilitas
menerima
hipotesis
yang
benar
95%.
menerima hipotesis yang benar 95%.
Nilai
Nilai kritis
kritis Z
Z dapat
dapat diperoleh
diperoleh dengan
dengan cara
cara mengetahui
mengetahui
probabilitas
= a/2 – 0,5/2
probabilitas daerah
daerah keputusan
keputusan H
H00 yaitu
yaitu Z
Za/2
a/2 = a/2 – 0,5/2
=
= 0,025
0,025 dan
dan nilai
nilai kritis
kritis Z
Z dari
dari tabel
tabel normal
normal adalah
adalah 1,96.
1,96.
Melakukan
Melakukan uji
uji statistik
statistik dengan
dengan menggunakan
menggunakan rumus
rumus Z.
Z.
Dari
Dari soal
soal diketahui
diketahui bahwa
bahwa rata-rata
rata-rata populasi
populasi =
= 13,17%,
13,17%,
rata-rata
rata-rata sampel
sampel 11,39%
11,39% dan
dan standar
standar deviasi
deviasi 2,09%.
2,09%.
Mengingat
Mengingat bahwa
bahwa standar
standar deviasi
deviasi populasi
populasi tidak
tidak diketahui
diketahui
maka
diduga
dengan
standar
deviasi
sampel,
dan
maka diduga dengan standar deviasi sampel, dan standar
standar
error
sampel
adalah
s
=
s/Ön
sehingga
nilai
Z
adalah
error sampel adalah sxx = s/Ön sehingga nilai Z adalah
17
17
CONTOH MENGUJI HIPOTESIS
RATA-RATA SAMPEL BESAR (3)
Daerah
penolakan
Daerah
penolakan
Daerah
Daerah penolakan
penolakan
H
H
00
H
H
Daerah
penolakan
H
Daerah
penolakan
H
Daerah
Daerah penolakan
penolakan H
H0000
Tidak
menolak
H
Tidak
menolak
H
Tidak
Tidak menolak
menolak H
H0000
0,025
0,025
0,025
0,025
Z=-5,11
-1,96
Z=-5,11
-1,96
Z=-5,11
-1,96
Z=-5,11
-1,96
00
0,95
0,95
0,95
0,95
0,025
0,025
0,025
0,025
1,96
1,96
1,96
1,96
Langkah 4
Langkah 5
Menentukan
Menentukan daerah
daerah
keputusan
keputusan dengan
dengan nilai
nilai
kritis
Z=1,96
kritis Z=1,96
Mengambil
Mengambil Keputusan.
Keputusan. Nilai
Nilai uji
uji Z
Z ternyata
ternyata
terletak
terletak pada
pada daerah
daerah menolak
menolak H
H00.. Nilai
Nilai uji
uji Z
Z=
= ––
5,11
5,11 terletak
terletak disebelah
disebelah kiri
kiri –1,96.
–1,96. Oleh
Oleh sebab
sebab itu
itu
dapat
dapat disimpulkan
disimpulkan bahwa
bahwa menolak
menolak H
H00,, dan
dan
menerima
menerima H
H11,, sehingga
sehingga pernyataan
pernyataan bahwa
bahwa hasil
hasil
18
18
rata-rata
rata-rata investasi
investasi sama
sama dengan
dengan 13,17%
13,17% tidak
tidak
CONTOH MENGUJI HIPOTESA RATA-RATA SAMPEL BESAR
Z =
p -P
p (1 - P )
n
Di mana:
Z : Nilai uji Z
p : Proporsi sampel
P : Proporsi populasi
n : Jumlah sampel
19
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
Bagian
Bagian I I Statistik
StatistikInduktif
Induktif
Metode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi Sampling
Pengertian dan Pengujian Hipotesis
Pengertian dan Pengujian Hipotesis
Teori Pendugaan Statistik
Teori Pendugaan Statistik
Prosedur Pengujian Hipotesis
Prosedur Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Uji Signifikansi
Uji Signifikansi
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi
Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi
Sampel Besar
Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Proporsi Sampel Besar
Jenis Kesalahan I dan II
Jenis Kesalahan I dan II
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam
Analisis Regresi
Analisis Regresi
20
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
RUMUS
Distribusi sampling dari selisih rata-rata proporsi memiliki distribusi normal dan mempunyai
standar deviasi sebagai berikut:
2
1
2
2
x1x 2 n1 n2
Di mana:
sx1-x2
: Standar deviasi selisih dua populasi
s1
: Standar deviasi populasi 1
s2
: Standar deviasi populasi 2
n1
: Jumlah sampel pada populasi 1
n2
:Jumlah sampel pada populasi 2
21
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
RUMUS
Sedangkan nilai uji statistik Z dirumuskan sebagai berikut:
Z
(
=
X
1
-
X
2
)(m1
- m2 )
sx1 - x 2
Di mana:
Z
: Nilai uji statistik
X2 : Selisih dua rata-rata hitung sampel 1 dan sampel 2
1 X
m1 - m2 : Selisih dua rata-rata hitung populasi 1 dan populasi 2
sx1-x
: Standar deviasi selisih dua populasi
22
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
RUMUS STANDAR DEVIASI
Standar deviasi selisih dua sampel adalah sebagai berikut:
2
1
2
2
s x1x 2 s n1 s n2
Di mana:
sx1-x2
: Standar deviasi selisih dua sampel
s1
: Standar deviasi sampel 1
s2
: Standar deviasi sampel 2
n1
: Jumlah sampel 1
n2
: Jumlah sampel 2
23
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
HIPOTESA SELISIH PROPORSI SAMPEL BESAR
Untuk standar deviasi proporsi populasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
s
p1 - p 2
= [P1 (1 - P1 )] n1 +[P2 (1 - P2 )] n2
Di mana:
sp1-p2
: Standar deviasi selisih dua proporsi populasi
P1
: Proporsi populasi 1
P2
: Proporsi populasi 2
n1
: Jumlah sampel pada populasi 1
n2
: Jumlah sampel pada populasi 2
24
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
Sedangkan nilai uji statistik Z dirumuskan sebagai berikut:
(
- p2) )((P1 - P2))
(p
1
Z=
s p1- p 2
Di mana:
Z
p1 – p2
: Nilai uji statistik selisih dua proporsi populasi
: Selisih dua proprosi sampel 1 dan sampel 2
P1 – P2
: Selisih dua proporsi populasi 1 dan populasi 2
sp1-p2
: Standar deviasi selisih dua proprosi populasi
Standar deviasi selisih dua sampel adalah sebagai berikut:
Sp1 - p 2 = [
p (1 -p
)] (n2
- 1)+[p (1 -p
)] (n2
- 1)
Di mana P = (x1 + x2)/(n1 + n2); x1 dan x2 adalah kejadian sukses pada sampel 1 dan 2.
25
CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH
PROPORSI (1)
Majalah prospektif edisi 25 membahas tentang fenomena artis Inul Daratista dengan
tema Ngebor duit dari bisnis hiburan. Menurut majalah ini, rating acara Inul mencapai
35, artinya pada waktu yang sama ditonton 35 juta orang. Sebuah perusahaan
kosmetik remaja ingin memasang iklan pada acara tersebut, dan ingin mengetahui
apakah proporsi remaja dan dewasa sama. Untuk mengetahui hasil tersebut dicari
responden per telepon sebanyak 300 remaja dan sebanyak 150 orang menonton Inul,
sedang responden dewasa sebanyak 400 orang dan 350 orang menonton Inul.
Dengan taraf nyata 5% ujilah apakah proporsi remaja dan dewasa sama dalam
menonton Inul?
Langkah 1
Langkah 2
Merumuskan
Merumuskan hipotesa.
hipotesa. Kita
Kita akan
akan menguji
menguji
pernyataan
pernyataan bahwa
bahwa proporsi
proporsi remaja
remaja (p
(p11)) sama
sama dengan
dengan
proporsi
proporsi dewasa
dewasa (p
(p22)) dalam
dalam menonton
menonton acara
acara Inul.
Inul.
Hipotesa
Hipotesa tersebut
tersebut dapat
dapat dirumuskan
dirumuskan sebagai
sebagai berikut:
berikut:
H
H00 :: P
P11 –– P
P22 =
=0
0
H
H11 :: P
P11 –– P
P22 ¹¹ 5
5
Menentukan
Menentukan taraf
taraf nyata.
nyata. Taraf
Taraf nyata
nyata sudah
sudah
ditentukan
ditentukan sebesar
sebesar 5%.
5%. Nilai
Nilai kirits
kirits Z
Z dapat
dapat diperoleh
diperoleh
dengan
dengan cara
cara mengetahui
mengetahui probabilitas
probabilitas daerah
daerah keputusan
keputusan
H
= 0,5 – (0,05/2) =
H00 yaitu
yaitu Z
Za/2
= 0,4750
0,4750 dan
dan nilai
nilai kritis
kritis Z
Z
a/2 = 0,5 – (0,05/2)
dari
dari tabel
tabel normal
normal adalah
adalah 1,96.
1,96.
26
26
CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH
PROPORSI
(2)
Langkah 3
Melakukan
Melakukan uji
uji statistik
statistik dengan
dengan menggunakan
menggunakan rumus
rumus Z
Z
untuk
untuk selisih
selisih dua
dua proporsi
proporsi sampel.
sampel.
Diketahui:
Diketahui:
x1
x1 =
= 150,
150, n1
n1 =
= 300,
300, p1
p1 =
= 150/300
150/300 =
= 0,50
0,50
x2
x2 =
= 350,
350, n2
n2 =
= 400,
400, p2
p2 =
= 350/400
350/400 =
= 0,875
0,875
p1
p1 -p2
-p2 =
= 0,50
0,50 -- 0,875
0,875 =
= -- 0,375
0,375
P
P =
= (x1
(x1 +
+ x2)/(n1
x2)/(n1 +
+ n2)
n2) =
= (150
(150 +
+ 350)/(300
350)/(300 +
+ 400)
400) =
=
0,71
0,71
Nilai standar error selisih dua proporsi:
Sp1p2
P 1 P
n1 1
P 1 P
n2 1
0,711 0,71 300 1 0,711 0,71 400 1
0,035
Nilai uji statistik:
Z
p1 p2 P1 P2 0,375 0 10,71
s p1p 2
0,035
27
CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH
Langkah 4
menentukan
daerah
menentukan
daerah keputusan
keputusan dengan
dengan nilai
nilai kritis
kritis
PROPORSI
(3)
Z = 1,96
Z = 1,96
Daerah penolakan H0
Daerah penolakan H0
Daerah tidak menolak H0
Z=-10,71 -1,96
Langkah 5
1,96
Menentukan
Menentukan keputusan
keputusan dengan
dengan nilai
nilai kritis
kritis Z
Z=
= -1,96,
1,96, sedang
sedang nilai
nilai uji
uji statistik
statistik -10,71
-10,71 berada
berada di
di
daerah
daerah penolakan
penolakan H
Hoo.. Ini
Ini berarti
berarti H
Hoo ditolak
ditolak dan
dan H
H11
diterima.
diterima. Terdapat
Terdapat cukup
cukup bukti
bukti bahwa
bahwa selisih
selisih
proporsi
proporsi remaja
remaja dan
dan dewasa
dewasa tidak
tidak sama
sama dengan
dengan
nol,
nol, atau
atau proporsi
proporsi remaja
remaja dan
dan dewasa
dewasa berbeda.
berbeda.
Acara Inul banyak ditonton oleh orang dewasa.
28
PENGERTIAN KESALAHAN JENIS I
DAN II
Kesalahan Jenis I
Adalah apabila keputusan menolak H 0, padahal seharusnya H0 benar“
Kesalahan Jenis II
Adalah apabila keputusan menerima H 0, padahal seharusnya H0
salah"
Situasi
Keputusan
H0 benar
H0 salah
Terima H0
Keputusan tepat (1
– a)
Kesalahan jenis II
(b)
Tolak H0
Kesalahan jenis I (a) Keputusan tepat (1
– b)
29
30
Metode dan Distribusi Sampling
Pengertian Teori dan
Kegunaan Pendugaan
Teori Pendugaan Statistik
Prosedur Pengujian Hipotesa
Pengujian Hipotesa Sampel
Besar
Uji Signifkansi
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Analisis Regresi dan Korelasi
Linier
Analisis Regresi dan Korelasi
Berganda
Fungsi, Variabel, dan Masalah
dalam Analisis Regresi
Bab 13: Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Menguji Hipotesa Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Interval
MengujiKeyakinan
Hipotesa Selisih
Rata-rata
Ratadan
rata dan Proporsi
Sampel Besar
Proporsi
Jenis Kesalahan I dan II
Bab 13: Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Pengertian Teori dan Kegunaan
3
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
Bagian
Bagian I I Statistik
StatistikInduktif
Induktif
Metode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi Sampling
Pengertian dan Pengujian Hipotesis
Pengertian dan Pengujian Hipotesis
Teori Pendugaan Statistik
Teori Pendugaan Statistik
Prosedur Pengujian Hipotesis
Prosedur Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam
Analisis Regresi
Analisis Regresi
Uji Signifikansi
Uji Signifikansi
Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi
Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi
Sampel Besar
Sampel Besar
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Proporsi Sampel Besar
Jenis Kesalahan I dan II
Jenis Kesalahan I dan II
4
PROSEDUR PENGUJIAN
HIPOTESIS
Bab 13: Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Prosedutr Pengujian
MERUMUSKAN HIPOTESIS
Hipotesis
Nol
….suatu
pernyataan
mengenai nilai
parameter
populasi
Bab 13: Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Hipotesis
Alternatif
….suatu
pernyataan
yang diterima
jika data
sampel
memberikan
cukup bukti
bahwa hipotesis
nol adalah
salah
Prosedutr Pengujian
MENENTUKAN TARAF NYATA
Bab 13: Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Prosedutr Pengujian
7
MENENTUKAN UJI STATISTIK
Uji Statistik
….suatu nilai yang diperoleh dari sampel dan digunakan
untuk memutuskan apakah hipotesis akan diterima atau
ditolak
Nilai Z diperoleh dari rumus berikut: X - m
Z= s
x
x
Z
X
sx
: Nilai Z
: Rata-rata hitung sampel
: Rata-rata hitung populasi
: Standar error sampel, di mana sx = /n apabila standar
deviasi populasi diketahui dan sx =s/n apabila standar
deviasi populasi tidak diketahui
Bab 13: Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Prosedutr Pengujian
8
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
Bagian
Bagian I I Statistik
StatistikInduktif
Induktif
Metode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi Sampling
Pengertian dan Pengujian Hipotesis
Pengertian dan Pengujian Hipotesis
Teori Pendugaan Statistik
Teori Pendugaan Statistik
Prosedur Pengujian Hipotesis
Prosedur Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Uji Signifikansi Satu Arah dan Dua
Uji Signifikansi Satu Arah dan Dua
Arah
Arah
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi
Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi
Sampel Besar
Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam
Analisis Regresi
Analisis Regresi
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Proporsi Sampel Besar
Jenis Kesalahan I dan II
Jenis Kesalahan I dan II
9
MENENTUKAN DAERAH
KEPUTUSAN
Pengujian satu arah
Daerah penolakan
Ho
Daerah tidak
menolak Ho
Skala z
1,65
Probabilitas 0,95 Probabilitas 0,5
Adalah daerah penolakan Ho
hanya satu yang terletak di ekor
kanan saja atau ekor kiri saja.
Karena hanya satu daerah
penolakan berarti luas daerah
penolakan sebesar taraf nyata
yaitu a, dan nilai kritisnya biasa
ditulis dengan Za.
Pengujian dua arah
Daerah penolakan
Ho
Daerah penolakan
Ho
0,025
-1,95
Daerah tidak
menolak Ho
0,95
0
Bab 13: Pengujian Hipotesis Sampel Besar
0,025
1,95
Adalah daerah penolakan Ho ada
dua daerah yaitu terletak di
ekor sebelah kanan dan kiri.
Karena mempunyai dua daerah,
maka masing-masing daerah
mempunyai luas ½ dari taraf
nyata yang dilambangkan
dengan ½a, dan nilai kritisnya
biasa dilambangkan dengan Z
½a.
10
Uji Signikansi Satu Arah dan Dua Arah
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI
1. Ujilah beda rata-rata populasi, misalkan hipotesanya adalah rata-rata hasil investasi lebih
kecil dari 13,17%. Maka perumusan hipotesanya menjadi:
H0 : m £ 13,17
H1 : m > 13,17
Untuk tanda £ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang tanda > pada H1
menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor kanan seperti Gambar A.
2. Ujilah beda selisih dua rata-rata populasi, misalkan hipotesanya adalah selisih dua rata-rata
populasi lebih besar sama dengan 0.
H0 : mpa– mpl ³ 0
H1 : mpa– mpl < 0
Untuk tanda ³ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang tanda < pada H1
menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor kiri seperti Gambar B.
11
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI
Daerah penolakan H0
Daerah penolakan H0
Tidak menolak H0
Tidak menolak H0
1,65
Gambar A
H0 : mx £ 13,17
H1 : mx > 13,17
Gambar B
H0 : mpa– mpl ³ 0
H1 : mpa– mpl < 0
12
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI
1. Ujilah nilai rata-rata sama dengan 13,17%. Maka hipotesanya dirumuskan
sebagai berikut:
H0 : m = 13,17%.
H1 : m ≠ 13,17%.
2. Ujilah nilai koefisien untuk b sama dengan 0. Maka hipotesanya
dirumuskan sebagai berikut:
H0 : b = 0
H1 : b ≠ 0.
13
CONTOH UJI SIGNIFIKANSI
0,5
Daerah penolakan H0
Tidak menolak H0
Daerah penolakan
H0
0,4750
0,025
-1,96
0,025
0,95
1,96
14
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
Bagian
Bagian I I Statistik
StatistikInduktif
Induktif
Metode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi Sampling
Pengertian dan Pengujian Hipotesis
Pengertian dan Pengujian Hipotesis
Teori Pendugaan Statistik
Teori Pendugaan Statistik
Prosedur Pengujian Hipotesis
Prosedur Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Uji Signifikansi
Uji Signifikansi
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Menguji Hipotesa Rata-rata dan
Menguji Hipotesa Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Proporsi Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam
Analisis Regresi
Analisis Regresi
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Proporsi Sampel Besar
Jenis Kesalahan I dan II
Jenis Kesalahan I dan II
15
CONTOH MENGUJI HIPOTESA RATARATA SAMPEL BESAR (1)
Perusahaan reksadana menyatakan bahwa hasil investasinya rata-rata mencapai
13,17%. Untuk menguji apakah pernyataan tersebut benar, maka lembaga konsultan
CESS mengadakan penelitian pada 36 perusahaan reksadana dan didapatkan hasil bahwa
rata-rata hasil investasi adalah 11,39% dan standar deviasinya 2,09%. Ujilah apakah
pernyataan perusahaan reksadana tersebut benar dengan taraf nyata 5%.
Merumuskan
Merumuskan Hipotesa
Hipotesa
Langkah 1
Hipotesa
Hipotesa yang
yang menyatakan
menyatakan bahwa
bahwa rata-rata
rata-rata hasil
hasil
investasi
investasi sama
sama dengan
dengan 13,17%.
13,17%. Ini
Ini merupakan
merupakan hipotesa
hipotesa
nol,
dan
hipotesa
alternatifnya
adalah
rata-rata
nol, dan hipotesa alternatifnya adalah rata-rata hasil
hasil
investasi
tidak
sama
dengan
13,17%.
Hipotesa
tersebut
investasi tidak sama dengan 13,17%. Hipotesa tersebut
dapat
dapat dirumuskan
dirumuskan sebagai
sebagai berikut:
berikut:
H
H00 :: m
m=
= 13,17%.
13,17%.
H
H11 :: m
m≠
≠ 13,17%.
13,17%.
16
16
CONTOH MENGUJI HIPOTESIS
RATA-RATA SAMPEL BESAR (2)
Langkah 2
Langkah 3
Menentukan
Menentukan taraf
taraf nyata.
nyata. Taraf
Taraf nyata
nyata sudah
sudah ditentukan
ditentukan
sebesar
sebesar 5%,
5%, apabila
apabila tidak
tidak ada
ada ketentuan
ketentuan dapat
dapat digunakan
digunakan
taraf
taraf nyata
nyata lain.
lain. Taraf
Taraf nyata
nyata 5%
5% menunjukkan
menunjukkan probabilitas
probabilitas
menolak
menolak hipotesis
hipotesis yang
yang benar
benar 5%,
5%, sedang
sedang probabilitas
probabilitas
menerima
hipotesis
yang
benar
95%.
menerima hipotesis yang benar 95%.
Nilai
Nilai kritis
kritis Z
Z dapat
dapat diperoleh
diperoleh dengan
dengan cara
cara mengetahui
mengetahui
probabilitas
= a/2 – 0,5/2
probabilitas daerah
daerah keputusan
keputusan H
H00 yaitu
yaitu Z
Za/2
a/2 = a/2 – 0,5/2
=
= 0,025
0,025 dan
dan nilai
nilai kritis
kritis Z
Z dari
dari tabel
tabel normal
normal adalah
adalah 1,96.
1,96.
Melakukan
Melakukan uji
uji statistik
statistik dengan
dengan menggunakan
menggunakan rumus
rumus Z.
Z.
Dari
Dari soal
soal diketahui
diketahui bahwa
bahwa rata-rata
rata-rata populasi
populasi =
= 13,17%,
13,17%,
rata-rata
rata-rata sampel
sampel 11,39%
11,39% dan
dan standar
standar deviasi
deviasi 2,09%.
2,09%.
Mengingat
Mengingat bahwa
bahwa standar
standar deviasi
deviasi populasi
populasi tidak
tidak diketahui
diketahui
maka
diduga
dengan
standar
deviasi
sampel,
dan
maka diduga dengan standar deviasi sampel, dan standar
standar
error
sampel
adalah
s
=
s/Ön
sehingga
nilai
Z
adalah
error sampel adalah sxx = s/Ön sehingga nilai Z adalah
17
17
CONTOH MENGUJI HIPOTESIS
RATA-RATA SAMPEL BESAR (3)
Daerah
penolakan
Daerah
penolakan
Daerah
Daerah penolakan
penolakan
H
H
00
H
H
Daerah
penolakan
H
Daerah
penolakan
H
Daerah
Daerah penolakan
penolakan H
H0000
Tidak
menolak
H
Tidak
menolak
H
Tidak
Tidak menolak
menolak H
H0000
0,025
0,025
0,025
0,025
Z=-5,11
-1,96
Z=-5,11
-1,96
Z=-5,11
-1,96
Z=-5,11
-1,96
00
0,95
0,95
0,95
0,95
0,025
0,025
0,025
0,025
1,96
1,96
1,96
1,96
Langkah 4
Langkah 5
Menentukan
Menentukan daerah
daerah
keputusan
keputusan dengan
dengan nilai
nilai
kritis
Z=1,96
kritis Z=1,96
Mengambil
Mengambil Keputusan.
Keputusan. Nilai
Nilai uji
uji Z
Z ternyata
ternyata
terletak
terletak pada
pada daerah
daerah menolak
menolak H
H00.. Nilai
Nilai uji
uji Z
Z=
= ––
5,11
5,11 terletak
terletak disebelah
disebelah kiri
kiri –1,96.
–1,96. Oleh
Oleh sebab
sebab itu
itu
dapat
dapat disimpulkan
disimpulkan bahwa
bahwa menolak
menolak H
H00,, dan
dan
menerima
menerima H
H11,, sehingga
sehingga pernyataan
pernyataan bahwa
bahwa hasil
hasil
18
18
rata-rata
rata-rata investasi
investasi sama
sama dengan
dengan 13,17%
13,17% tidak
tidak
CONTOH MENGUJI HIPOTESA RATA-RATA SAMPEL BESAR
Z =
p -P
p (1 - P )
n
Di mana:
Z : Nilai uji Z
p : Proporsi sampel
P : Proporsi populasi
n : Jumlah sampel
19
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
Bagian
Bagian I I Statistik
StatistikInduktif
Induktif
Metode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi Sampling
Pengertian dan Pengujian Hipotesis
Pengertian dan Pengujian Hipotesis
Teori Pendugaan Statistik
Teori Pendugaan Statistik
Prosedur Pengujian Hipotesis
Prosedur Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Pengujian Hipotesa Sampel Besar
Uji Signifikansi
Uji Signifikansi
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Pengujian Hipotesa Sampel Kecil
Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi
Menguji Hipotesa Rata-rata dan Proporsi
Sampel Besar
Sampel Besar
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Menguji Hipotesa Selisih Rata-rata dan
Proporsi Sampel Besar
Proporsi Sampel Besar
Jenis Kesalahan I dan II
Jenis Kesalahan I dan II
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam
Analisis Regresi
Analisis Regresi
20
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
RUMUS
Distribusi sampling dari selisih rata-rata proporsi memiliki distribusi normal dan mempunyai
standar deviasi sebagai berikut:
2
1
2
2
x1x 2 n1 n2
Di mana:
sx1-x2
: Standar deviasi selisih dua populasi
s1
: Standar deviasi populasi 1
s2
: Standar deviasi populasi 2
n1
: Jumlah sampel pada populasi 1
n2
:Jumlah sampel pada populasi 2
21
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
RUMUS
Sedangkan nilai uji statistik Z dirumuskan sebagai berikut:
Z
(
=
X
1
-
X
2
)(m1
- m2 )
sx1 - x 2
Di mana:
Z
: Nilai uji statistik
X2 : Selisih dua rata-rata hitung sampel 1 dan sampel 2
1 X
m1 - m2 : Selisih dua rata-rata hitung populasi 1 dan populasi 2
sx1-x
: Standar deviasi selisih dua populasi
22
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
RUMUS STANDAR DEVIASI
Standar deviasi selisih dua sampel adalah sebagai berikut:
2
1
2
2
s x1x 2 s n1 s n2
Di mana:
sx1-x2
: Standar deviasi selisih dua sampel
s1
: Standar deviasi sampel 1
s2
: Standar deviasi sampel 2
n1
: Jumlah sampel 1
n2
: Jumlah sampel 2
23
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
HIPOTESA SELISIH PROPORSI SAMPEL BESAR
Untuk standar deviasi proporsi populasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
s
p1 - p 2
= [P1 (1 - P1 )] n1 +[P2 (1 - P2 )] n2
Di mana:
sp1-p2
: Standar deviasi selisih dua proporsi populasi
P1
: Proporsi populasi 1
P2
: Proporsi populasi 2
n1
: Jumlah sampel pada populasi 1
n2
: Jumlah sampel pada populasi 2
24
Teori Pendugaan Statistik
Bab 13
Sedangkan nilai uji statistik Z dirumuskan sebagai berikut:
(
- p2) )((P1 - P2))
(p
1
Z=
s p1- p 2
Di mana:
Z
p1 – p2
: Nilai uji statistik selisih dua proporsi populasi
: Selisih dua proprosi sampel 1 dan sampel 2
P1 – P2
: Selisih dua proporsi populasi 1 dan populasi 2
sp1-p2
: Standar deviasi selisih dua proprosi populasi
Standar deviasi selisih dua sampel adalah sebagai berikut:
Sp1 - p 2 = [
p (1 -p
)] (n2
- 1)+[p (1 -p
)] (n2
- 1)
Di mana P = (x1 + x2)/(n1 + n2); x1 dan x2 adalah kejadian sukses pada sampel 1 dan 2.
25
CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH
PROPORSI (1)
Majalah prospektif edisi 25 membahas tentang fenomena artis Inul Daratista dengan
tema Ngebor duit dari bisnis hiburan. Menurut majalah ini, rating acara Inul mencapai
35, artinya pada waktu yang sama ditonton 35 juta orang. Sebuah perusahaan
kosmetik remaja ingin memasang iklan pada acara tersebut, dan ingin mengetahui
apakah proporsi remaja dan dewasa sama. Untuk mengetahui hasil tersebut dicari
responden per telepon sebanyak 300 remaja dan sebanyak 150 orang menonton Inul,
sedang responden dewasa sebanyak 400 orang dan 350 orang menonton Inul.
Dengan taraf nyata 5% ujilah apakah proporsi remaja dan dewasa sama dalam
menonton Inul?
Langkah 1
Langkah 2
Merumuskan
Merumuskan hipotesa.
hipotesa. Kita
Kita akan
akan menguji
menguji
pernyataan
pernyataan bahwa
bahwa proporsi
proporsi remaja
remaja (p
(p11)) sama
sama dengan
dengan
proporsi
proporsi dewasa
dewasa (p
(p22)) dalam
dalam menonton
menonton acara
acara Inul.
Inul.
Hipotesa
Hipotesa tersebut
tersebut dapat
dapat dirumuskan
dirumuskan sebagai
sebagai berikut:
berikut:
H
H00 :: P
P11 –– P
P22 =
=0
0
H
H11 :: P
P11 –– P
P22 ¹¹ 5
5
Menentukan
Menentukan taraf
taraf nyata.
nyata. Taraf
Taraf nyata
nyata sudah
sudah
ditentukan
ditentukan sebesar
sebesar 5%.
5%. Nilai
Nilai kirits
kirits Z
Z dapat
dapat diperoleh
diperoleh
dengan
dengan cara
cara mengetahui
mengetahui probabilitas
probabilitas daerah
daerah keputusan
keputusan
H
= 0,5 – (0,05/2) =
H00 yaitu
yaitu Z
Za/2
= 0,4750
0,4750 dan
dan nilai
nilai kritis
kritis Z
Z
a/2 = 0,5 – (0,05/2)
dari
dari tabel
tabel normal
normal adalah
adalah 1,96.
1,96.
26
26
CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH
PROPORSI
(2)
Langkah 3
Melakukan
Melakukan uji
uji statistik
statistik dengan
dengan menggunakan
menggunakan rumus
rumus Z
Z
untuk
untuk selisih
selisih dua
dua proporsi
proporsi sampel.
sampel.
Diketahui:
Diketahui:
x1
x1 =
= 150,
150, n1
n1 =
= 300,
300, p1
p1 =
= 150/300
150/300 =
= 0,50
0,50
x2
x2 =
= 350,
350, n2
n2 =
= 400,
400, p2
p2 =
= 350/400
350/400 =
= 0,875
0,875
p1
p1 -p2
-p2 =
= 0,50
0,50 -- 0,875
0,875 =
= -- 0,375
0,375
P
P =
= (x1
(x1 +
+ x2)/(n1
x2)/(n1 +
+ n2)
n2) =
= (150
(150 +
+ 350)/(300
350)/(300 +
+ 400)
400) =
=
0,71
0,71
Nilai standar error selisih dua proporsi:
Sp1p2
P 1 P
n1 1
P 1 P
n2 1
0,711 0,71 300 1 0,711 0,71 400 1
0,035
Nilai uji statistik:
Z
p1 p2 P1 P2 0,375 0 10,71
s p1p 2
0,035
27
CONTOH UJI SATU ARAH SELISIH
Langkah 4
menentukan
daerah
menentukan
daerah keputusan
keputusan dengan
dengan nilai
nilai kritis
kritis
PROPORSI
(3)
Z = 1,96
Z = 1,96
Daerah penolakan H0
Daerah penolakan H0
Daerah tidak menolak H0
Z=-10,71 -1,96
Langkah 5
1,96
Menentukan
Menentukan keputusan
keputusan dengan
dengan nilai
nilai kritis
kritis Z
Z=
= -1,96,
1,96, sedang
sedang nilai
nilai uji
uji statistik
statistik -10,71
-10,71 berada
berada di
di
daerah
daerah penolakan
penolakan H
Hoo.. Ini
Ini berarti
berarti H
Hoo ditolak
ditolak dan
dan H
H11
diterima.
diterima. Terdapat
Terdapat cukup
cukup bukti
bukti bahwa
bahwa selisih
selisih
proporsi
proporsi remaja
remaja dan
dan dewasa
dewasa tidak
tidak sama
sama dengan
dengan
nol,
nol, atau
atau proporsi
proporsi remaja
remaja dan
dan dewasa
dewasa berbeda.
berbeda.
Acara Inul banyak ditonton oleh orang dewasa.
28
PENGERTIAN KESALAHAN JENIS I
DAN II
Kesalahan Jenis I
Adalah apabila keputusan menolak H 0, padahal seharusnya H0 benar“
Kesalahan Jenis II
Adalah apabila keputusan menerima H 0, padahal seharusnya H0
salah"
Situasi
Keputusan
H0 benar
H0 salah
Terima H0
Keputusan tepat (1
– a)
Kesalahan jenis II
(b)
Tolak H0
Kesalahan jenis I (a) Keputusan tepat (1
– b)
29
30